PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK...

126
i T E S I S PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK PATEN ATAS MESIN PEMANEN PADI MEREK CHANDUE (Legal Protection Against Granting Patent Rights Over Rice Harvester Machine Brand Chandue) DISUSUN DAN DIAJUKAN OLEH DIPTARINA P3600210062 PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER KENOTARIATAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2013

Transcript of PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK...

Page 1: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

i

T E S I S

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK PATEN ATAS MESIN PEMANEN PADI MEREK CHANDUE (Legal Protection Against Granting Patent Rights Over Rice Harvester

Machine Brand Chandue)

DISUSUN DAN DIAJUKAN OLEH

DIPTARINA P3600210062

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER KENOTARIATAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR 2013

Page 2: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK PATEN ATAS MESIN PEMANEN PADI MEREK CHANDUE

(Legal Protection Against Granting Patent Rights Over Rice Harvester Machine Brand Chandue)

DISUSUN DAN DIAJUKAN OLEH

DIPTARINA

P3600210062

Menyetujui Komisi Penasihat

PEMBIMBING I PEMBIMBING II

Prof. Dr. Abdullah Marlang,S.H.,M.H. Dr. Oky Deviany Burhamzah,S.H.,M.H.

Nip. 19430414977021001 Nip. 19650906199022001

MENGETAHUI Ketua Program Studi Magister Kenotariatan

Dr. Nurfaidah Said, S.H., M.H., M.Si

Nip. 196006211986012001

Page 3: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

iii

PERNYATAAN KEASLIAN TESIS

Nama : DIPTARINA

NIM : P3600210062

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang berjudul

“ Perlindungan Hukum Terhadap Pemberian Hak Paten Atas Mesin Pemanen

Padi Merek Chandue ”, adalah benar-benar karya saya sendiri. Hal yang

bukan karya saya dalam tesis tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukkan

dalam daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya diatas tidak benar,

maka saya bersedia menerima sanksi akademik, yang berupa pencabutan

tesis dan gelar saya yang telah diperoleh dari tesis tersebut.

Makassar, 4 Januari 2013

Yang membuat pernyataan,

Diptarina

Page 4: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis persembahkan kepada Tuhan Yang Maha

Esa, yang telah melimpahkan rahmat hidayah dan karuniaNya sehingga

penulis dapat menyelesaikan tesis ini yang berjudul “Perlindungan Hukum

Terhadap Pemberian Hak Paten Atas Mesin Pemanen Padi Merek Chandue”,

sebagai salah satu syarat guna menempuh ujian akhir dan meraih gelar

Magister Kenotariatan Universitas Hasanuddin Makassar.

Diharapkan dengan pembahasan yang terdapat pada tesis ini dapat

memberikan kontribusi pemikiran terkait dengan masalah hukum Hak

Kekayaan Intelektual, khususnya mengenai Indikasi Asal yang terdaftar

sebagai merek di negara lain.

Dengan segala hormat penulis menyampaikan ucapan terima kasih

kepada bapak Prof. Dr. Abdullah Marlang,S.H.,M.H, selaku pembimbing

utama dan ibu Dr. Oky Deviany, S.H., M.H, selaku pembimbing pendamping

atas bimbingan dan arahan yang telah diberikan dalam penyelesaian tesis ini.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya juga disampaikan

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. dr. Idrus A. Paturussi, Sp.B., Sp.Bo, selaku Rektor

Universitas Hasanuddin beserta seluruh pembantu Rektor Universitas

Hasanuddin.

Page 5: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

v

2. Bapak Prof. Dr. Aswanto, S.H., M.H., DFM, selaku Dekan Fakultas

Hukum Universitas Hasanuddin, serta seluruh Pembantu Dekan

Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin.

3. Ibu Dr. Nurfaidah Said, S.H., M.H., M.Si, selaku Ketua Program Studi

Magister Kenotariatan Universitas Hasanuddin, beserta staf pengelola

Magister Kenotariatan Universitas Hasanuddin.

4. Bapak, Prof. Dr. Juajir Sumardi, S.H., M.H, bapak Dr. Hasbir

Paserangi, S.H., M.H, dan Ibu Dr. Nurfaidah Said, S.H., M.H., M.Si,

selaku Tim Penguji.

5. Para Guru Besar dan Dosen Pengajar pada Program Studi Magister

Kenotariatan Universitas Hasanuddin.

6. Teman-teman mahasiswa angkatan 2010 Magister Kenotariatan

Universitas Hasanuddin, khususnya Dewi Chyntiawati, Adistya

Baramuli, Bulqis Muchlis, Ikerana Runtulalo, Novy, Annas Marwing,

Irsan Haerudin, Muhammad Hasyim, dan teman-teman yang tidak ku

sebut satu persatu.

7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang

telah membantu penulis dalam penyelesaian tesis ini.

Dengan rasa hormat dan cinta kasih penulis secara khusus

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua

penulis yaitu Ayahanda H. Zainuddin Manza dan Ibunda Hj. Mariani Ibrahim,

kakakku dr.Irmayanti dan adikku Muhammad Aidil, atas restu dan doa serta

segala dukungan moral dan materiil yang tak terbatas.

Page 6: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

vi

Semoga budi baik dan segala yang diberikan dibalas setimpal oleh

Tuhan Yang Maha Esa.

Makassar, 10 April 2013

Diptarina

Page 7: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

vii

ABSTRAK

DIPTARINA. “Perlindungan Hukum Terhadap Pemberian Hak Paten Atas Mesin Pemanen Padi Merek Chandue” (dibimbing oleh Abdullah Marlang dan Oky Deviany Burhamzah).

Penelitian ini bertujuan 1) untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui dan memahami sejauh mana perlindungan hukum terhadap keabsahan seritifikat paten sederhana milik Paisal Chandue berdasarkan Putusan Pengadilan Niaga Makassar No.01 / Pdt.Niaga / 2009 / PN.MKS. Jo Putusan Mahkamah Agung No.28 K / Pdt.Sus / 2013.

Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan pihak-pihak yang terkait, yakni CV Chandue Tanindo, Pengadilan Negeri Pinrang, dan Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia. Dari populasi tersebut sampel ditetapkan dengan Purposive Sampling. Teknik pengumpulan data dengan studi dokumen dan wawancara. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif analitis.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Pelaksanaan perlindungan paten terhadap mesin pemanen padi merek Chandue belum berjalan secara efektif. Belum efektifnya pelaksanaan perlindungan hak Paten mesin pemanen padi merek Chandue tersebut, dengan adanya pelanggaran terhadap hak eksklusif dari penemu sehingga belum memberikan kontribusi ekonomi bagi Paisal sebagai penemu dikarenakan kurang optimalnya sosialisasi terkait sudah didaftarkannya paten dan merek mesin pemanen padi merek Chandue serta lemahnya peran serta pemerintah dan aparat penegak hukum dalam rangka pelaksanaaan perlindungan hukum mesin pemanen padi merek Chandue setelah pendaftaran. 2) Perlindungan hukum terhadap keabsahan sertifikat paten sederhana milik Paisal berdasarkan Putusan Putusan Pengadilan Niaga Makassar No.01 / Pdt.Niaga / 2009 / PN.MKS Jo Putusan Mahkamah Agung No. No.28 K/Pdt.Sus/2013 adalah Putusan Mahkamah Agung No. No.28 K/Pdt.Sus/2013 menguatkan Putusan Pengadilan Niaga Makassar No.01 / Pdt.Niaga / 2009 / PN.MKS. dengan menolak permohonan penggugat sudah tepat dalam menerapkan hukum dengan berdasarkan pertimbangan bahwa Putusan Pengadilan Niaga Makassar No.01 / Pdt.Niaga / 2009 / PN.MKS dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum dan/atau undang-undang sehingga permohonan kasasi dari para penggugat tersebut harus ditolak, sehingga Hak Paten milik tergugat Paisal tidak dibatalkan dan masih berlaku sampai saat ini.

Kata Kunci : Perlindungan Hukum, Hak Paten, Mesin Pemanen Padi, Merek Chandue.

Page 8: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

viii

ABSTRACT

Diptarina. Legal Protection towards Granting Patent Rights of Rice Harvester Machine of Chandue Brand (supervised by Abdullah Marlang and Oky Deviany Burhamzah)

This research aims to 1) what extent the implementation legal protection to patent rights on rice harvester machine of Chandue brand, 2) to what extend the legal protection towards simple patent certificate validity of Paisal Chandue based on the Verdict of Makassar Commercial Court No. 01 / Pdt Niaga / 2009 / PN. MKS Jo the Verdict of Supreme Court No.28 K / Pdt.Sus / 2013.

The populations in this research are related parties, i.e. CV Chandue Tanindo, Pinrang District Court, and the Directorate General of Intellectual Property Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia. Samples of the population defined by purposive sampling. Data collection techniques to the study of documents and interviews. Data were analyzed by descriptive analytical.

The result indicated that 1) the implementation of patent protection towards paddy harvester machine of Chandue brand has not been effectively put into effect. The paddy harvester machine does not to contribute to economy of the inventor (Paisal) due to ineffectiveness of the implementation of the protection of the patent rifghts, and the less optimal socialization related to patents and trademark registration of the rice reapers and the protection of violation of the exclusive rights to inventor. The role of government and law enforcement officers to the implementation of legal protection of legal protection of Chandue brand after registration is weak; 2) Legal protection of validity of simple patent certificate of Paisal’s right by verdict of the Commercial Court Decision No. 01 / Pdt Niaga / 2009 / PN. MKS Jo the Verdict of Supreme Court No.28 K / Pdt.Sus / 2013 strengthen No. 01 / Pdt Niaga / 2009 / PN. MKS by rejected plaintiff’s claim is correct in applying the law based on the consideration that the Commercial Court Decision No. 01 / Pdt. Niaga / 2009 / PN. MKS in this case is not contrary to law or legislations so that the plaintiff’s appeal should be rejected, so that the Patent rights of Paisal is not cancelled and is still applicable today.

Keywords : Protection Law, Patent, Paddy Harvesters Machine, Chandue Brand.

Page 9: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................. i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... ii

PERNYATAAN KEASLIAN TESIS .................................................... iii

KATA PENGANTAR .......................................................................... iv

ABSTRAK ......................................................................................... vii

DAFTAR ISI ........................................................................................ viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................. 7

C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 8

D. Manfaat Penelitian ................................................................... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Paten …………………………………. 10

1. Pengertian dan Ruang Lingkup Paten……………………… 10

2. Ketentuan Hukum Yang Terkait Dengan Paten …………… 14

3. Permohonan Paten …………………………………………… 18

4. Skema Pendaftaran Paten …………………………………... 23

5. Hak dan Kewajiban Pemegang Paten ……………………… 24

6. Pembatalan Paten…………………………………………….. 25

7. Penyelesain Sengketa Paten………………………………… 29

B. Tinjauan Tentang Merek ......................................................... 30

1. Pengertian dan Ruang Lingkup Merek ............................... 32

2. Fungsi Merek ..................................................................... 36

3. Permohonan Pendaftaran Merek ……………………………. 38

4. Skema Pendaftaran Merek …………………………………… 39

Page 10: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

x

5. Penyelesaian Sengketa Merek ……………………………… 40

C. Gambaran Umum Tentang Mesin Pemanen Padi Chandue ........ 40

D. Teori Perlindungan Hukum ………………………………………. 46

E. Kerangka Pikir ……………………………………………………….. 49

F. Definisi Operasional ………………………………………………… 50

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tipe Penelitian ............................................................................ 51

B. Lokasi Penelitian ........................................................................ 51

C. Populasi dan Sampel ................................................................... 52

D. Jenis dan Sumber Data …………………………………………….. 52

E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 53

F. Analisis Data …………………………………………………………. 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Perlindungan Hukum Terhadap Hak Paten Atas

Mesin Pemanen Padi Merek Chandue …………………...……… 55

1. Subtansi Hukum …………………… ................................. … 60

2. Hak Ekonomi………… ..................................................... … 71

3. Sosialisasi ……………………………………………………… 74

4. Peran Pemerintah dan Aparat Penegak Hukum…………. 77

B. Perlindungan Hukum Terhadap Keabsahan Sertifikat Paten

Sederhana Milik Paisal Chandue Berdasarkan Putusan

Pengadilan Niaga Makassar No.01/Pdt Niaga/PN.Mks Jo

Putusan Mahkamah Agung No.28 K/Pdt.Sus/2013 …………….. 85

1. Kasus Posisi …………………………………………………. 85

2. Analisis Kasus : …………………………………………….. 92

a. Novelty……………………………………………………… 92

b. Patent Cooperation Treaty (PCT) ……………………… 101

c. Sistem Pendaftaran First to File………………………… 106

Page 11: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

xi

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ………………………………………………………….. 111

B. Saran …………………………………………………………………. 113

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam tatanan ekonomi global, Hak Kekayaan Intelektual

(selanjutnya disebut HKI). dipandang sebagai masalah perdagangan

yang mencakup interaksi dari 3 (tiga) aspek utama, yaitu kekayaan

intelektual, komersialisasi dan perlindungan hukum. Artinya HKI

menjadi penting ketika ada karya intelektual yang akan dikomersialkan

sehingga pemilik karya intelektual tersebut membutuhkan perlindungan

hukum formal untuk melindungi kepentingan mereka dalam

memperoleh manfaat dari komersialisasi karya intelektual mereka

tersebut.

HKI adalah perlindungan hukum yang berupa hak yang

diberikan oleh negara secara eksklusif terhadap karya-karya yang

lahir dari suatu proses kreatif pencipta atau penemunya. Sebagai

sebuah negara yang masih mengejar ketertinggalan ilmu

pengetahuan dan teknologi, menjadi pertanyaan yang mendasar

dimana kira-kira posisi teknologi ini dalam percaturan Hak Kekayaan

Intelektual yang sudah menjadi cetak biru negara-negara maju.

Negara yang menguasai dunia adalah negara yang menguasai

teknologi. Amerika serikat, Jerman, Perancis, Rusia dan Cina

merupakan contoh negara yang sangat maju dalam bidang teknologi

sehingga mereka mampu memberi pengaruh bagi negara lain.

Page 13: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

2

Tudingan kepada Cina sebagai negara utama penjiplak kekayaan

intelektual negara lain di era 90-an menjadi catatan penting, karena

saat itu dengan mudahnya Cina mendompleng produk luar negeri

untuk diproduksi massal tanpa harus meminta izin dari negara

asalnya.1

Hak Kekayaan Intelektual melindungi usaha intelektual yang

bersifat kreatif berdasarkan pendaftaran. Secara umum, pendaftaran

merupakan salah satu syarat kekayaan intelektual yang dihasilkan oleh

seseorang. Prinsip ini mendasari semua undang-undang HKI di

seluruh dunia dan membawa konsekuensi bahwa pemilik kekayaan

intelektual yang tidak melakukan pendaftaran tidak dapat menuntut

seseorang yang dianggap telah menggunakan kekayaannya secara

melawan hukum.

Pasal 6 Undang-undang Nomor 14 Tahun 2001 menyebutkan,

“Pemegang Paten adalah Inventor sebagai pemilik Paten atau pihak

lain yang menerima lebih lanjut hak tersebut, yang terdaftar dalam

Daftar Umum Paten.”

Pemegang Paten memiliki hak ekslusif untuk melaksanakan

Paten yang dimilikinya dan melarang pihak lain yang tanpa

persetujuannya membuat, menggunakan, menjual, mengimpor,

menyewakan, atau menyediakan untuk dijual atau disewakan atau

1 Adrian Sutedi, Hak Atas Kekayaan Intelektual, Sinar Grafika, Jakarta, 2009, hal.11

Page 14: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

3

diserahkan produk yang diberi paten sebagaimana diatur dalam Pasal

16 Undang-undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten.

Hak Kekayaan Intelektual adalah hak hukum yang bersifat

eksklusif yang dimiliki oleh para pencipta/penemu sebagai hasil

aktivitas intelektual dan kreativitas yang bersifat khas dan baru. Karya-

karya intelektual tersebut dapat berupa hasil karya cipta di bidang ilmu

pengetahuan, seni dan sastra, serta hasil penemuan (invensi) di

bidang teknologi.2

Setiap orang yang mendapat persetujuan dari Direktorat HKI

maka mendapat hak eksklusif atau monopoli selama 10 tahun.

Pemegang hak ekslusif ini mempunyai hak memberi izin atau

melarang orang lain untuk membuat, menjual, mengimpor,

mengekspor atau mengedarkan barang yang telah diberikan hak

tersebut. Jangka waktu perlindungan ini berlaku pada paten sederhana

sebagaimana diatur dalam Pasal 9 Undang-Undang Paten.

Meskipun dengan tegas Pasal Pasal 16 Undang-undang Nomor

14 Tahun 2001 tentang Paten mengatur larangan kepada pihak lain

yang tanpa persetujuannya membuat, menggunakan, menjual,

mengimpor, menyewakan, atau menyediakan untuk dijual atau

disewakan atau diserahkan produk yang diberi paten sebagaimana

diatur dalam Undang-Undang Paten. Masih terdapat kecenderungan

2 Iswi Hariyani, Prosedur Mengurus HKI (Hak Kekayaan Intelektual) Yang Benar:

Membahas Secara Runtut Dan Detail Tentang Tata Cara Mengurus Hak Kekayaan Intelektual. (Cet. 1, Jakarta, Pustaka Yustisia, 2010), hal.16

Page 15: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

4

Pemegang Paten tidak mendapatkan hak eksklusif atas Paten yang

dimilkinya. Hal ini disebabkan masih banyaknya pelanggaran atas hak

eksklusif tersebut berupa penciplakan dan pembajakan suatu produk

yang telah memiliki sertifikat paten.

Berangkat dari asumsi bahwa mengapa pada umumnya

masyarakat petani lebih banyak memiliki traktor pembajak sawah dan

pada saat musim panen, masyarakat petani tidak mempunyai

peralatan yang memadai untuk melakukan pemotongan padi.

Masyarakat petani masih mengandalkan sistem pemanenan padi

dengan menggunakan alat konvensional yaitu sabit, padahal dengan

menggunakan sabit sepenuhnya dilakukan dengan tenaga manusia

dan memakan waktu yang lama. Hal ini terbukti dengan terkadang ada

lahan siap panen yang tidak sempat dipanen tepat pada waktunya

yang akhirnya akan menurunkan kualitas padi. Dalam hal

pengoperasian, peralatan konvensional yang menggunakan sabit tidak

praktis.3

Sebagaimana telah kita ketahui dengan perkembangan

teknologi yang ada, bahwa ada beberapa peralatan-peralatan

pertanian seperti; traktor tangan untuk membajak dan juga peralatan

untuk memanen padi dengan menggunakan sistem memotong seperti

Reapper. Pada alat tersebut terdapat banyak kelemahan antara lain;

biaya yang dibutuhkan untuk pengadaan mesin mahal karena mesin

3 Sertifikat Hak Paten Sederhana No. ID 0 000 656 S, Deskripsi hal. 1

Page 16: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

5

tersebut menggunakan sistem transmisi roda gigi, dimana dalam

pabrikasi dibutuhkan biaya yang lebih untuk membuat mesin tersebut.

Selain itu, dalam sistem transmisi roda gigi juga lebih rumit dan kurang

fleksibel. Dengan demikian Paisal sebagai inventor telah menemukan

suatu peralatan/mesin pemanen padi yang sesuai dan dapat

mengatasi masalah yang terjadi sebelumnya.4

Sebagai gambaran tersebut diatas, mesin pemanen padi

Chandue adalah mesin yang dapat berjalan atau beroperasi pada

sawah yang berlumpur dan atau berair sehingga petani dapat

memanen padi (gabah) dengan bersih. Invensi ini berhubungan

dengan suatu peralatan/mesin pemanen padi, khususnya suatu

peralatan yang dapat menyisir/merontokkan padi tanpa sebelumnya

batang padi dipotong.

Salah satu kasus penciplakan karya produk lokal Sulawesi

Selatan adalah produksi mesin pemanen padi merek Chandue milik

CV Chandue Tanindo Pinrang, oleh bengkel Makmur di Jalan Ahmad

Yani Nomor 122 Kelurahan Rijang Pittu Kecamatan Maritengae Sidrap

dan bengkel Mutiara di Jalan Pattimura Nomor 10 A Kecamatan

Watang Sawitto Pinrang. Kegiatan produksi tersebut disebut illegal

karena CV Chandue Tanindo Pinrang adalah pemilik Hak Paten

Sederhana Nomor ID 0 000 656 S yang dilindungi oleh negara

berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 Tentang Paten.

4 Ibid. hal.2

Page 17: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

6

Kasus penciplakan tersebut melalui proses hukum di pengadilan yaitu

dikeluarkannya ;

Putusan Mahkamah Agung No. 980 K / Pid.Sus / 2008 dengan

isi Terdakwa Muhammad Nur Harti sebagai pemilik bengkel Mutiara

terbukti secara sah dan dinyatakan bersalah melakukan tindak pidana

dengan sengaja dan tanpa Hak melanggar Hak Pemegang Paten

Sederhana. Yang selanjutnya dilakukan Eksekusi barang milik

terdakwa Muhammad Nur Harti.

Hak paten yang diperoleh CV Chandue Tanindo atas mesin

pemanen padi tersebut, diberikan oleh Menteri Hukum dan Hak Azasi

Manusia Republik Indonesia, berupa hak Paten Sederhana yang

berlaku dalam jangka waktu 10 (sepuluh) tahun, terhitung mulai

tanggal 28 Maret 2005 sampai tanggal 27 Maret 2015.

Meski telah mendapatkan perlindungan hukum berupa Undang-

undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten dan Undang-undang

Nomor 15 Tahun 2001 tentang merek, namun kenyataannya saudara

Muh.Nur Harti menggugat Paisal atas tuntutan pembatalan sertifikat

paten sederhana dengan No. ID 0 000 656 S milik Paisal. Muh. Nur

Harti menganggap sertifikat paten sederhana milik Paisal tidak sah

karena mesin pemanen padi merek Chandue tidak memenuhi unsur-

unsur sebagai invensi. Hal ini tercantum dalam ;

Putusan Pengadilan Niaga Makassar No. 01 / Pdt Niaga / 2009

/ PN. MKS tentang pembatalan Hak Paten Sederhana Nomor ID 0 000

Page 18: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

7

656 S milik Paisal Chandue yang digugat oleh pemohon Muhammad

Nur Harti dinyatakan gugatan seluruhnya ditolak.

Konsekuensi dari penolakan gugatan pembatalan hak paten

sederhana tersebut adalah sertifikat paten sederhana milik Paisal

masih berlaku sampai berakhir jangka waktu perlindungan, sedangkan

jika gugatan pembatalan itu diterima maka otomatis sertifikat paten

milik Paisal akan dicabut dan tidak berlaku lagi.

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka penulis

tertarik untuk meneliti dan mengkaji lebih lanjut dan yang menjadi

rumusan masalah adalah sebagai berikut :

B. Rumusan Masalah

1. Sejauh mana pelaksanaan perlindungan hukum terhadap hak

paten atas mesin pemanen padi merek Chandue?

2. Sejauh mana perlindungan hukum terhadap keabsahan seritifikat

paten sederhana mesin pemanen padi merek Chandue

berdasarkan Putusan Pengadilan Niaga Makassar No.01 /

Pdt.Niaga / 2009 / PN.MKS. Jo Putusan Mahkamah Agung No.28 K

/ Pdt.Sus / 2013 ?

Page 19: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

8

C. Tujuan Masalah

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui dan memahami sejauh mana pelaksanaan

perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi

merek Chandue.

2. Untuk mengetahui dan memahami sejauh mana perlindungan

hukum terhadap keabsahan seritifikat paten sederhana mesin

pemanen padi merek Chandue berdasarkan Putusan Pengadilan

Niaga Makassar No.01 / Pdt.Niaga / 2009 / PN.MKS Jo Putusan

Mahkamah Agung No.28 K / Pdt.Sus / 2013.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat secara teoritis

Dalam penelitian ini, penulis berharap hasilnya mampu

memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan ilmu

hukum, khususnya hukum ekonomi dan teknologi dalam kaitannya

dengan hukum hak kekayaan intelektual mengenai keabsahan

terhadap mesin pemanen padi merek Chandue, serta guna

menambah literatur dan bahan-bahan informasi ilmiah.

2. Manfaat secara praktis

Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang

sangat berharga bagi berbagai pihak baik akademisi, praktisi

Page 20: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

9

hukum dan anggota masyarakat yang memerlukan informasi

hukum dan atau pihak-pihak terkait dengan perlindungan hukum

mesin pemanen padi merek Chandue di Kabupaten Pinrang.

Page 21: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Hak Paten

1. Pengertian dan Ruang Lingkup Perlindungan Paten

Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang tentang Paten menyebutkan,

paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada

Inventor atas hasil invensinya di bidang teknologi, yang untuk selama

waktu tertentu melaksanakan sendiri Invensinya tersebut atau

memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk

melaksanakannya.5

Beberapa peristilahan yang terkait dengan Hak Paten perlu

lebih dahulu kita mengerti bahwa agar dapat lebih memahami

pembahasan Paten dengan baik dan benar. Paten adalah hak

eksklusif yang diberikan oleh negara kepada Inventor atas hasil

Invensinya di bidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu

melaksanakan sendiri Invensinya tersebut atau memberikan

persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakannya. Invensi

(penemuan) adalah ide Inventor yang dituangkan ke dalam suatu

kegiatan pemecahan masalah yang spesifik di bidang teknologi dapat

berupa produk atau proses, atau penyempurnaan dan pengembangan

produk atau proses. Inventor (penemu) adalah seorang yang secara

sendiri atau beberapa orang yang secara bersama-sama

5 Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten.

Page 22: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

11

melaksanakan ide yang dituangkan ke dalam kegiatan yang

menghasilkan Invensi. Pemegang Paten adalah Inventor sebagai

pemilik Paten atau pihak yang menerima hak tersebut dari pemilik

Paten atau pihak lain yang menerima hak tersebut dari pemilik Paten

atau pihak lain yang menerima lebih lanjut hak tersebut, yang terdaftar

dalam Daftar Umum Paten.

Hak paten adalah salah satu bagian dari Hak Kekayaan Industri

sehingga ruang lingkup Hak Paten berkaitan dengan teknologi Industri.

Sebagaimana kita ketahui, teknologi merupakan penemuan yang

bersifat praktis yang berasal dari kajian ilmu pengetahuan. Dengan

kata lain, hasil-hasil ilmu pengetahuan pada akhirnya berperan besar

dalam memberikan ilham bagi penemuan berbagai macam teknologi

yang bersifat praktis dan langsung bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.

Dalam Hukum HKI, perlindungan hukum terhadap hasil-hasil ilmu

pengetahuan maupun hasil-hasil teknologi secara berbeda. Hasil-hasil

ilmu pengetahuan dimasukkan ke dalam Hak Cipta, sedangkan hasil-

hasil teknologi dimasukkan ke dalam Hak Kekayaan Industri.

Hasil-hasil ilmu pengetahuan, umumnya berwujud tulisan ilmiah

baru, digolongkan sebagai hasil ciptaan sedangkan Ilmuwannya

disebut pencipta. Sebaliknya, pihak yang berhasil menemukan

teknologi baru disebut Penemu (Inventor), sedangkan hasil

teknologinya disebut penemuan (Invensi). Dalam Undang-Undang

Paten baru (Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001), istilah

Page 23: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

12

Penemuan diubah menjadi Invensi, dengan alasan istilah Invensi

berasal dari Invention yang secara khusus dipergunakan dengan

kaitannya dengan Paten. Istilah Invensi jauh lebih tepat dibandingkan

Penemuan sebab kata Penemuan memiliki aneka pengertian, misalnya

menemukan benda yang tercecer, sedangkan istilah Invensi dalam

kaitannya dengan Paten adalah hasil serangkaian kegiatan sehingga

tercipta sesuatu yang baru atau tadinya belum ada.

Berbeda dengan Hak Cipta yang melindungi sebuah karya,

Paten melindungi sebuah ide, bukan ekspresi dari ide tersebut. Pada

Hak Cipta, seseorang lain berhak membuat karya lain yang fungsinya

sama asalkan tidak dibuat berdasarkan karya orang lain yang memiliki

Hak Cipta. Adapun pada Paten, seseorang tidak berhak untuk

membuat sebuah karya yang cara bekerjanya sama dengan sebuah

ide yang sudah dipatenkan.6

Lingkup perlindungan paten mencerminkan luasnya monopoly

patent right yang diberikan oleh hukum, dibatasi oleh kepentingan

teknologi dan kepentingan ekonomi yang tercakup dalam klaim

spesifikasi. Ruang lingkup perlindungan paten dari sudut pandang

ekonomi berhubungan dengan masalah persaingan. Persaingan yang

dimaksud adalah :7

6 Adrian Sutedi, Op.Cit, hal. 60 7 Endang Purwaningsih, Perkembangan Hukum Intellectual Property Rights Kajian

Hukum terhadap Hak atas Kekayaan Intelektual dan Kajian Komparatif Hukum Paten, Ghalia Indonesia, Bogor, 2005, hal.270-271

Page 24: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

13

1. Persaingan pada saat aplikasi paten berdasarkan firs to file,

berarti apabila pemohon pertama telah diberi paten, maka

tertutup kemungkinan pemilik penemuan yang mirip untuk

memperoleh paten, meskipun ia telah menghabiskan biaya dan

waktu yang tidak sedikit. Demikan pula dengan berlakunya hak

prioritas, apabila terdapat permohonan paten dari negara lain

yang menggunakan hak prioritas berdasarkan Paris Convention,

maka pemilik penemuan yang mirip dari dalam negeri akan

tersisihkan dengan berlandaskan filing date. Apabila dilakukan

modifikasi terhadap penemuannya, harus diperhatikan apakah

modfifikasi tersebut tidak melanggar klaim invensi yang telah

dilindungi paten. Jika spesifikasi klaim terlalu luas, maka akan

memperkecil persaingan serta mematikan kesempatan

penemuan-penemuan yang mirip dan modifikasinya untuk

memperoleh paten. Jika klaim terlalu sempit, maka akan

membatasi pemilik paten dalam melaksanakan hak ekslusif

paten.

2. Persaingan dalam pelaksanaan paten pada skala ekonomi

nasional dan internasional. Hal ini akan berhadapan dengan

hukum antitrust yang mengatur tentang persaingan pada era

perdagangan bebas. Dari sudut pandang kepentingan teknologi,

apabila perlindungan terlalu luas, maka tidak akan terjadi

pengembangan teknologi karena modifikasi sebesar apapun

Page 25: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

14

akan dikualifikasi sebagai pelanggaran. Sebaliknya, bila

perlindungan diberikan terlalu sempit, maka akan merugikan

pihak patentee, yakni akan muncul banyak penemuan dengan

teknologi yang mirip-mirip dan bisa memperoleh paten lebih

mudah.

2. Ketentuan Hukum Yang Terkait Dengan Paten

a. Konvensi Internasional Mengenai Paten

Beberapa konvensi internasional yang mengenai perlindungan

atas desain industri yang ada pada saat itu antara lain ; The Paris

Convention for The Protection of Industrial Property of 1883, Patent

Cooperation Treaty 1970, Konvensi Strasbourg 1971, Konvensi

Budapest 1977, dan Konvensi Paten Eropa 1973.8

Konvensi mengenai perlindungan hak kekayaan intelektual yang

cukup berpengaruh pada saat itu adalah Paris Convention atau yang

sering disebut dengan Konvensi Paris. Konvensi ini disetujui pada

tanggal 20 Maret 1883 di Brussels9 dan mengalami beberapa

perubahan, sampai dengan perubahan terakhir di Stockholm pada

tahun 1979.

Yang menjadi objek perlindungan hak milik perindustrian

menurut Konvensi ini adalah : Patent, utility models (model dan

rancang bangun), industrial design (desain industri), trade mark (

8 OK. Saidin, 2006, Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual (Intellectual Property Rights). Jakarta: Raja Grafindo Persada, hal. 308 9 Rachmadi Usman, Hukum Hak Kekayaan Intelektual: Perlindungan dan Dimensi Hukumnya di Indonesia, Bandung: Alumni, 2003, hal. 413

Page 26: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

15

merek dagang), trade names (nama niaga/dagang), indication of

source or appellation of orgin (indikasi dan sebutan asal).

Adapun tujuan pembentukan Paris Convention ini adalah suatu

uniform untuk melindungi hak-hak penemu atas karya-karya cipta di

bidang milik perindustrian.10 Pengaturan dan perlindungan hak milik

perindustrian yang diberikan oleh Konvensi Paris didasarkan pada

prinsip National Treatment atau Assimilation.11

Prinsip ini memberikan perlindungan hukum yang sama

terhadap hak milik perindustrian warga negara lain yang menjadi

peserta atau pihak dalam Konvensi Paris sama seperti melindungi

warga negaranya sendiri dalam masalah paten. Prinsip ini diatur dalam

Pasal 2 dan Pasal 3 Konvensi Paris.12

Hak Prioritas adalah hak Pemohon untuk mengajukan

Permohonan yang berasal dari negara yang tergabung dalam Paris

Convention for the Protection of Industrial Property (Konvensi Paris

untuk Perlindungan Kekayaan Industri) atau negara yang ikut

menandatangani Agreement Establishing the World Trade

Organization (Persetujuan Pembentukan Organisasi Perdagangan

Dunia atau WTO) untuk memperoleh pengakuan bahwa tangggal

penerimaan di negara asal merupakan tanggal prioritas di negara

tujuan yang juga anggota salah satu dari kedua perjanjian itu selama

10 Ibid, hal. 9 11 OK. Saidin, Op.Cit, hal 308 12 Ibid. hal. 309

Page 27: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

16

pengajuan permohonan Paten dilakukan dalam kurun waktu yang telah

ditentukan berdasarkan Konvensi Paris tersebut.

Ketetuan tentang hak prioritas tersebut telah ditetapkan pada

Pasal 29 Undang-undang Paten, dimana permintaan paten yang

menggunakan hak prioritas harus diajukan dalam waktu 12 bulan

terhitung sejak tanggal permintaan paten yang pertama kali di Negara

manapun yang juga ikut serta salam konvensi Paris.

Selain konvensi tersebut, juga terdapat sebuah Perjanjian Kerja

Sama Paten yang dikenal dengan nama Patent Cooperation Treaty

selanjutnya disebut PCT 1970 yang ditandatangani pada tanggal 19

Juni 1970 di Washington.

Tujuan permohonan internasional paten adalah agar paten

tersebut mendapat perlindungan di beberapa Negara. Untuk itu si

pemohon harus mengajukannya di setiap Negara dimana perlindungan

itu dikehendaki. Dengan demikian setiap kantor paten nasional

masing-masing Negara harus melaksanakan penelitian terhadap

permohonan paten tersebut. Sistem ini tentu banyak memerlukan

pekerjaan, waktu dan biaya yang diperlukan. Pemecahan masalah

inilah yang merupakan tujuan PCT.13

Untuk itu PCT mengadakan sistem permohonan internasional

dan publikasi internasional, pemeriksaan permulaan internasional atas

13 Ibid. hal. 311

Page 28: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

17

setiap permohonan paten yang lebih berdaya guna, hemat dan

sederhana, jika perlindungan itu dikehendaki secara internasional.14

Perjanjian kerja sama paten (PCT) ini memungkinkan suatu hak

paten yang telah diperoleh di suatu negara dapat dilindungi di berbagai

negara lainnya sekaligus. Untuk itu, setiap warga negara dari negara

peserta konvensi ini dapat mengajukan permohonan hak paten

internasional melalui direktorat jenderal di negaranya. Dalam konvensi

ini dimungkinkan juga untuk meminta hak prioritasnya berdasarkan

Konvensi Paris.

b. Undang-Undang No. 15 Tahun 2001 Tentang Paten

Perlindungan hukum terhadap Hak Paten di Indonesia saat ini

telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang

Paten yang merupakan hasil pembaruan lebih lanjut dari Undang-

Undang Paten lama yaitu Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1997 dan

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1989. Selain itu, Hak Paten di dunia

juga dilindungi berdasarkan beberapa perjanjian internasional baik

yang sudah diratifikasi maupun yang belum diratifikasi oleh negara

kita. Jika sudah diratifikasi, maka konsekuensinya negara kita harus

tunduk pada perjanjian internasional tersebut. Pengaturan Paten

secara global diperlukan untuk memperlancar perdagangan dunia.

Agar hak paten tidak dilanggar sewenang-wenang perlu

adanya upaya penegakan hukum yang serius dan ditunjang oleh

14 Ibid.

Page 29: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

18

perangkat hukum yang kuat. Untuk itu pemerintah telah mengeluarkan

Undang-undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten. Di dalam

undang-undang ini diuraikan ketentuan-ketentuan yang berkaitan

dengan paten seperti hak dan kewajiban yang dimiliki oleh seorang

pemegang paten, cara-cara memperoleh lisensi paten, berakhirnya

lisensi paten, ketentuan tentang royalti, dan lain-lain. Perlindungan

hukum terhadap hasil invensi di bidang teknologi, diharapkan dapat

merangsang inventor untuk lebih kreatif dan inovatif dalam

menemukan berbagai invensi di bidang teknologi dan sekaligus

memudahkan alih teknologi dalam rangka menunjang pembangunan

dan pengembangan di bidang teknologi.

3. Permohonan Paten

Dalam Pasal 10 Undang-undang Paten disebutkan yang berhak

memperoleh paten adalah inventor atau yang menerima lebih lanjut

hak inventor yang bersangkutan. Selanjutnya dalam Pasal 22

disebutkan, permohonan diajukan dengan membayar biaya kepada

direktorat jendral Hak kekayaan Intelektual.

Proses pengajuan permintaan paten melibatkan pemeriksaan

administratif dan pemeriksaan subtantif. Dalam pemeriksaan

administratif, yang dinilai hanyalah kelengkapan persyaratan

administrasinya, sedangkan pemeriksaan subtantif yang dinilai adalah

isi dari penemuan tersebut.15. Untuk mengajukan suatu permohonan

15 Adrian Sutedi, Op.Cit, hal. 77

Page 30: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

19

paten, pertama-tama harus menyerahkan ke Dirjen HKI formulir

permohonan paten yang telah diisi lengkap sebanyak 4 (empat)

rangkap. beikut lampiran bukti identitas para inventor disertai

Deskripsi, Klaim, dan Abstrak dari invensi yang akan diajukan

patennya. Apabila persyaratan minimum sudah lengkap dan biaya

permohonan paten sebesar Rp. 575.000-, (lima ratus tujuh puluh lima

ribu rupiah) sudah dibayar, barulah Dirjen HKI akan menetapkan

Tanggal Penerimaan ( filling date ) bagi permohonan tersebut. 16

Tahapan berikutnya adalah pemeriksaan formalitas. Jika ada

syarat-syarat formalitas pendukung yang belum lengkap seperti Surat

Kuasa apabila permohonan diajukan melalui konsultan HKI terdaftar,

atau Surat Pernyataan Pengalihan Hak apabila pemohon paten adalah

pihak lain menerima hak atas invensi yang diajukan dari para

inventornya, maka Dirjen HKI akan minta waktu kepada pemohon

untuk melengkapinya selama tiga bulan, yang dapat diperpanjang

sekali lagi selama dua bulan. 17

Setelah tahapan Pemeriksaan Formalitas berlanjut ke tahapann

berikutnya, yaitu Pengumuman (Publication), yang akan dilaksanakan

oleh Dirjen HKI setelah 18 (delapan belas) bulan, sejak Tanggal

Penerimaan dari Pemohonan Paten terkait dengan lama masa

pengumuman enam bulan sejak mulai diumumkan.

16 Prayudi Setiadaharma, Mari Mengenal HKI, Jakarta, Goodfaith Production, 2010,

hal.147 17 Ibid. hal. 148

Page 31: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

20

Setelah enam bulan masa publikasi rampung, barulah

permohonan paten bisa berlanjut ke tahap selanjutnya yang

merupakan tahap terakhir yaitu Pemeriksaan Subtantif. Di tahap ini

setiap permohonan akan diperiksa oleh pejabat fungsional pemeriksa

paten di Dirjen HKI untuk memastikan apakah persyaratan-persyaratan

baru, inventif, dan dapat diterapkan secara industry dapat dipenuhi

oleh invensi yang sedang dimintakan paten tersebut.

Namun perlu juga diperhatikan bahwa tidak setiap invensi dapat

diberikan paten, hal ini dijabarkan pada Pasal 7 Undang-undang Paten

bahwa Paten tidak diberikan untuk invensi tentang :

a. Proses atau produk yang pengumuman dan penggunaan

atau pelaksanaan bertentangan dengan peraturan

perundang-perundangan yang berlaku, moralitas, agama,

ketertiban umum, atau kesusilaan.

b. Metode pemeriksaan, perawatan, pengibatan, dan/atau

pembedahan yang diterapkan terhadap manusia dan/atau

hewan

c. Teori dan metode di bidang ilmu pengetahuan dan

matematik atau

d. Semua makhluk hidup kecuali jasad renik

e. Proses biologis yang esensial untuk memproduksi tanaman

atau hewan, kecuali proses non biologis atau proses mikro

biologis.

Page 32: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

21

Dari ketentuan di atas terlihat bahwa paten tidak begitu saja

diberikan oleh Negara, melainkan inventor harus mengajukan

permohonan kepada Negara.

Syarat pemberian paten harus memenuhi ketentuan sebagai

berikut : 18

a. Invensi yang baru

b. Mengandung langkah inventif

c. Dapat diterapkan di bidang industri.

Dengan demikian semakin jelas, bahwa untuk mendapatkan

paten, wajib melakukan pendaftaran invensinya jika ingin dilindungi

oleh Undang-undang Paten. Apabila segala persyaratan yang

ditentukan sudah dipenuhi maka kepada pihak yang melakukan

pendaftaran paten akan diberikan hak khusus.

Pendaftaran paten menganut sistem konstitutif, artinya bahwa

orang yang pertama kali mendaftarkan penemuan dianggap sebagai

penemu. Oleh karena itu kepada setiap penemu yang telah selesai

penemuannya hendaknya sesegera mungkin mendaftarkan

penemuannya. Hal ini untuk mengantisipasi adanya orang lain yang

menyabotase penemuan itu dengan cara mendaftarkannya sebagai

penemuan miliknya sendiri. Apabila hal ini terjadi maka untuk dapat

mengembalikan paten penemuan itu kepada penemu yang

sebenarnya, maka penemu yang sebenarnya harus dapat

18 Achmad Fauzan, Perlindungan Hukum Hak Kekayaan Intelekual, Bandung, Yrama, 2004, hal. 121

Page 33: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

22

membuktikan bahwa penemuan itu memang benar-benar miliknya.

Proses pembuktian ini sulit serta memakan waktu dan biaya. Untuk

menghindari terjadinya hal semacam itu, maka penemu harus

sesegera mungkin mendaftarkan penemuannya.

Oleh karena itu, pendaftaran adalah mutlak. Keuntungan lain

yang diperoleh jika invensi didaftarkan, bagi pihak yang merasa

haknya dilanggar dapat menggugat pelanggar paten.19

19 Pasal 117-128 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten.

Page 34: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

23

4. Skema Pendaftaran Paten 20

20 http://dgip.go.id//skema-pendaftaran-paten. diakses tanggal 23 Maret 2013.

Page 35: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

24

5. Hak dan Kewajiban Pemegang Paten

Hak yang dimiliki oleh pemegang paten :21

a. Pemegang paten memiliki hak ekslusif untuk melaksanakan

paten yang dimiliknya, dan melarang orang lain yang tanpa

persetujuannnya;

b. Dalam hal paten produk; membut, menjual, mengimport,

menyewa, menyerahkan memakai, menyediakan untuk dijual

atau disewakan atau diserahkan produk yng diberi paten.

c. Dalam hal paten proses : menggunakan proses produksi yang

diberi paten untuk membuat barang dan tindakan lainnya

sebagaimana yang dimaksud dalam huruf a.

d. Pemegang paten berhak memberikan lisensi kepada orang lain

berdasarkan perjanjian lisensi.

e. Pemegang paten berhak menggugat ganti rugi melalui

Pengadilan Negeri setempat, kepada siapapun, yang dengan

sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana

dimaksud dalam butir 1 diatas.

f. Pemegang paten berhak menuntut orang yang dengan sengaja

dan tanpa hak melanggar hak pemegang paten dengan

melakukan salah satu tindakan sebagaimana dimaksud dalam

butir 1 diatas.

21 Hadi Setia Tunggal, Tanya Jawab Hukum Hak Kekayaan Intelektual, Jakarta; Harvarindo. 2012. hal. 19

Page 36: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

25

Pemegang paten berkewajiban membuat produk atau

menggunakan proses yang diberi paten. Untuk mengelola

kelangsungan berlakunya paten dan pencatatan lisensi pemegang

paten atau penerima lisesnsi suatu paten wajib membayar biaya

tahunan sesuai dengan pasal 18 Undang-undang Paten.

6. Pembatalan Paten

Paten tidak bersifat mutlak. Ia dapat dibatalkan, jika pemegang

paten tidak memenuhi kewajiban biaya tahunan dalam jangka waktu

yang tidak ditentukan.22 Selain itu pemegang paten sendiri dapat

mengajukan permohonan agar patennya dibatalkan. Namun dalam hal

paten telah dilisensikan, pembatalan hanya dapat dilakukan jika telah

disetujui oleh penerima lisensi.

Pembatalan juga dapat dilakukan berdasarkan gugatan

apabila23 :

1. Paten tersebut sebenarnya tidak dapat diberikan berdsarakan

Pasal 2, yakni syarat dapatnya invensi diberi paten; Pasal 6, yakni

persyaratan untuk paten sederhana; atau alasan Pasal 7 yakni

berkenaan dengan invensi yang tidak dapat diberikan paten;

2. Paten tersebut sama dengan paten yang lain yang telah

diberikan kepada pihak lain;

22 Pasal 88 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten 23 Achmad Zen Umar Purba, Hak Kekayaan Intelektual Pasca TRIP’s, Bandung, PT.Alumni, 2011, hal.144

Page 37: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

26

3. dalam hal lisensi wajib, pemberiannya ternyata tidak mampu

mencegah berlangsungnya pelaksanaan paten yang merugikan

kepentingan masyarakat dalam jangka waktu tertentu.

6. Penyelesaian Sengketa Paten

Dalam Undang-undang Paten No.14 Tahun 2001, penyelesaian

sengketa paten dapat dilakukan melalui proses penyelesaian sengketa

diluar pengadilan, disamping proses penyelesaian sengketa melalui

pengadilan. Proses pengadilan dalam menyelesaikan sengketa pada

umumnya akan memakan waktu yang lama dan biaya yang besar.

Mengingat sengketa paten berkaitan erat dengan masalah

perekonomian dan perdagangan yang harus tetap berjalan,

penyelesaian sengketa paten dapat dilakukan melalui Arbitrase atau

alternatif penyelesaian sengketa, selain relatif lebih cepat, biayanya pun

ringan. Demikian pula dalam Undang-undang Paten, penyelesaian

perdata di bidang paten tidak dilakukan di Pengadilan Negeri, tetapi di

Pengadilan Niaga.24

Jika suatu Paten diberikan kepada pihak lain selain dari yang

berhak berdasarkan Pasal 10, Pasal 11, Pasal 12 UU No.14 Tahun

2001, maka pihak yang berhak atas paten tersebut dapat menggugat

kepada Pengadilan Niaga. Pemegang paten atau penerima lisensi

berhak mengajukan gugatan ganti rugi kepada Pengadilan Niaga

terhadap siapa pun yang dengan sengaja dan tanpa hak melakukan

24 Rachmadi Usman, Op.Cit, hal. 290

Page 38: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

27

perbuatan sebagaimana dimaksud Pasal 16 UU no.14 Tahun 2001.

Gugatan ganti rugi hanya dapat diterima apabila produk atau proses itu

terbukti dibuat dengan menggunakan Invensi yang telah diberi paten. Isi

putusan Pengadilan Niaga yang telah mempunyai kekuatan hukum

disampaikan kepada Ditjen HKI paling lama 14 hari sejak tanggal

putusan diucapkan untuk kemudian dicatat dan diumumkan.

Pasal 120

1. Gugatan didaftarkan kepada Pengadilan Niaga dengan membayar gugatan.

2. Dalam waktu paling lama (14) hari setelah pendaftaran gugatan, Pengadilan Niaga menetapkan hari sidang.

3. Sidang pemeriksaan atas gugatan dimulai dalam waktu paling lama 60 hari sejak pendaftaran gugatan.

7. Ketentuan Pidana Dalam Paten

Mengenai ketentuan pidana terhadap pelanggaran hak paten ini

diatur dalam pasal-pasal :

Pasal 130

Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melanggar hak pemegang paten dengan melakukan salah satu tindakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 tahun dan/denda paling banyak Rp. 500.000.000-,

Ancaman pidana menurut pasal ini adalah pidana kumulatif.

Artinya si pelaku tidak hanya diancam membayar denda saja tetapi

juga secara bersamaan harus menjalani pidana penjara. jadi bukan

bersifat alternative. Misalnya si pelaku tidk boleh memilih hanya mau

bayar denda saja atau penjara saja.

Page 39: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

28

Pasal 131

Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melanggar hak pemegang paten sederhana dengan melakukan salah satu tindakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 tahun dan/denda paling banyak Rp. 500.000.000-,

B. Tinjauan Tentang Merek

1. Pengertian dan Ruang Lingkup Merek

Pasal 1 butir 1 UU No. 15 Tahun 2001 tentang Merek

selanjutnya disebut UUM memberikan definisi merek sebagai suatu

tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka,

susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang

memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan

barang dan jasa. Sedangkan Pasal 1 butir 2 nya mengartikan merek

dagang sebagai suatu merek yang digunakan pada barang yang

diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara

bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan

barang-barang sejenisnya.

Selain menurut batasan yuridis beberapa pakar hukum juga

memberikan pendapatnya tentang pengertian merek, yaitu:

1. R. Soekardono25, memberikan pengertian bahwa merek adalah

sebuah tanda dengan mana dipribadikan sebuah barang

25 R. Soekardono, “Hukum Dagang Indonesia,” dalam O.K. Saidin, Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual: (Inttellectual Property Rights),(Cet. 7, Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2010), hal. 344

Page 40: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

29

tertentu, dimana perlu juga dipribadikan asalnya barang atau

menjamin kualitas barang dalam perbandingan dengan barang-

barang sejenis yang dibuat atau diperdagangkan oleh orang-

orang atau badan-badan perusahaan lain.

2. OK. Saidin26, memberikan pengertian merek bahwa merek

adalah suatu tanda (sign) untuk membedakan barang-barang

atau jasa yang sejenis yang dihasilkan atau diperdagangkan

seseorang atau kelompok orang atau badan hukum dengan

barang-barang atau jasa yang sejenis yang dihasilkan oleh

orang lain, yang memiliki daya pembeda maupun sebagai

jaminan atas mutunya dan digunakan dalam kegiatan

perdagangan barang atau jasa.

Dari beberapa pengertian merek di atas, diketahui bahwa pada

pokoknya pengertian merek menunjuk kepada tanda dan tanda

tersebut sengaja dibuat untuk kepentingan perdagangan. Tampak

terdapat hubungan erat antara tanda dengan produk yang

diperdagangkan, yaitu sebagai tanda pengenal produk yang berfungsi

untuk membedakan antara produk yang satu dengan yang lain.27

Ruang lingkup merek meliputi merek dagang dan merek jasa.

Merek dagang adalah merek yang digunakan pada barang yang

diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara

26 Ibid. hal. 345 27 Gatot Supramono, Menyelesaikan Sengketa Merek Menurut Hukum Indonesia, Jakarta, Rineka Cipta, 2008, hal. 15

Page 41: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

30

bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan

barang-barang sejenis lainnya contoh: jamu sido muncul, kacang dua

kelinci, teh botol sosro. Sedangkan merek jasa adalah merek yang

digunakan pada jasa yang diperdagangkan oleh seseorang atau

beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk

membedakan dengan jasa-jasa sejenis lainnya contoh: BNI Taplus,

Tabungan Britama. Walaupun dalam UU Merek digunakan istilah

merek digunakan istilah merek dagang dan merek jasa, sebenarnya

yang dimaksudkan dengan merek dagang adalah merek barang,

karena merek yang digunakan pada barang dan digunakan sebagai

lawan dari merek jasa.28

Disamping merek dagang dan merek jasa, juga dikenal adanya

merek kolektif. Merek kolektif dapat berasal dari suatu badan usaha

tertentu yang memiliki produk perdagangan yang berupa barang dan

jasa. Contoh merek kolektif jenis ini misalnya merek Esia yang dimiliki

perusahaan Bakrie Telecom yang digunakan untuk produk barang

(Telepon Esia) dan produk jasa (kartu perdana dan kartu isi ulang),

merek kolektif juga dapat berasal dari dua atau lebih badan usaha

yang bekerja sama untuk memiliki merek yang sama, contohnya

adalah undian Tabungan Simpeda yang dikelola oleh semua Bank

28 Ahmadi Miru, Hukum Merek: Cara Mudah Mempelajari Undang-Undang Merek, Ed. 1-2, Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2007, hal. 11

Page 42: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

31

Pembangunan Daerah (BPD) di Indonesia, dimana masing-masing

BPD adalah badan usaha yang mandiri dan terpisah.29

Para pemilik merek yang telah terdaftar akan mendapatkan hak

merek, yaitu hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada pemilik

merek yang terdaftar dalam Daftar Umum Merek untuk dalam jangka

waktu tertentu menggunakan sendiri merek tersebut atau memberikan

lisensi atau izin kepada pihak lain. Berdasarkan hak merek tersebut,

para pemilik merek akan mendapatkan perlindungan hukum sehingga

dapat mengembangkan usahanya dengan tenang tanpa takut

mereknya diklaim oleh pihak lain. Pemberian lisensi merek kepada

pihak lain dapat mendatangkan penghasilan berupa pembayaran

royalti. Pemberian lisensi merek berbeda dengan pemberian waralaba

(franchise). Jika dalam pemberian lisensi merek, pemilik merek hanya

meminjamkan mereknya kepada pihak lain, maka dalam bisnis

waralaba yang dipinjamkan oleh pemilik waralaba tidak hanya

mereknya, tetapi juga proses produksi hingga tata cara pelayanan

kepada para konsumen. Dengan demikian, pemilik waralaba,

disamping memberikan lisensi merek, juga dapat memberikan lisensi

paten, lisensi rahasia dagang, dan lisensi hak cipta. Sebagai contoh

adalah waralaba jaringan Hard Rock Cafe, dimana di dalamnya ada

kegiatan penyajian makanan, pertunjukan musik, dan pameran foto-

foto selebritis. Sehinggga dapat disimpulkan, kegiatan waralaba selalu

29 Iswi Hariyani, Op.Cit., hal.88

Page 43: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

32

diikuti dengan pemberian satu atau beberapa macam lisensi di bidang

HKI.30

2. Ketentuan Hukum Yang Terkait Dengan Merek

Undang-Undang No.15 Tahun 2001 Tentang Merek

Pertimbangan untuk menjaga persaingan usaha yang sehat

dalam era perdagangan global dan sejalan dengan konvensi-konvensi

internasional yang telah diratifikasi Indonesia, Undang-Undang No.19

Tahun 1992 Tentang Merek sebagaimana telah diubah dengan

Undang-Undang No.14 Tahun 1997 Tentang Merek, dinyatakan tidak

berlaku lagi dan diubah dengan Undang-undang Merek yang baru

yaitu Undang-Undang No.15 Tahun 2001 Tentang Merek yang berlaku

pada tanggal 1 Agustus 2001. Undang-undang Merek 2001 ini disusun

sebagai manifestasi atas konvensi-konvensi internasional yang telah

diratifikasi di Indonesia. Agreement Establishing the World Trade

Organization 1994 merupakan perjanjian perdagangan multilateral.

Pada dasarnya bertujuan menciptakan perdagangan bebas, perlakuan

yang sama, mencipatakan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan

guna mewujudkan kesejahteraan manusia.31

Perubahan ini diperlukan mengingat kemajuan teknologi yang

cukup pesat dan perkembangan dalam dunia usaha serta tuntutan

untuk meningkatkan pelayanan terhadapa masyarakat. Perubahan

30 Ibid. 31 Julius Rizaldi, Perlindungan Kemasan Produk Merek Terkenal Terhadap Persaingan

Curang, Bandung, Alumni, 2009 , hal.48

Page 44: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

33

Undang-Undang No.15 Tahun 2001 Tentang Merek ada yang bersifat

penyempurnaan dan pengaturan baru yaitu :32

1. Proses pendaftaran merek;

2. Pengumuman Permohonan yang dilakukan setelah

pemeriksaan subtantif;

3. Penolakan Permohonan yang terlebih dahulu diberitahukan

kepada pemohon;

4. Keputusan Komisi Banding yang tidak bersifat final;

5. Pengadilan Niaga;

6. Penetapan Sementara;

7. Perlindungan Indikasi Geografis.

3. Fungsi Merek

Dengan menyimak rumusan pengertian merek yang disebutkan

di atas, merek berfungsi sebagai pembeda dari produk barang atau

jasa yang dibuat oleh seseorang atau badan hukum dengan produk

barang atau jasa yang dibuat oleh seseorang atau badan hukum lain.

Barang atau jasa yang dibuat oleh seseorang atau badan hukum

tersebut merupakan barang atau jasa yang sejenis, sehingga perlu

diberi tanda pengenal untuk membedakannya. Sejenis maksudnya

adalah bahwa barang atau jasa yang diperdagangkan tersebut harus

termasuk dalam kelas barang atau jasa yang sama pula, seperti

tembakau, barang-barang keperluan pokok, korek api yang termasuk

32 Ibid.

Page 45: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

34

dalam kelas barang yang sejenis, atau angkutan, pengemasan dan

penyimpanan barang-barang, pengaturan perjalanan yang termasuk

dalam kelas jasa yang sejenis.33

Menurut P.D.D. Dermawan, fungsi merek itu ada tiga, yaitu:34

1. Fungsi indikator sumber, artinya merek berfungsi untuk

menunjukkan bahwa suatu produk bersumber secara sah pada

suatu unit usaha dan karenanya juga berfungsi untuk

memberikan indikasi bahwa produk itu dibuat secara

profesional;

2. Fungsi indikator kualitas, artinya merek berfungsi sebagai

jaminan kualitas khususnya dalam kaitan dengan produk-

produk bergengsi;

3. Fungsi sugestif, artinya merek memberikan kesan akan menjadi

kolektor produk tersebut.

Tiga fungsi merek tersebut, menyebabkan perlindungan hukum

terhadap merek menjadi begitu sangat bermakna. Sesuai dengan

fungsi merek, sebagai tanda pembeda, maka seyogianya antara merek

yang dimiliki seseorang tidak boleh sama dengan merek yang dimiliki

orang lain. Persamaan itu tidak saja sama secara keseluruhan, tetapi

memiliki persamaan secara prinsip. Sama secara keseluruhan berarti

merek tersebut secara totalitas ditiru. Yang dimaksud dengan

persamaan pada pokoknya adalah kemiripan yang disebabkan oleh

33 Rachmadi Usman, Op.Cit., hal.322 34 OK. Saidin, Op.Cit., hal.359

Page 46: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

35

adanya unsur-unsur yang menonjol antara merek yang satu dengan

merek yang lain, yang dapat menimbulkan kesan adanya persamaan

baik mengenai bentuk, cara penempatan, cara penelitian, atau

kombinasi antara unsur-unsur atau pun persamaan bunyi ucapan yang

terdapat dalam merek-merek tersebut.35

Merek mempunyai peran yang sangat penting, karena merek

dapat berfungsi sebagai tanda pengenal untuk membedakan produk

perusahaan yang satu dengan produk perusahaan yang lain yang

sejenis serta menghubungkan produk dengan produsen/pedagangnya

sebagai jaminan reputasi hasil usahanya ketika diperdagangkan.

Merek juga berfungsi sebagai sarana promosi dagang, dimana merek

merupakan simbol pengusaha untuk memperluas pasar produk

dagangnya serta untuk menarik minat konsumen untuk membeli,

sebagai jaminan atas mutu produk karena melalui merek konsumen

dapat mengetahui akan mutu produk yang dibelinya, dan juga sebagai

asal produk dimana merek merupakan tanda pengenal asal produk

yang menghubungkan produk dengan produsen atau dengan

daerah/Negara asalnya36.

35 Ibid.

36 Abdulkadir Muhammad, Kajian Hukum Ekonomi Hak Kekayaan Intelektual, Bandung : PT Citra Aditya Bakti, 2001, hal. 120.

Page 47: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

36

4. Permohonan Pendaftaran Merek

1. Permohonan pendaftaran merek diajukan dengan cara mengisi

formulir yang telah disediakan untuk itu dalam bahasa Indonesia

dan diketik rangkap 4 (empat);

2. Pemohon wajib melampirkan:

a. surat pernyataan di atas kertas bermeterai cukup yang

ditandatangani oleh pemohon (bukan kuasanya), yang

menyatakan bahwa merek yang dimohonkan adalah

miliknya;

b. surat kuasa khusus, apabila permohonan pendaftaran

diajukan melalui kuasa;

c. salinan resmi akte pendirian badan hukum atau fotokopinya

yang dilegalisir oleh notaris, apabila pemohon badan hukum;

d. 24 lembar etiket merek (4 lembar dilekatkan pada formulir)

yang dicetak di atas kertas;

e. bukti prioritas asli dan terjemahannya dalam bahasa

Indonesia, apabila permohonan diajukan menggunakan hak

prioritas;

f. fotokopi kartu tanda penduduk pemohon;

g. bukti pembayaran biaya permohonan.

Selanjutnya dalam Pasal 7 Undang-undang Merek disebutkan

permohonan pendaftaran merek diajukan secara tertulis dalam bahasa

Indonesia kepada direktur jendral dengan mencantumkan :

Page 48: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

37

a. Tanggal, bulan dan tahun

b. Nama lengkap, kewarganegaraan dan alamat pemohon

c. Nama lengkap dan alamat kuasa apabila permohonan

diajukan melalui kuasa

d. Warna–warni apabila merek yang dimohonkan

pendaftarannya menggunakan unsur warna-warni

e. Nama dan Negara tanggal permintaan merek yang pertama

kali dalam hal permohonan diajukan dengan hak prioritas.

Dalam Pasal 5 Undang-undang Merek disebutkan, merek tidak

dapat didaftarkan apabila merek tersebut mengandung salah satu

unsur dibawah ini :

a. bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku, moralitas, keagamaan, kesusilaan, atau ketertiban

umum

b. tidak memiliki daya pembeda

c. telah menjadi milik umum

d. merupakan keterangan atau berkaitan dengan barang atau

jasa yang dimohonkan pendaftarnya

Merek terdaftar mendapatkan perlindungan hukum untuk jangka

waktu 10 (sepuluh) tahun sejak tanggal penerimaan dan jangka waktu

perlindungan ini dapat diperpanjang kembali.37

37 Pasal 28 UU No. 15 Tahun 2001 tentang Merek.

Page 49: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

38

Tidak semua permohonan perpanjangan perlindungan merek

harus disetujui, melainkan harus memenuhi syarat-syarat tertentu.

Permohonan perpanjangan disetujui apabila dipenuhi syarat-syarat

sebagai berikut :38

1. Merek yang bersangkutan masih digunakan pada barang

atau jasa sebagaimana disebut dalam Sertifikat Merek

tersebut.

2. barang atau jasa sebagaimana dimaksud dalam huruf a

masih diproduksi dan diperdagangkan.

38 Ahmadi Miru, Op.Cit, hal 55

Page 50: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

39

5. Skema Pendaftaran Merek39

39 http://dgip.go.id//skema-pendaftaran-merek.diakses Tanggal 23 Maret 2013.

Page 51: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

40

6. Penyelesaian Sengketa

Selanjutnya, mengingat Merek merupakan bagian dari kegiatan

perekonomian/dunia usaha, penyelesaian sengketa Merek

memerlukan badan peradilan khusus, yaitu Pengadilan Niaga

sehingga diharapkan sengketa Merek dapat diselesaikan dalam waktu

yang relatif cepat. Sejalan dengan itu, harus pula diatur hukum acara

khusus untuk menyelesaikan masalah sengketa Merek seperti juga

bidang hak kekayaan intelektual lainnya dalam Pasal 76 Undang-

undang Merek diatur :

Penyelesaian Sengketa

Pasal 76

(1) Pemilik Merek terdaftar dapat mengajukan gugatan terhadap pihak lain yang secara tanpa hak menggunakan Merek yang mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya untuk barang atau jasa yang sejenis berupa: a. gugatan ganti rugi, dan/atau b. penghentian semua perbuatan yang berkaitan dengan

penggunaan Merek tersebut. (2) Gugatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan kepada

Pengadilan Niaga.

C. Gambaran Umum tentang Mesin Pemanen Padi Merek Chandue

Invensi ini berhubungan dengan suatu peralatan/mesin

pemanen padi. Khususnya suatu peralatan yang dapat menyisir/

merontokkan padi tanpa sebelumnya batang padi dipotong. Lebih

khusus lagi invensi ini berkaitan dengan peralatan mesin pemanen

Page 52: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

41

padi yang dioperasikan dengan transmisi sabuk diantara puli-puli untuk

mengatur gerakan dari roda bagian kiri dan roda bagian kanan yang

terpisah satu sama lainnya diatur oleh kopling penekan dan pelepas

pada sabuk penggerak diantara puli-puli dan juga operasi pemutaran

gelebek yang berputar berlawanan arah dengan putaran arah motor

penggerak sebagai suplai daya peralatan pemanen padi sesuai

dengan invensi ini.40

Invensi ini terdiri dari ; glebek yang berbentuk slinder rotari,

penutup pelindung, kerangka atas dan kerangka bawah yang saling

menunjang untuk menempatkan bagian-bagian dari peralatan tersebut

dicirikan antara lain sekurang-kurangnya 2 buah kopling yaitu pada

bagian kiri dan kanan pengemudi kopling yang berfungsi sebagai

penekan dan pelepas sabuk penggerak diantara puli spanner dan jika

sabuk hubungan puli ditekan oleh puli spanner maka roda akan maju,

sedangkan bilamana sabuk hubungan puli ditekan oleh sabuk maka

roda akan mundur.41

Spesifikasi Stripper Padi Merk CHANDUE :42

1. Nama Mesin : Chandue DP 6000

2. Tenaga : 17 HP Engine Bensin

3. Bobot : 260 kg

40 Sertifikat Hak Paten Sederhana No. ID 0 000 656 S, Deskripsi hal. 1. 41 Sertifikat Hak Paten Sederhana No. ID 0 000 656 S, Abstrak hal.10.

42http://mekanisasi.litbang.deptan.go.id/buku-alat-dan-mesin-panen-dan-perontokan-padi-di-indonesia.

Page 53: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

42

4. Dimensi :

- Panjang (rata-rata) : 2800 mm

- Lebar : 2000 mm

- Tinggi : 1500 mm

5. Kapasitas lapang : 1 hektar per hari

6. Kecepatan di lapangan: 4,0 km/jam

7. Kecepatan mundur : 4,0 km/jam

8. Kemampuan berputar : 360 derajat

9. Konsumsi bahan bakar : 2,75 s/d 3 liter per jam

10.Jumlah operator : 4 orang

11.Susut Tercecer : 2,9%

12. Harga : Rp. 30 juta,-

Gambar prinsip kerja :43

43 Ibid.

Page 54: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

43

Mekanisme kerja mesin pemanen padi merek Chandue adalah

melakukan panen padi dengan cara menyisir tegakan tanaman padi

yang siap panen, mengambil butiran padi dari malainya dan

meninggalkan tegakan jerami di lapangan. Dibelakang suatu drum

rotor penyisir padi yang berputar searah jarum jam terdapat bok

penampung hasil yang mudah dilepas atau dibongkar muat dengan

cari menarik kebelakang atau mendorong kedepan mirip bentuk laci.44

Tujuan dari Alat Pemanen Padi Chandue ini untuk

mempercepat proses pemanenan padi dengan meningkatkan

efesiensi, produktivitas, kualitas, nilai tambah dan daya saing dalam

meningkatkan pendapatan sekaligus kesejahteraan petani dengan

bantuan berupa alat pemanen padi (traktor tangan) dengan sistem sisir

yang di produksi oleh Paisal Chandue di Kabupaten Pinrang.

Keunggulan dari mesin alat pemanen padi ini adalah :45

1. Konstruksi sederhana dan suku cadang mudah diperoleh

2. Mudah dalam pengoperasian dan perawatannya

3. Dapat beroperasi pada lahan tergenang dan berlumpur

4. Dapat memanen padi pada kondisi rebah

5. Dapat berjalan di pematangan sawah

6. Pembasmi hama secara cepat

Mesin Chandue telah diuji oleh 2 Balai, yaitu :46

44 Ibid. 45 Ibid.

Page 55: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

44

a. Keterangan Hasil Pengujian (test report) No.

LB.620/B4.BPMA/001/STRIP.TP/2007

b. Laporan Studi kelayakan Pengembangan Mesin Chandue Balai

Besar Pengembangan Mekanisme Pertanian Badan Litbang

Departemen Pertanian RI Tahun 2005

D. Teori Perlindungan Hukum

Hukum diciptakan sebagai suatu sarana atau instrument untuk

mengatur hak-hak dan kewajiban-kewajiban subyek hukum, agar

masing-masing subyek hukum dapat menjalankan kewajibannya

dengan baik dan mendapatkan haknya secara wajar. Disamping itu,

hukum juga berfungsi sebagai instrument perlindungan bagi subyek

hukum.47

Perlindungan hukum Menurut Philipus M. Hadjon merupakan

Perlindungan akan harkat dan martabat serta pengakuan terhadap hak

asasi manusia yang dimiliki oleh subjek hukum dalam negara hukum

dengan berdasarkan pada ketentuan hukum yang berlaku di negara

tersebut guna mencegah terjadinya kesewenang-wenangan, sehingga

dapat dikatakan bahwa hukum berfungsi sebagai perlindungan atas

46 Ibid. 47 Ridwan HR, Hukum Administrasi Negara, PT.RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2011,

hal.265

Page 56: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

45

kepentingan manusia. Perlindungan hukum ini juga dapat dibedakan

atas dua macam yaitu:48

1. Perlindungan hukum preventif, dimana kepada rakyat diberi

kesempatan untuk mengajukan keberatan atau pendapatnya

sebelum suatu keputusan pemerintah mendapat bentuk yang

definitif.

2. Perlindungan hukum represif, dimana lebih ditujukan dalam

menyelesaikan sengketa.

Perlindungan hukum bagi rakyat Indonesia adalah prinsip

pengakuan dan perlindungan terhadap harkat dan martabat manusia

yang bersumber dari pancasila dan prinsip negara hukum yang

berdasarkan pancasila. Adapun elemen-elemen dan ciri-ciri negara

hukum pancasila adalah:49

1. Keserasian hubungan antara pemerintah dengan rakyat

berdasarkan asas kerukunan.

2. Hubungan fungsional yang proporsional antara kekuasaan-

kekuasaan negara.

3. Prinsip penyelesaian sengketa secara musyawarah dan

peradilan merupakan cara terakhir.

4. Keseimbangan antara hak dan kewajiban.

Berdasarkan elemen-elemen tersebut, perlindungan bagi rakyat

terhadap pemerintah diarahkan kepada:

48 http://fauzieyusufhasibuan.wordpress.com 49 Ibid.

Page 57: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

46

1. Usaha-usaha untuk mencegah terjadinya sengketa atau

sedapat mungkin mengurangi terjadinya sengketa, dalam

hubungan ini sarana perlindungan hukum preventif patut

diutamakan dari pada sarana perlindungan repsesif.

2. Usaha-usaha untuk menyelesaikan sengketa antara

pemerintah dengan rakyat, atau antara satu negara dengan

negara lain secara musyawarah.

3. Penyelesaian sengketa melalui peradilan merupakan jalan

terakhir, peradilan hendaklah merupakan ultimatum remedium

dan peradilan bukan forum konfrontasi sehingga peradilan

harus mencerminkan suasana damai dan tentram terutama

melalui hubungan acaranya.

Salah satu sifat dan sekaligus merupakan tujuan dari hukum

adalah memberikan perlindungan (pengayoman) kepada masyarakat.

Oleh karena itu, perlindungan hukum terhadap masyarakat tersebut

harus diwujudkan dalam bentuk adanya kepastian hukum. Sehingga

dalam penulisan ini, perlindungan hukum diberi batasan sebagai suatu

upaya yang dilakukan di bidang hukum dengan maksud dan tujuan

memberikan jaminan perlindungan HKI terhadap hak pemegang paten

demi mewujudkan kepastian hukum.

Terkait dengan masalah perlindungan Hak Paten, negara telah

memberikan perlindungan secara ekslusif melalui Undang-Undang

Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten. Di Indonesia pengaturan

Page 58: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

47

perlindungan hak paten, hanya diberikan kepada invensi yang terdaftar

artinya perlindungan melalui sistem pendaftaran. Dengan demikian

maka pemilik atau pemegang hak paten akan mendapatkan

perlindungan setelah melalui pendaftaran.

Teori lain yang sejalan dengan konsepsi perlindungan HKI

adalah teori yang dikemukakan Robert M. Sherwood yakni Reward

Theory. Reward Theory yang memiliki makna yang sangat mendalam

berupa pengakuan terhadap karya intelektual yang telah dihasilkan

oleh seseorang, sehingga kepada penemu harus diberikan

penghargaan sebagai imbalan atas upaya-upaya kreatifnya dalam

menemukan kary karya intelektual tersebut50.

Reward Theory ini sejalan dengan prinsip yang menyatakan

bahwa penemu yang telah mengeluarkan waktu, biaya, serta tenaga

dalam menghasilkan karya intelektualnya harus memperoleh kembali

apa yang telah dikeluarkannya tersebut, yang dikenal dengan

Recovery Theory.51

Salah satu sifat dan sekaligus merupakan tujuan dari hukum

adalah memberikan perlindungan (pengayoman) kepada masyarakat.

Oleh karena itu, perlindungan hukum terhadap masyarakat tersebut

harus diwujudkan dalam bentuk adanya kepastian hukum.

50 Nico Kansil, Perlindungan Hukum Terhadap Hak Milik Intelektual, Makalah pada

Seminar Nasional Kejahatan Hak Milik Intelektual, Undip Semarang, tanggal 27 April 1993. 51 Ibid.

Page 59: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

48

Ajaran prioritas baku yang mengajarkan adanya tiga dasar

hukum, dimana tiga dasar hukum merupakan tujuan hukum yaitu;

keadilan, kemanfaatan, dan kepastian hukum. Pada

perkembangannya dalam kenyataan dimasyarakat tiga dasar hukum

yang merupakan tujuan hukum tersebut sering kali terjadi benturan.

Hal ini Gustav Radbruch mengajarkan ajaran prioritas baku, dimana

prioritas utama adalah keadilan, ke dua kemanfaatan, dan terakhir

kepastian hukum.52

Dalam ajaran Prioritas Kasuistis, tujuan hukum mencakupi

keadilan, kemanfaatan, dan kepastian hukum dengan urutan prioritas

secara proporsional sesuai dengan kasus yang dihadapi. Pilihan

prioritas yang sudah dibakukan dapat saja bertentangan dengan

kebutuhan hukum dalam kasus-kasus tertentu, sebab ada kalanya

dalam suatu kasus, keadilan yang diprioritaskan dari pada

kemanfaatan dan kepastian, tetapi adakalanya tidak mesti demikian

atau dapat terjadi untuk kasus-kasus lain, kemanfaatan yang

diprioritaskan dari pada keadilan dan kepastian, bahkan pada kasus

lain dapat terjadi kepastian yang harus diprioritaskan dari pada

keadilan dan kemanfaatan.53

52 Achmad Ali, Vol 1, Pemahaman Awal, Menguak Teori Hukum (Legal Theory) dan Teori Peradilan (Judicilia Jurisprudence) Termasuk Interpretasi Undang-Undang (Legisprudence), Jakarta, Kencana, 2009, Hal.288. 53 Achmad Ali, Menguak Tabir Hukum, Bogor, Ghalia Indonesia, 2008, Hal.68.

Page 60: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

49

E. KERANGKA PIKIR

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK PATEN ATAS MESIN PEMANEN PADI MEREK CHANDUE

1. Undang – Undang Nomor 14 Tahun 2001 Tentang Paten

2. Undang – Undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek

Perlindungan hukum terhadap keabsahan seritifikat paten sederhana milik Paisal Chandue berdasarkan Putusan Pengadilan Niaga Makassar No.01 / Pdt.Niaga / 2009 / PN.MKS Jo Putusan Mahkamah Agung No.28 K/Pdt.Sus/2013 : 1.Kasus Posisi 2.Analisis Kasus : a. Novelty b. Patent Cooperation Treaty c. Sistem pendaftaran First to File

Pelaksanaan perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue :

1. Subtansi Hukum 2. Hak Ekonomi 3. Sosialisasi 4. Peran Pemerintah dan aparat

penegak hukum

Perlindungan dan Kepastian Hukum Terhadap Hak Paten Mesin Pemanen Padi Merek Chandue

Page 61: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

50

F. Definisi Operasional Variabel :

Agar tidak terjadi perbedaan pengertian tentang konsep-

konsep yang dipergunakan dalam penelitian ini, maka perlu

diuraikan pengertian-pengertian konsep yang dipakai, yaitu sebagai

berikut :

- Substansi hukum yang dimaksud adalah aturan hukum

terkait dengan perlindungan hukum terhadap mesin

Chandue meliputi Undang-undang Nomor 14 Tahun 2001

tentang Paten dan Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001

tentang Merek.

- Hak ekonomi adalah hak bagi Penemu untuk mendapatkan

manfaat ekonomi atas invensi suatu produk dalam jangka

waktu tertentu.

- Aparat penegak hukum di Indonesia yaitu Pejabat

Polisi Negara dan Majelis Hakim pada Pengadilan Negeri

maupun Mahkamah Agung.

- Kekhususan adalah menunjukkan ciri dan kualitas tertentu

pada produk, yang tidak terdapat pada produk lain, dalam

hal ini mesin pemanen padi merek Chandue.

- Chandue adalah nama atau merek mesin pemanen padi

yang berasal dari Kabupaten Pinrang.

Page 62: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

51

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tipe Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian maka

tipe penelitian ini adalah tipe penelitian empiris , yaitu suatu penelitian

hukum yang dilakukan dengan cara meneliti dan menelaah fakta yang

ada, sejalan dengan perundang-undangan yang berkaitan dengan hak

kekayaan intelektual sebagai acuan untuk memecahkan masalah.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di CV Chandue Kabupaten Pinrang

Sulawesi Selatan, kantor Pengadilan Negeri Pinrang Sulawesi

Selatan, kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi

Selatan dan kantor Direktoral Jenderal Hak Kekayaan Intelektual

Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia di Kabupaten

Tangerang Provinsi Banten .

Dipilihnya lokasi penelitian di Kabupaten Pinrang, karena

didasarkan pada pertimbangan Kabupaten Pinrang merupakan daerah

pembuatan mesin pemanen padi. Dipilihnya lokasi kantor Direktorat

Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM

Republik Indonesia, dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Sulawesi Selatan karena didasarkan pada pertimbangan bahwa

dikantor tersebut memiliki data dan informasi yang menunjang terkait

dengan keabsahan hak paten yang dimiliki oleh Paisal.

Page 63: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

52

C. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian adalah karyawan CV Chandue Tanindo,

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan

HAM Republik Indonesia serta kantor Pengadilan Negeri Pinrang.

Sampel penelitian ditetapkan dengan Purposive Sampling. berarti

teknik pengambilan sampel secara sengaja yang ditentukan langsung

oleh penulis, yaitu menetapkan dari Populasi tersebut yang terdiri atas:

a. 1 (satu) orang Pihak CV Chandue Tanindo ( Direktur CV

Chandue Tanindo )

b. 2 (dua) orang Pihak Direktorat Jenderal Hak Kekayaan

Intelektual Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia (

Kepala Sub Direktorat Desain Industri )

c. 1 (satu) orang Pihak Pengadilan Negeri Pinrang ( Panitera

Muda Pidana )

d. 1 (satu) orang Dosen Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin

e. 1 (satu) orang Pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Sulawesi Selatan ( Kepala Bidang Industri Logam, Mesin, dan

Tekstil )

D. Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan sebagai dasar untuk

menunjang hasil penelitian adalah:

a. Data Primer

Page 64: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

53

Adalah bahan-bahan hukum yang terkait yaitu:

1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten.

2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek.

b. Data Sekunder

Bahan-bahan hukum sekunder, yaitu :

1. Buku-buku Hak Kekayaan Intelektual

2. Makalah dan Artikel, meliputi makalah tentang Paten.

3. Situs-situs web internet tentang Hak Kekayaan Intelektual.

4. Yurisprudensi

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan studi

dokumen.

1. Wawancara langsung terhadap Karyawan CV Chandue

Tanindo, Pihak Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual

Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia bagian Sub

Direktorat Desain Industri, Panitera Muda Pidana Pengadilan

Negeri Pinrang, Dosen Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin

dan Kepala Bidang Industri Logam, Mesin, dan Tekstil.

2. Studi dokumen pada putusan Pengadilan Niaga dan putusan

Mahkamah Agung untuk memperoleh data sekunder.

Page 65: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

54

F. Analisis Data

Data yang diperoleh baik data primer maupun data sekunder,

dianalisis secara kualitatif yaitu suatu analisis yang ditujukan terhadap

data sesuai dengan landasan bahan-bahan hukum tertulis untuk

memahami fakta atau gejala yang benar-benar berlaku, kemudian

disajikan secara deskriptif yaitu menguraikan, menggambarkan, dan

menjelaskan sesuai dengan permasalahan yang erat kaitannya

dengan penelitian ini.

Page 66: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

55

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan perlindungan hukum terhadap hak paten atas

mesin pemanen padi merek Chandue.

Setiap penemuan di bidang teknologi pada dasarnya dapat

diberi paten. Untuk mendapatkan paten maka sebuah penemuan

harus didaftarkan di Kantor Paten. Dengan telah didaftarkannya

penemuan itu maka akan diberikan perlindungan hukum terhadap

penemuan tersebut dari pelanggaran oleh orang lain yang tidak

berhak. Namun tidak semua penemu mempunyai kesadaran untuk

mendaftarkan penemuannya. Hal ini banyak disebabkan karena

ketidaktahuan penemu bahwa dengan tidak didaftarkannya

penemuannya, maka perlindungan hukum yang diberikan kepada

penemuannya tidak bisa maksimal. Dalam arti bahwa terhadap orang

yang melanggar penemuan tersebut tidak akan dapat diberikan

hukuman yang setimpal dengan perbuatannya. Karena ia dapat saja

berkelit bahwa dia tidak tahu bahwa penemuan itu adalah milik orang

lain, karena penemuan itu tidak mempunyai paten.

Setelah sebuah penemuan didaftarkan, maka kepada

penemuan tersebut diberi nomor register paten yang dimuat di dalam

Daftar Paten. Dengan telah didaftarkannya panemuan di dalam Daftar

Paten ini maka kepada penemu diberikan perlindungan yang maksimal

Page 67: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

56

kepada penemu. Dalam arti apabila terjadi pelanggaran paten

terhadap penemuan tersebut maka kepada pelakunya dapat diberikan

sanksi yang tegas sebagaimana di atur di dalam UU No. 14 Tahun.

2001.

Sebelum membahas lebih jauh mengenai perlindungan hak

kekayaan intelektual atas mesin pemanen padi merek Chandue yang

lebih spesifik dari analisis kasus penelitian ini yaitu pelaksanaan

perlindungan hukum terhadap hak paten sederhana mesin pemanen

padi merek Chandue di Kabupaten Pinrang, maka terlebih dahulu

penulis akan menganalisis dalam konteks perlindungan hukum.

Perlindungan hukum didefinisikan sebagai suatu upaya untuk

melindungi kepentingan individu atas kedudukannya sebagai manusia,

yang mempunyai hak untuk menikmati martabatnya dengan

memberikan kewenangan padanya untuk bertindak dalam rangka

kepentingannya tersebut. Perlindungan hukum juga diartikan sebagai

upaya yang dapat menjamin adanya kepastian hukum, sehingga dapat

memberikan perlindungan hukum kepada pihak-pihak yang

bersangkutan atau yang melakukan tindakan hukum tersebut. Dengan

demikian perlindungan hak paten sebagai suatu perlindungan hukum

yang lebih khusus bertujuan memberikan jaminan kepastian hukum

kepada inventor atas suatu invensinya.

Dalam kaitannya dengan pengertian tersebut maka dalam

analisis kasus ini dapat diuraikan bahwa perlindungan hak paten

Page 68: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

57

sederhana terhadap mesin pemanen padi merek Chandue yang

diberikan kepada Paisal, merupakan suatu upaya untuk melindungi

kepentingan inventor yang secara hukum mempunyai hak untuk

menikmati hak eksklusif yang diberikan oleh Negara sebagai orang

yang telah menemukan mesin pemanen padi sistem sisir dengan

segenap pengorbanan pikiran, waktu, kreatifitas seni yang tinggi.

Sehingga dengan hak tersebut Paisal sebagai inventor memiliki

wewenang untuk bertindak membela kepentingannya tersebut. Apabila

ada pihak lain yang melanggar haknya ataupun merugikannya secara

melawan hukum dengan menggunakan paten tersebut tanpa izin dari

Paisal, dalam hal ini sesuai ketentuan undang-undang tentang Paten

akan diberi sanksi bagi siapa saja yang melakukan pelanggaran.

Oleh karena itu, pendaftaran adalah mutlak. Keuntungan lain

yang diperoleh jika invensi didaftarkan, bagi pihak yang merasa

haknya dilanggar dapat menggugat pelanggar paten.54

Perlindungan hak paten sederhana dalam analisis kasus ini

apabila dilihat dalam konteks perlindungan hukum dapat diuraikan

penggolongannya menurut jenis perlindungan hukum, yaitu

1. Perlindungan Hukum Preventif

Perlindungan yang diberikan oleh pemerintah dengan tujuan

untuk mencegah sebelum terjadinya pelanggaran terhadap suatu

invensi yang terdaftar. Hal ini terdapat dalam peraturan perundang-

54 Pasal 117-128 Undang-undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten

Page 69: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

58

undangan dengan maksud untuk mencegah pelanggaran yang

dilakukan oleh pelaku usaha, serta memberikan rambu-rambu atau

batasan-batasan kepada pelaku usaha dalam melakukan

kewajibannya. Perlindungan hukum preventif dalam hal perlindungan

hukum mesin pemanen padi merek Chandue adalah Undang-undang

Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten dan Undang-undang Nomor 15

Tahun 2001 tentang Merek yang telah dibuat sebelumnya oleh

pemerintah, dengan maksud untuk mengantisipasi terjadinya

pelanggaran-pelanggaran yang merugikan penemunya.

2. Perlindungan Hukum Represif

Perlindungan hukum represif merupakan perlindungan akhir

berupa tanggung jawab subjek hukum, denda, penjara, dan hukuman

tambahan yang diberikan apabila sudah terjadi sengketa atau pelaku

usaha melakukan pelanggaran, atau penggunaan suatu desain tanpa

izin dari penemunya. Menurut Phillipus M. Hadjon tentang teori

perlindungan hukum bahwa perlindungan hukum represif (pemaksaan)

adalah perlindungan hukum yang memiliki tujuan yaitu menyelesaikan

sengketa. Suatu perlindungan hukum yang berbentuk bertujuan untuk

menyelesaikan terjadinya sengketa termasuk di dalam penangannanya

di lembaga peradilan.

Dalam hal perlindungan hukum mesin pemanen padi merek

Chandue tersebut, maka yang dimaksud sebagai perlindungan hukum

represif adalah tindakan pasca terjadinya sengketa atau pelanggaran,

Page 70: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

59

yaitu upaya hukum setelah terjadinya pelanggaran hak paten mesin

pemanen padi merek Chandue. Jika terjadi pelanggaran maka pelaku

pelanggaran tersebut akan diproses secara hukum, dan apabila

terbukti melakukan pelanggaran akan dijatuhi hukuman sesuai dengan

ketentuan Undang-undang tentang Paten.

Dilihat dari dua macam perlindungan hukum di atas, studi kasus

dalam penelitian ini secara spesifik tergolong sebagai perlindungan

hukum represif. Hal ini dikarenakan penelitian ini diarahkan untuk

mencapai jenis perlindungan hukum represif, dimana pada

kenyataannya telah banyak ditemukan penciplakan mesin pemanen

padi merek Chandue tanpa izin dari penemunya, serta pelanggaran-

pelanggaran lainnya yang justru membutuhkan perlindungan hukum

untuk melindungi hak-hak Faisal sebagai inventor yang banyak

dilanggar hak patennya. Perlindungan hukum represif yang ingin

dicapai nantinya merupakan langkah perlindungan hukum yang

berpijak pada Undang-undang tentang Paten dan Undang-undang

tentang Merek sebagai perlindungan hukum preventif di bidang paten

dan merek. Hukum memberikan perlindungan terhadap pelanggaran

yang dilakukan orang lain yang tidak berhak dan tidak

bertanggungjawab melalui sanksi yang tegas, baik sanksi perdata

berupa ganti rugi, penghentian perbuatan pelanggaran dan penyitaan

barang hasil pelanggaran untuk dimusnahkan, sanksi pidana berupa

hukum penjara dan/atau denda perampasan barang yang digunakan

Page 71: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

60

melakukan kejahatan untuk dimusnahkan dan juga dimungkinkan

sanksi administratif berupa pembekuan/pencabutan SIUP,

pembayaran pajak/bea masuk yang tidak lunas.

Berdasarkan Putusan Mahkamah Agung No. 980 K / Pid.Sus /

2008 dengan isi Terdakwa Muhammad Nur Harti terbukti secara sah

dan dinyatakan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja

dan tanpa Hak melanggar Hak Pemegang Paten Sederhana. Majelis

Hakim memberi sanksi kepada Terdakwa dengan pidana penjara

selama 6 (enam) bulan dan selanjutnya dilakukan Eksekusi barang

bukti milik terdakwa Muhammad Nur Harti berupa 1 (satu) unit alat

pemanen padi warna biru Merek Mutiara dirampas untuk dimusnahkan

dan 1 (satu) unit alat pemanen padi Merek Chandue dan 1 (satu)

exemplar Sertifikat Paten Sederhana Nomor ID 0000 656 S atas nama

Faisal, dikembalikan kepada Faisal.

1. Subtansi Hukum

Pada saat produk atau benda tersebut diperualbelikan secara

luas dan massal, maka usaha yang telah dilakukan oleh Pencipta atau

Penemu, merupakan kekayaannya/assets. Sehingga karya intelektual

merupakan kekayaan. Kekayaan ini perlu dilindungi dari

penyalahgunaan oleh pihak lain yang tidak beritikad baik. Pada titik

inilah kebutuhan perlindungan hukum muncul dan pengaturan

mengenainya perlu dilakukan.

Page 72: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

61

Dalam kegiatan perdagangan dan industri, lahir berbagai

penciptaan, penemuan, dan produksi yang di dalamnya terdapat

unsur-unsur kepentingan individu sebagai hasil dari penemuan/usaha

(endeavors) mereka secara intelektual. Misalnya: Mesin pemanen

padi. Alat ini merupakan teknologi di bidang pertanian, pengembangan

dari teknologi sabit yang jaman dulu digunakan. Kemudian seorang

Penemu menemukan teknologi baru untuk menggabungkan mesin dan

traktor. Penemuan tersebut terbukti sangat berguna mendukung

aktivitas masyarakat dalam kegiatan pertanian, dapat diproduksi dalam

jumlah banyak dan dijual secara luas di masyarakat. Hal ini membawa

manfaat ekonomis bagi produsen dan penjual. Tentu saja manfaat ini

perlu dinikmati juga oleh sang Penemu, yang kemudian dilindungi

melalui hak Paten. Bila penemuan ini dimanfaatkan oleh banyak orang,

maka benda-benda tersebut perlu diberi identitas. Untuk membedakan

produk satu pihak dengan produk pihak lainnya. Identitas tersebut

dilindungi melalui hak Merek. Jika benda tersebut diberi desain yang

memudahkan penggunaannya, maka diberi perlindungan hak Desain

Industri. Selain itu jika ingin mendaftarkan hak Ciptanya bisa juga

dengan membuat sebuah buku petunjuk manual cara pengaplikasian

mesin pemanen padi.

Keberhasilan petani khususnya Kabupaten Pinrang Sulawesi

Selatan adalah salah satu daerah penghasilan beras sehingga lahirlah

anak putra bangsa yang telah berkarya dalam bidang perbengkelan

Page 73: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

62

atas nama Paisal yang memiliki Sertifikat Hak Paten No. ID 0 000 656

S dan Sertifikat Merek No.ID M000155401 yang dilindungi oleh

Negara.

Secara yuridis, mesin pemanen padi merek Chandue Ini

dilindungi oleh Undang-undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten

dan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2001 tentang Merek.

Untuk lebih memberikan perlindungan hukum kepada mesin

pemanen padi merek Chandue ini, pemerintah mengaturnya di dalam

Undang-undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten dan Undang-

undang Nomor 5 Tahun 2001 tentang Merek. Di dalam Undang-

Undang ini diatur mengenai hak dan kewajiban serta hal-hal yang

harus dipenuhi dan dipatuhi oleh penemu.

1. Pendaftaran Hak Paten Sederhana

Suatu penemuan dikelompokkan ke dalam paten sederhana

karena cirinya, yaitu penemuan tersebut tidak melalui penelitian dan

pengembangan yang mendalam. Walaupun bentuk, konfigurasi,

konstruksi atau komposisinya sederhana dan sering dikenal dengan

“utility model”, tetapi mempunyai nilai kegunaan praktis sehingga

memiliki nilai ekonomis dan tetap memperoleh perlindungan hukum.

Paten sederhana hanya memiliki satu klaim, pemeriksaan subtantif

langsung dilakukan tanpa permintaan dari pihak penemu. Bila terjadi

Page 74: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

63

penolakan terhadap permintaan paten sederhana ini, tidak dapat

dimintakan lisensi wajib dan tidak dikenai biaya tahunan.55

Pendaftaran hak paten dengan Nomor : ID 0 000 656 S dengan

judul invensi yaitu Peralatan Pemanen Padi yang dilakukan oleh Faisal

pada tanggal 28 Maret 2005 atas mesin pemanen padi tersebut,

diberikan oleh Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik

Indonesia, berupa hak Paten Sederhana yang berlaku dalam jangka

waktu 10 (sepuluh) tahun, terhitung mulai tanggal 28 Maret 2005

sampai tanggal 27 Maret 2015

Perbedaan antara Paten dan Paten Sederhana :56

No

Keterangan

Paten

Paten Sederhana

1. Jumlah Klaim Satu invensi atau beberapa invensi yang merupakan satu kesatuan invensi

Satu invensi

2. Masa Perlindungan

20 tahun terhitung sejak tanggal penerimaan permohonan paten

10 tahun terhitung sejak tanggal penerimaan paten

3. Pengumuman permohonan

18 bulan setelah tanggal penerimaan

3 bulan setelah tanggal penerimaan

4. Jangka waktu mengajukan keberatan

6 bulan terhitung sejak diumumkan

3 bulan terhitung sejak diumumkan

5. Yang diperiksa dalam pemeriksaan

Kebaruan, langkah inventif, dan dapat diterapkan dalam industri

Kebaruan, dapat diterapkan dalam industri

55 Endang Purwaningsih, Op.Cit, hal 225 56 Hadi Setia Tunggal, Op.Cit, hal.21

Page 75: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

64

subtantif 6. Lama

pemeriksaan subtantif

36 bulan terhitung sejak tanggal penerimaan permohonan pemeriksaaan subtantif

24 bulan terhitung sejak tanggal penerimaan permohonan pemeriksaan subtantif

7. Objek paten Produk atau proses Produk atau alat

Menurut penulis pendaftaran paten sederhana yang dilakukan

oleh Paisal kurang tepat karena dari kolom tersebut diatas nampak

jelas perbedaan antara paten dan paten sederhana. Jumlah Klaim

dalam Paten yaitu Satu invensi atau beberapa invensi yang

merupakan satu kesatuan invensi sedangkan dalam Paten Sederhana

jumlah klaimnya hanya satu invensi saja. Jika dihubungkan dengan

klaim yang terdaftar dalam mesin pemanen padi merek Chandue,

klaim yang terdaftar berjumlah 3 (tiga) invensi, yang artinya

pendaftaran paten sederhana yang dilakukan oleh Paisal tidak cocok

karena klaim yang terdapat dalam mesin Chandue berjumlah 3 (tiga)

sedangkan menurut undang-undang paten sederhana hanya

mempunyai 1(satu) invensi saja. Jadi semestinya Paisal memilih

pendaftaran paten untuk invensinya karena mesin Chandue tersebut

memiliki lebih dari 1 (satu) invensi yang merupakan satu kesatuan.

2. Pendaftaran Merek

Merek mempunyai peran yang sangat penting, karena merek

dapat berfungsi sebagai tanda pengenal untuk membedakan produk

Page 76: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

65

perusahaan yang satu dengan produk perusahaan yang lain yang

sejenis serta menghubungkan produk dengan produsen/pedagangnya

sebagai jaminan reputasi hasil usahanya ketika diperdagangkan.

Merek juga berfungsi sebagai sarana promosi dagang, dimana merek

merupakan simbol pengusaha untuk memperluas pasar produk

dagangnya serta untuk menarik minat konsumen untuk membeli,

sebagai jaminan atas mutu produk karena melalui merek konsumen

dapat mengetahui akan mutu produk yang dibelinya, dan juga sebagai

asal produk dimana merek merupakan tanda pengenal asal produk

yang menghubungkan produk dengan produsen atau dengan

daerah/Negara asalnya57.

Pendaftaran merek yang dilakukan oleh Paisal pada tanggal 25

Februari 2008 dengan Nomor : IDM000155401 berdasarkan Undang-

undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek dimana perlindungan

Hak Merek diberikan selama 10 tahun sejak tanggal Penerimaan dan

jangka waktu perlindungan itu dapat diperpanjang.

Penulis berpendapat, langkah Paisal dalam mendaftarkan

merek pada mesin pemanen Chandue ini sudah tepat karena untuk

membedakan mesin yang satu dengan mesin yang lainnya dilihat dari

mereknya. Suatu barang dikenal dari mereknya, mesin pemanen yang

diciptakan oleh Faisal dikenal oleh masyarakat luas karena mesin

tersebut mempunyai nama dan nama itu disebut merek. Chandue 57 Abdulkadir Muhammad, Op.Cit, hal. 120.

Page 77: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

66

merupakan sebuah merek yang mempunyai gambar, nama dan uraian

warna yaitu merah dan putih.

Selain itu, pendaftaran merek yang dilakukan oleh Paisal

merupakan strategi perlindungan hukum untuk melindungi invensinya

karena jangka waktu perlindungan merek berlangsung selama 10

(sepuluh) tahun dan dapat diperpanjang. Lain halnya dengan

perlindungan paten yang jangka waktu perlindungannya hanya 10

(sepuluh) tahun tetapi tidak dapat diperpanjang.

Juajir Sumardi, suatu produk bisa dilindungi oleh satu atau

lebih rezim HKI, misalnya mesin chandue selain diberi perlindungan

berupa Paten dan Merek, mesin pemanen Chandue juga sebetulnya

bisa dilindungi dengan Hak Cipta, yaitu berupa buku. Buku yang

dimaksud adalah buku petunjuk manual cara pengaplikasian mesin

pemanen padi merek Chandue.58

Buku merupakan salah satu penemuan terbesar karena buku

merupakan sumber segala informasi ilmu pengetahuan yang kita

inginkan serta mudah disimpan dan dibawa-bawa.

Buku merupakan salah satu perwujudan karya ciptaan tulis.

Buku yang diterbitkan perlu mendapat perlindungan sebagai salah satu

bentuk apresiasi terhadap penciptanya sekalipun dalam praktiknya

apresiasi dalam bentuk finasial lebih menonjol daripada apresiasi

moral.

58 Hasil wawancara dengan Prof. Dr. Juajir Sumardi, S.H., M.H, selaku Dosen Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, tanggal 29 Juli 2013.

Page 78: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

67

Menurut Undang-Undang Hak Cipta Nomor 19 Tahun 2002,

pencipta suatu karya tulis mempunyai sekumpulan hak khusus yang

mendapat perlindungan yang terdiri dari :

1. Hak untuk memperbanyak dalam bentuk buku yang diterbitkan

sendiri atau oleh penerbit berdasarkan suatu perjanjian lisensi;

2. Hak untuk menerjemahkan buku ke dalam bahasa lain;

3. Hak untuk membuat karya pertunjukkan dalam bentuk apapun;

4. Hak untuk membuat karya siaran dan lain sebagainya.

Selain perlindungan hak Cipta, potensi pemberian perlindungan

HKI terhadap mesin Chandue ini sebenarnya juga bisa diberi

perlindungan Desain Industri.

Desain Industri adalah cabang HKI yang melindungi

penampakan luar suatu produk. Hal itu sangatlah wajar karena dasar

dari perlindungan desain industri tersebut yaitu, kepada bentuk dan

nilai estetik dari wujud produknya. 59

Indonesia telah mengatur tentang perlindungan terhadap desain

industri pada Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 Tentang Desain

Industri, yang mulai berlaku pada tahun 2000. Dalam Pasal 1 angka 1

undang-undang tersebut disebutkan, desain industri adalah suatu

kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis atau warna,

atau garis dan warna, atau gabungan daripadanya yang berbentuk tiga

dimensi atau dua dimensi yang memberikan kesan estetis dan dapat 59 Muhammad Djumahana, Perkembangan Doktrin dan Teori Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2006, hal. 114

Page 79: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

68

diwujudkan dalam pola tiga dimensi atau dua dimensi serta dapat

dipakai untuk menghasilkan suatu produk, barang, komoditas industri,

atau kerajinan tangan. Sedangkan pendesain adalah seseorang atau

beberapa orang yang menghasilkan desain industri. Sedangkan hak

desain industri adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara

kepada pendesain atas hasil kreasinya untuk selama waktu tertentu

melaksanakan sendiri, atau memberikan persetujuan kepada pihak lain

untuk melaksanakannya.

Dalam menyusun dan menerapkan Desain Industri terdapat dua

pendekatan yaitu pendekatan paten dan pendekatan hak cipta.60

Beberapa ciri pendekatan paten telah dimanfaatkan dalam sistem

desain industri, diantaranya :

1. Desain industri yang berhak mendapat perlindungan harus

memiliki kebaruan

2. Hak desain industri itu diberikan oleh Negara setelah melalui

proses pemeriksaan.61

Hak Desain Industri diberikan untuk Desain Industri yang baru.

Desain Industri dianggap baru apabila pada Tanggal Penerimaan,

Desain Industri tersebut tidak sama dengan "pengungkapan" yang

telah ada sebelumnya. Yang dimaksud "pengungkapan" adalah

pengungkapan melalui media cetak atau elektronik, termasuk

60 Insan Budi Maulana, ABC Desain Industri Teori dan Praktek di Indonesia, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung; 2010, hal. 15 61 Ibid., hal. 19

Page 80: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

69

keikutsertaan dalam suatu pameran. Pengungkapan sebelumnya

adalah pengungkapan Desain Industri yang dilakukan sebelum

Tanggal Penerimaan, atau sebelum Tanggal Prioritas apabila

Permohonan diajukan dengan Hak Prioritas, atau telah diumumkan

atau digunakan di Indonesia atau di luar Indonesia.62

Berdasarkan hasil wawancara penulis terhadap Heddy

Setiawan, 63 beliau mengatakan salah satu prinsip kebaruan adalah

desain yang sudah ada agak berbeda dengan desain yang sudah ada

sebelumnya. Saat diperiksa secara subtantif baik data internal maupun

eksternal tidak ada data ditemukan data yang sudah ada sebelumnya

yang sama terhadap desain industri tersebut. Lebih lanjut beliau

mengatakan, untuk mengetahui adanya prinsip kebaruan dilihat dari

pemeriksaan subtantif, asal tidak bertentangan dengan Pasal 2 dan

Pasal 4 Undang-undang Desain Industri.

Menurut Wahyu,64 beliau mengatakan bahwa desain itu tidak

menyebutkan merek. Desain merupakan bagian tersendiri begitupun

dengan merek. Lebih lanjut beliau mengemukakan, untuk lebih

memberikan pemahaman kepada para pihak terhadap Undang-undang

Desain Industri dan Peraturan Pelaksanaannya maka haruslah

dilakukan sosialisasi secara terus menerus. Kegiatan ini secara tidak

langsung adalah untuk memberikan perlindungan hukum untuk para 62 Iswi hariyani, Op. cit, hlm. 189 63 Hasil wawancara dengan Heddy Setiawan.,S,H., selaku bagian Hukum Desain Industri Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual tanggal 08 Maret 2013. 64 Hasil wawancara dengan Wahyu sebagai Kepala bagian bidang desain industri Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual tanggal 08 Maret 2013.

Page 81: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

70

pihak. Perlindungan hukum yang diberikan terhadap desain industri

dapat berupa sosialisasi dari Dirjen HKI dan konsultasi para pemohon

dari akademisi atau para pendesain.

Penulis berpendapat bahwa mesin Chandue ini bisa saja

didaftarkan perlindungan desain industrinya sebab desain industri yang

dianggap baru apabila pada tanggal penerimaan, desain industri

tersebut tidak sama atau berbeda dengan pengungkapan yang telah

ada sebelumnya, meskipun terdapat kemiripan. Unsur kebaruan pada

mesin Chandue ini bisa saja terpenuhi karena desainnya tidak sama

atau berbeda dengan pengungkapan yang telah ada sebelumnya yang

terdapat pada mesin buatan IRRI meskipun kedua benda ini identik

terdapat kemiripan tetapi dalam hal kreasi berbeda yaitu mesin IRRI

sistem kerjanya masih manual dengan cara didorong sedangkan

mesin Chandue sistem kerjanya dengan cara dikendarai.

Paisal65 menjelaskan bahwa Mesin pemanen padi merek

chandue ini sudah didaftarkan hak paten dan hak mereknya, akan

tetapi hak desain industrinya belum didaftarkan. Beliau mengatakan

untuk mendaftarkan desain industri suatu produk agak susah

pembuktiannya jikalau nanti ada sengketa, karena lemah hukumnya,

harus ada desain penuh, desain yang satu dengan desain yang

lainnya harus benar-benar sama baik dari segi bentuk dan ukuran.

Lebih lanjut beliau mengatakan, beliau selaku inventor yang penting 65 Hasil wawancara dengan Faisal selaku pemilik CV Chandue Tanindo, tanggal 20 Maret 2013.

Page 82: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

71

prinsip kerjanya saja yang sama jadi Paisal hanya mendaftarkan hak

patennya saja.

2. Hak ekonomi

Hak ekonomi adalah hak untuk mendapatkan manfaat ekonomi

atas kreatifitas yang diimiliki terhadap suatu produk yang dihasilkan

dan telah didaftar dalam suatu hak kekayaan intelektual yang memiliki

jangka waktu tertentu. apabila sudah didaftarkan maka, pihak tertentu

yang terdaftar dapat memperoleh manfaat ekonomi dari pendaftaran

tersebut. Dalam jangka waktu tertentu pihak lain dapat menikmati atau

menggunakan hak tersebut apabila telah memperoleh izin dari pihak

yang terdaftar atau pemegang hak tersebut karena perlindungan dan

pengakuan diberikan secara eksklusif oleh Negara kepada pihak

pemegang hak tersebut.

Hak ekonomi yang diatur dalam UU Paten diberikan kepada

pendaftar pertama yang berhasil menemukan invensi baru, dan hak

paten ini bersifat eksklusif. Penghargaan dalam bentuk hak eksklusif

untuk menikmati manfaat ekonomi ini sejalan dengan ”reward theory”7

dan “recovery theory”8 yang dikemukakan Robert M. Sherwood.

Menurut Reward Theory yang dikemukakan Robert M.

Sherwood, pengakuan terhadap karya intelektual yang telah

dihasilkan oleh seseorang atau sekumpulan orang seperti Paisal

selaku penemu mesin pemanen padi merek Chandue, harus diberikan

Page 83: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

72

penghargaan sebagai imbalan atas upaya-upaya kreatifnya dalam

menemukan karya-karya intelektual tersebut. Recovery Theory yang

menyatakan bahwa penemu seperti Paisal ini yang telah

mengeluarkan waktu, biaya, serta tenaga dalam menghasilkan karya

intelektualnya harus memperoleh kembali apa yang telah

dikeluarkannya tersebut.

Hal ini dimaksudkan agar para penemu dapat diberi

penghargaan terhadap karya-karya intelektualnya yaitu dengan tidak

melakukan tindakan melanggar hukum seperti memalsukan atau

membajak karya orang lain sebab apa yang telah mereka ciptakan

telah banyak membantu dalam penggunaan sehari-hari dalam aktivitas

masyarakat khususnya dalam kegiatan pertanian.

Paisal mengemukakan,66 setelah diterbitkanya Sertifikat Hak

Paten milik kami oleh Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia, hak

Paten Sederhana milik kami diberi waktu oleh Pemerintah selama 10

(sepuluh) tahun terhitung mulai tanggal 28 Maret 2005 sampai tanggal

27 Maret 2015 dan selanjutnya menjadi milik umum. Proses hukum

yang telah kami alami sudah berjalan selama 6 (enam) tahun dengan

menguras tenaga, biaya, pikiran dan sampai sekarang ini

mengharapkan bantuan kepada Pihak Pemerintah, Mahkamah Agung,

Kejaksaan Agung dan Kapolri agar dapat melakukan pemberantasan

66 Berdasarkan hasil wawancaran dengan Faisal selaku pemilik CV Chandue Tanindo, tanggal 17 April 2013.

Page 84: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

73

barang bajakan Alat mesin pemanen padi yang di produksi oleh

perusahaan lain tanpa pemberitahuan atau persetujuan dari kami.

Menurut penulis, untuk memutuskan jenis pelindungan Hak

Kekayaan Intelektual apa yang paling tepat diberikan hendaknya

ditinjau dari segi keuntungan ekonominya. Pada tahap ini diperlukan

pengetahuan pemahaman mengenai hukum-hukum perlindungan hak

kekayaan intelektual yang ada. Apakah ide atau invensi tersebut akan

diungkap ke publik melalui pengajuan hak paten, paten sederhana,

desain industri, merek atau akan disimpan sebagai informasi teknologi

atau bisnis yang bersifat rahasia. Keputusan mana yang terbaik untuk

diambil tergantung pada jenis invensi dan sulit tidaknya dilakukan

rekayasa ulang dari invensi tersebut.

Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka penulis

menyimpulkan bahwa pendaftaran mesin pemanen padi merek

Chandue dengan hak paten dan merek sudah tepat dikarenakan

pendaftaran merek atas produk mesin pemanen tersebut melindungi

merek yang telah didaftar sedangkan pendaftaran patennya

melindungi produknya secara keseluruhan. Tetapi pada kenyataanya

dari pendaftaran paten dan merek tersebut, Paisal Chandue belum

merasakan atau memperoleh manfaat ekonomi secara penuh karena

banyaknya pembajakan produk mesin pemanen padi milik Paisal yang

telah diberi sertifikat paten sederhana yang dilakukan oleh Muh.Nur

Page 85: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

74

Harti dengan memperbanyak mesin pemanen padi milik Paisal tanpa

izin dan tidak membayar royalty kepada Paisal.

3. Sosialisasi

Soerjono Soekanto, efektif atau tidaknya suatu hukum

ditentukan oleh 5 (lima) faktor. Pertama; faktor hukumnya sendiri

(undang-undang). Kedua; faktor penegak hukum, yakni pihak-pihak

yang membentuk maupun menerapkan hukum. Ketiga; faktor sarana

atau fasilitas yang mendukung penegakan hukum. Keempat; faktor

masyarakat, yakni lingkungan di mana hukum tersebut berlaku atau

diterapkan. Kelima; faktor kebudayaan, yakni sebagai hasil karya,

cipta, dan rasa yang didasarkan pada karsa manusia di dalam

pergaulan hidup.67

Relevan dengan yang dikemukakan Soerjono Soekanto

tersebut, Romli Atmasasmita mengatakan faktor-faktor yang

menghambat efektivitas penegakan hukum tidak hanya terletak pada

sikap mental aparatur penegak hukum (hakim, jaksa, polisi dan

penasihat hukum) akan tetapi juga terletak pada faktor sosialisasi

hukum yang sering diabaikan.68

Sosialisasi atau promosi adalah kegiatan yang dilakukan untuk

memperkenalkan diri dan mendiskusikan manfaat-manfaat yang

67 Soerjono Soekanto. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2008, hal. 8 68 Romli Atmasasmita. Reformasi Hukum, Hak Asasi Manusia & Penegakan Hukum. Bandung: Mandar Maju. 2001, hal. 55

Page 86: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

75

diperoleh dari suatu produk. Walaupun sosialisai sering dihubungkan

dengan penjualan, tetapi kenyataannya sosialisai mempunyai arti yang

luas. Sosialisasi dapat diartikan sebagai setiap aktivitas yang ditujukan

untuk memberitahukan, membujuk atau mempengaruhi masyarakat

untuk menggunakan produk dan jasa yang dihasilkan

Pengadaan sosialisasi atau publikasi terhadap suatu produk

Hak Kekayaan Intelektual, diharapkan dapat berguna untuk

memperkenalkan hasil kreatifitas suatu inventor agar produk yang

dihasilkan dapat dikenal oleh masyarakat luas. Adapun sosialisasi

yang pernah dilakukan oleh Faisal yaitu sekitar tahun 1997 mesin

pemanen padi merek Chandue disosialisasikan di kabupaten Pinrang

dan Kabupaten Sidrap bersamaan dengan Stripper buatan IRRI. Hal

ini terbukti dengan adanya bukti foto demonstrasi pemakaian Stripper.

Pada foto tersebut dapat dilihat dua alat Stripper yaitu Stripper hasil

buatan IRRI dan Stripper hasil buatan Faisal yang sama-sama

didemonstrasikan pemakaiannya dihadapan masyarakat. Sosialisasi

dilakukan dengan cara demonstrasi di beberapa sawah. Bahkan

sebelum Stripper buatan IRRI didatangkan di Indonesia pada tahun

1997, yaitu sekitar tahun 1992/1993 mesin pemanen padi sistim

menyisir temuan Faisal telah diperagakan di depan Gubernur Sulawesi

Selatan H.Z.B Palaguna yang pada saat itu menjabat sebagai

Gubernur.

Page 87: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

76

Penulis berpendapat, jika dihubungkan dengan Pasal 4 ayat (1)

huruf b Undang-undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten yang

menyebutkan suatu invensi tidak dianggap telah diumumkan jika

dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan sebelum Tanggal

Penerimaan, invensi tersebut telah digunakan di Indonesia oleh

inventor dalam rangka percobaan dengan tujuan penelitian dan

pengembangan, maka dalam kasus ini mesin pemanen padi merek

Chandue sudah melampaui batas pengumuman yaitu 6 (enam) bulan

setelah dipublikasikan lalu didaftarkan. Semestinya dari awal pada

tahun 1992 sejak pertama kali Faisal mensosialisasikan mesin

Chandue tersebut dihadapan Gubernur Sulawesi Selatan, Faisal

langsung mendaftarkan hasil karya nya tersebut. Tetapi atas saran dari

Gubernur Palaguna yang mengatakan bahwa jangan dulu terlalu di

ekspos di masyarakat karena mesin pemanen padinya belum

sempurna yang membuat Faisal tidak langsung mendaftarkan hasil

karyanya. Selanjutnya penulis berpendapat, mungkin karena

kurangnya fasilitas dan minimnya prasarana di tempat tinggal Faisal

yang jauh dari pusat kota yang menyebabkan proses penyempurnaan

mesin pemanen padi dalam melakukan eksperimen dan uji coba

berlangsung agak lama.

Disamping itu pada tahun 2005 di Jakarta telah diadakan

Lokakarya Hasil Litbang Mekanisasi Pertanian, Paisal Chandue hadir

sebagai pemakalah yang didampingi oleh Kepala Dinas Pertanian dan

Page 88: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

77

Peternakan Kabupaten Pinrang Ir.H.Amir Mangopo,MP. Salah satu

peserta bertanya yaitu Bapak Ir.koes Sulistiadji dengan mengatakan

bahwa “Kami ini bingung di pertanian, apakah saudara Paisal Chanude

yang meniru hasil ciptaan IRRI atau IRRI yang meniru hasil ciptaan

saudara Paisal?” Pernyataan tersebut langsung ditanggapi oleh

Kepala Balai Mekanisasi Pertanian RI yaitu Bapak Dr. Trip

Alihamsyah,Msc dan mengatakan bahwa “Kita jangan berpikiran

bahwa siapa yang ditiru siapa yang meniru. Justru kita harus berfikir

jernih bahwa bisa saja didua tempat yang berbeda antara Indonesia

dan Filipina, ada dua orang yang eksperimen secara bersamaan suatu

prinsip yang sama yaitu sistem menyisir. Pertanyaannya kemudian

adalah siapakah yang berhasil hari ini, dan itu kita saksikan bersama

pada hari ini bahwa saudara Paisal Chandue-lah yang berhasil dan

kita harus hargai itu.”69

4. Peran Pemerintah Dan Aparat Penegak Hukum

Pada umumnya peran institusi hukum dalam hal ini tidak hanya

terbatas dalam hal memberikan perlindungan hukum, namun juga

dalam hal memberikan pelayanan, motivasi, pemahaman hukum dan

membantu dalam penyelesaian sengketa-sengketa dan perkara-

perkara yang timbul akibat dari konflik yang terjadi di lapangan.

Peran pemerintah dan aparat penegak hukum merupakan faktor

penentu didalam melakukan upaya-upaya dalam rangka menuntut 69 Putusan Pengadilan Niaga Makassar No.01 / Pdt.Niaga / 2009 / PN.MKS

Page 89: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

78

hak-hak baik yang bersifat ekonomi maupun non ekonomi yang

seharusnya diperoleh paska pendaftaran. Mengingat banyaknya

pelanggaran terhadap hak ekonomi penemu yang berupa hak untuk

memperbanyak, serta hak untuk memperoleh royalti dari penggunaan

hak paten mesin pemanen padi merek Chandue tersebut.

Lebih lanjut Paisal Chandue menguraikan bentuk pelanggaran

terhadap hak paten mesin pemanen padi merek Chandue yang telah

dilakukan oleh Muh.Nur Harti yaitu:

1. Sekitar tahun 2005, terdakwa Muh.Nur Harti telah memproduksi

dan menjual alat pemanen padi yang sama di produksi oleh Paisal

Chandue sebanyak kurang lebih 20 (dua puluh) unit kepada

masyarakat tanpa seijin Paisal selaku pemegang hak paten

sederhana terhadap alat pemanen tersebut dengan harga antara

Rp. 13.500.000,- (tiga belah juta lima ratus ribu rupiah) sampai

dengan harga Rp. 17.000.000,- (tujuh belas juta rupiah). 70

2. Di sisi lain, terdapat pula temuan penyidik Polres Pinrang mengenai

adanya pemasaran produk dari bengkel Mutiara milik terdakwa

Muh.Nur Harti khususnya di daerah Pinrang dan Sidrap sebanyak

103 unit mesin alat pemanen padi sistem sisir yang mana telah

menjadi hak paten dari Paisal.71

Dapat dilihat bahwa kasus tersebut telah menggambarkan

bahwa banyaknya pelanggaran terhadap hak ekonomi penemunya

70 Putusan Mahkamah Agung No.980 K/Pid.Sus/2008 hal 3. 71 Putusan Mahkamah Agung No.322 K/Pdt.Sus/2011 Tahun 2013 hal 2.

Page 90: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

79

yang berupa hak untuk memperbanyak, serta hak untuk memperoleh

royalti dari penggunaan hak paten mesin pemanen padi merek

Chandue tersebut.

Sangat perlu perhatian Pemerintah untuk memberikan peran

sertanya dalam perlindungan hukum khususnya Hak Paten yang

dimiliki oleh Inventor Mesin Alat Pemanen Padi Chandue dengan

sistem menyisir agar mesin alat pemenen padi milik Faisal Chandue

yang telah dipatenkan dapat dihargai dan lindungi, mengingat Bengkel

Makmur yang betempat tinggal di Jalan Ahmad Yani No. 122 Kel.

Rijang Pintu Pangkajene Kab. Sidrap dan Bengkel Mutiara Jalan.

Pattimura No. 10. A Kec. Watang Sawitto Kab. Pinrang pada

kenyataannya telah memproduksi sekian banyak alat pemanen padi

yang telah Paisal patenkan. Sehubungan dengan hal tersebut, agar

kiranya pemerintah memberikan sanksi karena kegiatan yang

dimilikinya adalah merupakan perbuatan pelanggaran dengan

membuat suatu barang illegal.

Berdasarkan kajian normatif apabila ditemukan adanya

pelanggaran hak paten atau tindakan yang merugikan atas hak paten

yang dimilikinya sebagaimana diuraikan diatas maka Pemegang Hak

Paten dalam rangka untuk mempertahankan kepemilikan haknya dan

menuntut hak-hak yang seharusnya diperoleh dari pendaftaran

tersebut, dapat menggugat siapa pun yang dengan sengaja dan tanpa

hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud Pasal 16 angka 1

Page 91: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

80

huruf a Undang-undang Paten. Gugatan tersebut dapat berupa: (a)

tuntutan ganti rugi sejumlah uang kepada pihak yang telah melakukan

pelanggaran terhadap desain kapal; dan/atau (b) penghentian semua

perbuatan sebagaimana dimaksud Pasal 16 selain sanksi perdata

pelanggaran tersebut juga dapat dikenakan Sanksi Pidana. Sanksi

pidana tercantum dalam Pasal 131 Undang-Undang No 14 Tahun

2001 tentang Paten yang berbunyi :

Pasal 131

Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak melanggar hak Pemegang Paten Sederhana dengan melakukan salah satu tindakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 tahun dan/ atau denda paling banyak RP. 250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta rupiah).

Sesuai ketentuan sanksi pidana yang tercantum dalam Pasal

131 Undang-Undang No 14 Tahun 2001 tentang Paten, maka dasar

tuntutan gugatan yang dilakukan oleh penggugat Paisal kepada

tergugat Muh.Nur Harti yaitu Menghukum tergugat untuk membayar

ganti kerugian dan atau konpensasi kerugian kepada penggugat yaitu :

Kerugian langsung berupa hilangnya keuntungan royalty yang

seharusnya diperoleh penggugat sebesar Rp.412.000.000,- (empat

ratus dua belas juta rupiah) ;72

Kerugian secara tidak langsung adalah berupa buramnya potret

paten dan prospek pengembangan usaha penggugat di sektor itu,

72 Ibid., hal.6

Page 92: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

81

baik sekarang maupun dimasa datang atau setidak-tidaknya

penggugat sebagai pengguna invensi telah mengalami stagnasi

secara serius sebagai akibat dari adanya kompetisi secara tidak

sehat/illegal dari tergugat sehingga patut dan berdasar hukum

diminta pertanggungjawaban dalam bentuk konpensasi kerugian

sebesar Rp.3.000.000.000,- (tiga milyar rupiah).73

Firdaus, Kasus mesin Chandue ini sudah lama terjadi, dimulai

dengan adanya gugat menggugat antara Paisal dan Nur Harti. Paisal

menggugat Nur Harti dengan tuntutan pembajakan mesin pemanen

padi milik Paisal yang telah diberi sertifikat Paten, lalu Nur Harti

menggugat balik Paisal atas tuntutan pembatalan seritifikat paten yang

dimiliki oleh Paisal.74

Penulis menambahkan, kasus ini bermula dengan adanya

tuntutan ke pengadilan negeri Pinrang tentang penciplakan mesin

pemanen padi milik Paisal yang telah bersertifikat paten terhadap

Muh.Nur Harti selaku pihak yang telah melangggar hak paten milik

Paisal. Dari proses pengadilan yang berjalan mulai dari tahun 2006

pada Pengadilan Negeri Pinrang yang kemudian dimenangkan oleh

Paisal yang amar putusannya menyebutkan bahwa Muh.Nur Harti

terbukti bersalah melakukan tindak pidana membuat, menggunakan,

menjual, mengimpor, menyewakan, menyerahkan atau menyediakan

73 Ibid., hal.7 74 Hasil wawancara dengan Firdaus,S.H. selaku Panitera Muda Pidana. Tanggal 26 Maret 2013.

Page 93: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

82

untuk dijual atau disewakan atau diserahkan produk yang diberi paten,

kemudian pada tahun 2007 merasa tidak terima isi putusan pengadilan

tersebut, Muh.Nur Harti melakukan banding di Pengadilan Tinggi

Makassar dengan dikeluarkannya putusan Pengadilan Tinggi

Makassar No.125/PID/2007/PT.Mks yang amar putusannya menerima

permintaan banding dari Muh.Nur Harti dan membatalkan putusan

Pengadilan Negeri Pinrang No.151/Pid.B/2006/PN.Pinrang , dan

selanjutnya Paisal mengajukan permohonan Kasasi di Mahkamah

Agung pada tahun 2008 yang kemudian dikeluarkan putusan

Mahkamah Agung No.980 K/Pid.Sus/2008 dimana majelis hakim

mengabulkan permohonan kasasi tersebut.

Setelah kemenangan berpihak pada Paisal tidak lantas

membuat Muh.Nur Harti berputus asa. Muh.Nur Harti kemudian

mengajukan tuntutan baru ke Pengadilan Niaga Makassar atas dasar

keabsahan sertifikat paten sederhana milik Paisal. Muh.Nur Harti

sebagai penggugat mengajukan gugatan pembatalan sertifikat paten

sederhana No. ID 000 656 S milik Paisal karena menurut penggugat

sertifikat paten sederhana milik tergugat Paisal tidak sah karena Paisal

hanya mencontoh mesin luar negeri yang didatangkan di Indonesia

sehingga mesin buatan Paisal bukanlah suatu temuan yang baru. Tapi

lagi-lagi dewi fortuna masih berpihak pada Paisal, gugatan yang

diajukan oleh Muh.Nur Harti ditolak oleh majelis hakim dengan

Page 94: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

83

dikeluarkannya putusan No.01/Pdt.Niaga/2009/PN.Mks pada tahun

2009.

Putusan Pengadilan Negeri Pinrang

No.151/PID.B/2006/PN.PINRANG tanggal 19 Desember 2006 Jo

Putusan Mahkamah Agung No.980 K/Pid.Sus/2008 tanggal 19

November 2008 dimana inti amar putusannya menegaskan bahwa

tergugat Muh. Nur Harti terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah

melakukan tindak pidana dengan sengaja dan tanpa hak melanggar

hak pemegang paten sederhana dan karena itu menghukum tergugat

Muh.Nur Harti tersebut dengan pidana penjara selama 6 (enam) bulan.

Putusan Mahkamah Agung yang sudah mempunyai kekuatan

hukum tetap tersebut diatas, mengandung kekuatan hukum yang

mengikat rupanya belum bisa terlaksana. Setelah putusan Putusan

Mahkamah Agung No.980 K/Pid.Sus/2008 ditetapkan, kemudian

menyusul Putusan Mahkamah Agung No.322 K/Pdt.Sus/2011 yang

menyatakan menolak permohonan kasasi dari penggugat Paisal

Chandue.

Menurut Majelis Hakim, gugatan penggugat masih bersifat

premature, karena gugatan pembatalan sertifikat hak paten sederhana

No. ID 000 656 S yang tergugat Muh.Nur Harti ajukan kepada

Pengadilan Niaga Makassar masih dalam pemeriksaan di tingkat

Kasasi, sehingga keabsahan hak paten yang dimiliki oleh Paisal belum

berkekuatan hukum tetap. Dengan demikian, gugatan ganti rugi

Page 95: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

84

terhadap kerugian atas perolehan royalty yang seharusnya diperoleh

oleh Paisal dalam pelaksanaan invensi tersebut belum layak untuk

diajukan. Hal ini sesuai dengan amar putusan Putusan Mahkamah

Agung No.322 K/Pdt.Sus/2011 Tahun 2013 yang menyatakan gugatan

penggugat tidak dapat diterima karena gugatan masih bersifat

premature mengingat putusan Mahkamah Agung tentang Putusan

No.01/Pdt.Niaga/2009/PN.Mks. tentang pembatalan hak paten ketika

perkara diputus masih belum ditetapkan, sehingga gugatan dinyatakan

tidak dapat diterima.

Paska putusan Mahkamah Agung yang menjatuhkan pidana

kepada Muh.Nur Harti selaku tergugat, tergugat masih tetap

memproduksi serta berkelanjutan melanggar hak paten penggugat.

Penulis berpendapat seharusnya majelis hakim lebih realistik terhadap

kepentingan tergugat Paisal yang mendapat perlakuan sewenang-

wenang. Dalam konteks ini majelis hakim seharusnya memberikan

rasa keadilan sebagai bentuk penghargaan terhadap karya seseorang

yang telah dipatenkan.

Page 96: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

85

B. Perlindungan hukum terhadap keabsahan seritifikat paten

sederhana milik Paisal Chandue berdasarkan Putusan

Pengadilan Niaga Makassar No.01 / Pdt.Niaga / 2009 / PN.MKS

Jo Putusan Mahkamah Agung No. 28 K / Pdt.Sus / 2013.

1. Gambaran Umum Tentang Posisi Kasus:

Gugatan pembatalan hak paten sederhana Nomor ID 0 000 656

S atas nama Paisal Bin Paddoca dan Pemerintah Republik Indonesia

cq Menteri Hukum dan HAM cq Dirjen HAKI cq Direktur Paten,

dilakukan oleh Muhammad Nurharti, M Yusuf, H Pawelloi, Herman,

Rustam, Saharuddin, Bahri, Herman, Jasman, Muliadi, Ruslan, Fahri,

Lapodding. Gugatan tertanggal 9 April 2009 itu, didaftarkan melalui

Kepaniteraan Pengadilan Negeri Makassar pada 20 April 2009 dan

teregister dengan Nomor 01/Pdt.Niaga/2009/PN.Mks.

Dalam gugatan tersebut disebutkan, bahwa para pemohon

adalah pimpinan bengkel yang memproduksi alat mekanisasi pertanian

(Alsitan), yang telah dibina dan dididik oleh Departemen Perindustrian

dan Perdagangan cq Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi

Sulawesi Selatan sekitar 10 tahun yang lalu untuk mekanisme

pertanian berupa hidro tiller, reapper, dryer, grass copper, power

thresher, corn sheller, stripper, dan beberapa alat mekanisme

pertanian lainnya.

Page 97: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

86

Disebutkan khusus untuk stripper (alat pemanen padi),

diperkenalkan di Indonesia sejak tahun 1994 di Institut Pertanian

Bogor (IPB) melalui kerjasama antara Departemen Teknik Pertanian

pada IPB dengan International Rice Research Institute (IRRI).

Lembaga tersebut telah mengembangkan rekayasa teknologi stripper

setelah mendapat mandat dari Reynold Engineering Limited sebagai

pemilik dan pemegang hak paten stripper, dengan syarat bahwa IRRI

boleh membuat dan mengembangkan modifikasi stripper dalam skala

kecil untuk kepentingan petani diseluruh dunia dengan catatan bahwa

stripper tidak boleh dipatenkan bahwa IRRI telah mengembangkan dua

tipe modifikasi stripper yaitu:

a. Stripper SG 800 (Stripper Gatherer 800) yang mempunyai rotor

selebar 800 milimeter.

b. Stripper ST 600 (Stripper Trhresher) dengan lebar rotor 600

milimeter.

Berdasarkan penjelasan Guru Besar IPB Prof DR Ir Hadi K

Purwadinata, status hukum stripper SG 800 dan ST 600 adalah hasil

rekayasa teknologi dari IRRI di Philipina. Sementara stripper adalah

ciptaan Silsoe Research Institute (SRI) Eropa, dan telah dipatenkan

dengan nomor GB.9816213.4 oleh Shelbourne Reynolds Engineering

Limited dan Improvement in Crop Stripper Tooting nomor

GB.9816271.5 tanggal 24 Juni 1998.

Page 98: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

87

Pengakuan senada juga disampaikan Mr Martin Gummert dari

International Research Fellow Post Harvest Development Operation

Management International Rice Research Institute yang diketahui oleh

Terry Brian Jacobsen sebagai Head Operation Management

International Rice Research Institute dalam suratnya tertanggal 13

September 2006 yang dibuat dan diketahui oleh Notaris Public

Walfrido E Gloria di Laguna Philipina yang intinya menerangkan

bahwa, “International Rice Research Institute (IRRI) telah mengadakan

riset terhadap sistem pengembangan mesin pengupas dari tahun 1991

sampai dengan 1998. Mesin yang dikembangkan adalah Stripper SG

800 (Stripper Gatherer 800) yang mempunyai rotor selebar 800

milimeter, dan Stripper ST 600 (Stripper Trhresher) dengan lebar rotor

600 milimeter. Desain mesin ini adalah dimiliki oleh IRRI.

Berdasarkan ketentuan dalam Pasal 1 Angka 1 Undang-Undang

Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten diatur bahwa, paten adalah hak

eksklusif yang diberikan oleh negara kepada inventor atas hasil

invensinya bidang teknologi untuk waktu paling lama 10 (sepuluh)

tahun. Dalam penjelasan pasal tersebut diatur bahwa, invensi adalah

ide inventor yang dituangkan dalam suatu kegiatan pemecahan

masalah yang spesifik di bidang teknologi yang dapat berupa produk

atau proses atau penyempurnaan dan pengembangan produk atau

proses.

Page 99: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

88

Sementara dalam penjelasan Pasal 3 Angka 3 Undang-Undang

Paten dijelaskan bahwa, investor adalah seorang yang secara sendiri

atau beberapa orang yang secara bersama-sama melaksanakan ide

yang dituangkan ke dalam kegiatan yang menghasilkan intervensi.

Menurut para penggugat, yang dikuatkan oleh pemeriksaan

penyidik Polres Pinrang terhadap stripper yang diklaim oleh Paisal Bin

Paddoca, sama dan sebangun dengan stripper buatan/milik IRRI yang

ada di kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Selatan,

sehingga yang bersangkutan tidak termasuk dalam kategori sebagai

inventor. Bahkan dalam surat gugatan disebutkan, Paisal adalah

seorang plagiator yang mencontoh barang jadi yang dilihat dan

dipinjam serta dijadikan sebagai acuan dalam membuat stripper yang

kemudian diakui sebagai hasil temuannya. Akibat klaim tersebut, para

penggugat mengaku mengalami kerugian materil dan non materil

senilai Rp500.000.000 (lima ratus juta rupiah).

Menurut Paisal selaku tergugat, dalam ketentuan Undang-

Undang Paten diatur bahwa yang berhak mengajukan gugatan

terhadap suatu paten sederhana adalah pemegang paten yang dipakai

oleh pihak lain yang tidak berhak. Dengan demikian, para penggugat

dianggap tidak mempunyai hak dan kewenangan untuk mengajukan

gugatan tersebut.

Page 100: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

89

Selain itu, Paisal juga menolak jika alat pemanen padi sistem

menyisir hasil temuannya, atau lebih dikenal dengan Mesin Chandue,

mulai ditemukan pada 1988. Saat itu, Paisal telah memproduksi mesin

pertanian yaitu alat perontok padi (power treshert) dan terlibat

langsung dalam upah jasa panen. Dalam bahasa daerah setempat,

mesin tersebut lebih dikenal dengan “Maddros”. Sementara ide untuk

membuat mesin Chandue, berawal saat dirinya berjalan di pematang

sawah sambil mengayungkan tangan. Tiba-tiba buah padi tersangkut

di telapak tangannya.

Saat itulah, Paisal mengaku mulai memikirkan untuk membuat

alat pemanen padi dengan sistem menyisir. Analogi lain yang

digunakan oleh Paisal adalah, sisir kutu yang sering digunakan kaum

perempuan. Saat menggunakan sisir kutu, maka kutu akan

terperangkap pada sisir. Sementara rambut akan tetap melekat pada

batok kepala.

Ide Paisal tersebut berhasil diwujudkan pada tahun 1993. Saat

itu mesin Chandue diperagakan di depan Gubernur Sulawesi Selatan

HZB Palaguna di Jalan Poros Jampue. Menurut Kepada Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Pinrang H Saggaaf, saat itu gubernur

menyarankan agar Paisal melakukan uji coba kehandalan mesin

tersebut sebelum diperkenalkan secara luas kepada masyarakat.

Pengenalan alat pemanen padi sistem menyisir buatan Paisal pada

1993 tersebut membuktikan, mesin Chandue sudah ada sebelum alat

Page 101: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

90

serupa buatan IRRI diperkenalkan di Indonesia pada 1994, dan khusus

di Pinrang pada 1997.

Pengakuan Paisal terhadap mesin Chandue juga diperkuat

dengan adanya dukungan dari Departemen Pertanian Republik

Indonesia saat diterbitkannya Keterangan Hasil Pengujian (Test

Report) Nomor LB.620/B4.BPMA/001/Strip.TP/V/07. Bahkan hingga

saat ini, Balai Pengujian Mutu dan Alat Mesin Pertanian (BPMA)

sedang melakukan proses penyusunan rancangan Standar Nasional

Indonesia untuk mesin Chandue.

Dalam pembelaannya, Paisal Bin Paddoca mengatakan bahwa

klaim alat pemanen padi sistem menyisir (stripper) hasil ciptaan Silsoe

Research Institute telah terdaftar dalam hak paten nomor

GB.9816213.4 dan GB.9816217.5 tertanggal 24 Juli 1998 adalah tidak

benar. Disebutkan bahwa sesunggunya nomor GB.9816213.4 dan

GB.9816217.5 hanya nomor register (sandi 21), dan tanggal 24 Juli

1998 adalah tanggal permohonan (sandi 22).

Diketahui ada beberapa sandi atau kode yang berlaku dalam

hak paten yaitu:

1. Sandi (21) : Menunjukkan paten itu berlaku di negara mana.

2. Sandi (19) : Menunjukkan instansi yang menerbitkan paten.

3. Sandi (54) : Menunjukkan judul penemuan/invensi.

4. Sandi (21) : Menunjukkan nomor registrasi permohonan paten.

Page 102: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

91

5. Sandi (22) : Menunjukkan tanggal permohonan.

6. Sandi (43) : Menunjukkan tanggal pengumuman permohonan.

7. Sandi (56) : Menunjukkan dokumen pembanding.

8. Sandi (57) : Menunjukkan bagian abstrak.

9. Sandi (71) : Menunjukkan nama dan alamat pemohon.

10. Sandi (72) : Menunjukkan nama penemu/inventor.

11. Sandi (74) : Menunjukkan nama dan alamat konsultan.

12. Sandi (45) : Menunjukkan tanggal diberikannya paten.

13. Sandi (11) : Menunjukkan nomor paten.

Dalam amar putusan majelis hakim Pengadilan Negeri

Makassar disebutkan, dalam ketentuan Pasal 26, 27, dan 28 Undang-

Undang Paten diatur tentang kewajiban hukum bagi inventor asing dan

tata cara permohonan inventor asing atas invensinya. Berdasarkan

ketentuan dalam Pasal 27 tersebut diketahui, stripper yang

dikembangkan IRRI dan paten stripper atas nama Reynold

Engineering Limited tidak terdaftar di Indonesia, sehingga menurut

hukum tidak ada kewajiban untuk memberikan perlindungan terhadap

invensi tersebut.

Sementara dalam Pasal 57 ayat (1) Undang-Undang tersebut

diatur bahwa, permohonan dengan menggunakan hak prioritas

sebagaimana diatur dalam Paris Convention for the Protection of

Industrial Property harus diajukan paling lama 12 (dua belas) bulan

terhitung sejak tanggal penerimaan permohonan paten yang pertama

Page 103: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

92

kali diterima di negara manapun yang juga ikut serta dalam konvensi

tersebut atau menjadi anggota Agreement Establishing the World

Trade Organization.

Dengan beberapa alasan tersebut, maka Majelis Hakim yang

diketuai oleh Yulman, Anggota Majelis Zainuri dan Kemal Tampubolon

menyatakan menolak gugatan pokok para penggugat karena tidak

beralasan hukum. Dengan demikian, hak paten sederhana Nomor ID 0

000 656 S atas alat pemanen padi sistem menyisir hasil temuannya,

atau lebih dikenal dengan Mesin Chandue atas nama Paisal Bin

Paddoca tidak dicabut hingga saat ini.

2. ANALISIS KASUS :

Dalam melakukan analisis kesesuaian putusan dengan hukum,

penulis akan memaparkan dan menganalisis Putusan Pengadilan

Niaga Makassar No.01 / Pdt.Niaga / 2009 / PN.MKS Jo Putusan

Mahkamah Agung No. 28 K / Pdt.Sus / 2013.

a. Unsur Novelty

Berdasarkan dakwaan dari M.Nur Harti sebagai penggugat,

yaitu Pasal 2 Undang-undang Nomor 4 Tahun 2001 tentang Paten.

“Paten diberikan untuk invensi yang baru dan mengandung

langkah inventif serta dapat diterapkan dalam industri.”

Page 104: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

93

Pasal ini bermakna bahwa Paisal tidak memenuhi syarat

materiil dalam mengajukan permohonan penerbitan Hak Paten

Sederhana kepada Tergugat II (Dirjen HKI) karena Paisal sebagai

subyek paten bukan seorang inventor sebagaimana diatur dalam Pasal

1 undang-undang Paten. Demikan halnya invensi yang diakui sebagai

hasil temuannya bukan merupakan invensi yang baru dan telah

menjadi milik umum yaitu hanya barang lama yang sudah

dipergunakan di Eropa sejak awal tahun 1990 dan diperkenalkan di

Indonesia pada tahun 1994 oleh IRRI.

Pertimbangan hakim menyatakan lain karena adanya fakta

hukum yang terbukti dalam perkara ini yaitu Stripper buatan tergugat

Paisal telah lebih dahulu dibuat menjadi invensi sebelum datangnya

stripper IRRI di Kabupaten Pinrang :

a. Pada tahun 1993 tergugat I telah memperkenalkan Stripper

buatan tergugat I dan mendemonstrasikan pemakaian di

hadapan Gubernur Sul-Sel.

b. Pada tahun 1997 tergugat I bersama dengan Atiami sama-

sama mendemonstrasikan Stripper, pihak Atiami

mendemonstrasikan buatan IRRI.

Page 105: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

94

Dari data-data yang penulis temukan dari hasil wawancara

maupun dari website terdapat perbedaan antara Stripper buatan IRRI

dan mesin buatan Paisal, yaitu :

Spesifikasi Stripper IRRI SG 800 :75

1. Nama Mesin : IRRI SG 800

2. Tenaga : 11-13 HP Engine Bensin

3. Bobot : 240 kg

4. Dimensi :

- Panjang : 2600 mm

- Lebar : 1900 mm

- Tinggi : 1300 mm

5. Kapasitas lapang : 1 hektar per hari

6. Kecepatan di lapangan: 4,3 km/jam

7. Kecepatan mundur : 3,5 km/jam

8. Jumlah operator : 4 orang

75http://jurnalskripsitesis.wordpress.com/Buku_alat_dan_mesin_pemanen_padi_di_Indonesia.pdf. diakses pada tanggal 21 Agustus 2013.

Page 106: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

95

Spesifikasi Stripper Padi Merk CHANDUE : 76

1. Nama Mesin : Chandue DP 6000

2. Tenaga : 17 HP Engine Bensin

3. Bobot : 260 kg

4. Dimensi :

- Panjang (rata-rata) : 2800 mm

- Lebar : 2000 mm

- Tinggi : 1500 mm

5. Kapasitas lapang : 1 hektar per hari

6. Kecepatan di lapangan: 4,0 km/jam

7. Kecepatan mundur : 4,0 km/jam

8. Kemampuan berputar : 360 derajat

9. Konsumsi bahan bakar : 2,75 s/d 3 liter per jam

10.Jumlah operator : 4 orang

11.Susut Tercecer : 2,9%

Mesin Chandue merupakan hasil modifikasi dari stripper IRRI

yaitu dari Walking type menjadi Riding type. Menurut penulis, Paisal

76 Ibid.,

Page 107: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

96

tidak menjiplak secara keseluruhan dari mesin IRRI tersebut melainkan

memodifikasi dari mesin buatannya dengan mesin IRRI. Dilihat dari

prinsip kerjanya Stripper IRRI masih menggunakan walking type

artinya petani membajak sawah dengan mendorong mesin tersebut

dengan berjalan kaki, sedangkan mesin Chandue prinsip kerjanya

yaitu riding type artinya petani duduk di atas mesin layaknya

menggunakan motor dalam membajak sawah.

Menurut Ahmad77 menyatakan mesin IRRI ini masih tersimpan

di Disperindag dengan kondisi yang sudah lapuk karena mesin ini

terbuat dari tripleks. Mesin ini menggunakan glebek berbentuk gerigi

dan menggunakan metal sebagai sisir. Sedangkan mesin Chandue

terbuat dari pelat/baja dan menggunakan glebek berbentuk slinder

rotary dan dipasang sisir karet.

Lebih lanjut Ahmad78 mengatakan mesin IRRI bentuknya lebih

kecil dari pada mesin Chandue. Mesin IRRI cara kerjanya dengan cara

didorong, kalau mesin Chandue cara kerjanya diduduki karena dia

punya tempat duduk di atas mesin. Jadi perbedaan mendasar yang

membedakan mesin IRRI dengan mesin Chandue ini adalah kursi

yang terdapat pada mesin Chandue, sedangkan buatan IRRI tidak

terdapat kursi.

77 Hasil wawancara dengan Ahmad sebagai Kepala Bidang Industri Logam, Mesin, dan Tekstil pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Selatan tanggal 17 Oktober 2013. 78 Ibid.,

Page 108: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

97

Selanjutnya dari data yang penulis temukan terdapat beberapa

keunggulan mesin Chandue buatan Paisal dari stripper IRRI adalah

mesin Chandue dapat beroperasi pada lahan sawah yang berlumpur

dalam dan berair melimpah, sedangkan mesin IRRI tidak dapat

beroperasi pada lahan yang berlumpur dan berair melimpah,

melainkan hanya mampu beroperasi di lahan sawah pasang surut

yang berlumpur dangkal dengan genangan air kurang dari 5 cm,

kemudian waktu panen yang diperlukan pada mesin IRRI yaitu lebih

dari 4 hari, sedangkan pada mesin Chandue waktu panen dapat

diselesaikan hanya dalam sehari. Dalam hal ini dapat dikatakan mesin

buatan Paisal lebih unggul daripada mesin buatan IRRI.

Penulis berpendapat unsur kebaruan yang terdapat pada mesin

pemanen padi merek Chandue ini sudah terpenuhi karena dari

penelusuran prior art nya ditemukan perbedaan dari ide yang

sebelumnya, dengan kata lain tidak serupa dengan yang sudah ada

sebelumnya. Kemudian, unsur dapat diterapkan dalam bidang industri

telah terpenuhi pada mesin Chandue yang merupakan alat teknologi di

bidang pertanian.

Dilihat dari unsur Novelty yang terdapat dalam mesin IRRI

ataupun mesin Chandue, penulis menyimpulkan:

- Mesin IRRI menggunakan glebek berbentuk gerigi dan

menggunakan metal sebagai sisir, sedangkan mesin Chandue

Page 109: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

98

menggugakan glebek berbentuk slinder roteri dan dipasang

karet sisir, nampak perbedaan yaitu mesin IRRI sisirnya terbuat

dari metal sedangkan mesin Chandue sisirnya terbuat dari

karet.

- Mesin IRRI terbuat dari triplek, sedangkan mesin Chandue

terbuat dari pelat atau baja.

- Sistem kerja Mesin IRRI masih menggunakan sistem Walking

type, sedangkan mesin Chandue sistem kerjanya menggunakan

Riding type.

Penulis berpendapat unsur kebaruan yang terdapat pada mesin

pemanen padi merek Chandue ini sudah terpenuhi karena dari

penelusuran prior art nya ditemukan perbedaan dari ide yang

sebelumnya, dengan kata lain tidak serupa dengan yang sudah ada

sebelumnya. Kemudian, unsur dapat diterapkan dalam bidang industri

telah terpenuhi pada mesin Chandue yang merupakan alat teknologi di

bidang pertanian.

Dengan melihat beberapa perbedaan tersebut, mesin Chandue

buatan Paisal menurut penulis telah memenuhi syarat Novelty /

kebaruan dan berbeda dengan prior-Art nya terdahulu yaitu Stripper

IRRI.

Selanjutnya,karena mesin pemanen padi merek Chandue ini

terdaftar sebagai Paten Sederhana maka unsur-unsurnya berupa

novelty dan unsur dapat diterapkan dalam industri saja, sedangkan

Page 110: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

99

mengandung langkah inventif tidak termasuk dalam unsur Paten

Sederhana.

Selanjutnya dalam tuntutan penggugat yaitu :

1. UU NO.14 Tahun 2001 tentang Paten, bab VI Pasal 88 s/d

Jo Pasal 2 s/d Pasal 7 ;

2. Pasal 266 KUH Pidana tentang menempatkan keterangan

palsu dalam Akta Outentik ;

Berdasarkan tuntutan penggugat yang tercantum dalam UU

No.14 Tahun 2001 tentang Paten, bab VI Pasal 88 s/d Jo Pasal 2 s/d

Pasal 7 ; penulis berpendapat bahwa pasal yang diajukannya itu salah.

Pasal 88 Undang-Undang Paten adalah mengenai pembatalan paten

batal demi hukum.

Pasal 88

Paten dinyatakan batal demi hukum apabila pemegang

paten tidak memenuhi kewajiban membayar biaya tahunan

dalam jangka waktu yang ditentukan dalam Undang-Undang

ini.

Menurut penulis Pasal 88 Undang-Undang Paten tersebut

mengenai kewajiban Paisal sebagai inventor membayar biaya tahunan

jadi tidak ada hubungan dengan yang didakwakan. Jadi sebaiknya

tuntutan dari penggugat tersebut langsung ke inti permasalahan saja

berdasarkan Pasal 91 Undang-Undang Paten yaitu batal berdasarkan

Page 111: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

100

gugatan yang diajukan oleh pihak ketiga kepada pemegang paten

melalui Pengadilan Niaga.

Pasal 91 Undang-undang Nomor 14 Tahun 2001 menyatakan

bahwa seseorang yang dapat mengajukan gugatan pembatalan

sertifikat paten adalah pihak-pihak yang berkepentingan yaitu Paisal

sebagai pemegang sertifikat paten dan IRRI sebagai penemu mesin

stripper. Sedangkan Nur Harti sebagai pihak ketiga yang telah

melangggar hak paten milik Paisal. Namun dalam konteks ini pihak

IRRI tidak mengajukan gugatan terhadap Faisal karena telah menjiplak

hasil dari invensinya. Melainkan Paisal mendapat anjuran dari IRRI,

IPB melalui tim peneliti Development of Stripping dan anjuran dari

Disperindang Sul-Sel untuk membuat dan mengembangkan Stripper

untuk digunakan oleh petani. Namun penulis sependapat dengan

pertimbangan hakim yang menyatakan gugatan dapat dilakukan oleh

pihak ketiga kepada pemegang Paten melalui Pengadilan Niaga.

Menurut Pasal 92, jika gugatan pembatalan paten didasarkan

atas gugatan pihak ketiga, hanya mengenai satu atau beberapa klaim

atau bagian dari klaim, pembatalannya dilakukan hanya terhadap klaim

yang pembatalannya digugat. Artinya tidak serta merta seluruh invensi

yang dilindungi paten dibatalkan oleh Pengadilan Niaga, hanya

terbatas pada klaim yang pembatalannya digugat oleh pihak ketiga.

Jika dihubungkan dengan kasus, kenyataannya si penggugat Nur Harti

menginginkan pembatalan sertifikat paten yang dimiliki oleh Paisal

Page 112: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

101

yang artinya seluruh invensi yang dilindungi oleh paten ingin

dibatalkan, bukan berdasarkan bagian klaim yang ingin dibatalkan.

Tuntutan selanjutnya adalah Pasal 266 KUH Pidana tentang

menempatkan keterangan palsu dalam Akta Outentik. Menurut penulis

jika sertifikat paten milik Paisal isinya tidak benar tidaklah mungkin

sertifikat tersebut dikeluarkan oleh Dirjen HKI. Pemberian sertifikat

paten ini tentunya melalui proses pemeriksaan administratif dan

subtantif.

Adapun pemeriksaan administratif meliputi kelengkapan

persyaratan administratif permohonan pendaftaran paten sesuai

dengan Pasal 24 Undang-Undang Paten, sedangkan pemeriksaan

subtantif yaitu pemeriksaan untuk mengetahui ada tidaknya aspek

kebaruan pada invensi tersebut. Apabila hasil pemeriksaan subtantif

menunjukkan bahwa invensi yang dimohonkan Paten terdapat

ketidakjelasan atau tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 2 s/d Pasal 7, Direktoral Jenderal dapat menolak

permohonan paten tersebut.

b. Permohonan Paten berdasarkan Patent Cooperation Treaty

(PCT)

Pemohon paten dari luar negeri ke Indonesia lebih cenderung

menggunakan fasilitas PCT bila dibandingkan dengan mengajukan

permohonan secara langsung. PCT memiliki kelebihan antara lain

tidak perlu langsung ke Indonesia, tapi cukup melalui biro internasional

Page 113: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

102

The World Intellectual Property Organization (WIPO) di Jenewa, Swiss,

kemudian pemohon menunjuk Indonesia sebagai salah satu negara

tujuan pendaftaran. Jika pemilik paten cuma meminta perlindungan

paten hanya di satu atau dua negara saja, maka fasilitas itu kurang

tepat karena biayanya relatif lebih mahal. Bagi Indonesia, fasilitas PCT

ini menguntungkan karena akan memacu permintaan paten asing ke

dalam negeri. Indonesia akan mendapat fee dari setiap paten asing

yang meminta perlindungan hukum ke Indonesia.

Jika pemohon menginginkan perlindungan patennya hanya di

satu negara, misalnya Jepang, pemohon bisa saja langsung ke negara

itu. Artinya, perlindungan atas patennya hanya di Jepang. Seperti

contoh seorang mahasiswa S3 Indonesia yang belajar di Jepang,

kemudian menemukan hal yang baru di bidang teknologi, maka dia

bisa saja langsung mendaftarkannya di Jepang, tidak mesti ke

Indonesia.

Konsekuensinya, jelas bila tidak didaftarkan di Indonesia, maka

patennya itu tidak dilindungi di dalam negeri, perlindungan hanya ada

di Jepang.

Perjanjian kerja sama paten (PCT) ini memungkinkan suatu hak

paten yang telah diperoleh di suatu negara dapat dilindungi di berbagai

negara lainnya sekaligus. Untuk itu, setiap warga negara dari negara

peserta konvensi ini dapat mengajukan permohonan hak paten

internasional melalui direktorat jenderal di negaranya. Dalam konvensi

Page 114: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

103

ini dimungkinkan juga untuk meminta hak prioritasnya berdasarkan

Konvensi Paris.

IRRI menyatakan,79 Pabrikan lokal diperbolehkan mengadakan

modifikasi dan bebas mempabrikasi atau menggadakan mesin-mesin

desain IRRI, serta menggunakan engine/ motor merek lain, pihak IRRI

hanya memberikan bimbingan dan gambar teknik, akan tetapi tidak

menjamin kualitas mesin hasil produksi pabrikan. IRRI tidak

bertanggungjawab terhadap resiko yang diakibatkan oleh pemilikan

mesin hasil produksi pabrikan ataupun mesin hasil pabrikan yang telah

memperoleh hak paten.

Penulis berpendapat, jelas terlihat pihak IRRI tidak ingin

melibatkan diri dalam proses hukum di Indonesia, pihak IRRI bersifat

open source yang artinya mereka memperbolehkan dan mengijinkan

pabrikan lokal untuk memodifikasi mesin tersebut selama tidak

merugikan kepentingan hukum pihak IRRI. Sehingga pihak IRRI tidak

mengajukan gugatan terhadap Faisal karena telah menjiplak hasil dari

invensinya. Melainkan Faisal mendapat anjuran dari IRRI, IPB melalui

tim peneliti Development of Stripping dan anjuran dari Disperindang

Sul-Sel untuk membuat dan mengembangkan Stripper untuk

digunakan oleh petani.

Dasar pertimbangan hakim pada Putusan Pengadilan Niaga

Makassar No.01/Pdt.Niaga/2009/PN.MKS yang menyatakan Stripper 79 http://mekanisasi.litbang.deptan.go.id. diakses Tanggal 21 Agustus 2013

Page 115: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

104

modifikasi IRRI dan Reynold Enginering Limuted tidak terdaftar sama

sekali di Negara Indonesia dihubungkan dengan ketentuan Pasal 26,

Pasal 27 dan pasal 28 Undang-Undang Paten mengenai permohonan

dengan menggunakan Hak Prioritas ternyata Stripper IRRI tidak

terdaftar di Indonesia. Walaupun stripper IRRI terdaftar di Negara

asalnya yaitu Jerman tetapi dalam hal ini dia tidak menggunakan Hak

Prioritasnya dalam memberikan perlindungan di Negara lain.

Konsekuensinya bila tidak didaftarkan di Indonesia, maka patennya itu

tidak dilindungi di Indonesia, perlindungannya hanya ada di Negara

asalnya Jerman. Permohonan paten di Indonesia tetap mengacu pada

Undang-undang Paten Indonesia, utamanya mengenai syarat-

syaratnya, juga karena pemberian paten di negara lain tidak otomatis

mewajibkan pihak Indonesia untuk memberikan paten pula, tergantung

apakah negara tersebut terdaftar atau ikut serta dalam Konevensi

Paris atau tidak dan apakah Negara tersebut menjalankan prosedur

permohonan paten internasional sesuai dengan Patent Cooperation

Treaty (PCT).

Ketetuan tentang hak prioritas tersebut telah ditetapkan pada

Pasal 29 Undang-undang Paten, dimana permintaan paten yang

menggunakan hak prioritas harus diajukan dalam waktu 12 bulan

terhitung sejak tanggal permintaan paten yang pertama kali di Negara

manapun yang juga ikut serta salam konvesnsi Paris.

Page 116: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

105

Oleh karena itu, agar paten tersebut mendapat perlindungan di

beberapa negara, untuk itu pemohon harus mengajukannya di setiap

negara dimana perlindungan itu dikehendaki. Hal ini juga diatur dalam

Pasal 3,Pasal 4 Jo Pasal 8, Pasal 9, Pasal 10 Patent Cooperation

Treaty (PCT) Tahun 1970. Selain itu Undang-Undang Nomor 14 Tahun

2001 tentang Paten juga mengatur hal ini pada Pasal 109 yaitu :

Pasal 109

(1) Permohonan dapat diajukan melalui Patent Cooperation Treaty (PCT)

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Dari beberapa dasar pertimbangan hakim tersebut maka majelis

hakim memutuskan “ Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya”,

yaitu gugatan pembatalan sertifikat paten sederhana milik Paisal

Chandue yang dilakukan Muh.Nur Harti dinyatakan gugur tidak dapat

diterima. Dengan demikian, hak paten sederhana Nomor ID 0 000 656

S atas alat pemanen padi sistem menyisir hasil temuannya, atau lebih

dikenal dengan Mesin Chandue atas nama Faisal Bin Paddoca tidak

dicabut dan masih berlaku hingga saat ini dan belum ada suatu proses

hukum yang meniadakan kekuatan hukum yang melekat didalamnya.

Page 117: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

106

c. Sistem pendaftaran First to file

Pendaftaran paten menganut sistem konstitutif, artinya bahwa

orang yang pertama kali mendaftarkan penemuan dianggap sebagai

penemu. Oleh karena itu kepada setiap penemu yang telah selesai

penemuannya hendaknya sesegera mungkin mendaftarkan

penemuannya. Hal ini untuk mengantisipasi adanya orang lain yang

menyabotase penemuan itu dengan cara mendaftarkannya sebagai

penemuan miliknya sendiri. Apabila hal ini terjadi maka untuk dapat

mengembalikan paten penemuan itu kepada penemu yang

sebenarnya, maka penemu yang sebenarnya harus dapat

membuktikan bahwa penemuan itu memang benar-benar miliknya.

Proses pembuktian ini sulit serta memakan waktu dan biaya. Untuk

menghindari terjadinya hal semacam itu, maka penemu harus

sesegera mungkin mendaftarkan penemuannya.

Selain itu HKI juga menganut prinsip keadilan yaitu Prinsip

Keadilan yaitu pencipta sebuah karya yang merupakan hasil dari

kemampuan intelektualnya, wajar bila memperoleh imbalan. Imbalan

tersebut dapat berupa materi maupun bukan materi. Hukum

memberikan perlindungan tersebut demi kepentingan pencipta berupa

suatu kekuasaan untuk bertindak dalam rangka kepentingannya

tersebut, yang di sebut hak. Hak yang melekat pada sesorang ini

mewajibkan pihak lain untuk melakukan (Comision) atau tidak

melakukan (Omision) suatu perbuatan.

Page 118: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

107

Perlu diketahui bahwa setelah bertahun-tahun kasus ini

berjalan, pada bulan September tahun 2103 perkara kasasi di tingkat

Mahkamah Agung telah putus yaitu dengan dikeluarkannya Putusan

Mahkamah Agung No.28 K/Pdt.Sus/2013.

Dalam amar putusan majelis hakim Mahkamah Agung No.28

K/Pdt.Sus/2013 disebutkan :

- Bahwa tidak terdapat alasan sah untuk tidak memberikan Hak

Paten termohon kasasi atas invensinya karena ternyata di

Indonesia termohon kasasi adalah pihak yang pertama kali

menghasilkan karyanya dan mendemonstrasikannya pada

tahun 1993 pada tahun 1997 invensi stripper hasil termohon

kasasi dibandingkan dengan stripper buatan IRRI, oleh sebab

itu gugatan pembatalan tidak dapat diterima, lagi pula alasan-

alasan tersebut mengenai penilaian hasil pembuktian yang

bersifat penghargaan tentang suatu kenyataan hal mana tidak

dapat dipertimbangkan dalam pemeriksaan dalam tingkat

kasasi, karena pemeriksaan dalam tingkat kasasi hanya

berkenaan dengan tidak dilaksanakan atau ada kesalahan

penerapan hukum, adanya pelanggaran hukum yang berlaku,

adanya kelalaian dalam memenuhi syarat-syarat yang

diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan, yang

mengancam kelalaian itu dengan batalnya putusan yang

bersangkutan atau bila pengadilan tidak berwenang atau

Page 119: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

108

melampaui batas wewenangnya, sebagaimana yang dimaksud

dalam pasal 30 Undang-Undang Mahkamah Agung No.14

Tahun 1985 sebagaimana telah diubah dengan Undang-

Undang No.5 Tahun 2004 dan perubahan terakhir dengan

Undang-Undang No.3 Tahun 2009.

- Bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, ternyata

putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Makassar

dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum dan atau

undang-undang sehingga permohonan kasasi yang diajukan

oleh para pemohon kasasi :1.Muhammad Nur Harti, dan kawan-

kawan tersebut harus ditolak.

Dengan beberapa alasan tersebut, maka Majelis Hakim yang

diketuai oleh Valerine, Anggota Majelis yaitu Syamsul Ma’arif dan

Takdir Rahmadi menyatakan menolak Permohonan Kasasi :

1.Muhammad Nur Harti, 2.M.Yusuf, 3.H.Pawelloi,4.Herman, 5.Rustam,

6.Saharuddin, 7.Bahri, 8.Herman, 9.Jasman, 10.Muliadi, 11.Ruslan,

12.Fahri, 13.Lapodding tersebut karena tidak terdapat alasan sah

untuk tidak memberikan Hak Paten termohon kasasi atas invensinya.

Berdasarkan dakwaan-dakwaan yang ditujukan kepada Paisal,

majelis hakim berpendapat lain bahwa alasan-alasan tersebut tidak

dapat dibenarkan, oleh karena setelah meneliti secara seksama

memori kasasi tanggal 30 September 2009 dan 25 Maret 2010 dan

kontra memori kasasi tanggal 26 Oktober 2009 dihubungkan dengan

Page 120: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

109

pertimbangan Judex Facti Pengadilan Niaga Makassar ternyata Judex

Facti tidak salah menerapkan hukum dengan pertimbangan sebagai

berikut:

Pertimbangan majelis hakim dalam putusan ini yang

menyatakan bahwa tidak terdapat alasan sah untuk tidak memberikan

Hak Paten milik Paisal atas invensinya karena ternyata di Indonesia

termohon kasasi adalah pihak yang pertama kali yang menghasilkan

karyanya dan mendemonstrasikannya pada tahun 1993, dan pada

tahun 1997 invensi stripper buatan Paisal dibandingkan dengan

stripper buatan IRRI, oleh sebab itu pembatalan tidak dapat diterima.

Terhadap pertimbangan tersebut penulis sependapat karena Indonesia

menganut first to file system yang artinya sistem pendaftaran pertama.

Sistem pendaftaran yang berlaku di Indonesia ini didasarkan pada

pendaftar pertama bukan pada penemu pertama. Diketahui yang

menjadi pokok gugatan dari penggugat adalah bahwa Paisal

mencontoh Stripper buatan IRRI dapat dikatakan bahwa Paisal

bukanlah sebagai inventor atau penemu pertama. Dalam hal ini majelis

hakim mengenyampingkan siapa yang menemukan pertama mesin

jenis sisir tersebut tetapi lebih menitikberatkan pada siapa pendaftar

pertama mesin tersebut. Selain itu dikarenakan mesin Stripper IRRI

tidak terdaftar di Indonesia sedangkan sistem HKI yang berlaku di

Indonesia mengatur bahwa pendaftaran melahirkan perlindungan

hukum bersifat teritorial. Artinya, perlindungan hukum hanya berlaku di

Page 121: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

110

tempat pendaftaran tersebut dilakukan. Oleh karena Mesin stripper

IRRI tidak didaftarkan di Indonesia dan pihak IRRI tidak menggunakan

hak prioritasnya dalam Patent Cooperation Treaty (PCT) maka Paisal

lah yang berpeluang untuk mendaftarkan pertama kali hasil

kreatifitasnya tersebut.

Berdasarkan analisis diatas maka Putusan Mahkamah Agung

No. No.28 K/Pdt.Sus/2013 yang menguatkan Putusan Pengadilan

Niaga Makassar No.01 / Pdt.Niaga / 2009 / PN.MKS. dengan menolak

permohonan penggugat sudah tepat dalam menerapkan hukum

dengan berdasarkan pertimbangan bahwa Putusan Pengadilan Niaga

Makassar No.01 / Pdt.Niaga / 2009 / PN.MKS dalam perkara ini tidak

bertentangan dengan hukum dan/atau undang-undang sehingga

permohonan kasasi dari para penggugat tersebut harus ditolak,

sehingga Hak Paten milik tergugat Paisal tidak dibatalkan dan masih

sah dan berlaku sampai berakhirnya jangka waktu perlindungan.

Sehingga Putusan Mahkamah Agung No. No.28 K/Pdt.Sus/2013 dapat

memberikan perlindungan hukum terhadap keabsahan sertifikat paten

sederhana milik Paisal Chandue.

Page 122: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

111

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari hasil pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya pada

tesis yang berjudul “Perlindungan Hukum Terhadap Pemberian Hak

Paten Atas Mesin Pemanen Padi Merek Chandue” ini, penulis dapat

menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Pelaksanaan perlindungan paten terhadap mesin pemanen padi

merek Chandue belum berjalan secara efektif dengan adanya

pelanggaran terhadap hak eksklusif dari Paisal sehingga belum

memberikan kontribusi ekonomi baginya sebagai penemu

dikarenakan kurang optimalnya sosialisasi terkait sudah

didaftarkannya paten dan merek mesin pemanen padi merek

Chandue serta lemahnya peran serta pemerintah dan aparat

penegak hukum dalam rangka pelaksanaaan perlindungan

hukum mesin pemanen padi merek Chandue setelah

pendaftaran.

2. Perlindungan hukum terhadap keabsahan sertifikat paten

sederhana milik Paisal berdasarkan Putusan Putusan

Pengadilan Niaga Makassar No.01 / Pdt.Niaga / 2009 / PN.MKS

Jo Putusan Mahkamah Agung No. No.28 K/Pdt.Sus/2013

adalah Putusan Mahkamah Agung No. No.28 K/Pdt.Sus/2013

menguatkan Putusan Pengadilan Niaga Makassar No.01 /

Page 123: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

112

Pdt.Niaga / 2009 / PN.MKS. dengan menolak permohonan

penggugat sudah tepat dalam menerapkan hukum dengan

berdasarkan pertimbangan bahwa Putusan Pengadilan Niaga

Makassar No.01 / Pdt.Niaga / 2009 / PN.MKS dalam perkara ini

tidak bertentangan dengan hukum dan/atau undang-undang

sehingga permohonan kasasi dari para penggugat tersebut

harus ditolak, sehingga Hak Paten milik tergugat Paisal tidak

dibatalkan dan masih berlaku sampai berakhir jangka waktu

perlindungannya.

Page 124: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

113

B. SARAN

1. Sebaiknya pemerintah lebih memberikan perlindungan hukum

kepada penemu. Pemerintah harus lebih melakukan

pengawasan dan memperhatikan mengenai perlindungan Hak

Kekayaan Intelektual lebih serius lagi karena banyak terjadi

penjiplakan terhadap karya intelektual yang telah didaftarkan

dan sangat merugikan bagi penemu. Perlunya peran aktif dari

Pemkab. Pinrang untuk mensosialisasikan secara terus

menerus terkait sudah didaftarkannya hak paten dan hak merek

mesin pemanen padi merek chandue kepada masyarakat dan

pelaku usaha, baik yang ada di dalam negeri maupun

mancanegara, dengan menggunakan media cetak, elektronik

maupun internet. Selain itu, perlunya membentuk tim khusus

yang bertugas untuk menangani segala bentuk pelanggaran

terhadap mesin pemanen padi merek chandue mengingat

jangka waktu perlindungan paten mesin pemanen padi merek

chandue sudah hampir berakhir.

2. Dalam memutus perkara, sebaiknya majelis hakim

memperhatikan segala ketentuan-ketentuan yang berkaitan

dengan kasus ini terutama Undang-undang Nomor 14 Tahun

2001 tentang Paten dan Undang-Undang Nomor 48 Tahun

2009 tentang Kekuasaan Kehakiman.

Page 125: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

114

DAFTAR PUSTAKA

Abdulkadir Muhammad. 2001. Kajian Hukum Ekonomi Hak Kekayaan Intelektual, Bandung : PT Citra Aditya Bakti.

Achmad Ali. 2008. Menguak Tabir Hukum, Bogor: Ghalia Indonesia.

_________.2009. Pemahaman Awal, Menguak Teori Hukum (Legal Theory) dan Teori Peradilan (Judicilia Jurisprudence) Termasuk Interpretasi Undang-Undang (Legisprudence), Jakarta: Kencana.

Achmad Fauzan. 2004. Perlindungan Hukum Hak Kekayaan Intelekual, Bandung: Yrama.

Achmad Zen Umar Purba. 2011. Hak Kekayaan Intelektual Pasca TRIP’s, Bandung: Alumni.

Adrian Sutedi. 2009. Hak Atas Kekayaan Intelektual, Jakarta: Sinar Grafika.

Ahmadi Miru. 2007. Hukum Merek: Cara Mudah Mempelajari Undang-Undang Merek, Jakarta; Raja Grafindo Persada.

Endang Purwaningsih. 2005. Perkembangan Hukum Intellectual Property Rights Kajian Hukum terhadap Hak atas Kekayaan Intelektual dan Kajian Komparatif Hukum Paten. Bogor: Ghalia Indonesia.

Gatot Supramono, 2008, Menyelesaikan Sengketa Merek Menurut Hukum Indonesia, Jakarta; Rineka Cipta.

Hadi Setia Tunggal, 2012, Tanya Jawab Hukum Hak Kekayaan Intelektual, Jakarta; Harvarindo.

Insan Budi Maulana. 2010. ABC Desain Industri Teori dan Praktek di Indonesia, Bandung: Citra Aditya Bakri.

Iswi Hariyani. 2010. Prosedur Mengurus HKI (Hak Kekayaan Intelektual)

Yang Benar: Membahas Secara Runtut Dan Detail Tentang Tata Cara Mengurus Hak Kekayaan Intelektual, Jakarta: Pustaka Yustisia.

Julius Rizaldi. 2009. Perlindungan Kemasan Produk Merek Terkenal Terhadap Persaingan Curang, Bandung, Alumni.

Muhamad Djumhana. 2006. Perkembangan Doktrin dan Teori Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual, Bandung: Citra Aditya Bakti.

Page 126: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN HAK …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...perlindungan hukum terhadap hak paten atas mesin pemanen padi merek Chandue.; 2) mengetahui

115

Prayudi Setiadaharma. 2010. Mari Mengenal HKI, Jakarta: Goodfaith Production.

Rachmadi Usman. 2003. Hukum Hak Kekayaan Intellektual, Perlindungan dan Dimensi Hukumnya di Indonesia, Bandung: Alumni.

Ridwan HR. 2011. Hukum Administrasi Negara, Jakarta: Raja Grafindo Perkasa.

Romli Atmasasmita.2001 Reformasi Hukum, Hak Asasi Manusia & Penegakan Hukum. Bandung: Mandar Maju.

Saidin. OK. 2004. Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual (Intellectual Property Rights), Jakarta: Raja Grafindo Perkasa.

Soerjono Soekanto. 2008. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Makalah :

Nico Kansil, Perlindungan Hukum Terhadap Hak Milik Intelektual, Makalah pada Seminar Nasional Kejahatan Hak Milik Intelektual, Undip Semarang, tanggal 27 April 1993.

Web/Internet :

http://dgip.go.id http://fauzieyusufhasibuan.wordpress.com http://jurnalskripsitesis.wordpress.com http://mekanisasi.litbang.deptan.go.id