PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANGGOTA BAITUL …

43
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANGGOTA BAITUL MAAL WA TAMWIL AKIBAT PEMBEKUAN (STUDI KASUS BMT AMANAH SLEMAN YOGYAKARTA) SKRIPSI DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN SYARAT-SYARAT UNTUK MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU DALAM ILMU HUKUM OLEH : WAHYU PROKLAMASI 09340140 PEMBIMBING: 1. ISWANTORO,S.H., M.H. 2. FAISAL LUQMAN HAKIM,S.H., M.HUM. ILMU HUKUM FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2014

Transcript of PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANGGOTA BAITUL …

Page 1: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANGGOTA BAITUL …

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANGGOTA BAITUL MAAL WA

TAMWIL AKIBAT PEMBEKUAN

(STUDI KASUS BMT AMANAH SLEMAN YOGYAKARTA)

SKRIPSI

DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN SYARAT-SYARAT UNTUK

MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU

DALAM ILMU HUKUM

OLEH :

WAHYU PROKLAMASI

09340140

PEMBIMBING:

1. ISWANTORO,S.H., M.H.

2. FAISAL LUQMAN HAKIM,S.H., M.HUM.

ILMU HUKUM

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

2014

Page 2: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANGGOTA BAITUL …

ii

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi karena terjadinya pembekuan pada BMT

Amanah Sleman. Penyebab awal terjadinya pembekuan pada BMT Amanah adalah

minimnya pengetahuan pengurus dan pengelola mengenai pengelolaan keuangan

syariah serta masih rendahnya kepatuhan pengurus dan pengelola terhadap Peraturan

dan hukum keuangan syariah. Wujud dari ketidakpatuhan tersebut yakni pengurus

mulai lalai terhadap kewajibannya dalam mengurus BMT Amanah. Dengan tidak

berfungsinya peran pengurus, maka pihak pengelola pun semakin leluasa melakukan

banyak kesalahan hingga menyebabkan BMT Amanah beku. Kesalahan yang

dilakukan oleh pengelola diantarnya adalah dengan membuat laporan keuangan palsu

dan melakukan penyelewengan dana BMT untuk kepentingan pribadi. Selain itu

pengurus dan pengelola juga mencampurkan keuangan BMT dengan keuangan

pribadi sehingga keuangan BMT semakin tidak jelas hingga berdampak pada

pembekuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perlindungan hukum bagi

anggota akibat pembekuan BMT Amanah.

Penelitian ini mengambil data pada 24 Juli 2014 sampai dengan 24 September

2014 di LOS DIY, BMT Amanah dan Perindagkop Sleman, dengan menggunakan

metode pengumpulan data, observasi, wawancara dan studi pustaka. Sifat penelitian

yakni deskriptif analitik sehingga tertuju pada pemecahan masalah dengan fakta-fakta

ang ada. Adapun permasalahan yang akan dijawab pada penelitian ini adalah

bagaimana bentuk perlindungan hukum bagi para anggota akibat pembekuan BMT

Amanah dan kendala-kendala apa saja yang dihadapi anggota untuk mendapatkan

perlindungan hukum.

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah pemberian

perlindungan hukum kepada anggota masih sangat lemah, hal tersebut didasarkan

karena BMT secara umum maupun BMT Amanah secara khusus belum memiliki

payung hukum sendiri. Sementara perlindungan hukum yang dapat diterapkan bagi

anggota BMT Amanah adalah Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang

Perkoperasian, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan

Konsumen serta KUHPerdata dengan melihat unsur wanprestasi dan unsur perbuatan

melawan hukum. Kendala yang dihadapi anggota untuk mendapatkan perlindungan

hukum diantaranya disebabkan karena keadaan BMT Amanah yang beku serta

minimya kejelasan tanggung jawab dari pengurus dan pengelola BMT Amanah.

Ketidakjelasan yang dilakukan pengurus dan pengelola BMT Amanah yakni dengan

cara kabur untuk menghindari kewajiban, mengabaikan tagihan anggota dan

memberikan janji pembayaran yang tidak kunjung dipenuhi.

Page 3: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANGGOTA BAITUL …
Page 4: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANGGOTA BAITUL …
Page 5: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANGGOTA BAITUL …
Page 6: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANGGOTA BAITUL …
Page 7: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANGGOTA BAITUL …

vii

MOTTO

Ilmu itu iman dan amal adalah pengikutnya (Al-Ghazali).

Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sekecil apa pun, niscaya dia akan

melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sekecil

apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula (Qs. Al- Zalzalah).

Tutupilah kekurangan mu dengan kelebihan mu, tutupilah kelebihan mu

dengan kerendahan hati mu agar kamu selamat.

Page 8: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANGGOTA BAITUL …

viii

PERSEMBAHAN

Pertama skripsi ini saya persembahkan untuk Allah SWT dan

Rasulullah SAW.

Prodi Ilmu Hukum Fakultas Syariah UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta.

Kedua orang tua tercinta yang tak pernah henti memberikan doa

dan kasih sayang.

Diri saya pribadi

Semua saudara dan teman-teman yang selalu siap membantu

tanpa pamrih.

Page 9: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANGGOTA BAITUL …

ix

KATA PENGANTAR

بسم الله الرّحمه الرّحيم

لا الله واشهد انّ محمّدا عبده ورسىله اللهّم صلّ على سيدّوا محمّد وعلى اله الحمدالله ربّ العالميه اشهد ان لآاله ا

وصحبه اجمعيه. اما بعد.

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam yang telah memberikan rahmat,

barakah dan kemudahan dalam mengerjakan skripsi ini hingga akhir. Shalawat dan

salam semoga selalu tercurah untuk Nabi akhir zaman, Nabi yang memiliki akhlak

paling sempurna, Nabi yang kelak kita harapkan syafaat-nya di yaumil akhir,

Muhammad SAW.

Penyusunan skripsi dengan judul “Perlindungan Hukum Terhadap Anggota,

Akibat Pembekuan Baitul Maal Wa Tamwil (Studi Kasus BMT Amnah Sleman

Yogyakarta)” ini tidak dapat penyusun selesaikan sepenuhnya tanpa kerja keras, doa,

dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan segala

kerendahan hati dan untaian rasa syukur, penyusun mengucapkan terima kasih yang

sedalam-dalamnya kepada:

1. Prof. Dr. Musa Asy’arie, selaku rektor Universitas Islam Negeri Sunan

Kalijaga, Yogyakarta.

2. Bapak Noorhaidi Hasan, MA., M. Phil., Ph.D., selaku dekan Fakultas

Syari’ah dan Hukum.

3. Bapak Udiyo Basuki, S.H., M.Hum. selaku Ketua Prodi Ilmu Hukum Fakultas

Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Page 10: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANGGOTA BAITUL …

x

4. Bapak Ach. Tahir, S.H.I., LL.M., M.A. selaku Sekretaris Program Studi Ilmu

Hukum Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Beliau juga selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak

membantu selama masa perkuliahan.

5. Bapak Iswantoro,S.H., M.H. dan Bapak Faisal Luqman Hakim,S.H., M.Hum.

Selaku Dosen Pembimbing dalam penyusunan skripsi yang selalu

memberikan semangat dan memberikan pencerahan dalam pelajaran kuliah

maupun saat proses pembuatan skripsi sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

6. Seluruh Dosen Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Syari’ah dan Hukum,

UIN Sunan Kalijaga yang telah memberikan pengetahuan dan wawasan untuk

penulis selama menempuh pendidikan.

7. Ibunda Ragil dan almarhum Bapak Mujiono tercinta yang telah memberikan

segenap cinta kasih, doa dan pengorbanan yang tiada terkira.

8. Kakak Safangat, kakak Ipar Wulan dan keponakan tercinta Karunia Wahyu

Ningtias terimakasih atas cinta kasih yang selalu mengalir dalam keluarga

indah ini.

9. Ibu Sutikno, Mb Sinta, Pak Purnomo, Pak Choirodin, Pak Badrudin dan

seluruh keluarga di rumah yang tidak bisa disebutkan satu persatu, termakasih

banyak atas doa dan semangatnya.

10. Sahabat-sahabat tersayangku Ratih Purbowisanti, Enang Muhammad Firdaus

dan Lusi Sulistiowati yang selama ini sudah memberikan banyak sekali

Page 11: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANGGOTA BAITUL …

xi

keceriaan, bantuan dan kebaikan dengan ikhlas dan tampa pamrih. Serta

sahabat-sahabat seperjuangan lainnya, Subur Pramono, Umi Khanifah, Arif

Fahmi, Iqbal Suprayogi, R Zuhrufus Surur, Widi dan Aaan, bersama kalian

banyak memberikan hikmah kehidupan.

11. Pak Slamet selaku Wakil Ketua LOS-DIY dan seluruh pihak LOS yang sudah

bersedia membantu, mendukung dan memberikan semangat dalam

mengerjakan skripsi ini hingga selesai.

12. Pihak dan anggota BMT Amanah yang sudah bersedia memberkan informasi

terkait data skripsi hingga skripsi lancar dan selesai.

13. Seluruh teman-teman Ilmu Hukum, terimakasih atas kebersamaan, perjuangan

dan kasih sayang yang manis ini.

14. Seluruh teman-teman KKN UIN Sunan Kalijaga Dusun Klampok Giripurwo

Kecamatan Purwosari. Devie Sofiana Hadi, Puspita, Lina Hidayatus Sholihah,

Kim Rahmad, Ahmad Samsul Huda, Huda, Wahyu Hidayat, Luqman, Yusuf

dan Novie, terimakasih atas kasih sayang keluarga baru yang kita punya.

15. Seluruh teman-teman kos Melci dari awal hingga akhir. Mbk Intan, mb

Ruroh, mbk Marfu’, mbk Ayu, Dwi, Anik, Ani L, Nia, Ita, Elsa, Yanti, Ani H,

Umi, Nur, Fatim dan semuanya yang selalu memberikan semangat, bantuan

dan doa.

16. Seluruh pihak yang sudah dengan ikhlas membantu, mendoakan dan

memberikan semangat kepada penyususn dalam meyelesaikan skripsi ini,

terimakasih banyak atas semua kebaikannya.

Page 12: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANGGOTA BAITUL …

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................ i

ABSTRAK ......................................................................................................................... ii

SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI ................................................................................ iii

SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI ................................................................................ iv

SURAT PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................................. v

SURAT PERNYATAAN ................................................................................................... vi

HALAMAN MOTTO ...................................................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... xii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 6

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ........................................................................... 6

D. Tinjauan Pustaka .................................................................................................... 7

E. Kerangka Teoritik .................................................................................................. 11

F. Metode Penelitian.................................................................................................... 17

G. Sistematika Pembahasan ........................................................................................ 20

BAB II GAMBARAN UMUM MENGENAI PEMBEKUAN BMT DAN

PERLINDUNGAN HUKUM ANGGOTA BMT

Page 13: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANGGOTA BAITUL …

xiii

A. Sebab-sebab Pembekuan BMT Secara Umum ...................................................... 21

B. Bentuk-bentuk Perlindungan Hukum ..................................................................... 24

1. Perlindungan Hukum Konsumen ..................................................................... 29

2. Perlindungan Hukum Akibat Wanprestasi ....................................................... 33

3. Perlindungan Hukum Akibat Perbuatan Melawan Hukum .............................. 36

4. Perlindungan Hukum Melalui Penyelesaian Sengketa Bisnis Syariah ............ 38

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG BMT AMANAH

A. Tinjauan Umum tentang BMT ................................................................................ 44

1. Sejarah Singkat Lahirnya BMT ....................................................................... 44

2. Pengertian dan Payung Hukum BMT .............................................................. 46

3. Pengertian Riba dan Bagi Hasil ....................................................................... 55

4. Pengertian Akad dan Perjanjian ....................................................................... 59

5. Produk Lembaga Keuangan BMT ................................................................... 61

6. Aspek Pengawasan BMT ................................................................................. 66

B. Tinjauan Umum Tentang BMT Amanah ............................................................... 69

1. Sejarah Berdirinya BMT Amanah .................................................................... 69

2. Visi dan Misi BMT Amanah ............................................................................. 69

3. Struktur Organisasi ........................................................................................... 70

4. Produk-Produk BMT Amanah .......................................................................... 71

5. Penyebab Pembekuan BMT Amanah ............................................................... 73

BAB 1V ANALISIS PERLINDUNGAN HUKUM DAN TANGGUNG JAWAB

Page 14: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANGGOTA BAITUL …

xiv

BMT BMT AMANAH TERHADAP ANGGOTA

A. Perlindungan Hukum Bagi Para Anggota Akibat Pembekuan .............................. 78

B. Kendala yang Dihadapi Anggota untuk Mendapatkan Perlindungn Hukum .......... 89

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................................ 101

B. Saran ....................................................................................................................... 102

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 105

LAMPIRAN

A. Perizinan

1. Surat Izin Pemprov DIY

2. Surat Izin Pemkab Sleman

B. Bukti Penelitian

1. LOS DIY

2. Perindagkop Sleman

C. Lain-lain

1. Akta Pendirian KSU BMT Amanah

2. Laporan Pertanggungjawaban Pengawas dan Pengurus Tahun 2009

3. Brosur BMT Amanah

4. Curiculum Vitae

Page 15: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANGGOTA BAITUL …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Saat ini Lembaga keuangan syari’ah menjadi lembaga keuangan paling

diminati di Indonesia terutama masyarakat muslim, kemajuan tersebut

menunjukan bahwa perkembangan perekonomian dengan sistem Islam

mendapatkan tempat tersendiri di hati masyarakat. Dengan dikeluarkannya Fatwa

Bunga Bank Haram dari MUI Tahun 2003 menyebabkan banyak bank

menjalankan prinsip syariah.1 Lembaga keuangan syariah sendiri dapat dipetakan

menjadi Bank Umum Syariah (BUS) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syari’ah

(BPRS). Baru-baru ini juga telah lahir lembaga keuangan baru yaitu BMT (Baitul

Mal Wat Tamwil) yang pada dasarnya merupakan lembaga keuangan non bank

atau lembaga keuangan mikro syari’ah yang menjalankan sebagian besar sistem

operasional perbankan syariah.2

Badan hukum paling tepat untuk BMT adalah koperasi, baik Serba Usaha

(KSU) maupun Simpan-Pinjam (KSP), dan sekarang telah diatur dalam

Keputusan Menteri Nomor 91/kep/M.KUKM/IX/2004 dengan badan Koperasi

Jasa Keuangan Syari’ah (KJKS). Legalitas nasionalnya mengikuti peraturan

Perundang-undangan yang terkait dengan koperasi yakni Undang-undang Nomor

1 Wiroso, Jual Beli Murabahah, (Yogyakarta : UII Press, 2005), hlm. 1.

2 Lasmiatun, Perbankan Syari’ah, (Semarang: LPSDM. RA Kartini, 2010), hlm. 20-21.

Page 16: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANGGOTA BAITUL …

2

25 Tahun 1992 tentang Koperasi. Dalam penjelasannya menyebutkan bahwa UU

1945 menyatakan perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama

berdasarkan asas kekeluargaan.3

BMT sebagai lembaga keuangan syariah yang berpedoman pada nilai-

nilai Islam sangat diharapkan mampu menjadi terobosan baru dalam menangani

krisis keuangan masyarakat, apa lagi BMT jelas melarang riba dan menggantinya

dengan sistem bagi hasil. Berdasarkan data yang diperoleh dari LOS DIY,

jumlah BMT dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yaitu hingga saat ini

diperkirakan mencapai 3.307 diseluruh Indonesia, sedangkan BMT di seluruh

DIY ditaksir mencapai 200 lebih. Peningkatan tersebut menunjukan bahwa BMT

mampu menjadi penyelamat ekonomi mikro dan kecil, namun sangat

disayangkan kemajuan tersebut justru tercoreng dengan munculnya beberapa

BMT bermasalah, sebut saja BMT bermasalah di DIY yang kini telah mencapai

jumlah 10 persen. BMT tersebut diantaranya yaitu BMT Amratani dengan

kerugian masyarakat Rp 32 miliar, BMT Isra dengan kerugian masyarakat Rp 51

miliar, BMT Hilal dengan kerugian masyarakat Rp 22 miliar. Tentu saja jumlah

anggota BMT yang dirugian mencapai ribuan orang.4

Selain BMT di atas, berdasarkan data yang diperoleh penulis dari

Lembaga Ombudsman Swasta (LOS) DIY, salah satu BMT bermasalah yang kini

3 Dadan Mutaqqin, Aspek Legal Lembaga Keuangan Syari’ah, (Yogyakarta: Safiria Insani

Press, 2008), hlm. 60.

4http://www.republika.co.id/berita/syariah/keuangan/11/08/19/lq5gx4-bmt-bermasalah-di-diy-

capai-10-persen, akses pada 19 Mei 2014.

Page 17: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANGGOTA BAITUL …

3

masih dalam status beku adalah BMT Amanah. BMT Amanah berdiri pada

tanggal 5 November 1998 dengan Nomor : 17/BH/ DK/XI/1998, bentuk badan

hukum yaitu Koperasi Serba Usaha (KSU) BMT Arthamana dan kemudian pada

tahun 2003 BMT Arthamana telah berubah nama menjadi KSU BMT Amanah

dan beralamat di Jalan Monjali Nomor 12, Sariharjo, Ngaglik, Sleman

Yogyakarta. BMT Amanah berpayung hukum pada Undang-Undang Nomor 25

Tahun 1992 tentang Perkoperasian, Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan

Pengusaha Kecil Republik Indonesia Nomor: 710/KEP/M/XII/1997 Tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kantor Departemen Koperasi dan Pembinaan

Pengusaha Kecil, dan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta

Nomor 31/KPTS/1996 tentang Perubahan Pertama Keputusan Gubernur Kepala

Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor : 240/KPTS/1995 Tentang Pengesahan

Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sleman Nomor : 12 Tahun 1995

Tentang Pembentukan Dinas Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil

Kabupaten Daerah Tingkat II Sleman.

Pada awal berdirinya, BMT Amanah belum mengalami kendala keuangan

hingga akhirnya diketahui pada tahun 2011 BMT Amanah tidak beraktifitas lagi

karena terhimpit masalah pendanaan. Masalah pokok hingga terjadinya

pembekuan BMT Amanah sendiri bersumber dari kelalaian pengurus terhadap

tugasnya, kecurangan yang dilakukan pengelola serta lemahnya pengawasan

internal dan eksternal.

Page 18: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANGGOTA BAITUL …

4

BMT Amanah yang seharusnya menjadi lembaga keuangan terpercaya

bagi masyarakat dengan pengelolaan berintegritas tinggi justru menunjukan fakta

mengejutkan. Pengelola BMT ternyata telah melakukan banyak kecurangan

bisnis, meskipun tidak semua pengelola berlaku curang namun hal tersebut

menjadi andil yang cukup besar atas di bubarkanya BMT Amanah. Bentuk

kecurangan bisnis tersebut diantaranya yaitu kecurangan yang dilakukan oleh

pihak marketing, meskipun pihak marketing telah menerima setoran dari pihak

petani hingga mencapai 14 juta rupiah namun uang tersebut tidak disetorkan ke

BMT melainkan digunakan untuk kepentingan pribadi, bahkan petugas

marketing lainnya terbukti melakukan penyelewengan dana hingga 200 juta

rupiah. Tidak hanya itu, pengelola lainnya juga terbukti melakukan penggelapan

dana serta tindakan terlarang lain yang jelas membuat BMT Amanah semakin

sekarat.

Kurangnya pemahaman pengurus dan pengelola terhadap ekonomi

syariah, minimnya kepatuhan pada kode etik keuangan Islam, persaingan antar

bisnis keuagan, belum lagi beberapa permasalahan kredit macet di BMT Amanah

menjadi penyebab selanjutnya atas bekunya BMT Amanah sehingga

meninggalkan banyak hutang kepada para anggota.

Implikasi dari pembekuan BMT Amanah bagi para anggota yaitu anggota

menjadi kesulitan untuk mengambil simpanan, memperoleh bagi hasil serta hak-

hak lainnya yang yang harusnya di peroleh anggota tanpa hambatan. Sebagai

anggota yang tidak tahu-menau mengenai penyebab pembekuan BMT, sudah

Page 19: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANGGOTA BAITUL …

5

pasti anggota mengharapkan simpanan dapat kembali seratus persen meskipun

faktanya hal tersebut masih jauh dari realita. Para anggota harus berhadapan

dengan peliknya penanganan dari BMT yang belum juga melunasi simpanan para

anggota.5

Seyogyanya BMT Amanah sebagai lembaga keuangan yang sudah

dipercaya masayarakat, meskipun sedang mengalami masa-masa krisis keuangan

terberatnya tetap memiliki kewajiban untuk mengembalikan tabungan anggota.

Dan dalam persoalan seperti ini, peran Dewan Pengawas Syariah sebagai

pengawas atas kinerja BMT diharapkan dapat berfungsi secara efektif sehingga

dana anggota dan calon anggota bisa kembali dengan maksimal. Mengingat

amanah dari UUD 1945

“Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian

hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum”6.

Permasalahan-permasalahan inilah yang menggugah penulis untuk

melakukan penelitian sebagai tugas akhir atau skripsi berjudul,

”PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANGGOTA BAITUL MAAL

WA TAMWIL AKIBAT PEMBEKUAN (STUDI KASUS BMT AMANAH

SLEMAN YOGYAKARTA)”.

5 Hasil waancara dengan Bapak Slamet selaku Wakil Ketua LOS DIY. Pada tanggal 20 Mei 2014.

6 Pasal 28 D Undang-Undang Dasar 1945.

Page 20: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANGGOTA BAITUL …

6

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka penyusun

merumuskan pokok masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana bentuk perlindungan hukum bagi para anggota akibat pembekuan

BMT Amanah Sleman ?

2. Kendala-kendala apa yang dihadapi anggota untuk mendapatkan perlindungan

hukum ?

C. TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITAN

Tujuan penelitian diperlukan karena terkait erat dengan perumusan

masalah dan judul dari penelitian itu sendiri. Oleh karena itu peneliti mempunyai

tujuan atau hal-hal yang ingin dicapai melalui penelitian ini. Adapun tujuan

peneliti ini adalah:

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui bentuk perlindungan hukum bagi anggota akibat

pembekuan BMT Amanah.

b. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi anggota untuk

mendapatkankan perlindungan hukum.

2. Kegunaan Penelitian

Dalam penelitian ini diharapkan adanya kegunaan atau manfaat, adapun

Page 21: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANGGOTA BAITUL …

7

manfaat dari penelitian ini adalah :

a. Kegunaan ilmiah atau Akademik

1) Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran

di bidang Hukum Perdata khususnya Hukum Bisnis spesifikasi

mengenai perlindungan hukum bagi anggota BMT.

2) Diharapkan dapat menambah bahan referensi di bidang karya ilmiah

serta bahan masukan bagi penelitian sejenis dimasa yang akan datang.

b. Kegunaan Aplikatif atau Terapan

1) Untuk mengembangkan daya pikir analisis yang akan membentuk pola

pikir dinamis, sekaligus untuk mencocokkan bidang keilmuan yang

selama ini diperoleh dalam teori dan praktek.

2) Dapat memberikan jawaban terhadap masalah yang sedang diteliti.

3) Dapat menjadi referensi bagi BMT, anggota BMT dan Lembaga

Ombudsman Swasta (LOS) untuk mencari solusi serta jawaban dalam

menghadapi permasalahan perlindungan hukum bagi anggota akibat

pembekuan BMT.

D. TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka diperlukan untuk menghindari kesamaan karya

penelitian penulis dengan penelitian tedahulu. Survey awal dari beberapa literatur

pustaka dalam rangka membantu penyusunan proposal ini merupakan keharusan,

yaitu sebagai pendukung yang mempermudah pemahaman penulis tentang apa

Page 22: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANGGOTA BAITUL …

8

yang akan dikaji. Beberapa literatur tersebut tidak ada yang memiliki kesamaan

secara keseluruhan dengan skripsi penulis, namun sedikit banyak memiliki

keterkaitan dengan objek penelitian skripsi ini. Adapun karya-karya tersebut

adalah:

Pertama yaitu skripsi oleh M. Sholehuddin “Perlindungan Hukum Kepada

Nasabah di Asuransi Syari’ah (Studi Kasus di PT. Asuransi Tafakul Keluarga

Cabang Yogyakarta)”7 Skripsi ini menjelaskan bahwa perlindungan hukum bagi

nasabah di asuransi syariah sudah terintegrasi di dalam ketentuan polis PT

Asuransi Tafakul Keluarga. Perlindungan selanjutnya yaitu bila terjadi

penyimpangan hak-hak atas informasi yang tidak akurat, maka nasabah bisa

mengajukan sengketa kepada PT. Asuransi Tafakul Keluarga melalui

musyawarah, bila musyawarah tidak tercapai maka bisa melalui arbitrase melalui

Pengadilan Agama. Sedangkan perlindungan nasabah yang utama yaitu mengacu

pada Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

Kedua skripsi oleh Miftahul Ulum “Pemahaman Nasabah Terhadap

Prinsip-Prinsip Syari’ah yang di Terapka Pada Produk Layanan BMT (Studi

Kasus Pada BMT Al-Ikhlas Yogyakarta)”8 Skripsi ini menjelaskan mengenai

7 Skripsi oleh M. Sholehuddin “Perlindungan Hukum Kepada Nasabah di Asuransi Syari’ah

(Studi Kasus di PT. Asuransi Tafakul Keluarga Cabang Yogyakarta)”, Fakultas Syari’ah UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta, 2010.

8 Skripsi oleh Miftahul Ulum “Pemahaman Nasabah Terhadap Prinsip-Prinsip Syari’ah yang di

Terapka Pada Produk Layanan BMT (Studi Kasus Pada BMT Al-Ikhlas Yogyakarta)”, Fakultas

Syari’ah dan Ilmu Hukum UIN Sunan Kalijaga, Yoryakarta, 2006.

Page 23: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANGGOTA BAITUL …

9

faktor-faktor yang menjadi dasar keputusan nasabah menjadi anggota BMT Al-

Ikhlas Yogyakarta, diantaranya yaitu aman dan menguntungkan, juga hemat

biaya karena ada layanan antar jemput. Berikutnya yaitu BMT telah

melaksanakan dan menjalankan prinsip-prinsip syariah dan para nasabah juga

telah melaksanakan prinsip syari’ah yang telah diterapkan oleh BMT Al-Ikhlas

Yogyakarta meskipun secara umun anggota nasabah masih kurang faham atas

prinsip-prinsip yang telah ditetapkan oleh BMT Al-Ikhlas.

Ketiga skripsi oleh Pradita Wulandari “Perlindungan Hukum Terhadap

Pengguna Jasa Investasi Deposito Mudharabah Berjangka (Studi Kasus pada

BMT Amratani Utama di Sleman”9 Skripsi ini menjelaskan bahwa perlindungan

hukum terhadap pengguna jasa investasi deposito mudharabah di BMT Amratani

Utama masih lemah, pemerintah menyerahkan seluruh mekanisme perlindungan

pada BMT sedangkan BMT Amratani Utama sendiri merupakan salah satu BMT

yang tidak menyediakan mekansme perlindungan dana bagi pengguna jasanya.

Keempat skripsi oleh Pratiwi Nalatia Harentaon Nainggolan “Aspek

Hukum Kepailitan dan Likuidasi Ditinjau Dari Otoritas Pengawas Perbankan

(Studi Kasus Putusan PN. Niaga Jakarta)” 10

Skripsi tersebut menjelaskan bahwa

9 Skripsi oleh Pradita Wulandari “Perlindungan Hukum Terhadap Pengguna Jasa Investasi

Deposito Mudharabah Berjangka (Studi Kasus pada BMT Amratani Utama di Sleman)”, Fakultas

Hukum Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, 2014.

10

Skripsi oleh Pratiwi Nalatia Harentaon Nainggolan “Aspek Hukum Kepailitan dan Likuidasi

Ditinjau Dari Otoritas Pengawas Perbankan (Studi Kasus Putusan PN. Niaga Jakarta)”Fakultas Hukum

Universitas Sumatra Utara Medan, 2009.

Page 24: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANGGOTA BAITUL …

10

penyelesain dengan mekanisme kepailitan dengan terhadap bank bermsalah dan

penerapan undang-undang kepailitan oleh bdan usaha bank terhadap bebrapa hal

yang akan menjadi kendala bagi bank. Berkaitan dengan bentuk perlindungan

hukum Bank Indonesia yang diberikan kepada masayarakat atau nasabah

terhadap sebuah bank yang tidak mampu lagi menjalankan usahanya adalah

bukan melalui mekanisme kapailitan, melainkan dengan tindakan-tndakan

sebagaimana yang telah diatur dalam pasal 37 Undang-Undnag Perbankan juncto

Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1999 Tentang Pencabutan Ijin Usaha,

Pembuabaran dan Likuidasi Bank.

Kelima jurnal oleh David Y. Wonok “Perlindungan Hukum Atas Hak-Hak

Nasabah Sebagai Konsumen Pengguna Jasa Bank Terhadap Resiko yang Timbul

Dalam Penyimpangan Dana”11

jurnal tersebut menjelaskan bahwa bank

menyediakan lembaga mediasi perbankan sebagai bentuk perlindungan pada

konsumen dan pertanggung jawaban bank apa bila nasabah mengalami kerugian

adalah dengan menangani dan menyelesaiakan beberapa keluhan dan pengaduan

nasabah.

Keenam jurnal oleh Asmi Nur Siwi Kusmiati “Risiko Akad Dalam

Pembiayaan Murabahah pada BMT di Yogyakarta (dari Tori ke Terapan)”12

11

Jurnal oleh David Y. Wonok “Perlindungan Hukum Atas Hak-Hak Nasabah Sebagai Konsumen

Pengguna Jasa Bank Terhadapa Resiko yang Timbul Dalam Penyimpangan Dana” , Vol 1:2 (April-Juni

2013 Edisi Khusus).

12

Jurnal oleh Asmi Nur Siwi Kusmiati, “Risiko Akad Dalam Pembiayaan Murabahah Pada BMT di

Page 25: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANGGOTA BAITUL …

11

jurnal tersebut menjelaskan bahwa sebagaian pelaksanaan konsep murabahah

sudah sesuai dengan prinsip syariah, namun dalam hal penentuan akad dan

pembelian barang dinilai belum memenuhi syarat akad murabahah.

Secara umum penelitian yang sudah djelaskan diatas memiliki perbedaan

dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis, perbedaan tersebut diantaranya

yaitu penulis melakukan penelitian dengan objek penelitian di BMT Amanah

Sleman Yogyakarta, sedangkan penelitian diatas tidak melakukan penelitian di

BMT Amanah. Kemudian tahun penelitian dimana penulis akan melakuakan

penelitian pada bulan Mei tahun 2014 sedangkan penelitian diatas sudah terlebih

dahulu dilakukan.

E. KERANGKA TEORETIK

1. Perlindungan hukum

Menurut Satjipto Raharjo, perlindungan hukum adalah memberikan

pengayoman terhadap hak asasi manusia (HAM) yang dirugikan orang lain

dan perlindungan itu diberikan kepada masyarakat agar dapat menikmati

semua hak-hak yang diberkan oleh hukum.13

Masih menurut Satjipto Raharjo,

yaitu hukum untuk melindungi kepentingan seseorang dengan cara

mengalokasikan suatu kekuasaan kepadanya untuk bertindak dalam rangka

Yogyakarta ( dari Teori ke Terapan)”, Vol. 1:1 (Juli 2007).

13

Satjipto Raharjo, Ilmu Hukum, (Bandung: PT Citra Aditia Bakti, 2000), hlm. 53-54.

Page 26: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANGGOTA BAITUL …

12

kepentingan tersebut.14

Hukum tidak untuk diri dan keperluanya sendiri

melainkan untuk manusia, khususnya kebahagiaan manusia.15

Dari uraian diatas mengenai penjelasan perlindungan hukum, dapat

ditarik kesimpulan bahwa perlindungan hukum memiliki peran yang sangat

penting sebagai penegakan hak-hak masyarakat, dimana hukum bekerja untuk

melindungi masyarakat dari ketidak adilan hingga tak ada pihak yang menjadi

korban akibat hukum yang tidak tegak. Begitu pula dengan peran hukum

sebagai perlindungan anggota khususnya anggota BMT sedangkan BMT

belum memiliki payung hukum sendiri, disinilah peran penegakan hukum

sangat dinanti oleh para anggota yang menjadi korban akibat likuidasi BMT.

BMT dalam melindungi anggota harus selalu berpegang teguh pada

Asas BMT yaitu Pancasila dan UUD 1945, terutama asas yang terdapat pada

Pasal 33 UUD 1945 ayat (1 dan 4) “Perekenomian disusun sebagai usaha

bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan. Perekonomian nasional

diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi berdasarkan atas

demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan,

berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga

keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.”

Antara pihak anggota dan BMT Amanah bisa menyelesaikan sengketa

14

Ibid., hlm. 5.

15

Satjipto Raharjo, Biarkan Hukum Mengalir Catatatn Krisis tentang Pergaulan Manusia dan

Hukum, ( Jakarta: PT Kompas Media Nusantara, 2007) hlm. 9.

.

Page 27: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANGGOTA BAITUL …

13

tersebut dengan cara mediasi agar biaya lebih murah, cepat dan dengan

manfaat keuntungan lainya. Mediasi adalah cara penyelesaian sengketa di luar

pengadilan melalui perundingan yang melibatkan pihak ketiga yang bersifat

netral (non intervensi) dan tidak berpihak (impartial) kepada pihak-pihak yang

bersengketa, serta kehadiranya diterima oleh pihak-pihak yang bersengketa.16

2. BMT

Lembaga keuangan BMT berada di bawah payung hukum koperasi.

Untuk koperasi sendiri terdapat dalam Undang-Undang Nomor 25 tahun

1992

“Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan

hukum koperasi dengan melandaskan prinsip prinsip koperasi sekaligus

sebagai gerakan ekonomi rakyat yang bedasarkan atas azas kekeluargaan.”

BMT merupakan kependekan dari Baitul Mal wa Tamwil atau dapat juga

ditulis baitul maal wa baitul tanwil. Secara harfiah/lughowi baitul maal

berarti rumah dana dan baitul tamwil berarti rumah usaha. Baitul Maal

dikembangkan berdasarkan masa perkembanganya, yaitu dari masa

Rasullullah hingga abad pertengahan perkembangan Islam, dimana baitul

maal berfungsi untuk mengumpulkan serta menyalurkan dana sosial.

Sedangkan baitul tamwil merupakan lembaga bisnis yang bermotif laba.17

16

Ismail Nawani, Fikih Muamalah Klasik dan Kontemporer, (Bogor: Ghalia Indonesia,

2012), hlm. 329.

17

Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal wa Tamwil (BMT), (Yogyakarta: UII Press,

2011), hlm. 126.

Page 28: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANGGOTA BAITUL …

14

BMT didirikan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas usaha ekonomi

untuk kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

Adapun sifat BMT yaitu bersifat usaha bisnis, mandiri ditumbuh kembangkan

secara swadaya dan dikelola secara profesional. Dalam pengembangan aspek

baitul maal ditujukan untuk kesejahteraan anggota terutama dengan

penggalanagan dana ZISWA ( zakat, infaq, sedekah, waqah dll) seriring

dengan penguatan lembaga BMT.18

Sebagai Lembaga Keuangan Syariah (LKM), dalam menjalankan

usahanya BMT mendapatkan pengawasan dari Dewan Pengawas Syariah.

Undang-undang Nomer 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syari’ah, yang

menyebutkan : Dewan Pengawas Syariah wajib dibentuk di Bank Syariah dan

Bank Umum Konvensional yang memiliki UUS. Sementara untuk Lembaga

Keuangan Syariah non Bank, kewajiban ini diantaranya disebutkan dalam

Undang-undang Nomor 40 tahun 2007 pasal 109 tentang Perseroan Terbatas,

ayat (1) menyebutkan : Perseroan yang menjalankan kegiatan usaha

berdasarkan prinsip syariah selain mempunyai Dewan Komisaris wajib

mempunyai Dewan Pengawas Syariah.19

18

Ibid., hlm. 128-129.

19

http://www.indonesiaoptimis.com/2011/10/optimalisasi-pengawasan-syariah-di-bmt.html ,

akses pada 20 Mei 2014.

Page 29: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANGGOTA BAITUL …

15

3. Teori akad dan Perjanjian

Dalam sistem ekonomi islam hal terpenting yang harus diperhatikan

yaitu akad atau perjanjian. Akad dibuat atas dasar suka sama suka (ridha),

tidak boleh ada paksaan, keterbukaan yaitu bila salah satu pihak tidak

mengetahui atau tidak paham maka pihak lain wajib memberitahu, kemudian

yaitu penulisan, penulisan menunjukan pentingnya dokumentasi karena

manusia memiliki sifat lupa.

Secara garis besar akad dalam ekonomi islam dibedakan menjadi dua

yaitu akad Tabarru dan akad mu’awaddah. Akad tabarru merupakan jenis

akad yang berkaitan dengan transaksi non profit/transaksi yang tidak

bertujuan untuk mendapat keuntungan atau laba. Contoh akad tabarru yaitu Al

Qord, Ar Rohn, Wakalah, Hiwalah, Kafalah, Wadi’ah, Hibah, Hadiah Waqaf,

Shodaqoh. Akad kedua yaitu akad mu’awadah- tijarah, berbeda dengan akad

tabarru, akad ini bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dari transaksi

bisnis.

Bila dalam hukum perdata islam dikenal dengan istilah akad,

sedangkan dalam hukum perdata biasa dikenal dengan istilah perjanjian.

Menurut ketentuan pasal 1313 KUHPerdata perjanjian adalah suatu perbuatan

dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang

atau lebih. Dari suatu perjanjian lahir kewajiban atau prestasi dari satu pihak

atau lebih kepada satu atau lebih pihak lainnya, yang berhak atas prestasi

tersebut. Dalam perjanjian akan selalu ada dua pihak yaitu kreditor dan

Page 30: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANGGOTA BAITUL …

16

debitor.20

Syarat perjanjian dalam Pasal 1320 KUH Perdata yaitu adanya

kesepakatan kedua belah pihak, kecakapan untuk melakukan perbuatan

hukum, adanya obyek dan adanya klausa yang halal, akad dalam ekonomi

islam pun demikian.

4. Teori perlindungan konsumen

Dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan

Konsumen, dijelaskan konsumen adalah setiap pemakai barang dan/atau jasa

yang tersedia dalam masyarakat, baik bag kepentingan diri sendiri, keluarga,

orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.21

Kemudian pengertian Perlindungan konsumen adalah segala upaya yang

menjamin adanya kepastian hukum untuk memberikan perlindungan pada

masyarakat.22

Dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan

Konsumen secara substansi dapat disimpulkan menjadi tiga prinsip dasar yaitu

asas kemanfaatan asas yang didalamnya meliputi asas kemanan dan

keselamatan konsumen. Asas keadilan yang didalamnya meliputi asas

20 Gunawan Widjaja, Seri Aspek Hukum Dalam Bisnis, (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2008), hlm. 107.

21

Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.

22

Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.

Page 31: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANGGOTA BAITUL …

17

keseimbangan dan asas kepastian hukum.23

Dalam hal konsumen mengalami kerugian akibat kesalahan pelaku

usaha, maka konsumen berhak mendapatkan perlindungan, disebutkan dalam

pasal 9 angkat 1 “pelaku usaha bertanggung jawab memberikan ganti rugi atas

kerusakan, pencemaran, dan/atau kerugian konsumen akibat mengkonsumsi

barang dan/atau jasa yang dihasilkan atau diperdagangkan.

F. METODE PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian lapangan (field research) dan

studi pustaka.

2. Sifat Penelitian

Sifat penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif analitik

yakni tertuju pada pemecahan masalah dengan fakta-fakta yang ada,

kemudian menganalisis untuk menemukan jawaban dari permasalahan yang

ada.

3. Sumber Data

Data dari sudut sumbernya dibedakan antara data yang diperoleh

langsung dari masyarakat dan dari pustaka, yang disebut data primer dan data

23

Ahmadi Miru dan Sutarman Yodo, Hukum Perlindungan Konsumen, (Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2004) hlm. 26.

Page 32: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANGGOTA BAITUL …

18

sekunder.24

a. Data primer yaitu data yang langsung diperoleh langsung dari sumbernya

baik melalui wawancara, observasi maupun laporan dalam bentuk

dokumen tidak resmi.

b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari dokumen resmi, buku-buku

yang berhubungan dengan obyek penelitian. Data sekunder

Terdiri dari Undang-Undang Dasar 1945, Undang-Undang Koperasi

Nomor 1992, Undang-Undang Perlindungan Konsumen Nomor 8 Tahun

1999, dan Undang-Undang, PP dan Perpres lainnya yang berkaitan dengan

Perlindungan anggota BMT.

1. Bahan Hukum Sekunder

Merupakan buku-buku dan tulisan-tulisan karya ilmiah hukum yang

berkaitan dengan objek penelitian ini.

2. Bahan Hukum Tersier

Merupakan petunjuk dan penjelasan mengenai bahan hukum primer atau

bahan hukum sekunder yang berasal dari kamus, ensiklopedia, majalah,

surat kabar dan sebagainya.25

4. Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah meliputi :

24

Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta: Ui Press, 2005) hlm. 11.

25

Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta, Sinar Grafika : 2009). Hlm. 106.

Page 33: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANGGOTA BAITUL …

19

a. Metode interview bebas melakukan wawancara namun berpijak pada

pedoman yang akan ditanyakan.26

Penulis akan melakukan wawancara

dengan:

a) Pejabat LOS DIY yang menerima aduan tentang BMT Amanah

Yogyakarta

b) Mantan pengelola BMT Amanah

c) Mantan pengurus BMT Amanah

d) Anggota BMT Amanah

e) Dewan Pengawas Syariah BMT Amanah

f) Pejabat Dinas Koperasi Sleman.

b. Studi Dokumen ini akan penulis ambil dari data-data yang masuk ke LOS

DIY dan bahan-bahan yang berhubungan dengan penelitian ini.

5. Metode Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini dibagi menjadi empat tahap ,

yaitu :

1. Pengumpulan data

Dilakukan untuk melakukan pengumpulan data umum, data khusus,

observasi, wawancara, studi pustaka.

2. Penilaian data

Penilaian data dilakukan pada data khusus, dikarenakan berkaitan dengan

26

Ibid., hlm. 228.

Page 34: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANGGOTA BAITUL …

20

validitas dan obyekfitas data.

3. Generalisasi

Dilakukan setelah menjawab permasalahan berdasarkan nterpretasi data.

Kemudian diberi beberapa komentar terhadap hasil kesimpulan

G. SISTEMATIKA PEMBAHASAN

Sistematika pembahasan dalam bentuk skripsi ini penulis susun dalam lima

bab sehingga merupakan rangkaian pemikiran yang saling mengikat. Adapun isi

bab I sampai bab V adalah sebagai berikut :

Bab Pertama berisi pendahuluan, penulis kemukakan mengenai latar

belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, telaah pustaka, kerangka teori dan

metode penelitian. Bab kedua berisi ulasan mengenai pembekuan BMT dan

perlindungan hukum anggota BMT. Kemudian bab Ketiga berisi penjelasan umum

mengenai BMT dan BMT Amanah. Bab Keempat berisi mengenai hasil penelitian

yang dilakukan penulis. Terakhir bab kelima yakni penutup merupakan bab

terakhir berisi kesimpulan yang merupakan jawaban dari pokok permasalahan

yang diangkat dalam penelitian, kemudian ditutup dengan saran-saran dan

keterbatasan-keterbatasan untuk menjelaskan hambatan dalam penelitian ini.

Page 35: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANGGOTA BAITUL …

101

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Perlindungan hukum terhadap anggota BMT Amanah masih sangat lemah.

Hal tersebut dikarenakan BMT belum memiliki payung hukum sendiri,

kekosongan hukum tersebut menjadikan BMT harus menggunakan banyak

aturan yang berbeda-beda sehingga kurang efektif. BMT Amanah sendiri pun

tidak menyediakan mekanisme perlindungan hukum kepada para anggota bila

suatu waktu BMT mengalami kebangkrutan atau kesulitan dana. Sementara

perlindungan hukum yang dapat diterapkan bagi anggota BMT Amanah

adalah Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian,

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen serta

KUHPerdata dengan melihat unsur wanprestasi dan unsur perbuatan melawan

hukum

2. Kendala-kendala yang dihadapi anggota dalam mendapatkan perlindungan

hukum untuk mendapatkan tabungan mereka kembali yakni:

a. BMT dan BMT Amanah belum mempunyai payung hukum sendiri

khususnya terkait perlindungan hukum terhadap tabungan anggota.

b. Keadaan BMT Amanah yang saat ini sedang beku otomatis menyulitkan

para anggota untuk melakukan penagihan di kantor BMT Amanah maupun

kesulitan untuk menemui pengurus dan pengelola BMT Amanah.

Page 36: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANGGOTA BAITUL …

102

c. Ketidakjelsan tanggung jawab dari pengurus dan pengelola BMT Amanah

semakin menyulitkan anggota untuk mendapatkan tabungan mereka

kembali. Ketidakjelasan yang dilakukan pengurus dan pengelola BMT

Amanah yakni dengan cara kabur, mengabaikan tagihan anggota dan

memberikan janji pembayaran yang tidak kunjung dipenuhi.

B. Saran

1. a. Saran untuk Pengurus dan Pengelola BMT Amanah

Semua pihak BMT Amanah bersama-sama melakukan pertemuan dan

berunding mencari jalan keluar terkait pembekuan yang telah dialami

oleh BMT. Bersama-sama menganalisa permasalahan sampai ditemukan

pemilahan yang jelas antara permasalahan dan pertanggungjawabannya.

Mengingat kondisi BMT Amanah yang sudah tidak mengkin bisa

diselamatkan, maka pihak BMT Amanah segera mengambil langkah-

langkah penyelesaian sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 17

Tahun 1994 tentang Pembubaran Koperasi dan Pasal 51 sampai Pasal 57

Anggaran Dasar BMT Amanah dengan membentuk tim penyelesai.

b. Saran untuk Pengurus BMT Amanah

Pengurus menyusun laporan pertanggungjawaban pelakasanaan tugas

pengelolaan BMT Amanah.

c. Saran untuk Pengelola BMT Amanah

Page 37: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANGGOTA BAITUL …

103

Pengelola menyusun kronologi secara utuh terhadap pembiayaan yang

diberikan kepada anggota serta pinjaman pihak ketiga yang dilengkapi

dengan kondisi angsuran.

Pengelola melakukan pendataan penagihan piutang dan aset lain yang

dimiliki oleh BMT Amanah yang selanjutnya diserahkan kepada pengurus

untuk dipertanggungwajabkan dalam rapat luar biasa.

2. a. Saran untuk DPS

DPS (Dewan Pengawas Syariah) selaku pengawas internal harus

menjalankan tugasnya dengan benar dan penuh ketelitian, secara terus-

menerus melakukan pengawasan agar dapat dengan cepat mengetahui

permasalahan yang dihadapi BMT, dengan begitu penyelamatan terhadap

BMT bermasalah bisa lebih cepat dilaksanakan. DPS diharapkan dapat

dengan segera melakukan audit pengelolaan BMT Amanah melalu jasa

akuntan publik. Tujuanya yaitu agar dapat diketahui penyimpangan

pengurus dan pengelola sebagai acuan pembebanan tanggung jawab

masing-masing pengurus dan pengelola

b. Saran untuk Dinas Perindagkop

Dinas Perindagkop (Perindustrian Perdagangan dan Koperasi) sebagai

dinas yang mengeluarkan badan hukum pendirian koperasi sebaiknya

lebih selektif dalam memberikan penerbitan badan hukum koperasi,

khususnya BMT. Pemberian badan hukum BMT yang lebih selektif

Page 38: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANGGOTA BAITUL …

104

diharapkan mampu menekan seminimal mungkin munculnya BMT

bermasalah, karena BMT yang berhasil diterbitkan benar-benar BMT

yang memiliki kualitas baik, terutama dari segi SDM.

Pemerintah sebaiknya membuat dan mengeluarkan Undang-Undang atau

PP (Peraturan Pemerintah) khusus terkait BMT agar BMT tidak

mengalami kekosongan hukum lagi serta agar BMT memiliki dasar

hukum yang jelas. Dengan memiliki Undang-Undang atau Peraturan

independen, diharapkan perlindungan hukum bagi anggota BMT dan

pihak BMT menjadi lebih kuat, khususnya saat BMT mengalami

kebangkrutan, kejelasan mengenai perlindungan hukum terhadap

tabungan anggota lebih diutamakan.

3. Saran Untuk Anggota BMT Amanah

Anggota BMT Amanah sebaiknya tetap menempuh jalur damai

dibandingkan dengan jalur litigasi, yakni sesuai dengan amanah koperasi

berdasarkan sistim kekeluargaan. Bila kemudian pihak BMT Amanah tidak

mengupayakan itikad baik, jalur litigasi baru ditempuh. Anggota BMT

Amanah juga harus selalu ikut berpartisipasi secara aktif dan konsisten

bersama pihak BMT Amanah, tujuannya agar pihak BMT Amanah tidak

lepas tanggung jawab.

Page 39: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANGGOTA BAITUL …

105

105

DAFTAR PUSTAKA

1. BUKU

Afandi, Yazid, Fiqih Muamalah, (Yogyakarta: Logung Pustaka, 2009).

Ali, Zainuddin, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta, Sinar Grafika : 2009).

Andri, Soemitra, M.A., Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta:

Kencana Prenada Media Group, 2009

Anshori, Abdul Gofur, Hukum Perjanjian Islam di Indonesia, (Yogyakarta:

Universitas Gadjah Mada Press, 2010).

Arifin, Johan, Dkk. Perlindungan Hukum Nasabah Lembaga Keuangan Mikro

Syariah (Semarang: Walisongo Press, 2010)

Imaniyati, Neni Sri, Pengantar Hukum Perbankan Indonesia, (Bandung: PT

Refika Aditama, 2010).

Ismail, Nawani, Fikih Muamalah Klasik dan Kontemporer, (Bogor: Ghalia

Indonesia, 2012).

Ismanto, Kuat, Menegemen Syariah Implementasi TQM dalam Lembaga

Keuangan Syariah, Cetakan Pertama, (Pustaka Pelajar, Yogyakarta:

2008)

Jamal, Lulai Yunus, Manajemen Bank Syari’ah, (Malang: UIN Malang Press,

2009)

Lasmiatun, Perbankan Syari’ah, (Semarang: LPSDM. RA Kartini, 2010).

Mardani, Hukum Acara Perdata Peradilan Agama dan Mahkamah Syariah,

(Jakarta: Sinar Grafika, 2009)

Mardani, Hukum Ekonomi Syariah di Indonesia, (Bandung: PT Refika

Aditama)

Mutaqqin, Dadan, Aspek Legal Lembaga Keuangan Syari’ah, (Yogyakarta:

Safiria Insani Press, 2008).

Page 40: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANGGOTA BAITUL …

106

Raharjo, Satjipto, Biarkan Hukum Mengalir Catatatn Krisis tentang

Pergaulan Manusia dan Hukum, ( Jakarta: PT Kompas Media

Nusantara, 2007)

Raharjo, Satjipto, Ilmu Hukum, (Bandung: PT Citra Aditia Bakti, 2000).

Ridwan, Muhammad, Manajemen Baitul Maal wa Tamwil (BMT),

(Yogyakarta: UII Press, 2011)

Soekanto, Soerjono, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta: Uii Press, 2005)

Sudarsono, Heri, Bank dan Lembaga Keuangan Syari’ah.

(Yogyakarta:Ekonisia, 2004)

Widjaja, Gunawan, Seri Aspek Hukum Dalam Bisnis, (Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 2008).

Widjaja, Gunawan, Seri Aspek Hukum Dalam Bisnis, (Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 2008)

Wiroso, Jual Beli Murabahah, (Yogyakarta : UII Press, 2005).

Yodo, Sutarman dan Ahmadi Miru, Hukum Perlindungan Konsumen,

(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004)

2. PERUNDANG-UNDANG

Undang-Undang Dasar Republik Indonesia1945;

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata;

Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syari’ah;

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian;

Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998;

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen;

Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 Tentang Arbitrase dan Penyelesaian

Sengketa;

Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1995 Tentang Pelaksanaan Usaha

Simpan Pinjam Oleh Koperasi;

Page 41: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANGGOTA BAITUL …

107

Keputusan Menteri Nomor 91 Tahun 2004 Tentang Petunjuk Pelaksanaan

Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syari’ah;

Peraturan Menteri koperasi Nomor 19 Tahun 2008.

3. SKRIPSI DAN JURNAL

Skripsi oleh M. Sholehuddin “Perlindungan Hukum Kepada Nasabah di

Asuransi Syari’ah (Studi Kasus di PT. Asuransi Tafakul Keluarga

Cabang Yogyakarta)”, Fakultas Syari’ah UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta, 2010.

Skripsi oleh Miftahul Ulum “Pemahaman Nasabah Terhadap Prinsip-Prinsip

Syari’ah yang di Terapka Pada Produk Layanan BMT (Studi Kasus

Pada BMT Al-Ikhlas Yogyakarta)”, Fakultas Syari’ah dan Ilmu Hukum

UIN Sunan Kalijaga, Yoryakarta, 2006.

Skripsi oleh Pradita Wulandari “Perlindungan Hukum TerhadapPengguna

Jasa Investasi Deposito Mudharabah Berjangka (Studi Kasus pada

BMT Amratani Utama di Sleman)”, Fakultas Hukum Universitas

Islam Indonesia, Ygyakarta, 2014.

Skripsi oleh Pratiwi Nalatia Harentaon Nainggolan “Aspek Hukum Kepailitan

dan Likuidasi Ditinjau Dari Otoritas Pengawas Perbankan (Studi

Kasus Putusan PN. Niaga Jakarta)”Fakultas Hukum Universitas

Sumatra Utara Medan, 2009.

Jurnal oleh Asmi Nur Siwi Kusmiati, “Risiko Akad Dalam Pembiayaan

Murabahah Pada BMT di Yogyakarta ( dari Teori ke Terapan)”, Vol.

1:1 (Juli 2007).

Jurnal oleh David Y. Wonok “Perlindungan Hukum Atas Hak-Hak Nasabah

Sebagai Konsumen Pengguna Jasa Bank Terhadapa Resiko yang

Timbul Dalam Penyimpangan Dana” , Vol 1:2 (April-Juni 2013 Edisi

Khusus).

Page 42: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANGGOTA BAITUL …

108

4. WEB.

http://www.tempo.co/read/news/2014/05/29/090581045/UU-17-Tahun-2012-

Bikin-Koperasi-Hilang-Jati-Diri.

http://bmt-syariah.blogspot.com/2009/11/landasan-dasar-sistem-koperasi-

syariah.html

http://www.indonesiaoptimis.com/2011/10/optimalisasi-pengawasan-syariah-

di-bmt.html.

http://shareshareilmu.wordpress.com/2012/02/05/wanprestasi-dalam-

perjanjian/.

http://pustakabakul.blogspot.com/2012/07/produk-dan-jasa-bmt.html.

http://www.republika.co.id/berita/syariah/keuangan/11/08/19/lq5gx4-

bmt-bermasalah-di-diy-capai-10-persen.

Page 43: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANGGOTA BAITUL …

I

CURICULUM VITAE

Nama : Wahyu Proklamasi

NIM : 09340140

TTL : Wonosobo, 17 Agustus 1990

Fakultas/Jurusan : Syariah dan Hukum/ Ilmu Hukum

Konsentrasi : Hukum Perdata

Alamat Asal :Dusun Limbangan Desa Kalimendong Kecamatan Leksono

Kabupaten Wonosobo

Alamat Domisili : Wisma Melati Suci, Sapen Gondokusuman

Telpon/Mobile : 085601593376/ 089655039088

Nama Bapak : Mujiono

Nama Ibu : Ragil

Email : [email protected]

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. SD Negeri 2 Kalimendong (Lulus Tahun 2003)

2. SMP Negeri 1 Garung (Lulus Tahun 2006 )

3. SMA Muhammadiyah Wonosobo (Lulus Tahun 2009)

4. Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Syaria’ah Dan Hukum Uin Sunan Kalijaga

Yogyakarta (Tahun 2009-Sekarang)