Perkembngna kecrdasan ank usia dini dlm pembelajarn di sentra balok dan senta alam

Kogntif a suatu proses berfikir , yaitu kemampuan individu u7 menghub kn, meniali dan mempertimbangkn suatu kejadia atau peristiwa. Proases kognitif berhub dg tingkt intelegensi yg mencirikn seseorang dg berbagai minatterutama ditujukan kepada ide-ide dan belajar

Dlm permainan balok dan air dpt dilihat dampaklperkembangan kognitif anak antara lain

1. Perkembangan bahasa2. Perkem sosial3. Per matematika4. Per fisika

Kita salah didik sejak TKOleh :yudistira anm massardi

Kenapa bangsaq kitabs menjadi begini amburadul?temn sy, wismiarti, seorang ibu yg dokter gigi, punya satu jawaban, y6g didapat dr koleganya di austrlia :”kna orang 2 ind salah didik sjakdari tk!” kondisi itu diperparah oleh sikap para ortu yg sembronodi dlm mendidik anak2 mereka di rumah.

Mengingkari sunatullahAnak2 balita(goldn agea) di kota2 besar di ind, dibiarkn

mengalami ketelantaran cinta dan makna. Para ibu “modern”—kna alasn kepraktisan dan alasan kerja di luar rumah--- lebih memilihtdk memberi asi ekslushf selam 6 bln kehidupan awal bayi. Padahal tindakn itu tidk hanya berarti tidk memberikn pelukn, kenyamann, kebahagiaan anak thdp ibu; melainkn juga mengingkari ketentuan Allah ( sunatullah)

Tak Cuma itu mereka menyerahkan pendidikn a “nak2nya kpada para pengasuh bayi, yg entah seperti apa kualitas moral, ilmu, cinta dan bahasanya. Padahal perkembngan otak dan pertumbuhn akhlakl dan jiwa anak2balita sangat tergantung pada asupan inform dan modelling orang2 dewasa di sekitarnya. Justru pd usia balitalah anak2 sangat membuthkn peran aktif dari, terutama ibunya.

Pada saat itulah, masa depan anak “ditentukan”. Jika momentum yg luar biasa penting itu diserahkn kepada babysitter, kita “ tahu” seperti apa isi otak dan masa depan mereka. Anak2 akan hidup tanpa cinta, sel2 otaknya tdk tersambung max, proses belajarnya tdk sesuai dg tahpn, kepercayaan dirinya rendah,, mereka akn sulit memahami makna segala sesuatu, dan dunia serta kehidupan akn

dijalani secara serampangna , tanpa ada kesadaran akan tanggung jawab dan misi suci.