PERKEMBANGAN TRADISI CEPROTAN DI DESA SEKAR KECAMATAN DONOROJO KABUPATEN PACITAN 1981 – 2013

11
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 3, No. 3, Oktober 2015 469 PERKEMBANGAN TRADISI CEPROTAN DI DESA SEKAR KECAMATAN DONOROJO KABUPATEN PACITAN 1981 2013 FIDO ARMA WIJAYA Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Surabaya Email: [email protected] Agus Suprijono Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Surabaya Abstrak Tradisi Ceprotan merupakan tradisi bersih desa yang dilaksankan di Desa Sekar Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan. Keselamatan desa merupakan tujuan pokok dari pelaksanaan tradisi ini. Tradisi ini dilaksanakan setahun sekali, yaitu setiap bulan Selo atau Longkang (Dulkangidah / DzulQa’adah) hari dan pasaran Senin Kliwon atau pada hari Minggu Kliwon. Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu (1) Bagaimana asal usul Tradisi Ceprotan di Desa Sekar Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan. (2) Bagaimana perkembangan tata laksana Tradisi Ceprotan di Desa Sekar Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan. (3) Apa implikasi hasil penelitian Perkembangan Tradisi Ceprotan di Desa Sekar Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan terhadap program Pendidikan Sejarah. Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Historis (Sejarah), beberapa tahapannya yaitu : (1) Heuristik, dilakukan dengan dokumen, pustaka, observasi (pengamatan tidak langsung / non partsipan), dan wawancara (2) Kritik, yaitu kritik data dilakukan dengan menyeleksi, menilai, memilah dan menguji kredibilitas data yang telah diperoleh melalui perbandingan data data sumber lain. (3) Interpretasi sumber, hasil datasejarah yang terkumpul dan dibandingkan kemudian dianalisis dan disesuaikan dengan sumber buku untuk menjadi fakta sejarah. (4) Historiografi, Penulis membuat sebuah penulisan sejarah dari data data yang telah didapat dan relevan dengan tulisan yang akan dibahas. Dari analisis ini dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu (1) Asal usul Tradisi Ceprotan di Desa Sekar Kecamatan Donorojo didasari oleh mitos kehidupan Kyai Godek dan Dewi Sekartaji dari Kerajaan Kediri. (2) Perkembangan tata laksana Tradisi Ceprotan di Desa Sekar Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan di mulai ketika tahun 1981 pada saat Desa Sekar dipimpin oleh Sakiman Sastro Wiyono, kemudian dilanjutkan Iman Tukidjo tahun 1999 2013, tahun 2013 sekarang yaitu masa kepemimpinan Miswandi. (3) Implikasi hasil penelitian Tradisi Ceprotan Terhadap Pendidikan Sejarah yaitu dalam proses belajar Pendidikan Sejarah adanya kesadaran akan memanfaatkan sumber pembelajaran Sejarah, termasuk di dalamnya sumber sejarah lokal. Sejarah lokal dapat diangkat dari karakteristik daerah masing masing. Kata kunci : Tradisi Ceprotan, Perkembangan, Donorojo Abstrac Ceprotan Tradition is a tradition of clean the village carried out in the village Sekar sub-district Donorojo district Pacitan. Safety village is the ultimate goal of the implementation of the Ceprotan Tradition. This tradition held once a year, that is each month Selo or Longkang (Dulkangidah/DzulQa'adah) day and pasaran Monday kliwon or on Sunday kliwon. Issues to be addressed in this study, namely research is 1)How the origin of Ceprotan Tradition in village Sekar sub-district Donorojo district Pacitan. 2)How the procedures implementation of Ceprotan Tradition in village Sekar sub-ditrict Donorojo district Pacitan. 3)What the implications of research results development of Ceprotan Tradition in village Sekar sub-district Donorojo district Pacitan to education history programs. While the methods used in this study is the Historical (History), several stages, namely: (1) Heuristic, done with the document, library, observation (observation indirect / non partsipan), and interviews (2) criticism, that criticism data is done by selecting, assessing, sorting and testing the credibility of the data that has been obtained through the comparison of data - another source of data. (3) Interpretation of the source, the result of historical data that is collected and compared then analyzed and adjusted to the source of the book to be a historical fact. (4) Historiography, the author makes a historical writing of data - the data that has been obtained and relevant to the article to be discussed. Of this athis analysis we can conclude several things, namely (1) The origin of the tradition in the village Ceprotan Sekar Donorojo the District based on the myth of life Kyai sideboards and Dewi Sekartaji of Kediri kingdom (2) The development of governance tradition in the village Ceprotan Sekar Donorojo District of Pacitan District in began when in 1981 at the time of the Village Sekar led by Sakiman Sastro Wiyono, then

description

Jurnal Online Universitas Negeri Surabaya, author : FIDO ARMA WIJAYA

Transcript of PERKEMBANGAN TRADISI CEPROTAN DI DESA SEKAR KECAMATAN DONOROJO KABUPATEN PACITAN 1981 – 2013

AVATARA, e-Journal Pendidikan SejarahVolume 3, No. 3,Oktober 2015 469 PERKEMBANGAN TRADISI CEPROTAN DI DESA SEKAR KECAMATAN DONOROJO KABUPATEN PACITAN 1981 2013 FIDO ARMA WIJAYA Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Surabaya Email: [email protected] Agus Suprijono Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Surabaya Abstrak Tradisi Ceprotan merupakan tradisi bersih desa yang dilaksankan di DesaSekar Kecamatan Donorojo KabupatenPacitan.Keselamatandesamerupakantujuanpokokdaripelaksanaantradisiini.Tradisiini dilaksanakansetahunsekali,yaitusetiapbulanSeloatauLongkang(Dulkangidah/DzulQaadah)haridan pasaran Senin Kliwon atau pada hari Minggu Kliwon. Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini,yaitu (1) Bagaimana asal usul Tradisi Ceprotan diDesaSekarKecamatanDonorojoKabupatenPacitan.(2)BagaimanaperkembangantatalaksanaTradisi CeprotandiDesaSekarKecamatanDonorojoKabupatenPacitan.(3)Apaimplikasihasilpenelitian PerkembanganTradisiCeprotandiDesaSekarKecamatanDonorojoKabupatenPacitanterhadapprogram Pendidikan Sejarah. Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Historis (Sejarah), beberapa tahapannyayaitu : (1) Heuristik, dilakukan dengan dokumen, pustaka, observasi (pengamatan tidaklangsung/ non partsipan), dan wawancara (2) Kritik, yaitu kritik data dilakukan dengan menyeleksi, menilai, memilah dan mengujikredibilitasdatayangtelahdiperolehmelaluiperbandingandatadatasumberlain.(3)Interpretasi sumber,hasildatasejarahyangterkumpuldandibandingkankemudiandianalisisdandisesuaikandengan sumberbukuuntukmenjadifaktasejarah.(4)Historiografi,Penulismembuatsebuahpenulisansejarahdari data datayang telah didapat dan relevan dengan tulisan yang akan dibahas. Darianalisisinidapatdisimpulkanbeberapahal,yaitu(1)AsalusulTradisiCeprotandiDesaSekar Kecamatan Donorojo didasari oleh mitos kehidupan Kyai Godek dan Dewi Sekartaji dari Kerajaan Kediri. (2) PerkembangantatalaksanaTradisiCeprotandiDesaSekarKecamatanDonorojoKabupatenPacitandimulai ketikatahun1981padasaatDesaSekardipimpinolehSakimanSastroWiyono,kemudiandilanjutkanIman Tukidjotahun19992013,tahun2013sekarangyaitumasakepemimpinanMiswandi.(3)Implikasihasil penelitian Tradisi Ceprotan Terhadap Pendidikan Sejarah yaitu dalam proses belajar Pendidikan Sejarah adanya kesadaranakanmemanfaatkansumberpembelajaranSejarah,termasukdidalamnyasumbersejarahlokal. Sejarah lokal dapat diangkat dari karakteristik daerah masing masing. Kata kunci : Tradisi Ceprotan,Perkembangan, Donorojo Abstrac CeprotanTraditionisatraditionofcleanthevillagecarriedoutinthevillageSekarsub-district DonorojodistrictPacitan.SafetyvillageistheultimategoaloftheimplementationoftheCeprotanTradition. Thistraditionheldonceayear,thatiseachmonthSeloorLongkang(Dulkangidah/DzulQa'adah)dayand pasaran Monday kliwon or on Sunday kliwon.Issuestobeaddressedinthisstudy,namelyresearchis1)HowtheoriginofCeprotanTraditionin villageSekarsub-districtDonorojodistrictPacitan.2)HowtheproceduresimplementationofCeprotan TraditioninvillageSekarsub-ditrictDonorojodistrictPacitan.3)Whattheimplicationsofresearchresults developmentofCeprotanTraditioninvillageSekarsub-districtDonorojodistrictPacitantoeducationhistory programs. While the methods used in this study is the Historical (History), several stages, namely: (1) Heuristic, done with the document, library, observation (observation indirect / non partsipan), and interviews (2) criticism, thatcriticismdataisdonebyselecting,assessing,sortingandtestingthecredibilityofthedatathathasbeen obtained through the comparison of data- another source of data. (3) Interpretation of the source, the result of historicaldatathatiscollectedandcomparedthenanalyzedandadjustedtothesourceofthebooktobea historical fact. (4) Historiography, the author makes a historical writing of data- the data that has been obtained and relevant to the article to be discussed.Ofthisathisanalysiswecanconcludeseveralthings,namely(1)Theoriginofthetraditioninthe villageCeprotan Sekar Donorojo theDistrict based on themyth of lifeKyaisideboards and Dewi Sekartaji of Kediri kingdom (2) The development of governance tradition in the village Ceprotan Sekar Donorojo District of PacitanDistrictinbeganwhenin1981atthetimeoftheVillageSekarledbySakimanSastroWiyono,then AVATARA, e-Journal Pendidikan SejarahVolume 3, No. 3,Oktober 2015 470 followed Faith Tukidjo years 1999 to 2013, in 2013- now is the leadership Miswandi. (3) The implications of theresearchtraditionCeprotanAgainstHistoryEducationisintheprocessofstudyingHistoryEducation utilizing the awareness of the history of learning resources, including sources of local history. Local history can be removed from the characteristics oftheir respective areas. Keywords : Ceprotan Tradition, Development, Donorojo PENDAHULUANManusiaadalah makluk sosial yang selalu hidupberkelompokdansalingmembutuhkansatu samalainuntukkesuksesanyanglebihbesar. Merekamembentukkomunitasdariyangterkecil hinggadalamjangkauanyanglebihbesar,dari dalamkelompokkecilsepertikeluargahingga kelompokbesarsepertisebuahnegara.Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial dikarenakan pada dirimanusiaadadoronganuntukberhubungan (interaksi)denganoranglainkarenasifatnyayang salingbergantung(interdipedensi).Mereka memiliki kebutuhan dasar (basic need) untuk hidup yangharusdipenuhidalamhidupberkelompok secarasosialmanusiamembutuhkankawanatau teman.1 Dalammemenuhiberbagaikebutuhan hidup,individuataukelompokdapatmelakukan kegiatantertentusepertiberburu,bercocoktanam, berdagangdanlainlain.Aktifitassosialsuatu kegiatanyangsudahlamadikerjakandan merupakancaraatausistemtertentudalam kehidupanbermasyarakattelahmenjaditradisi yangsistematisdengansistemsosialatausocial sistem.Untukmemenuhiberbagaikebutuhanhidup kemudiandiciptakanbebagaiperalatankehidupan (artefak). 2 Masyarakatadalahkumpulanorangyang didalamnyahidupbersamadalamwaktuyang cukuplama.Karaktaristikdarimasyarakatitu terutamaterletakpadakelompokmanusiayang bebasdanbersifatkekal,menempatikawasan tertentu,memilikikebudayaansertaterjalindalam suatuhubungandiantaraanggotaanggotanya.3 Ratzelmelihatbahwapopulasimanusiadengan perkembangankebudayaannyaditentukanoleh kondisi alam.Meskipun manusia dipandang sebagai maklukyangdinamis,mobilitasnyatetapdibatasi danditentukanolehkondisialamdipermukaan bumi.4 Alamlingkungandanmanusiaadalah sesuatuyangtidakdapatdipisahkan.Manusia dengankemampuanbudayanyadapatmemilih kegiatanyangcocoksesuaidengankemampuan budayanyadapatmemilihkegiatanyangcocok sesuaidengankemungkinandanpeluangyang diberikanolehalamlingkungannya.Didalam kebudayaan,terdapatunsurunsurkebudayaan.

1SoejonoSoekanto.1982.SosiologiSuatu Pengantar.Jakarta:Rajawali Prees. Hlm. 55. 2R.PSoejono.1992.SejarahNasionalIndonesiaJilid I.Jakarta:Balai Pustaka.Hlm.45. 3EllyM.Setiadi.2007.IlmuSosialdanBudaya Dasar.Bandung : Prenada Media Group.Hlm. 72. 4Ibid, hlm.74. Ada tujuh unsur kebudayaan universal yaitu sistem religidanupacarakeagamaan,sistemorganisasi kemasyrakatan,sistempengetahuan,bahasa, kesenian,sistemmatapencaharianhidup,sistem teknologi dan peralatan.5 Culturaluniversaltersebut,dapat dijabarkanlagikedalamunsurunsuryanglebih kecil. Disebut kegiatan kegiatan kebudayaan atau culturalactivity,contohculturaluniversal pencaharianhidupdanekonomi,antaralain mencakupkegiatankegiatansepertipertanian, peternakan,sistemproduksi,sistemdistribusi,dll. Culturalacitvitydapatdibagilagimenjadiunsur unsuryanglebihkecillagiyaitutraitcomplex. Misalnyakegiatanpertanianmenetapmeliputi unsurunsuririgasi,sistempengolahantanah dengan bajak, sistem milik hak atas tanah, dan lain sebagainya.Selanjutnyatraitcomplexmengolah tanah dengan bajak, akan dapat dipecah pecah ke dalam unsur unsur yang lebih kecil lagi, misalnya hewanhewanyangmenarikbajak,teknik mengendalikanbajak,danseterusnya.Akhirnya sebagaiunsurkebudayaanterkecilyang membentuktrait,adalahitemscontoh,alatbajak terdiri dari gabungan alat alat atau bagian bagian yanglebihkecillagiyangdapatdilepaskan,akan tetapi merupakan satu kesatuan. Berbicaratentangkebudayaan,makakita langsungberhadapandenganpengertianistilahnya. Kebudayaan berasal dari kata sansekerta buddayah, yangmerupakanbentukjamakdaribuddhi,yang berartibudiatauakal.Dengandemikian, kebudayaanberartihalhalyangbersangkutan denganakal.Adapunahliantropologiyang merumuskandefinisitentangkebudayaansecara sistematisdanilmiahadalahTaylor,yangmenulis dalambukunya:PrimitiveCulture,bahwa kebudayaanadalahkeseluruhanyangkompleks, yangdidalamnyaterkandungilmupengetahuan, kepercayaan,kesenian,moral,hukum,adat istiadat, dan kemampuan lain, serta kebiasaan yang di dapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.6 IndonesiamerupakanNegarayangkaya akanberbagaibudaya,suku,adatistiadat,dan kesenian.OlehkarenaituIndonesiaterkenal dengansemboyanBhinekaTunggalIka.Didalam semboyantersebutterdapatsebuahkesepakatan bahwawalaupunberbedadisetiapdaerahnamun tetapsatuyaitubangsaIndonesia.Darisetiap daerahyangberbedatersebutmakaIndonesia memilikikeragamanbudaya,kesenian,suku,dan

5Koentjaraningrat.2004.KebudayaanMentalitasdan Pembangunan. Jakarta :Gramedia.Hlm.7. 6Ranjabar,Jacobus.2006.SistemSosialBudaya Indonesia : Suatu Pengantar. Bogor : Ghalia Indonesia.Hlm.121. AVATARA, e-Journal Pendidikan SejarahVolume 3, No. 3,Oktober 2015 471 adat istiadat yang harustetap dijaga dan dilestarikan agartidakdiambil/diklaimolehbangsalain. Keragamanbudayatidakternilaiharganya dibandingkandengannilaimateriil.Setiapdaerah memilikipotensiyangunikdandapatdijadikan sajian yang menarik apabila budaya, kesenian lokal tersebutdapatdigalidandimaksimalkan. Wujudnyabisaberupakeseniandaerah(patung, batik, songket,dansebagainya)yangmemilikinilai seniataupunsenipertunjukan(senitaritarian ataupunkeseniankhassuatudaerah).Objekseni initidakharuskaryabesaryangberumurratusan tahun,tetapikreatifitasyangdidasarkandari keunikan lokal yang dikemas untuk dipertontonkan secaraberkesinambungan(setiapsaat)atauhanya memanfaatkan peristiwa khusus.MisalnyadidaerahJawaContohnya adalahMojokerto(Trowulan)dengankerajinan patungdanprosespembuatannyabisadisuguhkan pada pengunjung setiap saat,batik Solo yang dapat disuguhkan setiap saat pada pengunjung, Ponorogo denganaktifitas seni reognya dikemas dalam wisata budaya pada peristiwa khusus, dan Nganjuk dengan aktifitas seni tayubnya yang disuguhkan pada bulan bulantertentu.DibeberapadaerahJawabanyak memilikibudayabudayatradisional,sepertidi PatidanBlora(JawaTengah),Nganjuk,Tuban, Bojonegoro (Jawa Timur).7 Upacaratradisionalyangdilaksanakan padaumumnyamasihmempunyaihubungan dengankepercayaanakanadanyakekuatandiluar manusia.Adapunyangdimaksuddengankekuatan di luar manusia yaitu Tuhan Yang Maha Esa, dapat juga diartikan sebagai kekuatan supranatural seperti rohnenekmoyangpendiridesa,danbisajugaroh leluhuryangdianggapmasihmemberikan perlindunganpadanyadanketurunannya.Mereka percayabahwatidaksemuausahamanusiadapat berjalanlancar,terkadangmenemuitantangandan hambatanyangsulitdipecahkan.Haltersebut disebabkanolehketerbatasanakaldansistem pengetahuan manusia, sehinggamasalahmasalah yangtidakdapatdipecahkandenganakalmulai dipecahkan dengan religi.8 PadadasarnyamasyarakatJawa merupakansuatukesatuanmasyarakatyangdiikat olehnormanormahidupkarenasejarah,tradisi maupunagama.9Adakeyakinanpadamasyarakat Jawabahwasuatutindakanatautingkahlaku merupakancaraberfikirseorangindividuyang seringdikaitkandenganadanyakepercayaanatau keyakinan terhadap kekuatan gaib yang ada di alam

7EdiHayatdanMiftahusSurur.2005.Perempuan MultikulturaldanRepresentasi.Jakarta:DesantaraUtama. Hlm.181. 8AbdulBasirSolissadkk.1993.AlQurandan PembinaanBudaya;DialogdanTransformasiYogyakarta :LESFI.Hlm.47. 9DaroriAmin.2000.IslamdanKebudayaanJawa. Yogyakarta:Gama Media.Hlm.4. semesta.Kekuatan semesta ini dianggap adadi atas segalanya.Selanjutnyadikatakanbahwadalam masyarakatJawakekuatanmanusiadianggap lemahbiladihadapkandenganalam semesta.PandanganhiduporangJawaterbentuk darialampikiranJawatradisional,kepercayaan hindu, dan ajaran islam.10 Salahsatutradisiyangmelekatpadajiwa masyarakat,khususnyamasyarakatJawaadalah TradisiBersihDesa.SecarafilosofisBersihDesa adalahritualsimbolikyangsaratdenganmakna. MenurutadatkejawenBersihDesaberarti berziarahkuburataupergikemakamnenek moyang denganmembawamenyan, bunga, dan air doa.BersihDesaartinyakembaliataumenziarahi makamatautempatyangdianggapsebagaicikal bakal suatu desa, biasanyamasyarakatmenamakan tempattersebutdengansebutanpunden11yaitu makam cikal bakal desa setempat. Tradisi Ceprotan dijadikan ritual adat yang dilakukansebagaiwujudmembersihkandesadari marabahaya. Pelaksanan tradisi ini bagi masyarakat DesaSekarKecamatanDonorojoKabupaten Pacitan mengandung nilai kepercayaan, dan simbol sertapenghayatanmagisterhadapwarisanbudaya nenek moyang. Masyarakat Desa Sekar Kecamatan DonorojoKabupatenPacitanmeskipunmereka telahmenerimakepercayaanislam,namunmereka masihtetapmempertahankandanmenjunjung tinggibudayawarisannenekmoyang.Halini terlihatdenganjelasdalamkehidupantertentu, merekamasihmelakukanbentukritualritual kepercayaansepertimelakukanupacaraselamatan, membakar kemenyan, melakukan sesaji pada hari hari tertentu yangdianggap sebagai hari keramat. Tradisikepercayaantersebutsampaisaat ini masih dilaksanakan dan terpelihara dengan baik sertadianggapkeramatolehmasyarakatyang seringdisebutdengannamaupacarabersihdesa atausedekahbumi,berbagaimacamnilai,tradisi dannormatelahpulamenimbulkanberbagai masalah,sehinggamerekadapatmengambilsisi positifdaridiadakannyapelaksanaantradisi tersebut,karenasebagianbesarmereka menganggapbahwatradisiinihanyalahkegiatan yangerathubungannyadenganmistis.Walaupun kenyataanyamerekamasyarakatSekartelah melakukan tradisi tersebut. PenelititertarikmenelitiTradisiyangada diDusunKrajan,disebabkanbeberapahal sepengetahuanpenulistradisitersebutbelumada yang meneliti. Selain hal itu Tradisi ini yang sudah ditulisolehmahasiswaUniversitasNegeriMalang membahasNilaiNilaiMoraldalamTradisi UpacaraCeprotanPadaMasyarakatDesaSekar

10BudionoHerusatoto.2000.SimbolismeDalam Budaya Jawa. Yogyakarta :Hanindita. Hlm.67. 11PundenmerupakanmakamyangadadiDesa tersebut,DaroriAmin.2002.IslamdanBudayaJawa.cetII .Yogyakarta:Gama Media.Hlm.72. AVATARA, e-Journal Pendidikan SejarahVolume 3, No. 3,Oktober 2015 472 KecamatanDonorojoKabupatenPacitan, sedangkan penulis disini membahasPerkembangan tradisi tersebut pada tahun 1981 2013. Berbagaitradisiyangmasihhidupdan berkembangdimasyarakatberanekaragam,begitu pula permasalahan budaya yang timbul di kalangan masyarakat.DiDesaSekarKecamatanDonorojo KabupatenPacitanterdapatbudayayangmasih dianggabmistisnamunbermanfaatbagi masyarakatsekitar.Banyaknyamasyarakat menjadikanhaltersebutsebagaitontonan,namun diharapkanpelaksanaantradisitersebuttidak merusakmoralpendidikandanmeningkatkan kepercayaanmagisnya.Berdasarkanlatarbelakang permasalahan di atas maka dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut: 1.BagaimanaasalusulTradisiCeprotandi DesaSekarKecamatanDonorojo Kabupaten Pacitan ? 2.Bagaimanaperkembangantatalaksana TradisiCeprotandiDesaSekar Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan? 3.Apaimplikasihasilpenelitian perkembanganTradisiCeprotanterhadap program pendidikan sejarah ? METODE Memahamiperistiwaperistiwapada masalampausebagaifaktasejarahyangmasih memerlukantahapanproses,makadibutuhkan pendekatan supaya menjadi bangunan sejarah yang utuh.Penelitiansejarahdalamstudiini menggunakanpandangansejarahkritisyang didasarkankepadapendekatanhistoris(sejarah). PenelitianmengenaiTradisiCeprotandiDesa SekarKecamatanDonorojoKabupatenPacitan menggunakanmetodependekatanhistoris. Pendekatanhistorismerupakankegiatan pengumpulan,menguji,danmenganalisissecara kritisrekamandanpeninggalanmasalampau denganmenggunakananalisislogisatauyang sering disebut sebagai pola kesejarahan.12 1.HeuristikPendekatansejarahmempunyaiempat tahapanprosespenelitian,yangpertamaadalah heuristikyangmenjadilangkahawaldalam penelitiansejarah.Heuristikialahprosesmencari danmengumpulkansumberataudata.Proses heuristik,pengumpulandatadilakukandengan dokumen,pustaka,observasi(pengamatantidak langsung / non partsipan), dan wawancara.13 1.Studi Dokumen Studidokumeninimemperoleh dataprimerberupadatadatasosial, ekonomi, budayayang terdapat di Kantor Kepala Desa Sekar, di Kantor Kecamatan Donorojo,selainitujugapenulisjuga

12Iskandar.2009.MetodologiPenelitianKualitatif .Jakarta:Gaung Persada. Hlm.54.13Koentjaraningrat.1981.Metode-MetodePenelitian Masyarakat .Jakarta :PT. Gramedia.Hlm.126 mengambildatadarikantorDinas PariwisatadanKebudayaankabupaten Pacitan.Studidokumenmendapatkan proposalpengajuanlapanganceprotan daripemerintahDesaSekarKecamtan Donorojo. 2.Studi Pustaka Sebagaibahanpendukunguntuk memperkuatsumberdokumenyang digunakan,makaperludilakukanstudi pustaka.Risetkepustakaandilakukan denganmembacabukubukuyang berkaitandengantopikpermasalahan yangdapatditemukandiPerpustakan perpustakaan.StudiPustakadilakukan dengan mencari referensi di Perpustakaan -perpustakaan,diantaranyadi PerpustakaanUNESA(Universitas NegeriSurabaya),PerpustakaanDaerah Surabaya,PerpustakaanDaerahPacitan. Studipustakajugaberfungiuntuk melengkapidatadatayangtidakbisa ditemukan pada sumber primer.14 3.PengamatanTidakLangsung(Non Partisipan) Observasiataupengamatan adalahalatpengumpulandatayang dilakukancaramengamatidanmencatat secarasistematisgejalagejalayang diselidiki.15Disinipenulismenggunakan observasitidaklangsung(ObservasiNon Partisipan)yaitubilaobservertidak secaralangsungatautidakberaktifitas dalamaktifitasyangsedangdilakukan observe.Halinidilakukankarena kegiatanTradisiCeprotantidak bertepatanketikaobservasimelakukan penelitian.Sehingga penulis menggunakan pengamatannonpartisipanuntuk mengetahuipelaksanaantradisiini dilaksanakan.Hanyasajapenulis melakukanpenelitiandenganmeninjau secaralangsungketempat dilaksanakannya tradisi yaitu di Lapangan Desa Sekar. Keuntungan dari pengamatan inipenulisbisamelakukanpengamatan danpencatatandengandetailmelalui dokumentasi atau video. 4.Wawancara Karenasebagianbesardata untukmenulisproposaliniberupadata sumber lisan, maka dalam mengumpulkan datapenulismenggunakanteknik wawancara.Wawancaradilakukanuntuk memperolehinformasiataupandangan lisanmaupuntidaklangsungmengetahui

14Ibid,hlm.130. 15CholibNarbuko.2003.MetodologiPenelitian. Jakarta:PT Bumi Aksara. Hlm.70. AVATARA, e-Journal Pendidikan SejarahVolume 3, No. 3,Oktober 2015 473 berpartisipasidalampelaksanaantradisi tersebut.Wawancaradilakukaninforman atauresponden.Wawancaradilakukan untukmendapatkanketerangandandata dariindividuindividutertentuuntuk keperluaninformasi.16Dalamtahapini penelitiharusmelakukanpendekatan terhadapnarasumber.Pelaksanaanproses wawancaradengannarasumberdengan mengajukanpertanyaanyangmeliputi5 W(who,what,when,where,why)dan1 H(how)untukmemperolehinformasi. Kesabaranpenelitisangatdibutuhkan dalamproseswawancara.Penggunaan bahasayangbaikagarlebihmudah dipahamimaksudpertanyaanoleh narasumber.Dalamwawancaraadatahap tahapannya. Tahappertama,melakukan pemilihanobjekdansubyekpenelitian yaituobjeknyatentangTradisiCeprotan diDusunKrajan,DesaSekardan subyeknyaialahorangyangakan dijadikan narasumber.Narasumber dalam penelitianinidiantaranya(1)Miswandi merupakanKepalaDesaSekarperiode 2013sekarang,(2)ImanTukidjo merupakanKepalaDesaSekarperiode 19992013,(3)SakimanWiryoSastro WiyonomerupakanKepalaDesaSekar periode19811999,(4)Marsongko merupakanpemangkuadatDesaSekar periode1999sekarang,(5)Paijo merupakanpemangkuadatDesaSekar periode19811999,(6)SriHartini merupakanwargaDesaSekar,(7)R. KatnomerupakanSekretarisBidang KeseniandanKebudayaanDinas Pariwisata Pacitan. Tahapkeduadilakukankegiatan observasi ketempat penelitian narasumber untukdilakukanwawancaradengan mempersiapkancatatandanalat perekaman.Pertamawawancara dilakukandengannarasumberMiswandi ditempatkerjanyadiBalaiDesaSekar KecamatanDonorojoKabupatenPacitan, ImanTukidjoditemuidirumahnyayaitu DusunKrajanKidul,SakimanWiryo Sasmitoditemuidirumahnyayaitudi DusunKrajanLorDesaSekar, Marsongkoditemuidirumahnyayaitu DusunKrajanDesaSekarKabupaten Pacitan,Paijoditemuidirumahnyayaitu diDusunKrajanDesaSekar,SriHartini ditemuidirumahnyadiDusunKrajan DesaSekarKabupatenPacitan,R.Katno diwawancarai di kantor kerjanya di Dinas

16Koentjaraningrat,1981,Op cit,hlm.127. KebudayaanPariwisataPemudadan OlahragaKabupatenPacitanJl.WR. Supratman No. 20 A Pacitan. Tahapketiga,harusdilakukan kesepakatan atau persetujuan antara pihak peneliti dengan pihak narasumber tentang kegiatan wawancara yang akan dilakukan. Sebelummelakukanwawancarapeneliti memintapersetujuankepadanarasumber untukmenggaliinformasisebanyak banyaknyatentangTradisiCeprotan untuk melakukan penelitian. Tahapkeempat,penggalian informasidenganmempersiapkan pertanyaansesuaidenganpenguasaan narasumberagarproseswawancaralebih terbuka.WawancarakepadaMiswandi mempersiapkanpertanyaanseputar pelaksanaandanfungsiTradisiCeprotan dimasyarakatdanperkembangaannya padasaatmemimpin,wawancaradengan ImanTukidjomempersiapkanpertanyaan seputarpelaksanaanTradisiCeprotan ketikaImanTukidjomemimpin, wawancaradenganSakimanWiryo Sasmitomempersiapkanpertanyaan seputarpelaksanaanTradisiCeprotan padasaatmemimpinDesaSekar, wawancarakepadaMarsongkoseputar bentuk Tradisi Ceprotan dan asal usulnya, wawancaradenganPaijoseputarsesaji yang digunakan ketika menjadi pemangku adat,wawancarakepadaSriHartini mempersiapkanpertanyaanmengenai responmasyarakatDesaSekardengan adanyaTradisiCeprotan,wawancara denganR.Katnomempersiapkan pertanyaanseputarperanpemerintah dengan adanya Tradisi Ceprotan. Tahapkelima,membuatbatasan darimasalahyangdibahastidakmelebar agarlebihterfokus.Wawancarakepada Miswandi membahas seputar pelaksanaan TradisiCeprotandiDusunKrajanDesa SekardanfungsiTradisiCeprotandi masyarakat,wawancaradengan Marsongko membahas seputar bentuk dan asalusulTradisiCeprotan,sertamakna syaratatausesajiyangdigunakandalam TradisiCeprotanpadasaatmenjadi pemangkuadatDesaSekarperiode1999 2013,wawancaradenganPaijo membahasseputarsesajisansyaratyang digunakanTradisiCeprotanketika menjadipemangkuadatDesaSekar periode19811999,wawancarakepada SriHartinimembahasresponmasyarakat DesaSekardenganadanyaTradisi Ceprotan,wawancaradenganR.Katno membahasperanpemerintahdengan AVATARA, e-Journal Pendidikan SejarahVolume 3, No. 3,Oktober 2015 474 adanyaTradisiCeprotan.Tahapterakhir, persiapanmelakukanpengecekan keperluan saat penelitian. 2.Kritik Tahapkeduaadalahkritik.Kritik merupakanpengujianterhadapsumber sumberyangtelahditemukan,bertujuanuntuk menyeleksidatamenjadifakta.17Kritikdata dilakukandenganmenyeleksi,menilai,memilah danmengujikredibilitasdatayangtelahdiperoleh melalui perbandingan data data sumber lain. Data yangsudahdiujiakandijadikanbahanpenulisan sejarah.Datadatayangdiujimerupakanfakta yangakandijadikanfaktayangmendekati kebenarandanakandijadikansumbersejarah. Dalamhalinisumbersekunderdibandingkan dengansumberwawancarasehinggadengan adanyasumbersumbertersebutpenulisdapat membandingkansumbersumberyangrelevan. Sumberprimeryangsudahdidapatpeneliti berhubungandenganTradisiCeprotanPacitan adalahsumberwawancaradenganMarsongko, Paijo,SakimanWiryoSasmito,ImanTukidjo, Miswandi,danSriHartini.Penelitijuga menghubungkandengansumberKoransejaman. DiantaranyayaituTabloidWisataPlusEdisi26,9 23 Januari 2004 Th. IIdan Tabloid Mimbar Jatim, Edisi: 159, April1994, hlm. 20. 1.KomparatifKomparatifadalahpenelitianyangbersifat membandingkan.Penelitianinidilakukan untukmembandingkanpersamaandan perbedaan dua atau lebih fakta fakta dan sifatsifatobjekyangditeliti berdasarkan kerangka pemikiran tertentu. 2.TriangulasiTriangulasiadalahmetodeyangdigunakan dalampenelitiankualitatifuntuk memeriksadanmenetapkanvaliditas denganmenganalisadariberbagai perspektif.Triangulasimerujukpada konsistensisuatupenelitian.Peneliti menggunakanberbagaijenissumberdata dan bukti dari situasi yang berbeda. Ada 3 sub jenis yaitu orang, waktu, dan ruang. a.Orang,datadatadikumpulkandari orangorangberbedayangmelakukan aktivitas sama. b.Waktu,datadatadikumpulkanpada waktu yang berbeda. c.Ruang,datadatadikumpulkandi tempat yang berbeda. 3.Intepretasi Tahapketigaadalahinterpretasi, interpretasimerupakanpenafsiranterhadapfakta.18 Hasilsumbersejarahyangterkumpuldan

17AminuddinKasdi.2005.MemahamiSejarah. Surabaya:University Press. Hlm.17. 18Ibid,hlm.11. dibandingkankemudiandianalisisdandisesuaikan dengansumberbukuuntukmenjadifaktasejarah. Prosesinimerupakanupayamengintepretasifakta faktasejarahsesuaidengantemapenelitian. Hasilyangdiperolehpenelitidapatmenemukan fakta Tradisi Ceprotan masih ada. Fakta sejarahnya bahwaDusunKrajan,DesaSekarKecamatan Donorojo sebagai daerah asal adanya tradisi ini dan regenerasimasih tetap dilanjutkan. Diperolehfakta diantaranyaTradisiinimerupakanupacarabersih desayangdimaksudkanuntukmengenang pendahuluDesaSekaryaituDewiSekartajidan PanjiAsmorobangunmelaluikegiatanbersihdesa. Upacarainidiyakinidapatmenjauhkandesa tersebutdaribaladanmemperlancarkegiatan pertanian yang merupakan mata pencaharian utama bagi kebanyakan penduduknya. 4.HistoriografiTahapkeempatatauyangterakhiradalah historiografi,yaitutahappenulisansejarah.Pada tahapinirangkaianfaktayangtelahditafsirkan disajikansecaratertulissebagaikisahataucerita sejarah.19Penulismembuatsebuahpenulisan sejarahdarisumbersumberyangtelahdidapat dan relevan dengan tulisan yang akan dibahas. PEMBAHASAN A.Gambaran Umum Wilayah Penelitian 1.KondisiGeografisdanDemografis Masyarakat IndonesiainimerupakanNegaradengan semboyanBhinekaTunggalIka.SehinggaIndonesiaterdapatberanekaragamkebudayaan salahsatunyaadalahbudayamasyarakatJawa. MasyrakatJawamerupakankelompokmasyarakat yang di dalamnya juga memiliki ragam budaya. Hal inilahyangtampakpadalogatBahasaJawadan tampakjugadalamunsurunsurlain,diantaranya upacaratradisionaldanadatistiadat.Keragaman budayatersebutditentukanolehkondisidaerah, agama,dankepercayaansertakontakdengan kebudayaanlain.Dalammempelajarikeragaman budayajawa,makaperludimengertiarti pentingnya wilayah Pulau Jawa itu sendiri.20 Ceritarakyatatauyangseringdisebut denganistilahfokloradalahkaryabudayayang berwujud sastra lisanyang diwariskan secaraturun temurundarisatugenerasikegenerasi berikutnya,baikyangdisampaikandalambentuk ceritalisanmaupunmelaluipesanyang disampaikansecaragagasanisyarat.21Keterkaitan ceritarakyatdarisatugenerasikegenerasi berikutnyasampaisekarangmasihtetapberlaku, artinyabahwaisidanjalanceritasesuaidengan pembawacerita.Olehkarenaitu,dapatdimaklumi apabilaterdapatperbedaanversiceritarakyat

19Ibid,hlm.10-11 20Koentjaraningrat.1983.KebudayaanMentalitas dan Pembangunan.Jakarta : PT. Gramedia.Hlm.25.21JamesDanandjaya.1986.FaktorIndonesiaIlmu Gosip, Dongeng dan lain lain. Jakarta : Grafiti Pers.Hlm.2. AVATARA, e-Journal Pendidikan SejarahVolume 3, No. 3,Oktober 2015 475 tentangasalusuldesatersebutadasedikit perbedaandarigenerasipendahulunyadengan generasipenerusnya,contohnyagenerasisekarang menceritakanlebihmemberikangambaranyang logis,sedangkangenerasipendahulunyalebih menekankan pada hal hal yang berbau mistik dan kekuatan gaib. Meskipun alur ceritanya masih tetap dipertahankan. 2.Keadaan Geografis a.Letak Geografis Kabupaten Pacitan SecarageografisKabupatenPacitan mempunyai110 55 - 111 25 Bujur Timur dan 7 55-817LintangSelatan.22Kondisialamnya sebagianbesarterdiridaribukitbukityang mengelilingikabupaten.Sedangkanwilayahkota Pacitanyangmerupakanintidaripusat pemerintahanberupadataranrendah.Selebihnya berupa daerah pantai yang memanjang dari sebelah barat sampai timur di bagian selatan. Pacitanmerupakankecamatanyang menjadiibukotaKabupatenPacitan,ProvinsiJawa Timur, Indonesia. Sehingga Kota Pacitan dijadikan denyutnadipemerintahandanperekonomian KabupatenPacitansecarakeseluruhan.Lansekap kotaPacitanterletakdilembah,ditepiTeluk PacitandandialiriSungaiGrinduluyang membentangdariwilayahselatanmenujupantai TelengRia.KabupatenPacitanterletakdipantai selatan Pulau Jawa dan berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah.Daerah Pacitan sebagian besar adalah berbukit tandus dan berupa tanah kapur.23 Adapunbataswilayahadministrasi Kabupaten Pacitan sebagai berikut : Batas batas Kabupaten Pacitan : Sebelah Barat :KabupatenWonogiri,Jawa Tengah Sebelah Utara: Kabupaten Ponorogo Sebelah Timur: Kabupaten Trenggalek Sebelah Selatan: Samudra Indonesia SesuaiUndangUndangNomor32Tahun 2004tentangPemerintahanDaerahyang ditindaklanjutidenganPeraturanPemerintah Nomor72Tahun2005tentangDesa,makadi KabupatenPacitantelahterjadipengembangan wilayahterutamadidesayangmanaterjadi pemekarandesaberjumlah7(tujuh)desa.Halini mengakibatkanperubahanwilayahadministrasi KabupatenPacitandarisebelumnya12kecamatan, 5 kelurahan dan 159 desa menjadi 12 kecamatan, 5 kelurahan dan 166 desa (total 171 desa/kelurahan). KecamatanDonorojoKabupatenPacitanterletakpada100300mdaripermukaan laut.KecamatanDonorojomerupakandataran tinggidan pegunungandenganmemilikicurah hujanratarata22m.KecamatanDonorojo

22Buku Putih Sanitasi Kabupaten Pacitan II 123http://www.pacitankab.go.id di akses tanggal 1 April 2015. terletak35kmdaripusatKotaPacitan.Adapun BatasAdministrasiKecamatanDonorojosebagai berikut:Sebelah Utara: Kecamatan Karang Tengah Sebelah Selatan: Samudra Indonesia Sebelah Timur: Kecamatan Punung, KecamatanPringkuku Sebelah Barat: Kecamatan Giriwoyo, Kecamatan Giritontro, Kecamatan,Parang Gupito,Kabupaten Wonogiri, Propinsi Jawa Tengah SecaraadministratifKecamatanDonorojo terbagi menjadi 12 Desa diantaranya Desa Widoro, DesaSawahan,Desakalak,DesaSendang,Desa Klepu,DesaGedompol,DesaCemeng,Desa Gendaran,DesaSukodono,DesaSekar,Desa DonorojodanDesaBelah.Penelitiantentang Tradisi Ceprotan ini terletak di Desa Sekar. Tradisidanmitosmenjadibagianpenting dalam kehidupan masyrakat Jawa. Nyaris tidak ada yangbisamengubahnya.Sepertiyangterjadidi DesaSekar,KecamatanDonorojo,Kabupaten Pacitan.Wargadesatersebutmemilikitradisi bersihdesayangsaratdenganmuatanreligius. Tradisimemetidesa(selamatanuntukdesa)itu merekasebutdenganistilahCeprotan.Lazimnya dilaksanakansecaragotongroyong.Namun setelahdikemasmenjadiobjekwisata,Pemkab PacitandanDinasPariwisatasetempatikutandil dalam pelaksanaannya. Keselamatandesamerupakantujuan pokokdaripelaksanaanprosesiTradisiCeprotan. Wargadesaberharapmendapatkankeselamatan lahir batin, rukun, damai, terbebas dari gangguan makhlukhalus,danterhindardarimalapetaka. Sebuahtradisidanmitos(sejarah)sebuahdesa, lazimnyatidakbolehberubah.Seiringdengan perkembanganzamandanperubahanpolapikir masyarakatDesaSekar,tradisiinipuntakluput dariduaversicerita,tetapimeskipunberbeda versinya sajian pertunjukkan tetap serupa.Asal usul TradisiinijugaberhubungandenganPanji Asmorobangun dengan Dewi Sekartaji B.Waktu Penyelenggaraan Tradisi Ceprotan PelaksanaanTradisiCeprotanini dilaksanakansetiaptahunsekalidengan perhitungankalenderJawayangjatuhpadabulan Lokang.Adapuntujuannyasebagaiungkapanrasa syukurkepadaTuhanYangMahaPenciptaatas segalayangtelahdilimpahkanNya.Kelesatarian daritradisiinitidaklepasdariparapendukungnya yangmasihmempunyaiperanandalam kehidupannya.BagimasyarakatumumdiDesa Sekardengandilaksanakantradisiinisangat membantudalammenjagapersatuandankegotong royongan diantara mereka. Pelaksanaannya setiap tahunsekaliyaitupadahariSeninKliwonbulan LongkangtahunJawa.Apabiladalambulan LongkangtidakterdapathariSeninKliwon,maka AVATARA, e-Journal Pendidikan SejarahVolume 3, No. 3,Oktober 2015 476 diadakanpadahariMingguKliwon.Puncak penyelenggaraannyadilaksanakanpadapukul 18.00 WIB atau menjelang matahari terbenam. C.Tempat Penyelenggaraan Tradisi Ceprotan PelaksanaanTradisiCeprotan dilaksanakandiDusunKrajan,DesaSekar, KecamatanDonorojo,KabupatenPacitan.Tempat tersebutlokasinyaterletakdidaerahperbatasan denganWonogiri,atausekitar40kmarahbarat dayadarikotaPacitan.Untukmenujukelokasi dapatditempuhdengankendaraanpribadimaupun kendaraan umum dengan memakan waktu hari satu setengah jam dari kota Pacitan. Tempatyangdigunakanuntuk melaksanakan sebelum tahun 1981 dilaksanakan di SumberDesaSekar,danpenontonnyamasih belumbegitu antusias. Tradisi ini memerlukan lahan yang luas karenaantusiasmepenontonyang sangat besardariwargasetempat,pengunjungdariluar kota,bahkandariluarnegeripunpernahada. Sebelumnyapadatahun19812012selalu dilaksanakandirumahKepalaDesaSekar.Karena antusiasmepenontonyangbegitubesartersebut akhirnyapadatahun2013tempatpelaksanaan dipindahkan di Lapangan Balai Desa Sekar.24 D.Tujan Penyelenggaraan Tradisi Ceprotan Penyelenggaraanupacarabersihdesa, mempunyaimaksudtertentu.Selainmemohon keselamatan,jugasebagaipenuanganrasaterima kasihyangmendalamatasbantuanmerekayang telahdiberikankepadamasyarakatselama satutahun.25MasyarakatDesaSekar menyelenggarakanacarainidimaksudkanuntuk mengenangpendahuluDesaSekaryaituDewi SekartajidanPanjiAsmorobangunmelalui kegiatanbersihdesa.Upacarainidiyakinidapat menjauhkandesatersebutdaribaladan memperlancarkegiatanpertanianyangmerupakan matapencaharianutamabagikebanyakan penduduknya. E.TradisiCeprotanPeriodeAwalmulanya sampai tahun 1981 Pelaksanaantatalaksanatradisiinipada awalmunculnyasampaipadaperiodetahun1981, yaitu 1.Tempat upacaraTempatupacarayangkeramatadalah biasanyasuatutempatyangdikhususkandantidak bolehdidatangiorangyangtakberkepentingan. PadapelaksanaanTradisiCeprotanperiodeini tempatupacaradilangsungkanyaitudilaksanakan di Sumber air Desa Sekar. 2.Saat upacara

24WawancaradengankepalaDesaSekar Miswandi, tanggal 19Maret2015. 25Ny.JumeiriSitiRumidjahBA,dkk.1984. Upacara Tradisional Dalam Kaitannya Dengan Peristiwa Alam danKepercayaanDaerahIstimewaYogyakarta.Yogyakarta :Departemen Pendidikandan Kebudayaan. Hlm.57. Saatsaatupacarabiasanyadirasakan sebagaisaatsaatyanggentingdangawat,dan yangpenuhdenganbahayagaib.Saatsaatitu biasanyasaatsaatyangberulangtetap,sejajar denganiramagerakalamsemesta.Suatusaat upacarayangamatlazimadalahmisalnyasaat pergantiansiangdanmalam.Halinikitalihat misalnyapadaagamaislam,yangmembuatwaktu magribsebagaiwaktubagiumatnyauntuk melakukansholat,serupadenganbanyakreligi didunia,yangjugamembuatwaktusenjasebagai saat upacara.Dalam periode ini Tradisi Ceprotan dalam pelaksanaannyadilaksanakanmenjelangwaktu senja yaitu disaat matahari mulai terbenam.26Waktu waktuserupaitudirasakansebagaisaatsaat genting,yangbisamembawabanyakgaib,yang akanmembawakesengsaraandanpenyakitkepada manusiamaupuntanaman.Padasaatserupaitu orang harus erat berhubungan dengan dunia gaib. 3.Benda benda upacara Merupakan alatalatyang dipakai dalam menjalankanupacaraupacarakeagamaan.Alat alatitubisasepertiwadah27untuktempatsajian, alatkecilsepertisendok,pisaudsb.Untuksajian jugaseringkalisenjata,bendera,dsb.Alatalat upacarayangamatlazimdimanamanaadalah patungpatungyangmempunyaifungsisebagai lambangdewaatauruhnenekmoyangyang menjaditujuandariupacara.Bendabenda upacarayangdipakaidalamTradisiCeprotan dalamawaladanyatradisiinisampaitahun1981 sepertisesajiandiantaranyakembang,dupadan kemenyan.Alatalatkecilsepertisendok,pisau juga digunakan. 4.Orangyangmelakukanupacaraatau memimpinOrangorangpemukaupacara keagamaandalamberbagaimacamreligidari berbagaimacamsukubangsadiduniabiasanya dapatkitabagikedalamtigagolongan,ialah pendeta, dukun ,dan syaman. Tradisi Ceprotan pada periode ini yang menjalanjan upacara atau memipin jalanyaupacarayaitudibukaolehkepaladesadan dijalankanolehjurukuncipelaksanaanatau biasanya disebut dengan dukun. F.TradisiCeprotanPeriodeSakimanSastro Wiyono 1981 1999 Tata laksana Tradisi Ceprotan pada periode 1981 1999 yaitu, 1.Tempat upacara Tempatupacaraitubisapulaterletakdi suatutempatpusatdesa.Tempatitudipakaiuntuk melakukanupacaraupacaramengenaiseluruh desa, dan dianggap pusat dari seluruh desa. Tempat

26WawancaradenganpemangkuadatMbah Paijo, tanggal 21 Maret 2015. 27Kata wadah bararti tempat untuk mengandung, memuat. AVATARA, e-Journal Pendidikan SejarahVolume 3, No. 3,Oktober 2015 477 dilaksanakannyaTradisiCeprotanpadaperiode SakimanSastroWiyonomengalamiperubahan yang periode sebelumnya di Halaman sumber Desa Sekar,dipindahmengikutikepaladesaterpilih karenabelummemilikilapanganyangmemadai dan menampung penonton yang datang. 2.Saat Upacara Dalam periode ini Tradisi Ceprotan dalam pelaksanaannyatidakmengalamiperubahan, pelaksanaannyasamadenganperiodesebelumnya yaitudilaksanakanmenjelangmataharimulai terbenam.28Waktuwaktuserupaitudirasakan sebagaisaatsaatgenting,yangbisamembawa banyakgaib,yangakanmembawakesengsaraan danpenyakitkepadamanusiamaupuntanaman. Padasaatserupaituorangharuseratberhubungan dengan dunia gaib. 3.Benda benda upacara Bendabendaupacarayangdipakai dalam Tradisi Ceprotan dalam periode 1981 1999sepertisesajiandiantaranyakembang,dupadan kemenyantidakmengalamaiperubahan,karena sesajianmerupakansakraldansudahdarinenek moyang. Alat alat yang dipakai dalam tradisi juga tidakmengalamiperubahanmasihsamadengan periode sebelumnya. 4.Orang orang yang melakukan upacara TradisiCeprotanpadaperiodeinitidak mengalamiperubahanpadaorangyang menjalankan upacara atau memipin jalanya upacara yaitudibukaolehkepaladesadandijalankanoleh jurukuncipelaksanaantersebutataubiasanya disebutdengandukun.Yangmenjadijurukunci ataudukundalamperiodeiniyaituPaijo.Dalam periodeiniadapenambahandalamorangyang mengikutijalannyatradisiyangsebelumnyapada periodesebelumnyabupatidancamattidak mengikuti,padaperiode19811999bupatidan camat diundang untuk hadir mengikuti tradisi ini di Desa Sekar .MenurutyangdisampaikanKepalaDesa Sekar Sakiman Sastro Wiyono 1981 1999 bahwa : Ketikasayamenjabatinimerupakanzaman presidensoeharto(Ordebaru)dimana zamaninisudahmajudarisebelumnya, olehkarenaitusayabersamawargadesa menciptakanTradisiCeprotansebagai potensiwisatabudayaDesaSekar KabupatenPacitan.Selainitusayajuga memindahkantempatpelaksanaantradisi tersebut. PelaksanaanTradisiCeprotanpada periode ini dilakukan sesuai dengankegiatan pada periodesebelumnya.Perubahanyangterjadipada busanadantatariasyangdigunakanuntukmerias parapemainjugasudahmulaimengalami

28WawancaradenganpemangkuadatPaijo, tanggal 21 Maret 2015. perkembangandariperiodesebelumnya.Pada periodeinidilaksanakandiRumahKepalaDesa SekarpadaperiodeiniyaituSakimanSastro Wiyono. Tata laksana mulai dari awal sampai akhir acaratidakadaperubahan.Padaperiodeini meskipunzamannyasudahmajutetapibelumada hiburanhiburanpengisi.Durasiwaktuyang digunakanuntukpelaksanaannyajugamasih sepertiperiodesebelumnyayaituselama30menit yaitumulai sorehari hinggaterbenamnyamatahari dimanapadasaat terbenammatahari keluarnyaroh roh halus.29 G.TradisiCeprotanPeriodeImanTukidjo 1999 2013Tata laksana tradisi Ceprotan periode 1999 2013, yaitu 1.Tempat upacara Tempatupacaraitubisapulaterletakdi suatutempatpusatdesa.Tempatitudipakaiuntuk melakukanupacaraupacaramengenaiseluruh desa, dan dianggap pusat dari seluruh desa. Tempat dilaksanakannyaTradisiCeprotanpadaperiodeini mengalamiperubahan,yaituberpindahtempatdi HalamanRumahImanTukidjoyangterpilih sebagaikepaladesapadaperiodeini.Perubahan terjadikarenamengikutitradisidanbelumadanya lapanganyangpatensebagaipelaksanaantradisi ini. 2.Saat upacara Dalam periode ini Tradisi Ceprotan dalam pelaksanaannyamengalamiperubahan, pelaksanaannya pada periode ini yaitu dilaksanakan lebihsoreyaitupukul17.00alasannyakarena untukmenghindariselesainyakegiatanhingga semakin malam. 3.Benda benda upacara Bendabendaupacarayangdipakai dalam Tradisi Ceprotan dalam periode 1999 2013 sepertisesajiandiantaranyakembang,dupadan kemenyantidakmengalamaiperubahan,karena sesajianmerupakansakraldansudahdarinenek moyang. Alat alat yang dipakai dalam tradisi juga tidakmengalamiperubahanmasihsamadengan periode sebelumnya. 4.Orang- orangyang mengikuti upacara TradisiCeprotanpadaperiodeini mengalamiperubahanpadaorangyang menjalanjan upacara atau memipin jalanya upacara yaitudibukaolehkepaladesadandijalankanoleh jurukuncipelaksanaantradisitersebutatau biasanyadisebutdengandukun.Dalamperiodeini yangmenjalankantradisiiniyaituImanTukidjo tidak juru kunci atau dukunmelainkankepaladesa pada saat itu Iman Tukidjo. H.TradisiCeprotanPeriodeMiswandi2013 Sekarang

29WawancaradenganpemangkuadatMbah Paijo, tanggal 21 Maret 2015. AVATARA, e-Journal Pendidikan SejarahVolume 3, No. 3,Oktober 2015 478 TatalaksanaTradisiCeprotanperiode 2013, yaitu 1.Tempat upacara Tempat dilaksanakannyaTradisiCeprotan padaperiodeinimengalamiperubahanjikapada periodesebelumnyadilaksanakandirumahkepala desaterpilih,padaperiode2013Tradisiini dilaksanakan di Halaman Balai Desa Sekar.2.Saat upacara Dalam periode ini Tradisi Ceprotan dalam pelaksanaannyamengalamiperubahan, perubahannya dilaksanakanmenjelangwaktusenja yaitudisaatmataharimulaiterbenam.30Waktu waktuserupaitudirasakansebagaisaatsaat genting,yangbisamembawabanyakgaib,yang akanmembawakesengsaraandanpenyakitkepada manusiamaupuntanaman.Padasaatserupaitu orang harus erat berhubungan dengan dunia gaib. 3.Benda benda upacara Bendabendaupacarayangdipakai dalam Tradisi Ceprotan dalam periode 2013 seperti sesajian diantaranyakembang, dupa dan kemenyan tidakmengalamaiperubahan,karenasesajian merupakansakraldansudahdarinenekmoyang. Alatalatyangdipakaidalamtradisijugatidak mengalamiperubahanmasihsamadenganperiode sebelumnya. 4.Orang- orangyang mengikuti upacara TradisiCeprotanpadaperiode inimengalamiperubahanpadaorangyang menjalankanupacaraataumemipinjalanya upacara.Padaperiodeiniyangmembukayaitu kepaladesasedangkanyangmemimpinatau menjalankanupacarayaitujurukunci Marsongko.Selaindariwargamasyarakatdan pemerintahansekar,Bupati,camat,danDinas Pariwisata juga ikut hadir dalam mengikuti. Menurut KepalaDesaSekarMiswandi pelaksanaan Tradisi Ceprotan pada saat pemerintahansayayaitutetapstandar seperti pelaksanaan sebelumnya.Selaku kepalapemerinatahanDesasaya melanjutkantradisiyangsudah ada.Hanyasajasayamemindahkan tempat dilangsungkannya tradisi ini. HasilpenelitiantentangTradisiCeprotan sebagaiidentitasbudayadiKabupatenPacitan, dapatmenambahwawasansiswatentang keberagamantradisiyangadadiIndonesia, khususnyaJawa.Setiapdaerahmemiliki keragamanbudayayangberbedabeda.Budaya yangberkembangmerupakanhasilpembauran denganetnisetnisyangtelahmendiamiJawa. EtnisTionghoamerupakansalahsatuetnisyang memilikikontribusibesardalamperkembangan keragamanbudayadiJawa.Pengetahuantersebut

30WawancaradenganKepalaDesaSekar Miswandi, tanggal 19 Maret 2015. harusditanamkanpadasiswaagartimbulrasa saling menghormati dan menghargai antar etnis. Upacarareligimerupakansalahsatu warisanbudayatakbenda(IntangibleCultural Heritage)yangdiperkuatdenganPeraturan Presiden No 78 tahun 2007. Pada Pasal 2 berbunyi, "Warisan budaya takbenda" adalah: berbagai praktek, representasi,ekspresi,pengetahuan,keterampilan: sertainstrumeninstrumen,obyek,artefakdan lingkunganbudayayangterkaitmeliputiberbagai komunitas,kelompok,dandalambeberapahal tertentu,perseoranganyangdiakuisebagaibagian warisanbudayamereka.Warisanbudayatakbenda ini, diwariskan dari generasi ke generasi, secara terus menerusdiciptakankembaliolehberbagai komunitasdankelompoksebagaitanggapanmereka terhadaplingkungannya,interaksimerekadengan alam,sertasejarahnya,danmemberikanmereka maknajatidiridankeberlanjutan,untukmemajukan penghormatankeanekaragamanbudayadan kreatifitasmanusia.Untukmaksudmaksud Konvensiini,pertimbanganakandiberikanhanya kepada warisan budaya takbenda yang selaras dengan instrumeninstrumeninternasionalyangada mengenaihakhakasasimanusia,sertasegala persyaratansalingmenghormatiantarberbagai komunitas,kelompok,danperseorangan,dan pembangunan yang berkelanjutan. Upacarareligidiusulkansebagaisalah satuwarisanbudayaNasional.Berdasarkan peraturanPresidentersebut,makapesertadidik harusmengetahuisejarahdanperkembangan upacaraadatyangadadiindonesia,jikatelah ditanamkansejakdaridini,makaakantimbulrasa inginmenjagadanmelestarikankebudayaan tersebutsebagaiwarisanbudaya,sertadapat dijadikansumberbelajarbagisiswapadamata pelajarah sejarah.PENUTUP A.SIMPULAN Berdasarkandatadatayangdiperoleh penulismakadapatdisimpulkandarirumusan masalahyangditelitiolehpenulistentangTradisi Ceprotan di Desa Sekar adalah sebagai berikut: TradisiCeprotanadalahsuatuupacara adat tradisional dan masih berlaku pada masyarakat desa.Tradisiinidilaksanakandalamrangkauntuk mengenangpendahuluDesaSekaryaituDewi SekartajidanPanjiAsmorobangunmelalui kegiatanbersihdesadalamsatutahunsekali. Artinyaupacarainidiyakinidapatmenjauhkan DesaSekardaribaladanmemperlancarkegiatan pertanian yang merupakan mata pencaharian utama bagikebanyakanpenduduk.Tradisidanmitos menjadibagianpentingdalamkehidupan masyrakatJawa.Nyaristidakadayangbisa mengubahnya.SepertiyangterjadidiDesaSekar, KecamatanDonorojo,KabupatenPacitan.Warga desatersebutmemilikitradisibersihdesayang sarat dengan muatan religius.AVATARA, e-Journal Pendidikan SejarahVolume 3, No. 3,Oktober 2015 479 Seiringdenganperkembanganzamandan perubahanpolapikirmasyarakatDesaSekar, Ceprotanpuntakluputdariduaversicerita,tetapi meskipunberbedaversinyasajianpertunjukkan tetapserupa.Dahulukaladimanahutanbelantara masihbelumterjamah,jalananmasihberupajalan setapakdanpendudukmasihjarang,datanglah seorangpengembaratuayangbernamaKiGodek. Beliauberniatakanmembukahutantersebutguna dijadikanpadepokan,rumahtinggaldantanah pertanian.Dengansegalakesaktian,keberanian, danketabahanyangdimilikinya,KiGodek memulaibabadalasmembukahutanbelantara tersebut. Tradisimemetidesa(selamatanuntuk desa)itumerekasebutdenganistilahCeprotan. Lazimnyadilaksanakansecaragotongroyong. Namunsetelahdikemasmenjadiobjekwisata, Pemkab Pacitan dan Dinas Pariwisata setempat ikut andildalampelaksanaannya.Keselamatandesa merupakantujuanpokokdaripelaksanaantradisi ini. Warga desa berharap mendapatkan keselamatan lahir batin, rukun, damai, terbebas dari gangguan makhlukhalus,danterhindardarimalapetaka. Tradisiyangdilaksanakansetahunsekali,yaitu setiapbulanSeloatauLongkang(Dulkangidah/ DzulQadah),haridanpasaranSeninKliwon. Apabilapadabulantersebuttidakterdapathari SeninKliwon,makadilaksanakanpadahari Minggu Kliwon. Tradisiinimulaiberkembangpadatahun 1981ketikapemerintahanDesaSekardipimpin olehSakimanSastroWiyono.Padapemerintahan inilahtradisiinimulaidikenalolehmasyrakatdan menjadiagendapariwisatadiKabupaten Pacitan.KemudiandilanjutkanolehImanTukidjo padatahun19992013.Padapemerintahanini terjadiperubahantempatdanwaktupelaksanaan, tetapidalampelaksanaannyatetapsesuaitradisi sebelumnya.Padatahun2013bergantipemimpin dariImanTukidjokeMiswandi.Pada pemerintahanMiswanditradisiinisemakin berkembangpesatmulaidariadanyahiburan dangdut,peragaanKiGodekdanDewiSekartaji, danditutupolehwayangpurwa.Meskipun berkembangpesatdalampelaksanaannyatetap sesuaistandardaripelaksanaanpelaksanaan sebelumnya. Tradisiyangsudahmenjadiadat merupakankegiatanyangharusdilaksanakanoleh masyarakat,karenatradisitersebutmerupakan kebiasaansecaraturuntemurunbudaya masyarakatDesaSekar.Tradisimemperlihatkan bagaimana warga masyarakat bertingkah laku, baik dalam kehidupan yang bersifat duniawi maupun hal halyangbersifatkeagamaanataugaib,karena tradisimengaturbagaimanamasyrakat berhubungandenganlingkungannyadanalam, bagaimanamanusiaberhubungandenganmanusia yang lain. Olehkarenaitu,tradisiinimerupakankewajibanyangharusditunaikandan menurutwargamasyarakatSekarbanyaksekali berkahdanmanfaatnyabagiperubahanhidup masyarakatjugamerupakansaranauntuk memohonhajad(keinginan)agarTuhanYang MahaEsamelimpahkanrejekidankeselamatan kepadamasyarakat.Partisipasimasyarakatdalam pelaksanaanantaralaindalammempersiapkan pelaksanaannya,menyediakankeperluan pelaksanaan, menjaga ketertiban pada pelaksanaan, pelestariandanpengembanganbudayapadatradisi ini. B.SARAN Berdasarkanhasilpenelitiantentang TradisiCeprotandiatasmakadapatdikemukakan beberapa saran sebagai berikut. 1.Masyarakat Desa Sekar secara khusus dan masyarakatPacitansecaraumumharus melestarikanTradisiCeprotanyang merupakanritualbersihdesayangunik dari Kabupaten Pacitan. 2.MasyarakatPacitan harusmengenal lebih dalam Tradisi Ceprotan ini agar tidak ada kesalahpahamandalammemahami tradisiini,sehinggaterciptatoleransi terhadap tradisi ini. 3.PemerintahKabupatenPacitandalamhal ini Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda danOlaragaharustetapmempunyai inisiatifuntukmenjagadanmelestarikan Tradisibersihdesa(Ceprotan)agartidak hilang dimasa mendatang. 4.Bagipenelitiselanjutnyayangtertarik dengantemainiuntukmelakukan penelitianyangmenekankanpadamakna yangterkandungdalamTradisiCeprotan yang belum dikaji pada penelitian ini dan upayayangdilakukanolehPemerintah KabupatenPacitanuntukmenciptakan toleransi terhadap tradisi ini.