01 METODE PELAKSANAAN PACITAN

61
METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN TERMINAL PENUMPANG TIPE A PACITAN BALEHARJO, PACITAN, JAWA TIMUR TAHUN 2013 I. UMUM Aspek teknologi sangat berperan dalam suatu proyek konstruksi. Umumnya, aplikasi teknologi ini banyak diterapkan dalam metode–metode pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Penggunaan metode yang tepat, praktis, cepat dan aman, sangat membantu dalam penyelesaian pekerjaan pada suatu proyek konstruksi. Sehingga, target 3T yaitu tepat mutu/kualitas, tepat biaya/kuantitas dan tepat waktu sebagaimana ditetapkan, dapat tercapai. Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi, adakalanya juga diperlukan suatu metode terobosan untuk menyelesaikan pekerjaan lapangan. Khususnya pada saat menghadapi kendala–kendala yang diakibatkan oleh kondisi lapangan yang tidak sesuai dengan dugaan sebelumnya. Untuk itu, penerapan metode pelaksanaan konstruksi yang sesuai kondisi lapangan, akan sangat membantu dalam penyelesaian proyek konstruksi bersangkutan. Konstruksi bangunan memerlukan teknik khusus dalam pembuatannya. Oleh sebab itu, maka metode pelaksanaan bangunan sangat diperlukan untuk mengatasi masalah–masalah dalam pembangunan konstruksi bangunan tersebut. Pembangunan Terminal Penumpang di Kab. Pacitan Tahap IV PT. GARUDA ABADI JAYA KARYA GENERAL CONTRACTOR Jl. Raya Rungkut No. 5 Blok D19 RUKO RUNGKUT MEGAH RAYA SURABAYA 60293 Telp. 031-8792658

Transcript of 01 METODE PELAKSANAAN PACITAN

Page 1: 01 METODE PELAKSANAAN PACITAN

METODE PELAKSANAAN

PEMBANGUNAN TERMINAL PENUMPANG TIPE A PACITAN

BALEHARJO, PACITAN, JAWA TIMUR

TAHUN 2013

I. UMUM

Aspek teknologi sangat berperan dalam suatu proyek konstruksi.

Umumnya, aplikasi teknologi ini banyak diterapkan dalam metode–metode

pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Penggunaan metode yang tepat, praktis,

cepat dan aman, sangat membantu dalam penyelesaian pekerjaan pada

suatu proyek konstruksi. Sehingga, target 3T yaitu tepat mutu/kualitas,

tepat biaya/kuantitas dan tepat waktu sebagaimana ditetapkan, dapat

tercapai.

Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi, adakalanya juga diperlukan

suatu metode terobosan untuk menyelesaikan pekerjaan lapangan.

Khususnya pada saat menghadapi kendala–kendala yang diakibatkan oleh

kondisi lapangan yang tidak sesuai dengan dugaan sebelumnya. Untuk itu,

penerapan metode pelaksanaan konstruksi yang sesuai kondisi lapangan,

akan sangat membantu dalam penyelesaian proyek konstruksi

bersangkutan.

Konstruksi bangunan memerlukan teknik khusus dalam pembuatannya.

Oleh sebab itu, maka metode pelaksanaan bangunan sangat diperlukan

untuk mengatasi masalah–masalah dalam pembangunan konstruksi

bangunan tersebut.

Pembangunan Terminal Penumpang di Kab. Pacitan Tahap IV

PT. GARUDA ABADI JAYA KARYAGENERAL CONTRACTOR

Jl. Raya Rungkut No. 5 Blok D19 RUKO RUNGKUT MEGAH RAYA SURABAYA 60293 Telp. 031-8792658

Page 2: 01 METODE PELAKSANAAN PACITAN

II. METODE PELAKSANAAN

A. PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Pas. Direksi Keet

Pembangunan direksi keet sangat diperlukan untuk memberi fasilitas

bagi para staff kantor dan pekerja.

Tahap – tahap pelaksanaan:

a) Dilakukan perancangan untuk direksi keet yang kemudian

diberikan kepada pengawas lapangan untuk disetujui.

b) Tempat untuk pendirian direksi keet telah disetujui oleh pengawas

lapangan.

c) Kemudian dilakukan pengukuran tempat yang pembuatan direksi

keet dan barak kerja sesuai dengan gambar yang telah

direncanakan.

d) Sebelum dilakukan pembangunan, maka terlebih dahulu dilakukan

perhitungan kebutuhan material yang diperlukan dalam

pembuatan direksi keet agar material yang didatangkan sesuai

dengan kebutuhan.

e) Selanjutnya dilakukan pembangunan direksi keet pada tempat

yang telah disetujui oleh pengawas lapangan.

f) Direksi keet diberi fasilitas penunjang seperti handy talky, papan

whiteboard, meja, kursi, dan fasilitas lainnya yang dapat

memperlancar pelaksanaan pekerjaan.

g) Direksi keet juga diberi instalasi listrik untuk penerangan dan

untuk kebutuhan listrik para pekerja.

Gambar. Direksi Keet

2. Penyediaan air kerja

Pembangunan Terminal Penumpang di Kab. Pacitan Tahap IV

Page 3: 01 METODE PELAKSANAAN PACITAN

Air bersih sangat penting bagi pelaksanaan pekerjaan ini, karena air

kerja dibutuhkan untuk campuran adukan beton, pek. plesteran,

perawatan beton, untuk MCK para pekerja, dan lain – lain.

Air diperoleh dari sumur bor atau galian yang letaknya dekat dengan

proyek tetapi memenuhi kualitas air.

Tahap – tahap Pekerjaan:

a) Untuk mendapatkan kebutuhan air bersih ,maka dilakukan

penyediaan pipa instalasi yang kemudian disambungkan ke

instalasi air bersih yang berada pada area terminal. Pekerjaan ini

telah mendapat persetujuan dai konsultan pengawas.

b) Kemudian dilakukan penentuan titik sambungan untuk instalasi air

bersih yang telah disetujui oleh pengawas lapangan.

c) Kemudian dilakukan pemasangan pipa sambungan untuk instalasi

pipa air bersih kebutuhan pelaksanaan pembangunan.

d) Pipa air bersih disalurkan ke tempat yang membutuhkan air

bersih.

3. Penyediaan listrik kerja

Suatu sistem instalasi/jaringan yang meliputi penerangan, instalasi

daya, box pembagi

tegangan.

Material penghantar listrik adalah kabel (NYM, NYY, NYF, NYA) serta

pipa baik PVC atau besi untuk pelindung hantaran yang tertanam.

Kabel penghantar yang biasa dipergunakan adalah merek

KABELINDO, SUPREME, TRANKA, dll. Merek dapat dikenali pada

pembungkus (isolasi) sepanjang kabel beserta jenis dan jumlah kawat

atau diameter kawat tembaganya.

Tahap – tahap Pekerjaan:

a) Semua hantaran (kabel) yang ditarik dalam pipa / cabelduct harus

diusahakan tidak tampak dari luar (tertanam)

b) Pemasangan pipa harus dilaksanakan sebelum pengecoran.

Pemasangan sparing-sparing listrik yang melintas di plat, balok,

kolom beton harus dipasang terlebih dahulu sebelum pengecoran,

kabel diusahakan dimasuk- kan bersamaan dengan pemasangan

sparing.

Pembangunan Terminal Penumpang di Kab. Pacitan Tahap IV

Page 4: 01 METODE PELAKSANAAN PACITAN

c) Pipa yang dipasang pada dinding dilaksanakan sebelum pekerjaan

plesteran dan acian dikerjakan.

d) Penempatan sambungan/percabangan harus ditempatkan di

daerah yang mudah dicapai untuk perbaikan (perawatan).

e) Sambungan harus menggunakan klem / isolasi kabel supaya

terlindung dengan baik sehingga tidak tersentuh atau

menggunakan lasdop dan ditempatkan pada Te Dos.

f) Lekukan/belokan pipa harus beradius > 3 kali diameter pipa dan

harus rata (untuk memudahkan penarikan kabel).

g) Jaringan arde harus dipasang tersendiri / terpisah dengan arde

penangkal petir. Tidak boleh ada sambungan dihubungkan dengan

elektroda pentanahan ditanam sampai minimal mencapai air tanah

h) Pada hantaran di atas langit-langit, harus diklem pada bagian

bawah plat / balok atau pada balok kayu rangka langit-langit.

i) Untuk hantaran/tarikan kabel yang menyusur dinding bata/beton

pada shaft harus diklem atau dengan papan dan kabeltrey bila

jaringan terlalu rumit (banyak).

j) Stop kontak dan saklar. Pemasangan stop kontak setinggi > 40 cm

dari lantai, saklar dipasang setinggi 150 cm dari lantai (bila tidak

ditentukan spesifikasinya). Pemasangan stop kontak dan saklar

harus rata dengan dinding.

k) Box / kotak Panel bodynya harus diarde, untuk menghindari

adanya arus.

4. Foto proyek

Pembuatan Dokumentasi Foto Proyek Mulai Nol Persen/Existing

Lokasi Pekerjaan yang akan dilaksanakan sampai dengan Seratus

Persen.

Pembuatan laporan kemajuan pelaksanaan pekerjaan seperti :

Laporan harian yang berisi tentang material yang didatangkan,

pekerjaan yang dilakukan, mengenai keadaan cuaca pada saat

pelaksanaan pekerjaan.

Laporan mingguan yang berisi tentang persentase yang direkap

dari laporan harian. Dan diambil presentase setiap masing – masing

item pekerjaan.

Pembangunan Terminal Penumpang di Kab. Pacitan Tahap IV

Page 5: 01 METODE PELAKSANAAN PACITAN

Laporan bulanan dibuat dari hasil laporan mingguan.

Pembuatan laporan dibuat untuk penarikan termin dan presentase

sesuai dengan kontak.

Hasil pengukuran diatas lalu diwujudkan dalam bentuk gambar kerja

(shop drawing/construction drawing) diatas kertas A2 (1 Asli dan 2

copy) yang dimulai dari awal pelaksanaan pekerjaan sampai akhir

pekerjaan dan diserahkan Direksi untuk disetujui .

5. Pek. Pembuatan barak kerja

Pembuatan barak kerja digunakan tempat istirahat para buruh atau

pekerja pada waktu proyek berlangsung. Barak kerja ini dibuat agar

buruh atau pekerja nyaman dalam pelaksanaan pekerjaannya.

Tahap-tahap pelaksanaan:

a) Dilakukan perancangan untuk barak kerja yang kemudian

diberikan kepada pengawas lapangan untuk disetujui.

b) Tempat untuk pendirian barak kerja telah disetujui oleh pengawas

lapangan.

c) Kemudian dilakukan pengukuran tempat yang pembuatan barak

kerja sesuai dengan gambar yang telah direncanakan.

d) Sebelum dilakukan pembangunan, maka terlebih dahulu dilakukan

perhitungan kebutuhan material yang diperlukan dalam

pembuatan barak kerja agar material yang didatangkan sesuai

dengan kebutuhan.

e) Selanjutnya dilakukan pembangunan bedeng buruh pada tempat

yang telah disetujui oleh pengawas lapangan.

f) Bedeng buruh diberi fasilitas penunjang seperti meja kursi, tikar

dan fasilitas lainnya yang dapat memperlancar pelaksanaan

pekerjaan.

6. Pekerjaan bongkaran gedung lama

Pekerjaan pembongkaran gedung ini digunakan untuk memperlancar

pelaksanaan pekerjaan dan untuk arus lalu lintas jembatan timbang.

Pekerjaan ini dilakukan dengan menggunakan alat berat agar

pekerjaan lebih cepat selesai, selain itu pembongkaran juga dilakukan

secara manual.

Pembangunan Terminal Penumpang di Kab. Pacitan Tahap IV

Page 6: 01 METODE PELAKSANAAN PACITAN

Hasil dari pembongakaran bangunan gedung tersebut dibuang ke

tempat yang sudah disetujui oleh pengawas lapangan. Pembuangan

tersebut bertujuan untuk memperlancar pelaksanaan pekerjaan.

Pekerjaan bongkaran gedung ini terdiri dari :

Pek. Bongkaran Gedung A

- Pek. Bongkaran atap

- Pek. Bongkaran kolom beton

- Pek. Bongkaran balok beton

- Pek. Bongkarantembok & pasangan keramik tempat duduk

Pek. Bongkaran Gedung B

- Pek. Bongkaran atap

- Pek. Bongkaran pasangan dinding bata merah

- Pek. Bongkaran balok beton

- Pek. Bongkaran keramik lantai

Pek. Bongkaran Gedung C

- Pek. Bongkaran atap

- Pek. Bongkaran pasangan dinding bata merah

- Pek. Bongkaran balok beton

- Pek. Bongkaran keramik lantai

Pek. Bongkaran Gedung E

- Pek. Bongkaran + pembersihan gedung

Gambar. Pembongkaran Gedung.

B. PEKERJAAN STRUKTUR

I. PEKERJAAN STRUKTUR PONDASI

1. Pembersihan & Pengukuran

Pembangunan Terminal Penumpang di Kab. Pacitan Tahap IV

Page 7: 01 METODE PELAKSANAAN PACITAN

Pekerjaan pembersihan lokasi bertujuan untuk membersihkan

area pelaksanaan pekerjaan & untuk mempermudah pelaksanaan

pengukuran dilapangan guna memperlancar proses pelaksanaan

pekerjaan.

Pekerjaan ini dikerjakan terutama pada tempat direksi keet,

barak kerja dan tempat bangunan berdiri.

Tahap – tahap pekerjaan:

a) Pembersihan lokasi disekitar titik tetap sehingga titik tetap

dapat terlihat dengan jelas pada waktu pelaksanaan

pekerjaan pengukuran baik untuk menentukan koordinat dan

elevasi bangunan.

b) Membersihkan areal/daerah yang akan digunakan untuk

penyimpanan bahan-bahan bangunan, peralatan konstruksi,

dan kantor sementara/barak kerja guna mendapatkan

areal/daerah kerja yang bersih dari material bangunan dan

rumput yang mengganggu pelaksanaan pekerjaana.

c) Material sisa dari pelaksanaan pekerjaan ini dibuang ke

tempat yang telah disetujui oleh pengawas lapangan dengan

menggunakan pick up dan transportasi yang lainnya.

Gambar. Pembersihan Lokasi

2. Pasang Bouwplank

Pekerjaan ini biasanya dilakukan setelah pekerjaan pengukuran

dilakukan. Pemasangan bouwplank dilaksanakan bersama-sama

oleh Pihak Proyek, Perencana Pengawas, Pelaksana dan dibuat

Berita Acara Pematokan.

Pembangunan Terminal Penumpang di Kab. Pacitan Tahap IV

Page 8: 01 METODE PELAKSANAAN PACITAN

Bouwplank terbuat dari papan yang bagian atasnya dipakukan

pada patok kayu 5/7 cm yang tertanam dalam tanah cukup kuat.

Untuk menentukan ketinggian papan bouwplank secara rata

bagian atasnya dari papan bouwplank harus di waterpass

(horisontal & siku), sedangkan untuk mengukur dari titik As ke

As antar ruangan digunakan meteran. Setiap titik pengukuran

ditandai dengan paku dan dicat dengan cat merah dan ditulis

ukuran pada papan bouwplank agar mudah di cek kembali.

Pemasangan papan bouwplank dilaksanakan pada jarak 1,5 m

dari As sekeliling bangunan dan dipakukan pada patok-patok

yang terlebih dahulu ditancapkan kedalam tanah.

Gambar. Pemasangan Bouwplank

3. Galian Tanah

Galian Tanah untuk Pondasi Setapak

Tahap-tahap pekerjaan:

a) Penggalian tanah untuk pondasi setapak dilakukan secara

hati-hati serta harus mengetahui ukuran panjang, lebar dan

kedalaman pondasi.

b) Tebing dinding galian tanah pondasi dibuat dengan

perbandingan 5:1 untuk jenis tanah yang kurang baik dan

untuk jenis tanah yang stabil dapat dibuat dengan

perbandingan 1:10 atau dapat juga dibuat tegak lurus

permukaan tanah tempat meletakkan pondasi.

Pembangunan Terminal Penumpang di Kab. Pacitan Tahap IV

Page 9: 01 METODE PELAKSANAAN PACITAN

c) dalamnya suatu galian tanah ditentukan oleh kedalamnya

tanah padat/tanah keras dengan daya dukung yang cukup

kuat, min 0.5 kg/cm2.

d) bila tanah dasar masih jelek, dengan daya dukung yang

kurang dari 0.5 kg/cm2, maka galian tanah harus diteruskan,

sampai mencapai kedalaman tanah yang cukup kuat, dengan

daya dukung lebih dari 0.5 kg/cm2.

e) Lebar dasar galian tanah pondasi hendaknya dibuat lebih

lebar dari ukuran pondasi agar tukang lebih leluasa

bekerjanya.

f) Semua galian tanah harus ditempatkan diluar dan agak jauh

dari pekerjaan penggalian agar tidak mengganggu pekerjaan.

Gambar. Galian Tanah Untuk Pondasi

Setapak

Galian Tanah untuk Sloof

a) Mengukur lokasi yang akan dilakukan penggalian sloof

b) Menentukan arah galian sloof

c) Menentukan level ketinggian lantai bangunan dari jalan,

ambil level lebih tinggi ± 50 cm dari jalan

d) Menentukan titik As titik bangunan, sekaligus menentukan

kesikuan titik as tersebut terhadap titik as lainnya

e) Setelah selesai tahapan diatas barulah di mulai penggalian

tanah sesuai dimensi pondasi yang sudah ditetapkan dalam

gambar kerja (Shop Drawing).

Pembangunan Terminal Penumpang di Kab. Pacitan Tahap IV

Page 10: 01 METODE PELAKSANAAN PACITAN

Gambar. Galian Tanah Untuk Sloof

4. Pek. Pasangan Dolken

5. Urug Pasir Bawah Pondasi, Sloof & Pondasi Setapak

Pekerjaan urugan pasir bawah pondasi telapak dipergunakan

sebagai dasar galian pondasi dan konstruksi bawah lainnya. Pasir

urug yang digunakan harus dari jenis pasir pasang yang

bersih/bebas dari lumpur, kotoran-kotoran, sampah dan benda-

benda organis lainnya yang dapat menyebabkan tidak

sempurnanya pemadatan. Urugan pasir dipadatkan dengan cara

disiram air . Ketebalan urugan pasir bawah pondasi atau bawah

lantai disesuaikan dengan gambar rencana.

Tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan:

a) Mengangkut material menuju lokasi dengan menggunakan

Dump Truck.

b) Menumpahkan material pada lokasi tempat dimana akan

dilaksanakan pekerjaan penimbunan.

c) Meratakan material sampai ketebalan yang direncanakan.

Sebagai panduan maka dipasang patok yang ditandai sesuai

dengan tinggi hamparan.

6. Lantai Kerja 1 : 3 : 5

Pekerjaan lantai kerja ini meliputi :

Pembangunan Terminal Penumpang di Kab. Pacitan Tahap IV

Page 11: 01 METODE PELAKSANAAN PACITAN

a) Lantai kerja untuk pondasi Setapak

b) Lantai kerja untuk Sloof/Tie Beam

Tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan:

Persiapan :

a) Siapkan peralatan bantu pengaduk : molen, roskam, jidar, dll

b) Siapkan material-material yang akan digunakan sesuai

kebutuhan.

c) Pastikan kondisi permukaan tanah sudah dalam keadaan siap

untuk lantai kerja (tidak ada lagi pekerjaan ME atau bila

kondisi tanah masih perlu perbaikan).

d) Siapkan alat ukur untuk memonitor elevasi dari top lantai

kerja.

Pelaksanaan :

a) Siapkan gambar kerja untuk memastikan lokasi dan ketebalan

lantai kerja yang akan dilaksanakan.

b) Permukaan tanah yang telah rata diurug terlebih dahulu

dengan pasir urug, sesuai dengan spesifikasi.

c) Pembuatan acuan lantai kerja (kepalaan) secara memanjang

dengan ukuran 5-10 cm beberapa jalur dengan jarak sesuai

dengan panjang jidar antara jalur satu dengan yang lainnya.

Pada pembuatan kepalaan tersebut, elevasi harus dimonitor

dengan alat ukur dan ketinggian elevasi sesuai yang telah

ditentukan.

d) Setelah kepalaan selesai, maka di antara kepalaan satu

dengan yang lain dituangkan mortar/beton B0 dan dibantu

dengan jidar untuk meratakannya. Agar mortar tersebut

hasilnya lebih rata lagi maka elevasi harus di cek kembali.

7. Pekerjaan Pondasi

Pekerjaan Beton pondasi Setapak

Tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan:

Pekerjaan Penulangan

Perakitan tulangan

a) Untuk pondasi setempat ini perakitan tulangan dilakukan di

luar tempat pengecoran di lokasi proyek agar setelah dirakit

Pembangunan Terminal Penumpang di Kab. Pacitan Tahap IV

Page 12: 01 METODE PELAKSANAAN PACITAN

dapat langsung dipasang dan proses pembuatan pondasi

dapat berjalan lebih cepat. Cara perakitan tulangan :

b) Mengukur panjang untuk masing-masing tipe tulangan yang

dapat diketahui dari ukuran pondasi setempat.

c) Mendesign bentuk atau dimensi dari tulangan pondasi

setempat, dengan memperhitungkan bentuk-bentuk tipe

tulangan yang ada pada pondasi setempat tersebut.

d) Merakit satu per satu bentuk dari tipe tulangan pondasi

dengan kawat pengikat agar kokoh dan tulangan tidak

terlepas

e) Untuk penggambaran perakitan penulangan dapat dilihat

pada lampiran

Pemasangan Tulangan

a) Setelah merakit tulangan pondasi setempat maka untuk

pemasangan tulangan dilakukan dengan cara manual karena

tulangan untuk pondasi setempat ini tidak terlalu berat dan

kedalaman pondasi ini juga tidak terlalu dalam. Hal-hal yang

harus diperhatikan dalam pemasangan tulangan:

b) Hasil rakitan tulangan dimasukan kedalam tanah galian dan

diletakkan tegak turus permukaan tanah dengan bantuan

waterpass.

c) Rakitan tulangan ditempatkan tidak langsung bersentuhan

dengan dasar tanah, jarak antara tulangan dengan dasar

tanah 40 mm, yaitu dengan menggunakan pengganjal yang di

buat dari batu kali disetiap ujung sisi/tepi tulangan bawah

agar ada jarak antara tulangan dan permukaan dasar tanah

untuk melindungi/melapisi tulangan dengan beton (selimut

beton) dan tulangan tidak menjadi karat.

d) Setelah dipastikan rakitan tulangan benar-benar stabil, maka

dapat langsung melakukan pengecoran.

e) Untuk penggambaran pemasangan penulangan dapat dilihat

pada lampiran

Pekerjaan Bekisting

Pembangunan Terminal Penumpang di Kab. Pacitan Tahap IV

Page 13: 01 METODE PELAKSANAAN PACITAN

a) Bekisting adalah suatu konstruksi bantu yang bersifat

sementara yang digunakan untuk mencetak beton yang akan

di cor, di dalamnya atau diatasnya. Tahap-tahap pekerjaan

bekisting:

b) Diasumsikan yang akan dibuat bekisting adalah bagian

tiangnya untuk penyambungan kolom sedangkan untuk

pondasinya hanya diratakan dengan cetok (sendok spesi).

c) Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka

waktu membuat bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya

harus memenuhi persaratan tertentu.

d) Papan cetakan disusun secara rapih berdasarkan bentuk

beton yang akan di cor.

e) Papan cetakan dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan

tiang agar tegak lurus tidak miring dengan bantuan alat

waterpass.

f) Papan cetakan tidak boleh bocor

g) Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit

h) Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak

segaris agar tidak terjadi retak.

Pekerjaan Pengecoran

a) Bahan-bahan pokok dalam pembuatan beton adalah: semen,

pasir, kerikil/split serta air. Kualitas/mutu beton tergantung

dari kualitas bahan-bahan pembuat beton dan

perbandingannya. Bahan-bahan harus diperiksa dulu sebelum

dipakai membuat beton dengan maksud menguji apakah

syarat-syarat mutu dipenuhi. Semen merupakan bahan pokok

terpenting dalam pembuatan beton karena mempersatukan

butir-butir pasir dan kerikil/split menjadi satu

b) kesatuan berarti semen merupakan bahan pengikat dan

apabila diberi air akan mengeras. Agregat adalah butiran-

butiran batuan yang dibagi menjadi bagian pokok ditinjau dari

ukurannya yaitu agregat halus yang disebut pasir dan agregat

kasar yang disebut kerikil/split dan batu pecah. Tahap-tahap

pekerjan pengecoran pondasi setempat yaitu: Membuat kotak

Pembangunan Terminal Penumpang di Kab. Pacitan Tahap IV

Page 14: 01 METODE PELAKSANAAN PACITAN

takaran untuk perbandingan material yaitu dari kayu dan juga

dapat mempergunakan ember sebagai ukuran perbandingan.

c) Membuat wadah/tempat (kotak spesi) hasil pengecoran yang

dibuat dari kayu atau seng/pelat dengan ukuran tinggi x lebar

x panjang adalah 22 cm x 100 cm x 160 cm dapat juga dibuat

dari pelat baja dengan ukuran tebal 3 mm x 60 cm x 100 cm.

d) Mempersiapkan bahan-bahan yang digunakan untuk

pengecoran seperti: semen, pasir, split, serta air dan juga

peralatan yang akan digunakan untuk pengecoran.

e) Membuat adukan/pasta dengan bantuan mollen (mixer)

dengan perbandingan volume 1:2:3 yaitu 1 volume semen

berbanding 2 volume pasir berbanding 3 volune split serta air

secukupnya.

f) Bahan-bahan adukan dimasukan kedalam tabung dengan

urutan: pertama masukan pasir, kedua semen portand, ke tiga

split dan biarkan tercampur kering dahulu dan baru kemudian

ditambahkan air secukupnya

g) Setelah adukan benar-benar tercampur sempurna kurang

lebih selama 4-10 menit tabung mollen (mixer) dibalikan dan

tungkan kedalam kotak spesi.

h) Hasil dari pengecoran dimasukkan/dituangkan kedalam

lubang galian tanah yang sudah diletakan tulangan dengan

bantuan alat sendok spesi centong/ dan dilakukan/dikerjakan

bertahap sedikit demi sedikit agar tidak ada ruangan yang

kosong dan kerikil/split yang berukuran kecil sampai yang

besar dapat masuk kecelah-celah tulangan.

i) Setelah melakukan pengecoran, maka pondasi setempat

tersebut dibiarkan mengering dan setelah mengering pondasi

diurug dengan tanah urugan serta disisakan beberapa cm

untuk sambungan kolom.

Tahap pelaksanaan dan pengendalian pekerjaan pengecoran

Pekerjaan persiapan

a) Pekerjaan persiapan dilakukan dengan mempersiapkan

bahan-bahan material yang akan digunakan untuk

Pembangunan Terminal Penumpang di Kab. Pacitan Tahap IV

Page 15: 01 METODE PELAKSANAAN PACITAN

pengecoran dan ditempatkan di daerah yang tidak terlau jauh

dengan tempat galian pondasi/tempat yang akan dicor

Cara pengadukan

a) Karena didalam pengecoran ini diasumsikan memakai

mollen/mixer, maka pengadukan bahan material dimasukan

kedalam sebuah tabung mollen/mixer dengan urutan: pertama

memasukan pasir, kedua memasukan kerikil/split, ketiga

memasukan semen dan biarkan tercampur kering dahulu

sesuai dengan perbandingan volume.

Cara pengecoran

a) Setelah bahan material sudah tercampur dalam keadaan

kering kemudian tambahkan air secukupnya sampai merata,

maka material tersebut berubah dalam bentuk pasta, setelah

menjadi pasta tuangkan sedikit demi sedikit kedalam galian

pondasi yang sudah diletakan tulangan dan setelah pasta

masuk kedalam galian pondasi pasta tersebut yang diratakan

dengan sendok spesi/cetok sesuai dengan kemiringan dari

bentuk pondasi

Cara pelaksanaan

a) Setelah semua material bahan pengecoran benar-benar

tercampur seluruhnya mulai dari pasir, kerikil/split serta

semen dan air sebagai bahan pengikat, maka cara

pelaksanaan pengecoran pondasi setempat

b) dituangkan kedalam galian pondasi dengan cara bertahap

sedikit demi sedikit dengan bantuan sendok spesi/cetok agar

semua material bahan pengecoran dapat masuk ketempat

pengecoran yang sudah diletakkan tulangan dan tidak ada

celah yang kosong dan lebih padat.

Volume Urugan Tanah Kembali Sloof & Pondasi Telapak

Pekerjaan urugan tanah kembali ini digunakan untuk

mengembalikan tanah yang telah digali kedalam tanah yang telah

digali tersebut. Pekerjaan ini dikerjakan setelah pekerjaan

Pembangunan Terminal Penumpang di Kab. Pacitan Tahap IV

Page 16: 01 METODE PELAKSANAAN PACITAN

pondasi dan sloof telah dilaksanakan. Pekerjaan ini meliputi

beberapa tahap pekerjaan:

Tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan:

a) Tanah dari galian tersebut dikembalikan ke dalam lubang

galian kembali setelah pekerjaan pondasi dan sloof telah

selesai dikerjakan.

b) Pengembalian urugan tanah menggunakan alat cangkul,sekop

dan alat bantu yang lainnya.

c) Urugan tanah kembali dipadatkan dengan stamper sampai

tanah urugan benar – benar padat.

8. Pekerjaan Sloof Tie Beam

Beton sloof TB. Uk. 25 x 50 cm ini digunakan untuk mengikat

kolom beton yang satu dengan yang lainnya agar terikat dengan

kuat. Untuk tahap – tahap pembuatan sloof TB. Uk. 25 x 50 cm ini

sama dengan pengecoran pada balok, plat dan pekerjaan beton

lainnya. Hal yang membedakan antara pekerjaan beton lainnya

adalah pekerjaan pembuatan bekisting pada pekerjaan ini.

Tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan:

d) Fabrikasi pembesian yaitu Besi dipotong dan dibengkokan

sesuai dengan gambar bestek.

e) Besi yang telah dipotong dirangkai dilokasi pekerjaan dengan

menggunakan kawat beton.

f) Pembuatan bekesting dilaksanakan setelah pekerjaan

pembesian telah selesai dilaksanakan.

g) Antara bekesting dan tulangan dipasang beton decking

dengan ketebalan sesuai dengan ketentuan.

h) Pembuatan bekesting menggunakan multipleks, papan, dan

balok-balok, dibentuk sesuai dengan ukuran dan gambar kerja

yang ditetapkan

i) Setelah bekesting dibuat, dicek kembali ukuran-ukuran

dimensi agar tidak terjadi kekeliruan.

j) Bekesting harus bersih dari kotoran-kotoran, debu dan benda-

benda lain yang dapat mengurangi mutu beton.

Pembangunan Terminal Penumpang di Kab. Pacitan Tahap IV

Page 17: 01 METODE PELAKSANAAN PACITAN

k) Setelah besi dan bekesting telah terpasang dengan benar

maka segera dilakukan pengecoran.

l) Beton yang digunakan adalah beton mutu K-300.

m) Beton yang telah siap di tuang kedalam bekesting, dipadatkan

dengan mesin penggetar vibrator dan setelah itu diratakan.

n) Dilakukan perawatan beton sampai pada umur rencana beton.

9. Kolom Pedestal Dibawah

Kolom beton adalah bagian struktur atas dalam posisi vertikal.

Pekerjaan beton ini terdiri dari pekerjaan pembesian/febrikasi,

pembuatan bekisting, pengecoran dan pembongkaran bekisting

dengan ukuran 40cmx40cm. Pembetonan ini menggunakan

tulangan besi dengan yang disesuaikan dengan kesepakatan

bersama.

Tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan beton kolom cm sebagai

berikut :

a) Fabrikasi pembesian yaitu Besi dipotong dan dibengkokan

sesuai dengan gambar bestek.

b) Besi yang telah dipotong dirangkai dilokasi pekerjaan dengan

menggunakan kawat beton.

c) Pembuatan bekesting dilaksanakan setelah pekerjaan

pembesian telah selesai dilaksanakan.

d) Antara bekesting dan tulangan dipasang beton decking

dengan ketebalan sesuai dengan ketentuan.

e) Pembuatan bekesting menggunakan multipleks, papan, dan

balok-balok, dibentuk sesuai dengan ukuran dan gambar kerja

yang ditetapkan

f) Setelah bekesting dibuat, dicek kembali ukuran-ukuran

dimensi agar tidak terjadi kekeliruan.

g) Bekesting harus bersih dari kotoran-kotoran, debu dan benda-

benda lain yang dapat mengurangi mutu beton.

h) Setelah besi dan bekesting telah terpasang dengan benar

maka segera dilakukan pengecoran.

i) Beton yang digunakan adalah beton mutu K-300.

Pembangunan Terminal Penumpang di Kab. Pacitan Tahap IV

Page 18: 01 METODE PELAKSANAAN PACITAN

j) Beton yang telah siap di tuang kedalam bekesting, dipadatkan

dengan mesin penggetar vibrator dan setelah itu diratakan.

k) Dilakukan perawatan beton sampai pada umur rencana beton.

10. Pondasi Batu Kali

Pekerjaan pondasi batu kali adalah pekerjaan setelah pekerjaan

lantai kerja. Pekerjaan ini disesuaikan dengan ukuran yang sudah

dibatasi dengan bouwplank dan disepakati bersama.

Tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan:

a) Setelah pekerjaan lantai kerja maka langkah selanjutnya

adalah pekerjaan pondasi batu kali.

b) Pekerjaan ini disesuaikan dengan ukuran yang telah diukur

dan ditandai dengan bouwplank yang telah disepakati

bersama.

Gambar. Pondasi Batu Kali

11. Beton Plat Lantai t = 12 cm

Beton plat lantai merupakan lantai yang tidak terletak di atas

tanah langsung. Untuk tahap – tahap pembuatan beton plat lantai

ini sama dengan pengecoran pada balok, plat dan pekerjaan

beton lainnya.

Tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan:

a) Fabrikasi pembesian yaitu Besi dipotong dan dibengkokan

sesuai dengan gambar bestek.

Pembangunan Terminal Penumpang di Kab. Pacitan Tahap IV

Page 19: 01 METODE PELAKSANAAN PACITAN

b) Besi yang telah dipotong dirangkai dilokasi pekerjaan dengan

menggunakan kawat beton.

c) Pembuatan bekesting dilaksanakan setelah pekerjaan

pembesian telah selesai dilaksanakan.

d) Antara bekesting dan tulangan dipasang beton decking

dengan ketebalan sesuai dengan ketentuan.

e) Pembuatan bekesting menggunakan multipleks, papan, dan

balok-balok, dibentuk sesuai dengan ukuran dan gambar kerja

yang ditetapkan

f) Setelah bekesting dibuat, dicek kembali ukuran-ukuran

dimensi agar tidak terjadi kekeliruan.

g) Bekesting harus bersih dari kotoran-kotoran, debu dan benda-

benda lain yang dapat mengurangi mutu beton.

h) Setelah besi dan bekesting telah terpasang dengan benar

maka segera dilakukan pengecoran.

i) Beton yang digunakan adalah beton mutu K-250.

j) Beton yang telah siap di tuang kedalam bekesting, dipadatkan

dengan mesin penggetar vibrator dan setelah itu diratakan.

k) Dilakukan perawatan beton sampai pada umur rencana beton.

Gambar. BetonPlat Lantai

II. PEKERJAAN STRUKTUR LT. 1 & LT. 2

1. Kolom

Pekerjaan struktur atas melibatkan beberapa kegiatan antara lain

adalah pekerjaan pengukuran, pembesian, bekisting, pengecoran,

pembongkaran bekisting, dan perawatan beton yang dilakukan

pada elemen-elemen struktur atas seperti kolom, shear

walldan core lift, balok dan pelat lantai.

Pembangunan Terminal Penumpang di Kab. Pacitan Tahap IV

Page 20: 01 METODE PELAKSANAAN PACITAN

Kolom adalah struktur yang merupakan penyangga atau pilar yang

akan menyalurkan beban atau gaya vertikal dan lateral ke pondasi.

Konstruksi kekakuan kolom akan menentukan besarnya gaya

lateral yang akan dipikul oleh kolom tersebut. Adapun besar

kecilnya kolom (dimensi kolom) tergantung pada distribusi

pembebanan. Urutan pelaksanaan pekerjaan kolom dapat dilihat

pada gambar berikut.

Pembangunan Terminal Penumpang di Kab. Pacitan Tahap IV

Stek Tulangan Kolom + Marking

Pabrikasi Tulangan Kolom

Pabrikasi Bekisting Kolom

Pemasangan Tulangan Kolom + Decking

Pemasangan Sepatu Kolom

Instalasi Pipa Elektrikal

Instalasi Bekisting Yang Telah Diberi Oil Form

Pemberian Beton Eksisting Dengan Calbond

Pengecoran Kolom

Pembongkaran Bekisting Kolom

Perawatan Kolom

Page 21: 01 METODE PELAKSANAAN PACITAN

Gambar. Urutan Pelaksanaan Pekerjaan Kolom

Gambar. Kolom

2. Balok

Tahapan pelaksanaan untuk pekerjaan balok dibagi menjadi

tiga bagian. Yaitu pemasangan bekisting, pembesian, dan

pengecoran.

Pemasangan bekisting balok:

a) Pembuatan marking sebagai acuan bekisting dasar

b) Menyetel scaffolding pada sepanjang lokasi penehan bekisting.

Penempatan scaffolding dipasang sejarak 90 cm

c) Kaki scaffolding disambung dengan jack base dan bertumpu

pada landasan yang kuat, kokoh dan tidak miring

d) Memasang bekisting dengan acuan marking yang telah dibuat

sebelumnya

e) Membersihkan pada bekisting harus merupakan garis lurus

serta sambungan harus rapat

f) Melapisi permukaan bagian dalam bekisting dengan mould oil

secara merata di seluruh permukaan

Pembesian pada balok

a) Memasang penyangga kayu penggantung besi balok

b) Memasang besi utama dan sengkang balok sesuai jumlah, jarak

dan diameter pada gambar kerja

c) Pembesian dirakit dengan mengganjal besi di atas kayu

oenyangga sehingga lebih mudah dalam pelaksanaan perakitan

Pembangunan Terminal Penumpang di Kab. Pacitan Tahap IV

Page 22: 01 METODE PELAKSANAAN PACITAN

d) Memasang konduit dan sparing secara lengkap dan rapi

e) Membersihkan bekisting dalam balok

Pengecoran balok

a) Melakukan pembersihan area yang akan dicor dengan

menggunakan kompresor udara

b) Menentukan sequence pengecoran pada area yang akan dicor

untuk mempermudah pekerjaan

c) Menentukan daerah stop cor dengan membersihkan potongan

bambu

d) Memper siapkan tenda apabila cuaca hujan selama

pengecoran berlangsung atau beton sedang mengalami setting

e) Pengecoran dilakukan pada daerah balok terlebih dahulu

kemudian half slab sambil dilakukan pemadatan dengan

vibrator

f) Selama pengecoran berlangsung, selalu harus dicek tinggi

permukaan dan mertatakan seluruhnya

g) Menentukan elevasi dan kekerabatan bidang dengan waterpas

pada setiap lokasi yang akan diratakan

h) Setelah beton mengering, permukaan digosok dan dihaluskan

i) Melakukan curing setelah beton mengalami setting dan

mengeras

3. Beton Tangga

Beton tangga merupakan penghubung antara lantai tingkat 1

dengan tingkat lainnya pada suatu bangunan. Untuk tahap–tahap

pembuatan beton tangga ini sama dengan pengecoran pada balok,

plat dan pekerjaan beton lainnya.

Tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan:

a) Fabrikasi pembesian yaitu Besi dipotong dan dibengkokan sesuai dengan

gambar bestek.

b) Besi yang telah dipotong dirangkai dilokasi pekerjaan dengan menggunakan

kawat beton.

c) Pembuatan bekesting dilaksanakan setelah pekerjaan pembesian telah selesai

dilaksanakan.

Pembangunan Terminal Penumpang di Kab. Pacitan Tahap IV

Page 23: 01 METODE PELAKSANAAN PACITAN

d) Antara bekesting dan tulangan dipasang beton decking dengan ketebalan sesuai

dengan ketentuan.

e) Pembuatan bekesting menggunakan multipleks, papan, dan balok-balok,

dibentuk sesuai dengan ukuran dan gambar kerja yang ditetapkan

f) Setelah bekesting dibuat, dicek kembali ukuran-ukuran dimensi agar tidak

terjadi kekeliruan.

g) Bekesting harus bersih dari kotoran-kotoran, debu dan benda-benda lain yang

dapat mengurangi mutu beton.

h) Setelah besi dan bekesting telah terpasang dengan benar maka segera dilakukan

pengecoran.

i) Beton yang digunakan adalah beton mutu K-250.

j) Beton yang telah siap di tuang kedalam bekesting, dipadatkan dengan mesin

penggetar vibrator dan setelah itu diratakan.

k) Dilakukan perawatan beton sampai pada umur rencana beton.

Gambar. Tangga Beton

4. Beton Lisplank

Beton lisplank merupakan bagian yang tidak terletak di atas tanah

langsung. Untuk tahap–tahap pembuatan beton lisplank ini sama

dengan pengecoran pada balok, plat dan pekerjaan beton lainnya.

Tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan:

a) Fabrikasi pembesian yaitu Besi dipotong dan dibengkokan sesuai dengan

gambar bestek.

b) Besi yang telah dipotong dirangkai dilokasi pekerjaan dengan menggunakan

kawat beton.

c) Pembuatan bekesting dilaksanakan setelah pekerjaan pembesian telah selesai

dilaksanakan.

Pembangunan Terminal Penumpang di Kab. Pacitan Tahap IV

Page 24: 01 METODE PELAKSANAAN PACITAN

d) Antara bekesting dan tulangan dipasang beton decking dengan ketebalan sesuai

dengan ketentuan.

e) Pembuatan bekesting menggunakan multipleks, papan, dan balok-balok,

dibentuk sesuai dengan ukuran dan gambar kerja yang ditetapkan

f) Setelah bekesting dibuat, dicek kembali ukuran-ukuran dimensi agar tidak

terjadi kekeliruan.

g) Bekesting harus bersih dari kotoran-kotoran, debu dan benda-benda lain yang

dapat mengurangi mutu beton.

h) Setelah besi dan bekesting telah terpasang dengan benar maka segera dilakukan

pengecoran.

i) Beton yang digunakan adalah beton mutu K-250.

j) Beton yang telah siap di tuang kedalam bekesting, dipadatkan dengan mesin

penggetar vibrator dan setelah itu diratakan.

k) Dilakukan perawatan beton sampai pada umur rencana beton.

Gambar. Lisplank Beton

5. Beton Parapet, t = 10 cm (atas kusen)

6. Beton Plat Lantai, t = 12 cm

Beton plat lantai merupakan lantai yang tidak terletak di atas

tanah langsung. Untuk tahap – tahap pembuatan beton plat lantai

ini sama dengan pengecoran pada balok, plat dan pekerjaan beton

lainnya.

Tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan:

a) Fabrikasi pembesian yaitu Besi dipotong dan dibengkokan sesuai dengan

gambar bestek.

b) Besi yang telah dipotong dirangkai dilokasi pekerjaan dengan menggunakan

kawat beton.

Pembangunan Terminal Penumpang di Kab. Pacitan Tahap IV

Page 25: 01 METODE PELAKSANAAN PACITAN

c) Pembuatan bekesting dilaksanakan setelah pekerjaan pembesian telah selesai

dilaksanakan.

d) Antara bekesting dan tulangan dipasang beton decking dengan ketebalan sesuai

dengan ketentuan.

e) Pembuatan bekesting menggunakan multipleks, papan, dan balok-balok,

dibentuk sesuai dengan ukuran dan gambar kerja yang ditetapkan

f) Setelah bekesting dibuat, dicek kembali ukuran-ukuran dimensi agar tidak

terjadi kekeliruan.

g) Bekesting harus bersih dari kotoran-kotoran, debu dan benda-benda lain yang

dapat mengurangi mutu beton.

h) Setelah besi dan bekesting telah terpasang dengan benar maka segera dilakukan

pengecoran.

i) Beton yang digunakan adalah beton mutu K-250.

j) Beton yang telah siap di tuang kedalam bekesting, dipadatkan dengan mesin

penggetar vibrator dan setelah itu diratakan.

k) Dilakukan perawatan beton sampai pada umur rencana beton.

III. PEKERJAAN STRUKTUR LT. ATAP (EL. + 8.30 & EL. + 10.70)

1. Kolom

Pekerjaan struktur atas melibatkan beberapa kegiatan antara lain

adalah pekerjaan pengukuran, pembesian, bekisting, pengecoran,

pembongkaran bekisting, dan perawatan beton yang dilakukan

pada elemen-elemen struktur atas seperti kolom, shear walldan

core lift, balok dan pelat lantai.

Kolom adalah struktur yang merupakan penyangga atau pilar yang

akan menyalurkan beban atau gaya vertikal dan lateral ke pondasi.

Konstruksi kekakuan kolom akan menentukan besarnya gaya

lateral yang akan dipikul oleh kolom tersebut. Adapun besar

kecilnya kolom (dimensi kolom) tergantung pada distribusi

pembebanan. Urutan pelaksanaan pekerjaan kolom dapat dilihat

pada gambar berikut.

Pembangunan Terminal Penumpang di Kab. Pacitan Tahap IV

Page 26: 01 METODE PELAKSANAAN PACITAN

Gambar. Urutan Pelaksanaan Pekerjaan Kolom

Pekerjaan kolom ini meliputi:

Kolom Beton B uk. 40 x 40 cm

Kolom Beton B uk. 30 x 30 cm

Pek. Pasangan Kolom Praktis

2. Balok

Pembangunan Terminal Penumpang di Kab. Pacitan Tahap IV

Stek Tulangan Kolom + Marking

Pabrikasi Tulangan Kolom

Pabrikasi Bekisting Kolom

Pemasangan Tulangan Kolom + Decking

Pemasangan Sepatu Kolom

Instalasi Pipa Elektrikal

Instalasi Bekisting Yang Telah Diberi Oil Form

Pemberian Beton Eksisting Dengan Calbond

Pengecoran Kolom

Pembongkaran Bekisting Kolom

Perawatan Kolom

Page 27: 01 METODE PELAKSANAAN PACITAN

Tahapan pelaksanaan untuk pekerjaan balok dibagi menjadi tiga

bagian. Yaitu pemasangan bekisting, pembesian, dan pengecoran.

Pemasangan bekisting balok:

a) Pembuatan marking sebagai acuan bekisting dasar

b) Menyetel scaffolding pada sepanjang lokasi penehan bekisting.

Penempatan scaffolding dipasang sejarak 90 cm

c) Kaki scaffolding disambung dengan jack base dan bertumpu

pada landasan yang kuat, kokoh dan tidak miring

d) Memasang bekisting dengan acuan marking yang telah dibuat

sebelumnya

e) Membersihkan pada bekisting harus merupakan garis lurus

serta sambungan harus rapat

f) Melapisi permukaan bagian dalam bekisting dengan mould oil

secara merata di seluruh permukaan

Pembesian pada balok

a) Memasang penyangga kayu penggantung besi balok

b) Memasang besi utama dan sengkang balok sesuai jumlah, jarak

dan diameter pada gambar kerja

c) Pembesian dirakit dengan mengganjal besi di atas kayu

oenyangga sehingga lebih mudah dalam pelaksanaan perakitan

d) Memasang konduit dan sparing secara lengkap dan rapi

e) Membersihkan bekisting dalam balok

Pengecoran balok

a) Melakukan pembersihan area yang akan dicor dengan

menggunakan kompresor udara

b) Menentukan sequence pengecoran pada area yang akan dicor

untuk mempermudah pekerjaan

c) Menentukan daerah stop cor dengan membersihkan potongan

bambu

d) Mempersiapkan tenda apabila cuaca hujan selama pengecoran

berlangsung atau beton sedang mengalami setting

e) Pengecoran dilakukan pada daerah balok terlebih dahulu

kemudian half slab sambil dilakukan pemadatan dengan

vibrator

Pembangunan Terminal Penumpang di Kab. Pacitan Tahap IV

Page 28: 01 METODE PELAKSANAAN PACITAN

f) Selama pengecoran berlangsung, selalu harus dicek tinggi

permukaan dan mertatakan seluruhnya

g) Menentukan elevasi dan kekerabtan bidang dengan waterpas

pada setiap lokasi yang akan diratakan

h) Setelah beton mengering, permukaan digosok dan dihaluskan

i) Melakukan curing setelah beton mengalami setting dan

mengeras

3. Atap

Pekerjaan rangka atap baja ringan adalah pekerjaan pembuatan

dan pemasangan struktur atap berupa rangka batang (truss) yang

telah dilapisi bahan zincalume untuk ketahanan terhadap karat.

Pemilihan rangka atap baja ringan (zincalume) didasarkan atas

keuntungan yang didapatkan antara lain :

a) Material yang tahan lama dan tahan terhadap segala kondisi

cuaca .

b) Bahan zincalume adalah bahan yang kuat terhadapa air, tahan

bakar dan tidak mudah berkarat.

c) Dengan berat bersih hanya 8kg/m2 terpasang sehingga sangat

effisien dan tidak akan membebani konstruksi dan pondasi

rumah. Rangka Baja ringan adalah material dengan berat yang

cukup ringan bila dibandingkan dengan rangka kayu ataupun

rangka baja.

d) Dari segi pemasangan , rangka atap baja ringan adalah bahan

yang mudah, flexible dan cepat dikerjakan,

e) Jenis profile yang digunakan adalah ideal sehingga

memudahkan perakitan yang sesuai dengan bentuk

rumah/bangunan, rangka dapat dirakit dipabrik maupun

dilokasi.

f) Penggunaan baja ringan bisa diaplikasikan dalam bentuk atap

datar, miring, dan melengkung

Untuk pemasangan rangka atap baja ringan harus diperhatikan

hal hal yang menyangkut teknis sehingga konstruksi yang

dikerjakan betul betul aman. Saat ini oleh banyaknya penyedia dan

pelaksana pemasangan rangka atap baja ringan sering terjadi

Pembangunan Terminal Penumpang di Kab. Pacitan Tahap IV

Page 29: 01 METODE PELAKSANAAN PACITAN

penawaran yang murah. Bagi kita yang akan menggunakannya

tidak boleh terpancing oleh harga yang murah tapi tidak

memperhatikan faktor keamanan .

Konstruksi Rangka Atap Baja Ringan

Konstruksi rangka atap dibentuk sesuai dengan desan atap yang

terdiri dari bagian :

Rangka utama atas (top chord),

Rangka utama bawah (bottom chord),

Rangka pengisi (web)

 Sambungan baut menggunakan self drilling screw

IV. PEKERJAAN GROUND TANK RUANG POMPA

Pekerjaan Ground Tank

Kebutuhan air yang cukup besar dan kurangnya pasokan air yang

memadai menjadi alasan dibutuhkannya sistem penyimpan air

tambahan, salah satunya adalah dengan tower water tankground

tank (tangki bawah tanah). Untuk alasan estetika/keindahan dan

biaya, biasanya banyak orang lebih memilih menggunakan ground

tank, karena letaknya yang tidak kelihatan (terpendam di bawah

tanah) dan dari segi pembuatan juga relatif lebih murah jika

dibandingkan tower water tank karena tidak perlu struktur kolom

dan balok (menara tangki air) dan Mekanisme kerjanya adalah

sumber air dari sumur di pompa ke atas, kemudian disimpan

diground tank. Lalu dari ground tank ini akan dipompa lagi ke water

tank di atap (ukuran kecil), baru diedarkan ke saluran-saluran air di

bawahnya.

Campuran beton yang dipakai dalam pembuatan ground tank harus

tepat dan kedap air (water proof). Dengan perbandingan plesteran

semen dengan pasir yang digunakan adalah 1 : 3. Detail sistem

kerjanya adalah sebagai berikut :

a) Tanah digali, lalu diberikan lapisan beton setebal 3-5 cm untuk

lantai kerja

b) Pemasangan stek tulangan untuk perkuatan dinding Ground

Tank.

Pembangunan Terminal Penumpang di Kab. Pacitan Tahap IV

Page 30: 01 METODE PELAKSANAAN PACITAN

c) Pembuatan lubang peturasan di bawah.

d) Pemasangan tulangan wiremesh diameter 10 mm M- 150 (artinya

jarak antar tulangannya 150 mm), untuk konstruksi dengan beton

bertulang.

Karena konstruksi ground tank ini menampung air dalam

kapasitas yang relatif besar, maka tekanan yang dihasilkan pun

juga besar. Maka dibutuhkan perkuatan tambahan di ke 4 ujung

sudutnya. Perhatikan tulangan perkuatan tambahan yang

dipasang di ujung dinding.

e) Penambahan tulangan di ujung- ujung Ground Tank untuk

perkuatan dinding.

f) Pemasangan bata untuk pengganti bekisting (karena bagian

dalamnya akan di plester dan dikeramik)

g) Pembuatan manhole dan pemasangan bekisting atas untuk

pengecoran.

h) Pembetonan bagian atas.

Pada bagian atas, dibuat manhole sebagai acces untuk masuk ke

dalam. Biasanya untuk menguras dan mengecek keadaan pompa.

Setelah pembetonan selesai, maka ground tank ini harus diuji dulu

untuk memastikan bahwa tidak ada kebocoran, setelah semua fix

baru dipasang keramik untuk perlindungan terhadap lumut dan

kemudahan dalam pengurasan.

V. PEKERJAAN GROUND TANK RUANG POMPA

Pekerjaan Rumah Pompa

C. PEKERJAAN ARSITEKTUR

I. PEKERJAAN ARSITEKTUR LT. 1, LT. 2, & LT. 3

1. Pasangan Bata Ringan

Langkah-langkah pasangan bata untuk dinding adalah sebagai

berikut :

a) Siapkan semua peralatan dan tempatkan pada posisi yang

benar;

Pembangunan Terminal Penumpang di Kab. Pacitan Tahap IV

Page 31: 01 METODE PELAKSANAAN PACITAN

b) Siapkan bahan-bahan (bata dan adukan) yang akan digunakan

dalam kondisi siap pakai (bata telah direndam 2 – 8 menit);

c) Pasang profil dan mistar pengukur lapisan bata, secara tegak

lurus, ukurlah dengan unting-unting;

d) Pasang benang penarik horizontal dan ukurlah dengan alat

sifat datar (water pass atau slang air);

e) Tentukan ketebalan lapisan arah vertikal pada mistar ukur

sesuai ketebalan bata ditambah tebal spesi (6 – 10 mm);

2. Plesteran Acian Dinding Mortar & Beton Mortar

Pekerjaan Plesteran

Setelah dinding terpasang sampai atas, mulailah melakukan

pelapisan penutup dinding bata/batako. Pelapisan dilakukan

dengan diplester untuk dinding dalam. Dinding luar atau batas

kavling biasanya hanya disawut (plesteran tanpa dihaluskan serta

tanpa diaci). Sebaiknya saat memulai suatu pekerjaan plesteran

hendaknya dinding batu bata/batako disiram terlebih dahulu

dengan air agar plesteran cepat menempel di dinding. Setelah

seluruh dinding diplester, diamkan beberapa hari agar kadar

airnya cepat hilang. Biasanya setelah kadar air seluruhnya telah

menguap, plesteran akan terlihat retak-retak kecil.

Tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan:

a) Tembok yang akan diplester dibagi dalam beberapa bagian

(petak-petak).

b) Pada keempat sudut petak tembok dipasang paku dengan

kepala menonjol .± 3 cm dari bidang tembok, untuk

merentangkan benang.

c) Jarak benang dari sisi tembok 1,5 cm dan bila ada tembok yang

menempel pada benang, maka temboknya harus dipahat dulu

supaya didapat plester sama tebal dan rata.

d) Di tempat-tempat tertentu yaitu pada paku dan rentangan

benang dibuat plester utama yang berhimpit dengan benang-

benang tadi, sebagai standar tebal plester.

e) Plester utama yang vertikal ini dibuat tiap-tiap jarak 1,00

meter. Setelah ini selesai, benang dapat dilepas.

Pembangunan Terminal Penumpang di Kab. Pacitan Tahap IV

Page 32: 01 METODE PELAKSANAAN PACITAN

f) Diantara 2 lajur plester utama di isi penuh dengan adukan,

kemudian digores dengan penggaris besar dan lurus mulai dari

bawah ke atas untuk memperoleh bidang yang rata.

g) Kemudian bidang yang paling luar dilapisi dengan lapisan

encer (kapur + semen merah + air) sambil digosok dengan

papan gosok supaya permukaan standar yang rata, ini disebut

mengaci.

h) Rusuk-rusuk dan sudut pertemuan plester tembok harus

merupakan sudut siku (90°) dan ini harus diplester dengan

adukan 1 semen : 3 pasir supaya tahan benturan-benturan

ringan.

i) Setelah lapis ini betul-betul kering, bidang permukaannya

disapu dengan kapur tohor sebanyak 3 kali, dan agar terlihat

indah kapur ini dicampur dengan zat pewarna yang sesuai

dengan selera pemilik bangunan

Pekerjaan Acian

Pekerjaan acian pada dinding tembok merupakan langkah akhir

dari rangkaian pemasangan dinding, dimulai dari pekerjaan

apasangan dinding batu bata, batako atau selcon kemudian

dilakukan plesteran dan diakhiri dengan acian. Setelah acian

dilakukan maka bisa ditinggal begitu sajauntuk mendapatkan

nuansa dinding bertekstur batu buatan atau dilapisi dengan cat

agar dinding menjadi berwarna sesuai selera. Meskipun terkesan

sederhana yaitu hanya mengoleskan dan menghaluskan semen di

permukaan dinding, namun pekerjaan acian ini memerlukan

keahlian khusus agar finishing dinding bisa benar-benar bagus,

oleh karena itu diperlukan tukang banguna yang telah profesional

dalam mengaci dinding sehingga dapat menghasilkan pekerjaan

yang baik serta dapat selesai dalam waktu yang secepat mungkin.

Pembangunan Terminal Penumpang di Kab. Pacitan Tahap IV

Page 33: 01 METODE PELAKSANAAN PACITAN

Gambar. Acian Dinding

Tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan :

a) Persiapan bahan peralatan : air, semen, cethok, kertas bekas

zak semen dan bahan-bahan lainnya sesuai kebutuhan

b) Menyiapkan tempat penampungan air : ember cor, ember

bekas cat atau tempat lainnya yang dapat digunakan untuk

menampung air

c) Pelan-pelan menaburkan semen kedalam air, cukup ditaburkan

saja tidak boleh diaduk karena dapat menyebabkan semen

menggumpal serta cepat kering sehingga tidak dapat

digunakan untuk bahan acian dinding

d) Menyiram dinding yang akan diaci dengan air hingga basah

agar nantinya dinding tidak meyerap air semen

e) Melaburkan bahan acian semen yang sudah jadike permukaan

dinding dengan menggunakan cetok

f) Menghalusksan pekerjaan acian dengan kertasa bekas semen

sehingga permukaan benar-benar rata dan halus

g) Usahakan agar hasil acian dinding tidak cepat kering, bisa

dengan cara menyiram air. Karena pengeringan yang terlalu

cepat dapat menyebabkan keretakan dinding

h) Pelerjaan acian dinding selesai dikerjakan, namun perlu

menunggu beberapa waktu untuk melanjutkan ke pengerjaan

pengecatan

Pembangunan Terminal Penumpang di Kab. Pacitan Tahap IV

Page 34: 01 METODE PELAKSANAAN PACITAN

3. Pekerjaan Kusen, Pintu, Jendela & Partisi

Pada pemasangan kusen pintu umumnya mempunyai ketinggian

yang seragam terhadap kusen pintu yang lainnya (kecuali desain

khusus).

Demikian juga tinggi jendela diusahakan mempunyai ketinggian

yang sama dengan kusen pintu, kecuali untuk hal-hal yang sifatnya

khusus misalnya kusen jendela untuk kamar mandi.

Perlu diperhatikan pula kearah mana rencananya pintu akan

dibuka. Variasi bentuk/model kusen pintu sebenarnya tidak banyak

dan lebih banyak variasi pada bentuk/model daun pintunya.

Hal-hal yang musti diperhatikan :

a) Mempersiapkan alat-alat dan bahan-bahan material yang

dibutuhkan.

b) Memahami dan dapat mempergunakan alat-alat untuk

memasang kusen dengan benar.

c) Menjaga dan memperhatikan keselamatan kerja dengan benar.

d) Memasang kusen dengan benar sesuai dengan gambar

rencana.

e) Memasang kusen pada ketinggian yang telah ditentukan.

f) Memasang kusen dengan tegak.

g) Memasang kusen pada as.

h) Memasang kusen pada tempat/posisi yang telah ditentukan

dalam gambar.

4. Pekerjaan Plafond

Plafon adalah bagian dari konstruksi bangunan yang berfungsi

sebagai langit-langit bangunan. Pada dasarnya plafon dibuat

dengan maksud untuk mencegah cuaca panas atau dingin agar

tidak langsung masuk ke dalam rumah setelah melewati atap.

Namun demikian dewasa ini plafon tidak lagi hanya sekedar

penghambat panas atau dingin, melainkan juga sebagai hiasan

yang akan lebih mempercantik interior suatu bangunan. Plafon

biasanya dibuat dengan ketinggian tertentu.

Pembangunan Terminal Penumpang di Kab. Pacitan Tahap IV

Page 35: 01 METODE PELAKSANAAN PACITAN

Namun sebagai variasi ada juga yang dibuat tidak selalu rata.

Variasi tersebut dikenal sebagai plafond drop ceiling. Plafon

dibuat lebih tinggi dari yang lain.

Manfaat/kegunaan dari plafon antara lain sebagai berikut :

a) Supaya ruangan di bawah atap selalu tampak bersih, dan tidak

tampak kayu dari rangka-atapnya.

b) Untuk menahan kotoran yang jauh dari bidang atap melalui

celah-celah genteng.

c) Untuk menahan percikan air, agar seisi ruangan selalu

terlindung.

d) Untuk mengurangi panas dari sinar matahari melalui bidang

atap.

Rangka Plafon

Untuk pemasangan plafon diperlukan konstruksi khusus untuk

menggantungkannya yang dikenal dengan nama rangka plafon.

Bahan rangka plafon yang umum digunakan adalah kayu,

meskipun dewasa ini dikenal juga rangka plafon dari bahan besi

hollow (besi berbentuk kotak).

Bahan ini tahan terhadap rayap dan api yang membuat plafon

bertahan lama dibanding menggunakan kayu.

a) Ukuran Batang Rangka Plafon

Ukuran batang rangka plafon ditentukan dari jarak bentang

dari ruangan, jenis bahan yang digunakan, dan panjang-

pendeknya batang gantung.

Ukuran-ukuran batang kayu tersebut berdasarkan pengalaman

empiris dan yang biasa digunakan. Ukuran tersebut dapat saja

berubah sesuai dengan hasil hitungan berdasarkan kekuatan

kayu.

Rangka langit-Iangit untuk kuda-kuda biasa dibuat dari kayu

ukuran 4/6 atau 5/7, dilengkapi dengari klos dari reng 2/3 cm

yang dipasang berselang-seling. Pada kuda-kuda papan untuk

rangka langit- Iangit cukup dengan menggunakan kayu reng

berukuran ¾ cm.

Pembangunan Terminal Penumpang di Kab. Pacitan Tahap IV

Page 36: 01 METODE PELAKSANAAN PACITAN

Ketentuan Pemasangan

Batang-batang dipasang rata dengan bagian bawah balok-ikat

kuda-kuda. Jika jarak antar dinding yang mendukung kuda-kuda

dalam ruangan kurang dari jarak antara kuda-kuda, maka batang-

batang gantung plafon induk dipasang tegak lurus arah dinding

dan masuk dalam pasangan dinding. Namun, jika jarak antara

kuda-kuda kurang dari jarak antar dinding yang mendukung kuda-

kuda, maka batang – batang gantung plafon induk dipasang tegak

lurus pada balok ikat dari kuda-kuda.

Pada prinsipnya pemasangan batang penggantung plafon adalah

sama, tetapi jaraknya tidak sama tergantung dari bahan plafon

yang igunakan. Pada bangunan perumahan dalam pemasangan

plafond, ketentuan untuk tinggi ruang/kamar minimal sekurang-

kurangnya 2,40 m kecuali kalau kasau-kasaunya miring sekurang-

kurangnya ½ dari luas ruang mempunyai tinggi ruang 2,40 m dan

tinggi ruang selebihnya pada titik terendah tidak kurang dari 1,75

m. Pada ruang cuci dan kamar mandi diperbolehkan sampai

sekurang-kurangnya 2,10 m.

Penutup Plafon

Bahan plafon sangat banyak ragamnya, dari kayu, multiplek,

lembar semen asbes, hardbord, softboard, acoustic tile, particle

board, aluminimum, sampai gipsum.

Pilihan yang paling murah dan baik adalah papan gipsum, karena

perawatannya mudah. Berikut merupakan beberapa keuntungan

bila memilih papan gipsum;

a) Harga jadi untuk 1 m2 terpasang lebih murah dibandingkan

dengan memakai triplek.

b) Bahannya rata, pertemuan antar papan tidak terdapat celah.

c) Bila terjadi kerusakan pada bagian tertentu, tidak diperlukan

pembongkaran total, cukup bagian rusak saja yang dipotong.

Lalu, potong papan gypsum yang baru, kemudian tempelkan

pada potongan yang rusak tadi dengan menggunakan semen

compound (semen pengikat bahan gipsum), pegang sebentar

lalu dilepas.

Pembangunan Terminal Penumpang di Kab. Pacitan Tahap IV

Page 37: 01 METODE PELAKSANAAN PACITAN

d) Tahap selanjutnya adalah pemasangan lisplafon. Bahan terbuat

dari gipsum dengan panjang 2,5 meter. Cara pemasangannya

pun menggunakan semen compound.

e) Untuk finishing plafon, cat yang dipakai adalah cat tembok.

5. Pekerjaan Lantai

Tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan:

a) Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

b) Pahami gambar kerja, pola pemasangan, dll.

c) Sortir keramik agar memperoleh keseragaman (ukuran dan

warna)

d) Rendam keramik yang akan dipasang ke dalam bak air selama

± 1 jam.

e) Keramik dianginkan dengan cara diletakkan pada tempat

dudukan/tatakan keramik setelah proses perendaman selesai.

f) Tentukan garis dasar pasangan serta peil dari lantai.

Penentuan peil ini untuk seluruh kesatuan peil didalam

ruangan.

g) Pasang benang arah horizontal dan vertikal pada lantai sesuai

elevasi pada gambar kerja.

h) Mulailah memasang keramik lantai ke arah vertikal dan

horisontal sesuai dengan benang yang sudah di seting

terhadap ruangan, seperti pada contoh dibawah ini.

i) Setelah keramik kepalaan selesai deikerjakan, anda bisa

memasang keramik pada seluruh bidang lantai ruangan.

j) Dan setelah semua keramik lantai terpasang dan adukannya

sudah kering, maka sudah bisa untuk dicor nad.

k) Langkah terakhir adalah membersihkan permukaan keramik

dari kotoran sisa adukan dan sisa cor nad.

Pembangunan Terminal Penumpang di Kab. Pacitan Tahap IV

Page 38: 01 METODE PELAKSANAAN PACITAN

Gambar. Pekerjaan Pemasangan

Keramik

6. Pekerjaan Sanitair

Pekerjaan sanitaire adalah pekerjaan berhubungan dengan air

seperti untuk ruang toilet maupun dapur, pekerjaan perlengkapan

yang akan dipasang pada ruang-ruang yang berhubungan dengan

air pada bangunan rumah ada tiga yaitu, dua KM/WC dan satu

dapur.

Perlengkapan sanitaire yang akan dipasang adalah closed duduk +

jet washer, Urinoir, Sekat Urinoir, Floor drain, Wastafel kran,

Kran air, Cermin wastafel, Tempat sabun, Gantungan handuk,

Tempat tissue, Gantungan baju

7. Pekerjaan Pengecatan

Pada saat melakukan pengecatan baik itu tembok lama maupun

baru, hal pertama yang harus dilakukan adalah memilih warna

yang sesuai dengan fungsi dinding yang akan dicat, memilih warna

yang sesuai dengan selera, langkah selanjutnya adalah

menentukan merek cat yang sesuai dengan anggaran.

Tahapan-tahapan pelaksanaan pekerjaan;

a) Pilih jenis cat yang tepat guna.Faktor nomor satu yang harus

kita tentukan adalah untuk bidang manakah cat itu akan

Pembangunan Terminal Penumpang di Kab. Pacitan Tahap IV

Page 39: 01 METODE PELAKSANAAN PACITAN

digunakan, untuk bidang interior atau untuk eksterior; untuk

mendapatkan hasil maksimal usahakan menggunakan produk

cat yang tepat guna.

b) Gunakan produk yang transparan. Bandingkan beberapa

produk cat, baca keterangan/aturan pemakaian dan yang tidak

kalah pentingnya data teknis yang ada pada kemasan masing-

masing.

c) Tentukan pilihan warna. Satu hal yang juga perlu menjadi

bahan pertimbangan dalam memilih cat adalah tersedianya

warna-warna yang bisa memenuhi selera kita.

d) Hitung jumlah kebutuhan.Bila sudah bisa menentukan jenis

cat, merek serta warna cat yang akan gunakan, selanjutnya

adalah menentukan berapa banyak cat yang diperlukan untuk

sebuah ruangan atau tempat yang akan dicat.

8. Pekerjaan Finishing Tangga

Pekerjaan finishing tangga ini meliputi:

Pek. Leveling tangga

Jika langkah-langkah tangga tidak diratakan, maka tangga

keseluruhan dapat menderita masalah struktural dan mereka juga

akan mewakili bahaya untuk orang yang Anda cintai.

Tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan:

a) Periksa tingkat langkah tangga dengan meletakkan tingkat

memanjang dan lebar bijaksana.

b) Jika gelembung tersebut tidak di pusat, maka itu berarti bahwa

langkah-langkah yang tidak diratakan. Mengukur ruang antara

tingkat dan tangga tapak takik. Perhatikan pengukuran.

c) Tempat berikutnya jumlah yang diperlukan shims atau

potongan-potongan kecil kayu di tapak takik untuk membuat

tingkat.

d) Sekarang tempat tapak atas takik diratakan. Kemudian

verifikasi tingkat lagi. Jika Anda puas dengan hasilnya, maka

Anda dapat kuku tapak tangga ke tempatnya.

e) Ulangi proses leveling jika ada masalah. Lakukan ini untuk

setiap langkah.

Pembangunan Terminal Penumpang di Kab. Pacitan Tahap IV

Page 40: 01 METODE PELAKSANAAN PACITAN

Pek. Keramik tangga

Tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan:

a) Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

b) Pahami gambar kerja, pola pemasangan, dll.

c) Sortir keramik agar memperoleh keseragaman (ukuran dan

warna)

d) Rendam keramik yang akan dipasang ke dalam bak air selama

± 1 jam.

e) Keramik dianginkan dengan cara diletakkan pada tempat

dudukan/tatakan keramik setelah proses perendaman selesai.

f) Tentukan garis dasar pasangan serta peil dari lantai.

Penentuan peil ini untuk seluruh kesatuan peil didalam

ruangan.

g) Pasang benang arah horizontal dan vertikal pada lantai sesuai

elevasi pada gambar kerja.

h) Mulailah memasang keramik lantai ke arah vertikal dan

horisontal sesuai dengan benang yang sudah di seting

terhadap ruangan, seperti pada contoh dibawah ini.

i) Setelah keramik kepalaan selesai deikerjakan, anda bisa

memasang keramik pada seluruh bidang lantai ruangan.

j) Dan setelah semua keramik lantai terpasang dan adukannya

sudah kering, maka sudah bisa untuk dicor nad.

k) Langkah terakhir adalah membersihkan permukaan keramik

dari kotoran sisa adukan dan sisa cor nad.

Pek. Railling tangga

Tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan:

a) Marking As & elevasi untuk posisi railling tangga & tentukan

letak tiang railling tangga

b) Pasang tiang railling pada awal trap tangga dan pada bordes

lantai atasnya

c) Tarik benang antar kedua tiang railling tangga

Pembangunan Terminal Penumpang di Kab. Pacitan Tahap IV

Page 41: 01 METODE PELAKSANAAN PACITAN

d) Pasang tiang railling tangga sesuai dengan jarak desain &

matikan dudukan tiang railling tangga

e) Pasang railling horisontal dengan menumpu pada tiang

f) Sambung railling horisontal untuk trap berikutnya

g) Ratakan & haluskna sambungan serta bersihkan railling

tangga yang telah terpasang

Pek. Stairnossing tangga

9. Pekerjaan Facade

Bidang yang tampak pada bangunan arsitektur: wajah bangunan

(the face of a building), mencerminkan bagian terpenting dari

bangunan itu sendiri.

II. PEKERJAAN ARSITEKTUR LT. ATAP ELV. 8,30 & LT. ATAP

ELV. 10,70

1. Pekerjaan Dinding & Plesteran

Pekerjaan Dinding

Pemasangan bata sebagai dinding rumah merupakan pekerjaan

yang perlu mendapatkan perhatian terutama pada pekerjaan

pasangan bata yang ditujukan untuk pembuatan dinding. Dalam

pemasangannya, disamping kerapian pekerjaan harus

diperhatikan dari segi kekuatan, kelurusan pasangan, ketegakan

dan pengaruh kesikuan terhadap ruangan dan yang perlu

diperhatikan juga adalah keamanan sewaktu pemasangan dan juga

koefesienan pemakaian material.

Tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan:

a) Chek posisi penempatan dinding yang akan dikerjakan dan

chek kondisi pondasi penempatan dinding apakah sudah

kondisi baik.

b) Kondisi pondasi/sloof harus bersih dan mempunyai alur

pengikatan antara sloof ke pasangan bata Jika terdapat kotoran

atau lumpur pada sloof harus dibersihkan supaya pengikatan

dinding dengan sloof terikat dengan baik. Demikian juga

halnya pada kolom harus dipastikan tersedia angkur untuk

Pembangunan Terminal Penumpang di Kab. Pacitan Tahap IV

Page 42: 01 METODE PELAKSANAAN PACITAN

pengikatan ke dinding (biasanya angkur menggunakan besi 10

mm yang ditanamkan ke kolom sewaktu pengecoran dan

muncul dengan panjang antara 15 – 20 cm).

c) Jika kondisi sloof dan kolom sudah baik, kemudian lakukan

pembuatan garis benang pada bagian dinding yang akan

dipasangkan. Untuk garis lurus secara horizontal dilakukan

pembuatan benang pada salah satu sisi bagian pinggir bata

yang akan dipasang, dilakukan dengan penarikan benang dari

ujung ke ujung dinding. Untuk ketegakan dibuat garis tegak

lurus secara vertical terhadap benang horizontal yang sudah

dibuat, pembuatan garis vertical dapat dibuat pada kolom yang

ada ataupun pembuatan mal bantu dikedua ujung dinding yang

akan dipasangkan.

d) Jika benang horizontal pada pemasangan awal sudah

terpasang. kemudain mulai memasang bata pada kedua ujung

bagian dinding yang akan dipasangkan , kemudian dilanjutkan

mulai satu demi satu hingga tercapai sambungan dari ujung

keujung. Lakukan pengecekan leveling diatas batu bata yang

sudah terpasang dan pastikan semua pasangan bata semuanya

dalam keadan rata. Jika sudah rata maka ini adalah menjadi

panduan untuk memasang ketingakt berikutnya. Harus

dipasikan ketebal mortar harus tetap sama dan demikian juga

pengisian mortar antar bata harus sama.

e) Jika saat pemasangan terdapat perbedaan ketinggian bata,

maka untuk mendapatkan kerataan dapat dilakukan dengan

memukul ujung bata dengan pelan sampai bata tetap rata,

pemukulan dapat dilakukan dengan kondisi adukan masih

dalam keadaan basah. Jika adukan/ mortar sudah kering maka

mortar harus diambil dan diganti dengan adukan/mortar baru.

f) Jika bata sudah dipasangkan dalam beberapa rangkaian,

kadang adukan/mortar ada yang berlebih atau sampai melelh

hingga keluar dari sisi pinggir pasangan, jika itu terjadi adukan

berlebih harus segera di ratakan dengan menggunakan sendok

semen supaya permukaan tetap rata, jangan biarkan sempat

Pembangunan Terminal Penumpang di Kab. Pacitan Tahap IV

Page 43: 01 METODE PELAKSANAAN PACITAN

mengering karena hal ini sangat mempengarui kerapian dan

kerataan dinding saat pelaksanaan plesteran.

g) Setelah mendapatkan beberapa tingkatan pasangan bata yang

sudah dipasangkan yang telah terhubung dari ujung keujung

bagian didnding ayng dipasangkan, anda kemudian harus

menarik garis horizontal dari ujung keujung pada garis vertical

yang dibuat untuk mendapatkan ketegakan dinding.

Pemasangan benang horizontal dapat dilakukan setiap 50 cm.

Pastikan anda tetap memasangkan dalam 1 garis lurus sesuai

denga benang yang dipasangkan sehingga didapatkan

ketegakan dinding yang baik dan kondisi pasangan tetap rapi

sampai posisi atas.

Pekerjaan Plesteran

Setelah dinding terpasang sampai atas, mulailah melakukan

pelapisan penutup dinding bata/batako. Pelapisan dilakukan

dengan diplester untuk dinding dalam. Dinding luar atau batas

kavling biasanya hanya disawut (plesteran tanpa dihaluskan serta

tanpa diaci). Sebaiknya saat memulai suatu pekerjaan plesteran

hendaknya dinding batu bata/batako disiram terlebih dahulu

dengan air agar plesteran cepat menempel di dinding. Setelah

seluruh dinding diplester, diamkan beberapa hari agar kadar

airnya cepat hilang. Biasanya setelah kadar air seluruhnya telah

menguap, plesteran akan terlihat retak-retak kecil.

Tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan:

a) Tembok yang akan diplester dibagi dalam beberapa bagian

(petak-petak).

b) Pada keempat sudut petak tembok dipasang paku dengan

kepala menonjol .± 3 cm dari bidang tembok, untuk

merentangkan benang.

c) Jarak benang dari sisi tembok 1,5 cm dan bila ada tembok yang

menempel pada benang, maka temboknya harus dipahat dulu

supaya didapat plester sama tebal dan rata.

Pembangunan Terminal Penumpang di Kab. Pacitan Tahap IV

Page 44: 01 METODE PELAKSANAAN PACITAN

d) Di tempat-tempat tertentu yaitu pada paku dan rentangan

benang dibuat plester utama yang berhimpit dengan benang-

benang tadi, sebagai standar tebal plester.

e) Plester utama yang vertikal ini dibuat tiap-tiap jarak 1,00

meter. Setelah ini selesai, benang dapat dilepas.

f) Diantara 2 lajur plester utama di isi penuh dengan adukan,

kemudian digores dengan penggaris besar dan lurus mulai dari

bawah ke atas untuk memperoleh bidang yang rata.

g) Kemudian bidang yang paling luar dilapisi dengan lapisan

encer (kapur + semen merah + air) sambil digosok dengan

papan gosok supaya permukaan standar yang rata, ini disebut

mengaci.

h) Rusuk-rusuk dan sudut pertemuan plester tembok harus

merupakan sudut siku (90°) dan ini harus diplester dengan

adukan 1 semen : 3 pasir supaya tahan benturan-benturan

ringan.

i) Setelah lapis ini betul-betul kering, bidang permukaannya

disapu dengan kapur tohor sebanyak 3 kali, dan agar terlihat

indah kapur ini dicampur dengan zat pewarna yang sesuai

dengan selera pemilik bangunan

2. Pekerjaan Kusen, Pintu & Jendela

3. Pekerjaan Lantai

Tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan:

a) Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

b) Pahami gambar kerja, pola pemasangan, dll.

c) Sortir keramik agar memperoleh keseragaman (ukuran dan

warna)

d) Rendam keramik yang akan dipasang ke dalam bak air selama

± 1 jam.

e) Keramik dianginkan dengan cara diletakkan pada tempat

dudukan/tatakan keramik setelah proses perendaman selesai.

Pembangunan Terminal Penumpang di Kab. Pacitan Tahap IV

Page 45: 01 METODE PELAKSANAAN PACITAN

f) Tentukan garis dasar pasangan serta peil dari lantai.

Penentuan peil ini untuk seluruh kesatuan peil didalam

ruangan.

g) Pasang benang arah horizontal dan vertikal pada lantai sesuai

elevasi pada gambar kerja.

h) Mulailah memasang keramik lantai ke arah vertikal dan

horisontal sesuai dengan benang yang sudah di seting

terhadap ruangan, seperti pada contoh dibawah ini.

i) Setelah keramik kepalaan selesai deikerjakan, anda bisa

memasang keramik pada seluruh bidang lantai ruangan.

j) Dan setelah semua keramik lantai terpasang dan adukannya

sudah kering, maka sudah bisa untuk dicor nad.

k) Langkah terakhir adalah membersihkan permukaan keramik

dari kotoran sisa adukan dan sisa cor nad.

Gambar. Pekerjaan Pemasangan

Keramik

4. Pekerjaan Pengecatan

Pada saat melakukan pengecatan baik itu tembok lama maupun

baru, hal pertama yang harus dilakukan adalah memilih warna

yang sesuai dengan fungsi dinding yang akan dicat, memilih warna

yang sesuai dengan selera, langkah selanjutnya adalah

menentukan merek cat yang sesuai dengan anggaran.

Pekerjaan pengecatan ini meliputi :

a. Cat melamic pintu kayu

Pembangunan Terminal Penumpang di Kab. Pacitan Tahap IV

Page 46: 01 METODE PELAKSANAAN PACITAN

b. Pek. Finishing cat interior

Tahapan-tahapan pelaksanaan pekerjaan;

a) Pilih jenis cat yang tepat guna. Faktor nomor satu yang harus

kita tentukan adalah untuk bidang manakah cat itu akan

digunakan, untuk bidang interior atau untuk eksterior; untuk

mendapatkan hasil maksimal usahakan menggunakan produk

cat yang tepat guna.

b) Gunakan produk yang transparan. Bandingkan beberapa

produk cat, baca keterangan/aturan pemakaian dan yang tidak

kalah pentingnya data teknis yang ada pada kemasan masing-

masing.

c) Tentukan pilihan warna. Satu hal yang juga perlu menjadi

bahan pertimbangan dalam memilih cat adalah tersedianya

warna-warna yang bisa memenuhi selera kita.

d) Hitung jumlah kebutuhan.Bila sudah bisa menentukan jenis

cat, merek serta warna cat yang akan gunakan, selanjutnya

adalah menentukan berapa banyak cat yang diperlukan untuk

sebuah ruangan atau tempat yang akan dicat.

D. PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

I. PEKERJAAN PLUMBING

1. Peralatan Utama

a. Transfer Pump

b. Booster Pump

c. Sumpit Pump

d. Bioteck

e. Instalasi Ruang Pompa

2. Instalasi Pipa Air Bersih

Tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan :

a) Pengadaan, pemasangan dan pengujian secara sempurna unit-

unit peralatan utama yang diperlukan dalam system

penyediaan air bersih yaitu instalasi pipa beserta alat

bantunya.

Pembangunan Terminal Penumpang di Kab. Pacitan Tahap IV

Page 47: 01 METODE PELAKSANAAN PACITAN

b) Pengadaan dan pemasangan kran-kran air terdapat wastafel

dan meja laboratorium.

c) Pemasangan dan pengujian pipa-pipa distribusi kesetiap

peralatan sanitasi dan lain-lain seperti yang tercantum dalam

gambar.

d) Memperbaiki semua kerusakan, yang di akibatkan baik oleh

bobokan-bobokan, galian-galian maupun oleh kecerobohan

para pekerja.

e) Pengujian terhadap kebocoran dan tekanan dari system

plambing air bersih secara keseluruhan dan mengadakan

pengamatan sampai system berjalan baik sesuai di kehendaki

yaitu suatu system instalasi yang sempurna dan terpadu.

f) Sebelum sistem penyediaan air bersih atau bagian dari system

ini dipakai harus dilakukan cara pengurasan yaitu air yang ada

di dalam system di buang lebih dahulu.

3. Instalasi Pipa Air Kotor, Air Bekas & Vent

Tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan :

a) Pengadaan dan pemasangan pipa beserta pelengkapanya yang

di perlukan dala system pembuangan, dan semua alat sanitasi

yang ada sampai penyaluran akhir.

b) Pengadaan dan pemasangan pipa dari alat sanitasi sampai

keseluruh jaringan air buangan (roil).

c) Memperbaiki semua kerusakan yang di akibatkan baik oleh

adanya bobokan-bobokan, galian-galian maupun oleh

kecerobohan para pekerja.

d) Pengujian system perpipaan terhadap kebocoran system

plambing air kotor secara keseluruhan dan mengadakan

pengamatan sampai system bekerja baik.

e) Pengadaan dan pemasangan instalasi drainasi dari talang atap

sampai kepada saluran pembuangan diluar lokasi.

4. Instalasi Pipa Air Hujan

Tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan :

Pembangunan Terminal Penumpang di Kab. Pacitan Tahap IV

Page 48: 01 METODE PELAKSANAAN PACITAN

a) Pipa diletakkan persis dibawah lobang talang yang telah diberi

torong talang.

b) Pipa saluran air hujan dapat dipasang menempel di dinding

luar dengan menggunakan klem atau dapat ditanam di dinding

bila berukuran <2 “.

c) Bila saluran pembuang air hujan berupa saluran tertutup harus

dibuat bak kontrol pada pertemuan pipa air hujan dengan

saluran pembuang.

d) Bila terdapat sambungan, arah shock harus sebelah atas, dan

penyambungannya harus benar-benar kuat.

5. Testing Comisioning

Mengadakan Testing Commissioning terhadap seluruh peralatan

maupun pekerjaan dalam paket pekerjaan plumbing ini hingga

berfungsi dengan baik dan memenuhi persyaratan/standard yang

telah ditentukan didalam spesifikasi teknis ini.

II. PEKERJAAN FIRE FIGHTING

1. Pekerjaan Fire Hydrant & Fire Extinguisher

Fire Hydrant

Sebuah susunan pipa secara permanen terhubung ke sumber air

selain sistem, pipa air pasokan bertekanan yang menyediakan

sarana siap pasokan air untuk pemadam kebakaran dan tujuan

yang memanfaatkan kemampuan penyusunan (suction) dari

Pumpers Pemadam Kebakaran.

Fire Extinguisher

Sebuah perangkat portabel, dilakukan atau pada roda dan

dioperasikan oleh tangan, yang berisi agen pemadaman kebakaran

yang dapat dikeluarkan di bawah tekanan untuk tujuan kebakaran

menekan atau pemadam.

2. Testing Comisioning

Mengadakan Testing Commissioning terhadap seluruh peralatan

maupun pekerjaan dalam paket pekerjaan plumbing ini hingga

Pembangunan Terminal Penumpang di Kab. Pacitan Tahap IV

Page 49: 01 METODE PELAKSANAAN PACITAN

berfungsi dengan baik dan memenuhi persyaratan/standard yang

telah ditentukan didalam spesifikasi teknis ini.

III. PEKERJAAN VAC

1. Peralatan Utama

2. Pekerjaan Instalasi Ducting

3. Pekerjaan Instalasi Pipa Refrigant

IV. PEKERJAAN ELEKTRIKAL

1. Peralatan Utama

2. Instalasi Lampu, Sakelar & Stop Kontak

3. Instalasi Penangkal Petir

V. PEKERJAAN ELEKTRONIK

1. Sistem telepon

2. Sistem CCTV

3. Sistem Fire Alarm

4. Sistem Tata Suara

E. PEKERJAAN PENGASPALAN JALAN MASUK

PEKERJAAN HOTMIK

Pembangunan Terminal Penumpang di Kab. Pacitan Tahap IV