Perkembangan Perekonomian Terkini - Kadin Indonesia · Hal ini memberikan tekanan pada perekonomian...

44
Kementerian Keuangan Republik Indonesia Perkembangan Perekonomian Terkini Prof. Dr. Bambang P.S. Brodjonegoro Menteri Keuangan Dialog Kamar Dagang Indonesia 8 Desember 2014

Transcript of Perkembangan Perekonomian Terkini - Kadin Indonesia · Hal ini memberikan tekanan pada perekonomian...

Page 1: Perkembangan Perekonomian Terkini - Kadin Indonesia · Hal ini memberikan tekanan pada perekonomian Indonesia. Kementerian Keuangan Pertumbuhan PDB 2010-2013: 6.2%. ... telah mendukung

Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Perkembangan Perekonomian TerkiniProf. Dr. Bambang P.S. Brodjonegoro

Menteri Keuangan

Dialog Kamar Dagang Indonesia8 Desember 2014

Page 2: Perkembangan Perekonomian Terkini - Kadin Indonesia · Hal ini memberikan tekanan pada perekonomian Indonesia. Kementerian Keuangan Pertumbuhan PDB 2010-2013: 6.2%. ... telah mendukung

Kementerian Keuangan 2

Outline Perkembangan PerekonomianTerkini

Fokus Pemerintah di Bidang Fiskal

APBN-P 2014 & APBN 2015

Kebijakan Pertumbuhan JangkaMenengah

Page 3: Perkembangan Perekonomian Terkini - Kadin Indonesia · Hal ini memberikan tekanan pada perekonomian Indonesia. Kementerian Keuangan Pertumbuhan PDB 2010-2013: 6.2%. ... telah mendukung

Kementerian Keuangan

Executive Summary :

Perekonomian Global

• Kinerja ekonomi global 2014 sedikit lebih rendah dibanding perkiraan awal . Revisi outlook perekonomian global oleh lembaga dunia (WEO : 3,6% (apr) 3,4% (juli)3,3% (okt)) Ekonomi AS tumbuh cukup baik, Q3-2014: 3,9%, Eropa dan Jepang lebih rendah dari perkiraan awal. Hasil FOMC 29 Oktober, The Fed mengakhiri Quantitative Easing pada Oktober 2014. Sementara itu,

kenaikan suku bunga acuan direncanakan akan dilakukan pada pertengahan tahun 2015. Q3 2014 perekonomian Jepang kontraksi sebesar -1,9% (QoQ), konsumsi masyarakat masih lemah dan

belum mampu mendorong pertumbuhan. Rencana kenaikan pajak penjualan Jepang di tunda. Ekonomi Tiongkok masih sesuai perkiraan awal, perekonomian India relatif tumbuh lebih baik didorong

reformasi ekonomi negara tersebut Brazil telah menaikan suku bunga acuan sebesar 50bps menjadi 11.75%

• Likuiditas global diperkirakan masih relatif tidak berubah Ekspektasi perubahan kebijakan suku bunga rendah The Fed dapat menciptakan risiko pada pengetatan

likuiditas global. Jepang dan Eropa masih mempertahankan kebijakan pembelian obligasi/stimulus monter hingga tahun

2015 sehingga diharapkan dapat mengimbangi pasokan likuiditasi di pasar. Tiongkok dan Rusia jugamempertimbangkan untuk melakukan pelonggaran moneter di tahun 2015.

• Harga Komoditas Global masih cenderung menurun hingga akhir tahun. Untuk harga minyak mentah masih terus turun karena melimpahnya supply minyak dunia, namun perlu

diwaspadai risiko tekanan harga akibat kebutuhan untuk musim dingin. Rata rata Brent, WTI di Nov-’14 pada kisaran USD75-78 per barel

3

Page 4: Perkembangan Perekonomian Terkini - Kadin Indonesia · Hal ini memberikan tekanan pada perekonomian Indonesia. Kementerian Keuangan Pertumbuhan PDB 2010-2013: 6.2%. ... telah mendukung

Kementerian Keuangan

Executive Summary :

Perekonomian Domestik

• Pertumbuhan Ekonomi berpotensi lebih lambat dari perkiraan sebelumnya Pertumbuhan ekonomi Indonesia Q3-2014 mencapai 5,01% (yoy) (Q1 5,21% (yoy), Q2 5,12% (yoy), Outlook pertumbuhan ekonomi di Q4 2014 diperkirakan <5% pertumbuhan 2014 keseluruhan mencapai 5,0%

• Laju inflasi Indonesia diperkirakan lebih tinggi dari perkiraan awa (5,3%) sebagai dampak penyesuaian harga BBM Nov 1,5% (mtm), Jan-Nov: 5,75% (ytd), dengan kenaikan harga BBM Rp2000/liter inflasi 2014 diperkirakan 7.6% yoy

• Ekspor Impor di bulan Oktober ‘14 mencatat surplus relatif kecil sebesar USD23,2 juta. Defisit kumulatif sedikit menurun dibanding bulan lalu dan mencapai USD1,65 miliar Neraca perdagangan bulan Agustus: Defisit US$ 318,1 juta, September 2014 : US$270 juta

• Kinerja transaksi berjalan Q3-2014 membaik dgn turunnya defisit dari US$8,7 miliar (4,06% PDB) menjadi US$6,8 miliar (3,07% PDB) Neraca perdagangan barang Q3 kembali surplus sejalan dg peningkatan surplus neraca perdagangan nonmigas.

Sementara impor turun sejalan dg moderasi pertumbuhan ekonomi. Kinerja transaksi finansial menunjukkan surplus yg cukup tinggi yg bersumber dari peningkatan investasi langsung

sehingga mampu menutup defisit transaksi berjalan Cadangan devisa Nov 2014: USD 111,14 Billion

• Nilai tukar masih mengalami tekanan Kinerja arus modal masuk menurun dalam tiga bulan terakhir, namun secara kumulatif arus modal masuk (Saham,

SUN &SBI) selama tahun 2014 (per 31 Oktober) telah mencapai Rp. 178 Triliun Per 5 Desember 2014 : Rp12.296 depresiasi 0,88% (ytd) Nilai tukar rata-rata 2014 diperkiarkan Rp11,900/USD,

• Nov 2014, Harga ICP USD 75.4/barel. Harga ICP (dan minyak dunia) masih menunjukkan penurunan. Outlook di tahun2014 diperkirakan USD98/brl.

• Outlook lifting minyak diperkirakan lebih rendah dari asumsi APBNP 2014

4

Page 5: Perkembangan Perekonomian Terkini - Kadin Indonesia · Hal ini memberikan tekanan pada perekonomian Indonesia. Kementerian Keuangan Pertumbuhan PDB 2010-2013: 6.2%. ... telah mendukung

PerkembanganPerekonomian Terkini

5

Page 6: Perkembangan Perekonomian Terkini - Kadin Indonesia · Hal ini memberikan tekanan pada perekonomian Indonesia. Kementerian Keuangan Pertumbuhan PDB 2010-2013: 6.2%. ... telah mendukung

Kementerian Keuangan 6

Consensus forecast Oktober 2014

Sumber: WEO-IMF

Sumber: Worldbank

WEO IMF 20132014 2015

Apr'14 Jul'14 Oct'14 Apr'14 Jul‘14 Oct‘14

GDP

World 3,3 3,6 3,4 3,3 3,9 4,0 3,8US 2,2 2,8 1,7 2,2 3,0 3,0 3,1Europe -0,4 1,2 1,1 0,8 1,5 1,5 1,3China 7,7 7,5 7,4 7,4 7,3 7,1 7,1India 4,7 5,4 5,4 5,6 6,4 6,4 6,4ASEAN-5 6,2 4,9 4,6 4,7 5,4 5,6 5,4Indonesia 5,8 5,4 5,2* 5,2 5,8 5,5* 5,5

Trade Vol. World 3,0 4,3 4,0 3,8 5,3 5,3 5,0

2012 2013e 2014f 2015fJan-14 Jun-14 Jan-14 Jun-14 Jan-14 Jun-14

World 2.5 2.4 2.4 3.2 2.8 3.4 3.4Memo item: World (2010 PPP weights) 3.2 2.9 3.1 3.7 3.4 3.9 4.0High Income 1.5 1.3 1.3 2.2 1.9 2.4 2.4

Euro Area -0.6 -0.4 -0.4 1.1 1.1 1.4 1.8Japan 1.4 1.7 1.5 1.4 1.3 1.2 1.3United States 2.8 1.8 1.9 2.8 2.1 2.9 3.0

Developing countries 4.8 4.8 4.8 5.3 4.8 5.5 5.4China 7.7 7.7 7.7 7.7 7.6 7.5 7.5Indonesia 6.3 6.3 5.8 5.3 5.3 5.5 5.6

India 6,7 4.5 4.5 4.7 6.2 5.5 6.6 6.3

Economic Forecasters 2014 2015ING 5.2 5.5Citigroup 5.1 5.1Credit Suisse 5.0 5.2Nomura 5.3 5.8IHS Global Insight 5.2 5.5HSBC Economics 5.2 6.0ANZ Bank 5.4 5.8JP Morgan Chase 4.9 5.1Barclays Capital 5.3 5.5OCBC Bank 5.5 5.7FERI 5.1 5.5Oxford Economics 5.1 5.8Mandiri Sekuritas 5.3 5.6Econ Intelligence Unit 5.2 5.9BofA - Merrill Lynch 5.4 6.0Rata-rata 5.2 5.6

*per September 2014

Institution 2014 2015

Bank Indonesia (Nov 2014) 5.1 - 5.5 5.4-5.8*

IMF (Article IV, Des 2014) 5.1 5.0

World Bank (IEQ, Des 2014) 5.1 5.2

ADB (September 2014) 5.3 5.8

OECD (Desember 2014) 5,1 5,2

Perekonomian dunia masih belum stabil... Hal ini memberikan tekanan pada perekonomian Indonesia

Page 7: Perkembangan Perekonomian Terkini - Kadin Indonesia · Hal ini memberikan tekanan pada perekonomian Indonesia. Kementerian Keuangan Pertumbuhan PDB 2010-2013: 6.2%. ... telah mendukung

Kementerian Keuangan

Pertumbuhan PDB2010-2013: 6.2%2005-2009: 5.6%2000-2004: 4.6%

Inflasi2009-2013: 5.9%2004-2008: 8.8%1999-2003: 8.7%

Pencapaian

Kemiskinan & pengangguran

2014: 11.25% & 5.94%2013: 11.37% & 6.25%2009: 14.15% & 7.87% 2004: 16.66% & 9.86%

Rasio Utang:2013: 26.2%2009: 28.3%2004: 57%

Defisit Fiskal:Terjaga < 3 % PDB

7

Tantangan

Rasio Gini (inequality)2013: 0.412009: 0.372005: 0.36

Subsidi vs Modal (% thd Belanja Negara)2013: 22% vs 8.9%2009: 15% vs 8.1%2004: 21% vs 14.4%

Productive spending terbatas

Pertumbuhan Sektor Manufaktur

Era 2000-an 4.9%Era 1990-an 10.2%

Pencapaian Perekonomian Indonesia…terdapat banyak peningkatan tetapi juga masih menghadapi berbagai tantangan

Page 8: Perkembangan Perekonomian Terkini - Kadin Indonesia · Hal ini memberikan tekanan pada perekonomian Indonesia. Kementerian Keuangan Pertumbuhan PDB 2010-2013: 6.2%. ... telah mendukung

Kementerian Keuangan

Summary perkembangan indikator perekonomian Indonesia 2014...

Pertumbuhan PDB 2014: Q1-2014 5,21% (yoy), Q2-2014 5,12% (yoy),Q3-2014 5,01% (yoy).

Outlook pertumbuhan PDB 2014 5,0% antara lain didorong oleh kebijakan stabilisasi dan masih lemahnya permintaan global.

Pertumbuhan ekonomi Nilai tukar Rupiah

terhadap USD mencapai Rp12.296depresiasi 0,88% (ytd)pada penutupan 5 Desember 2014

Kondisi nilai tukar terkini merupakan kondisi equilibrium baru akibat normalisasi kebijakan moneter di AS (Tapering).

Nilai Tukar Rupiah IHSG ditutup 5.187,99

menguat 21,38% (ytd) 5 Desember 2014. IHSG kembali melewati level psikologis 5000

Net capital inflow Jan –Nov2014 tercatatsekitar Rp214,48 TYield SUN 10Y turun dari 8,57% (Januari) menjadi 7,58% (5 Desember 2014)

Pasar Keuangan

Inflasi November 2014 : 1,5% (mtm) , 5,75% (ytd) atau 6,23% (yoy)

Koordinasi yang baik antara Pemerintah dan Bank Indonesia telah membantu terjaganya inflasi.

Inflasi Q3-2014 2014, investasi mencapai Rp119.9T. (PMA : Rp 78.3T, PMDN: Rp 41.6T).

Angka investasi kuartalan yang terus menunjukkan peningkatan sejak tahun 2011 menunjukkan masih tingginya minat investor terhadap Indonesia.

Investasi langsung

Neraca perdagangan Oktober 2014 : ekspor US$15,4 miliar, impor US$15,3miliar. Surplus sebesar US$23,2 jutaJan-Okt 2014: Defisit perdagangan US$1.65miliar.

Defisit Transaksiberjalan menbaik dariUS$9,1 miliar (4,27% PDB) pada Q2-2014 menjadi US$6,8 miliar (3,07% PDB) pada Q3-2014

Neraca Pembayaran

8

Page 9: Perkembangan Perekonomian Terkini - Kadin Indonesia · Hal ini memberikan tekanan pada perekonomian Indonesia. Kementerian Keuangan Pertumbuhan PDB 2010-2013: 6.2%. ... telah mendukung

Kementerian Keuangan

Faktor Pendukung Perekonomian 2014

• Konsumsi Masyarakat Kontribusi masih tinggi.• Pertumbuhan konsumsi domestik yang relatif tinggi dan stabil

telah mendukung PDB untuk terus tumbuh selama beberapa dekade terakhir.

• Pemerintah dan BI dapat menjaga Laju inflasi. • Investasi Trend positif FDI, Sentimen positif dari pemerintahan

baru.• Neraca Perdagangan Untuk jangka pendek, kebijakan

pembatasan ekspor mineral memberikan tekanan terhadapneraca pembayaran. Untuk jangka menengah, kebijakan tersebutakan memberikan dampak positif pada perekonomian.

• Pemulihan dan stabilisasi perekonomian global

Faktor Risiko Perekonomian 2014• Performa neraca perdagangan Indonesia menjadi faktor penting

pada outlook perekonomian 2014. Gejolak perekonomian dunia serta melemahnya pasar komoditas menimbulkan tekanan pada neraca perdagangan dan transaksi berjalan Indonesia.

• Ketidakpastian perekonomian global • Perubahan kebijakan moneter di US• Kondisi Tiongkok• Volatilitas harga komoditas, termasuk harga minyak

• Trend pelemahan harga komoditas Kondisi Geopolitik• Dampak jangka pendek kebijakan stabilisasi dan minerba• Kondisi neraca berjalan Indonesia (Defisit migas tinggi)• Kenaikan laju inflasi penyesuaian harga bbm bersubsidi

4.8% 5.0%5.7% 5.5%

6.3% 6.0%

4.6%

6.2% 6.5% 6.3%5.8%

5.2% 5.5% 5.8%

(1.5%)

0.0%

1.5%

3.0%

4.5%

6.0%

7.5%

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

2011

2012

2013

1H 2

014

2014

Revi

sed

Budg

et

2015

Bud

get

Pertumbuhan PDB Tahunan (%, yoy)

Indonesia Peers (Baa1 - Baa3)

6.3 6.3 6.2 6.2 6.0 5.8 5.6 5.75.2 5.1 5.0

0.0

1.0

2.0

3.0

4.0

5.0

6.0

7.0

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3

2012 2013 2014

Pertumbuhan PDB Kuartalan (%,yoy)

9

Peluang dan Risiko Perekonomian 2014…perekonomian akan dipengaruhi oleh faktor eksternal maupun domestik

Page 10: Perkembangan Perekonomian Terkini - Kadin Indonesia · Hal ini memberikan tekanan pada perekonomian Indonesia. Kementerian Keuangan Pertumbuhan PDB 2010-2013: 6.2%. ... telah mendukung

Kementerian Keuangan

Supply Constraint

10

Faktor Ekonomi Global• Ketidakpastian perekonomian global, termasuk pertumbuhan ekonomi negara mitra

dagang utama, misalnya Tiongkok• Normalisasi kebijakan moneter di AS, tetapi kebijakan moneter yang pasti cukup

ekspansif di EU dan Jepang• Volatilitas harga komoditas• Penurunan harga minyak dunia yang terlalu cepat dan drastis - ketidakpastian• Kompetisi global yang semakin ketat

Faktor Domestik

• Produktivitas rendah• Kapasitas produksi terbatas• Keterbatasan infrastruktur• Biaya logistik yang tinggi• Skills gap• Kurangnya pengembangan teknologi dan

inovasi• Pasar keuangan yang masih dangkal serta

high cost of funds

• Kesenjangan pendapatan antar kelompok dan daerah

• Tingkat kemiskinan masih terus membaik, tetapi kecepatan penurunannya sudah mulai melambat

Pertumbuhan Non-Inklusif

Risiko dan Tantangan Perekonomian Indonesia…perlu segera diatasi dan dimitigasi

Page 11: Perkembangan Perekonomian Terkini - Kadin Indonesia · Hal ini memberikan tekanan pada perekonomian Indonesia. Kementerian Keuangan Pertumbuhan PDB 2010-2013: 6.2%. ... telah mendukung

Kementerian Keuangan

Jumlah Populasi besar, Peningkatan AngkatanKerja Produktif

Jumlah penduduk peringkat 4 dunia, Ekonomi terbesar di Asia Tenggara Bonus Demografi, peningkatan rasio angkatan kerja Bertumbuhnya kelompok Middle Income Keragaman budaya dan kreativitas – potensi ekonomi kreatif

Dengan sumber daya alam , usia penduduk produktif dan tenaga kerja terdidik, Indonesia memiliki potensi untuk lepas landas …

Sumber Daya Alamberlimpah

Batubara, gas bumi, mineral Komoditi pertanian: CPO, karet Tanah yang subur dan laut yang kaya

Kinerja Makroekonomiyang stabil dan kuat

Pertumbuhan ekonomi relatif stabil di kisaran 6%, volatilitas pertumbuhan yang sangat rendah Investasi infrastruktur yang meningkat Tren peningkatan investasi langsung Laju inflasi yang cukup terkendali

Pengelolaan Fiskalyang Prudent

Defisit Anggaran Pemerintah ≤3% PDB Manajemen Pengelolaan Utang

11

Potensi Perekonomian Indonesia…memiliki beberapa faktor penunjang pertumbuhan yang sustainable dan inklusif...

Page 12: Perkembangan Perekonomian Terkini - Kadin Indonesia · Hal ini memberikan tekanan pada perekonomian Indonesia. Kementerian Keuangan Pertumbuhan PDB 2010-2013: 6.2%. ... telah mendukung

Fokus Pemerintah di Bidang Fiskal

12

Page 13: Perkembangan Perekonomian Terkini - Kadin Indonesia · Hal ini memberikan tekanan pada perekonomian Indonesia. Kementerian Keuangan Pertumbuhan PDB 2010-2013: 6.2%. ... telah mendukung

Kementerian Keuangan 13

1. Stabilitas Makroekonomi

2. Menciptakan struktur APBN yanglebih baik

2 (dua) Fokus Pemerintah di bidang fiskalUntuk Jangka Pendek :

Page 14: Perkembangan Perekonomian Terkini - Kadin Indonesia · Hal ini memberikan tekanan pada perekonomian Indonesia. Kementerian Keuangan Pertumbuhan PDB 2010-2013: 6.2%. ... telah mendukung

Kementerian Keuangan 14

Beberapa upaya memperbaikiTransaksi Berjalan:- Reformasi subsidi energi (Listrik,

BBM).- Insentif fiskal untuk industri

penunjang- Insentif fiskal untuk reinvestasi

dividen- Penguatan industri reasuransi dan

shipping lokal

Pencapaian Stabilitas Makroekonomi…memperbaiki kinerja transaksi berjalan (current account)...

-3000

-2000

-1000

0

1000

2000

3000

2012

-J F M A M J J A S O N D20

13-J F M A M J J A S O N D

2014

-J F M A M J J A S O

Juta

USD

Neraca Perdagangan (per bulan) MIGAS NONMIGAS TOTAL

-12000-10000-8000-6000-4000-2000020004000

-10000

-5000

0

5000

10000

15000

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3

2011 2012 2013 2014

Current Account

Goods Income Services Curr. Trsfs Current Account

Page 15: Perkembangan Perekonomian Terkini - Kadin Indonesia · Hal ini memberikan tekanan pada perekonomian Indonesia. Kementerian Keuangan Pertumbuhan PDB 2010-2013: 6.2%. ... telah mendukung

Kementerian Keuangan 15

DefisitAnggaran Yang

Terjaga

Belanja Yang Berkualitas

SumberPenerimaan

yang berkelanjutan

• Kebijakan dan administrasiperpajakan yang lebih efektif.

• Fokus pada Personal Income tax• Perbaikan sistem PPN

• Pemberian insentif fiskal untukinvestasi yang lebih terukur

dan terarah

• Price (commodity) subsidy targeted subsidy

• Lanjutan reformasi subsidi BBM –fixed subsidy

• Re-alokasi angaran ke belanja yang lebih produktif (Infrastruktur,

kesejahteraan sosial)• Fokus pada infrastruktur dasar

seperti ketahanan pangan, maritim, sektor pertanian,

perikanan, dan energi• Perbaikan kinerja realisasi belanja

• Memberikan ruang fiskal yang cukup guna mengantisipasiketidakpastian ekonomi global

• Meningkatkanperan serta sektor

swasta padapengembangan

infrastrukturmelalui skema PPP

Pengelolaan Anggaran - APBN…menciptakan struktur APBN yang lebih baik

Page 16: Perkembangan Perekonomian Terkini - Kadin Indonesia · Hal ini memberikan tekanan pada perekonomian Indonesia. Kementerian Keuangan Pertumbuhan PDB 2010-2013: 6.2%. ... telah mendukung

Kementerian Keuangan

• Reformasi perpajakan• Optimalisasi PNBP

• Efisiensi• Perbaikan penyerapan• Realokasi pengurangan subsidi

Peningkatan Fiscal Space ... Meningkatkan penerimaan, mendorong belanja produktif dan defisit yang terjaga

16

Fiscal Space

OptimalisasiPenerimaan Negara

Peningkatan KualitasBelanja Negara

Belanja produktif

Pengurangan defisituntuk menciptakan ruangmanuveur jika terjadigejolak global

Page 17: Perkembangan Perekonomian Terkini - Kadin Indonesia · Hal ini memberikan tekanan pada perekonomian Indonesia. Kementerian Keuangan Pertumbuhan PDB 2010-2013: 6.2%. ... telah mendukung

Kementerian Keuangan

• Berdasarkan APBN-P 2014, inflasi tanpa kenaikan BBM diperkirakan sebesar 5,3%(yoy).

• Berdasarkan realisasi inflasi hingga November serta proyeksi inflasi Desember sekitar 1,8% (mtm), laju inflasi hinggaakhir tahun 2014 diperkirakan sekitar 7,6% (yoy).

• Potensi peningkatan laju inflasi Desember bersumber dari:

1. dampak lanjutan kenaikan harga BBM bersubsidi ke sektor transportasi, bahan pangan dan komoditas komponeninflasi lainnya finalisasi penetapan tarif angkutan dalam kota, tarif taksi, tarif penyeberangan; serta

2. faktor musiman (Natal, tahun baru, awal musim tanam) ditandai peningkatan harga beberapa komoditas bahanpangan, terutama beras.

1,03

0,75

0,63

-0,1

0

-0,0

3 1,03

3,29

1,12

-0,3

5 0,09 0,

12

0,92

1,07

0,26

0,08

-0,0

2

0,16

0,43

0,93

0,47

0,27 0,

47

1,50 1,

78

1,19

0,69

0,29 0,09

-0,07

0,10

0,66

1,34

0,87

0,29

0,08 0,220,58

-1,00

-0,50

0,00

0,50

1,00

1,50

2,00

2,50

3,00

3,50

Jan-14 Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des Jan-15

(mtm

, %)

2013

2014

Rerata 5 tahun

Perkiraan

Inflasi pada akhir tahun 2014 diperkirakan 7,6% (yoy).

Total dampak kenaikan BBM 2,52%(mtm) terdistribusi dalam

3 bulan

17

Dampak Penyesuaian Harga BBM Bersubsidi ... Terdapat pengaruh terhadap pencapaian inflasi

Page 18: Perkembangan Perekonomian Terkini - Kadin Indonesia · Hal ini memberikan tekanan pada perekonomian Indonesia. Kementerian Keuangan Pertumbuhan PDB 2010-2013: 6.2%. ... telah mendukung

Kementerian Keuangan

• Dampak Pada Pertumbuhan PDB 2014 Proyeksi pertumbuhan PDB 2014 setelah memperhitungkan dampak kenaikan harga

serta kompensasi kenaikan harga BBM: 5.0-5.1%

• Dampak Pada Pertumbuhan PDB 2015 Penyesuaian harga BBM Rp2000/liter (premium dan solar) savings/penghematan anggaran Juga dilakukan kebijakan penghematan belanja operasional (rapat, perjalanan dinas dll)

Saving 2015:Rp110T – Rp138T

Infrastruktur dasar: Maritim Ketahanan Pangan

Perlindungan Sosial: Kartu Indonesia Pintar Kartu Indonesia Sehat Kartu Keluarga Sejahtera

Transfer ke Daerah Melalui Dana Desa

Mengurangi Defisit APBN

Dengan realokasi belanja ke yang lebih produktif tersebut,

pertumbuhan ekonomi 2015

diperkirakan dapat mencapai 5.8%

Dampak Penyesuaian Harga BBM Bersubsidi…pengaruh kepada pertumbuhan perekonomian

18

Page 19: Perkembangan Perekonomian Terkini - Kadin Indonesia · Hal ini memberikan tekanan pada perekonomian Indonesia. Kementerian Keuangan Pertumbuhan PDB 2010-2013: 6.2%. ... telah mendukung

Kementerian Keuangan

Persentase Belanja Prioritas Terhadap PDB

reallocation to be more productive spending

Pengurangan Subsidi...dapat menciptakan alokasi anggaran yang lebih baik

19

Page 20: Perkembangan Perekonomian Terkini - Kadin Indonesia · Hal ini memberikan tekanan pada perekonomian Indonesia. Kementerian Keuangan Pertumbuhan PDB 2010-2013: 6.2%. ... telah mendukung

Ministry of Finance, Republic of Indonesia

Dukungan Fiskal Melalui Peningkatan Belanja... peningkatan belanja infrastruktur dapat mendorong daya saing dan produktivitas

0.0

2.0

4.0

6.0

8.0

10.0

12.0

-

50

100

150

200

2008 2009 2010 2011 2012 2013

Infrastructure Spending Ratio to Tot. Spending (RHS)Belanja Infrastruktur

% to

Tot

Spe

ndin

g

IDR

Tril

lion

Belanja infrastruktur bertujuan untuk: Meningkatkan konektivitas antar

wilayah Mengurangi biaya logistik Meningkatkan daya saing Mendorong investasi Meningkatkan kapasitas

produksi

20

Rencana Investasi Infrastruktur 2015 – 2019

24 Pelabuhan Baru115 Pengembangan Pelabuhan26 Kapal Barang Perintis

15 Bandara Baru40 Pengembangan Bandara Lama20 Pesawat Perintis

2.159 km KeretaApi Antara Kota

1.099 km KeretaPerkotaan

2.650 km Jalan Baru1.000 km Jalan Tol46.770 km Pemeliharaan Jalan29 Bus Rapid Transport (BRT)

Sumber: Bappenas

Defisit InfrastrukturIndonesia :

Rp 720T/tahun

• Alokasi Belanja InfrastrukturIndonesia berkisar 3-4% PDB• China 10.5% PDB• Thailand 7% PDB

Sumber: Bappenas

Page 21: Perkembangan Perekonomian Terkini - Kadin Indonesia · Hal ini memberikan tekanan pada perekonomian Indonesia. Kementerian Keuangan Pertumbuhan PDB 2010-2013: 6.2%. ... telah mendukung

Kementerian Keuangan

Nama : Program Keluarga Sejahtera

Penerima Manfaat : Keluarga kurang mampu di seluruh Indonesia. Diperluas mencakup penghuni panti asuhan, panti jompo, dan panti sosial lainnya

Bentuk Penyaluran Dana: Simpanan/tabungan di kantor pos atau bank yang ditunjuk bisa cairkan atau tetap disimpan

Besaran Bantuan: Rp200.000/keluarga/bulan

Nama : Program Indonesia Pintar

Penerima Manfaat : Siswa kurang mampu, anak usia sekolah PMKS, anak jalanan, pekerja anak di seluruh Indonesia

Bentuk Penyaluran Dana: Simpanan/tabungan di kantor pos atau bank yang ditunjuk bisa cairkan atau tetap disimpan

Besaran Bantuan:

SD/MI sebesar Rp225.000/siswa/semester

SMP/MTs sebesar Rp375.000/siswa/semester

SMA/SMK sebesar Rp500.000/siswa/semester

Nama : Program Indonesia Sehat

Penyelenggara : Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)

Cakupan Pelayanan : Hingga satuan kesehatan di tingkat desa (Posyandu)

Penerima Manfaat : Masyarakat kurang mampu yang telah memiliki kartu BPJS PBI ditambah kelompok penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS)

Manfaat : Selain pengobatan, juga pencegahan

Pelayanan Bantuan Sosial...Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Keluarga Sejahtera

21

Page 22: Perkembangan Perekonomian Terkini - Kadin Indonesia · Hal ini memberikan tekanan pada perekonomian Indonesia. Kementerian Keuangan Pertumbuhan PDB 2010-2013: 6.2%. ... telah mendukung

APBN-P 2014 & APBN 2015

22

Page 23: Perkembangan Perekonomian Terkini - Kadin Indonesia · Hal ini memberikan tekanan pada perekonomian Indonesia. Kementerian Keuangan Pertumbuhan PDB 2010-2013: 6.2%. ... telah mendukung

Kementerian Keuangan

APBN-P 2014

APBN 2015

Pertumbuhan (%) 5.5 5.8Inflasi (%) 5.3 4.4Nilai Tukar (USD/IDR) 11,600 11,900Suku Bunga (SPN 3 Bulan, %) 6.0 6.0Harga Minyak ICP (US$/barrel) 105.0 105.0Lifting Minyak dan Gas

Lifting Minyak (Juta Barrel/hari) 0.818 0.900Lifting Gas (Juta barrel/ hari eopd) 1.224 1.248

23

Perkembangan Asumsi Makro APBN…disesuaikan mengikuti kondisi terkini perekonomian...

23

Page 24: Perkembangan Perekonomian Terkini - Kadin Indonesia · Hal ini memberikan tekanan pada perekonomian Indonesia. Kementerian Keuangan Pertumbuhan PDB 2010-2013: 6.2%. ... telah mendukung

Kementerian Keuangan

Realisasi 2013 (Audited) APBN-P 2014 % perubahan(2013 & 2014)Triliun Rupiah % PDB Triliun Rupiah % PDB

A. Pendapatan Negara 1,438.89 15.84% 1,635.40 16.30% 13.66%I. Pendapatan Dalam Negri 1,432.06 15.76% 1,633.00 16.20% 24.73%

1. Penerimaan Perpajakan 1,077.31 11.86% 1,246.10 12.40% 15.67%2. PNBP 354.75 3.91% 386.9 3.80% 9.06%

II. Grants 6.83 0.08% 2.3 0.00% (66.30)%B. Belanja Negara 1,650.56 18.17% 1,876.90 18.70% 13.72%

I. Belanja Pemerintah Pusat 1,137.16 12.52% 1,280.40 12.70% 12.60%1. Belanja Pegawai 221.69 2.44% 258.8 2.60% 16.74%2. Belanja barang, Jasa dan Modal 350.58 3.86% 364.2 3.60% 3.88%3. Interest payments 113.04 1.24% 135.5 1.30% 19.87%4. Subsidi 355.05 3.91% 403 4.00% 13.51%5. Hibah 1.30 0.01% 2.9 0.00% 123.08%6. Belanja Sosial 92.14 1.01% 88.1 0.90% (4.38)%7. Lanja Lain-Lain 3.37 0.04% 27.9 0.30% 727.89%

II. Transfer Daerah 513.26 5.65% 596.5 5.90% 16.22%C. Primary balance2 (98.6) (1.09)% (106.0) (1.10)% 7.47%D. Overall balance (A - B) (211.6) (2.33)% (241.5) (2.40)% 14.09%E. Pembiayaan 237.39 2.61% 241.5 2.40% 1.73%

I. Pembiayaan Dalam Negri 243.20 2.68% 254.9 2.50% 4.81%II. Pembiayaan Luar Negri (5.81) (0.06)% (13.4) (0.10)% 130.64%

Penyesuaian APBN 2014 …antara lain disebabkan adanya perubahan pada angka asumsi makro...

24

Page 25: Perkembangan Perekonomian Terkini - Kadin Indonesia · Hal ini memberikan tekanan pada perekonomian Indonesia. Kementerian Keuangan Pertumbuhan PDB 2010-2013: 6.2%. ... telah mendukung

Kementerian Keuangan

• Defisit dijaga pada level dibawah 3%. Defisit APBN-P 2,4% naik dari realisasi 2013 sebesar 2,3%

• Peningkatan pendapatan dalam negeri sebesar 24,7% didukung oleh meningkatknyapenerimaan perpajakan menjadi Rp. 1.246 Triliun. Sementara itu, belanja pemerintahnaik menjadi Rp. 1.877 Triliun yang membuat total defisit menjadi RP. 241.5 Triliun.

• Melanjutkan kondisi pada tahun 2013, pembiayaan akan tetap diprioritaskan padapembiayaan dalam negri.

• Beberapa kebijakan utama pada APBN-P 2014 antara lain :

• Pemotongan anggaran belanja pemerintah sebesar Rp. 43 Triliun pada pos belanjayang non-produktif dan pada pos belanja pegawai (seminar, perjalaanan dinas)

• Penyesuaian tarif listrik secara bertahap untuk mengurangi beban subsidi nergi

• Kuota konsumsi BBM bersubsidi dijaga sebesar 46 juta KL melalui, antara lain, konversidan kebijakan pembatasan.

Kebijakan Utama APBN 2014 …membantu menjaga stabilitas dan sustainabilitas perekonomian Indonesia...

25

Page 26: Perkembangan Perekonomian Terkini - Kadin Indonesia · Hal ini memberikan tekanan pada perekonomian Indonesia. Kementerian Keuangan Pertumbuhan PDB 2010-2013: 6.2%. ... telah mendukung

Kementerian Keuangan

Rincian 2015(Triliun rupiah) R-APBN APBN

A. Pendapatan Negara 1,762.29 1,793.59I. Pendapatan Dalam Negri 1,758.86 1,790.33

1. Penerimaan Perpajakan 1,370.83 1,379.992. Penerimaan Bukan Pajak 388.04 410.34

II. Hibah 3.43 3.36B. Belanja Pemerintah 2,019.87 2,039.48

1. Belanja K/L 600.58 647.30a. Belanja Pegawai 162.51 169.11b. Belanja Barang 209.91 230.40c. Belanja Modal 156.45 176.12d. Belanja Sosial 71.67 71.67

2. Belanja Non-K/L 779.29 745.13a. Belanja Pegawai 130.30 123.62b. Pembayaran Bunga Utang 154.03 151.97c. Subsidi 433.51 414.68

1. Subsidi Energi 363.53 344.702. Subsidi Non Energi 69.97 69.97

c. Belanja Lain-Lain 31.76 46.42B. Transfer ke Daerah dan Dana Desa 639.99 647.04

1. Transfer ke Daerah 630.92 637.97a. Dana Perimbangan 509.49 516.40

I. Dana Bagi Hasil 124.45 127.69II. Dana Alokasi Umum 349.22 352.89III. Dana Alokasi Khusus 35.82 35.82

b. Dana Otonomi Khusus 16.47 16.61c. Dana Keistimewaan DIY 0.55 0.55d. Dana Transfer Lainnya 104.41 104.41

2. Dana Desa 9.1 9.1C. Keseimbangan Primer -103.53 93.92D. Surplus/Defisit Anggaran -257.58 245.89

% defisit terhadap PDB -2.32 -2.21E. Pembiayaan 257.58 245.89

I. Pembiayaan Dalam Negri 281.39 269.71II. Pembiayaan Luar Negri (neto) -23.81 -23.81

APBN-2015• Baseline Budget. APBN 2015

disusun pada masa transisi daripemerintahan lama kepemerintahan baru. Baseline budget memperhitungkankebutuhan pokok penyelenggaraanpemerintahan dan pelayanankepada masyarakat, sehingga tetapmemberikan ruang gerak fiskalkepada pemerintahan baru untukmelakukan penyesuaian

• Dana Desa. Pengalokasian Dana Desa merupakan amanat Undang–Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.

Postur APBN 2015…merupakan Baseline Budget

26

Page 27: Perkembangan Perekonomian Terkini - Kadin Indonesia · Hal ini memberikan tekanan pada perekonomian Indonesia. Kementerian Keuangan Pertumbuhan PDB 2010-2013: 6.2%. ... telah mendukung

Kebijakan PertumbuhanJangka Menengah

27

Page 28: Perkembangan Perekonomian Terkini - Kadin Indonesia · Hal ini memberikan tekanan pada perekonomian Indonesia. Kementerian Keuangan Pertumbuhan PDB 2010-2013: 6.2%. ... telah mendukung

Kementerian Keuangan

• Sebelum 1990 Indonesia masuk dalam kelompok Low Income country (USD PPP 2005)• Sejak 1990 – sekarang: Indonesia tergolong Lower Middle Income Country• Terdapat risiko terjebak dalam Middle Income Trap • Perlu langkah terobosanNot Business as Usual

Periode Demographic Dividend /Bonus Demografi tersisa -- 2025-2030

Pendapatan per Kapita (PPP 2005, USD)

HIC threshold >USD 12000 (PPP

2005)

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

14000

The end of Demographic

Dividend

28

Terdapat Risiko Pada Perekonomian…terjebak dalam Middle Income Trap

Page 29: Perkembangan Perekonomian Terkini - Kadin Indonesia · Hal ini memberikan tekanan pada perekonomian Indonesia. Kementerian Keuangan Pertumbuhan PDB 2010-2013: 6.2%. ... telah mendukung

Kementerian Keuangan

Indonesia’s Income per Capita Indonesia (Constant GNI, 2013 USD)

-

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

6,000

7,000

8,000

9,000

10,000

11,000

12,000

13,000

14,000

1990

1992

1994

1996

1998

2000

2002

2004

2006

2008

2010

2012

2014

2016

2018

2020

2022

2024

2026

2028

2030

2032

2034

2036

2038

2040

2nd Scenario

1st Scenario

3rd Scenario: HIC at 2030

Simulated Average Growth Rate1st Scenario : 5.8% HIC in 20402nd Scenario : 7.0% HIC in 2035

3rd Scenario : Average growth to reach HIC in 2030 8.7%

Low Inc (US$ 1,036)

Middle Inc (US$ 4,085)

High Inc (US$12,615)

2013 : US$3.580

2030: The end of demographic bonus

29

Simulasi Pertumbuhan Perekonomian…perlu megoptmalkan bonus demografi

Page 30: Perkembangan Perekonomian Terkini - Kadin Indonesia · Hal ini memberikan tekanan pada perekonomian Indonesia. Kementerian Keuangan Pertumbuhan PDB 2010-2013: 6.2%. ... telah mendukung

Kementerian Keuangan

Definisi Middle Income Trapo “Countries stagnating and not growing to advanced country level” (ADB, 2012; Worldbank 2012) , o “Growth slowdown and stuck in the middle-income status” (Gill and Kharas, 2007; Eichengreen et al, 2011)

Thresholds Pendapatan Definisi trap dalam kerangka lamanyawaktu dalam kelompok middle income Lower-middle income (LM) Trap: bila

berada dalam status LM selama 28 tahunatau lebih

Upper-middle income (UM) : bila beradadalam UM selama 14 tahun atau lebih

.. menuju kelompok High Income Countries bukan hal yang mudah!o WB (2012) menggunakan batas threshold dan perbandingan pendapatan terhadap PDB per kapita Amerika

Serikat:• Dari 101 negara middle-income di tahun 1960, hanya 13 negara yang berhasil mencapai high income

countries di tahun 2008 • 88 negara lainnya tidak beranjak dari middle income group terjebak dalam Middle Income Trap

o ADB (2012) dengan menggunakan batas threshold absolut:• Pada tahun 2010, dari 52 middle-income countries, 35 negara terjebak dalam status the middle-income group

terjebak middle-income trap. • Bahkan 30 diantaranya terjebak dalam the lower-middle income trap.

ADB World BankGDP per Cap, PPP 1990P GNI per Cap. PPP 2005P

Low Income <US$2,000 <US$1,036Lower Middle Income US$2,000 - US$7,250 US$1,036-US$4,085Upper Middle Income US$7,250 - US$11,750 US$US$4,085-12615High Income >US$11,750 >US$12615

30

Middle Income TrapBeberapa definisi dan konsep

30

Page 31: Perkembangan Perekonomian Terkini - Kadin Indonesia · Hal ini memberikan tekanan pada perekonomian Indonesia. Kementerian Keuangan Pertumbuhan PDB 2010-2013: 6.2%. ... telah mendukung

Kementerian Keuangan

ProduktivitasSumber Daya Manusia

Inovasi & teknologiStabilitas Ekonomi

Sustainable Growth

KemiskinanKesenjangan: pendapatan & antar

daerahFinancial inclusion

Redistribusi Fiscal : Skema Subsidi

Equitable Growth

Kebijakan

Koordinasi kebijakan Fiskal – moneter – sektor riilKerangka kerja Ekonomi Makro dan Micro economic

Persepektif jangka pendek dan panjangKeselarasan Pusat dan Daerah

31

Indonesia Perlu Mempersiapkan Kebijakan…Pencapaian High Income Status menuntut penanganan isu secara komprehensif

31

Page 32: Perkembangan Perekonomian Terkini - Kadin Indonesia · Hal ini memberikan tekanan pada perekonomian Indonesia. Kementerian Keuangan Pertumbuhan PDB 2010-2013: 6.2%. ... telah mendukung

Kementerian Keuangan

• The slowdown of manufacturing sector is due to: Competitiveness faces pressures

• Infrastructure gap• Skill gap• Shallow financial sector and relatively high cost of fund• Upward wage pressures• Emergence of new Asian frontier markets (i.e Vietnam, Cambodia, Bangladesh, Lao PDR, Myanmar)• Import dependency of intermediate goods• Volatility of exchange rate lead to higher and less certain import costs higher cost of production

GDP Growth Manufacturing Growth

Source: BPS estimated

Low Productivity

-15

-10

-5

0

5

10

15

20

25

1970

1972

1974

1976

1978

1980

1982

1984

1986

1988

1990

1992

1994

1996

1998

2000

2002

2004

2006

2008

2010

2012

Average ‘70-’97: 10,9

Average ‘01-’13: 4,8

-15.0

-10.0

-5.0

0.0

5.0

10.0

15.0

1970

1973

1976

1979

1982

1985

1988

1991

1994

1997

2000

2003

2006

2009

2012

Average ‘70-’97: 7,1

Average ‘01-’13: 5,4

32

Tantangan pada sektor Industri…pertumbuhan ekonomi Indonesia bergantung pada sektor Industri

Page 33: Perkembangan Perekonomian Terkini - Kadin Indonesia · Hal ini memberikan tekanan pada perekonomian Indonesia. Kementerian Keuangan Pertumbuhan PDB 2010-2013: 6.2%. ... telah mendukung

Kementerian Keuangan

Sumber: BPS (Indonesia’s Central Agency on Statistics)

• Penurunan porsi sektor Industri terhadap perekonomian menunjukkan adanya tanda terjadimya premature exit (de-industrialization)

• Kontribusi penyediaan lapangan kerja dari sektor Industri juga relatif stagnan.

0.0

10.0

20.0

30.0

40.0

50.0

60.0

1962

1965

1968

1971

1974

1977

1980

1983

1986

1989

1992

1995

1998

2001

2004

2007

2010

2013

Value added (% of GDP)

Services

Agriculture

Manufacturing

0.0

10.0

20.0

30.0

40.0

50.0

60.0

1991

1993

1995

1997

1999

2001

2003

2005

2007

2009

2011

2013

% of total employment

Services

Agriculture

Manufacturing

33

Tantangan pada sektor Industri…penurunan porsi sektor manufaktur terhadap perekonomian

Page 34: Perkembangan Perekonomian Terkini - Kadin Indonesia · Hal ini memberikan tekanan pada perekonomian Indonesia. Kementerian Keuangan Pertumbuhan PDB 2010-2013: 6.2%. ... telah mendukung

Kementerian Keuangan

0.51.0 1.9

3.92.2 3.0

0.0

2.0

4.0

6.0

8.0

10.0

12.0 Capital Labour TFP

Sumber: Asian Productivity Organization (APO) database.

Rencahnya R&D, kualitas manusia dan rendahnya innovasi all lead to low contribution of technology in economic growth difficult to sustain high growth

Source of Economic Growth (average 1990-2011)

GDP Growth ICORRealization Inv/PDB (Inv(t-1)/∆PDBt)

2001 3.6% 23.3% 6.12002 4.5% 21.3% 5.22003 4.8% 22.5% 4.52004 5.0% 22.9% 4.52005 5.7% 24.4% 4.02006 5.5% 23.4% 4.42007 6.3% 22.5% 3.72008 6.0% 23.8% 3.7

2009 4.6% 23.3% 5.12010 6.2% 23.9% 3.72011 6.5% 24.8% 3.72012 6.2% 27.3% 4.02013 5.8% 26.8% 4.7

Average 5.5% 23.9% 4.4

Average ICOR 4.4 menunjukkan bahwa Indonesia membutuhkanpertumbuhan investasi 4.4% untuk setiap 1% pertumbuhan ekonomi

Economic growth could be increased through :a) Peningkatan Investment Ratio dari PDB

Peningkatan Saving Rate Financial Deepening Infrastructure spending fiscal space, revenue

optimization, efficiencies in expenditure policy Kebijakan untuk menarik investasi asing.

b) Penurunan ICOREfficiency through lower investment needs per unit of output. Productivity improvement, technological support and

innovation. c) Kombinasi dari keduanya

34

Tantangan Pada Sisi Supply (1)Rendahnya produktivitas dan efisiensi

Page 35: Perkembangan Perekonomian Terkini - Kadin Indonesia · Hal ini memberikan tekanan pada perekonomian Indonesia. Kementerian Keuangan Pertumbuhan PDB 2010-2013: 6.2%. ... telah mendukung

Kementerian Keuangan

• Kurangnya dukungan infrastrukturmenyebabkan tingginya biaya logistik

• Salah satu penyebab kurangnya dukunganinfrastruktur adalah rendahnya belanjainfrastruktur.

• Lack of infrastructure low productivity and inefficiency

-

1.00

2.00

3.00

4.00

Chile South Africa Korea, Rep Malaysia Indonesia

Logistics Performance Index (1=low & 5=high)

2010 2012 2014

Source: Global Competitiveness Index 2014-15, World Economic Forum Source: World Bank

Source: APO

Country Overall Infrastructure

Quality of Roads

Quality of Ports

Quality of Electricity

SupplySingapore 5 6 2 6Japan 9 10 26 25Malaysia 20 19 19 39Korea 23 18 27 44Saudi Arabia 29 26 40 26China 64 49 53 56Indonesia 72 72 77 84Thailand 76 50 54 58Iran 82 63 80 61India 90 76 76 103

Rank of infrastructure Quality

35

Tantangan Pada Sisi Supply (2)Rendahnya dukungan infrastruktur

Page 36: Perkembangan Perekonomian Terkini - Kadin Indonesia · Hal ini memberikan tekanan pada perekonomian Indonesia. Kementerian Keuangan Pertumbuhan PDB 2010-2013: 6.2%. ... telah mendukung

Kementerian Keuangan

Page 37: Perkembangan Perekonomian Terkini - Kadin Indonesia · Hal ini memberikan tekanan pada perekonomian Indonesia. Kementerian Keuangan Pertumbuhan PDB 2010-2013: 6.2%. ... telah mendukung

Kementerian Keuangan

188

141131 133

59

40

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

200

China Malaysia Thailand Korea Philippines Indonesia

% of GDP

M2 Market Capitalization

Source: World Development Report, September 2014

6.08 5.54

7.97

6.76 6.00

13.63

-

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

-

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

12.00

14.00

16.00

China Malaysia Philippines Thailand Korea, Rep. Indonesia

Deposit Rate Lending Rate Spread (RHS)

Source: WDI

• Sektor Perbankan Indonesia masih belum tumbuh dengan baik dan masih tertinggaldibandingkan dengan peers.

• Financial deepening is needed•Akses masyarakat terhadap perbankan masih rendah (20%)

• Financial inclusion is needed • Relatively high spread indicates relatively inefficient banking sector• Relatively high lending rate constrains economic capacity enhancement

37

Tantangan Pada Sisi Supply (4)Masih tingginya cost of fund dan Pasar keuangan yang shallow

Page 38: Perkembangan Perekonomian Terkini - Kadin Indonesia · Hal ini memberikan tekanan pada perekonomian Indonesia. Kementerian Keuangan Pertumbuhan PDB 2010-2013: 6.2%. ... telah mendukung

Kementerian Keuangan

Sustainable and Equitable

Growth

Human Capital Development:

High-quality educationEducation and industry link

Skill trainingInnovation

Productivity

Inclusive growth:Anti poverty policies

Social protectionFinancial inclusion

Investment:Public and Private:

ConnectivityLogistic

High tech IT

Macroeconomic stability:

Sustainable growthFiscal prudence

Monetary prudenceEffective incentive systemStrong Purchasing power

Sustainable Resources UseAlternative /renewable energyHigh value added Nat. resource

industryStrong downstream industry,

including Agriculture and Fishery

38

Pertumbuhan Yang Berkelanjutan..new Indonesian Economic growth model

Page 39: Perkembangan Perekonomian Terkini - Kadin Indonesia · Hal ini memberikan tekanan pada perekonomian Indonesia. Kementerian Keuangan Pertumbuhan PDB 2010-2013: 6.2%. ... telah mendukung

Ministry of Finance, Republic of Indonesia

6 pilar penting untuk dapat tumbuh tinggi... Usulan Prof. Joseph E. Stiglitz untuk perttumbuhan berkesinambungan

• Mekanisme redistribusi dan regulasi yang baik akan dapat menghindari berbagai bentuk kegagalan pasar.

Peran Penting Pemerintah

• Kebijakan moneter dan fiskal sebaiknya tidak terlalu fokus pada satu tujuan.

Kebijakan makroekonomi yang baik

• Pengurangan ketimpangan melalui mekanisme subsidi yang lebih tepat sasaran

Mewujudkan pertumbuhan inklusif

• Melakukan transformasi struktural

Kebijakan sektor industri

• Perluasan jangkauan pelayanan sektor keuangan melalui kerangka sistem keuangan inklusif

Pengembangan sektor keuangan

• Koordinasi yang baik antara kebijakan moneter, fiskal, dan riil juga akan menciptakan landasan yang kuat sebagai prasyarat pertumbuhan tinggi yang berkesinambungan.

Tata kelola yang baik

1

2

3

4

5

6

39

Page 40: Perkembangan Perekonomian Terkini - Kadin Indonesia · Hal ini memberikan tekanan pada perekonomian Indonesia. Kementerian Keuangan Pertumbuhan PDB 2010-2013: 6.2%. ... telah mendukung

Kementerian Keuangan 40

Terima Kasih

Page 41: Perkembangan Perekonomian Terkini - Kadin Indonesia · Hal ini memberikan tekanan pada perekonomian Indonesia. Kementerian Keuangan Pertumbuhan PDB 2010-2013: 6.2%. ... telah mendukung

Kementerian Keuangan

Update Perekonomian Indonesia (1)

Indikator Kinerja

Nilai Tukar• Per 31 Desember 2013 : Rp12.189/USD depresiasi 19,54%(ytd)• Per 5 Desember 2014 : Rp12.296 depresiasi 0,88% (ytd)• Periode 2 Jan – 5 Desember 2014 Terkuat Rp11.271/USD -- Terlemah Rp12.318/USD

IHSG• Per 31 Desember 2013 : 4.274,18 melemah 0,98% (ytd)• Per 5 Desember 2014: 5.187,99 menguat 21,38% (ytd)• Periode 2 Jan – 5 Desember 2014 Tertinggi 5.246,48 – Terendah 4.175,81

Inflasi• Inflasi sepanjang tahun 2013 sebesar 8,38% (ytd, yoy), rata-rata inflasi 2013: 6,97%, lebih tinggi dibandingkan rata-rata

2012: 4,28% (SBH 2007)• Inflasi November 2014 : 1,5% (mtm) , 5,75% (ytd) atau 6,23% (yoy)

Harga Minyak MentahIndonesia

• Per November 2014 ICP mencapai US$75,4 per barel• Rata-rata tahun 2013 sebesar US$105,6 per barel• Rata-rata tahun 2014 s.d November sebesar US$99,86 per barel

Arus Modal Masuk

• Total capital inflow 2013 sebesar Rp36,0T. Saham = net outflow 20,6T; SUN net inflow 53,3T; SBI = net inflow 3,3T.• Selama November 2014 saham net inflow Rp5,28T ; SUN net inflow Rp21,34T• Selama 2014 (s.d 4 Des) pasar saham mengalami net inflow sebesar Rp50,48 T sementara SUN net inflow Rp163,21T• Di pasar SUN, posisi kepemilikan asing per 4 Des 2014 adalah sebesar Rp477,87T atau mencapai 39,19% dari total SUN

diperdagangkan.

Yield SUN

• Per 31 Des 2013: Yield SUN 10Y 8,47%, Yield SUN 5Y 8,07%.• Per 5 Desember 2014: Yield SUN 10Y 7,85%, Yield SUN 5Y 7,66%• Periode 1 Jan – 5 Desember 2014 : Yield SUN 10Y Tertinggi 9,18% -- Terendah 7,69%

Yield SUN 5Y Tertinggi 8,67% -- Terendah 7,56%

41

Page 42: Perkembangan Perekonomian Terkini - Kadin Indonesia · Hal ini memberikan tekanan pada perekonomian Indonesia. Kementerian Keuangan Pertumbuhan PDB 2010-2013: 6.2%. ... telah mendukung

Kementerian Keuangan

Update Perekonomian Indonesia (2)

Indikator Kinerja

Pertumbuhan PDB

• Q3-2014: 5,01 (yoy)• Q2-2014: 5,12% (yoy)• Q1-2014: 5,21% (yoy).• Sepanjang 2013 : 5,78% (yoy). PDB nonmigas 6,3%, PDB migas -2,8%.• Sepanjang 2012 : 6,23% (yoy). PDB nonmigas 6,8%, PDB migas -3.3%

Investasi Langsung

• Realisasi PMA/PMDN Q3 2014 mencapai Rp119,9T atau naik 19,3% (yoy) PMA : Rp 78,3T naik 16,9%(yoy) PMDN : Rp 41,6T naik 24,2%(yoy)

• Realisasi PMA/PMDN semester I 2014 mencapai Rp222,8T atau naik 15,56% (yoy) PMA : Rp 150,0T naik 13,5%(yoy) PMDN : Rp 72,8T naik 20,2%(yoy)

Perdagangan Internasional

• Jan – Des 2013: Ekspor tumbuh -3.93% (yoy). Impor tumbuh -2,64% (yoy)• Oktober 2014 : Ekspor turun 2,2% (yoy) menjadi US$15,4 miliar, sementara impor turun 2,2% (yoy)

menjadi US$15,3miliar. Surplus neraca perdagangan sebesar US$23,2 juta• Jan-Okt 2014 : ekspor turun 1,6% (yoy) menjadi US$148,1 miliar, sementara impor turun 4,05% (yoy)

menjadi US$149,7 miliar. Defisit perdagangan sebesar US$1,65 miliar.

Neraca Pembayaran

• NPI pada triwulan III-2014 mengalami surplus US$6,5 miliar, meningkat dari US$4,3 miliar pada triwulan sebelumnya.

• Defisit transaksi berjalan pada triwulan III-2014 tercatat sebesar US$6,8 miliar (3,07% PDB), lebih rendah dibandingkan dengan defisit US$8,7 miliar (4,06% PDB) pada triwulan II-2014 dan defisit pada periode yang sama tahun 2013 sebesar US$8,6 miliar (3,89% PDB).

• Sementara surplus transaksi modal dan finansial mencapai US$13,7 miliar, terutama didukung aliran masuk modal asing.

42

Page 43: Perkembangan Perekonomian Terkini - Kadin Indonesia · Hal ini memberikan tekanan pada perekonomian Indonesia. Kementerian Keuangan Pertumbuhan PDB 2010-2013: 6.2%. ... telah mendukung

Kementerian Keuangan

Indeks saham terus menguat di minggu pertama Desember meski terjadi net foreign selling.

• pasar saham selama November menunjukkan kinerja yang positif, IHSG mengalami kenaikan sebesar 2,97% dibandingkan bulan sebelumnya.

• Rupiah mengalami tekanan antara lain dikarenakan menguatnya Dolar AS terhadap mata uang negara lain seiring dengan membaiknya kinerja ekonomi AS.

Dibandingkan 2013 yield SUN cenderung lebih rendah,

Yield SUN 10Y 2 Jan 2014: 8,57% 5 Des 2014 : 7,85%,Yield SUN 5Y 2 Jan 2014: 8,09% 5 Des 2014: 7,66%

Rupiah terus melemah Yield SUN terus mengalami penurunan

IDR

IHSG

4000

4200

4400

4600

4800

5000

5200

5400

11,000

11,200

11,400

11,600

11,800

12,000

12,200

12,400

3

4

5

6

7

8

9

10

Jan-

13Fe

b-13

Mar

-13

Apr-

13M

ay-1

3Ju

n-13

Jul-1

3Au

g-13

Sep-

13O

ct-1

3N

ov-1

3De

c-13

Jan-

14Fe

b-14

Mar

-14

Apr-

14M

ay-1

4Ju

n-14

Jul-1

4Au

g-14

Sep-

14O

ct-1

4N

ov-1

4De

c-14

1Y 5Y 10Y

6.5

7

7.5

8

8.5

9

9.5

1Y 2Y 3Y 4Y 5Y 6Y 7Y 8Y 9Y 10Y

15Y

20Y

30Y

31 Des 13

31 Mar 14

30 Okt 14

5 Des 14

43

Page 44: Perkembangan Perekonomian Terkini - Kadin Indonesia · Hal ini memberikan tekanan pada perekonomian Indonesia. Kementerian Keuangan Pertumbuhan PDB 2010-2013: 6.2%. ... telah mendukung

Kementerian Keuangan

Nilai tukar rupiah dan mata uang regional melemah terhadap dolar AS

• Selama Jan – Nov terjadi net capital inflow sekitarRp216,35T

Pada bulan November, pasar saham mengalami net-inflowRp5,28,2T dan SUN mengalami inflow Rp18,47T.

Mingu pertama bulan Desember terjadi net outflow baik dipasar SUN (Rp3,33) maupun saham (Rp0,8T).

Triliun Rupiah TotalSaham SBI SUN Bulan Kumulatif

Jan-14 2,33 0,18 4,82 7,33 7,33Feb-14 7,82 2,87 16,49 27,18 34,51Mar-14 14,48 -0,34 15,77 29,91 64,42Apr-14 8,67 3,46 16,09 28,22 92,64Mei-14 8,09 8,37 20,16 36,62 129,26Jun-14 2,74 -3,87 6,43 5,30 134,56Jul-14 13,07 -6,73 14,67 21,01 148,24

Agust-14 -1,32 -2,96 15,94 11,66 167,22Sept-14 -7,4 -3,57 21,66 10,69 177,92Okt-14 -3,20 1,85 13,17 11,81 189,73Nov-14 5,28 n.a 21,34 26,62 216,35

Net Foreign Buying

Pergerakan Index Saham Kawasan Perubahan Nilai Tukar Kawasan

Per 5 Desember 2014

Per 5 Desember 2014

depresiasi

-4.89%

2.86%

2.85%

1.30%

1.12%

2.38%

5.80%

2.39%

0.30%

1.29%

21.43%

-6.3%

-1.2%

-0.3%

3.0%

5.0%

8.0%

10.0%

21.4%

22.8%

23.0%

38.8%

-10% 0% 10% 20% 30% 40% 50%

Malaysia

Korea

Inggris

Hong Kong

Singapura

Amerika Serikat

Jepang

Indonesia

Filipina

Thailand

Tiongkok

%YTD

%MoM

-5.00%

-1.00%

-3.76%

-1.95%

-1.82%

-0.62%

-1.69%

-0.50%

0.97%

-0.73%

-14.30%

-11.17%

-5.97%

-5.65%

-4.29%

-1.62%

-0.88%

-0.66%

-0.41%

-0.10%

-20% -15% -10% -5% 0% 5%

Jepang

Euro

Malaysia

Inggris

Singapura

China

Indonesia

Thailand

Filipina

India

%YTD

%MoM

44