Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia...

77

Transcript of Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia...

Page 1: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...
Page 2: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- ii

Page 3: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

KATA PENGANTAR

Musyawarah Nasional V Kamar Dagang dan Industri (Munas V Kadin) dilaksanakan ketika kinerjapertumbuhan perekonomian Indonesia berada dibawah bayang-bayang ancaman perekonomianglobal yang menunjukkan kondisi kurang menggembirakan, yang dipicu kejatuhan Sub-prime Mortagedi Amerika Serikat. Resesi ekonomi dunia yang dipastikan akan berdampak pada mengeringnyalikuiditas perbankan, menurunnya pangsa pasar ekspor, meningkatnya persaingan di pasar dalamnegeri akibat masuknya produk negara pesaing, menurunnya harga komoditi unggulan Indonesia,menurunnya daya beli masyarakat dan bahkan ancaman pengangguran akibat pemutusan hubungankerja yang diperkirakan akan terasa dampaknya memasuki tahun-tahun mendatang.

Lima tahun masa kepengurusan Kadin Indonesia 2004-2009 juga diwarnai berbagai perkembangandi dunia dalam suasana ekonomi dunia yang serba tidak pasti. Berbagai harga komoditi dunia sepertiminyak, energi, komoditi pangan dan pertanian serta komoditi lainnya – berfluktuasi dan berubahcepat dalam keseharian sehingga acapkali sulit diramalkan dan diantisipasi arah perubahannya.

Dalam suasana yang dipengaruhi oleh ancaman krisis perekonomian seperti itu Kepengurusan Kadinperiode 2004-2009 harus menjalankan fungsi dan peranannya sebagai induk organisasi dunia usahasebagaimana diamanahkan dalam Undang-undang No. 1 tahun 1987 tentang Kadin untukmelaksanakan Munas V Kadin. Munas V Kadin memiliki posisi strategis untuk mempersiapkanpenyusunan garis-garis besar kebijakan dan program umum organisasi dalam periode lima tahun2008 – 2013, oleh karena itu dalam upaya mengatasi permasalahan aktual yang tengah dihadapioleh bangsa Indonesia pada saat ini, Dewan Pengurus Kadin Indonesia menetapkan tema Munas VKadin : “Membangun Ekonomi Daerah untuk Kebangkitan Ekonomi Nasional” dan sub tema“Peran Wirausahawan, UMKM, Daerah dalam meningkatkan Produktivitas Ekonomi yangBerwawasan Lingkungan dengan Kekuatan Dasar di Bidang Pertanian, Perikanan dan Energi”.

Kegiatan Munas juga diisi dengan Paralel Meeting dan Business Forum yang berkaitan dengantema Munas yaitu : (1) Paralel Meeting paparan dan dialog dengan Menteri Pertanian; (2) BusinessForum: Indonesia-China Energy Forum diisi paparan dan dialog dengan Meneteri Energi dan SumberDaya Mineral dan Paparan Kunci oleh Wakil Perdana Menteri Republik Rakyat Cina (laporan terpisah).

Munas V Kadin dilaksanakan tanggal 21-22 Desember 2008 di Jakarta Convention Center, Jakarta,diikuti oleh lebih dari seribu orang terdiri dari para pimpinan utusan anggota dari Kadin Provinsi,Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia, Anggota Kehormatan Kadin Indonesia, Dewan PengurusLengkap Kadin Indonesia, Utusan Asosiasi/Himpunan Tingkat Nasional, Utusan Kadin Kabupaten/Kota, Tokoh-tokoh Pengusaha dan Masyarakat Indonesia, Pengusaha Asing dan Pejabat Pemerintah.

Munas V Kadin telah berhasil menetapkan Kebijakan Umum dan Program Kerja Umum Kadin 2008– 2013, Kebijakan Keorganisasian 2008-2013, Program Strategis dan Rekomendasi Kadin sertamemilih dan mengangkat Dewan Penasehat, Dewan Pertimbangan dan Dewan Pengurus/DewanPengurus Lengkap Kadin Indonesia masa bakti 2008-2013.

Untuk itu berikut disampaikan Buku Rangkuman (proceeding) Hasil Munas V Kadin ini yang berisihighlight dari sambutan-sambutan penting dan kesimpulan hasil dari pelaksanaan Munas V Kadin.

Kami mengharapkan bahwa buku ini dapat memudahkan terutama bagi jajaran Kadin besertastakeholder Kadin lainnya, dalam mempelajari dan menerapkan Hasil Munas V Kadin sesuaikepentingan dan tugas serta fungsi masing-masing.

Jakarta, Februari 2009

Musyawarah Nasional V Kamar Dagang dan IndustriKetua Panitia Penyelenggara

Adi Putra Tahir

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- iii

Page 4: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- iv

Page 5: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

DAFTAR ISI

I. Kata Pengantar.................................................................................................................... iii

II. Daftar Isi .............................................................................................................................. v

III. Pendahuluan ....................................................................................................................... 1

IV. Pokok-pokok sambutan :

a) Pembukaan Ketua Umum Kadin Indonesia .................................................................. 7

b) Pokok-pokok sambutan Presiden Republik Indonesia ................................................. 8

c) Pokok-pokok sambutan Wakil Presiden Republik Indonesia ....................................... 9

d) Pokok-pokok sambutan Menko Perekonomian R.I. ..................................................... 9

e) Pokok-pokok sambutan Menteri Dalam Negeri ............................................................ 11

V. Hasil-hasil Munas V Kadin .................................................................................................. 13

1. Kebijakan Umum dan Rencana Kerja Umum Kadin 2008-2013 .................................. 13

A. Kebijakan Umum .................................................................................................... 13

B. Rencana Kerja Umum ............................................................................................ 35

2. Kebijakan Keorganisasian Kadin 2008-2013................................................................ 46

3. Program Strategis dan Rekomendasi Kadin ................................................................ 49

Lampiran-Lampiran :

1. Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional VKadin ................................................................................................................................... 59

2. Hasil Paralel Meeting .......................................................................................................... 67

3. Penghargaan Kadin kepada Gubernur ............................................................................... 68

4. Pengumuman dan Pemberian Penghargaan untuk Rating Kadin Provinsi 2008 ............... 68

5. Presentasi DIHK tentang Pengelolaan Kadin ..................................................................... 71

Catatan :Daftar Nama Dewan Pertimbangan, Dewan Penasihat dan Dewan PengurusKamar Dagang dan Industri Indonesia masa bakti 2008 – 2013 dicetak dalam buku tersendiri

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- v

Page 6: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- vi

Page 7: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Musyawarah Nasional (Munas) ke V Kadin adalah perangkat organisasi Kadin Indonesia sebagailembaga perwakilan anggota dan merupakan lembaga kekuasaan tertinggi organisasi KamarDagang dan Industri Indonesia. Musyawarah Nasional (Munas) ke V Kamar Dagang dan Industrikarena itu memiliki posisi strategis untuk mempersiapkan penyusunan garis-garis besar kebijakanorganisasi dalam periode lima tahunan 2008-2013. Sebagai bagian dari persiapan tersebut,Kadin Indonesia telah mencatatkan kondisi perekonomian sampai akhir 2008.

Kinerja pertumbuhan perekonomian Indonesia 2008 berada dibawah bayang-bayang ancamanperekonomian global yang menunjukkan kondisi kurang menggembirakan, yang dipicu kejatuhankredit Sub-prime Mortgage di Amerika Serikat. Kejatuhan sektor keuangan global diperkirakanakan berdampak pada mengeringnya likuiditas pasar modal dan perbankan global yang akandiiringi dengan penarikan dana sehingga pendanaan valuta asing akan sulit didapat dan menjadimahal. Dampak lanjutan kejatuhan sektor keuangan itu dikhawatirkan akan terjadi efek kepadasektor riel yang akan mengalami kesulitan melakukan refinancing. Krisis keuangan jugadiperkirakan akan mengakibatkan perlambatan pertumbuhan ekonomi yang signifikan di tahun2008 dan 2009. Oleh karena itu, hampir seluruh negara di dunia akan mengalami dampak ekonomiglobal yang berakibat pada penurunan permintaan impor dan mendorong penurunan hargakomoditas global sehingga menekan perekonomian negara-negara berkembang.

B. PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN NASIONAL TAHUN 2008

01. Ekonomi Makro per 2008

Perekonomian Indonesia yang dapat tumbuh sebesar 6,4 persen pada semester I 2008merupakan suatu hal yang cukup menggembirakan di tengah melemahnya perekonomian dunia.Dilihat dari dari empat komponen pengguna Produk Domestik Bruto (PDB) terlihat bahwa ekspordan investasi fisik (Pembentukan Modal Tetap Bruto) merupakan motor penggerak utama yangtelah mendorong pertumbuhan sebesar itu. Pada periode tersebut ekspor barang dan jasamencatat pertumbuhan sebesar 15,8 persen, dan pembentukan modal tetap bruto (PMTB)mencapai pertumbuhan sebesar 14,1 persen yang menunjukkan semakin besarnya minatinvestasi di Indonesia. Hampir semua jenis investasi mencatatkan pertumbuhan positif, namunpertumbuhan tertinggi terjadi pada investasi alat angkutan dalam negeri dan alat angkut luarnegeri.

Terjaganya stabilitas makroekonomi jelas merupakan hasil kerja keras pemerintah melalui BankIndonesia. Sebagai lembaga yang bertugas menjaga laju inflasi dan menjaga stabilitas kursmata uang rupiah, Bank Indonesia dapat dikatakan berhasil menjaga nilai rupiah pada levelyang relatif aman bagi perkembangan ekonomi Indonesia. Intervensi Bank Indonesia umumnyaberhasil membawa kurs rupiah ke tingkat yang lebih aman, meskipun kebijakan ini membawakonsekuensi pada menurunnya cadangan devisa. Namun, kinerja ekspor yang sangat baikselalu meningkatkan kembali cadangan devisa. Begitu juga karena adanya dana global bondsenilai US$ 2,2 miliar pada akhir bulan Juni lalu, dan mulai masuknya foreign direct investmen(FDI) ke Indonesia semakin meningkatkan cadangan devisa.

02. Pertumbuhan PDB

Ditengah fenomena kenaikan harga minyak di pasar internasional, serta kenaikan harga bahanbakar minyak dalam negeri rata-rata sebesar 27 persen pada Mei 2008, perekonomian Indonesiaternyata dapat tumbuh lebih baik dari perkiraan banyak kalangan. Pada triwulan II 2008, ekonomiIndonesia tumbuh sebesar 2,4 persen dibanding triwulan I 2008, sehingga selama semester I2008 pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 6,4 persen. Kondisi ini membuktikan bahwa

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- 1

Page 8: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

daya tahan perekonomian Indonesia sudah lebih kuat dalam menghadapi berbagai shock, baikdari dalam maupun luar negeri. Dampak krisis ekonomi Amerika Serikat terhadap perekonomianIndonesia diperkirakan tidak sebesar dampaknya pada China dan Vietnam. Hal ini disebabkanfundamental perekonomian Indonesia sudah semakin baik dengan semakin berkurangnya distorsipasar dalam perekonomian dan terjaganya stabilitas moneter dalam negeri.

03. Kepercayaan Investor Institusional Asing

Kenaikan investasi fisik Produk Domestik Bruto sejalan dengan kenaikan investasi dalam bentukpenanaman modal. Dari data investasi periode Januari – Juni 2008, atau paruh pertaman tahun2008, terlihat bahwa realisasi investasi dalam bentuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)sebesar 32 prosen. Sementara pertumbuhan investasi asing pada Januari – Juni 2008dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya meningkat sangat tinggi hingga160 prosen, walaupun pertumbuhan untuk PMDN terkoreksi sampai sekitar 60 prosen.Membaiknya iklim investasi juga terlihat dari peningkatan pemintaan dari berbagai barang import,khususnya capital goods maupun raw material. Permintaan imported capital goods pada semesterI/2008 mencapai USD 8,165 miliar, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalusebesar USD4,758 miliar. Hal yang sama juga terlihat pada permintaan imported raw materialyang pada semester I/2008 mencapai USD45,002 miliar lebih besar dibandingkan semester I2007 yang baru mencapai USD25,714 miliar.

04. Perbankan Membaik, tapi Undisbursed Loans Tinggi

Sektor perbankan menunjukkan kondisi yang baik di mana NPL sistem perbankan berada padaposisi 4,0% per Juli 2008 dibandingkan 4,6% di tahun 2007, dengan tingkat LDR yang telahmencapai 79% per Juli dibandingkan 69,2% di 2007, serta CAR yang terjaga di level 17,6%,jauh di atas ketentuan minimum 8% - dengan catatan bahwa jumlah kredit yang belum dicairkan(undisbursed loans) masih tetap tinggi.

05. Pendukung Utama Pertumbuhan

Sementara itu secara sektoral, pendukung utama pertumbuhan adalah Sektor Pengangkutandan Komunikasi, yang tumbuh sebesar 20 persen pada semester I 2008. Kemudian diikuti olehSektor Listik, Gas dan Air Bersih yang tumbuh sebesar 11,9 persen, dan Sektor Keuangan, RealEstat dan Jasa Perusahaan yang tumbuh sebesar 8 persen. Tingginya pertumbuhan padaketiga sektor jasa ini menunjukkan bahwa pembangunan infrastruktur di Indonesia berjalancukup pesat seiring dengan tingkat investasi di ketiga sektor tersebut.

Meskipun Sektor Industri Pengolahan hanya tumbuh sebesar 4,1 persen, namun sektor ini tetapmerupakan sektor penggerak ekonomi yang memberikan kontribusi terbesar dalam pembentukanProduk Domestik Bruto (PDB). Lebih dari separuh PDB atas dasar harga berlaku pada triwulanII 2008 berasal dari tiga sektor terbesar, yaitu Sektor Industri Pengolahan, Sektor Pertanian, danSektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran. Masing-masing sektor ini memberikan kontribusi27,3 persen, 14,7 persen, dan 1,3 persen terhadap PDB.

06. Ekspor

Meningkatnya harga ekspor berbagai komoditas perkebunan dan pertambangan jelas merupakanfaktor penting dalam perekonomian Indonesia dewasa ini. Seperti tahun-tahun sebelumnya,pada tahun inipun perekonomian Indonesia sangat didukung oleh kenaikan ekspor barang yangmencapai 30,8 persen pada pada semester I 2008 lalu. Dari kenaikan ini, sektor migas mencatatkenaikan nilai ekspor sebesar 65,32 persen dan sektor non migas mencatat kenaikan eksporsebesar 23,2 persen.

07. Kebijakan Fiskal

Dari sisi pengelolaan fiskal penurunan asumsi harga minyak dunia juga akan mengurangi tekanandefisit anggaran. Defisit anggaran 2008 yang semula diperkirakan dapat melebihi 2%diproyeksikan untuk dapat ditekan di kisaran 1,7%.

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- 2

Page 9: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

Kendati terpaksa menghadapi tekanan inflasi yang tinggi akibat melonjaknya harga minyakmentah dan harga komoditas pangan, namun secara keseluruhan stabilitas makro ekonomiIndonesia dapat dijaga dengan baik. Kurs nilai tukar rupiah dapat dikatakan stabil, bahkancenderung terus menguat, sehingga dalam delapan bulan pertama tahun 2008, kurs rupiahmengalami apresiasi (penguatan) sebesar 2,2 persen. Terjaganya stabilitas nilai rupiahmemegang peranan penting, tidak saja pada tingkat daya saing ekspor Indonesia sehinggatercapainya pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi, tetapi juga dalam menahan laju inflasiagar tidak diperburuk oleh adanya imported inflation.

08. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)

Biaya operasi moneter yang besar yang harus ditanggung oleh Bank Indonesia juga perlumendapatkan perhatian. Tercatat setiap tahunnya dibutuhkan dana sekitar lebih dari Rp. 22triliun untuk membayar bunga SBI dan FasBI; apalagi dengan kecenderungan jumlah OperasiPasar Terbuka (SBI dan FasBI) yang makin meningkat menjadi sekitar Rp. 300 triliun. Besarnyajumlah bunga SBI dan FasBI ini juga akan menimbulkan semakin banyaknya likuiditas di pasar,dan kalau tidak segera dibenahi akan dapat membawa kita ke arah perangkap likuiditas (liquiditytrap) dimana keijakan moneter akan menjadi tidak efektif lagi.

09. Logistik

Sektor logistik merupakan urat nadi bagi perdagangan dalam negeri maupun internasional. Sektorlogsitik juga merupakan faktor penentu upaya menghilangkan kesenjangan antara daerah, yangberati juga menentukan keberhasilan pemerataan perekonomian nasional. Tanpa kelancaranbekerjanya sektor logistik, proses produksipun dapat terganggu. Inflasipun akan dapat menjadilebih tinggi akibat terjadinya ketersendatan di jalan raya dan di pelabuhan. Faktor lokasi danketepatan waktu menjadi sangat penting untuk diperhatikan, apalagi menjelang di lakukannyaupaya menuju terbentuknya ASEAN economic community, di mana sektor logistik menjadi salahsatu sektor yang pertama yang akan diintegrasikan. Permasalahan di sektor logistik bukan hanyamenyangkut pengurangan ongkos angkut. Perkembangan logistik yang baik harus selalu dikaitkandalam mata rantai suplai dan arus barang/jasa. Ketentuan hukum yang jelas pun dibutuhkanuntuk mengurangi ketidakpastian dalam menjalankan usaha logistik. Perlu dipertegaskewenangan instansi untuk menangani sektor logistik, baik antara departemen perdagangan,departemen perhubungan dan kementerian komunikasi dan informasi.

C. PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH

01. Pembangunan Ekonomi Daerah

Setiap daerah pada umumnya memiliki corak pertumbuhan ekonomi yang berbeda dengan daerahlain. Oleh sebab itu perencanaan pembangunan ekonomi suatu daerah perlu mengenalikarakteriristik lokal antara lain tingkat pertumbuhan ekonominya,sarana dan prasarana fisik yangtelah tersedia, kondisi sosial budaya, potensi yang tersedia dan layak untuk dikembangkan,termasuk juga dalam hal tingkat interaksinya dengan daerah lain. Melalui pembangunan ekonomidaerah yang terencana,terarah sejalan dengan potensi lokal yang dimiliki diharapkan percepatanpertumbuhan ekonomi daerah akan semakin meningkat dan segera terwujud. Hal ini nantinyaakan dapat dilihat dari indikator perputaran arus barang,daya beli masyarakat yang semakinmeningkat,transaksi keuangan, dan gairah pasar yang tinggi yang pada akhirnya akan dapatmemacu pembangunan suatu daerah.

02. Usaha Menengah Kecil dan Mikro

Menurut data Sensus Ekonomi tahun 2006 yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik berdasarkankreteria UMKM sesuai dengan perundangan-undangan yang berlaku, jumlah UMKM tercatatmencapai jumlah 22,73 juta unit atau 99,8 persen dari total jumlah pelaku usaha nasional.

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- 3

Page 10: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

UMKM, yang sebagian besar berada di sektor informal dan terbukti mampu menjadi katuppengaman pada krisis 1997, memiliki posisi strategis dalam perekonomian Indonesia. Sektor inimenyumbang 53,28 persen produk domestik bruto nasional (2006), 15,44 persen dari total nilaiekspor dan menyerap 37,96 juta tenaga kerja atau 46,91 persen dari total penyerapan tenagakerja nasional. Kendati memiliki posisi strategis, UMKM sering dihadapkan pada situasi tidakkondusif, termasuk yang bersumber dari kebijakan pemerintah.

03. Pemerataan Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu tujuan pokok pembangunan nasional, sehinggapencapaian target pertumbuhan ekonomi seringkali dijadikan sebuah ukuran untuk menilai kinerjapemerintah. Namun tujuan pembangunan nasional tidak melulu tertuju pada pertumbuhanekonomi semata. Pembangunan nasional akan segera tercapai jika terjadi pertumbuhan ekonomidi satu sisi dan pemerataan di sisi yang lain.

Bank Indonesia melaporkan, perekonomian nasional masih menghadapi permasalahan, antaralain perbedaan pertumbuhan ekonomi antar daerah dan meningkatnya jumlah kota yangmengalami inflasi di atas inflasi nasional. Beberapa faktor yang menyebabkan pertumbuhan dibeberapa daerah relatif rendah antara lain keterbatasan infrastruktur, aturan daerah yang kurangmenarik minat investasi, dan bertumpunya ekonomi daerah pada sektor primer tertentu, misalpertambangan.Pola ketimpangan Jawa – luar Jawa juga terlihat dari turunnya dan relatif rendahnya upah riilburuh tani di Jawa, padahal sebagian terbesar tenaga kerja di sektor pertanian berada di sektorpertanian di Jawa. Program proteksi harga komoditas pertanian pangan yang dilakukanpemerintah tak tampak memberikan manfaat bagi petani, melainkan meningkatkan marginperdagangan saja.Empat permasalahan utama masalah masih tingginya kesenjangan antar daerah yaitu:

a. Disparitas penyebaran penduduk dan ketenagakerjaan.b. Disparitas tingkat kesejahteraan sosial ekonomi.c. Disparitas pertumbuhan ekonomi antara daerah. Kontribusi wilayah terhadap pertumbuhan

PDB nasional selama 2001-2007 terbesar berasal dari wilayah Jawa-Bali, dengan kontribusirata-rata per tahun lebih dari 60%, Sumatera 22%, Kalimantan 9%, Sulawesi dan Indonesiabagian Timur lainnya kurang dari 5%.

d. Disparitas sarana dan prasarana daerah.

04. Hubungan Pemerintah Daerah dan Pelaku Usaha

Pemerintah daerah dan pengusaha adalah dua kelompok yang paling berpengaruh dalammenentukan corak pertumbuhan ekonomi daerah. Sinergi antara keduanya untuk merencanakanekonomi daerah perlu menjadi pemahaman bersama. Pemerintah daerah berwenang membuatberbagai peraturan, menyediakan berbagai sarana dan peluang, serta membentuk wawasanorang banyak. Di sisi lain pengusaha mempunyai kemampuan mengenali kebutuhan orangbanyak dan dengan berbagai insiatifnya, memenuhi kebutuhan itu. Aktivitas memenuhi kebutuhanitu membuat roda perekonomian berputar, menghasilkan upah bagi pekerja dan pajak bagipemerintah. Dengan pajak, pemerintah daerah berkesempatan membentuk kondisi agarperekonomian daerah berkembang lebih lanjut.

Prinsip-prinsip manajemen pembangunan yang pro-bisnis antara lain sebagai berikut.a. Menyediakan Informasi kepada Pengusahab. Memberikan Kepastian dan Kejelasan Kebijakanc. Mendorong Sektor Jasa dan Perdagangand. Meningkatkan Daya Saing Pengusaha Daerahe. Membentuk Ruang yang Mendorong Kegiatan Ekonomi

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- 4

Page 11: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

04. Daya Saing

Saat ini peluang munculnya pelaku usaha baru, pengusaha daerah, terbuka luas. Dengan otonomidaerah atau desentralisasi kekuasaan, para pengusaha di daerah seharusnya mampumendudukan dirinya sebagai mitra yang sejajar dan berperan aktif bersama pengambil keputusanyang berkaitan dengan perekonomian. Untuk membangun kelompok pelaku usaha yang tangguhdan berdaya saing membutuhkan proses dan waktu. Kemunculan pelaku usaha setempat banyakmemberi manfaat antara lain karena keuntungan yang diperolehnya akan diinvestasi lagi didaerahnya. Keadaan ini akan mendorong uang yang beredar dan pada gilirannya menggerakkanperputaran roda ekonomi.

Asean Free Trade Area (AFTA) sudah resmi berlaku pada 1 Januari 2002 tetapi masih banyakpengusaha daerah belum mengetahui tentang AFTA. Disamping itu masih ada pengelompokanusaha regional maupun internasional lainnya. Ini menunjukkan informasi yang diberikan masihsangat kurang. Saat ini pelaku usaha di daerah harus secara serius meningkatkan kompetensinyauntuk bersaing dalam perdagangan bebas. Hal ini penting karena dalam pasar yang semakinbebas pemerintah semakin sulit untuk melakukan proteksi tarif dan nontarif, sehingga memilikidaya saing menjadi sangat penting bagi pengusaha daerah. Peningkatan daya saing bukanhanya dalam produk, tetapi dari pengusaha daerah itu sendiri seperti penggunaan teknologi,internet dan kemampuan berbahasa internasional.

05. Produktivitas

Salah satu komponen yang penting dalam ekonomi menghadapi persaingan global adalahproduktivitas. Produktivitas pelaku ekonomi kita masih harus ditangani dan ditingkatkan secarasesungguh-sungguh. Apabila ukuran keberhasilan produksi hanya memandang dari sisi output,maka produktivitas memandang dari dua sisi sekaligus, yaitu sisi input dan sisi output. Keadaansudah makin mendesak dan saatnya pemerintah segera mengadakan revitalisasi baik kebijakanmaupun kelembagan yang mendukung lahirnya perusahaan baru, peningkatan kemampuandesain dan peningkatan produktivitas. KADIN beberapa tahun yang lalu telah berupaya jugamembentuk National Productivity Center (NPC).

D. KEKUATAN DASAR EKONOMI NASIONAL

01. Pertanian

Membangun sektor pertanian yang produktif membutuhkan perencanaan yang matang, desainindustri yang pro-pertanian, mekanisme pengelolaan pangan yang integral, dan riset yang kuatnan berkelanjutan. Satu hal penting dari pertanian Indonesia adalah sedikitnya upayameningkatkan nilai tambah pada produk pertanian Indonesia. Keadaan ini menyebabkankeuntungan yang didapat tidak bisa dinikmati secara maksimal.

Anggaran RAPBN 2009 untuk sektor perdesaan dan pertanian terlihat meningkat yaitu Rp. 13,9triliun, yang terdiri dari Rp. 8,4 triliun anggaran Departemen Pertanian dan Rp. 5,5 triliun melaluianggaran sub fungsi pengairan. Petani juga menikmati berbagai subsidi langsung dan spesifikdalam bentuk subsidi pupuk, subsidi bunga kredit program dan subsidi benih berjumlah Rp.21,4 triliun atau meningkat 112,9 persen dibandingkan dalam APBN-P 2008.

02. Perikanan

Pengembangan usaha perikanan budidaya terus diupayakan dalam rangka meningkatkankontribusinya bagi pembangunan nasional. Peningkatan kontribusi tersebut difokuskan padapencapaian tujuan pembangunan perikanan budidaya, yaitu meningkatkan devisa, pendapatan,lapangan kerja dan kesempatan berusaha; meningkatkan gizi masyarakat melalui konsumsiikan; dan melindungi, memulihkan serta melestarikan sumberdaya perikanan budidaya. Melalui

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- 5

Page 12: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

upaya tersebut maka sektor perikanan budidaya diyakini mampu menciptakan peluang usahaguna mengurangi kemiskinan (pro poor) dan menyerap tenaga kerja (pro job) dan menjadi pijakanbagi pertumbuhan ekonomi nasional (pro growth).

03. Energi

Telah terjadi pergeseran dalam pengelolaan energi secara umum dari supply side managementke demand side management. Langkah strategis yang ditempuh pemerintah dalam bidang energiadalah sebagai berikut.A. Penyediaan Energi

• Meningkatkan produksi migas• Meningkatkan pemanfaatan batu bara untuk pembangkit listrik (sampai tahun 2010)• Mengembangkan pencairan (2017) dan gasifikasi batu bara (2011)• Mengembangkan pembangkit listrik mulut tambang (penunjukan langsung)• Mengembangkan Coal Bed Methane (CBM) (2008)• Mengembangkan panas bumi• Mengembangkan bahan bakar nabati (2006)• Mengembangkan energi baru terbarukan lain (biomassa, surya, angin, mikrohidro dll)

B. Pembangunan Infrastruktur• Kilang/Receiving Terminal (BBM, LPG dan LNG)• Jaringan pipa transmisi dan distribusi gas bumi• Alat transportasi darat dan laut untuk batu bara• Pelabuhan pengirim dan penerima batu bara• Pembangkitan tenaga listrik• Jaringan transmisi dan distribusi listrik• Desa mandiri energi

E. THEMA MUNAS V KADIN

Memasuki periode tahun 2008 - 2013, Kadin Indonesia menetapkan upaya kebangkitan perekonomianNasional melalui upaya-upaya kongkrit untuk mendorong pembangunan ekonomi daerah denganmeningkatkan peranan wirausahawan dan Usaha Menengah Kecil dan Mikro dalam meningkatkanproduktifitas ekonomi khususnya di sektor Pertanian, Perikanan dan Energi sebagai kekuatandasar.

Dalam upaya mengatasi permasalaahan aktual yang tengah dihadapi oleh bangsa Indonesia padasaat ini, Kadin Indonesia menetapkan tema Musyawarah Nasional ke V Kadin yaitu:

Thema:

“Membangun Ekonomi Daerah untuk Kebangkitan Ekonomi Nasional”

Sub thema:

“Peran Wirausahawan, UMKM Daerah dalam meningkatkan Produktivitas Ekonomi yangBerwawasan Lingkungan dengan Kekuatan Dasar Bidang Pertanian, Perikanan dan

Energi”.

Tema ini diharapkan akan mendorong percepatan pemecahan masalah strategis yaitu infrastruktur,ketersediaan enerji dan ketahanan pangan yang masih menjadi kendala besar dalam penumbuhanekonomi Indonesia di tahun- tahun mendatang.

Berikut adalah rangkuman hasil-hasil Musyawarah Nasional V Kadin yang diselenggarakan padatanggal 21-22 Desember 2008, di JCC, Jakarta.

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- 6

Page 13: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

POKOK-POKOK SAMBUTANMUSYAWARAH NASIONAL V KADIN

A. Sambutan Ketua Umum Kadin Indonesia Mohamad S. Hidayat1. Krisis ekonomi global yang bermula di Amerika Serikat telah menimbulkan berbagai tantangan

dan kesulitan bagi negara berkembang termasuk Indonesia. Pakar ekonomi memprediksikanresesi di Amerika Serikat masih akan berlangsung paling tidak selama 18 sampai 24 bulan,karena sulitnya memulihkan kepercayaan pada sistem keuangan yang memang memerlukanpenataan ulang.

2. Meskipun demikian, Perekonomian Indonesia menunjukan daya tahan yang cukup baik di dalammenghadapi imbas turbulensi ekonomi global. Pada paruh pertama 2008, pertumbuhan ekonomiIndonesia mencapai 6 persen dan inflasi berhasil ditekan hingga 2 digit. Di samping itu, KadinIndonesia mencatat positif capaian pemerintah sampai dengan kwartal 3 tahun 2008 di dalampeningkatan investasi dan ekspor, pemberdayaan usaha kecil melalui Kredit Usaha Rakyat, sertapenurunan angka kemiskinan maupun pengangguran. Dalam dunia usaha, Kadin Indonesiamenyambut baik kebijakan pemerintah yang telah menelurkan agenda pro-bisnis, sepertireformasi undang-undang Pajak Penghasilan pada tahun 2009.

3. Pada umumnya sektor usaha memperkirakan bahwa tantangan ekonomi yang akan dihadapipada semester pertama 2009 menjadi semakin berat. Ketika banyak negara di Asia, Amerikadan Eropa telah melakukan serangkaian responsi konkrit yang agresif di dalam bentukpenjaminan penuh simpanan di bank, stimulus fiskal untuk mendorong berbagai sektor kunci,penurunan suku bunga pinjaman secara radikal, paket bail out dan sebagainya, maka sektorusaha di Indonesia juga menantikan langkah-langkah nyata yang cepat, jelas, dan strategis,yang dapat meredam kemungkinan “hard landing” ataupun pelambatan pertumbuhan ekonomisecara radikal.

4. Masalah lain yang dihadapi Indonesia selain imbas krisis ekonomi global adalah terbatasnyapenciptaan lapangan kerja produktif karena pertumbuhan sektor-sektor ekonomi padat karyabelum memadai. Dari sudut pandang Kadin Indonesia, pola pertumbuhan ekonomi yang selamaini banyak ditopang oleh pertumbuhan pesat sektor jasa modern di kota-kota besar dan kuatnyaharga komoditas ekspor, perlu diimbangi melalui stimulus untuk mendorong sektor-sektor yangbanyak menyerap tenaga kerja, seperti sektor pertanian dan industri pengolahan. Di lain pihak,regulasi tenaga kerja tetap menjadi salah satu faktor penghalang investasi pada sektor labourintensive.

5. Selain itu, masalah lain yang dihadapi kalangan usaha adalah kondisi infrastruktur di Indonesiayang masih harus terus diperbaiki. Persepsi sektor usaha terhadap kapasitas jalan (roadcapacity) dan tersedianya transportasi yang cukup untuk menghubungkan aktivitas ekonomiantar daerah sejauh ini memang belum menunjukan perbaikan. Sementara itu, kesempatanyang diberikan kepada sektor swasta untuk berpartisipasi di dalam pengadaan energi didalam negeri seringkali dihadapkan pada berbagai kendala, di mana paradigma kemitraanwin-win antara pemerintah dan swasta, antara produsen, distributor dan konsumen energimasih memerlukan perbaikan.

6. Dengan masalah-masalah yang dihadapi dan untuk menyambut tahun baru 2009, Kadin Indonesiamenyampaikan 9 (sembilan) rekomendasi yang menjadi harapan kepada pemerintah untuk dapatditindaklanjuti sebagai berikut :

(1). Memantapkan stabilisasi ekonomi dengan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, memulihkantransaksi antar bank, dan tersedianya likuiditas maupun pendanaan yang memadai untukkelancaran sektor usaha.

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- 7

Page 14: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

(2). Menyediakan rambu-rambu untuk mencegah masalah keuangan yang berpotensi sistemikdengan mekanisme yang jelas dan dapat segera diimplementasikan apabila terjadi krisislikuiditas perbankan.

(3). Mempercepat tersedianya paket stimulus yang signifikan dan mencakup insentif perpajakanuntuk sektor padat karya dan UKM, maupun percepatan waktu restitusi pajak.

(4). Mempercepat pelaksanaan ekspansi fiskal yang effektif khususnya penyerapan optimal untukpembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dsb.

(5). Mempercepat implementasi kebijakan sektor agro, pangan dan energi melalui koordinasierat antar departemen, dan antara pusat dan daerah.

(6). Meninjau kembali beberapa ketentuan perpajakan dengan tujuan penurunan ataupembebasan pajak untuk barang barang tertentu untuk meningkatkan permintaan domestik.

(7). Mendorong percepatan pelaksanaan proyek infrastruktur yang terbentur berbagai kendala,dan pengembangan industri kreatif nasional.

(8). Mengkaji peluang efisiensi biaya logistik dipelabuhan, biaya listrik peak hour dsb. danrasionalisasi berbagai iuran dan retribusi baik di pusat maupun daerah.

(9). Terus memajukan Indonesia sebagai tempat investasi atraktif, dan melakukan perlindunganpasar dalam negeri dari barang selundupan dan melalui mekanisme yang disepakati WTO.

7. Di akhir sambutan, Ketua Umum Kadin Indonesia menyampaikan apresiasi yang tinggi kepadapemerintah yang telah melakukan upaya yang baik untuk menjaga stabilitas dan pertumbuhanekonomi nasional. Selain itu Ketua Umum Kadin juga sangat menghargai komitmen Presidenyang selalu memposisikan Kadin Indonesia sebagai mitra pemerintah dan mengharapkanagar kemitraan pemerintah dan swasta di dalam pembangunan ekonomi menjadi kuncikeberhasilan agar dapat melewati tantangan yang dihadapi di dalam meningkatkankesejahteraan bangsa Indonesia.

B. Sambutan dan Pengarahan Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono1. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membuka secara resmi Munas V Kadin dengan ditandai

pemukulan tifa oleh Presiden SBY, didampingi Menteri Kordinator Perekonomian Sri Mulyani,Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Ketua Umum Kadin Indonesia, Mohamad S. Hidayat.

2. Dalam sambutannya, Presiden menyampaikan bahwa di masa sulit ini, di tengah krisis ekonomiglobal seperti sekarang, pemerintah dan dunia usaha, di mana Kadin sebagai penjurunya, terusbekerjasama membangun kemitraan, mencari solusi untuk mengatasi masalah-masalah yangdihadapi. Secara nasional, menurut Presiden SBY, apa yang dilakukan pemerintah di bidangperekonomian masih dalam rangka memulihkan dan membangun kembali perekonomianIndonesia akibat krisis tahun 1998.

3. Presiden menyatakan bahwa pada intinya, usaha recovery, reformasi dan rekontruksi untukmembangun dan mendorong pertumbuhan memang belum rampung. Baru berapa tahunIndonesia mengalami krisis ekonomi luar biasa, kini muncul masalah baru. Tsunami dan sejumlahbencana alam mengharuskan pemerintah mengalihkan sebagian sumber dayanya untukmengatasi bencana itu. Kemudian di tengah usaha perbaikan ekonomi, muncul krisis energi,krisis pangan dan terakhir krisis keuangan global. Indonesia menghadapi semua itu. Meskipundemikian, negara ini patut bersyukur karena dalam keadaan seperti itu ekonomi kita tetap tumbuhsecara positif dengan fundamental yang makin kuat. Yang patut disyukuri bukan hanyapertumbuhan yang positif, tetapi juga keberhasilan pemerintah mewujudkan pemerataan.Anggaran dari APBN untuk social safety net juga besar dan makin besar.

4. Di samping keberhasilan yang telah Indonesia raih, Presiden menegaskan bahwa masih adasejumlah pekerjaan rumah yang belum rampung. Infrastruktur yang masih harus ditambah,birokrasi berkepanjangan yang masih harus dibenahi, pertumbuhan ekonomi yang masih harusdijaga, penciptaan lapangan pekerjaan yang masih harus diberikan seluas-luasnya serta tatarankebijakan yang mendukung usaha-usaha tersebut baik dalam tataran mikro maupun makro

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- 8

Page 15: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

menjadi pekerjaan rumah pemerintah dalam usaha menciptakan kesejahteraan bagi seluruhrakyat Indonesia.

5. Presiden meminta partisipasi pelaku usaha, terutama anggota Kadin untuk ikut serta membantupemerintah menyelesaikan pekerjaan rumah tersebut. Bagi pemerintah, Kadin adalah mitra yangsejajar dan sudah selayaknya kedua pihak dan segenap masyarakat Indonesia bahu membahumelakukan perannnya masing-masing untuk mewujudkan Indonesia yang sejahtera, adil dandemokratis.

6. Presiden menyambut baik 9 (sembilan) rekomendasi Kadin dan bersama tim-nya akanmempelajari rekomendasi tersebut. Seiring dengan harapan Ketua Umum Kadin Indonesia,Presiden juga mengharapkan agar kemitraan pemerintah dan swasta di dalam pembangunanekonomi terus dapat dibina agar dapat melewati tantangan yang dihadapi dalam meningkatkankesejahteraan bangsa Indonesia.

7. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menutup sambutannya dengan menyerukan agar baikpemerintah maupun pelaku usaha tidak menghabiskan waktu untuk berdebat hal-hal yang tidakperlu, tetapi bahu membahu menyelesaikan masalah bangsa Indonesia ini bersama-sama.Presiden optimistis masa krisis global akan dilampaui dan ekonomi Indonesia akan tumbuhlebih kuat. Di akhir sambutan, Presiden RI kembali mengingatkan dan mengajak peserta MunasV Kadin untuk mempercayai bahwa di setiap krisis ada peluangnya dan di balik kesukaran adakemudahan.

C. Sambutan dan Pengarahan Wakil Presiden R.I, Jusuf Kalla

1. Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, dalam sambutannya, mengucapkan selamat atas terpilihnyaMohamad S. Hidayat sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia Periode 2008-2013. Meski beliaumenilai bahwa Musyawarah Nasional Kamar Dagang dan Industri Indonesia adalah munas yangpaling tidak seru dalam sejarah Kadin karena hanya memiliki satu kandidat, akan tetapi Waprestetap menyatakan rasa bangganya terhadap kinerja Kadin Indonesia yang menurutnya menjadikunci keberhasilan terpilihnya kembali M.S Hidayat sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia.

2. Menurut Wapres, fondasi ekonomi harus diselesaikan dengan baik ke depannya. Negara berjalanbaik apabila makanan pokok bangsa ini terjamin dan sarana infrastruktur seperti listrik, misalnya,tersedia secara memadai.

3. Dalam kesempatan itu, Wapres juga menghimbau pengusaha untuk mendahulukan kepentingannasional. Hal ini dapat dilakukan dengan cara-cara yang sederhana seperti tidak berliburan diluar negeri pada musim libur ini serta senantiasa mengunakan produk dalam negeri. MenurutWapres, adalah kecintaan terhadap produk dalam negerilah yang akan mendongkrakperekonomian bangsa sehingga bangsa ini dapat bertahan dari krisis ekonomi global yang tengahmelanda dunia saat ini.

4. Wapres juga mengingatkan bahwa bangsa ini membutuhkan spirit untuk maju. Kadin Indonesiadiharapkan berada dalam satu perahu yang sama untuk sama-sama mengatasi krisis. Dengankemitraan yang baik antara pemerintah sebagai pembuat kebijakan dan Kadin sebagai pelakuusaha, maka ekonomi bangsa Indonesia akan bangkit kembali dan bertahan di tengah situasiekonomi yang sulit seperti sekarang ini.

D. Paparan dan Dialog Menko Perekonomian R.I. Sri Mulyani

1. Dipicu oleh kejatuhan kredit Sub-prime Mortgage di Amerika Serikat, ekonomi dunia mulaimenunjukkan kondisi yang kurang menggembirakan. Kejatuhan sektor keuangan globaldiperkirakan akan berdampak pada mengeringnya likuiditas pasar modal dan perbankan global

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- 9

Page 16: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

yang akan diiringi dengan penarikan dana sehingga pendanaan valuta asing akan sulit didapatdan menjadi mahal. Situasi perekonomian dunia kian memburuk. Pertumbuhan ekonomi negara-negara maju menghadapi stagnansi dan negara-negara berkembang juga terkena imbasnya.Hampir seluruh negara di dunia akan mengalami dampak ekonomi global yang berakibat padapenurunan permintaan impor dan mendorong penurunan harga komoditas global. Bahkan China,yang disebut-sebut sebagai kekuatan ekonomi baru terbesar dunia juga tidak dapat menghindardari krisis ekonomi global. Produktivitas industri China menurun karena melemahnya ekonomidunia. Melemahnya ekonomi dunia juga menyebabkan banyak negara mengkoreksi anggaranbelanjanya, tak terkecuali Indonesia.

2. Kawasan Asia Tenggara masih dapat mengambil peluang di tengah sulitnya perekonomian.Disebut-sebut sebagai kawasan yang pertumbuhan ekonominya berlandaskan pada volumeekspor (export oriented), Asia memiliki potensi ekonomi yang belum dioptimalkan, yaitu domesticstrategic growth. Negara-negara seperti Jepang, Korea Selatan dan China sudah mulaimemasukkan faktor domestik di mana ekonomi negaranya tumbuh dengan domestic case.

3. Jika ditelaah lebih dalam, situasi perekonomian di Indonesia boleh dikatakan masih baik. Tidakseperti di negara maju yang pertumbuhan ekonominya sudah zero atau bahkan negatif,pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 6 persen pada paruh pertama 2008 dan tingkatinflasi masih tergolong baik. Meskipun demikian, pemerintah tetap harus menjaga stabilnya nilaitukar, sehingga inflasi melemah dan situasi tergolong aman. Pertumbuhan ekonomi Indonesiajuga harus tetap dijaga, jika terkoreksi pun, diharapkan pertumbuhan ekonomi Indonesiadiusahakan tetap mencapai 5 persen. Ada pun usaha yang dilakukan pemerintah untukmengantisipasi kemunduran ekonomi adalah sebagai berikut:

(a) Menjaga Daya Beli Masyarakat

Usaha yang dilakukan di antaranya menaikkan gaji PNS, TNI dan Polri, memberikan paketBantuan Langsung Tunai (BLT), ataupun pemberian kredit Pemberdayaan Usaha Kecil danMenengah. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan daya beli kelas menengah yang padamuaranya akan menjaga berjalannya perekonomian.

(b) Beralih ke Domestic-Based Economic Growth

Pemerintah akan mengusahakan koreksi pajak untuk memberikan insentif bagi pengusahapada APBN 2009 guna menggiatkan ekonomi. Selain itu, pemerintah akan terus berupayamemangkas birokrasi yang bertele-tele (waktu dan prosedur yang terlalu panjang) agar bisamengurangi transaction cost pengusaha.

(c) Menaikkan Pendapatan Negara di sektor-sektor vital seperti pertanian dan manufaktur.

Di tengah langka dan tingginya harga komoditas pangan, Indonesia patut berbesar hatikarena justru dapat mengambil keuntungan sebagai negara eksportir. Peluang inihendaknya dapat terus dimanfaatkan dengan menaikkan produksi sehingga tidak hanyakebutuhan dalam negeri terpenuhi tetapi juga peluang ekspor. Di sektor manufaktur,Indonesia akan menghadapi tantangan yang besar dari China. Hal ini tidak hanyamengancam ekspor tetapi juga berakibat pada kebutuhan dalam negeri karena seiringdengan naiknya income per kapita, Indonesia akan menjadi pasar yang potensial bagipemasaran produk, terutama dari China. Oleh karena itu, Pemerintah berupayamendisiplinkan baik ekspor maupun impor. Jika kebutuhan dalam negeri sudah tercukupimaka baru diiekspor. Sebaliknya dengan produk impor, pemerintah juga akanmenegaskan sanksi hukum bagi importir melanggar peraturan.

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- 10

Page 17: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

4. Pada sesi tanya jawab, dibahas mengenai harga Bahan Bakar Minyak dan kebijakanPemerintah di masa yang akan datang. Ditegaskan oleh Menteri Koordinator Perekonomian,pemerintah masih akan terus memonitor harga minyak dan kebijakan harga BBM akanmengikuti dinamika pasar. Selain itu, kebijakan yang terus menjadi prioritas pemerintahadalah penciptaan lapangan pekerjaan (pro employment). Pemerintah tetap akanmenciptakan peluang penciptaan lapangan pekerjaan terutama di sektor riil yang banyakmenyerap tenaga kerja.

5. Di akhir paparan dan sesi tanya jawab, Menteri Koordinator Perekonomian menegaskanbahwa tidak akan ada kebijakan pemerintah yang sempurna. Suatu kebijakan pasti memilikipro dan kontra. Meskipun demikian pemerintah berusaha untuk mengakomodir kepentingansemua pihak, termasuk kalangan dunia usaha, untuk mengambil kebijakan yang semuanyadiarahkan pada kesejahteraan rakyat.

E. Paparan dan Dialog Menteri Dalam Negeri R.I., diwakili oleh Direktur JenderalPembangunan Daerah Syamsul Arif

1. Dalam sambutan dan dialog Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia yang diwakili olehDirektur Jenderal Pembangunan Daerah Syamsul Arif yang berjudul “RevitalisasiPembangunan Ekonomi sebagai Basis Kebangkitan Ekonomi Nasional”, disebutkanbahwa ekonomi Indonesia menghadapi tantangan yang akan melemahkan ketahananekonomi nasional, sebagai berikut :

(a) Tingkat kemiskinan dan pengangguran yang masih relatif tinggi(b) Krisis Energi (net importer dan Indonesia bukan merupakan anggota OPEC lagi)(c) Kurangnya ketersediaan Infrastruktur(d) Kerusakan lingkungan massif (illegal logging, illegal fishing, dst)(e) Tidak seimbangnya pengembangan sektor moneter dan sektor riil (monetary policy heavy)(f) Iklim investasi dan usaha yang belum kondusif(g) Efek domino krisis finansial global (fenomena deindustrialisasi dan PHK pada sektor

yang tidak local reources based).

2. Semangat otonomi daerah mempunyai kelebihan dan kekurangan. Di satu pihak, otonomidaerah memberikan otoritas kepada daerah untuk seluas-luasnya membangun daerahnyadengan memanfaatkan potensi lokal yang bertujuan meningkatkan pendapatan daerah dankesejahteraan masyarakatnya. Di lain pihak, masih banyak peraturan pemerintah pusat yangtumpang tindih atau bahkan saling bertentangan dengan pemerintah daerah sehinggamenghambat roda ekonomi daerah sendiri. Ada pun 5 kemampuan yang perlu dimiliki daerahdalam kerangka Otonomi Daerah adalah :

• Mengatur otonomi secara optimal• Melakukan terobosan-terobosan perubahan yang inovatif• Memperoleh legitimasi yang kuat dari masyarakat• Kewenangan dalam memperoleh sumber-sumber penghasilan atau keuangan yang

memadai• Menjalankan pemerintahan dan pembangunan yang didukung oleh ketersediaan

sumberdaya

3. Pemerintah terus berupaya memberikan insentif dan kemudahan bagi daerah untukmenciptakan iklim usaha yang kondusif. Insentif dan kemudahan investasi ini diwujudkandalam bentuk penyediaan sarana dan prasarana, dana stimulan, pemberian modal usaha,

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- 11

Page 18: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

pemberian bantuan teknis, keringanan biaya-biaya dan percepatan pemberian izin. Salahsatu kebijakan pemerintah pada tataran peraturan misalnya adalah Permendagri no. 24/2006 tentang Pedoman Penyederhanaan Penyelenggaraan Perizinan melalui Pelayanan TerpaduSatu Pintu (menindaklanjuti Inpres no.3/2006 tentang Paket Kebijakan Perbaikan Iklim Investasidi Indonesia) yang mengatur kelembagaan dan SDM, proses dan mekanisme pemberianpelayanan perizinan, standar kinerja, koordinasi antar instansi, keterbukaan informasi, penagananpengaduan, pengukuran kepuasan masyarakat, pembinaan dan pengawasan dan pelaporanserta penghargaan. Dengan diterbitkannya Permendagri ini diharapkan sebagai berikut :

a. Proses memulai usaha disederhanakan dan diperpendek menjadi kurang satu bulan sesuaijenis pelayanan dan faktor kesulitan lapangan (2 s/d 15 hari).

b. Kejelasan aturan, kemudahan proses dan akuntabilitas sistem yang memangkas birokrasidan meminimalisasi biaya tinggi sehingga dapat mendorong iklim investasi yang kondusif.

c. Adanya perubahan perilaku insan birokrat sebagai pelayan publik yang ramah.

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- 12

Page 19: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

HASIL-HASIL MUNAS V KADIN

Materi-materi bahasan dalam Munas V Kadin terdiri dari Laporan Pertanggungjawaban DewanPengurus Kadin Indonesia masa bakti 2004-2009, Kebijakan Umum dan Rencana Kerja UmumKadin 2008-2013, Organisasi dan Pokok-pokok Pikiran Kadin Indonesia Kedepan.

Laporan Pertanggungjawaban Dewan Pengurus Kadin Indonesia masa bakti 2004-2009 telah diterimasecara aklamasi oleh Munas V Kadin dan materi bahasan lainnya dibahas dalam sidang-sidangkomisi hasilnya disahkan dalam sidang pleno Munas V Kadin sebagai berikut :

KEBIJAKAN UMUM DAN RENCANA KERJA UMUMKADIN 2008-2013

A. KEBIJAKAN UMUM

I. Perekonomian GlobalKebangkrutan Uni Soviet dan runtuhnya Tembok Berlin menandai berakhirnya Perang Dingin.Era baru telah terbentang. Hampir seluruh negara praktis lebih berkonsentrasi membangunperekonomian dan menjalin interaksi ekonomi yang lebih intens dengan luar negeri tanpamengindahkan perbedaan sistem politik.

Karena hampir seluruh negara kian membuka diri dan mengurangi hambatan-hambatanperdagangan secara drastik, praktis pasar dunia sudah terintegrasi. Istilah globalisasi, liberalisasi,dan flat world, mencerminkan dinamika baru ini. Tak hanya di bidang perdagangan, melainkanjuga telah merambah ke hampir segala bidang kehidupan.Globalisasi atau integrasi ekonomi dunia tentu saja tidak berwajah tunggal. Tak melulumeningkatkan kesejahteraan rata-rata warga dunia dan menurunkan tingkat kemiskinan, tetapijuga menghadirkan sosok kelabu seperti ketimpangan yang melebar dan kemakmuran yangsemu.

Krisis finansial yang bermula dari masalah subprime mortgage di Amerika Serikat merupakanpertanda betapa rapuhnya sendi-sendi sistem keuangan dunia yang merupakan salah satu pilarutama kapitalisme global. Namun, setidaknya hingga sekarang, kapitalisme sudah menunjukkankemampuannya berulang kali menghadapi krisis serupa untuk selanjutnya memperbarui diritatkala regulasi tak lagi menopang sistem. Pendulum tampaknya masih terus bergerak dinamikmencari keseimbangan baru beriringan dengan sistem pasar yang bekerja mengoreksi parapelaku dan regulasi yang sudah menjauh dari relnya.

1. Koreksi atas Sistem Finansial GlobalSistem kapitalisme yang menopang perekonomian negara-negara maju ditandai oleh pasarfinansial yang tumbuh sangat pesat yang telah jauh lepas kaitan dengan perkembangansektor produksi barang dan jasa nonfinansial. Rekayasa produk-produk keuangan dengananeka ragam derivatifnya telah menghasilkan kemakmuran semu, ibarat buih yang mudahsirna diterpa angin.

Sistem kapitalisme telah berulang kali mengalami koreksi. Namun, penataan ulang ataskrisis yang tengah berlangsung belakangan ini tampaknya membutuhkan waktu yang lebihlama ketimbang krisis-krisis sebelumnya. Karena, pemicu utama kali ini murni dari Wal Street,bukan dari main Street. Krisis dewasa ini juga menyentuh dimensi yang lebih filosofis danelemen-elemen utama dari sistem.

Di masa mendatang, tak tertutup kemungkinan proses koreksi serupa akan terus berlangsung.Karena, terlepas dari berbagai kelemahannya, sistem kapitalisme memiliki built in mechanismuntuk mengoreksi dirinya sendiri. Sudah barang tentu, proses koreksi akan menimbulkaninstabilitas dan gejolak perekonomian dunia.

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- 13

Page 20: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

Sejalan dengan penurunan dominasi negara-negara maju, terutama Amerika Serikat,perekonomian dunia tidak lagi serentan seperti di masa lalu. Kemerosotan ekonomi AmerikaSerikat, Eropa, dan Jepang, tak menjalar tanpa kendali ke seluruh dunia. Terbukti,pertumbuhan ekonomi dunia hanya turun sekitar satu persen saja pada tahun 2008. Bahkannegara-negara berkembang masih tumbuh cukup tinggi, yakni 6,9 persen, hanya terpangkassatu persen saja pada tahun yang sama.

Sepanjang tidak terperangkap pada praktik kapitalisme finasial global, niscaya negara-negaraberkembang akan memiliki daya tahan lebih kokoh dalam menghadai turbulensi kapitalismeglobal. Apalagi seandainya muncul inisiatif-inisiatif baru untuk mengimbangi kekuatan-kekuatan ekonomi utama dunia saat ini, yakni Amerika Serikat dan Eropa. Asia, misalnya,dapat lebih bahu membahu untuk menjadi kekuatan baru yang sangat disegani, mengingatsumbangsihnya terhadap produk domestik bruto dunia kian meningkat dan memiliki kekayaanfinansial yang sangat besar.

2. Pergeseran Kekuatan Ekonomi

Perubahan paling mendasar dalam hubungan antar bangsa dalam dua dekade terakhir adalahtatkala lebih satu miliar penduduk dunia terintegrasi ke dalam pasar global. Kebijakan pintuterbuka yang dicanangkan China pada awal 1980-an dan keruntuhan komunisme di EropaTimur merupakan pembuka era baru dalam perdagangan dunia. Arus perdagangan duniakian deras tatkala negara-negara lain yang masih menganut komunisme sekalipunmenerapkan sistem pasar terbuka dalam mengelola perekonomiannya. Selain sebagaikonsumen baru, negara-negara komunis ini aktif pula sebagai produsen dunia. Belakangan,India dan Russia menyusul sebagai kekuatan yang sangat disegani.

Bagi China dan Russia, sebetulnya perdagangan internasional sudah merupakan tradisiyang berlangsung ribuan tahun. Masa jeda hanya berlangsung puluhan tahun setelah PerangDunia II. Mereka sadar bahwa eksperimentasi sosialisme yang menempatkan negara sebagaiaktor sentral dan mengenyampingkan peran pasar gagal menyejahterakan rakyatnya.

Bermodal budaya terbuka yang telah mengakar kuat dan jumlah penduduk yang sangatbesar, China dan India kini menjadi kekuatan baru dalam kancah perekonomian Dunia.Dewasa ini perekonomian China menempati urutan kedua setelah Amerika Serikat denganpangsa di dalam produk domestik bruto berdasarkan PPP (purchasing power parity) sebesar10,8 persen. Sementara itu, India telah bertengger di urutan keempat setelah Jepang denganpangsa 4,6 persen.

Dua negara lagi di luar G-7 yang telah bertengger di dalam sepuluh besar perekonomiandunia ialah Rusia (urutan ketujuh) dan Brazil (urutan kesembilan). Berarti, empat dari sepuluhnegara dengan perekonomian terbesar di dunia adalah negara-negara yang tergolong masihdalam status negara “berkembang” atau kerap disebut sebagai emerging markets.

Tabel 1. Perubahan Kekuatan Ekonomi: Pangsa PDB Global (%)Negara Pada PPP* Pada Harga PasarAmerika Serikat 21.36 25.51China 10.83 5.99Jepang 6.61 8.08India 4.58 2.02Jerman 4.34 6.12Inggris Raya 3.30 5.11Rusia 3.18 2.38Perancis 3.17 4.72Brazil 2.81 2.42Italia 2.76 3.88

Catatan: *PPP = purchasing power parity Sumber: IMF, World Economic Outlook, April 2008, p. 45

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- 14

Page 21: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

Sumbangsih China dan India, bersama dengan Brazil, Korea, Mexico, Rusia, dan Turki(Emerging Market/EM-7) terhadap pertumbuhan ekonomi dunia meningkat dua kali lipatselama kurun waktu 1990-2007, dari hanya 20-an persen menjadi 40-an persen. Sebaliknya,sumbangan negara-negara maju yang tergabung dalam G-7 (Kanada, Prancis, Jerman,Itali, Inggris, Jepang, dan Amerika Serikat) merosot tajam dari 50 persen lebih menjadihanya 20 persen saja.

Gambar 1. Kontribusi “Emerging Market” meningkat dua kali lipat sejak 1990

Sumber: “Economic Forecasts: Hard to Rely On?” Finance and Development, Vol.45,No. 3, September 2008

Asia merupakan kawasan yang menikmati pertumbuhan paling pesat, sehingga dalam waktuyang tak terlalu lama diperkirakan bakal menjadi kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Dikawasan ini, Jepang dan Korea memimpin dalam industri manufaktur berteknologi tinggi,sedangkan China dan India menjadi kekuatan baru utama. Indonesia dan Vietnam berpotensimenjadi kekuatan di lapisan kedua dan akan menjadi pilar utama dalam Asean community.

Selama 2001-07 perekonomian dunia tumbuh rata-rata 4% per tahun. Kawasan Asia beradapada posisi terdepan dengan pertumbuhan rata-rata 8,2%. China dan India adalah penggerakpertumbuhan bagi Asia maupun Dunia. Selama kurun waktu itu, perekonomian China danIndia berturut-turut tumbuh rata-rata di atas 10% dan 7% per tahun. Negara-negara ASEAN,meskipun secara rata-rata lebih lambat dari China dan India, mengalami pertumbuhan diatas rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia.

3. Kian Mengutamakan Kualitas Hidup

Harga komoditas (minyak mentah, tambang dan mineral, serta pangan) yang sempat merokethingga pertengahan 2008 kian diyakini bukanlah sebagai suatu fenomena yang bersifatjangka pendek. Penghargaan terhadap alam yang tidak patut menyebabkan kekayaan alammengalami eksploitasi berlebihan. Muncul kesadaran baru bahwa alam harus diperlakukansecara patut, agar umat manusia terhindar dari petaka akibat perubahan iklim dan pemanasanglobal.

Proses produksi yang ramah lingkungan sudah merupakan tuntutan global, sehinggadiperkirakan harga-harga komoditas tak akan kembali turun seperti semula. Boleh jadi harga-harga komoditas akan turun di masa mendatang, namun kita tak bisa lagi mengharapkansemurah seperti sebelum tahun 2006. Dalam jangka menengah akan tercipta kesembanganbaru pada tingkat harga yang lebih tinggi. Memang dewasa ini harga-harga sejumlah

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- 15

Page 22: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

komoditas mengalami penurunan tajam. Namun, kecenderungan tersebut diperkirakanbersifat sementara sebagai imbas dari krisis finansial global.

Rasionalisasi harga komoditas akan mendorong diversifikasi dan konservasi penggunaanenergi dan lahan yang akan lebih menjaga keseimbangan ekosistem dan kesejahteraanumat manusia secara berkelanjutan.

4. Pergeseran Peran Negara

Sejalan dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia, peran negara dan lembaga-lembagainternasional yang keanggotaannya berbasis negara pun surut. Negara-negara maju yangtergabung dalam G-7 tak lagi mampu melakukan koordinasi makroekonomi sebagaimanaterjadi pada tahun 1970-an dan 1980-an. Bersamaan dengan itu, peran IMF dan Bank Duniajuga memudar.

Dalam kancah pengaturan perdagangan dunia, forum WTO mulai tergopoh-gopoh. Negara-negara maju tak bisa lagi sesuka hati memaksakan kehendaknya. Sementara itu, pemerintahnegara-negara berkembang tak pula leluasa memberikan konsesi sekalipun itu merekapandang baik bagi perekonomian. Pemerintah negara-negara berkembang harus kianmendengarkan “suara rakyat” (civil society). Kalangan civil society di negara-negaraberkembang bahu membahu dengan civil society di negara-negara maju dalam mengusungprinsip-prinsip perdagangan dan pembangunan yang lebih berkeadilan dan lebihmengedepankan kepentingan rakyat.

Di samping itu, peran business community juga bertambah besar. Kelompok ini turut sertasecara aktif mendesakkan agenda-agenda probisnis di tingkat negara dan lembaga-lembagainternasional. Mereka pun mengusung agenda-agenda yang serupa dengan kalangan civilsociety, seperti demokratisasi, keterbukaan, anti korupsi, dan pelestarian lingkungan. Tentudengan bahasa yang sedikit berbeda.

II. PEREKONOMIAN DOMESTIKPertumbuhan ekonomi Indonesia sejak 2001 memperlihatkan kecenderungan yang meningkat.Walaupun terjadi fluktuasi yang tajam pada awal masa pemulihan, perlahan-lahan lajupertumbuhan ekonomi mulai stabil. Secara rata-rata tahunan, PDB Indonesia tumbuh 5,1% pertahun selama periode 2001-2007.

Jika mencermati perkembangan ekonomi dengan lebih mendalam, kita dapat menjumpaibeberapa karakteristik baru yang menyertai pertumbuhan ekonomi pasca krisis. Perubahan-perubahan tersebut perlu dicermati dengan lebih seksama karena berdampak luas bagi kehidupansosial dan kualitas kesejahteraan masyrakat.

1. Kesenjangan Pola Pertumbuhan

Salah satu ciri yang paling menonjol dalam perkembangan ekonomi pascakrisis ialahpertumbuhan pesat sektor jasa, khususnya jasa modern di kota-kota besar. Secara umum,sektor jasa tumbuh jauh lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan ekonomi. Pada tahun 2007,misalnya, sektor jasa tumbuh hampir 9 persen, jauh di atas pertumbuhan di sektor penghasilbarang, yang hanya tumbuh sekitar 4 persen. Sektor pertanian dan industri pengolahan(sektor-sektor produksi yang banyak menyerap tenaga kerja) tumbuh lebih lambat dari rata-rata pertumbuhan PDB.

Kesenjangan pola pertumbuhan ekonomi antara sektor jasa (non-tradable) dan sektor barang(tradable) menunjukkan kecenderungan yang melebar. Mengingat bahwa perekonomianIndonesia belum mencapai tahapan industrializing yang optimal, pola tersebut menimbulkanberbagai konsekuensi yang melemahkan landasan bagi akselerasi pertumbuhan jangkapanjang yang berkelanjutan dan berkualitas.

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- 16

Page 23: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

Gambar 2. Pertumbuhan Indonesia terbukti tidak berkualitas

Catatan: * Jan-Sep 2008 (until 3rd quarter).

Sumber: Badan Pusat Statistik

Pola pertumbuhan ekonomi yang terlalu cepat didominasi oleh sektor jasa menyebabkanlambatnya pertumbuhan penyerapan tenaga kerja, khususnya di sektor formal,memperbesar kesenjangan distribusi pendapatan, dan memperlambat upaya penurunanjumlah penduduk miskin. Pertumbuhan sektor tradable yang rendah jugamengindikasikan lemahnya daya saing ekonomi.

2. Pengangguran, Kemiskinan dan Distribusi Pendapatan

Persoalan besar yang dihadapi oleh perekonomian Indonesia adalah penciptaan lapangankerja produktif. Sejak 2000, tingkat pengangguran terbuka terus meningkat. Pada saatyang bersamaan ekonomi mengalami pertumbuhan yang cukup baik. Pada tahun 2005dan 2006, tingkat pengangguran terbuka (open unemployment) mencapai lebih dari 10persen, kemudian sedikit menurun menjadi 9,1 persen pada tahun 2007.

Rendahnya pertumbuhan penyerapan tenaga sangat boleh jadi disebabkankarena pertumbuhan sektor-sektor ekonomi yang bersifat padat karya (sektorpertanian dan industri manufaktur) lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi padaumumnya. Seperti dikatakan sebelumnya, sektor-sektor jasa modern merupakan sektoryang mengalami pertumbuhan tinggi, sementara itu sektor-sektor tersebut kurangmenyerap tenaga kerja.

Pengangguran yang tinggi atau penyerapan tenaga kerja produktif yang rendahmenyebabkan upaya pengentasan kemiskinan mengalami hambatan. Walaupunjumlahnya menurun bila dibandingkan dengan keadaan di waktu krisis, jumlah pendudukmiskin masih besar berkisar antara 35 sampai 40 juta penduduk. Memperhatikan fluktuasiyang terjadi dari tahun ke tahun, jumlah penduduk hampir miskin (near poor) diperkirakancukup besar. Kelompok ini sangat rentan terhadap perubahan harga, terutama hargapangan dan kebutuhan pokok lainnya.

2

4

6

8

10

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008*

Tradable Non-tradable GDP

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- 17

Page 24: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

Gambar 3. Tingkat Kemiskinan (Headcount Index: US$ 1 per hari)

Sumber: World Bank, East Asia & Pacific Update, November 2007.

Gambar 4. Tingkat Kemiskinan (Headcount Index: US$ 2 per hari)

Sumber: World Bank, East Asia & Pacific Update, November 2007

Penduduk miskin absolut dan yang nyaris miskin masih relatif sangat besar. Jumlahnyasangat rentan terhadap gejolak harga, terutama harga pangan. Secara persentase, tingkatkemiskinan yang sangat tinggi terjadi di Papua dan Maluku, dimana persentase pendudukMiskin lebih dari 30%; di Papua bahkan mendekati 40%. Walaupun terjadi tingkatpengangguran yang tinggi di DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten, persentase pendudukmiskin di ketiga provinsi ini, jauh lebih rendah dibandingkan dengan di tiga provinsi lainnyadi Jawa (Jawa Tengah dan Timur dan DIY). Dilihat dari pendapatan, rata-rata pendudukmemiliki pendapatan sedikit lebih tinggi dengan Jawa Barat. DKI Jakarta merupakan provinsitertinggi pendapatan per kapitanya. Sementara itu, pendapatan penduduk Jawa Tengahdan DIY dan Banten, secara rata-rata lebih rendah dibandingkan dengan penduduk provinsilain di Jawa.

Pengangguran yang tinggi dan jumlah penduduk miskin yang besar di tengah pertumbuhanekonomi menyebabkan pembagian pendapatan yang semakin timpang. Dengan ukuranGini Coefficient, ketimpangan distribusi pendapatan di antara penduduk Indonesia terusmengalami kenaikan. Pada tahun 2002 Gini Index sebesar 34,3 kemudian meningkat menjadi37,7 pada tahun 2007.

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- 18

Page 25: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

Ketimpangan distribusi pendapatan disebabkan oleh pola pertumbuhan yang lebih terpusatpada sektor-sektor jasa modern di kota-kota besar, sehingga peningkatan pendapatan yangtinggi dinikmati oleh sebagian kecil lapisan masyarakat. Bila pertumbuhan ekonomi akanterus mengikuti pola yang ada selama ini, maka pengangguran sulit dikurangi, jumlahpenduduk miskin akan terus meningkat dan distribusi pendapatan akan semakin timpang.

Gambar 4. Perkembangan Tingkat Ketimpangan Pendapatan

Sumber: Badan Pusat Statistik, seperti termuat pada situs Bank Indonesia, 2008

3. Pengembangan UMKM

Inpres 6/2007 tentang Kebijakan Percepatan Pengembangan Sektor Riil dan PemberdayaanUsaha Mikro, Kecil dan Menengah mengamanatkan 4 pokok kebijakan untuk pemberdayaanUMKM, yaitu peningkatan akses UMKM pada sumber pembiayaan, pengembangankewirausahaan dan SDM, peningkatan peluang pasar produk UMKM serta reformasi regulasi.Sebagian besar peraturan pelaksanaan Inpres tersebut telah ditetapkan, namun pelaksanaankebijakan tersebut memerlukan program yang sinergistik baik antar-instansi maupun antarapemerintah dengan Kadin.

Dalam konteks ini ada sedikitnya dua langkah strategis yang bisa diusulkan, yaitu demandpull strategy dan supply push strategy (lihat Gambar 5). Demand pull strategy mencakupstrategi perkuatan sisi permintaan, yang bisa dilakukan dengan perbaikan iklim bisnis, fasilitasimendapatkan HAKI (paten), fasilitasi pemasaran domestik dan luar negeri, dan menyediakanpeluang pasar.

Langkah strategis lainnya adalah supply push strategy yang mencakup strategi pendorongsisi penawaran. Ini bisa dilakukan dengan ketersediaan bahan baku, dukungan permodalan,bantuan teknologi/mesin/alat, dan peningkatan kemampuan SDM. Harus diakui bahwa cukupbanyak upaya pembinaan dan pemberdayaan UKM. Hanya saja upaya pembinaan UKM

2002 2003 2004 2005 2006 2007

Gini coefficient 34.3 34.1 34.7 34.9 35.4 37.4

33

34

35

36

37

38

Gini coefficient

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- 19

Page 26: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

sering tumpang tindih dan dilakukan sendiri-sendiri. Perbedaan persepsi mengenai UKMmenyebabkan pembinaan usaha kecil masih terkotak-kotak atau sector oriented, di manamasing-masing instansi pembina menekankan pada sektor atau bidang binaannya sendiri-sendiri.

Gambar 5. Sinkronisasi & Harmonisasi Kebijakan Pemerintah Pusat, Pemda dan Kadindalam Pengembangan UMKM

4. Pertumbuhan Ekonomi Regional

Jawa masih menjadi pusat pertumbuhan ekonomi Indonesia. Apalagi, sektor-sektor jasamodern yang tumbuh secara perkasa belakangan ini sebagian besar berada di kota-kotabesar di Jawa. Produk domestik regional bruto (PDRB) DKI Jakarta, misalnya, pada tahun2007 tumbuh 6,4 persen, sedikit lebih tinggi dari pertumbuhan nasional. Selama 2001-06,pertumbuhan ekonomi di Sulawesi selalu jauh lebih tinggi dibandingkan dengan rata-ratanasional. Diperkirakan, hal ini terjadi karena Sulawesi merupakan pulau penghasil komoditiperkebunan yang belakangan ini mengalami kenaikan pesat. Pertumbuhan ekonomi yangtinggi di Sulawesi terutama terjadi di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah dan Gorontalo.

Setelah sempat terpuruk pada 2004 dan 2005, perekonomian Pulau Sumatra mulai bangkitkembali selama dua tahun terakhir ini. Perekonomian Sumatra sangat didominasi olehSumatra Utara, Sumatera Selatan, dan Riau. Peran industri dan perkebunan kelapa sawit diSumatra Utara sangat dominan; demikian pula di beberapa propinsi di Sumatra lainnya. DiJambi, misalnya, peran industri kelapa sawit diperkirakan sekitar 28% dari perekonomian diprovinsi tersebut. Di provinsi Riau dan Bengkulu, peran kelapa sawit dalam perekonomianjuga sangat dominan. Kenaikan permintaan terhadap komoditi kelapa sawit dan komoditihasil perkebunan lainnya, seperti karet, akan sangat mendorong pertumbuhan ekonomi diwilayah ini.

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- 20

Page 27: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

5. Pelaksanaan Otonomi Daerah

Perubahan mendasar di bidang pemerintahan ditandai oleh penerapan otonomi daerahyang sangat luas. Semua kewenangan pada dasarnya ada di tangan daerah (kabupaten/kota dan propinsi), kecuali untuk bidang-bidang yang karena karakteristiknya yang khasharus berada di bawah kendali pemerintah pusat. Bahkan, lebih jauh lagi, beberapapropinsi telah dilindungi oleh undang-undang tersendiri agar dapat melaksanakan otonomikhusus, sehingga tak lagi tunduk pada undang-undang nasional.

Hanya saja, perwujudan otonomi daerah yang hakiki tampaknya masih jauh dari harapankarena beberapa faktor. Pertama, otonomi daerah tidak diimbangi oleh perubahanmendasar dalam hubungan keuangan pusat-daerah. Hingga kini, tak satu jenis pajakpusat pun yang dialihkan ke daerah. Bahkan, sebagian besar daerah masih sangatbergantung pada kucuran dana pusat, karena basis penerimaan asli daerah masih sangatterbatas. Kedua, belum muncul kesadaran yang kuat pada daerah untuk memperjuangkanstatus keistimewaan atau setidaknya kekhususan, padahal setiap daerah pada galibnyamemiliki beragam kekhususan sebagaimana yang dimiliki Aceh dan Papua.

Sekalipun demikian, dengan segala keterbatasannya, pelaksanaan otonomi daerah telahberhasil mengurangi dominasi Jakarta dan Jawa dalam persebaran kegiatan ekonomi.Dengan kata lain, penerapan otonomi daerah yang konsisten akan membuka ruang yanglebih leluasa bagi luar Jawa untuk tumbuh lebih cepat.

Tanda-tanda ke arah sana sudah mulai tampak. Misalnya, penurunan pangsa Jakartadalam penghimpunan dana pihak ketiga oleh perbankan. Sebelum krisis pangsa Jakartamencapai 67,3 persen. Sepuluh tahun kemudian, angkanya turun menjadi 50 persen.Sebaliknya, pangsa dana pihak ketiga di Sumatera dan kawasan Timur Indonesiamengalami peningkatan cukup tajam.

Dalam hal penyaluran kredit, pangsa Sumatera dan kawasan Timur Indonesia mengalamipeningkatan lebih pesat lagi, yakni lebih dua kali lipat dibandingkan 10 tahun silam.Sebaliknya, pangsa Jakarta merosot tajam dari 68 persen tahun 1997 menjadi hanya 36persen pada tahun 2007.

Jika pembangunan infrastruktur bisa dipacu lebih cepat di luar Jawa, niscaya kawasanini akan sangat menjanjikan sebagai sumber pertumbuhan utama di masa mendatang.Sudah barang tentu, yang dibutuhkan adalah pembangunan daerah yang betul-betulmeningkatkan kesejahteraan warga daerah. Bukan sekedar “pembangunan di daerah”yang hanya membuat warganya sebagai penonton sebagaimana terus berlangsunghingga sekarang. Hal ini telihat dari belum terjadinya feedback effect. Terbukti, sejauhini pembangunan di daerah yang cukup marak justru menghasilkan porsi PDRB yangterus meningkat bagi Jawa.

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- 21

Page 28: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

Tabel 2. Perkembangan Komposisi PDB Regional (%)

1975 2000 2007

Jawa dan Bali 51.5 60.0 60.2

- Jakarta 8.7 16.7 16.1

- Jawa Barat 14.5 14.4 18.0

Luar Jawa+Bali 48.5 40.0 39.8

- Sumatera 32.2 22.8 23.0

- Kalimantan 7.1 9.5 9.1

- Sulawesi 5.0 4.2 4.1

- Provinsi Lain di Timur 4.3 3.5 3.6

Indonesia 100.0 100.0 100.0

Sumber: Badan Pusat Statistik, 2008

6. Kepastian Hukum

Hukum baru dapat berperan dalam pembangunan ekonomi, bila hukum dapat menciptakansedikitnya tiga kualitas yang kondusif untuk pembangunan yaitu stabilitas denganmengakomodasi atau menyeimbangkan kepentingan yang saling bersaing di masyarakat,prediktabilitas sehingga setiap orang dapat memperkirakan akibat dari langkah-langkah atauperbuatan yang diambilnya dan adil dalam bentuk persamaan di depan hukum. Dua halpertama dalah prasyarat bagi sistem ekonomi manapun untuk berjalan.

Penegakan hukum ditandai dengan minimal empat faktor yang saling berkaitan, yaitu:a. Hukum atau aturannya sendirib. Mental aparat penegak hukumc. Fasilitas pelaksanaan hukumd. Kesadaran dan kepatuhan hukum serta perilaku masyarakat.

Dalam menggerakkan ekonomi diperlukan dukungan hukum yang tanggap terhadapperkembangan dinamika bisnis yang ditandai dengan keterbukaan ekonomi dunia danuniversalisasi nilai-nilai. Keberhasilan pelaksanaan semua kebijakan dan rencana kerja dalamrangka pemulihan dan pengembangan dunia usaha juga ditentukan oleh adanya kepastianhukum, dalam pengertian ada konsistensi peraturan perundang-undangan dan kebijakanpublik lainnya, serta ada konsistensi penerapannya.

7. Peningkatan Peran Pelaku Ekonomi Daerah

Penerapan otonomi daerah seyogyanya dibarengi dengan pemberdayaan pelaku ekonomidaerah, baik oleh pemerintah pusat maupun oleh pemerintah daerah. Pemberdayaan dapatdilakukan dalam bentuk kebijakan yang mendorong lebih besarnya peranan pelaku usahadaerah dalam berbagai kegiatan pembangunan.

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- 22

Page 29: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

III. KETAHANAN PANGAN

Ketahanan pangan Indonesia pada tahun 2008 ini dan beberapa tahun ke depan mengalamitantangan yang semain kompleks, karena tidak dapat dipisahkan dari kondisi dan dinamikaperekonomian global. Disamping itu, kinerja produksi pangan di dalam negeri juga tidak terlalumemuaskan. Beberapa komoditas pangan strategis masih mengandalkan tambahan produksidan produktivitas dari perluasan areal panen, bukan dari perubahan teknologi produksi, yangtentunya mengandung dimensi peningkatan efisiensi ekonomi. Pada semester pertama tahun2008, ketahanan pangan seakan memperoleh tantangan yang paling berat setelah harga-hargakomoditas pangan strategis bergerak sangat liar, bahkan mencapai 2-3 kali lipat. Kemudian,pada semester kedua tahun 2008, beberapa komoditas pangan mengalami penurunan tajamkarena terdapat perbedaan tingkah laku pasar di tingkat internasional.

Dalam kaitannya dengan ketahanan pangan, pada semester pertama 2008 itu, kenaikan hargaminyak bumi dunia turut berkontribusi pada lonjakan harga pangan secara dramatis, baik ditingkat global, maupun di tingkat domestik. Harga pangan strategis seperti gandum, beras,daging, dan susu, meningkat terutama karena fenomena penurunan produksi di beberapa negarapenghasil pangan. Akibatnya volume perdagangan menjadi tipis karena permintaan panganyang senantiasa meningkat. Fenomena kenaikan harga minyak bumi dunia telah berkontribusipada peningkatan biaya produksi, transportasi dan distribusi, dan menjadi pemicu inflasi dibeberapa negara, tidak terkecuali Indonesia. Disamping itu, sebagian besar negara yang memelikisumberdaya alam agak berlimpah, saat ini sedang mengembangkan bahan bakar biologi(biofuels), yang juga mendorong permintaan terhadap minyak nabati dunia cukup pesat. Akibatberikutnya, harga dunia komoditas minyak dan lemak yang dapat digunakan untuk energi menjadimeningkat tajam. Harga dunia minyak sawit mentah (CPO), jagung, kedelai, tebu, rapeseed,dan lain-lain yang selama ini digunakan sebagai sumber pangan dan minyak nabati meningkatsangat signifikan sepanjang dua tahun terakhir. Faktor utama yang sering dianggap bertanggungjawab terhadap eskalasi harga pangan dan pertanian di tingkat global, yaitu: (1) fenomenaperubahan iklim yang mengacaukan ramalan produksi pangan strategis, (2) peningkatanpermintaan komoditas pangan karena konversi terhadap biofuel, dan (3) aksi spekulasi yangdilakukan para investor (spekulan) tingkat global karena kondisi pasar keuangan yang tidakmenentu.

Kemudian, pada semester keduqa tahun 2008, beberapa komoditas strategis mengalamipenurunan harga, sehingga fokus kebijakan perlu diarahkan untuk mengantisipasi dampak sosial-ekonomi yang lebih buruk. Misalnya, dalam hal antisipasi penurunan harga tandan buah segar(TBS) kelapa sawit, karena harga ekspor minyak sawit mentah (CPO) di pasar dunia tiba-tibaanjlok di bawah batas psikologis US$ 700 per ton, dari harga di atas US$ 1200 per ton padabulan Juni 2008. Akibatnya, petani sawit terpaksa harus menerima kenyataan bahwa hargaTBS di lapangan hanya dihargai Rp 350 per kilogram, suatu penurunan di luar akal sehat karenapada bulan Juni 2008 harga TBS masih terjual di atas Rp 1800 per kilogram. Petani sawitIndonesia tentu agak sulit untuk memahami bahwa Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE)mengurangi permintaan impor CPO – baik karena dampak krisis keuangan global, maupunkarena produksi minyak nabati lain di AS dan UE yang sedang membaik. Seandainya berbagaiinstrumen perlindungan harga komoditas pertanian (seperti instrumen resi gudang ataumekanisme pasar lelang) di dalam negeri telah berkembang, mungkin petani sawit tidak harusmenanggung dampak buruk penurunan harga seperti saat ini.

Ketahanan pangan meliputi empat dimensi penting: yaitu (1) ketersediaan pangan, (2) aksesibilitasmasyarakat terhadap pangan, (3) distribusi pangan dan (4) stabilitas harga pangan. Salah satu daridimensi tersebut tidak terpenuhi, maka ketahanan pangan dapat mengalami ancaman yang tidaksederhana.

Di tingkat global, produksi beras dunia memang sedang mengalami stagnansi atau pelandaian(leveling-off) karena peningkatan produksi lebih banyak hanya mengandalkan pertambahan arealpanen. Produksi beras global diperkirakan sekitar 643 juta ton pada tahun 2007, atau sedikit

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- 23

Page 30: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

lebih tinggi dibandingkan dengan produksi beras 581 juta ton pada tahun 2006 atau dari perkiraanFood Outlook FAO sebelumya pada edisi Juni 2007. Kenaikan produksi di India, Myanmar danIndonesia diperkirakan cukup signifikan untuk meningkatkan produksi beras dunia tahun 2007.Persoalan menjadi agak kompleks ketika produktivitas beras rata-rata dunia nyaris tidakbertambah pada beberapa tahun terakhir dan tercatat hanya 4,1 ton per hektar. Maknanya,betapa rendahnya tingkat perubahan teknologi, aplikasi benih baru dan teknologi lain di sektorpangan pokok ini. Struktur pasar beras dunia beras menjadi agak kacau karena produsen berasdunia tidak memprioritas untuk “melempar” produksi berasnya ke pasar global, yangmengakibatkan stok beras dunia makin tipis. Strategi protektif negara-negara eksportir besarberas dunia, seperti Thailand, Vietnam, India, dan China, memang sempat menjadi ajang diskusihebat pada Food Summit di Roma. Namun, sebagai negara yang berdaulat, negara produsenberas dunia itu lebih mengutamakan stok beras di dalam negerinya sendiri serta fluktuasi hargapangan pokok yang sering memiliki dimensi politik yang lebih besar. Walau berstatus sebagaiprodusen beras terbesar di dunia karena produksinya mencapai 129,5 juta ton, China benar-benar fokus pada kecukupan stok pangan domestiknya. China tidak gegabah melakukan eksporkarena perkiraan konsumsi domestiknya juga berkisar 129,1 juta ton. Surplus beras—tepatnyaselisih produksi dan konsumsi—yang hanya artifisial 400.000 ton tentu terlalu riskan jika terlaluoutward looking.

Tantangan (dan ancaman) ketahanan pangan di tingkat global bahkan lebih menakutkan, terutamakarena pertambahan penduduk, pemanasan global dan ketidakpastian iklim serta ancamanekologis karena keterlambatan adaptasi dan mitigasi peruabahan iklim. Menurut laporan ProgramPangan Dunia (WFP), sebanyak 57 negara (29 di Afrika, 19 di Asia dan 9 di Amerika Latin) jugaterkena terpaan banjir dan bencana ekologis yang menakutkan. Di pihak lain, bencana kekeringandan gelombang panas juga melanda beberapa tempat di Asia, Eropa, Cina, Mozambik danUruguay. Di Australia, yang menjadi salah satu produsen gandum dunia, bencana kekeringantahun 2007 lalu telah menurunkan produksi gandum sekitar 40 persen atau 4 juta ton! Tidakheran jika kondisi suplai gandum dunia agak terganggu dan melonjakkan harga gandum dipasar global. Laporan WFP tersebut juga menyebutkan bahwa sekitar 854 juta jiwa di seluruhdunia terancam kelaparan. Kelompok rawan pangan ini bertambah sekitar 4 juta jiwa per tahun,sehingga kenaikan harga pangan dunia saat ini benar-benar di luar jangkauan mereka darikelompok lapis paling bawah tersebut. Inilah tantangan paling besar bagi siapa pun yang pedulitentang ekonomi pangan dan pencapai Tujuan Pembangunan Milenium (MDG).

Di tingkat nasional, produksi beras Indonesia pada tahun 2008 ini diramalkan mencapai 60,3juta ton gabah kering giling (GKG) atau sektiar 35 juta ton beras (Angka Ramalam III tanggal 3November 2008, Badan Pusat Statistik). Kinerja produksi padi di atas sering diklaim sebagaisurplus beras 3 juta ton, jika konsumsi beras diperkirakan 32 juta ton, dan pernah dianggapsebagai peluang besar bagi Indonesia untuk ekspor beras. Akan tetapi, proses peningkatanproduksi yang tidak bertumpu pada perubahan teknologi tidak akan dapat diandalkan untukmenjawab tantangan penyediaan pangan yang semakin kompleks. Beberapa faktor kunci (driver)dalam peningkatan produksi beras justru tampak tidak saling mendukung. Misalnya, perbaikanjaringan irigasi sangat lambat, gangguan banjir di sentra produksi, atau berita kelangkaan pupukmakin sering dijumpai. Dalam teori ekonomi pertanian, tingkat produksi pertanian ditentukandari interaksi yang cukup kompleks antara faktor luas lahan, curahan tenaga kerja, manajemenair, alokasi pupuk, pestisida, dan teknologi pertanian lainnya. Kemudian titik optimal dari alokasifaktor-faktor produksi di atas masih ditentukan oleh kombinasi harga output dan harga input.Apabila karena salah antisipasi lalu Indonesia harus kembali mengimpor beras pada masa-masa sulit tersebut, biaya ekonomi-sosial-politiknya pasti akan lebih besar.

Pada tahun 2008 ini, produksi jagung diramalkan 15,9 juta ton, terutama karena peningkatanluas panen di Propinsi Sulawesi Selatan, Gorontalo, Sulawesi Utara, Lampung, dan SumateraUtara. Angka tersebut memang masih belum mampu mencapai target swasembada jagung,yang seharusnya telah tercapai sejak tahun 2007, karena Indonesia masih harus memenuhikonsumsi jagung dari pasar impor. Hal yang agak positif adalah bahwa penggunaan benihunggul jagung hibrida, terutamabuah hasil bioteknologi pertanian. Bersamaan dengan itu,

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- 24

Page 31: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

peningkatan produksi jagung hibrida juga sekaligus mampu mendukung sektor peternakan karenaindustri pakan ternak ikut tumbuh pasca stagnansi yang cukup serius pada puncak krisis ekonomi.Membaiknya produksi jagung domestik sedikit membantu mengurangi ketergantungan sektorpeternakan kecil terhadap pakan impor, dan sempat memberikan ekspektasi pertumbuhan yanglebih tinggi. Akan tetapi, karena laju konsumsi jagung yang tumbuh lebih cepat, Indonesia masihharus mengandalkan jagung impor dalam jumlah yang cukup signifikan.

Produksi kedelai tahun 2008 diperkirakan lebih 761 ribu ton biji kering, suatu peningkatan signifikandibandingkan angka produksi tahun 2007 yang hanya tercatat 600 tibu ton (Tabel 3). Namundemikian, kinerja produksi beberapa tahun terakhir adalah penurunan permanen dari angkaproduksi di atas 1,5 juta ton pada awal 1990an. Saat ini agak sulit meyakinkan petani Indonesiauntuk kembali menanam kedelai ketika tingkat permintaan terhadap kebutuhan pokok sepertiberas dan komoditas bernilai timbah tinggi lain semain meningkat. Hal ini terlihat dari penurunanareal panen kedelai yang cukup signifikan, yaitu 20 persen. Pada dekade 1980an, Indonesiamelaksanakan suatu program sistematis untuk meningkatkan produksi dan produktivitas palawija,tidak hanya sebagai sumber tambahan pendapatan petani, tapi juga untuk meningkatkan kualitasdan kesuburan tanah. Secara agronomis, tanaman dari kelompok legum (kacang-kacangan)mampu mengikat Nitrogen dari udara, sehingga mengurangi biaya penggunaan pupuk kimiabuatan. Namun demikian, peluang tersebut tidak dapat dimanfaatkan secara baik di Indonesia.Produktivitas kedelai di Indonesia hanya 1,31 ton/ha atau setengah dari produktivitas kedelai diluar negeri, seperti di Brazil, Argentina dan Amerika Serikat. Target swasembada kedelai tahun2008 sulit tercapai, kecuali dengan perluasan areal tanam 2,02 juta hektar, meningkatkanproduktivitas menjadi 3,68 ton/ha pada tahun 2008 nanti, dan insentif kebijakan memperbaikiharga kedelai lokal.

IV. KETAHANAN ENERGIEnergi sangat penting peranannya dalam perekonomian Indonesia, baik sebagai bahan bakaruntuk proses industrialisasi, sebagai bahan baku untuk proses produksi, dan sebagai komoditasekspor. Sumber energi yang digunakan untuk keperluan domestik dewasa ini meliputi energifosil (minyak bumi, gas bumi, dan batubara) serta energi terbarukan (tenaga air dan tenagapanas bumi). Seiring dengan intensitas penggunaannya, cadangan energi fosil terus dan akanterus berkurang. Saat ini cadangan batubara dan gas bumi masih cukup melimpah dan tersediauntuk jangka waktu yang relatif panjang. Dilain sisi, cadangan minyak bumi akan habis dalamkurun waktu yang tidak terlalu lama dengan tingkat produksi seperti saat ini dan bila tidakditemukan cadangan baru.

Pada pertengahan dekade sembilan puluhan di Indonesia mulai dirasakan keterbatasan sumberdaya energi, terutama minyak bumi. Kebijakan penggunaan energi yang dilakukan dapatdikatakan bahwa sampai saat ini belum terarah dengan jelas, bahkan mungkin tidak berlebihanmenyatakan bahwa Indonesia tidak memiliki kebijakan energi nasional. Berkurangnya cadanganminyak bumi, tersedianya berbagai sumber energi yang dapat dimanfaatkan serta munculnyakesadaran baru untuk memperbaiki kualitas hidup (masalah lingkungan) mau tidak mau Indonesiamemerlukan kebijakan energi yang berlandaskan paradigma baru. Kebijakan energi denganparadigma baru tersebut adalah kebijakan yang dapat mendukung pembangunan yangberkelanjutan.

Pemerintah Indonesia sebenarnya menyadari akan perlunya kebijakan energi nasional. DalamPeraturan Presiden Republik Indonesia No. 5 Tahun 2006 pemerintah telah menetapkan KebijakanEnergi Nasional yang bersifat umum. Kebijakan tersebut dimaksudkan untuk mengarahkan upaya-upaya dalam mewujudkan keamanan pasokan energi dalam negeri. Sasaran Kebijakan EnergiNasional yang dimaksudkan adalah adalah mencapai elastisitas energi lebih kecil dari 1 (satu)pada tahun 2025. Untuk itu akan diusahakan: Terwujudnya energi (primer) mix yang optimalpada tahun 2025, yaitu peranan masing-masing jenis energi terhadap konsumsi energi nasional:v minyak bumi menjadi kurang dari 20% (dua puluh persen).v gas bumi menjadi lebih dari 30% (tiga puluh persen).

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- 25

Page 32: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

v batubara menjadi lebih dari 33% (tiga puluh tiga persen).v bahan bakar nabati (biofuel) menjadi lebih dari 5% (lima persen).v panas bumi menjadi lebih dari 5% (lima persen).v energi baru dan energi terbarukan lainnya, khususnya biomassa, nuklir, tenaga air, tenaga

surya, dan tenaga angin menjadi lebih dari 5% (lima persen). batubara yang dicairkan(liquefied coal) menjadi lebih dari 2% (dua persen).

Mewujudkan energi (primer) mix yang diharapkan adálah tugas yang sangat berat yangmembutuhkan tindakan nyata yang sistematis sesuai dengan perkembangan yang terjadi. Untukmenurunkan elastisitas energi menjadi kurang dari satu (1) pada tahun 2025 dibutuhkan kebijakandan atau tindakan yang bersifat harga dan non harga yang jelas.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro pernah mengemukakanbahwa kebijakan bidang energi Indonesia adalah pro poor, pro job dan pro growth.” Keberpihakandimaksudkan bertujuan mewujudkan ketahanan energi guna menciptakan kemandirian energinasional. Pernyataan ini sendiri dalam dirinya telah menimbulkan berbagai pertanyaan karenakeberpihakan yang dicanangkan tampaknya tidak akan berjalan searah dan bergandengan atausaling mendukung dengan keberpihakan lainnya (pro job dan pro growth). Di lain sisi pengertianketahanan energi dan kemandirian energi nasional masih samar-samar sehingga perludirumuskan secara jelas dan rinci agar tindakan yang mendukungnya dapat terarah.

Pada saat seperti sekarang harus dapat dijelaskan apakah kebijakan energi nasional akanmendahulukan pro poor dari pro job dan pro growth. Bagaimanapun juga implikasi dari pro poormelalui kebijakan energi nasional akan menciptakan kendala bagi penggunaan harga sebagaiinstrumen untuk menciptakan rasionalisasi pemakaian sumber energi dan menciptakan efisiensipemanfaatan energi. Pengalaman di masa lalu dengan jelas mengajarkan kepada kita bahwaketidakjelasan tujuan atau keinginan mencapai tujuan ganda adalah merupakan sumberkegagalan utama dari usaha yang dilakukan.

Secara kritis sekarang perlu dipertanyakan apakah kebijakan yang pro poor adalah merupakandomain dari kebijakan energi nasional dan bukan domain dari bidang lain (departemen sosial).Meletakkan kebijakan pro poor pada kebijakan energi tampaknya tidak tepat lagi walaupun harusdiakui bahwa kebijakan yang memihak kepada yang miskin harus dilakukan seoptimal dansemaksimal mungkin.

Pengalaman dengan jelas menunjukkan kepada kita bahwa menempatkan kebijakan pro poordalam domain kebijakan energi telah menimbulkan beban yang sangat berat bagi usahameningkatkan kemakmuran masyarakat. Dengan kebijakan tersebut Indonesia harusmenyediakan subsidi BBM yang jumlahnya sangat besar tanpa mengetahui dengan jelas apakahsubsidi tersebut adalah benar-benar dinikmati oleh mereka yang tergolong miskin. Disampingitu kebijakan harga yang diterapkan untuk listrik justru tidak mengarahkan konsumen bertindakeffisien sedang dilain sisi kebijakan harga yang diterapkan menjadi tidak pro growth dan pro job.

Data yang tersedia menunjukkan bahwa tarif listrik yang dikenakan untuk sektor Rumah Tanggaadalah lebih rendah dari pada tarif yang dikenakan pada Industri. Kebijakan yang diterapkan diIndonesia ini adalah berbeda dengan yang diterapkan di negara-negara tetangga Indonesiadimana di negara-negara tersebut tarif untuk Industri adalah lebih rendah dari tarif yang dikenakanuntuk rumah tangga. Dengan kebijakan tarif yang diterapkan di Indonesia seperti sekarangmaka usaha penghematan penggunaan energi menjadi sulit dilaksanakan. Penghematan yangsangat diharapkan dewasa ini dan terlebih di masa yang akan datang adalah penghematan darisektor Rumah Tangga, dan konsumen lainnya yang bukan Industri atau Bisnis. Hampir dapatdipastikan, persaingan yang semakin tajam akan mengarahkan setiap pelaku usahamempergunakan energi dalam proses produksinya secara lebih hemat. Dengan kata lain kalanganindustri atau kalangan bisnis dengan sendirinya akan melakukan penghematan pemakaian energiapalagi bila komponen biaya energi akan semakin besar bobotnya dalam menghasilkan barangdan atau jasa.

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- 26

Page 33: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

Dengan keadaan seperti ini dapatlah disarankan bahwa kebijakan harga listrik yang diterapkanselama ini perlu ditinjau kembali. Kiranya perlu ditekankan dengan penciptaan lapangan kerjayang lebih besar maka jumlah orang miskin akan dapat dikurangi. Bukankah kebijakan yang projob dan pro growth adalah dalam perputarannya merupakan kebijakan yang pro poor?

Menurut Menteri ESDM kebijakan energi nasional tidak lagi didasarkan pada Supply SideManagement (SSM) namun beralih ke Demand Side Management (DSM). Artinya kebijakanenergi tidak lagi mengandalkan pada ketersediaan pasokan namun beralih ke permintaankebutuhan energi. Kalau disimak, dapatlah dikatakan bahwa Indonesia harus melakukan kebijakanyang bertumpu pada kedua sisi yaitu Demand and supply side management.

Seperti yang kita harapkan bersama, ekonomi Indonesia dapat tumbuh secara memadai dalamdalam tahun-tahun mendatang. Dengan pertumbuhan ekonomi secara rata-rata sebesar 6,5%misalnya setiap tahun, maka Indonesia harus menciptakan produksi sumber energi (listrik) yangjauh diatas angka tersebut karena elastisitas energi masih lebih besar dari satu dan dewasa initelah terjadi kekurangan energi. Bahkan dapat dikatakan di Indonesia telah terjadi krisis listrikyang sudah sangat parah.

Kebijakan energi yang mengurangi ketergantungan pada minyak bumi adalah kebijakan yangarahnya sudah tepat walaupun hal tersebut tidak berarti mengendorkan usaha melakukaneksplorasi dan eksploitasi minyak bumi bilamana dimungkinkan. Sejalan dengan hal tersebutusaha untuk memproduksi sumber energi seperti batu bara, gas, bio diesel dan tenaga suryaharus dilakukan secara lebih intensif.

V. PENGEMBANAN INFRASTRUKTURKetersediaan dan kualitas infrastruktur, seperti jalan, pelabuhan, bandara, sistem penyediaantenaga listrik, irigasi, sistem penyediaan air bersih, sanitasi, dan sebagainya, yang merupakanSocial Overhead Capital, merupakan prasyarat utama dalam pembangunan ekonomi. Infrastrukturjuga mempunyai keterkaitan yang kuat dengan perkembangan wilayah, yang antara lain dicirikanoleh laju pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Hal tersebut dapat dilihat darikenyataan bahwa daerah yang mempunyai kelengkapan sistem infrastruktur yang lebih baik,mempunyai tingkat laju pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang lebih baikpula, dibandingkan dengan daerah yang mempunyai kelengkapan infrastruktur yang terbatas.Dengan demikian, penyediaan dan kualitas infrastruktur merupakan faktor kunci dalammendukung pembangunan nasional.

Berhubungan dengan infrastruktur, Pemerintah telah mengumumkan Infrastucture Summit padabulan Januari 2005, suatu agenda untuk menyelesaikan perubahan kebijakan dan regulasi yangdialihkan untuk membantu perkembangan kerjasama antara swasta dengan publik dalamketentuan infrastuktur. Termasuk 91 daftar proyek di sektor energi, telekomunikasi, transportasidan air, yang masih dicari pihak swasta yang ingin berinvestasi. Pemerintah berjanji untukmengadakan tender internasional yang transparan hingga pelaksanaan proyek ini.

Hasil survei yang dilakukan oleh World Economic Forum (2008) menunjukkan bahwa kondisiinfrastruktur di Indonesia menempati peringkat 91 dari 131 negara yang disurvei. Dalam laporanini diketahui bahwa Indonesia merupakan negara yang paling lemah dibandingkan negara-negaralain di Asia Tenggara dalam hal penyedia infrastruktur dan Indonesia belum memiliki infrastrukturyang berkualitas tingkat dunia.

Salah satu contoh kondisi infrastruktur yang masih memprihatinkan adalah infrastruktur listrik dimana infrastruktur penunjang belum mampu mengimbangi konsumsi listrik. Ratio elektrifikasisaat ini baru sekitar 64,3% dan rasio desa berlistrik sebesar 91,9%. Selain itu terkait denganperbaikan infrastruktur daerah yang terkena bencana, harus ada keberpihakan yang nyata bagimasyarakat yang terkena bencana dan keputusannya harus keputusan politik bukan ekonomi.

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- 27

Page 34: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

Paket Kebijakan Pemerintah (Inpres No. 6/2007). Telah lebih dari empat tahun pemerintahanSoesilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla telah berlalu, namun dunia usaha masih diwarnaiekonomi biaya tinggi. Berbagai kebijakan— seperti kenaikan harga BBM, kenaikan suku bunga,kenaikan upah minimum, dan segera menyusul kenaikan tarif dasar listrik dan gas— telahmemukul dunia usaha, baik besar maupun kecil.

Memang masalah ketidakstabilan makroekonomi dan ketidakpastian kebijakan ekonomi di eraSBY-JK masih menjadi penghalang utama dalam perbaikan iklim investasi meski sudah jauhberkurang kadarnya. Selain itu masalah regulasi tenaga kerja menjadi faktor yang tak kalahkuat untuk menghalangi investasi. Saat ini, uang pesangon karyawan Indonesia paling tinggi didunia (sekitar 9 kali gaji) sehingga untuk memberhentikan karyawan (PHK) saja perusahaanmembutuhkan biaya yang besar.

Menyadari hal ini, pemerintah mengeluarkan Inpres No.6/2007 tentang Paket Kebijakan PerbaikanIklim Investasi. Instruksi Presiden No.6 Tahun 2007 Tentang Perdagangan dan Perbaikan IklimInvestasi Untuk Percepatan Pembangunan Sektor Riil dan Pengembangan UMKM terdiri dariempat bidang utama, yaitu: (1) Bidang Perbaikan Iklim Investasi; (2) Reformasi Sektor Keuangan;(3) Percepatan Pembangunan Infrastruktur; (4) Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah(UMKM). Jumlah tindakan yang dilakukan dalam implementasi Inpres No.6/2007 adalah sebanyak141 tindakan. Untuk Bidang Perbaikan Iklim Investasi terdiri 41 tindakan atau sekitar 29% terhadaptotal. Untuk Bidang Reformasi Sektor Keuangan terdiri dari 43 tindakan atau sekitar 30,4%terhadap total. Untuk Bidang Percepatan Pembangunan Infrastruktur terdiri dari 28 tindakanatau sekitar 19,9% terhadap total. Untuk Bidang Pemberdayaan UMKM terdiri dari 29 tindakanatau sekitar 20,6% terhadap total.

Sampai dengan Maret 2008, pelaksanaan Inpres No.6/2007, dari 141 tindakan/keluaran yangharus diselesaikan, hanya 101 tindakan dinyatakan selesai atau 71,6% dari total tindakan.Meskipun tindakan/keluaran belum dapat diselesaikan secara tepat waktu, sejumlah tindakandi antaranya telah mencapai kemajuan yang berarti. Namun sejumlah tindakan lainnyamemerlukan perhatian yang lebih sungguh-sungguh untuk menyelesaikannya.

Khusus tentang pembangunan infrastruktur, dari 28 keluaran dalam bidang PercepatanPembangunan Infrastruktur, sebanyak 14 keluaran telah diselesaikan sampai Maret 2008, yaitu:

1. UU Nomor 23/2007 tentang Perkeretaapian; 2. UU Nomor 30/2007 tentang Energi; 3. UU Nomor 17/2008 tentang Pelayaran; 4. PP Nomor 38/2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah

Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; 5. PP Nomor 66 Tahun 2007 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia untuk

Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) di Bidang Infrastruktur; 6. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 14/2007 tentang Pengelolaan Rumah

Susun Sederhana Sewa; 7. Peraturan Kepala BPN Nomor 3/2007 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Tanah; 8. Policy Paper mengenai Guarantee Fund; 9. Kajian teknis mengenai penyediaan listrik pedesaan;10. Road Map Infrastruktur Indonesia untuk Kewajiban Pelayanan Umum (PSO);11. Kajian mengenai peranan Perum Perumnas dalam penyediaan perumahan rakyat;12. Kajian mengenai penyederhanaan perijinan pembangunan perumahan rakyat;13. Kajian fiskal penerapan Road Fund;14. Policy paper mengenai pembentukan dewan keselamatan transportasi nasional (jalan);15. Program Manajemen Keselamatan Transportasi Jalan;16. Revisi cetak biru perkeretaapian.

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- 28

Page 35: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

Dari 34 Tindakan bidang Percepatan Pembangunan Infrastruktur di atas, sebanyak 17merupakan tindakan kebijakan Bidang Peningkatan Manajemen Pembangunan Infrastruktur,di mana yang telah selesai sebanyak 8 tindakan (No. 9–16 di atas) dan sisanya masihdalam proses.

Bila dicermati ternyata sampai akhir Maret 2008 hanya 50% rencana tindakan bidanginfrastruktur yang selesai. Adapun faktor penyebabnya adalah:

1. Target kuantitatif yang tidak realistis. Target pembangunan yang jauh lebih tinggi darikemampuan pasokan, merupakan target yang tidak realistis, terlebih ketika pembebasanlahan yang selama ini merupakan kendala utama dalam pembangunan jalan tol, samasekali belum dilakukan. Tim ekonomi menargetkan pembangunan jalan tol sepanjang1700 km atau secara rata-rata 340 km per tahun.

2. Persiapan teknis tidak dilakukan. Target yang optimis dalam pembangunan jalan tol,tidak seimbang dengan upaya Tim Ekonomi untuk menyiapkan berbagai prasyarat yangdiperlukan. Seharusnya dalam penawaran sebuah proyek, kesiapan administrasi danpersyaratan teknis harus segera dilakukan. Akan tetapi belum ada satu pun proyek jalantol yang memiliki dokumen spesfikasi proyek (Project Specific PPP Package). Kemudiansebanyak 77% proyek yang ditawarkan belum memiliki dokumen tender.

3. Persepsi bisnis terhadap road capacity dan physical condition memburuk dibanding tahunsebelumnya

Perlu pengaktifan kembali kereta api untuk membangun infrastruktur di bagian utara pulauJawa, khususnya di Pulau Madura, di mana kordinasi antar empat kabupaten yang adasangat sulit dilakukan. Pengaktifan kembali jalur kereta api di Madura dianggap lebih murahbila dibandingkan dengan membangun jalan. Bila jalur kereta api pedesaan diaktifkan dapatdiperkirakan besarnya nilai ekonomi yang dapat dicapai.

Selain menghubungkan aktivitas ekonomi antar daerah juga dapat mengurangi pencemaranudara yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan pribadi. Kegiatan transportasimemberikan kontribusi sekitar 70 persen terhadap pencemaran udara di kota-kota besar.Pada Gambar 4 dapat dilihat bahwa dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2005 terjadipeningkatan yang signifikan. Dari sekitar 19 juta kendaraan bermotor pada tahun 2000menjadi 47,7 juta kendaraan bermotor pada tahun 2005. Selama periode 2000 sampai dengan2005 terjadi peningkatan sebesar 151 persen atau rata-rata 30 persen per tahun.Meningkatnya jumlah kendaraan bermotor yang cukup berarti dari tahun ke tahunmengakibatkan terjadi penurunan kualitas udara ambien yang diakibatkan gas buang yangdihasilkan oleh kendaraan bermotor tersebut. Walaupun jumlah kendaraan bermotor setiaptahun selalu bertambah, namun panjang jalan baik jalan negara, propinsi maupun kabupatenrelatif tidak berubah. Hal inilah menjadi penyebab terjadinya kemacetan di jalan raya yangpada akhirnya menambah parahnya pencemaran udara setempat. Oleh karena itu pengaktifanmoda-moda angkutan umum yang nyaman dan terjangkau yang dapat mengangkutpenumpang dalam jumlah yang banyak dapat berpontensi untuk mengurangi kerusakanlingkungan.

Sebagai kelanjutan Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2007 tentang Kebijakan PercepatanPengembangan Sektor Riil dan Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)maka Pemerintah mengeluarkan Instruksi No. 5 tahun 2008 tentang Fokus Program Ekonomi2008–2009. Di dalam Inpres yang baru ini sudah dimasukkan beberapa tindakan bidanginfrastruktur yang terkait dengan perbaikan lingkungan hidup, yaitu: (1) Pengendalian Banjir,(2) Penyediaan Sarana dan Prasarana Air Minum, (3) Pengelolaan Air Limbah dan (4)Pengelolaan Persampahan.

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- 29

Page 36: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

VI. KELEMBAGAAN DAN GOVERNANCE

Perbaikan kelembagaan dan governance merupakan tantangan utama dalam jangkamenengah. Perwujudan konsolidasi demokrasi, desentralisasi sangat tergantung kepadakeberhasilan kita dalam melakukan reformasi kelembagaan dan perbaikan governance.Demikian pula halnya dengan kesanggupan kita untuk melakukan repons yang memadaiterhadap tantangan dan kesempatan yang muncul dari proses globalisasi dan regionalisasi.

Satu sama lain, hal ini berkaitan erat dengan biaya transaksi ekonomi dan bisnis. Governanceyang lemah, meskipun sistem dan struktur kelembagaan formal nya lengkap, akanmenimbulkan biaya transaksi yang relatif tinggi yang pada gilirannya akan menekan dayasaing nasional.

Perkembangan dewasa ini menunjukkan bahwa governance memiliki arti yang semakinpenting. “Government rules by consent as much as by command”. Dalam pendekatan ini,proses kebijakan selalu melibatkan upaya kerjasama yang erat antar lembaga-lembagapemerintah dan pembentukan konsensus antar para pemangku kepentingan dalammenjalankan tujuan organisasi Pemerintahan.

Kelemahan dalam governance antara lain mengakibatkan koordinasi pemerintah yang buruk,persaingan usaha yang tidak sehat, contract enforcement dan mata rantai pasar yang lemah,dan pasar yang tidak ada atau tidak lengkap (missing markets). Dalam konteks persainganglobal dan regional, hal ini menimbulkan persaingan yang tidak adil bagi pengusaha nasionalyang harus berhadapan dengan pengusaha dari negara-negara lain yang pada umumnyamemiliki biaya transaksi yang lebih rendah.Negara akan berhadapan dengan serangkaian tantangan dan kesempatan yang besar yangberasal dari proses globalisasi, demokratisasi dan desentralisasi. Masing-masing daritantangan ini memerlukan kelembagaan yang kokoh dan governance yang relevan.

Globalisasi. Perlu disadari bahwa dalam proses globalisasi, bukan hanya para pengusahayang bersaing akan tetapi juga pemerintah yang bersaing dengan pemerintah negara lainagar supaya kepentingan nasional, daya saing ekonomi dan manfaat dari proses global inidapat dioptimalkan. Pendekatan laissez faire yang selama ini dijalankan tidak akan memadaiuntuk bersaing secara global. Pemerintah harus lebih aktif dan bersinergi dengan duniaswasta dan masyarakat. Untuk itu, governance harus diubah, mengarah kepada pendekatanbersama dengan para pemangku kepentingan (public private partnership).

Demokratisasi. Proses demokratisasi tidak selalu harus menjelma ke dalam strukturkelembagaan yang tidak kokoh, seringkali simpang siur dan governance yang lemah. Denganpendekatan konsensus antar para pemangku kepentingan, governance bisa menjadi lebihkuat. Untuk itu mekanisme dialog dan konsultasi antar lembaga-lembaga pemerintah danpara pemangku kepentingan harus terjadi secara tersruktur dan konsensus yang dibuatbenar-benar dilaksanakan.

Desentralisasi. Seperti halnya dengan demokratisasi, desentralisasi juga seharusnyamenimbulkan struktur kelembagaan dan governance yang lebih baik dan relevan bagikepentingan masing-masing daerah. Pendekatan kelembagaan formal semata-mata, sepertiyang berlaku sekarang ini, harus diubah mengarah kepada pendekatan kerja sama antarpara pemangku kepentingan. Tentu saja, pengembangan kapasitas kelembagaan juga sangatperlu digalakkan. Selain itu, dengan melakukan pendekatan regional dan tematik, negara-negara lain telah memberikan berbagai cara agar Pemerintah pusat dengan pemerintahanbeberapa daerah tertentu dapat bekerjasama secara terstruktur. Kerjasama pengembangandan pengelolaan wilayah aliran sungai merupakan contoh klasik. Begitu pula denganpengembangan infrastruktur, perlindungan hutan dan lingkungan hidup.

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- 30

Page 37: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

Governance di Sektor Korporasi. Belajar dari krisis ekonomi Tahun 1997 maupun krisis finansialyang bermula dari masalah sub prime di Amerika Serikat, kebijakan perusahaan yang tidakdilandasi dengan governance yang baik terbukti bukan hanya berisiko terhadap kerugian ataukebangkrutan perusahaan yang bersangkutan saja tetapi juga berisiko menimbulkan krisisekonomi suatu negara bahkan bisa sampai menyeret pada krisis finansial global. Sebagai contohLehman Brothers yang telah berusia lebih dari seratus tahun akhirnya mengalami kebangkrutanakibat melakukan bisnis produk derivatif keuangan yang aturan mainnya tidak terlalu lengkapdibandingkan dengan sektor bisnis yang lain.

Namun demikian jika memang Lehman Brothers mempraktekkan corporate governance denganbenar maka tentu perusahaan tersebut telah menyiapkan rambu-rambu termasuk manajemenrisiko yang baik sehingga tidak akan menyebabkan kebangkrutan apalagi sampai menyebabkankrisis finansial suatu negara bahkan menyeret kepada krisis finansial global. Contoh kongkrit ditanah air adalah praktek bisnis perusahaan yang terseret masalah hukum akibat BLBI yangmenyebabkan negara terpaksa menerbitkan Surat Utang Negara (SUN). Untuk itu Kadin sebagaiwadah komunikasi dan konsultasi para pelaku usaha memiliki tanggung jawab secara moril danorganisatoris untuk mendorong penerapan good corporate governance secara konsisten diperusahaan.

VII. REKOMENDASI

Perekonomian Global1. Dalam menghadapi dan mengantisipasi perubahan-perubahan di lingkungan strategik, nasional

maupun internasional, Kadin harus memiliki stuktur organisasi yang lebih handal dan fokus.Sebagai konsekuensi dari perubahan peta kekuatan ekonomi dunia, Kadin perlu meningkatkanperhatian ke negara-negara yang tergolong sebagai Emerging Market. Selain itu, negara-negaraberkembang di lapisan kedua juga perlu mulai digarap lebih intensif, agar peluang-peluang usahadan kerja sama dapat diwujudkan sebelum persaingan semakin keras.

2. Kadin ke depan dituntut untuk semakin peka dalam menyikapi persoalan-persoalan globalseperi lingkungan, hak asasi manusia, dan persoalan sosial. Perlu dialog yang lebih intensifdengan kalangan civil society berdasarkan prinsip keterbukaan dan saling percaya sertasaling menghargai.

3. Kadin berperan lebih aktif dalam proses di tingkat internasional untuk menghasilkan suatusistem finansial global yang lebih stabil dan berkeadilan.

Perekonomian Domestik

1. Perlu ditopang oleh fondasi yang kokoh agar perekonomian Indonesia memiliki daya saingyang tinggi. Peningkatan kualitas pembangunan diyakini akan sangat besar sumbangsihnyaterhadap pengurangan penduduk miskin dan pengangguran serta perbaikan distribusipendapatan, yang pada gilirannya niscaya akan sangat memperbaiki iklim usaha daninvestasi.

2. Banyaknya jumlah UMKM bukan mencerminkan keberhasilan kebijakan, melainkan sebagaiekses dari kegagalan dalam memajukan sektor formal umumnya dan sektor industrimanufaktur khususnya. Oleh karena itu Kadin Indonesia merasa terpanggil untukmengembangkan struktur usaha yang lebih seimbang: skala kecil lebih didorong untuk tumbuhdan berkembang menjadi skala menengah lewat suatu kemitraan usaha yang berlandaskantransparansi dan saling menopang.

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- 31

Page 38: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

3. Perlu penguatan organisasi Kadin daerah untuk mewujudkan pembangunan daerah yanghakiki, bukan sekedar “pembangunan di daerah”.

Bidang Infrastruktur

1. Untuk mengantisipasi dan menanggulangi krisis ekonomi global serta untuk memperkuatekonomi domestik, maka pemerintah perlu meningkatkan pembangunan infrastruktur dipedesaan, seperti jalan desa dan jalan produksi, merehabilitasi jaringan irigasi dan drainaseyang mendukung proses peningkatan produksi pertanian dan agribisnis.

2. Pemerintah perlu meningkatkan penyediaan dan kualitas infrastruktur dengan meninjau ulangimplementasi Paket Inpres No.6/2007 dan kemitraan pemerintah-swasta dalam upayapercepatan pembangunan infrastruktur di pusat-pusat kegiatan ekonomi, kawasan timurIndonesia, dan kawasan perbatasan/ tertinggal.

3. Perlu dilakukannya penguatan koordinasi lembaga di tingkat daerah dan pusat yang berkaitandengan percepatan pembangunan infrastruktur, khususnya dalam menangani daerahbencana. Penguatan kelembagaan sesuai percepatan pembangunan sektor riil harus diikutidengan penguatan kelembagaan dinas terkait sehingga ada capacity building bagi pihakpemda. Oleh karena itu, memperkuat pengetahuan pelaksana peraturan di daerah tentangsuatu peraturan.

4. Perlu kajian khusus terkait dengan infrastruktur daerah yang terkena bencana seperti: (1)Peraturan tentang kapasitas maksimum angkutan pengguna jalan perlu dipertegas lagi untukmengurangi risiko tambahan kerusakan jalan yang lebih parah di daerah bencana.; (2)Peraturan tentang ganti rugi bagi daerah bencana.; (3) Perlu segera dibuat aturan yangketat tentang penggunaan jalur alternatif daerah yang tidak terkena bencana yang dapatmengganggu kenyamanan penduduk sekitar jalan alternatif yang dilalui.

5. Penataan ulang sistem jaringan jalan baru. Di samping itu perlu mensinergikan sistem jaringanjalan nasional dan sistem jaringan regional dan melibatkan anggota Kadin dalam perencanaanmaupun implementasi pembangunan infrastruktur. Percepatan pembangunan sektor riil,khususnya pembangunan infrastruktur di daerah bencana harus memanfaatkan lembagakemasyarakatan yang sudah ada sehingga tidak mendirikan lembaga baru yang tumpang tindih.

6. Rencana alih fungsi lahan di daerah yang terkena bencana harus dikaji mendalam secarasektoral, kebudayaan masyarakat setempat, Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW)daerah dan nasional serta kebijakan terkait ketahanan pangan nasional. Koordinasi RTRWantar pemerintah pusat dan Pemda sehingga tercipta RTRW yang wibawa yang dapat dipatuhimasyarakat.

Bidang Pangan1. Indonesia harus memperkuat cadangan pangan tersebut (secara legal, diamanatkan dalam

Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan, sebagai penjabarandari Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan). Di sana disebutkan cadanganberas pemerintah (CBP), yang sebenarnya merupakan manifestasi dari konsep stok besi(iron stock) atau cadangan yang harus ada sepanjang waktu, terutama untuk mengatasikondisi darurat. Stok besi ini yang aman minimal setara satu bulan total konsumsi, atausekitar 300 ribu ton. Selain itu, cadangan pangan pokok juga perlu disimpan dalam bentukstok penyangga (buffer stock) untuk pengendalian gejolak harga, dalam skema operasipasar.

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- 32

Page 39: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

2. Memberdayakan masyarkat untuk meningkatkan cadangan pangan yang bersifat pokok,walau pun tidak terbatas pada romantisasi lumbung pangan seperti pada masa lalu. Apabilakekuatan Bulog hanya 7 persen dari total produksi beras di dalam negeri, berarti sebagianbesar stok pangan di Indonesia itu dikelola masyarkat sendiri dan kalangan dunia usaha(Kamar Dagang dan Industri = KADIN). Dalam hal ini kata kuncinya adalah pemerintahdan pemerintah daerah (plus masyarakat) perlu bahu-membahu meningkatkan cadanganpangan, demi terciptanya ketahanan pangan, bahkan kemandirian pangan di Indonesia.Upaya pengelolaan cadangan pangan oleh pemerintah daerah dapat menjadi komplemendari cadangan beras pemerintah (CBP) di tingkat pusat (yang umumnya dikelola PerumBulog). Prasyarat, kriteria, dan indikator untuk mewujudkan cadangan pangan regional inimemang perlu secara rinci dirumuskan, agar meminimalisir upaya perburuan rente daripara petualang.

3. Meningkatkan produksi dan produktivitas pangan melalui aplikasi teknologi baru, yangdihasilkan melalui perjalanan panjang penelitian dan pengembangan (R and D), sertapenelitian untuk pengembangan (R for D). Dunia usaha dan sektor swasta Indonesia secaraumum perlu secara nyata melaksanakan kemitraaan strategis dengan peguruan tinggi danpusat-pusat penelitian pangan, yang sebenarnya tersebut di segenap pelosok Indonesia.Hanya dengan R-and-D dan R-for-D inilah, inovasi baru akan tercipta, sehingga daya saingImdonesia akan meningkat berlipat-lipat. Dunia usaha dapat pula untuk menjadi aktorterdepan dalam mengembangkan diversifikasi pangan, terutama yang berbasis pemanfaatanteknologi dan industri pangan. Diversifikasi pangan yang berbasis kearifan dan budayalokal akan sangat kompatibel dengan strategi pemenuhan kebutuhan gizi yang seimbangsesuai dengan kondisi demografi Indonesia yang plural heterogen. Dalam hal ini, langkahengembangan teknologi dan industri pangan disesuaikan dengan kandungan sumber daya,kelembagaan dan budaya lokal.

4. Menjamin kelancaran manajeman distribusi pangan pokok, maka pemerintah daerah danpemerintah pusat harus mampu menjaga stabilitas harga pangan pokok, dengan caramemperbaiki manajemen kebijakan perdagangan dalam negeri dan luar negeri. Pada kondisitidak normal tersebut, subsidi harga pangan [dalam format Program Beras untuk KeluargaMiskin (Raskin), Sistem Kepaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG), Pos Pelayanan Terpadu(Posyandu) dan lain-lain], mungkin masih diperlukan, karena mampu menjangkau ribuantitik distribusi di segenap pelosok tanah air. Lebih penting lagi, skema subsidi pangan tersebutperlu pula dilihat sebagai investasi negara untuk memperkuat jaringan distribusi programbahan pangan bersubsidi lainnya, bahkan menjadi cikal-bakal pelaksanaan food-stamp ataubantuan pangan dalam program pengentasan kemiskinan.

Bidang Energi

1. Memberikan kesempatan kepada sektor swasta untuk terlibat dalam pengadaan energi didalam negeri. Besar kemungkinan untuk hal ini pemerintah perlu memberikan rangsangan-rangsangan tertentu kepada pihak swasta agar bersedia memproduksi sumber energi sesuaikebutuhan. Adalah suatu yang sering dikemukakan bahwa di daerah tertentu perkembanganekonomi menjadi terhambat karena listrik atau energi yang dibutuhkan tidak tersedia, padahaldi daerah tersebut terdapat sumber energi yang dapat dimanfaatkan secara ekonomis.

2. Meningkatkan hubungan kerjasama sektor swasta dengan Badan Usaha Milik Negara(BUMN) Selama ini PLN tidak dapat bertindak secara flesibel dalam mengahasilkan tenagalistrik antara lain karena sentralisasi di PLN yang sangat kuat dan ketergantungan PLNpada anggaran (APBN). Kenaikan harga minyak dalam beberapa waktu belakangan ini telahmenyebabkan subsidi yang harus disediakan oleh pemerintah untuk “kegiatan yang kurangatau tidak produktif” meningkat secara pesat. Keadaan seperti ini harus dihindarkan secarasistematis. Kebijakan yang diperlukan adalah menghubungkan mereka yang membutuhkanenergi dengan mereka yang bersedia mengproduksi energi tersebut dengan harga yangterjangkau. PLN sebagai perusahaan yang berhak membeli dan menjual listrik tampaknya

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- 33

Page 40: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

perlu mempermudah terjalinnya hubungan yang saling menguntungkan antara pemasok(produsen) dan konsumen.

3. Memperbaiki hubunagn kelembagaan dan memperkuat kerjasama antar lembaga negara.Kebijakan energi nasional seperti yang dituangkan dalam Peraturan Presiden RepublikIndonesia No. 5 Tahun 2006 hanya akan dapat direalisir bila terjalin kerjasama yang salingmendukung diantara departemen terkait. Disamping Menteri ESDM, Departemen yang harusterlibat adalah Departemen Keuangan. Keterlibatan Departemen Keuangan menentukanlangkah atau tindakan yang diterapkan adalah mutlak karena hanya dengan cara seperti iniKebijakan Harga untuk tujuan tertentu dapat dilakukan dengan baik.

Bidang Governance

Perbaikan aspek atau bidang governance di masa depan, perlu memperhatikan beberapa wilayagovernance, sebagai berikut:

1. Birokrasi. Demokrasi bukan berarti pemerintahan yang lemah. Justru sebaliknya, demokrasiseharusnya melahirkan pemerintahan dan birokrasi yang kuat. Dalam hal birokrasi,membangun birokrasi negara yang independen dari proses politik dan profesional merupakanhal utama yang harus dilakukan. Tanpa hal ini governance yang baik sukar untuk diterapkan.Birokrasi yang professional harus sanggup untuk memberikan pertimbangan dan pilihankebijakan yang netral, independen dan bebas dari ideologi dan kepentingan politik.

2. Strategic assessment terhadap Lembaga-lembaga Kunci. Selama ini audit hanyadilakukan terbatas kepada akuntibilitas, yang pada intinya adalah kepatuhan terhadap prosesdan prosedur yang berlaku. Strategic impact assessment sangat perlu dilakukan terhadaplembaga-lembaga kunci dan program-program strategis lintas sektor. Hal ini perlu dilakukankarena kepatuhan terhadap aturan, meskipun perlu, tidak selamanya akan berdampak positifdan sinergistik terhadap program dan kegiatan pemerintah. Upaya perbaikan dalamgovernance di masa datang sangat tergantung kepada assessment tersebut.

3. Kerangka Kebijakan. Dewasa ini hampir tidak ada dokumen kebijakan yang komprehensif,arah yang jelas dan antisipatif. Dokumen perencanaan yang ada seperti PJP, PJM seharusnyadidahului dengan dokumen kebijakan yang baik. Dokumen kebijakan ini perlu disusun denganprinsip governance yang baik, artinya melalui konsultasi terstruktur dengan para pemangkukepentingan. Di masa datang, Pemerintah perlu untuk membuat dokumen kebijakan yangkomprehensif, semacam white paper, khususnya untuk hal-hal yang bersifat lintas sektoraldan berdampak jangka panjang. Misalnya, kebijakan keamanan energi, pangan, lingkunganhidup, keamanan kehidupan manusia, daya saing nasional, teknologi, pendidikan, riset danpelatihan, global dan regional dan lain-lain.

4. Kadin Indonesia sebagai wadah komunikasi dan konsultasi para pelaku usaha memilikitanggungjawab secara moril dan organisatoris untuk mendorong penerapan Good CorporateGovernance secara konsisten di perusahaan.

Public Private Partnership. Berbagai modalitas untuk meningkatkan governance perlu dilakukan.Hal-hal ini termasuk:

1. Pendekatan regional dalam implementasi kebijakan dan perencanaan, berbagai skema kerjasama antara pemerintahan daerah dengan pusat, dan masyarakat sipil dan swasta;

2. Reformasi dan privatisasi beberapa fungsi pemerintahan. Beberapa skema seperti badanpromosi ekspor, badan kelapa sawit, badan pengembangan UKM, kawasan ekonomi khususmerupakan kegiatan yang layak untuk dibangun berdasarkan prinsip kemitraan antarapemerintah dan swasta.

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- 34

Page 41: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

B. RENCANA KERJA UMUM

Landasan rencana kerja umum, sebagaimana landasan visi, misi, dan kebijakan umum Kadinmengandung muatan agenda prioritas Kadin, serta pokok-pokok kegiatan pengembangan duniausaha melalui implementasi di berbagai bidang yang bersifat lintas sektoral (fungsional, daerah/regional, internasional), dan sektoral (koordinasi fasilitasi bersama asosiasi dan himpunan).

Oleh karena sifat arahan yang berbentuk pokok-pokok kegiatan, serta pemahaman terhadaplangkah penyesuaiannya oleh kepengurusan baru, maka perlu dilakukan langkah-langkahpemantapan Rencana Kerja Lima Tahunan dan pembuatan Rencana Kerja Tahunan secaraterinci – segera setelah pembentukan kepengurusan periode 2008-2013.

Walaupun demikian, pada bagian-bagian berikut ini disajikan pula pedoman dasar tentang polapenyusunan rencana kerja, parameter dan tolok ukur, faktor-faktor pendukung, serta polapenyusunan anggaran dan pengelolaan keuangan.

a. Pola Penyusunan Rencana Kerja

Pola penyusunan rencana kerja umum lima tahunan ini berbentuk arahan pokok-pokokkegiatan berupa uraian tema, tujuan dan sasaran, dengan penanggungjawab pada bidangdan komite masing-masing.

Pola penyusunan rencana kerja tahunan harus memuat uraian lebih terinci dengan lingkuppenyajian meliputi tema, tujuan, sasaran, hasil yang diharapkan, tolok ukur, bentuk kegiatan,jangka waktu penyelenggaraan, proyeksi anggaran, dan penanggungjawab. Setiap rencanakerja perlu diberikan tanda apakah termasuk kegiatan rutin atau program/proyek.

Pada tahapan implementasi setiap program/proyek, perlu disusun dan diajukan terlebih dahuluproposal atau kerangka acuan lengkap yang memuat hal-hal seperti dalam rencana kerjatahunan secara lebih terinci, termasuk metoda, rancangan jadwal acara, serta proyeksianggaran dan pendapatan.

Setiap implementasi rencana kerja melalui pelaksanaan program/proyek, perlu dilengkapidengan kegiatan pemantauan (monitoring) dan evaluasi dengan pedoman tolok ukur yangditetapkan. Akumulasi hasil pengukuran pencapaian kinerja dan hasil pelaksanaan merupakanparameter pencapaian sasaran pada setiap tahunnya, dan akumulasi hasil pengukuran padasetiap tahunnya menentukan parameter pencapaian sasaran lima tahunan.

b. Parameter dan Tolak Ukur

Parameter merupakan pedoman pengukuran hasil pencapaian kinerja dan hasil pelaksanaanrencana kerja secara kualitatif dan kuantitatif dalam kurun waktu tahunan, serta dalam kurunwaktu lima tahunan yang diperoleh dari akumulasi hasil pengukuran tahunan.

Sasaran ditetapkan sebagai parameter kualitatif pencapaian kinerja dan hasil pelaksanaanrencana kerja lima tahunan atau pada periode 2004-2008. Parameter kuantitatif ditentukanmelalui penyusunan dan penetapan tolok ukur rencana kerja tahunan.

Guna menjaga arah dan implementasi kebijaksanaan umum dan rencana kerja, maka harusdibentuk dan dilakukan kegiatan pemantauan secara sistematis, terukur dan periodik,termasuk kegiatan evaluasinya.

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- 35

Page 42: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

c. Faktor-Faktor Pendukung

Sebagai bagian dari implementasi strategis, pelaksanaan rencana kerja Kadin memerlukandukungan berbagai faktor pendukung seperti adanya kesatuan visi, fungsi strategi, struktur,sistem, sumber daya manusia dan kompetensinya, serta gaya/perilaku.

Kesatuan visi Kadin, hanya akan dicapai melalui penyatuan pemahaman mengenai visi,misi, strategi dan sasaran yang telah ditetapkan. Oleh karenanya, pada tahapan awalkepengurusan periode 2009-2014 diperlukan suatu paparan tentang tema/topik tersebutdalam setiap pertemuan dengan pihak-pihak internal ataupun eksternal keorganisasiansebagai bagian dari langkah-langkah sosialisasinya.

Keberadaan sistem telah melekat pada perangkat keorganisasian seperti UU Nomor 1 Tahun1987 tentang Kamar Dagang dan Industri, AD dan ART, Pedoman Organisasi,petunjuk-petunjuk pelaksanaan keanggotaan, pedoman penyelenggaraan kegiatan bagi peningkatanpendapatan Kadin, keputusan-keputusan, dan berbagai pedoman keorganisasian dankeanggotaan lainnya. Namun demikian perlu terus dilakukan identifikasi, kajian, serta diikutilangkah-langkah penyiapan dan penetapan mengenai perangkat pendukung sistempengelolaan organisasi Kadin lainnya, seperti sistem kepegawaian, metoda penyelenggaraankegiatan dan lainnya.

Fungsi-fungsi strategis dan struktur telah dilakukan penetapannya melalui langkah-langkahreposisi-revitalisasi fungsi dan restrukturisasi-integrasi organisasi. Namun demikian, keduafaktor pendukung ini perlu ditindaklanjuti dengan upaya melengkapinya dengan berbagaialat seperti standar prosedur operasi/mekanisme, pembuatan deskripsi kerja dan daftartugas, serta jenis perangkat lunak lainnya.

Sumber daya manusia dan kompetensinya dinilai merupakan faktor terpenting, karenamengamati kondisi saat ini, tuntutan dan tantangan Kadin pada era global, khususnya kurunwaktu lima tahun ke depan. Oleh karenanya, sebagai tindak lanjut langkah-langkah reposisi-revitalisasi fungsi dan restrukturisasi-integrasi organisasi perlu dilakukan audit dan reposisistaf, pendidikan dan pelatihan guna peningkatan kompetensi khususnya memenuhi standarkualifikasi yang dibutuhkan pada setiap bidang/bagian tugas dan lainnya. Disamping sumberdaya manusia pada jajaran sekretariat, pada jajaran kepengurusan juga dinilai perlu dilakukanupaya peningkatan kemampuan, antara lain peningkatan visi kepemimpinan dunia usahapada era globalisasi.

d. Pola Penyusunan Anggaran dan Pengelolaan Keuangan

Pembiayaan kegiatan Kadin sebagai urat nadi penggerak pemantapan dan pendorongkesinambungan organisasi selama ini masih bertumpu pada donasi perusahaan-perusahaanbesar, sumbangan Pengurus/Ketua Umum, dan sebagian kecil dari iuran anggota. Disadaribahwa pola pembiayaan kegiatan Kadin selama ini kurang sehat, maka perlu dicarikanpemecahannya secara terus menerus, sehingga ditemukan pola yang efektif dan memadai.

Pola pembiayaan kegiatan Kadin Indonesia pada periode 2008-2013 diproyeksikan masihbersandar pada sumber-sumber pendapatan yang sama pada periode lalu. Dengan demikian,disamping upaya pengintegrasian pendapatan dari seluruh lembaga, badan, yayasan danbadan usaha dibawah naungan Kadin Indonesia, perlu ditekankan mengenai pendekatanefisiensi yang berkualitas pada setiap implementasi kegiatan, baik yang bersifat rutin maupunprogram pengembangan.

Bertolak dari arahan yang termuat dalam UU Nomor 1 Tahun 1987 pasal 6, 7, dan 8 danketentuan-ketentuan yang termaktub dalam AD/ART Kadin; serta guna menunjang tertib

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- 36

Page 43: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

anggaran menuju pengelolaan organisasi yang sehat dan transparan, maka perlu dilakukanpenetapan pedoman tata laksana anggaran dan keuangan Kadin Indonesia, yang dasar-dasarnya dirumuskan dalam uraian berikut ini.a) Pola Penyusunan Anggaran

1. Penyusunan anggaran pendapatan dan pembiayaan Kadin Indonesia disusunberdasarkan rencana kerja tahunan, dan dilakukan dalam setiap rapat kerja nasional.

2. Rencana anggaran pendapatan adalah proyeksi cendikia (intelegent) mengenaiseluruh hasil pengumpulan dana dari sumber-sumber pendapatan organisasi dalamperiode tahun berikutnya, dan ditambah sisa anggaran pada tahun sebelumnya.

3. Rencana anggaran pembiayaan adalah proyeksi cendikia (intelegent) mengenaiseluruh pos-pos pembiayaan yang dibutuhkan bagi pelaksanaan rencana kerja.Anggaran pembiayaan disusun berdasarkan sifat kegiatan dari rencana kerja, yaituanggaran pembiayaan rutin, non rutin/program, dan khusus.

b) Penerimaan atau Pendapatan1. Penerimaan atau pendapatan organisasi diperoleh dari sumber-sumber dana seperti

disebut dalam pasal 49 AD dan pasal 30 ART Kadin, yang diperdalam konsepoperasionalisasinya melalui Pedoman Penyelenggaran Kegiatan bagi PeningkatanPendapatan Kadin; sisa hasil usaha dari pelaksanaan setiap kegiatan khusus atauad hoc; serta alokasi dari sisa hasil usaha dan atau laba dari lembaga, badan, yayasandan badan usaha komersial di bawah naungan Kadin Indonesia.

2. Seluruh penerimaan atau pendapatan organisasi termasuk dari kegiatan khususatau ad hoc harus dilakukan pencatatan dan pembukuannya, kecuali lembaga, badan,yayasan dan badan usaha yang memperoleh wewenang melakukan pengelolaankeuangan secara tersendiri.

3. Prosedur penerimaan diatur menurut metoda atau cara umum yang berlaku, sepertipembayaran tunai, cek, giro, atau wesel.

c) Pengeluaran atau Pembiayaan1. Setiap pengeluaran atau pembiayaan harus dilandasi pada prinsip-prinsip efisiensi

yang berkualitas guna mencapai hasil yang seoptimal mungkin.2. Jenis pengeluaran/pembiayaan terdiri dari biaya rutin, biaya proyek, dan biaya

khusus. Biaya rutin terdiri pembiayaan untuk kegiatan rutin sekretariat. Biaya proyekterdiri pembiayaan untuk kegiatan non rutin atau program, dan atau pembelianperlengkapan/peralatan. Biaya khusus merupakan pembiayaan untuk kegiatankhusus yang biasanya dilakukan oleh panitia kegiatan, atau persiapan kegiatan/program.

3. Prosedur pengeluaran atau pembiayaan dilakukan dengan pedoman pagu/plafondanggaran yang ditetapkan dan tetap berorientasi pada prinsip-prinsip efisiensi yangberkualitas (orientasi adanya sisa anggaran pada setiap kegiatan). Teknisadministratif dari prosedur pengeluaran dan pembiayaan perlu diatur/ditetapkantersendiri.

4. Setiap pengeluaran atau pembiayaan harus disertai bukti-bukti pengeluaran yangcukup agar mendukung pelaksanaan akuntansi dan verifikasinya.

d) Pelaporan dan Akuntansi Publik1. Pelaporan harus dilakukan secara periodik dan berjenjang menurut kebutuhan.

Penyerahan laporan keuangan dari setiap pelaksanaan kegiatan dilakukan dengantenggang waktu cukup, guna mendukung akuntansi dan verifikasinya.

2. Guna memenuhi kebutuhan evaluasi tahunan dan mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi, sekretariat Kadin wajib memberikan laporan keuangan umumsetiap jangka waktu tertentu yang ditetapkan.

3. Akuntansi dan verifikasi keuangan tahunan harus disahkan atau dilakukan olehAkuntan Publik.

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka dalam hal ini dapat disusun rencana kerja Kadinuntuk periode Kepengurusan 2009-2014, yaitu sebagai berikut:

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- 37

Page 44: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

1. KEORGANISASIAN DAN KEANGGOTAANa. Perkuatan Organisasi

menyesuaikan struktur organisasi Kadin dengan struktur organisasipemerintahan.melanjutkan kegiatan revitalisasi sekretariat Kadin indonesia.penerapan manajemen mutu iso sampai tingkat Kadin provinsi.peningkatan kesejahteraan karyawan sekretariat Kadin.peningkatan kemampuan dan kualitas sdm karyawan sekretariat Kadinpeningkatan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung kegiatan.

b. Revitalisasi Fungsi dan Kelembagaanfungsi Kadin Indonesia sebagai mitra pemerintah di bidang perekonomianfungsi kadin sebagai penggerak ekonomi nasional dan daerah (lintas sektoral)

c. RPP Undang-undang No. 1 Tahun 1987d. Penyempurnaan Keppres 80 Tahun 2003

Bahwa persyaratan penyedia barang/jasa dalam pelaksanaan pengadaan barangdan jasa adalah : memenuhi ketentuan perundang-undangan untuk menjalankanusaha/kegiatan sebagai penyedia jasa. Yang dimaksud dengan peruturanperundang-undangan tersebut adalah UU No. 1 tahun 1987 tentang Kadin.

e. Kemitraan dengan Pemerintahf. Pelayanan Anggotag. Pemberdayaan Asosiasi /Himpunanh. Pemberdayaan Kadin Provinsi/Kabupaten/Kotai. Tindak Lanjut Surat Edaran Menteri Dalam Negeri

memonitor pelaksanaan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri perihal keanggotanKadin dan memberikan bantuan fasilitasi dan lobi agar surat edaran tersebut dapatterbit di tingkat gubernur/bupati/walikota.

j. Akreditasi dan Sertifikasik. SIM Keanggotaan, Keanggotaan Tercatatm. Rating Kadin Provinsi dan Asosiasi/Himpunan

2. INVESTASI, PERHUBUNGAN, INFORMATIKA, TELEKOMUNIKASI DAN PARIWISATAa. Kebijaksanaan Pengembangan Industri (Lintas Sektoral)

Melakukan monitoring dan evaluasi kebijakan dan iklim usaha.Memberikan masukan kepada pemerintah dalam menyusun kebijakanpengembangan industri nasional.

b. Investasi/PermodalanPelaksanaan Pertemuan dengan pemerintah dan lembaga keuangan bank dannon-bank.Mengupayakan tumbuhnya lembaga keuangan, permodalan, penjaminan.Bersama-sama dengan pemerintah meningkatkan citra Indonesia sebagainegara dengan potensi besar untuk investasi, dengan memanfaatkan lembaga-lembaga dan kerjasama internasional yang terkait (ICC, ASEAN CCI, CACCI,AIDA, IMT-GT, BIMP-EAGA, PBEC, G-77, G-15, dsb.).Memberikan masukan kepada pemerintah dalam meningkatkan investasi dalamnegeri dan asing (PMDN dan PMA).

c. Pengembangan dan Penerapan teknologiMendorong peningkatan kandungan teknologi pada industri nasional,bekerjasama dengan Lembaga-Lembaga Penelitian dan universitas.Mendorong tumbuhnya kerjasama pengembangan dan penerapan teknologiantara industri, Lembaga Penelitian dan universitas, dan antar industri, di dalamdan di luar negeri

d. Memberikan masukan kepada pemerintah dalam penyusunan kebijakan danperaturan perundang-undangan yang kondusif bagi pengembangan industri daninvestasi:

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- 38

Page 45: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

Terkait dengan kerjasama ekonomi luar negeri (WTO, AFTA, ASEAN EconomicCommunity 2020, ASEAN plus Three, ASEAN Plus Six, Indonesia JapanEconomic Partnership Agreement, dsb.).Penyusunan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan industriPerhubungan, Informatika, Telekomunikasi dan Pariwisata dan investasi.Formulasi integrated promotion sektor Tourism, Trade and Investment (TTI)Kebijakan pengembangan industri MICE(meeting,incentive,conferece,exhibition) dan wisata bahari.Kebijaksanaan Keuangan (Fiskal dan Moneter).Kebijaksanaan Perpajakan.

e. Peningkatan Kemampuan SDM Dunia Usaha dan Lembaga KeuanganWorkshop, Pendidikan dan Pelatihan bagi SDM perbankan dan lembagakeuangan non-bank tentang resiko investasi di sektor Investasi, Perhubungan,Informatika, Telekomunikasi dan Pariwisata.Aktif terlibat dalam peyusunan standard kompetensi SDM.

f. Penyediaan InformasiPembangunan Kadin Integrated Information System (KIIS).Peningkatan prasarana dan kompetensi bidang IT Sekretariat Kadin Indonesia.Pembangunan Pusat Layanan Bisnis (Business Support Center) di SekretariatKadin Indonesia.

g. Mendorong Penerapan Good Corporate Governance di industri.

3. BIDANG USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH

a. Dialog Kebijakan dengan instansi pemerintah dengan fokus utama pada perumusanperaturan pelaksanaan dari Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang UsahaMikro, Kecil, dan Menengah.

b. Diseminasi Teknologi Tepat Guna bagi peningkatan nilai tambah dalam kegiatanusaha UMKM

c. Pengembangan Sumber Pembiayaan UMKMd. Wisma Dagang UMKM (trading house) akan didorong tumbuh di daerah dengan

menstimulus Kadin Provinsi untuk merintisnya.e. Pengembangan Ekonomi masyarakatf. Commodity Exchange Center (Pusat Informasi Komoditi)g. Pengembangan Kewirausahaanh. Database Industri

4. REFORMASI KEUANGAN & PERBANKANa. Kebijakan keuangan untuk mengatasi dampak krisis globalb. Kebijakan keuangan yang pro sektor riilc. Pemberdayaan UMKMd. Kerja sama lembaga internasionale. Koordinasi sinergis untuk mengatasi dampak krisis keuangan globalf. Kebijakan perbankan yang pro sektor riilg. Kelembagaan perbankanh. Kerjasama dengan pemerintah/dep. keuangani. Sosialisasi pasar modal

5. SDM dan KETENAGAKERJAANa. Pengembangan Standar Kompetensi Tenaga Kerjab. Pengembangan Lembaga Sertifikasi Profesic. Pengembangan Badan Koordinasi Sertifikasi Profesi (BKSP)d. Pelatihan tenaga asesor kompetensie. Menyelenggarakan Program Diklat Berbasis Kompetensi

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- 39

Page 46: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

f. Pengembangan Pemuda Wirausahawang. Pemanfaatan tenaga PHK Terampilh. Pembentukan Pusat Informasi Tenaga Kerja Nasional Kadin Indonesiai. Mewujudkan SKB Kadin Indonesia dengan Direktorat Jenderal PLS Depdiknasj. Sosialisasi program diklat berbasis kompetensi.k. Pengembangan manajemen assessment center.l. Pengembangan manajemen kurikulum diklat.m. Memonitor atau menyeragamkan metode pelatihan yang diberikan oleh instansi-

instansi Pelatihan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dengan mutu yang telah disepakatibersama baik mulai dari kurikulum hingga “Buku Panduan”-nya.

n. Mengintensifkan program penyetaraan pendidikan bagi calon TKI yang tidakberpendidikan SLTP.

o. Pembentukan Tim atau Struktur Organisasi yang menunjang agar terciptanyakoordinasi yang baik antara seluruh instansi terkait dan keberhasilan dari padaRencana Program Kerja Umum Tahun 2008 – 2013 Pembangunan SDM KadinIndonesia.

p. Penentuan upah minimum yang ditentukan setiap tahun diperjuangkan bisa diubahdan digeser dengan memberikan wacana dengan menggunakan/mengacupengukuran standar kompetensi.

6. INDUSTRI, TEKNOLOGI DAN KELAUTAN

i. Restrukturisasi Total Industri Nasional dan Peningkatan Peran Supporting Industryberskala Kecil & MenengahRestrukturisasi total industri nasional melalui pengembangan jaringan kerjasamaantara hulu & hilir, supporting industry.Reorientasi kebijakan industri, fokus pada pengembangan industri berbasissumber daya alam, sebagai motor penggerak kesempatan kerja.Konsolidasi kekuatan industri nasional dalam menghadapi meningkatnya biayaenergi dan menurunnya kualitas infrastruktur ekonomi Indonesia. Terutama padaindustri padat modal dan teknologi, seperti : otomotif, TPT & elektronika.Memperjuangkan ketersediaan pasokan energi untuk industri

ii. Peningkatan Produktivitas & Daya Saing, Inovasi Produk Industri Nasional IndonesiaRevitalisasi dan integrasi kelembagaan dalam satu task force (lanjutan).Sosialisasi dan negosiasi agar terjadi kelanjutan dan kesinambungan modernisasipada alat produksi industri TPT.Sosialisasi dan negosiasi agar tercipta paket-paket kebijaksanaan pemerintahyang kompetitif untuk penanaman modal di dalam negeri, serta mendorongdilaksanakannya promosi–promosi peluang investasi di Indonesia (lanjutan).Sosialisasi dan negosiasi perlunya peningkatan produktivitas yang setara dengannegara pesaing melalui pendekatan bench marking.Sosialisasi dan negosiasi perlunya peningkatan perlindungan pasar dalam negeri.Revitalisasi Industri Kecil Menengah padat tradisi, dan keterampilan seni budayalokal (seperti batik, jamu , industri kulit, dst) untuk bersaing di pasar domestikdan menjadi “brand image” Indonesia di pasar internasional, melalui desain &standardisasi lanjutan).Sosialaisasi kewajiban penggunaan produksi dalam negeri dalam upayamewujudkan perusahaan industri berskala nasional.

iii. Pengembangan Industri Maritim dan Produk Kelautan IndonesiaPembinaan dan pengembangan kualitas pengusaha industri maritim Indonesia.Peningkatan usaha maritim yang market oriented guna pemenuhan konsumsidalam negeri dan luar negeri.

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- 40

Page 47: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

Sosialisasi dan negosiasi agar terjadi penciptaan iklim usaha maritim yangkondusif untuk peningkatan peran strategis industri maritim guna pemenuhankonsumsi dalam negeri dan tujuan ekspor.Sosialisasi perlunya kebijakan pemerintah tentang kemaritiman yangberkesinambungan.

7. PANGAN DAN AGRIBISNIS

a. Program Action Plan Pangan dan BBN.b. Program Kebijakan dan Perpajakan Agro.c. Pengembangan Agro-industri.d. Pengembangan Pasar Produk Agro-industri.e. Menyelenggarakan Agricultural Summit 2009f. Pengembangan Industri Kehutanan Terpadu Dalam Mengatasi Dampak Krisis

Keuangan Global.

8. PERCEPATAN PEMBANGUNAN EKONOMI KAWASAN TIMUR INDONESIAPenyusunan Roadmap KTI 2015.a. Struktur dan Pola Tata Ruang KTI.b. Peta Potensi dan Investasi Pembangunan KTI.c. Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (KAPET) dan Kawasan Ekonomi Khusus

(KEK).d. Peluang dan Kebijakan Investasi Pembangunan KTI.e. Masalah dan Percepatan Pembangunan Infrastruktur KTI.f. Otonomi Daerah dan Percepatan Pembangunan KTI.g. Kelembagaan Kemitraan Pemerintah dan Pengusaha KTI.

9. KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONALa. Pemantapan/Peningkatan Fungsi.b. Perbaikan Hubungan Kerja dengan /antar Komite-komite Bilateral/Multilateralc. Peningkatan Kapasitas Kelembagaand. Pemantapan Hubungan Kerja Dengan Pemerintahe. Advokasi dan Dukungan Perundingan Internasionalf. Peningkatan Hubungan Kerja Dengan Birokrasig. Hubungan Dengan Lembaga Bilateralh. Hubungan Dengan Lembaga Multilaterali. Fasilitasi Kegiatan Misi Dagang

10. PRASARANA, PERMUKIMAN DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUPa. Implementasi pelaksanaan UU no.18 tahun 1999 dikalangan penyedia dan pengguna

jasa konstruksib. Menjalin kerjasama dengan instansi pemerintah dan kedutaan RI dinegara Asean

serta perwakilan negara Asean di Indonesia dalam rangka meningkatkan eksporjasa konstruksi

c. Mengupayakan peningkatan daya saing kontraktor Nasional dengan berusahamengadakan pendekatan kepada kalangan perbankan di Indonesia untuk dapatmemberikan kredit lunak kepada kontraktor yang akan bekerja diluar negeri.

d. Mengupayakan kesetaraan sertifikasi kompetensi profesi jasa konstruksi nasionaldengan pelaku yang sama di negara Asean dan Timur Tengah

e. Stimulus Pajak-pajak Propertif. Hak Kepemilikan atas property oleh orang asingg. Penciptaan Peluang Investasi Propertih. Keringanan biaya dan pajak-pajak perumahan dan permukiman

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- 41

Page 48: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

i. Likuiditas Perbankan dan KPRj. Tabungan Perumahan Nasionalk. Sosialisasi Undang-undang dan Peraturan Pemerintah tentang :

PPKawasan Industri, PP Kawasan Berikat, PP tentang Pertanahan, UU tentangFree Trade ZoneKepmen dan Permen tentang sarana usaha

l. Sosialisasi Kebijakan dan Iptek Pengelolaan Lingkunganm. Mengaktifkan kembali pengembangan proyek CDM ( Clean Development

Mechanism) dan CCS ( Carbon Capture & Storage ) dalam rangka berpartisipasipengurangan Gas Rumah Kaca

n. Pembangunan Pedesaano. Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan Mandirip. Kerjasama Kelembagaan3R ( Recycle, Reuse dan Reduce )q. Teknologi Bersih dan 3R( Recycle, Reuse dan Reduce )

11. ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERALa. Publik Private Partnershipb. Masukan mengenai energi dan sumber daya mineral untuk Presiden Republik

Indonesia Terpilihc. Tindak Lanjut “From Crisis To Opportunity Programme”d. Meningkatkan kegiatan konsultatif serta koordinasi dengan Dewan Energi Nasionale. Executive Briefing dengan Asosiasi Terkaitf. Membuat Target Energi Mix Lengkap Dengan Quantitatif Per Tahun Dan Capaian

Pertahunnyag. Peningkatan Eksplorasi Dan Produksi Migash. Pembinaan Sumber Daya Manusia Bidang Migasi. Kepastian Jaminan Pasokan Bahan Baku dan Bahan Bakar Gas untuk Industri

Turunan Petrochemicalj. Pendataan Sumber Migas Yang Akurat Untuk Lahan Potensial Sampai Marginalk. Perumusan Strategi Ketahanan Energil. Meningkatkan Investasi Di Bidang Hulu Migas Dengan Iklim Usaha Yang Kondusifm. Konsolidasi dan meningkatkan kerjasama dengan asosiasi industri, asosiasi profesi

dan perusahaan-perusahaan di lingkungan sektor pertambangann. Memfasilitasi kepentingan dunia usaha kepada Pemerintaho. Sosialisasi Program Kerja KADIN dan Pencitraan Positif Pertambangan

12. PERDAGANGAN DAN DISTRIBUSIa. Membuat study tentang

Peta Posisi Daya Saing,Kesiapan bahan baku,Kesiapan Tenaga KerjaPelaku UsahaSarana dan prasaranaKesiapan Kebijakan PemerintahStrategi Penigkatan Daya Saing

b. Mendorong lahirnya Undang-undang Perdagangan & Peraturan-peraturan PelaksanaBusiness Friendly terhadap pelaku usaha di Indonesia, termasuk sosialisasi, publichearing kepada seluruh steak holder

c. Gemar Produk Indonesia tetap dilanjut dengan implementasi khususnya menghadapikrisis ekonomi global guna meningkatkan kualitas, standarisasi dan harga yangkompetitif yang digemari oleh konsumen. Dapat berupa pembuatan standarisasi,sosialisasi dan aturan-aturan insentif dari Pemerintah (sesuai dengan 10 arahanPresiden)

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- 42

Page 49: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

d. Membantu Pemerintah dalam menyelesaikan Undang-undang tentang LogistikNasional, mengadakan sosialisasi bersama steak holder. Dengan tujuan akhir biayalogistik dan distribusi di Indonesia dapat lebih bersaing dengan negara-negara lain.

e. Mendukung Pemerintah bersama Pemda, Kadin Provinsi dalam Programmerenovasi, Pasar-pasar Tradisional dan Toko-toko di berbagai Kota/Provinsi agarbisa bersaing dengan pasar modern (ritel).

f. Bersama-sama Pemerintah/BPEN, Kadin membantu dalam Pengembangan PasarInternasional melalui Pendidikan SDM ekspor-impor, pameran (dalam negeri danluar negeri) dan Trade Mission serta penentuan untuk membantu Petugas-petugasPemerintah yang ditempatkan di luar negeri.

g. House of Indonesia tetap diprogramkan untuk di kembangkan di negara-negaratujuan ekspor potensial (sesuai arahan Presiden).

13. KEBIJAKAN PUBLIK, PERPAJAKAN SISTIM FISKAL DAN MONETER, KEPABEANANDAN CUKAIa. Meneruskan Pengawalan RUU PPN dan PPh BM dan RUU Pengadilan Pajak

serta peraturan pelaksanaannya

b. Edukasi kepada para anggota , berupa seminar-seminar perpajakan di Pusatmaupun di daerah

c. Advokasi perpajakan secara makro

d. Usulan kepada Pemerintah agar produsen rokok yang telah dikenakan cukairokok agar tidak diterapkan lagi pajak/retribusi yang sejenis oleh pemerintahDaerah

e. Mengusulkan agar petugas Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai(KPPBC) meninggalkan paradigma lama yang bertindak selalu mencari-carikesalahan atau yang lebih buruk lagi membantu industri tersebut untukmelakukan pelanggaran aturan yang ada

f. Mengusulkan agar KPPBC didalam melakukan pelayan dan Pengawasan memberibimbingan kepada industri di dalam kawasannya supaya kesalahan dalampemeriksaan dan pengawasan tidak dapat direliminir dan diperbaiki sehingga industriyang bersangkutan tidak terjebak melakukan kesalahan terus menerus dalam jangkawaktu yang lama

g. Hingga saat ini prosedur Bea Cukai masih terdapat beberapa hal yang bertentangansatu sama lain.Oleh karena itu Kadin mengharapkan Pemerintah merativikasiKetentuan Kyoto Tahun 1973.

h. Mengusulkan kepada Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah atau PeraturanPresiden mengenai Pelaksanaan UUNo.I tahun 1987 ditingkat Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota

i. Menghimbau Pemerintah meninjau kembali UU tentang Agraria agar disesuaikandengan Rencana Umum Tata Ruang (RUTR).

j. Mengusulkan kepada Pemerintah dilakukan peningkatan pemberian kredit programkepada UKM dan koperasi untuk menghidupkan sektor riil serta memberikan insentifsubsidi bunga dan kelonggaran tingkat resiko untuk korporasi disektor pangan danenergy

k. Dalam pelaksaan program ekspor hendaknya harus berhati hati mengingatadanya krisis financial yang cukup serius di Amerika dan imbasnya ke Eropadengan mengalihkan pasar ke negara lain seperti Asia, Amerika Latin, dan Afrikaserta mengadakan perlindungan produksi dalam negeri melalui safeguard antidumping dan perlindungan konsumen serta meningkatkan daya saing dengan

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- 43

Page 50: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

menghapus secara tuntas high cost economy guna meningkatkan daya belimasyarakat

l. Menghimbau kepada Pemerintah segera memperbaiki mekanisme penyerapananggaran belanja dan pembangunan, karena yang berlaku sekarang masihmenghambat penyerapan dana

m. Pemberlakuan Standar Akuntansi Pemerintah baik pusat maupun daerah agarpelaporan keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah dapat distandarisasi sehinggadapat dilakukan pengawasan secara akuntable dan kompherensif

n. Mengusulkan agar Permendagri No,24 Tahun 2006 (Perubahan Permendagri No.20tahun 2008) tentang Pelaksanaan Penyelenggaraan Terpadu satu pintu betul-betuldilaksanakan

14. PRANATA DAN ETIKA BISNISa. Penerbitan Buku Panduan Etika Bisnisb. Survey Penerapan Code of Conduct pada Asosiasi Usaha di Indonesiac. Seminar Etika Bisnisd. Penerbitan Booklet, Brosur, dan Buku Tentang Persaingan Usahae. Sosialisasi Kebijakan yang Diterbitkan oleh KPPUf. Training for Trainer Good Corporate Governanceg. Rating dan Pemberian Penghargaan GCGh. Pembentukan Klinik GCG di Setiap Provinsi yang terpilihi. Advokasi Kebijakan yang Merugikan Dunia Usahaj. Advokasi Kepranataan Usahak. Capacity Building Layanan Hukum

15. PEMBERDAYAAN INVESTASI DAN PERDAGANGAN INTERNASIONALa. Permasalahan Seputar Investasi

1) Peningkatan Ekspor dan Peningkatan Investasi2) Meningkatkan Iklim Investasi dan Usaha3) Membangun Infrastruktur

b. International trade development1) Langkah ke Depan mengenai Isu WTO2) ASEAN Economic Community: Membangun Peluang Langkah ke Depan

mengenai ASEAN Economic Integration3) Langkah ke Depan dalam Rangka Mengembangkan Indonesia – Japan Economic

Partnership Agreement4) Langkah ke depan Perjanjian Bilateral dengan Australia dan New Zealand5) Indonesia - EFTA Free Trade Agreement

c. International Cooperation and Capacity Building1) JETRO-Kadin2) Kamar Dagang Amerika dan CIPE – Kadin3) Dutch Employers Cooperation Program – Kadin

d. APEC dan ASEAN Business Advisory Council1) APEC Business Advisory Council2) ASEAN Business Advisory Council

e. Proyek Khusus (ASEAN Electronics Project)

16. REKOMENDASI :a. Memberikan dukungan dan kuasa penuh kepada Ketua Umum Kadin Indonesia

dalam rangka pengajuan uji materiil Pasal 74 UU No. 40 tahun 2007 tentangPerseroan Terbatas mengenai tanggungjawab sosial dan lingkungan yang sudah

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- 44

Page 51: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

diajukan permohonannya kepada Mahkamah Konstitusi pada tanggal 28November 2008.

b. Pembentukan lembaga produktivitas di tingkat I dan II.

c. Untuk melengkapi UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dibuatkanUU tersendiri tentang produktivitas nasional, agar meningkatkan daya saingnasional.

d. Mengusulkan dibentuknya Dewan Ketenagakerjaan Nasional di bawahPresiden RI.

e. Perkembangan perbankan syariah semakin meningkat, untuk itu direkomendasikankepengurusan Kadin periode 2008-2013 mencakup bidang yang mengkoordinasikankomite tetap perbankan syariah.

f. Program penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) agar menjadi program sampaitingkat Kadin Provinsi.

g. Pengurusan Ijin Usaha (SIUPP) agar sesuai dengan UU No. 3 Tahun 1982.

h. Mengutamakan perlindungan dan pembinaan bagi usaha kecil dan menengah untukmelakukan kegiatan usaha di daerah.

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- 45

Page 52: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

KEBIJAKAN KEORGANISASIAN KADIN 2008-2013

1. Perkuatan Organisasia. Dalam rangka peningkatan layanan informasi dan komunikasi, advokasi, konsultasi, fasilitasi

penyelesaian masalah lintas sektoral, lintas wilayah, lintas regional/internasional bagi duniausaha dan stakeholder Kadin perlu dilakukan perkuatan organisasi :

b. Menyesuaikan struktur organisasi Kadin disertai peningkatan kualitas pengurus agar dapatbersinergi dengan struktur organisasi pemerintahan yang dilengkapi dengan bidang-bidangyang diperlukan untuk mengelola keperluan internal organisasi serta untuk melayani danmenyalurkan aspirasi organisasi dan kepentingan para anggota antara lain keorganisasiandan keanggotaan; pelayanan anggota; data dan informasi; produktivitas, kewirausahaandan ketenagakerjaan; kerjasama regional dan internasional; promosi dan hubunganmasyarakat, etika bisnis, lingkungan hidup dan bidang lainnya yang sekiranya dianggapperlu dengan mempertimbangkan keseteraan peran gender.

c. Melanjutkan kegiatan revitalisasi Sekretariat Kadin Indonesia, yang mampu secaraprofessional menjalankan seluruh fungsi dan tugas layanan dan fasilitasi bagi dunia usaha,serta melaksanakan kebijakan Dewan Pengurus.

d. Penerapan Manajemen Mutu ISO sampai tingkat Kadin Provinsi/Kabupaten/Kota.e. Peningkatan kesejahteraan, kemampuan dan kualitas SDM karyawan Sekretariat Kadin.f. Peningkatan Teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung kegiatan organisasi.

2. Revitalisasi Fungi dan Kelembagaan1) Fungsi Kadin Indonesia sebagai mitra Pemerintah di Bidang Perekonomian

Penyusunan struktur kepengurusan Kadin di setiap tingkatan yang mencerminkan strukturPemerintah untuk memudahkan dalam koordinasi dan kerjasama.Mengupayakan pendelegasian tugas-tugas dibidang perekonomian dalam rangka de-birokratisasi dan pelayanan yang lebih cepat kepada dunia usaha dalam rangkamendorong produktivitas dan daya saing.

2) Fungsi Kadin sebagai penggerak ekonomi nasional dan daerah (lintas sektoral)Penyusunan kepengurusan di Kadin Provinsi agar mengacu/mereferensi pada strukturkepengurusan di Kadin Indonesia dan Pemerintah Daerah untuk memudahkanmelakukan koordinasi dalam rangka menggerakan ekonomi nasional yang memberikandampak manfaat di daerah.Membuat sebuah program dibidang perekonomain Kadin yang akan berjalan di tingkatpusat dan daerah, sehingga akan memperkuat bargaining position Kadin diseluruhtingkatan.

3. PP UU No 1/1987Penyebab kelemahan jajaran Kadin melaksanakan amanat Undang—Undang No. 1/1987terutama bersumber dari belum adanya suatu peraturan pelaksanaan undang-undang No. 1/1987 yang efektif dan mengikat .

Untuk itu perlu dilanjutkan upaya adanya PP tersebut, terutama dengan menyusun rancanganPP dan melakukan pendekatan pada Pemerintah untuk menetapkannya.

4. Perubahan dan Penyempurnaan Keppres 80 Tahun 2003Melanjutkan pendekatan kepada pemerintah untuk menyempurnakan Keppres 80/2003, wajibmengacu kepada Undang-Undang No. 1 Tahun 1987, sehingga akan memperkuat peran daneksistensi Kadin dan Asosiasi.

Kadin Indonesia membentuk Tim Khusus untuk perubahan Keppres 80/2003. Jika perubahanKeppres 80/2003 tidak berhasil, maka Pengurus Kadin Indonesia melakukan judicial review keMahkamah Agung terhadap Keppres 80/2003.

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- 46

Page 53: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

5. Kemitraan dengan PemerintahPada saat ini posisi beberapa Kadin di tingkat daerah masih lemah, belum dianggap sebagaimitra pembangunan oleh pemerintah daerah. Untuk itu diupayakan dengan sunguh-sungguhagar posisi Kadin sebagai mitra pemerintah di bidang ekonomi dapat terwujud di setiap tingkatanorganisasi (pusat/provinsi/kabupaten/kote) dan pemerintahan.

Kadin Provinsi/Kabupaten/Kota melakukan pendekatan secara sungguh-sungguh ke PemerintahProvinsi/Kabupaten/Kota.

6. Pelayanan dan Advokasi AnggotaUpaya meningkatkan jumlah anggota Kadin agar diimbangi dengan upaya untuk meningkatkanpelayanan dan advokasi kepada anggota. Untuk itu agar Kadin mensinergikan kegiatanpendaftaran/pendaftaran ulang anggota dengan kegiatan pelayanan advokasi kepada anggota.Upaya ini dapat dilaksanakan dengan cara membuat kegiatan yang berhubungan denganpelayanan kebutuhan dan advokasi anggota.

7. Pemberdayaan Asosiasi/HimpunanMeningkatkan pemberdayaan kepada asosiasi/himpunan melalui keikutsertaan dalampembahasan hal-hal yang berhubungan dengan sektor bisnis asosiasi/himpunan dalam membuatmasukan/usulan kepada Pemerintah. Membuat road map bisnis bekerjasama dengan Asosiasi/Himpunan untuk setiap sektor usaha dan menyampaikan kepada Pemerintah sebagai salahsatu referensi dalam pengambilan kebijakan.Bidang-bidang di Kadin Indonesia secara rutin mengundang asosiasi terkait untuk sinergipendapat dalam memberikan masukan ke Pemerintah. Asosiasi tingkat pusat mendorong asosiasidaerah dan anggotanya menjadi anggota Kadin di segala tingkatan.

8. Pemberdayaan Kadin Provinsi/Kabupaten/KotaPemberdayaan Kadin Provinsi/Kabupaten/Kota melalui penyediaan modul-modul yang sudahdiimplementasikan di Kadin Indonesia untuk direplikasi di Kadin Provinsi/Kabupaten/Kota melalui:pelatihan, asistensi dan pendampingan.

9. Tindak lanjut Surat Edaran Menteri Dalam NegeriMelakukan monitoring pelaksanaan surat edaran Menteri Dalam Negeri perihal keanggotan Kadindan memberikan bantuan fasilitasi dan lobi agar surat edaran tersebut dapat terbit di tingkatGubernur/Bupati/Walikota.

10. Akreditasi dan SertifikasiMengimplementasikan pasal Kepres 16/2006 tentang AD-ART Kadin, pada pasal 11 AnggaranDasar pembagian peran antara Kadin dan Asosiasi berupa pendelegasian tugas sertifikasi kepadaasosiasi dimulai pada tahun 2009 berdasarkan kriteria akreditasi yang telah ditetapkan. Setiapperusahaan yang mengikuti sertifikasi wajib memiliki KT-AB Kadin.

Akreditasi dilakukan oleh Kadin Indonesia kepada asosiasi yang memiliki kompetensi melakukansertifikasi berdasarkan sistem dan prosedur yang sudah ditetapkan.

Persyaratan untuk tender pengadaan barang/jasa di Indonesia tidak menggunakan SIUPPsebagai syarat kompetensi, namun menggunakan sertifikat sebagai bukti kompetensi.

11. SIM KeanggotaanSistem Informasi Manajemen Keanggotaan yaitu pendaftaran/pendaftaran ulang anggota Kadinsecara online menggunakan website dimulai tahun 2009 secara bertahap dan pada tahun 2010seluruh Kadin Provinsi sudah mengimplementasikan SIM Keanggotaan. Langkah-langkahimplementasi diatur lebih lanjut melalui pedoman yang diterbitkan oleh Kadin Indonesia.

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- 47

Page 54: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

12. KEANGGOTAAN TERCATATPasal 4 UU No. 1/1987 menyebutkan semua perusahaan dan organisasi pengusaha baik yangtergabung maupun tidak tergabung dalam Kadin. Untuk itu Rapimnas Kadin 2006 telahmenetapkan adanya keanggotaan tercatat. Melalui SKEP/124/DP/XI/2006 Kadin Indonesia telahmengatur mengenai pendaftaran anggota biasa tercatat. Pada tahun 2009 semua Kadin Provinsisudah memulai melaksanakan pendaftaran anggota tercatat dan anggota luar biasa tercatat.

13. RATINGRating adalah upaya untuk melakukan pemetaan terhadap posisi sebuah organisasi sehinggamampu melihat apakah organisasi tersebut sudah berfungsi sebagaimana mestinya dan telahmemenuhi kebutuhan stakeholdersnya. Rating akan menjadi acuan dalam pembinaan organisasiyang terintegrasi mulai dari pengelolaan organisasi, program kerja, kerjasama, kepengurusan,stakeholders, sekretariat, sarana-prasarana dan sebagainya. Di masa depan Rating akan menjadisalah satu acuan bagi pelimpahan wewenang bagi Kadin Provinsi atau kegiatan akreditasi yangdilakukan oleh Kadin Indonesia. Rating bagi Kadin Provinsi dan Asosiasi/Himpunan dilaksanakanoleh Kadin Indonesia, sedangkan Rating bagi Kadin Kabupaten/Kota dilaksanakan oleh KadinProvinsi yang sudah diberikan wewenang/mandat oleh Kadin Indonesia setelah memenuhipersyaratan-persyaratan yang telah ditetapkan.

Perlu dibentuk Tim Independen yang profesional untuk pelaksanaan rating. Rating dilakukansecara bertahap.

14. MUNASSUSPerlu dilaksanakan Musyawarah Nasional Khusus (MUNASSUS) perubahan AD-ART Kadin,karena ada ketentuan yang masih multitafsir dan perlu diperjelas. Munassus dilaksanakanselambat-lambatnya 1 (satu) tahun semenjak pelaksanaan MUNAS V Kadin 2008.

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- 48

Page 55: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

PROGRAM STRATEGIS DAN REKOMENDASI KADIN

PERTUMBUHAN EKONOMI NASIONAL1. Pertumbuhan ekonomi Indonesia sejak lima tahun terakhir sesungguhnya menunjukkan trend

yang membaik sebelum terjadinya krisis global Oktober 2008, kendati masih masuk kategorisangat lambat, dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi sebelum terjadinya krisis tahun1997.Tahun 2008 dan 2009 mendatang kita telah merasakan adanya perlambatan roda ekonomi danancaman stagflasi. Dan ini telah memberikan sinyal keras kepada pemerintah dan seluruhstakeholders yang terkait dengan pembangunan ekonomi, termasuk di dalamnya dunia usaha,untuk dapat bekerja lebih keras lagi agar pertumbuhan ekonomi dapat bergerak lebih cepat.

2. Trend kinerja pertumbuhan ekonomi yang tampak cenderung melambat akibat krisi global inimengakibatkan pertumbuhan tidak mampu mendongkrak bergeraknya sektor ekonomi lainnya.Fakta dilapangan menunjukkan bahwa terdapat ketimpangan dalam pertumbuhan ekonomiIndonesia saat ini, yang tidak berkualitas, sehingga tidak mampu menciptakan kesempatankerja secara signifikan. Dari data yang ada dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan ekonomihanya dinikmati oleh segolongan atau lapisan masyarakat tertentu saja. Kenyataannya bebanmasyarakat bertamah berat dengan kenaikan harga-harga yang makin tidak terjangkau,sementara daya beli kian merosot. Jumlah angka penganggruran yang tidak makin berkurang,jumlah angka kemiskinan yang masih tidak berubah membaik bahkan cenderung bertambahmiskin.Beberapa persoalan mendesak lainnya dan sangat menggangu atau berpotensi menjadipenghambat pertumbuhan adalah kondisi infrastruktur yang sangat tidak memadai. Hal inimengakibatkan sistem produksi, transportasi dan distribusi terhambat dan tidak efisien. Belumlagi krisis energi, terutama listrik akibat lambatnya proses pembangunan listrik baru, yangdiperkirakan akan baru siap pada 2010. Kedua hal ini, tentunya dapat menjadi penyebab sulitnyainvestasi masuk. Begitu pula turunnya produksi minyak selama ini, telah memaksa Indonesiamenjadi negara importir minyak. Sementara kebutuhan BBM bersubsidi makin meningkat, yangpada akhirnya telah memperberat posisi fiskal pemerintah. Ketergantungan Indonesia terhadappangan impor juga sekarang telah memukul kondisi domestik yang kian “sempoyongan”.Akibatnya lonjakan harga makin menggila dan tak terbendung. Situasi harga inikecenderungannya akan terus merangkak naik sampai terbentuknya keseimbangan harga baru. Masih banyak lagi persoalan bangsa ini, yang kesemuanya memerlukan penanganan yang baikdan bijak, agar tujuan pembangunan untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat, kemandirianbangsa dan lain-ldain serta tetap berkibarnya NKRI dapat diwujudkan.

PERKEMBANGAN EKONOMI GLOBAL1. Indikasi terjadinya penurunan ekonomi global sudah nampak sejak beberapa waktu yang lalu.

Ekonomi AS tahun ini diproyeksikan hanya tumbuh 1,2 %, turun dibandingkan denganpertumbuhan tahun 2007 sebesar 2,2%. Bahkan IMF lebih ekstrim lagi menurunkan targetpertumbuhan ekonomi AS tahun ini dari 1,5% menjadi 0,5%. Sementara pertumbuhan ekonomiEropa juga diperkirakan akan melambat menjadi 1,3% di tahun 2008. Tingkat inflasi ASdiperkirakan meningkat menjadi 4,0% di tahun 2008 dan tingkat inflasi di Eropa diperkirakanmeningkat dari 2,1% menjadi 3,6%. Dampaknya, hampir seluruh negara di dunia akan mengalamiperlambatan pertumbuhan, termasuk China yang merupakan salah satu kekuatan ekonomi dunia,dimana pertumbuhan ekonominya diperkirakan akan melambat menjadi 10% di 2008.Perlambatan pertumbuhan ekonomi global pada akhirnya akan mengakibatkan penurunanpermintaan impor dan mendorong penurunan harga komoditas global, sehingga akan menekanperekonomian negara-negara berkembang, khususnya yang berbasis pada ekspor komoditas.

2. Perlambatan pertumbuhan ekonomi tersebut, otomatis mempengaruhi volume perdaganganyang makin menciut. Jika pada tahun ini, sampai akhir 2008 tingkat volume perdagangan dunia

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- 49

Page 56: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

masih dapat mencapai diatas 7%, maka pada tahun 2009 diproyeksian akan mengalamipenurunan yakni hanya mencapai sekitar 2,1%.

3. Krisis keuangan di AS yang bermuasal dari kasus sub-prime mortgage dinilai jadi pemicu darisegala perlambatan ekonomi yang melanda negeri itu sejak pertengahan 2007. Akibatnya tentusangat dirasakan negara-negara lainnya, karena secara global konsumsi AS merupakan terbesardi dunia, mencapai 41,2% atau 10 kali lebih besar dibandingkan dengan China. Itu menjadikekhawatiran global karena ekspor ke AS akan turun drastis. Dampaknya menimpa kinerja eksporsejumlah negara, termasuk Indonesia. Secara langsung atau tidak langsung perlambatan ASpasti berdampak negatif bagi Indonesia. Faktanya, ekspor Indonesia ke AS hanya naik 5% pada2007. Dan di tahun 2008-2009 diperkirakan akan ada penurunan tajam.

4. Terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi global yang disebabkan antara lain karena terjadinyakrisis finansial, ditambah lagi krisis energi dan ancaman krisis pangan, telah memberi dampakyang sangat keras terutama dunia usaha. Kenaikan ongkos produksi di saat kondisi pasar yanglesu (baik pasar domestik maupun internasional) telah memangkas omzet penjualan, dan bisaberujung pada kebangkrutan. Realitas hari ini, banyak perusahaan yang sudah megap-megap,bahkan tak sedikit yang gulung tikar. Bagi Indonesia, tidak banyak pilihan untuk dapat menghindar,tapi bisa dilakukan upaya untuk memperkecil dampak negatif dari krisis tersebut. Bahkan jikaIndonesia jeli mengamati trend yang berkembang, terutama berkaitan dengan masalah pangan,maka dengan segenap daya guna memanfaatkan peluang, mengoptimalkan potensi dankemampuan yang ada, niscaya bangsa ini akan dapat bangkit dari keterpurukan. Untuk inidiperlukan kebijakan yang bersifat darurat dan jika perlu menempuh strategi yang tidak populer.

PROGRAM DAN KEGIATAN KADIN DEWASA INI1. Kadin selaku wadah organisasi dunia usaha dan mitra pemerintah dalam pembangunan nasional,

memiliki peran yang sangat besar bagi suksesnya proses pembangunan. Termasuk dalam halpenanganan berbagai permasalahan yang dihadapi bangsa ini, terutama yang terkait denganperekonomian. Selama ini cukup banyak program dan kegiatan yang dilakukan oleh Kadin dalamrangka turut memperbaiki iklim ekonomi dan kehidupan dunia usaha. Memang tidak semudahmembalikkan telapak tangan, karena persoalan yang dihadapi negeri ini begitu kompleks danuntuk mengurainya diperlukan dukungan dari seluruh komponen bangsa. Tidak cukup hanyadukungan, tapi partisipasi aktif dengan suatu kesadaran kebangsaan yang tinggi untuk, secarabersama-sama melakukan menyelamatkan “kapal” yang tidak tertutup kemungkinan akan dapatkaram. Upaya bersama ini perlu dilakukan secara berkesinambungan, tidak hanya jangka pendekmaupun menengah tapi mencakup jangka panjang. Demi keberlanjutan masa depan bangsa.

2. Cukup banyak kegiatan Kadin Indonesia yang telah dilakukan (selama kurun waktu 2004 – 2008),terutama dalam turut memberikan masukan kepada pemerintah bagi penyusunan kebijakanyang diperlukan. Kadin Indonesia aktif dan dilibatkan dalam berbagai penyusunan UU, baikyang telah diberlakukan maupun yang saat ini masih diperjuangkan. Aktifnya Kadin Indonesiadalam memberikan respon terhadap berbagai perkembangan yang terkait dengan ekonomi,telah makin mendekatkan hubungan Kadin dengan pemerintah. Bahkan saat ini hampir setiapkegiatan terutama yang terkait dengan keputusan yang berakibat pada dunia usaha, Kadin selaludilibatkan partisipasinya. Artinya, keberadaan Kadin makin diperlukan sebagai mitra sejajarpemerintah. Namun memang tidak dipungikiri bahwa masih banyak persoalan Kadin secarainternal yang perlu dibenahi dan ditingkatkan, agar kecepatan persepsi masyarakat tentangKadin dapat diikuti dengan kondisi internal yang sesungguhnya.

3. Beberapa highlight kegiatan yang dilakukan Kadin Indonesia, diantaranya sebagai berikut:Penyampaian Roadmap Industri Nasional dan Visi Kadin 2030 (Revitalisasi Industri danInvestasi)Infrastructure Summit I & IIAsia – Africa Business Summit

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- 50

Page 57: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

Penyampaian Action Plan untuk Bidang Pangan, Energi dan InfrastrukturPenyelesaian masalah buruh/ketenagakerjaanPartisipasi dalam penyusunan :

Paket Kebijakan Perbaikan Iklim Investasi melalui Inpres No. 3 tahun 2006

Undang-undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal dan 2 (dua) PerpresNo. 76, 77 Tahun 2007 Tentang Daftar Negatif Investasi beserta Pedoman yang kemudiandi Revisi menjadi Perpres No. 111 Tahun 2007

UU Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial

UU Kepabeanan

UU Ketentuan Umum Perpajakan

UU Pajak Penghasilan

UU Energi

RUU Perdagangan

RUU Pelayanan Publik

RUU Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia

RUU Pajak Pertambahan Nilai dan Penjualan Barang Mewah

RUU Administrasi Pemerintahan

RPP Pesangon

Perpres No. 112 Tahun 2007 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, PusatPerbelanjaan dan Toko Modern

SK Menperin No. 78 Th. 2007 ttg OVOP (One Village One Product )

Permendag No. 11/M-DAG/PER/3/2006 tentang Ketentuan dan Tata Cara PenerbitanSurat Tanda Pendaftaran Agen atau Distributor Barang Dan/Atau Jasa

dan masih banyak lagi lainnyaProgram Aku Cinta Produk Indonesiadan Lain-lain.

4. Dari seluruh partisipasi Kadin Indonesia dalam turut mengupayakan terwujudnya perbaikanekonomi maupun iklim usaha yang lebih baik, pada tahap implementasinya ada beberapa yangsecara penuh dan sesuai dengan harapan Kadin dapat dilaksanakan. Namun banyak juga yangbelum dapat dilaksanakan, kalaupun hal itu sudah dilaksanakan, masih banyak yang belumoptimal hasilnya. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor, karena persoalan di negeri ini begitukompleks. Namun upaya yang secara terus menerus harus terus dilakukan oleh Kadin agarseluruh upaya yang dilakukan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

PROGRAM STRATEGIS KADIN KE DEPAN1. Mencermati perkembangan ekonomi global dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia

serta melihat kemampuan pembiayaan pemerintah yang sangat terbatas, begitu pula imbasyang diakibatkan ekonomi global yang pada akhirnya banyak melumpuhkan kegiatan usahanasional, maka program strategis Kadin ke depan harus lebih terfokus. Program ini pada akhirnyaharus disosialisasikan dan disampaikan kepada pemerintah, agar dunia usaha dan pemerintahmemiliki kesamaan visi dalam mengatasi kondisi perekonomian bangsa dan secara bersamaserta bersinergi program tersebut dilaksanakan.

Disisi lain, secara internal organisatoris masih banyak persoalan yang harus dibenahi oleh KadinIndonesia, sebagaimana banyak disampaikan dan fakta di lapangan bahwa pembangunan daerahsampai saat ini masih didominasi Jawa. Ada beberapa daerah yang memang berkembang cukup

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- 51

Page 58: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

baik terkait dengan pelaksanaan otonomi daerah, namun masih banyak daerah lainnya yangmasih terbelakang. Di lain pihak, perkembangan Kadin di daerah nampaknya kurang mendapatpembinaan langsung, bahkan menurut beberapa laporan, pengurus Kadin Indonesia sangatjarang sekali terjun ke daerah. Hal inilah yang pada akhirnya menjadi gap dan pada kenyataannyamereka tertinggal oleh berbagai aktifitas dan informasi yang dilakukan Kadin Indonesia. Untukini diperlukan program yang fokus untuk mendorong tumbuhnya pembangunan ekonomi daerah,yang antara lain secara internal peran Kadin daerah juga harus diperkuat.Program strategis yang perlu dan akan dilaksanakan oleh Kadin sesungguhnya keberhasilannyakelak akan lebih banyak ditentukan oleh pemerintah. Hal ini didasari karena seluruh programtersebut pada akhirnya yang harus melaksanakan perbaikannya adalah pemerintah. Namunkarena Kadin adalah mitra sejajar pemerintah dan Kadin memiliki kepentingan atas keberhasilanprogram tersebut, maka Kadin harus secara proaktif ikut mendukung bahkan melaksanakansecara bersama program tersebut.

2. Beberapa program jangka pendek dan mendesak yang perlu dilaksanakan secara terfokusuntuk kurun waktu s/d 5 tahun ke depan, antara lain:

Memperbaiki kinerja dan memperkuat sektor keuangan:Mendorong pemerintah agar dapat memperkuat cadangan devisaPenurunan BI rate sehingga bunga bank juga akan turun, kredit perbankan lebih mudahdiperoleh dan lain-lainMengupayakan insentif pajak, seperti restitusi pajak dan lain-laindan lain-lain.

Mendorong tumbuh dan berkembangnya sektor riil:Prioritas pembangunan infrastruktur (jalan, jembatan, irigasi, pelabuhan)Prioritas pembangunan ketahanan pangan nasional (swasembada beras, gula,keledai, jagung, daging)Prioritas pengadaan energy (listrik, gas, bio fuel)Mendorong berkembangnya sektor manufaktur (prioritas yang padat karya)Mendorong berkembangnya UMKMdan lain-lain.

Reformasi Birokrasi:Percepatan realisasi APBN untuk belanja barang, belanja modal dan belanja rutin, dengandemikian sektor riil akan terdorong tumbuhPercepatan regulasi untuk mengatasi peroalan krisis dan mendesakPercepatan pelayanan dan fasilitas, termasuk mengurangi korupsi, pungli serta perdayang memberatkan dunia usahadan lain-lain.

Mendorong tumbuh dan berkembangnya ekonomi daerahMemperkuat fungsi dan peran Kadin daerahdan lain-lain.

MENINGKATKAN PEREKONOMIAN PEDESAAN INDONESIAProgram pedesaan secara umum adalah daerah potensial ekonomis dan tenaga kerja yang belumsignifikan dalam program pelaksanaan pembangunan Indonesia. Dari hasil penelitian Kadin Indonesiamaka dianggap perlu untuk masa 5 tahun mendatang ditingkatkan program Perekonomian PedesaanIndonesia. Dari pengamatan Kadin Indonesia di Thailand bahwa pembangunan pedesaan sangatmemberikan keuntungan bagi Wirausaha Desa maupun Investor luar pedesaan.

Program Peningkatan Perekonomian Pedesaan Indonesia bertujuan terciptanya pemerataanpendapatan, berkurangnya urbanisasi, membuka kesempatan kerja, mengurangi pengangguran dantumbuhnya Wirausaha-wirausaha Desa serta membuat fondasi ekonomi Indonesia kuat.

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- 52

Page 59: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

Usaha yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan adalah:1. Pembangunan Prasarana/Sarana

a. Jalan Desab. Listrik Desac. Irigasi Desad. Pasar hasil pertanian dan pengolahan hasil pertanian

2. Menerbitkan kebijakan investasi dan tata ruang jalan pedesaan

3. Icon sektor usaha desaa. Hasil pertanianb. Industri pengolahan hasil pertanianc. Industri kerajinan tangand. Eco Tourism

4. Menerbitkan kebijakan peran serta Kantor Kedinasan Kabupaten/Kecamatan/Pedesaan

REKOMENDASI KADIN

Dalam menghadai krisis global saat ini, Kadin Indonesia menilai pemeritah masih bertindak setengah-setengah ketika banyak negara melangkah agresif dengan menambah alokasi belanja pemerintahsebagai stimulus ekonomi. Stimulus diper-lukan untuk membangun keyakinan, menumbuhkanpermintaan dan menghindari pemutusan hubungan kerja (PHK). Stimulus ekonomi menjadi inisiatifglobal untuk mere-duksi perluasan ekses dari krisis finansial saat ini. Telah digagas dandiimplementasikan banyak negara. Stimulus ekonomi diimplementasikan dengan kesadaran bahwatekanan akibat ekses krisis finansial saat ini tak cukup direspons dengan bertahan. Respons atas tekanan itu harus langsung pada jantung persoalannya, yakni membangkitkan keyakinan dan kepercayaan publik, mendorong permintaan atau konsumsi dan menciptakan lapangan kerjabaru. Stimulus ekonomi dijadikan trouble shooter.

Stimulus ekonomi di banyak negara pun lebih terarah pada ekonomi yang mengandalkankegiatan produksi barang dan jasa, bukan ekonomi finansial. Muncul kecenderungan untukmenyeimbangkan fungsi serta peran ekonomi riil dan ekonomi keuangan. Kecenderungan inimenguat setelah disadari bahwa mengandalkan sektor keuangan dan sistem perbankan sebagai nakhoda pembangunan ekonomi tak jarang menimbulkan ketidak- pastian yang berlarut-larut.Rangkaian stimulis ekonomi di sejumlah negara itu menggambarkan bagaimana upayapemerintah di setiap negara membangkitkan keyakinan (confidence) masyarakat. Bagaimanapun, secara psikologis, paket stimulus ekonomi akan mampu membangun optimismemasyarakat dalam menangkal setiap ekses dari krisis finansial sekarang ini. Semua paketstimulus itu fokus pada upaya mendongkrak permintaan atau konsumsi dan mereduksi ancamangelombang PHK.Apa yang sudah kita lakukan untuk lolos dari kebuntuan akibat krisis finansial global sekarang?Kita lebih sibuk merumuskan langkah-langkah pengamanan. Kita bahkan terkesan ragu danbertindak setengah-setengah dalam menerobos kebun-tuan saat ini. Masukan atau aspirasidari dunia usaha dan para ekonom praktis tak digubris.

Pemerintah baru menjanjikan percepatan penyerapan anggaran belanja pemerintah sebesar Rp100 triliun sepanjang Desember 2009 serta penurunan pajak Rp 12,5 trilyun. Kebija-kan yang telahdirealisasikan pekan ini adalah penurunan harga premium bersubsidi sebesar Rp 500 per liter. Pemerin-tah juga menjanjikan stimulus fiskal lain yang belum diketa-hui modelnya.Komunitas pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesiamengingat-kan pemerintah tentang urgensi stimulus fiskal. langkah ini diperlukan karena

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- 53

Page 60: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

perekonomian nasional telah bertahun-tahun terperangkap oleh rendahnya daya beli rakyat danmemburuknya kinerja sektor riil. Krisis finansial saat ini praktismengeskalasi persoalan yangmelingkupi perekonomian kita.

Untuk itu, Kadin Indonesia merekomendasikan pada pemerintah untuk segera menyiapkanstimulus yang diperlukan untuk membongkar perangkap yang terbentuk oleh rendahnyakonsumsi dan lesunya sektor riil kita. Memburukn-ya kinerja sektor riil praktis menyulitkan perusahaan me-ningkatkan pendapatan atau upah pekerja. Upah pekerja yang tetap ditengahkenaikan harga barang dan jasa berakibat pada turunnya daya beli pekerja, otomatis menurunkankonsumsi atau permintaan. Pada gilirannya pertumbuhan ekonomi yang terganggu. KadinIndonesia berpendapat, kekuatan konsumsi dan daya beli rakyat harusnya dijaga secarakonsisten, karena sudah terbukti bahwa konsum-si masyarakat menjadi penyumbang terbesarpertumbuhan ekono-mi Indonesia. Kini, bukan hanya daya beli orang kebanyakan yang anjlok,tetapi masyarakat yang berkecukupan pun mulai mengurangi volume konsumsinya sebagaitindakan berjaga-jaga.

Kadin juga merekomendasi stimulus fiskal berupa penundaan pajak bagi usaha yang banyakmenyerap tenaga kerja sebagai salah satu stimulus. Kewajiban pajak yang ditunda bisa digunakanpengusaha untuk membayar para pekerja.Dunia usaha juga mendesak pemerintah menurunkan harga solar bersubsidi Rp 1.000 per liter.Penurunan harga solar bersubsidi akan mendongkrak daya beli masyarakat secara signifikandan menjadikannya sebagai dukungan untuk menstimulus kinerja sektor riil. Kadin bahkan yakin menurunkan harga solar akan memberi dampak luas bagi sektor riil, terutama Usaha KecilMenengah (UKM). Harga solar yang murah akan meningkatkan produksi industri makanan dan minuman, serta mengurangi beban biaya distribusi barang. Nelayan bisa meningkatkan daya saingnyadan melanjutkan usaha penangkapan ikan.

Mengingat penurunan harga premium-solar bersubsidi sebagai stimulus fiskal, faktorkeseimbangan APBN tidak harus dipri-oritaskan, setidaknya untuk saat ini ketika kita tak bisamenghindar dari ekses krisis finansial. Kita harus tegar dalam menstimulir potensi ekonomimasyarakat. Ketegaran i tu menuntut pengorbanan pemerintah-negara yang di implementasi-kan melalui keberanian merancang defisi t APBN tahun berja- lan-tahun mendatang sedikit lebih besar. Mengapa tidak melihat defisit itu sebagai investasi pemerintah-negara dalam upaya mewujudkan kesejahteraan rakyat.

Untuk mendongkrak kekuatan konsumsi rumah tangga, pemerintah perlu menurunkan hargagas elpiji dan tarif listrik. Penurunan harga gas dan tarif listrik membuat biaya produksi semua sektor usaha lebih efisien dengan harga produk yang lebih kompetitif. Faktor stimulus lainnyayang amat diperlukan saat ini adalah penurunan BI Rate hingga menjadi 8,5 persen, penurun-antarif listrik, menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Kadin juga mengharapkandukungan kuat dari per-bankan, dengan menurunkan suku bunga pinjaman menjadi 13 persen.Suku bunga pinjaman sekarang yang mencapai 17 persen terlalu berat bagi pengusaha.

Selain itu, belajar dari pengalaman tahun ini dan tahun sebelumnya, Kadin merekomendasikanpemerintah agar pada tahun 2009 dan seterusnya meningkatkan efektivitas pengelolaan anggaransehingga publik berani mengandalkan APBN sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi. Penyerapan anggaran yang begitu lamban dalam tahun-tahun terakhir ini mestinya tak berulangdi tahun-tahun mendatang.

Menempatkan Pokok-Pokok Pikiran yang disampaikan Ketua Umum Kadin Indonesia sebagaikebijakan utama Kadin Indonesia 2008 – 2013 yaitu :1. Memantapkan stabilisasi ekonomi dengan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, memulihkan

transaksi antar bank, dan tersedianya likuiditas maupun pendanaan yang memadai untukkelancaran sektor usaha.

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- 54

Page 61: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

2. Menyediakan rambu-rambu untuk mencegah masalah keuangan yang berpotensi sistemik denganmekanisme yang jelas dan dapat segera diimplementasikan apabila terjadi krisis likuiditasperbankan.

3. Mempercepat tersedianya paket stimulus yang signifikan dan mencakup insentif perpajakanuntuk sektor padat karya dan UKM,maupun percepatan waktu restitusi pajak.

4. Mempercepat pelaksanaan ekspansi fiskal yang effektif khususnya penyerapan optimal untukpembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dsb.

5. Mempercepat implementasi kebijakan sektor agro, pangan dan energi melalui koordinasi eratantar departemen, dan antara pusat dan daerah.

6. Meninjau kembali beberapa ketentuan perpajakan dengan tujuan penurunan atau pembebasanpajak untuk barang barang tertentu untuk meningkatkan permintaan domestik.

7. Mendorong percepatan pelaksanaan proyek infrastruktur yang terbentur berbagai kendala, danpengembangan industri kreatif nasional.

8. Mengkaji peluang efisiensi biaya logistik dipelabuhan, biaya listrik peak hour dsb. dan rasionalisasiberbagai iuran dan retribusi baik dipusat maupun daerah.

9. Terus memajukan Indonesia sebagai tempat investasi atraktif, dan melakukan perlindunganpasar dalam negeri dari barang selundupan dan melalui mekanisme yang disepakati WTO.

10. Meningkatkan daya saing dan produktivitas daerah dan nasional dengan melalui lembagaPeningkatan Daya Saing Nasional dan penguatan organisasi di Kadin untuk urusan daya saing.

11. Meningkatkan keterlibatan Kadin dalam setiap pengadaan barang dan jasa pemerintah sekaligusmeningkatkan peran serta UMKM serta mengganti Keppres 80/2003 tentang pengadaan barang/jasa pemerintah dengan Perpres pengadaan barang dan jasa pemerintah yang lebih jelas dantegas untuk menjamin percepatan penyerapan APBN/APBD.

12. Pemberdayaan dan pengembangan PT UKM Indonesia untuk akses pemasaran dan PT PKPIuntuk akses ke finance khususnya untuk UMKM di daerah.

13. Implementasi Hasil Rakornas Kadin Perdagangan 2008 seperti yang terdapat dalam Buku Butir-butir Pemikiran Perdagangan Indonesia 2009-2014 sebagai Roadmap Perdagangan KADINIndonesia dengan memberi perhatian pada pemberdayaan toko/warung dan pasar-pasartradisional di tingkat pedesaan dan perkampungan.

14. Penyusunan cetak biru pengembangan bisnis dan potensi usaha daerah dan nasional denganmemperhatikan Roadmap Kadin Indonesia dengan melibatkan Kadin Provinsi.

15. Meningkatkan peran Kadin dalam pembangunan perdesaan termasuk dalam hal pengembanganproduk andalan, unggulan dan akses pasar sentra-sentra produksi.

16. Peran dominan pelaku usaha Indonesia dalam perekonomian dan pasar domestik.17. Meningkatkan citra Indonesia khususnya dalam hal peningkatan industri pariwisata.18. Stimulus pemberdayaan UMKM (penggunaan APBD untuk UMKM diperbesar).19. Peningkatan ekspor melalui eksibisi dan promosi yang dikoordinir oleh Kadin dan memanfaatkan

informasi dan jaringan pasar yang tersedia.20. Peningkatan peran pendidikan, pelatihan dan penelitian untuk meningkatkan kompetensi, inovasi,

dan teknologi melalui kerja sama Kadin, Lembaga Pendidikan dan Pemerintah dan untukmenumbuhkan industri kreatif.

21. Penciptaan dan pengembangan pebisnis baru melalui pelatihan kewirausahaan(entrepreneurship).

22. Gerakan dunia usaha yang berwawasan kebangsaan.23. Pembentukan media komunikasi penanganan ancaman krisis ekonomi melalui pembentukan

crisis centre (antara lain website yang merupakan link antara Pemerintah dan Kadin).24. Melanjutkan program insentif bagi industri dalam negeri yang seimbang antara industri hulu dan

hilir melalui harmonisasi tarif dan penghindaran pajak berganda baik di pusat maupun di daerah.25. Meningkatkan likuiditas bagi dunia usaha dan menekan suku bunga kredit dengan

memberlakukan blanket guarantee (jaminan penuh simpanan) dan program lainnya.

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- 55

Page 62: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- 56

Page 63: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- 57

Page 64: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- 58

Page 65: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

TRANSKRIPSISAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PADAMUSYAWARAH NASIONAL V KADIN

JAKARTA, 21 DESEMBER 2008

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Salam sejahtera untuk kita semua,Yang saya hormati para Wakil Ketua MPR RI,Para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu,Para Duta Besar Negara-negara sahabat,Gubernur DKI Jakarta dan para Gubernur yang turut hadir pada acara ini,Saudara Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia, dan segenap unsur pimpinan danpengurus Kadin baik tingkat Pusat maupun tingkat Daerah,Para Pimpinan dunia usaha, baik usaha negara maupun swasta, baik usaha dalam negeri maupunpara sahabat pengusaha mancanegara.

Hadirin sekalian yang saya muliakan,

Marilah sekali lagi pada kesempatan yang baik dan Insya Allah penuh berkah, kita panjatkan pujidan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan ridhoNya kepada kita masih diberikesempatan, kekuatan dan kesehatan untuk melanjutkan karya, tugas dan pengabdian kita kepadamasyarakat, bangsa dan negara tercinta termasuk upaya dan kerja keras kita semua dalam terusmembangun perekonomian dan dunia usaha di seluruh tanah air.

Saudara-saudara,

Saya mengucapkan selamat datang kepada peserta Munas dari berbagai daerah dan saya ucapkanpula selamat melaksanakan Musyawarah Nasional semoga dengan Munas ini, Kadin bisa berbuatlebih banyak, lebih baik untuk dunia perekonomian dan dunia usaha kita yang akhirnya bisameningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.

Saya juga ingin menggunakan kesempatan yang baik ini untuk mengucapkan terimaksih danpenghargaan saya atas kebersamaan kita selama ini dalam membangun kembali perekonomiannaional pasca krisis 10 tahun yang lalu, dan juga kebersamaan kita dalam mengatasi krisisperekonomian global yang berlangsung atau yang terjadi dewasa ini.

Saudara-saudara,

Saya ingin mengedepankan beberapa hal penting yang menurut saya tepat kalau saya sampaikanlangsung pada forum ini, karena terus terang kebersamaan kita sangat penting untuk memastikanekonomi kita selamat, mengatasi tahun-tahun yang berat mendatang dan kita bisa terus memeliharamomentum pertumbuhan yang telah kita rintis dan kita upayakan dengan sekuat tenaga pada tahun-tahun terakhir ini.

Pertama, saya ingin kembali menggarisbawahi apa yang sama-sama kita ketahui tentangperekonomian nasional supaya kita berangkat dari cara pandang yang sama, dan perspektif yangsama. Jangan kita menghabiskan waktu karena kita berdebat dari hal-hal yang tidak perludiperdebatkan, itu yang pertama.

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- 59

Page 66: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

Yang kedua, saya juga ingin menyampaikan apa yang sama-sama kita ketahui dan krisisperekonomian global dewasa ini serta dampaknya kepada perekonomian kita.

Yang ketiga, saya ingin mengingatkan kembali bahwa justru pada masa yang sulit dan penuhtantangan ini sesungguhnya pemerintah dan dunia usaha dengan Kadin sebagai penjurunya jugaterus bekerja sama membangun kemitraan, mencari solusi untuk mengatasi masalah-masalah yangkita hadapi ini.

Saya ingin hal ini diketahui oleh seluruh jajaran Kadin, diketahui oleh dunia usaha di seluruh tanahair.

Yang keempat, setelah itu mari kita melihat apa sesungguhnya permasalahan utama yang akan kitahadapi yang itu menjadi tugas kita untuk mengatasinya 2 tahun mendatang, 2009, 2010, mengapa2 tahun? Karena resesi perekonomian global yang berdampak pada perekonomian kita diperkirakanakan berlangsung sekitar 2 tahun.

Yang kelima, bagus apabila Saudara semua sebagai pelaku-pelaku dunia usaha memahami yangsaya sebut dengan dilema, pilihan kebijakan yang harus diambil oleh pemerintah meskipun pemerintahpada akhirnya mengambil keputusan, memilih dan menetapkan kebijakan dari sejumlah isu yangselalu ada plus dan minusnya, pro dan kontranya pemerintah mengambil pilihan, keputusan yangdituangkan dalam kebijakan dan program aksi yang nyata.

Dan yang terakhir, saya simak dengan seksama tadi apa yang disampaikan oleh pimpinan Kadin,rekomendasi kepada pemerintah. Meskipun kalau saya pahami, substansinya juga kepada BankIndonesia. Dan ada yang menjadi domain, pemerintah, ada yang merupakan wilayah dari BankIndonesia.

Saudara-saudara, mari secara fokus dan secara tepat kita lihat substansi-substansi penting itu.Pertama, kita telah sama-sama mengetahui keadaan perekonomian nasional kita. Kalau boleh sayaangkat kembali adalah apa yang kita lakukan secara nasional di bidang perekonomian masih dalamrangka memulihkan, membangun kembali perekonomian kita akibat krisis 1998. Intinya recovery,reformasi dan rekonstruksi. Membangun untuk mendorong pertumbuhan. Memang belum rampung.Baru beberapa tahun kita mengalami krisis yang luar biasa. Siapa pelakunya, pemerintah, Saudara-saudara dunia usaha, Bank Indonesia, dan para pelaku perekonomian yang lain. Ketika kita bekerjabersama dengan sangat serius, ingin membangun kembali perekonomian kita, muncul masalah-masalah baru, tsunami dan sejumlah bencana alam yang mengharuskan pemerintah mengalihkansebagian sumber dayanya, sebagian anggarannya untuk mengatasi bencana itu. Lantas, krisis hargaminyak dunia, krisis harga pangan dunia, dan sekarang ini krisis keuangan dunia yang segera diikutidengan resesi perekonomian global.

Kita menghadapi semuanya itu, tetapi kita bersyukur berterimakasih, kepada saudara semua, kepadarakyat Indonesia. Dalam keadaan seperti itu ekonomi kita tetap tumbuh secara positif denganfundamental yang makin kuat, stronger fundamental. Dan yang kita patut syukuri, bukan hanyapertumbuhan dalam arti growth, tetapi dengan policy kita, dengan bagaimana kita mengalokasikananggaran maka pemerataan, equity, juga makin dapat kita wujudkan. Anggaran dari APBN, sayayakin APBD untuk social safety net itu juga besar dan makin besar itu capaian kita, tetapi benar tetapada permasalahan, benar yang disampaikan pak Mohamad Hidayat tadi, disamping ada pengaruhresesi perekonomian global, masih ada sejumlah pekerjaan rumah kita yang belum rampung, masihada masalah hambatan kita di dalam negeri sendiri. Saya harus mengakui karena itu merupakanmata rantai dari upaya yang kita lakukan untuk pulih dan bangkit kembali dari krisis masa lalu.

Lagi-lagi saya mengatakan, ya memang ini sedang berlangsung reformasi dan rekonstruksiperekonomian kita dan kita merasakan, meskipun kita ingin berlari lebih kencang lagi, tetapimembangun iklim yang kondusif untuk investasi misalnya, membangun good governance, kami,pemerintah dan barangkali lembaga-lembaga negara yang lain. Menegakkan rule of law, juga masihmerupakan pekerjaan rumah yang masih terus kami jalankan. Sebaliknya di pihak Saudara sendiri,membangun dunia usaha yang kompetitif dan tidak kalah dari dunia usaha negara lain, good corporate

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- 60

Page 67: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

governance di tubuh Saudara dan mengubah mentalitas dunia usaha yang tidak positif juga sedangdilakukan. Merupakan pekerjaan rumah kita. Oleh karena itu, baik pemerintah, dunia usaha, dansemua lembaga negara di negeri ini sering bercermin diri, apa yang sudah kita capai? Apa yangbelum kita capai?, untuk rakyat semuanya itu. Dan yang terakhir berkaitan dengan keadaanperekonomian kita, benar sekali yang disampaikan Kadin bahwa infrastruktur masih banyak yangkita perlukan untuk dibangun. Lembaga internasional, saya juga membaca, mendorong kita untukbuilt more infrastructure.

Tentu kita tahu, biayanya tidak sedikit, waktu yang diperlukan juga ada dan kemampuan fiskal kitatidak mungkin membangun seluruh infrastruktur di negeri ini, bandara, pelabuhan, jalan raya, irigasidan sebagainya. Ada yang ditackle oleh pemerintah dengan anggaran yang makin besar, ada yangbetul solusinya adalah public private partnership. Paham kita ada masalah kekurangan infrastruktur,mari kita bangun bersama-sama dan pemerintah tentu berdiri di depan untuk menyusun satu policytermasuk insentif yang kita perlukan untuk menyukseskan pembangunan infrastruktur ini.

Hadirin sekalian, saudara-saudara para pimpinan dunia usaha yang saya cintai,

Itu keadaan dalam negeri kita, lantas apa perasaan kita terhadap perekonomian global dewasa ini?Saya yakin Saudara sudah mengetahuinya, kalau saya boleh menyimpulkan, pertama, resesiperekonomian dunia kali ini dalam, deep, diperkirakan akan berlangsung 2 tahun. Akar dunia menciut,shrinking, dan ekspor kita terganggu, sebagaimana pula ekspor negara-negara lain. Investasi asingakan susut dan tentunya akan mengurangi pertumbuhan atau growth. Sumber pendanaan dari luarnegeri termasuk untuk menutup defisit anggaran tidak mudah yang dibayangkan untukmendapatkannya, akan semakin terbatas dengan ongkos yang tinggi, apalagi yang disebut danastimulus pertumbuhan, stimulate package. Semua setuju, saya setuju 200%. Kita perlu memilikipaket stimulasi yang cukup, tetapi ada keterbatasan kita dibandingkan negara-negara yang kuatcadangannya, China. Atau negara-negara barat yang meskipun ada pukulan ekonomi, merekastronger. Dibandingkan kita, negara maju, Eropa, Amerika Serikat. Namun, kita tetap inginmenyediakan, memobilisasi resourches kita, anggaran kita agar stimulus itu pada ukuran yangcukup.

Nilai saham dan nilai tukar mengalami koreksi, melemah pada bulan-bulan terakhir ini. Untuk menjaganilai tukar yang favourable saya tidak bisa mengatakan yang baik itu berapa nilai tukar kita. Yangpenting bagus perekonomian, bagus untuk ekspor, bagus untuk impor, bagus memenuhi kewajibankita pinjaman luar negeri dan sebagainya. Untuk menjaga stabilitas, cadangan kita keluarkan. Yangtadinya, alhamdulillah, dari 36 billion US dollar menuju hampir 60 miliar, susut lagi untuk menjaga.Meskipun ini domain Bank Indonesia, tapi saya tahu karena itu mesti menjadi bagian konsultasiantara Bank Indonesia dengan eksekutif, dengan pemerintah.

Turunan dari aspek-aspek fundamental, likuiditas yang disebut tadi. Supply dari dollar juga terganggu.Akibat gangguan dan sektor riil karena pelemahan investasi dan peluang ekspor nantinya akanmengalir ke kemungkinan pemutusan hubungan kerja, itu proses sebab akibat. Dan Saudara sekalianyang perlu saya garis bawahi, jika tidak ada upaya pemerintah dan barangkali juga peran duniausaha maka golongn ekonomi lemah tentu akan menurun daya belinya. Itulah fenomena, itulah listyang muncul pada perekonomian negeri kita akibat krisis keuangan global dan resesi perekonomiandunia. Dengan 2 gambaran ini perekonomian kita sejak krisis 10 tahun yang lalu, dunia kita yangberimbas pada negeri kita, kita bisa bersama-sama melangkah mencari posisi itu. Mencari solusi,bersama-sama ke depan untuk mengatasi agar selamat dan kelak kemudian ekonomi kita tumbuhlebih kuat lagi.

Hadirin yang saya muliakan,

Kerja sama dan kemitraan antara pemerintah dan dunia usaha, dalam hal ini, Kadin untuk mengatasikrisis yang tengah berlangsung ini saya harus menyampaikan bahwa sejak awal dan terus menerus

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- 61

Page 68: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

kita melakukan kerja sama dan kemitraan termasuk terus terang dan ini menjadi kebanggaan Kadintentunya. Apa yang direkomendasikan Kadin kepada pemerintah menjadi policy yang kita kembangkanakhir-akhir ini.

Ingat saudara-saudara, awal tahun kita sudah bertemu berkali-kali. Banyak yang hadir di ruanganini. Di Jogjakarta, di Jakarta, di tempat-tempat yang lain bagaimana dunia usaha, pemerintahmemikirkan mengatasi krisis pangan dunia, mengatasi krisis energi dunia. Dan sejak itu banyakinsentif fiskal, kebijakan pemerintah yang dikembangkan, lagi-lagi karena pikiran jernih Kadin yangdibahas bersama pemerintah untuk sekali lagi berusaha sekuat tenaga mengatasi permasalahan itudengan menggunakan kemampuan dalam negeri kita.

Dalam menghadapi krisis keuangan global sekarang ini, sejak awal pemerintah, Bank Indonesiadan Kadin telah bekerja bersama-sama, saya sampaikan terimakasih. Sampai pada kehadiran sayapada pertemuan puncak G 20 di Washington DC, yang saya sebut dengan the Indonesian paper, theIndonesian proposal itu juga digarap, dibangun secara bersama oleh pemrintah, Bank Indonesia,Kadin dengan dunia usaha dan para ekonom. Untuk melengkapi serangkaian kebijakan dan keputusanpemerintah, yang kita ambil seperti peraturan pemerintah pengganti undang-undang, peraturanpemerintah dan sejumlah langkah yang kemarin cepat dan segera kita ambil. Itu bagian besarmewadahi rekomendasi Kadin dan banyak yang segaris dengan pemikiran-pemikiran saudara. Untukitu semua, wajib hukumnya bagi saya untuk mengucapkan sekali lagi terimakasih dan penghargaan.Mari kita lanjutkan kebersamaan ini, bukan hanya di pusat tapi di daerah. Saya senang para Gubernurada di sini. Kadinda harus lebih dekat dengan Gubernur, Bupati dan Walikota. Sebaliknya Gubernur,Bupati dan Walikota harus lebih dekat Kadinda. Mengajak Kadinda, mengajak melibatkan welcometerhadap dunia usaha, agar ekonomi daerah bergerak. Dunia usaha itu mitra pemerintah, partners.Tidak mungkin pemerintah bisa bekerja sendiri termasuk yang di daerah. Saya ikut mengucapkanselamat terhadap penghargaan pada para gubernur tadi. Saya katakan pada pak Hidayat, itu cocokmemang itu gubernur-gubernur yang dinamis.

Dari separuh dari yang saya sampaikan ini, mari sekarang kita bicara yang fokus. Apa 2 tahunmendatang yang menjadi pekerjaan rumah kita yang utama?. Kalau disebut tantangan permasalahanapa? Supaya kita tidak terlalu kemana-mana. Saya ingin bicara prioritas dan agenda utama kita.Pertama, mari kita jaga sektor riil kita dengan cara pemerintah, Bank Indonesia terus mengembangkankebijakan termasuk insentif fiskal yang diperlukan di pusat dan di daerah agar sektor riil kita tidakterlalu terhambat dengan situasi perekonomian global dan masih bisa bergerak untuk menjalankanusahanya. Setelah pemerintah dan bank Indonesia seperti itu, saya minta dunia usaha juga sama-sama bekerja keras, saling berbagi untuk bisa mengatasi kesulitan ini.

Berikutnya lagi, menjadi kewajiban pemerintah melalui kebijakan fiskal untuk memelihara daya belirakyat. Saudara akan mengalami kesulitan kalau produk barang dan jasa tidak ada yang membeli.

Yang kedua, Pekerjaan Rumah yang tidak kalah pentingnya, mencegah terjadinya PHK. Danmanakala PHK tetap terjadi, bagaimana kita menanggulangi PHK itu. Kewajiban pemerintah dulu,setelah itu nanti kewajiban saudara-saudara dunia usaha. Pemerintah dalam menghadapikemungkinan PHK ini adalah terus mengembangkan kebijakan dan insentif untuk sektor atau sektorindustri, sektor riil yang sungguh mengalami kesulitan. Pemerintah juga akan melakukan policyyang lebih fokus, untuk job creation, employment creation. Dengan cara pembangunan infrastrukturyang ditingkatkan, program PNPM, program perumahan rakyat, infrastruktur perhubungan dan lain-lain.

Dunia usaha, permintaan saya, jangan terlalu cepat melaksanakan PHK. Kalau ada tanda-tandaSaudara mengalami kesulitan yang tidak bisa dielakkan, berbicara, berkoordinasi dan berkonsultasidengan pemerintah. Pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Agar apapun yang akan terjadiada penanggulangan ke depan. Ini sekali lagi saudara-saudara, menjaga stabilitas sosial, melindungirakyat kita, saudara kita yang tidak tahu menahu dengan gonjang-ganjing perekonomian dunia, danperekonomian nasional, dengan cara kita berdua dulu berembug, bagaimana baiknya. Saudara-saudara, jadi yang kedua, bagaimana kita mencegah dan menanggulangi PHK.

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- 62

Page 69: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

Yang ketiga, tugas kita dan pemerintah berdiri di depan adalah, menjaga daya beli rakyat. HargaBBM telah kita turunkan. Kami masih bekerja untuk melihat kemungkinan penurunan lagi sesuaidengan kondisi yang ada. Kita telah melangkah menurunkan tarif angkutan, yang bisa diturunkandulu karena harga premium dan solar juga turun. Kita telah menggodog penurunan beberapakomoditas bahan pokok, tentu dengan upaya ekstra, tentu dengan insentif yang mesti kita berikan.Yang jelas minyak goreng, terutama minyak goreng curah untuk rakyat harganya perlu diturunkan.Memastikan program-program pro rakyat berjalan. Saudara tahu berkali-kali saya mengatakan adacluster bantuan langsung masyarakat, program BOS buku, jaminan kesehatan masyarakat atauasuransi untuk rakyat miskin, BLT, BLT bersyarat dan sebagainya, harus mengalir. Agar rakyat punyapenghasilan dan penghasilannya tidak harus habis-habisan digunakan karena ada bantuan daripemerintah. Cluster B, PNPM. Cluster C kredit usaha rakyat, dengan kemudahan-kemudahan tertentu,menggerakkan usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah, dan gaji PNS akan terus kita naikkandan sudah kita ambil keputusan menaikkan untuk tahun depan.

Ini semua adalah upaya kita menjaga daya beli rakyat. Saya mengatakan pada saudara-saudara,jangan diseram-seramkan, “Wah ini sedang krisis global, di rumah saja” salah. Yang punyakemampuan membeli, belilah sesuatu, belanjalah sebagaimana biasa. Bagi yang memilikikemampuan menengah apalagi yang kaya. Kalau itu berjalan seperti biasa, tidak ada kebangkrutan,kemandegan sektor riil. Rakyat kita bisa memproduksi barang dan dijual, dan laku karena ada yangbeli, komentar saya seperti kegiatan seni, tari-tarian yang banyak itu, biar berjalan seperti biasa, adapergerakan ekonomi.

Pemilu tahun depan jangan diseram-seramkan, biarkan mengalir seperti biasa. Pesan benderabanyak, nggak apa-apa, biar tekstil kita tidak bangkrut. Pesan kaos, pesan itu. Tentu dengan sumber-sumber keuangan yang halal, yang betul, biarkan mengalir. Ini sepertinya humor, tapi betul. Kalauekonomi berjalan biasa, pemilu pun ekonomi. Kegiatan inipun ekonomi. Untuk rakyat kita, makanan,minuman, kaos dan sebagainya. Mari kita jaga daya beli rakyat kita.

Para ketua umum partai banyak ada disini. Pesan kaos, pesan bendera sebanyak-banyaknya, biartekstil kita di luar negeri pasarnya susah, dalam negeri berkembang begitu.

Yang keempat, ini pesan saya, mari kita jaga kecukupan dan keterjangkauan harga pangan. Marikita lanjutkan swasembada beras. Alhamdullilah, tahun ini kita akan mencapai swasembada dengan60 juta ton gabah kering giling. Sasaran tahun depan surplus. Sasaran tahun depannya lagi, insyaAllah, surplusnya lebih banyak. Beras dan jagung. Melalui kerja sama kita dengan dunia usaha marikita tingkatkan produksi kedelai dalam negeri, pruduksi gula, produksi daging sapi. Jangan semuanyaharus impor, apalagi impornya hanya 1, 2 negara. Bikin mahal harga daging sapi. Saya ingin bisadistabilkan pada saatnya nanti. Harga beras akan kita usahakan pas, tepat. Harga minyak goreng,Menteri Perdagangan Ibu Marie Pangestu, harga harus bisa disesuaikan untuk rakyat kita.

Pengusaha tidak rugi, rakyat happy begitu. Saya ingin bicara harga Saudara-saudara, kalau bicaraharga kita bicara dari aspek ekonomi dan aspek sosial. Jangan bicara harga dari aspek politik, tidakkena nanti. Begini, kalau kita ingin herga beras, harga bawang, jagung, kentang yang pas itu petanidapat penghasilan yang layak, setuju? Bagaimana mereka yang bercocok tanam, kedinginan,kepanasan. Begitu dijual harganya rendah sekali, kita harus punya empati kepada petani yangmenanam. Itu yang pertama.

Yang kedua, harga itu juga bisa dijangkau oleh masyarakat yang lain, sedemikian rupa. Harga itubikin orang gemar menanam. Kedelai waktu harganya 3 ribu (perkilogram) petani say goodbye.Begitu naik 6, 7 ribu mulai menanam., meskipun barangkali stabil di harga 5 ribu, 6 ribu nantinyabarangkali. Ada insentif untuk meningkatkan pertanian kedelai, akhirnya meningkat produksi kedelailebih cukup lagi. Kita baru memproduksi 7 ratus ribu ton per tahun. Kita perlu 2 juta ton per tahun.Meskipun sudah naik 27% tahun ini, masih panjang. Mari kita bekerja sama, itu juga harga. Bagiyang miskin, berat membeli harga beras, pemerintah memberikan subsidi seperti raskin, sepertiminyak goreng curah, seperti minyak tanah, LPG dan sebagainya. Kita berempati, harga itulahyang mesti kita harapkan terjadi karena ini market mechanism. Sehingga semua menjadi nyamandengan harga itu.

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- 63

Page 70: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

Saudara-saudara, ini saya perlu jelaskan agar sekali lagi kita konstruktif melihat harga itu dikaitkandengan petani penanamnya, saudara kita yang lain, peningkatan produksi dan kewajiban pemerintahuntuk memberikan subsidi.

Saudara-saudara, sebelum yang terakhir saya ingin bicara sedikit karena Saudara adalah tokoh-tokoh senior dunia usaha, pengalamannya luar biasa. Saya banyak belajar dari Saudara-saudara,diam-diam. Banyak belajar, maka marilah kita mengerti. Ada lima dilema yang dihadapi pemerintah.Mana yang kita pilih dalam keadaan krisis, pajak diturunkan serendah-rendahnya sebanyak-banyaknya supaya ada pergerakan, barangkali dari life sight economy. Atau yang kita perlukanstimulus, kita keluarkan dengan catatan penerimaan Negara juga tidak drop terlalu jauh. KalaupunNegara tidak cukup, apa yang mau kita jadikan stimulus package. Mana yang kita pilih. Di luarnegeri pro dan kontra. Di Amerika pro dan kontra, mana ini? Tax reduction or stimulus package,stimulasi pertumbuhan.

Dilema yang kedua, kita ini dalam punya APBN, kalau pemerintah punya 1000 triliun misalnya nanti,sedang kita godog bersama DPR. Yang paling banyak untuk stimulasi pertumbuhan di masa krisisatau untuk program pro rakyat, social safety net. Mana yang kita pilih? Ada diskursus, ada dilema.Yang ketiga, mana ini yang kita utamakan, kebijakan moneter wilayahnya pak Boediono, suku bunga,inflasi, nilai tukar, atau kebijakan fiscal urusan bu Ani dan para Menteri perekonomian? Mana?.

Yang keempat barangkali yang tidak banyak diketahui, ini urusan pemerintah sehingga pemerintahberdiri di depan, government roles yang kuat, atau kita serahkan pada mekanisme pasar, marketmechanism? Mana, dua-duanya penting. Market punya tujuan efisiensi, Pemerintah, kalau marketgagal seperti sekarang ini, dunia sekarang ini, masa pemerintah diam saja. Banyak yang mengatakan,satnya pemerintah lebih berperan. Lalu sahabat saya dari Brazil, Stiglitz meraih hadiah nobel ekonomi.

Dan yang kelima adalah, mana yang lebih aktif? Pemerintah pusat atau pemerintah daerah? Mana,meskipun pemerintah pusat tidak tidur, kantong mata saya makin besar, tapi kalau daerah biasa-biasa saja tidak akan mengalir. Sebaliknya daerah siang malam bekerja, pemerintah pusat tidak paspolicy-nya, sami mawon, sama saja. Tapi jangan khawatir, kita tidak berhenti, tidak terkurung, tidakterkunci dengan dilema. Pemerintah sudah mengambil pilihan dan Saudara ikut juga menyumbangpikiran-pikiran, apa yang dipilih pemerintah untuk tahun depan dan tahun depannya lagi ketika resesiglobal menghantui kita. Yang pertama dua-duanya baik. Tax reduction dan stimulasi pertumbuhankita tempuh, dua-duanya kita anut. Para menteri saya minta menjelaskan one-by-one apa saja taxreduction yang kita lakukan dan stimulasi pertumbuhan seperti apa yang kita alokasikan, yang kitaanggarkan dalam APBN.

Kemudian yang kedua, mana growth atau social net. Saudara kalau tahu struktur APBN kita, politikAPBN kita, tahun-tahun terakhir kita belah tiga. Satu, dua, tiga. Singkatnya begitu. Belahan pertama,anggaran untuk memastikan kegiatan pemerintahan berjalan. Negara ini berhenti kalaupemerintahnya, negaranya tidak punya anggaran untuk menjalankan misinya. Itu komponen pertama.

Komponen kedua, perlu stimulasi pertumbuhan, infrastruktur misalnya. Komponen ketiga, programpro rakyat, pendidikan, kesehatan, penanggulangan kemiskinan, usaha mikro kecil dan menengahdan sebagainya. Jawabannya berarti by growth maupun social safety net ada dalam struktur anggarankita. Yang diutamakan Pak Boediono atau Bu Ani? Monetary policy atau fiscal policy? Ada yangmengatakan “Cain” kalau begini counter technical, fiscal. Ya tetapi tidak mungkin kalau bunga SBI,nilai tukar itu hitungan inflasi, urusan balance of payment dengan Menteri Keuangan tidak ditata.Jadi disini kita menempuh dan sudah kami kerjakan monetary and fiscal policy mix, silahkan dilihatsatu per satu apa yang kita katakan dengan policy mix di situ. Yang keempat, mana pemerintah ataudunia usaha, pilih mana kira-kira dunia usaha? Ya dua-duanya. Pemerintah bertanggung jawab.Saya bertanggung jawab untuk pemulihan ekonomi dan pengembangan ekonomi ke depan. Gubernurjuga, bupati juga, walikota juga. Jangan menonton, jangan bersembunyi, tampil Pemerintah, duniausaha merapat bareng-bareng, kita atasi masalah itu. Tidak boleh teriak sana teriak sini, bareng-bareng kita atasi. Dan akhirnya antara Pemerintah Pusat, pemerintah daerah, kami sudah punyamekanisme bersama-sama. Para gubernur sudah kami undang di kantor, bersama Kadin, duniausaha.

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- 64

Page 71: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

Dalam Raker Gubernur kemarin saya datang lagi, saya ingatkan kembali. Pendek kata IndonesiaIncorporated harus kita jalankan. Pemerintah, usaha, pusat dan daerah. Kalau ada pemerintah daerahyang masih belum memiliki sense of crisis, beritahu saya, supaya rakyat tahu. Karena saya tahubanyak pemimpin daerah yang bagus. Saya hormat dan salut. Cepat dinamis, inovatif. Saya inginsemua seperti itu. Kalau masih ada yang belum bertanggung jawabnya bukan hanya pada Presidenselaku pemegang kekuasaan pemerintahan menurut undang-undang dasar pasal 4, tapi juga rakyatyang memilih pemimpin-pemimpin itu, para konstituen dalam pilkada masing-masing.

Tetapi Saudara atas semuanya itu selalu ada keterbatasan atau limitation dalam budget dankemampuan fiscal, asal tahu saja. Meskipun kita ingin mentackle semuanya, ya nggak cukup, GDPkita katakanlah 5000 triliun rupiah. Anggaran pendpatan belanja kita katakanlah 1000 triliun rupiah.Kalau kita mengharapkan stimulus package seperti China, nggak mampu, tidak mampu. Sangatmau kita punya seperti itu tapi di luar kemampuan kita. Nanti seperti katak yang merasa sudah besarjadi bubble, kehancuran, besar pasak daripada tiang. Tidak mungkin kita berhutang sesuatu yangtidak realistik. Membebani anak cucu, dan tidak mungkin cost of crisis ditanggung oleh Negarasemua seperti 10 tahun yang lalu, 400 triliun, lost.

Kita bertanggung jawab pada sejarah, kepada rakyat, kepada masa depan, bagaimana kita mengelolakrisis ini bersama-sama. Dan tentunya pemerintah ingin berbuat yang terbaik dengan catatan tidakmungkin, tidak fair kalau pemerintah harus menanggung semuanya. Musim paceklik mari kita terimapaceklik itu, yang penting rakyat kita jangan mengalami kesulitan dalam menjalani hidup sehari-harinya.

Saudara-saudara, yang terakhir, respon saya terhadap yang disampaikan oleh Pak Hidayat, Saudarasusun semua 9 butir itu. Pertama pesan saya, tolong para Gubernur para Menteri diberikan copynya,semua. Kirim 9 hal itu kalau saya simpulkan tadi, pertama tentang stabilisasi ekonomi. Yang keduatentang pengamanan system dan fungsi keuangan, yang ketiga tentang penyediaan paket stimulus.Yang keempat tentang ekspansi fiscal. Yang kelima implementasi kebijakan sector pertanian utamanyapangan dan energi. Yang keenam insentif pajak, yang ketujuh percepatan pembangunan infrastruktur,yang kedelapan efisiensi biaya logistic menuju ekonomi yang efisien. Tidak di pungli sana, cegatsana, dan sebagainya. Yang kesembilan baru perbaikan iklim investasi, bapak menyebut-nyebuttolong mekarkan pasar domestic, lawan penyelundupan, kan begitu tadi. Tentu sesuai dengan WTO.Terhadap sembilan rekomendasi, respon saya yang pertama adalah saya terima secara positif.Kesembilan agenda itu sesungguhnya juga menjadi agenda pemerintah yang terus kita upayakanuntuk mengimplementasikannya. Permasalahan hambatan terus kita carikan jalan keluarnya.Sampaikan sekali lagi rekomendasi ini kepada para Gubernur, Bupati, Walikota. Jangan sampai kitasudah mengeluarkan insentif pajak, ada lagi pajak-pajak daerah, pungutan daerah yang akhirnyajuga menggelembung menjadi besar. Nanti kalau sudah pulih kembali ekonomi, dengarkan, kalausudah pulih kembali ekonomi, rezeki saudara tinggi ya bantu daerah. Harus begitu, bantu rakyat didaerah. Ketika keadaan sulit, berbicaralah dengan pemimpin daerah, bagaimana menjaga, selamattidak jatuh, tidak PHK. Itu dibicarakan dengan baik. Ini Negara kita sendiri, bangsa kita sendiri,ekonomi kita sendiri. Masa kita nggak bisa bicara satu sama lain. Harus bisa. Dan tadi disebut-sebutdari 9 rekomendasi ada infrastructure building, ada pangan, ada energi, pasar dalam negeri. Inidomain kita bersama, public private partnership. Jadi bukan hanya kewajiban pemerintah dan paramenteri saya kira sudah mendengarkan, beliau-beliau tentu akan merespon, bukan hanya merespondengan kata-kata tapi masuk dalam semua policy dan langkah-langkah yang dijalankan olehdepartemen, kementerian dan lembaga.

Menutup dari ini semua, saudara-saudara,

Untuk diketahui, pemerintah terus dan akan terus bekerja. Dengan crisis action management. Siapdengan kontingensi, manakala keadaan berubah dengan perubahan yang tidak kita harapkan.Kontingensi, we had to respond to those contingencies properly and promptly. Untuk itu saya mintajuga kontribusi dari dunia usaha.

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- 65

Page 72: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

Pekerjaan yang sangat penting dan strategis, saya pimpin langsung. Wapres banyakmengkoordinasikan masalah-masalah, Menko juga demikian tetapi yang sangat fundamental, yangsangat strategic saya pimpin langsung karena Presidenlah yang bertanggung jawab terhadappemulihan perekonomian di negeri ini. Meskipun kita menitik beratkan upaya dalam negeri, denganNegara sahabat, dengan dunia. Kita juga bekerja sama. Tidak semua yang kami lakukan secaraterus menerus diungkap dalam media massa kita. Yang jelas begini, saya ditanya, kepada saya,Saudara presiden di luar negeri ini, anda mengatakan tidak lagi memilih kerja sama seperti 10 tahunyang lalu, pemerintah Indonesia dengan IMF. Lantas kalau ada apa-apa bagaimana? Kalaukemampuan dalam negeri Saudara sendiri tidak mampu bagaimana, apa yang terjadi?. Saya katakanya, pilihan kami yang kami pilih tidak lagi sama dengan krisis 10 tahun yang lalu. LOY misalnya,pemerintah IMF. Tetapi kalau ada kontingensi pada sesuatu yang unexpected, kami sudah punyaformat, kami sudah punya yang disebut dengan second line of defence. Dengan misalkan padathorough source arrangement, dengan Negara-negara sahabat, Asian + 3, kami punya format standbyloan, jika diperlukan kita gunakan.

Ini adalah jaga-jaga kita, lapis kedua kita supaya market terutama foreign market itu mengerti, yakinbahwa kita punya format untuk mengatasi masalah jika yang tidak kita harapkan datang. Itubesarannya jelas, dengan pihak manapun jelas, dan kemudian penggunaannya kapan jelas. Tapimarilah sejauh mungkin kita gunakan kemampuan yang kita miliki sendiri, kemampuan di dalamnegeri kita sendiri yang saya yakin kalau kita sungguh memobilisasi, bisa kita gunakan denganefektif.

Saudara-saudara, akhirnya kita ini sudah sama-sama tahu. Tahu keadaan, tahu masalah, tahu dugaan.Sekali lagi jangan habiskan waktu kita untuk berdebat hal-hal yang tidak perlu, tetapi mari kita pastibersama dengan hal-hal yang saya sampaikan tadi.

Saya yakin, saya yakin, saya yakin. Tiga kali. Dengan ridho Allah SWT kita bisa mengatasi keadaanini. Masa sulit resesi perekonomian global akan kita lampaui. Setelah itu mari sama-sama kita lihatsama-sama nanti, ekonomi kita akan tumbuh lebih kuat pada saatnya nanti. Setiap krisis adaopportunity, dibalik kesukaran ada kemudahan. Mari kita percayai itu. Insya Allah kita bersama-sama bisa mengatasi keadaan dengan pesan, harapan dan ajakan itu saudara-saudara. Dengansekali lagi memohon ridho Tuhan Yang Maha Kuasa seraya mengucapkan Bismilahirahmannirahim,Musyawarah Nasional Kamar Dagang dan Industri ke-5 tahun 2008 dengan resmi saya nyatakandibuka.

Sekian,

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Biro Pers dan MediaRumah Tangga Kepresidenan

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- 66

Page 73: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

PARALEL MEETING

1. Paparan dan Dialog Menteri Pertaniana. Dalam paparan yang berjudul “Kebijakan dan Program Departemen Pertanian dalam

Mendukung Pengembangan Perekonomian Daerah” , Menteri Pertanian membahas 4(empat) hal penting pembangunan pertanian Indonesia, yaitu Log-Frame PerencanaanPembangunan Pertanian, Masalah dan Solusi Masalah Pembangunan Pertanian, Kegiatan-kegiatan Utama Pembangunan Pertanian dan Pencapaian Kinerja Pembangunan Pertanian.

b. Dalam mewujudkan Indonesia yang aman, damai, adil dan sejahtera, Pemerintahmenetapkan RPJMN 2004-2009 yang menuangkan prioritas kebijakan sebagai berikut :

Penanggulangan kemiskinanPeningkatan Investasi dan Ekspor Non MigasPeningkatan daya saing industri manufakturRevitalisasi PertanianPemberdayaan Koperasi dan UKMPeningkatan Pengelolaan BUMNPeningkatan Kemampuan IPTEKPerbaikan Iklim KetenagakerjaanPemantapan Stabilitas Ekonomi Makro

c. Sinergis dengan Program Pertanian, Departemen Pertanian memasukkan programRevitaliasi Pertanian sebagai bagian dari prioritas kebijakan yang meliputi peningkatankemampuan petani dan lembaga pendukung, ketahanan pangan, akses petani terhadapteknologi, pengolahan dan pemasaran dan permodalan, perbaikan iklim usaha pertanian,peningkatan kemampuan manajemen pengelola pertanian, serta peningkatan daya saingdan nilai tambah melalui peningkatan mutu efesiensi distribusi dan pemasaran.

d. Sebagai landasan revitaliasi pertanian, Departemen Pertanian telah mencanangkanprogram-program seperti pembangunan dan perbaikan infratsruktur pertanian, penguatankelembagaan petani, penyuluhan, tersedianya pembiayaan pertanian, pemasaran hasilpetanian, peningkatan daya saing dan nilai tambah melalui peningkatan mutu dan efesiensidistribusi dan pemasaran.

e. Pemerintah melalui Departemen Pertanian dalam meyukseskan program revitalisasipertanian telah menyalurkan Bantuan Langsung Pupuk Organik sebesar 171,055 ton,Bantuan NPK Spesifik Lokasi sebesar 55.821 ton dan Bantuan Pupuk Organik Cair sebesar1,172,924 liter dengan sasaran areal Padi Hibrida seluas 113,300 ha dan padi non hibrida271,275 ha.

f. Dalam sesi tanya jawab dibahas tentang kendala revitalisasi pertanian yaitu pembebasanlahan dan kurangnya permodalan. Menilik persoalan ini, Menteri Petanian Anton Apriyantonomenegaskan bahwa pemerintah akan terus melakukan upaya negosiasi mengenai lahandan mengundang investor untuk berinvestasi di bidang pertanian. Pada tahun 2009,pemerintah telah menyiapkan paket-paket yang akan mendorong terwujudnya revitalisasipertanian dan meminta partisipasi dunia usaha untuk ikut serta menyukseskan programini. Mentan juga menghimbau agar paket-paket pendukung yang disiapkan pemerintah initidak disalahgunakan oleh dunia usaha, seperti misalnya dengan penyelundupan pupuk.Untuk prioritas produk pertanian, Mentan menegaskan bahwa pemerintah tetap akanmemprioritaskan mencukupi kebutuhan dalam negeri terlebih dahulu baru produksi ekspor.Dengan demikian kesinambungan produk pangan dalam negeri akan terus terjaga.

2. Business Forum : Indonesia - China Energy Forum (Laporan terpisah)

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- 67

Page 74: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

PENGHARGAAN KADIN KEPADA GUBERNUR

Munas V Kadin menganugerahkan penghargaan kepada 8 (delapan) Gubernur yang dinilai berjasamendorong terjalinnya kemitraan antara pemerintah daerah dengan Kadin dalam hal kebijakan dankerjasama pengembangan ekonomi. Penghargaan diberikan kepada :a. Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowob. Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam Irwandy Yusufc. Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawand. Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Arifine. Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpof. Gubernur Sumatera Utara Syamsul Arifing. Gubernur Riau M Rusli Zainalh. Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah.

PENGUMUMAN DAN PEMBERIAN PENGHARGAANUNTUK RATING KADIN PROVINSI 2008

Sesuai dengan amanah UU No 1 Tahun 1987 serta anggaran dasar maupun anggaran rumah tanggaKadin, sebagai realisasi kebijakan Rapimnas Kadin 2008, Kadin Indonesia menyelenggarakanprogram pemeringkatan Kadin Provinsi 2008, guna mendorong peningkatan profesionalime di dalammenjalankan fungsi Kadin baik di pusat maupun di daerah. Tujuan rating juga dimaksudkan untukberbagi pengalaman dalam pelaksanaan fungsi Kadin di bidang kerjasama layanan bisnis,keanggotaan dan penguatan manajemen kesekretariatan. Secara umum kriteria penilaian mencakupaspek pelayanan bisnis, keanggotaan, serta penguatan manajemen kesekretariatan. Secara detilkriteria tersebut terbagi dalam aspek pengelolaan organisasi, pola hubungan dengan anggota,penyelenggaraan program dan layanan, keuangan dan pembiayaan program, pola hubungan denganpemerintah, pola hubungan dengan lembaga regional maupun internasional, layanan bisnis bagianggota dan non anggota, keanggotaan, sumberdaya manusia sekretariat Kadin, serta sarana danprasarana.

Dalam proses penilaian Kadin Indonesia mengundang semua Kadin Provinsi dengan mengirimkanquestioner. Dari 33 Kadin Provinsi hanya 18 Kadin Provinsi yang mengembalikan questioner dengandilengkapi data-data pendukung. Dalam rapat tim penilai diputuskan 6 Kadin Provinsi masuk dalamnominasi yakni Kadin Sumatra Utara, Kadin Riau, Kadin DKI Jakarta, Kadin Jawa Barat, Kadin JawaTengah dan Kadin Jawa Timur. Pada tahap berikutnya dilakukan kunjungan tim penilai kepada 6Kadin Provinsi yang telah masuk dalam nominasi. Pada kunjungan tersebut dilakukan pengecekanterhadap dokumen pendukung, dialog dengan pengurus Kadin Provinsi, Kadin Kota/Kabupaten danpengurus asosiasi setempat.

Guna mendorong upaya perbaikkan dikemudian hari, dalam pelaksanaan Rating Kadin Provinsi2008 diputuskan untuk menitik beratkan penilaian terhadap faktor keunggulan dari masing-masingKadin Provinsi yang masuk dalam nominasi. Hasil penilain lebih lanjut Kadin Provinsi JawaTengah memperoleh 5 penghargaan yakni dibidang pengelolaan organisasi, kerjasama denganpemerintah daerah, kerjasama dengan lembaga regional dan internasional, program layananbisnis serta penguatan manajemen kesekretariatan. Sedangkan Kadin Provinsi Sumatra Utaramendapatkan 4 penghargaan yakni di bidang kerjasama dengan pemerintah daerah, kerjasamadengan lembaga regional dan internasional, program layanan bisnis serta penguatan manajemenkesekretariatan. Terhadap Kadin Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Riau dan Jawa Timur, masing-masing mendapatkan 3 penghargaan dengan kategori penilaian yang berbeda-beda. KadinProvinsi DKI Jakarta mendapat 3 penghargaan dengan kategori penilaian terhadap pengelolaanorganisasi, kerjasama dengan pemerintah daerah, serta pola hubungan Kadin Provinsi denganKadin Kabupaten/Kota/Anggota Luar Biasa (ALB). Kadin Provinsi Jawa Barat mendapat 3

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- 68

Page 75: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

penghargaan dengan kategori penilaian terhadap pengelolaan organisasi, kerjasama denganpemerintah daerah, serta kerjasama dengan lembaga regional dan internasional. Kadin ProvinsiRiau mendapatkan 3 penghargaan dengan kategori penilaian terhadap kerjasama dengan pemerintahdaerah, kerjasama dengan lembaga regional dan internasional, serta program layanan bisnis. KadinProvinsi Jawa Timur mendapatkan 3 penghargaan dengan kategori penilaian terhadap kerjasamadengan pemerintah daerah, kerjasama dengan lembaga regional dan internasional, serta programlayanan bisnis.

Dari hasil penilaian program pemeringkatan Kadin Provinsi tahun 2008, dapat disampaikan pandangansebagai berikut:

1) Secara umum keanggotaan Kadin disemua provinsi mengalami penurunan. Menurutpandangan masing-masing pengurus Kadin Provinsi hal itu disebabkan oleh tidakdipersyaratkannya keanggotaan Kadin terhadap peserta tender pembelian barang dan jasaPemerintah sebagaimana dimaksud pada Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003. Dalamkonteks ini direkomendasikan kepada Kadin Provinsi seyogianya dapat menarik keanggotaankarena azas manfaat. Dalam arti perusahaan/asosiasi secara suka rela membutuhkan untukmenjadi anggota Kadin karena alasan manfaat yang mereka terima, terutama yang terkait denganpelayanan bisnis mereka.

2) Pada umumnya kesekretariatan Kadin Provinsi belum dikembangkan secara profesional.Untuk itu di rekomendasikan manajemen kesekretariatan di masing-masing provinsi perludiperkuat karena sesungguhnya motor penggerak kegiatan Kadin bertumpu pada sekretariat.Konsep ideal sesungguhnya pengurus Kadin berfungsi sebagai pengarah, sedangkan sekretariatberfungsi sebagai pelaksana kegiatan sehari-hari dari kantor Kadin Provinsi.

3) Secara umum program layanan bisnis belum berjalan secara efektif. Berdasarkan faktadilapangan dibeberapa Kadin Provinsi yang memiliki program layanan bisnis yang baik adaindikasi terjadi penambahan anggota. Untuk itu adanya panduan pengembangan layanan bisniskepada Kadin Provinsi dengan mengacu pada praktek yang baik dari Kadin negara maju maupundengan mengembangkan proyek percontohan layanan bisnis yang sudah berhasil dikembangkan.

Kepada Kadin Provinsi yang telah ikut berpartisipasi dalam program Rating Kadin Provinsi 2008,disampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya. Pada kesempatan ini sesuai dengan keputusanRapimnas Kadin 2008, diharapkan pada tahun mendatang semua Kadin Provinsi dapat mengikutiprogram pemeringkatan Kadin Provinsi

Kadin Provinsi yang mengikuti Rating Kadin Provinsi 2008 adalah :

Kadin Provinsi Kadin Provinsi

1. Papua 10. Bangka Belitung

2. Kalimantan Timur 11. Sulawesi Tengah

3. Banten 12. Kalimantan Selatan

4. Sulawesi Selatan 13. Sumatera Utara

5. D.I. Yogyakarta 14. Riau

6. NAD 15. DKI Jakarta

7. Sumatera Barat 16. Jawa Barat

8. Kepulauan Riau 17. Jawa Tengah

9. Sulwesi Tenggara 18. Jawa Timur

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- 69

Page 76: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

Sedangkan Kadin Provinsi yang masuk nominasi 6 (enam) besar dan mendapatkan penghargaanadalah :

Kadin Provinsi Nama Penghargaan

Jawa Tengah Pengelolaan organisasi, kerjasama pemerintah daerah, kerjasamaregional & internasional, layanan bisnis dan sekretariat (5penghargaan)

Sumatera Utara Kerjasama pemerintah daerah, kerjasama regional & internasional,layanan bisnis dan sekretariat (4 penghargaan)

DKI Jakarta Pengelolaan organisasi, hubungan Kadin kabupaten/kota dan ALB,kerjasama pemerintah daerah (3 penghargaan)

Jawa Timur Kerjasama pemerintah daerah, kerjasama regional & internasional,layanan bisnis (3 penghargaan)

Jawa Barat Pengelolaan organisasi, kerjasama pemerintah daerah, kerjasamaregional & internasional (3 penghargaan)

Riau Kerjasama pemerintah daerah, kerjasama regional & internasional,layanan bisnis (3 penghargaan)

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- 70

Page 77: Rangkuman Hasil Munas V Kadin - Rangkuman... · Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Dalam Musyawarah Nasional V Kadin ...

Rangkuman Hasil Munas V Kadin -- 71

PRESENTASI DIHK : PENGELOLAAN KADIN

Dewan Pengurus Kadin diharapkan untuk terus melakukan perbaikan dan melakukan instropeksidiri jika terjadi :

Pengakuan terhadap eksistensi Kadin masih lemahManfaat Kadin belum dirasakan oleh anggotaPemerintah belum mengikutsertakan Kadin

Legitimasi organisasi Kadin terukur dari jumlah pengusaha yang menjadi anggota. Saat ini barutercatat sebanyak 40.000 perusahaan yang mengurus tanda anggota Kadin. Disarankan memperkuatKadin di daerah agar dapat memberikan layanan jasa sesuai kebutuhan perusahaan.

Tujuan dan tugas kerja Kadin pada umumnya:

KepentinganAnggota

KepentinganOrganisasi

(1) Memperjuangkankepentingan anggota keluar

(2) Membantu tujuanmasing-masing anggotake dalam

Memperkuat eksistensiKadin

- Mengetahui dan menganalisa tujuananggota

- Menentukan bentuk lobby dan partnerlobby

- Melaksanakan dan memantau lobby

- Mengetahui dan menganalisa kebutuhananggota

- Membantu anggota dalamperkembangannya (manajemen, IPTEK,perkembangan pasar dan produk)

- Monitoring perkembangan

- Memiliki anggota dan senantiasamemeliharanya

- Mendelegasikan tugas ke Sekretariat untukmencapai tujuan (1) & (2)