Perkembangan fisik kognitif bahasa.doc

74
Perkembangan Fisik, Motorik, Kognitif, dan Sosioemosional pada Masa Kanak-kanak Awal, Tengah, dan Akhir 23.13 Umi Badriyah A. Perkembangan Masa Kanak-Kanak Awal (2 – 6 Tahun) Perkembangan pasa masa anak-anak awal meliputi perkembangan fisik, intelektual, dan sosio-emosionl. Pada masa ini anak akan merasakan pengaruh-pengaruh serta perubahan fungsi fisik yang semakin berkembang sehingga menyebabkan proses pertumbuhan yang penuh dengan variasi sesuai dengan individu, kepribadian, campur tangan keluarga, dan pribadi anak. Petumbuhan fisik tidak dapat dikatakan mengikuti pola ketetapan yang tertentu. Pertumbuhan tesebut terjadi secara bertahap atau dengan kata lain seperti naik turunnya gelombang, adakalanya cepat adakalanya lambat. 1) Perkembangan Fisik pada Masa Kanak-kanak Awal a. Pertumbuhan tinggi dan berat badan Pertumbuhan masa kanak-kanak awal tidak terjadi sepesat pada masa bayi (Santrock, 2002; Monks dkk, 1998). Pada masa kanak- kanak awal, rata-rata anak bertambah tinggi 6,25 cm setiap tahun, dan bertambah berat 2,5-3,5 kg setiap tahun. Pada usia 6 tahun berat harus kurang lebih mencapai tujuh kali berat pada waktu lahir. Postur tubuh anak pada masa kanak-kanak awal meliputi: 1) Gemuk (Endomorfik) 2) Berotot (mesomorfik)

Transcript of Perkembangan fisik kognitif bahasa.doc

Page 1: Perkembangan fisik kognitif bahasa.doc

Perkembangan Fisik, Motorik, Kognitif, dan Sosioemosional pada Masa Kanak-kanak Awal, Tengah, dan Akhir

23.13 Umi Badriyah

A.    Perkembangan Masa Kanak-Kanak Awal (2 – 6 Tahun)

Perkembangan pasa masa anak-anak awal meliputi perkembangan fisik, intelektual, dan

sosio-emosionl. Pada masa ini anak akan merasakan pengaruh-pengaruh serta perubahan fungsi

fisik yang semakin berkembang sehingga menyebabkan proses pertumbuhan yang penuh dengan

variasi  sesuai dengan individu, kepribadian, campur tangan keluarga, dan pribadi anak.

Petumbuhan fisik tidak dapat dikatakan mengikuti pola ketetapan yang tertentu. Pertumbuhan

tesebut terjadi

secara bertahap atau dengan kata lain seperti naik turunnya gelombang, adakalanya cepat

adakalanya lambat.

1)      Perkembangan Fisik pada Masa Kanak-kanak Awal

a.       Pertumbuhan tinggi dan berat badan

Pertumbuhan masa kanak-kanak awal tidak terjadi sepesat pada masa bayi (Santrock, 2002;

Monks dkk, 1998). Pada masa kanak-kanak awal, rata-rata

anak bertambah  tinggi 6,25 cm setiap tahun, dan bertambah berat 2,5-3,5 kg setiap tahun. Pada usia 6 tahun berat harus kurang lebih mencapai tujuh kali berat pada waktu lahir. Postur tubuh anak pada masa kanak-kanak awal meliputi:

1)      Gemuk  (Endomorfik)

2)      Berotot  (mesomorfik)

3)      Relative kurus (etomorfik)

Besar kecilya tubuh seseorang dipengaruhi oleh factor keturunan dan juga factor lingkungan.

Faktor keturunan menentukan cara kerja hormon yang mengatur pertumbuhan fisik yang

dikelurka oleh lobus anterior dari kelenjar pituitary, suatu kelejar kecil yang terletak didasar

sebelah bawah otak.Anak-anak dengan usia sebaya dapat memparlihatkan tinggi tubuh yang

sangat berbeda, tetapi pola pertumbuhan tinggi tubuh mereka tetap mengikuti aturan yang sama.

Bila dihitung secara rata-rata, pola ini dapat menggambarkan pertumbuhan anak pada usia

tertentu. hal ini dipenganruhi oleh faktor dari dalam (gen) dan faktor dari luar seperti asupan gizi

Page 2: Perkembangan fisik kognitif bahasa.doc

yang memadai untuk pertumbuhan tinggi badan. Perbandingan tubuhnya sangat berubah tidak

lagi seperti bayi akan tetapi memiliki ciri-ciri pertumbuhan kanak-kanak awal yaitu:

1.      Pada bagian-bagian tubuh berangsur-angsur berkurang

2.      Tubuh cenderung berbentuk kerucut

3.      Perut yang rata (tidak buncit)

4.      Dada lebih bidang dan rata

5.      Bahu lebih luas dan lebih persegi

6.      Gumpalan Lengan dan kaki lebih panjang dan lurus

7.      Tangan  dan kaki tumbuh lebih besar

Bukan hanya perubahan pada bagian tubuh saja akan tetapi tulang dan otot anak mengalami

tingkat pengerasan yang bervariasi pada bagian-bagian tubuh yaitu meliputi ;otot menjadi lebih

besar, lebih kuat dan berat, anak lebih kurus walaupun berat bertambah, selama 4 – 6 bulan

pertama dari awal masa kanak-kanak, 4 gigi bayi yang terakhir yakni geraham belakang muncul.

Selama setengah tahun terakhir  gigi bayi  mulai tanggal yakni gigi seri tengah yang pertama kali

lepas dan digantikan gigi tetap. Akhir dari masa kanak-kanak awal biasanya anak memiliki satu

atau dua gigi tetap di depan dan beberapa celah dimana gigi tetap akan muncul.

b.      Perkembangan motorik pada masa kanak-kanak awal

Awal masa kanak-kanak merupakan periode vital dalam mempelajari ketrmpilan tertentu,

karena menurut Hurlock (1992) ada tiga alasan, yakni:

1)      Anak senang mengulang-ulang, sehingga dengan snang hati mau mengulang suatu aktivitas

sampai terampil. Contohnya: seorang anak yang diajnakari oleh orang tuanya memanggil ibunya

dengan sebutan mama, maka anak itu akan terbiasa dan memanggil ibunya dengan sebutan

mama secara berulang-ulang.

2)      Anak-anak bersifat pemberani, sehingga tidak terhambat rasa takut kalau mengalami sakit atau

diejek teman-teman sebagai mana yang ditakuti oleh anak yang lebih besa. Contohnya: ketika

seorang akan tampil disebuah pentas dia akan dengan senang hati tanpa malu-malu atau tanpa

takut salah akan lebih percaya diri dibandingkan anak dewasa yang sudah mengenal rasa malu.

3)      Anak akan mudah  dan cepat belajar  karena tubuh mereka, masih lentur dan ketrampilan yang

dimiliki lebih sedikit, sehingga ketrampilan yang sudah dikuasai tidak mengganggu ketrampilan

yang sudah ada. Contohnuya: ketampilan dalam menari tidak mengganggu atau tidak

mempengaruhi ketrampilan dalam berbicara.

Page 3: Perkembangan fisik kognitif bahasa.doc

Ketrampilan umum yang sering dilakukan anak-anak  biasanya menyangkut ketrampilan tangan

dan kaki  contoh: ketrampilan dalam aktifitas makan dan berpakaian sendiri dimulai pada masa

bayi dan disempurnakan pada masa kanak-kanak awal . kemajuan terbesar kemampuan

berpakaian antara usia 1,5 dan 3,5 sehingga pada masa taman kanak-kanak (TK) mereka sudah

dapat berpakaian sendiri, menggikat tali sepatu, dan menyisir rambut dengan sedikit bantuan.

Antara usia 5 dan 6 tahun anak-anak sudah pandai melempar dan menagkap bola. Mereka dapat

menggunakan gunting, dapat membentuk tanah liat atau plastisin, menggambar menggunakan

pensil dan mewarnai  gambar. Ketrampilan kaki mulai dilakukan dengan gerakan-gerakan  kaki.

Usia 5 atau 6 tahun anak belajar melompat dan berlari cepat, dan mereka sudah dapat memanjat.

Antara usia 3-4 tahun anak dapat mempelajari sebuah sepeda roda tiga, berenang, lompat

tali,keseimbangan tubuh dalam berjalan diatas dinding atau pagar, sepatu roda, bermain es batu,

menari.

2)      Perkembangan Intelektual pada Masa Kanak-kanak Awal

a.      Perkembangan Kognitif

Pada masa kanak-kanak awal, anak berfikir konfergen menuju suatu jawaban yang paling

mungkin dan yang paling benar terhadap suatu persoalan. Menurut perkembangan kognitif

piaget, anak pada masa kanak-kanak awal berada pada tahap perkembngan praorerasional (2-7

tahun), istilah praoperasional menunjukkkan pengertian belum matangnya cara kerja pikiran.

Pemikiran pada tahap praoprasional masih kacau dan belum terorganisasi dengan baik (santrock,

2002),yang sering dikatakan  anak belum mampu menguasai operasi mental secara logis. Adapun

cirri-ciri berfikir pada tahap praoprasional adalah sebagai berikut:

a.       Anak mulai menguasai fungsi simbolis; sebagai akibatnya,anak mulai mampu bermain pura

(pretend play), dismping itu penguasaan bahasa menjadi semakin sistematis.

b.      Terjadi tingkah laku imitasi;anak suka melakukan peniruan besar-besaran, terutama pada kakak

atau teman yang lebih besar usianya dan dari jenis kelaminnya sama.Tingkah laku immitasi ini

dilakukan secara langsung maupuan tertunda. Pada tingkah laku imitasi tertunda, anak setelah

melihat tingkah laku orang lain,tidak langsung menirukan, melainkan ada rentangan waktu

beberapa saat baru menirukan.

c.       Cara bepikir anak egosentris; yaitu suatu ketidakmampuan untuk membedakan antara perspektif

(sudut pandang) seseorang dengan perspektif orang lain (santrock,2002). Sebagai contoh, ketika

Page 4: Perkembangan fisik kognitif bahasa.doc

mary ditelfon ayahnya dan ditanya apakah ibunya ada, mery mengangguk-angguk. Dalam hal ini

mary tidak dapat mengerti bahwa anggukannya tidak dapat dilihat oleh ayahnya  yang ada di

suatu tempat yang jauh dari dirijnya.

d.      Cara berfikir anak centralized, yaitu terpusat pada satu dimensi saja (monks dkk.,1998). Sebagai

contoh, pada suatu eksperimen, anak dipertunjukkan dua gelas A dan B yang sama diameter dan

tingginya, pad kedua gelas itu diisi air jeruk yang sama banyaknya, kemudian anak ditanjya air

jeruk yang ada di gelas A dengan gelas B mana yang lebih banyak, maka anak dengan cepat akan

menjawab : “sama banyaknya”. Jawaban ini  didasarkan pada pandangan tentang garis sejajar

yang ditariknya dari permukaan air jeruk yang ditariknya dari permukaan air jeruk yang ada

didalam gelas A dan gelas B. setelah itu dengan disaksikan anak, aor jeruk yang ada digelas B

ditungkan digelas C yang diameternya lebih kecil, tetapi lebih tinggi, kermudian anak ditanya

lagi, mana yang lebih banyak antara air jeruk gelas A dengan gelas C. Dengan cara yang sama

dengan sebelumnya, anak akan menjawab air jeruk di gelas C lebih banyak, karna permukaannya

lebih tinggi. Dalam hal ini anak mengabaikan dimensi lebar gelas, dan  hanya memperhatikan

dimensi tinggi dari gelas.cara berfikir seperti ini dikatakan belum menguasai gejala konservasi.

e.       Berpikir tidak dapat dibalik ; operasi logis anak pada masa ini belum dapat dibalik. Sebagai

contoh Adi ditanya: “Adi, kamui punya saudara tidak?”, jawab adi:”punya”. Setelah itu Adi

ditanya lagi, “siapa nama saudaramu?”, Adi menjawab: “Mita”, kemudian sekali lagi adi

ditanya:”Apakah M ita mempunyai saudara?”, Adi menjawab: ”tidak”. Dalam hal ini Adi tidak

sadar bahwa dirinyalah saudar Mita (Monks dkk.,1998)

f.       Berfikir terarah statis; artinya dalam berfikir anak tidak pernah memperhatikan dinamika proses

terjadinya sesuatu.

b.      Perkembangan Bahasa dan Bicara

Perkembngan bahasa dipengaruhi Teori Belajar Sosial, yakni anak belajar dengan model-

model yang ada diligkungannya. Melalui imitasi dan respon dari lingkungan, akhirnya anak

menguasai ketrampilan bicara. Sedangakan menurut Chomsky, perkembangan bahasa anak

terjadi karena factor pembawaan; bahwa anak lahir sudah disertai dengan LAD (Language

Acquisition Device) yang membuat anak sering mengekspresikan sesuatu dengan kata yang tidak

Page 5: Perkembangan fisik kognitif bahasa.doc

ditemukan dari lingkungannya. Bahasa dibutuhkan  untuk komunikasi dengan dunia luar. Bahasa

yang dimaksud adalah bahasa tutur kata yang dapat dimengerti oleh sesama manusia.

Menurut Karl Buhler (Monks dkk., 1992) ada 3 faktor yang meneentukan dalam teori bahasa,

yakni:

1.      Kundgabe (Appele), yakni fungsi bahasa untuk menyatakan apa yang terjadi dalam si pembicara,

misalnya anak menjerit ketakutan atau bersorak gembira, ini merupakan fungso Kungabe yang

dapat menimbulkan fungsi Auslosung.

2.      Auslosung (Ausdruck), yakni fungsi untuk menimbulkan reeaksi social, misalnya mengajak

pergi ketoko atau kesekolah. Dalam hubungannya dengan  orang lain, ternyata fungsi yang

pertama (Aulosung) juga dapat menimbulkan reaksi social, missal anak menjerit akan

menimbulkan reaksi terkejut dari orang lain. Jadi dapat dikatakan bahwa Kungabe memiliki

hubungab dengan Auslosung.

3.      Darstellung, yakni fungsi untuk melukiskan suatu keadaan secara obyektif, meletakkan atau

mengerti hubungan antara hal yang satu dengan yang lain,dapat memformulasi ide-ide. Hal-hal

tadi merupakan sifat-sifat manusia yang spesifik dan hanya manusia yang dapat mengadakan

Darstellung.

Menurut Karl Buhler seorang anak harus memiliki tiga fungsi tersebut karna perkembangan

anak dipengaruhi imitasi. Jadi bila tidak ada yang ditiru, maka tidak ada input perkembangan

bahasa. Selin itu juga harus ada respon dari lingkungan sektar untuk menanggapi tingkah laku

anak.

3)      Perkembangan Sosio-emosional pada Masa Kanak-kanak Awal

Banyak keluarga dan pendidik anak usia dini menekankan perkembangan social selama masa

kanak-kanak awal atau tahun-tahun prasekolah. Aspek-aspek perkembngan social emosional

anak-anak prasekolah dapat menjadi bagian integral dari perkembangan area lainya, seperti

perkembangan aspek kognitif dan perkembangan motorik.

a)      Elemen-elemen Sosial dari bermain dan implikasinya pada pendidikan

Dalam bermain anak mengalami perubahan dari permainan solitair, parallel, sampai kepermainan

asosiatif. Dari bermain anak belajar sejumlah peraturan social.

b)     Otonomi  dan inisiatif yang berkembang, serta implikasinya pada pendidikan

Page 6: Perkembangan fisik kognitif bahasa.doc

Anak pada masa kanak-kanak awal menurut perkembangan psikososial Erikson berada pada

tahap perkembangan otonomi vs rasa malu dan ragu-ragu, serta perkemnbangan inisiatif vs rasa

bersalah.

c)      Perasaan tentang diri (self) dan implikasinya pada pendidikan

Perkembangan self diawali dari perasaan diri secara fisik seperti ‘saya adalah anak perempuan’,

‘saya berambut panjang ‘, kemudian berkembang menjadi perasaan diri yang lebih bersifat

psikologis, seperti ‘saya pandai meklompat’, ‘saya disenagi orang banyak’. Perkembangan self

yang baik akan meningkatkan self-esteem yang positf anak yang memiliki self-esteen positif akan

lebih berprestasi, lebihpercaya diri dan lebih mandiri serta ramah.

d)     Hubungan teman sebaya,serta implikasinya pada pendidikan

Anak yang popular terbukti memiliki keterampilan social yang lebih tinggi disbanding anak yang

populer.  Anak yang populer terlibat dengan hubungan teman sebaya yang lebih kompleks,dan

hal ini lebih menguntungkan dan mengingatkan lagi bagi perkembangan kognitifnya.

e)      Konflik social, serta implikasinya pada pendidikan

Anak-anak yang mengalami konflik dan mampu mengatakan secara verbal akan mencoba

menyelesaikan konfliknya dengan kekuatan fisik. Oleh karena itu belajar mengatakan

perasaannya untuk menyelesaikan konfllik secara verbal menjadi hal yang sangat penting bagi

anaka pada masa kanak-kanak awal.

f)       Perilaku prososial, dan implikasinya pada pendidikan

Perilaku prososial dapat berkembang  apabila anak diajarkan untuk berfikir dengan cara sudut 

pandang orang lain, hal ini dapat diperoleh melalui permainan pura-pura.

g)      Ketakutan-ketakutan anak beserta implikasinya pada pendidikan

Anak-anak mengalami perkembangan emosi dari senang, marah, susah menjadi malu, kecewa

dan sebagainya. Pada masa ini anak tidak perlu belajar bagaimana cara mengekspresikan

emosinya, tetapi perlu belajar  mengendalikannya.

h)     Pemahaman gender dan implikasinya pada pendidikan

Anak masa kanak-kanak awal sering mengembangkan stereotipi tentang gender yang salah ,

seperti anak perempuan tidak boleh menjadi polisi. Pendidik mempunyai peranan penting untuk

Page 7: Perkembangan fisik kognitif bahasa.doc

mengajarkan anak sadar akan gendernya sendiri , menentang berkembangnya stereotipi tentang 

gender yang salah, serta mendengar, serta mendorong anak-anak bermain secara lintas gender.

B.     Perkembangan Masa Kanak-kanak Tengah dan Akhir (6 – 12 Tahun)

Guru atau pendidik  perlu memahami bahwa semua siswa memiliki kebutuhan  meskipun

intenskkitas kebutuhan bervariasi antara siswa yang satu dengan yang lain. Kebutuhan siswa

juga bervariasi sesuai dengan tahapan perkembangannya, meski pada umumnya meliputi

kebutuhan fisik, kognitif, emosi, social dan intelektual.hal ini akan menentukan  bagaimana

siswa dalam masing-masing tahapan akan belajar dan berkembang sesuai dengan

kemampuannya.

Masa kanak-kanak akhir sering disebut sebagain masa usia sekolah atau masa sekolah dasar.

Masa ini dialami annak pada usia 6 tahun sampai masuk kemasa pubertas dan masa remaja awal

yang berkisar pada usia 11-13 tahun. Pada masa ini anak sudah matang bersekolah dan sudah

siap masuk sekolah dasar. Pada awal masuk sekolah sebagian anak mengalami gangguan

keseimbangan dalam penyesuaian diri dengan lingkungan sekolah yang dipengaruhi oleh

beberapa faktor perkembangan:

1.      Perkembangan Fisik

Perkembangan fisik merupakan proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang

anak. Setiap gerakan yang dilakukan anak merupakan hasil pola interaksi yang kompleks dari

berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang dikontrol oleh otak. Perkembangan fisik meliputi

perkembangan motorik kasar dan motorik halus.

a.      Perkembangan Motorik Kasar

Kemampuan anak untuk duduk, berlari, dan melompat termasuk contoh perkembangan

motorik kasar. Otot-otot besar dan sebagian atau seluruh anggota tubuh digunakan oleh anak

untuk melakukan gerakan tubuh. Perkembangan motorik kasar dipengaruhi oleh proses

kematangan anak. Karena proses kematangan setiap anak berbeda, maka laju perkembangan

seorang anak bisa saja berbeda dengan anak lainnya.

b. Perkembangan Motorik Halus

Adapun perkembangan motorik halus merupakan perkembangan gerakan anak yang

menggunakan otot-otot kecil atau sebagian anggota tubuh tertentu. Perkembangan pada aspek ini

Page 8: Perkembangan fisik kognitif bahasa.doc

dipengaruhi oleh kesempatan anak untuk belajar dan berlatih. Kemampuan menulis,

menggunting, dan menyusun balok termasuk contoh gerakan motorik halus.

2.      Perkembangan Kognitif

Menurut Piaget, masa kanak-kanak akhir berbeda dalam tahap operasi konkret dalam

berfikir (usia 7-12 tahun), dimana konsep yang pada awal masa kanak-kanak merupakan konsep

yang samar-samar dan tidak jelas. Anak menggunakan operasi mental untuk memecahkan

masalah-masalah yang aktual, anak mampu menggunakan kemampuan mentalnya untuk

memecahkan masalah yang bersifat konkret. Kini anak mampu berfikir logis meski masih

terbatas pada situasi sekarang.

Masa kanak-kanak akhir menurut Piaget (Partini, 1995: 52 - 53) tergolong pada masa

operasi konkret dimana anak berfikir logis terhadap objek yang konkret. Berkurang rasa egonya

dan mulai bersikap sosial. Terjadi peningkatan pemeliharaan, misalnya mulai mau memelihara

alat permainannya. Mengelompokan benda-benda yang sama. Memperhatikan dan menerima

pandangan orang lain. Materi pembicaraan lebih ditujukan kepada lingkungan sosial, tidak pada

dirinya sendiri. Berkembang pengertian tentang jumlah, panjang, luas dan besar.

Pada masa ini anak dapat melakukan banyak pekerjaan pada tingkat yang lebih tinggi dari

pada yang dapat mereka lakukan pada masa sebelunya. Pemahamannya tentang konsep ruangan,

kausalitas, kategorisasi, konversi dan penjumlahan lebh baik. Anak usia 6 atau 7 tahun dapat

dipercayamenemukan jalan dari dan ke sekolah. Mereka mempunyai ide yang lebih baik tentang

jarak dari satu tempat ke tempat lain, lama waktu tempuhnya, dan dapat mengingat rute dan

tanda-tanda jalan.

Keputusan tentang sebab akibat akan meningkat. Anak berinisiatif menggunakan strategi

untuk penambahan, dengan menggunakan jari-jari atau dengan benda lainnya. Mereka juga dapat

memecahkan soal cerita yang bersifat sederhana. Kemampuan mengkategorisasi membantu anak

untuk berfikir logis. Menurut Piaget, anak-anak dalam tahapan operasi konkret berfikir induktif,

yaitu dimulai dengan observasi seputar gejala atau hal yang khusus dari suatu kelompok

masyarakat, binatang, objek, atau kejadian, kemudian menarik kesimpulan. Misalnya anjing tono

mengonggong, anjing susi menggonggong, anjing budi menggonggong, jadi semua anjing

menggonggong.

Perkembangan kognitif menggambarkan bagaimana kemampuan berfikir anak

berkembang dan berfungsi. Kemampuan berfikir anak berkembang dari tingkat yang sederhana

Page 9: Perkembangan fisik kognitif bahasa.doc

dan konkret ketingkat yang lebih rumit dan abstrak. Pada masa ini anak juga dapat memecahkan

masalah-masalah yang bersifat konkret. Anak mengetahui volume suatu benda padat atau cair

meskipun ditempatkan pada tempat yang berbeda bentuknya. Berkurang rasa egonya dan mulai

besifat sosial. Terjdi peningkatan dalam hal pemeliharaan, misalnya mulai memelihara alat

permainannya.

Mengerti perubahan-perubahan dan proses dari kejadian-kejadian yang lebih komplek

serta saling hubungannya. Mereka memiliki pengertian yang lebih baik tentang konsep ruang,

sebab akibat, kategorisasi, konservasi, dan tentang jumlah. Anak mulai memahami jarak dari satu

tempat ketempat lain, memahami hubungan antara sebab dan akibat yang ditimbulkan,

mengkelompokan benda berdasarkan kriteria tertentu, dan menghitung. Guru diharapkan

membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan berfikirnya.

Kemampuan berfikir ditandai dengan adanya aktifitas – aktifitas mental seperti mengingat,

memahami dan memecahkan masalah. Pengalaman hidupnya memberikan andil dalam

mempertajam konsep. Anak sudah lebih mampu berfikir, belajar, mengingat, dan berkomuniksi,

karena proses kognitifnya tidak lagi egosentrisme, dan lebih logis. Anak mampu

mengklasifikasikan dan mengurutkan suatu benda berdasarkan ciri – ciri suatu objek.

Mengkelompokan benda – benda yang sama kedalam dua atau lebih kelompok yang berbeda.

Misalnya mengelompokan buku berdasarkan warna maupun ukuran buku.

3.      Perkembangan Bahasa

Kemampuan bahasa terus tumbuh pada masa ini. Anak lebih baik kemampuanya dalam

memahami dan menginterpresentasikan komunikasi lisan dan tulisan. Pada masa ini

perkembangan bahasa nampak pada perubahan perbendaharaan kata dan tata bahasa.

Bersamaan dengan pertumbuhan perbendaharaan kata selama masa sekolah, anak –anak

semakin banyak menggunakan kata kerja yang tepat untuk menjelaskan satu tindakan seperti

memukul, melempar, menendang atau menampar. Maka belajar tidak hanya untuk menggunakan

banyak kata lagi, tetapi juga memilih kata yang tepat untuk penggunaan tertentu. Area utama

dalam pertumbuhan bahasa adalah pragmatis, yaitu penggunn prktis dari bahasa untuk

komunikasi. Anak kelas satu merespon pertanyaan orang dewasa dengan jawaban yang lebih

sederhana, jawaban pendek. Sebagian besar anak usia 6 tahun sudah dapat menceritakan kembali

satu bagian pendek dari buku, film, atau pertunjukan televisi.

Page 10: Perkembangan fisik kognitif bahasa.doc

Belajar membaca dan menulis membebaskan anak-anak dari keterbatasan untuk

berkomunikasi langsung. Menulis merupakan tugas yang dirasa lebih sulit daripada membaca

bagi anak. Cara belajar menulis dilakukan setahap demi setahap dengan latihan dan seiring

dengan perkembangan membaca. Membaca memilik peran penting dalam pengembangan

bahasa. Pada masa ini perubahan terjadi dalam hal anak berfikir tentang kata-kata. Mereka

menjadi kurang terikat dengan kegiatan dan dimensi pengamatan yang berhubungan dengan kata,

dan menjadi lebih analistis dalam hal penggunaan kata-kata. Misalnya : bila anak diminta

menyebut sebuah benda yang berhubungan dengan kaa yang didengar, misalnya anjing, maka

anak akan merespon dengan satu kata yang menunjukan penampilannya seperti : hitam, besar,

atau kepada kegiatan yang berhubungan dengan anjing seperti : duduk, gonggongan anjing.

Anak yang lebih tua lebih sering merespon anjing denga menghubungkannya dengan

kategori binatang yang dekat atau menyukai seperti kucing. Meningkatnya kemampuan

menganilisis kata membantunya untuk mengerti yang tidak secara langsung berhubungan dengan

pengalaman pribadinya. Anak bisa membedakan antara saudara kandung dengan saudara sepupu,

desa dengan kota dan sebagainya. Demikian juga peningkatan dalam tata bahasa. Anak bisa

membandingkan, sehingga bisa mengatakan lebih pendek, lebih dalam dan sering bersifat

subjektif. Anak biasanya menggunakan berbagai aturan dalam tata bahasa.

4.      Perkembangan Moral

Perkembangan moral ditandai dengan kemampuan anak untuk memahami aturan, norma

dan etika yang berlaku di masyarakat. Perkembangan moral terlihat dari perilaku moralnya di

masyarakat yang menunjukan kesesuaian dengan nilai dan norma di masyarakat. Perilaku moral

ini banyak dipengaruhi oleh pola asuh orang tua serta perilaku moral orang-orang disekitarnya.

Perkembangan moral ini juga tidak terlepas dari perkembangan kognitif dan emosi anak.

Menurut Piaget, antara usia 5-12 tahun konsep anak mengenai keadilan sudah berubah.

Pengertian yang kaku tentang benar dan salah yang telah dipelajari dari orang tua menjadi

berubah. Piaget menyatakan bahwa relativisme moral menggantikan moral yang kaku.

Misalnya : bagi anak usia 5 tahun, berbohong adalah hal yang buruk, tetapi bagi anak yang lebih

besar sadar bahwa dalam beberapa situasi, berbohong adalah dibenarkan dan oleh karenanya

berbohong tidak terlalu buruk. Piaget berpedapat bahwa anak yang lebih muda ditandai dengan

Page 11: Perkembangan fisik kognitif bahasa.doc

moral yang heteronomous sedangkan anak pada usia 10 tahun mereka sudah bergerak ketingkat

yang lebih tinggi yang disebut moralitas autonomus.

Kohlberg memperluas teori Piaget dan menyebut tingkat kedua dari perkembangan moral

masa ini sebagai tingkat moralitas dari aturan-aturan dan penyesuaian konvensional. Dalam

tahap pertama dari tingkat ini oleh Kohlberg disebut moralitas anak baik, anak mengikuti

peraturan untuk mengambil hati orang lain dan untuk mempertahankan hubungan-hubungan

yang baik. Dalam tahap yang kedua Kohlberg menyatakan bahwa bila kelompok sosial

menerima peraturan-peraturan yang sesuai bagi semua anggota kelompok, ia harus

menyesuaikan diri dengan peraturan untuk menghidari penolakan kelompok dan celaan

(Hurlock, 1993 : 163).

Kohlberg (Duska dan Wehelan, 1981 : 59-61) menyatakan adanya 6 tahap perkembangan

moral. Enam tahap tersebut terjadi pada tiga tingkatan, yakni tingkatan : (1) prakonvensional (2)

konvensional (3) pasca konvensional. Pada tahap prakonvensional, anak peka terhadap

peraturan-peraturan yang berlatarbelakang budaya dan terhadap penilaian baik buruk, benar-

salah tetapi anak mengartikannya dari sudut akibat fisik suatu tindakan. Pada tahap

konvensional, memenuhi harapan-harapan keluarga, kelompok atau agama dianggap sebagai

suatu yang berharga pada dirinya sendiri, anak tidak peduli apapun akan akibat-akibat langsung

yang tejadi. Sikap yang nampak pada tahap ini terlihat dari sikap ingin loyal, ingin menjaga,

menunjang dan memberi justifiksi pada ketertiban. Pada tahap pasca konvensional, ditandai

dengan adanya uasha yang jelas untuk mengartikan nilai-nilai moral dan prinsip-prinsip yang

sahih serta dapat dilaksanakan, lepas dari otoritas kelompok atau orang yang memegang prinsip-

prinsip tersebut terlepas apakah individu yang bersangkutan termasuk kelompok itu atau tidak.

Pengembangan moral termasuk nilai-nilai agama merupakan hal yang sangat penting

dalam membentuk sikap dan kepribadian anak. Misalnya : mengenalkan anak pada nilai-nilai

agama dan memberikan pengarahan terhadap anak tentang hal-hal yang terpuji dan tercela.

5.      Perkembangan Emosi

Emosi memainkan peran yang penting dalam kehidupan anak. Sering dan kuatnya emosi

anak akan merugikan penyesuaian sosial anak. Emosi yang tidak menyenangkan (unpleasent

emotion) merugikan perkembangan anak. Sebaliknya, emosi yang menyenangkan (pleasent

emotion) tidak hanya membantu perkembangan anak, tetapi juga merupakan sesuatu yang sangat

Page 12: Perkembangan fisik kognitif bahasa.doc

penting dan dibutuhkan bagi perkembangan anak. Pergaulan yang semakin luas dengan teman

sekolah dan teman sebaya lainnya dapat mengembangkan emosinya. Anak akan belajar untuk

mengendalikan ungkapan-ungkapan emosi yang kurang dapat diterima.

Ciri-ciri Emosi Masa Kanak-kanak

a.       Emosi anak berlangsung relatif singkat (sebentar)

Emosi anak hanya beberapa menit dan sifatnya tiba-tiba. Hal ini disebabkan karena emosi

anak menampakkan dirinya di dalam kegiatan atau gerakan yang nampak.

b.      Emosi anak kuat atau hebat

Hal ini terlihat bila anak takut, marah, atau sedang bersenda-gurau. Mereka akan nampak

marah sekali, takut sekali, tertawa terbahak-bahak meskipun kemudian cepak hilang.

c.       Emosi anak mudah berubah

Sering kita jumpai seorang anak yang  baru saja menangis berubah menjadi tertawa, dari

marah berubah tersenyum. Sering terjadi perubahan, saling berganti-ganti emosi, dari emosi

susah ke emosi senang dan sebaliknya dalam waktu yang singkat.

d.      Emosi anak nampak berulang-ulang

Hal ini timbul karena anak dalam proses perkembangan kearah kedewasaan. Ia harus

mengadakan penyesuaian terhadap situasi di luar, dan hal ini dilakukan secara berulang-ulang.

e.       Respon emosi anak berbeda-beda

Pengamatan terhadap anak dengan berbagai tingkat usia menunjukkan bervariasinya

respon emosi. Pada waktu bayi lahir, pola responnya sama. Secara berangsur-angsur,

pengalaman belajar dari lingkungannya membentuk tingkah laku dengan perbedaan emosi secara

individual.

f.       Emosi anak dapat diketahui atau dideteksi dari gejala tingkah lakunya

Meskipun anak kadang-kadang tidak memperlihatkan reaksi emosi yang nampak dan

langsung, namun emosi itu dapat diketahui dari tingkah lakunya. Misalnya melamun, gelisah,

menghisap jari, sering menangis, dan sebagainya.

g.      Emosi anak mengalami perubahan dalam kekuatannya

Suatu ketika emosi anak begitu kuat, kemudian berkurang. Emosi yang lain mula-mula

lemah kemudian berubah menjadi kuat.

h.      Perubahan dalam ungkapan-ungkapan emosional

Page 13: Perkembangan fisik kognitif bahasa.doc

Anak-anak memperlihatkan keinginan yang kuat terhadap apa yang mereka inginkan. Ia tidak

mempertimbangkan bahwa keinginan itu baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain, juga

tidak mempertimbangkan bahwa untuk memenuhi keinginannya itu memerlukan biaya yang

tidak terjangkau oleh orang tuanya.

6.      Perkembangan Sosial

Perkembangan emosi tak dapat dipisahkan dengan perkembangan sosial, yang sering

disebut sebagai perkembangan tingkah laku sosial. Sejak lahir anak dipengaruhi oleh lingkungan

sosial dimana ia berada secara terus-menerus.

a.       Kegiatan bermain

Bermain sangat penting bagi perkembangan fisik, psikis, dan sosial anak. Dengan bermain

anak berinteraksi dengan teman main yang banyak memberikan sebagai pengalaman berharga.

Bermain secara berkelompok memberikan peluang dan pelajaran kepada anak untuk berinteraksi

dan bertenggang rasa dengan sesama teman. Permainan yang disukai anak cenderung kegiatan

bermain yang dilakukan secara berkelompok, kecuali bagi anak-anak yang kurang diterima

dikelompoknya dan cenderung memilih bermain sendiri.

b.      Teman sebaya

Teman sebaya pada umumnya adalah teman sekolah dan atau teman bermain di luar

sekolah. Pengaruh teman sebaya sangat besar bagi arah perkembangan sosial anak baik yang

bersifat positif maupun negatif. Keinginan anak untuk diterima dalam kelompoknya sangat

besar. Anak berusaha agar teman-teman dikelompoknya menyukai dirinya. Santrock (1997, 325)

menyatakan bahwa anak sering berfikir: Apa yang bisa aku lakukan agar semua teman

menyukaiku? Apa yang salah padaku? Mereka berupaya agar mendapat simpati dari teman-

temannya, bahkan ingin menjadi anak yang paling populer di kelompoknya.

Wentzal dan Asher menyatakan para pakar perkembangan membedakan 3 tipe anak yang

tidak populer, yaitu:

1)      Anak yang diabaikan (neglected children): yaitu anak yang jarang dinominasikan sebagai teman

terbaik tetapi bukan tidak disukai oleh teman-teman di kelompoknya. Anak ini biasanya tidak

memiliki teman bermain yang akrab, tetapi mereka tidak dibenci atau ditolak oleh teman

sebayanya.

Page 14: Perkembangan fisik kognitif bahasa.doc

2)      Anak yang ditolak (rejected children): yaitu anak yang jarang dinominasikan oleh seseorang

sebagai teman terbaik dan tidak disukai oleh kelompoknya, karena biasanya anak yang ditolak

adalah anak yang agresif, sok kuasa, dan suka mengganggu. Anak ini biasanya mengalami

problem penyesuaian diri yang serius dimasa dewasa.

3)      Anak yang kontrovesi (controversial chidren) adalah anak yang sering dinominasikan keduanya

yaitu baik sebagai teman terbaik dan sebagai teman yang tidak disukai (Santrock (1997, 325)).

Masa kanak-kanak akhir dibagi menjadi dua fase:

a.       Masa kelas-kelas rendah Sekolah Dasar yang berlangsung antara usia 6/7 tahun – 9/10 tahun,

biasanya mereka duduk di kelas 1, 2, dan 3 Sekolah Dasar, dan

b.      Masa kelas-kelas tinggi Sekolah Dasar yang berlangsung antara usia 9/10 tahun – 12/13 tahun,

biasanya mereka duduk di kelas 4, 5, dan 6 Sekolah Dasar.

Adapun ciri-ciri anak masa kelas-kelas rendah Sekolah Dasar adalah:

a.       Ada hubungan yang kuat antara keadaan jasmani dan prestasi sekolah,

b.      Suka memuji diri-sendiri,

c.       Kalau tidak dapat menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan, tugas atau pekerjaan itu

dianggapnya tidak penting,

d.      Suka membandingkan dirinya dengan anak lain, jika hal itu menguntungkan dirinya, dan

e.       Suka meremehkan orang lain.

Ciri-ciri khas anak masa kelas-kelas tinggi Sekolah Dasar, yaitu:

a.       Perhatiannya tertuju pada kehidupan praktis sehari-hari,

b.      Ingin tahu, ingin belajar, dan realistis,

c.       Timbul minat pada pelajaran-pelajaran khusus,

d.      Anak memandang nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi belajarnya di sekolah, dan

e.       Anak-anak suka membentuk kelompok sebaya atau peergroup untuk bermain bersama, mereka

membuat peraturan sendiri dalam kelompoknya.

Page 15: Perkembangan fisik kognitif bahasa.doc

Uploaded by

Rudy Martono

top 0.5% 15,092

Perkembangan kognitif

Page 16: Perkembangan fisik kognitif bahasa.doc

Anak Usia Dini Perkembangan kognitif anak merupakan perkembangan yang berkaitan dengan kecerdasan anak yang diperlihatkan melalui

Page 17: Perkembangan fisik kognitif bahasa.doc

kemampuan mengingat, mengenal dan memahami berbagai obyek

. Kemampuan untuk mengerti atau memahami berbagai obyek ini sangat penting, karena hal itu

Page 18: Perkembangan fisik kognitif bahasa.doc

akan menentukan jenis penyesuaian pribadi dan sosial yang dilakukan anak. Anak akan mudah menyesuaikan pribadi dan sosialnya jika mereka memiliki pengertian dan

Page 19: Perkembangan fisik kognitif bahasa.doc

pemahaman yang cukup banyak tentang orang, peristiwa atau benda.

Pemahaman atau pengertian anak dapat berkembang diperoleh dari hasil kematangan intelektual dan dari pengetahuan yang

Page 20: Perkembangan fisik kognitif bahasa.doc

diperoleh anak dalam periode yang cukup panjang

. Kemampuan untuk dapat memahami atau mengerti mengandung proses berpikir. Menurut Siti Rahayu Haditono (1982) proses

Page 21: Perkembangan fisik kognitif bahasa.doc

berpikir sampai anak berjalan mengikuti urutan sebagai berikut: 1.

Bayangan (image).

Hal ini biasanya dijumpai pada anak usia 4 tahun. Image

Page 22: Perkembangan fisik kognitif bahasa.doc

merupakan representasi pertama suatu kejadian. Image hanya merupakan kesan-kesan tertentu yang kebetulan melekat pada ingatan. Hal ini bisa terjadi dengan melihat atau

Page 23: Perkembangan fisik kognitif bahasa.doc

mendengar sesuatu. Apa yang diingat tadi adalah kesan-kesan tertentu. 2.

Simbol

: adalah suatu bentuk representasi lain. Disini tidak hanya berkisar

Page 24: Perkembangan fisik kognitif bahasa.doc

pada bunyi yang khas atau bau yang khas dengan artinya yang khas. Simbol justru melebihi kejadian yang khas dan menunjuk pada sesuatu yang lain daripada hal yang sesungguhnya.Misalnya

Page 25: Perkembangan fisik kognitif bahasa.doc

seorang anak yang sedang main dos korek api seakan itu sebuah mobil. Kelak anak akan mengerti bahwa simbol-simbol, seperti tanda lalu lintas, merupakan penunjuk

Page 26: Perkembangan fisik kognitif bahasa.doc

bagi hal sesuatu yang lain. 3.

Konsep atau pengertian

. Mulai usia pra sekolah timbulah pada anak kebutuhan untuk mengatur kesan-kesan dan kejadian-kejadian,

Page 27: Perkembangan fisik kognitif bahasa.doc

menemukan hubungan-hubungan, relasi sebab akibat. Hal ini merupakan langkah penting untuk kearah kesadaran akan aturan.Bertambah banyaknya cara berfikir dalam pengertian

Page 28: Perkembangan fisik kognitif bahasa.doc

nampak, misalnya dalam bermain anak menemukan bahwa ciri suatu kendaraan roda dua adalah selalu adanya dua roda. Kalau disini hari Minggu maka dimana-mana juga hari Minggu. Anak semakin

Page 29: Perkembangan fisik kognitif bahasa.doc

mengerti bahwa pengertian merupakan suatu kumpulan yang sifatnya umum. 4.

Aturan

: adalah suatu hubungan antara dimensi dua pengertian

Page 30: Perkembangan fisik kognitif bahasa.doc

atau lebih. Ada aturan yang formal

dan ada aturan yang tidak formal. Contoh aturan formal ”air adalah basah dan api adalah panas” Contoh aturan tidak formal ” kue

Page 31: Perkembangan fisik kognitif bahasa.doc

-

kue adalah manis”. Atura

-aturan formal berdasarkan hukum alam sedangkan aturan tidak formal berdasarkan

Page 32: Perkembangan fisik kognitif bahasa.doc

pengalaman atau perjanjian.

Page 33: Perkembangan fisik kognitif bahasa.doc

Tahap-tahap perkembangan daya pikir yang dikemukakan oleh Jean Piaget meliputi tahap: a. Tahap sensori motor. Tahap ini terjadi pada usia sekitar lahir sampai dengan 2

Page 34: Perkembangan fisik kognitif bahasa.doc

tahun. Pada tahap ini anak belajar melalui indra dan gerakan serta berinteraksi dengan lingkungan fisik. Melalui bergerak, meraba, memukul, menggigit dan memanipulasi obyek-

Page 35: Perkembangan fisik kognitif bahasa.doc

obyek secara fisik anak belajar mengenal sifat ruang, waktu, lokasi, ketetapan, dan sebab akibat. Perilakunya masih pra verbal. Anak memahami obyek disekitarnya melalui sensori dan aktivitas

Page 36: Perkembangan fisik kognitif bahasa.doc

motor serta gerakkannya. b. Tahap praoperasional (2

7 th) Pada tahap ini pemikiran anak masih didominasi oleh hal-hal yang berkaitan dengan aktivitas fisik dan

Page 37: Perkembangan fisik kognitif bahasa.doc

persepsinya sendiri, sekalipun tidak selalu apa yang ada dalam pikirannya ditampilkan lewat tingkah laku nyata seperti pada periode sebelumnya. Menurut Siti Rahayu Haditono (1982),

Page 38: Perkembangan fisik kognitif bahasa.doc

stadium pra operasional dimulai dengan penguasaan bahasa yang sistematis, permainan simbolik, imitasi, serta bayangan dalam mental. Semua proses ini menunjukkan bahwa anak sudah

Page 39: Perkembangan fisik kognitif bahasa.doc

mampu untuk melakukan tingkah laku simbolik. c. Tahap operasi kongkret (7

11 th) Pada tahapan ini yang dapat dipikirkan oleh anak masih terbatas pada benda-

Page 40: Perkembangan fisik kognitif bahasa.doc

benda kongkret yang dapat dilihat dan diraba, benda-benda yang tidak jelas, yang tidak tampak dalam kenyataan masih sulit dipikirkan oleh anak. Kesulitan matematika karena upaya untuk

Page 41: Perkembangan fisik kognitif bahasa.doc

mengajarkan anak yang masih dalam tahapan operasi kongkret dengan materi yang abstrak d. Tahap Operasi formal (Diatas 11tahun) Dalam tahap ini anak mampu mempertimbangkan

Page 42: Perkembangan fisik kognitif bahasa.doc

semua kemungkinan dalam memecahkan masalah dan mampu menalar atas dasar hipotesis dan dalil. Dampaknya anak dapat meninjau masalah dari berbagai faktor saat memecahkan masalah.

Page 43: Perkembangan fisik kognitif bahasa.doc

Pemikiran anak menjadi lebih kongkrit dan fleksibel dan mereka mampu menggabungkan informasi dari sejumlah sumber yang berbeda.

bersmbung………………….

Page 44: Perkembangan fisik kognitif bahasa.doc

Incoming search terms:

pengertian kognitif anak usia dini

pengertian perkembangan kognitif

Page 45: Perkembangan fisik kognitif bahasa.doc

pengertian kognitif anak

pengertian kognitif

Page 46: Perkembangan fisik kognitif bahasa.doc

pengertian perkembangan kognitif anak usia dini

perkembangan kognitif anak PAUD

kognitif paud

Page 47: Perkembangan fisik kognitif bahasa.doc

pengertian kognitif pada anak usia dini

pengertian perkembangan kognitif anak