PERKEMBANGAN EKONOMI CINA PASCA MAO …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-8/20392714-MK-Carla...

25
PERKEMBANGAN EKONOMI CINA PASCA MAO ZEDONG DAN HUBUNGAN EKONOMI CINA DENGAN ASEAN-CINA FREE TRADE AREA MAKALAH NON-SEMINAR Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana Humaniora CARLA TINANINGSIH 0806393460 PROGRAM SARJANA SASTRA CINA FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2014 Perkembangan ekonomi…, Carla Tinaningsih, FIB UI, 2014

Transcript of PERKEMBANGAN EKONOMI CINA PASCA MAO …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-8/20392714-MK-Carla...

Page 1: PERKEMBANGAN EKONOMI CINA PASCA MAO …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-8/20392714-MK-Carla Tinaningsih...Communist China 1949-1969 : with a bibliography of selected materials on

PERKEMBANGAN EKONOMI CINA PASCA MAO ZEDONG DAN HUBUNGAN

EKONOMI CINA DENGAN ASEAN-CINA FREE TRADE AREA

MAKALAH NON-SEMINAR

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana

Humaniora

CARLA TINANINGSIH

0806393460

PROGRAM SARJANA SASTRA CINA

FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA

UNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK

2014

Perkembangan ekonomi…, Carla Tinaningsih, FIB UI, 2014

Page 2: PERKEMBANGAN EKONOMI CINA PASCA MAO …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-8/20392714-MK-Carla Tinaningsih...Communist China 1949-1969 : with a bibliography of selected materials on

Perkembangan ekonomi…, Carla Tinaningsih, FIB UI, 2014

Page 3: PERKEMBANGAN EKONOMI CINA PASCA MAO …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-8/20392714-MK-Carla Tinaningsih...Communist China 1949-1969 : with a bibliography of selected materials on

Perkembangan ekonomi…, Carla Tinaningsih, FIB UI, 2014

Page 4: PERKEMBANGAN EKONOMI CINA PASCA MAO …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-8/20392714-MK-Carla Tinaningsih...Communist China 1949-1969 : with a bibliography of selected materials on

1

PERKEMBANGAN EKONOMI CINA PASCA MAO ZEDONG DAN HUBUNGAN

EKONOMI CINA DENGAN ASEAN-CINA FREE TRADE AREA

Carla Tinaningsih

Program Studi Cina, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia,

Depok

[email protected]

Abstrak

Tulisan ini membahas perkembangan ekonomi Cina pasca Mao Zedong dan hubungan ekonomi Cina

dengan ASEAN-Cina Free Trade Area. Deng Xiaoping merupakan tokoh sentral dalam usaha

modernisasi di Cina, reformasi Cina yang dicanangkan pada tahun 1978, yaitu program ‘Reformasi dan Keterbukaan’ (Gaige Kaifang) yang telah membawa Cina pada sebuah sistem perekonomian baru ala

Cina yaitu sistem pasar-sosialis. Pada tahun 1982 perekonomian Cina telah terbuka pada perdagangan

luar negeri dan investasi asing. Hal ini menyebabkan pertumbuhan ekonomi Cina terus mengalami peningkatan, pada tahun 2002 negara-negara anggota ASEAN melakukan kerjasama perdagangan bebas

dengan Cina mengenai penurunan tarif, bea masuk dan pajak. Integrasi ekonomi ini memacu masuknya

Foreign Direct Investment (FDI) yang akan membantu menstimulasi pertumbuhan ekonomi di ASEAN dan di Cina melalui perbaikan teknologi, penciptaan lapangan kerja, pembangunan sumber daya manusia

(human capital) dan memperluas akses ke pasar dunia.

Kata kunci: Cina, Pasca, Mao Zedong, ASEAN, Free Trade Area

CHINA ECONOMIC DEVELOPMENT POST MAO ZEDONG AND CHINA

ECONOMIC RELATIONS WITH ASEAN - CHINA FREE TRADE AREA

Abstract

This paper discusses China’s economic development post Mao Zedong and China’s economic relations

with ASEAN - China Free Trade Area. Deng Xiaoping was a central figure in the effort of modernization in China. China’s reform, proclaimed in 1978, which is a program of ‘Reform and Openness’ (Gaige

Kaifang), has brought China to a new Chinese-style economic system, i.e. a socialist-market system. In

1982, China’s economy had been open to foreign trade and foreign investment. This caused China’s

economic growth to continue to increase. In 2002, ASEAN member countries conducted free trade cooperation with China regarding the reduction in tariffs, duties and taxes. This economic integration has

spurred the entry of Foreign Direct Investment (FDI) which will help stimulate economic growth in

ASEAN and in China through technological improvement, employment procurement, human resource development (human capital); and will expand access to the world market.

Key Words: China, Post, Mao Zedong, ASEAN, Free Trade Area

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kemenangan Partai Komunis Cina

(PKC) atas Partai Nasionalis Cina (PNC)

dalam “perang saudara kedua” tahun 1945-

1949, melahirkan negara Republik Rakyat

Cina (RRC) yang diproklamasikan pada

tanggal 1 Oktober 1949 oleh Mao dan kaum

Perkembangan ekonomi…, Carla Tinaningsih, FIB UI, 2014

Page 5: PERKEMBANGAN EKONOMI CINA PASCA MAO …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-8/20392714-MK-Carla Tinaningsih...Communist China 1949-1969 : with a bibliography of selected materials on

2

revolusioner Cina.1

Salah satu kebijakan

awal yang diambil Cina untuk membenahi

Cina adalah yi bian dao atau ‘condong ke

satu sisi’. Wujud kebijakan ini adalah Cina

menyatukan langkahnya dengan negara-

negara berideologi komunis yang saat itu

berada di bawah komando Uni Soviet.

Tetapi kemudian, pada tahun 1953, Cina

mulai menyadari bahwa posisi yi bian dao

yang diambilnya dan keterlibatannya dalam

Perang Korea telah mengisolasinya dari

pergaulan antar bangsa di kawasan maupun

di dunia, juga telah menyebabkan Amerika

semakin mengetatkan “kebijakan

bendungan” (containment policy).2 Konsep

revolusi Rusia yang diadopsi Cina ternyata

gagal yang ditandai dengan kandasnya

perjuangan kaum buruh Cina dalam

mempelopori revolusi di kota-kota besar

akibat serangan pasukan kaum nasionalis

dan hebatnya pemberontakan kaum petani

Cina dalam insiden tanggal 30 Mei 1925.

1 Chilcote, Ronald H. 2004. Teori Perbandingan

Politik, Penelusuran Paradigma (Theories of

Comparative Politics The Search for a Freedom).

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, hal. 334. 2 Kebijakan Bendungan diterapkan Amerika pada

masa Perang Dingin untuk membendung penyebaran paham komunis di dunia. Kebijakan ini didasari oleh

kepercayaan Amerika atas kebenaran “Teori

Domino” yang berasumsi bahwa bila suatu negara

jatuh ke tangan komunis maka itu akan

membahayakan negara tetangganya dan kawasan

sekitarnya, juga membahayakan Eropa dan Amerika.

Wibowo, Ignatius dan Syamsul Hadi. 2009.

Merangkul Cina, Hubungan Indonesia-Cina Pasca-

Soeharto. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Setelah Mao Zedong meninggal dunia

pada tanggal 9 September 1976,

kepemimpinan Cina digantikan oleh Deng

Xiaoping, reformasi Cina yang dicanangkan

oleh Deng Xiaoping pada tahun 1978,

melalui program ‘Reformasi dan

Keterbukaan’ (Gaige Kaifang), reformasi

perekonomian Cina telah membawa Cina

kepada sebuah sistem perekonomian baru

ala Cina yaitu sistem pasar-sosialis.3Sistem

perekonomian ini memiliki asas ideologi

yang menggabungkan dua sistem berbeda

yaitu kapitalis dan sosialis. Sejak tahun 1979

reformasi ekonomi yang dilakukan Deng

Xiaoping yaitu perjuangan kelas berganti

dengan melakukan modernisasi masyarakat

sosialis.

Globalisasi menuntut Cina menjalin

berbagai hubungan kerjasama ekonomi

dengan negara lain dan ikut serta dalam

berbagai organisasi internasional. Hubungan

kerjasama ekonomi ini dapat berbentuk

hubungan dagang (ekspor-impor) atau

jalinan kerjasama dalam membentuk sebuah

pasar bebas. Selain itu, saat ini Cina telah

terdaftar dalam berbagai organisasi

internasional. Salah satu organisasi

internasional yang terpenting adalah saat

Cina bergabung dengan World Trade

3 Kompas. 2006. Cermin dari Cina Geliat Sang Naga

di Era Globalisasi. Jakarta: Buku Kompas, hal. 13.

Perkembangan ekonomi…, Carla Tinaningsih, FIB UI, 2014

Page 6: PERKEMBANGAN EKONOMI CINA PASCA MAO …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-8/20392714-MK-Carla Tinaningsih...Communist China 1949-1969 : with a bibliography of selected materials on

3

Organization (WTO). Cina berasumsi

bahwa bergabungnya dengan WTO tersebut

Cina dapat meraih keuntungan ekonomi,

yaitu sebagai sarana untuk mencapai

industrialisasi yang cepat. Selain itu Cina

mengharapkan memperoleh peningkatan

pendapatan dengan peningkatan ekspor serta

modal dari luar berupa Foreign Direct

Investment (FDI).4

Pada bulan Juli tahun 1991 Beijing

pertama kali membentuk kontak resmi

dengan Association of South East Asia

Nations (ASEAN) ketika Menteri Luar

Negeri Cina Qian Qichen diundang untuk

menghadiri upacara pembukaan Pertemuan

Luar Negeri ASEAN ke-24. Konferensi

Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN kedelapan di

Phnom Penh, Kamboja pada bulan

November 2002, Cina dan ASEAN

menandatangani the Framework Agreement

on Comprehensive Economic Coorporation

kedua belah pihak berusaha membangun

kawasan perdagangan bebas (Free Trade

Area/FTA) dalam waktu sepuluh tahun, dari

berbagai kerjasama regional antara Cina dan

ASEAN, ASEAN memperoleh manfaat dari

pertumbuhan ekonomi Cina dan juga

4 Investasi Langsung Asing yaitu modal dari negara

asing memasuki suatu perekonomian, baik jangka

pendek maupun panjang, untuk digunakan dalam

pembelian aset, sebagai lawan dari pinjaman

internasional.

menghasilkan manfaat ekonomi bagi

kawasan secara keseluruhan dalam ASEAN-

Cina Free Trade Area (ACFTA).

Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah adalah:

“Bagaimana perkembangan ekonomi

Cina pasca Mao Zedong dan hubungan

ekonomi Cina dengan ASEAN-Cina Free

Trade Area?”

Tujuan Penulisan

Sedangkan tujuan penulisan adalah

untuk mengetahui perkembangan ekonomi

Cina pasca Mao Zedong dan hubungan

ekonomi Cina dengan ASEAN-Cina Free

Trade Area.

PERKEMBANGAN EKONOMI CINA

Perkembangan Ekonomi Cina Era Mao

Zedong

Pada tanggal 1 Oktober 1949, Mao

Zedong memproklamasikan RRC dan

mendirikan negara komunis di Cina, saat itu

keadaan perekonomian Cina sangat buruk,

Cina mengalami inflasi akibat perang Cina-

Jepang dan perang saudara (Partai

Nasionalis Cina-Partai Komunis Cina). Oleh

karena itu selama beberapa tahun pertama

Pemerintah RRC memusatkan perhatian

Perkembangan ekonomi…, Carla Tinaningsih, FIB UI, 2014

Page 7: PERKEMBANGAN EKONOMI CINA PASCA MAO …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-8/20392714-MK-Carla Tinaningsih...Communist China 1949-1969 : with a bibliography of selected materials on

4

pada membangun industri berat, fasilitas-

fasilitas, transportasi serta mengendalikan

inflasi dan pengeluaran-pengeluaran

pemerintah. Kebijakan politik Mao Zedong

yang merupakan Ketua PKC dan Presiden

RRC berorientasi pada perjuangan

revolusioner melawan kaum borjuis dan

ideologi mereka melalui mobilisasi massa

yang dipimpin oleh kaum proletar, sehingga

menjadi latar belakang tercetusnya berbagai

kebijakan Mao Zedong yaitu Gerakan

Seratus Bunga Berkembang, Gerakan

Lompatan Jauh ke Depan, dan Revolusi

Kebudayaan.5

Dalam pemerintahan Mao Zedong

dapat dibagi ke dalam dua dekade. Dekade

pertama (1949-1957) adalah proses

industrialisasi dari pertanian menuju

industri, sedangkan dekade kedua ketika

mulai terjadi krisis ekonomi (1960-1962)

serta pergolakan politik (1966-1969). 6

Tahap industrialisasi Cina terjadi pada

dekade pertama (1949-1957), dalam dekade

ini mulai terjadi peralihan mendasar dari

pertanian menuju industri. Pada dekade

kedua (1960-1962) terjadi krisis ekonomi di

5 Wibowo, Priyanto. 2007. Perubahan Sosial Cina

Tahap Pertama: Mao dan Pedesaan (1949-1959).

Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) UI. 6 Cheng, Chu-yuan. 1971. The economy of

Communist China 1949-1969 : with a bibliography of

selected materials on Chinese economic

development. Ann Arbor : University of Michigan,

Center for Chinese Studies.

Cina. Kebijakan yang diambil yaitu mengubah

skala prioritas dari industri kembali menjadi

pertanian, ribuan orang yang telah menjadi

buruh diperkotaan dikembalikan ke desa untuk

mengembangkan pertanian. Industri-industri

kecil mulai dibatasi oleh pemerintah.

Setelah Partai Komunis Cina

berkuasa pada tahun 1949, langkah pertama

kebijakan ekonomi nasional yang dilakukan

adalah Hukum Penertiban Tanah

(Landreform Law) yang dikeluarkan pada

tanggal 28 juni 1950, yaitu penduduk di

daerah pedesaan dibagi dalam : 1) Tuan

tanah (pemilik banyak tanah tapi tidak

menggarapnya sendiri); 2) Petani kaya

(pemilik tanah-lintah darat); 3) Petani

menengah (pemilik tanah yang

menggarapnya sendiri); 4) Petani miskin.

Semua lahan milik tuan tanah di sita oleh

negara untuk dibagikan secara merata

kepada petani penggarap tanah. Dalam

melaksanakan kebijakan ini, para kader

komunis disebar ke daerah pedalaman untuk

mengadakan pendaftaran terhadap tanah

milik perseorangan dan mendengar keluhan

dari parah buruh petani. Hampir seluruh

daerah yang mempunyai kader komunis

diinstruksikan untuk melakukan kekerasan

terhadap tuan tanah dan lintah darat.

Peristiwa ini di kenal dengan nama Revolusi

Perkembangan ekonomi…, Carla Tinaningsih, FIB UI, 2014

Page 8: PERKEMBANGAN EKONOMI CINA PASCA MAO …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-8/20392714-MK-Carla Tinaningsih...Communist China 1949-1969 : with a bibliography of selected materials on

5

Agraria (Tudi Gaige) yang berlangsung dari

bulan Juni 1950 sampai Desember 1952.7

Pada tanggal 29 Desember 1951

dalam waktu yang sama dilangsungkan pula

tiga gerakan besar-besaran yaitu :

1. Gerakan tiga anti, yaitu

pemberantasan terhadap korupsi,

birokratisme, dan pemborosan.

2. Gerakan lima anti, yaitu

pemberantasan terhadap penyuapan,

manipulasi pajak, penyalahgunaan

uang negara, penyalahgunaan milik

negara dan pembocoran rahasia

negara.

3. Dikeluarkan undang-undang

perkawinan, yang memberi

persamaan hak antara pria dan

wanita mengenai perkawinan

perceraian hak milik.

PKC mencanangkan program

rencana pembangunan lima tahun I

(repelita) tahun 1953-1957, pada tahun 1953

industrialisasi dan repelita pada dasarnya

merupakan rencana untuk pengembangan

industri berat. Untuk mengendalikan

sumber-sumber daya ekonomi yang

diperlukan bagi investasi industri

pemerintah RRC pada saat itu dengan cepat

menciptakan program ekonomi terencana

7 (Wibowo, 2007: 171)

dan terpusat, termasuk pertanian.

Pembangunan ekonomi dimulai dengan

menasionalisir industri berat yang sudah

ada, industri-industri lain dijadikan rekanan

penjualan kebutuhan negara, atau dijadikan

modal campuran negara-swasta.8

Setelah repelita yang dicanangkan

kemudian dilaksanakan oleh Mao Zedong,

pada bulan Juni 1956 Mao mengumumkan

kebijakan Seratus Bunga Berkembang,

kebijakan ini betujuan dengan maksud untuk

mendorong pertumbuhan seni-budaya dan

ilmu pengetahuan. Partai mendata dukungan

dari rakyat Cina yang terpelajar yang

dibutuhkan oleh negara dan mengajak para

intelektual untuk mengemukakan

pendapatnya terhadap perkembangan politik,

ekonomi, dan sosial di Cina pada saat itu.

Pada tahun 1957 partai memerintahkan

kepada kaum intelektual untuk memberikan

kritik kepada para pejabat pemerintah dari

tingkat yang paling rendah sampai ke tingkat

yang paling tinggi. Pada awalnya tidak

banyak yang mengkritik, namun kemudian

banyak kritik bermunculan dalam artikel

surat kabar, film, dan karya sastra mengenai

masalah birokratisme dan otoriterisme

dalam partai. Oleh karena itu, Mao

menyadari bahwa muncul banyak

8 (Wibowo, 2007: 138)

Perkembangan ekonomi…, Carla Tinaningsih, FIB UI, 2014

Page 9: PERKEMBANGAN EKONOMI CINA PASCA MAO …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-8/20392714-MK-Carla Tinaningsih...Communist China 1949-1969 : with a bibliography of selected materials on

6

ketidakpuasan dari kaum intelektual. Setelah

berbagai kritik masuk ke pemerintah Mao

segera mengeluarkan kebijakan baru, yaitu

kebijakan anti kanan.9

Mao ingin membangkitkan ekonomi

Cina melalui industrilisasi dan

memanfaatkan penduduk Cina yang banyak

untuk menjadi tenaga kerja dengan upah

yang murah. Oleh karena itu, Mao

mencanangkan kampanye Lompatan Jauh ke

Depan dengan tujuan mengungguli negara

kapitalis dalam waktu singkat dan menjadi

salah satu negara paling kaya, maju dan

berkuasa. Program industrialisasi akan

dicapai dalam waktu sepuluh sampai dengan

lima belas tahun. Akibat dari program

industrilisasi tersebut pabrik baja dan

industri terkait seperti tambang batu bara

bekerja terus-menerus untuk memperbesar

produksi, sehingga tenaga kerja produktif di

bidang agraris ditransfer seluruhnya ke

bidang industri menyebabkan kurangnya

tenaga petani yang menanam tanaman untuk

stok bahan pangan. Petinggi partai mengira

bahwa program ini berjalan dengan sukses

namun yang terjadi bencana kelaparan.

Rakyat yang dipekerjakan berketerampilan

9 Apabila seseorang dicap kanan (anasir-anasir

kapitalis) berarti dikucilkan dari dunia politik dan

kehilangan pekerjaan. Anak-anak dan keluarga dari

“orang kanan” akan mengalami diskriminasi dan

akan kehilangan masa depan mereka.

rendah sehingga produk yang dihasilkan

berkualitas rendah.10

Setelah mundurnya Mao karena

kegagalannya dalam program Lompatan

Jauh ke Depan, Liu Shaoqi melanjutkan

pemerintahan sebagai Presiden RRC. Liu

Shaoqi melakukan enam langkah upaya

pemulihan ekonomi yaitu, pertama memberi

insentif material seperti pembagian kapling

tanah untuk pribadi dan pasar bebas. Kedua,

perusahaan-perusahaan negara harus

dikelola dan dievaluasi berdasarkan efisiensi.

Ketiga, para pemimpin perusahaan diberi

kewenangan lebih besar untuk mengambil

kebijakan terkait dengan operasional

produksi. Keempat, sistem perencanaan

terpusat dibuat lebih fleksibel dengan

memberi kebebasan lebih besar kepada

pemerintah lokal dalam menentukan target

dan kuota produksi. Kelima,

mengedepankan akurasi dalam perolehan

data atau informasi di lapangan. Keenam, re-

organisasi partai dengan lebih menekankan

pada disiplin partai dan mekanisme kontrol

institusional.11

Upaya pemulihan ekonomi yang

dilakukan Liu menunjukkan hasil positif,

10

Sutopo, FX. 2009. China Sejarah Singkat.

Jogjakarta: Garasi 11

Akbar, Nanda. 2011. Transformasi Besar China:

Dinamika Negara dalam Kebangkitan Ekonomi.

Jogja: Jogja Mediautama

Perkembangan ekonomi…, Carla Tinaningsih, FIB UI, 2014

Page 10: PERKEMBANGAN EKONOMI CINA PASCA MAO …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-8/20392714-MK-Carla Tinaningsih...Communist China 1949-1969 : with a bibliography of selected materials on

7

pada tahun 1962 kondisi ekonomi di

pedesaan mulai membaik yaitu

berkembangnya industri-industri berskala

kecil dan menengah di pedesaan seperti

pabrik peralatan dan pertanian. Akan tetapi

upaya pemulihan ini kembali gagal karena

Revolusi Kebudayaan dilancarkan pada

tahun 1966 oleh Mao Zedong yaitu gerakan

anti kapitalisme. Gerakan ini menekankan

pada menghormati nilai-nilai kebangsaan

dan proletar masyarakat sosialis, menentang

kapitalisme, dan menolak nilai-nilai

tradisional Cina. Pada masa ini banyak

budayawan, ilmuwan, teknisi dan para

manajer perusahaan yang akhirnya di

penjara karena di tuduh kontra revolusi.

Selain itu, banyak bangunan dan gedung

yang di rusak, termasuk kelenteng dan

gereja. Revolusi Kebudayaan menyebabkan

suplai tenaga ahli terancam semakin

berkurang dan pengembangan IPTEK yang

sangat diperlukan untuk industrilisasi jangka

panjang menjadi terhambat, aktivitas politik

lebih menyita energi para pekerja pabrik,

daripada berusaha meningkatkan

produktivitas mereka. Sarana transportasi

yang seharusnya diperuntukkan untuk

menunjang distribusi barang-barang

produksi justru lebih banyak digunakan

untuk mobilitas pengawal merah (red

guards),12

sehingga industri kekurangan

suplai bahan mentah.13

Setelah kegagalan

ekonomi pada tahun 1960-an, PKC dibawah

kepemimpinan Deng Xiaoping mulai

mengupayakan peningkatan ekonomi,

mengembalikan stabilitas dalam negeri dan

memulihkan kepercayaan rakyat terhadap

kepemimpinan PKC.

Perkembangan Ekonomi Cina Pasca Mao

Zedong

Deng Xiaoping sebagai Ketua Komisi

Penasihat Pusat PKC telah menjadi tokoh

sentral dalam usaha modernisasi di Cina,

Deng terkenal dengan gagasan-gagasan yang

berciri pragmatis. Reformasi dan

Keterbukaan yang ditetapkan pada sidang

pleno ke-3 Komite Sentral PKC ke XI bulan

Desember 1978, sasaran utamanya adalah

mewujudkan cita-cita empat modernisasi (si

ge xiandaihua)14

yang sebelumnya telah

dicanangkan oleh Zhou Enlai yang

merupakan Perdana Menteri RRC. Prinsip

dasar program yang dimotori Deng

12 Pengawal merah adalah organisasi massa yang ditugaskan melakukan aksi lapangan untuk

membersihkan negara dari anasir-anasir kapitalis.

Kelompok ini beranggotakan anak-anak sekolah dan

mahasiswa berusia antara 15-25 tahun. 13

(Akbar, 2011: 35) 14

Pembangunan Ekonomi Terpadu yang meliputi

bidang-bidang : pertanian, industri, pertahanan

nasional, ilmu pengetahuan dan teknologi.

Perkembangan ekonomi…, Carla Tinaningsih, FIB UI, 2014

Page 11: PERKEMBANGAN EKONOMI CINA PASCA MAO …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-8/20392714-MK-Carla Tinaningsih...Communist China 1949-1969 : with a bibliography of selected materials on

8

Xiaoping ini adalah zou ziji de lu atau

‘berjalan di atas jalan sendiri’, yang

kemudian terus dikembangkan menjadi

konsep yang disebut zhongguo te se de

shihui zhuyi atau ‘Sosialisme dengan

karakteristik Cina’. Konsep ini mencakup 9

(sembilan) pokok pikiran yang pada

dasarnya mencerminkan cita-cita Cina untuk

‘berdiri di atas kaki sendiri’ dan

menyesuaikan Marxisme-Leninisme dengan

kondisi nyata di Cina. 9 (sembilan) pokok

pikiran itu adalah sebagai berikut :

1. Dalam pencapaian sosialisme :

mengambil jalan sendiri

2. Dalam tahap pencapaian sosialisme :

Cina ada di tahap awal sosialisme

3. Tugas dasar sosialisme :

membebaskan dan mengembangkan

tenaga produksi

4. Dalam hal gerakan : reformasi dan

pengembangan adalah juga revolusi

5. Dalam kaitan dengan dunia :

targetnya adalah perdamaian dan

kemajuan, Cina harus memanfaatkan

suasana damai untuk membangun

dirinya

6. Dalam pembangunan politik :

berlandaskan 4 prinsip dasar (si ge

yuanci)15

7. Mengajukan strategi tiga tahap

pencapaian sosialisme16

8. Partai Komunis Cina (PKC) adalah

kepemimpinan utama dengan basis

kekuatan kaum pekerja, petani,

intelektual, dan suku-suku di

berbagai wilayah Cina

9. Untuk mempersatukan Cina

diterapkan ‘sistem satu negara dua

sistem’ (yi guo liang ce)17

Sosialisme dengan karakteristik

Cina, kemudian dianggap sebagai salah satu

legitimasi bagi diterapkannya sistem

ekonomi pasar dari paham kapitalis

menggantikan sistem ekonomi terpusat yang

selama itu telah ditetapkan, dan terbukanya

Cina bagi investasi asing. 18

Oleh karena itu

15 (1) RRC tetap negara sosialis, (2) Diktatur

Demokrasi Rakyat, (3) Keunggulan PKC, (4)

Maoisme tetap merupakan ideologi negara, di terima

sebagai pegangan partai dan negara 16 Pertama, melipatgandakan GNP tahun 1980 dan

memenuhi kebutuhan dasar pangan dan sandang

rakyat pada akhir 1980-an. Kedua, melipatgandakan

lagi GNP tahun 1980 dan menjamin kehidupan yang

nyaman bagi rakyat sampai tahun 2000. Ketiga,

mencapai tingkat rata-rata negara maju pada

pertengahan abad mendatang. 17 Sistem ekonomi terpusat dan ekonomi pasar atau

sistem ekonomi pasar-sosialis 18

Muas, Tuty N. 2008. “30 Tahun Reformasi RRC:

Reformasi Gradual yang Penuh Penyesuaian” dalam

buku 30 Titik Balik Historiografi di Indonesia.

Jakarta: Wedatama Widya Sastra, hal. 324.

Perkembangan ekonomi…, Carla Tinaningsih, FIB UI, 2014

Page 12: PERKEMBANGAN EKONOMI CINA PASCA MAO …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-8/20392714-MK-Carla Tinaningsih...Communist China 1949-1969 : with a bibliography of selected materials on

9

pada tahun 1980 Cina menciptakan Zona

Ekonomi Khusus (Special Economic Zones),

yaitu di Propinsi Guangdong (kabupaten

Shenzhen, Zhuhai, Shantou) dan Fujian

(Pulau Xiamen). Para penanam modal asing

di zona ekonomi tersebut mendapat pelbagai

keringanan pajak, juga tersedia pelbagai

prasarana seperti : jalan raya, tenaga listrik,

dan pelabuhan.

Reformasi ekonomi Cina dimulai

dengan sektor pertanian dengan inti gerakan

reformis pada penekanan hak-hak milik

terutama atas tanah, liberalisasi harga

produk pertanian dan pengembangan pasar

domestik. Pada masa ini, sumbangan modal

asing dan perdagangan internasional relatif

tidak berarti bagi pertumbuhan ekonomi

Cina. Sampai sekitar tahun 1995, komposisi

tenaga kerja sekitar 80% berada di sektor

pertanian. Pada tahun 2000, angka tersebut

menurun menjadi sekitar 70% dari sekitar

711,5 juta angkatan kerja di tahun 2000, 499

juta penduduk bekerja di sektor pertanian.

Sebanyak 150 juta orang dari angka ini

diperkirakan migrasi ke daerah kota untuk

mencari pekerjaan yang menghasilkan

pendapatan yang lebih tinggi. Dari survey

pertanian di tahun 1996, sekitar 25% yang

hidup di pedesaan tidak bekerja sebagai

petani tetapi bekerja di industri

pedesaan/rumah tangga atau jasa-jasa.

Masuknya investasi asing dan peranan

perdagangan internasional di tahun 1980-an

pada perekonomian Cina menyebabkan

tumbuhnya industri-industri di wilayah

perkotaan.19

Pada Februari 1992, Deng Xiaoping

melakukan “perjalanan ke selatan”.

Perjalanan ini ditengarai sebagai tonggak

penentu dari sejarah Cina modern karena

ucapan Deng selama perjalanan itu memberi

pencerahan besar kepada semua pemimpin

rakyat Cina untuk meneruskan keterbukaan

dan meneruskan pembangunan ekonomi.

Sejak saat itu, kemajuan demi kemajuan

ekonomi dilaporkan baik dari Cina sendiri

maupun dari luar negeri.20

Dalam buku yang

berjudul Charting China's Future : Political,

Social, and International Dimensions,

menurut Jae Ho Chung (2006) kesuksesan

reformasi ekonomi Cina terkait pada 5

(lima) proses, yaitu : 1) Desentralisasi; 2)

Marketisasi adalah berorientasi pada

mekanisme pasar; 3) Diversifikasi

kepemilikan adalah penganekaragaman

kepemilikan; 4) Liberalisasi tidak hanya di

19 Eckaus, Richard. 1997. “China”, dalam Going

Global: Transition from Plan to Market in the World

Economy. Ed. Padma Desai. New York: Colombia

University Press, hal. 67. 20 Wibowo, Ignatius. 2004. Belajar dari Cina.

Jakarta: KOMPAS.

Perkembangan ekonomi…, Carla Tinaningsih, FIB UI, 2014

Page 13: PERKEMBANGAN EKONOMI CINA PASCA MAO …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-8/20392714-MK-Carla Tinaningsih...Communist China 1949-1969 : with a bibliography of selected materials on

10

bidang ekonomi tapi juga pemikiran21

; 5)

Internasionalisasi.

TEORI PERDAGANGAN

INTERNASIONAL DAN ASEAN

Teori Perdagangan Internasional

Dampak liberalisasi perdagangan

internasional akan berbeda antara negara

besar dan negara kecil. Negara besar dapat

mempengaruhi di perdagangan internasional

dengan menaikkan harga impor dan

menurunkan harga ekspornya. Sedangkan

negara kecil tidak dapat mempengaruhi

perdagangan internasional, negara kecil

harus menerima harga ekspor dan impor

dunia. Tujuan kebijakan perdagangan

internasional sebagai berikut: 1) autarki,

bermaksud untuk menghindar dari

pengaruh-pengaruh negara lain baik

pengaruh ekonomi, politik atau militer; 2)

kesejahteraan (welfare) dengan mengadakan

perdagangan internasional suatu negara akan

memperoleh keuntungan dari adanya

spesialisasi; 3) proteksi untuk melindungi

21 Liberalisasi pemikiran yaitu menentang konsep

perekonomian terencana dan terpusat yang dianggap

unggul, juga pengendalian atas badan-badan usaha

oleh pemerintah, oleh karena itu Deng mengeluarkan

slogan “kaya adalah mulia”yang bertujuan untuk

mengubah pola pikir masyarakat petani tradisional

yang pada umumnya cepat puas dan berpedoman

bahwa hidup bukan untuk bekerja sehingga

mendorong mereka agar mengaktualisasikan diri.

industri dalam negeri dari persaingan barang

impor; 4) keseimbangan neraca

pembayaran22

; 5) pembangunan ekonomi.23

Tarif adalah pembebanan pajak terhadap

barang-barang yang melewati batas suatu

negara, tarif digolongkan menjadi tiga, yaitu

(a) Bea Ekspor adalah pajak/bea yang

dikenakan terhadap barang yang di angkut

menuju negara lain, (b) Bea transito adalah

pajak/bea yang dikenakan terhadap barang-

barang yang melewati wilayah suatu negara

dengan ketentuan barang tersebut sebagai

tujuannya negara lain, (c) Bea impor adalah

pajak/bea yang dikenakan terhadap barang-

barang yang masuk suatu negara dengan

ketentuan bahwa negara tersebut menjadi

tujuan akhir.24

Sedangkan terdapat alasan

pembebanan tarif dalam perdagangan

internasional : (1) Memperbaiki dasar

tukar/Terms of Trade (TOT),25

(2)

22

Kebijakan yang berbentuk pengawasan devisa

(exchange control), pengawasan devisa tidak hanya

mengatur/mengawasi lalu lintas barang tetapi juga

modal (uang). 23 Kebijakan pembangunan ekonomi misalnya :

perlindungan terhadap industri dalam negeri,

mengurangi impor barang konsumsi nonessensial (konsumsi barang mewah) dan mendorong impor

barang-barang yang essensial, mendorong ekspor dan

sebagainya. 24 Nopirin. 1995. Ekonomi Internasional.

Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. 25Term Of Trade atau dasar tukar ialah perbandingan

harga ekspor dengan harga impor, karena TOT

pengaruhnya besar sekali terhadap kesejahteraan

Perkembangan ekonomi…, Carla Tinaningsih, FIB UI, 2014

Page 14: PERKEMBANGAN EKONOMI CINA PASCA MAO …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-8/20392714-MK-Carla Tinaningsih...Communist China 1949-1969 : with a bibliography of selected materials on

11

Perlindungan terhadap industri yang sedang

tumbuh, (3) Diversivikasi: semakin banyak

jenis barang yang dihasilkan ekonomi

negara itu akan semakin stabil karena

penurunan harga satu jenis produk mungkin

dapat diimbangi dengan harga barang lain,

(4) Employment : dapat memperluas

kesempatan kerja (pembebanan tarif

menurunkan impor dan menaikan ekspor),

(5) Anti dumping. TOT besar sekali

pengaruhnya terhadap kesejahteraan suatu

bangsa dan juga sebagai pengukur posisi

perdagangan luar negeri suatu bangsa.

Integrasi ekonomi menjanjikan

peningkatan kesejahteraan bagi negara-

negara di dalamnya, di antaranya melalui

pembukaan akses pasar lebih besar,

dorongan mencapai efisiensi dan daya saing

ekonomi lebih tinggi, termasuk terbukanya

peluang penyerapan tenaga kerja yang lebih

besar. Integrasi ekonomi akan mendorong

masuknya investasi, yang selanjutnya akan

mendorong pertumbuhan, dan pada akhirnya

dapat menurunkan tingkat kemiskinan.

Adanya restrukturisasi industri yang

bertujuan untuk meningkatkan kapasitas

produksi, kualitas dan efisiensi sehingga

pada akhirnya akan tercipta struktur industri

yang lebih sehat. Bukti empiris dari hal ini

suatu negaradan mengukur posisi perdagangan luar

negeri suatu negara.

dapat ditemukan di kawasan Uni Eropa, di

mana struktur industri kawasan tersebut

periode pasca integrasi ditandai dengan

jumlah perusahaan yang lebih sedikit,

namun lebih besar dan lebih efisien. Kondisi

ini pada akhirnya akan menciptakan

atmosfer yang memacu masuknya Foreign

Direct Investment (FDI) yang selanjutnya

akan membantu menstimulasi pertumbuhan

ekonomi melalui perbaikan teknologi,

penciptaan lapangan kerja, pembangunan

sumber daya manusia (human capital) dan

akses yang lebih luas ke pasar dunia.26

Melalui efek terhadap pertumbuhan

ekonomi, FDI selanjutnya dapat

berkontribusi pada pengentasan kemiskinan.

FDI dapat juga membantu meningkatkan

pendapatan pemerintah, yang dapat

digunakan untuk membiayai jaring

pengaman sosial untuk kaum miskin,

melalui kontribusi pajak dan secara tidak

langsung dengan menstimulasi pertumbuhan

dan memperluas wajib pajak.

Association of South East Asia Nations

(ASEAN)

ASEAN didirikan pada tanggal 8

Agustus 1967 oleh lima negara Asia

26 http://www.gaikindo.or.id/download/industri-

policies/k-bank-indonesia/OEI-2008-2012.pdf

diakses pada tanggal 29 Desember 2011 pukul 09.00

wib

Perkembangan ekonomi…, Carla Tinaningsih, FIB UI, 2014

Page 15: PERKEMBANGAN EKONOMI CINA PASCA MAO …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-8/20392714-MK-Carla Tinaningsih...Communist China 1949-1969 : with a bibliography of selected materials on

12

Tenggara yaitu Indonesia, Filipina,

Malaysia, Singapura, dan Thailand. Tujuan

organisasi regional ini adalah untuk

meningkatkan pertumbuhan ekonomi

negara-negara anggotanya secara bersama

dengan semangat persamaan dan

persaudaraan. Secara spesifik dinyatakan

bahwa negara-negara anggota ASEAN akan

berusaha sekuat tenaga untuk melakukan

kerjasama ekonomi seefektif mungkin di

antara sesamanya mealui perluasan

perdagangan di wilayah Asia Tenggara.

Peningkatan kerjasama ekonomi ASEAN

secara lebih intensif dan terarah baru

dilakukan setelah diadakan KTT Bali pada

bulan Februari 1976, menghasilkan

Deklarasi Kesepakatan ASEAN yang isinya

antara lain negara anggota akan mengambil

langkah-langkah kerjasama dalam program

pembangunan nasional dan regional mereka

serta sejauh mungkin akan memanfaatkan

sumber-sumber yang dapat diperoleh di

wilayah ASEAN untuk saling melengkapi

perluasan ekonominya masing-masing.27

Kerjasama ekonomi ASEAN

meliputi kerjasama komoditas dasar

terutama pangan dan energi, kerjasama

industri, perdagangan, dan pendekatan

bersama terhadap masalah komoditas

27

ASEAN Document Series.1985. 1967-1985.

Jakarta: ASEAN Secretariat, hal. 2.

internasional serta masalah ekonomi

lainnya. Dalam perjanjian persahabatan dan

kerjasama di Asia Tenggara, antara lain

dinyatakan bahwa anggota ASEAN akan

bekerja sama untuk meningkatkan

pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia

Tenggara. Peningkatan tersebut dilakukan

dengan perluasan pertanian, industri, dan

perdagangan serta memperbaiki

infrastruktur ekonomi yang saling

menguntungkan bagi rakyat negara-negara

Asia Tenggara. Berkaitan dengan itu,

mereka akan melanjutkan penjajakan pada

semua kesempatan bagi kerjasama yang

lebih erat dan saling menguntungkan dengan

negara-negara lain, organisasi-organisasi

internasional dan regional di luar wilayah

Asia Tenggara.

EKONOMI CINA DAN KERJASAMA

DENGAN ASEAN

Perkembangan Ekonomi Cina

Sejak tahun 2005 perkembangan

ekonomi, perdagangan dan industri Cina

mengalami peningkatan, begitu pula dampak

keanggotaan Cina di World Trade

Organization (WTO) juga telah memberikan

arti yang positif, terintergrasinya kegiatan

perekonomian, perdagangan dan industri

Cina dengan pasar global menyebabkan

Perkembangan ekonomi…, Carla Tinaningsih, FIB UI, 2014

Page 16: PERKEMBANGAN EKONOMI CINA PASCA MAO …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-8/20392714-MK-Carla Tinaningsih...Communist China 1949-1969 : with a bibliography of selected materials on

13

terjadinya ekspansi besar-besaran dari

industri manufaktur Cina ke seluruh dunia,

maka pada tahun 2005 perkembangan

ekonomi Cina ditandai dengan sebagai

‘world’s foremost manufacturing

base,’sehingga menjadi salah satu negara

terkemuka di Asia. Tiga implikasi penting

dari perkembangan ekonomi Cina yang

bercirikan pada industri manufaktur dan

teknologi tinggi, yaitu :

1. Perekonomian Cina dapat

dikatakan sudah masuk dalam

taraf berorientasi pada

mekanisme pasar.

2. Perekonomian Cina tidak saja

amat besar dalam ukurannya

dibanding periode 1990-an, tapi

strukturnya juga berbeda, dan

dapat dikatakan perekonomian

Cina kini lebih maju.

3. Faktor dan peran ‘political

imperative of high economic

growth’,28

yang telah menjadi

satu kesatuan yang cukup kuat

bagi proses pembangunan Cina.

Dalam mendukung kebijakan

ekonomi Cina yang bersifat industrialis atau

28

Pemerintah daerah diberi otonomi untuk mengelola

dan mengontrol perekonomian di daerah masing-

masing, termasuk wewenang membuat kebijakan

terkait dengan investasi asing dan perdagangan luar

negeri untuk membantu mendorong pertumbuhan

ekonomi di daerah.

world’s foremost manufacturing base,

pemerintah Cina melakukan berbagai

reformasi yang pada intinya pertumbuhan

ekonomi harus memperkuat legitimasi

politik pemerintah, hal ini ditandai dengan

reformasi perusahaan pemerintah,

pembangunan non-state enterprise,

perkembangan small and medium

enterprise, dan reformasi sistem

perbankan.29

Semua Reformasi yang menyangkut

Perusahaan Pemerintah (SOE atau Stated

Own Enterprise) berhubungan dengan dua

kata kunci yaitu ‘power-delegating and

profit sharing (fangquan rangli)’, kedua hal

tersebut menjadi penting dalam mengatasi

berbagai masalah yang biasa terjadi pada

SOE, untuk mengatasi hal-hal tersebut

terdapat beberapa hal yang harus menjadi

prioritas antara lain, (a) kekuatan

pengambilan keputusan terkosentrasi pada

pemerintah pusat, (b) pemerintah

mengimplementasikan intervensi

administratif pada pihak pengusaha, (c) para

manajer dan pekerjanya bersifat

menyesuaikan kebijakan dengan keinginan

pemerintah, (d) Partai maupun organ

29 Djafar, Zainuddin. 2008. Indonesia, ASEAN &

Dinamika Asia Timur. Jakarta : Pustaka Jaya, hal.

90.

Perkembangan ekonomi…, Carla Tinaningsih, FIB UI, 2014

Page 17: PERKEMBANGAN EKONOMI CINA PASCA MAO …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-8/20392714-MK-Carla Tinaningsih...Communist China 1949-1969 : with a bibliography of selected materials on

14

tertentu dari pemerintah dapat menunjuk

orang tertentu di SOE.

Pembangunan Non-State Enterprise

(NSE), selama periode 1980-an perusahaan-

perusahaan swasta di tingkat kotamadya dan

pedesaan muncul sebagai pemain yang amat

penting, pada tahun 1992 gross output

value30

perusahaan-perusahaan swasta

tersebut telah melebihi nilai finansial sekitar

1,600 milyar renminbi (RMB) yang juga

berarti bahwa pertumbuhan ekonomi

industri manufaktur Cina amat kuat

fondasinya. Perusahaan swasta di tingkat

kotamadya dan desa masing-masing

mempunyai ciri khas dan karakteristik

dalam hal produk, penguasaan teknologi

serta prioritas jangkauan pasar ekspornya.

Manajemen yang merupakan unsur penting

dari setiap usaha swasta menjadi target

utama pada Reformasi Small and Medium

Enterprise (SME), inti reformasi yaitu

memaksimalkan manajemen SME untuk

dapat meningkatkan seoptimal mungkin

tingkat produksi dan pendapatan. SME telah

mengambil peran hampir dua pertiga yang

turut mengendalikan perekonomian Cina.31

30 Gross output value merupakan analisa pendapatan

kotor yang dapat menghitung total pendapatan dari

jumlah produksi yang dihasilkan dan disesuaikan

dengan harga barang yang dihasilkan per satuan. GO

= Jumlah Produksi (kg) x Harga (Rp) 31

(Djafar, 2008: 89)

Sistem ekonomi terpusat yang dianut

Cina terdapat beberapa karakteristik dari

sistem uang yaitu uang adalah atau hanya

finansial, uang adalah pasif dimana hanya

digunakan untuk harga (pricing) dan

pencatatan (accounting), bank hanya

berfungsi sebagai kasir termasuk untuk

pembayaran pajak dan lain-lain, individu

maupun rumah tangga tidak diperbolehkan

berpartisipasi pada kegiatan finansial,

kecuali membuka deposit accounts. Cina

juga melakukan pengembangan dan

perbaikan pasar uang dengan fokus sebagai

berikut ; (a) mengembangkan pasar modal

yang sesuai dengan apa yang sudah berjalan

di negara-negara maju lainnya, (b)

mengembangkan pasar uang dengan

mengembangkan pinjaman antar bank dan

pemberian diskon pada surat berharga

(commercial papers), (c) memberikan

dukungan penuh pada berbagai organisasi

penghubung dibidang pelayanan,

komunikasi, notarisasi dan supervisi, (d)

mereformasi sistem mata uang asing.32

Cina menunjukkan kebijakan

ekonomi dan perdagangannya demikian

aktif dan progresif sejak tahun 1980-an,

perkembangan tersebut dari waktu ke waktu

menunjukan peningkatan kuantitas dan

32

Ibid

Perkembangan ekonomi…, Carla Tinaningsih, FIB UI, 2014

Page 18: PERKEMBANGAN EKONOMI CINA PASCA MAO …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-8/20392714-MK-Carla Tinaningsih...Communist China 1949-1969 : with a bibliography of selected materials on

15

kualitas, pertumbuhan ekonomi terus

mengalami peningkatan kemajuan yang

cukup signifikan. Demikian pula dalam hal

perkembangan perdagangan Cina yang tidak

hanya meningkat tapi juga muncul sebagai

‘one of giant market.’ Globalisasi

perdagangan mengakibatkan liberalisasi

lintas barang dan jasa menjadi tidak

terbatasi. Dalam hal ini faktor tersebut bisa

dimanfaatkan oleh Cina sehingga

mengakibatkan negara Cina menjadi pionir

di dalam perdagangan internasional

khususnya di kawasan Asia.

Kerjasama Cina-ASEAN

Pasca Perang Dingin, kekuatan-

kekuatan geopolitik baru muncul dalam

akhir tahun 1980-an, cenderung

meningkatkan hubungan Cina-ASEAN.

Cina secara konsisten dan terbuka

menyatakan sokongannya kepada organisasi

ASEAN, dan mengadakan forum diskusi

terhadap issu kepentingan Cina dan

ASEAN. Perubahan hubungan Cina-

ASEAN dimulai setelah Deng Xiaoping

melancarkan reformasi politik ekonominya.

Sejak akhir tahun 70-an, Deng membuat

Cina mulai terbuka dengan dunia luar dan

mulai membuka pintu bagi investasi asing.

Maka perdagangan Cina-ASEAN telah

melonjak menjadi 7%-8% dari total

pendapatan Cina. Selama bertahun-tahun,

dua ciri utama telah masuk ke dalam

struktur perdagangan Cina-ASEAN.

Pertama, pasar ASEAN merupakan saluran

yang sangat penting bagi hasil pertanian dan

produk industri ringan yang diekspor Cina

ke luar negeri. Kedua, Cina telah

mengembangkan suatu pola perdagangan

yang tangguh dengan berusaha mencapai

surplus perdagangan dengan negara-negara

berkembang dengan mendorong ekspor

beras, bahan pangan, produk-produk

tradisional dan berbagai barang manufaktur

yang padat karya, sementara defisit

perdagangan dengan negara-negara industri

dengan mengimpor pangan murah

(gandum), peralatan modal dan teknologi.33

Ada beberapa faktor yang menyebabkan

Cina membangun hubungan di bidang

ekonomi dengan ASEAN, yaitu :

1. Kebijakan Cina dalam hal

berhubungan dengan tetangga

secara bersahabat

2. Kedekatan geografis dan sejarah

serta budaya dengan ASEAN

3. Keterbatasan bahan mentah di

Cina dan kepentingan nasional

Cina yang ingin menggantikan

33 Wong, John. 1999. Politik Cina di Negara Asia

Tenggara. Jakarta: Pustaka Pelajar.

Perkembangan ekonomi…, Carla Tinaningsih, FIB UI, 2014

Page 19: PERKEMBANGAN EKONOMI CINA PASCA MAO …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-8/20392714-MK-Carla Tinaningsih...Communist China 1949-1969 : with a bibliography of selected materials on

16

posisi hegemoni dalam

perekonomian dengan Jepang

Tahun 1982, perekonomian Cina

telah secara progresif terbuka terhadap

perdagangan luar negeri yang lebih besar

dan pemasukan modal asing serta

dibolehkan bereaksi terhadap kebebasan

yang lebih besar dari kekuatan-kekuatan

pasar. Meningkatnya fleksibilitas politik dan

ekonomi mempermudah Cina memasuki

kerjasama pembangunan dengan ASEAN

atas dasar non-ideologi, manfaat

perdagangan itu tentu saja timbal balik. Dari

sudut pandang ASEAN, peningkatan

perdagangan dengan Cina dianggap sebagai

salah satu cara terpenting untuk

mendiversifikasikan konsentrasi

perdagangannya yang sangat geografis itu.

Pertumbuhan Cina-ASEAN pada umumnya

adalah sesuai dengan strategi diversifikasi

pasar jangka panjang yang hendak

dilaksanakan oleh pemerintah negara-negara

ASEAN. Secara keseluruhannya dipandang

dari perspektif ASEAN, perdagangan Cina-

ASEAN adalah didasarkan atas landasan

ekonomis yang kuat. Bagi ASEAN, Cina

adalah pasar raksasa bagi produk yang

dihasilkan ASEAN. Sementara ASEAN

merupakan pasar bagi produk Cina seperti

tekstil, barang-barang konsumen, sepeda

motor, dan barang elektronik. ASEAN juga

kawasan menarik bagi para turis asal Cina.

Lebih dari dua juta turis Cina mengunjungi

negara-negara ASEAN sepanjang tahun

2000.34

Dinamika perluasan hubungan

ekonomi Cina-ASEAN dipengaruhi oleh

kekuatan-kekuatan ekonomi internalnya

sendiri dan prospek untuk pertumbuhan

perdagangan Cina-ASEAN sangat

bergantung pada keberhasilan usaha

modernisasi Cina yang sedang berlangsung.

Ekonomi Cina tumbuh begitu cepat dalam

perdagangan global dan manufaktur. Antara

tahun 1985-2003, Pertumbuhan ekonomi riil

Cina tumbuh secara konsisten yaitu dengan

rata-rata pertumbuhan 9% setiap tahunnya.

Pada 2004, pangsa perdagangan global Cina

mencapai sekitar 6%. Pada tahun 2005 Cina

sudah melesat melampaui sebagian besar

negara Eropa dalam ukuran ekonomi, dan

mengambil alih peran Jepang sebagai

pedagang tingkat dunia.35

Dengan kekuatan

yang sedang meningkat, baik Cina mencari

peluang yang lebih besar melalui

multilateralisme dan kerjasama regional.

34 Cipto, Bambang. 2007. Hubungan Internasional di

Asia Tenggara, Teropong Dinamika terhadap

Dinamika, Realitas dan Masa Depan. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, hal.179. 35 Engardio, Pete. 2007. CHINDIA: Strategi China

dan India Menguasai Bisnis Global (Chindia: How

China and India are Revolutionizing Global

Business). Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer.

Perkembangan ekonomi…, Carla Tinaningsih, FIB UI, 2014

Page 20: PERKEMBANGAN EKONOMI CINA PASCA MAO …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-8/20392714-MK-Carla Tinaningsih...Communist China 1949-1969 : with a bibliography of selected materials on

17

Cina melihat ASEAN untuk kepentingan

strategis Cina terutama dalam hal

perdagangan dan investasi. Keterlibatan dan

partisipasi dalam proses regional seperti

ACFTA sangat penting dengan tujuan untuk

memperoleh manfaat dari kerjasama

regional, membangun kekuatan yang lebih

besar, memainkan peranan, serta menjaga

keseimbangan.

Pembentukan ASEAN – Cina Free Trade

Area (ACFTA)

Penandatangan Kerangka

Kesepakatan atas Kerja sama Ekonomi

Cina-ASEAN pada tahun 2002

menunjukkan adanya usaha perbaikan

hubungan antara negara-negara anggota

ASEAN dan Cina. Kesepakatan ini

selanjutnya berkembang menjadi

Kesepakatan Perdagangan Bebas Bilateral

ASEAN-Cina (ACFTA). Di atas kertas,

keputusan ASEAN dan Cina untuk

membentuk kesepakatan tersebut

menggambarkan perluasan hubungan

ekonomi dan politik di antara kedua pihak.

ACFTA merupakan kerjasama perdagangan

bebas antara negara-negara anggota ASEAN

dengan Cina mengenai penurunan tarif, bea

masuk dan pajak. Kerjasama ini berlaku

untuk semua negara ASEAN sesuai dengan

kesepakatan yang telah ditandatangani.

Tabel 1. Skema Penurunan Tarif ASEAN-Cina

ASEAN 6 and China X = Applied MFN

Tariff Rate

ACFTA Preferential Tariff Rate (Not later than 1 January)

2005* 2007 2009 2010

X ≥ 20% 20 12 5 0

15% ≤ X < 20% 15 8 5 0

10% ≤ X < 15% 10 8 5 0

5% < X < 10% 5 5 0 0

X ≤ 5% Standstill 0 0

*The fist date of implementation shall be 1 July 2005

Sumber: Ignatius Wibowo dan Syamsul Hadi (2009). Merangkul Cina, Hubungan

Indonesia-Cina Pasca-Soeharto.

Berdasarkan Tabel 1, semua produk

pangan kecuali beras36

dengan tarif awal

36 Beras yang merupakan makanan pokok bagi

sebagian besar anggota negara ASEAN, sehingga

beras tidak dimasukkan karena sifat sensitivitas

produk di negara-negara ASEAN. Integrasi ekonomi

lebih besar atau sama dengan 20%, pada mengutamakan produk yang mempunyai harga

murah dan kualitas serta kuantitas baik, sehingga

bagi negara yang tidak siap terhadap adanya

liberalisasi pangan maka negara tersebut akan lebih

banyak mengimpor beras daripada mengekspor beras.

Perkembangan ekonomi…, Carla Tinaningsih, FIB UI, 2014

Page 21: PERKEMBANGAN EKONOMI CINA PASCA MAO …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-8/20392714-MK-Carla Tinaningsih...Communist China 1949-1969 : with a bibliography of selected materials on

18

tahun 2007 akan diturunkan menjadi 12%,

kemudian turun secara bertahap menjadi 5%

pada tahun 2009. Semua produk pangan

kecuali beras dengan tarif awal 15% dan

dibawah 20% akan diturunkan menjadi 8%

pada tahun 2007 dan menjadi 5% pada tahun

2009. Begitu juga terhadap semua produk

pangan kecuali beras dengan tarif awal 10%

dan dibawah 15%. Semua produk pangan

kecuali beras dengan tarif awal dibawah 5%

hingga 10% akan diturunkan pada 2009

menjadi 0%.

Dalam kerjasama perdagangan bebas

antara ASEAN dengan Cina mengatur

tentang kesepakatan penurunan tarif dan

kerjasama dalam penghapusan tarif untuk

mempermudah perdagangan internasional

seperti yang ada pada WTO. Keputusan

untuk membentuk zona perdagangan bebas

antara ASEAN dan Cina merupakan

tanggapan terhadap usulan yang muncul dari

mantan Perdana Menteri Cina, Zhu Rongji,

saat dilangsungkannya KTT ASEAN

keenam pada bulan November 2000.

Selanjutnya pada bulan November 2002,

ASEAN dan Cina menandatangani

Kerangka Kesepakatan Kerjasama Ekonomi

Menyeluruh antara ASEAN dan Cina.

Kerangka kerjasama ini meresmikan

komitmen ASEAN dan Cina untuk

memperkuat kerjasama ekonomi. Didalam

framework tersebut disepakati pentahapan

pembentukan perdagangan bebas untuk

barang pada tahun 2004, sektor jasa tahun

2007, dan investasi tahun 2009. Sementara

dari sisi kesiapan perdagangan bebas bagi

ASEAN juga berlaku bertahap. Perdagangan

bebas mulai berlaku tahun 2010 antara Cina

dengan ASEAN-6 yaitu untuk Indonesia,

Singapura, Thailand, Malaysia, Philipina,

dan Brunei. Sementara tahun 2015 berlaku

bagi Cina dengan ASEAN-4 yaitu Kamboja,

Vietnam, Laos, dan Myanmar.37

Terdapat enam elemen penting

dalam Kerangka Kesepakatan Kerjasama

Ekonomi Menyeluruh antara ASEAN dan

Cina, meliputi: (1) perdagangan dan

langkah-langkah fasilitasi (mencakup

berbagai isu seperti penghapusan hambatan

non-tarif, pengakuan standar di masing-

masing pihak dan penilaian prosedur bagi

sektor jasa); (2) bantuan teknis dan

pengembangan kapasitas bagi negara-negara

anggota yang baru di ASEAN; (3) langkah-

langkah promosi perdagangan yang

konsisten dengan peraturan di WTO; (4)

perluasan kerjasama dalam bidang

keuangan, pariwisata, pertanian,

pengembangan sumber daya manusia, hak

atas kekayaan intelektual (HaKI); (5)

37

(Wibowo, 2009: 238)

Perkembangan ekonomi…, Carla Tinaningsih, FIB UI, 2014

Page 22: PERKEMBANGAN EKONOMI CINA PASCA MAO …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-8/20392714-MK-Carla Tinaningsih...Communist China 1949-1969 : with a bibliography of selected materials on

19

pembentukan ACFTA dalam jangka waktu

10 tahun, dengan perlakuan khusus dan

berbeda diberikan ke negara-negara anggota

baru ASEAN; dan (6) pembentukan

lembaga-lembaga yang diperlukan untuk

menjalankan komitmen kerangka kerjasama.

Kesepakatan Perjanjian ini bertujuan untuk:

1. Memperkuat dan meningkatkan

kerjasama ekonomi, perdagangan

dan investasi kedua pihak.

2. Meliberalisasi perdagangan barang,

jasa dan investasi.

3. Mencari area baru dan

mengembangkan kerjasama ekonomi

yang saling menguntungkan kedua

pihak.

4. Memfasilitasi integrasi ekonomi

yang lebih efektif dengan negara

anggota baru ASEAN dan

menjembatani gap yang ada di kedua

belah pihak.

Kedua pihak juga menyepakati untuk

memperkuat dan meningkatkan kerjasama

ekonomi melalui: penghapusan tarif dan

hambatan non tarif dalam perdagangan

barang, liberalisasi secara progresif

perdagangan jasa membangun investasi

yang kompetitif dan terbuka dalam kerangka

ACFTA.38

38

(Wibowo, 2009: 238)

Kondisi ini pada akhirnya akan

menciptakan atmosfer yang memacu

masuknya Foreign Direct Investment (FDI)

yang selanjutnya akan membantu

menstimulasi pertumbuhan ekonomi melalui

perbaikan teknologi, penciptaan lapangan

kerja, pembangunan sumber daya manusia

(human capital) dan akses yang lebih luas

ke pasar dunia. Melalui efek terhadap

pertumbuhan ekonomi, FDI selanjutnya

dapat berkontribusi pada pengentasan

kemiskinan. FDI dapat juga membantu

meningkatkan pendapatan pemerintah, yang

dapat digunakan untuk membiayai jaring

pengaman sosial untuk kaum miskin,

melalui kontribusi pajak dan secara tidak

langsung dengan menstimulasi pertumbuhan

dan memperluas wajib pajak.

KESIMPULAN

Reformasi Cina yang dicanangkan

oleh Deng Xiaoping pada tahun 1978,

melalui program Reformasi dan

Keterbukaan (Gaige Kaifang) telah

membawa Cina kepada sebuah sistem

perekonomian baru ala Cina yaitu sistem

pasar-sosialis. Reformasi ini membuat Cina

terbuka dengan dunia luar dan membuka

pintu bagi investasi asing. Oleh karena itu

pada tahun 1980 Cina menciptakan Zona

Ekonomi Khusus (Special Economic Zones),

Perkembangan ekonomi…, Carla Tinaningsih, FIB UI, 2014

Page 23: PERKEMBANGAN EKONOMI CINA PASCA MAO …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-8/20392714-MK-Carla Tinaningsih...Communist China 1949-1969 : with a bibliography of selected materials on

20

yaitu di Propinsi Guangdong (Kabupaten

Shenzhen, Zhuhai, Shantou) dan Fujian

(Pulau Xiamen). Para penanam modal asing

di zona ekonomi tersebut mendapat pelbagai

keringanan pajak, juga tersedia pelbagai

prasarana seperti : jalan raya, tenaga listrik,

dan pelabuhan.

Bahwa kunci kesuksesan reformasi

ekonomi Cina terkait pada 5 (lima) proses,

yaitu : 1) Desentralisasi; 2) Marketisasi; 3)

Diversifikasi kepemilikan; 4) Liberalisasi

tidak hanya dibidang ekonomi tapi juga

pemikiran; 5) Internasionalisasi (Jae Ho

Chung, 2006). Ini terlihat pada tahun 2005

perkembangan ekonomi, perdagangan dan

industri Cina mengalami peningkatan, hal

ini ditandai dengan Cina menjadi salah satu

negara ‘world’s foremost manufacturing

base’ di Asia. Dalam mendukung kebijakan

ekonomi Cina yang bersifat ‘world’s

foremost manufacturing base,’ pemerintah

Cina melakukan berbagai reformasi yaitu

reformasi perusahaan pemerintah,

pembangunan Non-State Enterprise (NSE),

perkembangan Small and Medium

Enterprise (SME), dan reformasi sistem

perbankan.

ASEAN-Cina Free Trade Area

(ACFTA) merupakan kerjasama

perdagangan bebas antara negara-negara

anggota ASEAN dengan Cina mengenai

penurunan tarif, bea masuk dan pajak.

ACFTA dibentuk bertujuan untuk:

memperkuat dan meningkatkan kerjasama

ekonomi, perdagangan dan investasi kedua

pihak, meliberalisasikan perdagangan

barang, jasa dan investasi, mencari area baru

dan mengembangkan kerjasama ekonomi

yang saling menguntungkan kedua pihak

dan memfasilitasi integrasi ekonomi yang

lebih efektif dengan negara anggota baru

ASEAN juga menjembatani gap yang ada di

kedua belah pihak. Dua faktor yang

menjadikan tercapainya kerjasama

perdagangan bebas antara Cina dengan

ASEAN. Pertama, ASEAN merupakan pasar

bagi produk Cina seperti tekstil, barang-

barang konsumen, sepeda motor, dan barang

elektronik. Kedua, bagi ASEAN, Cina

merupakan pasar raksasa bagi produk yang

dihasilkan ASEAN.

Integrasi ekonomi Cina dengan

ASEAN menjanjikan peningkatan

kesejahteraan bagi negara-negara yang

tergabung didalamnya, hal ini karena

integrasi ekonomi mendorong masuknya

Foreign Direct Investment (FDI) yang akan

membantu menstimulasi pertumbuhan

ekonomi yang dapat berkontribusi pada

pengentasan kemiskinan melalui perbaikan

teknologi, penciptaan lapangan kerja,

pembangunan sumber daya manusia (human

Perkembangan ekonomi…, Carla Tinaningsih, FIB UI, 2014

Page 24: PERKEMBANGAN EKONOMI CINA PASCA MAO …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-8/20392714-MK-Carla Tinaningsih...Communist China 1949-1969 : with a bibliography of selected materials on

21

capital) dan memperluas akses ke pasar

dunia.

DAFTAR ACUAN

Buku dan Jurnal

Akbar, Nanda. 2011. Transformasi Besar

China: Dinamika Negara dalam

Kebangkitan Ekonomi. Jogja: Jogja

Mediautama.

ASEAN Document Series. 1985. 1967-1985.

Jakarta: ASEAN Secretariat.

Cipto, Bambang. 2007. Hubungan

Internasional di Asia Tenggara,

Teropong Dinamika terhadap

Dinamika, Realitas dan Masa Depan.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Cheng, Chu-yuan. 1971. The Economy of

Communist China 1949-1969 : with a

bibliography of selected materials on

Chinese economic development. Ann

Arbor: University of Michigan, Center

for Chinese Studies.

Chilcote, Ronald H. 2004. Teori

Perbandingan Politik, Penelusuran

Paradigma (Theories of Comparative

Politics The Search for a Freedom).

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Chung, Jae Ho. 2006. Charting China's

Future : Political, Social, and

International Dimensions. United

States of America: Rowman &

Littlefield Publishers, Inc.

Djafar, Zainuddin. 2008. Indonesia, ASEAN

& Dinamika Asia Timur. Jakarta:

Pustaka Jaya.

Eckaus, Richard. 1997. “China”, dalam

Going Global: Transition from Plan to

Market in the World Economy. Ed.

Padma Desai. New York: Colombia

University Press.

Engardio, Pete. 2007. CHINDIA: Strategi

China dan India Menguasai Bisnis

Global (Chindia: How China and

India are Revolutionizing Global

Business). Jakarta: PT Bhuana Ilmu

Populer.

Kompas, 2006. Cermin dari Cina Geliat

Sang Naga di Era Globalisasi.

Jakarta: Buku Kompas.

Muas, Tuty N. 2008. “30 Tahun Reformasi

RRC: Reformasi Gradual yang Penuh

Penyesuaian” dalam buku 30 Titik

Balik Historiografi di Indonesia.

Jakarta: Wedatama Widya Sastra.

Nopirin, 1995. Ekonomi Internasional.

Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Sutopo, FX. 2009. China Sejarah Singkat.

Jogjakarta: Garasi.

Wibowo, Ignatius. 2004. Belajar dari Cina.

Jakarta: KOMPAS.

Wibowo, Ignatius dan Syamsul Hadi. 2009.

Merangkul Cina, Hubungan

Indonesia-Cina Pasca-Soeharto.

Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Wibowo, Priyanto. 2007. Perubahan Sosial

Cina Tahap Pertama: Mao dan

Pedesaan (1949-1959). Depok:

Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya

(FIB) UI.

Wong, John. 1999. Politik Cina di Negara

Asia Tenggara. Jakarta: Pustaka

Pelajar.

Perkembangan ekonomi…, Carla Tinaningsih, FIB UI, 2014

Page 25: PERKEMBANGAN EKONOMI CINA PASCA MAO …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-8/20392714-MK-Carla Tinaningsih...Communist China 1949-1969 : with a bibliography of selected materials on

22

Publikasi Elektronik

http://www.gaikindo.or.id/download/industri

-policies/k-bank-indonesia/OEI-2008-

2012.pdf diakses pada tanggal 29

Desember 2011 pukul 09.00 wib.

Perkembangan ekonomi…, Carla Tinaningsih, FIB UI, 2014