Perkembangan Bakteri Secara Binary Fission

7
1. Jelaskan perkembangan bakteri secara binary fission ! Pembiakan mikroorganisme dapat terjadi secara seksual dan aseksual. Bakteri umumnya melakukan reproduksi/berkembangbiak secara aseksual (Vegetatif = tak kawin) dengan membelah diri. Pembelahan biner banyak dilakukan organisme uniseluler (bersel satu), seperti bakteri, protozoa, dan mikroalga (alga bersel satu yang bersifat mikroskopis). Pada pembelahan biner satu sel induk membelah menjadi 2 sel anak kemudian masing-masing sel anak membentuk 2 sel anak lagi dan seterusnya. sifat sel anak yang dihasilkan sama dengan sifat sel induknya. Pembelahan biner mirip mitosis pada sel eukariot. Badanya, pembelahan biner pada sel bakteri tidak melibatkan serabut spindle dan kromosom. Organisme prokariotik tidak mempunyai membran inti sel, sedangkan organisme eukariotik mempunyai membran inti sel. eukariotik dikatakan mempunyai inti sel (nukleus) sejati. DNA bakteri terdapat pada daerah yang disebut nukleoid . DNA pada bakteri relatif lebih kecil dibandingkan dengan DNA pada sel eukariotik. DNA pada bakteri berbentuk tunggal, panjang dan sirkuler sehingga tidak perlu dikemas menjadi kromosom sebelum pembelahan. Pembelahan Biner dapat dibagi atas tiga fase, yaitu sebagai berikut: 1. Fase pertama, sitoplasma terbelah oleh sekat yang tumbuh tegak lurus. 2. Fase kedua, tumbuhnya sekat akan diikuti oleh dinding melintang. 3. Fase ketiga, terpisahnya kedua sel anak yang identik. Ada bakteri yang segera berpisah dan terlepas sama sekali.

description

perkembangan bakteri dengan binary fission, transformasi, konjugasi

Transcript of Perkembangan Bakteri Secara Binary Fission

Page 1: Perkembangan Bakteri Secara Binary Fission

1. Jelaskan perkembangan bakteri secara binary fission !

Pembiakan mikroorganisme dapat terjadi secara seksual dan aseksual. Bakteri umumnya

melakukan reproduksi/berkembangbiak secara aseksual (Vegetatif = tak kawin) dengan membelah diri.

Pembelahan biner banyak dilakukan organisme uniseluler (bersel satu), seperti bakteri,

protozoa, dan mikroalga (alga bersel satu yang bersifat mikroskopis). Pada pembelahan biner satu

sel induk membelah menjadi 2 sel anak kemudian masing-masing sel anak membentuk 2 sel anak lagi

dan seterusnya. sifat sel anak yang dihasilkan sama dengan sifat sel induknya. Pembelahan biner

mirip mitosis pada sel eukariot. Badanya, pembelahan biner pada sel bakteri tidak melibatkan

serabut spindle dan kromosom.

Organisme prokariotik tidak mempunyai membran inti sel, sedangkan organisme

eukariotik mempunyai membran inti sel. eukariotik dikatakan mempunyai inti sel (nukleus)

sejati. DNA bakteri terdapat pada daerah yang disebut nukleoid . DNA pada bakteri relatif lebih

kecil dibandingkan dengan DNA pada sel eukariotik. DNA pada bakteri berbentuk tunggal,

panjang dan sirkuler sehingga tidak perlu dikemas menjadi kromosom sebelum pembelahan.

Pembelahan Biner dapat dibagi atas tiga fase, yaitu sebagai berikut:

1. Fase pertama, sitoplasma terbelah oleh sekat yang tumbuh tegak lurus.

2. Fase kedua, tumbuhnya sekat akan diikuti oleh dinding melintang.

3. Fase ketiga, terpisahnya kedua sel anak yang identik. Ada bakteri yang segera berpisah dan

terlepas sama sekali. Sebaliknya, ada pula bakteri yang tetap bergandengan setelah

pembelahan, bakteri demikian merupakan bentuk koloni. Pada keadaan normal bakteri dapat

mengadakan pembelahan setiap 20 menit sekali. Jika pembelahan berlangsung satu jam, maka

akan dihasilkan delapan anakan sel. Tetapi pembelahan bakteri mempunyai faktor pembatas

misalnya kekurangan makanan, suhu tidak sesuai, hasil eksresi yang meracuni bakteri, dan

adanya organisme pemangsa bakteri. Jika hal ini tidak terjadi, maka bumi akan dipenuhi bakteri.

Berikut ini gambar dari pembelahan biner pada bakteri.

Page 2: Perkembangan Bakteri Secara Binary Fission

Perkembangbiakan bakteri secara aseksual juga meliputi endospora, tunas, dan

fragmentasi.

Page 3: Perkembangan Bakteri Secara Binary Fission

2. Jelaskan bentuk-bentuk proses rekombinan yang berupa transformasi, tranduksi, dan

konjugasi !

Reproduksi bakteri secara seksual atau generatif yaitu dengan pertukaran materi genetik

dengan bakteri lainnya. Pertukaran materi genetik disebut rekombinasi genetik atau rekombinasi

DNA. Rekombinasi genetik dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:

Transformasi

Pada metode ini, bakteri mengambil fragment DNA bakteri lain dari lingkungan kemudian

merekontruksi dengan DNA yang ia miliki. Bakteri rekombinan yang terbentuk kemudian akan

melakukan reproduksi secara aseksual untuk menghasilkan spesies bakteri yang sama.

Teknik ini pertama kali ditemukan oleh Fred Griffith pada bakteri penyebab pneumonia

(Streptococcus pneumonia). Ditemukan varian baru dari S. pneumonia berkapsul, penelitian Griffith

menunjukkan bahwa varian baru ini terbentuk hasil dari S. pneumonia tak berkapsul yang mengambil

gen kapsul dari fragmen DNA bakteri lain yang ada di lingkungan sekitarnya. Tidak semua bakteri

mampu melakukan metode ini, hal ini dipengaruhi oleh stuktur morfologi bakteri tersebut untuk

mengambil dan menggabungkan DNA donor. Fragment DNA donor ini dikenal dengan istilah eksogen,

sedang DNA asli bakteri penerima disebut endogen, hasil gabungan dari dua DNA ini akan menghasikan

merozigote.

Page 4: Perkembangan Bakteri Secara Binary Fission

Transduksi

Rekombinasi genetik yang diperantarai oleh bakteriofage virus. Virus bakteriofage adalah kelompok

virus yang menyerang bakteri, virus ini meminjam tubuh bakteri untuk melakukan reproduksi. Virus

bakteriofage membawa DNA dari bakteri yang sebelumnya telah diinfeksi ke dalam tubuh bakteri lain.

Fragmen DNA antar bakteri kemudian akan menyatu (merekombinasi) sehingga terbentuk Bakteri

rekombinan. Penemuan Zander dan Lederberg ini membawa perkembangan dalam dunia rekayasa

genetik. Virus bakteriofage sering digunakan untuk menyisipkan gen-gen yang diinginkan ke dalam

tubuh bakteri sehingga bakteri akan menghasilkan produk untuk kemaslahatan manusia, seperti

pembuatan hormon insulin.

Page 5: Perkembangan Bakteri Secara Binary Fission

Konjugasi

Konjugasi melibatkan dua sel bakteri yang akan secara langsung melakukan transfer genetik. Teknik

ini pertama kali diperkenalkan oleh Lederberg dan Tatum pada bakteri E.coli. Plasmid adalah DNA

ektstra yang dimiliki oleh beberapa bakteri. Pertukaran ini akan melalui jembatan konjugan yang

dibentuk oleh Bakteri F+ . Bakteri F+ akan memperpanjang pili yang berperan sebagai jembatan

konjugan menembus sel bakteri penerima (F-). Pili ini akan ditarik kembali setelah plasmid selesai

ditransfer. Sebelumnya, bakteri donor (F+) akan mengcopy plasmid, sehingga terbentuk dua plasmid

Page 6: Perkembangan Bakteri Secara Binary Fission

(asli dan replica). Plasmid replica ini yang akan ditransfer ke bakteri recipient (F-) sehingga bakteri

penerima kini bermutasi memiliki kombinasi gen dari bakteri F+.