PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN …digilib.unila.ac.id/55164/3/SKRIPSI TANPA BAB...

59
PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN TAHUN 1820-1839 Skripsi Oleh: Serli Yani Saputri FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

Transcript of PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN …digilib.unila.ac.id/55164/3/SKRIPSI TANPA BAB...

Page 1: PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN …digilib.unila.ac.id/55164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 1. 4. · PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN

PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN

TAHUN 1820-1839

Skripsi

Oleh:

Serli Yani Saputri

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 2: PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN …digilib.unila.ac.id/55164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 1. 4. · PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN

ABSTRAK

PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN

TAHUN 1820-1839

Oleh :

Serli Yani Saputri

Perjuangan Tuanku Tambusai dimulai setelah sepulangnya beliau dari Mekkah

pada Tahun 1820. Tuanku Tambusai membuat Belanda kewalahan karna Tuanku

Tambusai memiliki sikap anti penjajah hal inilah yang membuat Belanda

melancarkan penyerbuan terhadap Tuanku Tambusai, akibat penyerbuan yang

dilakukan Belanda yang secara bertubi-tubi mengakibatkan Tuanku Tambusai

mundur ke Dalu-dalu dan membuat benteng pertahanan.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: bagaimanakah perjuangan Tuanku

Tambusai di Daerah Rokan Kanan Tahun 1820-1839?. Tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui perjuangan Tuanku Tambusai di Daerah Rokan Kanan

Tahun 1820-1839. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian sejarah dengan tahapan yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan

historiografi. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik kepustakaan dan

dokumentasi.Teknik analisis data menggunakan teknik analisis data kualitatif.

Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah Perjuangan Tuanku Tambusai di

daerah Rokan Kanan Tahun 1820-1839. Perjuangan yang dimana terjadi adalah

sebuah kompetitor dari pihak Tuanku Tambusai dan Belanda dengan bentuk Non

fisik yakni Tuanku Tambusai Melakukan Dakwah didaerah-daerah yang belum

mengenal ajaran Agama Islam dan fisik dilakukan dengan jalan peperangan

seperti yang terjadi diberbagai daerah seperti terjadinya pengepungan di Natal,

pertempuran di Rao, pertempuran di Mandailing, pengepungan di Air Bangis,

pertarungan di Bonjol, dan pertempuran di Dalu-Dalu. Kesimpulan dalam

penelitian ini adalah perjuangan Tuanku Tambusai dilakukan dalam bentuk non

fisik dan fisik

Kata kunci : Tuanku Tambusai, Rokan Kanan.

Page 3: PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN …digilib.unila.ac.id/55164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 1. 4. · PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN

PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN

TAHUN 1820-1839

Skripsi

Oleh :

Serli Yani Saputri

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Sejarah

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 4: PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN …digilib.unila.ac.id/55164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 1. 4. · PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN
Page 5: PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN …digilib.unila.ac.id/55164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 1. 4. · PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN
Page 6: PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN …digilib.unila.ac.id/55164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 1. 4. · PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN
Page 7: PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN …digilib.unila.ac.id/55164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 1. 4. · PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN

RIWAYAT HIDUP

Penulis merupakan putri kedua dari tiga bersaudara oleh

pasangan Bapak Purwanto dan Ibu Priyani yang dilahirkan di

Gunung Sugih, tanggal 10 Juli 1993.

Penulis mengawali masa pendidikannya dimulai dari sekolah

Dasar , berikut ini pendidikan formal yang pernah ditempuh:

1. Sekolah Dasar (SD) di SD Negeri 01 Gunung Sugih, Kabupaten Lampung

Tengah yang selesai pada tahun 2007

2. Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP Negeri 01 Gunung Sugih,

Kabupaten Lampung Tengah, yang selesai pada tahun 2010

3. Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Negeri 01 Gunung Sugih,

Kabupaten Lampung Tengah, yang selesai pada tahun 2013

Penulis kemudian terdaftar sebagai mahasiswi Program Studi Pendidikan Sejarah

Universitas Lampung di Tahun 2013, melalui jalur Seleksi Nasional Masuk

Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

Selama menjadi mahasiswi, penulis pernah mendapatkan beasiswa Bidik Misi

selama 4 tahun dan aktif dalam organisasi kampus terutama dalam Organisasi

Internal Program Studi Pendidikan Sejarah.

Pada tahun 2014 penulis melaksanakan KKL dengan tujuan Yogyakarta-Jawa

Tengah- Jakarta. Tahun 2016 penulis melaksanakan KKN selama 40 hari di

Kecamatan Rumbia Kabupaten Lampung Tengah dan Praktik Profesi

Kependidikan (PPK) di SMA Negeri Rumbia.

Untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikannya maka penulis melaksanakan

Penelitian di bidang Sejarah dalam bentuk skripsi dengan judul “Perjuangan

Tuanku Tambusai Di Daerah Rokan Kanan Tahun 1820-1839”.

Page 8: PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN …digilib.unila.ac.id/55164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 1. 4. · PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil’alamin,

Puji Syukur kepada Allah SWT atas segala hidayah dan karunia-Nya. Dengan keikhlasan

hati dan mengharap ridho-Nya kupersembahkan karyaku ini kepada :

Kedua Orang tuaku tercinta Bapak Purwanto dan Ibu Priyani yang telah membesarkanku

dengan keikhlasan hatinya serta selalu mendoakan demi tercapainya cita-citaku.

Kakakku tercinta Panji Saputra dan Adikku tersayang Suranti yang selalu kudoakan untuk

kesuksesannya selalu serta keluarga besarku tercinta yang selalu menyertakan doanya untuk

setiap langkahku.

Para pendidik yang senantiasa membimbing dan memberikan saran, masukan dan ilmu karna

jasa merekalah aku bisa berada dititik kejayaan.

Sahabat-sahabat seperjuanganku di Program Studi Pendidikan Sejarah 2013

Yang selalu kompak.

Almamaterku tercinta

Universitas Lampung

Page 9: PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN …digilib.unila.ac.id/55164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 1. 4. · PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN

MOTTO:

BARANG SIAPA YANG INGIN DAMAI BERSIAPLAH UNTUK PERANG

(ROLAND REAGAN)

JIKA HATI INI PENUH DENGAN RASA SYUKUR, HANYA SEDIKIT RUANG

YANG TERSISA UNTUK PUTUS ASA

(ANONIM)

Page 10: PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN …digilib.unila.ac.id/55164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 1. 4. · PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN

SANWACANA

Assalamualikum Wr.Wb.

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan

karuniaNya maka penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Perjuangan Tuanku Tambusai di Daerah Rokan Kanan Tahun 1820-1839”

sebagai salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung . Tidak lupa pula shalawat dan salam

selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW. Pada

kesempatan ini penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang tulus kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung;

2. Bapak Dr. Sunyono, M.Si. Wakil Dekan I bidang Akademik dan Kerjasama

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung;

3. Bapak Drs. Supriyadi, M.Pd Wakil Dekan II Bidang Keuangan, umum, dan

Kepegawaian Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung;

4. Ibu Dr. Riswanti Riri, M.Si Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan

Alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung;

5. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si., Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial Universitas Lampung;

Page 11: PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN …digilib.unila.ac.id/55164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 1. 4. · PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN

6. Bapak Drs. Syaiful M, M.Si, Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah dan

sebagai Dosen Pembimbing I yang telah dengan ikhlas membimbing dan

memberikan saran selama penyusunan skripsi bagi penulis.

7. Ibu Yustina Sri Ekwandari, S.Pd. M.Hum sebagai Dosen Pembimbing

Akademik sekaligus menjadi Dosen Pembimbing II yang dengan ikhlas,

sabar, dan penuh perhatian, selalu memberikan motivasi tanpa mengenal

lelah, saran dan bimbingannya kepada penulis dengan baik dalam

menyelesaikan skripsi dan selama menjadi mahasiswi Program Studi

Pendidikan Sejarah .

8. Bapak Hendry Susanto, S.S, M.Hum., sebagai Dosen Pembahas dari skripsi

penulis yang telah bersedia meluangkan waktu untuk membimbing,

memberikan saran, dan kritik yang bermanfaat bagi penulis.

9. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lampung Drs. Wakidi, M.Hum , Drs. H. Ali Imron M.Hum., Drs. H. Iskandar

Syah, Drs. H. Maskun M.H., (Almarhum) Drs. Tontowi Amsia M.Si., Dr.

R.M Sinaga, M.Hum., M. Basri, S.Pd, M.Pd., Suparman Arif, S.Pd, M.Pd.,

Cheri Saputra, S.Pd, M.Pd., Myristica Imanita, S.Pd, M.Pd, Valensy

Rachmedita, S.Pd, M.Pd, Sumargono, S.Pd, M.Pd, dan Anisa Septianingrum,

S.Pd, M.Pd.

10. Bapak Marzius Insani, S.Pd, M.Pd sebagai tenaga kependidikan sejarah serta

sebagai dosen di Sejarah, yang bersedia memberikan motivasi bagi penulis,

serta Bapak dan Ibu staff tata usaha dan karyawan Universitas Lampung.

Page 12: PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN …digilib.unila.ac.id/55164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 1. 4. · PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN

11. Sahabat-sahabatku tercinta GeCe Titin, Agnes, Pipin,Yana, Dona, Gina,

brother-brother terbaik Danu, Nyoman, Asep ,Abdul , Adi, Antonius, , Edo,

terima kasih telah menjadi warna-warni dari perjuangan hidup penulis.

12. Teman-teman satu Pembimbing Akademik Riya, Tia, Septi, Tiara dan Sony

terima kasih atas kesedian kalian menemaniku selama ini. Serta Teman-teman

KKN-PPL kecamatan Rumbia, desa RB IV Fince , Aldo , Prayit, Ades,

Rahma, Dewi, Lia, Amel, dan Tasya terimakasih sudah menemaniku selama

40 hari susah senang kita bersama.

13. Terima kasih spesial untuk Dwinita Melia Sari yang telah memberikan

dukungan dan semangat sampai saat ini.

14. Teman-teman seperjuangan Angkatan 2013 Pendidikan Sejarah Ratu

Hardiyanti Basri YE, Puji Umayah, Sarah Dhibah, Karlina, Putu, Lukita,

Kiki, Johan, Kadek, Alidya, Wita, Yesi, Zizah, Atikah, Diora, dan teman-

temanku lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu kalian adalah

Sejarah Hidup bagi penulis.

15. Segenap pihak yang membentu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

terimakasih banyak semoga Allah SWT membalas segala amal kebaikan kita

semua. Wassalamualaikum Wr. Wb.

Bandar Lampung, Desember 2018

Penulis

Serli Yani Saputri

Page 13: PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN …digilib.unila.ac.id/55164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 1. 4. · PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN

i

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI................................................................................................. i

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ iii

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 8

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................ 8

1.4. Kegunaan Penelitian ........................................................................... 9

1.5. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................. 9

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN PARADIGMA

2.1 Tinjauan Pustaka ................................................................................. 10

2.1.1 Konsep Perjuangan .................................................................... 10

2.1.2 Konsep Bentuk Perjuangan ........................................................ 11

2.1.3 Jihad Fisabilillah ........................................................................ 13

2.1.4 Tuanku Tambusai....................................................................... 14

2.1.5 Revivalisme................................................................................ 15

2.1.6 Konsep Rokan Kanan ................................................................ 16

2.1.7 Nilai-nilai Kepahlawanan .......................................................... 17

2.2 Kerangka Pikir .................................................................................... 19

2.3 Paradigma ............................................................................................ 21

III. METODE PENELITIAN

3.1. Metode yang digunakan ..................................................................... 22

3.1.1 Metode Penelitian Sejarah......................................................... 23

3.1.2 Langkah-langkah Penelitian Sejarah ......................................... 23

3.2 Variabel Penelitian .............................................................................. 27

3.3 Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 28

3.3.1 Teknik Kepustakaan .................................................................. 28

3.3.2 Teknik Dokumentasi ................................................................. 29

3.4 Teknik Analisis Data ........................................................................... 30

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL ................................................................................................. 33

4.1.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian ......................................... 33

4.1.1.1 Riau Awal Kedatangan Belanda .................................... 33

4.1.1.2 Perkembangan Agama di Riau ....................................... 37

4.1.2 Kedaulatan Rokan ...................................................................... 38

4.1.2.1 Persaingan Hak atau Kekuasaan Tertinggi di Rokan ..... 38

Page 14: PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN …digilib.unila.ac.id/55164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 1. 4. · PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN

ii

4.1.3 Biografi Tuanku Tambusai ....................................................... 41

4.1.4 Perjuangan Tuanku Tambusai .................................................. 44

4.1.4.1 Bentuk Kompetitor ..................................................... 44

4.1.4.1.1 Non Fisik .................................................... 44

4.1.4.1.2 Fisik ............................................................. 50

4.1.4.2 Proses Kompetitor ...................................................... 50

4.1.4.2.1 Pengepungan di Natal .................................. 50

4.1.4.2.2 Pertempuran di Rao ..................................... 53

4.1.4.2.3 Pertempuran di Mandailing ......................... 58

4.1.4.2.4 Pengepungan di Air Bangis ......................... 59

4.1.4.2.5 Pertempuran di Bonjol ................................ 63

4.1.4.2.6 Pertempuran di Dalu-Dalu (Rokan) ............ 66

4.1.4.3 Hasil Kompetitor ........................................................ 70

4.2 Pembahasan......................................................................................... 71

4.2.1 Perjuangan Tuanku Tambusai.................................................... 71

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ......................................................................................... 79

5.2 Saran .................................................................................................. 81

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 15: PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN …digilib.unila.ac.id/55164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 1. 4. · PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN

iii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Persetujuan Judul Skripsi ........................................................................ 82

2. Surat Izin Penelitian di Perpustakaan Universitas Lampung .................. 85

3. Surat Keterangan telah melakukan penelitian di perpustakaan

Universitas Lampung .............................................................................. 90

4. Foto Tuanku Tambusai ........................................................................... 91

5. Peta Riau Sebelum Tahun 1824 .............................................................. 91

6. Peta Riau Sesudah Tahun 1824-1839 (Reseidentie Riau) ...................... 92

7. Peta Perdagangan dan pelabuhan-pelabuhan di Riau ............................. 92

8. Peta rute perang Tuanku Tambusai ........................................................ 93

9. Denah Benteng Tujuh Lapis Dalu-Dalu dan peta Kabupaten Rokan Hulu 94

10. Foto salah satu sudut dari Benteng Tujuh Lapis ..................................... 94

11. Denah Benteng Tujuh Lapis Dalu-Dalu tahun 1838 .............................. 95

12. FotoTanggul Benteng Tujuh Lapis ......................................................... 95

13. Foto salah tanggul Benteng Tujuh Lapis ................................................ 96

14. Bekas tempat pengintaian yang menjadi rumah warga di Dalu-Dalu .... 96

15. Foto salah satu Tanggul BentengTujuh Lapis ........................................ 97

16. Foto banggunan rumah disekitar Benteng Tujuh Lapis .......................... 97

17. Foto Benteng Tujuh Lapis Dalu-Dalu Sekarang..................................... 98

18. Peta Kerajaan-kerajaan di Riau abad ke-19 ............................................ 98

19. Peta Riau ................................................................................................. 99

20. Peta Sumatar Utara ................................................................................. 100

21. Peta Sumatar Barat.................................................................................. 100

Page 16: PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN …digilib.unila.ac.id/55164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 1. 4. · PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara Kepulauan, bagian barat Kepulauan Indonesia

terletak Pulau Sumatra yang telah berdiri kerajaan-kerajaan yang dimana

keberadaanya silih berganti, baik kerajaan yang bercorak agama Hindu-Buddha

maupun bercorak agama Islam. Kerajaan Sriwijaya yang merupakan Kerajaan

Maritim di Pulau Sumatra yang bercorak agama Buddha telah melakukan

perluasan kekuasaanya hampir di seluruh Pulau Sumatra. Kekuatan Kerajaan

Sriwijaya sendiri pada saat itu sangat diperhitungkan dan berpengaruh untuk

kerajaan-kerajaan yang ada di Sumatra. Hampir semua kegiatan yang ada di Pulau

Sumatra dipegang oleh Kerajaan Sriwijaya, sehinga banyak kerajaan-kerajaan di

Sumatra menjalin hubungan baik dengan Kerajaan Sriwijaya. Namun setelah

kemunculan kerajaan-kerajaan yang bercorak agama Islam di Indonesia dan

khususnya di bagian utara Sumatra (Riau), maka berakhirlah kerajaan-kerajaan

yang bercorak agama Hindu-Buddha di Sumatra, termasuk Kerajaan Sriwijaya.

Setelah pada akhir abad XIII Sriwijaya mengalami keruntuhan, maka

daerah bagian barat Indonesia tidak mempunyai ikatan dalam satu tangan

yang kuat lagi. Demikian pula di Riau pada waktu itu berdaulat sendiri

kerajaan-kerajaan Melayu yaitu :

a. Kerajaan Bintan/Tumasik dan Melaka

b. Kerajaan Kandis/Kuantan

c. Kerajaan Keritang dan Inderagiri

d. Kerajaan Gasib

Page 17: PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN …digilib.unila.ac.id/55164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 1. 4. · PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN

2

e. Kerajaan Rokan

f. Kerajaan Segati

g. Kerajaan Pekan Tua

h. Pemerintahan Andiko Nan 44/Kampar

(Syair, Amwar, Umar Amin, Ahmad Yusuf., dkk, 1977/1978 : 37)

Keruntuhan Kerajaan Sriwijaya sendiri memberikan dampak keuntungan bagi

kerajaan-kerajaan yang ada di Sumatra yang berada di bawah kekuasaan Kerajaan

Sriwijaya. Kerajaan-kerajaan tersebut akhirnya dapat berdaulat sendiri dan

membangun kerajaanya tanpa ada ketergantungan pada satu kerajaan lagi.

Berdaulat atau berdiri sendiri dalam memajukan sebuah kerajaan bukanlah

perkara yang mudah apalagi seperti kerajaan-kerajaan yang ada di Riau, jika

diibaratkan seperti bayi yang baru lahir belum bisa berbuat apa-apa, namuun hal

tersebut tidak terjadi pada salah satu kerajaan yuang telah berdaulat sendiri yaitu

Kerajaan Rokan yang mengalami perkembangan yang sangat pesat diantara

kerajaan-kerajaan Melayu lainya seperti Kerajaan Bintan/Tumasik dan Melaka,

Kerajaan Kandis/Kuntan, Kerajaan Keritang dan Inderagiri, Kerajaan Gasib,

Kerajaan Segati, Kerajaan Pekan Tua, dan Pemerintah Andiko Nan 44/ Kampar

yang ada di Riau, Kerajaan Rokan melakukan politik hidup berdampingan (co

existence policy).

Namun setelah adanya peristiwa Malaka dikalahkan Portugis Kerajaan Rokan

mengalami kemunduran sebab mendapat ancaman dari Aru dan Aceh, dan saat

itulah Kerajaan Rokan menghilang dan tidak ada yang menyebutkannya lagi.

Keadaan kerajaan-kerajaan di Riau terus saja mengalami kemunduran sebab

perkembangan kerajaan-kerajaan yang ada di Riau dalam perkembanganya

mendapatkan campur tanggan Belanda yang dimana sudah menduduki Riau yang

Page 18: PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN …digilib.unila.ac.id/55164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 1. 4. · PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN

3

diperkirakan sejak Tahun 1815 dan dengan kedatangan Belanda ke Riau maka

muncullah sebuah babakan baru.

Belanda yang secara berangsur-angsur terus melakukan penaklukan di seluruh

Daerah Rokan dan setelah berhasil Belanda berkerja sama dengan Raja-raja

Rokan mengatur pemerintahan sebab Daerah Rokan terdiri dari 5 kerajaan yaitu

Kerajaan Tambusai di Dalu-dalu, Kerajaan Rambah di Pasir Pengaraian, Kerajaan

Kepenuhan di Koto Tengah, Kerajaan Kunto Dar Es Salam di Kota Lama dan

Kerajaan Rokan di Rokan IV Koto. Raja yang dimana disebut dengan Landschaap

sedangkan kekuasaan Belanda disebut dengan Gubernemen. Para raja-raja

mengatur sistem pemerintahanya sendiri dan tidak melanggar perjanjian yang

telah disepakati dengan pihak Belanda, adapun perjanjian yang telah disepakati

tersebut adalah :

Perjanjian yang diadakan antara Raja-raja dan kerapatan dengan pihak

Belanda disebut Akte van Verband, dan Korte Verklaring. Isi perjanjian ini

antara lain adalah :

1. Belanda mengakui daerah atau hak kerajaan

2. Raja-raja mengakui bahwa kekuasaan tertinggi dipegang pemerintahan

Belanda

Secara defakto Raja-raja Rokan telah takluk kepada pemerintah Hindia

Belanda, tetapi Belanda nampaknya masih mengakui Raja-raja Rokan

sekedar simbol di mata rakyat bahwa Belanda tidak menjajah. Secara

yuridis Raja-raja Rokan terus diberikan hak otonomi dengan adanya Akte

van Verband (Lutfi, Muchtar, Suwardi MS., dkk, 1977 : 369).

Belanda yang terkenal dengan politik devide et impera atau yang kita kenal

dengan politik pecah belah atau politik adu domba terus mencari simpati dari

Rakyat dan Raja-raja Rokan. Kedatangan Belanda ke Daerah Rokan sangat

mempengaruhi pemerintahan yang ada di Daerah Rokan, dalam sistem

Page 19: PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN …digilib.unila.ac.id/55164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 1. 4. · PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN

4

pemerintahan yang dijalankan di Daerah Rokan ada dua struktur pemerintahan

yang dijalankan di Daerah Rokan yang dimana Belanda sebagai pemegang

kekuasaan tertinggi di Daerah Rokan, Raja-raja Rokan yang berfikir bahwa

Belanda ada dipihak mereka maka ini membuat kekuasaanya semakin kuat karena

mendapat dukungan dari Belanda, namun hal ini disadari oleh para Raja-raja

Rokan dan lama-kelamaan rakyat pun menyadari bahwa terjadi adu domba diatara

rakyat dan raja Rokan, dan semua ini hanya siasat licik Belanda yang dimana agar

mereka dapat berkuasa dan tinggal lebih lama lagi di Daerah Rokan.

Belanda selain menjalankan politik devide et impera mereka juga melakukan

sistim pemungutan belasting (pajak kekayaan) dan rodi yang dilaksanakan oleh

raja bersama datuk-datuk terhadap Rakyat Rokan itu sendiri, semula kebijakan

yang dilakukan ini berjalan dengan sewajarnya namun hal ini berubah dengan

seirinya waktu terus berjalan, belasting dan rodi menyita waktu dan

kesejahterahan Rakyat Rokan tidak adanya kesempatan hidup secara layak bagi

Rakyat Rokan akibat kebijakan ini, sangatlah menyedihkan sekali hidup dalam

penjajahan. Seperti halnya apa yang dirasakan oleh Rakyat Rokan, Belanda yang

memperoleh kekayaan secara berlimpah akibat kebijakan belasting dan rodi yang

mereka jalankan. Belanda yang menjalankan kerja rodi di Daerah Rokan terus

saja memperdaya Rakyat Rokan dalam penanaman karet dan perbaikan jalan yang

dimana semata-mata hanya untuk kepentingan bagi pihak Belanda itu sendiri.

Belanda terus melakukan segala macam usaha agar mendapat keuntungan yang

sebesar-besarnya dan dapat mengisi kas negaranya mereka yang kosong, Rakyat

Rokan yang diperlakukan tidak adil oleh Belanda dan sudah tidak tahan lagi

dengan tindakan Belanda yang semakin hari semakin sewenang-wenang. Tanah

Page 20: PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN …digilib.unila.ac.id/55164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 1. 4. · PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN

5

yang digunakan sebagai ladang penanaman karet sangatlah luas sedangkan

pekerja yang di pekerjakan masih sangat kekurangan tenaga kerja jika dilihat hal

ini sangatlah tidak sesuai dan dapat mengakibatkan penyiksaan bagi Rakyat

Rokan, Belanda yang menjadi pemegang kekuasaan tertinggi di Daerah Rokan

dalam penyerahan hasil dari belasting disetor oleh para raja yang kemudian

disetorkan kepada Controleur dari pihak Belanda yang ada di Pasirpengaraian

penyetoran ini dilakukan sebulan sekali, raja-raja Rokan yang melakukan

perkumpulan di Pasirpengaraian sebulan sekali disebut “rekening courant" yang

dimana Belanda memberikan subsidi atau berupa bantuan kepada kerajaan-

kerajaan yang ada di Daerah Rokan apa bila pendapatan kerajaan-kerajaan di

Daerah Rokan kurang atau menurun. Belanda sangat pandai dalam hal apa pun

demi untuk mendapatkan keutungan bagi negaranya.

Daerah Rokan terletak disebuah sungai yang bernama sungai Rokan, Sungai

Rokan sendiri memilki dua hulu atau cabang yakni Sungai Rokan Kanan dan

Sungai Rokan Kiri, di sepanjang sungai berdiri kerajaan-kerajaan yang telah

disebutkan diatas, Kerajaan Tambusai merupakan salah satu kerajaan yang

dimana tempat kelahiran dari Muhammd Saleh atau yang lebih kita kenal dengan

sebutan Tuanku Tambusai, nama “Tuanku” merupakan sebuah gelar yang dimana

memilki arti yakni pemuka atau tokoh agama, dan sedangkan “Tambusai” sendiri

merupakan nama kampung halamnya tempat kelahiran dari Tuanku Tambusai

sendiri . Atas saran ayahnya yakni Maulana Qadhi yang merupakan salah satu

pemuka agama di Kerajaan Tambusai pada saat itu, Tuanku Tambusai pergi ke

Bonjol untuk memperdalam ilmu agamanya dan beliau disana belajar kepada

Tuanku Imam Bonjol.

Page 21: PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN …digilib.unila.ac.id/55164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 1. 4. · PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN

6

Tuanku Tambusai dilahirkan di Kerajaan Tambusai dimasa kekuasaan Raja

Duli Yang Dipertuan Besar. Ayahnya Imam Maulana Kali yang menjadi wali

syara’ di Kerajaan Tambusa. Ibunya berasal dari Tambusai dari suku

Kandang Kopuh. Beliau memperoleh pendidikan agama dari ayahnya,

kemudian dikirim ke Bonjol untuk melanjutkan belajar agama kepada

Tuanku Imam Bonjol dan Para Padri di Bonjol dan di Rao. Karena pada saat

itu Bonjol telah menjadi pusat pengajaran agama ( Ginda 2013: 111).

Tuanku Tambusai yang dikabarkan telah kembali dari mekkah tahun 1820 setelah

kembalinya Tuanku Tambusai ke kampung halamanya dari belajar ilmu agama di

Bonjol, saat itulah Tuanku Tambusai ditujuk oleh ayahjnya untuk menggantikan

kedudukan ayahnya sebagai Imam di Kerajaan Tambusai, dikerajaan Tambusai

dan dengan ilmu agama yang telah dimilikinya Tuanku Tambusai kemudian

berfikir melakukan pembaharuan dalam bidang ilmu keagamaan Islam, yang

dimana pada saat itu kegiatan keagamaan di lakukan di surau-surau dan hanya

tertuju pada hal ubudiyah atau akhirat saja, Tuanku Tambusai merubahnya dan

melakukan kegiatan keagamaannya atau dakwah dalam penyebaran agama Islam

dilakukan secara langsung atau menyebarkan ketengah-tengah kehidupan

masyarakat, Tuanku Tambusai dan pembaharuanya diterima oleh sebagian

masyarakat di Tambusai, namun hal ini juga menimbulkan perselisihan dengan

penguasa setempat. Peselisihan antara penguasa setempat dan Tuanku Tambusai

dimenangkan oleh Tuanku Tambusai, dengan terselesainya persilisihan ini

Tuanku Tambusai pun menyebarkan ajaran Islam ke seluruh Riau, di Dalu-Dalu

Tuanku Tambusai membentuk sebuah komunitas baru (surau) atau mendirikan

sebuah sekolah membaca Al-Quran, hadist-hadist, memberikan tabligh-tabligh

(ceramah/dakwah) yang dimana dilakukan secara rutin.

Page 22: PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN …digilib.unila.ac.id/55164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 1. 4. · PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN

7

Surau-surau yang didirikan oleh Tuanku Tambusai telah menjadi sebuah sarana

utama dalam transformasi dan internalisasi ajaran-ajaran Islam kepada

masyarakat, dan bagi murid-muridnya surau sendiri dijadikan sebagai sarana

untuk memperkuat mental mereka dan menggembleng fisik agar menjadi seorang

prajurit yang tangguh, Tuanku Tambusai sendiri selain mengajarkan ilmu agama,

beliau juga mengajarkan kepada murid-muridnya ilmu perang agar murid-

muridnya menjadi kuatdan pemberani. Tuanku Tambusai diperintahkan oleh para

guru-gurunya yang ada di Bonjol untuk menunaikan Ibadah Haji ke Mekkah

untuk lebih memperdalam ilmu agamanya. Tahun 1820 Tuanku Tambusai

kembali dari menunaikan Ibadah Hajinya di Mekkah. Tuaku Tambusai yang

merupakan tokoh ulama besar tak lupa membagikan ilmu yang beliau peroleh

selama di Mekkah kepada murid-muridnya. Kegiatan tersebut dilakukan oleh

Tuanku Tambusai untuk mengembangkan ajaran Islam, selama Tuanku Tambusai

berdakwah maka pada saa iruterjadii peristiwa Perang Padri yang diperkirakan

pada 1821 pecahlah Perang Padri di Sumatra Barat antara Belanda dan Kaum

Padri. Dalam Perang Padri yang terjadi di Sumatra Barat perjuangan dari Kaum

Padri dipimpin oleh Tuanku Imam Bonjol, Tuanku Rao, dan Tuanku Tambusai

siap berjuang melawan Belanda. Tuanku Rao yang gugur pada tahun 1833 dan

tertawanya Tuanku Imam Bonjol pada Tahun 1837, perjuangan pun dilakukan

oleh Tuanku Tambusai. Berdasarkan latar belakang penulisan di atas, maka

penulis tertarik untuk meneliti tentang perjuangan fisik Tuanku Tambusai

melawan Penjajah Belanda.

Page 23: PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN …digilib.unila.ac.id/55164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 1. 4. · PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN

8

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

Bagaimanakah perjuangan Tuanku Tambusai di Daerah Rokan Kanan Tahun

1820-1839?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perjuangan Tuanku Tambusai di

Daerah Rokan Kanan Tahun 1820-1839.

1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah :

1. Menambah pengetahuan penulis mengenai sejarah lokal, khususnya

mengenai perjuangan Tuanku Tambusai di daerah Rokan Kanan, Dalu-

dalu, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau.

2. Sebagai referensi mengenai perjuangan Tuanku Tambusai di daerah Rokan

Kanan, Dalu-dalu, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau.

3. Sebagai tambahan ilmu dan wawasan bagi mahasiswa sejarah dalam

mempelajari sejarah lokal khususnya perjuangan Tuanku Tambusai

melawan penjajah Belanda.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

a. Objek Penelitian :

Ruang lingkup subjek dalam penelitian ini adalah Perjuangan Tuanku

Tambusai di Daerah Rokan Kanan Tahun 1820-1839.

Page 24: PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN …digilib.unila.ac.id/55164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 1. 4. · PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN

9

b. Subjek Penelitian :

Objek penelitian dalam penelitian ini adalah fakta-fakta berupa informasi

yang berhubungan dengan Perjuangan Tuanku Tambusai

c. Tempat Penelitian : Perpustakaan Universitas Lampung

Waktu Penelitian : Tahun 2017-2018

d. Konsentrasi Ilmu : Ilmu Sejarah

Page 25: PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN …digilib.unila.ac.id/55164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 1. 4. · PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN

10

REFERENSI

Syair, Amwar, Umar Amin, Ahmad Yusuf., dkk. 1977/1978. Sejarah Daerah

Riau. Jakarta : PN Balai Pustaka. Halaman 37

Lutfi, Muchtar, Suwardi MS., dkk. 1977. Sejarah Riau. Pekanbaru : Percetakan

Riau. Halaman 369

Ginda. 2013. Aktivitas Dakwah Tuanku Tambusai dalam Proses Perkembangan

dan Pembaharuan Islam di Daerah Rokan Hulu dan Sekitarnya Awal

Abad ke-19. UIN Suska Riau. Halaman 111

Page 26: PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN …digilib.unila.ac.id/55164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 1. 4. · PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA

2.1 Tinjuan Pustaka

2.1.1 Konsep Perjuangan

Perjuangan adalah suatu usaha yang dilakukan untuk meraih sesuatu yang

diharapkan demi kemuliaan dan kebaikan. Perjuangan dalam segala hal dilakukan

dengan pengorbanan, peperangan, dan diplomasi untuk mencapai kemerdekaan

(Susanto Tritoprojo, 1982:7).

Kata Perjuangan berasal dari kata juang yang berarti berlaga; berlawanan;

memperebutkan sesuatu dengan mengadu tenaga; berperang; berkelahi;

Berlanggaran (Hoetoma M.A .2005 : 224).

Beberapa pengertian Perjuangan adalah :

2.1 Perjuangan berarti segala sesuatu yang dilakukan untuk mencapai

suatu tujuan. Dalam sebuah perjuangan terdapat berbagai macam

hambatan. Semakin kita sering mengalami berbagai masalah maka

semakin kuat pula kita.

2.2 Arti perjuangan adalah usaha dan kerja keras dalam meraih hal

yang baik sebagai kunci menuju kesuksesan.

2.3 Perjuangan merupakan suatu usaha untuk meraih sesuatu yang

diharapkan demi kemuliaan dan kebaikan.

2.4 Pada masa penjajahan, perjuangan adalah segala sesuatu yang

dilakukan dengan pengorbanan, peperangan dan diplomasi untuk

memperoleh kemerdekaan.

2.5 Perjuangan untuk mempertahankan kemerdekaan. Perjuangan

mempunyai arti luas, sehingga apa yang dilaksanakan oleh

pahlawan-pahlawan di Nusantara merupakan peristiwa-peristiwa

dalam perjuangan nasional Indonesia Perbedaan antara

Page 27: PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN …digilib.unila.ac.id/55164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 1. 4. · PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN

11

“perjuangan” dan“pergerakan”. Pergerakan mempunyai arti yang

khas, yaitu perjuangan untuk mencapai kemerdekaan dengan

menggunakan organisasi yang teratur.

(http://seputarpengertian.blogspot.co.id/2014/08/seputar

pengertian-perjuangan.html).

Menurut Kansil dan Julianto, membedakan antar perjuangan dan pergerakan. Jika

pergerakan adalah suatu upaya yang dilakukan untuk mencapai sebuah tujuan

dengan menggunakan wadah organisai, maka perjuangan adalah upaya yang nyata

dilakukan dengan menggunakan gerakan fisik dan menggunakan alat (Kansil dan

Julianto, 1988:15).

Menurut Slamet Muljana perjuangan seseorang harus berusaha sekeras-kerasnya

untuk melaksanakan cita-citanya, dan untuk mencapai tujuan yang

mempertaruhkan jiwanya untuk memenangkan dalam peperangan (Slamet

Muljana, 1983 : 138).

Dari penjelasan di atas,maka perjuangan adalah dilakukan dengan mengunakan

gerakan fisik dan diplomasi demi untuk mencapai tujuan.

2.1.2 Konsep Bentuk Perjuangan

Tabel1. Bentuk Perjuangan

Sumber: Sagimun MD 1989 : 331

NO BentukPerjuangan

PerjuanganNon Fisik PerjuanganFisik

1 Mengadakan perundingan-

Perundingan

Perjuangan yang mengandalkan

kekuatan militer atau senjata

2 Menarik simpati dari dunia

Internasional

Dilakukan dengan pertempuran

3 Membentuk organisasi Menimbulkan banyak korban

4 Melakukan propaganda

5 Mengahsilkan sebuah kesepakatan

Page 28: PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN …digilib.unila.ac.id/55164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 1. 4. · PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN

12

Sudiyo ( 2004 :112 ) memberikan alasan mengapa para pejuang dalam

menegakkan dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia

melakukan dua cara perjuangan yaitu dengan cara Non Fisik dan

dengan cara Fisik (bersenjata). Alasan mengapa para pejuang

melakukan perjuangan secara Non Fisik adalah : 1. Dalam pembukaan UUD 1945 pada alenia 4 terdapat kata-kata

yang berbunyi :... “ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan...

2. Jepang walaupun sudah kalah perang dengan Sekutu, namun masih bersenjata lengkap. Oleh karena itu, berjuang dengan senjata akan menimbulkan korban cukup besar. Sebaliknya, alasan yang dikemukakan oleh para pejuang yang memilih perjuangan Fisik ( bersenjata) adalah : 1. Bagi tenaga-tenaga pejuang yang pernah dipersiapkan dengan

latihan kemiliteran, tentu sangat senang mempertahankan kemerdekaan dengan kekuatan bersenjata. Hal ini merupakan tanggung jawab mereka terhadap negara dan bangsa, sehingga berani berjuang dengan semboyan Merdeka atau Mati.

2. Ingin menunjukan kepada dunia internasional bahwa mereka sanggup menjaga dan mempertahankan negara merdeka, apabila ada pihak penjajah ( Belanda ) ingin kembali ke Indonesia.

3. Rasa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang telah terkait

dari berbagai organisasi politik dan kemasyarakatan yang selama

penjajahan selalu ditekan oleh pihak penjajah, maka telah

menunjukan tekad untuk bangkit melawan secara Fisik ( bersenjata

) demi tegaknya Indonesia.

Dalam buku Sejarah Nasional Indonesia oleh Iskandar Syah menyatakan bahwa

perjuangan sesudah tahun 1908 atau setelah lahirnya Budi Utomo mempunyai

corak/sifat :

a. Perjuangan Nasional, meliputi untuk kepentingan dan cita-cita seluruh

tanah air atau Bangsa Indonesia.

b. Timbul atas kesadaran nasional karena persamaan nasib dan hasrat untuk

bersatu.

c. Didasarkan pada suatu pola organisasi perjuangan yang teratur.

d. Lahirnya golongan muda (elite nasional) yang menjadi pelopor perjuangan

(Iskandar Syah,2005:78).

Hal serupa diungkapkan pula oleh Moedjanto(1988 : 25) bahwa perjuangan

ataureaksi rakyat terhadap kolonialisme dan imperialisme di nusantarasebelum

tahun 1900 mempunyai ciri :

1. perjuangan bersifat kedaerahan atau lokal

2. menggantungkan pada tokoh kharismatik

3. belum ada tujuan yang jelas

Page 29: PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN …digilib.unila.ac.id/55164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 1. 4. · PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN

13

sementara itu perjuangan setelah 1900 (setelah berdirinya

BudiUtomo)sampai dengan agresi militer II mempunyai ciri :

1. Perjuangan bersifat nasional

2. Perlawanan yang positif dengan senjata dan taktik yang modern

berupa diplomasi.

3. Perjuangan dengan organisasi modern (Moedjanto, 1988 :25).

Dari penjelasan di atas bentuk perjuangan Tuanku Tambusai termasuk ke dalam

bentuk perjuangan sebelum tahun 1900 yaitu dalam melawan penjajah Belanda

dilakukan dengan cara perjuangan fisik dan perjuangan non fisik

2.1.3 Jihad Fisabilillah

Jihad fi sabilillah (Bahasa Arab) ditakrifkan sebagai pengerahan

kekuatan untuk memerangi musuh dalam rangka meninggikan kalimat

Allah; dengan peperangan terus di medan pertempuran ataupun

memberikan bantuan kewangan, logistik, bahkan pandangan dalam

strategi dan taktik memenangkan pertempuran, termasuk memberikan

pidato yang membakar semangat para mujahidin agar siap menyongsong

kemenangan atau mati syahid. Hukum-hukum berkaitan dengan

peperangan yang sering dikenal dengan istilah jihad fi sabilillah untuk

melindungi dakwah Islam serta kehormatan, harta, jiwa, dan kaum

Muslimin

(Jihad%20fi%20sabilillah%20%20Wikipedia%20Bahasa%20Melayu,%2

0ensiklopedia%20bebas.html).

Dalam Al-Quan ditemukan sebanyak 50 kali pernyataan Jihad dikaitkan

dengan ungkapan Fisabilillah, dan semuanya terdapat pada ayat-ayat

tentang Jihad periode Madinah, pada ayat-ayat periode Mekkah tidak

ditemukan penjelasan Jihad diikuti ungkapan Fisabilillah. Menurut

Muhammad Husain at-Thabathaba’i, pengkupan Jihad yang tidak diikuti

dengan ungkapan Fisabilillah dalam Al-Quran cenderung menunjukkan

Jihad dalam pengertian yang sangat umum. Sedangkan yang diikuti

dengan ungkapan Fisabilillah, maka yang dimaksud ialah Jihad dalam

pengertian perang (Rohimin 2006 : 150).

Mahmud Syaltut dalam menafsirkan fisabilillah dengan kemaslahatan

umum yang bukan milik perorangan, tidak hanya dimanfaatkan oleh

seseorang, pemiliknya hanya untuk Allah dan kemanfaatannya untuk

makhluk Allah. Yang paling utama adalah untuk mempersiapkan perang

dalam rangka menolak orang-orang jahat, memelihara kemuliaan agama,

Page 30: PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN …digilib.unila.ac.id/55164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 1. 4. · PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN

14

Mencakup pula dalam makna ini adalah persiapan da`i-dai muda yang

kuat untuk menjelaskan ketinggian Agama dan hukum-hukumnya, serta

melemahkan argumentasi orang-orang yang ingin menjelek-jelekkan dan

menghancurkan Islam.

Fisabilillah adalah para pejuang suka rela yang turun dalam perjuangan

membela agama. Mereka bukan tentera yang diangkat oleh penguasa.

Oleh karena itu hak ketentaraan yang dianggarkan negara tidak

didapatkannya. Perjuangan mereka dilakukan atas kehendak sendiri dan

tidak terikat dengan aturan berkelompok. Bila keadaan sehat dan kuat,

perjuangan terus dilakukan. Sebaliknya mereka akan kembali menjadi

masyarakat biasa, bekerja seperti biasa, di kala keadaan tidak mampu

berjuang (Abdul Azis Dahlan 1996: 1524).

Dari penjelasan diatas maka Jihad Fisabilillah Tuanku Tambusai adalah perang

serta perjuangan yang dilakukan oleh Tuanku Tambusai perang dijalan Allah

untuk memerangi orang-orang jahat (Penjajah Belanda). Tuanku Tambusai juga

telah melakukan pemurnian ditanah Batak dengan melakukan dakwah.

2.1.4 Tuanku Tambusai

Tuanku Tambusai adalah nama yang diberikan Gerakan Wahabi kepadanya.

Tuanku maksudnya pimpinan Padri (Jendral) di dalam kemiliteran. Sedang

Tambusai adalah nama daerah di Riau sebesar kecamatan. Dalu-Dalu adalah

ibukota Kecamatan Tembusai. Karena dari Dalu-Dalu inilah titik tolak Tuanku

Tambusai dalam mengislamlkan daerah bagian timur Tapanuli

(http://wartasejarah.blogspot.co.id/2013/10/perjuangan-tuanku-tambusai.html).

Ulama dan pahlawan ini telah menyemaikanbenih anti penjajah di

Nusantara. Beliau ikutdalam peperangan Imam Bonjol di Sumatera

Barat.Akhirnya terpaksa hijrah ke Negeri Sembilan meninggal dunia di

sana. Ketika Muhammad Shalih(nama kecil Tuanku Tambusai) dewasa

beliau belajar ke Rao yang lokasinya berdekatan denganTambusai. Setelah

mendapat pendidikan Islam Rao dan Bonjol beliau lebih dikenali dengan

Page 31: PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN …digilib.unila.ac.id/55164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 1. 4. · PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN

15

nama“Faqih Shalih”. Tuanku Tambusai menjadikan pusatperjuangan,

pentadbiran dan pertahanan di DaluDalusekarang di daerahRiau Daratan (

Subroto. K 2015: 31).

Tuanku Tambusai sangat cerdik dan gesit sehingga sukar terkalahkan dan Belanda

menjulukinya “De Padriesche Tiger Van Rokan-Harimau Paderi dari Rokan”,

pantang menyerah dan berdamai dengan Belanda, beliau lahir di Tambusai, Rokan

Hulu, Riau. Orang tuanya merupakan perantauan dari Minang (Mirnawati, 2012 :

58).

Tengku Luckman Sinar, S.H., dari buku yang ditulis oleh Dr. F.M

Schnitger yang berjudu Forgoten Kingdom in Sumatra (p.83-84) yang

isinya antara lain, “ Beliau bagaikan seorang pemimpin yang diutus

Tuhan. Ia selalu berlaku lemah lembut dan memimpin secara adil dan

selalu dihormati oleh pengikutnya. Ia juga selalu membahagiakan

rakyatnya dan selalu menepati janji. Suatu saat, ia siap menghunus

pedangnya memimpin peperangan dan menyimpannya kembali ketika

perang telah usai, sehingga membuat daerahnya menjadi aman dan tentram

( Juni Sjafrien Jahja 2015:5).

Berdasarkan penjelasan di atas, maka Tuanku Tambusai adalah sosok ulama yang

mempengaruhi untuk melawan penjajah Belanda, yang memiliki kecerikan

sehinga Belanda menjulukinya “De Padriesche Tiger Van Rokan-Harimau Paderi

dari Rokan”.

2.1.5 Revivalisme

Menurut Kamus Teologi, revivalisme merupakan usaha sistematis untuk

membangkitkan semangat baru di antara orang-orang beriman yang tidak

menjalankan imannya dengan berbagai cara yang diharapkan membangkitkan

tanggapan religius massal (Gerald O’Collins, Edward G.Farrungia, 2000: 278).

Keberadaan revivalisme dalam Islam adalah sebuah tuntutan dari sejarah

panjang perjalanan Islam, yang telah malang melintang melewati batas

Page 32: PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN …digilib.unila.ac.id/55164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 1. 4. · PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN

16

geografis dan lintas budaya masyarakat Islam di seantero jagad raya ini,

dan telah mengalami pasang naik dan pasang surutnya. Terjadinya saling

mempengaruhi antara Islam dengan budaya masyarakat yang dimasukinya

adalah suatu keniscayaan. Dalam hal ini, pengaruh dalam masyarakat yang

nota bene melakukan pemikiran yang ingin mengembalikan kepada

“Islam yang murni” (Murkilim, 2017 : 165-166).

Revivalisme adalah Istilah lain dari kebangkitan Islam, merupakan gerakan

keagamaan yang disebabkan oleh beberapa faktor. Umat Islam khawatir akan

tergerusnya nilai dan ajaran Islam akibat dari meluasnya pengaruh kolonialisme

dan imperialisme Barat ( F Firdaus , 2014 : 25).

Brdasarkan penjelasan di atas Revivalisme adalah sebuah gerakan pembaharuan

dalam Islam, perjuangan Tuanku Tambusai dapat dikatan gerakan Revivalisme

sebab Tuanku Tambusai melakukan pemurnian di Tanah Batak saat dalam

pengejaran oleh pasukan Belanda karna jasanya Tuanku Tambusai diberi gelar

“Ompu Baleo”.

2.1.6 Konsep Rokan Kanan

Sebelum tahun 1903 daerah Provinsi Riau sekarang ini terbagi atas daerah-daerah

administratif yaitu Geweestn, Afdeeling dan Onderafdeelingen yang berada

dibawah kekuasaan seorang Pamongpraja bangsa Belanda/Europes

Bestuurambtenaar seperti Residen, Asisten Residen, dan Countroler (Sejarah

Kebangkitan Nasional Daerah Riau 1982/.1983 : 19).

Sungai Rokan sebelumnya disebut dengan Sungai Rotan, lalu menjadi

sungai Rok`an dan akhirna menjadi sungai Rokan yang terbagi menjadi

tiga sungai besar yaitu : Sungai Rokan Kiri, Sungai Rokan Kanan, dan

Sungai Sosa, sedangkan Sungai Rokan Kanan lazim juga disebut orang

Sungai Batang Lubuh. Nama Rokanpun dibuat menjadi sebuah nama

Kerajaan Rokan yang diperkirakan berdiri pada abad ke-13. Dinamakan

sungai Rokan Kiri dan Rokan Kanan semasa Sultan Jangguik dan Sultan

Page 33: PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN …digilib.unila.ac.id/55164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 1. 4. · PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN

17

Harimau yang datang dari selat Malaka menelusuru sungai Rokan ini ke

Hulu, sesampainya di Kuala Sako (muara sungai Rokan Kiri dan Kanan)

kedua kaka beradik ini terpisah, Sultan Harimau meneruskan perjalanan ke

Hulu Sungai Rokan sebelah kiri, sedangkan Sultan Jangguik meneruskan

perjalanan ke Hulu sungai Rokan sebelah Kanan, kedua orang ini juga

disebut-sebut asal usul keturunan masyarakat Rokan Hulu

(http://lentaraguru.blogspot.co.id/2016/11/bukik-simo-lombu.html).

Riau yang terletakk di perairan Selat Malaka merupakan daerah yang strategis

dalam arus lalu lintas Selat Malaka, dilengkapi pula dengan kekayaan alamnya

yang menghasilkan benda-benda dagang berharga, serta penduduknya yang

berdarah pelaut (Sejarah Daerah Riau, 1977/1978 : 30)

Rokan adalah nama sungai yang bermuara ke Selat Malaka. Sungai ini bercabang

dua yang dikenal dengan Rokan Kiri dan Rokan Kanan. Di aliran sungai ini

ditemukan sisa-sisa Kerajaan Rokan (Team Penyusun dan Penulisan Sejarah Riau,

1977 : 15).

Berdasarkan penjelasan di atas Rokan Kanan adalah cabang dari Sungai Rokan

yang ada di Riau yang bermauara ke Selat Malaka.

2.1.7 Nilai-nilai Kepahlawanan

Menurut Charles F. Adrain (dalam Effendy, 2004) mengatakan bahwa nilai

mewakili konsep umum dari tujuan sah yang dikehendaki yang membimbing

kegiatan melalui saluran tertentu. Dalam proses komunikasi nilai dikelompokkan

pada tiga jenis nilai inti, yakni logika, nilai etika, dan nilai estetika.

Menurut Badrun (2006) Pahlawan bagi sebuah bangsa adalah spirit yang terus

menyala dan menyejarah, ia memberi warna bagi sejarah bangsanya bahkan bagi

Page 34: PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN …digilib.unila.ac.id/55164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 1. 4. · PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN

18

sejarah kemanusiaan dan peradaban dunia. Namun sering kali karena

kontribusinya pada suatu bangsa, sang pahlawan menjadi milik sebuah

bangsa saja, ia bukan milik bangsa lain.

Pahlawan adalah seorang yang mempunyai sikap patriotik dalam

perjuangan dan berjasa bagi negara, perilakunya dianggap patut dicontoh

dan ditiru. Adapun sikap patriotik menurut Badrun (2006) meliputi hal-

hal sebagai berikut: Tahan uji/ ulet; Berani karena benar; Rela berkorban;

Berjiwa ksatria; Bertanggung jawab; Berjiwa pemimpin; Keteladanan;

Cinta damai tetapi lebih cinta kemerdekaan; Heroik; dan Berjiwa pelopor.

Sikap Patriotik tersebut juga berimplikasi terhadap kesadaran Nasional

sebagi suatu bangsa yang meliputi : kepercayaan terhadap Tuhan YME,

Disiplin, tertib, waspada, dapat bekerja sama, bangga sebagai bangsa,

memiliki harga diri, mengakui persamaan derajat, taat dasn menghormati

norma, berjiwa kesatuaan dan persatuan, cinta budaya bangsa, percaya

pada kemampuan diri sendiri

Bedasrkan penjelasan diatas dapat disimpulkan Tuanku Tambusai sosok

pahlawan yang patut diteladani karna Beliau memiliki beberapa sikap

kepahlawanan seperti tahan uji/ ulet; Berani karena benar; Rela berkorban;

Berjiwa ksatria; Bertanggung jawab; Berjiwa pemimpin; Keteladanan; Cinta

damai tetapi lebih cinta kemerdekaan; Heroik; dan Berjiwa pelopor. Yang dapat

diimplemintasikan dengan beberapa nilai-nialai terhadap kesadaran Nasional

kepercayaan terhadap Tuhan YME, Disiplin, tertib, waspada, dapat bekerja sama,

bangga sebagai bangsa, memiliki harga diri, mengakui persamaan derajat, taat

dasn menghormati norma, berjiwa kesatuaan dan persatuan, cinta budaya bangsa,

percaya pada kemampuan diri sendiri

Page 35: PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN …digilib.unila.ac.id/55164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 1. 4. · PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN

19

2.2 Kerangka Pikir

Berdasarkan landasan teori diatas dapat diketahui Perjuangan Tuanku Tambusai di

Rokan Kanan merupakan salah satu Jihat Fisabilillah yang dimana memerangi

orang kafir yakni Penjajah Belanda. Belanda yang dianggab oleh para Kaum Padri

sebagai orang kafir harus diperangi dan diusir dari tanah pribumi, Perjuangan

Tuanku Tambusai dimulai pada Tahun 1821 yang dimana pada saat itu Perang

Padri di Sumatra Barat pecah yang dilatar belakangi oleh perang antara Kaum

Adat dan Kaum Padri yang kemudian berubah menjadi perang antara Belanda dan

Kaum Padrii.

Pada Tahun 1821 ketika dimana Perang Padri di Sumatra Barat semakin

memanas. Pada saat itu perjuangan Kaum Padri dipimpin langsung oleh Tuanku

Tambusai setelah pada Tahun 1833 Tuanku Rao gugur di medan perang dan

ditawanya Tuanku Imam Bonjol pada Tahun 1838, kekuatan Tuanku Tambusai

sangat diperhitungkan oleh Belanda sehinga mereka menjuluki Panglima Paderi

ini dengan julukan “De Padriesche Tiger Van Rokan-Harimau Paderi dari

Rokan”. Kebencian Tuanku Tambusai terhadap Belanda sangatlah besar beliau.

Perjuangan yang dilakukan secara fisik atau pertempuran dengan berperang

menggunakan senjata dan sikap Tuanku Tambusai sendiri tidak pernah melakukan

kompromi, tidak pernah dapat ditangkap atau ditawan oleh Belanda,

Tuanku Tambusai dalam perjuanganya mengusir Penjajah Belanda melakukan

pembaharuan (Revivalisme) atau pemurnian agama diwilayah yang belum

mengenal atau tersentuh oleh ajaran agama Islam, dalam menyebarkan ajaran

Agama Islam Tuanku Tambusai melakukan Dakwah yang dimana cara ini

Page 36: PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN …digilib.unila.ac.id/55164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 1. 4. · PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN

20

dianggab oleh Beliau paling baik dalam menyampaikan sebuah pembaharuan

disuatu daerah yang tidak mengenal ALLAH SWT.

Tuangku Tambusai sendiri dalam perjuanganya melawan penjajah Belanda telah

dapat menyatukan pengikutnya yang dimana pengikutnya ini terdiri dari 3

kelompok etnis yang berbeda, yaitu etnis Melayu Riau, Mandailing, dan

Minangkabau yang secara administratif bagian dari Provinsi Riau (25 Juli 1958),

Sumatra Utara (15 April 1948), dan Sumatra Barat (3 Juli 1958).

Perang yang terjadi antara pasukan Belanda dan Pasukan Tuanku Tambusai

memakan banyak korban dari kedua belah pihak, Belanda yang terus melakukan

penyerangan secara bertubi-tubi serta pengejaran terhadap Tuanku Tambusai,

akhirnya Belanda berhasil memukul mundur pasukan Tuanku Tambusai menuju

Dalu-dalu yakni kampung halaman beliau, di sinilah perjuangan Tuanku

Tambusai semakin panas. Perjuangan Tuanku Tambusai melawan penjajah

Belanda tidak terhenti begitu saja di benteng pertahanan yang didirikan dengan

kuat dan canggih di Dalu-dalu, merupakan benteng yang dibuat untuk

pertahannannya saat menyusun kekuatan dan kembali maju menyerang Belanda,

benteng tersebut diberi nama dengan Benteng Tujuh Lapis.

Page 37: PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN …digilib.unila.ac.id/55164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 1. 4. · PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN

21

2.3 Paradigma

Keterangan Garis

: Garis Kegiatan

: Garis Tujuan

Perjuangan Tuanku Tambusai

Kedaulatan Rokan

Hak X Kekuasaan Tertinggi

1 Bentuk Kompetitor

a. Fisik

b. Non fisik

2. Proses Kompetitor

3.Hasil Kompetitor

Page 38: PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN …digilib.unila.ac.id/55164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 1. 4. · PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN

22

REFERENSI

Tirtoprojo, Susanto. 1982. Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia. Jakarta: PT.

Pembangunan. Halaman 7

Hoetomo M.A.2005.Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya : Mitra Pelajar.

Halaman 224

http://seputarpengertian.blogspot.co.id/2014/08/seputar-pengertian-

perjuangan.html (Diakses pada Jumat 20 April 2018 pukul 21.00 wib)

Kansil, C.S.T. dan Julianto. 1988. Sejarah Perjuangan dan Pergerakan

Kebangsaan Indonesia. Jakarta: Erlangga. Halaman 15

Slamet Muljana, 1983. Pemugaran Persada Sejarah Leluhur Majapahit. Intiidayu

: Jakarta. Halaman 138

Sagimun MD.1989. Peranan Pemuda.Jakarta : Bina Aksara. Halaman 331

Syah, Iskandar. 2005. Sejarah Nasional Indonesia. Bandar Lampung : Penerbit

Universitas Lampung. Halaman 78

G.Moedjanto.1988. Indonesia Abad Ke-20.Buku I.Yogyakarta.Kanisius. Halaman

25.

http://wartasejarah.blogspot.co.id/2013/10/perjuangan-tuanku-tambusai.html

(Diakses pada Jumat 20 April 2018 pukul 21.10 wib).

Jihad%20fi%20sabilillah%20%20Wikipedia%20Bahasa%20Melayu,%20ensiklop

edia%20bebas.html (Diakses pada Senin 18 September 2018 pukul 08.15

wib).

Rohimin. 2006. Jihad Makna & Hikmat . Jakarta : Penerbit Erlangga. Halaman

150

………., Fiqh al-Zakat, Terj. Salman Harun dkk, Bogor: Pustaka Litera Antar

Nusa, 2006.

Dahlan, Abdul Azis, Ensiklopedi Hukum Islam V. Jakarta: Ichtiar Baru Van

Hoever, 1996.halaman 1524

Subroto. K. 2015. Tuanku Imam Bonjol & Gerakan Padri. Lembaga Kajian

Syamina. Halaman 31

Page 39: PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN …digilib.unila.ac.id/55164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 1. 4. · PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN

23

Minawarti. 2012. Kumpulan Pahlawan Indonesia Terlengkap. Jakarta : CIF.

Halaman 58

Jahja, Juni Sjafrien. 2015. Perang Tuanku Tambusai Sang Harimau Rokan

Melawan Penjajah Belanda. Jakarta : Visimedia. Halaman 5

Gerald O’Collins, Edward G.Farrungia. 2000. Kamus Teologi, tej. Suharyo, (Yogyakarta: Kanisius) cet V, Halaman 278.

Mukilim 2017. http:/ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/nuansa/article/view/65

(Diakses pada Senin 18 September 2018 pukul 08.00 wib).

F Firdaus. 2014. http://digilib.uinsby.ac.id/550/5/Bab%202.pdf. Halaman 25

(Diakses pada Senin 18 September 2018 pukul 08.00 wib).

Asmuni, Marleily Rahim.1982/1983. Sejarah Kebangkitan Nasional Daerah Riau

. Riau : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Halaman 19

http://lentaraguru.blogspot.co.id/2016/11/bukik-simo-lombu.html (Diakses pada

Jumat 20 April 2018 pukul 21.10 wib)

Syair, Amwar, Umar Amin, Ahmad Yusuf., dkk. 1977/1978. Sejarah Daerah

Riau. Jakarta : PN Balai Pustaka. Halaman 30

Lutfi, Muchtar, Suwardi MS., dkk. 1977. Sejarah Riau. Pekanbaru : Percetakan

Riau. Halaman 15

Page 40: PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN …digilib.unila.ac.id/55164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 1. 4. · PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN

III. METODE PENELITIAN

3.1 Metode Yang Digunakan

Metode penelitian merupakan cara untuk memecahkan suatu masalah yang

menentukan keberhasilan suatu penelitian. Metode penelitian merupakan metode

yang menyangkut masalah kerja yakni cara kerja untuk dapat memahami objek

yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan (Husin Sayuti, 1998:32).

Menurut L. Gottschalk 1956; G.J Garraghan, 1957 pada umumnya yang

disebut metode adalah cara atau prosedur untuk mendapatkan objek. Juga

dikatakan bahwa metode adalah cara untuk berbuat atau mengerjakan

sesuatu dalam suatu sistem yang terencana dan teratur. Jadi, metode selalu

erat hubunganya denga prosedur, proses, atau teknik yang sistematis untuk

melakukan penelitian disiplin tertentu. Hal ini dimasudkan untuk

mendapatkan objek penelitian (Suhartono W. Pranoto, 2006 : 11).

Metode itu sendiri berarti suatu cara, prosedur, atau teknik untuk mencapai suatu

tujuan secara efektif dan efesien. Metode, karenanya, merupakan salah satu ciri

kerja ilmiah (A. Daliman, 2012 : 27).

Berdasarkan penjelasan dari beberapa ahli di atas, maka metode merupakan suatu

cara, proses atau teknik untuk melakukan penelitian, demi untuk memperoleh

sebuah objek penelitian sejarah. maka metode yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode penelitian sejarah.

Page 41: PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN …digilib.unila.ac.id/55164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 1. 4. · PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN

34

3.1.1 Metode Penelitian Sejarah

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan oleh penulis, maka metode

yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode penelitian sejarah.

Richard F. Clarice (1927:462) dalam bukunya Logic (London and New York,

1927) mengartikan metode sejarah sebagai sistem prosedur yang benar untuk

mencapai kebenaran sejarah (A. Daliman, 2012 : 28).

Kuntowijoyo (2003 : xix) mengemukakan pendapat bahwa metode sejarah

ialah petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis tentang bahan, kritik,

interpretasi, dan penyajian sejarah. Jadi, metode mempunyai hubungan

dengan prosedur, proses atau teknis yang sistematis dalam penyelidikan

suatu disiplin ilmu tertentu untuk mendapatkan objek (bahan-bahan) yang

diteliti. Dalam kaitannya dengan ilmu sejarah, dengan sendirinya berarti

“bagaimana mengetahui sejarah” ( Helius Sjamsuddin, 1996:03).

Menurut Gilbert J. Garragan, S.J (1957:33) dalam bukunya A Guide to

Historical Method mendefinisikan metode sejarah sebagai seperangkat asas

dan aturan yang sistematik yang didesain guna membantu secara efektif

untuk mengmpulkan sumber-sumber sejarah, menilainya secara krisis dan

menyajikan sintensis hasil-hasil yang dicapainya, yang pada umumnya

dalam bentuk tertulis (A. Daliman, 2012 : 27-28).

Berdasarkan pendapat diatas maka metode penelitian sejarah adalah suatu cara

yang sistematis untuk mendapatkan sumber-sumber sejarah yang akan kita teliti

dan mengetahui kebenaranya.

3.1.2 Langkah-langkah Penelitian Sejarah

Sebuah penelitian ilmiah pasti memilki langka-langkah dalam penulisannya, dan

dalam penulisan skripsi ini penulis mengunakan metode sejarah adapun langkah-

langkah penelitian sejarah adalah :

Louis Gottschalk (1987;18) menyimpulkan bahwa prosedur penelitian dan

penulisan sejarah bertumpu pada empat kegiatan pokok, yaitu:

Page 42: PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN …digilib.unila.ac.id/55164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 1. 4. · PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN

35

1. Pengumpulan objek yang berasal dari dari suatu zaman dan pengumpulan

bahan-bahan tertulis dan lisan yang relevan

2. Menyingkirkan bahan-bahan yang tidak otentik

3. Menyimpulkan kesaksian yang dapat dipercaya dari bahan-bahan yang

otentik

4. Penyusunan kesaksian yang dapat dipercaya itu menjadi suatu kisah atau

suatu penyajian yang berarti(A. Daliman, 2012 : 28).

Nugroho Notosusanto (1964: 22-23) sesuai dengan langkah-langkah yang

diambil dalam keseluruhan prodesur, metode sejarah biasanya dibagi atas

empat kelompok kegiatan, yakni:

1. Heuristik, ialah kegiatan menghimpun sumber-sumber sejarah

2. Kritik (verifikasi), meneliti apakah sumber-sumber itu sejati, baik bentuk

maupun isinya

3. Interpretasi, untuk menetapkan makna dan saling-hubungan dari fakta-

fakta yang telah diverifikasi

4. Historiografi, penyajian hasil sintesis yang diperoleh dalam bentuk suatu

kisah sejarah.

Berdasarkan penjelasan langkah-langkah penelitian sejarah diatas, maka langkah-

langkah kegiatan penelitian sejarah yang akan peneliti lakukan adalah :

1. Heuristik

Langkah pertama yang di lakukan oleh peneliti dalam penelitian sejarah adalah

heuristik, Menurut terminologi heuristik (heuristic) dari bahasa Yunani

heuristiken = mengumpulkan atau menemukan sumber (Suhartono W. Pranoto,

2014 : 29). Heuristik, merupakan tahapan untuk mengumpulkan sumber-sumber

sejarah. Maka dalam tahapan ini, peneliti mencoba mencari sumber-sumber yang

berkaitan mengenai Perjuangan Tuanku Tambusai di Daerah Rokan Kanan (Dalu-

Dalu, Provinsi Riau) baik dalam bentuk catatan , buku sumber, literatur, arsip dan

sebagainya. Buku-buku dan jurnal sumber yang digunakan dalam penelitian ini,

antara lain :

Page 43: PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN …digilib.unila.ac.id/55164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 1. 4. · PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN

36

1. Sejarah Nasional Indonesia Jilid IV pengarang Marwati Djoened

Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto

2. Team Penyusun dan Penulis Sejarah Riau Universitas Riau,

Sejarah Daerah Riau sebuah Proyek Penelitian dan Pencatatan

Kebudayaan Daerah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,

3. Kumpulan Pahlawan Indonesia Terlengkap penulis Mirnawati,

4. Perang Tuanku Tambusai Sang Harimau Rokan Melawan

Penjajah Belanda penyunting Juni Sjafrien Jahja,

5. Sejarah Kebangkitan Nasional Daerah Riau dengan pengarang

Marleily Rahim Asmuni, Tuanku Imam Bonjol & Gerakan Padri

penulis K. Subroto,

6. Aktivitas Dakwah Tuanku Tambusai dalam Proses Perkembangan

dan Pembaharuan Islam di Daerah Rokan Hulu dan Sekitarnya

Awal Abad ke-19 penulis Ginda.

2. Kritik

Setelah selesai dilaksanakanya langkah pengumpulan sumber-sumber sejarah

dalam bentuk dokumen-dokumen maka yang harus dilaksanakan berikutnya

adalah mengadakan kritik (verifikasi) sumber ( A. Daliman, 2012 ; 64-65).

Peneliti melakukan kritik terhadap sumber-sumber yang telah didapat untuk

menguji kevalidan, keaslian, dan kesahihannya.

Kritik merupakan tahapan untuk memeriksa apakah sumber-sumber yang telah

diperoleh apakah sumber itu merupakan sumber yang dikehandaki atau tidak.

Dalam hal ini, peneliti berusaha mencari informasi-informasi yang diperlukan

Page 44: PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN …digilib.unila.ac.id/55164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 1. 4. · PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN

37

berdasarkan sumber yang telah diperoleh melalui refrensi buku, arsip, jurnal, data

yang diperoleh dari Perpustakaan Universitas Lampung dan Internet. Bentuk

kegiatan yang dilakukan penulis pada tahapan kritik misalnya dalam sebuah buku

sumber, peneliti mengambil beberapa kalimat atau paragraf yang sesuai dengan

penelitian agar dapat dijadikan sebagai sumber untuk memberikan argumentasi

pada tahapan interpretasi.

3. Interpretasi

Setelah peneliti mampu menghasilkan sumber yang valid dari langkah kritik,

maka langkah ke tiga adalah interpretasi, interpretasi adalah merangkai berbagai

sumber-sumber data yang telah dikritik menjadi satu kesatuan yang mampu

menerangkan objek penelitian (Nugroho Notosusanto, 1971 : 18). Peneliti akan

menafsirkan, mengaitkan dan mulai merekonstruksi hingga sumber-sumber

tersebut mampu menjadi sebuah cerita yang kronologis dan berkaitan dengan

objek penelitian yaitu Perjuangan Tuanku Tambusai. Interpretasi merupakan

tahapan/kegiatan menafsirkan fakta-fakta yang sudah dikumpulkan.

4. Historiografi

Setelah melakukan heuristik, kritik (verifikasi), dan interpretasi langkah terakhir

yang dilakukan peneliti adalah penulisan atau historiografi. Penulisan sejarah

(historiografi) menjadi sarana mengkomunikasikan hasil-hasil penelitian yang

diungkap, diuji (verifikasi) dan diinterpretasikan. Kalau peneliti sejarah bertugas

merekonstruksi sejarah masa lampau, maka rekonstruksi itu hanya akan menjadi

eksis apabila hasil-hasil pendirian tersebut ditulis (A. Daliman, 2012 : 99).

Dilangkah historiografi peneliti mulai menuangkan hasil penelitian ini kedalam

Page 45: PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN …digilib.unila.ac.id/55164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 1. 4. · PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN

38

tulisan, yang nantinya akan peneliti jadikan sebagai tugas akhir perkuliahan. Di

tahap ini peneliti mengaitkan fakta-fakta sejarah tentang Perjuangan Tuanku

Tambusai yang telah diinterpretasikan dan kemudian peneliti menyampaikan

sintesis yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan dan disampaikan dalam

bentuk karya ilmiah atau tulisan tentan Tuanku Tambusai, merangkaikan fakta

berikut maknanya secara kronologis/diakronis dan sistematis, menjadi tulisan

sejarah sebagai kisah.

3.2 Variabel Penelitian

Variabel adalah suatu konsep yang dibernilai, sedangkan variabel dalam suatu

penelitian merupakan hal yang paling utama karena merupakan suatu konsep

dalam suatu penelitian. Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi

inti perhatian suatu penelitian (Arikunto,1990:91).

Variabel adalah suatu atribut atau sifat nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang

mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011: 61). Menurut Ibnu Hadjar

variabel sebagai objek pengamatan atau fenomena yang diteliti (Ibnu Hadjar,

1996: 156).

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka variabel penelitian adalah objek

yang menjadi pusat perhatian dalam sebuah penelitian. Dalam penelitian ini

variabel yang digunakan adalah variabel tunggal dengan fokus penelitian pada

Perjuangan Tuanku Tambusai Dalam Melawan Penjajah Belanda di Daerah

Rokan Kanan Tahun 1820-1839.

Page 46: PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN …digilib.unila.ac.id/55164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 1. 4. · PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN

39

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dan alat yang digunakan akan menentukan kualitas

penelitian. Teknik pengumpulan data adalah suatu kegiatan operasional agar

tindakannya masuk pada pengertian penelitian yang sebenarnya. (Subagyo, 2006 :

37). Oleh karena itu teknik pengumpulan data harus diusahakan cara yang cermat

dan memenuhi syarat-syarat pengumpulan data yang reabilitas dan validitas,

dengan demikian relevansi data yang diperoleh akan menentukan tujuan

penelitian, sehingga sampai pada suatu kesimpulan. Untuk memperoleh data yang

relevan dan sesuai dengan masalah yang akan di bahas maka peneliti

menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

3.3.1 Teknik Kepustakaan

Menurut Joko Subagyo teknik kepustakaan adalah suatu cara untuk mendapatkan

informasi secara lengkap serta untuk menentukan tindakan yang akan diambil

sebagai langkah penting dalam kegiatan ilmiah (Subagyo, 2006:109). Teknik yang

digunakan untuk memperoleh informasi tentang objek-objek yang diamati secara

terperinci melalui buku-buku yang sesuai dengan masalah yang akan diteliti

sehingga memperluas pengetahuan dan menganalisa permasalahan.

Menurut Hadari Nawawi Teknik kepustakaan merupakan studi penelitian yang

dilaksanakan dengan cara mendapatkan sumber-sumber data yang diperoleh di

perpustakaan yaitu melalui buku-buku literatur yang berkaitan dengan masalah

yang diteliti (Nawawi,1993: 133).

Page 47: PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN …digilib.unila.ac.id/55164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 1. 4. · PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN

40

Sementara itu Menurut Mestika Zed, metode kepustakaan adalah serangkaian

kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca

dan mencatat serta mengolah bahan penelitian. (Mestika Zed, 2004 : 4)

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka teknik kepustakaan adalah

mengumpulkan data-data serta informasi dengan bantuan material berupa buku-

buku, majalah, naskah, catatan-catatan, kisah sejarah, dokumen, jurnal,

ensiklopedia yang relevan dengan masalah penelitian yang sesuai dengan

kebutuhan penelitian.

Langkah-langkah dalam teknik kepustakaan:

1. Menyiapkan alat perlengkapan berupa pulpen dan kertas

2. Menyusun bibliografi kerja, yaitu catatan mengenai bahan sumber

utama yang akan dipergunakan untuk keputusan penelitian

3. Mencari daftar katalog tentang alat bantu bibiografi seperti: buku

bibliografi, ensiklopedia, kamus khusus, indek jurnal ( majalah dan

koran), katalog, daftar koleksi utama dan sumber lainnya

4. Mengatur waktu

5. Membaca dan membuat catatan penelitian (Mestika Zed, 2004: 17-

22).

3.3.2 Teknik Dokumentasi

Menurut pendapat Suharsimi Arikunto, 2002 : 206, teknik dokumentasi yaitu

mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip,

biografi, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan lain

sebagainya.

Sementara itu menurut Basrowi dan Suwardi, mengatakan bahwa teknik

dokumentasi juga dapat diartikan sebagai suatu metode atau cara mengumpulkan

data yang menghasilkan catatan-catatan yang berhubungan dengan masalah yang

diteliti, sehingga akan diperoleh data yang lengkap, bukan berdasarkan perkiraan

(Basrowi dk, 2008:158).

Page 48: PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN …digilib.unila.ac.id/55164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 1. 4. · PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN

41

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, maka dengan menggunakan

teknik dokumentasi peneliti berusaha untuk mengumpulkan data yang berupa

catatan-catatan (dokumen) yang relevan dengan masalah yang diteliti.

3.4 Teknik Analisis Data

Setelah tahap pengumpulan data dilakukan maka hal selanjutnya yang dilakukan

peneliti adalah analisis data. Analisis data adalah bagian terpenting dalam metode

ilmiah, karena analisis data digunakan untuk memecahkan masalah penelitian.

Menurut Matt Holland, menyebutkan bahwa analisis data adalah suatu proses

menata, menyetrukturkan dan memaknai data yang tidak teratur (Matt Holland

dalam C. Daymon dan Immy Holloway, 2008 : 368).

Karena penelitian ini adalah penelitian kualitatif maka data yang terdapat dalam

penelitian ini adalah data kualitatif, dengan demikian tehnik analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah tehnik analisis data kualitatif, menurut

Miles dan Huberman pengumpulan data kualitatif lebih memudahkan peneliti

untuk mengikuti dan memahami alur peristiwa secara kronologis, menilai sebab

akibat dalam lingkup pikiran orang-orang setempat serta memperoleh penjelasan

yang banyak dan bermanfaat (Miles dan Huberman, 1992 : 77). Pada penelitian

ini menggunakan metode analisis data yang dikembangkan oleh Miler dan

Huberman yang mencakup tiga tahapan yaitu; reduksi data, penyajian data, dan

verifikasi.

1. Reduksi data

Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian, pengabstraksian

dan pentransformasian data kasar dari lapangan (Basrowi, 2008:209). Proses ini

Page 49: PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN …digilib.unila.ac.id/55164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 1. 4. · PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN

42

berlangsung selama penelitian dilakukan dari awal sampai akhir penelitian.

Fungsinya untuk menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang

tidak perlu dan mengorganisasi sehingga interpretasi bisa ditarik. Dalam proses

reduksi dalam penelitian ini peneliti melakukan langkah:

a) Mengumpulkan data pustaka, arsip yang mendukung dan

mengumpulkan narasumber yang memiliki informasi tentang penelitian.

b) Memilah data dan sumber berdasarkan keotentikan dan kriteria.

c) Penelitian fokus kepada subyek dan obyek penelitian.

2. Penyajian data

Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberi

kemungkinan untuk menarik kesimpulan dan pengambilan tindakan (Basrowi,

2008 : 209) Tujuannya adalah untuk memudahkan membaca dan menarik

kesimpulan. Dalam proses ini peneliti melakukan langkah-langkah sebagai

berikut:

a) Mencari informasi mengenai obyek penelitian dan melakukan wawancara

dengan narasumber.

b) Mendeskripsikan hasil temuan dari pustaka maupun dari kegiatan

wawancara terhadap informan dan diorganisir dalam bentuk matriks yang

naratif.

3. Verifikasi

Verifikasi adalah penarikan kesimpulan yang dapat menjawab rumusan masalah

yang dirumuskan sejak awal sesuai dengan keadaan yang berkembang di lapangan

(Sugiyono, 2009 : 252). Verifikasi merupakan langkah ketiga analisis data pada

Page 50: PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN …digilib.unila.ac.id/55164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 1. 4. · PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN

43

penelitian ini, penarikan kesimpulan ini bersifat hipotesis yang dilakukan,

kemudian apabila data yang telah disajikan didukung dengan data yang kuat maka

kesimpulan tersebut kredibel dan bermakna.

Page 51: PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN …digilib.unila.ac.id/55164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 1. 4. · PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN

44

REFERENSI

Sayuti, Husin. 1998. Pengantar metodologi Riset. Jakarta : Fajar Agung. Halaman

32

Pranoto, Suhartono W. 2006. Teori dan Metodologi Sejarah. Yogyakarta : Graha

Ilmu. Halaman 11

Daliman, A. 2012. Metode Penelitian Sejarah. Yogyakarta : Ombak. Halaman 27

Sjamsudin, Helius. 1996. Metodologi Sejarah. Jakarta: Depdikbud. Halaman 3

Nawawi, Hadari. 2001. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah

Mada University Press. Halaman 79

Daliman, A. Op, Cit,. Halaman 28

Suryabrata, Sumadi.2012.Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali. Halaman 73

Notosusanto, Nugroho. 1984, Masalah Penelitian Sejarah Kontemporer (Suatu

Pengalaman). Jakarta : Yayasan Penerbit UI. Halaman 11

Pranoto, Suhartono W. Op, Cit,. Halaman 29

Daliman, A. Op, Cit,. Halaman 64-65

Pranoto, Suhartono W. Op, Cit,. Halaman 36

Ibid,. Halaman 37

Notosusanto, Nugroho. Op, Cit,. Halaman 18

Daliman, A. Op, Cit,. Halaman 99

Arikunto, Suharsimi. 1990. Dasar-dasar evaluasi pendidikan, Jakarta : Bumi

Aksara. Halaman 91

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :

Alfabeta. Halaman 61

Hadjar,Ibnu. 1996. Dasar-Dasar Metodologi penelitian kwantitatif dalam

pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Halaman 156

Subagyo, Joko.P. 2006. Metode Penelitian : Dalam Teori dan Praktek. Jakarta

:Rineka Cipta. Halaman 37

Page 52: PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN …digilib.unila.ac.id/55164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 1. 4. · PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN

45

Ibid., Halamana 109

Nawawi, Hadari. 1993. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta. Gajah

Mada University Press. Halaman 133

Zed, Mestika. 2004. Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor

Indonesia. Halaman 17

Arikunto,Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta

: Bina Aksara. Halaman 206

Basrowi dan Suwardi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta : PT.

Rineka Cipta. Halaman 158

Daymon, C dan Immy Holloway. 2008. Metode-Metode Riset Kualitatif dalam

Public Relation dan Marketing Communication. Yogyakarta : PT. Benteng

Pusaka. Halaman 368

Sjamsudin, Helius. Op, Cit,. Halaman 89

Abdurahman, Dudung. 2007.Metodologi Penelitian Sejarah.Yogyakarya: Ar-

Ruzz Media. Halaman 73

Pranoto, Suhartono W. Op, Cit,. Halaman 153

Kartodirdjo, Sartono. 1992. Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metodologi Sejarah.

Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.halaman 2

Gottschalk, Louis. 1975. Mengerti Sejarah: Pengantar Metode Sejarah

(Terjemahan). Jakart: Universitas Indonesia.halaman 39

Page 53: PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN …digilib.unila.ac.id/55164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 1. 4. · PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan

bahwa perjuangan Tuanku Tambusai di daerah Rokan Kanan Tahun 1820-1839.

Merupakan perjuangan yang dimana sebuah perkompetitoran antara Belanda dan

Tuanku Tambusai yang sama-sama memiliki tujuan yang sama kuat, Tuanku

Tambusai sebagi pribumi berhak mempertahankan Tanah Airnya dari cengkraman

tanggan Belanda, yang dimana Belanda sendiri setelah kedatanganya ke Riau

melakukan banyak perluasaan keberbagai daerah tidak terkecuali daerah Rokan

Kanan (Dalu-Dalu, Rokan Hulu, Riau). Belanda yang dapat mengusai sebagian

Riau telah membuat sebuah peraturan yang dimana Belandalah yang menjadi

pemegang kekuasaan tertinggi di Rokan.

Perkompetitoran anatar Belanda dan Tuanku Tambusai yang dimana dilakukan

dua bentuk yakni non fisik dan fisik, bentuk non fisik yakni Dakwah yang

dilakukan Tuanku Tambusai dalam perjuanganya menyerang, diserang, dan

dipukul mundur oleh Belanda, Beliau melakukan Dakwahnya diberbagai daerah

singgahanya selama melawan Belanda. Bentuk fisik dari perkompetitoran ini

adalah perjuangan Tuanku Tambusai diberbagai daerah yang masuk dalam proses

competitor yakni :

Page 54: PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN …digilib.unila.ac.id/55164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 1. 4. · PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN

80

1. Perjuangan fisik Tuaku Tambusai di Natal terjadi pada tahun 1823,

pengepungan pasukan Belanda di Natal melalui pedalaman Natal dan

pengepungan melalu jalur laut

2. Perjuangan Fisik Tuanku Tambusai di Rao terjadi pada September 1832,

perjuangan fisik di Rao merebutan Benteng Fort Amerongen

3. Perjuangan Fisik Tuanku Tambusai di Mandailing pada Tahun 1833,

Belanda yang berusaha mengajak damai Tuanku Tambusai di tolak secara

tegas,Belanda melancarkan serangan ke Mandailing pada malam hari.

4. Perjuangan Fisik Tuanku Tambusai di Air Bangis, pejuanga Tuanku

Tambusai di Air Bagis melakukan pengepungan pasukan Belanda di Natal

melalui pedalaman Natal dan pengepungan melalu jalur laut

5. Perjuangan Fisik Tuanku Tambusai di Bonjol, perjuangan di Bonjol

mengalami kekalahan dari pihak Padri dengan ditawana Tuanku Imam

Bonjol dan direbutnya Benteng Bonjol

6. Perjuangan Fisik Tuanku Tambusai di Dalu-Dalu, Benteng Tujuh Lapis

dapat dikuasai oleh Belanda dan Tuanku Tambusai, keluarga dan sisa

pasukanya melarikan diri ke Malaysia.

Setelah Belanda dapat memasuki Benteng Tujuh Lapis maka perjuangan Tuanku

Tambusai mulai dapat dipatahkan oleh Belanda, Belanda setelah dapat menguasai

Bentreng Tujuh Lapis. Pasukam Padari, Tuanku Tambusai dan beserta

keluarganya mundurnya Negara tetanga yakni Malaysia, dapat disimpulkan bahwa

Belanda lah sebagai pemenang dari competitor yang telah terjadi.

Page 55: PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN …digilib.unila.ac.id/55164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 1. 4. · PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN

81

5.2 Saran

Perjuangan Tuanku Tambusai dalam melawan penjajah Belanda sangatlah luar

biasa. Oleh sebab itu penulis memberikan saran untuk beberapa pihak yang

terkaid anatar lain :

1. Kepada pemerintah Provinsi Riau, Provinsi Sumatra Barat, dan Sumatra

Utara semoga karya tulis ini dapat bermanfaat dan menjadi referensi dalam

mengenang sejarah perjuangan Tuanku Tambusai dalam melawan penjajah

Belanda.

2. Menghargai jasa-jasa para pahlawan khususnya Tuanku Tambusai yang

telah berjuang dan mempertaruhkan hidupnya demi untuk dapatmengusir

penjajah dari Tanah Air kita yakni Indonesia.

3. Setiap Individu terkhusus mahasiswa Sejarah terus menanamkan rasa

Nasionalisme dan terus mempelajar isejarah bangsanya serta agar tidak

mudah terperdaya oleh hasutan-hasutan dari pihak yang tidak bertanggung

jawab hanya untuk kepentingan individu tersebut dan memecah belah

bangsa.

Page 56: PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN …digilib.unila.ac.id/55164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 1. 4. · PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN

82

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1990. Dasar-dasar evaluasi pendidikan, Jakarta : Bumi

Aksara.

Arikunto,Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta

: Bina Aksara.

Asmuni, Marleily Rahim. 1982/1983. Sejarah Kebangkitan Nasional Daerah

Riau . Riau : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Basrowi dan Suwardi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta : PT.

Rineka Cipta.

Dahlan, Abdul Azis. 1996. Ensiklopedi Hukum Islam V. Jakarta: Ichtiar Baru Van

Hoever.

Daliman, A. 2012. Metode Penelitian Sejarah. Yogyakarta : Ombak.

Daymon, C dan Immy Holloway. 2008. Metode-Metode Riset Kualitatif dalam

Public Relation dan Marketing Communication. Yogyakarta : PT. Benteng

Pusaka.

Departeman Pendidikan dan Kebudayaan. 1982/.1983. Sejarah Kebangkitan

Nasional Daerah Riau. Jakarta

………., Fiqh al-Zakat, Terj. Salman Harun dkk, Bogor: Pustaka Litera Antar

Nusa, 2006.

G.Moedjanto. 1988. Indonesia Abad Ke-20. Buku I. Yogyakarta. Kanisius. Ha

Gerald O’Collins, Edward G.Farrungia. 2000. Kamus Teologi, tej. Suharyo,

(Yogyakarta: Kanisius) cet V

Ginda. 2013. Aktivitas Dakwah Tuanku Tambusai dalam Proses Perkembangan

dan Pembaharuan Islam di Daerah Rokan Hulu dan Sekitarnya Awal

Abad ke-19. UIN Suska Riau

Gottschalk, Louis. 1975. Mengerti Sejarah : Pengantar Metode Sejarah

(Terjemahan). Jakarta : Universitas Indonesia

Hoetomo M.A. 2005. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya : Mitra

Pelajar.

Page 57: PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN …digilib.unila.ac.id/55164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 1. 4. · PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN

83

Hadjar, Ibnu. 1996. Dasar-Dasar Metodologi penelitian kwantitatif dalam

pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Jahja, Juni Sjafrien. 2015. Perang Tuanku Tambusai Sang Harimau Rokan

Melawan Penjajah Belanda. Jakarta : Visimedia.

Kansil, C.S.T. dan Julianto. 1988. Sejarah Perjuangan dan Pergerakan

Kebangsaan Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Kuntowijoyo. 2003. Metodologi Sejarah. Yogyakarta : Tirta Wacana.

Kuntowijoyo. 1995. Penghantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta : Yayasan Bentang

Budaya.

Lutfi, Muchtar, Suwardi MS., dkk. 1977. Sejarah Riau. Pekanbaru : Percetakan

Riau.

Miles, Matthew B dan huberman, A Michael. 1992. Analisis Data

Kualitatif. Jakarta. Universitas Indonesia Press

Minawarti. 2012. Kumpulan Pahlawan Indonesia Terlengkap. Jakarta : CIF

Muljana, Slamet. 1983. Pemugaran Persada Sejarah Leluhur Majapahit.

Intiidayu : Jakarta.

Muhaimin, Yahya A. 1982. Perkembangan Militer Dan Politik Di Indonesia

1945-966. Gajah Mada University Press.

Nugroho, Notosusanto. 1993. Sejarah Nasional Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Notosusanto, Nugroho. 1984, Masalah Penelitian Sejarah Kontemporer (Suatu

Pengalaman). Jakarta : Yayasan Penerbit UI.

Nawawi, Hadari. 1993. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta. Gajah

Mada University Press.

Poesponegoro, Marwati Djoened dan Nugroho Notosusanto. 2008. Sejarah

Nasional Indonesia Jilid VI. Jakarta : Balai Pustaka.

Pranoto, Suhartono W. 2014. Teori dan Metodologi Sejarah. Yogyakarta : Graha

Ilmu.

Rohimin. 2006. Jihad Makna & Hikmat . Jakarta : Penerbit Erlangga.

Sagimun MD. 1989. Peranan Pemuda. Jakarta : Bina Aksara.

Sayuti, Husin. 1998. Pengantar metodologi Riset. Jakarta : Fajar Agung

Sjamsudin, Helius. 1996. Metodologi Sejarah. Jakarta: Depdikbud

Subroto. K. 2015. Tuanku Imam Bonjol & Gerakan Padri. Lembaga Kajian

Syamina.

Page 58: PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN …digilib.unila.ac.id/55164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 1. 4. · PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN

84

Sudiyo. 2004. Pergerakan Nasional Mencapai dan Mempertahankan

Kemerdekaan. Jakarta : Rineka Cipta.

Subagyo, Joko.P. 2006. Metode Penelitian : Dalam Teori dan Praktek. Jakarta

:Rineka Cipta.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :

Alfabeta.

Syah, Iskandar. 2005. Sejarah Nasional Indonesia. Bandar Lampung : Penerbit

Universitas Lampung

Syair, Amwar, Umar Amin, Ahmad Yusuf., dkk. 1977/1978. Sejarah Daerah

Riau. Jakarta : PN Balai Pustaka.

Tirtoprojo, Susanto. 1982. Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia. Jakarta: PT.

Pembangunan.

Yusfa Hendra Bahar, fitra Arda. 2014: Benteng Tujuh Lapis Dalu-dalu. Balai

Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau.

Zed, Mestika. 2004. Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor

Indonesia.

Universitas Sumatar Utara. 2013. Gambaran Umum : Sejarah Daerah Riau.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/41632/Chapter%20

II.pdf?sequence=4&isAllowed=y. (Diakses pada kamis 25 Januari 2018

pukul 08.59 wib).

https://sultansinindonesieblog.wordpress.com/sumatera/sibayak-sarinembah-

kerajaan-karo/peta-kerajaan-kerajaan-riau-abad-ke-19/(diakses senin 18

Desember 2017 pukul 04.00 WIB).

https://www.kompasiana.com/edwardsimanungkalit/benarkah-si-raja-batak-

nenek-moyang-bangso-batak-dan-toba-induk-bangso-batak-6-

habis_569e70f7747a61b70bb1b002 (Diakses pada senin 18 Desember

2017 pukul 05.15 WIB).

https://nusantara-budaya-indonesia.blogspot.co.id/2012/06/sumatera-barat.html

(Diakses pada senin 18 Desember 2017 pukul 05.30 WIB).

http://seputarpengertian.blogspot.co.id/2014/08/seputar-pengertian-

perjuangan.html (Diakses pada Jumat 20 April 2018 pukul 21.00 wib)

http://wartasejarah.blogspot.co.id/2013/10/perjuangan-tuanku-tambusai.html

(Diakses pada Jumat 20 April 2018 pukul 21.10 wib).

Jihad%20fi%20sabilillah%20%20Wikipedia%20Bahasa%20Melayu,%20ensiklop

edia%20bebas.html (Diakses pada Senin 18 September 2018 pukul 08.15

wib).

Page 59: PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN …digilib.unila.ac.id/55164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 1. 4. · PERJUANGAN TUANKU TAMBUSAI DI DAERAH ROKAN KANAN

85

Mukilim 2017. http:/ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/nuansa/article/view/65

(Diakses pada Senin 18 September 2018 pukul 08.00 wib).

F Firdaus. 2014. http://digilib.uinsby.ac.id/550/5/Bab%202.pdf. Halaman 25

(Diakses pada Senin 18 September 2018 pukul 08.00 wib).