Perizinan Spektrum Frekuensi Radio

download Perizinan Spektrum Frekuensi Radio

of 5

description

perizinan jaringan radio

Transcript of Perizinan Spektrum Frekuensi Radio

  • Conrtibutor Aye Page 1

    FBLN - PERIZINAN SPEKTRUM FREKUENSI RADIO Spektrum frekuensi radio merupakan sumber daya alam terbatas dan strategis serta mempunyai nilai ekonomis tinggi sehingga harus dikelola secara efektif dan efisien guna memperoleh manfaat yang optimal dengan memperhatikan kaidah hukum nasional maupun international.

    Penggunaan spektrum frekuensi radio harus sesuai dengan peruntukannya serta tidak saling menganggu mengingat sifat spektrum frekuensi radio dapat merambat ke segala arah tanpa mengenal batas wilayah negara. Penggunaan spektrum frekuensi radio antara lain untuk keperluan penyelenggaraan jaringan telekomunikasi, penyelenggaraan telekomunikasi khusus, penyelenggaraan penyiaran, navigasi dan keselamatan, Amatir Radio dan KRAP, serta sistem peringatan dini bencana alam yang sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

    Pelaksanaan pelayanan perizinan spektrum frekuensi radio dilaksanakan dengan dukungan teknologi informasi berupa sistem data processing dan database penggunaan frekuensi radio nasional (Sistem Informasi Manajemen Frekuensi/SIMF), serta sistem pengawasan/monitoring penggunaan frekuensi radio yang tersebar di seluruh ibu kota propinsi.

    A. KETENTUAN UMUM

    1. Spektrum frekuensi radio adalah sumber daya alam terbatas yang dikuasai oleh negara. 2. Penggunaan spektrum frekuensi radio wajib memiliki Izin Stasiun Radio serta harus

    sesuai dengan peruntukannya dan tidak saling mengganggu. 3. Penggunaan spektrum frekuensi radio bukan merupakan hak milik perseorangan, instansi

    pemerintah dan atau badan hukum. 4. Penggunaan spektrum frekuensi radio harus sesuai dengan Izin Stasiun Radio dan

    dilarang merubah dan atau mengganti frekuensi radio, data administrasi dan data teknis stasiun radio yang telah tercantum dalam Izin Stasiun Radio.

    5. Perubahan data administrasi, perpindahan alamat/lokasi dan data teknis stasiun radio harus mendapatkan persetujuan dengan mengajukan permohonan perubahan kepada Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika.

    6. Izin Stasiun Radio atau salinannya wajib ditempatkan pada lokasi perangkat stasiun radio.

    B. TATA CARA DAN PERSYARATAN

    Izin penggunaan spektrum frekuensi radio, meliputi :

    1. Izin Pita Spektrum Frekuensi Radio (IPSFR) IPSFR diberikan dalam bentuk pita frekuensi radio untuk jangka waktu 10 (sepuluh) tahun dan dapat diperpanjang 1 (satu) kali selama 10 (sepuluh) tahun.

    2. Izin Stasiun Radio (ISR) ISR diberikan dalam bentuk kanal frekuensi radio untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang 1 (satu) kali selama 5 (lima) tahun.

  • Conrtibutor Aye Page 2

    3. Izin Kelas (class license) Izin Kelas diberikan kepada pengguna frekuensi yang mengoperasikan perangkatnya dengan ketentuan teknis tertentu sehingga penggunaan frekuensinya dapat dimanfaatkan secara bersama (sharing). Izin Kelas melekat pada sertifikat alat dan perangkat telekomunikasi yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal SDPPI.

    Tata cara dan prosedur permohonan izin penggunaan frekuensi radio secara umum dapat di lihat pada diagram alir dibawah ini.

    Standar mutu waktu proses izin penggunaan frekuensi radio secara umum dapat di lihat pada gambar dibawah ini.

    C. PERSYARATAN PERMOHONAN ISR

  • Conrtibutor Aye Page 3

    Persyaratan permohonan izin penggunaan spektrum frekuensi radio dalam bentuk kanal (ISR) secara umum adalah sebagai berikut :

    1. Surat permohonan ditujukan kepada Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika

    2. Fotocopy akta pendirian badan hukum beserta salinan pengesahan dan akta perubahan terakhir

    3. Perangkat yang digunakan telah memiliki sertifikat 4. Data administrasi dan data teknis secara lengkap dan benar.

    Formulir isian ISR dapat dilihat pada file rar.

    D. PENGHAPUSAN DATA STASIUN RADIO (PENGGUDANGAN) 1. Pemohon dapat mengajukan permohonan penghapusan datas stasiun radio

    (penggudangan) ISR apabila sudah tidak menggunakan frekuensi radio. 2. ISR yang telah digudangkan dinyatakan tidak berlaku, sehingga frekuensi radio tersebut

    tidak diperbolehkan lagi untuk digunakan. 3. Penggudangan ISR agar diajukan sebelum masa laku ISR berakhir. Apabila diajukan

    melebihi masa laku ISR, harus membayar BHP Frekuensi tahun berikutnya serta dikenakan sanksi denda sesuai ketentuan perundang-undangan.

    4. Permohonan penggudangan ISR tetap diproses, meskipun pemohon masih memiliki tunggakan BHP Frekuensi Radio. Meskipun demikian, tunggakan BHP Frekuensi Radio beserta dendanya tetap wajib dibayar sesuai ketentuan perundang-undangan.

    E. PERUBAHAN DATA STASIUN RADIO (MUTASI) Perubahan data administrasi, perpindahan alamat/lokasi dan data teknis stasiun radio harus mendapatkan persetujuan dengan mengajukan permohonan perubahan kepada Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika.

    1. Perubahan data stasiun radio dengan Analisa Teknis Perubahan data stasiun radio yang mengalami perubahan data teknis (misal: penggantian perangkat dengan spesifikasi teknis yang berbeda) dan/atau pindah lokasi stasiun radio, sehingga harus dilakukan analisa teknis dan diproses sama dengan permohonan izin baru.

    2. Perubahan data stasiun radio tanpa Analisa Teknis Perubahan data stasiun radio yang tidak diperlukan analisa teknis, antara lain: a. Perubahan alamat korespodensi b. Perubahan nama dan alamat perusahaan

    Perubahan nama dan alamat perusahaan bagi penyelenggara jaringan telekomunikasi, penyelenggara telekomunikasi khusus dan penyelenggara penyiaran terlebih dahulu harus dilakukan penyesuaian pada izin penyelenggaraannya.

  • Conrtibutor Aye Page 4

    F. KEWAJIBAN MEMBAYAR BIAYA HAK PENGGUNAAN SPEKTRUM FREKUENSI RADIO

    1. Pengguna spektrum frekuensi radio wajib membayar dimuka setiap tahun Biaya Hak Penggunaan (BHP) Spektrum Frekuensi Radio yang besarnya sesuai peraturan perundang-undangan.

    2. Pembayaran Biaya Hak Penggunaan (BHP) Spektrum Frekuensi Radio wajib dilakukan melalui sistem Host to Host dengan bank yang telah ditunjuk.

    3. Permasalahan yang timbul akibat pembayaran Biaya Hak Penggunaan (BHP) Spektrum Frekuensi Radio yang tidak dilakukan melalui sistem Host to Host sepenuhnya menjadi tanggung jawab wajib bayar/pengguna spektrum frekuensi radio.

    4. Setiap penggunaan frekuensi radio wajib membayar Biaya Hak Penggunaan (BHP) frekuensi radio. Seluruh BHP frekuensi radio masuk ke Kas Negara sebagai Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP).

    G. SANKSI ADMINISTRASI DAN KETENTUAN PIDANA

    1. Pengguna spektrum frekuensi radio yang tidak memiliki Izin Stasiun Radio atau tidak sesuai peruntukannya dan menimbulkan gangguan dipidana dengan pidana penjara selama 4 (empat) tahun atau denda paling banyak Rp 400.000.000,- (empat ratus juta rupiah/channel). Apabila menimbulkan kematian dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun.

    2. Pengguna spektrum frekuensi radio yang tidak membayar Biaya Hak Penggunaan (BHP) Spektrum Frekuensi Radio pada saat jatuh tempo pembayaran, dikenakan sanksi administrasi berupa denda sebesar 2% (dua persen) per bulan sesuai peraturan perundang-undangan.

    Dalam hal permohonan ISR untuk keperluan penyelenggaraan telekomunikasi atau penyelenggaraan penyiaran harus melampirkan fotocopy izin (prinsip) penyelenggaraan telekomunikasi atau izin (prinsip) penyelenggaraan penyiaran.

    1. Pemohon mengajukan surat permohonan ditujukan kepada Dirjen SDPPI beserta persyaratan administrasi dan data teknis secara lengkap dan benar yang dapat disampaikan secara langsung di Loket Pelayanan Perizinan Frekuensi Radio, Gedung Sapta Pesona Lt. 2, Jl. Medan Merdeka Barat No. 17 Jakarta 10110, melalui jasa perposan atau melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang tersebut diseluruh ibu kota provinsi.

    2. Apabila berkas permohonan dan persyaratan dinyatakan lengkap, maka akan dilakukan proses data entry ke dalam database Sistem Informasi Manajemen Spektrum Frekuensi Radio (SIMF) untuk data administrasi dan data teknis stasiun radio. Setelah proses data entry selesai, maka pemohon akan diberikan tanda terima (resi) yang telah dilengkapi nomor aplikasi yang dapat digunakan untuk memonitor status proses izin.

    3. Permohonan yang telah dilakukan data entry selanjutnya dilakukan analisa teknis (technical analysis) potensi interferensi (gangguan) terhadap pengguna eksisting yang

  • Conrtibutor Aye Page 5

    telah ditetapkan ISR-nya dan tercantum dalam database SIMF

    .

    4. Apabila berdasarkan hasil analis teknis tersebut tidak memungkinkan, maka permohonan tersebut tidak dapat diproses lebih lanjut (ditolak) dan apabila hasil analisa teknis tersebut memungkinkan, maka dilakukan kalkulasi Biaya Hak Penggunaan (BHP) Frekuensi Radio dan selanjutnya dilakukan otorisasi oleh pejabat terkait yang menyatakan bahwa frekuensi radio tersebut telah ditetapkan kepada pemohon dan tidak akan diberikan izin penggunaannya kepada pemohon lainnya.

    5. Selanjutnya akan dilakukan penerbitan Surat Pemberitahuan Pembayaran (SPP) BHP Frekuensi Radio yang akan diberikan ke pemohon baik melalui Loket Pelayanan Perizinan Frekuensi Radio, UPT Ditjen SDPPI, maupun dikirim melalui jasa perposan, untuk selanjutnya dilakukan pembayaran oleh pemohon. Pembayaran dapat dilakukan melalui sistem host-to-host di Kantor Cabang Bank Mandiri, ATM, dan Internet Banking.

    6. Setelah pemohon melakukan pembayaran, maka untuk pembayaran selain melalui host-to-host (yang juga tidak kami sarankan) harus menyampaikan bukti bayar kepada Loket Pelayanan Perizinan Frekuensi Radio untuk dilakukan validasi bukti pembayaran (payment), sedangkan untuk membayaran melalui sistem host-to-host akan secara langsung terupdate kedalam sistem SIMF.

    7. Setelah SPP BHP Frekuensi Radio tersebut terbayar, maka akan diterbitkan Izin Stasiun Radio (ISR) dan selanjutnya diserahkan ke pemohon baik melalui Loket Pelayanan Frekuensi Radio, UPT Ditjen SDPPI, ataupun jasa perposan.