Peristiwa Politik dan Ekonomi Pasca Pengakuan Kedaulatan Indonesia

56
Memori Lampau Pasca-Pengakuan Kedaulatan Negeriku Alfon Sunardi Matthew Fernanda Octavia Paula Lau Sherly Canely

Transcript of Peristiwa Politik dan Ekonomi Pasca Pengakuan Kedaulatan Indonesia

Page 1: Peristiwa Politik dan Ekonomi Pasca Pengakuan Kedaulatan Indonesia

Memori Lampau

Pasca-Pengakuan

Kedaulatan Negeriku

Alfon SunardiMatthew FernandaOctavia Paula LauSherly Canely

Page 2: Peristiwa Politik dan Ekonomi Pasca Pengakuan Kedaulatan Indonesia

REPUBLIK INDONESIA SERIKATDibentuk oleh Van der Plas & gubernur Jendral Van Mook

Peristiwa Politik

Page 3: Peristiwa Politik dan Ekonomi Pasca Pengakuan Kedaulatan Indonesia

Kronologi Pembentukan RIS

• 14 November 1949Wakil dari Pemerintahan RI, pemerintah Negara bagian, satuan kenegaraan otonomi, KNIP, DPR melaksanakan musyawarah federal.

• 15 Desember 1949Sidang pemilihan presiden RIS oleh dewan pemilihan presiden RIS yang beranggotakan wakil RI dan wakil Negara Bagian.

Page 4: Peristiwa Politik dan Ekonomi Pasca Pengakuan Kedaulatan Indonesia

• 16 Desember 1949Ir.Soekarno terpilih menjadi presiden RIS

• 17 Desember 1949Ir.Soekarno dilantik sebagai presiden RIS

• 20 Desember 1949Moh. Hatta dilantik sebagai presiden RIS

• 27 Desember 1949Upacara penandatangan naskah pengakuan RISAsaat dilantik sebagai pemangku jabatan presiden RI.

Page 5: Peristiwa Politik dan Ekonomi Pasca Pengakuan Kedaulatan Indonesia

Negara-Negara bagian RIS

• Yogyakarta (ibu kota)• Negara Indonesia Timur• Negara Pasundan• Jawa Timur• Negara Madura• Sumatera Selatan• Sumatera Timur

Satuan kenegaraan otonomi

• Kalimantan Barat• Kalimantan Tenggara• Kalimantan Timur• Banjar• Dayak besar• Bangka• Belitung• Riau• Jawa Tengah

Page 6: Peristiwa Politik dan Ekonomi Pasca Pengakuan Kedaulatan Indonesia

Negara Kesatuan Republik Indonesia

Page 7: Peristiwa Politik dan Ekonomi Pasca Pengakuan Kedaulatan Indonesia

ALASAN RAKYAT MENGHENDAKI PEMBUBARAN RIS :

• Konstitusi RIS yang menimbulkan perpecahan bangsa

• Beberapa Negara bagian dan rakyat menghendaki Indonesia kembali menjadi Negara kesatuan

• Sebagian besar para pemimpin Negara memihak Belanda

• Rakyat Indonesia merasa tidak puas dengan perundingan KMB

• Anggota kabinet sebagian besar adalah pendukung unitarisme

• Pemebentukan negara bagian tidak berdasarkan konsepsional

• Negara boneka bentukan Belanda hanya bertujuan melemahkan persatuan Indonesia

• Bentuk negara Indonesia tidak sesuai dengan cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945

Page 8: Peristiwa Politik dan Ekonomi Pasca Pengakuan Kedaulatan Indonesia

Kronologis Kembalinya NKRI• 20 Februari 1950

Pemerintah mengusulkan RUU tentang tata cara perubahan susunan kenegaraan RIS kepada DPR-RIS.

• 8 Maret 1950Usulan RUU tersebut disahkan oleh DPR-RIS menjadi UU Darurat no 11 Tahun 1950

• 5 April 1950Hampir seluruh negara bagian dan satuan-satuan kenegaraan otonomi bergabung dengan Republik Indonesia

Page 9: Peristiwa Politik dan Ekonomi Pasca Pengakuan Kedaulatan Indonesia

• 13 Mei 1950Konfrensi bersama antara pemerintah RIS, RI, dan NIT

• 19 Mei 1950Konfrensi kedua antara RIS dan RI dan menghasilkan Piagam PersetujuanTerbentuklah NKRI dan UUD S 1950

• 15 Agustus 1950Soekarno menandatangani UUDS 1950

Page 10: Peristiwa Politik dan Ekonomi Pasca Pengakuan Kedaulatan Indonesia

• 15 Agustus 1950

Pemangku jabatan presiden Republik Indonesia,

Asaat menyerahkan kekuasaan kepada Presiden

Soekarno

• 17 Agustus 1950

UUDS 1950 berlaku, Pembubaran RIS, dan berdirilah

NKRI• 28 September 1950

Indonesia diterima menjadi anggota PBB ke-60

Page 11: Peristiwa Politik dan Ekonomi Pasca Pengakuan Kedaulatan Indonesia

MASA DEMOKRASI LIBERAL 6 September 1950 – 5 Juli 1959

Page 12: Peristiwa Politik dan Ekonomi Pasca Pengakuan Kedaulatan Indonesia

• Demokrasi liberal di Indonesia adalah kehidupan politik dengan menggunakan sistem pemerintahan rakyat dengan mencontoh negara Barat seperti, Eropa dan Amerika.

Page 13: Peristiwa Politik dan Ekonomi Pasca Pengakuan Kedaulatan Indonesia

Ketidakstabilan Pemerintahan• Berkembang sejak dikeluarkannya Maklumat

Wakil Presiden dan Maklumat Pemerintahan Republik Indonesia atas usul Badan Pekerja KNIP kepada pemerintah.

• Maklumat pertama tanggal 3 November 1945 dan maklumat kedua tanggal14 November 1945, berisi tentang pernyataan tanggung jawab pemerintah di tangan dewan mentri.

Page 14: Peristiwa Politik dan Ekonomi Pasca Pengakuan Kedaulatan Indonesia

Akibat Maklumat...

Merosotnya rasa persatuan1

Page 15: Peristiwa Politik dan Ekonomi Pasca Pengakuan Kedaulatan Indonesia

2Tumbuh suburnya partai politik di Indonesia dan

saking berebut pengaruh dalam posisi pemerintahan• Majelis Syura Muslimin Indonesia (Masyumi)

Terbentuk 7 November 1945Dipimpin oleh dr. Soekiman Wirjosandjojo

• Partai Komunis Indonesia (PKI)Terbentuk 7 November 1945Dipimpin oleh Mohammad Jusuf

• Partai Buruh Indonesia (PBI)Terbentuk 8 November 1954Dipimpin oleh Njono

Page 16: Peristiwa Politik dan Ekonomi Pasca Pengakuan Kedaulatan Indonesia

2• Partai Rakyat Jelata (PRJ)

Terbentuk tanggal 8 Desember 1945Dipimpin oleh Sultan Dewanis

• Partai Kristen Indonesia (PARKINDO)Terbentuk tanggal 10 November 1945Dipimpin oleh Probowinoto

• Partai Sosial Indonesia (PSI)Terbentuk tanggal 10 November 1945Dipimpin oleh Amir Syarifudin

• Partai Rakyat Sosial (PRS)Terbentuk tanggal 20 November 1945Dipimpin oleh Sutan Syahrir

• Partai Sosialis IndonesiaTerbentuk Desember 1945Dipimpin oleh Sutan Syahrir, Amir

Syarifudin, dan Oei Hwee Goat

• Partai Katolik Republik Indonesia (PKRI)Terbentuk 8 Desember 1945Dipimpin oleh I. J. Kasimo

• Persatuan Rakyat Marhaean Indonesia (PERMAI)Terbentuk 17 Desember 1945Dipimpin oleh J. B. Assa.

• Partai Nasional Indonesia (PNI)Terbentuk 26 Januari 1946Dipimpin oleh Sidik Djojosukarto

Page 17: Peristiwa Politik dan Ekonomi Pasca Pengakuan Kedaulatan Indonesia

3• Kabinet Moh. Natsir (Partai Masyumi)6 September 1950 – 21 Maret 1951

• Kabinet dr. Sukiman (Partai Masyumi – PNI)26 April 1951 – Februari 1952

• Kabinet Wilopo (PNI)30 Maret 1952 – 2 Juni 1953

• Kabinet Ali Sastroamidjojo (PNI)31 Juli 1953 – Juli 1955

• Kabinet Burhanuddin Harahap (Partai Masyumi)11 Agustus 1955 – 14 Maret 1957

• Kabinet Djuanda9 April 1957 – 10 Juli 1959

Tidak stabilnya pemerintahan sehingga cepatnya pergantian kabinet

Page 18: Peristiwa Politik dan Ekonomi Pasca Pengakuan Kedaulatan Indonesia

Sekilas Wajah...Kabinet DjuandaKabinet B. HarahapKabinet Ali S.Kabinet WilopoKabinet dr. SukimanKabinet Moh. Natsir

Partai MasyumiPKIPBIPRJPARKINDOPartai Sosialis IndonesiaPKRIPNI

Page 19: Peristiwa Politik dan Ekonomi Pasca Pengakuan Kedaulatan Indonesia

Gangguan Keamanan NKRI Pasca-Pengakuan Kedaulatan

Page 20: Peristiwa Politik dan Ekonomi Pasca Pengakuan Kedaulatan Indonesia

dari Dalam Negri• Gerakan DI/TII di Aceh (20

September 1953)

• Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) di Padang(15 Februari 1958)

• PERMESTA di Makassar (2 Maret 1957)

• Pemberontakan APRA di Jawa Barat (23 Januari 1950)

• Gerakan KNIL di Sulawesi Selatan (April 1950)

• Pemberontakan RMS di Maluku (25 April 1950 – November 1950)

dari Luar Negri

Page 21: Peristiwa Politik dan Ekonomi Pasca Pengakuan Kedaulatan Indonesia

Pemilu di Indonesia

Pemilihan Tahap Pertama (29 September 1955)

• Tujuan : Memilih anggota DPR

• Daerah Pemiihan : 16 daerah pemilihan (208 kabupaten,

2.139 kecamatan, 43.429 desa)

• Perolehan suara : suara terbesar oleh Partai Masyumi

• Hasil pemilu : 270 anggota DPR dari 18 Fraksi dan 2

anggota DPR yang tidak berfraksi

• Pelantikan : 20 Maret 1956

Page 22: Peristiwa Politik dan Ekonomi Pasca Pengakuan Kedaulatan Indonesia

Pemilihan Tahap Kedua (15 Desember 1955)• Tujuan : Memilih anggota Badan Konstituante yang dapat menghasilkan UUD yang baru dan bersifat tetap

• Perolehan suara : suara terbesar oleh PNI• Hasil pemilu : 542 orang

• Pelantikan : 10 November 1956

Page 23: Peristiwa Politik dan Ekonomi Pasca Pengakuan Kedaulatan Indonesia

Konfrensi Asia Afrika (KAA)

• Latar belakang

Dari rasa senasib sebagai bangsa yang dijajah oleh kekejaman imperialisme dan kolonialisme membuat bangsa di Asia dan Afrika membuat persekutuan untuk melawan hal itu dengan bekerja sama dan menciptakan perdamaian.

Page 24: Peristiwa Politik dan Ekonomi Pasca Pengakuan Kedaulatan Indonesia

• Pelaksanaan KAAo Konfrensi Colombo [Konfrensi Pancanegara I]

(28 April 1954)− Dihadiri oleh negara India, Pakistan, Myanmar, Sri

Lanka, dan Indonesia.− Membahas arti penting KAA.

o Konfrensi Bogor [Konfrensi Pancanegara II] (28 Desember 1954)─ Hasilnya adalah penyelenggaraan KAA di

Bandung tanggal 18-24 April 1955

Page 25: Peristiwa Politik dan Ekonomi Pasca Pengakuan Kedaulatan Indonesia

KAA di Bandung (18-24 April 1955)

Dihadiri oleh :5 negara pemrakarsa : India Pakistan Myanmar, Sri Lanka, dan Indonesia

6 negara Afrika : Ethiopia Liberia Lybia Mesir Pantai Emas,

dan Sudan

18 negara Asia : Afganistan, Kamboja, Irak, Iran, Jepang, Laos, Libanon, Thailand, Nepal,

Filipina, Vietnam utara Vietnam selatan, RRC, Saudi Arabia, Syira, Turki, Yaman, dan Yordania

Page 26: Peristiwa Politik dan Ekonomi Pasca Pengakuan Kedaulatan Indonesia

Hasil KAA di Bandungi. Membicarakan berbagai

masalah mengenai kepentingan kerja sama di bidang ekonomi, budaya, kolonialisme, dan perdamaian dunia

ii. Mengakui keperluan untuk memajukan perkembangan ekonomi di daerah Asia Afrika

iii. Melakukan kerja sama dengan saling memberikan bantuan teknik maupun tenaga ahli

iv. Memperluas kerja sama melalui penanaman modal yang dapat membawa kemakmuran untuk kepentingan bersama

v. Menyepakati prinsip-prinsip Dasa Sila Bandung

Page 27: Peristiwa Politik dan Ekonomi Pasca Pengakuan Kedaulatan Indonesia

Dasa Sila Bandung• Menghormati hak-hak dasar

manusia, tujuan-tujuan, serta asas-asas yang termuat dalam piagam PBB

• Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa

• Mengakui persamaan semua ras dan persamaan semua bangsa, baik besar maupun kecil

• Menghormati hak-hak tiap bangsa untuk mempertahankan diri sendiri secara kolektif sesuai piagam PBB

• Menyelesaikan segala perselisihan interasional dengan jalan damai, seperti perundingan, persetujuan, arbitrase, penyelesaian hukum, atau penyelesaian secara damai lainnya, menurut pilihan pihak-pihak yang bersangkutan dan sesuai dengan piagam PBB

• Dan lain-lain

Page 28: Peristiwa Politik dan Ekonomi Pasca Pengakuan Kedaulatan Indonesia

Pengiriman Pasukan Garuda

Kronologis Pengiriman Pasukan Garuda I

Page 29: Peristiwa Politik dan Ekonomi Pasca Pengakuan Kedaulatan Indonesia

Kronologis Pengiriman Pasukan Garuda I

• Oktober 1956, negara Inggris, Prancis, dan Israel melancarkan serangan terhadap Mesir dan menduduki Gurun Sinai.

• 5 November 1956, Sekjen PBB membentuk sebuah Komando PBB dengan nama United Nations emergency forces (UNEF)

• 8 November 1956, Indonesia menyatakan kesediaannya untuk turut serta bergabung dengan pasukan PBB

• 28 Desember 1956, Indonesia membentuk pasukan berkekuatan satu detasemen (550 orang)

• Januari 1957, Kontingan Garuda untuk UNEF diberangkatkan ke Timur Tengah

Page 30: Peristiwa Politik dan Ekonomi Pasca Pengakuan Kedaulatan Indonesia

Pasukan Garuda II dan III

• Juni 1960, terjadi perang saudara di Republik Kongo

• Sekjen PBB Dag Hammarskjold mengirim pasukan yang bernama United Nation Operation for The Congo

• 10 September 1960, pasukan Garuda untuk UNOC diberangkatkan menggunakan kapal dari Tanjung Priok

• Mei 1961, pasukan Garuda untuk UNOC kembali ke Indonesia

• Desember 1962, pasukan Garuda yang telah diperbesar kekuatannya (Kopasindo) yang terdiri 3 batalyon kembali bertugas di Kongo sampai Agustus 1964.

Page 31: Peristiwa Politik dan Ekonomi Pasca Pengakuan Kedaulatan Indonesia

KTT (Gerakan non-blok)(1-6 September 1961)

• Tempat pelaksanaan : Beograd, Yugoslavia

• Diprakarsai oleh : Indonesia, Yugoslavia, India, Republik Arab Persatuan (Mesir), Afganistan

• Tujuan :tidak melibatkan diri dan berusaha meredakan kancah pertentangan politik antara AS dan Uni Soviet yang sedang perang dingin saat pasca-Perang Dunia II

Page 32: Peristiwa Politik dan Ekonomi Pasca Pengakuan Kedaulatan Indonesia

Sekilas Peristiwa Pembubaran sistem Demokrasi Liberal

• 21 Februari 1957Soekarno mengemukakan gagasan untuk memperbaiki keadaan pemerintah atau dikenal “Konsepsi Presiden”

• 14 Maret 1957Perdana menteri Ali Sastroamidjojo mengembalikan mandat kapada presiden.

• 25 April 1959Penyampaian amanat presiden Soekarno kepada konstituante.

Page 33: Peristiwa Politik dan Ekonomi Pasca Pengakuan Kedaulatan Indonesia

• 30 Mei-2 Juni 1959Pemungutan suara untuk menetapkan UUD’45 sebagai UUD RI, tetapi tidak mecapai 2/3 dari jumlah suara yang ada

• Juli 1959 Harapan akan terwujudnya UUD yang baru dan bersifat tetap tidak dapat dihasilkan oleh Badan Konstituante

• 5 Juli 1959Soekarno menetapkan Dekrit Presiden sebagai tanda memasuki masa Demokrasi Pemimpin

Page 34: Peristiwa Politik dan Ekonomi Pasca Pengakuan Kedaulatan Indonesia

MASA DEMOKRASI TERPIMPIN5 Juli 1959 – 17 Oktober 1967

Page 35: Peristiwa Politik dan Ekonomi Pasca Pengakuan Kedaulatan Indonesia

Dekrit Presiden• Isi pokok dari Dekrit

Presiden 5 Juli 1959 : Pembubaran Badan

Konstituante

Pemberlakuan kembali UUD 1945 sebagai UUD 1945 sebagai UUD RI

Pembentukan MPRS dan DPAS dalam waktu singkat

Page 36: Peristiwa Politik dan Ekonomi Pasca Pengakuan Kedaulatan Indonesia

Sisi positif• Menyelamatkan negara dari

ancaman perpecahan dan krisis politik yang berkepanjangan

• Memberikan pedoman yang jelas dengan menggunakan UUD 1945 untuk kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara

• Merintis pembentukan MPRS (lembaga tertinggi negara) dan DPAS (lembaga tinggi negara) yang tertunda di masa demokrasi liberal

Sisi negatif• Memberi kemantapan

kekuasaan yang besar kepada presiden, terhadap MPR maupun lembaga tinggi negara lainnya,

• Memberi peluang bagi kalangan militer untuk terjun dalam bidang politik

Page 37: Peristiwa Politik dan Ekonomi Pasca Pengakuan Kedaulatan Indonesia

Politik Demokrasi Terpimpin• Penyimpangan yang dilakukan Presiden :

a.Membentuk MPRS, DPAS, DPGRb.Menetapkan pidato presiden “Penemuan Kembali

Revolusi Kita” tanggal 17 Agustus 1959 sebagai manipol atau sebagai GBHN

c. Lembaga tertinggi negara diintegrasi menjadi mentrid.Pembubaran DPR dan membentuk DPR-GRe.Politik luar negri Indonesia menjadi paham blok Timur

dengan membentuk politik luar negri Jakarta-Pnom Penh-Peking

f. PKI berhasil meyakinkan presiden bahwa tanpa PKI, posisinya akan lemah terhadap TNI

Page 38: Peristiwa Politik dan Ekonomi Pasca Pengakuan Kedaulatan Indonesia

Politik Mercusuar• Pemerintahan Indonesia pada masa orde lama

terpimpin memposisikan diri pada pihak nefo yaitu, singkatan dari New Emerging Forces yang berarti kelompok negara dan bangsa-bangsa tertindas yang gigih menentang imperialisme dan kolonialisme serta neo-kolonialisme

• Penggunaan politik luar negri nefo-oldefo dilaksanakan 3 Mei 1964 yang diawali pidato presiden dengan mengucapkan Dwikora

Page 39: Peristiwa Politik dan Ekonomi Pasca Pengakuan Kedaulatan Indonesia

Bukti politik luar negri bebas aktif tidak murni lagi adalah ...

• Indonesia keluar dari Komite Olimpiade Internasional karena banyak negara oldefo ikut berkompetisi

• Presiden Soekarno menentang keras kemerdekaan Malaysia akibat pendapat yang berkata kemerdekaan Malaysia merupakan kehendak Inggris yang ditafsirkan sebagai nekolim

Page 40: Peristiwa Politik dan Ekonomi Pasca Pengakuan Kedaulatan Indonesia

• Indonesia memilih keluar dari PBB tanggal 7 Januari 1956 dengan alasan Malaysia diterima menjadi anggota Dewan Keamanan tidak tetap PBB yang didukung oleh oldefo

• Indonesia menempatkan dirinya dalam blok nefo seperti fungsi lampu mercusuar.

Page 41: Peristiwa Politik dan Ekonomi Pasca Pengakuan Kedaulatan Indonesia

Konfrontasi dengan Malaysia• 16 Mei 1964, dibentuklah Komando Siaga yang

mengirim ribuan pemuda pasukan sukarelawan ke Malaysia.Akibat : Kurang terkontrolnya pelaksanaan

pemerintahan

• 20 Januari 1965, Malaysia diterima sebagai anggota dewan keamanan tidak tetap PBB, Indonesia mengeluarkan diri dari PBB dan komando Siaga ditingkatkan menjadi Komando Mandala SiagaAkibat : Indonesia menjadi terpencil dari pergaulan

internasional dan semakin dekat dengan RRC.

Page 42: Peristiwa Politik dan Ekonomi Pasca Pengakuan Kedaulatan Indonesia

Akhir Konfrontasi• Akhir 1965, Jenderal Soeharto memegang kekuasaan di

Indonesia setelah G 30 S PKI. Akibat : keinginan Indonesia untuk meneruskan perang dengan

Malaysia menjadi berkurang dan peperangan pun mereda.

• Pada 28 Mei 1966, di sebuah konferensi di Bangkok, Kerajaan Malaysia dan pemerintah Indonesia mengumumkan penyelesaian konflik dan normalisasi hubungan antara kedua negara.

• Juni 1996, penyelesaian konfrontasi

• 11 Agustus, penandatanganan perjanjian perdamaian

• 13 Agustus 1966, peresmian perjanjian perdamaian• 28 September 1966, Indonesia kembali menjadi anggota PBB

Page 43: Peristiwa Politik dan Ekonomi Pasca Pengakuan Kedaulatan Indonesia

Peristiwa EkonomiMASA EKONOMI LIBERAL

Sistem ekonomi liberal adalah sistem pengaturan ekonomi yang berlandaskan kepada persaingan bebas.

Page 44: Peristiwa Politik dan Ekonomi Pasca Pengakuan Kedaulatan Indonesia

• Permasalahan : kondisi ekonomi indonesia terpuruk akibat perang kemerdekaan

Indonesia. pertambahan penduduk dan taraf hidup yang rendah

• Upaya : menurunkan nilai mata uang dan peraturan pemotongan uang yang

diberlakukan sejak 19 maret 1950 atau Gunting Syarifuddin.

Mencari pinjaman ke luar negri sesuai tindakan keuangan (20 Maret 1950).

Page 45: Peristiwa Politik dan Ekonomi Pasca Pengakuan Kedaulatan Indonesia

Hasil pinjaman luar negeri itu digunakan untuk membangun proyek-proyek pengangkutan, pembangunan jalan, telekomunikasi, pelabuhan, kereta api, dan perhubungan ekonomi Indonesia di kemudian hari.

Page 46: Peristiwa Politik dan Ekonomi Pasca Pengakuan Kedaulatan Indonesia

Kronologi• Tahun 1950

Meletusnya perang korea yang menguntungkan Indonesia dalam bidang perdagangan terutama untuk bahan mentah seperti karet.Akibat : meningkatnya ekspor Indonesia (187% - 243%)

• Tahun 1951Pendapatan pemerintah tampak menurun yang disebabkan oleh turunnya volume perdagangan internasional.Akibat : pemerintah belum berhasil meningkatkan produksi akibat SDM yang relatif rendah

Page 47: Peristiwa Politik dan Ekonomi Pasca Pengakuan Kedaulatan Indonesia

Akibat : pemerintah melindungi dan memberikan bantuan kredit kepada perusahaan pribumi

Selanjutnya...

dr. Soemitro Djojohadikusumo merubah struktur ekonomi kolonial menjadi struktur ekonomi nasional atau disebut sebagai Gerakan Benteng

Indonesia hendaknya selekas mungkin mulai menumbuhkan kelas pengusaha dengan memberikan kredit kepada pengusaha

pribumi

Akibat : pemerintah melindungi dan memberikan bantuan kredit kepada perusahaan pribumi

Page 48: Peristiwa Politik dan Ekonomi Pasca Pengakuan Kedaulatan Indonesia

• Kabinet Ali SastroamidjojoIskaq Tjokrohadisurjo mencoba sistem Ali-Baba yang mengharuskan perusaan pribumi dan non-pribumi bekerja samaAkibat : perusahaan pribumi hanya dijadikan

alat oleh perusahaan non-pribumi

Page 49: Peristiwa Politik dan Ekonomi Pasca Pengakuan Kedaulatan Indonesia

19 Maret 1956

Akibat : lahirnya gerakan Asaat dan pemerintah mengeluarkan suatu pernyataan yang berisi kesanggupannya untuk bantuan dan munculnya gerakan anti-Cina

Pemerintah perlu mengeluarkan

suatu peraturan untuk melindungi

pengusaha pribumi

Page 50: Peristiwa Politik dan Ekonomi Pasca Pengakuan Kedaulatan Indonesia

• 19 April 1957Kabinet Djuanda terbentuk dan diberi kewajiban menyelesaikan keuangan Indonesia yang memburuk akibat rendahnya ekspor

• 10 September 1957Pemerintah Indonesia mengadakan musyawarah nasional untuk memperbaiki kondisi ekonomiAkibat : hasil musyawarah belum mampu mengatasi

keadaan ekonomi Indonesia dan akhirnya dewan yang dibentuk di daerah luar Jawa mengambil kebijakan tersendiri

Page 51: Peristiwa Politik dan Ekonomi Pasca Pengakuan Kedaulatan Indonesia

PERISTIWA EKONOMIMASA EKONOMI TERPIMPIN

Page 52: Peristiwa Politik dan Ekonomi Pasca Pengakuan Kedaulatan Indonesia

Langkah 1• Permasalahan: Perekonomian dikendalikan oleh

Pemerintah yang bertindak kurang tepat sehingga kesejahteraan rakyat belum tercapai.

• Upaya : Mengumpulkan dana revolusi melalui sumbangan dari pengusaha yang

diberi izin impor dengan Deferred Payment khusus

• Akibat : Peningkatan laju inflasi sehingga rakyat kecil semakin terimpit beban

kehidupan, defisit negara besar-besaran, dan krisis ekonomi.

Page 53: Peristiwa Politik dan Ekonomi Pasca Pengakuan Kedaulatan Indonesia

Langkah 2Permasalahan : Pemerintah mengeluarkan ketetapan yang

berpotensi untuk menteri keuangan menempuh kebijakan yang dapat menyimpang dari Undang-Undang Pokok Bank Indonesia.Menteri keuangan memutuskan neraca Bank Indonesia tidak boleh dipublikasikan dan berakibat timbulnya usaha-usaha spekulasi dalam dunia perdagangan

Akibat : Semakin lama defisit semakin besar karena pemerintah tidak melakukan pengendalian ekonomi yang ketat terhadap setiap pengeluarannya

Page 54: Peristiwa Politik dan Ekonomi Pasca Pengakuan Kedaulatan Indonesia

Langkah 3Upaya : Mencetak uang kertas tanpa

perhitunganAkibat : laju inflansi mencapai 650%

terdapat pihak kelebihan dan kekurangan uang

Page 55: Peristiwa Politik dan Ekonomi Pasca Pengakuan Kedaulatan Indonesia

Akhirnya. . .

• Selama lebih dari 30 tahun pemerintahan Orde Baru Presiden Soeharto, akhirnya ekonomi Indonesia tumbuh dari GDP per kapita $70 menjadi lebih dari $1000 pada 1996.

• Melalui kebijakan moneter dan keuangan yang ketat, inflansi ditahan sekitar 5%-10% rupiah stabil dan dapat diterka tetapi banyak pembangunan dibiayai melalui bentuan asing

Page 56: Peristiwa Politik dan Ekonomi Pasca Pengakuan Kedaulatan Indonesia

THE ENDTHANK YOU

Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri

-Ir. Soekarno