Periodisasi Sastra Zaman Jepang
-
Upload
our-babys-rentshop-malang -
Category
Documents
-
view
463 -
download
7
Transcript of Periodisasi Sastra Zaman Jepang
Kesusastraan Indonesia
Zaman Jepang
Oleh :1. Fiqih Fajar Ria Khasanah ( 9)
2. Hadinda Fitri Permatasari (10)3. Harit Ratu (11)
4. Harvianto Agung (12)
12 IPA 2
• Melahirkan warna pelarian, peralihan dan kegelisahan karena latar belakang penjajahan oleh Jepang.
• Karya sastra pada zaman ini menyimbolkan akan rakyat indonesia yang tidak berani terang – terangan melawan jepang.
CIRI – CIRI UMUM
KARYA SASTRA
Bentuk Gaya
Bahasa Aliran
Pengarang Contoh
Karya sastra pada jaman Jepang ada yang berbentuk sajak, cerpen, sandiwara dan roman.Cerita sandiwara (penulisan naskah) modern jaman Jepang adalah cerita propaganda politik. Pemerintah mliter Jepang pada saat itu berharap propaganda politik mudah merasuk ke dalam pemikiran masing-masing publik. Contohnya : Amal Hamzah yang menulis sebuah dialog antara X dan Y.
Pada jaman Jepang karya sastra berbentuk Roman hanya muncul 2, yaitu :
1. Cinta Tanah Air karya Nur Sultan Iskandar2. Palawija (1944) karya Karim Halim Keduanya adalah roman propaganda yang
bernilai sastra.
Gaya bahasa yang dikenal sebagai gaya menyoal baru ( nieuw zakelijkheids stijl) yang serba sederhana.
• Karya sastra pada zaman jepang tidak lagi menggunakan bahasa baku yang terpisah dari kehidupan, tetapi bahasa sehari – hari yang menulang sumsum, membersit spontan.
• Kehidupan pada zaman itu juga membuat para penulis belajar hemat dengan kata - kata. Setiap kata, kalimat, setiap alinea ditimbang dengan matang, baru disodorkan kepada pembaca.
Karya sastra pada zaman jepang memiliki aliran simbolisme, yaitu suatu aliran yang selalu menggunakan simbol-simbol atau isyarat-isyarat guna menutup kebenaran atau maksud yang sesungguhnya
Maria Amin
• Lahir : Bengkulu,1921• Salah satu karyanya berjudul “Tengoklah
Dunia Sana” yang menggambarkan kehidupan rakyat dan bangsa indonesia sebagai ikan dalam akuarium
• Lahir : Bukittinggi,20 Maret 1921• Karya1. Roman : Dokter Rimbu (1942)2. Diserang Rasa Merdeka (kumpulan sajak)3. Menggambarkan rasa was-was dan ragu akan keunggulan janji
dan semboyan Jepang4. Kita Berjuang (kumpulan sajak)5. Pujangga dan cita-cita (kumpulan sajak)6.Puntung Berasap (kumpulan sajak)7. Gema Tanah Air (kumpulan cerpen) diterbitkan tahun 19498. Pancaran Cinta (kumpulan cerpen) diterbitkan tahun 1946
Usmar Ismail
• Lahir : Padang,10 Mei 1922• Sajak-sajaknya banyak yang melukiskan
semangat pemuda• Karya-karyanya yang paling terkenal:1. “Lahir”dengan “Batin”2. Kisah di waktu pagi3. Lukisan (karyanya yang paling terkenal)
Rosihan Anwar
Angkatanku Bahwa langit hitam,pekat bagai tintaMenunggu Pecah,dibelah petir berkilau nyalaBahwa topan-api,akan dahsyat menderu Tanah air goncang di kami,angkatan baru. Dengarlah suara kami,dengarkanlah!Biar berkumandang,biar bergelombangApa pun juga, tekad kami hanyalah satu,Berjuang bagimu Indonesia,Mencapai merdeka seluruh bangsa. Janganlah coba membendung kami,Yang bersenjata yakin dan percayaDiatas jiwa korban jiwa angkatan baruDalam bratayuda sedasyat ini,Pasti,pastilah berdiri Indonesia MerdekaJaya dan megah,abadi dan perkasa,Mutia peradaban sepanjang waktu
KITA BERJUANG Terbangun aku,terloncat duduk,Kulayangkan pandang jauh keliling,Kulihat hari t’lah terang,jernilah falak,Telah lamalah kiranya fajar menyingsing Kuisap udaraLegalah dada,Kupijak tanahTiada guyah,Kudengar bisikanHatiku rawan,“Kita berperang,Kita berjuang! Sebagai dendang menyayu kalbu ,Bangkitlah hasrat damba nan larang,Ingin medan ridlah menyerbu,“Beserta saudara turut berjuang!’
Kisah Di Waktu Pagi Tersentak jaga di pagi butaKudengar nyanyi merobek sunyiDibarengi langkah menghantam bumiTerkilat di hati Segera mengerti Tentulah kini Perjurit gaya Berbaris pergi Kelapang kerja Tempat berlatih Didalam kalbuku membangun rasaSegar mengaliri antero anggotaBebersitan tenaga muda gembiraTerpencarlah niat makin sempurna
Seperti perjurit memeras daya Pagi dan senja tiada beda Senantiasa berjalan di lebuh raya Bertujuan nyata hingga saatnya Bangsa bersemayam di Puncak nan Jaya! Aku pun ingin seperti merekaDi lapang kerjaku berbangkitkan dayaGuna kemenangan segala kita! Berpencar siul dari mulut Ringan langkah ke kamar mandi....
Terima Kasih …