Perimbangan Kekuasaan di Indonesia

15
Perimbanga n KEKUASAAN PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH KELOMPOK D

Transcript of Perimbangan Kekuasaan di Indonesia

Page 1: Perimbangan Kekuasaan di Indonesia

Perimbangan KEKUASAAN

PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH

KELOMPOK D

Page 2: Perimbangan Kekuasaan di Indonesia

Setiap negara mempunyai tujuan

dan cita-cita yang ingin diraih. Dalam

mencapai tujuan negara kita membutuhkan

pemerintah yang solid, kuat, berkompeten, dan

bertanggung jawab.

Untuk mengurus seluruh wilayah

Indonesia, pemerintahan telah dibagi menjadi

pemerintah pusat dan daerah. Agar

terwujudnya kehidupan negara yang harmonis

kedua pemerintahan tersebut harus berjalan

searah dan saling mendukung.

Page 3: Perimbangan Kekuasaan di Indonesia

Dalam rangka penyelengaraan pemerintahan pelayanan  masyarakat, dan pembangunan, pemerintahan suatu Negara pada hakikatnya mengembang tiga fungsi utama yakni :

Fungsi alokasi yang meliputi antara lain, sumber-sumber

ekonomi dalam bentuk barang dan jasa pelayanan pelayanan

masyarakat.

Fungsi distribusi yang meliputi, antara lain, pendapatan dan

kekayaan masyarakat, pemerataan pembangunan.

Fungsi stabilisasi yang meliputi antara lain pertahanan

keamanan, ekonomi dan moneter.

Page 4: Perimbangan Kekuasaan di Indonesia

Urusan Pemerintah pusat sangat terbatas yang disebutkan dalam Pasal 10 ayat (3) Undang- undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah jo Pasal 2 ayat (2) PP No. 38 tahun 2007, hanya meliputi :a. Politik luar negerib. Pertahananc. Keamanand. Yustisie. Moneter dan fiskal nasional, danf. Agama

Selain urusan peemerintah yang sepenuhnya tetap menjadi keweangan peemerrinntah pusat,

terdapat bagian urusan pemerintah yang bersifat concurrent, artinya urusan pemerintahan

yang penanganannya dalam bidang/ bagian tertentu dapat dilaksanakan bersama antara

pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

Page 5: Perimbangan Kekuasaan di Indonesia

URUSANPEMERINTAHAN

WAJIB

Urusan wajib ialah urusan pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh

pemerintahan daerah provinsi dan pemerintahan daerah kabupaten/kota, berkaitan

dengan  pelayanan dasar (pasal 7 ayat (1) PP No. 38 tahun 2007). Penyelenggaraan

urusan wajib berpedoman pada standar pelayanan minimal yang dilaksanakan secara

bertahap dan ditetapkan oleh pemerintah (pasal 11 ayat (4) UU No. 32 tahun 2004).

Page 6: Perimbangan Kekuasaan di Indonesia

a. pendidikan; b. kesehatan;c. lingkungan hidup; d. pekerjaan umum; e. penataan ruang;f. perencanaan pembangunan; g. perumahan;h. kepemudaan dan olahraga;i. penanaman modal;j. koperasi dan usaha kecil dan menengah;k. kependudukan dan catatan sipil;l. ketenagakerjaan;m. ketahanan pangan; n. pemberdayaan perempuan dan

perlindungan anak; o. keluarga berencana dan keluarga

sejahtera;p. perhubungan;

q. komunikasi dan informatika;r. pertanahan;s. kesatuan bangsa dan politik dalam

negeri;t. otonomi daerah, pemerintahan umum,

administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian, dan persandian;

u. pemberdayaan masyarakat dan desa;v. sosial;w. kebudayaan; x. statistik; y. kearsipan; danz. perpustakaan.

Urusan wajib dalam PP No. 38 tahun 2007 meliputi:

Page 7: Perimbangan Kekuasaan di Indonesia

Dalam Pasal 7 ayat (4) PP No. 38 tahun 2007 terdapat bidang – bidang yang masuk urusan pilihan meliputi :a. kelautan dan perikanan;b. pertanian;c. kehutanan; d. energi dan sumber daya mineral;e. pariwisata;f. industri;g. perdagangan; dan h. ketransmigrasian.

Urusan plihan adalah urusan pemerntahan yang secara nyata ada dan

berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai

dengan kondisi, kekhasan, dan potensi unggulan daerah yang bersangkutan.

Hal tersebut terdapat pada pasal 7 ayat (3) PP No. 38 tahun 2007 dan pasal 13

ayat (2) UU No. 32 tahun 2004.

URUSAN PEMERINTAHAN PILIHAN

Page 8: Perimbangan Kekuasaan di Indonesia

Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah

Meskipun mempunyai tugas dan kewajiban yang berbeda, pemerintah pusat masih berhak untuk mengurusi bidang tertentu. Hubungan yang terjadi antara pemetintah pusat dan daerah berlangsung pada beberapa bidang :

Page 9: Perimbangan Kekuasaan di Indonesia

1.Hubungan Bidang Keuangan

a. Pemberian sumber – sumber keuangan

untuk menyelanggarakan urusan

pemerintahan yang menjadi

kewenangan daerah.

b. Pengalokasian dana perimbangan

kepada pemerintah daerah

c. Pemberian pinjaman dan hibah kepada

pemerintah daerah

Page 10: Perimbangan Kekuasaan di Indonesia

Pokok pokok perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah

daerah (UU nomor 33 tahun 2004 mengatur suatu perimbangan keuangan antara

pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang berdasarkan atas hubungan fungsi, yaitu

berupa sistem keuangan daerah yang diatur berdasarkan pembagian kewenangan, tugas

dan tanggung jawab antartingkat. UU perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan

Pemerintah Daerah meliputi ruang lingkup pengaturan dari :

1) Prinsip-prinsip pembiayaan fungsi pemerintah di daerah.

2) Sumber-sumber pembiayaan fungsi dan tugas tanggung jawab daerah yang meliputi : (a) pendapatn asli daerah, ( b)dana perimbangan (c)pinjaman, (d)pembiayaan pelaksanaan asas dekosentrasi bagi propinsi,

3) Pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah,

4) Sistem informasi keuangan daerah

Page 11: Perimbangan Kekuasaan di Indonesia

2. Hubungan Bidang Pelayanan

Umum

a. Kewenangan, tanggung jawab, dan penentuan standar pelayanan minimalb. Pengalokasian pendanaan pelayanan umum yang menjadi kewenangan

daerahc. Mefasilitasi pelaksanaan kerja sama antar pemerintahan daerah

penyelenggaraan pelayanan umum

Page 12: Perimbangan Kekuasaan di Indonesia

3. Hubungan Bidang Kelembagaan

Menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah pembentukan organisasi

pemerintah daerah untuk menjalankan urusan/kewenangan didasarkan pada prinsip money follow

function (pendanaan mengikuti fungsi pemerintahan yang menjadi kewajiban dan tanggung jawab masing-

masing tingkat pemerintahan).

Bentuk dan susunan organisasi pemerintah daerah menurut undang-undang tersebut

didasarkan pada kewenangan pemerintahan yang dimiliki daerah; karakteristik, potensi dan kebutuhan

daerah; kemampuan keuangan daerah; ketersediaan sumber daya aparatur; pengembangan pola

kerjasama antar daerah dan/atau dengan pihak ketiga. Sebagai penjabaran lebih lanjut dari ketentuan

tersebut antara lain dapat kita lihat pada Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007.

Page 13: Perimbangan Kekuasaan di Indonesia

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007, ditegaskan bahwa dasar

utama penyusunan perangkat daerah dalam bentuk suatu organisasi adalah

adanya urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah, yang terdiri dari

urusan wajib dan urusan pilihan, namun tidak berarti bahwa setiap penanganan

urusan pemerintahan harus dibentuk ke dalam organisasi tersendiri. 

Page 14: Perimbangan Kekuasaan di Indonesia

3. Hubungan Pemanfaatan SDA

a. Kewenangan, tanggung jawab, pemanfaatan, pemeliharaan, pengendalian dampak, budi

daya, dan pelestarian

b. Bagi hasil atas pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya lainnya.

c. Penyerasian lingkungan dan tata ruang serta rahbilitasi lahan.

d. Daerah yang memilikki wilayah laut diberikan kewenangan untuk mengelola sumber

daya di wilayah laut.

Page 15: Perimbangan Kekuasaan di Indonesia

ThanksFOR

ATTENTION