PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0...

130
PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 DI PERPUSTAKAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN (KEMENDIKBUD) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP) Oleh: OKTA RENI AZRINA RA 1112025100002 PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/2016 M

Transcript of PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0...

Page 1: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0

DI PERPUSTAKAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN

KEBUDAYAAN (KEMENDIKBUD)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

Oleh:

OKTA RENI AZRINA RA

1112025100002

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1437 H/2016 M

Page 2: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAI\ ZIBXI-I(T 2.'DI PERPUSTAKAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

(KEMENDIKBUD)

SkripsiDiajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna

Mernperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

Oleh:

Okta Rcni Azrina RANrM. 1112025100002

Dibawah Bimbingan

qt&Dr. Ida Earida. MLIS

NIP. 19700407 200003 2003

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1431 HI2OI6:jr{

\

Page 3: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

l!.

LEMBARPERNYATAAN

Dengajl ini saya menyatakan bahwa

1. Skripsi ini hasil karya asli yang diajukan untuk memenuhi salah satu

r persyaratan memperoleh gela"r strata 1 (S1) di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Semua sumber yang saya

cantumkan sesuai dengan

Hidayatullah Jakarta.

gunakan dalam penulisan ini telah saya

ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwakarya ini bukan hasil karya asli

saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta 30 Maret2016

!

Page 4: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

Saya yatrg bertanda

Nama

NIM

Judul Skripsi

Ujian Skipsi

1. Ketua Sidang

2. Sekretaris Sidang

3. Pembimbing

4. Penguji I

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

tangan dibawah ini:

Okta Reni Azrina RA

1 I12025100002

Perilaku Pemustaka terhadap Layanan Library 2-0 di PerpustakaanKementerian dan Kebudayaan (Kemendikbud)

l3 April 2016

Skripsi tersebut telah diperbaiki sesuai saran dan komentar Tim Penguji sebagai syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Strata (S1) pada Program Studi Ilmu Perpustakaan

Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 19 April 2016

TandaTangan

Ulr-

{

tul

Tanggal

uf o4--ut(

Pungki Purnomo. MLIS19641215 199903 1 005

Mukmin Supralzogi. M.Si19620301 199903 1 001

Dr. Ida Farida. MLISt964t2ts 199903 1 00s

Ade Abdul Hak" M.Hum19710103 200003 1 002

Muhammad Azwar, M.Hum

, ,,lo+1.,[

vu

5. Penguji IIt?/t ?tb

Page 5: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

i

ABSTRAK

Okta Reni Azrina RA. Perilaku Pemustaka terhadap Layanan Library 2.0 di

Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Skripsi. Dibawah

bimbingan Dr. Ida Farida, M.LIS. Jakarta: Program Studi Ilmu Perpustakaan

Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2016.

Penelitian ini membahas tentang perilaku pemustaka terhadap layanan library 2.0

di perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana perilaku pemustaka

terhadap layanan library 2.0 di perpustakaan Kemendikbud yang meliputi

whatsapp, blackberry messenger (BBM), Fanpage facebook, twitter, dan

instagram, (2) untuk mengidentifikasi perilaku pemustaka mengatasi kendala

yang dihadapi saat menggunakan layanan library 2.0 di perpustakaan

Kemendikbud. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan

pendekatan kuantitatif. Sampel penelitian ini adalah anggota perpustakaan

Kemendikbud tahun 2015 sebanyak 840 orang x 10% yaitu 84 orang, sedangkan

teknik pengambilan sampel adalah teknik random atau secara acak. Berdasarkan

penelitian ini, disimpulkan bahwa (1) Perilaku pemustaka terhadap layanan

library 2.0 di perpustakaan Kemendikbud belum maksimal. Mereka menggunakan

layanan library 2.0 berupa fanpage facebook, twitter, dan instagram sebatas

melihat informasi kegiatan perpustakaan, sebagai followers, dan following,

Sedangkan perilaku mereka di whatsapp dan BBM adalah melihat broadcast jatuh

tempo, chatting dengan pustakawan mengenai jam buka dan tutup layanan dan

perpanjangan koleksi. Pemustaka belum aktif berinteraksi dan berkolaborasi

dengan pustakawan dalam memberikan komentar ataupun memberikan partisipasi

penciptaan konten di perpustakaan Kemendikbud. (2) Perilaku pemustaka dalam

mengatasi kendala ketika menggunakan layanan library 2.0 adalah dengan

menghubungi pihak perpustakaan Kemendikbud melalui telepon, mengirim pesan

singkat (SMS), dan datang langsung ke perpustakaan. Oleh sebab itu,

perpustakaan Kemendikbud perlu meningkatkan respon, mensosialisasikan

layanan library 2.0 melalui bimbingan pemustaka dan secara online,

mengembangkan layanan library 2.0 lainnya, serta menampilkan koleksi terbaru

perpustakaan di layanan library 2.0 guna menarik minat dan partisipasi

pemustakanya.

Kata Kunci: Library 2.0, perilaku pemustaka, perpustakaan khusus

Page 6: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah

memberikan segala nikmat dan kasih sayang-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat penulis sampaikan kepada Nabi

Muhammad SAW, semoga syafaatnya dapat diperoleh diakhirat kelak. Aamiin.

Skripsi ini berjudul “PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP

LAYANAN LIBRARY 2.0 DI PERPUSTAKAAN KEMENTERIAN

PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN (KEMENDIKBUD)”. Penulis

mengetahui benar bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna

karena masih banyak kekurangan, baik dalam proses penulisan maupun referensi

yang digunakan. Bantuan dan partisipasi telah diberikan oleh berbagai pihak

dalam penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan

ucapan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Sukron Kamil M.Ag, selaku Dekan Fakultas Adab dan

Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Pungki Purnomo MLIS, selaku Ketua Jurusan Ilmu

perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang tegas tapi tetap bersahaja.

3. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu

perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah

Page 7: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

iii

Jakarta yang telah memberikan ilmu, kesempatan, dan motivasi kepada

penulis.

4. Ibu Dr. Ida Farida, MLIS, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

telah meluangkan waktu, memberikan pengarahan, dan ilmu, serta

kesabaran selama proses penulisan skripsi ini.

5. Bapak Ade Abdul Hak, M.Hum, dan Bapak Muhammad Azwar,

M.Hum, selaku Dosen Penguji Skripsi yang banyak memberi masukan

pada skripsi ini.

6. Seluruh Dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan yang telah memberikan

ilmu pengetahuan yang bermanfaat baik dibidang akademis, sosial, dan

keagamaan.

7. Bapak Chaidir Amir selaku kepala perpustakaan Kemendikbud yang

telah mengizinkan penulis melakukan penelitian di perpustakaan

Kemendikbud.

8. Bapak M. Rasyid Ridho sebagai pustakawan yang telah banyak

membantu selama penulis melaksanakan penelitian di perpustakaan

Kemendikbud.

9. Ayahanda dan ibunda tercinta yang telah mencurahkan segala kasih

sayang dan pengorbanan untuk putri tercinta. Kesabaran, untaian do’a,

nasehat, perhatian, dan semangat yang mereka berikan mendorong

penulis untuk menyelesaikan skripsi ini tepat waktu.

10. Abangku tercinta Nurul Roaz Al-Rasyid, terimakasih telah

memberikan dukungan penuh dan membuat penulis menjadi lebih

Page 8: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

iv

dewasa dalam berperilaku. Adik-adik kecilku terkasih, Peni Gustina

RA, dan Anggun Nurjannah RA, dua mutiara yang sangat penulis

cintai mereka memberikan kekuatan dan ketegaran. Ibung Yanti

beserta keluarga sebagai keluarga ke-2 bagi penulis, terimakasih atas

do’a dan dukungannya

11. Braja, Ipah, Yusfa, Ries, Meysa, Leli, Ii, Ayi, Shinta, Icha, Titin, Inda,

Fina, Yani, Diva, Astrid, Izi, Bejo,Ecta, Lala, kak Yusra, kak Novi dan

teman-teman angkatan 2012 khususnya Ip A yang telah bersama-sama

penulis berjuang menyelesaikan kuliah S1. Tante Ivon dan keluarga

yang telah memberikan pengalaman berharga. Anggi Nugraha yang

telah berbagi pengalaman dan memberikan semangat agar penulis

menyelesaikan skripsi ini.

12. Sahabat dan keluarga Senat Mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora

Tahun 2015, Faqih, Fina, Dhorifah, Rere, Muhaymin, Danang, Kiki,

dan Suci. DEMA FAH Tahun 2013 dan HMJ Tahun 2013 sebagai

wadah penulis mengembangkan pengalaman organisasi dan sosial.

13. Himpunan Mahasiswa Lampung (HML) yang memberikan

kesempatan berbagi ilmu dibidang kesenian dan kedaerahan.

14. Keluarga besar XI IPA1 (SEPATU) dan XII IPA2 MAN Kedondong

tetap erat menjalin persaudaraan dengan penulis.

15. Keluarga besar Ilmu Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang menjadi tempat penulis belajar selama 4 tahun.

Page 9: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

v

16. Teman-teman KKN Simpati 2015 Nia, Eva, Fitri, Ifah, Isti, Weni, Kak

Ramdhan, Kak Yaqob, Kak Agus, Ilham, Taufik, Dwiki, Rezky, dan

Daus. Seluruh warga dan pemuda/i Desa Leuweung Kolot Kec.

Cibungbulang Kab. Bogor yang telah menerima dengan baik, serta

adik-adik kecil Cipakel, Melsa, Gita, Anis, Silvi, Kiki, Mia, Kaspi,

Dani, dan semuanya tetap semangat belajar walau serba kekurangan.

17. Almas dan Ifah sebagai patner di tempat PKL di perpustakaan KAPD

Kab. Bogor. Untuk Pak Ade Sa’ban, Pak Andri Wijayanto, Bu Nurma,

Bu Iin, Bu Rini, Kak Bimbi, dan staf perpustakaan KAPD Bogor

terimakasih telah memberikan kesempatan mengabdi dan bekerjasama

selama sebulan penuh.

Dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, hanya do’a dan ucapan

terimaksasih yang dapat penulis sampaikan. Semoga Allah SWT membalas segala

amal kebaikan kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi

ini, Aamiin.

Jakarta, 30 Maret 2016

Penulis

Page 10: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ............................................................................... ii

DAFTAR ISI .............................................................................................. iii

DAFTAR TABEL ..................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. x

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................. 1

B. Pembatasan dan Perumusan ............................................ 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................... 7

D. Definisi Istilah ................................................................ 8

E. Sistematika Penulisan ..................................................... 9

BAB II TINJAUAN LITERATUR

A. Perilaku ........................................................................... 12

B. Pemustaka ....................................................................... 14

C. Perpustakaan Khusus ...................................................... 16

1. Pengertian Perpustakaan Khusus ............................... 16

2. Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Khusus .................. 16

3. Koleksi Perpustakaan Khusus .................................... 17

4. Layanan Perpustakaan Khusus................................... 17

5. SDM di Perpustakaan Khusus.................................... 18

D. Library 2.0

1. Pengertian Library 2.0 ............................................... 19

2. Unsur-Unsur Library 2.0 ............................................ 26

3. Pustakawan 2.0........................................................... 28

4. Implementasi Web 2.0 ............................................... 31

5. Manfaat Library 2.0 ................................................... 41

E. Penelitian Terdahulu ....................................................... 42

Page 11: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

vii

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ..................................... 44

B. Sumber Data

1. Data Primer .............................................................. 45

2. Data Sekunder .......................................................... 45

C. Populasi dan Sampel ....................................................... 46

D. Teknik Pengumpulan Data ............................................. 46

E. Teknik Pengolahan Data

1. Tahap Pemeriksaan .................................................. 48

2. Tabulasi.................................................................... 48

F. Teknik Analisis Data ...................................................... 49

G. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Perpustakaan Kemendikbud

1. Visi dan Misi .......................................................... 53

2. Tugas........................................................................ 54

3. Koleksi ..................................................................... 55

4. Layanan.................................................................... 56

5. Sarana ...................................................................... 59

6. Prasarana .................................................................. 61

7. Komunitas ................................................................ 62

8. library 2.0 di Per Perpustakaan Kemendikbud ........ 65

B. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Responden .................................. 71

2. Analisis Data..........................…...... ........................ 72

3. Analisis Identitas Responden ................................... 72

4. Analisis Hasil Penelitian.......... ................................ 75

C. Pembahasan

1. Perilaku saat menggunakan Layanan Library 2.0 ... 97

2. Perilaku mengatasi kendala saat menggunakan

Page 12: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

viii

Layanan Library 2.0 ................................................ 99

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................... 101

B. Saran untuk Perpustakaan kemendikbud… .................. 102

C. Penelitian berikutnya .................................................... 103

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

BIODATA PENULIS

Page 13: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian......................................................................... 50

Tabel 4.1 Koleksi Perpustakaan Kemedikbud ............................................ 55

Tabel 4.2 Ketentuan peminjaman Koleksi .................................................. 57

Tabel 4.3 Jenis Kelamin Responden………………..… ............................. 73

Tabel 4.4 Usia Responden........................................................................... 73

Tabel 4.5 Pekerjaan Responden .................................................................. 74

Tabel 4.6 Kepemilikan Perangkat TIK ....................................................... 75

Tabel 4.7 Penggunaan Aplikasi di Perangkat TIK ...................................... 76

Tabel 4.8 Pemanfaatan Aplikasi di Perangkat TIK ..................................... 78

Tabel 4.9 Pengetahuan tentang Library 2.0 ................................................ 78

Tabel 4.10 Library 2.0 di Perpustakaan Kemendikbud .............................. 79

Tabel 4.11 Alamat dan Username Layanan Library 2.0 ............................ 80

Tabel 4.12 Responden yang bergabung dengan Layanan Library 2.0 ........ 81

Tabel 4.13 Alasan Tertarik menggunakan Layanan Library 2.0 ................ 82

Tabel 4.14 Kenyamanan Berinteraksi kepada Pustakawan ......................... 83

Tabel 4.15 Penggunaan Layanan Library 2.0 perpustakaan ....................... 84

Tabel 4.16 Perilaku Responden terhadap Page on facebook ..................... 85

Tabel 4.17 Perilaku terhadap Twitter .......................................................... 87

Tabel 4.18 Perilaku terhadap Instagram .................................................... 88

Tabel 4.19 Layanan library 2.0 yang paling sering digunakan................... 88

Tabel 4.20 Informasi yang didapatkan dan digunakan .............................. 89

Tabel 4.21 Perilaku Pemustaka terhadap layanan library 2.0 ..................... 90

Tabel 4.22 Kendala yang dihadapi .............................................................. 92

Tabel 4.23 Kendala saat menggunakan Layanan Library 2.0 ..................... 93

Tabel 4.24 Cara mengatasi Kendala yang dihadapi .................................... 94

Page 14: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

x

Tabel 4.25 Saran-Saran dari Responden terkait Layanan Library 2.0 ........ 95

Tabel 4.26 Perilaku Pemustaka dalam menghadapi Kendala ..................... 96

Page 15: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4. 1 Aksara Institute ...................................................................... 63

Gambar 4. 2 Britzone .................................................................................. 63

Gambar 4. 3 Youth for Diffable ................................................................... 64

Gambar 4. 4 Ayo Dongeng Indonesia ......................................................... 65

Gambar 4. 5 Layanan Library 2.0 Perpustakaan Kemendikbud ................. 66

Gambar 4. 6 Fanpage Facebook ................................................................. 68

Gambar 4. 7 Twitter .................................................................................... 69

Gambar 4. 8 Instagram .............................................................................. 70

Page 16: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pengajuan Proposal Skripsi

Lampiran 2 Lembar Dosen Pembimbing

Lampiran 3 Lembar Pergantian Judul Skripsi

Lampiran 4 Lembar Izin Penelitian

Lampiran 5 Kuisioner Penelitian

Lampiran 6 Statistik Anggota Perpustakaan

Lampiran 7 Statistik Pengunjung Perpustakaan

Lampiran 8 Statistik Koleksi Perpustakaan

Lampiran 9 Struktur Organisasi Perpustakaan Kemendikbud

Lampiran 10 Lembar Bimbingan Skripsi

Page 17: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perpustakaan adalah institusi pengoleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau

karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi

kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para

pemustaka.1 Perkembangan zaman, ilmu pengetahuan, teknologi, dan manusia

mendorong perubahan di dunia perpustakaan. Hal ini dikarenakan perpustakaan

merupakan organisasi yang dinamis dan dapat berubah sesuai dengan

perkembangan zaman yang ada. Perpustakaan terus tumbuh mengembangkan

koleksinya yang berubah dari masa ke masa. koleksi mulai dari kulit binatang,

papyrus, kertas, VCD, CD, DVD, mikrofis, mikrofilm, sampai koleksi digital di

kelola oleh perpustakaan. Hal tersebut berguna untuk memenuhi kebutuhan

informasi pemustakanya yang berbeda pula dari masa ke masa.

Kebutuhan informasi pemustaka dari masa ke masa dipengaruhi oleh

teknologi. Dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi melahirkan

perubahan pada diri pemustaka. Sebagian besar pemustaka saat ini merupakan

pemustaka yang menjadikan perangkat teknologi informasi dan komunikasi

sebagai alat utama mendukung kegiatan mereka sehari-hari. Alhasil, perubahan ini

mendorong perpustakaan untuk mengadaptasi teknologi informasi dan

komunikasi untuk memberikan pelayanan yang efisien dan efektif.

1Graha Ilmu, Undang-Undang Perpustakaan No. 43 Tahun 2007. (Yogyakarta: Graha

Ilmu, 2010), h.3.

Page 18: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

2

Islampun mengajarkan bila ingin memberikan hasil usaha baik berupa

barang maupun jasa (pelayanan), hendaknya memberikan yang berkualitas baik

kepada orang lain. Allah SWT berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 267

berikut:

“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan allah) sebagian

dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan

dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu

menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya

melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah

Maha Kaya lagi Maha Terpuji”. Maksudnya, ayat ini menjelaskan bahwa

barang/jasa yang dinafkahkan haruslah yang baik dan disenanginya. Allah tidak

memerlukan sedekah dari barang/jasa yang buruk apabila kita hendak

memperoleh ridha-Nya dan berbuat kebaikan. Perpustakaan sebagai pusat layanan

jasa non profit juga berupaya memberikan layanan yang baik kepada

pemustakanya. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi adalah salah

satu upaya perpustakaan untuk memberikan pelayanan yang berkualitas baik

kepada pemustakanya.

Di Indonesia, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi diatur

dalam undang-undang perpustakaan yang berisi bagaimana standar nasional

Page 19: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

3

layanan perpustakaan. Dalam bab V pasal 14 ayat 3 disebutkan bahwa “Setiap

perpustakaan mengembangkan layanan perpustakaan sesuai dengan kemajuan

teknologi informasi dan komunikasi”.2 Pada ayat 7 juga disebutkan bahwa

layanan perpustakaan dilaksanakan melalui jaringan telematika.3 Undang-undang

tersebut kemudian dijadikan sebagai pedoman bagi perpustakaan dalam

melakukan perubahan. Berdasarkan undang-undang tersebut, maka perpustakaan

memperbaharui layanannya dengan memanfaatkan teknologi informasi dan

telekomunikasi terbaru.

Salah satu teknologi informasi dan komunikasi yang kemudian diadopsi di

dunia perpustakaan adalah web 2.0. Web 2.0 adalah generasi web yang

mempunyai karakteristik kerjasama, interaktif, dinamis, dan batas tidak tegas

antara pembuatan dan pemakaian konten web.4 Kemudian di perpustakaan

muncullah istilah library 2.0. Library 2.0 adalah perpustakaan yang menggunakan

konsep web 2.0 dalam pengelolaan di perpustakaan, guna meningkatkan tugas dan

fungsi perpustakaan secara maksimal. Library 2.0 memiliki elemen penting yaitu

terpusat kepada pemustaka, menyediakan sebuah layanan multimedia, kaya akan

sosial, dan inovatif secara bersama-sama.5 Dengan elemen-elemen tersebut

menuntut perpustakaan memaksimalkan pelayanan kepada pemustaka dimanapun

dan kapanpun.

2Graha Ilmu, Undang-Undang Perpustakaan No. 43 Tahun 2007, h.11.

3Graha Ilmu, Undang-Undang Perpustakaan No. 43 Tahun 2007, h.11.

4Heri Abu Burachman Hakim, “Perpustakaan Hibrida Berbasis Web 2.0: Format

Perpustakaan di Era Millenium,” Visi Pustaka, no.1 (April 2010): h.6. 5Hakim, “Perpustakaan Hibrida Berbasis Web 2.0,” h.7.

Page 20: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

4

Saat ini, di Indonesia web 2.0 telah diterapkan di beberapa perpustakaan

baik perpustakaan umum, khusus, maupun perguruan tinggi. Namun, dalam

pelaksanaannya masih jauh dari berhasil. Hal tersebut disebabkan oleh berbagai

faktor, baik faktor internal kurangnya pemahaman dan keseriusan perpustakaan

dalam mengembangkan layanan web 2.0 kepada pemustaka ataupu eksternal yaitu

kurangnya dukungan dari pihak-pihak terkait dan pengetahuan pemustaka. Di satu

sisi, library 2.0 merupakan layanan perpustakaan yang selalu melakukan

perubahan yang berpusat kepada pemustaka dengan cara mengajak pemustaka

berpartisipasi dalam penciptaan layanan yang mereka inginkan baik secara fisik

maupun virtual yang kemudian didukung dengan evaluasi yang konsisten. Di sisi

lain, dibutuhkan kemampuan pemustaka dalam memanfaatkan library 2.0 dalam

memenuhi kebutuhan informasinya.

Salah satu library 2.0 yang berkembang di Indonesia adalah perpustakaan

Kementerian pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia (Kemendibud RI).

Perpustakaan Kemendikbud merupakan perpustakaan khusus yang memiliki peran

dan fungsi dalam mendukung kegiatan-kegiatan dalam bidang pendidikan dan

kebudayaan di Indonesia. Perpustakaan ini mengelola bahan pustaka tercetak di

bidang pendidikan dan kebudayaan dan menyediakan koleksi digital berupa

koleksi internal kementerian pendidikan dan kebudayaan seperti peraturan dan

kebijakan lainnya, serta jurnal online. Bahan pustaka tersebut kemudian

dilayankan kepada pemustaka secara maksimal dengan memanfaatkan teknologi

informasi dan komunikasi sesuai dengan kebutuhan secara efektif dan efisien.

Page 21: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

5

Layanan library 2.0 tersebut dapat terlihat di website perpustakaan Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan.

Website http://www.perpustakaan.kemdikbud.go.id merupakan web yang

dapat diakses secara online melalui internet kapanpun dan dimanapun.

Didalamnya terdiri dari berbagai fitur untuk memenuhi kebutuhan informasi

pemustaka. Layanan library 2.0 berupa berbagai jenis media sosial seperti

wshatsapp, BBM, instagram, twitter, dan fanpage facebook, yang digunakan

untuk chat kepada pustakawan bila menginginkan informasi koleksi tertentu, jam

layanan perpustakaan, perpanjangan bahan pustaka yang dipinjam, dan lain-lain.

Hal ini tentu sangat membantu pemustaka dalam memenuhi kebutuhan informasi

secara efisien dan efektif.

Sebagai perpustakaan khusus, perpustakaan Kemendikbud memiliki

anggota perpustakaan yang menjadi pemustaka potensial dan menjadi target

utama yaitu pemustaka di lingkungan Kemendikbud. Namun, dalam

perkembangannya perpustakaan Kemendikbud juga memiliki pemustaka potensial

yang berasal dari luar lingkungan Kemendikbud. Mereka adalah pemustaka yang

terdiri dari berbagai kalangan seperti mahasiswa, dosen, peneliti, jurnalis,

karyawan non Kemendikbud, pelajar, dan lain-lain. Pemustaka ini memanfaatkan

perpustakaan Kemendikbud untuk memenuhi kebutuhan informasinya.

Layanan library 2.0 di perpustakaan Kemendikbud bertujuan agar dapat

dimanfaatkan oleh pemustakanya. Tetapi dalam kenyataannya masih banyak

pemustaka yang menghubungi pihak perpustakaan Kemendikbud melalui telepon,

email, dan SMS. Sedangkan adanya layanan library 2.0 di perpustakaan

Page 22: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

6

Kemendikbud adalah untuk mempermudah berkomunikasi dengan pustakawan

dan pihak perpustakaan Kemendikbud sesuai dengan kebutuhan pemustakanya

secara online. Oleh sebab itu, diperlukan analisis terhadap perilaku pemustaka

untuk menelaah lebih jauh bagaimana layanan library 2.0 di perpustakaan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kemudian digunakan atau tidak oleh

pemustakanya.

Berdasarkan pemaparan di atas, penulis tertarik untuk melakukan

pembahasan lebih lanjut mengenai bagimana perilaku pemustaka terhadap

layanan library 2.0 di perpustakaan Kemendikbud dengan menganalisis perilaku

pemustaka yang terdiri dari berbagai kalangan. Dengan demikian peneliti

memberi judul penelitian ini dengan judul “Perilaku Pemustaka terhadap

Layanan Library 2.0 di Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan (Kemendikbud)”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Agar penelitian ini dapat dilaksanakan dengan mudah, terarah, dan

mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang diinginkan, maka perlu adanya

batasan dan rumusan masalah.

1. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini peneliti hanya akan membatasi masalah perilaku pada

pengetahuan dan tindakan penggunaan oleh pemustaka yang terdaftar sebagai

anggota perpustakaan Kemendikbud terhadap layanan library 2.0 di perpustakaan

Kemendikbud.

Page 23: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

7

a. Perilaku pemustaka terhadap layanan library 2.0 yang disediakan oleh

perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

b. Perilaku pemustaka dalam mengatasi kendala ketika memanfaatkan

layanan library 2.0 di perpustakaan Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan (Kemendikbud).

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, maka penulis merumuskan

dalam penelitian ini sebagai berikut:

a. Bagaimana perilaku pemustaka terhadap layanan library 2.0 yang

disediakan oleh perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

(Kemendikbud)?

b. Bagaimana perilaku pemustaka dalam mengatasi kendala ketika

memanfaatkan layanan library 2.0 di perpustakaan Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Untuk memperjelas sasaran yang akan dicapai melalui penelitian ini

sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui perilaku pemustaka terhadap layanan library 2.0 yang

disediakan oleh perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

(Kemendikbud).

Page 24: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

8

2. Untuk mengidentifikasi perilaku pemustaka dalam mengatasi kendala-

kendala ketika memanfaatkan layanan library 2.0 di perpustakaan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain :

1. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan referensi

atau perbandingan dalam usaha pengembangan keilmuan yang sesuai dengan

bidangnya. penelitian ini juga diharapkan menambah jumlah studi

pembahasan mengenai penerapan teknologi web yang digunakan

perpustakaan, terutama penerapan library 2.0 di berbagai jenis perpustakaan.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan

pengalaman baru untuk memperoleh gambaran penerapan library 2.0 di

perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Penelitian ini juga

diharapkan menjadi bahan pertimbangan menentukan kebijakan perpustakaan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan agar dapat mempromosikan

mengembangkan library 2.0 secara maksimal guna meningkatkan

penggunaan perpustakaan oleh pemustakanya yang beragam.

D. Definisi Istilah

Definisi istilah sangat penting untuk dicantumkan, guna menghindari

perbedaan pengertian makna yang ditimbulkan agar tidak terjadi kesalahpahaman

Page 25: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

9

maksud judul sesuai dengan harapan penulis. maka penulis perlu menjelaskan

istilah-istilah sebagai berikut:

1. Perilaku merupakan setiap tindakan yang digunakan sebagai alat atau

cara agar dapat mencapai suatu tujuan, sehingga kebutuhan terpenuhi

atau suatu kehendak terpuaskan.6 Perilaku yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah pengetahuan dan tindakan penggunaan yang

dilakukan pemustaka terhadap layanan library 2.0 di perpustakaan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

2. Pemustaka adalah pengguna perpustakaan, yaitu perorangan, sekelompok

orang, masyarakat, atau lembaga yang memanfaatkan layanan

perpustakaan.7 Pemustaka yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

anggota perpustakaan di perpustakaan Kemendikbud.

3. Library 2.0 adalah implementasi Web 2.0 dalam lingkup perpustakaan,

tidak hanya terkait teknis dengan TI, tetapi juga aspek lain terutama dalam

layanan perpustakaan.8

4. Perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang berada pada suatu instansi

atau lembaga tertentu, baik lembaga pemerintahan maupun lembaga

swasta yang sekaligus lembaga tersebut sebagai pengelola dan penanggung

6Yasir Riyadi, “Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa Program Doktoral dalam

menyusun Disertasi”, Visi Pustaka, vol. 15 No.2 (Agustus 2013): h.108. 7Perpustakaan Nasional, Standar Nasional Perpustakaan Perguruan Tinggi (Jakarta:

Perpustakaan Nasional RI, 2012), h.2. 8Hendro Wicaksono, “Library 2.0 dan Dampaknya dalam Pengembangan Aplikasi dan

Layanan Perpustakaan,” Vol. 31 no. 01, (Agustus 2010): h. 16.

Page 26: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

10

jawabnya.9 Perpustakaan khusus yang dimaksud adalah Perpustakaan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

E. Sistematika Penulisan

Dalam melakukan penyusunan proposal penelitian ini, peneliti membagi

sisitematika penelitian ke dalam 5 (lima) bab, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi uraian dari penulis dengan menguraikan hal-hal

seputar penelitian seperti: latar belakang, pembatasan dan

perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, definisi istilah,

dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN LITERATUR

Bab ini penulis akan memberikan gambaran mengenai perilaku,

pemustaka, pengertian perpustakaan khusus, tujuan dan fungsi

perpustakaan khusus, koleksi perpustakaan khusus, layanan

perpustakaan khusus, sumber daya manusia di perpustakaan

khusus, pengertian library 2.0, unsur-unsur library 2.0, pustakawan

2.0, pengguna library 2.0, implementasi library 2.0, manfaat

library 2.0, dan penelitian terdahulu.

9Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Samitra

Media Utama, 2004), h. 30-31.

Page 27: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

11

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam bab ini diterangkan tentang jenis dan pendekatan

penelitian, sumber data, populasi dan sampel, teknik pengumpulan,

pengolahan data, teknik analisis data dan jadwal penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini merupakan bab mengenai sejarah singkat dan

perkembangannya, visi dan misinya, tugas, koleksi perpustakaan,

layanan, sarana, prasarana, produk hukum Kemendikbud,

komunitas, dan layanan library 2.0 di perpustakaan Kemendikbud.

Dalam bab ini juga menerangkan tentang hasil penelitian dan

pembahasan.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bab terakhir penulis mengemukakan suatu

kesimpulan dari pembahasan penelitian ini. Selain itu dalam bab ini

penulis akan mengungkapkan beberapa saran berdasarkan hasil

analisis dari penelitian ini yang diharapkan menjadi bahan masukan

dan sumbangan pemikiran penulis yang bermanfaat bagi pihak-

pihak yang terkait.

Page 28: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

12

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

A. Perilaku

Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas organisme (makhluk hidup)

yang bersangkutan.10

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, perilaku diartikan

sebagai tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan dan lingkungan.11

J.B. Watson adalah pendiri behaviorisme di Amerika Serikat. Ia berbendapat

bahwa perilaku terbagi atas perilaku yang menampak (overt behaviour) dan

perilaku yang tidak nampak dari luar, tidak nyata, seperti berpikir dan beremosi.

Perilaku yang tidak nyata ini disebut perilaku yang tidak menampak (covert

behaviour). Perilaku tidak menutup kemungkinan untuk mempelajari perilaku

yang tidak menampak ini, selama dapat diterangkan dalam gerakan-gerakan

implisit (implicite movement).12

Sedangkan menurut B.F. Skinner (1904-1990) menyatakan bahwa perilaku

sepenuhnya ditentukan oleh stimulus saja, tidak ada faktor lainnya. Jadi rumus

Skinner untuk perilaku adalah B= f (s). Suatu perilaku atau respons (R) tertentu

akan timbul sebagai reaksi terhadap suatu stimulus tertentu (S). teori ini dikenal

dengan nama teori S–R dari Skinner.13

Basis penelitian Skinner adalah studi

tentang perlaku operant. Berbeda dengan perilaku responden, dimana respon-

10

“Perilaku,” artikel diakses pada 22 Februari 2016 dari http://www.digilib.unimus.ac.id.

h.11 11

“Perilaku menurut KBBI,” artikel diakses pada 22 Februari 2016 dari http://www.

kbbi.go.id. 12

Sarlito W. Sarwono, Berkenalan dengan Aliran-Aliran dan Tokoh-Tokoh Psikologi

(Jakarta: Bulan Bintang, 2002), h. 114. 13

Sarlito W. Sarwono, Berkenalan dengan Aliran-Aliran, h.117.

Page 29: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

13

respon yang ditimbulkan oleh stimuli spesifik, perilaku operant terjadi tanpa

adanya stimulus yang nyata.14

Skinner mengadakan sebuah percobaan yang disebut proses kondisioning

operant. Proses kondisioning operant (operant conditioning) terdapat juga

stimulus tak berkondisi dan respons tak berkondisi (disebut perilaku responden)

serta stimulus berkondisi dan respons berkondisi. Respons berkondisi dalam

percobaan Skinner disebut sebagai respons operant atau perilaku operant (operant

behaviour), sedangkan stimulus berkondisinya disebut stimulus operant. Dalam

kehidupan sehari-hari, kita mendapati banyak sekkali perilaku operant.15

Menurut Notoatmodjo (2007), dilihat dari bentuk stimulus ini maka

perilaku dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:

1. Perilaku tertutup (convert behaviour)

Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian,

persepsi, pengetahuan/kesadaran, dan sikap yang terjadi pada orang yang

menerima stimulus tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain.

2. Perilaku terbuka (overt behaviour)

Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam atau praktik yang

dengan mudah diamati atau dilihat orang lain.16

Sementara itu, William McDougall mengemukakan bahwa perilaku

mempunyai tujuh ciri, yaitu:

a. Spontanitas gerakan.

14

James F. Brennan, Sejarah dan Sistem Psikologi (Jakarta: Rajawali Press, 2012), h.377. 15

Sarwono, Berkenalan dengan Aliran-Aliran, h. 119. 16

“Perilaku,” artikel diakses pada 22 Februari 2016 dari http://www.digilib.unimus.ac.id.

h.12

Page 30: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

14

b. Ketetapan (persistance) dari aktivitas yang tidak tergantung pada

situasi-situasi sebelum atau sesudahnya.

c. Gerakan-gerakan yang berketetapan itu bervariasi dalam tujuannya

(variation of direction).

d. Gerakan akan berhenti begitu tercapai perubahan tertentu dalam

situasi.

e. Akan terjadi persiapan untuk menghadapi situasi baru sebagai akibat

dari aktivitas baru yang berlalu.

f. Jika perilaku diulangi beberapa kali dalam situasi yang sama, akan

terjadi peningkatan efektivitas.

g. Reaksi organism merupakan suatu totalitas.

Jadi dapat disimpulkan bahwa gerakan-gerakan yang memenuhi kriteria-

kriteria tersebut merupakan gerakan yang bertujuan dan dinamakan perilaku,

sedangkan gerakan lain yang tidak memenuhi kriteria-kriteria tersebut tidaklah

dapat digolongkan sebagai perilaku.17

B. Pemustaka

Pemustaka adalah istilah yang merujuk pada perorangan, kelompok, atau

lembaga yang menggunakan pelayanan dan fasilitas perpustakaan.18

Menurut

undang-undang perpustakaan no.43 tahun 2007 Bab 1 Pasal 1 ayat 9 disebutkan

bahwa pemustaka adalah pengguna perpustakaan, yaitu perseorangan, kelompok

17

Sarwono, Berkenalan dengan Aliran-Aliran, h.112. 18

Rosa Widyawan, Pelayanan Referensi: Berawal dari Senyuman (Bandung: CV. Bahtera

Ilmu, 2010), h. 21.

Page 31: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

15

orang, masyarakat, atau lembaga yang memanfaatkan fasilitas layanan

perpustakaan.19

Pemustaka 2.0 didefinisikan sebagai orang yang memanfaatkan

koleksi dan layanan library 2.0. Karakteristik pemustaka 2.0 antara lain:

a. Kecanduan informasi, bersemangat untuk akses cepat saat ini dan dalam

informasi elektronik pribadi.

b. Semakin mandiri, navigasi sumber daya dan membuat pilihan tanpa

panduan ahli.

c. Semakin puas dengan kualitas informasi yang dia temukan di web.

d. Menyukai sumber daya online dan sumber cetak perpustakaan.

e. Format agnostik.

f. Konten dan konteks menambah nilai intelektual konten.

g. Terobsesi dengan email, instant messaging, blog, wiki, game, dan belanja

online.

h. Sepenuhnya kabel (laptop, smartphone, MP3 player).

i. Tuntutan dan mengharapkan akses 24/7 akses ke perpustakaan fisik dan

virtual.

j. Melakukan secara baik akademis didunia yang tampaknya menjadi mulus

(batas-batas antara bekerja, belajar, dan bermain) dan norma

multitasking.20

19

Graha Ilmu, Undang-Undang Perpustakaan No. 43 Tahun 2007, h.4.

Page 32: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

16

C. Perpustakaan Khusus

1. Pengertian perpustakaan khusus

Perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang berada pada suatu instansi

atau lembaga tertentu, baik lembaga pemerintahan maupun lembaga swasta yang

sekaligus lembaga tersebut sebagai pengelola dan penanggung jawabnya. Istilah

khusus yaitu bertugas melayani lembaga dan mereka yang bekerja pada instansi

yang bersangkutan.21

Sedangkan menurut Soekarman K., dkk, (2002) menyebutkan bahwa

perpustakaan khusus adalah salah satu jenis perpustakaan yang dibentuk oleh

lembaga (pemerintah/swasta), atau perusahaan, atau asosiasi yang menangani atau

mempunyai misi bidang tertentu dengan tujuan pengembangan untuk memenuhi

kebutuhan bahan pustaka/informasi di lingkungannya dalam rangka mendukung

pengembangan dan peningkatan lembaga maupun kemampuan sumber daya

manusia.22

2. Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Khusus

Tujuan perpustakaan khusus adalah untuk melayani pengguna dalam

lingkungan lembaga, dokumen yang ada perpustakaan juga tidak hanya disimpan

dan dikeluarkan apabila dibutuhkan tetapi perpustakaan harus proaktif

memberikan segala informasi yang terkait dengan bidang lembaga induk, serta

memanfaatkan segala fasilitas untuk kelancaran pelayanan.

20

Cheryl Peltier-Davis, “Web 2.0, Library 2.0, Library User 2.0, Librarian 2.0:

Innovative Services for Sustainable Libraries,” Proquest, Vol. 29 No. 10 (2009): h. 18-19. 21

Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Samitra

Media Utama, 2004), h. 30-31. 22

Soekarman K, dkk., Standar Perpustakaan Khusus (Jakarta: Proyek Pembinaan dan

Pengembangan Perpustakaan Nasional RI, 2002), h. 3.

Page 33: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

17

Fungsi perpustakaan khusus adalah menyediakan dan mendukung

kelancaran pelaksanaan kegiatan organisasi yang menangui perpustakaan tersebut,

selanjutnya keberadaan dan berjalan atau tidaknya sebuah perpustakaan khusus

tersebut juuga bergantung kepada lembaga yang bersangkutan.23

3. Koleksi Perpustakaan Khusus

Koleksi perpustakaan khusus adalah bahan pustaka baik dalam bentuk

buku, film, majalah, dan sejenisnya yang dikumpulkan dan diproses berdasarkan

aturan tertentu untuk disajikan dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi

penggun, mencakup informasi koleksi umum, koleksi referensi, dan koleksi inti.24

4. Layanan Perpustakaan Khusus

a. Layanan perpustakaan

1) Layanan ruang baca

Layanan ini sangat diperlukan oleh pengguna maupun pustakawan

dalam menyemarakkan kegiatan layanan perpustakaan. Layanan ruang

baca ini dirasakan sangat penting karena ada interaksi antara pengguna dan

pustakawan secara langsung.25

2) Layanan sirkulasi

Layanan sirkulasi adalah kegiatan peredaran koleksi perpustakaan

ke luar peprustakaan. Pelayanan ini ditujukan agar pengguna dapat

23

Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik, h. 39. 24

Soekarman K, dkk., Standar Perpustakaan Khusus, h.2. 25

Supriyono, “Upaya Peningkatan Jasa Layanan Perpustakaan dengan Teknologi

Informasi”, Media Informasi, Vol. XIII No.8 (2001): h.14.

Page 34: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

18

meminjam dan membaca bahan pustaka lebih leluasa sesuai kesempatan

yang ada.26

3) Layanan rujukan

Layanan rujukan diberikan untuk membantu pengguna

perpustakaan atau masyarakat yang ingin menemukan informasi secara

tepat dan cepat dari koleksi yang ada di perpustakaan.

b. Layanan Sekunder

Layanan tersebut prinsipnya untuk mendayagunakan informasi yang

terkandung dalam koleksi perpustakaan.berbagai penerbitan kemasan bahan

pustaka seperti jasa daftar koleksi peprustakaan, daftar isi majalah, sari

karangan dan indeks, paket informasi, bulletin perpustakaan, bibliografi, dan

lembar data dapat dilaksanakan di peprustakaan khusus agar pustakawan

lebih dinamis dan proaktif.27

c. Layanan Khusus

Mencakup terjemahan bahan pustaka, jasa silang layan/pengadaan

bahan pustaka, dan layanan penelusuran literatur.

5. Sumber Daya Manusia di Perpustakaan Khusus

Sumber daya manusia merupakan aset yang paling penting untuk

menjalankan program dalam mencapai sasaran, terutama bagi pustakawan.

peningkatan kemampuan dan keahlian staf harus diperhatikan dan diselaraskan

26

Soekarman dan Rachmat Natadjumena, Pedoman Umum Penyelenggaraan

Perpustakaan Khusus (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2004), h.33. 27

Soekarman dan Natadjumena, Pedoman Umum, h.37.

Page 35: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

19

dengan kemajuan zaman, sehingga perubahan perkembangan teknologi tidak akan

mengejutkan pustakawan dan non pustakawan.28

D. Library 2.0

1. Pengertian Library 2.0

Sebelum membahas library 2.0, perlu kita ketahui bahwa istilah ini

berawal dari konsep web 2.0 yang merupakan generasi ke 2 dari WWW. Web 2.0

atau parcipatory web yang menggambarkan bagaimana teknologi WWW

dimanfaatkan oleh aplikasi-aplikasi yang berkembang saat ini untuk

berkokaborasi dengan para penggunanya dari seluruh penjuru dunia.29

Web 2.0 adalah sebuah frase yang diciptakan O’Reilly Media pada tahun

2004, mengacu apa yang dirasakan generasi kedua layanan berbasis web seperti

situs jejaring sosial, wiki, alat komunikasi, folksinomi yang menekankan pada

kolaborasi online dan berbagi antar pengguna. Web 2.0 adalah membaca/menulis

web, dimana pengguna baik konsumen maupun produsen konten online, web

interaktif dua arah, tempat dimana orang sehari-hari dengan akses internet dapat

membuat dan mengedit suatu hal.30

Menurut Paul Graham, nama 2.0 muncul dari sebuah brainstorming untuk

memberi nama konferensi tentang Web yang baru. Mereka berpendapat bahwa

sesuatu yang baru akan muncul. Dan yang baru itulah disebut Web 2.0 meski

masih memiliki banyak ragam interpretasi. Dalam suatu sesi pertemuan yang

28

Agus Dwi Waluyo, “Membangun Citra pustakawan sebagai Sumber Daya Manusia,”

Buletin Perpustakaan, no.16 (1995): h.12. 29

Sri Ati Suwanto, “Layanan Perpustakaan Elektronik dengan Konsep Library 2.0,”

artikel di akses pada 14 Oktober 2015 dari htt:// www.eprints.undip.ac.id. h.4. 30

Peltier-Davis, “Web 2.0,” h. 16.

Page 36: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

20

dipimpin Tim O’Reilly pada tahun berikutnya (2005) dicoba mendefinisikan

ulang Web 2.0. Batasan yang muncul adalah sederet kriteria berikut :

a. web 2.0 menggunakan jaringan terkoneksi sebagai landasan kerja yang

menjangkau semua peralatan;

b. penerapan web 2.0 memanfaatkan keunggulan intrinsik landasan kerja

tersebut;

c. menyediakan peranti lunak yang secara kontinyu diperbaiki karena semakin

banyak pengguna yang berpartisipasi dalam upaya tersebut;

d. memakai dan memadukan data dari beragam sumber termasuk dari setiap

individu pemakai;

e. menyediakan data dan jasa dalam format yang memungkinkan dipadukan

oleh pihak lain;

f. menciptakan keunggulan jaringan dengan memakai arsitektur yang cocok

untuk partisipasi banyak pihak;

g. melebihi kemampuan Web 1.0 karena diperkaya oleh pengalaman para

pengguna.31

Web 2.0 adalah istilah yang sering digunakan untuk transisi

berkelanjutan yang dirasakan. Web 2.0 adalah layanan world wide web dari

koleksi website untuk platform komputasi secara penuh melayani aplikasi web

untuk pengguna yang diharapkan dapat menggantikan aplikasi komputasi desktop

31

Blasius Sudarsono, “Menerapkan Konsep Perpustakaan 2.0”. Disampaikan pada:

Workshop Library 2.0: Chalenge and Opportunities to Library Management, (Semarang:

Universitas Diponegoro, 11 Agustus 2009), h.4.

Page 37: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

21

guna berbagai tujuan.32

Web 2.0 adalah istilah pemersatu untuk jenis-jenis

teknologi baru yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dan personaliasi

situs web, termasuk jerjaring sosial, blog, dan wiki. Web 2.0 adalah tentang

banyak hal yang berbeda pada saat yang sama: ide, teknologi, pola perilaku, cita-

cita, tujuan, dan budaya.33

Web 2.0 menyajikan model baru tentang berinteraksi dengan orang lain.

Model lama tetap berjalan, tetapi dimunculkan alternatif model komunikasi

baru. Model komunikasi baru yang sangat intensif ini menghasilkan outputyang

luar biasa, yaitu pengetahuan. Model komunikasi Web 2.0 mendorong orang

untuk aktif belajar (dalam arti luas) dan berbagi pengetahuan baru yang didapat.

Inilah yang ingin diterapkan dalam konteks perpustakaan karena pada

dasarnya perpustakaan adalah sebuah lingkungan pembelajaran.34

Web 2.0 adalah halaman situs lebih baru seperti MySpace, facebook,

Delicious, Flikr, dan Youtube yang memungkinkan pengguna untuk berkontribusi

terhadap konten web dan berinteraksi dengan pengguna situs lain. Teknologi

kunci dan perangkat lunak sosial yang berfungsi sebagi dasar dari web 2.0:

a. Blog.

b. Wiki.

c. RSS feed.

d. Pengguna menambahkan ulasan, penilaian, dan ringkasan.

e. Instant messaging.

32

Stephen Abram, “Web 2.0-Huh?! Library 2.0, Librarian 2.0”, Proquest, Vol. 9 No.12

(2005): h. 44. 33

Holmberg, “What is Library 2.0,” Proquest, vol. 65 no. 4 (2009): h. 668. 34

Wicaksono, “Library 2.0,” h. 17.

Page 38: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

22

f. Podcast dan Vodcasts.

g. Folksonomies, tag dan tagging.

h. Sosial bookmark.

i. Situs jaringan sosial.

j. Streaming audio dan video.

k. Jasa komunitas foto atau berbagi foto.

l. Layanan buku (penerbitan).

Para penulis lain seperti Aharoni (2009), Dongmei (2009), Chen (2009),

Alton dan Dion (2010), serta Click dan Petit (2010) mengolongkan aplikasi

Web 2.0 di perpustakaan ke dalam empat pekerjaan. Pertama, Blog dan

Wikis, dapat digunakan untuk kepentingan pengadaan informasi dalam arti

mengumpulkan sumber informasi dari luar perpustakaan. Kedua, RSS (really

simple syndication) adalah salah satu format umpan web yang digunakan untuk

menerbitkan karya-karya yang sering diperbarui – misalnya entri blog, berita,

audio, dan video – dalam format standar (Wikipedia). RSS dimanfaatkan untuk

penyebaran informasi dari pihak perpustakaan ke pemustaka. Ketiga,

pelayanan penandaan sosial (social tagging) dimanfaatkan untuk mengelola

informasi dengan memanfaatkan kata kunci atau representasi kandungan

informasi untuk memudahkan temu ulang selanjutnya. Keempat, pesan singkat

(instant massaging) dan jaringan sosial (social networking) seperti twitter dan

Page 39: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

23

facebook dimanfaatkan untuk arus informasi bilateral antara perpustakaan dan

pemustaka dalam berbagi informasi.35

Menurut Rosa Widyawan dalam artikelnya tahun 2010, mengungkapkan

bahwa Web 2.0 mempunyai beberapa fungsi, yaitu:

1) Web sebagai platform. Artinya, aplikasi yang dikembangkan

berbasis web. Hal lain seperti pertukaran data dan layanan juga

dilakukan berbasis pelayanan web. Konsep ini juga dinamakan

Web Service. Format data yang populer untuk Web Service,antara

lain basis XML, JSON, dan YAML.

2) Web sebagai pengumpul kecerdasan kolektif. Dari sisi

komunikasi, Web 2.0 mendorong interaksi web dengan pengguna.

Web juga menjadi tempat dikumpulkannya pengetahuan bersama

yang di-shareoleh pengguna melalui beragam fitur di dalam aplikasi

web. Ini yang disebut wisdom of crowds. Walaupun kontribusi

masing-masing pengguna hanya sedikit, tetapi karena jumlah

pengguna banyak, hasilnya menjadi luar biasa. Informasi yang

terkumpul dapat digunakan untuk meningkatkan pengalaman

pemakai.

3) Software as a service, yaitu sebuah layanan web yang tidak harus

berdiri sendiri, tetapi menjadi layanan yang digunakan untuk

mendukung pelayanan web lain secara langsung atau tidak langsung.

35

Rosa Widyawan, “Library 2.0 tidak terasa ada disekitar Kita”, Baca, Vol. 31 no.1

(Agustus 2010): h. 65-66.

Page 40: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

24

Untuk login ke suatu aplikasi, pengguna dapat menggunakan

username dan password dari akun yang didaftarkan pada Facebook,

Yahoo, Google, OpenID, dan lain-lain tanpa harus melakukan

registrasi di aplikasi tersebut.36

P. Miller (2005) menyimpulkan bahwa web 2.0 adalah partisipasif, bahwa

partisipasi tampak pada pemustaka sebagai blogger. Bagi perpustakaan dan

lembaga terkait terdapat ruang lingkup partisipasi yang sederajat. Dalam hal ini,

Miller menganjurkan agar perpustakaan bekerja bersama-sama dengan penyedia

sistem, penerbit, lembaga standar, pemerintah, dan lembaga terkait lainnya.37

Jargon web 2.0 kemudian diadopsi di dunia perpustakaan. Istilah library

2.0 diperkenalkan oleh Michael Casey pada tahun 2005 dalam blognya bernama

Library Crunch.38

Library 2.0 adalah perpustakaan yang dimodelkan pada

teknologi web 2.0, berpusat pada penekanan perubahan pengguna dan partisipasi

dalam penciptaan konten dan layanan berbasis masyarakat.39

Library 2.0 juga mencoba memanfaatkan keterampilan pengguna

perpustakaan dalam desain dan implementasi layanan perpustakaan inovatif

dengan mendorong umpan balik dan partisipasi. Casey dan Savastinuk (2007)

sebagaimana dikutip oleh Kim Holmberg dkk. tahun 2008, menyatakan bahwa

36

Wicaksono, “Library 2.0,” h. 16. 37

Widyawan, Pelayanan Referensi, h. 28. 38

Sudarsono, “Menerapkan Konsep Perpustakaan 2.0,” h.4. 39

Peltier-Davis, “Web 2.0,” h.17.

Page 41: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

25

layanan pasrtisipatif dan perubahan adalah jantung dari library 2.0 dan teknologi

adalah alat yang dapat membantu kita sampai disana.40

Library 2.0 adalah implementasi Web 2.0 dalam lingkup perpustakaan,

tidak hanya terkait teknis dengan TI, tetapi juga aspek lain terutama dalam

layanan perpustakaan.41

Library 2.0 juga berupaya mencari pemakai baru dan

melayani pemakai yang sudah ada dengan lebih baik (Casey, M.E. dan Savastunik

L.C.,2006).42

Menyediakan layanan perpustakaan yang banyak memanfaatkan

teknologi Web 2.0 untuk membangun perpustakaan sebagai bagian dari

knowledge management, dimana pengguna perpustakaan termotivasi untuk

belajar dan berbagi pengetahuan, inilah yang disebut Library 2.0.43

Sementara itu, Maness (2006) mendefinisikan bahwa library 2.0 adalah

penerapan teknologi yang didasarkan pada web multimedia yang interaktif,

kolaboratif, pada layanan perpustakaan dan koleksi yang berdasarkan web, dan

menganjurkan diadaptasi oleh komunitas ilmu perpustakaan. Maness membatasi

definisi pada layanan yang berdasarkan web, tidak layanan perpustakaan secara

umum, untuk menghindari kebingungan yang cukup potensial dan membolehkan

istilah tersebut untuk diteliti, diteorikan lebih lanjut, dan memberikan wacana

professional yang lebih bermanfaat.44

40

Kim Holmberg, “What is Library 2.0,” h. 671. 41

Wicaksono, “Library 2.0,” h. 16. 42

Suwanto, “Layanan Perpustakaan Elektronik,” h.9. 43

Wicaksono, “Library 2.0,” h. 17. 44

Suwanto, “Layanan Perpustakaan.” h.10.

Page 42: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

26

Dengan adanya library 2.0, yang mengutamakan interaksi, komunikasi

akan lebih efektif. Istilah ini mencerminkan transisi pelayanan modern di dunia

perpustakaan. fokusnya adalah pelayanan berubah pada penekanan pemustaka dan

partisipasi mereka dalam penciptaan konten dan komunitas. Dengan library 2.0,

pelayanan perpustakaan selalu diperbaharui dan dievaluasi untuk menyediakan

pelayanan.

2. Unsur-Unsur Library 2.0

Unsur-unsur library 2.0 menerapkan teknologi dan layanan berarti

membawa interaktif, kolaboratif, dan berpusat pada pengguna teknologi berbasis

web untuk layanan perpustakaan koleksi. Termasuk:

a. Memberikan pesan sinkron (melalui platform instant messaging, skype, dll)

yang memungkinkan pengguna chatting dengan staf perpustakaan.

b. Menggunakan blog, wiki, dan pengguna berpusat pada platform terkait untuk

mendorong komunikasi dan interaksi antara staf perpustakaan dan pengguna.

c. Memungkinkan pengguna untuk membuat judul subjek pribadi untuk bahan

pustaka melalui penandaan sosial bentuk plat.

d. Menyediakan kemampuan pengguna untuk mengevaluasi dan mengomentari

item tertentu dalam koleksi perpustakaan melalui sistem rating, diskusi, atau

komentar lainnya.

e. Menggunakan platform jejaring sosial seperti facebook atau linked in untuk

membuat koleksi online untuk pengguna, memungkinkan komunikasi dan

pengiriman online.

Page 43: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

27

f. Menciptakan sistem rekomendasi yang dinamis dan personal.45

Menurut Michael Zimmer (2013), menyatakan bahwa sebuah teori untuk

library 2.0 dapat diketahui memiliki 4 elemen penting berikut:

a. Terpusat pada pengguna. Pengguna berpartisipasi dalam pembuatan konten

dan layanan yang terlihat dalam tampilan web perpustakaan, OPAC, dll.

Pemakaian dan pembuatan konten web yang dinamis sehingga peran

pustakawan dan pengguna tidak selalu jelas.

b. Menyediakan sebuah layanan multi media. Koleksi dan layanan library 2.0

menyediakan komponen video dan audio. Walaupun hal ini jarang sekali

dicetuskan sebagai fungsi library 2.0 di sini disarankan agar seharusnya

begitu.

c. Kaya secara sosial. Tampilan web perpustakaan berisi tampilan pengguna.

Ada dua cara yaitu sinkronisasi (contohnya IM) dan asinkronisasi (contohnya

wiki) untuk komunikasi pengguna dengan pengguna lain dan dengan

pustakawan.

d. Inovatif secara bersama-sama. Mungkin hal ini adalah aspek tunggal utama

dari library 2.0 yaitu bertumpu pada asas perpustakaan sebagai layanan

masyarakat, namun sadar bahwa ketika masyarakat berubah perpustakaan

tidak saja ikut berubah tetapi juga membiarkan pemustaka untuk merubahnya.

Perpustakaan siap untuk merubah pelayanannya, mencari cara baru untuk

45

Michael Zimmer, “Assesing the Treatment of Patron Privacy in Library 2.0 Literature,”

Proquest, vol. 32 no.2 (2013): h.31.

Page 44: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

28

memberi kesempatan masyarakat, bukan saja perorangan, untuk mencari,

menemukan, dan menggunakan informasi.46

Library 2.0 berisi tujuh blok bangunan yaitu interaktivitas, pengguna,

pastisipasi, perpustakaan dan layanan perpustakaan, web dan web 2.0, aspek

sosial dan teknologi, dan alat-alat.47

3. Pustakawan 2.0

Pustakawan 2.0 mampu mengintegrasikan teknologi web 2.0 ke layanan

perpustakaan melalui portal web perpustakaan.48

pustakawan 2.0 adalah guru dari

era informasi.49

Guna memaksimalkan kemampuan tersebut diperlukan

kompetensi baik secara profesional maupun pribadi. Kompetensi Pustakawan 2.0

yaitu:

a. Memahami kekuatan dan peluang web 2.0.

b. mempelajari alat utama web 2.0 dan library 2.0.

c. Memadukan sumber lektronik dan format cetak.

d. Jadilah perangkat independen yang menggunakan dan memberikan segala

sesuatu dari laptop ke PDA untuk ipod.

46

Jack M. Maness, Teori Library 2.0: Web 2.0 dan Dampaknya terhadap Perpustakaan.

Penerjemah Blasius Sudarsono (Visi Pustaka, 2008), h.31. 47

Holmberg, “What is Library 2.0,” h. 669. 48

Peltier-Davis, “Web 2.0,” h. 19. 49

Abram, “Web 2.0-Huh?! Library 2.0,” h. 46.

Page 45: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

29

e. Mengembangkan sasaran pencarian federasi dan mengadopsi standar open

URL.

f. Hubungkan orang dalam konteks teknologi dan informasi.

g. Tidak menghindar dari katalog nontradisional dan klasifikasi serta memiliki

tagging, folksonomy, dan deskripsi konten pengguna yang sesuai.

h. Merangkul informasi nontekstual dan kekuatan gambar, gambar bergerak,

penglihatan, dan suara.

i. Memahami dan memanfaatkan kekuatan konten lama dan baru.

j. Melihat potensi dalam menggunakan sumber-sumber konten seperti Aliansi

Open Content, Google print, dan open Worldcat.

k. Koneksi pengguna hingga diskusi pakar, percakapan, dan praktek masyarakat

dan pastisipasi disana.

l. Menggunakan dan mengembangkan jaringan sosial canggih untuk

keuntungan peprustakaan.

m. Terhubung dengan semua orang menggunakan mode komunikasi pilihan

mereka seperti telepon, skype, instant messaging, SMS, referensi virtual, dan

lain-lain.

n. Mendorong metadata user-driven dan konten yang dibuat pengguna

dikembangkan dan komentar.

Page 46: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

30

o. Memahami kebijaksanaan orang banyak dan peran nyata dan dampak dari

blog, web dan wiki.50

Kompetensi profesional dan pribadi untuk menjadi seorang pustakawan 2.0:

a. Memiliki kapasitas untuk belajar terus-menerus dan cepat.

b. Memantau cara-cara baru pengorganisasian dan mengakses sumber.

c. Memantau tren dalam teknologi.

d. Memiliki kemampuan untuk bekerja secara independen dan bekerja bersama

tim.

e. Memiliki kecenderungan untuk mengambil resiko dan bekerja dibawah

tekanan.

f. Layanan berorientasi kepada pengguna.

g. Jadilah terampil untuk memungkinkan dan mendorong perubahan.

h. Memiliki rasa humor.

i. Berkomitmen untuk melanjutkan pendidikan formal dan informal.

j. Melakukan penelitian dan mempublikasikan hasil.

k. Baca literatur professional, terutama diluar bidang anda.

l. Menjadi aktif dan dalam bebarapa kasus berani terlibat dalam desain ILS dan

studi kegunaan.

50

Abram, “Web 2.0-Huh?! Library 2.0,” h. 46.

Page 47: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

31

m. Lanjutkan kerjasama dan kolaborasi diantara komunitas global perpustakaan.

n. Menjadi advokat untuk profesi dengan memasarkan nilai web 2.0, library 2.0,

dan pustakawan 2.0 untuk mengambil keputusan.51

4. Implementasi Web 2.0

a. Mashup dan Web Service

Seperti sudah disebut pada bagian pendahuluan, awalnya setiap

layanan web merupakan layanan tunggal, dalam arti semua fitur termasuk

data disimpan oleh penyedia layanan. Sekarang media web sudah menjelma

menjadi framework, artinya sebuah layanan juga menyediakan akses bagi

layanan lain untuk menggunakan fitur atau datanya. Misalnya, jika kita ingin

menjadi konsultan matematika, tetapi karena keterbatasan sumber daya kita

tidak sanggup membeli kalkulator maka kalkulatornya dapat meminjam dari

tetangga. Layanan pinjam-meminjam kalkulator itu disebut Web Service.

Mashup merupakan aplikasi hibrida yang fungsi analitas dan

konten/datanya merupakan kombinasi dari si pembuat layanan dan pihak

ketiga. Fungsionalitas layanan pihak ketiga itu disebut Web Service. Interface

bagi pihak lain dalam memanfaatkan fungsionalitas dari suatu web disebut

dengan application programming interface (API). Ada beragam format

pertukaran data yang digunakan seperti eXtensible Markup Language (XML),

JavaScript Object Notation (JSON), dan Yet Another Markup Language (YAML).

51

Peltier-Davis, “Web 2.0,” h. 19.

Page 48: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

32

Dengan Asynchronus Javascript and XML (AJAX) pertukaran data dapat

dilakukan secara asinkronus tanpa harus me-reloadseluruh halaman web.

Banyak layanan web gratis di internet yang dapat dimanfaatkan dengan

dihibrid(mashup-ed) untuk kepentingan aplikasi perpustakaan, misalnya

disqus.com yang menyediakan web serviceuntuk membuat sistem komentar

dan diskusi yang bisa di-hibrid ke aplikasi perpustakaan. Pada OPAC

Senayan, untuk cantuman detail per koleksi di-hibrid fitur komentar dari

disqus sehingga pengunjung dapat memberi tanda pada koleksi tersebut,

memberi komentar, dan juga dibalas oleh pengguna lain berdasarkan thread.

Memberikan komentar dilakukan secara anonim atau dibuat harus login dulu.

Login yang digunakan dapat memakai login ID yang dimiliki dari layanan lain,

seperti Yahoo, OpenID, Facebook, Twitter, dan Disqus.52

b. Online Social Networking (OSN)

Web 2.0 tidak hanya berkutat sekitar pemanfaatan teknis fitur dan data,

tetapi memudahkan orang membentuk jaringan sosial dan komunitas berbasis

kesamaan minat, demografis, psikografis, dan lain-lain. OSN memudahkan

orang “mengumpulkan” keluarga, teman, rekan kerja, bahkan mengumpulkan

teman dari teman, dan teman baru sesuai dengan kesamaan minat. Beberapa OSN

yang populer, antara lain Facebook, Plurk, Twitter, Linkedin, dan

MySpace.Tentu ada sisi buruk dan baiknya. Sisi buruknya, OSN saat ini

menjadi salah satu sasaran dalam penyebaran virus dan spyware, pencurian

52

Wicaksono, “Library 2.0,” h. 19-20.

Page 49: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

33

dan penyamaran identitas, cyber-bullying, penyalahgunaan privasi, dan lain-lain,

tetapi sisi baiknya lebih banyak.53

Untuk pengelola perpustakaan, OSN dapat dimanfaatkan untuk:

1) Speak Their Language. Menarik pengguna perpustakaan berusia muda

untuk lebih akrab dengan perpustakaan. Ini tantangan tersendiri.

Dahulu koleksi perpustakaan terkesan formal sehingga tidak atraktif

untuk pengguna usia muda. Namun, perpustakaan sekarang mempunyai

jenis koleksi baru yang potensial untuk menarik minat pengguna

berusia muda, seperti koleksi film populer, musik, dan permainan. OSN

dapat dimanfaatkan untuk mengemas ulang promosi dan transparansi

layanan di perpustakaan.

2) Show Them the Library. OSN juga dapat dimanfaatkan untuk

mengkomunikasikan ragam aktivitas yang telah dan sedang dilakukan di

perpustakaan. Apalagi pada dasarnya orang senang mengetahui apa

yang sedang dilakukan oleh orang lain. Tampilkan foto, video, direktori,

peta per pustakaan, bahkan libatkan pengguna untuk ikut berkontribusi,

misalnya dengan men-submitfoto/video mereka di perpustakaan.

3) Beberapa OSN menyediakan fasilitas untuk membuat semacam survei

atau forum diskusi. Pengelola perpustakaan dapat memanfaatkannya

untuk melihat bagaimana pengguna memandang perpustakaan. Akan

banyak sekali masukan yang dapat digunakan untuk

53

Wicaksono, “Library 2.0,” h. 22

Page 50: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

34

mengembangkanperpustakaan. Dengan berbagai ragam model

komunikasi yang dapat dilakukan di OSN, beberapa hal yang juga

bisa dilakukan, seperti kemas ulang informasi, chattingdengan

pustakawan referensi, penyebaran informasi ter seleksi, pr omosi

kegiatan di perpustakaan, dan pendidikan pemakai.54

c. Taksonomi berbasis Pengguna

Cara konvensional dalam memberikan kata kunci dalam pengolahan

koleksi adalah dengan menggunakan tesaurus atau tajuk subjek. Semua dilakukan

oleh pustakawan tanpa intervensi pengguna. Saat ini salah satu tren yang

berkembang adalah kontribusi pengguna dalam menentukan kata kunci, yang

disebut dengan tagging. Tagging membuat proses memberikan kata kunci menjadi

lebih demokratis.Kumpulan kata kunci hasil tagging, sering disebut dengan tag

clouds. Tag clouds ditampilkan dengan beragam model yang bisa

menunjukkan kata kunci yang tersedia dan mana yang paling populer.

Beberapa tag clouds yang saling berhubungan membentuk semacam kesatuan

disebut dengan folksonomy. Gabungan antara folks ( teman-teman) dan

taxsonomy (taksonomi). Artinya, taksonomi dibentuk oleh kontribusi dari

banyak teman/orang.55

54

Wicaksono, “Library 2.0,” h. 24-25 55

Wicaksono, “Library 2.0,” h. 25

Page 51: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

35

Pemanfaatan tools web 2.0 di perpustakaan diantaranya:

1) Blog Dan Wiki

Weblog atau blog adalah laman web pribadi yang disusun secara

kronologis, mengarsipkan sendiri berdasarkan waktu, selalu diperbarui,

dilengkapi taut (hyperlink), dan setiap posting dilengkapi RSS untuk

mengorganisasikan isi. Perangkat lunak blog dapat diperoleh secara gratis dan

memberikan medium yang luwes baik untuk penggunaan profesional maupun

pribadi dan komunikasi internal maupun eksternal. Dapat dikatakan bahwa

blog memungkinkan kita untuk menerbitkan karya tulis secara cepat, dan

yang paling penting adalah lebih interaktif jika dibanding halaman web

yang statis. Lagi pula, blog memberikan kemudahan untuk minta bantuan,

dan juga belajar- mengajar. Blog dapat menjadi ajang untuk memperkuat

hubungan dengan anggota organisasi, yaitu dengan adanya ruang sosialisasi

yang merangsang gagasan inovatif dalam dunia bisnis.

Dalam dunia akademis, blog dimanfaatkan untuk mem-posting

berita, ulasan buku, atau mempromosikan sumber informasi yang ada di

perpustakaan. Misalnya, Perpustakaan Stanford University memasang blog

tentang robotika dan juga blog seorang staf pengajaryang terkait dengan

topik ini. Berbagi pengetahuan dalam bidang ini bermanfaat bagi mereka

yang mencermati masalah robotika, bahkan mungkin mempunyai masalah

terkait, sehingga informasi yang disajikan dalam blog lebih bermanfaat.

Page 52: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

36

Wiki telah lama digunakan sebagai sarana berbagi pengetahuan

yang diprakarsai oleh individu atau organisasi dan pada umumnya

pengguna berhak mengedit atau menghapus informasi. Hal ini merupakan

bentuk kerja sama maya untuk berbagi pengetahuan dalam masyarakat

keilmuan. Sebenarnya, wiki memberikan kemudahan dalam pembelajaran

dan membantu orang mendapatkan pengetahuan, serta berfungsi sebagai

memori publik yang mudah diakses karena pengguna dengan sukarela

menyumbangkan keahliannya. Wiki juga dikenal sebagai sistem berbasis

pengetahuan sejawat atau berbasis repositori sebagai lawan dari berbasis

ahli. Kemudian, isi wiki sering dipandang sebagai aset masyarakat yang

tidak memiliki kekayaan intelektual.

2) Rich Site Summary Atau Really Simple Syndication (RSS)

Umpan RSS adalah sumber informasi ringkas yang diakses melalui

uniform resources locator (URL). RSS memungkinkan pengguna

mendaftar pada situs web tertentu untuk menerima informasi secara

reguler tanpa mengunjungi situs web. Dengan memanfaatkan fungsi ini,

berbagai sumber informasi dapat diringkas dalam satu halaman sehingga

pengguna dapat memilih artikel yang diminati secara rinci. Setiap unsur

dari masing-masing umpan diperbarui terus- menerus, walaupun URL umpan

tetap sama. Fungsi ini berguna untuk transfer pengetahuan dengan

menyediakan informasi terbaru bagi pengguna.

Page 53: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

37

3) Social Tagging (Penandaan Sosial)

Menandai atau memberikan kategori merupakan salah satu

fasilitas yang mer informasi, misalnya pemustaka menciptakan label untuk

sebuah artikel yang berkaitan dengan pelayanan informasi, atau perilaku

pemustaka dan menyimpan artikel terseleksi itu ke dalam kategori yang

dipilih. Pemustaka dapat juga memberi catatan untuk mengingatkan isi artikel

agar dapat ditelusur dengan mudah.

Dalam dunia perpustakaan, mereka menyumpangkan kata kunci

yang menengarai sumber yang mereka tandai. Penandaan dapat terkait

pada subjek sumber atau pendapat mereka pada buku tertentu, atau kata

kunci untuk membantu mereka mengingat. Penandaan juga

memungkinkan seseorang yang bukan ahli untuk berbagi pandangan.

Dalam komunitas keilmuan yang beragam, penandaan dapat dibuat oleh

mahasiswa, dosen atau yang lain yang terkait dengan universitas, dan

juga pengunjung OPAC.

4) Social Networking: Twitter dan Facebook

Facebook dan twitter merupakan situs jaringan sosial yang paling

digemari. Little (2010) mencatat bahwa lebih dari 400 juta orang secara

aktif menggunakan facebook. Jaringan ini populer di kalangan remaja,

namun sekarang 50% penggunanya berumur lebih dari 35 tahun.

Sementara itu, twitter mengaku 106 juta orang telah mendaftar di situs

ini. Twitter menjadi terkenal di perpustakaan ketika mencari hubungan dan

Page 54: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

38

memperluas pemustaka. Dengan twitter, pemustaka berbagi gagasan dengan

mereka yang tergabung dalam jaringan ini, selama tidak melebihi 140

karakter. Batasan jumlah kata ini memaksa penulis untuk meringkas

gagasannya. Bagi pembaca, informasi singkat dapat dimengerti dengan

cepat sehingga topik yang rumit dapat ditularkan secara efektif.

Bahkan Kroski (2008) mencatat bahwa twitter merupakan sarana

integral bagi beberapa lembaga untuk memperbarui status pada laman

perpustakaan. Sementara itu, individu dan organisasi menggunakan twitter

untuk mempromosikan kegiatan, blog, berbagi taut, melaporkan kegiatan

secara langsung, menerbitkan dan melacak berita, serta yang paling

penting untuk membangun citra.

Di facebook, seseorang menampilkan profil dengan informasi

pribadi yang rinci, dari ulang tahun dan agama sampai status hubungan dan

anggota keluarga. Pengguna facebook kemudian berteman dengan para

pengguna facebook lainnya, dan jaringan sosial mereka dimulai. Lembaga

mulai mempunyai kekuatan besar, para pengguna facebook dapat memilih

majalah favorit, tayangan televisi, pengarang, organisasi nirlaba, dan

sebagainya. Perusahaan pun mulai menggunakan facebook untuk

mempromosikan produk dan merek.

Chua dan Goh (2010) menyatakan bahwa secara khusus,

perpustakaan mungkin ingin mengeksplorasi penggunaan Web 2 .0 untuk

mendukung organisasi dan berbagi informasi. Menghubungkan dengan

Page 55: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

39

pengguna melalui facebook, memungkinkan pengguna untuk chatting

dengan pustakawan, atau mendukung penggunaan alat penandaan sosial,

misalnya dapat membantu meningkatkan kualitas dari situs perpustakaan.

5) Video Sharing

Hampir semua pengguna internet mengenal You Tube. Video

streaming ini telah membuat beberapa video menjadi terkenal. Pada

umumnya orang menggunakannya untuk menonton televisi, iklan, dan

video amatir, atau mengunggah video mereka, tetapi banyak pula yang

mengunggah ke web tanpa membuat account. You Tube didirikan bulan

Februari 2005, merupakan perintis video onlinedengan tujuan utama untuk

dilihat dan dibagi ke seluruh dunia. You Tube memungkinkan orang dengan

mudah mengunggah dan berbagi video klip. Beberapa perpustakaan

menggunakan YouTube untuk mempromosikan pelayanan mereka.

6) Instant Messaging (Pesan Langsung)

Pesan langsung atau instant messaging dan SMS sangat bermanfaat

dalam pelayanan referensi di perpustakaan. Memang, dalam hal ini ada

kesimpangsiuran terminologi antara instant message dan instant chat

reference service, namun kedua terminologi tersebut mengandung

pengertian yang sama.56

Mohd. Hafiz Zakaria, Jason Watson dan Sylvia L. Edwards dalam artikel

“Investigating the use of Web 2.0” tahun 2010 melakukan penelitian mengenai

56

Widyawan, “Library 2.0 tidak terasa ada,” h. 67-72.

Page 56: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

40

penggunaan teknologi web 2.0 terhadap mahasiswa Malaysia. Dalam penelitian

dengan menggunakan survei kepada mahasiswa malaysia berjumlah 250 orang.57

Beberapa hal yang diidentifikasi adalah sebagai berikut:

a. Kepemilikan dan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Pertanyaan seputar kepemilikan teknologi seperti laptop, telepon genggam

dan seluler, komputer, dan media player portabel. Kemudian pertanyaan

berlanjut kepada penggunaan aplikasi web 2.0 di TIK tersebut.58

b. Keterampilan dan pengalaman terhadap teknologi informasi dan

komunikasi (TIK), mengidentifikasi hubungan antara keterampilan dan

pengalaman dengan kemampuan untuk berkomunikasi dalam konten.

Selain itu, mencakup pertanyaan keterlibatan dengan web 2.0 selama

waktu luang atau kegiatan belajar. Pertanyaan tersebut menunjukkan

reaksi penggunaan web 2.0 sebagai alat dan layanan. Selain itu, juga

menentukan keaktifan atau kepasifan saat menggunakan web 2.0 untuk

tujuan kolaborasi.59

c. Reaksi dan ekspektasi. Reaksi dilihat dengan menganalisis jawaban

terhadap respon, diukur berdasarkan pertanyaan-pertanyaan. Pertanyaan

tersebut diadopsi dan berasal dari kegiatan keterlibatan penggunaan secara

online. Sedangkan ekspektasi diukur berdasarkan penilaian tentang apa

yang dipercaya akan menjadi pilihan terbaik dalam kondisi tertentu.

57

Mohd. Hafiz Zakaria, Jason Watson dan Sylvia L. Edwards, “Investigating the use of

Web 2.0”, Emerald, vol.4 no.1 (2010): h.17. 58

Zakaria,“Investigating the use,” h. 120. 59

Zakaria,“Investigating the use,” h. 22.

Page 57: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

41

Ekspektasi dalam belajar menggunakan TIK, keterlibatan, dan umpan

balik konstan.60

d. Akses ke teknologi mencakup akses untuk aplikasi web 2.0 dan literasi

web. Digunakan untuk mengukur kenyaman dalam memanfaatkan web

2.0.61

e. Tren penggunaan terhadap TIK dan web 2.0 untuk berbagi informasi dan

berkolaborasi.62

5. Manfaat Library 2.0

a. Layanan proaktif: pengguna perpustakaan sudah menggunakan alat-alat

blog, wiki, RSS feed, podcast, video di Youtube, berbagi foto di Flickr, dan

instant messaging melalui Meebo dan twitter. Perpustakaan harus proaktif

dan mempelajari lebih banyak tentang menyediakan dan menggunakan

layanan ini.

b. Peningkatan komunikasi (internal dan eksternal): alat jaringan sosial tidak

hanya meningkatkan komunikasi perpustakaan (eksternal) dengan

pengguna, tetapi juga meningkatkan komunikasi internal dan berbagi

pengetahuan.

c. Pelaksanaan segera: konten di web tidak lagi hak ekslusif ahli dengan

pengetahuan HTML dan bahasa pemrograman web. Dengan perangkat

60

Zakaria,“Investigating the use,” h. 24 61

Zakaria, “Investigating the use,” h. 25 62

Zakaria, “Investigating the use,” h. 26

Page 58: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

42

lunak sosial yang tersedia untuk membuat blog, wiki, podcast, dan situs

jaringan sosial siapapun dapat menambahkan konten online.

d. Kelangsungan hidup: pustakawan harus mendapatkan di web 2.0 layanan

informasi virtual untuk melakukan pekerjaan tersebut.63

E. Penelitian Terdahulu

Penelitian pertama dilakukan oleh Ridwan Nur Arifin mahasiswa UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2014 yang berjudul “Evaluasi Penerapan

Library 2.0 di Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta”. Tujuan dari

pnelitian ini adalah untuk mengevaluasi sejauh mana penerapan library 2.0 telah

diterapkan oleh perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Dari hasil

penelitian library 2.0 belum diterapkan secara optimal oleh perpustakaan UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Penelitian kedua dilakukan oleh Dapit Setiahadi mahasiswa Univeritas

Pembangunan Nasional “Veteran” pada tahun 2010 yang berjudul “Sistem

Perpustakaan Online Berbasis Web dengan Teknologi Ajax pada SD

Muhammadiyah 15 Surabaya”, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

bagaimana pembuatan aplikasi perpustakaan online berbasis web dapat mengatur

penempatan buku yang ada di Perpustakaan SD Muhammadiyah 15 Surabaya

dengan salah satu konsep web 2.0. Metode yang digunakan pada penelitian adalah

Library research dan analisa dan perancangan sistem.

63

Peltier-Davis, “Web 2.0,” h. 19.

Page 59: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

43

Penelitian ketiga dilakukan oleh Norma Juwita Novianti mahasiswi

jurusan ilmu perpustakaan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta pada tahun 2014 yang berjudul “Pemanfaatan Facebool sebagai Sarana

Promosi di Perpustakaan Kementerian Keuangan”. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui fitur-fitur facebook yang dimanfaatkan untuk promosi perpustakaan,

konten-konten yang dipromosikan, serta hambatan dan kendala dalam mengelola

facebook. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan

kualitatif.

Perbedaan dari ketiga penelitian diatas adalah cakupan pembahasan,

lokasi, fokus penelitian, dan metode penelitian yang digunakan, dimana peneliti

membahas secara lebih rinci mengenai bagaimana penerapan sebuah konsep web

2.0 di terapkan dan dikembangkan oleh sebuah perpustakaan mempengaruhi

perilaku pemustaka dalam memanfaatkan layanan library 2.0.

Page 60: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

44

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif,

yaitu penelitian tentang fenomena sosial tertentu dengan menganalisa dan

menginterpretasikan data yang ada dan penelitian yang bertujuan mendeskripsikan

atau menjelaskan sesuatu hal seperti apa adanya.64

Penelitian deskriptif, yaitu

metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil

penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas65

.

Di dalamnya terdapat upaya mendeskripsikan, mencatat, analisis dan

menginterpretasikan kondisi-kondisi yang sekarang ini terjadi atau ada.66

Sedangkan pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan

kuantitatif, ini adalah salah satu model menemukan kebenaran konsep, hubungan

konsep-konsep melalui wilayah-wilayah yang luas dengan populasi tanpa atau

menggunakan sampai dalam jumlah besar. Pendekatan kuantitatif ini suatu

pendekatan penelitian secara primer menggunakan paradigma postpositivist dalam

mengembangkan ilmu pengetahuan (seperti pemikiran tentang sebab akibat,

reduksi kepada variabel, hipotesis, dan pertanyaan spesifik, menggunakan

64

Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian: Pengantar Teori dan Panduan

Praktis Penelitian Sosial bagi Mahasiswa dan Peneliti Pemula (Jakarta: STIA-LAN, 1999), h.60. 65

Taliziduhu Ndraha, Desain Riset dan Teknik Penyusunan Karya Ilmiah (Jakarta : Bina

Aksara, 1987), h. 39. 66

Mardalis, Metode Penelitian (Jakarta : Bumi Aksara, 1995), h. 26.

Page 61: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

45

pengukuran dan observasi, serta pengujian teori), menggunakan strategi penelitian

seperti eksperimen dan survei yang memerlukan data statistik.67

B. Sumber Data

1. Data Primer

Data Primer adalah data yang langsung dikumpulkan oleh orang yang

berkepentingan atau yang memakai data tersebut.68

Dalam penelitian ini, data

primer ini bersumber dari responden langsung yang ditemui di lapangan (lokasi

penelitian) dengan menyebarkan kuisioner kepada anggota perpustakaan

Kemendikbud sebagai responden dalam penelitian ini.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diambil secara tidak langsung dari

sumbernya.69

Data sekunder biasanya diambil dari dokumen (laporan, karya tulis

orang lain, koran, majalah), atau seseorang mendapat informasi dari “orang lain”.

orang lain inilah yang mendapatkan data primer.70

Data diperoleh dari beberapa

tinjauan literatur untuk mendapatkan informasi yang relevan terkait dengan

penelitian ini.

67

Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan : Kualitatif dan Kuantitatif (Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2008), h. 28. 68

Boediono, Teori Dan Aplikasi Statistika Dan Probabilitas (Bandung : PT Remaja

Rosdakarya, 2008), hal. 7. 69

Haris Herdiansyah, Metodologi penelitian Kualitatif: Untuk Ilmu- Ilmu sosial (Jakarta:

Salemba Humanika, 2012), h.87. 70

Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian, h.86.

Page 62: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

46

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan unit pengamatan atau tentang informasi yang

diinginkan.71

Kasus-kasus tersebut dapat berupa orang, barang, binatang, hal atau

peristiwa. Populasi dalam penelitian ini adalah pemustaka yang menjadi anggota

di perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) selama

tahun 2015. Pemustaka selama kurun waktu tahun 2015 tersebut berjumlah 840

orang, maka populasi dalam penelitian ini adalah 840 orang.

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.72

Pengambilan

sampel dilakukan dengan menggunakan teknik random. Apabila sampel

subyeknya kurang dari 100 maka sampel diambil semua sehingga penelitian

merupakan penelitian populasi. Sedangkan jika tingkat populasi besar atau lebih

besar dari 100 orang, maka dapat diambil sampel sebanyak 10-25 % atau 20-25

%.73

Dengan melihat data yang ada, maka peneliti akan mengambil 10 % sampel

dari 840 orang sehingga hasilnya 84 orang. Mereka adalah pemustaka yang

menjadi anggota di perpustakaan Kemendikbud yang ditemui oleh peneliti.

D. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan penulis untuk

mendapatkan informasi atau data-data yang diperlukan dalam penelitian ini, yaitu:

71

Sugiyanto, Analisis Statistika Sosial, (Malang : Bayumedia Publishing (2004), h. 14. 72

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka

Cipta, 2010), h. 174 73

Arikanto, Prosedur Penelitian, h. 120.

Page 63: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

47

1. Studi Pustaka (Library Research), dalam studi pustaka ini penulis

melakukan dengan mempelajari buku-buku, dokumentasi dan artikel yang

berhubungan dengan masalah yang akan diteliti.

2. Penelitian Lapangan (Field Research), penelitian ini dilakukan untuk

memperoleh data secara langsung kelapangan melalui :

a. Observasi (Pengamatan)

Observasi yaitu pengamatan dalam rangka mengumpulkan data dalam

suatu penelitian secara langsung kelapangan kerja pelayanan perpustakaan.

Observasi dilakukan untuk menganalisis perilaku pemustaka terhadap

layanan library 2.0 di peprustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

(Kemendikbud).

b. Kuesioner atau Angket

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya.74

Pertanyaan yang akan diberikan pada kuesioner ini adalah pertanyaan

menyangkut fakta dan pendapat responden. Sedangkan jenis pertanyaan yang

digunakan pada penelitian ini adalah pertanyaan tertutup. Pertanyaan tertutup,

yakni dimana responden diminta menjawab pertanyaan dan menjawab dengan

memilih dari sejumlah alternatif.

74

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta,

2009), h. 142.

Page 64: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

48

E. Teknik Pengolahan Data

Data yang diperoleh berdasarkan pada kuesioner yang telah disebarkan

dan dijawab oleh pemustaka di linkungan perpustakaan Kemendikbud yang

menjadi responden penelitian. Langkah dalam pengolahan data yang dilakukan

sebagai berikut:

1. Tahap Pemeriksaan

Kuesioner atau angket yang terkumpul kemudian diperiksa kelengkapan

data dan jawaban angket untuk menghindari adanya kemungkinan kesalahan

dalam pengisian angket. Lalu dari jawaban tersebut dikelompokkan antara

pertanyaan yang bersangkutan dengan perilaku pemustaka terhadap layanan

library 2.0 di perpustakaan Kemendikbud oleh pemustaka.

2. Tabulasi

Tabulasi data adalah penyajian data dalam bentuk tabel atau daftar untuk

memudahkan pengamatan dan evaluasi.75

Tabulasi adalah menyusun data

kedalam tabel dengan cara menyajikan hasil perolehan dari jawaban-jawaban

responden untuk masing-masing kategori jawaban-jawaban. Pentabulasian

digunakan untuk mempermudah perhitungan distribusi frekuensi bagi data umum

mengenai jawaban responden. Melalui tabulasi ini maka akan dengan mudah

didapatkan informasi mengenai presentase.

75

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud, “Kamus Besar Bahasa

Indonesia (KBBI) Online,” diakses pada 12 Januari 2016 dari http://kbbi.web.id/tabulasi.

Page 65: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

49

P =

Keterangan:

P = Persentase

F = Frekuensi (jawaban terpilih)

N = Sampel yang diperoleh (jumlah responden)76

Adapun parameter yang digunakan untuk menafsirkan data pemanfaatan

ini adalah sebagai berikut:

0% = tidak satupun

1 – 25% = sebagian kecil

26 – 49% = hampir setengahnya

50% = setengahnya

51 – 75% = sebagian besar

76 – 99% = hampir seluruhnya

100% = seluruhnya77

F. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses penyederhanaan data dan penyajian data

dengan mengelompokkannya dalam suatu bentuk yang mudah dibaca dan

interpretasi. Apabila data berguna untuk mereduksikan data menjadi wujud yang

dapat dipahami dan ditafsir dengan cara tertentu hingga relasi masalah penelitian

76

Anas Sudjiono, Pengantar Statistika Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997),

h.46. 77

Herman Wasito, Pengantar Metodologi Penelitian: Buku Panduan Mahasiswa

(Jakarta:Gramedia, 1992), h.10

Page 66: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

50

dapat ditelaah serta diuji.78

Dalam penelitian ini teknik analisis data yang

digunakan adalah analisis deskriptif persentase.

G. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di perpustakaan Kemendikbud. Tempat

penelitian beralamat di Jl. Jenderal Sudirman Gedung A Lantai 1, Senayan,

Jakarta Indonesia,10270.

2. Waktu Penelitian

Penelitian di perpustakaan Kemendikbud ini dilakukan sejak tanggal 5

Februari 2016 – 19 Maret 2016. Adapun tahap penyusunan proposal skripsi

hingga finishing akan dijelaskan dengan tabel berikut ini:

Tabel 3. 1

Jadwal Penelitian

78

Uber Silalahi, Metode Penelitian Sosial (Bandung: PT. Refika Aditama, 2009), h. 332

Kegiatan

Waktu

November Desember Januari Februari Maret April

Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3

4 1 2 3 4 1 2 3 4

Penyusunan

proposal

skripsi

Pengajuan

proposal

skripsi

Mendapatkan

dosen

pembimbing

skripsi

Page 67: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

51

Bimbingan

skripsi

Penelitian

Penyusunan

skripsi

Pendaftaran

sidang skripsi

Sidang skripsi

Revisi skripsi

Page 68: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

52

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Perpustakaan Kemendikbud

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 20 Juli 2004,

melalui Memorandum Saling Pengertian antara British Council untuk Indonesia

dengan Kemdikbud, menerima hibah koleksi buku dan sistem manajemen dari

British Council. Kerja sama hibah koleksi perpustakaan ini tentunya melengkapi

koleksi perpustakaan yang sudah ada di lingkungan Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan. Perpustakaan hasil kerja sama tersebut akhirnya dikenal dengan

nama Perpustakaan Departemen Pendidikan Nasional yang diresmikan pada

tanggal 29 November 2004 oleh Menteri Pendidikan Nasional Republik

Indonesia.

Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional, sesuai dengan

Permendiknas 23 Tahun 2005, menjadi bagian dari Pusat Informasi dan Humas

yang memiliki tugas fungsi melakukan pengelolaan perpustakaan kementerian.

Selanjutnya sesuai dengan Permendiknas Nomor 36 Tahun 2010 berubah menjadi

Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang kemudian pada

tahun 2011. Kemudian, Perpustakaan Kemendikbud sesuai dengan Permendikbud

Nomor 11 Tahun 2015 merupakan subbagian dari Biro Komunikasi dan

Layanan Masyarakat, Sekretariat Jenderal, Kemendikbud yang memiliki tugas

melakukan pengelolaan perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Page 69: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

53

Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)

merupakan perpustakaan utama di lingkungan Kemendikbud. Sebagai

perpustakaan utama, Perpustakaan Kemendikbud diharapkan menjadi referensi

dalam bidang pendidikan dan kebudayaan dengan menyediakan akses informasi

yang lengkap dalam bidang pendidikan dan kebudayaan, baik dalam bentuk

koleksi tercetak maupun dalam bentuk koleksi digital/elektronik.

Perpustakaan Kemendikbud dikelola secara profesional dengan

memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam menunjang layanan

kepada pemustaka. Perpustakaan Kemendikbud terus berupaya meningkatkan

kualitas layanan dengan selalu memperbaharui koleksi dan layanan sesuai dengan

kebutuhan pemustaka dan arah kebijakan Kemendikbud.

1. Visi dan Misi

Visi

“Menjadi Perpustakaan Referensi Pendidikan dan Kebudayaan yang

Berorientasi kepada Pemustaka serta Menunjang Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan dalam Mewujudkan Insan Indonesia Cerdas Komprehensif”.

Misi

a. Menjadikan Perpustakaan Kementerian pendidikan dan kebudayaan

sebagai model acuan bagi pengembangan perpustakaan pendidikan.

Page 70: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

54

b. Mewujudkan sistem manajemen perpustakaan yang efisien, efektif, dan

profesional

c. Menyediakan layanan perpustakaan yang berorientasi pada pelanggan

dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kualitas

layanan perpustakaan yang lebih baik dan beragam

2. Tugas

Rincian Tugas Subbagian Perpustakaan meliputi:

a. Melakukan penyusunan program kerja Subbagian dan konsep program

kerja bagian;

b. Melakukan penyusunan rencana kebutuhan dan pengembangan bahan

koleksi;

c. Melakukan pengadaan bahan koleksi perpustakaan;

d. Melakukan pengolahan koleksi perpustakaan;

e. Melakukan pengembangan koleksi perpustakaan;

f. Melakukan penyimpanan bahan koleksi pustaka;

g. Melakukan pemeliharaan, perawatan, dan pengamanan koleksi

perpustakaan;

h. Melakukan pemberian layanan pemustaka;

i. Melakukan penyusunan bahan fasilitasi pengelolaan perpustakaan dan

pustakawan di lingkungan kementerian;

j. Melakukan penyusunan bahan kerja sama dan promosi perpustakaan;

Page 71: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

55

k. Melakukan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen Subbagian;

l. Melakukan penyusunan laporan Subbagian.

3. Koleksi

Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan selalu

memperbaharui koleksinya secara berkala. Adapun jumlah koleksi Perpustakaan

Kemedikbud tahun 2015 (Data Desember 2015) berjumlah 27,881 Judul;

33,687 Eksemplar/Copy dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 4. 1

Koleksi Perpustakaan Kemedikbud

Pada tahun 2015, Perpustakaan Kemendikbud melanggan e-journal

internasional yang dapat diunduh secara full-text oleh pemustaka. Adapun e-

journal yang dilanggan adalah sebagai berikut:

a. Educational Management Administration & Leadership.

b. IFLA Journal.

c. Journal of Communication Inquiry.

d. Journal of Librarianship and Information Science.

e. Journal of Management Education.

Jenis Koleksi Judul Eks

Buku 23.150 27.150

Audiovisual (CD, DVD, VHS,

BluRay) 4.695 6.501

Terbitan Berkala (Koran, Majalah,

Jurnal) 36 36

Koleksi Digital

Total 27,881 33,687

Page 72: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

56

f. Journal of Teacher Education.

g. RELC Journal.

h. SAGE Open.

4. Layanan

a. Jadwal dan Sistem Layanan

Perpustakaan Kemendikbud membuka berbagai jenis pelayanan di

perpustakaan pada hari dan jam berikut

Senin s.d Jumat : 09.00 s.d 17.00 WIB

Sabtu : 09.00 s.d 14.00 WIB

Minggu/Libur Nasional : Tutup

Perpustakaan Kemendikbud memberikan layanan dengan model sistem

terbuka (open access), yang memungkinkan pemustaka dapat mengakses

langsung ke koleksi yang diinginkan.

b. Keanggotaan

Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan(Kemendikbud)

merupakan perpustakaan khusus yang memiliki tujuan utama untuk

memenuhi materi perpustakaan/informasi di lingkungan Kemendikbud dalam

rangka mendukung pencapaian misi Kemendikbud. Keanggotaan

Perpustakaan terbuka bagi pegawai di lingkungan Kemendikbud.

Keanggotaan Perpustakaan juga terbuka bagi masyarakat umum dengan

persyaratan khusus.

Page 73: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

57

Persyaratan Keanggotaan:

1) Kartu pegawai (bagi pegawai Kemendikbud)/kartu identitas

(KTP/SIM/kartu mahasiswa/kartu identitas lainnya–bagi masyarakat

umum);

2) Mengisi formulir keanggotaan bermaterai (calon anggota menyediakan

materai sendiri);

3) Bagi masyarakat umum, peminjaman koleksi wajib meninggalkan kartu

identitas (KTP/SIM/Paspor/NPWP/kartu kahasiswa/kartu identitas

Lainnya) yang masih berlaku;

4) Ketentuan peminjaman koleksi

Tabel 4. 2

Ketentuan peminjaman Koleksi

Jenis

Keanggotaan

Jumlah

Koleksi Yang

Bisa Dipinjam

Lama

Peminjaman Perpanjangan*

Pegawai

Kemendikbud

3 Buku dan 2

Audiovisual 14 hari 1 kali

Umum

3 Buku dan 2

Audiovisual 14 hari 1 kali

* koleksi yang telah dipesan oleh anggota lain tidak dapat diperpanjang

5) Anggota wajib mengembalikan dan/atau memperpanjang peminjaman

koleksi tepat waktu. Anggota yang terlambat mengembalikan koleksi

lebih dari 30 hari, identitasnya akan dipublikasikan di media

pengumuman perpustakaan.

Page 74: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

58

c. Sirkulasi

Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan

layanan sirkulasiperpustakaan yang meliputi: peminjaman koleksi dan

kenggotaan.

d. Referensi

Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyediakan

layanan referensi bagi para pemustaka perpustakaan yang memerlukan

informasi.

e. Bimbingan Perpustakaan

Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga

memberikan layanan bimbingan bagi para pelajar, mahasiswa, dan masyarakat

yang ingin belajar tentang layanan perpustakaan.

f. E-Journal

Layanan E-Journal di Perpustakaan Kemdikbud dapat diakses secara

full-text oleh anggota dan masyarakat umum melalui jaringan internet. Bagi

anda yang memerlukan Username dan Password e-journal tersebut, silahkan

hubungi Bagian Sirkulasi Perpustakaan Kemdikbud, Gedung A Lantai 1

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jl. Jend. Sudirman Senayan

Jakarta. Atau anda dapat mengirimkan e-mail ke

[email protected] dengan mengisi subyek e-mail “Username

Page 75: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

59

dan Password E-Journal”, serta mengisi biodata sebagai berupa nama

lengkap, pekerjaan, dan nama institusi/lembaga/universitas.

g. Layanan Produk Hukum Kemdikbud

Layanan Produk Kemdikbud adalah layanan yang diberikan oleh Biro

Hukum dan Organisasi Kemdikbud dalam rangka menyebarluaskan produk

hukum yang diterbitkan oleh Kemdikbud. Layanan Produk Hukum ini terdiri

dari peraturan, keputusan, instruksi Menteri Pendidikan dan Kebudayan,

keputusan bersama, serta surat edaran yang dikeluarkan oleh Kemdikbud.

5. Sarana

a. Ruang Baca Buku

Untuk menikmati koleksi buku, pemustaka dapat menggunakan ruang

baca yang nyaman yang disediakan oleh Perpustakaan Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan.

b. Ruang Kelas

Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga

menyediakan fasilitas ruang diskusi yang dapat digunakan pemustaka untuk

diskusi dan belajar bersama.

Page 76: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

60

c. Ruang Diskusi

Ruang diskusi merupakan fasilitas yang dapat digunakan oleh

pemustaka untuk kegiatan diskusi dan pameran secara terbuka.

d. Ruang Koleksi Anak

Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga

menyediakan fasilitas ruang koleksi anak yang dapat digunakan aktifitas

bersama anak-anak.

e. Ruang Audiovisual

Untuk menikmati koleksi audiovisual, pemustaka dapat menggunakan

ruang audiovisual yang nyaman yang dilengkapi dengan alat pemutar untuk

media kaset, vhs, cd, vcd, dvd, dan blu-ray.

f. Theater/Studio Mini

Perpustakaan Kemendikbud menyediakan fasilitas studio mini yang

dapat digunakan untuk berdiskusi dan menonton film pendidikan dan

kebudayaan. Ruangan ini berkapasitas 25 orang.

g. Kafe

Untuk memenuhi kebutuhan pemustaka, Perpustakaan Kemendikbud

juga memiliki kafe untuk tempat bersantai sambil makan dan minum ringan.

Page 77: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

61

6. Prasarana

a. Sistem Otomasi Perpustakaan SLiMS (Senayan Library Management

System)

Sistem otomasi perpustakaan merupakan fasilitas berupa program

aplikasi komputer yang digunakan untuk membantu proses peminjaman dan

pengembalian koleksi serta keanggotaan di Perpustakaan Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan. Program tersebut dikenal dengan sebutan

SLiMS yang dikembang oleh Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan yang saat ini terus dikembangkan oleh komunitas

pengembangan software SLiMS.

b. Katalog Online, Website, dan Aplikasi PlayStore

Pemustaka dapat dengan mudah mencari koleksi yang diinginkan

dengan menggunakan komputer katalog yang disiapkan di Perpustakaan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Selain itu pemustaka juga dapat

melihat katalog secara online melalui jaringan internet di alamat:

http://perpustakaan.kemendikbud.go.id. Sedangkan pada telepon seluler

berbasis android, layanan perpustakaan Kemendikbud dapat diunduh melalui

aplikasi playstore.

Page 78: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

62

c. Fasilitas Internet dan Hotspot (Wi-Fi)

Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Menyediakan

fasilitas hotspots bagi pemustaka yang ingin mengakses internet dengan

menggunakan komputernya sendiri.

d. Fotokopi

Pemustaka dapat memfotokopi koleksi buku yang ada di perpustakaan

sesuai dengan ketentuan perpustakaan.

e. Penitipan Tas

Pemustaka dapat menitipkan tas atau barang bawaannya sebelum

memasuki perpustakaan.

7. Komunitas

Perpustakaan Kemendikbud bekerjasama dan melibatkan berbagai macam

komunitas dalam setiap aktivitas pembelajaran di perpustakaan. Berikut adalah

profil dan program komunitas-komunitas yang aktif menyelenggarakan

event/program diskusi dan workshop di Perpustakaan Kemendikbud:

a. Aksara Institute

Aksara Institute berdiri pada 10 Mei 2014. Nama Aksara juga

merupakan akronim dari “anti kekerasan dan SARA”, sebuah sikap

Page 79: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

63

dan tindakan yang melatarbelakangi pendirian lembaga dan komunitas ini,

dan yang akan menjadi pijakan bagi Aksara dalam menjalankan seluruh

program kegiatan. Para pendiri Aksara merupakan praktisi di bidang

jurnalisme dan media, humas dan relasi media, serta penulis kreatif.

Keberadaan Aksara diarahkan untuk menjadi cikal bakal lembaga pendidikan

nonformal bidang jurnalisme dan media, humas dan relasi media, serta

penulisan kreatif.

Program The Writer’s Workshop Angkatan II, setiap hari Sabtu pukul

10.00-12.00 WIB di Ruang Teater Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan. Program Bulan Diskusi Aksara, setiap awal bulan, dua bulan

sekali pada hari Sabtu pukul 10.00-12.00 WIB di Ruang Diskusi

Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Gambar 4. 1

Aksara Institute

b. Britzone

Kelas bahasa Inggris, belajar bahasa inggris dengan baik. Dilakukan

di ruang diskusi perpustakaan Kemendikbud.

Gambar 4. 2

Britzone

Page 80: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

64

c. Youth for Diffable

Youth For Diffable (YFD) adalah komunitas non profit dibidang isu

disabilitas yang terinisiasi menjadikan pemuda sebagai garda terdepan dalam

kontribusi di dunia disabilitas. YFD berdiri pada tanggal 09 Juli tahun

2014.Kami bergerak serta bekerjasama dengan berbagai pihak dari

masyarakat disabilitas untuk menjalankan berbagai program pendidikan dan

advokasi untuk membawa perubahan sosial. YFD memiliki berbagai

program, mulai dari program Advokasi, program Gerakan Mari

BerbagiMustofa, dan Program rutin. Program rutin YFD ada 2, yaitu Program

Berbagi Cahaya-mengajar anak-anak berkebutuhan khusus dan Program kelas

bahasa Isyarat atau yang kami sebut: Clubbing BahasaIsyarat Indonesia

(BISINDO).

Gambar 4. 3

Youth for Diffable

d. Ayo Dongeng Indonesia

Ayo Dongeng Indonesia (AyoDI) adalah sebuah gerakan yang

berkomitmen pada kampanye kegiatan mendongeng untuk anak Indonesia,

untuk menebarkan keceriaan dan inspirasi, serta memotivasi dan membantu

anak mengembangkan imajinasi. Dibentuk atas kecintaan pada cerita dan

kekuatan penceritaan, komunitas Ayo Dongeng Indonesia berbasis

Page 81: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

65

kerelawanan, terbuka, dan tidak berafiliasi dengan golongan, agama, atau

partai politik apapun.

Gambar 4. 4

Ayo Dongeng Indonesia

e. Academic Arisan

Academic Arisan adalah komunitas guru bahasa Inggris yang misinya

adalah menjadi tempat pembinaan pengajar dan pendidik bahasa Inggris yang

mampu melaksanakan pembelajaran yang kreatif, komunikatif, inovatif dan

menyenangkan.Semangat yang ada pada Academic Arisan adalah semangat

untuk terus meningkatkan kualitas diri dan kualitas mengajar para anggotanya

dengan cara belajar dari sesama (take and give).

8. Library 2.0 di Perpustakaan Kemendikbud

Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan awalnya

membangun sistem otomasi perpustakaan yaitu Senayan Library Management

System (SLiMs). Software ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan perpustakaan

Kemendikbud. Dengan software ini kemudian dikembangkan layanan

perpustakaan yang sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan

komunikasi dan perubahan pemustaka. Perpustakaan Kemendikbud kemudian

Page 82: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

66

menyediakan website perpustakaan di portal web http://www.

perpustakaan.kemdikbud.go.id. Didalam website tersebut terdapat fitur-fitur yang

dapat dimanfaatkan oleh pemustaka.79

Gambar 4. 5

Layanan Library 2.0 Perpustakaan Kemendikbud

Dalam perkembangannya kemudian perpustakaan Kemendikbud

mengadopsi library 2.0. Library 2.0 awalnya digunakan untuk layanan kunjungan

ke perpustakaan Kemendikbud.80

Tetapi dengan adanya kebutuhan informasi yang

terus bertambah oleh pemustaka dari berbagai kalangan yang berasal dari dalam

maupun luar lingkungan Kemendikbud, maka library 2.0 diperluas tidak hanya

layanan berkunjung tetapi juga layanan perpanjangan bahan pustaka, promosi,

broadcast, chat pustakawan, dan lain-lain.

79

“Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan” diakses pada Kamis 11

Februari 2016 di http://www.perpustakaan.kemdikbud.go.id 80

“Konsep Web 2.0 di perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan” diakses

pada Jum’at, 12 Februari 2016 di http://www.perpustakaan.kemdikbud.go.id

Page 83: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

67

Layanan library 2.0 yang disediakan di perpustakaan Kementerian

pendidikan dan kebudayaan antara lain:

a. Whatsapp

Whatsapp adalah adalah aplikasi pesan seluler lintas platform yang

memungkinkan Anda untuk bertukar pesan tanpa harus membayar SMS.

Selain fitur dasar berkirim pesan, pengguna WhatsApp dapat membuat grup,

saling berkirim gambar, pesan video dan audio dalam jumlah tidak terbatas.81

Whatsapp yang disediakan oleh perpustakaan Kemendikbud untuk

menyebarkan broadcast jatuh tempo peminjaman koleksi perpustakaan,

melakukan perpanjangan koleksi, dan chatting dengan pustakawan untuk

bertanya hari libur, jam buka/tutup layanan perpustakaan dan informasi

lainnya.

b. BlackBerry Messenger (BBM)

BBM adalah salah satu aplikasi pengirim pesan instan yang

disediakan untuk para pengguna perangkat Blackberry, Android, iPhone dan

Windows Phone. BBM yang disediakan oleh perpustakaan Kemendikbud

untuk menyebarkan broadcast jatuh tempo peminjaman koleksi perpustakaan,

melakukan perpanjangan koleksi, dan chatting dengan pustakawan untuk

bertanya hari libur, jam buka/tutup layanan perpustakaan dan informasi

lainnya.

81

“Pengertian whatsapp,” diakses pada14 Arpil 2016 di https://www.whatsapp.com/?l=id

Page 84: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

68

c. Fanpage facebook

Fanpage facebook adalah sebuah halaman khusus layaknya blog yang

menyediakan informasi yang beragam sesuai dengan keinginan pemiliknya,

mulai dari perusahaan, pendidikan, layanan, produk fisik, artis, komunitas

dan masih banyak lainnya.82

Fitur-fitur yang disediakan di fanpage facebook

perpustakaan Kemendikbud adalah memberikan like, mengikuti halaman

tersebut, mengirimkan pesan, memberikan komentar pada informasi yang

tercantum di halaman, membagikan (sharing) informasi dari halaman tersebut

kepada teman facebook anda, dan mengundang teman menyukai halaman

tersebut.

Gambar 4. 6

Fanpage Facebook

82

“definisi fanpage facebook,” diakses pada 14 April 2016 di https://web.facebook.com/

Page 85: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

69

d. Twitter

Twitter adalah layanan microblogging yang gratis, dan juga

sebagai jejaring sosial yang sudah banyak digunakan oleh personal dan

berbagai macam perusahaan sebagai media yang dapat secara langsung

memberikan dan menerima informasi secara langsung melalui media online

internet. Akun twitter perpustakaan Kemendikbud adalah @perpusdikbud,

didalamnya berisi informasi tentang kegiatan perpustakaan tersebut. fitur-fitur

yang tersedia meliputi following, followers, tweet, retweet, replay, dan

favorite. Anda juga dapat melihat foto, video, dan timeline.

Gambar 4. 7

Twitter

Page 86: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

70

e. Instagram

Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto yang memungkinkan

pengguna mengambil foto, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke

berbagai layanan jejaring sosial, termasuk milik instagram sendiri. Instagram

perpustakaan Kemendikbud dapat dilihat dengan username

perpustakaandikbud. Anda dapat melihat kiriman foto, menjadi followers,

following, hastage, like, tage, komentar, repost, dan view.

Gambar 4. 8

Instagram

B. Hasil Penelitian

Seperti yang dijelaskan pada bab sebelumya, bahwa penulis menentukan

sampel sebanyak 84 orang. Penentuan tersebut merujuk pada hasil observasi

sebelumnya melalui data anggota perpustakaan Kementerian pendidikan dan

kebudayaan selama kurun waktu 2015. Kemudian dibagi 10 % sehingga

Page 87: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

71

menghasilkan 84 orang anggota perpustakaan. untuk perhitungan tersebut penulis

membutuhkan waktu selama 2 hari untuk menyelesaikannya. Pada penelitian ini,

data nilai N berubah-ubah secara extream mengikuti atribut (kuisioner) yang

disebar kepada responden.

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pretest terhadap 8 orang

pemustaka di lingkungan perpustakaan Kemendikbud untuk memvalidasi

pertanyaan terkait dengan penelitian. Hasilnya, ada satu pertanyaan yang yang

kemudian membingungkan bagi pemustaka, akhirnya peneliti memperbaharui

maksud pertanyaan tersebut. Selanjtnya peneliti kemudian membagikan kuisioner

pertanyaan kepada 5 orang pemustaka. Hasilnya, pemustaka tersebut mengerti

semua pertanyaan yang diajukan tanpa bertanya kepada peneliti. Kuisioner

tersebut selanjutnya dibagikan kepada 84 orang anggota peprustakaan

Kemendikbud sebagai responden dalam penelitian ini.

Pada hari pertama, tepatnya pada tanggal 14 Maret 2016 penulis mendapat

18 orang anggota perpustakaan untuk dijadikan responden. Kemudian hari kedua,

tanggal 15 Maret 2016 menyebarkan kuisioner pada 9 orang responden. Hari

ketiga, 16 Maret 2016 penulis menyebarkan 38 kuisioner. Hari keempat, tanggal

18 Maret 2016 penulis menyebarkan 11 kuisioner dan pada tanggal 19 Maret 2016

penulis menyebarkan 8 kuisioner. Jumlah keseluruhan adalah 84 kuisioner.

1. Gambaran Umum Responden

Analisis data penelitian dilakukan dengan data yang terhimpun melalui

anggota perpustakaan yang berkunjung ke perpustakaan Kementerian pendidikan

Page 88: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

72

dan kebudayaan Republik Indonesia yang bersamaan dengan berlangsungnya

penelitian di lokasi penelitian. Para anggota perpustakaan tersebut cukup

kooperatif dalam memberikan bantuan kepada penulis, yaitu dengan mereka

bersedia untuk mengisi kuisioner penelitian yang telah penulis berikan kepada

mereka.

2. Analisis Data

Pada analisis data ini akan dibahas mengenai hasil penelitian yang telah

dilaksanakan. Kemudian data tersebut dianalisa dan selanjutnya akan disajikan

dalam bentuk tabel yang disertai dengan uraian pada masing-masing tabel.

Analisis data terdiri dari tiga bagian yaitu analisis data responden, analisis hasil

penelitian dan saran-saran responden terkait objek yang penulis teliti. Ada

penelitian ini data nilai N berubah-ubah secara extream mengikuti atribut

(kuisioner) yang disebar kepada responden.

3. Analisis Identitas Responden

Identitas responden yang akan penulis analisa meliputi jenis kelamin, usia

dan pekerjaan responden.

a. Jenis Kelamin Responden

Tabel di bawah ini akan menunjukkan jenis kelamin responden yang

telah membantu penulis dalam mengisi kuisioner yang telah disediakan

penulis.

Page 89: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

73

Tabel 4. 3

Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin F %

Laki-laki 39 46,43

Perempuan 45 53,57

Jumlah 84 100

Dari tabel di atas, diketahui bahwa hampir setengah dari responden

adalah responden laki-laki sebanyak 39 orang dengan presentase sekitar 46,43

%. Hamir seluruhnya resoponden adalah perempuan sebanyak 45 orang yaitu

sekitar 53,47 %. Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa yang membantu

pengisian kuisioner dominan berjenis kelamin perempuan.

b. Usia Responden

Tabel di bawah ini menunjukkan usia responden yang telah membantu

penulis dalam mengisi kuisioner di lokasi penelitian.

Tabel 4. 4

Usia Responden

Usia Responden

(Tahun)

F %

15-20 26 30,95

21-25 32 38,11

26-30 4 4,76

31-35 5 5,95

36-40 8 9,52

41-45 5 5,95

46-50 3 3,57

51-55 1 1,19

Jumlah 84 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa hampir setengah responden

yang berusia 15-20 tahun sebanyak 26 orang (30,95%). Perolehan data yang

sama pada responden yang berusia antara 21-25 tahun sebanyak 32 orang

Page 90: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

74

(38,11%). Sebagian kecil adalah responden dengan kategori usia antara 26-30

tahun sebanyak 4 orang (4,76%). Perolehan lainnya adalah sebagian kecil

usia antara 31-35 tahun sebanyak 5 orang (5,95%), usia 36-40 tahun sebanyak

8 orang (9,52%), usia 41-45 tahun sebanyak 5 orang (5,95%), usia 46-50

sebanyak 3 orang (3,57%), dan usia 51-55 tahun sebanyak 1 orang (1,19%).

Artinya mayoritas pemustaka yang menjadi responden berusia 15-25 tahun.

c. Pekerjaan Responden

Tabel di bawah ini menunjukkan usia responden yang telah membantu

penulis dalam mengisi kuisioner dilokasi penelitian.

Tabel 4. 5

Pekerjaan Responden

Pekerjaan Responden F %

Karyawan Kemendikbud 4 4,76

Karyawan Non Kemendikbud 12 14,30

Mahasiswa 50 59,52

Pelajar 5 5,95

Lainnya

Peneliti 4 4,76

Jurnalis 2 2,38

Free

Lance

2 2,38

Konsultan 1 1,19

Dosen 2 2,38

Umum 2 2,38

Jumlah 84 100

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian kecil responden

merupakan karyawan Kemendikbud yaitu sebanyak 4 orang (4,76%).

Sebagian kecil lagi merupakan karyawan non Kemendikbud sebanyak 12

orang (14,30%) dan pelajar sebanyak 5 orang (5,95%) . Sedangkan sebagian

Page 91: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

75

besar responden merupakan mahasiswa yaitu sebanyak 50 orang (59,52%).

Sebagian kecil responden yang lainnya merupakan responden yang bekerja

sebagai peneliti sebanyak 4 orang (4,76%), jurnalis 2 orang (2,38%), free

lance 2 orang (2,38%), konsultan 1 orang (1,19%), dosen 2 orang (2,38%),

dan umum 2 orang (2,38%). Artinya, para pemustaka Kemendikbud adalah

mahasiswa.

4. Analisis Hasil Penelitian

a. Perilaku Pemustaka terhadap Layanan Library 2.0

1) Kepemilikan Perangkat Teknologi Informasi dan Telekomunikasi

(TIK)

Tabel di bawah ini menunjukkan seberapa banyak responden yang

berkunjung ke perpustakaan dan merupakan anggota perpustakaan

Kemendikbud memiliki perangkat teknologi informasi dan komunikasi

(TIK).

Tabel 4. 6

Kepemilikan Perangkat TIK

Pilihan Jawaban F %

Laptop 80 43,48

Ipad 15 8,15

Komputer 7 3,80

Handhpone 82 44,57

Jumlah 184 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang

merupakan anggota perpustakaan hampir seluruhnya memiliki perangkat

Page 92: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

76

teknologi informasi dan komunikasi berupa laptop sebanyak 80 orang

sekitar 43,48%. Perolehan data yang sama mengenai kepemilikan TIK

berupa handphone sebanyak 82 orang sekitar 44,57%. Hanya sebagian

kecil yang memiliki perangkat TIK berupa Ipad sebanyak 15 orang

(8,15%) dan komputer sebanyak 7 orang (3,80%). Artinya, para

pemustaka telah memiliki perangkat TIK berupa laptop dan handphone.

2) Penggunaan aplikasi di perangkat TIK

Pada tabel di bawah ini dapat diketahui seberapa banyak responden

yang menggunakan aplikasi di perangkat teknologi informasi dan

komunikasi (TIK) yang mereka miliki dengan memberikan alternatif

jawaban yang dapat mereka pilih lebih dari satu jawaban.

Tabel 4. 7

Penggunaan Aplikasi di Perangkat TIK

Pilihan Jawaban F %

WhatsApp 82 97,62

Tidak menggunakan 2 2,38

Jumlah 84 100

Facebook 75 89,29

Tidak menggunakan 9 10,71

Jumlah 84 100

Twitter 64 76,19

Tidak menggunakan 20 23,81

Jumlah 84 100

Instagram 54 64,29

Tidak menggunakan 30 35,71

Jumlah 84 100

Blackberry Messenger (BBM) 68 80,95

Page 93: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

77

Tidak menggunakan 16 19,05

Jumlah 84 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa hampir seluruhnya

responden sebanyak 82 orang (97,62%) menggunakan aplikasi whatsapp.

Perolehan data yang sama dapat dilihat dari hampir seluruhnya responden

menggunakan facebook sebanyak 75 orang (89,29%), twitter sebanyak 64

orang (76,19%), dan BBM sebanyak 68 orang (80,95%). Sedangkan

sebagian besar responden menggunakan instagram sebanyak 54 orang

(64,29%). Sebagian kecil responden tidak menggunakan whatsapp

sebanyak 2 orang (2,38%), facebook sebanyak 9 orang (10,71%), twitter

sebanyak 20 orang (23,81%), dan BBM sebanyak 16 orang (19,05%).

Sedangkan hampir setengah dari responden sebanyak 30 orang (35,71%)

tidak menggunakan istagram di perangkat teknologi informasi dan

komunikasi yang dimilikinya. Artinya, para pemustaka telah

menggunakan aplikasi whatsapp, BBM, facebook, twitter, dan instagram

di perangkat TIK milik mereka.

3) Pemanfaatan aplikasi

Pada tabel di bawah ini menunjukkan bagaimana aplikasi yang

digunakan di perangkat teknologi informasi dan komunikasi telah

dimanfaatkan.

Page 94: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

78

Tabel 4. 8

Pemanfaatan Aplikasi di Perangkat TIK

Pilihan Jawaban F %

Setiap hari 79 94,05

2 hari sekali 2 2,38

Seminggu 3 kali 0 0

Seminggu sekali 0 0

Tidak diketahui 3 3,57

Jumlah 84 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa hampir seluruhnya

responden sebanyak 79 orang (94,05%) telah menggunakan aplikasi yang

mereka pilih setia hari. Sebanyak 2 orang (2,38%) responden

menggunakannya selama 2 hari sekali. Tak ada satupun responden yang

menggunakan aplikasi yang mereka pilih selama seminggu 3 kali ataupun

seminggu sekali. Sedangkan sebagian kecil responden sebanyak 3 orang

(3,57%) tidak menjawab. Artinya, setiap hari para pemustaka

memanfaatkan aplikasi yang mereka miliki.

4) Pengetahuan tentang Library 2.0

Tabel di bawah ini untuk melihat apakah responden mengetahui

library 2.0 sebelumnya.

Tabel 4. 9

Pengetahuan tentang Library 2.0

Pilihan Jawaban F %

Iya 19 22,62

Tidak 64 76,19

Tidak diketahui 1 1,19

Jumlah 84 100

Page 95: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

79

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa hanya sebagian kecil

responden yang mengetahui library 2.0 sebelumnya sebanyak 19 orang

atau sekitar 22,62%. Sedangkan hampir seluruh responden tidak

mengetahui library 2.0 yaitu sebanyak 64 orang atau sekitar 76,19%.

Adapun sebagian kecil responden sebanyak 1 orang sekitar 1,19% tidak

menjawab pertanyaan ini. Artinya, para pemustaka tidak mengetahui

tentang library 2.0 sebelumnya.

5) Library 2.0 di perpustakaan Kemendikbud

Tabel di bawah ini untuk melihat apakah responden mengetahui

bahwa perpustakaan Kemendikbud menerapkan layanan library 2.0.

Tabel 4. 10

Library 2.0 di Perpustakaan Kemendikbud

Pilihan Jawaban F %

Iya 52 61,90

Tidak 32 38,10

Jumlah 84 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden

telah mengetahui bahwa perpustakaan Kemendikbud menerakan layanan

library 2.0 yaitu sebanyak 52 orang atau sekitar 61,90%. Adapun hampir

setengah dari responden yang tidak mengetahui bahwa perpustakaan

Kemendikbud menerapkan layanan library 2.0 yaitu sebanyak 32 orang

atau sekitar 38,10%. Artinya, para pemustaka telah mengetahui layanan

library 2.0 di perpustakaan Kemendikbud.

Page 96: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

80

Dari hasil jawaban responden yang menjawab iya, mereka

diarahkan untuk menjawab darimana mereka mengetahui alamat dan

username layanan library 2.0 di perpustakaan Kemendikbud. Pada

pertanyaan ini responden dapat memilih jawaban atau memberikan

jawaban lain.

Tabel 4. 11

Alamat dan Username Layanan Library 2.0

Pilihan Jawaban F %

Website perpustakaan 15 28,84

Pustakawan 12 23,08

Mencari sendiri 0 0

Lainnya Perpustakaan 25 48,08

Jumlah 52 100

Dari tabel dan grafik diatas, dapat diketahui bahwa dari 52 orang

responden (61,90%) yang mengetahui bahwa perpustakaan Kemendikbud

menerapkan layanan library 2.0, sebagian kecil responden mengetahui

alamat dan username layanan library 2.0 perpustakaan Kemendikbud dari

website perpustakaan sebanyak 15 orang (17,86%) dan dari pustakawan

sebanyak 12 orang (14,28%). Sedangkan hampir setengah dari responden

sebanyak 25 orang (48,08%) mengetahui alamat dan username layanan

library 2.0 perpustakaan Kemendikbud langsung dari perpustakaan.

Artinya, para pemustaka mengetahui alamat dan username layanan library

2.0 dari perpustakaan Kemendikbud.

Page 97: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

81

6) Responden bergabung dengan Layanan Library 2.0 di

Perpustakaan Kemendikbud

Tabel di bawah ini untuk melihat responden yang bergabung

dengan layanan library 2.0 di perpustakaan Kementerian pendidikan dan

kebudayaan (Kemendikbud).

Tabel 4. 12

Responden yang bergabung dengan Layanan Library 2.0

Pilihan Jawaban F %

Iya 31 36,90

Tidak 53 63,10

Jumlah 84 100

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa hampir setengah dari

responden bergabung dengan layanan library 2.0 di perpustakaan

Kemendikbud yaitu sebanyak 31 orang sekitar 36,90%. Sedangkan

sebagian besar responden sebanyak 53 orang atau sekitar 63,10% tidak

bergabung dengan layanan library 2.0 di perpustakaan Kemendikbud.

Artinya, para pemustaka tidak bergabung dengan layanan library 2.0 di

pepustakaan Kemendikbud. Artinya, para pemustaka masih belum

bergabung dengan layanan library 2.0 di perpustakaan Kemendikbud.

Page 98: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

82

7) Alasan Tertarik menggunakan Layanan Library 2.0 di

perpustakaan kemendikbud

Tabel di bawah ini untuk mengetahui alasan responden

menggunakan layanan library 2.0 di perpustakaan Kemendikbud.

Tabel 4. 13

Alasan Tertarik menggunakan Layanan Library 2.0

Pilihan Jawaban F %

Sesuai dengan usia anda 11 24,45

Promosi dari pihak perpustakaan 4 8,89

Atas permintaan pustakawan 1 2,22

Lebih mudah digunakan 21 46,67

Lainnya

Kebutuhan 1 2,22

Ingin tahu 6 13,33

Lebih cepat mendapatkan

informasi

1

2,22

Jumlah 45 100

Dari tabel dan grafik diatas, dapat diketahui bahwa dari 31

responden yang menggunakan layanan library 2.0 di perpustakaan

Kemendikbud memiliki berbagai alasan. Sebanyak 21 orang (46,67%) atau

hampir setengah dari responden menggunakan layanan library 2.0 di

perpustakaan Kemendikbud karena lebih mudah digunakan. Sebagian

kecil responden sebanyak 11 orang (24,45%) dengan alasan sesuai dengan

usia mereka, sebanyak 4 orang (8,89%) karena promosi dari perpustakaan,

dan sebanyak 1 orang (2,22%) karena permintaan pustakawan. Sedangkan

alasan lainnya adalah sebagian kecil karena kebutuhan sebanyak 1 orang

(2,22%), ingin tahu sebanyak 6 orang (13,33%), dan lebih cepat

Page 99: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

83

mendapatkan informasi sebanyak 1 orang (2,22%). Artinya, para

pemustaka tertarik menggunakan layanan library 2.0 karena lebih mudah

digunakan.

8) Kenyamanan Berinteraksi dengan Pustakawan dengan Library

2.0

Tabel di bawah ini menunjukkan apakah responden merasa nyaman

berinteraksi dengan pustakawan menggunakan layanan library 2.0 di

perpustakaan Kemendikbud.

Tabel 4. 14

Kenyamanan Berinteraksi dengan Pustakawan

Pilihan Jawaban F %

Iya 31 100

Tidak 0 0

Jumlah 31 100

Dari tabel di atas, dari 31 orang (36,90%) responden yang

tergabung dengan layanan library 2.0 di perpustakaan Kemendikbud

seluruhnya merasa nyaman berinteraksi dengan menggunakan layanan

library 2.0 sebanyak 31 orang (100%). Artinya, para pemustaka merasa

nyaman berinteraksi dengan pustakawan melalui layanan library 2.0.

9) Penggunaan Layanan Library 2.0 perpustakaan Kemendikbud

Dari hasil jawaban responden yang menjawab iya, mereka

diarahkan untuk menjawab layanan library 2.0 apa saja yang digunakan di

Page 100: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

84

perpustakaan Kemendikbud. Pada pertanyaan ini, responden dapat

memilih lebih dari satu jawaban.

Tabel 4. 15

Penggunaan Layanan Library 2.0 perpustakaan Kemendikbud

Pilihan Jawaban F %

WhatsApp 24 77,42

Tidak menggunakan 7 22,58

Jumlah 31 100

Facebook 30 96,77

Tidak menggunakan 1 3,23

Jumlah 31 100

Twitter 24 77,42

Tidak menggunakan 7 22,58

Jumlah 31 100

Instagram 7 22,58

Tidak menggunakan 24 96,77

Jumlah 31 100

Blackberry Messenger (BBM) 9 29,03

Tidak menggunakan 22 70,97

Jumlah 31 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang

menggunakan layanan library 2.0 di perpustakaan Kemendikbud

berjumlah 31 orang. Dari jumlah tersebut, responden memilih layanan

library 2.0 yang mereka gunakan. Hasilnya, hampir seluruhnya responden

menggunakan whatsapp sebanyak 24 orang (77,42%), fanpage facebook

sebanyak 30 orang (96,77%), dan twitter sebanyak 24 orang (77,24%).

Hampir setengah dari responden menggunakan blackberry messenger

Page 101: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

85

(BBM) yaitu sebanyak 9 orang (29,03). Sedangkan sebagian kecil

responden sebanyak 7 orang (22,58) menggunakan instagram di layanan

library 2.0 di perpustakaan Kemendikbud. Artinya, para pemustaka yang

telah bergabung menggunakan layanan library 2.0 berupa whatsapp,

fanpage facebook, dan twitter.

Hasilnya, jumlah responden adalah 31 orang. Selanjutnya,

responden yang menggunakan layanan library 2.0 di perpustakaan

Kemendikbud dan telah memilih layanan apa saja yang mereka gunakan,

mereka diarahkan untuk menjawab beberapa pertanyaan dan memilih

alternatif jawaban boleh lebih dari satu.

a) Perilaku terhadap fanpage facebook

Pada tabel di bawah ini dapat diketahui apa yang dilakukan

responden terhadap fanpage facebook perpustakaan Kemendikbud.

Tabel 4. 16

Perilaku Responden terhadap Fanpage facebook

Pilihan Jawaban F %

Melihat informasi 30 78,95

Sharing informasi 5 13,16

Memberi like pada setiap informasi 3 7,89

Memberikan komentar 0 0

Menjadi teman di facebook anda 0 0

Lainnya 0 0

Jumlah 38 100

Dari tabel di atas, hampir seluruhnya responden dari 31 orang,

30 orang atau sekitar 78,95% melakukan dengan melihat informasi di

fanpage facebook perpustakaan. sebagian kecil responden melakukan

Page 102: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

86

sharing informasi yakni sebanyak 5 orang atau sekitar 13,16% dan

memberi like pada setiap informasi yang disajikan oleh fanpage

facebook sebanyak 3 orang atau sekitar 7,89%. Sedangkan tidak

satupun atau sekitar 0% responden tidak melakukan tindakan

memberikan komentar, menjadi teman di facebook atau lainnya di

fanpage facebook. Artinya, para pemustaka menggunakan fanpage

facebook hanya untuk melihat informasi.

b) Perilaku terhadap Twitter

Tabel di bawah ini untuk mengetahui apa yang dilakukan

responden terhadap twitter perpustakaan Kemendikbud.

Tabel 4. 17

Perilaku terhadap Twitter

Pilihan Jawaban F %

Followers 6 24

Following 12 48

Retweet 7 28

Memberikan replay 0 0

Tweet 0 0

Favorite 0 0

Jumlah 25 100

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa dari 24 orang responden

(77,42%) yang melakukan kegiatan di twitter, yaitu sebagian kecil

responden sebanyak 6 orang atau sekitar 24% menjadi followers. Hampir

setengah dari responden yaitu sebanyak 12 orang atau sekitar 48%

sebagai following dan melakukan retweet yaitu sebanyak 7 orang atau

sekitar 28%. Sedangkan tidak satupun atau 0% responden yang

Page 103: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

87

memberikan replay, tweet, dan favorite. Artinya, perilaku para

pemustaka hanya sebagai following di twitter perpustakaan

Kemendikbud.

c) Perilaku terhadap Instagram

Tabel di bawah ini untuk mengetahui tindakan responden

terhadap instagram perpustakaan kemendikbud.

Tabel 4. 18

Perilaku terhadap Instagram

Pilihan Jawaban F %

Followers 3 30

Following 5 50

Repost 0 0

Hastage 0 0

Take 0 0

View 0 0

Like 1 10

Komentar 1 10

Jumlah 10 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 7 orang responden

yang menggunakan instagram, hampir setengah yaitu sebanyak 3 orang

responden atau sekitar 30% menjadi followers. Setengah dari responden

yaitu sebanyak 5 orang atau sekitar 50% menjadi following. Sebagian

kecil responden sebanyak 1 orang atau sekitar 10% memberikan like

dan 1 orang atau sekitar 10% memberikan komentar. Sedangkan tidak

satupun atau 0% responden melakukan repost, hastage, take, dan view

di instagram. Artinya, perilaku para pemustaka hanya sebagai following

di instagram perpustakaan Kemendikbud.

Page 104: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

88

7) Layanan Library 2.0 yang paling sering digunakan

Tabel di bawah ini menunjukkan layanan library 2.0 yang sering

digunakan oleh responden di perpustkaan Kemendikbud.

Tabel 4. 19

Layanan Library 2.0 yang paling sering digunakan

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa dari 31 orang (36,90%)

responden yang tergabung, hampir setengahnya yaitu sebanyak 17 orang

(27,42%) sering menggunakan whatsapp, 21 orang (33,87%) responden

sering menggunakan fanpage facebook, dan 17 orang (27,42%) responden

sering menggunakan twitter. Hanya sebagian kecil responden yaitu

sebanyak 3 orang (4,84%) yang sering menggunakan instagram, dan

sebanyak 4 orang (6,45%) sering menggunakan BBM di perpustakaan

Kemendikbud. Artinya, para pemustaka lebih sering menggunakan

whatsapp, fanpage facebook, dan twitter perpustakaan Kemendikbud.

Pilihan Jawaban F %

WhatsApp 17 27,42

Fanpage facebook 21 33,87

Twitter 17 27,42

Instagram 3 4,84

Blackberry Messenger (BBM) 4 6,45

Jumlah 62 100

Page 105: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

89

10) Informasi yang didapatkan dan digunakan melalui Layanan

Library 2.0

Pada tabel di bawah ini dapat diketahui informasi yang digunakan

dan didapatkan oleh responden dari layanan library 2.0 di perpustakaan

Kemendikbud dengan memberikan alternatif jawaban yang dapat dipilih

lebih dari satu jawaban.

Tabel 4. 20

Informasi yang didapatkan dan digunakan

Pilihan Jawaban F %

Broadcast jatuh tempo 2 2,94

Chatting dengan pustakawan 13 19,12

Promosi kegiatan perpustakaan 29 42,65

Jam buka dan tutup perpustakaan 6 8,82

Hari libur 0 0

Perpanjangan koleksi 18 26,47

Jumlah 68 100

Dari tabel di atas, dapat terlihat dari 31 orang (36,90%) responden

yang tergabung dalam layanan library 2.0 di perpustakaan Kemendikbud,

sebagian kecil sebanyak 2 orang (2,94%) mendapatkan broadcast jatuh

tempo, menggunakan untuk chatting dengan pustakawan sebanyak 13

orang (19,12%), dan 6 orang (8,82%) mendapatkan informasi jam buka

dan tutup perpustakaan. Sedangkan hampir setengah dari responden

sebanyak 29 orang (42,65%) mendapatkan informasi promosi kegiatan

perpustakaan dan sebanyak 18 orang (26,47%) menggunakan layanan

library 2.0 untuk perpanjangan koleksi. Artinya, para pemustaka

menggunakan layanan library 2.0 untuk perpanjangan koleksi dan chatting

Page 106: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

90

dengan pustakawan. Selain itu¸ para pemustaka mendapatkan informasi

promosi kegiatan perpustakaan Kemendikbud dari layanan library 2.0.

Perilaku pemustaka terhadap layanan library 2.0 di perpustakaan

Kemendikbud akan dijelaskan dengan table akumulasi berikut ini:

Tabel 4. 21

Perilaku Pemustaka terhadap layanan library 2.0

di perpustakaan Kemendikbud

No. Indikator Hasil Penelitian F %

1. Perangkat TIK a. Para pemustaka telah memiliki pernangkat TIK berupa laptop dan handphone

80-82 43-45%

b. Para pemustaka telah menggunakan aplikasi whatsapp, BBM, facebook, twitter, dan instagram.

54-82 64-98%

c. Para pemustaka memanfaatkan aplikasi di perangkat TIK dalam kegatan sehari-hari.

79 94%

2. Pengetahuan

tentang library

2.0

a. Para pemustaka tidak mengetahui tentang library 2.0 sebelumnya

64 76%

b. Para pemustaka telah mengetahui layanan library 2.0 di perpustakaan Kemendikbud.

52 70%

c. Para pemustaka mengetahui layanan library 2.0 perpustakaan Kemendikbud dari perpustakaan tersebut.

25 48%

d. Para pemustaka belum bergabung dengan layann library 2.0 perpustakaan Kemendikbud

53 63%

3. Penggunaan

layanan library

a. Para pemustaka menggunakan layanan library 2.0 karena lebih

21 46%

Page 107: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

91

2.0 di

perpustakaan

Kemendikbud

mudah digunakan.

b. Para pemustaka merasa nyaman berinteraksi dengan pustakawan di perpustakaan Kemendikbud melalui layanan library 2.0.

31 100%

c. Para pemustaka yang bergabung menggunakan layanan library 2.0 berupa whatsapp, fanpage facebook, dan twitter.

24-30 77-97%

4. Perilaku

pemustaka

terhadap

layanan library

2.0

a. Para pemustaka menggunakan fanpage facebook hanya untuk melihat informasi.

30 79%

b. Para pemustaka sebatas sebagi following di twitter perpustakaan Kemendikbud.

12 48%

c. Para pemustaka hanya aktif sebagai following di instagram perpustakaan Kemendikbud.

5 50%

d. Para pemustaka leih sering menggunakan whatsapp, fanpage facebook, dan twitter perpustakaan Kemendikbud.

17-21 27-34%

e. Para pemustaka pemustaka menggunakan layanan library 2.0 untuk perpanjangan koleksi dan chatting dengan pustakawan serta mendapatkan informasi promosi kegiatan perpustakaan Kemendikbud.

13-29 19-43%

Page 108: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

92

b. Perilaku Pemustaka dalam mengatasi Kendala ketika menggunakan

Layanan Library 2.0

1) Kendala yang dihadapi saat menggunakan Layanan Library 2.0

Tabel di bawah ini mengetahui apakah responden menemui kendala

saat menggunakan layanan library 2.0 di perpustakaan Kemendikbud.

Tabel 4. 22

Kendala yang dihadapi

Pilihan Jawaban F %

Iya 19 61,29

Tidak 12 38,71

Jumlah 31 100

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden

sebanyak 19 orang atau sekitar 61,29% menemui kendala saat

menggunakan layanan library 2.0 di perpustakaan Kemendikbud.

Sedangkan hampir setengahnya yaitu sebanyak 12 orang atau sekitar

38,71% tidak menemui kendala saat menggunakan layanan library 2.0 di

perpustakaan Kemendikbud. Artinya, para pemustaka menghadapi kendala

ketika menggunakan layanan library 2.0 di perpustakaan Kemendikbud.

Selanjutnya, dari hasil jawaban responden yang menjawab iya,

mereka diarahkan untuk menjawab kendala apa saja yang mereka temui

saat menggunakan layanan library 2.0 di perpustakaan tersebut. pada

pertanyaan ini, responden dapat memilih lebih dari satu jawaban.

Page 109: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

93

Tabel 4. 23

Kendala saat menggunakan Layanan Library 2.0

Pilihan Jawaban F %

Pustakawan tidak menjawab pertanyaan

anda

0 0

Lamanya respon pustakawan 18 66,67

Masalah jaringan 9 33,33

Lainnya 0 0

Jumlah 27 100

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa dari 19 orang (61,29%)

responden yang menemui kendala saat menggunakan layanan library 2.0,

tidak satupun (0%) responden yang menemui kendala pustakawan tidak

menjawab pertanyaan dan lainnya. Hanya saja sebagian besar responden

sebanyak 18 orang (66,67%) menemui kendala dikarenakan lamanya

respon pustakawan. Sedangkan hampir setengah dari responden yaitu

sebanyak 9 orang (33,33%) menemui kendala dengan masalah jaringan.

Artinya, kendala yang dihadapi para pemustaka adalah lamanya respon

pustakawan ketika mereka menggunakan layanan library 2.0 di

perpustakaan Kemendikbud.

2) Cara mengatasi Kendala yang dihadapi terhadap Layanan Library

2.0

Tabel di bawah ini menunjukkan bagaimana cara mereka

mengatasi kendala yang mereka temui saat menggunakan layanan library

2.0 di perpustakaan Kemendikbud.

Page 110: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

94

Tabel 4. 24

Cara mengatasi Kendala yang dihadapi

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa sebagian kecil responden

yaitu sebanyak 5 orang (17,24%) menelepon ke perpustakaan

Kemendikbud dan sebanyak 2 orang (6,90%) responden mengirim SMS ke

perpustakaan Kemendikbud. Tetapi hampir setengah dari responden

sebanyak 10 orang (34,48%) mengirim email ke perpustakaan

Kemendikbud dan sebanyak 12 orang (41,38%) dari responden memilih

datang langsung ke perpustakaan Kemendikbud. Artinya, ketika

menghadapi kendala saat menggunakan layanan library 2.0, para

pemustaka memilih datang langsung dan mengirim email ke perpustakaan

Kemendikbud.

3) Saran-Saran dari Responden terkait Layanan Library 2.0

Berikut adalah saran-saran dari responden untuk perpustakaan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terkait dengan

layanan library 2.0 di perpustakaan tersebut. saran-saran tersebut

dirangkum oleh penulis dalam bentuk tabel dibawah ini.

Pilihan Jawaban F %

Menelepon ke perpustakaan Kemendikbud 5 17,24

Mengirim SMS ke perpustakaan Kemendikbud 2 6,90

Mengirim email ke perpustakaan Kemendikbud 10 34,48

Lainnya Datang langsung ke perpustakaan 12 41,38

Jumlah 29 100

Page 111: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

95

Tabel 4. 25

Saran-Saran dari Responden terkait Layanan Library 2.0

Dari tabel tersebut, dapat disimpulkan bahwa dari total responden 84

orang, yang memberikan saran berjumlah 54 orang (69,05%). Setengah dari

responden memberikan saran untuk melakukan sosialisasi layanan library 2.0

di perpustakaan Kemendikbud melalui bimbingan pemustaka dan via media

sosial itu sendiri yaitu sebanyak 29 orang (50%). Sedangkan sebagian kecil

yaitu sebanyak 7 orang (12,07%) responden memberikan saran agar

pustakawan dapat meningkatkan respon saat interaksi dan berkolaborasi,

sebanyak 3 orang (5,17%) agar meningkatkan promosi kegiatan perpustakaan

di time line, dan sebanyak 11 orang (18,97%) agar perpustakaan

mengembangkan layanan library 2.0 lainnya, dan sebanyak 8 orang (13,79%)

memberikan saran agar perpustakaan menampilkan koleksi terbaru di layanan

library 2.0.

Jadi, para pemustaka menyarankan perpustakaan Kemendikbud

melakukan sosialisasi dan bimbingan pemustaka mengenai layanan library

Pilihan Jawaban F %

Sosialisasi tentang layanan library 2.0 dengan

bimbingan pemustaka dan via media sosial

perpustakaan Kemendikbud

29 50

Meningkatkan respon pustakawan saat interaksi dan

kolaborasi

7 12,07

Meningkatkan promosi kegiatan perpustakaan di

time line

3 5,17

Mengembangkan layanan library 2.0 lainnya 11 18,97

Menampilkan koleksi terbaru di library 2.0

perpustakaan

8 13,79

Jumlah 58 100

Page 112: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

96

2.0 baik via media sosial itu sendiri atapun di lingkungan perpustakaan

Kemendikbud. Selain itu, perpustakaan Kemendikbud mampu

mengembangkan layanan library 2.0 lainnya dan meningkatkan respon yang

baik kepada pemustakanya.

Adapun perilaku pemustaka dalam mengatasi kendala yang dihadapi

saat menggunakan layanan library 2.0 di peprustakaan Kemendikbud akan

dijelaskan dengan tabel akumulasi berikut ini:

Tabel 4. 26

Perilaku Pemustaka dalam mengatasi Kendala ketika menggunakan

Layanan Library 2.0

No. Indikator Hasil Penelitian F %

1. Kendala yang

dihadapi

dalam

layanan

library 2.0

a. Para pemustaka menghadapi kendala saat menggunakan lanan library 2.0 di perpustakaan Kemendikbud

19 61%

b. Para pemustaka menghadapi kendala karena lamanya respon pustakawan dan masalah jaringan.

9-18 33-67%

2. Cara

mengatasi

kendala

terhadap

layanan

library 2.0

Para pemustaka memilih mengirim email dan dating langsung ke perpustakaan Kemendikbud.

10-12 34-42%

3. Saran

pemustaka

terhadap

layanan

library 2.0

Para pemustaka menyarankan agar perpustakaan Kemendikbud melakukan sosialisasi dan bimbingan pemusaka mengenai layanan library 2.0 baik melalui media sosial ataupun di lingkungan Kemendikbud, serta mengembangkan layanan lirary 2.0 lainnya.

11-29 18-50%

Page 113: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

97

C. Pembahasan

1. Perilaku pemustaka saat menggunakan Layanan Library 2.0

Library 2.0 adalah perpustakaan yang dimodelkan pada teknologi web 2.0,

berpusat pada penekanan perubahan pengguna dan partisipasi dalam penciptaan

konten dan layanan berbasis masyarakat.83

Dengan demikian layanan library 2.0

membutuhkan keterampilan dan tindakan pemustaka. Casey dan Savastinuk

(2007) sebagaimana dikutip oleh Kim Holmberg dkk. tahun 2008, menyatakan

bahwa layanan pasrtisipatif dan perubahan adalah jantung dari library 2.0 dan

teknologi adalah alat yang dapat membantu kita sampai disana.84

Merujuk pada

teori tersebut, sebagai pemustaka di perpustakaan Kemendikbud yang telah

menerapkan layanan library 2.0 memerlukan perangkat teknologi informasi dan

komunikasi agar dapat menggunakan layanan tersebut.

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 84 orang responden yang menjadi

sampel, diperoleh hasil bahwa para pemustaka telah memiliki perangkat teknologi

informasi dan komunikasi yang baik berupa laptop dan handphone. Para

pemustaka juga telah memanfaatkan aplikasi berupa whatsapp, BBM, facebook,

twitter, dan instagram dalam kegiatan sehari-hari mereka. Dengan demikian, para

pemustaka di perpustakaan Kemendikbud merupakan pemustaka 2.0. Hal tersebut

sesuai dengan karakteristik pemustaka 2.0 yaitu memiliki perangkat sepenuhnya

kabel (laptop, smartphone, MP3 player) dan akses 24/7 jam.85

83

Peltier-Davis, “Web 2.0,” h.17. 84

Holmberg, “What is Library 2.0,” h. 671. 85

Peltier-Davis, “Web 2.0”, h. 18-19

Page 114: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

98

Sedangkan berkaitan dengan pengetahuan mereka tentang library 2.0 dan

layanan library 2.0 di perpustakaan Kemendikbud. Hasilnya adalah para

pemustaka tidak mengetaui istilah library 2.0 sebelumnya, tetapi mereka

mengetahui bahwa perpustakaan Kemendikbud menyediakan layanan library 2.0

langsung dari perpustakaan tersebut. Meskipun para pemustaka telah mengetahui

layanan library 2.0 di perpustakaan Kemendikbud, tetapi tidak semua pemustaka

bergabung dengan layanan library 2.0 di perpustakaan tersebut.

Adapun pemustaka yang bergabung dengan layanan library 2.0 di

perpustakaan Kemendikbud merasa nyaman berinteraksi didalamnya karena lebih

mudah digunakan. Pemustaka melakukan tindakan penggunaan yang beragam.

Layanan library 2.0 yang mereka gunakan adalah whatsapp, BBM, fanpage

facebook, twitter, dan instagram. Informasi yang didapatkan pemustaka di

whatsapp dan BBM adalah broadcast jatuh tempo, dan mereka menggunakan

kedua layanan tersebut untuk chatting dengan pustakawan guna perpanjangan

koleksi dan menanyakan jam buka dan tutup layanan perpustakaan.

Pada fanpage facebook, secara umum perilaku pemustaka hanya sebatas

melihat informasi yang berisi tentang kegiatan perpustakaan. Di twitter, para

pemustaka hanya menjadi following. Sedangkan di instagram, para pemustaka

aktif sebagai following. Secara umum, di layanan library 2.0 tersebut para

pemustaka belum berinteraksi secara maksimal dengan pustakawan di

perpustakaan Kemendikbud. Padahal, salah satu elemen penting dari library 2.0

Page 115: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

99

adalah inovatif secara bersama-sama.86

Juga disebutkan bahwa Library 2.0 adalah

perpustakaan yang dimodelkan pada teknologi web 2.0, berpusat pada penekanan

perubahan pengguna dan partisipasi dalam penciptaan konten dan layanan

berbasis masyarakat.87

Library 2.0 juga mencoba memanfaatkan keterampilan

pengguna perpustakaan dalam desain dan implementasi layanan perpustakaan

inovatif dengan mendorong umpan balik dan partisipasi.88

Untuk itu, dibutuhkan

perilaku pemustaka perpustakaan Kemendikbud yang lebih aktif dan partisipatif

dalam layanan library 2.0.

Dengan demikian, pemustaka dapat melakukan tindakan yang lebih

komplek dalam layanan library 2.0 seperti membuat judul subjek pribadi untuk

bahan pustaka melalui penandaan sosial, mengevaluasi dan mengomentari item

tertentu dalam koleksi perpustakaan melalui sistem rating, diskusi, atau komentar

lainnya, menggunakan platform jejaring sosial seperti facebook atau linked in

untuk membuat koleksi online untuk pengguna, memungkinkan komunikasi dan

pengiriman online, dan menciptakan sistem rekomendasi yang dinamis dan

personal.89

2. Perilaku pemustaka mengatasi kendala saat menggunakan Layanan

Library 2.0

Berdasarkan penelitian mengenai kendala yang dihadapi oleh pemustaka

meliputi lamanya respon pustakawan dan masalah jaringan. Untuk mengatasi

86

Hakim, “Perpustakaan Hibrida”, h.6. 87

Cheryl Peltier-Davis, “Web 2.0”, h.17. 88

Kim Holmberg, “What is Library 2.0”, h. 671. 89

Zimmer. “Assesing the Treatment”, h.31.

Page 116: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

100

kendala tersebut, pemustaka memilih datang langsung ke perpustakaan

Kemendikbud, menghubungi via telepon, dan mengirim pesan singkat (SMS).

Oleh karena itu, dibutuhkan peran aktif pustakawan untuk mengatasi kendala ini

dengan memberikan akses yang cepat dan tepat kepada pemustakanya. Sebab,

library 2.0 diharuskan memiliki akses yang lebih mudah dan cepat. Pustakawan di

perpustakaan Kemendikbud juga perlu mendorong pemustaka untuk ikut dalam

mengembangkan konten dan memberikan komentar, sehingga terciptalah layanan

library 2.0 yang berkualitas.

Page 117: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

101

BAB V

PENUTUP

Dalam bab terakhir ini, akan dikemukakan mengenai kesimpulan hasil

penelitian yang telah diperoleh dari analisis data. Selain kesimpulan, dalam

bab ini juga akan diutarakan saran dari peneliti kepada pihak terkait dalam

penelitian sebagai bahan masukan.

A. Kesimpulan

1. Perilaku pemustaka terhadap layanan library 2.0 di perpustakaan

Kemendikbud belum maksimal. Mereka menggunakan layanan library

2.0 berupa fanpage facebook, twitter, dan instagram sebatas melihat

informasi kegiatan perpustakaan, sebagai followers, dan following,

Sedangkan perilaku mereka di whatsapp dan BBM adalah melihat

broadcast jatuh tempo, chatting dengan pustakwan mengenai jam buka

dan tutup layanan dan perpanjangan koleksi. Pemustaka belum aktif

berinteraksi dan berkolaborasi dengan pustakawan dalam memberikan

komentar ataupun memberikan partisipasi penciptaan konten di

perpustakaan Kemendikbud.

2. Perilaku pemustaka dalam mengatasi kendala ketika menggunakan

layanan library 2.0 adalah dengan menghubungi pihak perpustakaan

Kemendikbud melalui telepon, mengirim pesan singkat (SMS), dan

datang langsung ke perpustakaan.

Page 118: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

102

B. Saran untuk Perpustakaan

1. Untuk meningkatkan tingkat penggunaan layanan library 2.0 di

perpustakaan Kementerian pendidikan dan kebudayaan, hendaknya

perpustakaan tersebut mempromosikan library 2.0 secara menyeluruh

dengan bimbingan pemustaka, melalui website perpustakaan

kemendikbud, website Kemendikbud, serta di media sosial

perpustakaan Kemendikbud dan media sosial Kemendikbud. Promosi

tersebut dilakukan untuk memperkenalkan pengertian, fungsi, tujuan,

dan manfaat layanan library 2.0 bagi pemustaka. Sehingga pemustaka

dapat memahami dan menggunakan dengan baik layanan library 2.0 di

perpustakaan tersebut.

2. Sebaiknya, perpustakaan Kemendikbud menampilkan koleksi-koleksi

terbaru perpustakaan Kemendikbud di layanan library 2.0 untuk

menarik minat pemustaka sehingga pemustaka dapat melakukan

sharing koleksi kepada pemustaka lainnya menggunakan teknologi

web 2.0 miliknya.

3. Pustakawan juga harus meningkatkan respon terhadap pemustaka,

sehingga interaksi dan kolaborasi dapat terjalin dengan baik. Dengan

demikian pemustaka tidak perlu mengirimkan pesan singkat ataupun

datang langsung untuk perpanjangan koleksi dan lainnya.

4. Perpustakaan Kemendikbud perlu mengembangkan layanan library

2.0 lainnya seperti wikis, blog, dan video sharing dan bekerjasama

dengan Biro Kemendikbud lainnya untuk memenuhi kebutuhan

Page 119: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

103

pemustaka berkaitan dengan bidang pendidikan dan kebudayaan.

Sehingga terjalin interaksi dan kolaborasi baik secara internal maupun

eksternal. Dengan demikian pemustaka ikut serta dalam penciptaan

konten perpustakaan.

C. Penelitian berikutnya

Untuk penelitian berikutnya yang ingin mengulas masalah library 2.0,

sebaiknya berfokus pada penelitian mengenai bagaimana persepsi pemustaka

terhadap library 2.0 dengan menggunakan technology acceptance models

(TAM).

Page 120: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

DAFTAR PUSTAKA

Abram, Stephen. “ Web 2.0-Huh?! Library 2.0, Librarian 2.0”. Proquest 9, no.12

(2005): h. 44-46.

Agus Dwi Waluyo. “Membangun Citra pustakawan sebagai Sumber Daya

Manusia” Buletin Perpustakaan, no.16 (1995).

Anas Sudjiono. Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada,

1997.

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud. “Kamus Besar Bahasa

Indonesia (KBBI) Online”, diakses pada 12 Januari 2016 dari

http://kbbi.web.id/tabulasi

B. Cohen, Laura. Library 2.0 initiatives in academic libraries. Chicago:

Association of College and Research Libraries, ALA, 2007.

Biro Akademik dan Kemahasiswaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pedoman

Akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2012/ 2013. Jakarta : UIN

Jakarta Press, 2012.

Blasius Sudarsono. “Menerapkan Konsep Perpustakaan 2.0”. Disampaikan pada:

Workshop Library 2.0: Chalenge and Opportunities to Library

Management, Artikel diakses pada 16 November 2014 dari

http://www.elib.unikom.ac.id.

Bowman, John. “Communities of Practice: Web 2.0 Principles for Service in Art

Libraries.” Amerika: University of Chicago, 2008. h. 4-12.

Emzir. Metodologi Penelitian Pendidikan : Kualitatif dan Kuantitatif. Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada, 2008.

Feiler, Jesse. How to Do Everything with Web 2.0 Mashups. Amerika Serikat: Mc.

Graw-Hill, 2008.

Gorys Keraf. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Ende: Nusa

Indah, 1994.

Graha Ilmu. Undang – undang Perpustakaan Nomor 43 Tahun 2007. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Haris Herdiansyah. Metodologi penelitian Kualitatif: Untuk Ilmu- Ilmu sosial.

Jakarta: Salemba Humanika, 2012.

Page 121: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

Hendro Wicaksono. “Library 2.0 dan Dampaknya dalam Pengembangan Aplikasi

dan Layanan Perpustakaan”. Baca 31, no.1 (Agustus 2010): h.15-26.

Heri Abi Burachman Hakim. “Perpustakaan Hibrida Berbasis Web 2.0: Format

Perpustakaan di Era Millenium”. Visi Pustaka, no.1, April 2010.

Herman Wasito. Pengantar Metodologi Penelitian: Buku Panduan Mahasiswa.

Jakarta:Gramedia, 1992.

Kim Holmberg, dkk. “What is Library 2.0.” proquest 65, no. 4 (2009): 668-681.

M. Maness, Jack “Teori Library 2.0: Web 2.0 dan Dampaknya terhadap

Perpustakaan.” Penerjemah Blasius Sudarsono. Visi Pustaka 10, no.2

(Agustus 2008).

M.Maness, Jack. “Library 2.0 Theory: Web 2.0 and Its Implications for

Libraries”. Artikel diakses pada 23 November 2014 dari

http://www.webology.org.

Mardalis. Metode Penelitian. Jakarta : Bumi Aksara, 1995.

Mon, Lorri dan Randeree, Ebrahim. “On the Boundaries of Reference Services:

Questioning and Library 2.0”. Association for Library and Information

Science Education (ALISE), 2009.

Noerhayati S. Pengelolaan Perpustakaan. Bandung : Percetakan Offest Alumni,

1987.

Peltier-Davis, Cheryl. “Web 2.0, Library 2.0, Library User 2.0, Librarian 2.0:

Innovative Services for Sustainable Libraries”. Proquest 29, (2009): h.16-

21.

Perpustakaan Nasional. Standar Nasional Perpustakaan Perguruan Tinggi.

Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2012.

Prasetya Irawan. Logika dan Prosedur Penelitian: Pengantar Teori dan Praktis

Penelitian Sosial bagi Mahasiswa dan Peneliti Pemula. Jakarta: STIA-

LAN, 2004.

Rosa Widyawan. “Library 2.0 tidak Terasa Ada di Sekitar Kita”. Artikel diakses

pada 16 November 2014 dari http://www.lipi.go.id.

------. Pelayanan Referensi: Berawal dari Senyuman. Bandung: Bahtera Ilmu,

2012.

Page 122: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

Samouelian, Mary. “Embracing Web 2.0: Archives and the Newest Generation of

Web Applications”. Amerika: Society of American Archivists, 2009: h. 42-

71.

Sarlito W. Sarwono. Berkenalan dengan Aliran-Aliran dan Tokoh-Tokoh

Psikologi. Jakarta: Bulan Bintang, 2002.

Soekarman dan Rachmat Natadjumena. Pedoman Umum Penyelenggaraan

Perpustakaan Khusus. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2004.

Soekarman K., dkk. Standar Perpustakaan Khusus. Jakarta: Proyek Pembinaan

dan Pengembangan Perpustakaan Nasional RI, 2002.

Sri Ati Suwanto.“Layanan Perpustakaan Elektronik dengan Konsep Library 2.0”

Artikel diakses pada 14 Oktober 2015 dari http://www.eprints.undip.ac.id.

Sugiyanto. Analisis Statistika Sosial. Malang : Bayumedia Publishing, 2004.

Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta, 2010.

Sulistyo-Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama, 1994.

Supriyono. “Upaya Peningkatan Jasa Layanan Perpustakaan dengan Teknologi

Informasi”. Media Informasi XIII, no.8 (2001).

Sutarno NS. Manajmen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Samitra Media Utama, 2004.

Syihabuddin Qalyubi. Dasar – Dasar Ilmu perpustakaan dan Informasi.

Jogyakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi, UIN Sunan Kalijaga,

2007.

Taliziduhu Ndraha. Desain Riset dan Teknik Penyusunan Karya Ilmiah. Jakarta :

Bina Aksara, 1987.

Uber Silalahi. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama, 2009.

Wahyu Suprianto dan Ahmad Muhsin. Teknologi Informasi

Perpustakaan.Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 2008.

Yasir Riyadi. “Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa Program Doktoral dalam

menyusun Disertasi”. Visi Pustaka 15, no.2 (Agustus 2013): h.108-125.

Page 123: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

Zakaria, Mohd. Hafiz, Watson, Jason dan Edwards, Sylvia L. “Investigating the

use of Web 2.0”, Emerald 4, no.1 (2010).

Zimmer, Michael. “Assesing the Treatment of Patron Privacy in Library 2.0

Literature”. Proquest 32, no.2 (2013): h.29-41.

Page 124: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)

Page 125: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana
Page 126: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

Jl. lr. H. Juanda No. 95 Ciputat 15412 lndonesia

KEMENTERIAN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NECEIiI (UIN)SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTAFAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

letp. : (62-2'tl7 443329. Fax.7492907

Lr*x a

Nomor : UN.0 I /F21PP 009'21 t5t1 120 I 6

[-anrp. :

Hal : Tugas Menjadi Pembimbing

.lakalta. 20 Januari l0l6

Kepada Y th.

Bpk/lbu/Sdr.: Dr. lda Farida, MLISdi

.lakana.

Assalanru'alaikum Wr. Wh.

Dengau lrorrrrat karni bcritalrukrtn hahrra Bpk,'lhLr/Sdr. clitlltrhrrn nlcrriadi

pernbimbing skriPsi. a(as nama:

Saudara/i : Okta Reni Azrina RA

NIM : lll2025 100002

.lur./Fak. : llmu Perpustakaan / Fakultas Adab dan I-lttntantora

Semester : Vll (tuj uh )

['-rnail : rrrara hr ttnioong ri r ahott.cotl'l

No. llP. : 081.1- lll5-'1{l{t7

"Perilaku Pemustaka terhadap lmplementasi Library 2'0 di

Perpustakaan Pusat Dokumentasi lnformasi llmiah Lembaga

Ilmu Pengeta h uan lndonesia (PDI I-LIPI)"

clllarrr ranukr rnctrrclcsaikan slLtdi nlencal.rai ltlat '\uriutrLr '\truru l'

Atas kesediaan Bapak/lbLr/Sdr. untuk nrelaksanakan tugas tersebut kall'li

meny.,ampaikatr petrghargaan dan terirna kasih'

Catatan:i. Pcrnhinrhirrg trtctrriliLi rrcrrctrittrg rtttrnpt'rhaili redaLsi .iuclLrl dan rtttrlittt'

l. [)crLrbahan lirdul slripsi harall dibcritlthtrlatl ttlch tltahasisua ke ittrus trr

Page 127: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

Bersama ini saya

Jakarta, 9 Februari 201 6

Kepada Yth

Ketua Program Studi Ilmu PerpustakaanFakultas.,Adab dan HumanioraUIN SyarifHidayatullah Jakarta

Assalamu'alaikum Wr.'v\ib.

Nama Pembimbing : Dr. Ida Fari<ia, MLIS

Nama N{ahasiswa : Okta P.eni Azrina RA

NIM :1112025100002

Dengan ini mernberitahukan ientang perubahan judui skipsi mahasiswa

bersangkutan.

Judul Arval : Perilaku Pemustaka terhadap Implemetasi L;brary 2.0 diPerpustakaan Pusat Dokumentasi Informasi IlmiahLembaga Ilmu Pengetahuan indonesia (PDII-LIPI)

Judul Baru : Perilaku Pemustaka terhadap Layanan* Library 2.0 diPerpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan(Ken.rendikbuc.l)

Demikian pemberitahuan ini saya sampaikan. Atas perhatiannya di ucapkan

terimakasih.

Wassalamu'alaikum Wr.Wb.

Dosen Pembirnbing Skripsi

Dr. Ida Farida, MLIS

Page 128: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

KEMENTERIAN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI(UIN)SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTAFAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

Telp. {021) 7443329, Fax. (0?1) 7493364Jl. lr. H. Juanda No. 95, Ciputat 15412, Jakarta. lndonesia

Nomor: Un.oUFUPP.oo.9l 241 12076 Jakarta, 05 Februari 2016

Lamp. :-Hal :lzin Penelitian

Kepada Yth.Kepala PerPustakaan Kemdikbud

Jl. Jenderal Sudirman Gedung A Lantai 1, Senayan

Jakarta

Assolomu'oloikum Wt. Wb,

Dengan hormat kami sampaikan bahwa :

N ama

NIMF a ku !tas

Program Studi

SemesterTahun Akademiir

Alamat

No. HandPhone

OKTA RENI AZRINA RA

1112025io0002Adab dan Humaniora

llmu Perpustakaan

Vll (Tujuh)

zAts I 2a76

Jl. Limun No.57 RT 003/08 Kel. Pisangan

Kec. Ciputat - Tangerang Selatan

a823722s4887

Dekan,

adalah mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

,ro*o, Studi llmu Perpustakaan, yang sedang menyusun skripsi berjudul "Perilaku

Pemustaka terhadap Layanan fibrdry Z'O di Perpustakaan Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan (Kemdikbud)". Mahasiswa tersebut memeriukan data untuk

Penulisan Skripsi. Untuk tut.nc,ian proses penulisan tersebut kanri mohon Bapak'/lbu

dapat memberi izin melakukan penelitian di lembaga yang Bapak/lbu pirnpin'

Demikian atas bantuan dan kerjasama Bapak/lbu, kami ucapkan terima kasih'

Wossolamu' alaikum Wr. Wb'

Page 129: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

KEMENTERIANAGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI(UIN)SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTAFAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

Jl. lr. H. Juanda No. 95, Ciputat 15412,lakarta, lndonesia

Nomor : Un.01/Fz/PP.oo.9 / AlLamp. :-Hal : lzin Observasi dan Wawancara

Nama

N ll,r'l

Fa ku lta s

Program Stud i

SemesterTahun AkademikAlamat

No. Handphone

Telp. l127l1443329, tax. (021) 7493354

Jakarta, 05 Februari 2016

Kepada Yth.

Kepala Perpustakaan Kemdikbud

Jl. Jenderal Sudirman Gedung A Lantai 1, Senayan

Jakarta

Assalamu'alaikum Wr, Wb.

Dengan hormat kami sampaikan bahwa :

OKTA RENI AZRINA RA

1112025100002Adab dan Humaniora

llmu PeipustakaanVll (Tujuh)

2AE /201.6Jl. Limun No.57 RT 003/08 Kel. Pisangan

Kec. Ciputat - Tangerang Selatan

a82312254887

adalah mahasiswa Fakultas A.dab dan Humaniora ulN Syarif Hidavatullah iakarta

Program Studi llmu Pe;pustakaan, sedang ntenyusun skripsi dengan juclul "Perilaku

Pemustaka terhadap Layanan Lihrary 2'0 di Pilrpustakaan Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan {Kemdikbud)". Untuk kelancaran proses kegiatan tersebut kami

mohon Bapak/lbu dapat menlberi izin melakukan observasi tlan wawancara kePad"a

pustakawan di lembaga yang Bapak/lbu pimpin'

Demikian atas bantuan dan kerjasama Bapak/lbu, kami ucapkan terima kasih'

Wassal omu'aloiku m Wn Wb.

Dekan, "

Page 130: PERILAKU PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN LIBRARY 2.0 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31948/1/OKTA... · Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana

BIODATA PENULIS

Okta Reni Azrina RA dilahirkan di Lampung, 22 Oktober

1994, anak kedua (puteri pertama) dari 4 bersaudara.

Ayahanda penulis bernama Azhari, S. Pd., M.M dan ibunda

bernama Rosida, S, Pd., M.M. Penulis dibesarkan dari

keluarga yang sederhana dan mempunyai disiplin yang tinggi.

Penulis memiliki saudara laki-laki bernama Nurul Roaz Al-

Rasyid dan dua adik perempuan Tina serta Anggun. Mereka

adalah bagian terpenting dalam kehidupan penulis.

Riwayat pendidikan dimulai dari SDN 2 Padang Cermin (2000-2006), MTs N

Kedondong (2006-2009), dan MAN Kedondong (2009-2012) di daerah

Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung. Selanjutnya penulis memutuskan kuliah

diluar Lampung dan mendaftar di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta melalui jalur

PMDK tahu 2012. Penulis menyukai bidang ilmu Matematika, Bahasa Indonesia,

Hukum dan Sosial. Namun, memilih jurusan Ilmu Perpustakaan karena

permintaan Ibunda menjadi pegangan penulis untuk menyelesaikan kuliah di

jurusan tersebut. Tiada penyesalan selama menempuh pendidikan di jurusan ilmu

perpustakaan, penulis justru merasa beruntung dan bersyukur.

Pengalaman penulis selama kuliah begitu menyenangkan. Selain aktif di

Himpunan Mahasiswa Jurusan, penulis juga aktif bagian tari tradisional DEMA

FAH tahun 2013-2014 dan bendahara SEMA FAH tahun 2015. Disanalah penulis

dapat mengembangkan kemampuan dibidang organisasi dan sosial

kemasyarakatan, menjadi bekal setelah lulus. Penulis juga memperkenalkan tari

daerah Lampung yaitu tari Sigeh Pengunten dan Bedana kelingkungan kampus

dan mempelajari tari daerah lainnya bersama teman-teman tari tradisional fakultas

dan himpunan. Penulis juga bergabung di Himpunan Mahasiswa Lampung

sebagai daerah asal penulis.

Pengalaman di bidang ilmu perpustakaan diterapkan ketika penulis magang di

MAN Kedondong selama liburan semester 3. Selain itu, bersama teman-teman

KKN Simpati 2015, penulis memperbaharui koleksi dan manajemen perpustakaan

SDN 05 Leuweung Kolot dan LPK Tepi Sawah Kecamatan Cibungbulang

kabupaten Bogor agar dapat dimanfaatkan dengan baik. Hal tersebut semata-mata

sebagai bakti dan bukti penulis mempelajari bidang ilmu perpustakaan.