Perilaku Manusia

download Perilaku Manusia

of 11

description

Berisi penjelasan mengenai seluk beluk perilaku manusia dam teori-teori yang mendasarinya

Transcript of Perilaku Manusia

Pengertian Perilaku

PengertianPerilaku

Perilaku manusia adalah suatu aktivitas manusia itu sendiri (Soekidjo,N,1993 : 55)Secara operasional, perilaku dapat diartikan suatu respons organisme atau seseorang terhadap rangsangan dari luar subjek tersebut. (Soekidjo,N,1993 : 58)Perilaku diartikan sebagai suatu aksi-reaksi organisme terhadap lingkungannya. Perilaku baru terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan reaksi, yakni yang disebut rangsangan. Berarti rangsangan tertentu akan menghasilkan reaksi atau perilaku tertentu. (Notoatmojo,S, 1997 : 60)Perilaku adalah tindakan atau perilaku suatu organisme yang dapat diamati dan bahkan dapat di pelajari. (Robert Kwik, 1974, sebagaimana dikutip oleh Notoatmojo,S 1997)Perilaku manusia pada hakikatnya adalah proses interaksi individu dengan lingkungannya sebagai manifestasi hayati bahwa dia adalah makhluk hidup. (Sri Kusmiyati dan Desminiarti, 1990 : 1)

Perilaku manusia adalah aktivitas yang timbul karena adanya stimulus dan respons serta dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung. (Sunaryo, 2004 : 3)

TEORI BEHAVIORISMEDalam teori behaviorisme, ingin menganalisa hanya perilaku yang nampak saja, yang dapat diukur, dilukiskan, dan diramalkan. Teori kaum behavoris lebih dikenal dengan nama teori belajar, karena seluruh perilaku manusia adalah hasil belajar. Belajar artinya perbahan perilaku organise sebagai pengaruh lingkungan. Behaviorisme tidak mau memperoalkan apakah manusia baik atau jelek, rasional atau emosional; behaviorisme hanya ingin mengetahui bagaimana perilakunya dikendalian oleh faktor-faktor lingkungan. Dalam arti teori belajar yang lebih menekankan pada tingkah laku manusia. Memandang individu sebagai makhluk reaktif yang memberirespon terhadap lingkungan. Pengalaman dan pemeliharaan akan membentuk perilaku mereka. Dari hal ini, timbulah konsep manusia mesin (Homo Mechanicus). Ciri dari teori ini adalah mengutamakan unsur-unsur dan bagian kecil, bersifat mekanistis, menekankan peranan lingkungan, mementingkan pembentukan reaksi atau respon, menekankan pentingnya latihan, mementingkan mekanisme hasil belajar,mementingkan peranan kemampuan dan hasil belajar yang diperoleh adalah munculnya perilaku yang diinginkan. Pada teori belajar ini sering disebut S-R psikologis artinya bahwa tingkah laku manusia dikendalikan oleh ganjaran atau reward dan penguatan ataureinforcement dari lingkungan. Dengan demikian dalam tingkah laku belajar terdapat jalinan yang erat antara reaksi-reaksi behavioural dengan stimulusnya. Guru yang menganut pandangan ini berpandapat bahwa tingkahlaku siswa merupakan reaksi terhadap lingkungan dan tingkahl laku adalah hasil belajar.Prinsip-prinsip teori behaviorisme :- Obyek psikologi adalah tingkah laku- semua bentuk tingkah laku di kembalikan pada reflek- mementingkan pembentukan kebiasaanAdapun beberapa tokoh-tokoh behavioris yang berkembang dari tahun 1874 sampai saat sekarang ini :Edward Edward Lee Thorndike (1874-(1874-1949))Menurut Thorndike belajar merupakan peristiwa terbentuknya asosiasi-asosiasi anatara peristiwa yang disebut stimulus dan respon. Teori belajar ini disebut teori connectionism. Eksperimen yang dilakukan adalah dengan kucing yang dimasukkan pada sangkar tertutup yang apabila pintunya dapat dibuka secara otomatis bila knop di dalam sangkar disentuh. Percobaan tersebut menghasilkan teori Trial dan Error. Ciri-ciri belajar dengan Trial dan Error Yaitu : adanya aktivitas, ada berbagai respon terhadap berbagai situasi, adal eliminasai terhadap berbagai respon yang salah, ada kemajuan reaksi-reaksi mencapai tujuan.Thorndike menemukan hukum-hukum :1. Hukum kesiapan (Law of Readiness)Jika suatu organisme didukung oleh kesiapan yang kuat untuk memperoleh stimulus maka pelaksanaan tingkah laku akan menimbulkan kepuasan individu sehingga asosaiasi cenderung diperkuat.2. Hukum latihanSemakin sering suatu tingkah laku dilatih atau digunakan maka asosiasi tersebut semakin kuat.3. Hukum akibatHubungan stimulus dan respon cenderung diperkuat bila akibat menyenangkan dan cenderung diperlemah jika akibanya tidak memuaskan.Ivan Petrovich Pavlov (1849-1936)Teori pelaziman klasikadalah memasangkan stimuli yang netral atau stimuli yang terkondisi dengan stimuli tertentu yang tidak terkondisikan, yang melahirkan perilaku tertentu. Setelah pemasangan ini terjadi berulang-ulang, stimuli yang netral melahirkan respons terkondisikan.Pavlo mengadakan percobaan laboratories terhadap anjing. Dalam percobaan ini anjing di beri stimulus bersarat sehingga terjadi reaksi bersarat pada anjing. Contoh situasi percobaan tersebut pada manusia adalah bunyi bel di kelas untuk penanda waktu tanpa disadari menyebabkan proses penandaan sesuatu terhadap bunyi-bunyian yang berbeda dari pedagang makan, bel masuk, dan antri di bank. Dari contoh tersebut diterapkan strategi Pavlo ternyata individu dapat dikendalikan melalui cara mengganti stimulus alami dengan stimulus yang tepat untuk mendapatkan pengulangan respon yang diinginkan. Sementara individu tidak sadar dikendalikan oleh stimulus dari luar. Belajar menurut teori ini adalah suatu proses perubahan yang terjadi karena adanya syarat-syarat yang menimbulkan reaksi.Yang terpenting dalam belajar menurut teori ini adalah adanya latihan dan pengulangan. Kelemahan teori ini adalah belajar hanyalah terjadi secara otomatis keaktifan dan penentuan pribadi dihiraukan.Skinner (1904-1990)Skinner menganggap reward dan rierforcement merupakan factor penting dalan belajar. Skinner berpendapat bahwa tujuan psikologi adalah meramal mengontrol tingkah laku. Pda teori ini guru memberi penghargaan hadiah atau nilai tinggi sehingga anak akan lebih rajin. Teori ini juga disebut dengan operant conditioning. . Operans conditioning adalah suatu proses penguatan perilaku operans yang dapat mengakibatkan perilaku tersebut dapat diulang kembali atau menghilang sesuai keinginan.Operant conditing menjamin respon terhadap stimuli.Bila tidak menunjukkan stimuli maka guru tidak dapat membimbing siswa untuk mengarahkan tingkah lakunya. Guru memiliki peran dalam mengontrol dan mengarahkan siswa dalam proses belajar sehingga tercapai tujuan yang diinginkanPrinsip belajar Skinners adalah:- Hasil belajar harus segera diberitahukan pada siswa jika salah dibetulkan jika benar diberi penguat.- Proses belajar harus mengikuti irama dari yang belajar. Materi pelajaran digunakan sebagai sistem modul.- Dalam proses pembelajaran lebih dipentingkan aktivitas sendiri, tidak digunakan hukuman. Untuk itu lingkungan perlu diubah untuk menghindari hukuman.- Tingkah laku yang diinginkan pendidik diberi hadiah dan sebaiknya hadiah diberikan dengan digunakannya jadwal variable ratio reinforcer.- dalam pembelajaran digunakan shappingAlbert Bandura (1925-sekarang)Ternyata tidak semua perilaku dapat dijelaskan dengan pelaziman. Bandura menambahkankonsep belajar sosial (social learning).Ia mempermasalahkan peranan ganjaran dan hukuman dalam proses belajar. Kaum behaviorisme tradisional menjelaskan bahwa kata-kata yang semula tidak ada maknanya, dipasangkan dengan lambak atau obyek yang punya makna (pelaziman klasik).Teori belajar Bandura adalah teori belajar social atau kognitif social serta efikasi diri yang menunjukkan pentingnya proses mengamati dan meniru perilaku, sikap dan emosi orang lain. Teori Bandura menjelaskan perilaku manusia dalam konteks interaksi tingkah laku timbale balik yang berkesinambungan antara kognitine perilaku dan pengaruh lingkungan. Factor-faktor yang berproses dalam observasi adalah perhatian, mengingat, produksi motorik, motivasi.Behaviorsime memang agak sukar menjelaskan motivasi. Motivasi terjadi dalam diri individu, sedang kaum behavioris hanya melihat pada peristiwa-peristiwa eksternal. Perasaan dan pikiran orang tidak menarik mereka. Behaviorisme muncul sebagai reaksi pada psikologi mentalistik.FAKTOR-FAKTOR PERSONAL YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MANUSIAAda dua macam psikologi sosial.Psikologi sosial dengan huruf P besarpsikologi sosial dengan huruf S besar

Kedua pendekatan ini menekankan faktor-faktor psikologis dan faktor-faktor sosial. Atau dengan istilah lain faktor-faktor yang timbul dari dalam individu (faktor personal),dan faktor-faktor berpengaruh yang datang dari luar individu (faktor environmental).McDougallmenekankan pentingnya faktor personal dalam menentukan interaksi sosial dalam membentuk perilaku individu. Menurutnya, faktor-faktor personallah yang menentukan perilaku manusia.MenurutEdward E. Sampson, terdapat perspektf yang berpusat pada persona dan perspektif yang berpusat pada situasi. Perspektif yang berpusat pada persona mempertanyakan faktor-faktor internal apakah, baik berupa instik, motif, kepribadian, sistem kognitif yang menjelaskan perilaku manusia. Secara garis besar terdapat dua faktor.Faktor Biologis

Faktor biologis terlibat dalam seluruh kegiatan manusia, bahkan berpadu dengan faktor-faktor sosiopsikologis. Menurut Wilson, perilaku sosial dibimbing oleh aturan-aturan yang sudah diprogram secara genetis dalam jiwa manusia. Pentingnya kita memperhatikan pengaruh biologis terhadap perilaku manusia seperti tampak dalamdua hal berikut.Telah diakui secara meluas adanya perilaku tertentu yang merupakan bawaan manusia, dan bukan perngaruh lingkungan atau situasi.diakui pula adanya faktor-faktor biologis yang mendorong perilaku manusia, yang lazim disebut sebagai motif biologis. Yang paling penting dari motif biologis adalah kebutuhan makan-minum dan istirahat, kebutuhan seksual, dan kebutuhan untuk melindungi diri dari bahaya.

Faktor Sosiopsikologis

Kita dapat mengkalsifikasikannya ke dalam tiga komponen.Komponen Afektif

merupakan aspek emosional dari faktor sosiopsikologis, didahulukan karena erat kaitannya dengan pembicaraan sebelumnya.Komponen Kognitif

Aspek intelektual yang berkaitan dengan apa yang diketahui manusia.Komponen Konatif

Aspek volisional, yang berhubungan dengan kebiasaan dan kemauan bertindak.PERTANYAAN!!Jelaskan tentang Perspektif yang berpusat pada situasi!MOTIF SOSIOGENESISMotif sosiogenesisdisebut juga dengan motif sekunder sebagai lawan motif primer (motif biologis). Berbagai klasifikasi motif sosiogenesis :W.I Thomas dan Florian Znanieckci :1. Keinginan memperoleh pengalaman baru2. Keinginan untuk mendapatkan respons3. Keinginan akan pengakuan4. Keinginan akan rasa amanDavid McClelland :Kebutuhann berprestasi (need for achievement)Kebutuhan akan kasih sayang (need for affiliation)Kebutuhan berkuasa (neef for power)

Abraham Maslow :Kebutuhan akan rasa aman (safety needs)Kebutuhan akan keterikatan dan cinta (belongingness and love needs)Kebutuhan akan penghargaan (esteem needs)Kebutuhan untuk pemenuhan diri (self-actualization)

Melvin H.Marx :Kebuthan organismis :Motif ingin tahu (curiosity)Motif kompetensi (competence)Motif prestasi (achievement)

Motif-motif sosial:Motif kasih sayang (affiliation)Motif kekuasaan (power)Motif kebebasan (independence)

Motif sosiogenesisdapat dijelaskan dibawah ini :1.Motif ingin tahu: mengerti menata dan menduga. Setiap orang berusaha memahami dan memperoleh arti dari dunianya.2.Motif kompetensi: setiap orang ingin membuktikan bahwa ia mampu mengatasi persoalan kehidupan apapun3.Motif cinta: sanggup mencintai dan dicintai adalah hal esensial bagi pertumbuhan kepribadian.4.Motif harga diri dan kebutuhan untuk mencari identitas: erat kaitannya dengan kebutuhan untuk memperlihatkan kemampuan dan memperoleh kasih sayang, ialah kebutuhan untuk menunjukan eksistensi di dunia ini.5.kebutuhan akan nilai, kedambaan dan makna hidup: Dalam menghadapi gejolak kehidupan, manusia membutuhkan nilai-nilai untuk menuntunnya dalam mengambil keputusan atau memberikan makna pada kehidupannya.6.Kebutuhan akan pemenuhan diri :Kita bukan saja ingin mempertahankan hidup, kita juga ingin meningkatkan kualitas kehidupan diri kita; ingin memenuhi peotensi-potensi kita.PERTANYAAN!!Jika motif sosiogenesis mempunyai peranan yang penting dalam membentuk perilaku sosial, mengapa disebut motif sekunder?KONSEPSI MANUSIA DALAM PSIKOANALISISSigmund Freud,pendiri psikoanaliss adalah orang yang pertama berusaha merumuskan psiologi manusia. Ia memfokuskan perhatiannya kepada totalitas kepribadian manusia.MenurutFreudperilaku manusia merupakan hasil interaksi tiga subsitem dalam kepribadian manusia :Id

Id bergerak berdasarkan prinsip kesenangan (pleasure principle), ingin memenuhi kebutuhannya. Id bersifat egoistis, tidak bermoral dan tidak mau tahu dengan kenyataan. Id adalah tabiat manusia hewani.Ego

Ego berfungsi menjembatani tuntutan Id dengan realitas dunia luar. Ego adalah mediator anatara hasrat-hasrat hewani dengan tuntutan rasional dan realistik. Ego dapat menundukan manusia terhadap hasrat hewaninya.Superego

Superego adalah polisi kepribadian, mewakili yang ideal. Superego adalah hati nurani (conscience) yang merupakan internalisasi dari norma-norma sosial dan kultural masyarakatnya. Ia memaksa ego untuk menekan hasrat-hasrat yang tak berlainan ke alam bawah sadar.Dalam psikoanalisis perilaku manusia merupakan interaksi antarakomponen biologis (Id), komponen psikologis (ego), dan komponen sosial (superego).PERTANYAAN!!Sebutkan contoh perilaku orang yang mencerminkan Id, Ego, dan Superego!TEORI BEHAVIORISMETeori BehaviorismeAdalah teori belajar yang lebih menekankan pada tingkah laku manusia. Memandang individu sebagai makhluk reaktif yang memberirespon terhadap lingkungan.Pengalaman dan pemeliharaan akan membentuk perilaku mereka. Dalam teori behaviorisme, ingin menganalisa hanya perilaku yang nampak saja, yang dapat diukur, dilukiskan, dan diramalkan. Pengalaman dan pemeliharaan akan membentuk perilaku mereka. Dari hal ini, timbulah konsep manusia mesin (Homo Mechanicus).Ciri dari teori ini adalah mengutamakan unsur-unsur dan bagian kecil, bersifat mekanistis, menekankan peranan lingkungan, mementingkan pembentukan reaksi atau respon, menekankan pentingnya latihan, mementingkan mekanisme hasil belajar,mementingkan peranan kemampuan dan hasil belajar yang diperoleh adalah munculnya perilaku yang diinginkan.Edward Edward Lee Thorndike(1874-(1874-1949))Menurut Thorndike belajar merupakan peristiwa terbentuknya asosiasi-asosiasi anatara peristiwa yang disebut stimulus dan respon. Teori Trial dan Error. Ciri-ciri belajar dengan Trial dan Error Yaitu : adanya aktivitas, ada berbagai respon terhadap berbagai situasi, adal eliminasai terhadap berbagai respon yang salah, ada kemajuan reaksi-reaksi mencapai tujuan.Ivan Petrovich Pavlo (1849-1936)Teori pelaziman klasikAdalah memasangkan stimuli yang netral atau stimuli yang terkondisi dengan stimuli tertentu yang tidak terkondisikan, yang melahirkan perilaku tertentu. Setelah pemasangan ini terjadi berulang-ulang, stimuli yang netral melahirkan respons terkondisikan.Skinner (1904-1990)Skinner menganggap reward(penghargaan) dan rierforcement(peneguhan) merupakan factor penting dalan belajar. Skinner berpendapat bahwa tujuan psikologi adalah meramal mengontrol tingkah laku. Teori ini juga disebut dengan operant conditioning. Operans conditioning adalah suatu proses penguatan perilaku operans yang dapat mengakibatkan perilaku tersebut dapat diulang kembali atau menghilang sesuai keinginan.Albert Bandura (1925-sekarang)Ternyata tidak semua perilaku dapat dijelaskan dengan pelaziman. Bandura menambahkan konsep belajar sosial (social learning).Ia mempermasalahkan peranan ganjaran dan hukuman dalam proses belajar.Behaviorsime memang agak sukar menjelaskan motivasi. Motivasi terjadi dalam diri individu, sedang kaum behavioris hanya melihat pada peristiwa-peristiwa eksternal. Perasaan dan pikiran orang tidak menarik mereka. Behaviorisme muncul sebagai reaksi pada psikologi mentalistik.

Memotivasi Karyawan

Selama ini isu motivasi telah menjadi isu krusial bagi pihak manajemen ketika menghadapi kenyataan bahwa performance karyawan tidak sesuai dengan yang diharapkan di mana penyebabnya bukan karena faktor-faktor kemampuan dari si karyawan (misalnya, keahlian atau kecerdasan) ataupun faktor-faktor lain seperti sarana kerja dan kesempatan. Namun pertanyaan Bagaimana cara memotivasi karyawan?, pada kenyataannya masih menjadi salah satu pertanyaan terbesar di banyak benak pihak manajemen perusahaan. Akibatnya pihak manajemen harus terus-menerus menyimpan PR isu ini dan ketika berhadapan dengan masalah ini, manajemen mencoba-coba melakukan sesuatu yang hasilnya seringkali tidak memuaskan. Tidak jarang akhirnya manajemen memaksa karyawan untuk perform dengan menggunakan basis power yang dimilikinya.Motivasi memang bukan sesuatu yang mudah untuk diambil manfaat praktisnya dan dipraktekkan dalam konteks organisasi karena menyangkut aspek kepribadian terdalam manusia yang terbangun dari latar belakang tumbuh kembang seseorang sepanjang hidup. Apalagi bila pihak manajemen tidak punya cukup pemahaman tentang ilmu perilaku, maka semakin sulit untuk menyelami apa yang dapat membuat seorang karyawan menunjukkan intensitas dan persistensi usaha yang tinggi dalam mencapai goals yang ditetapkan.Pada awalnya, karyawan hanya dianggap sebagai orang yang memproduksi barang dan jasa. Hal ini mengubah cara berfikir tentang penelitian karyawan berdasarkan Hawthorne Studies, yang dilakukan oleh Elton Mayo dari 1924 ke 1932 (Dickson, 1973).Kajian ini menjelaskan bahwa karyawan tidak hanya termotivasi dengan uang dan prilaku karyawan terkait dengan cara mereka bersikap (Dickson, 1973). Studi tentang Hawthorne dimulai dengan pendekatan hubungan manusia dengan manajemen, dimana kebutuhan dan motivasi karyawan menjadi fokus utama seorang manager (Bedeian, 1993).Banyak penulis kontemporer yang telah menetapkan konsep motivasi.Motivasi telah ditetapkan sebagai: proses psikologos yang memberikan arah dan tujuan perilaku (Kreitner, 1995); sebuah kecenderungan untuk bersikap untuk mencapai tujuan tertentu, kebutuhan yang tidak ditemui (Buford, Bedeian, & Lindner, 1995); pengendalian internal untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terpuaskan (Higgins, 1994); dan keinginan akan penghargaan (Bedeian, 1993). Untuk masalah ini, motivasi secara operasional didefinisikan sebagai kekuatan batin yang mengendalikan individu untuk menyelesaikan masalah pribadi dan tujuan organisasi.Mengapa kita harus memotivasi karyawan? Jawabannya adalah kelangsungan hidup (Smith, 1994).Motivasi karyawan diperlukan di sebuah tempat kerja. Memotivasi karyawan membantu organisasi bertahan. Memotivasi karyawan akan membuat perusahaan membuat sebuah hasil kerja yang lebih produktif. Untuk menjadi lebih efektif, manajer harus memahami apa yang akan membuat karyawan termotivasi dengan hal yang tentunya berhubungan dengan peran mereka lakukan.Dari semua fungsi manajer melakukan, memotivasi karyawan adalah yang paling kompleks. Ini karena ada fakta bahwa motif karyawan berbuhah konstan (Bowen & Radhakrishna, 1991). Misalnya, penelitian menunjukkan bahwa karyawan yang pendapatannya meningkat, menjadikan uang bukan sebagai motivator (Kovach, 1987). Selain itu, karyawan mendapatkan lebih tua, bekerja menjadi lebih menarik untuk dijadikan motivator.

FAKTOR-FAKTOR PERSONAL YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MANUSIAAda dua macam psikologi sosial.Psikologi sosial dengan huruf P besarpsikologi sosial dengan huruf S besar

Kedua pendekatan ini menekankan faktor-faktor psikologis dan faktor-faktor sosial. Atau dengan istilah lain faktor-faktor yang timbul dari dalam individu (faktor personal),dan faktor-faktor berpengaruh yang datang dari luar individu (faktor environmental).McDougallmenekankan pentingnya faktor personal dalam menentukan interaksi sosial dalam membentuk perilaku individu. Menurutnya, faktor-faktor personallah yang menentukan perilaku manusia.MenurutEdward E. Sampson, terdapat perspektf yang berpusat pada persona dan perspektif yang berpusat pada situasi. Perspektif yang berpusat pada persona mempertanyakan faktor-faktor internal apakah, baik berupa instik, motif, kepribadian, sistem kognitif yang menjelaskan perilaku manusia. Secara garis besar terdapat dua faktor.Faktor Biologis

Faktor biologis terlibat dalam seluruh kegiatan manusia, bahkan berpadu dengan faktor-faktor sosiopsikologis. Menurut Wilson, perilaku sosial dibimbing oleh aturan-aturan yang sudah diprogram secara genetis dalam jiwa manusia. Pentingnya kita memperhatikan pengaruh biologis terhadap perilaku manusia seperti tampak dalamdua hal berikut.Telah diakui secara meluas adanya perilaku tertentu yang merupakan bawaan manusia, dan bukan perngaruh lingkungan atau situasi.diakui pula adanya faktor-faktor biologis yang mendorong perilaku manusia, yang lazim disebut sebagai motif biologis. Yang paling penting dari motif biologis adalah kebutuhan makan-minum dan istirahat, kebutuhan seksual, dan kebutuhan untuk melindungi diri dari bahaya.

Faktor Sosiopsikologis

Kita dapat mengkalsifikasikannya ke dalam tiga komponen.Komponen Afektif

merupakan aspek emosional dari faktor sosiopsikologis, didahulukan karena erat kaitannya dengan pembicaraan sebelumnya.Komponen Kognitif

Aspek intelektual yang berkaitan dengan apa yang diketahui manusia.Komponen Konatif

Aspek volisional, yang berhubungan dengan kebiasaan dan kemauan bertindak.PERTANYAAN!!Jelaskan tentang Perspektif yang berpusat pada situasi!MOTIF SOSIOGENESISMotif sosiogenesisdisebut juga dengan motif sekunder sebagai lawan motif primer (motif biologis). Berbagai klasifikasi motif sosiogenesis :W.I Thomas dan Florian Znanieckci :1. Keinginan memperoleh pengalaman baru2. Keinginan untuk mendapatkan respons3. Keinginan akan pengakuan4. Keinginan akan rasa amanDavid McClelland :Kebutuhann berprestasi (need for achievement)Kebutuhan akan kasih sayang (need for affiliation)Kebutuhan berkuasa (neef for power)

Abraham Maslow :Kebutuhan akan rasa aman (safety needs)Kebutuhan akan keterikatan dan cinta (belongingness and love needs)Kebutuhan akan penghargaan (esteem needs)Kebutuhan untuk pemenuhan diri (self-actualization)

Melvin H.Marx :Kebuthan organismis :Motif ingin tahu (curiosity)Motif kompetensi (competence)Motif prestasi (achievement)

Motif-motif sosial:Motif kasih sayang (affiliation)Motif kekuasaan (power)Motif kebebasan (independence)

Motif sosiogenesisdapat dijelaskan dibawah ini :1.Motif ingin tahu: mengerti menata dan menduga. Setiap orang berusaha memahami dan memperoleh arti dari dunianya.2.Motif kompetensi: setiap orang ingin membuktikan bahwa ia mampu mengatasi persoalan kehidupan apapun3.Motif cinta: sanggup mencintai dan dicintai adalah hal esensial bagi pertumbuhan kepribadian.4.Motif harga diri dan kebutuhan untuk mencari identitas: erat kaitannya dengan kebutuhan untuk memperlihatkan kemampuan dan memperoleh kasih sayang, ialah kebutuhan untuk menunjukan eksistensi di dunia ini.5.kebutuhan akan nilai, kedambaan dan makna hidup: Dalam menghadapi gejolak kehidupan, manusia membutuhkan nilai-nilai untuk menuntunnya dalam mengambil keputusan atau memberikan makna pada kehidupannya.6.Kebutuhan akan pemenuhan diri :Kita bukan saja ingin mempertahankan hidup, kita juga ingin meningkatkan kualitas kehidupan diri kita; ingin memenuhi peotensi-potensi kita.PERTANYAAN!!Jika motif sosiogenesis mempunyai peranan yang penting dalam membentuk perilaku sosial, mengapa disebut motif sekunder?KONSEPSI MANUSIA DALAM PSIKOANALISISSigmund Freud,pendiri psikoanaliss adalah orang yang pertama berusaha merumuskan psiologi manusia. Ia memfokuskan perhatiannya kepada totalitas kepribadian manusia.MenurutFreudperilaku manusia merupakan hasil interaksi tiga subsitem dalam kepribadian manusia :Id

Id bergerak berdasarkan prinsip kesenangan (pleasure principle), ingin memenuhi kebutuhannya. Id bersifat egoistis, tidak bermoral dan tidak mau tahu dengan kenyataan. Id adalah tabiat manusia hewani.Ego

Ego berfungsi menjembatani tuntutan Id dengan realitas dunia luar. Ego adalah mediator anatara hasrat-hasrat hewani dengan tuntutan rasional dan realistik. Ego dapat menundukan manusia terhadap hasrat hewaninya.Superego

Superego adalah polisi kepribadian, mewakili yang ideal. Superego adalah hati nurani (conscience) yang merupakan internalisasi dari norma-norma sosial dan kultural masyarakatnya. Ia memaksa ego untuk menekan hasrat-hasrat yang tak berlainan ke alam bawah sadar.Dalam psikoanalisis perilaku manusia merupakan interaksi antarakomponen biologis (Id), komponen psikologis (ego), dan komponen sosial (superego).PERTANYAAN!!Sebutkan contoh perilaku orang yang mencerminkan Id, Ego, dan Superego!TEORI BEHAVIORISMETeori BehaviorismeAdalah teori belajar yang lebih menekankan pada tingkah laku manusia. Memandang individu sebagai makhluk reaktif yang memberirespon terhadap lingkungan.Pengalaman dan pemeliharaan akan membentuk perilaku mereka. Dalam teori behaviorisme, ingin menganalisa hanya perilaku yang nampak saja, yang dapat diukur, dilukiskan, dan diramalkan. Pengalaman dan pemeliharaan akan membentuk perilaku mereka. Dari hal ini, timbulah konsep manusia mesin (Homo Mechanicus).Ciri dari teori ini adalah mengutamakan unsur-unsur dan bagian kecil, bersifat mekanistis, menekankan peranan lingkungan, mementingkan pembentukan reaksi atau respon, menekankan pentingnya latihan, mementingkan mekanisme hasil belajar,mementingkan peranan kemampuan dan hasil belajar yang diperoleh adalah munculnya perilaku yang diinginkan.Edward Edward Lee Thorndike(1874-(1874-1949))Menurut Thorndike belajar merupakan peristiwa terbentuknya asosiasi-asosiasi anatara peristiwa yang disebut stimulus dan respon. Teori Trial dan Error. Ciri-ciri belajar dengan Trial dan Error Yaitu : adanya aktivitas, ada berbagai respon terhadap berbagai situasi, adal eliminasai terhadap berbagai respon yang salah, ada kemajuan reaksi-reaksi mencapai tujuan.Ivan Petrovich Pavlo (1849-1936)Teori pelaziman klasikAdalah memasangkan stimuli yang netral atau stimuli yang terkondisi dengan stimuli tertentu yang tidak terkondisikan, yang melahirkan perilaku tertentu. Setelah pemasangan ini terjadi berulang-ulang, stimuli yang netral melahirkan respons terkondisikan.Skinner (1904-1990)Skinner menganggap reward(penghargaan) dan rierforcement(peneguhan) merupakan factor penting dalan belajar. Skinner berpendapat bahwa tujuan psikologi adalah meramal mengontrol tingkah laku. Teori ini juga disebut dengan operant conditioning. Operans conditioning adalah suatu proses penguatan perilaku operans yang dapat mengakibatkan perilaku tersebut dapat diulang kembali atau menghilang sesuai keinginan.Albert Bandura (1925-sekarang)Ternyata tidak semua perilaku dapat dijelaskan dengan pelaziman. Bandura menambahkan konsep belajar sosial (social learning).Ia mempermasalahkan peranan ganjaran dan hukuman dalam proses belajar.Behaviorsime memang agak sukar menjelaskan motivasi. Motivasi terjadi dalam diri individu, sedang kaum behavioris hanya melihat pada peristiwa-peristiwa eksternal. Perasaan dan pikiran orang tidak menarik mereka. Behaviorisme muncul sebagai reaksi pada psikologi mentalistik.

Definisi/Pengertian Teori Perilaku Teori X dan Teori Y (X Y Behavior Theory) Douglas McGregorWed, 16/07/2008 - 1:02am godam64Teori prilaku adalah teori yang menjelaskan bahwa suatu perilaku tertentu dapat membedakan pemimpin dan bukan pemimpin pada orang-orang. Konsep teori X dan Y dikemukakan oleh Douglas McGregor dalam buku The Human Side Enterprise di mana para manajer / pemimpin organisasi perusahaan memiliki dua jenis pandangan terhadap para pegawai / karyawan yaitu teori x atau teori y.A. Teori XTeori ini menyatakan bahwa pada dasarnya manusia adalah makhluk pemalas yang tidak suka bekerja serta senang menghindar dari pekerjaan dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Pekerja memiliki ambisi yang kecil untuk mencapai tujuan perusahaan namun menginginkan balas jasa serta jaminan hidup yang tinggi. Dalam bekerja para pekerja harus terus diawasi, diancam serta diarahkan agar dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan perusahaan.B. Teori YTeori ini memiliki anggapan bahwa kerja adalah kodrat manusia seperti halnya kegiatan sehari-hari lainnya. Pekerja tidak perlu terlalu diawasi dan diancam secara ketat karena mereka memiliki pengendalian serta pengerahan diri untuk bekerja sesuai tujuan perusahaan. Pekerja memiliki kemampuan kreativitas, imajinasi, kepandaian serta memahami tanggung jawab dan prestasi atas pencapaian tujuan kerja. Pekerja juga tidak harus mengerahkan segala potensi diri yang dimiliki dalam bekerja.