Perilaku Berisiko Pada Remaja

24
PERILAKU BERISIKO DI KALANGAN ORANG MUDA Rita Damayanti Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

description

asdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfd

Transcript of Perilaku Berisiko Pada Remaja

Page 1: Perilaku Berisiko Pada Remaja

PERILAKU BERISIKO DI KALANGAN ORANG MUDA

Rita Damayanti Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Indonesia

Page 2: Perilaku Berisiko Pada Remaja

TUJUAN PEMBE-

LAJARAN

• Mahasiswa memahami tahap perkembangan remaja, konsep/model dan berbagai pandangan tentang Perilaku Berisiko

• Mahasiswa mampu menghindari faktor risiko dan meningkatkan faktor protektif sehingga terhindari dari Perilaku Berisiko

Page 3: Perilaku Berisiko Pada Remaja

TOPIK BAHASAN

1. Perkembangan remaja dan tahapannya

2. Pandangan antropologis dan sosiologis

3. Definisi dan teori PL Berisiko serta faktor-faktornya

4. Model struktural perilaku berisiko tertular HIV pada remaja

Page 4: Perilaku Berisiko Pada Remaja

1 PERKEMBANGAN

REMAJA DAN TAHAPANNYA

• ”Ibarat kepompong yang kelak menjadi kupu kupu”

• Merupakan masa yang paling kompleks perubahan besar baik fisik maupun psikisnya.

Merupakan masa transisi dari dunia

Kanak-kanak menuju dunia dewasa

Page 5: Perilaku Berisiko Pada Remaja

DEFINISI REMAJA MENURUT USIA

Remaja awal

Remaja Pertengahan

Remaja akhir Dewasa muda

Feldman & Elliot 10-14 15-17 18-20

Stantrock 10-13 14-17 18-22 (youth)

James-Traore 10-14 15-19 20-24

Indonesia 10-19 Belum menikah

WHO 10-24 (YOUTH)

Page 6: Perilaku Berisiko Pada Remaja

TAHAP PERKEM-BANGAN

Tahapan pada orang muda (Feldman dan Elliot, 2000)

1. Remaja awal (10-14 tahun): pubertas mulai tertarik pada lawan jenisnya.

2. Remaja pertengahan (15-17 tahun): keinginan untuk mandiri dan menjadi diri sendiri.

3. Remaja akhir (18-20 tahun): penunda masa dewasanya karena tuntutan sekolah dan pekerjaan/karir.

4. Dewasa muda (21-24 tahun): persiapan menuju dewasa, diharapkan mandiri dan mulai mempersiapkan diri keluarga dan berfungsi secara sosial.

Page 7: Perilaku Berisiko Pada Remaja

Perkembangan Biologis Remaja

• Perubahan hormonal ditandai dengan cepatnya pertumbuhan fisik

– laki-laki: perkembangan dada yang semakin bidang dan tubuh yang semakin berotot

– Perempuan: pinggulnya membesar dan munculnya lemak

• Perempuan dua tahun lebih cepat dibandingkan dengan anak laki-laki (Berk, 1998).

Page 8: Perilaku Berisiko Pada Remaja

Perkembangan Psikologis Remaja

• Perkembangan identitas diri.

• Identitas diri: adalah pikiran-pikiran dan perasaan yang dimiliki mengenai diri (Gardner, 1992); bagaimana remaja mendeskripsi diri secara terorganisir, merupakan ekspansi dari rasa harga diri (Berk, 1998)

Page 9: Perilaku Berisiko Pada Remaja

Perkem- bangan

Identitas Diri

Tahapan Perkembangan

Identitas Diri (ID) Melalui eksplorasi

Tanpa eksplorasi

ID +

1. Identity Achievement:

Menemukan ID sudah memutuskan tujuan dan dan nilai-nilai hidup

2. Identity foreclosure: Hanya mengikuti identitas figur otoritas.

ID -

3. Moratorium: Belum menetapkan komitmennya Masih dalam proses eksplorasi.

4. Identity diffusion: Belum memiliki tujuan hidup yang jelas, tidak berusaha mencari, atau takut menghadapi tugas perkembangan nya

Page 10: Perilaku Berisiko Pada Remaja

KONFLIK PSIKOLOGIS PADA REMAJA

KONFLIK PSIKOLOGIS REMAJA

TIDAK MAU DIANGGAP ANAK, PUNYA IDOLA

PENGAMBIL KEPUTUSAN IMPULSIF DAN KURANG PERHITUNGAN

PEMBERANI , CENDERUNG MENENTANG/ MEMBERONTAK

KURANG PD, CENDERUNG SERBA RAGU

LEBIH INTROVERT MEMISAHKAN DIRI DARI ORANG TUA/KELUARGA

LEBIH DEKAT DENGAN TEMAN SEBAYANYAMEMBENTUK KELOMPOK2 UNTUK BERSAING

SERING MELAMUN, MURUNG TANPA PENYEBABNYA, KADANG MERASA PUTUS ASA

SENANG MENCARI HAL YANG BARU/ BERPETUALANG, CENDERUNG MELANGGAR TATA SUSILA

Page 11: Perilaku Berisiko Pada Remaja

2. PANDANGAN ANTROPOLOGIS

DAN SOSIOLOGIS

• Pada suku primitif:

– tidak dilewati jedah yang panjang

– setelah akil balik inisiasi masuk dalam dunia dewasa

• Masyarakat modern:

– remaja dituntut untuk sekolah dan berkarir sehingga masa selibat menjadi lebih panjang

Page 12: Perilaku Berisiko Pada Remaja

Tiga Tatanan Masyarakat

yang Berpengaruh

pada PL Berisiko pada

Remaja

Modern

• Daerah urban atau pada negara-negara maju

• Budaya permisivitas, tuntutan pendidikan dan kariernya tinggi

• HUS usia muda namun menikah terlambat usia

• Risiko kehamilan dan penyakit IMS tinggi

Tradisional

• Daerah rural atau pada negara-negara berkembang

• Budaya permisivitas rendah, tuntutan pendidikan dan kariernya rendah

• Menikah dan punya anak pada usia muda

Transisi

• Remaja yang hidup di kota-kota besar di negara berkembang

• Tuntutan untuk memperoleh pendidikan tinggi, permisivitas juga tinggi, namun masyarakatnya masih menganut nilai tradisional.

BPS (2001): Remaja urban usia 15-19

tahun 5,53% pernah menikah, remaja di

daerah rural 10,27%

Page 13: Perilaku Berisiko Pada Remaja

3 DEFINISI: PERILAKU BERISIKO

• Adalah perilaku yang dapat membahayakan aspek-aspek psikososial sehingga remaja sulit berhasil dalam melalui masa perkembangannya

• Merupakan ancaman terhadap tahapan perkembangan selanjutnya:

– peran sosial yang diharapkan

– tercapainya ketrampilan tertentu,

– terbangunnya rasa percaya diri dan kompetensi

Page 14: Perilaku Berisiko Pada Remaja

AKIBAT PERILAKU BERISIKO

• Berisiko terhadap kesehatan:

– Merokok, minum alkohol, narkoba, tawuran

• Berisiko terhadap masa depan:

– putus sekolah, kehamilan

– konsep diri yang tidak adekuat.

• Berisiko terhadap lingkungan sosialnya:

– bermasalah dengan hukum

– pengangguran

Page 15: Perilaku Berisiko Pada Remaja

Mengapa Remaja

melakukan PL

Berisiko?

• Perilaku berisiko dilakukan remaja dengan tujuan tertentu yaitu untuk dapat memenuhi perkembangan psikologisnya.

– Merokok, penggunaan narkoba agar diterima teman sebayanya, bukti kemandirian dari orang tua

• “Just to say no” merupakan intervensi yang gagal karena perilaku berisiko memiliki fungsi yang penting baik secara sosial maupun personal

Page 16: Perilaku Berisiko Pada Remaja

Perilaku berisiko saling terkait

• Terdapat saling keterkaitan dari perilaku berisiko sehingga harus dilihat secara keseluruhan dan tidak bisa dilihat secara terpisah-pisah.

• Life Style: cara hidup seseorang yang dapat dikenali karena kekhasannya.

• Remaja yang menggunakan obat-obatan biasa merokok, biasanya juga minum alkohol dan melakukan seks dengan pasangan berganti-ganti.

• INTERVENSI YANG TERPISAH-PISAH ADALAH MUBASIR

Page 17: Perilaku Berisiko Pada Remaja

Peran faktor

risiko dan faktor

protektif

• Faktor risiko adalah faktor yang bila ada akan menyebabkan meningkatnya kecenderungan dari terjadinya PL Berisiko.

• Faktor protektif adalah faktors yang bila ada akan mencegah atau mengurangi kecenderungan untuk terjadinya PL Berisiko.

Page 18: Perilaku Berisiko Pada Remaja

Kerangka Konseptual

(Jessor)

• Konsep ABC:

– Antecedent Behavior Consequence

Page 19: Perilaku Berisiko Pada Remaja
Page 20: Perilaku Berisiko Pada Remaja

Pertentangan antara dua sistim

di otak

Sistim

Sosio-emosional

Sistim

kognitif kontrol

• Aktif pada masa

pubertas

• Teraktifasi

dengan adanya

Teman sebaya

• matang secara

bertahap

hingga usia 20

•Mengatur PL

dan Pengambilan

Keputusan

Indikasi adanya keterlambatan kematangan otak

remaja menjadi impulsif dan berani

mengambil keputusan yang berbahaya

Page 21: Perilaku Berisiko Pada Remaja

Monitoring the Future

• Center for Deseases Control and Prevention (CDC) di US sejak tahun 1989 melakukan Youth Risk Behavior Surveillance System (YRBSS) untuk memonitor masa depan USA. Perilaku yang dipantau:

– Safety driving

– Tobacco use

– Drinking alcohol and or using drugs

– Unprotected sex

– Eating pattern

– Physical activities

Page 22: Perilaku Berisiko Pada Remaja

Survei HRB of

AR

Indonesia YARH

Survei

Sur-Nas

Penyalahguna

an Narkoba Riskesdas

PL

berisiko

L

(%)

P

(%)

L

(%)

P

(%)

L

(%)

P

(%)

L

(%)

P

(%)

Merokok 47,0 2,7 49 1,4 46.2 5,3

Akohol 42,2 3,0 33,7 2,6 22,0 2,7

Narkoba 22,4 2,3 20,7 3,1 6,5 0,5

Seks-

pranikah

4,7 3,2 6,7 0,94 - -

•Sumber: HRB of AR: Survey of High Risk Behavior of Adolescent

including sexuality and HIV/AIDS Prevention With mplication of

Reproductive Health, 2002. Lembaga Demografi UI & UNFPA

• YARH; Indonesia Young Adult Reproductive Health

Survey 2002-2003. BPS

• Analisa data sekunder: Survei Survei Nasional Penyalahgunaan dan

Peredaran Gelap Narkoba pada Kelompok Rumah Tangga di

Indonesia (2005)

Page 23: Perilaku Berisiko Pada Remaja

2/23/2012 23

SOSIAL EKONOMI

KELUARGA

AKTIVITAS

TERSTRUKTUR

FAKTOR RISIKO

DALAM KELUARGA

TEMPERAMEN

BERISIKO

PORNOGRAFI

LINGKUNGAN

YANG KUMUH

TEMAN SEBAYA

NEGATIF

PENGETAHUAN SEKS

DAN NARKOBA

PERMISIVITAS

PERILAKU ANTARA:

ROKOK DAN ALKOHOL PEIRLAKU BERISIKO

DETERMINASI DIRI

0,06

0,07

0,45

0,25

0,26

0,52

-0,21

-0,31

0,11

0,76

0,47

0,39

0.15

0,32

0,05

-0.10

0.13

FAKTOR PROTEKTIF

DALAM KELUARGA

MODEL STRUKTURAL PERILAKU BERISIKO TERTULAR HIV PADA REMAJA

L=-0,31, P=-0.62

Page 24: Perilaku Berisiko Pada Remaja