Perilaku abnormal pada anak dan remaja

38
Perilaku Abnormal Pada Anak dan Remaja

Transcript of Perilaku abnormal pada anak dan remaja

Perilaku Abnormal Pada

Anak dan Remaja

Kelompok 4

Harika Falasifa Ragil Nur Rachmah Agung Faisal Vinny Sekar B R Iqbal Harahap

Perilaku Normal dan Abnormal pada masa kanak-kanak dan remaja Untuk menentukan apa yang normal

dan abnormal pada anak-anak dan remaja, kami mempertimbangkan, sengaai tambahan dari kriteria yang telah dijelaskan di BAB I., usia anak, dan latar belakang budaya.

Keyakinan tentang budaya apa yang normal dan abnormal

Keyakinan-keyakinan budaya membantu menentukan apakah orang-orang melihat

perilaku tertentu sebagai normal atau abnormal. Definisi normalitas amat bergantung pada bagaimana tingkah laku anak dipandang dari

kacamata orang tua pada budaya tertentu. Budaya-budaya dapat bervariasi berkenaan

dengan tipe-tipe perilaku yang diklasifikasikan sebagai tidak dapat diterima atau abnormal,

demikain juga titik batas untuk melabel perilaku anak sebagai menyimpang atau tidak diterima

secara sosial.

Terapi yang sensitif terhadap budaya Penelitian memperlihatkan bahwa terapi-

terapi yang sensitif terhadap budaya yaitu secara khusus disesuaikan dengan

latar belakang budaya dan kebutuhan-kebutuhan anak dari berbagai kelompok

budaya, adalah penting dalam menciptakan hubugan terapeutik yang

efektif dengan anak-anak. Contohnya cerita rakyat Puerto riko dabn

cuentos yang dilakukan oleh Constantino dan koleganya.

Prevalensi dari masalah-masalah Kesehatan Mental pada Anak-anak dan Remaja Masalah kesehatan mental anak dan remaja di

US yaitu 1 dari 10 anak menderita gangguan mental yang cukup parah yang akan mengganggu perkembangan mereka.

Gangguan Perkembangan Pervasif Gangguan perkembangan pervasif yaitu

gangguan perkembangan yang dicirikan oleh hendaya yang signifikan pada perilaku dan fungsi di berbagai area perkembangan.

Tipe mayor dari gangguan perkembanga pervasi f adalah gangguan autistik (autisme).

Gangguan asperger, bentuk yang lebih ringan dari gangguan perkembangan pervasif. Yang ditunjukkan dengan adanya defisit pada interaksi sosial dan perilaku stereotip tetapi tanpa disertai keterlambatan yang signifikan pada aspek bahasa dan kognitif.

Tipe gangguan perkembangan pervasif yang jarang muncul adalah gangguan Rett. Gangguan perkembangan pervasif yang ditandai oleh adanya abnormalitas fisik, perilaku, motorik, dan kognitif yang dimulai setelah beberapa bulan perkembangan normal.

Gangguan disintegratif masa kanak-kanak yitu gangguan perkembangan pervasif yang melibatkan hilangnya keterampilan-keterampilan yang pernah dikuasai dan fungsi abnormal setelah satu perode perkembangan normal pada dua tahun pertama kehidupan.

Autisme adalah salah satu gangguan terparah di masa kanak-kanak. Autisme bersifat kronis dan berlangsung sepanjang hidup.

Gangguan yang lebih banyak terjadi pada anak-anak laki-laki mulai tampak pada anak usia 18-30 bulan.

Ciri-ciri autismeHendaya interaksi sosial Hendaya komunikasiPola perilaku yang terbatas, repetitif dan stereotip

Perspektif TeoritisPenyebab autisme belum diketahui, tapi diduga berhubungan dengan abnormalitas otak.Anak-anak autistic tampaknya mengalami kesulitan untuk mengintegrasikan informasi dari berbagai indra, pada waktu-waktu tertentu mereka tampak terlalu sensitive terhadap ransangan. Pada waktu lainnya mereka menjadi amat tidak sensitive.Para ahli menduga bahwa penyebab yang mendasar autism dapat berasal dari kerusakan gen atau pengaruh racun terhadap bayi dalam kandungan.

PenangananAutism belum dapat disembuhkan, penelitian selama tiga puluh tahun mendukung pentingnya program penanganan perilaku yang intensif yang menerapkan prinsip-prinsip belajar.Pendekatan perilaku didasarkan pada metode operant conditioning dimana reward dan punishment secara sistematis diaplikasikan untuk meningkatkan kemampuan anak memperhatikan orang lain, bermain dengan anak lain, mengembangkan keterampilan akademik dan menghilangkan perilaku self multilative.

Retardasi MentalRetardasi mental yaitu keterlambatan secara umum pada perkembangan intelektual dan kemampuan-kemampuan adaktif.Banyak anak dengan retardasi mental menjadi lebih baik, terutama bila mereka mendapat dukungan, bimbingan dan kesempatan pendidikan yang besar. Penyabab Retardasi MentalRetardasi mental dapat disebabkan oleh aspek biologis, psikososial atau kombinasi keduanya.Penyebab biologis mencakup gangguan kromosom dan genetis, penyakit infeksi, dan penggunaan pada saat ibu mengandung.

Sindrom DownSindrom down kondisi yang disebabkan oleh adanya kelebihan kromosom pada pasangan ke-21 dan ditandai dengan retardasi mental serta anomaly fisik yang beragam.Ciri-ciri fisiknya seperti wajah bulat, lebar, hidung datar dan adanya lipatan kecil yang mengarah kebawah pada kulit dibawah ujung mata yang memberikan kesan sipit.

Sindrom Fragile XSindrom fragile X bentuk retardasi mental yang dirwariskan dan disebabkan oleh mutasi gen pada kromosom X. efek dari sindrom fragile X berkisar antara gangguan belajar ringan sampai retardasi parah yang bisa menyebabkan gangguan bicara dan fungsi yang berat.

Factor-faktor prenatalBeberapa kasus retardasi mental disebabakan oleh infeksi atau penyalagunaan obat selama ibu mengandung.Obat-obatan yang digunakan ibu selama kehamilan dapat mempengaruhi bayi melalui plasenta.Sebagian dapat menyebabkan cacat fisik dan retardasi mentalyan parah.

Penyebab-Penyebab Budaya-KeluargaFactor-faktor psikososial, seperti lingkungan rumah atau social yang miskin, yaitu yang tidak memberikan stimulasi intelektual, penelantaran atau kekerasan dari orang tua, dapat menjadi penyebab atau memberi kontribusi dalam perkembangan retardasi mental pada anak-anak ini.

IntervensiPelayanan yang dibutuhkan oleh anak-anak, sebagian bergantung pada derajat keparahan dan tipe retardasi.Anak-anak dan orang dewasa dengan retardasi mental mungkin membutuhkan konseling psikologi untuk membantu menyesuaikan diri dengan kehidupan dimasayarakat.Teknik-teknik penanganan perilaku lainnya mencakup pelatihan keterampilan social, yang memfokuskan pada peningkatan kemampuan individu untuk berhubungan secara efektif dengan orang lain, dan pelatihan pengololaan amarah untuk membantu individu mengembakan cara-cara yang lebih efektif dalam mengatasi konflik tanpa bertindak agresif.

Gangguan Belajar Gangguan belajar defisiensi pada kemampuan

belajar spesifik dalam konteks intelegensi normal dan adanya kesempatan untuk belajar.

Dileksia istilah dari bahasa yunani dys-, artinya buruk dan lexikon, artinya “dalam kata-kata”. Disleksia mungkin merupakan gangguan yang paling umum dari gangguan belajar (learning disorder) (Shaywitz,1998). Gangguan belajar defisiensi pada kemampuan belajar spesifik dalam konteks intelegensi normal dan adanya kesempatan untuk belajar.

Tipe-tipe Gangguan belajar Tipe gangguan belajar mencakup ada tiga :

1) Gangguan Matematika menggambarkan anak-anak dengan kekurangan kemampuan aritmatika.

2) Gangguan Menulis mengacu pada anak-anak keterbatasan kemampuan menulis.

3) Gangguan Membaca –dislesia- mengacu pada anak-anak yang memiliki perkembangan keterampilan yang buruk mengenali kata-kata dan memahami bacaan.

Prespektif Teoritis Banyak penelitian di bidang gangguan belajar berfokus pada

disleksia. Walau tidak satu pun dapat mengatakan secara pasti apa yang menyebabkan disleksia, bukti-bukti mengarah pada defisit yang mendasari bagaimana otak memproses informasi visual dan auditori( missal azar, 2000b; Miller-Medzon, 2000; Murrray, 2000a).

Intervensi Intervensi-intervensi untuk gangguan belajar umumnya

menggunakan prespektif berikut (lyon& Moats, 1998): Model Psikoedukasi Modal Behavioral Model medis Model neuropsikologis Model Kognitif.

Ganguan Komunikasi Meliputi kesulitan-kesulitan dalam

pemahaman atau penggunaan bahasa. Kategori-kategori gangguan komunikasi adalah gangguan ekspresif, gangguan bahasa campuran reseptifflekspresif, gangguan fonologis dan gagap.

Gangguan Pemusatan perhatian dan perilaku bermasalah

Gangguan Attention Deficit Hyperactivity Gangguan attention deficit hyperactivity (attention

deficit hyperactivity disorder/ADHD). Anak memperlihatkan impulsivitas, tidak adanya perhatian, dan hyperaktivitas yang tidak dianggap sesuai perkembangan mereka.

ADHD dibagi menjadi 3 subtipe: tipe perdominan tidak adanya perhatian, tipe perdominan hyperaktif/impulsif dan tipe kombinasi ditandai oleh tidak adanya perhatian dan hiperaktivitas impulsivitas tingkat tinggi(APA, 2000)

Penanganan ADHD Obat-obat stimulan seperti Ritalin,

Cylers, dan stimulan jangka panjang memiliki efek paradoksial yaitu menenangkan dan meningkatkan rentang perhatian anak-anak juga mengurangi impulsivitas, overeaktivitas, serta perilaku menganggu dan agresif anak ADHD.

Efek samping : kehilangan nafsu makan, indomnia, termasuk dapat memperlambat perkembangan fisik.

Gangguan Tingkah Laku

Gangguan psikologis pada anak-anak dan remaja yang ditandai oleh perilaku bermasalah dan.antisosial.

Biasanya bersifat kronis dan dapt melibatkan sejumlah trait (tidak berperasaan, dan berhubungan dengan orang lain tanpa emosi)

Gangguan Sikap Menentang Gangguan psikologis pada masa kanak-

kanak dan remaja yang ditandai oleh sikap menentang yang berlebihan atau kecenderungan menolak permintaan dari orang tua atau orang lain secara berlebihan.

Gangguan ini biasanya dimulai sebelum usia 8 tahun dan berkembang secara bertahap selama beberapa bulan atau tahun. Biasanya bermula dilingk ungan rumah tetapi dapat meluas pada lingkungan lain seperti sekolah.

perspektif Teoritis mengenai ODD dan CD Faktor penyebab ODD belum diketahui. Teoritikus psikodinamika melihat ODD

sebagai tanda dari fiksasi pada masa anal perkembangan psikoseksual, ketika konflik di antara orang tua dan anak mungkin muncul pada toilet training.

Teoritikus belajar melihat perilaku menentang muncul akibat penggunaan strategi reinforcement yang tidak tepat dari orang tua.

Faktor keluarga juga berperan dalam perkembangan CD.

Penanganan CD Studi menunjukan bahwa Ritalin efektif

untuk mengurangi perilaku antisosial pada anak-anak dan remaja dengan CD.

Psikoterapi tradisional secara umum tidak menunjukan manfaat dalam membantu anak untuk mengubah perilaku mereka.

Menempatkan anak-anak CD dalam program penanganan residentian yang merupakan aturan eksplisit dan reward yang jelas justru lenih menjanjikan.

Kecemasan dan Depresi Kecemasan dan ketakutan merupakan

ciri mormal pada masa kanak-kank,.seperti halnya pada orang dewasa. Kecemasan diaggap tidak normal bila berlebihan dan menghambat fungsi akademik dan sosial.

menderita gangguan kecemasan sosial selama masa remaja atau dewasa awal akan meningkatkan kemungkinan untuk berkembangnya gangguan depresi dikemudian hari.

Gangguan Kecemasan akan Perpisahan Gangguan pada anak-anak yang ditandai

oleh ketakutan yang berlebihan akan perpisahan dari orangtua atau pengasuh lainnya.

Anak-anak dengan gangguan ini cenderung terikat pada orang tua dan mengikuti kemana pun mereka berada.

Gangguan pada anak-anak yang ditandai oleh ketakutan yang

berlebihan akan perpisahannya dari orang tua atau pengasuh lainnya.

•Gangguan kecemasan akan perpisahan didiagnosis jika kecemasan

akan kecemasan itu persisten dan berlebihan atau tidak sesuai dengan

tingkat perkembangan anak

•Anak-anak dengan gangguan ini cenderung terikat pada orang tua.

•Anak-anak ini dapat mengemukakan kecemasannya.

•Ciri lain gangguan ini mencakup mimpi buruk, sakit perut, mual dan

muntah, ketika mengantisispasi perpisahan memohon agar orang tua

tidak pergi, atau temper tentrum bila orang tua akan pergi

• kecemasan dan ketakutan pada masa kecil, seperti

yang terjadi pada orang dewasa, melambangkan koflik-

konflik yan tidak disadari.

• Teoretikus kognitif memfokusksan pada peran bias-bias

kognitif, yang mendasari reaksi kecemasan.

• anak-anak yang sangat cemas menunjukkan bias-bias

kognitif dalam menolah informasi

• Depresi pada anak-anak dan remaja sering ditandai dengan episode kesedihan dan menangis, sulit tidur, kurang nafsu makan. Mereka juga memiliki pikiran untuk bunuh diri.

• Anak-anak yang berusia dibawah 7 tahun biasanya perkembangan kognitifnya masih lemah. Tidak mampu mengenali perasaan internal mereka. Sehingga sulit mengidentifikasi depresi a

Sekitar 3 dari 4 anak yang mengalami depresi pada rentang usia 8 hingga 13 tahun akan mengalaminya lagi di masa depan.

Secara keseluruhan, depresi masa kanak-kanak meningkatkan kesempatan anak untuk mengembangkan gangguan psikologis lain paling tidak dalam 20 bagian

Korelasi dan Penanganan Depresi pada Masa Kanak-Kanak dan RemajaPerubahan kognisi pada anak-anak yang depresi meliputi hal-hal berikut :1.Mengharapkan yang terburuk (pesimis)2.Membesar-besarkan konsekuensi dari kejadian-kejadian negatif3.Mengasumsikan tanggung jawab pribadi untuk hasil negatif, walaupun tidak beralasan4.Secara selektif hanya memperhatikan aspek-aspek negatif dari berbagai kejadianPenanganan yang tepat untuk masalah ini adalah terapi kognitif behavioral. Karena melibatkan model keterampilan coping dimana anak dan remaja memperoleh pelatihan keterampilan sosial untuk memperoleh reinforcement sosial. Dan juga mencakup pelatihan keterampilan pemecahan masalah dan mengubah gaya berpikir depresi.

Bunuh diri pada Anak-anak dan RemajaBeberapa faktor yang diasosiasikan dengan peningkatan resiko bunuh diri diantara anak-anak dan remaja, yaitu :1.Gender2.Usia3.Geografi4.Ras5.Depresi dan keputusasaan6.Perilaku bunuh diri sebelumnya7.Masalah keluarga8.Kejadian yang menimbulkan stres9.Penyalahgunaan obat10.Penularan sosial

Gangguan Eliminasi

• Enuresis Adalah kegagalan untuk mengontrol buang air

kecil setelah seseorang mencapai usia “normal” untuk mampu melakukan kontrol.

Diperkirakan mempengaruhi 7% anak laki-laki dan 3% anak perempuan berusia 5 tahun Enuresis dapat terjadi selama tidur malam saja, selama anak terjaga saja atau keduanya.

• Perspektif teoritisPenjelasan psikodinamika mengemukakan bahwa

enuresis dapat merepresentasikan ekspresi kemarahan terhadap orang tua karena pelatihan BAK dan BAB yang keras

• PenangananMetode-metode behavioral terbukti membantu bila

enuresis bertahan atau menyebabkan stres tinggi pada orang tua atau anak. Metode tersebut mengondisikan anak untuk bangun bila kandung kemih mereka penuh

Enkropesis

Adalah kurangnya kontrol terhadap keinginan buang air besar yang bukan disebabkan oleh masalah organik.

Sering terjadi pada siang hari dibandingkan malam hari. Sering nampak setelah pemberian hukuman berat terhadap satu “kecelakaan” atau lebih, terutama pada anak yang telah sangat stres ataucemas

TERIMA KASIH