Perhitungan TPA
-
Upload
andhie-iswanto -
Category
Documents
-
view
217 -
download
0
Transcript of Perhitungan TPA
-
7/22/2019 Perhitungan TPA
1/5
52 *) Program Studi Teknik Lingkungan FT UNDIPJl. Prof. H. Sudarto, SH Tembalang Semarang
*) Alumni Program Studi Teknik LingkunganFT UNDIP
EVALUASI INSTALASI PENGOLAHAN LINDITEMPAT PEMBUANGAN AKHIR PUTRI CEMPO KOTA SURAKARTA
Nurandani Hardyanti*), Haryono Setiyo Huboyo*)
ABSTRACT
One of the most important problems with designing and maintaining a landfill was managing theleachate that generated when water passes through the waste. Leachate was drying at dryseason and overflowing at rain season. Leachate effluent concentrations was higher than dquality standar according to Central Java Province regulation 10/2004. According to thoseconditions, leachate treatment installation would be designed with following stages: identifyingthe amount of leachate flowrate, leachate quality and evaluating leachate existing treatment,analyzing and planning alternative processing and designing new leachate treatment installationand calculating budget plant. The chosen leachate treatment was anaerobic ponds, facultativeponds, maturation ponds and wetlands. Cost for building new leachate treatment was Rp.325,420,000.00.
Key words: leachate, leachate quality, design, leachate treatment
PENDAHULUAN
Pengolahan lindi di Tempat PembunganAkhir (TPA) Putri Cempo tidak berfungsi baikkarena pipa untuk mengalirkan lindi sudahtertimbun sampah. Kondisi bangunan inisudah tidak lagi sesuai dengan fungsiawalnya sebagai unit pengolah lindi, sekatbangunannya retak dan patah serta dipenuhiendapan lumpur. Instalasi yang kedua disaat musim kemarau akan menampung airlindi yang tidak terolah karena debitnya
terlalu kecil, sementara saat musimpenghujan, bak pengumpul lindi sementaratidak mampu menahan laju aliran lindi yangbesar, sehingga aliran lindi akan melimpahdan tumpah ke tanah. Dengan tumpahnyalindi ke tanah sebelum sampai ke bakpengolahan diindikasikan akan terjadipencemaran terhadap tanah dan air tanah.
Permasalahan pada lindi di TPA PutriCempo adalah timbulnya bau, bau ini berasaldari bahan-bahan volatil, gas terlarut danhasil pembusukan bahan-bahan organik.Gas terlarut yang membuat lindi menjadi bauyaitu gas H2S dan gas nitrogen yang sudah
bersenyawa menjadi amoniak.
Gambar 1 Lokasi TPA Putri CempoSumber: Hasil Analisa, 2008
Berdasarkan kondisi diatas, maka perluadanya analisis mengenai instalasipengolahan lindi yang ada, apakah dengansemakin bertambahnya timbulan sampahsetiap harinya akan mempengaruhi kinerjainstalasi yang ada, apakah perlu adanyalokasi baru untuk instalasi agar sistempenyaluran air lindi dapat lebih efektif danefisien, apakah instalasi yang ada masihmampu menampung debit air lindi dan
mengolah air lindi yang dihasilkan dari TPAsehingga dapat diterima oleh saluran irigasisebagai badan air penerima atau apabilainstalasi lama sudah tidak dapat digunakan,maka harus dilakukan perencanaan baruinstalasi pengolah air lindi.
-
7/22/2019 Perhitungan TPA
2/5
Nurandani Hardyanti, Haryono Setiyo Huboyo
Evaluasi Instalasi Pengolahan Lindi
53
Tujuan perencanaan instalasipengolahan lindi TPA Putri Cempo antaralain :1. Mengidentifikasi besarnya debit air lindi
yang dihasilkan dari TPA Putri Cempo2. Mengidentifikasi kualitas air lindi TPA
Putri Cempo3. Mengevaluasi kondisi instalasi pengolah
lindi eksisting4. Menganalisis dan merencanakan
alternatif pengolahan air lindi sertamendesain instalasi pengolahan air lindiTPA Putri Cempo yang baru
5. Menghitung besarnya biaya yangdibutuhkan untuk membangun instalasipengolahan tersebut
Lindi merupakan air yang terbentukdalam timbunan sampah yang melarutkanbanyak sekali senyawa yang ada sehinggamemiliki kandungan pencemar khususnya
zat organik yang sangat tinggi. Lindi sangatberpotensi menyebabkan pencemaran air,baik air tanah maupun permukaan sehinggaperlu ditangani dengan baik. Lindi akanterjadi apabila ada air eksternal yangberinfiltrasi ke dalam timbunan sampah,misalnya dari air permukaan, air hujan, airtanah atau sumber lain. Cairan tersebutkemudian mengisi rongga-rongga padasampah, dan bila kapasitasnya telahmelampaui kapasitas tekanan air darisampah, maka cairan tersebut akan keluardan mengekstraksi bahan organik dananorganik hasil proses fisika, kimia dan
biologis yang terjadi pada sampah(Tchobanoglous, 1993)Faktor-faktor yang mempengaruhi
komposisi lindi(www.portfolio.mvm.ed.ac.uk):1. Tipe material sampah yang dibuang ke
TPA2. Kondisi TPA meliputi pH, temperatur,
kelembaban, usia TPA dan iklim3. Karakteristik presipitasi yang memasuki
TPAPola umum dari pembentukan lindi
adalah sebagai berikut:1. presipitasi (P) jatuh di TPA dan
beberapa diantaranya akan mengalamirun off (RO)
2. beberapa dari presipitasi itumenginfiltrasi (I) permukaan
3. sebagian yang terinfiltrasi akanmenguap/evaporates (E) dari permukaandan atau transpires (T) melaluitumbuhan
4. sebagian proses infiltrasi akanmenyebabkan penurunan kandungankelembaban dalam tanah
5. sisa infiltrasi setalah proses E,T dan Ssudah mencukupi, bergerak kebawahmembentuk suatu percolate ( PERC )
dan pada akhirna akan membentuk lindiyang akan ditemui di dasar TPA.
(www.cepis-ops-oms.org)
METODOLOGI
Gambar 1Diagram Alir Tahapan Perencanaan
Sumber: Hasil Analisis, 2008
Mulai
Identifikasi Wilayah objek studi
Pengumpulan Data / Survey
1. Proses Administrasi
2. Studi Literatur
Data Primer Data Sekunder
- Data eksisting wilayah studi
(pengamatan terhadap lokasi
pengambilan lindi,
pengamatan terhadap lokasi
IPAL dan pengamatan kondisi
TPA)
- Data debit lindi
- Data kualitas lindi TPA
- Data administratif Kota
Surakarta
- Data kependudukan
- Data stasiun hujan, intensitas
hujan
- Peta TPA Putri Cempo, zona
TPA, sarana prasarana TPA
- Gambar IPAL eksisting
Pengolahan Data
- Pengolahan data debit
untuk perhitungan
dimensi IPAL
- Data kualitas lindi
- Evaluasi kondisi
instalasi pengolahan
lindi eksisting
- Merencanakan alternatif
pengolahan lindi serta
mendesain instalasi
pengolahan yang baru
- Menghitung besarnya
biaya yang dipelukan
untuk membangun
instalasi pengolahan
Evaluasi Instalasi eksisting
Perbaikan Instalasi Eksisting
Alternatif pengolahan
Desain instalasi pengolahan terpilih
Rencana Anggaran Biaya
Gambar instalasi
pengolahanSOP
Selesai
Tidak Memenuhi Kriteria
Memenuhi Kriteria
-
7/22/2019 Perhitungan TPA
3/5
Jurnal PRESIPITASI
Vol. 6 No.1 Maret 2009, ISSN 1907-187X
54
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengukuran DebitEvaluasi instalasi pengolah lindi akan
digunakan debit terbesar dari debit primer,yaitu: 30,24 m
3/hari = 0,35 l/detik. Perbedaan
debit lindi yang cukup jauh ini dikarenakantidak seluruh lindi akan mengalir menuju keinstalasi pengolahan, sebagian besar akanmengalir mengikuti topografi di TPA yangberagam.
Kondisi Eksisting Instalasi PengolahanLindi
Berubahnya sistem pengolahan sampahdi TPA Putri Cempo dari sistem SanitaryLandfil menjadi Open Dumpingmempengaruhi proses penyaluran lindi,karena lindi hanya mengalir mengikutikemiringan tanah.
Tidak setiap zona di TPA memilikiinstalasi pengolahan, sehingga seringkalilindi yang merupakan aliran permukaan yangberasal dari timbulan sampah mengalir kesungai tanpa adanya pengolahan terlebihdahulu.
Saat musim kemarau, lindi yang masukke instalasi pengolahan sangat sedikit,sehingga lindi hanya akan berada di bakpertama dan tertampung di bak ini selamamusim kemarau, sementara kondisi bakkedua kering.
Sebaliknya saat musim penghujan debityang masuk begitu besar, sehingga bak
pengumpul tidak mampu menahan laju aliranlindi. Akibatnya indi yang akan masuk ke bakpertama meluap dan tumpah ke tanah.
Untuk membandingkan waktu tinggaldan tinggi bak di atas, berikut ini adabeberapa kriteria desain dari waktu tinggaldan tinggi bak pengolahan sebagaipembanding (Tchobanoglous, G and F.LBurton, 2003):1. Bak anaerobik: td = 2-6 hari dan h = 2,5-
5 meter.2. Kolam fakultatif : td : 5 - 30 hari dan h :
1,2 2,4 meter.3. Kolam maturasi: td : 3 6 hari dan
h : 2 5 meter.Dari perbandingan waktu tinggal dapatdiketahui bahwa waktu tinggal eksisting padamasing-masing bak tidak ada yangmemenuhi kriteria desain.. Sedangkan untukketinggian bak, tinggi yang mendekati adalahkriteria desain dari kolam fakultatif. Tetapiuntuk meredesain instalasi perlu adanyaanalisis mengenai kualitas air lindi, agarketika dilakukan redesain, instalasi pengolah
air lindi tidak hanya mampu menampungdebit air lindi yang ada tetapi juga memilikikemampuan mengolah air lindi dengan baiksehingga diharapkan outlet dari instalasidapat memenuhi baku mutu.
Al ternat if Pengolahan LindiPemilihan alternatif pengolahan lindi
berdasarkan parameter lindi yang melebihibaku mutu. Dipilih satu buah alternatif yangakan direncanakan sebagai instalasipengolahan lindi TPA Putri Cempoberdasarkan pemilihan alternatif denganmetode scoring priority dan AHP.
Gambar 2Instalasi Pengolahan Lindi Baru Terpilih
TPA Putri CempoSumber: Hasil Analisa, 2009
Tabel 1 Hasil Perhitungan DimensiUnit-Unit Pengolah Lindi
KolamPanjang
(m)Lebar(m)
Tinggi(m)
Freeboard(m)
Anaerobik 1 5,5 5,5 1,5 0,5
Anaerobik 2 5,5 5,5 1,5 0,5
Fakultatif 1 16 5 1,5 0,2
Fakultatif 2 16 5 1,5 0,2
Maturasi 1 19 5 0,8 0,2
Maturasi 2 19 5 0,8 0,2
Wetland1 17 10,5 2 0,4
Wetland2 17 10,52
0,4
Perhitungan rencana anggaran biaya(RAB) merupakan suatu cara perhitunganharga satuan pekerjaan konstruksi yangdijabarkan per indeks bahan bangunan danupah kerja dengan harga bahan bangunandan upah pekerja berdasarkan standardaerah perencanaan untuk menyelesaikan
-
7/22/2019 Perhitungan TPA
4/5
Nurandani Hardyanti, Haryono Setiyo Huboyo
Evaluasi Instalasi Pengolahan Lindi
55
harga pekerjaan dari konstruksi tersebut.Dari perhitungan RAB diperoleh biayasebesar Rp. 325,420,000.00
KESIMPULAN
Besarnya debit yang dihasilkan olehzona 1 TPA Putri Cempo berdasarkanpengukuran di lapangan adalah sebesar30,24m
3/hari.
Dilakukan 2 kali pengambilan sampellindi, di musim kemarau dan di musimpenghujan. Parameter yang melebihi bakumutu yaitu, TDS, TSS, BOD, COD, logamberat ( Fe, Mn, Pb, Zn,Cu dan Ni) sertaamoniak.
Dari perbandingan waktu tinggal dapatdiketahui bahwa waktu tinggal eksisting padamasing-masing bak tidak memenuhi kriteriadesain, menyebabkan efluen dari instalasi
pengolahan masih berada di atas baku mutulimbah cair.
Unit pengolahan lindi TPA Putri Cempodirencanakan sebagai berikut, 2 buah bakanaerobik, 2 buah bak fakultatif, 2 buah bakmaturasi, serta wetland.
Besarnya biaya yang dibutuhkan adalah325,420,000.00 dengan rincian, biayapekerjaan persiapan sebesar Rp20,228,750.00, biaya pembuaatan bakanaerobic 2 Rp 11,553,124.41, biayapembuatan bak kontrol Rp 9,698,240.33,biaya pembuatan bak fakultatif Rp73.326,388.90, biaya pembuatan bak
maturasi sebesar Rp 33,114,268.77 danbiaya pembuatan wetland Rp147,914,883.67.
UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis mengucapkan terimakasih yangsebesar-besarnya kepada Tiasti Wening P.atas terselesaikannya penelitian ini dan ijinyang diberikan.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. 2007. Surakartadalam angka. Surakarta
Damanhuri, Enri. 1996. Teknik PembuanganAkhir. Bandung: Jurusan TeknikLingkungan ITB
Darmasetiawan, Martin. 2004. PerencanaanTempat Pembuangan Akhir (TPA).Jakarta: Ekamitra Engineering
Direktorat Penyehatan LingkunganPemukiman. 1993. Pedoman ProsesPengolahan Leachate. Jakarta :Departemen pekerjaan umum
Edward. A. Mc Bean. 1995. Solid WasteLandfill Engineering and Design.
Practice Hall PTREckenfelder, Wesley. 2000. Industriall Water
Polution Control third Edition.Singapore: McGraw Hill Companiesinc
Grady, Lesley, C.P., JR. and Lim, Henry, C.1980. Biological WastewaterTreatment. New York: John Willeyand Sons Inc.
Hammer, Mark J. 2004. Water andWastewater Technology. NewJersey: Person Prentice Hall
http://www.leachate.co.uk/html/an_introduction.html, diakses tanggal 5 Agustus
2008http://www.portfolio.mvm.ed.ac.uk/studentwebs/session4/7/Leachate.htm, diaksestanggal 5 Agustus 2008
Keputusan Menteri Negara LingkunganHidup Nomor 51 Tentang Baku MutuLimbah Cair Bagi Kegiatan Industri
Peavy, S Howard. Rowe, Donald R.Tchobanoglous, George. 1985.Environmental engineering.Singapore: McGraw Hill Companiesinc
Peraturan Daerah Jawa Tengah Nomor 10Tahun 2004 Tentang Standar
Kualitas Air dan Baku Mutu AirLimbah Bagi Kegiatan IndustriQasim, Syed R. 1985. Wastewater
Treatment Plants : Planning, Design,and Operation. Texas : Holt,Rinehart, and Winston
Reynolds, TD. 1982. Unit Operation andProcess in Environmentallengineering. Monterey: Brooks/ColeEngr.Division.
Sawyer,Clair N. Chemistry ForEnvironmental engineering andSciencs. New York : Mc Graw HillInc.
Tchobanoglous. 1993. Integrated SolidWaste Management EngineeringPrinciples and Management Issues.New York: Mc Graw Hill Inc.
www. anafio.multiply.com/reviews/item/3 -41k, diakses tanggal 12 Agustus2008
www.cepis-ops-oms.org/muwww/fulltext,diakses tanggal 12 Agustus 2008
-
7/22/2019 Perhitungan TPA
5/5
Jurnal PRESIPITASI
Vol. 6 No.1 Maret 2009, ISSN 1907-187X
56
www.epa.gov/OWM/mtb/chemical_precipitation.pdf, diakses tanggal 10Desember 2008
www.pedulisampah.org/mod.php?mod=publisher&op=printarticle&artid=24 - 67k,diakses tanggal 12 Agustus 2008