Perhitungan pelat lantai

8
Perhitungan pelat lantai (sederhana) part 1 JUL 26 Posted by sanggapramana 9 Votes Pelat lantai atap terbuat dari bahan beton Tebal = 10 cm Beban-beban yang bekerja pada pelat beton lantai atap tersebut dihitung setiap meter panjang(m 1 ) menjadi berat total pelat (q) dengan satuan t/ m 1 . Berat total pelat merupakan penjumlahan dari Berat sendiri pelat Beban hidup pada pelat Berat sendiri plafond Berat penutup aspal/ubin Adukan a) Berat sendiri pelat = 0,10 x 1 x 2,4 t/ m 1 = 0,240 t/ m 1 b) Beban hidup pada pelat = 0,150 t/ m 1 ( diambil beban hidup untuk lantai ) c) Berat sendiri plafond = 0,018 t/ m 1 d) Berat penutup aspal/ubin = ( ketebalan 2 cm ) = 2 x ( 21 + 24 ) = 0,090 t/ m 1 ( angka 21 dan 24 diperoleh dari PMI 1971 ). Jadi, berat total pelat adalah 0,498 t/ m 1 MOMEN Selain beban dari pelat atap juga bekerja momen-momen sehingga perlu dihitung. Momen adalah gaya atau beban yang bekerja pada suatu benda kemudian dikalikan jarak, sehingga satuan untuk momen adalah ton meter ( tm ). Bekerjanya gaya selalu tegak lurus terhadap jarak. Sebagai missal, di suatu perumahan terdapat portal untuk menyaring agar kendaraan-kendaraan dengan tinggi tertentulah yang hanya dapat melewati portal tersebut, jika kita berjalan di atas portal tersebut, bila sudah sampai ditengah bentang maka portal akan semakin lentur.Kelenturan portal maximum terdapat ditengah-tengah portal diantara 2 tiang,Dalam

description

pelat lantai

Transcript of Perhitungan pelat lantai

Page 1: Perhitungan pelat lantai

Perhitungan pelat lantai (sederhana) part 1JUL 26

Posted by sanggapramana      9 Votes

Pelat lantai atap terbuat dari bahan beton

Tebal = 10 cm

Beban-beban yang bekerja pada pelat beton lantai atap tersebut dihitung setiap

meter panjang(m1)

menjadi berat total pelat (q) dengan satuan   t/ m1 .

Berat total pelat merupakan penjumlahan dari Berat sendiri pelat

Beban hidup pada pelat

Berat sendiri plafond

Berat penutup aspal/ubin

Adukana) Berat sendiri pelat = 0,10 x 1 x 2,4 t/ m1 = 0,240 t/ m1

b)      Beban hidup pada pelat = 0,150 t/ m1 ( diambil beban hidup untuk lantai )c) Berat sendiri plafond = 0,018 t/ m1

d)     Berat penutup aspal/ubin = ( ketebalan 2 cm ) = 2 x ( 21 + 24 ) = 0,090 t/

m1 ( angka 21 dan 24 diperoleh dari PMI 1971 ).

Jadi, berat total pelat adalah 0,498 t/ m1

MOMEN

Selain beban dari pelat atap juga bekerja momen-momen sehingga perlu dihitung.

Momen adalah gaya atau beban yang bekerja pada suatu benda kemudian dikalikan

jarak, sehingga satuan untuk momen adalah ton meter ( tm ). Bekerjanya gaya

selalu tegak lurus terhadap jarak.

Sebagai missal, di suatu perumahan terdapat portal untuk menyaring agar

kendaraan-kendaraan dengan tinggi tertentulah yang hanya dapat

melewati portal tersebut, jika kita berjalan di atas portal tersebut, bila

sudah sampai ditengah bentang maka portal akan semakin

lentur.Kelenturan portal maximum terdapat ditengah-tengah portal

diantara 2 tiang,Dalam istilah teknik tengah balok portal itu

adalah  lapangan  . Lenturan inilah yang dinamakan momen lapangan

maximum ( Mlap.Max ) dengan satuan ton meter ( tm ). Itulah sebabnya dalam

perhitungan konstruksi beton, momen tersebut akan menimbulkan

Page 2: Perhitungan pelat lantai

pembesian sebagai penahan lentur. Adanya momen akan berakibat suatu

bangunan lama kelamaan runtuh.

Pada saat kita berdiri di atas sautu tiang atau dalam istilah teknik dinamakan

tumpuan maka mengalami pembebanan adalah tiang. Bila tiang tersebut dari beton

maka tiang hanya menerima daya tekan murni sehingga tidak diperlukan

pembesian. Hal ini sesuai dengan sifat beton yang kuat terhadap daya tekan, tetapi

lemah terhadap daya tarik. Namun, kenyataannya gaya yang bekerja pada tiang

selalu terdapat jarak dari pusat penampang tiang sehingga menimbulkan momen.

OLeh karena itu, tiang beton perlu pembesian.

1. Pelat Tipe A

Page 3: Perhitungan pelat lantai

Pelat tipe A ini adalah pelat lantai yang terjepit pada ke-empat sisinya, dengan sisi

panjang nya (ly) = 4 meter, dan panjang sisi lebar nya (lx) = 2,5 meter, sehingga

ly/lx = 1,6

Nilai ly/lx ini dicari untuk mendapatkan momen yang sesuai dengan tabel 13.32. PBI

1971

Menghitung Pembesian Pelat

Untuk menghitung pembesian pelat tipe A, perlu dihitung momen-momen pada pelat

tersebut.Dalam menghitung momen pelat, jarak terhadap gaya atau beban yang ada

dihitung langsung ke arah x dan arah y.Dengan demikian, penghitungan momen

pada pelat lantai digunakan tabel 13.32.2 dari PBI 1971. Dengan ly/lx = 1,6 maka

diperoleh

Momen ke arah x ( Mlx)         = – Mtx            = 0,058 * q * lx2

= 0,058 * 0,498 * 2,52

= 0,181 tm

Momen kea rah y (Myx)         = -Mty            = 0,036 * q * lx2

= 0,036 * 0,498 * 2,52

= 0,112 tm

Keterangan :

Arah x = perhitungan ke arah lebar pelat

Arah y = perhitungan ke arah panjang pelat

Mlx       = momen lapangan ke arah x

Mtx       = momen tumpuan ke arah x

Mly       = momen lapangan ke arah y

Mty      = momen tumpuan ke arah y

Dari pembebanan pelat lantai atap yang sudah dihitung momennya tersebut, dapat

dihitung besi yang akan digunakan untuk pelat tersebut. Pembesian pelat ini

dihitung per meter panjang (m1).Sementara momen ke arah x (Mlx) = 0,181

kgm.Namun, sebelum menghitung pembesian tersebut perhatikan gambar denah

pembesian pelat atap.

Tebal pelat bersih (h) diperoleh dengan rumus berikut :

h= ht – d

= 10 – 1/10 ht

= 10 – 8  = 8 cm

Page 4: Perhitungan pelat lantai

Denah pembesian pelat

Selanjutnya dihitung dahulu perbandingan antara tegangan baja tarik dan n kali

tegangan tekan beton di serat yang paling tertekan pada keadaan

seimbang.Tujuannya untuk pembesian dengan ketentuan

Untuk mendapatkan pembesian pelat ruang dapur tersebut digunakan perhitungan

lentur dengan cara “n” sebagai berikut :

Page 5: Perhitungan pelat lantai

Ber

dasarkan PBI 1971 disebutkan bahwa tulangan minimum pelat ialah :

A min = 0,25 * b * ht

= 0,25 * 100 * 10

= 2,5 cm2

Bila menggunakan tulangan 8 mm atau 0,8 cm, maka luas penampang tulangan

adalah :

Page 6: Perhitungan pelat lantai

A = 0,25 * pi * d2

= 0,25 * 3,14 * 0,82

= 0,502 cm2

Catatan : Menurut ketentuan, untuk rumah tinggal digunakan tulangan 8 mm,

sedangkan ruko 10 mm dan untuk gedung bertingkat banyak seperti perkantoran

dan pertokoan 10 – 12 mm ( tergantung luas pelat dan besar kecilnya beban-beban

yang bekerja pada pelat tersebut )

Banyaknya tulangan

Pelat Tipe B

Pelat Tipe B pada konstruksi ini merupakan pelat yang terjepit elastis pada ketiga

sisinya dengan sisi panjang (ly) = 4 meter dan sisi pendek (lx) = 0,8 meter.

Sehingga ly/lx = 5

Dari tabel PBI 1971 diperoleh perhitungan momen sebagai berikut :

–>  Arah x =  Mlx  = -Mtx  = 0,054 * q * lx2

= 0,054 * 0,498 * 0,82

= 0,017 tm

–>  Arah y =  Mly  = 0,019 * q * lx2

= 0,019 * 0,498 * 0,82

Page 7: Perhitungan pelat lantai

= 0,006 tm

–> – Mty = 0,056 * q * lx2

=0,056 * 0,498 * 0,82

= 0,018 tm

Dengan demikian, pembesian pelat tipe B ini adalah sebagai berikut :

Arah x = Mlx = -Mtx = 0,017 tm = 17 kgm (Momen kecil)

Arah y = Mly = 0,006 tm = 6 kgm (Momen kecil)

dan -Mty = 0,018 tm – 18 kgm