PERHITUNGAN LAPIS PERKERASAN JALAN BARU

24
HASIL SURVEY LALU LINTAS HARIAN RATA-RATA a. Data-data No . Jenis kendaraan Jumlah kendaraan 1. 2. 3. 4. 5. 6. Mobil penumpang (2 ton) Bus kecil (5 ton) Bus besar (8 ton) Truck 2 as (13 ton) Truck 3 as (20 ton) Truck 5 as (30 ton) 15559 kendaraan 1423 kendaraan 2511 kendaraan 2348 kendaraan 790 kendaraan 430 kendaraan LHR 2007 23061 kend/hr/4lajur I LALU LINTAS TINGGI Rencanakan ketebalan perkerasan ruas jalan dengan data lalulintas / LHR (Average Daily Traffic) pada tahun 2007 sebagaimana terlampir, sedangkan data yang lain adalah: Jumlah lajur dan arah : 4 lajur dan 2 arah Klasifikasi jalan : Arteri Umur rencana : 12 tahun dengan i per tahun : 4 % Waktu pelaksanaan : 3 tahun dengan i per tahun 3 % Iklim : 900 mm/tahun dengan landai jalan : <6 % CBR tanah dasar : 5 % Bahan-bahan perkerasan : Surface course : HRA (a 1 ) = 0,40

Transcript of PERHITUNGAN LAPIS PERKERASAN JALAN BARU

Page 1: PERHITUNGAN LAPIS PERKERASAN JALAN BARU

HASIL SURVEY

LALU LINTAS HARIAN RATA-RATA

a. Data-data

No. Jenis kendaraan Jumlah kendaraan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Mobil penumpang (2 ton)

Bus kecil (5 ton)

Bus besar (8 ton)

Truck 2 as (13 ton)

Truck 3 as (20 ton)

Truck 5 as (30 ton)

15559 kendaraan

1423 kendaraan

2511 kendaraan

2348 kendaraan

790 kendaraan

430 kendaraan

LHR 2007 23061 kend/hr/4lajur

I LALU LINTAS TINGGI

Rencanakan ketebalan perkerasan ruas jalan dengan data lalulintas / LHR (Average

Daily Traffic) pada tahun 2007 sebagaimana terlampir, sedangkan data yang lain

adalah:

Jumlah lajur dan arah : 4 lajur dan 2 arah

Klasifikasi jalan : Arteri

Umur rencana : 12 tahun dengan i per tahun : 4 %

Waktu pelaksanaan : 3 tahun dengan i per tahun 3 %

Iklim : 900 mm/tahun dengan landai jalan : <6 %

CBR tanah dasar : 5 %

Bahan-bahan perkerasan :

Surface course : HRA (a1) = 0,40

Base caourse : Lapen (a2) = 0,23

Subbase caourse : Batu pecah (CBR 100) (a3) = 0,13

Jenis jalan : jalan arteri

Data-data :

No Jenis kendaraan Beban kendaraan Jumlah kendaraan

1. Mobil penumpang ( 1+1 ) ton 15559 kendaraan

Page 2: PERHITUNGAN LAPIS PERKERASAN JALAN BARU

2.

3.

4.

5.

6.

Bus kecil

Bus besar

Truck 2 as

Truck 3 as

Truck 5 as

( 2+3 ) ton

( 3+5 ) ton

( 5+8 ) ton

( 6+(2x7) ) ton

( 6+(2x7)+5+5 ) ton

1423 kendaraan

2511 kendaraan

2348 kendaraan

790 kendaraan

430 kendaraan

LHR 2007 23061 kend/hr/4lajur

Penyelesaian

1. LHR pada tahun 2010 ( awal umur rencana ) sebagai berikut :

Rumus : (1+i)n

No Jenis kendaraan Jumlah kendaraan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Mobil penumpang (2 ton)

Bus kecil (5 ton)

Bus besar (8 ton)

Truck 2 as (13 ton)

Truck 3 as (20 ton)

Truck 5 as (30 ton)

15559 (1+0,03)3

1423 (1+0,03)3

2511 (1+0,03)3

2348 (1+0,03)3

790 (1+0,03)3

430 (1+0,03)3

17001,7kendaraan

1554,9 kendaraan

2743,8 kendaraan

2565,7 kendaraan

863,25kendaraan

469,87 kendaraan

2. LHR pada tahun 2022 ( akhir umur rencana ) sebagai berikut :

Rumus : (1+i)n

No Jenis kendaraan Jumlah kendaraan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Mobil penumpang (2 ton)

Bus kecil (5 ton)

Bus besar (8 ton)

Truck 2 as (13 ton)

Truck 3 as (20 ton)

Truck 5 as (30 ton)

17001,7 (1+0,04)12

1554,9 (1+0,04)12

2743,8 (1+0,04)12

2565,7 (1+0,04)12

863,25 (1+0,04)12

469,87 (1+0,04)12

27220,3 kendaraan

2489,4 kendaraan

4392,9 kendaraan

4107,77 kendaraan

1382,09 kendaraan

752,28 kendaraan

3. Menghitung angka ekivalen (E) masing-masing kendaraan sebagai berikut :

Angka ekivalensi dari daftar III

NoJenis

kendaraanBeban kendaraan Angka ekivalensi

1. MP ( 1+1 ) ton 0,0002+0,0002 = 0,0004

Page 3: PERHITUNGAN LAPIS PERKERASAN JALAN BARU

2.

3.

4.

5.

6.

Bus kecil

Bus besar

Truck 2 as

Truck 3 as

Truck 5 as

( 2+3 ) ton

( 3+5 ) ton

( 5+8 ) ton

( 6+(2x7) ) ton

( 6+(2x7)+5+5 ) ton

0,0036+0,0183 = 0,0219

0,0183+0,1410 = 0,1593

0,1410+0,9238 = 1,0648

0,2923+0,7452 = 1,0375

0,2923+0,7452+0,1410+0,1410 = 1,3195

4. Menghitung lintas ekivalen permulaan (LEP) sebagai berikut :

Rumus : LEP = ∑ j=1

nLHR j x C j x E j

Digunakan LHR pada tahun 2010

Dari daftar II (jalan 4 lajur 2 arah) diperoleh koefisien distribusi kend (c) :

Kendaraan ringan : 0,30

Kendaraan berat : 0,45

No Jenis kendaraan Perhitungan LEP

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Mobil penumpang (2 ton)

Bus kecil (5 ton)

Bus besar (8 ton)

Truck 2 as (13 ton)

Truck 3 as (20 ton)

Truck 5 as (30 ton)

17001,7x 0,30 x 0,0004 = 2,04

1554,9 x 0,45 x 0,0219 = 15,32

2743,8 x 0,45 x 0,1593 = 196,7

2565,7 x 0,45 x 1,0648 = 1229,4

863,25 x 0,45 x 1,0375 = 403,03

469,87 x 0,45 x 1,3195 = 278,99

LEP = 2125,48

5. Menghitung lintas ekivalen akhir (LEA) sebagai berikut :

Rumus : LEA = ∑ j=1

nLHR j x C j x E j

Digunakan LHR pada tahun 2022

No Jenis kendaraan Perhitungan LEA

1.

2.

Mobil penumpang (2 ton)

Bus kecil (5 ton)

27220,3 x 0,30 x 0,0004 = 3,27

2489,4 x 0,45 x 0,0219 = 24,54

Page 4: PERHITUNGAN LAPIS PERKERASAN JALAN BARU

3.

4.

5.

6.

Bus besar (8 ton)

Truck 2 as (13 ton)

Truck 3 as (20 ton)

Truck 5 as (30 ton)

4392,9 x 0,45 x 0,1593 = 314,9

4107,77 x 0,45 x 1,0648 = 1968,3

1382,09 x 0,45 x 1,0375 = 645,26

752,28 x 0,45 x 1,3195 = 446,69

LEA = 3402,96

6. Menghitung lintas ekivalen tengah ( LET) sebagai berikut :

Rumus : LET = ½ ( LEP + LEA )

LET2022 = ½ ( LEP + LEA )

= ½ ( 2125,48+ 3402,96 )

= 2764,22

7. Menghitung lintas ekivalen rencana ( LER) sebagai berikut :

Rumus : LER = LET x UR/10

LER2018 = LET2022 x UR/10

= 2764,22 x ( 12/10 )

= 3317,06

8. Mencari nilai indek tebal perkerasan ( ITP ) sebagai berikut :

CBR tanah dasar = 5 %, diperoleh DDT = 4,8 ( pada gambar I)

Faktor regional (FR)

Iklim : 900 mm/tahun dengan landai jalan : <6 %

Diperoleh faktor regional (FR) = 1,5 (Daftar IV)

Indeks permukaan pada akhir umur rencana (IP)

LER = 3317,06 jenis jalan arteri

Diperoleh IPt = 2,5 ( Daftar V )

Indek permukaan awal umur rencana (IPo)

Perkerasan permukaan : Hot Rolled Asphalt

Diperoleh IPo = 3,9 – 3,5

Maka dari nomogram 2, lampiran 1 (2) diperoleh ITP12 = 8

9. Menetapkan tebal perkerasan

Page 5: PERHITUNGAN LAPIS PERKERASAN JALAN BARU

Surface course : Hot Rolled Asphalt (a1) = 0,30

Base caourse : Lapen (a2) = 0,23

Subbase caourse : Batu pecah A (CBR 100) (a3) = 0,13

CBR tanah dasar : 5 %

UR : 12 tahun

ITP = a1D1 + a2D2 + a3D3

8 = 0,3 . D1 + 0,23 . 20 + 0,13. 10

8 = 0,3 . D1 + 5,9

D1 = 7 cm

Susunan perkerasan

Surface course : Hot Rolled Asphalt (a1) = 7 cm

Base caourse : Lapen (a2) = 20 cm

Subbase caourse : Batu pecah A (CBR 100) (a3) = 10 cm

I I PERENCANAAN PERKUATAN JALAN LAMA

( Pelapisan Tambahan / Overlay )

Apabila pada akhir umur rencana jalan perlu diberikan lapis tambahan, tentukan

kebutuhan lapis tambahan jika diketahui data sebagai berikut :

Umur rencana lapis tambahan = 12 tahun dengan i = 3 %

Data test pit diperoleh :

No Susunan perkerasan Tebal (cm) Kondisi lapisan

Page 6: PERHITUNGAN LAPIS PERKERASAN JALAN BARU

1.

2.

3.

Hot Rolled Asphalt

Lapen

Batu Pecah kelas A

Crack halus

Crack sedang

PI : <6 %

Data lalulintas / LHR tahun 2022 adalah :

No Jenis kendaraan Beban kendaraan Jumlah kendaraan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Mobil penumpang

Bus kecil

Bus besar

Truck 2 as

Truck 3 as

Truck 5 as

2 ton

5 ton

8 ton

13 ton

20 ton

30 ton

15559 kendaraan

1423 kendaraan

2511 kendaraan

2348 kendaraan

790 kendaraan

430 kendaraan

Penyelesaian

1. LHR pada tahun 2034 ( awal umur rencana ) sebagai berikut :

Rumus : (1+i)n

No Jenis kendaraan Jumlah kendaraan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Mobil penumpang (2 ton)

Bus kecil (5 ton)

Bus besar (8 ton)

Truck 2 as (13 ton)

Truck 3 as (20 ton)

Truck 5 as (30 ton)

15559 (1+0,03)12

1423 (1+0,03)12

2511 (1+0,03)12

2348 (1+0,03)12

790 (1+0,03)12

430 (1+0,03)12

22183,4 kendaraan

2028,86 kendaraan

3580,08 kendaraan

3347,69 kendaraan

1126,35 kendaraan

613,08 kendaraan

2. Menghitung angka ekivalen (E) masing-masing kendaraan sebagai berikut :

Angka ekivalensi dari daftar III

NoJenis

kendaraanBeban kendaraan Angka ekivalensi

1.

2.

3.

4.

5.

MP

Bus kecil

Bus besar

Truck 2 as

Truck 3 as

( 1+1 ) ton

( 2+3 ) ton

( 3+5 ) ton

( 5+8 ) ton

( 6+(2x7) ) ton

0,0002+0,0002 = 0,0004

0,0036+0,0183 = 0,0219

0,0183+0,1410 = 0,1593

0,1410+0,9238 = 1,0648

0,2923+0,7452 = 1,0375

Page 7: PERHITUNGAN LAPIS PERKERASAN JALAN BARU

6. Truck 5 as ( 6+(2x7)+5+5 ) ton 0,2923+0,7452+0,1410+0,1410 = 1,3195

3. Menghitung lintas ekivalen permulaan (LEP) sebagai berikut :

Rumus : LEP = ∑ j=1

nLHR j x C j x E j

Digunakan LHR pada tahun 2022

Dari daftar II (jalan 4 lajur 2 arah) diperoleh koefisien distribusi kend (c) :

Kendaraan ringan : 0,30

Kendaraan berat : 0,45

No Jenis kendaraan Perhitungan LEP

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Mobil penumpang (2 ton)

Bus kecil (5 ton)

Bus besar (8 ton)

Truck 2 as (13 ton)

Truck 3 as (20 ton)

Truck 5 as (30 ton)

15559 x 0,30 x 0,0004 = 1,87

1423 x 0,45 x 0,0219 = 14,02

2511 x 0,45 x 0,1593 = 173,9

2348 x 0,45 x 1,0648 = 1125,06

790 x 0,45 x 1,0375 = 368,83

430 x 0,45 x 1,3195 = 255,32

LEP = 1939

4.

5. Menghitung lintas ekivalen akhir (LEA) sebagai berikut :

Rumus : LEA = ∑ j=1

nLHR j x C j x E j

Digunakan LHR pada tahun 2034

No Jenis kendaraan Perhitungan LEA

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Mobil penumpang (2 ton)

Bus kecil (5 ton)

Bus besar (8 ton)

Truck 2 as (13 ton)

Truck 3 as (20 ton)

Truck 5 as (30 ton)

22183,4 x 0,30 x 0,0004 = 2,66

2028,86 x 0,45 x 0,0219 = 19,99

3580,08 x 0,45 x 0,1593 = 256,64

3347,69 x 0,45 x 1,0648 = 1604,08

1126,35 x 0,45 x 1,0375 = 525,7

613,08 x 0,45 x 1,3195 = 364,03

LEA = 2773,10

Page 8: PERHITUNGAN LAPIS PERKERASAN JALAN BARU

6. Menghitung lintas ekivalen tengah ( LET) sebagai berikut :

Rumus : LET = ½ ( LEP + LEA )

LET2026 = ½ ( LEP + LEA )

= ½ ( 1939 + 2773,10 )

= 2356,05

7. Menghitung lintas ekivalen rencana ( LER) sebagai berikut :

Rumus : LER = LET x UR/10

LER2034 = LET2026 x UR/10

= 2356,05 x ( 12/10 )

= 2827,26

7. Mencari nilai indek tebal perkerasan ( ITP ) sebagai berikut :

CBR tanah dasar = 5 %, diperoleh DDT = 4,8 ( pada gambar I)

Faktor regional (FR)

Iklim : 900 mm/tahun dengan landai jalan : <6 %

Diperoleh faktor regional (FR) = 1,5 (Daftar IV)

Indeks permukaan pada akhir umur rencana (IP)

LER = 2827,26 dan jenis jalan arteri

Diperoleh IPt = 2,5 ( Daftar V )

Indek permukaan awal umur rencana (IPo)

Perkerasan permukaan : Hot Rolled Asphalt

Diperoleh IPo = 3,9 – 3,5

Maka dari nomogram 2, lampiran 1 (2) diperoleh ITP12 = 8

8. Menetapkan tebal lapis tambahan :

kekuatan jalan lama :

Hot Rolled Asphalt, 12 cm = 80 % x 7 x 0,3 = 1,68

Lapen, 20 cm = 60 % x 20 x 0,23 = 2,76

Batu Pecah kelas A (CBR 100), 10 cm = 100 % x 10 x 0,13 = 1,3

ITP ada = 5,74

Page 9: PERHITUNGAN LAPIS PERKERASAN JALAN BARU

UR = 12 tahun

Δ ITP12 = ITP12 – ITP ada

= 8 – 5,74

= 2,26

Δ ITP12 = a1. D1

2,26 = 0,3 . D1

D1 = 7,53 ≈ 7,5 cm ( Hot Rolled Asphalt )

LAMPIRAN – LAMPIRAN

1. Jumlah jalur dan koefisien distribusi kendaraan ( c )

Daftar I

Jumlah Lajur Berdasarkan Lebar Perkerasan

Lebar perkerasan (L) Jumlah lajur (n)

L < 5,50 m

5,50 m ≤ L < 8,25 m

8,25 m ≤ L < 11,25 m

11,25 m ≤ L < 15,00 m

15,00 m ≤ L < 18,75 m

18,75 m ≤ L < 22,00 m

1 lajur

2 lajur

3 lajur

4 lajur

5 lajur

6 lajur

Page 10: PERHITUNGAN LAPIS PERKERASAN JALAN BARU

( Sumber : Petunjuk perencanaan tebal perkerasan lentur jalan raya dengan metode

analisa komponen )

Daftar II

Koefisien Distribusi Kendaraan ( C )

Jumlah

lajur

Kendaraan ringan* ) Kendaraan berat * * )

1 arah 2 arah 1 arah 2 arah

1 lajur

2 lajur

3 lajur

4 lajur

5 lajur

6 lajur

1,00

0,60

0,40

-

-

-

1,00

0,50

0,40

0,30

0,25

0,20

1,00

0,70

0,50

-

-

-

1,00

0,50

0,475

0,45

0,425

0,40

* ) berat total < 5 ton, misalnya : mobil penumpang, pick up, mobil hantar.* * ) berat total ≥ 5 ton, misalnya : bus, truk, traktor, semi trailler, trailler.

( Sumber : Petunjuk perencanaan tebal perkerasan lentur jalan raya dengan metode

analisa komponen)

2. Angka ekivalen (E) beban sumbu kendaraan.

Daftar III

Angka Ekivalen (E) Beban Sumbu Kendaraan

Benban Sumbu Angka Ekivalen

Kg Lb Sumbu Tunggal Sumbu Ganda

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

8160

9000

10000

11000

12000

2205

4409

6614

8818

11023

1328

12432

17637

18000

19841

22046

24251

26455

0,0002

0,0016

0,0183

0,0577

0,1410

0,2923

0,5415

0,9238

1,0000

1,4798

2,2555

3,3022

4,6770

-

0,0003

0,0016

0,0050

0,0121

0,0251

0,0466

0,0794

0,0860

0,1273

0,1940

0,2840

0,4022

Page 11: PERHITUNGAN LAPIS PERKERASAN JALAN BARU

13000

14000

15000

16000

28660

30864

33069

35276

6,4419

8,6647

11,4184

14,7815

0,5540

0,7452

0,9820

1,2712

( Sumber : Petunjuk perencanaan tebal perkerasan lentur jalan raya dengan metode

analisa komponen )

3. Faktor regional (FR)

Page 12: PERHITUNGAN LAPIS PERKERASAN JALAN BARU

Gambar 1

Korelasi DDT dan CBR

Daftar IV

Faktor Regional (FR)

Kelandaian I

(<6%)

Kelandaian II

(6-10%)

Kelandaian III

(> 10%)

% kendaraan berat % kendaraan berat % kendaraan berat

≤ 30 % > 30 % ≤ 30 % > 30 % ≤ 30 % > 30 %

Iklim I

< 900 mm/th0,5 1,0-1,5 1,0 1,5-2,0 1,5 2,0-2,5

Iklim II

> 900 mm/th1,5 2,0-2,5 2,0 2,5-3,0 2,5 3,0-35

Catatan : Pada bagian-bagian jalan tertentu, seperti persimpangan, pemberhentian

atau tikungan tajam (jari-jari 30 m) FR ditambah dengan 0,5. pada daerah

rawa-rawa FR ditambah dengan 1,0.

( Sumber : Petunjuk perencanaan tebal perkerasan lentur jalan raya dengan metode

analisa komponen )

4. Indeks permukaan (IP)

Daftar V

Indeks permukaan pada akhir umur rencana (IP)

LER = Lintas Ekivalen Klasifikasi jalan

Page 13: PERHITUNGAN LAPIS PERKERASAN JALAN BARU

Rencana * ) Lokal Kolektor Arteri Tol

< 10

10 – 100

100 – 1000

> 1000

1,0-1,5

1,5

1,5-2,0

-

1,5

1,5-2,0

2,0

2,0-2,5

1,5-2,0

2,0

2,0-2,5

2,5

-

-

-

2,5

* ) LER dalam satuan angka ekivalen 8,16 ton beban tunggal.

Cacatan : Pada proyek-proyak penunjang jalan, JAPAT / jalan murah atau jalan

darurat maka IP dapat diambil 1,0.

( Sumber : Petunjuk perencanaan tebal perkerasan lentur jalan raya dengan metode

analisa komponen )

Daftar VI

Indeks Permukaan Pada Awal Umur Rencana (IPo)

Jenis lapis perkerasan IPoRoughness * )

(mm/km)

LASTON

LASBUTAG

HRA

BURDA

BURTU

LAPEN

LATASBUM

BURAS

LATASIR

JALAN TANAH

JALAN KERIKIL

≥ 4

3,9 – 3,5

3,9 – 3,5

3,4 – 3,0

3,9 – 3,5

3,4 – 3,0

3,9 – 3,5

3,4 – 3,0

3,4 – 3,0

2,9 – 2,5

2,9 – 2,5

2,9 – 2,5

2,9 – 2,5

≤ 2,4

≤ 2,4

≤ 1000

> 1000

≤ 2000

> 2000

≤ 2000

> 2000

< 2000

< 2000

≤ 3000

> 3000

( Sumber : Petunjuk perencanaan tebal perkerasan lentur jalan raya dengan metode

analisa komponen)

5. Koefisien kekuatan relative ( a )

Daftar VII

Page 14: PERHITUNGAN LAPIS PERKERASAN JALAN BARU

Koefisien kekuatan relative ( a )

Koefisien kekuatan relatif Kekuatan bahan

Jenis bahana1 a2 a3

MS

(kg)

Kt

(kg/cm)

CBR

(%)

0,40

0,35

-

-

-

-

744

590

-

-

-

-Laston

Lanjutan Daftar VII

Koefisien kekuatan relative ( a )

Koefisien kekuatan relatif Kekuatan bahan

Jenis bahana1 a2 a3

MS

(kg)

Kt

(kg/cm)CBR (%)

0,32

0,30

0,35

0,31

0,28

0,26

0,30

0,26

0,25

0,20

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

0,28

0,26

0,24

0,23

0,19

0,15

0,13

0,15

0,13

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

454

340

744

590

454

340

340

340

-

-

590

454

340

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

22

18

22

18

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Laston

Lasbutag

HRA

Aspal Macadam

Lapen (mekanis)

Lapen (manual)

Laston atas

Lapen (mekanis)

Lapen (manual)

Stab. Tanah dengan

semen

Stab. Tanah dengan

kapur

Page 15: PERHITUNGAN LAPIS PERKERASAN JALAN BARU

Lanjutan Daftar VII

Koefisien kekuatan relative ( a )

Koefisien kekuatan relatif Kekuatan bahan

Jenis bahana1 a2 a3

MS

(kg)

Kt

(kg/cm)

CBR

(%)

-

-

-

-

-

-

-

0,14

0,13

0,12

-

-

-

-

-

-

-

0,13

0,12

0,11

0,10

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

100

80

60

70

50

30

20

Batu pecah (kls A)

Batu pecah (kls B)

Batu pecah (kls C)

Sirtu/pitrun (kls A)

Sirtu/pitrun (kls B)

Sirtu/pitrun (klsC)

Tanah/lempung

kepasiran

Catatan : kuat tekan stabilitas tanah dengan semen diperiksa pada hari ke 7 . kuat

tekan stabilitas tanah dengan kapur diperiksa pada hari ke 21.

( Sumber : Petunjuk perencanaan tebal perkerasan lentur jalan raya dengan metode

analisa komponen)

6. Batas-batas minimum tebal lapisan perkerasan

Daftar VIII

Batas-batas minimum tebal lapisan perkerasan

1. lapis permukaan :

ITP Tebal Minimum (cm) Bahan

< 3,00

3,00 – 6,70

6,71 – 7,49

5

5

7,5

Lapis pelindung : (Buras/Burtu/Burda)

Lapen/Aspal Macadam, HRA, Lasbutag,

Laston.

Lapen/Aspal Macadam, HRA, Lasbutag,

Laston

Lanjutan Daftar VIII

Batas-batas minimum tebal lapisan perkerasan

1. lapis permukaan :

Page 16: PERHITUNGAN LAPIS PERKERASAN JALAN BARU

ITP Tebal Minimum (cm) Bahan

7,50 – 9,99

≥ 10,00

7,5

10

Lasbutag, Laston

Laston

( Sumber : Petunjuk perencanaan tebal perkerasan lentur jalan raya dengan metode

analisa komponen)

2. Lapis Pondasi :

ITP Tebal Minimum (cm) Bahan

< 3.00

3,00 – 7,49

7,50 – 9,99

10 – 12,14

≥ 12,25

15

20 * )

10

20

15

20

25

Batu pecah, stabilitas tanah dengan semen,

stabilitas tanah dengan kapur.

Batu pecah, stabilitas tanah dengan semen,

stabilitas tanah dengan kapur.

Laston atas

Batu pecah, stabilitas tanah dengan semen,

stabilitas tanah dengan kapur, pondasi macadam.

Laston atas.

Batu pecah, stabilitas tanah dengan semen,

stabilitas tanah dengan kapur, pondasi macadam,

lapen, laston atas.

Batu pecah, stabilitas tanah dengan semen,

stabilitas tanah dengan kapur, pondasi macadam,

lapen, laston atas.

* ) batas 20 cm tersebut dapat diturunkan menjadi 15 cm bila untuk pondasi

bawah digunakan material berbutir kasar.

( Sumber : Petunjuk perencanaan tebal perkerasan lentur jalan raya dengan metode

analisa komponen)

3. Lapis pondasi bawah :

Untuk setiap nilai ITP bila digunakan pondasi bawah, tebal minimum adalah 10 cm.

( Sumber : Petunjuk perencanaan tebal perkerasan lentur jalan raya dengan metode

analisa komponen)

7. Pelapisan tambahan

Daftar IX

Nilai kondisi perkerasan jalan

Page 17: PERHITUNGAN LAPIS PERKERASAN JALAN BARU

1. lapis permukaan :

Umumnya tidak retak, hanya sedikit deformasi pada

jalur roda……………………………….……………………….90 – 100 %

Terlihat retak halus, sedikit deformasi pada jalur roda

namun masih tetap stabil………………………………………...70 – 90 %

Retak sedang, beberapa deformasi pada jalur roda,

pada dasarnya masih menunjukkan kestabilan…..……………....50 – 70 %

Retak banyak, demikian juga derformasi pada jalur

roda, menunjukkan gejala ketidak stabilan………………………30 – 50 %

2. Lapis pondasi :

a. Pondasi aspal beton atau penetrasi macadam

umumnya tidak retak……………………………………………90 – 100 %

Terlihat retak halus namun masih tetap stabil…………………70 – 100 %

Retak sedang, pada dasarnya masih menunjukkan

kestabilan…………………………………………………………50 – 70 %

Retak banyak, menunjukkan gejala ketidak stabilan…………….30 – 50 %

b. Stabilisasi tanah dengan semen atau kapur :

Indek plastisitas (plasticity index = PI) ≤ 10………………… 70 – 100 %

c. Pondasi macadam atau batu pecah :

Indek plastisitas (plasticity index = PI) ≤ 6………………… 80 – 100 %

3. Lapis pondasi bawah :

Indek plastisitas (plasticity index = PI) ≤ 6………………… 90 – 100 %

Indek plastisitas (plasticity index = PI) > 6…………………… 70 – 90 %

8. Nomogram

Page 18: PERHITUNGAN LAPIS PERKERASAN JALAN BARU

Nomogram 1 (2)