Perforasi Membran Timpani

11
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERFORASI MEMBRAN TIMPANI

description

Perforasi Membran Timpani

Transcript of Perforasi Membran Timpani

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERFORASI MEMBRAN TIMPANI

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERFORASI MEMBRAN TIMPANI

DEFINISIPerforasi atau hilangnya sebagian jaringan dari membran timpani yang menyebabkan hilangnya sebagian atau seluruh fungsi dari membran timpani.Membran timpani adalah organ pada telingan yang berbentuk seperti diafragma , tembus pandang dan fleksibel sesuai dengan fungsinya yang menghantarkan energi berupa suara dan dihantarkan melalui saraf pendengaran berupa getaran dan impuls-impuls ke otak. Perforasi dapat disebabkan oleh berbagai kejadian, seperti infeksi, trauma fisik atau pengobatan sebelumnya yang diberikan.ETIOLOGIFaktor-faktor yang menyebabkan penyakit infeksi telinga tengah sururatif menjadi kronis antara lain :Gangguan fungsi tuba austarius yang kronis akibat :a) infeksi hidung dan tenggorok yang kronis dan berulang.b) obstruksi anatomik tuba austakius parsial atau total. Perfusi membran timpani yang menetap.Terjadinya mataplasia skuamusa atau perumahan patalogik.Obtruksi menetap terhadap aerosi telinga tengah atau rongga mastoid. Hal ini dapat disebabkan oleh jaringan parut, penebalan mukosa, polip, jaringan granulai atau timpani sklerosis.Terdapat daerah osteomilitis persisten di mastoid.Faktor-faktor konstitusi dasar seperti alergi, kelemahan umum atau perubahan mekanisme pertahanan tubuh.PATOFISIOLOGIOtitis media supuratif kronis lebih sering merupakan penyakit kekambuhan dan daripada menetap. Keadaan kronis lebih berdasarkan waktu dan stadium daripada keseragaman gambaran atologi. Ketidak seragaman ini disebabkan karena proses peradangan yang menetap atau kekambuhan ini ditambah kerusakan jaringan, pembentukan jaringan parut.OMP terutama pada masa anak-anak akan terjadi autitis media nitrotikans dapat menimbulkan perforasi yang besar pada gendang telinga. Setelah penyakit akut berlalu gendang berlubang atau sembuh dengan membran atropi kemudian colps kedalam telinga tengah memberi gambaran optitis media atelektatis.TANDA DAN GEJALA Penurunan pendengaran Sensasi mendengar suara siulan saat meniup telinga atau bersin Cairan yang keluar dari telinga bisa terus menerus Tanda-tanda infeksi telinga tengah (test pendengaran) hal ini menentukan apakah penderita alat bantuan pendengaran atau tidakPEMERIKSAAN DIAGNOSTIKAudiometrik untuk mengetahui tuli konduktif.Foto rontgent untuk mengetahui patologi mastoid.Otoskop untuk melihat perforasi membran timpani.

Audiometrik adalah pemeriksaan untuk menentukan jenis dan derajat ketulian (gangguan dengar).Otoskop adalah sebuah alat yang berlampu dan digunakan untuk memeriksa saluran eksternal telinga dan gendang telinga.PENATALAKSANAAN MEDISTimpanoplasti (perbaikan membran timpani), didasarkan pada perlunya mencegah potensial infeksi dari air yang memasuki telinga atau keinginan memperbaiki pendengaran pasien.

Teknik pembedahan, semua pada dasarnya dengan meletakan jaringan pada lubang perforasi untuk memungkinkan penyembuhan. Pembedahan biasanya berhasil menutup perforasi secara permanen dan memperbaiki pendengaran, biasanya dilakukan pada pasien rawat jalan. ASUHAN KEPERAWATANPengkajian a)kaji riwayat infeksi telinga dan pengobatanb)kaji drainage telinga, keutuhan membran timpanic)kaji penurunan atau tuli pendengarand)kaji daerah mastoid

Diagnosa keperawatan a) Nyeri b.d proses infeksi efek pembedahan.b) Resiko penyebaran infeksi b.d komplikasi proses pembedahan atau penyakit.c) Gangguan persepsi sensori audytory b.d proses penyakit dan efek pembedahan. LanjutanIntervensi keperawatana) Meningkatkan kenyamanan1. beri tindakan untuk mengurangi nyeri- Beri analgetik- Melakukan kompres dingin pada area nyeri- Atur posisi nyaman2. Beri sedatif secara hati-hati agar dapat istirahat (kolaborasi)b)Pencegahan penyebaran infeksi1. Mengganti balutan pada daerah luka.2. Observasi tanda-tanda vital.3. Beri antibiotik yang disarankan tim medis.4. Awasi terjadinya infeksi.Lanjutanc)Monitor perubahan sensori1. Catat status pendengaran.2. Kaji pasien yang mengalami vertigo setelah operasi.3. Awasi keadaan yang dapat menyebabkan injury nervus facial.

4)Evaluasia) Tidak ada infeksi lokal atau CHS.b) Melaporkan bahwa nyeri berkurang.c. Dapat mendengar dengan jelas tanpa atau menggunakan alat bantu

MATUR NUHUN