Perencanaan tps dan pengelolaan sampah produktif

27
STUDI KASUS: PEREMAJAAN PERMUKIMAN RT.01/RW.03 JEMBATAN BESI TAMBORA JAKARTA BARAT PERENCANAAN TEMPAT PEMBUANGAN SEMENTARA (TPS) DAN PENGELOLAAN SAMPAH PRODUKTIF PADA RUMAH SUSUN OLEH : PERDANA RAFI SETYO 5415111881 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

Transcript of Perencanaan tps dan pengelolaan sampah produktif

Page 1: Perencanaan tps dan pengelolaan sampah produktif

STUDI KASUS: PEREMAJAAN PERMUKIMAN RT.01/RW.03 JEMBATAN BESI TAMBORA JAKARTA BARAT

PERENCANAAN TEMPAT PEMBUANGAN SEMENTARA (TPS) DAN PENGELOLAAN SAMPAH PRODUKTIF

PADA RUMAH SUSUN

OLEH : PERDANA RAFI SETYO5415111881

JURUSAN TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIK

Page 2: Perencanaan tps dan pengelolaan sampah produktif

Bab I Pendahuluan1.1 Latar Belakang

Page 3: Perencanaan tps dan pengelolaan sampah produktif

Lanjutan . .

Pencemaran Banjir

TPS + PENGELOLAAN SAMPAH

Page 4: Perencanaan tps dan pengelolaan sampah produktif

KONDISI EKSISTING

Gambar 1. Kondisi Jalan Gambar 5. Pekarangan Rumah Gambar 7. Plastik Sampah Warga

Page 5: Perencanaan tps dan pengelolaan sampah produktif

KONDISI EKSISTING

Gambar 2. Selokan Gambar 4. Jalur Air Buangan Gambar 8. Sumbatan Sampah

Page 6: Perencanaan tps dan pengelolaan sampah produktif

KONDISI EKSISTING

Gambar 6. Gerobak Sampah

Gambar 9. Lokasi Pembuangan oleh Gerobak

Menurut data Seksi Kebersihan Kecamatan Tambora, Kelurahan Jembatan Besi tidak memiliki TPS. Volume timbulan sampah sebanyak 68 m3 didistribusikan ke 2 pool gerobak sebelum diangkut ke TPA.

Letak pool gerobak yang cukup jauh dari lokasi objek penelitian ditambah jumlah gerobak yang minim membuat pool gerobak tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Sehingga volume sampah warga tidak terangkut secara keseluruhan.

Page 7: Perencanaan tps dan pengelolaan sampah produktif

1.2 Identifkasi Masalah

1. Kondisi sampah terhadap lingkungan

2. Sistem pengelolaan sampah yang tepat

3. Perencanaan TPS yang sesuai

1.3 Pembatasan Masalah

1. Lokasi

2. Fokus Penelitian

3. SNI

Page 8: Perencanaan tps dan pengelolaan sampah produktif

1.4 Perumusan Masalah

1. Bagaimana perencanaan fisik sarana Tempat Pembuangan Sementara (TPS)

sampah yang sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) di Permukiman

RT.01 RW.03 Jembatan Besi?

2. Bagaimana perencanaan sistem pengelolaan sampah di Permukiman RT.01 RW.03

Jembatan Besi agar menjadi sampah yang produktif?

3. Berapa biaya anggaran dari bangunan fisik Tempat Pembuangan Sementara (TPS)

serta pengelolaan sampah di Permukiman RT.01 RW.03 Jembatan Besi?

Page 9: Perencanaan tps dan pengelolaan sampah produktif

1.5 Tujuan Penelitian

Menciptakan suasana permukiman yang layak dari segi kebersihan yaitu dengan

membangun sarana untuk penampungan sampah dan pengelolaan sampah produktif yang

sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

1.6 Kegunaan Penelitian

1. Menambah khasanah pengetahuan bagi pembaca mengenai perencanaan

dan pengelolaan sampah produktif.

2. Memberikan referensi tentang Tempat Pembuangan Sampah Sementara

(TPS) yang sesuai dengan SNI.

3. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah.

4. Memberikan masukan berbentuk gagasan perencanaan dan pengelolaan

sampah produktif kepada pihak terkait guna menciptakan lingkungan

permukiman yang layak.

Page 10: Perencanaan tps dan pengelolaan sampah produktif

Bab II Kajian Teoritis

2.1 Kerangka Teori

Perencanaan adalah rangkaian kegiatan menetapkan hal-hal yang

dikerjakan pada waktu yang akan datang berdasarkan fakta-fakta dan

hasil pemikiran yang matang dalam rangka mencapai tujuan yang

diinginkan.

Menurut Conyers & Hills (1994), Perencanaan adalah suatu proses

yang berkesinambungan yang mencakup keputusan-keputusan atau

pilihan-pilihan berbagai alternatif penggunaan sumber daya untuk

mencapai tujuan-tujuan tertentu pada masa yang akan datang.

Menurut Kusmiadi (1995), Perencanaan adalah proses dasar yang kita

gunakan untuk memilih tujuan-tujuan dan menguraikan bagaimana

cara pencapaiannya.

2.1.1 Perencanaan

Page 11: Perencanaan tps dan pengelolaan sampah produktif

Sampah adalah limbah yang bersifat padat terdiri atas zat organik dan zat an organik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan dan melindungi investasi pembangunan. Sampah umumnya dalam bentuk sisa makanan (sampah dapur), daun-daunan, ranting pohon, kertas/karton, plastik, kain bekas, kaleng-kaleng, debu sisa penyapuan, dsb (SNI 19-2454-2002).

Menurut Hadiwiyoto (1983) Sampah adalah sisa-sisa bahan yang mengalami perlakuan-perlakuan, baik karena telah sudah diambil bagian utamanya, atau karena pengolahan, atau karena sudah tidak ada manfaatnya yang ditinjau dari segi sosial ekonomis tidak ada harganya dan dari segi lingkungan dapat menyebabkan pencemaran atau gangguan terhadap lingkungan hidup.

2.1.2 Sampah

Page 12: Perencanaan tps dan pengelolaan sampah produktif

2.1.2.1 Sumber Sampah

1. Sampah Pasar

2. Sampah Pabrik atau Industri

3. Sampah rumah tinggal

4. Sampah kandang hewan

5. Sampah jalan, lapangan dan pertamanan

6. Sampah selokan, roil dan septic tank

2.1.2.2 Jenis Sampah

1. Sampah Padat

2. Sampah Cair

3. Sampah Gas

2.1.2.3 Karakteristik Sampah

1. Garbage2. Rubbish3. Ashes4. Street sweeping

5. Dead animal6. Abandoned vehicle7. Sampah khusus

Page 13: Perencanaan tps dan pengelolaan sampah produktif

2.1.3 Pengelolaan Sampah

Pengelolaan sampah merupakan suatu aliran kegiatan yang

dimulai dari sumber penghasil sampah. Sampah dikumpulkan untuk

diangkut ke tempat pembuangan untuk dimusnahkan. Atau sebelumnya

dilakukan proses pengolahan untuk menurunkan volume/berat sampah.

Teknik operasional pengelolaan sampah perkotaan yang terdiri

dari kegiatan pewadahan/penyimpanan pada sumber sampah, kegiatan

pengumpulan, pengangkutan serta pembuangan sampai dengan

pembuangan akhir harus bersifat terpadu.

Aliran tersebut harus diusahakan berlangsung dengan lancar

dan kontinyu dengan meniadakan segala faktor penghambat

yang ada. Baik dari segi aspek organisasi dan manajemen,

teknik operasional, peraturan, pendanaan dan peran

serta masyarakat.

Page 14: Perencanaan tps dan pengelolaan sampah produktif

2.1.3.1. Pewadahan Sampah

Pewadahan sampah adalah cara pembuangan sampah sementara di sumbernya baik individual maupun komunal. Idealnya jenis wadah disesuaikan dengan jenis sampah yang akan dikelola agar memudahkan dalam penanganan selanjutnya, khususnya dalam upaya daur ulang.

2.1.3.2. Pengumpulan Sampah

Tabel 2.1. Tabel Klasifikasi Peralatan Pewadahan SampahSNI 3242-2008

Page 15: Perencanaan tps dan pengelolaan sampah produktif

Pengumpulan sampah adalah proses penanganan sampah dengan cara pengumpulan dari masing-masing sumber sampah untuk diangkut ke tempat pembuangan sementara atau ke pengolahan sampah skala kawasan atau langsung tempat pembuangan atau pemrosesan akhir tanpa melalui proses pemindahan. Dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :1. Secara langsung ( Door to door )2. Secara tidak langsung ( Komunal )

2.1.3.2. Pengumpulan Sampah

2.1.3.3. Pengolahan Sampah

Pengolahan sampah adalah suatu upaya untuk mengurangi volume sampah atau merubah bentuk menjadi lebih bermanfaat, antara lain dengan cara pembakaran, pengomposan, penghancuran, pengeringan dan pendaur ulangan.

2.1.3.3. Standarisasi Pengelolaan Sampah

1. SK -SNI. S-04-1991-032. SNI 19-2454-20023. SNI 03-3241-20024. SNI 03-3242-2008

Page 16: Perencanaan tps dan pengelolaan sampah produktif

Menurut Peraturan Pemerintah No.18 Tahun 2010, TPS adalah tempat sebelum sampah

diangkut ke tempat pendauran ulang, pengolahan, dan/atau tempat pengolahan sampah

terpadu. Klasifikasi TPS beserta sarana standar yang ada, yaitu:

1. TPS tipe I, terdapat Ruang pemilahan, Gudang, Tempat pemindah sampah yang

dilengkapi dengan landasan container, Luas lahan ± 10 – 50 m2

2. TPS tipe II, terdapat, ruang pemilahan (10 m2), Pengomposan sampah organik (200

m2), Gudang (50 m2), Tempat pemindah sampah yang dilengkapi dengan landasan

kontainer (60 m2), Luas lahan ± 60 – 200 m2

3. TPS tipe III, terdapat Ruang pemilahan (30 m2), Pengomposan sampah organik

(800 m2), Gudang (100 m2), Tempat pemindah sampah yang dilengkapi dengan

landasan kontainer (60 m2), Luas lahan >200m2

2.1.4 Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Sampah

Page 17: Perencanaan tps dan pengelolaan sampah produktif

2.1.5 Pengolahan Sampah dengan Anaerob Digester

Anaerobik Digestion merupakan proses penguraian senyawa

organik menjadi komponen kimia yang lebih sederhana tanpa

menggunakan bantuan oksigen untuk menghasilkan gas metana (CH4).

Proses ini sangat berguna untuk mengolah senyawa organik berupa

limbah rumah tangga, limbah pertanian dan limbah dari pasar.

Proses konversi biologis dengan cara anaerobic digestion dapat

menghasilkan energi listrik, anaerobic digestion merupakan teknologi

konversi biomassa dapat berupa sampah organik menjadi gas dengan

bantuan mikroba anaerob. Proses biogas menghasilkan gas yang kaya

akan metana (CH4) yang dapat digunakan untuk berbagai

sistem pembangkitan energi listrik dan slurry (lumpur organik)

yang dapat digunakan sebagai kompos.

Page 18: Perencanaan tps dan pengelolaan sampah produktif

2.2 Penelitian Relevan

No.

Nama Judul Deskripsi

1. Wahyu Kuncoro (2008)

Pengelolaan Sampah Secara Terpadu di Kampung Nitiprayan, Kelurahan Ngastiharjo, Kecamatan Kasihan, Bantul Yogyakarta

Penelitian ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah dengan cara melakukan pemilahan sampah berdasarkan jenisnya yaitu organik, anorganik dan non 3R, serta menerapkan pengolahan sampah organik menggunakan metode composting.

2. Faizah (2008)

Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Berbasis Masyarakat

Model pengelolaan sampah rumah tangga berbasis masyarakat di Gondolayu Lor, Kota Yogyakarta telah berhasil dilaksanakan dengan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) melalui proses pemilahan sampah dan dapat mereduksi volume sampah yang dibuang hingga 70%.

Page 19: Perencanaan tps dan pengelolaan sampah produktif

Lanjutan . .

No.

Nama Judul Deskripsi

3. Gatot Dwi Satryo Waskito (2015)

Perencanaan Pengelolaan Sampah dan Bangunan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Sampah di Kampung Cijeruk Desa Sukamanah Kecamatan Megamendung Kabupaten Bogor

Penelitian ini bertujuan untuk mengadakan sarana Tempat Pembuangan sampah sementara bagi warga daerah setempat. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebuah perencanaan bangunan TPS sampah serta pengelolaannya.

Page 20: Perencanaan tps dan pengelolaan sampah produktif

2.3 Kerangka Berpikir

Ledakan pertumbuhan penduduk yang sangat pesat menyebabkan berkurangnya lahan permukiman jika dibandingkan dengan jumlah warga yang bertempat di suatu kota.

Banyak bermunculan permukiman-permukiman baru di pinggiran ibu kota, bahkan lebih buruk lagi tidak sedikit masyarakat justru memilih tetap berada di tengah-tengah ibu kota meski harus tinggal di permukiman yang kumuh dan tidak layak.

Sampah atau secara keseluruhan dapat disebut sebagai limbah merupakan masalah utama dalam bidang kesehatan dan sanitasi lingkungan. Selain merusak keindahan, bila tidak dikelola dengan baik sampah dapat menimbulkan masalah-masalah baru di suatu daerah.

Oleh karena itu, Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Sampah adalah salah satu fasilitas yang sangat diperlukan masyarakat dalam upaya pengelolaan sampah di suatu daerah sebagai penampungan sementara sebelum ke TPA. . Serta model pengolahan sampah produktif yang dapat membantu mengatasi masalah sampah di daerah tersebut, juga diharapkan pengolahan sampah produktif ini dapat menghasilkan produk sampingan untuk membantu warga dari segi ekonomi.

Page 21: Perencanaan tps dan pengelolaan sampah produktif

Bab III Metodologi Penelitian

3.1 Tujuan Penelitian

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Perencanaan ini dilakukan di Permukiman warga RT.01 RW.03 Kelurahan

Jembatan Besi Kecamatan Tambora Jakarta Barat. Waktu pelaksanaan

penelitian terhitung dimulai pada bulan April 2015 hingga Juni 2015.

Mendapatkan desain dan peruntukan dari Tempat Pembuangan Sementara

(TPS) Sampah yang berupa ukuran, kapasitas, serta anggaran pembiayaan

dari pengolahan sampahnya, sehingga dapat menjadi sistem pengelolaan

sampah yang produktif dan berguna bagi masyarakat

Page 22: Perencanaan tps dan pengelolaan sampah produktif

3.3 Metode Perencanaan

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Metode perencanaan yang digunakan adalah studi kepustakaan guna

mendapatkan literatur-literatur yang mendukung serta survey lapangan

untuk dijadikan acuan dan referensi dalam proses perencanaan.

No. Data Primer No. Data Sekunder

1.2.3.4.5.

ObservasiWawancaraKantor Kelurahan Jembatan BesiKetua RTPerencanaan Tata Kota

1.

2.

Studi literatur atau kepustakaanSumber dari buku atau bahan tulisan

Page 23: Perencanaan tps dan pengelolaan sampah produktif

3.5 Prosedur Perencanaan3.5.1 Tahap Perencanaan

Page 24: Perencanaan tps dan pengelolaan sampah produktif

3.5.2 Tahap Perhitungan Biaya

TPS

1. Analisa Harga Satuan (AHS)

2. Volume pekerjaan

3. Bill of Quantity (BoQ)

4. Rekapitulasi

Sistem Pengelolaan Sampah

Lumpsum

Page 25: Perencanaan tps dan pengelolaan sampah produktif

DIAGRAM ALIR PENELITIAN

Page 26: Perencanaan tps dan pengelolaan sampah produktif

DIMENSI & DENAH TPS SERTA PENGELOLAAN SAMPAH

Page 27: Perencanaan tps dan pengelolaan sampah produktif

TERIMA KASIH