SKRIPSI - UNNESlib.unnes.ac.id/34188/1/3211413021maria.pdf · Gambar 2.4 Kerangka Berpikir ......

46
i DAYA LAYAN TEMPAT PENAMPUNGAN SAMPAH SEMENTARA DI KECAMATAN AMBARAWA TAHUN 2018 SKRIPSI Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Saint (S.Si) Oleh : Galih Ondy Saefudin NIM : 3211413021 JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2018

Transcript of SKRIPSI - UNNESlib.unnes.ac.id/34188/1/3211413021maria.pdf · Gambar 2.4 Kerangka Berpikir ......

Page 1: SKRIPSI - UNNESlib.unnes.ac.id/34188/1/3211413021maria.pdf · Gambar 2.4 Kerangka Berpikir ... Gambar 4.2.1 TPS Berbentuk Bak Non Permanen ... Sampah menjadi permasalahan yang cukup

i

DAYA LAYAN TEMPAT PENAMPUNGAN SAMPAH

SEMENTARA DI KECAMATAN AMBARAWA TAHUN 2018

SKRIPSI

Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Saint

(S.Si)

Oleh :

Galih Ondy Saefudin

NIM : 3211413021

JURUSAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2018

Page 2: SKRIPSI - UNNESlib.unnes.ac.id/34188/1/3211413021maria.pdf · Gambar 2.4 Kerangka Berpikir ... Gambar 4.2.1 TPS Berbentuk Bak Non Permanen ... Sampah menjadi permasalahan yang cukup

ii

Page 3: SKRIPSI - UNNESlib.unnes.ac.id/34188/1/3211413021maria.pdf · Gambar 2.4 Kerangka Berpikir ... Gambar 4.2.1 TPS Berbentuk Bak Non Permanen ... Sampah menjadi permasalahan yang cukup

iii

Page 4: SKRIPSI - UNNESlib.unnes.ac.id/34188/1/3211413021maria.pdf · Gambar 2.4 Kerangka Berpikir ... Gambar 4.2.1 TPS Berbentuk Bak Non Permanen ... Sampah menjadi permasalahan yang cukup

iv

Page 5: SKRIPSI - UNNESlib.unnes.ac.id/34188/1/3211413021maria.pdf · Gambar 2.4 Kerangka Berpikir ... Gambar 4.2.1 TPS Berbentuk Bak Non Permanen ... Sampah menjadi permasalahan yang cukup

v

SARI

Ondy, Galih. 2018. Daya Layan Tempat Penampungan Sampah Sementara di

Kecamatan Ambarawa. Skripsi, Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial,

Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Dr.Erni Suharini, M.Si dan Ariyani

Indrayati, S.Si., M.Sc

Kata Kunci: persebaran, daya tampung, volume sampah

Kecamatan Ambarawa merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten

Semarang yang sedang mengalami pertumbuhan penduduk yang cukup pesat,

sehingga menyebabkan tingkat konsumsi barang dan jasa yang semakin

meningkat, bertambahnya tingkat konsumsi masyarakat berbanding lurus dengan

jumlah produksi sampah rumah tangga. Bertambahnya sampah yang dihasilkan

oleh masyarakat maka pemerintah dituntut untuk menyediakan fasilitas

penampungan sampah. Perhitungan jumlah sampah yang dihasilkan masyarakat di

Kecamatan Ambarawa dengan jumlah fasilitas pelayanan persampahan digunakan

guna menganalisis efektifitas daya layan TPS terhadap jumlah penduduk di

Kecamatan Ambarawa.

Penelitian ini menggunakan beberapa metode pengumpulan data yaitu

metode observasi, kuesioner, dan dokumentasi data sekunder. Teknik analisis data

menggunakan analisis deskriptif kuantitatif untuk mendeskripsikan hasil

perhitungan efektifitas daya layan tempat penampungan sampah sementara di

Kecamatan Ambarawa.

Hasil penelitian menunjukkan jumlah timbulan sampah di Kecamatan

Ambarawa sebesar 1,714 liter/orang/hari dengan jumlah penduduk Kecamatan

Ambarawa sebanyak 62.025jiwa. Total timbulan sampah yang ada di Kecamatan

Ambarawa dari sampah rumah tangga sebesar 106.310,85 liter/hari jika di

konversikan ke mingguan sebesar 744.175,95 liter/minggu, dikarenakan

pelayanan dari dinas terkait untuk masing-masing TPS 1 kali dalam 1 minggu.

Kapasitas tampungan 19 TPS yang ada di Kecamatan Ambarawa adalah sebesar

130.000 liter perminggu. Volume tampungan tersebut tidak dapat menampung

keseluruhan sampah yang dihasilkan penduduk di Kecamatan Ambarawa. Jumlah

sampah yang tidak dapat terlayani sebanyak 614.175,95 liter/minggu.

Saran dari penelitian ini adalah perlu menambah fasilitas TPS di

Kecamatan Ambarawa atau menambah frekuensi pengambilan guna mengurangi

tumpukan sampah di TPS yang sudah ada.

Page 6: SKRIPSI - UNNESlib.unnes.ac.id/34188/1/3211413021maria.pdf · Gambar 2.4 Kerangka Berpikir ... Gambar 4.2.1 TPS Berbentuk Bak Non Permanen ... Sampah menjadi permasalahan yang cukup

vi

ABSTRACT

Ondy, Galih. 2018. Services for Temporary Waste Shelter in Ambarawa District.

Thesis, Department of Geography, Faculty of Social Sciences, Semarang State

University. Advisor Dr. Erni Suharini, M.Sc and Ariyani Indrayati, S.Si., M.Sc.

Keywords: distribution, capacity, volume of waste

Ambarawa Subdistrict is one of the sub-districts in Semarang Regency

which is experiencing rapid population growth, causing the level of consumption

of goods and services to increase, increasing the level of public consumption is

directly proportional to the amount of household waste production. The increasing

amount of garbage produced by the community means that the government is

required to provide garbage collection facilities. The calculation of the amount of

waste produced by the community in Ambarawa Subdistrict with the number of

solid waste service facilities was used to analyze the effectiveness of TPS service

capacity for the population in Ambarawa District.

This study uses several methods of data collection, namely the method of

observation, questionnaires, and documentation of secondary data. The data

analysis technique uses quantitative descriptive analysis to describe the results of

calculating the service effectiveness of trash shelters in Ambarawa District.

The results showed the amount of waste generation in Ambarawa

Subdistrict was 1,714 liters / person / day with a population of 62,025 people in

Ambarawa Subdistrict. The total waste generation in Ambarawa Subdistrict from

household waste is 106,310.85 liters / day if it is converted to weekly by

744,175.95 liters / week, because the services from related agencies for each

polling station 1 time in 1 week. The storage capacity of 19 polling stations in

Ambarawa District is 130,000 liters per week. The volume of the reservoir cannot

accommodate the entire garbage produced by residents in Ambarawa District. The

amount of garbage that cannot be served is 614,175.95 liters / week.

Suggestions from this study are the need to add TPS facilities in

Ambarawa Subdistrict or increase the retrieval frequency in order to reduce the

garbage piles at existing TPS.

Page 7: SKRIPSI - UNNESlib.unnes.ac.id/34188/1/3211413021maria.pdf · Gambar 2.4 Kerangka Berpikir ... Gambar 4.2.1 TPS Berbentuk Bak Non Permanen ... Sampah menjadi permasalahan yang cukup

vii

MOTO DAN PERSEMBAHAN

� Kemenangan yang terbaik bukan karena kita telah mengalahkan orang lain

melainkan kemenangan terbaik apabila telah lebih baik dari kita yang

sebelumnya. (Ade Rai)

� Tunjukilah kami pada jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah

Engkau beri nikmat kepada mereka. (Al-Fatihah: 6-7)

� Manusia yang belum pernah mengalami penderitaan tidak akan pernah

mengalami kebahagiaan. (Kahlil Gibran)

� Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah

selesai dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang

lain, dan hanya kepada Tuhan-Mulah hendaknya kamu berharap (Q.S. Al

Insyirah:6-8)

PERSEMBAHAN

Tanpa mengurangi rasa syukur terhadap Allah

SWT atas segala karunia-Nya skripsi ini

kupersembahkan kepada:

� Almamater.

� Bapak, Ibu, dan adik yang telah memberikan

doa, cinta, kasih sayang, perhatian, restu,

dukungan, serta pengorbanan sehingga saya

dapat menyelesaikan studi dengan baik.

� Teman-teman seperjuangan Geografi

angkatan 2013.

� Rekan penelitian yang telah menguatkan,

membantu serta membersamai dalam

penyelesaian skripsi ini.

Page 8: SKRIPSI - UNNESlib.unnes.ac.id/34188/1/3211413021maria.pdf · Gambar 2.4 Kerangka Berpikir ... Gambar 4.2.1 TPS Berbentuk Bak Non Permanen ... Sampah menjadi permasalahan yang cukup

viii

PRAKATA

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas limpahan berkat rahmat serta karunia-

Nya sehingga skripsi dengan judul “Daya Layan Tempat Penampungan Sampah

Sementara di Kecamatan Ambarawa Tahun 2018” dapat diselesaikan dengan

lancar. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat untuk menyelesaikan

program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ilmu Sosial Universitas

Negeri Semarang. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak

lepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Moh. Solehatul Mustofa, M.A., Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas

Negeri Semarang yang telah membantu memberikan izin penelitian dalam

penyusunan skripsi ini.

2. Dr.Tjaturahono Budi Sanjoto, M.Si, Ketua Jurusan Geografi Fakultas Ilmu

Sosial Universitas Negeri Semarang dan sebagai dosen wali yang telah

memberikan saran dan masukan selama penulis menyelesaikan studi dan telah

menyediakan fasilitas selama pembelajaran di Jurusan Geografi Universitas

Negeri Semarang.

3. Dr.Erni Suharini, M.Si, selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan, arahan dan dorongan dalam penulisan skripsi ini.

4. Ariyani Indrayati, S.Si., M.Sc selaku Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan, arahan, dan dukungan dalam penulisan skripsi ini.

Page 9: SKRIPSI - UNNESlib.unnes.ac.id/34188/1/3211413021maria.pdf · Gambar 2.4 Kerangka Berpikir ... Gambar 4.2.1 TPS Berbentuk Bak Non Permanen ... Sampah menjadi permasalahan yang cukup

ix

5. Seluruh Dosen dan Karyawan Jurusan Geografi yang telah memberi bekal

ilmu pengetahuan yang bermanfaat selama penulis menempuh studi.

6. Ibu dan Bapak yang selalu memberikan dorongan dan do’a serta

mengarahkan penulis agar selalu mengerjakan sesuatu yang baik.

7. Seluruh teman-teman Geografi angkatan 2013 yang telah memberikan

dukungannya selama penulis menempuh studi.

8. Teman seperjuangan selama kuliah dan KKN 2016, terimakasih atas kata-kata

indah yang menguatkan selama penulis menyelesaikan skripsi ini.

9. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung membantu

pelaksanaan penelitian dan penyusunan skripsi yang tidak bisa disebutkan satu

per satu.

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis serta bagi

segenap pihak yang membutuhkan.

Semarang, 22 Januari 2018

Penyusun,

Galih Ondy Saefudin

NIM. 3211413021

Page 10: SKRIPSI - UNNESlib.unnes.ac.id/34188/1/3211413021maria.pdf · Gambar 2.4 Kerangka Berpikir ... Gambar 4.2.1 TPS Berbentuk Bak Non Permanen ... Sampah menjadi permasalahan yang cukup

x

DAFTAR ISI

Halaman

Skripsi ...................................................................................................................... i

Pengesahan Kelulusan ............................................ Error! Bookmark not defined.

Pernyataan .............................................................. Error! Bookmark not defined.

Sari ......................................................................................................................... iv

Abstract .................................................................................................................. vi

Daftar Isi.................................................................................................................. x

Daftar Tabel ......................................................................................................... xiii

Daftar Gambar ...................................................................................................... xiv

Daftar Lampiran .................................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 5

4.5 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 6

4.6 Manfaat Penelitian .................................................................................... 6

4.7 Batasan Istilah .......................................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR ...................... 10

2.1. Deskripsi Teoritis ................................................................................... 10

2.1.1 Sampah ......................................................................................................... 10

2.1.2 Tempat Sampah Sementara ....................................................................... 13

2.1.3 Pusat Pelayanan ............................................................................................. 14

2.2. Penelitian Terdahulu yang Relevan ........................................................ 19

2.3. Kerangka Berfikir ................................................................................... 26

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................ 27

3.1 Lokasi ..................................................................................................... 27

3.2 Populasi .................................................................................................. 27

Page 11: SKRIPSI - UNNESlib.unnes.ac.id/34188/1/3211413021maria.pdf · Gambar 2.4 Kerangka Berpikir ... Gambar 4.2.1 TPS Berbentuk Bak Non Permanen ... Sampah menjadi permasalahan yang cukup

xi

3.3 Sampel .................................................................................................... 27

3.4 Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 29

3.4.1 Studi Dokumentasi........................................................................................ 30

3.4.2 Observasi Lapangan dan Survey................................................................. 30

3.4.3 Alat Pengumpul dan Pengolah Data ........................................................... 32

3.5 Teknik Analisis Data .............................................................................. 33

3.5.1 Timbulan Sampah ....................................................................................... 33

3.5.3 Daya Layan .................................................................................................. 34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 36

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ....................................................... 36

4.1.1. Letak Astronomis .......................................................................................... 36

4.1.2. Letak Administratif ....................................................................................... 36

4.1.3. Kondisi Topografi ......................................................................................... 38

4.1.4. Kondisi Demografis ...................................................................................... 39

4.2 Hasil Penelitian ....................................................................................... 41

4.2.1. Daya Tampung TPS ................................................................................... 41

4.2.2. Profil Responden ........................................................................................... 47

4.2.3. Hasil Angket Pengelolaan Sampah............................................................. 47

4.2.4. Volume Sampah .......................................................................................... 51

4.2.5. Daya Layan .................................................................................................. 54

4.3. Pembahasan ............................................................................................ 55

4.3.1 Daya Tampung dan Volume Sampah di Kecamatan Ambarawa .......... 55

4.3.2 Daya Layan .................................................................................................. 56

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 59

4.1 Kesimpulan ............................................................................................. 59

4.2 Saran ....................................................................................................... 60

Page 12: SKRIPSI - UNNESlib.unnes.ac.id/34188/1/3211413021maria.pdf · Gambar 2.4 Kerangka Berpikir ... Gambar 4.2.1 TPS Berbentuk Bak Non Permanen ... Sampah menjadi permasalahan yang cukup

xii

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 61

Lampiran ............................................................................................................... 64

Page 13: SKRIPSI - UNNESlib.unnes.ac.id/34188/1/3211413021maria.pdf · Gambar 2.4 Kerangka Berpikir ... Gambar 4.2.1 TPS Berbentuk Bak Non Permanen ... Sampah menjadi permasalahan yang cukup

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu yang Relevan ...................................................... 19

Tabel 3.3 Data yang Digunakan ................................................................................ 30

Tabel 4.1. Kondisi Topografi Kecamatan Ambarawa Tahun 2017 ........................ 38

Tabel 4.2 Jumlah Penduduk dan Jumlah Keluarga Menurut Desa/Kelurahan

kecamatan Ambarawa........................................................................... 40

Tabel 4.1 Daya Tampung TPS Kecamatan Ambarawa ............................................ 44

Tabel 4.2 Rentan Umur Responden Kecamatan Ambarawa Tahun 2018 ............ 47

Tabel 4.3 Jenis Sampah yang Dihasilkan ................................................................... 48

Tabel 4.4 Perwadahan Sampah .................................................................................... 49

Tabel 4.2 Volume Sampah Rumah Tangga ............................................................. 52

Page 14: SKRIPSI - UNNESlib.unnes.ac.id/34188/1/3211413021maria.pdf · Gambar 2.4 Kerangka Berpikir ... Gambar 4.2.1 TPS Berbentuk Bak Non Permanen ... Sampah menjadi permasalahan yang cukup

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.4 Kerangka Berpikir ............................................................................. 26

Gambar 4.1 Peta Daerah Penelitian ........................................................................ 37

Gambar 4.2.1 Tempat Penampungan Sampah Sementara .....................................41

Gambar 4.2.1 TPS Berbentuk Bangunan Permanen ..............................................42

Gambar 4.2.1 TPS Berbentuk Bak Non Permanen ................................................43

Gambar 4.2.1 Peta Sebaran TPS Kecamatan Ambarawa Tahun 2018.................. 46

Page 15: SKRIPSI - UNNESlib.unnes.ac.id/34188/1/3211413021maria.pdf · Gambar 2.4 Kerangka Berpikir ... Gambar 4.2.1 TPS Berbentuk Bak Non Permanen ... Sampah menjadi permasalahan yang cukup

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Surat Keputusan Pembimbingan Skripsi

Lampiran 2. Surat Izin Observasi

Lampiran 3. Surat Izin Penelitian

Lampiran 4. Instrumen Wawancara

Lampiran 5. Jumlah TPS di Kecamatan Ambarawa Tahun 2017

Lampiran 6. Data Jumlah Penduduk Kecamatan Ambarawa

Lampiran 7. Data Timbulan Sampah Perkapita di Kecamatan Ambarawa Tahun

2018

Lampiran 8. Data Pengelolaan Sampah di Kecamatan Ambarawa Tahun 2018

Lampiran 9. Data Sampah yang di Hasilkan di Kecamatan Ambarawa Tahun 2018

Lampiran 10. Data Persepsi Responden di Kecamatan Ambarawa Tahun 2018

Lampiran 11. Data Pengangkutan sampah di Kabupaten Semarang Tahun 2017

Page 16: SKRIPSI - UNNESlib.unnes.ac.id/34188/1/3211413021maria.pdf · Gambar 2.4 Kerangka Berpikir ... Gambar 4.2.1 TPS Berbentuk Bak Non Permanen ... Sampah menjadi permasalahan yang cukup

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kabupaten Semarang secara geografis terletak pada 110o14`54,75”

sampai dengan 110o39`3” Bujur Timur dan 7

o3`57” sampai dengan 7

o30`

Lintang Selatan. Luas administrasi Kabupaten Semarang memiliki luas

wilayah seluas 95.020.674 Ha, dengan jumlah 19 kecamatan. Pada

penelitian ini berada pada Kecamatan Ambarawa yang memiliki jumlah

penduduk sebanyak 62.025 jiwa pada tahun 2016 (Kabupaten Semarang

Dalam Angka, 2016).

Pertambahan penduduk di suatu wilayah menyebabkan bertambahnya

jumlah penduduk yang tinggal di wilayah tertentu dan mengakibatkan

meningkatnya pemenuhan kebutuhan penduduk dalam berbagai hal yang

mampu mempengaruhi perubahan pola konsumsi masyarakat, seperti halnya

memberikan pengaruh pada bertambahnya volume, jenis, dan karakteristik

produksi sampah yang dihasilkan semakin beragam seiring dengan

meningkatnya jumlah penduduk dari waktu ke waktu (Reksohadiprodjo,

1997:93). Semakin bertambahnya tingkat konsumtif masyarakat maka

semakin tinggi pula sampah yang dihasilkan oleh masyarakat itu sendiri.

Sampah menjadi permasalahan yang cukup pelik di bumi ini yang perlu di

tindak lanjuti, dikarenakan setiap hari manusia menghasilkan sampah dan

dibuang, baik itu di tempat sampah, maupun tidak pada tempat yang sudah

di sediakan. Sampah merupakan sisa aktifitas dari manusia dan hewan yang

Page 17: SKRIPSI - UNNESlib.unnes.ac.id/34188/1/3211413021maria.pdf · Gambar 2.4 Kerangka Berpikir ... Gambar 4.2.1 TPS Berbentuk Bak Non Permanen ... Sampah menjadi permasalahan yang cukup

2

berbentuk zat padat dan dibuang. Sampah terbagi atas beberapa pambagian

yaitu: sampah organik, sampah anorganik, sampah debu residu, sampah

jalanan dan sampah konstruksi yang dibuang menimbulkan banyak masalah

(Pituyo, 2007:1 dalam Afriyandi Hidayat, 2016).

Sampah merupakan sesuatu bahan atau benda padat yang sudah tidak

terpakai lagi oleh manusia, atau benda padat yang sudah tidak digunakan

lagi dalam suatu kegiatan manusia dan dibuang. Para ahli kesehatan

masyarakat Amerika membuat batasan, sampah adalah sesuatu yang

dibuang yang berasal dari kegiatan manusia, dan tidak terjadi dengan

sendirinya (Notoatmojo, 2003 dalam Jayanti Nigiana P.P). Besarnya sampah

yang dihasilkan dalam suatu daerah tertentu sebanding dengan jumlah

penduduk atau tingkat konsumsi terhadap barang, maka semakin besar

volume sampah yang dihasilkkan setiap harinya, pembuangan sampah yang

tidak terurus dengan baik akan mengakibatkan masalah besar. Karena

penumpukan sampah atau pembuangannya sembarangan ke kawasan

terbuka akan mengakibatkan pencemaran tanah juga akan berdampak ke

saluran air tanah. Demikian juga pembakaran sampah akan mengakibatkan

pencemaran udara, dan juga bila pembuangan sampah sembarangan yang

terangkut oleh air dan menuju ke sungai akan mencemari air, tersumbatnya

saluran air dan banjir. Lingkungan merupakan sebuah aspek yang tidak

dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia. Lingkungan yang sehat dan

bersih dapat meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

Salah satu masalah di lingkungan adalah tidak terkendalinya sampah yang

Page 18: SKRIPSI - UNNESlib.unnes.ac.id/34188/1/3211413021maria.pdf · Gambar 2.4 Kerangka Berpikir ... Gambar 4.2.1 TPS Berbentuk Bak Non Permanen ... Sampah menjadi permasalahan yang cukup

3

dihasilkan oleh produksi rumah tangga. Sampah merupakan suatu masalah

yang perlu diperhatikan, jika tidak diperhatikan dengan baik akan

mengakibatkan permasalahan lingkungan seperti masalah kesehatan,

kenyamanan, ketertiban dan keindahan. Untuk mencapai kondisi masyarakat

yang hidup sehat dan sejahtera di masa yang akan datang, sangat diperlukan

adanya lingkungan pemukiman yang sehat. Dari aspek persampahan, maka

kata sehat akan berarti sebagai kondisi yang dapat dicapai bila sampah dapat

dikelola secara baik sehingga tercipta lingkungan permukiman yang bersih.

Persoalan lingkungan yang selalu menjadi isu besar di hampir seluruh

wilayah adalah masalah sampah. Laju pertumbuhan ekonomi suatu wilayah

dimungkinkan menjadi daya tarik bagi penduduk untuk membangun

kawasan bisnis maupun permukiman sehingga akan terjadi tekanan

penduduk di wilayah tersebut. Hal ini berbanding lurus dengan persoalan

lingkungan, degradasi lingkungan akibat permasalahan sampah menjadi

kompleks.

Pembangunan adalah proses perubahan yang direncanakan dan

merupakan rangkaian kegiatan yang berkesinambungan, berkelanjutan dan

bertahap menuju ke tingkat yang lebih baik. Pembangunan nasional

bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Keberhasilan

pembangunan nasional pada dasarnya tergantung pada kualitas dan kuantitas

pembangunan daerah yang dilaksanakan. Pembangunan daerah diarahkan

untuk memacu pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya dalam rangka

meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan rakyat. Terbentuk dan tumbuh

Page 19: SKRIPSI - UNNESlib.unnes.ac.id/34188/1/3211413021maria.pdf · Gambar 2.4 Kerangka Berpikir ... Gambar 4.2.1 TPS Berbentuk Bak Non Permanen ... Sampah menjadi permasalahan yang cukup

4

kembangnya suatu ruang wilayah dapat diindentifikasikan dengan adanya

pertumbuhan penduduk serta perkembangan aktifitas wilayah tersebut.

adanya pemusatan dan aktifitas ekonomi dan sosial yang beragam, maka

membuat suatu wilayah akan menjadi berkembang (Pudjiantoro, 2008

dalam Dian Fadhila Maulida, 2014). Sebuah kota yang dibentuk oleh

beberapa manusia yang bermukim di suatu tempat harus sejalan dengan

perkembangan infrastruktur di kota tersebut.

Keberadaan jaringan transportasi akan mengakibatkan perubahan

disekitarnya baik perubahan fisik dalam hal ini guna lahan dan non fisik

dalam hal ini aktivitas masyarakatnya. Begitu juga dengan adanya

pembangunan jaringan transportasi baik jalan tol maupun jalan raya umum

sebagai dari jaringan transportasi suatu wilayah. Keberadaan jaringan jalan

terutama jalan arteri dan jalan tol disuatu wilayah akan menimbulkan

berbagai dampak positif maupun negatif, dimana dampak negatif yang dapat

muncul harus mendapat penanganan agar dapat diminimalisasi. Oleh karena

itu dengan adanya pembangunan jaringan transportasi di suatu wilayah

maka perlu dilakukan pengendalian terhadap dampak negatif melalui

pemetaan guna lahan di suatu wilayah salah satunya guna lahan

permukiman. Hal ini dikarenakan kawasan permukiman merupakan guna

lahan yang memerlukan kanyamanan. Permukiman menempati area paling

luas dalam pemanfaatan ruang kota yang mengalami perkembangan yang

selaras dengan perkembangan pemduduk yang mempunyai pola-pola

tertentu yang menciptakan bentuk dan struktur kota yang berbeda dengan

Page 20: SKRIPSI - UNNESlib.unnes.ac.id/34188/1/3211413021maria.pdf · Gambar 2.4 Kerangka Berpikir ... Gambar 4.2.1 TPS Berbentuk Bak Non Permanen ... Sampah menjadi permasalahan yang cukup

5

kota lainnya. Perkembangan permukiman pada setiap bagian kota tidak

sama, bergantung pada karakteristik masyarakat, potensi sumber daya

(kesempatan kerja) yang tersedia, kondisi fisik alami serta fasilitas kota

(Bintarto 1982 dalam Sriyanto, 2007).

Berdasarkan kondisi tersebut peran geografi mempelajari tentang

segala fenomena yang terjadi pada alam dilihat dari sudut pandang

keruangan (Space Approach), kelingkungan (Ecological Approach) dan

kompleks kewilayahan (Komplexs Area Approach). Dari pengertian tersebut

dapat diketahui bahwa segala sesuatu yang terjadi di permukaan bumi bisa

diketahui dimana kejadian tersebut dan mengapa terjadi di daerah tersebut

bukan di daerah lain. Permasalahan sampah sebagai akibat aktifitas manusia

dengan pendekatan keruangan, sehingga dari itu peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Daya Layan Tempat Penampungan

Sampah Sementara Di Kabupaten Semarang Tahun 2018”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalahnya

sebagai berikut :

1. Berapa volume sampah rumah tangga di Kecamatan Ambarawa?

2. Berapa kapasitas tampungan TPS di Kecamatan Ambarawa?

3. Bagaimana daya layan TPS terhadap jumlah penduduk di Kecamatan

Ambarawa?

Page 21: SKRIPSI - UNNESlib.unnes.ac.id/34188/1/3211413021maria.pdf · Gambar 2.4 Kerangka Berpikir ... Gambar 4.2.1 TPS Berbentuk Bak Non Permanen ... Sampah menjadi permasalahan yang cukup

6

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang ada maka perlu dilakukan pula

formulasi tujuan penelitian, yang dimaksudkan agar penelitian dapat terarah.

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Menghitung volume sampah rumah tangga di Kecamatan

Ambarwa.

2. Menghitung volume tempat penampungan sampah sementara di

Kecamatan Ambarawa.

3. Menganalisis efektifitas daya layan TPS terhadap jumlah penduduk

di Kecamatan Ambarawa.

1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas, diharapkan penelitian ini dapat

memberikan manfaat yang positif bagi lingkungan, diantaranya adalah:

1. Manfaat Teoritis

Manfaat dari penelitian ini secara teoritis adalah untuk

memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu geografi.

Penyelesaian masalah persampahan di Kecamatan Ambarawa, oleh

karena itu dengan penelitian ini dapat diketahui keefektifan tempat

penampungan sampah sementara di Kecamatan Ambarawa.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis dari penelitian ini adalah memberikan

kontribusi bagi pemerintah dan masyarakat dalam mengatasi masalah

Page 22: SKRIPSI - UNNESlib.unnes.ac.id/34188/1/3211413021maria.pdf · Gambar 2.4 Kerangka Berpikir ... Gambar 4.2.1 TPS Berbentuk Bak Non Permanen ... Sampah menjadi permasalahan yang cukup

7

persampahan. Bagi pemerintah sebagai pemegang otoritas kebijakan

dampak lingkungan, digunakan untuk bahan pertimbangan

dalampeningkatan kualitas daya layan TPS yang akan datang di

Kecamatan Ambarawa. Sedangkan bagi masyarakat bisa merasakan

manfaat terbangunnya TPS secara merata agar meningkatkan

kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi / ikut serta dalam

pengelolaan sampah berkelanjutan.

.

1.5 Batasan Istilah

Batasan istilah dari penelitian yang berjudul “Daya Layan Tempat

Penampungan Sampah Sementara di Kecamatan Ambarawa Tahun 2018”,

yang dimaksud untuk mempermudah pembaca dalam memahami isi dan

gambaran dari penelitian ini dan agar peneliti tetap berada dalam pengertian

yang dimaksud dalam judul. Batasan istilah sehingga diperlukan dalam

penelitian.

a. Sampah Rumah Tangga

Menurut Undang-undang No.18 Tahun 2008 tentang pengelolaan

sampah didefinisikan sampah rumah tangga sebagai sampah yang berasal

dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga, tidak termasuk tinja dan

sampah spesifik (sampah yang mengandung bahan beracun).

Pada penelitian ini sampah rumah tangga yang dimaksud adalah

sampah yang dihasilkan oleh kegiatan rumah tangga dan dipindahkan

Page 23: SKRIPSI - UNNESlib.unnes.ac.id/34188/1/3211413021maria.pdf · Gambar 2.4 Kerangka Berpikir ... Gambar 4.2.1 TPS Berbentuk Bak Non Permanen ... Sampah menjadi permasalahan yang cukup

8

dari sumber sampah ke Tempat pembuangan sampah sementara selama

satu hari.

b. Daya Tampung

Daya Tampung adalah kapasitas yang dapat di tampung oleh suatu

objek, daya tampung disini adalah daya tampung tempat pembuangan

sampah sementara, sehingga daya tampung tempat pembuangan sampah

sementara adalah kapasitas yang dapat dimuat oleh bangunan (TPS)

untuk menampung sampah pada periode satu kali pengangkutan oleh

armada yang kemudian diangkut ke TPA.

Pada penelitian ini, daya tampung yang dimaksud adalah kapasitas

tempat pembuangan sampah sementara di Kecamatan Ambarawa.

c. Tempat Penampungan Sampah Sementara

Tempat penampungan sampah sementara adalah tempat yang

dikelola oleh lembaga resmi untuk menampung sampah yang bersifat

sementara sebelum diangkut ke Tempat pembuangan akhir (YUDP 1992,

dalam Achmad Fauzi 2016).

Pada penelitian ini tempat sampah sementara yang dimaksud

adalah tempat sampah sementara yang digunakan oleh masyarakat umum

dan dikelola oleh Dinas Lingkungan Hidup.

Page 24: SKRIPSI - UNNESlib.unnes.ac.id/34188/1/3211413021maria.pdf · Gambar 2.4 Kerangka Berpikir ... Gambar 4.2.1 TPS Berbentuk Bak Non Permanen ... Sampah menjadi permasalahan yang cukup

9

d. Pusat Pelayanan

Pelayanan adalah cara melayani, membantu menyiapkan dan

mengurus menyelesaikan keperluan, kebutuhan seseorang atau

sekelompok orang, artinya objek yang dilayani adalah individu, pribadi-

pribadi dan sekolompok organisasi (Sianipar, 1998). Menurut

Kepmenpan No. 63/KEP/M.PAN/7/2003, Pelayanan publik adalah

pemberian layanan (melayani) keperluan orang atau masyarakat yang

memiliki kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan

tata cara yang telah ditetapkan.

Pada penelitian ini pelayanan yang dimaksud adalah pelayanan

Tempat penampungan sampah sementara yang melayani masyarakat.

Tempat penampungan sampah sendiri sebagai unit pelayanan di

Kecamatan Ambarawa.

Page 25: SKRIPSI - UNNESlib.unnes.ac.id/34188/1/3211413021maria.pdf · Gambar 2.4 Kerangka Berpikir ... Gambar 4.2.1 TPS Berbentuk Bak Non Permanen ... Sampah menjadi permasalahan yang cukup

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR

2.1. Deskripsi Teoritis

2.1.1 Sampah

Sampah sebagai hasil samping dari berbagai aktifitas atau kegiatan

dalam kehidupan manusia maupun sebagai hasil dari suatu proses

alamiah sering menimbulkan permasalahan serius di wilayah-wilayah

pemukiman penduduk. Menurut Hadiwiyoto sampah memiliki ciri-ciri

sebagai berikut;

1) Merupakan bahan sisa, baik bahan-bahan yang sudah tidak lagi

digunakan maupun bahan yang sudah tidak diambil bagian

utamanya.

2) Merupakan bahan yang sudah tidak ada harganya.

3) Bahan buangan yang tidak berguna dan banyak menimbulkan

masalah pencemaran dan gangguan pada kelestarian lingkungan.

Menurut Alex (2012) sampah dikelompokkan lagi berdasarkan

sumber, bentuk, dan jenisnya.

1) Berdasarkan Sumbernya

a. Sampah alam: sampah yang diproduksi di kehidupan liar

diintegrasikan melalui proses daur ulang alami, seperti daun-

daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah.

Page 26: SKRIPSI - UNNESlib.unnes.ac.id/34188/1/3211413021maria.pdf · Gambar 2.4 Kerangka Berpikir ... Gambar 4.2.1 TPS Berbentuk Bak Non Permanen ... Sampah menjadi permasalahan yang cukup

11

b. Sampah manusia: hasil-hasil dari pencernaan manusia, seperti

feses dan urin.

c. Sampah rumah tangga: sampah dari kegiatan di dalam rumah

tangga, sampah yang dihasilkan oleh kebanyakan rumah

tangga adalah kertas dan plastik.

d. Sampah konsumsi: sampah yang dihasilkan oleh manusia dari

proses penggunaan barang seperti kulit makanan dan sisa

makanan.

e. Sampah perkantoran: sampah yang berasal dari lingkungan

perkantoran dan pusat perbelanjaan seperti sampah organik,

kertas, tekstil, plastik dan logam.

f. Sampah industri: sampah yang berasal dari daerah industri

yang terdiri dari sampah umum dan limbah berbahaya cair

atau padat.

g. Sampah nuklir: sampah yang dihasilkan dari fusi dan fisi

nuklir yang menghasilkan uranium dan thorium yang sangat

berbahaya bagi lingkungan hidup dan juga manusia.

2) Berdasarkan Jenisnya

a. Sampah organik: buangan sisa makanan misalnya daging,

buah, sayuran dan sebagainya.

b. Sampah anorganik: sisa material sintetis seperti plastik,

logam, kaca, keramik dan sebagainya.

Page 27: SKRIPSI - UNNESlib.unnes.ac.id/34188/1/3211413021maria.pdf · Gambar 2.4 Kerangka Berpikir ... Gambar 4.2.1 TPS Berbentuk Bak Non Permanen ... Sampah menjadi permasalahan yang cukup

12

3) Berdasarkan Bentuknya

a. Sampah padat: segala bahan buangan selain kotoran manusia,

urin dan sampah cair.

b. Sampah cair: bahan cairan yang telah digunakan lalu tidak

diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan

sampah.

Pengelolaan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan,

pemprosesan, pendaur-ulang, atau pembuangan dari material sampah.

Kalimat ini biasanya mengacu pada materi sampah yang dihasilkan dari

kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi dampak

terhadap kesehatan, lingkungan, atau keindahan. Pengelolaan sampah

juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam. Pengelolaan

sampah bisa melibatkan zat padat, cair, gas, atau radioaktif dengan

metode dan keahlian khusus untuk masing-masing zat.

Pengelolaan sampah memiliki tujuan untuk mengubah sampah

menjadi materi yang memiliki nilai ekonomis dan juga untuk mengolah

sampah agar menjadi materi yang tidak membahayakan bagi lingkungan

hidup. Metode pengolahan samoah berbeda-beda tergantung tipe zat

sampah, tanah yang digunakan untuk mengolah dan ketersediaan area.

Pengelolaan sampah dapat dilakukan dengan cara pengumpulan sampah

dari sumbernya kemudian diangkut ke TPS dan terakhir ditimbun di

TPA, dengan cara ini dapat mengurangi jumlah sampah, faktor-faktor

yang mempengaruhi sistem pengelolaan sampah antara lain;

Page 28: SKRIPSI - UNNESlib.unnes.ac.id/34188/1/3211413021maria.pdf · Gambar 2.4 Kerangka Berpikir ... Gambar 4.2.1 TPS Berbentuk Bak Non Permanen ... Sampah menjadi permasalahan yang cukup

13

1. Kepadatan dan penyebaran penduduk.

2. Karakteristik fisik lingkungan dan sosial ekonomi.

3. Karakteristik sampah.

4. Budaya sikap dan perilaku masyarakat.

5. Jarak dari sumber sampah ke tempat pembuangan akhir

sampah (TPA).

6. Rencana tata ruang dan pengembangan kota

7. Sarana pengumpulan, pengangkutan, pengolahan dan TPA

8. Biaya yang tersedia untuk operasional.

9. Peraturan daerah setempat.

2.1.2 Tempat Sampah Sementara

Dalam terciptanya lingkungan yang sehat salah satu syaratnya

adalah memiliki manajemen sampah yang baik. Pembuangan sampah

yang tidak pada tempatnya membuat lingkungan menjadi kotor, dan tidak

teratur. Tempat penampungan sampah (TPS) sementara yang memadai

akan meminimalisir dampak-dampak lingkungan tersebut. Dalam

memilih lokasi tempat sampah sementara sebaiknya meliputi evaluasi

terhadap beberapa variabel yaitu jarak terhadap jalan utama, jarak

terhadap sungai, dan buffering di sekeliling tempat penampungan sampah

(TPS) sementara (Danuarti, 2003 dalam Achmad Fauzi 2016).

Syarat-syarat dibangunnya tempat pembuangan sampah (TPS)

sementara adalah :

Page 29: SKRIPSI - UNNESlib.unnes.ac.id/34188/1/3211413021maria.pdf · Gambar 2.4 Kerangka Berpikir ... Gambar 4.2.1 TPS Berbentuk Bak Non Permanen ... Sampah menjadi permasalahan yang cukup

14

1. Minimal 30 meter dari sungai

2. Minimal berjarak 50 meter dari permukiman, sekolah, dan taman

3. Minimal berjarak 160 meter dari sumur

4. Minimal berjarak 1500 meter dari airport

Dari segi estetika dalam hal ini mengacu pada keputusan standar

operasional kebersihan dari Dinas Kebersihan DKI Jakarta tahun 2007

tentang persyaratan kesehatan pengolahan limbah dan penampungan

sampah sementara, dengan ketentuan :

1. Tidak terlihat kotor, jorok, bau, dan jauh dari sumber penyakit bagi

pemukiman sekitarnya.

2. Lokasi harus strategis untuk pengangkutan sampah dan tidak

merusak keindahan kota, dan lokasi tidak mengganggu pengguna

jalan.

3. Memperhatikan kondisi lingkungan sekitar.

2.1.3 Pusat Pelayanan

Dalam menjalankan kehidupan dan aktifitasnya membutuhkan

dukungan fasilitas pelayanan. Secara umum fasilitas dapat

dikelompokkan menjadi dua, yaitu fasilitas umum, sosial, dan ekonomi.

Dua fasilitas pertama sebagian besar menjadi tanggung jawab pemerintah

dan umumnya tersedia di semua tempat, sedangkan fasilitas kedua

umumnya menganut kebutuhan pasar dan tidak di setiap tempat tersedia.

Page 30: SKRIPSI - UNNESlib.unnes.ac.id/34188/1/3211413021maria.pdf · Gambar 2.4 Kerangka Berpikir ... Gambar 4.2.1 TPS Berbentuk Bak Non Permanen ... Sampah menjadi permasalahan yang cukup

15

Prisip lain yang menjadi dasar perencanaan pelayanan adalah

pemahaman tentang dua tipe atau jenis pelayanan, yaitu

a. Hight order goods service, yaitu barang atau jasa pelayanan yang

memiliki ambang (threshold) dan jangkauan (range) besar. Jenis

pelayanan ini umumnya tersedia adalam jumlah kecil dan terbatas.

Sebagai contohnya pada pelayanan pendidikan dan kesehatan

adalah fasilitas perguruan tinggi dan rumah sakit, dan secara

lokasional berada di pusat kota.

b. Low order goods services, barang/jasa pelayanan yang memiliki

threshold dan range kecil. Jenis pelayanan tersedia dalam jumlah

besa dan terdapat di semua tempat (merata) serta berada di desa

atau di daerah hirarki rendah. Jenis pelayanan ini umumnya

tersedia dalam jumlah kecil dan terbatas. Sebagai contoh pada

pelayanan pendidikan adalah fasilitas pendidikan dasar TK dan SD.

Mengetahui ketersediaan dan daya layan suatu fasilitas pelayanan

penting dilakukan, untuk memberikan gambaran realitas pencapaian

pelayanan publik dan evaluasi dari suatu fasilitas, sehingga dapat

diperoleh penyusunan langkah-langkah prioritas dalam menyediaan

fasilitas tersebut. beberapa teknik analisis pelayanan yang dapat

digunakan mendasarkan pada aspek ketersediaan pelayanan (sevice

availability), tingkat ketersediaan (size of availability), dan fungsi

pelayanan (daya layan) atau function of availability.

Page 31: SKRIPSI - UNNESlib.unnes.ac.id/34188/1/3211413021maria.pdf · Gambar 2.4 Kerangka Berpikir ... Gambar 4.2.1 TPS Berbentuk Bak Non Permanen ... Sampah menjadi permasalahan yang cukup

16

1. Ketersediaan Pelayanan

Metode untuk mengetahui ketersediaan pelayanan salah

satunya adalah dapat dilakukan dengan menggunakan metode skala

Guttman. Skala Guttman yaitu skala yang mengidentifikasi

ketersediaan pelayanan dalam bentuk nominal yaitu ada (tersedia)

dan tidak ada (tidak tersedia). Untuk jawaban ada diberi skor 1 dan

jika tidak tersedia diberi skor 0.

Skala Guttman mementingkan jumlah ketersediaan fungsi

pelayanan dalam wilayah dan dalam perkembangan dijadikan

sebagai dasar penyusunan metode skalogram atau analisa skala

(scale analysis) untuk mengukur hirarki pusat pelayanan, dimana

wilayah yang memiliki jumlah ketersediaan fasilitas pelayanan

memiliki hirarki wilayah tinggi dengan jangkauan pelayanan luas

dan berpotensi menjadi pusat pelayanan.

2. Tingkat ketersediaan pelayanan (service Availability)

Tingkat ketersediaan pelayanan diukur dengan jumlah unit

pelayanan yang tersedia. Jumlah pelayanan merupakan informasi

penting dalam kaitannya dengan penyediaan pelayanan dan alokasi

ruang atau wilayah yang membutuhkan. Jumlah fasilitas pelayanan

mengikuti keberadaan penduduk yang dilayani, sehingga semakin

tinggi jumlah penduduk maka jumlah pelayanan semakain banyak.

Selain itu dapat ditunjukkan distribusi fasilitas antar wilayah dan

konsentrasi fasilitas.

Page 32: SKRIPSI - UNNESlib.unnes.ac.id/34188/1/3211413021maria.pdf · Gambar 2.4 Kerangka Berpikir ... Gambar 4.2.1 TPS Berbentuk Bak Non Permanen ... Sampah menjadi permasalahan yang cukup

17

3. Fungsi Pelayanan (function of availability)

Merupakan perbandingan antara jumlah ketersediaan fasilitas

dengan variabel pembanding, seperti besarnya penggunaan aktual,

pengguna potensial, penduduk keseluruhan, luas wilayah dan

dengan pembanding standar. Fungsi daya layan memberikan

indikasi kualitas dan tingkat ketercukupan pelayanan, sehingga

semakin baik daya layan, kualitas fasilitas juga semakin baik.

Sedangkan jika memiliki standar pelayanan minimal (SPM)

tertentu. Maka kondisi daya layan lebih baik jika nilainya melebihi

standar yang ditetapkan.

Daya layan memiliki formula untuk menghitung kualitas

daya layan, yaitu :

Tipe A = DLi = JP/JF

Tipe B = DLi = JF/JP

Keterangan :

DLi : Daya layan fasilitas i

JF :Jumlah fasilitas

JP : pembanding jumlah penduduk

(pembanding lain dapat berupa luas wilayah, pengguna

actual, pengguna potensial, dan sebagainya yang disesuaikan

dengan tujuan penelitian).

Page 33: SKRIPSI - UNNESlib.unnes.ac.id/34188/1/3211413021maria.pdf · Gambar 2.4 Kerangka Berpikir ... Gambar 4.2.1 TPS Berbentuk Bak Non Permanen ... Sampah menjadi permasalahan yang cukup

18

Efektifitas kualitas daya layan fasilitas juga dapat

dibandingkan dengan standar normative penggunaan minimal atau

maksimal fasilitas yang bersangkutan.

EDLi = SPMi / DMi

Keterangan :

EDLi = Efektifitas Daya Layan fasilitas i

SPMi = Standart Pelayanan Minimal

Jika EDLi > 1, Pelayanan fasilitas I Efektif

Jika EDLi < 1, Pelayanan Fasilitas I Tidak Efektif.

SPM (standar pelayanan minimal) tempat pembuangan

sampah sementara pelayanan fasilitas permukiman di Indonesia

tertuang dalam SNI 03-1733-2004. Tentang tata cara perencanaan

lingkungan perumahan di perkotaan.

Page 34: SKRIPSI - UNNESlib.unnes.ac.id/34188/1/3211413021maria.pdf · Gambar 2.4 Kerangka Berpikir ... Gambar 4.2.1 TPS Berbentuk Bak Non Permanen ... Sampah menjadi permasalahan yang cukup

19

2.2. Tabel Penelitian Terdahulu yang Relevan

No. Nama/Tahun Judul Tujuan Metode Hasil Penelitian Posisi Penelitian

1 Hidayar

afriyandi,

Elvi zuriyani,

dan Arie

Zella Putra

Ulni / 2016

Analisis Lokasi

Kesesuaian Tempat

Pembuangan

Sampah TPS

Sementara di Kota

Padang.

Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui

kesesuaian lokasi tempat

pembuangan sampah

(TPS) sementara di Kota

Padang.

Metode yang

digunakan yaitu

menggunakan

metode kuantitatif

yaitu pendekatan

keruangan untuk

mengetahui

kesesuaian lokasi

penelitian.

Kesesuaian TPSS

yang berada di

setiap kecamatan

Kota Padang

masih banyak

yang belum

sesuai. Karena

semua kecamatan

yang berada di

kota padang

masih kekurangan

fasilitas dan

berdampak pada

tidak

tertampungnya

volume sampah

yang dihasilkan

masyarakat setiap

harinya.

• Persamaan

Persamaan

penelitian yang

dilakukan peneliti

dengan penelitian ini

yaitu sama sama

menggunakan

metode kualitatif,

sama-sama mencari

kesesuaian lokasi

TPS

• Perbedaan

Perbedaan dengan

penelitian ini adalah

pada penelitian ini

outputnya hanya

mengetahui

kesesuaian lahan,

tidak sampai dengan

lokasi yang

seharusnya

terbangun TPS.

2 Rizki

Yulianto /

Analisis Daya

Layan Dan

Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui

Jenis penelitian

menggunakan

Hasil penelitian

menunjukkan • Persamaan

Pada penelitian rizki

Page 35: SKRIPSI - UNNESlib.unnes.ac.id/34188/1/3211413021maria.pdf · Gambar 2.4 Kerangka Berpikir ... Gambar 4.2.1 TPS Berbentuk Bak Non Permanen ... Sampah menjadi permasalahan yang cukup

20

2016 Efektifitas Lokasi

Puskesmas di

Kabupaten Pati.

keefektifan lokasi

puskesmas di Kabupaten

Pati.

metode deskriptif

kuantitatif, untuk

pengambilan

sempel

mengunakan

teknik purposive

area random

sampling. Metode

pengumpulan data

dengan

wawancara,

dokumentasi dan

angket.

bahwa

ketersediaan

fasilitas

puskesmas masih

kurang terpenuhi,

tetapi tingkat

kepuasan

masyarakat sangat

puas, yaitu

menunjukkan

angka 91,74.

Sehingga jumlah

kualitas fasilitas

publik yang

sedikit belum

tentu tingkat

kepuasan

masyarakat akan

kualitas

pelayanan juga

kurang baik.

yulianto ini

bertujuan untuk

mengetahui

keefektifan lokasi

Puskesmas, pada

penelitian yang akan

dibuat efektifitas

pelayanan hanya

menjadi parameter.

• Perbedaan

Pada penelitian yang

akan dibuat tidak

menggunakan

parameter kepuasan

masyarakat. Metode

pengumpulan data

pada penelitian ini

menggunakan teknik

wawancara,

sendangkan pada

penelitian yang akan

dibuat menggunakan

teknik dokumentasi

dimana data-data

yang falid sudah ada

pada instansi terkait.

untuk pengambilan

sempel mengunakan

Page 36: SKRIPSI - UNNESlib.unnes.ac.id/34188/1/3211413021maria.pdf · Gambar 2.4 Kerangka Berpikir ... Gambar 4.2.1 TPS Berbentuk Bak Non Permanen ... Sampah menjadi permasalahan yang cukup

21

teknik purposive

area random

sampling, tetapi

pada penelitian yang

akan dibuat tidak

menggunakan

sampel.

3 Tika Christy

Novianty,

Bambang

Sudarsono

dan Sawitri

Subiyanto /

2015

Analisis Geospasial

Persebaran TPS dan

TPA di Kota

Semarang

Menggunakan

Sistem Informasi

Geografis.

Penelitian ini bertujuan

untuk mengevaluasi

kesesuaian lokasi TPS

dan analisis terhadap

kapasitas container yang

ada dan mencari lokasi

alternatif pengganti TPA

Jatibarang.

Pencarian data

menggunakan

survey lokasi,

menggunakan

variabel penilaian

yaitu

aksesibilitas.

Pengolahan data

SIG

menggunakan

cara overlay.

TPS di

Kecamatan

Pedurungan,

Kecamatan

Semarang Timur,

Kecamatan

Semarang

Tengah, dan

Kecamatan

Semarang Barat

secara umum

telah sesuai

ditinjau dari

aspek jarak,

kondisi jalan,

penempatan dan

aktivitas dominan

dengan sedikit

perbaikan di

beberapa lokasi

TPS. Sedangkan

•Persamaan

Persamaan dengan

penelitian ini adalah

sama sama

mengevaluasi

kesesuaian lokasi

TPS, pengolahan

data SIG

menggunakan cara

overlay

•Perbedaan

Pencarian data

menggunakan teknik

survey lapangan

sedangkan

penelitian yang akan

dibuat menggunakan

teknik dokumentasi.

Hasil akhir pada

penelitian ini adalah

untuk mencari lokasi

Page 37: SKRIPSI - UNNESlib.unnes.ac.id/34188/1/3211413021maria.pdf · Gambar 2.4 Kerangka Berpikir ... Gambar 4.2.1 TPS Berbentuk Bak Non Permanen ... Sampah menjadi permasalahan yang cukup

22

untuk daya

tampung sampah

masih terdapat

TPS yang

kekurangan

kontainer yang

berada di

Kecamatan

Pedurungan.

Sedangkan untuk

TPA

Jatibarang berada

pada zona tidak

layak untukTPA.

alternatif TPS,

sedangkan pada

penelitian yang akan

dilaksanakan untuk

mencari tempat yang

sesuai untuk

dibangunnya TPS

dengan posisi yang

tepat.

4 Syafrudin,

Ika Bagus P,

dan

Benedictus

Dwicky K

/2011

Evaluasi dan

Optimasi Teknik

Operasional

Pengelolaan

Persampahan pada

Kecamatan Bringin,

Pabelan, Tengaran,

dan Suruh

Kabupaten

Semarang.

Penelitian ini bertujuan

untuk mengevaluasi dan

optimalisasi pengolahan

sampah, dengan cara

mengetahui timbulan

sampah sehingga dapat

diketahui kebutuhan

tempat sarana

penampungan sampah

sementara.

Metode

pengumpulan data

berupa data

primer dan data

sekunder, data

primer adalah

data yang didapat

langsung

dilapangan

dengan cara surve

timbulan sampah,

sedangkan data

sekunder berupa

data batas

Hasil penelitian

ini berupa data

timbulan sampah

pada kecamatan

bringin tahun

2022 sebesar

123,97 m3/hari.

Kecamatan

Pabelan 108.81

m3/hari.

Kecamatan

Tengaran 181.26

m3/hari, dan

Kecamatan Suruh

•Persamaan

Persamaan dengan

penelitian ini adalah

ada pada cara

pengumpulan data

primer, yaitu dengan

cara surve langsung

di perumahan yang

telah ditetapkan

sebagai sampel /

purposive sampling,

dan juga cara

menghitung sampah

yang dihasilkan oleh

Page 38: SKRIPSI - UNNESlib.unnes.ac.id/34188/1/3211413021maria.pdf · Gambar 2.4 Kerangka Berpikir ... Gambar 4.2.1 TPS Berbentuk Bak Non Permanen ... Sampah menjadi permasalahan yang cukup

23

administrasi,

sistem pengolahn

sampah eksisting.

sebesar 180.5

m3/hari. Dengan

besaran timbulan

sampah yang

telah di prediksi

pada tahun 2022

ini diharapkan

pengolahan

sampah di daerah

pelayanan perlu

ditingkatkan

hingga mencakup

semua wilayah

administrasi di

masing-masing

kecamatan.

rumah tangga.

•Perbedaan

Perbedaan dengan

penelitian ini adalah

pada hasil akhir

penelitian, jika

penelitian yang

dilakukan oleh

Syahfrudin

memprediksi

timbulan sampha

pada tahun 2022

yang akan datang.

Sedangkan pada

penelitian ini adalah

untuk mengetahui

apakah sarana

pelayanan

persampahan yang

terjadi di daerah

kajian sudah layak

atau masih

kekurangan.

Page 39: SKRIPSI - UNNESlib.unnes.ac.id/34188/1/3211413021maria.pdf · Gambar 2.4 Kerangka Berpikir ... Gambar 4.2.1 TPS Berbentuk Bak Non Permanen ... Sampah menjadi permasalahan yang cukup

24

Dari beberapa jurnal penelitian yang relevan terhadap penelitian ini,

tentu saja terdapat beberapa perbedaan dengan penelitian mengenai

persebaran tempat pembuangan sampah sementara di kecamatan ambarawa.

Perbedaan dengan penelitian pertama yang dilakukan oleh Hidayar

Afriyandi, Elvi Zuriyani dan Arie Zella Putra Ulni pada tahun 2016 terletak

pada lokasi penelitian yang berada di kota Padang. Fokus penelitian yang

dibuat oleh Hidayar Afriyandi, Elvi Zuriyani dan Arie Zella Putra Ulni ini

berfokus pada kesesuaian tempat pembuangan sampah sementara sehingga

lebih di tekankan pada kualitas bangunan itu sendiri untuk menampung

sampah, sedangkan pada penelitian ini lebih berfokus ke tingkat daya

tampung tempat pembuangan sampah sementara seluruh kecamatan

ambarawa apakah sudah memenuhi kebutuhan penduduk ambarawa itu

sendiri.

Perbedaan dengan penelitian yang kedua yang dilakukan oleh Rizky

Yulianto pada tahun 2016 adalah pada objek yang di teliti, penelitian oleh

Rizky Yulianto menggunakan objek puskesmas sebagai penelitiannya,

sedangkan pada penelitian ini objek utamanya adalah tempat pembuangan

sampah sementara. Persamaan dengan penelitian oleh Rizky Yulianto

adalaha pada tema yang sama-sama mengusung tema pusat pelayanan

publik. Selanjutnya, perbedaan dengan penelitian ketiga yang dilakukan

oleh Tika Christy Novianty, Bambang Sudarsono dan Sawitri Subiyanto

pada tahun 2015 adalah pada proses pengolahan data, pada penelitian Tika

Christy Novianti data yang dilakukan hanya menganalisis persebaran tempat

Page 40: SKRIPSI - UNNESlib.unnes.ac.id/34188/1/3211413021maria.pdf · Gambar 2.4 Kerangka Berpikir ... Gambar 4.2.1 TPS Berbentuk Bak Non Permanen ... Sampah menjadi permasalahan yang cukup

25

pembuangan sampah menggunnakan aplikasi Sistem Informasi Geografi.

Berbeda dengan penelitian ini yang dalam pengolahannya juga melakukan

pengambilan sampel secara langsung dilapangan guna mendapatkan data

yang falid.

Perbedaan dengan penelitian yang ke empat oleh Syafrudin, Ika Bagus

P dan Benedictus Dwicky .K pada tahun 2011, pada penelitian yang

dilakukan oleh Syafrudin yaitu Evaluasi dan optimasi teknik operasional

pengelolaan persampahan sehingga yang ditekankan adalah teknik

operasionalnya atau proses pengangkutan sampah yang terjadi dari tempat

pembuangan sampah sementara ke tempat pembuangan akhir, sedangkan

pada penelitian ini tidak menyinggung sama sekali teknik operasional dalam

proses pengangkutan sampah dari tempat pembuangan sampah sementara ke

tempat pembuangan akhir.

Page 41: SKRIPSI - UNNESlib.unnes.ac.id/34188/1/3211413021maria.pdf · Gambar 2.4 Kerangka Berpikir ... Gambar 4.2.1 TPS Berbentuk Bak Non Permanen ... Sampah menjadi permasalahan yang cukup

26

2.3. Kerangka Berpikir

Gambar 2.3 Kerangka Berpikir

Evaluasi efektifitas daya

layan

Sampah yang diproduksi Penduduk

Kecamatan Ambarawa

Daya tampung

TPS

Sampah Rumah

tangga

Persebaran

TPS

Jumlah TPS di

Kecamatan Ambarawa

Kesimpulan

Arahan Kebijakan

Page 42: SKRIPSI - UNNESlib.unnes.ac.id/34188/1/3211413021maria.pdf · Gambar 2.4 Kerangka Berpikir ... Gambar 4.2.1 TPS Berbentuk Bak Non Permanen ... Sampah menjadi permasalahan yang cukup

59

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya,

maka mengacu pada tujuan penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut:

1. Kapasitas tempat penampungan sampah sementara di Kecamatan

Ambarawa tahun 2018 dengan jumlah 19 unit pelayanan dengan durasi

pengangkutan sampah dari TPS ke TPA selama 7 hari maka kapasitas

sampah yang dapat di tampung sebanyak 130.000 liter untuk 7 hari.

2. Timbulan sampah rumah tangga yang dihasilkan seluruh masyarakat di

Kecamatan Ambarawa tahun 2018 dengan jumlah penduduk sebanyak

62.025 jiwa sebanyak 106.310,85 Liter/hari dengan jumlah timbulan

sampah perkapita sebesar 1,714 liter/hari.

3. Volume timbulan sampah di Kecamatan Ambarawa sebanyak 744.175,95

liter/minggu dengan asumsi setiap penduduk membuang sampah ke

tempat penampungan sampah, sedangkan kemampuan tampungan TPS

setiap minggunya sebesar 130.000 liter. Perhitungan daya layan

menunjukkan hasil Efektifitas daya layan < 1 yang artinya pelayanan

fasilitas tidak efektif atau tidak memadai.

4. Sampah yang tidak terlayani di Kecamatan Ambarawa sebanyak

614.175,95 liter/minggu.

Page 43: SKRIPSI - UNNESlib.unnes.ac.id/34188/1/3211413021maria.pdf · Gambar 2.4 Kerangka Berpikir ... Gambar 4.2.1 TPS Berbentuk Bak Non Permanen ... Sampah menjadi permasalahan yang cukup

60

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka peneliti

memberikan beberapa saran yang bisa diajukan sebagai berikut:

1. Memperbanyak fasilitas Tempat penampungan sampah sementara di

Kecamatan Ambarawa untuk meminimalisir timbunan sampah yang

terjadi di TPS yang sudah ada.

2. Frekuensi pengambilan sampah bisa ditingkatkan dengan frekuensi

pengambilan sebelumnya 1 kali pengambilan setiap 7 hari dengan

harapan bisa mengoptimalkan pelayanan persampahan di TPS yang

sudah ada tanpa harus menambah jumlah TPS.

3. Memperbesar daya tampungan TPS yang sudah ada dengan harapan

sampah yang dapat ditampung oleh TPS bisa lebih banyak.

Page 44: SKRIPSI - UNNESlib.unnes.ac.id/34188/1/3211413021maria.pdf · Gambar 2.4 Kerangka Berpikir ... Gambar 4.2.1 TPS Berbentuk Bak Non Permanen ... Sampah menjadi permasalahan yang cukup

61

DAFTAR PUSTAKA

Afriyandi Hidayat. 2007. Analisis Lokasi Tempat Pembuangan Sampah TPS

Sementara di Kota Padang.

Achmad Fauzi. 2016. Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk

Analisis Kelayakan Perluasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah

Cipeucang Kota Tangerang Selatan. UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta

Alex S. 2012. Sukses Mengolah Sampah Organik Menjadi Pupuk Organik.

Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Anonim. 1994. SNI 19-3964-1994 Tentang Spesifikasi Timbulan Sampah untuk

Kota Kecil dan Sedang di Indonesia. Badan Standarisasi Nasional.

Anonoim. (1994). SNI 19-3964-1994 tentang Spesifikasi Timbulan Sampah untuk

Kota Kecil dan Sedang di Indonesia. Badan Standardisasi Nasional.

Anonim,(2004). SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan

Perumahan di Perkotaan

Anonim, (2007). UU No.26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang,Struktur Ruang

Wilayah

Azkha, Nizwardi, et al, ed. Analisis Timbulan, Komposisi dan Karakteristik

Sampah di Kota Padang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, September 2006, I

(I).

Basyarat,Ade. 2005. kajian terhadap penetapan lokasi TPA sampah

leuwinanggung – kota depok.semarang. Undip.

Bebassari, Sri. 2011, “Sampah Harus Jadi Prioritas”, Artikel dalam majalah

bulanan ”Dokter Kita”, 2011, Gramedia, Jakarta

Biro Bina Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta. 1998. Laporan Neraca

Kualitas Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta. Biro Bina

Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Jakarta.

Badan Pusat Statistik. 2016. Kabupaten Semarang Dalam Angka. Kabupaten

Semarang : BPS Kabupaten Semarang.

Daniel, Valerina. 2009. Easy Green Living. Bandung: Hikmah.

Page 45: SKRIPSI - UNNESlib.unnes.ac.id/34188/1/3211413021maria.pdf · Gambar 2.4 Kerangka Berpikir ... Gambar 4.2.1 TPS Berbentuk Bak Non Permanen ... Sampah menjadi permasalahan yang cukup

62

Dian Fadhila Maulida. 2014. Evaluasi Tingkat Pelayanan Publik Pasca

Pemekaran Wilayah Kecamatan Sragi- Kecamatan Siwalan Kabupaten

Pekalongan Tahun 2001-2012. UNNES. Semarang

Dinas Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum, 1993. Penyusunan Pedoman

Teknik Operasi dan Pemeliharaan Pembangunan Prasarana Perkotaan

(Komponen Persampahan). Jakarta.

Hadiwijoto, s. 1983. Penanganan dan pemanfaatan sampah. Penerbit Yayasan

Idayu. Jakarta.

http://fastrans22.blogspot.co.id/2013/05/teori-titik-henti-breaking-point-

theory.html (diakses pada 14 februari 2018).

Ihsanudin, Kualitas Pelayanan Publik Pada Badan Perizinan Penanaman Modal

dan Promosi Daerah (BP2MPD) Kabupaten Indragiri Hilir. Jurnal

Administrasi Publik dan Birokrasi Vol. 1 No. 2, 2014, artikel 9.

Jayanti Nigiana P.P, 2013. Managemen Pengolahan Sampah di Kecamatan

Tembalang.UNDIP. Kota Semarang

Kabupaten Semarang Dalam Angka. (2016). kabupaten semarang: BPS

Kabupaten Semarang.

Kabupaten Semarang Dalam Angka. (2017). kabupaten semarang: BPS

Kabupaten Semarang.

Kepmenpan No. 63/KEP/M.PAN/7/2003

Muhlisin. 2017. Peranan Teori Titik Henti Dalam Menentukan Lokasi Pusat

Pelayanan.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta.

Jakarta.

Permen PU No. 03/PRT/M/2013 “Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana

Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sejenis

Sampah Rumah Tangga”.

Reksohadiprojo, Sukanto dan A.R Karseno. 1997.“Ekonomi Perkotaan”. BPFE.

Jogjakarta.

Sianipar. 1998. “Manajemen Pelayanan Masyarakat”. LAN. Jakarta

Page 46: SKRIPSI - UNNESlib.unnes.ac.id/34188/1/3211413021maria.pdf · Gambar 2.4 Kerangka Berpikir ... Gambar 4.2.1 TPS Berbentuk Bak Non Permanen ... Sampah menjadi permasalahan yang cukup

63

Statistik, B. P. (2016). Kabupaten Semarang Dalam Angka. Kabupaten Semarang:

BPS Kabupaten Semarang.

Sobirin, 2001, “Distribusi Permukiman dan Prasarana Kota Studi Kasus Dinamika

Pembangunan Kota Indonesia, dalam R.H Koestoer, R.P Tambunan, H.T

Budianto, Sobirin, Dimensi Keruangan Kota Teori Dasar”, UI Press,

Jakarta.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta

SNI 03-1722-2004. Tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di

Perkotaan.

Syafrudin, Ika Bagus P, Benedictus Dwicky K. 2011. “Evaluasi dan Optimalisasi

Teknik Operasional Pengelolaan Persampahan pada Kecamatan Bringin,

Pabelan, Tengaran, dan Suruh Kabupaten Semarang”. Semarang.

Tika, Pambudu. 2005. “Metode Penelitian Geografi”. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Triatmodjo, 2012, “ Jurnal Lingkungan, Chemistry Blogspot, penjelasan tentang

definisi sampah”, Jakarta

Tri Astuti. 2011. “Analisis Value for Money pada kinerja di Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah(BAPPEDA)Kabupaten Semarang”. UNDIP.

Semarang

Undang – Undang nomer 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah.