Perencanaan Teknis Pembangunan Dermaga Pelabuhan...

6
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 1 Abstrak Kabupaten Sorong merupakan salah satu kabupaten di propinsi Papua Barat, Indonesia. Ibu Kota kabupaten ini terletak di Aimas. Kabupaten Sorong merupakan salah satu daerah penghasil minyak utama di Indonesia. Kabupaten Sorong juga kaya akan mineral. Salah satunya adalah cadangan minyak bumi yang belum banyak dieksplorasi. Banyak perusahaan minyak kelas dunia yang berminat untuk berinvestasi dan mengolah cadangan minyak di Kabupaten Sorong. Kekayaan Kabupaten Sorong terutama hasil laut sangat melimpah, hal ini bila dikelola dengan baik akan menjadi sumber pendapatan masyarakat yang sangat potensial. Besarnya aktifitas pengilangan minyak di Kabupaten Sorong dan tingginya minat dari perusahaan asing maupun perusahaan dalam negeri untuk pembangunan-pembangunan kilang minyak di Kabupaten Sorong (Papua Barat), yang merupakan salah satu kabupaten penghasil minyak terbesar di Indonesia, mengakibatkan besarnya kegiatan konstruksi untuk aktifitas kilang minyak tersebut, yang jelas membutuhkan dan menggunakan banyaknya alat-alat dan bahan konstruksi berat. Pelabuhan Salawati Logistik Shorebase direncanakan untuk dikonstruksi untuk mengatasi masalah penyimpanan alat-alat berat dan bahan konstruksi (seperti tiang-tiang pancang, pipa-pipa casing tiang bor, dll.). Dalam tugas akhir ini membahas mengenai perencanaan detail struktur dermaga dan pengerukan (dredging) pada area kolam putar. Dalam perencanaan dimensi dermaga yang direncanakan berbentuk persegi panjang dengan dimensi 200 x 30 m serta pengerukan kolam dermaga dengan volume ± 40000m 3 . Metode pelaksanaan yang digunakan dalam pembangunan struktur dermaga menggunakan system in-situ. Dari hasil analisis perhitungan didapatkan ukuran pelat untuk dermaga yaitu dengan tebal 30 cm, balok melintang dengan dimensi 60 x 90 cm, balok memanjang dengan dimensi 60 x 90 cm, balok crane dengan dimensi 70 x 110 cm. Rencana anggaran biaya yang diperlukan untuk pembangunan dermaga adalah Rp. 188.920.000.000,00 Kata kunci : Dermaga, dredging, Pelabuhan Logistik Shorebase, in-situ. PENDAHULUAN Kabupaten Sorong merupakan salah satu kabupaten di propinsi Papua Barat, Indonesia. Ibu Kota kabupaten ini terletak di Aimas. Kabupaten Sorong merupakan salah satu daerah penghasil minyak utama di Indonesia. Bahkan menurut sejarahnya, nama Sorong diambil dari nama sebuah perusahan Belanda yang pada tahun 1935 diberikan otoritas atau wewenang untuk mengeksploitasi minyak di wilayah Sorong yaitu Seismic Ondersub Oil Niew Guines atau disingkat SORONG. Kabupaten Sorong mempunyai luas wilayah 18170 km 2 dengan penduduk mencapai 81.109 jiwa tersebar di 12 kecamatan. Kabupaten Sorong sebelah utara berbatasan d vengan Kota Sorong, sebelah selatan berbatasan dengan Kab. Sorong Selatan, sebelah barat berbatasan dengan Kab. Raja Ampat, dan sebelah timur berbatasan dengan Kab. Manokwari dan Kab. Teluk Bintuni. Dari segi ekonomi, Kabupaten Sorong memiliki nilai ekonomi besar di sektor pertambangan dan galian dengan nilai ekonomi mendekati satu trilyun rupiah pada tahun 2006, dan terus meningkat di setiap tahunnya. Dari segi posisi, Kabupaten ini memiliki posisi yang berdekatan langsung dengan ibu kota, membuat kabupaten ini menjadi tempat alternatif untuk pengolahan industri. Jumlah industri besar yang ada di Kabupaten Sorong hanya 2 jenis dengan tenaga kerja 3927 orang. Industri tersebut adalah industri kayu lapis dan industri kilang minyak. Sementara industri ukuran sedang hanya dua jenis yaitu pembekuan ikan dan sawmill dengan tenaga kerja 232 jiwa. Selain itu, Kabupaten Sorong juga kaya akan mineral. Salah satunya adalah cadangan minyak bumi yang belum banyak dieksplorasi, banyak perusahaan minyak kelas dunia yang berminat untuk berinvestasi dan mengolah cadangan minyak di Kabupaten Sorong. Kekayaan Kabupaten Sorong terutama hasil laut sangat melimpah, hal ini bila dikelola dengan baik akan menjadi sumber pendapatan masyarakat yang sangat potensial. Besarnya aktifitas pengilangan minyak di Kabupaten Sorong dan tingginya minat dari perusahaan asing maupun perusahaan dalam negeri untuk pembangunan- pembangunan kilang minyak di Kabupaten Sorong (Papua Barat), yang merupakan salah satu kabupaten penghasil minyak terbesar di Indonesia, mengakibatkan besarnya kegiatan konstruksi untuk aktifitas kilang minyak tersebut, yang jelas membutuhkan dan menggunakan banyaknya alat- alat dan bahan konstruksi berat. Pelabuhan Salawati Logistik Shorebase direncanakan untuk dikonstruksi untuk mengatasi masalah penyimpanan alat-alat berat dan bahan konstruksi (seperti tiang-tiang pancang, pipa-pipa casing tiang bor, dll.). Hal ini sangat dibutuhkan mengingat bahwa di daerah Sorong, masih belum ada pelabuhan untuk logistik tipe ini. Selain itu pelabuhan ini direncanakan di letak yang strategis, yaitu di wilayah barat Provinsi Papua Barat. Mengetahui bahwa Kabupaten Sorong secara geografis tergolong sangat strategis dan merupakan pintu gerbang di wilayah Papua Barat. Pelabuhan Salawati Logistik Shorebase akan terletak berseberangan dengan Kepulauan Raja Ampat dan Pulau Salawati. Posisi pelabuhan menghadap ke Selat Sele dan berada dalam UTM 751.336.000 M E dan 9889900.000 M S atau pada koordinat 0 0 59’41” LS dan 131 0 15’33” BT. Perencanaan Teknis Pembangunan Dermaga Pelabuhan Salawati Logistik Shorebase di Desa Arar, Kabupaten Sorong, Papua Barat Andhika. Revi. Iriani. Dyah, dan Wahyudi. Herman Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia e-mail: [email protected]

Transcript of Perencanaan Teknis Pembangunan Dermaga Pelabuhan...

Page 1: Perencanaan Teknis Pembangunan Dermaga Pelabuhan …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-38557-3110100122-paper.pdflingkungan kerja daratan pelabuhan 3. Dapat menggambar layout perencanaan

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 1

Abstrak — Kabupaten Sorong merupakan salah

satu kabupaten di propinsi Papua Barat, Indonesia. Ibu

Kota kabupaten ini terletak di Aimas. Kabupaten Sorong

merupakan salah satu daerah penghasil minyak utama di

Indonesia. Kabupaten Sorong juga kaya akan mineral.

Salah satunya adalah cadangan minyak bumi yang belum

banyak dieksplorasi. Banyak perusahaan minyak kelas

dunia yang berminat untuk berinvestasi dan mengolah

cadangan minyak di Kabupaten Sorong. Kekayaan

Kabupaten Sorong terutama hasil laut sangat melimpah,

hal ini bila dikelola dengan baik akan menjadi sumber

pendapatan masyarakat yang sangat potensial.

Besarnya aktifitas pengilangan minyak di

Kabupaten Sorong dan tingginya minat dari perusahaan

asing maupun perusahaan dalam negeri untuk

pembangunan-pembangunan kilang minyak di Kabupaten

Sorong (Papua Barat), yang merupakan salah satu

kabupaten penghasil minyak terbesar di Indonesia,

mengakibatkan besarnya kegiatan konstruksi untuk

aktifitas kilang minyak tersebut, yang jelas membutuhkan

dan menggunakan banyaknya alat-alat dan bahan

konstruksi berat.

Pelabuhan Salawati Logistik Shorebase

direncanakan untuk dikonstruksi untuk mengatasi

masalah penyimpanan alat-alat berat dan bahan konstruksi

(seperti tiang-tiang pancang, pipa-pipa casing tiang bor,

dll.). Dalam tugas akhir ini membahas mengenai

perencanaan detail struktur dermaga dan pengerukan

(dredging) pada area kolam putar. Dalam perencanaan

dimensi dermaga yang direncanakan berbentuk persegi

panjang dengan dimensi 200 x 30 m serta pengerukan

kolam dermaga dengan volume ± 40000m3. Metode

pelaksanaan yang digunakan dalam pembangunan

struktur dermaga menggunakan system in-situ. Dari hasil

analisis perhitungan didapatkan ukuran pelat untuk

dermaga yaitu dengan tebal 30 cm, balok melintang dengan

dimensi 60 x 90 cm, balok memanjang dengan dimensi 60

x 90 cm, balok crane dengan dimensi 70 x 110 cm. Rencana

anggaran biaya yang diperlukan untuk pembangunan

dermaga adalah Rp. 188.920.000.000,00

Kata kunci : Dermaga, dredging, Pelabuhan Logistik

Shorebase, in-situ.

PENDAHULUAN

Kabupaten Sorong merupakan salah satu kabupaten

di propinsi Papua Barat, Indonesia. Ibu Kota kabupaten ini

terletak di Aimas. Kabupaten Sorong merupakan salah satu

daerah penghasil minyak utama di Indonesia. Bahkan

menurut sejarahnya, nama Sorong diambil dari nama sebuah

perusahan Belanda yang pada tahun 1935 diberikan otoritas

atau wewenang untuk mengeksploitasi minyak di wilayah

Sorong yaitu Seismic Ondersub Oil Niew Guines atau

disingkat SORONG. Kabupaten Sorong mempunyai luas

wilayah 18170 km2 dengan penduduk mencapai 81.109 jiwa

tersebar di 12 kecamatan. Kabupaten Sorong sebelah utara

berbatasan d vengan Kota Sorong, sebelah selatan berbatasan

dengan Kab. Sorong Selatan, sebelah barat berbatasan dengan

Kab. Raja Ampat, dan sebelah timur berbatasan dengan Kab.

Manokwari dan Kab. Teluk Bintuni.

Dari segi ekonomi, Kabupaten Sorong memiliki

nilai ekonomi besar di sektor pertambangan dan galian

dengan nilai ekonomi mendekati satu trilyun rupiah pada

tahun 2006, dan terus meningkat di setiap tahunnya. Dari segi

posisi, Kabupaten ini memiliki posisi yang berdekatan

langsung dengan ibu kota, membuat kabupaten ini menjadi

tempat alternatif untuk pengolahan industri. Jumlah industri

besar yang ada di Kabupaten Sorong hanya 2 jenis dengan

tenaga kerja 3927 orang. Industri tersebut adalah industri

kayu lapis dan industri kilang minyak. Sementara industri

ukuran sedang hanya dua jenis yaitu pembekuan ikan dan

sawmill dengan tenaga kerja 232 jiwa. Selain itu, Kabupaten

Sorong juga kaya akan mineral. Salah satunya adalah

cadangan minyak bumi yang belum banyak dieksplorasi,

banyak perusahaan minyak kelas dunia yang berminat untuk

berinvestasi dan mengolah cadangan minyak di Kabupaten

Sorong. Kekayaan Kabupaten Sorong terutama hasil laut

sangat melimpah, hal ini bila dikelola dengan baik akan

menjadi sumber pendapatan masyarakat yang sangat

potensial.

Besarnya aktifitas pengilangan minyak di

Kabupaten Sorong dan tingginya minat dari perusahaan asing

maupun perusahaan dalam negeri untuk pembangunan-

pembangunan kilang minyak di Kabupaten Sorong (Papua

Barat), yang merupakan salah satu kabupaten penghasil

minyak terbesar di Indonesia, mengakibatkan besarnya

kegiatan konstruksi untuk aktifitas kilang minyak tersebut,

yang jelas membutuhkan dan menggunakan banyaknya alat-

alat dan bahan konstruksi berat.

Pelabuhan Salawati Logistik Shorebase

direncanakan untuk dikonstruksi untuk mengatasi masalah

penyimpanan alat-alat berat dan bahan konstruksi (seperti

tiang-tiang pancang, pipa-pipa casing tiang bor, dll.). Hal ini

sangat dibutuhkan mengingat bahwa di daerah Sorong, masih

belum ada pelabuhan untuk logistik tipe ini. Selain itu

pelabuhan ini direncanakan di letak yang strategis, yaitu di

wilayah barat Provinsi Papua Barat. Mengetahui bahwa

Kabupaten Sorong secara geografis tergolong sangat strategis

dan merupakan pintu gerbang di wilayah Papua Barat.

Pelabuhan Salawati Logistik Shorebase akan terletak

berseberangan dengan Kepulauan Raja Ampat dan Pulau

Salawati. Posisi pelabuhan menghadap ke Selat Sele dan

berada dalam UTM 751.336.000 M E dan 9889900.000 M S

atau pada koordinat 0059’41” LS dan 131015’33” BT.

Perencanaan Teknis Pembangunan Dermaga

Pelabuhan Salawati Logistik Shorebase di Desa

Arar, Kabupaten Sorong, Papua Barat Andhika. Revi. Iriani. Dyah, dan Wahyudi. Herman

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia

e-mail: [email protected]

Page 2: Perencanaan Teknis Pembangunan Dermaga Pelabuhan …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-38557-3110100122-paper.pdflingkungan kerja daratan pelabuhan 3. Dapat menggambar layout perencanaan

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 2

1.1 Lokasi Perencanaan

Lokasi dermaga Logisitik Shorebase Sorong terletak

di wilayah perairan Sorong, desa Arar, Kecamatan Mayamuk,

Kabupaten Sorong, Papua Barat ditunjukkan pada Gambar

1.1

Gambar 1.1 Desa Arar, Kecamatan Mayamuk,

Kabupaten Sorong, Papua Barat. Skala gambar 1 : 211600.

(Sumber: Google Earth 2014)

Lokasi studi dilakukan pada koordinat 0059’41” LS

dan 131015’33” BT. Sementara Masterplan Pembangunan

Salawati Logistik Shorebase dapat dilihat pada Gambar 1.3.

Gambar 1.3 Masterplan Pembangunan Pelabuhan.

(Sumber: Laporan Survei Topografi dan hidrografi di

Pelabuhan Arar Sorong, Papua Barat oleh PT. Henrison

Iriana)

Tujuan yang akan dicapai dari pembahasan tugas akhir

ini adalah :

1. Dapat merencanakan konstruksi dermaga/pelabuhan

Salawati Logistik Shorebase berdasarkan kebutuhan

dan kapasitas yang diperlukan.

2. Dapat merencanakan pengembangan daerah

lingkungan kerja daratan pelabuhan

3. Dapat menggambar layout perencanaan konstruksi

dermaga

4. Dapat menghitung/menganalisa biaya konstruksi.

Dalam pengerjaan Tugas Akhir ini nantinya, beberapa

batasan masalah yang dipakai sebagai pedoman adalah :

1. Tidak menghitung pekerjaan reklamasi. (hanya

pekerjaan pengerukan/dredging)

2. Tidak menghitung sedimentasi di sepanjang pantai

area Pelabuhan Salawati Logistik Shorebase ini.

3. Tidak menghitung lapangan penumpukan dan

fasilitas-fasilitas yang lain.

I. METODOLOGI

Gambar 2. Metodologi Tugas Akhir

Adapun keterangan dari bagan metodologi di atas

adalah sebagai berikut :

1. Pendahuluan

Mempelajari tentang latar belakang, lokasi,

permasalahan, ruang lingkup pekerjaan dan tujuan.

2. Tinjauan Pustaka

Mempelajari tentang dasar teori, konsep, dan

perumusan yang akan digunakan dalam

perencanaan.

3. Pengumpulan dan Analisa Data

Data yang digunakan untuk perencanaan adalah data

sekunder yaitu :

a. Data bathymetri

b. Data pasang surut

c. Data angin

d. Data arus

e. Data tanah

4. Evaluasi Layout

a. Layout Perairan

b. Layout Dermaga

5. Kriteria Desain

Kriteria desain meliputi :

a. Peraturan yang digunakan

b. Kualitas bahan dan material

0059’41” LS 131015’33”

BT

0059’41” LS &

131015’33” BT

0059’41” LS &

131015’33” BT

Page 3: Perencanaan Teknis Pembangunan Dermaga Pelabuhan …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-38557-3110100122-paper.pdflingkungan kerja daratan pelabuhan 3. Dapat menggambar layout perencanaan

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 3

c. Kriteria kapal rencana

d. Pembebanan

e. Layout pembalokan

f. Perencanaan fender dan boulder

6. Perencanaan Struktur Dermaga

Perencanaan struktur dermaga meliputi :

a. Desain masing-masing bagian struktur yaitu

pelat, balok, poer dan tiang pancang.

b. Perhitungan Beban

c. Analisis Struktur

d. Perencanaan Penulangan

e. Perencanaan Substruktur

7. Perencanaan Dredging

a. Penentuan Peralatan Pengerukan

Perhitungan Volume Material

b. Perhitungan Produktivitas alat keruk

8. Metode Pelaksanaan

Perencanaan metode pelaksanaan meliputi metode

pengadaan dan pelaksanaan struktur dermaga dan

dredging

9. Perhitungan Rencana Anggaran Biaya

Analisis anggaran biaya dilakukan sesuai dengan

standar dan kebutuhan yang ada. Urutan dari analisis

ini yaitu :

a. Harga material dan upah

b. Analisis Harga Satuan.

c. Perhitungan Volume Pekerjaan.

II. PEMBAHASAN

A. Pengumpulan Data dan Analisa

Data Bathymetri

Dari data bathymetri pada Gambar 3.1 dapat

terlihat bahwa kedalaman kolam dermaga pada

potongan A-A’ adalah -6.5 mLWS, -9.65 mLWs

pada potongan B-B’, -8.8 mLWS pada potongan C-

C’.

Sementara untuk posisi perencanaan reklamasi

tanah dapat dilihat bahwa kedalamannya bervariasi

mulai dari 0 mLWS hingga -8.95 mLWS. Untuk

posisi perencanaan dermaga bertipe marginal wharf

kedalamannya bervariasi mulai -1.8 mLWS hingga

-10.45 mLWS.

Gambar 3.1. Peta Masterplan Pembangunan Pelabuhan

Salawati Logistik Shorebase.

Gambar 3.2 : Potongan Bathymetri Pelabuhan

Salawati Logistik Shorebase

Data Pasang Surut

Data pasang surut dianalisis pada kondisi spring tide

dan neap tide. Pengamatan dilakukan pada tanggal 8-23

Mei 2013. Lihat gambar 3.6.

Dari data hasil pengamatan didapatkan bahwa perilaku

pasang surut pada perairan Desa Arar, Kabupaten

Sorong memiliki tipe Pasang Surut Campuran Condong

Harian Ganda dengan nilai F = 0.49

Dari pembacaan Peal Schaal 4.110 m didapatkan data

sebagai berikut :

Beda pasang surut sebesar 2.30 m.

Elevasi HWS (High Water Spring) pada +2.30

mLWS.

Elevasi MSL (Mean Sea Level) pada +1.24 mLWS.

Elevasi LWS (Low Water Spring) pada ±0.00

mLWS.

Data Arus

Dari data arus pada tanggal 11 Mei 2013 (Gambar 3.4)

dapat dilihat bahwa kecepatan arus maksimum sebesar 0.20

m/det atau sebesar 20 cm/det ke arah selatan. Angka

tersebut menunjukkan bahwa kecepatan arus relatif kecil.

Maka dalam perencanaan tugas akhir ini data yang

digunakan adalah data arus yaitu 20 cm/det atau 0.389 knot.

Data Angin

Kondisi angin di wilayah Pelabuhan Salawati Logistik

Shorebase dan sekitarnya berdasarkan data yang didapat

dari NOAA dan BMKG tahun 2013 mempelihatkan angin

dominan dari arah 214º (Barat Daya) dengan rata-rata

kecepatan angin maksimal sebesar 6,4 knot.

Data Tanah

Dari hasil sondir dan CPT yang dilakukan pada 3 titik

seperti terlihat pada Gambar 7. Diketahui bahwa lapisan

tanah di lokasi dermaga didominasi oleh tanah lempung

Page 4: Perencanaan Teknis Pembangunan Dermaga Pelabuhan …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-38557-3110100122-paper.pdflingkungan kerja daratan pelabuhan 3. Dapat menggambar layout perencanaan

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 4

(clay). Nilai CPT rata – rata 12.2 kg/cm2. terlihat pada

statigrafi data tanah (lihat Gambar 7).

Gambar 7 Titik pengambilan data tanah

Gambar 8 Statigrafi Lapisan tanah Pelabuhan Salawati

Logistik Shorebase

B. Perencanaan Layout

Perencanaan layout perairan terdiri dari Lebar Alur,

Panjang Alur, Kolam Putar, Kedalaman Perairan dan Lebar

Kolam Dermaga.

Tabel 1 Perencanaan layout perairan

Perencanaan layout dermaga terdiri dari Lebar Dermaga,

Panjang Dermaga, Dimensi Trestle dan Elevasi Dermaga.

Tabel 2 Perencanaan layout dermaga

C. Kriteria Desain Struktur Dermaga

- Panjang Dermaga : 200 m

- Lebar Dermaga : 30 m

- Balok arah Memanjang : 600 x 900 mm

- Balok arah Melintang : 600 x 900 mm

- Balok Rail Crane : 1100 x 1700 mm

- Tebal pelat lantai : 300 mm

- Pile Cap Tunggal : 1800 x 1800 x 900 mm

- Pile Cap Ganda : 3600 x 1800 x 900 mm

- Diameter tiang pancang baja : 911,4 mm

- Tebal tiang pancang baja : 16 mm

D. Kriteria Desain Struktur Dermaga

Pemilihan Tipe Fender

Dengan Ef maks = 14,45 ton-m, maka direncanakan

untuk menggunakan sistem fender tunggal dari Fender Karet

SCN 800-E1.0 dengan data-data sebagai berikut :

Energi = 19 ton-meter (> Ef = 14,45 ton-m)

Reaksi = 46,5 ton (sebagai gaya horizontal)

Diameter( W) = 1,28 meter

Tabel 4

Spesifikasi Fender SCN 1400 E0.9

Gambar 10. Dimensi Fender SCN (Sumber: Fentek Marine

Fendering System)

Pemilihan Tipe Bollard

Dari perhitungan pembebanan didapat gaya tarik pada

bollard 59.56 t, maka dipilih tipe bollard dengan spesifikasi:

Gambar 11 Dimensi Bollard tipe Kidney-80 (mm)

(Sumber : Trelleborg Marine Fendering System)

Page 5: Perencanaan Teknis Pembangunan Dermaga Pelabuhan …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-38557-3110100122-paper.pdflingkungan kerja daratan pelabuhan 3. Dapat menggambar layout perencanaan

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 5

E. Perencanaan Struktur Dermaga

Struktur dermaga terdiri dari beberapa komponen antara

lain : pile cap, tiang pancang, fender dan bolder. (jarak antar

gelagar memanjang)

Gambar 12. Permodelan struktur dermaga marginal wharf

pada SAP.

Perencanaan Pelat

Gambar 13. Layout tipe pelat .

Mutu Beton

’bk = 350 kg/cm2 (K-350)

’b = 115,5 kg/cm2

Eb = 1,2 x 105 kg/cm2

Mutu Baja

au = 320 Mpa = 3200 kg(U-32)

Ea = 2,1 x 106 kg/cm2

a = ’a = 1850 kg/cm2

*au = 2780 kg/cm2

Diameter Tulangan = 16 mm

Tebal Pelat = 300 mm

Perencanaan Balok

Untuk perencanaan dipakai data sebagai berikut:

Balok Melintang : 60 x 90 cm

Balok Memanjang : 60 x 90 cm

Balok Crane : 70 x 110 cm

Diameter Tulangan = 19 mm (sengkang)

= 25 mm (utama)

Gambar 14. Potongan melintang tumpuan dan lapangan

balok melintang

Gambar 15. Detail penulangan balok melintang.

Perencanaan Plank Fender

Lebar (b) : 100 cm

Tebal (h) : 100 cm

Selimut beton : 7 cm

Tulangan Tarik : 10D25

Tulangan Tekan : 4D25

Tulangan Sengkang : D19 – 100

Gambar 16. Detail Penulangan Plank Fender.

Perencanaan Pile Cap (Poer)

Dimensi poer :

Poer ganda = 360 x 180 x 90 cm

Poer tunggal = 180 x 180 x 90 cm

Pile cap tunggal :

Tulangan Tarik : 16D25

Tulangan Samping : 4D16

Tulangan Tekan : 16D25

Pile cap ganda :

Tulangan Tarik : 20D25

Tulangan Samping : 6D16

Tulangan Tekan : 20D25

Perencanaan Pondasi Tiang Pancang

Spesifikasi tiang pancang :

Tiang pancang baja SPP ASTM Grade 2 :

Diameter = 914.4 mm

Tebal =16 mm

Luas penampang = 451.58 cm2

Berat = 351.73 kg / m

Momen Inersia = 455.7 x 103 cm4

Section Modulus = 99.67 x 102 cm3

Jari-jari girasi = 32 cm

Pemancangan tiang pancang hingga kedalaman :

Tiang pancang tegak tekan : -10.00 m = -18 m dari LWS.

Tiang pancang tegak tarik : -25.00 m = -33 m dari LWS

Tiang pancang miring tekan : -4.00 m = -12 m dari LWS

Tiang pancang miring tarik : -22.00 m = -30 m dari LWS

Jadi, kebutuhan kedalaman tiang pancang yang menentukan

adalah 33 m dari LWS.

Page 6: Perencanaan Teknis Pembangunan Dermaga Pelabuhan …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-38557-3110100122-paper.pdflingkungan kerja daratan pelabuhan 3. Dapat menggambar layout perencanaan

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 6

F. Metode Pelaksanaan

Dalam bab metode pelaksanaan ini, akan direncanakan

metode pelaksanaan dari konstruksi dermaga dan

pengerukan.

Pelaksanaan Pembangunan Dermaga :

Pemancangan tiang baja

Pemasangan perlindungan korosi untuk tiang pancang

Pemasangan poer in-situ

Pengecoran balok in-situ

Pengecoran pelat lantai

Erection plank fender

Pemasangan Boulder dan Fender

Pelaksanaan Pengerukan Material (Dredging) pada area

kolam putar :

Persiapan Pengerjaan Pengerukan berupa survey lapangan

untuk memperoleh data

Perkiraan volume pengerukan

Pemilihan kapal keruk yang sesuai

Pemilihan lokasi penimbunan

Pelaksanaan pengerukan (Pembongkaran, Pengangkatan,

Transportasi dan Pembuangan)

Evaluasi berupa progress sounding.

Kapal yang digunakan merupakan kapal Dipper dredger

Jerromeke seperti pada Gambar 17

Gambar 17. Dipper Dredger Jerromeke

G. Rencana Anggaran Biaya

Rincian biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan

pekerjaan dermaga dan dan pengerukan area kolam putar

dermaga Pelabuhan Salawati Logistik Shorebase sebesar Rp.

150.040.000.000,00

Tabel 7

Rekapitulasi Biaya Konstruki

III. KESIMPULAN

Berdasarkan pada bab – bab sebelumnya diperoleh

kesimpulan sebagai berikut :

Kapal yang direncanakan akan bertambat adalah kapal

General Cargo Ship dengan spesifikasi sebagai berikut

DWT : 10.000

Loa : 137 m

Draft : -8.3 m

Width : 20.5 m

Type konstruksi dermaga yang dipilih adalah konstruksi

open pier dengan panjang 200 m, lebar 30 m dan elevasi

permukaannya + 3.80 mLWS. Pembangunan dermaga

tersebut direncanakan dengan sistem in-situ dengan

rencana dimensi sebagai berikut :

a. Mutu beton yang dipakai adalah fc’ 35 Mpa

sedangkan mutu baja tulangannya dipakai U-32.

b. Tebal Pelat lantai adalah 30 cm. Untuk selimut beton

pelat dipakai 7 cm.

c. Dimensi masing- masing struktur adalah sebagai

berikut :

Balok melintang : 60 x 90 cm

Balok memanjang : 60 x 90 cm

Balok Crane : 70 x 110 cm2

Dimensi poer tunggal : 180 x 180 x 90 cm3

Dimensi poer ganda : 360 x 180 x 90 cm3

Plank Fender : 300 x 300 x 100 cm3

d. Pada pondasi digunakan tiang pancang baja diameter

914.4 cm, tebal 16 mm dengan kedalaman

pemancangan -33 mLWS

e. Untuk pelindung dermaga dari tumbukan kapal pada

saat merapat digunakan fender karet Fender Karet

SCN 800-E1.0, yang dipasang pada portal

f. Untuk mengikat kapal pada tambatan digunakan

bollard type Kidney dengan kapasitas tarik sebesar 80

ton.

g. Pada area kolam putar dibutuhkan pengerukan

material dengan volume sebesar 42257.269 m3.

h. Pengerukan / dredging dilakukan dengan

menggunakan Kapal Keruk Dipper Dredger

Jerromeke.

Rencana anggaran biaya yang diperlukan untuk

pembangunan dermaga dan pengerukan sebesar Rp.

150.040.000.000,00

DAFTAR PUSTAKA

[1] CERC. 1984. Shore Protection Manual. US Army

Coastal Engineering Research Center, Washington.

[2] Standar Nasional Indonesia. 2012.SNI-03-1726-2012-

Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk

Struktur Bangunan Gedung. Bandung

[3] The Overseas Coastal Area Development Institute of

Japan (OCDI).2002. Technical Standards and

Commentaries for Port and Harbour Facilities in

Japan. Japan: Daikousha Printing Co.,Ltd.

[4] Triatmodjo, Bambang. 2008. PerencanaanPelabuhan.

Yogyakarta : Beta Offset.

[5] Wahyudi, Herman. 2013. Daya Dukung Pondasi

Dalam. Surabaya. ITS Press

[6] Wangsadinata, Wiratman. 1971. Perhitungan Lentur

dengan Cara “n” Disesuaikan kepada Peraturan

Beton Bertulang Indonesia 1971.

[7] Widyastuti, Dyah Iriani. 2000. Diktat Pelabuhan.

Surabaya. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil

dan Perencanaan ITS..

[8] SAP2000. 2009. Structural Analysis Program, version

14.1, Barkeley : Computer and Structures, Inc”.