Perencanaan media pembelajran berdasarkan kriteria tertentu
description
Transcript of Perencanaan media pembelajran berdasarkan kriteria tertentu
Perencanaan Media Pembelajran
Dalam merencanakan suatu model pembelajaran untuk di gunakan dalam proses
blajar mengajar, terlebih dahulu kita hrus memperhatikan beberapa hal dalam
membuat media pembelajarn tersebut, antara lain :
1. Kebutuhan siswa
2. Karakteristik siswa, dan
3. Tujuan pembelajaran.
Selanjutnya ketiga acuan dalam pembuatan media pembelajaran diatas akan kita
bahas lebih rinci lagi.
1. Perencanaan media pembelajaran berdasarkan Kebutuhan Siswa
Dalam proses belajar mengajar yang dimaksud dengan kebutuhan
adalah kesenjangan antara kemampuan, keterampilan, dan sikap siswa
yang kita inginkan dengan kemampuan, keterampilan, dan sikap siswa
yang mereka miliki sekarang. Misalnya, bila yang kita inginkan adalah
siswa dapat menguasai 1000 nama-nama latin dari makhluk hidup yang
ada, tetapi kenyataannya siswa hanya menguasai 200 nama-nama latin dari
makhluk hidup yang ada, maka ada kesenjangan 800 nama latin. Dalam
hal ini terdapat kebutuhan untuk mengajar 800 nama-nama latin dari
makhluk hidup kepada siswa itu.
Bila yang kita inginkan ialah siswa dapat menjumlahkan,
mengurangi, mengalikan, dan membagi, sedangkan pada saat ini mereka
baru dapat menjumlahkan saja, maka kebutuhan pembelajaran itu ialah
kemampuan dan keterampilan dalam mengurangi, mengalikan dan
membagi.Dari kesenjangan itu dapat diketahui apa yang diperlukan atau
dibutuhkan siswa.
Jika kita menggunakan media dalam pembelajaran, tentu saja kita
berharap media yang kita buat itu bermanfaat bagi siswa.
Siswa kelas enam SD pada akhir tahun ajaran dituntut untuk
memiliki sejumlah kemampuan, dan sikap yang telah dirumuskan dalam
kurikulum. Pada awal tahun ajaran tentu terdapat kesenjangan yang sangat
besar antara apa yang dituntut oleh kurikulum itu dengan apa yang telah
dimiliki siswa. Kesenjangan itulah yang merupakan kebutuhan siswa kelas
enam itu yang merupakan acuan bagi guru dalam menyusun bahan ajaran
yang perlu diberikan kepada siswa.
2. Perencanaan media pembelajaran berdasarkan karakteristik Siswa
Di atas telah dibicarakan bahwa jika kita mnggunakan media,
media itu perlu disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Karena setiap
kelompok siswa pada hakikatnya mempunyai kebutuhan yang berbeda-
beda, maka kita perlu menentukan secara khas siapa sesungguhnya siswa
yang akan kita layani dengan media itu.
Sebagai guru yang memanfaatkan media kita harus dapat
mengetahui pengetahuan atau keterampilan awal siswa. Yang dimaksud
dengan pengetahuan/keterampilan yang telah dimiliki siswa sebelum ia
mengikuti kegiatan pembelajaran.
Sesuatu media akan dianggap terlalu mudah bagi siswa bila siswa
tersebut telah memiliki sebagian besar pengetahuan/keterampilan yang
disajikan oleh media itu. Sebaliknya media akan dipandang terlalu sulit
bagi siswa bila siswa belum memiliki pengetahuan/keterampilan prasyarat
yang diperlukan siswa sebelum menggunakan media itu.
Pengetahuan prasyarat ialah pengetahuan/keterampilan yang harus
telah dimiliki siswa sebelum menggunakan media itu. Misalnya, seorang
siswa yang ingin belajar ucapan dan percakapan dalam bahasa Inggris
melalui kaset audio hanya akan dapat mengikutinya dengan baik bila ia
telah mempunyai cukup banyak perbendaharaan kosa kata dan telah
terampil menggunakan struktur kalimat sederhana. Bila syarat tersebut
belum dimilikinya, program media akan terlalu sukar baginya. Siswa akan
menemui kesulitan untuk mempelajari perkalian 5 x 476, bila mereka
belum memiliki keterampilan mengalikan 5 x 4; 5 x 7 dan 5 x 6. Perkalian
5 x 4 dan sebagainya itu merupakan keterampilan prasyarat untuk
mengalikan 5 x 476.
Media yang terlalu mudah akan membosankan bagi siswa dan
sedikit sekali manfaatnya karena siswa tidak memperoleh tambahan
kemampuan atau keterampilan. Pada diri siswa tidak akan terjadi
perubahan perilaku. Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai telah
dikuasai sebelum siswa belajar dari program media itu.
Sebaliknya penggunaan media yang terlalu sulit akan
menimbulkan frustasi bagi siswa. Pengetahuan dan keterampilan yang
harus dimiliki oleh siswa tidak dapat diserap dengan baik karena mereka
belum memiliki bekal keterampilan intelektual yang cukup untuk
menerima pengetahuan atau keterampilan baru itu. Pada diri siswa tidak
terjadi perubahan perilaku sesuai dengan yang diharapkan.
Sebelum media dugunakan kita harus meneliti dengan baik
pengetahuan awal maupun pengetahuan prasyarat yang. dimiliki siswa
yang menjadi sasaran penggunaan media yang kita gunakan. Penelitian ini
biasanya dilakukan dengan menggunakan tes. Bila tes ini tidak dapat
dilakukan karena persoalan biaya, waktu, maupun alasan lainnya
penggunaan media sedikitnya harus dapat membuat asumsi-asumsi
mengenai pengetahuan dan keterampilan prasyarat yang harus dimiliki
siswa serta pengetahuan awal yang diduga telah dimiliki siswa.
3. Perencanaan media pembelajaran berdasarkan Tujuan Pembelajaran
Dalam proses belajar mengajar tujuan pembelajaran merupakan
faktor yang sangat penting. Tujuan ini dapat memberi arah ke mana siswa
akan pergi, bagaimana ia harus pergi ke sana, dan bagaimana tahu bahwa
ia telah sampai ke tempat tujuan.
Tujuan ini merupakan pernyataan yang menunjukkan perilaku yang harus
dapat dilakukan siswa setelah ia mengikuti proses pembelajaran tertentu.
Dengan tujuan yang jelas, guru dapat menentukan materi pelajaran
dan media pembelajaran yang sesuai untuk dipelajari siswa agar tujuan
dapat tercapai. Dengan tujuan yang jelas pula guru dapat menentukan alat
pengukur yang tepat untuk menilai apakah siswa telah berhasil mencapai
tujuan atau belum.
Sebuah tujuan pembelajaran yang lengkap mempunyai empat unsur, yaitu:
A = Audience, dalam sebuah tujuan pembelajaran harus
jelas siapa sasaran didik kita.
B = Behavior, sebuah tujuan harus menyatakan dengan jelas
perilaku apa yang diharapkan dapat dilakukan siswa pada akhir
kegiatan pembelajaran,
C = Condition, tujuan harus secara jelas menyebutkan
dafam kondisi yang bagaimana siswa diharapkan dapat
mendemonstrasikan kemampuannya atau keterampilannya
D = Degree, tujuan harus secara jelas menyebutkan tingkat
keberhasilan yang diharapkan dapat dicapai siswa.
(Hamzah B. Uno.2008. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.)