PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50...

215
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUAS JALAN KENTENG JAGALAN KOTAMADYA SALATIGA TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta Disusun Oleh : EKO PUTRO PRATOMO I 8208024 PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK SIPIL TRANSPORTASI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Transcript of PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50...

Page 1: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA

ANGGARAN BIAYA RUAS JALAN

KENTENG – JAGALAN

KOTAMADYA SALATIGA

TUGAS AKHIR

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya

Pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Disusun Oleh :

EKO PUTRO PRATOMO

I 8208024

PROGRAM DIPLOMA III

TEKNIK SIPIL TRANSPORTASI FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSEMBAHAN

ALLAH SWT,

Engkau terlalu banyak memberi sedangkan aku seringkali lupa dan lalai dari

mengingatMu, Terimakasih atas segala sesuatu yang telah Engkau berikan

sehingga aku dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan lancar

Dengan kerja keras, semangat dan doa, akhirnya Tugas Akhir ini terselesaikan juga.

Dengan rendah hati, sebuah karya kecilku ini kupersembahkan ........

Teruntuk yang Tersayang :

1. Bapak dan Ibu,

Untuk kasih sayang yang slalu tercurah, walaupun

Eko Putro P belum bisa membuat bapak dan ibu

bangga, tapi bapak dan ibu tetap memberikan

dukungan. Terima kasih atas semangat, nasehat dan

doanya selama ini. Maaf jika dalam pengerjaan TA

Eko menjadi agak acuh saat dirumah.

2. Saudara-saudariku,

Adikku Rohmad, saudara- saudaraku semua, terima

kasih atas (materi,dukungan,nasehat dan do’anya).

3. Sahabat-sahabatku,

Teman-teman D3 T. Sipil Transportasi 2008, kakak

tingkat angkatan 2007 dan adik tingkat angkatan

2009 maupun 2010. Terima kasih atas dukunganya

hingga terselesainya TA ini dengan baik.

Page 5: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmad, hidayah serta inayahnya-Nya, sehingga Tugas Akhir “PERENCANAAN

GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUAS JALAN

KENTENG – JAGALAN KOTAMADYA SALATIGA” dapat diselesaikan

dengan baik.

Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk meraih

gelar Ahli Madya pada Jurusan Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dengan adanya Tugas Akhir ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan

pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

telah membantu penyusunan dan pengerjaan Tugas Akhir ini. Secara khusus

penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Kuncoro Diharjo, MT, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

2. Ir.Bambang Santoso, MT, Selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Achmad Basuki, ST. MT, Selaku Ketua Program D3 Jurusan Teknik Sipil

Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Ir. Djumari, MT, Selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir.

5. Ir. Agus Sumarsono, MT, Selaku Dosen Pembimbing Akademik

6. Ir. Sanusi Selaku Tim Dosen Penguji Tugas Akhir.

7. Slamet J. Legowo, ST. MT Selaku Tim Dosen Penguji Tugas Akhir.

Page 6: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8. Bapak, Ibu, Adikku, dan semua pihak yang selalu memberi semangat dan

motivasi dalam penyusunan dan pengerjaan Tugas Akhir ini.

9. Sahabat, orang–orang terdekat dan teman-teman D3 Teknik Sipil Transportasi

2008 .

Dalam Penyusunan Tugas Akhir ini penulis menyadari masih terdapat kekurangan

dan jauh dari kesempurnaan, maka diharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun, akhir kata semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi kita

semua, amin.

Surakarta, Juli 2011

Penyusun

EKO PUTRO PRATOMO

Page 7: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii

PERSEMBAHAN ............................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ......................................................................................... v

DAFTAR ISI ...................................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiv

DAFTAR NOTASI ............................................................................................ xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1

1.2.Teknik Perencanaan ........................................................................ 1

1.2.1 Perencanaan Geometrik Jalan ........................................... 2

1.2.2 Perencaan Tebal Perkerasan Lentur .................................. 2

1.2.3 Rencana Anggaran Biaya .................................................. 3

1.3.Lingkup Perencanaan ...................................................................... 3

1.4.Flow Chart Pengerjaan Tugas Akhir ............................................... 4

BAB II DASAR TEORI

2.1. Tinjauan Pustaka .......................................................................... 7

2.2. Klasifikasi Jalan ........................................................................... 8

2.3. Perencanaan Alinemen Horisontal ............................................... 8

2.3.1. Bagian Lurus ..................................................................... 8

2.3.2. Tikungan ........................................................................... 9

2.3.3. Jenis Tikungan ................................................................. 12

2.3.4. Diagram Superelevasi ...................................................... 17

2.3.5. Daerah Kebebasan Samping Di Tikungan ....................... 22

Page 8: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

Halaman

2.3.6. Pelebaran Perkerasan ....................................................... 23

2.3.7. Kontrol Overlapping ........................................................ 25

2.3.8. Perhitungan Stationing ..................................................... 26

2.4. Perencanaan Alinemen Vertikal .................................................. 32

2.5. Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur ........................................ 36

2.6. Rencana anggaran Biaya (RAB) ................................................. 42

BAB III PERENCANAAN JALAN

3.1. Penetapan Trace Jalan ................................................................. 44

3.1.1. Gambar Perbesaran Peta .................................................. 44

3.1.2. Penghitungan Trace Jalan ................................................ 44

3.1.3. Penghitungan Azimuth ..................................................... 46

3.1.4. Penghitungan Sudut PI ..................................................... 47

3.1.5. Penghitungan Jarak Antar PI ............................................ 47

3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ................................... 50

3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ............................................ 55

3.2.1. Tikungan PI1 ..................................................................... 56

3.2.2. Tikungan PI2 . ................................................................... 65

3.2.3. Tikungan PI3 .................................................................... 74

3.2.3. Tikungan PI4 .................................................................... 82

3.3. Penghitungan Stationing ............................................................. 91

3.4. Kontrol Overlapping ................................................................... 96

3.5. Penghitungan Alinemen Vertikal ............................................... 101

3.5.1. Perhitungan Kelandaian Memanjang ............................... 104

3.5.2. Penghitungan Lengkung Vertikal ................................... 106

BAB IV PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN

4.1. Data Perencanaan Tebal Perkerasan .......................................... 146

4.2. Perhitungan Volume Lalu Lintas ............................................... 147

4.2.1. Perhitungan Volume Lalu Lintas Harian Rata-rata .......... 147

4.2.2. Angka Ekivalen (E) Masing-Masing Kendaraan ............ 148

Page 9: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

Halaman

4.2.3. Penentuan Koefisien Distribusi Kendaraan (C) ............... 148

4.2.4. Penghitungan Lintas Ekivalen ......................................... 149

4.3. Penentuan CBR Desain Tanah Dasar ......................................... 152

4.4. Penentuan Daya Dukung Tanah (DDT) ..................................... 154

4.5. Penentuan Faktor Regional (FR) ................................................. 155

4.6. Penentuan Indeks Permukaan (IP) ............................................. 155

4.6.1. Indeks Permukaan Awal (IPo) ........................................ 155

4.6.2. Indeks Permukaan Akhir (IPt) ........................................ 155

4.7. Penentuan Indeks Tebal Perkerasan (ITP) ................................. 156

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN TIME SCHEDULE

5.1. Typical Potongan Melintang ...................................................... 159

5.2. Analisa Perhitungan Volume Pekerjaan ..................................... 159

5.2.1. Penghitungan Volume Pekerjaan Tanah ........................ 159

5.2.2. Penghitungan Volume Pekerjaan Drainase ..................... 168

5.2.3. Penghitungan Volume Pekerjaan Dinding Penahan ........ 170

5.2.4. Penghitungan Volume Pekerjaan Perkerasan .................. 179

5.2.5. Penghitungan Volume Pekerjaan Pelengkap .................. 181

5.3. Analisa Perhitungan Waktu Pelaksanaan proyek ....................... 183

5.3.1. Pekerjaan Umum ............................................................. 183

5.3.2. Pekerjaan Tanah .............................................................. 183

5.3.3. Pekerjaan Drainase .......................................................... 184

5.3.4. Pekerjaan Dinding Penahan ............................................. 185

5.3.5. Pekerjaan Perkerasan ...................................................... 186

5.3.6. Pekerjaan Pelengkap ....................................................... 187

5.4. Analisa Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan ............................ 189

5.5. Analisa Perhitungan Bobot Pekerjaan ........................................ 190

5.6. Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya ...................................... 192

Page 10: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

Halaman

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan ................................................................................. 194

6.2. Saran ............................................................................................ 195

PENUTUP .......................................................................................................... xix

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ xx

Page 11: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1. Bagan Alir Perencanaan Jalan ......................................................... 6

Gambar 2.1. Lengkung Full Circle ..................................................................... .12

Gambar 2.2. Lengkung Spiral – Circle – Spiral .................................................. 13

Gambar 2.3. Lengkung Spiral – Spiral ............................................................... 15

Gambar 2.4. Diagram Superelevasi Full Circle .................................................. 19

Gambar 2.5. Diagram Superelevasi Spiral – Circle – Spiral ............................. 20

Gambar 2.6. Diagram Superelevasi Spiral – Spiral ........................................... 21

Gambar 2.7. Jarak Pandangan Pada Lengkung Horizontal untuk Jh < Lt ......... 22

Gambar 2.8. Jarak Pandangan Pada Lengkung Horizontal untuk Jh > Lt ......... 23

Gambar 2.9. Pelebaran Perkerasan Pada Tikungan ........................................... 24

Gambar 2.10. Kontrol Overlaping ..................................................................... 26

Gambar 2.11. Stasioning .................................................................................... 27

Gambar 2.12. Diagram Alir Perencanaan Tikungan Full Circle ........................ 29

Gambar 2.13. Diagram Alir Perencanaan Tikungan Spiral – Circle – Spiral .... 30

Gambar 2.14. Diagram Alir Perencanaan Tikungan Spiral – Spiral .................. 31

Gambar 2.15. Lengkung Vertikal Cembung ...................................................... 33

Gambar 2.16. Lengkung Vertikal Cekung .......................................................... 34

Gambar 2.17. Diagram Alir Perencanaan Alinemen Vertikal ............................. 36

Gambar 2.18. Diagram Alir Perencanaan Tebal Perkerasan................................ 41

Gambar 2.19. Diagram Alir Perencanaan RAB dan Time Schedule ................... 43

Gambar 3.1. Sket Sudut Azimuth. ....................................................................... 45

Gambar 3.2. Sket Trace Jalan .............................................................................. 51

Gambar 3.3. Tikungan PI1 ................................................................................... 63

Gambar 3.4. Diagram Superelevasi Tikungan PI1 .............................................. 64

Gambar 3.5. Tikungan PI2 .................................................................................... 72

Gambar 3.6. Diagram Superelevasi Tikungan PI2 .............................................. 73

Gambar 3.7. Tikungan PI3 .................................................................................. 79

Gambar 3.8. Diagram Superelevasi Tikungan PI3 .............................................. 81

Page 12: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

Halaman

Gambar 3.9. Tikungan PI4 .................................................................................. 89

Gambar 3.10. Diagram Superelevasi Tikungan PI4 ............................................ 90

Gambar 3.11. Stasioning ...................................................................................... 95

Gambar 3.12. Kontrol Overlaping ....................................................................... 99

Gambar 3.13. Sketsa Long Profil ........................................................................ 100

Gambar 3.14. Lengkung Vertikal PVI1 .............................................................. 106

Gambar 3.15. Lengkung Vertikal PVI2 ............................................................... 109

Gambar 3.16. Lengkung Vertikal PVI3 .............................................................. 112

Gambar 3.17. Lengkung Vertikal PVI4 .............................................................. 116

Gambar 3.18. Lengkung Vertikal PVI5 .............................................................. 119

Gambar 3.19. Lengkung Vertikal PVI6 .............................................................. 122

Gambar 3.20. Lengkung Vertikal PVI7 .............................................................. 126

Gambar 3.21. Lengkung Vertikal PVI8 .............................................................. 129

Gambar 3.22. Lengkung Vertikal PVI9 .............................................................. 132

Gambar 3.23. Lengkung Vertikal PVI10 ............................................................. 136

Gambar 3.24. Lengkung Vertikal PVI11 ............................................................. 139

Gambar 3.25. Lengkung Vertikal PVI12 ............................................................. 142

Gambar 4.1. Korelasi DDT dan CBR ................................................................ 154

Gambar 4.2. Grafik Penentuan Nilai Indeks Tebal Perkerasan (ITP) ................ 156

Gambar 4.3. Susunan Perkerasan ....................................................................... 158

Gambar 4.4. Typical Cross section .................................................................... 158

Gambar 5.1. Potongan Melintang Jalan ............................................................. 159

Gambar 5.2. Typical Cross section STA 0 + 900 .............................................. 160

Gambar 5.3. Typical Cross section STA 2 + 900 .............................................. 161

Gambar 5.4. Sket Volume Galian Saluran ......................................................... 168

Gambar 5.5. Sket Volume Pasangan Batu ......................................................... 168

Gambar 5.6. Detail Plesteran Pada Drainase ..................................................... 169

Gambar 5.7. Sket Volume Pasangan Batu pada Dinding Penahan ..................... 170

Gambar 5.8.Detail Plesteran pada Dinding Penahan .......................................... 176

Gambar 5.9. Sket Lapis Permukaan ................................................................... 179

Page 13: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

Halaman

Gambar 5.10. Sket Lapis Pondasi Atas .............................................................. 180

Gambar 5.11. Sket Lapis Pondasi Bawah .......................................................... 180

Gambar 5.12. Sket Median ................................................................................. 181

Gambar 5.13. Sket Marka Jalan Putus-Putus ..................................................... 181

Page 14: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Ketentuan Klasifikasi : Fungsi, Kelas Beban, Medan Jalan .............. 8

Tabel 2.2. Panjang bagian lurus maksimum ........................................................ 9

Tabel 2.3. Panjang jari – jari minimum (dibulatkan) untuk emaks = 10 % .......... 10

Tabel 2.4. Jari – jari tikungan yang tidak memerlukan lengkung peralihan ....... 13

Tabel 2.5. Kelandaian maksimum yang diijinkan .............................................. 34

Tabel 2.6. Panjang Kritis yang diijinkan ............................................................ 35

Tabel 2.7. Prosentase kendaraan berat dan yang berhenti serta iklim ................. 38

Tabel 2.8. Koefisien distribusi kendaraan .......................................................... 39

Tabel 2.9. Koefisien kekuatan relatif .................................................................. 40

Tabel 3.1. Penghitungan Jarak Antar PI ............................................................. 50

Tabel 3.2. Penghitungan kelandaian melintang ................................................... 53

Tabel 3.3. Rekapitulasi Penghitungan tikungan PI1s.d PI4 .................................. 91

Tabel 3.4. Elevasi muka tanah asli dan Rencana ................................................ 101

Tabel 3.5. Perhitungan Kelandaian Memanjang ................................................. 105

Tabel 4.1. Nilai LHRs ........................................................................................ 147

Tabel 4.2. Perhitungan Lalu Lintas Harian Rata-rata ........................................ 148

Tabel 4.3. Perhitungan Angka Ekivalen umtuk Masing-masing kendaraan ...... 148

Tabel 4.4. Koefisien Distribusi Kendaraan ........................................................ 148

Tabel 4.5. Nilai LEP, LEA, LET dan LER ........................................................ 152

Tabel 4.6. Data CBR Tanah Dasar ..................................................................... 152

Tabel 4.7. Perhitungan jumlah dan prosentase CBR yang sama / lebih besar ... 153

Tabel 5.1. Hasil perhitungan volume galian dan timbunan ................................ 162

Tabel 5.2. Hasil perhitungan volume galian pondasi pada dinding penahan ...... 172

Tabel 5.3. Hasil perhitungan volume pasangan batu pada dinding penahan ...... 175

Tabel 5.4. Hasil Perhitungan Luas Siaran pada Dinding Penahan ...................... 178

Tabel 5.5. Rekapitulasi perkiraan waktu pekerjaan ........................................... 190

Tabel 5.6. Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya ............................................. 192

Page 15: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR NOTASI

a : Koefisien Relatif

a` : Daerah Tangen

A : Perbedaan Kelandaian (g1 – g2) %

α : Sudut Azimuth

B : Perbukitan

C : Perubahan percepatan

Ci : Koefisien Distribusi

CS : Circle to Spiral, titik perubahan dari lingkaran ke spiral

CT : Circle to Tangen, titik perubahan dari lingkaran ke lurus

d : Jarak

D : Datar

D` : Tebal lapis perkerasan

Δ : Sudut luar tikungan

Δh : Perbedaan tinggi

Dtjd : Derajat lengkung terjadi

Dmaks : Derajat maksimum

DDT : Daya dukung tanah

e : Superelevasi

E : Daerah kebebasan samping

Ec : Jarak luar dari PI ke busur lingkaran

Ei : Angka ekivalen beban sumbu kendaraan

em : Superelevasi maksimum

en : Superelevasi normal

Eo : Derajat kebebasan samping

Es : Jarak eksternal PI ke busur lingkaran

Ev : Pergeseran vertical titik tengah busur lingkaran

f : Koefisien gesek memanjang

fm : Koefisien gesek melintang maksimum

Fp : Faktor Penyesuaian

Page 16: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

g : Kemiringan tangen ; (+) naik ; (-) turun

G : Pegunungan

h : Elevasi titik yang dicari

i : Kelandaian melintang

I : Pertumbuhan lalu lintas

ITP : Indeks Tebal Perkerasan

Jd : Jarak pandang mendahului

Jh : Jarak pandang henti

k : Absis dari p pada garis tangen spiral

L : Panjang lengkung vertikal

Lc : Panjang busur lingkaran

LEA : Lintas Ekivalen Akhir

LEP : Lintas Ekivalen Permulaan

LER : Lintas Ekivalen Rencana

LET : Lintas Ekivalen Tengah

Ls : Panjang lengkung peralihan

Ls` : Panjang lengkung peralihan fiktif

Lt : Panjang tikungan

O : Titik pusat

p : Pergeseran tangen terhadap spiral

θc : Sudut busur lingkaran

θs : Sudut lengkung spiral

PI : Point of Intersection, titik potong tangen

PLV : Peralihan lengkung vertical (titik awal lengkung vertikal)

PPV : Titik perpotongan tangen

PTV : Peralihan Tangen Vertical (titik akhir lengkung vertikal)

R : Jari-jari lengkung peralihan

Rren : Jari-jari rencana

Rmin : Jari-jari tikungan minimum

SC : Spiral to Circle, titik perubahan spiral ke lingkaran

S-C-S : Spiral-Circle-Spiral

SS : Spiral to Spiral, titik tengah lengkung peralihan

Page 17: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

S-S : Spiral-Spiral

ST : Spiral to Tangen, titik perubahan spiral ke lurus

T : Waktu tempuh

Tc : Panjang tangen circle

TC : Tangen to Circle, titik perubahan lurus ke lingkaran

Ts : Panjang tangen spiral

TS : Tangen to Spiral, titik perubahan lurus ke spiral

Tt : Panjang tangen total

UR : Umur Rencana

Vr : Kecepatan rencana

Xs : Absis titik SC pada garis tangen, jarak lurus lengkung peralihan

Y : Factor penampilan kenyamanan

Ys : Ordinat titik SC pada garis tegak lurus garis tangen, jarak tegak

lurus ke titik

Page 18: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A SOAL TUGAS AKHIR

LAMPIRAN B LEMBAR KOMUNIKASI dan PEMANTAUAN

LAMPIRAN C FORM SURVEY LALU-LINTAS

LAMPIRAN D DAFTAR HARGA SATUAN (Upah, Bahan dan Peralatan)

LAMPIRAN E ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

LAMPIRAN F GAMBAR AZIMUTH

LAMPIRAN G GAMBAR TRACE JALAN

LAMPIRAN H GAMBAR LONG PROFIL

LAMPIRAN I GAMBAR CROSSECTION

LAMPIRAN J GAMBAR PLAN PROFIL

LAMPIRAN K GAMBAR NOMOGRAM

LAMPIRAN L TIME SCHEDULE DAN KURVA S

Page 19: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan jalan raya merupakan salah satu hal yang selalu beriringan dengan

kemajuan teknologi dan pemikiran manusia yang menggunakannya, karenanya

jalan merupakan fasilitas penting bagi manusia supaya dapat mencapai suatu

daerah yang ingin dicapai.

Jalan raya adalah suatu lintasan yang bertujuan melewatkan lalu lintas dari suatu

tempat ke tempat yang lain. Arti Lintasan disini dapat diartikan sebagai tanah

yang diperkeras atau jalan tanah tanpa perkerasan, sedangkan lalu lintas adalah

semua benda dan makhluk hidup yang melewati jalan tersebut baik kendaraan

bermotor, tidak bermotor, manusia, ataupun hewan.

Pembuatan jalan yang menghubungkan Kenteng dan Jagalan yang terletak di

Kotamadya Salatiga yang bertujuan untuk memperlancar arus transportasi,

menghubungkan serta member jalur alternative yang menghubungkan jalan utama

Solo – Semarang dan jalan Magelang – Salatiga agar para pengguna jalan yang

akan ke Semarang maupun dari Semarang dapat memanfaatkan jalur alternative

ini secara lancar.

1.2 Teknik Perencanaan

Dalam penulisan ini perencanaan yang menyangkut hal pembuatan jalan akan

disajikan sedemikian rupa sehingga memperoleh jalan sesuai dengan fungsi dan

kelas jalan. Hal yang akan disajikan dalam penulisan ini adalah :

Page 20: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

1.2.1. Perencanaan Geometrik Jalan

Dalam perencanaan geometrik jalan raya pada penulisan ini mengacu pada

Peraturan Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota Tahun 1997. Perencanaan

geometrik ini akan membahas beberapa hal antara lain :

1. Alinemen Horisontal

Alinemen ( garis tujuan ) horisontal merupakan trace jalan yang terdiri dari :

a. Garis lurus ( tangent ), merupakan jalan bagian lurus.

b. Lengkungan horisontal yang disebut tikungan yaitu :

1) Full Circle (FC)

2) Spiral – Circle – Spiral (S-C-S)

3) Spiral – Spiral (S-S)

c. Pelebaran perkerasan pada tikungan.

d. Kebebasan samping pada tikungan

2. Alinemen Vertikal

Alinemen Vertikal adalah bidang tegak yang melalui sumbu jalan atau

proyeksi tegak lurus bidang gambar. Profil ini menggambarkan tinggi

rendahnya jalan terhadap muka tanah asli.

3. Stationing

4. Overlapping

1.2.2. Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur

Penulisan ini membahas tentang perencanaan jalan baru yang menghubungkan

dua daerah. Untuk menentukan tebal perkerasan yang direncanakan sesuai dengan

Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode

Analisa Komponen SKBI 2.3.26 Tahun 1987 yang dikeluarkan oleh Dinas

Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga.

Page 21: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

1.2.3. Rencana Anggaran Biaya

Menghitung rencana anggaran biaya yang meliputi :

1. Volume Pekerjaan

2. Harga satuan Pekerjaan, bahan dan peralatan

3. Alokasi waktu penyelesaian masing-masing pekerjaan.

Dalam mengambil kapasitas pekerjaan satuan harga dari setiap pekerjaan

perencanaan ini mengambil dasar dari Analisa Harga Satuan tahun 2008 Dinas

Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga Surakarta.

1.3 Lingkup Perencanaan

Dalam perencanaan pembuatan jalan ini ada lingkup perencanaan yang hendak

dicapai yaitu :

1. Merencanakan bentuk geometrik dari jalan kelas fungsi arteri.

2. Merencanakan tebal perkerasan pada jalan tersebut.

3. Merencanakan anggaran biaya dan Time Schedule yang dibutuhkan untuk

pembuatan jalan tersebut.

Page 22: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

1.4 Flow Chart Pengerjaan Tugas Akhir

Mulai

Buku Acuan :

Peraturan Perencanaan Geometrik Jalan Antar

Kota Tahun 1997.

Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur

Jalan Raya Dengan Metode Analisa Komponen

SKBI 2.3.26 Tahun 1987

Peta topografi Skala 1 : 25.000

Kelandaian melintang dan memanjang medan

Perbesaran peta menjadi skala 1: 10.000

Perhitungan : koordinat PI (x,y)

, sudut azimuth (α), sudult luar

tikungan (∆) , jarak (d)

Perbesaran peta menjadi skala 1: 5.000

Perhitungan elevasi ( 100 m kanan , 100 m

kiri, tengah ) setiap 50 m

Kecepatan rencana (Vr)

Kelandaian melintang dan memanjang medan rata-rata

Klasifikasi medan

(TPPGJAK 1997 )

Klasifikasi kelas jalan

(TPPGJAK 1997 )

Perencanaan Alinemen Horizontal

Bagian Lurus

(TPPGJAK 1997 )

Bagian Lengkung / Tikungan

(TPPGJAK 1997 )

b

c

Perhitungan Rmin dan Dmaks

Penentuan Rr :

Rr tanpa Ls > Rmin tanpa Ls > Rr dengan Ls > Rmin dengan Ls

Perhitungan superelevasi terjadi (etjd)

a

Trace

Page 23: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

b

Stationing

Jarak pandang henti

dan menyiap

c

Perhitungan Data Lengkung / Tikungan :

Ls ( lengkung peralihan )

Lc (lengkung lingkaran )

Pergeseran Tangen terhadap spiral (p)

Absis dari p pada garis tangen spiral

(k)

Panjang tangen (Tc, Ts,Tt)

Jarak luar dari PI ke busur lingkaran

(Ec,Es,Et)

Diagram superelevasi

Pelebaran Perkerasan

Kebebasan Samping

Kontrol Overlaping

Perencanaan alinemen Vertikal

a

Elevasi tanah asli

Elevasi rencana jalan

Gambar Long Profil

Perencanaan lengkung Vertikal

Panjang Lengkung vertikal

Elevasi titik PLV , PPV, PTV

Stationing titik PLV , PPV, PTV Data Tebal Perkerasan

Kelas Jalan

menurut

Fungsinya

Tipe Jalan

Umur Rencana

CBR Rencana

Curah Hujan

Setempat

Kelandaiaan

Rata-rata

Jumlah LHR

Angka

Pertumbuhan

Lalu lintas

d

Perencanaan Tebal Perkerasan

Gambar Plane

Volume Galian timbunan

Gambar Cross Section

Kelandaian memanjang

Page 24: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Gambar 1.1. Bagan alir perencanaan jalan

Daftar Harga Satuan Bahan,

Upah dan Peralatan

d

Perhitungan volume pekerjaan :

Umum : Pengukuran , Mobilisasi dan Demobilisasi

,Pekerjaan Direksi Keet ,Administrasi dan dokumentasi

Pekerjaan Tanah

Pekerjaan Drainase

Pekerjaan Dinding Penahan

Pekerjaan Perkerasan

Pekerjaan Pelengkap : Marka jalan , Rambu jalan

Selesai

Pembuatan Time Schedule

Rencana Anggaran

Biaya

Analisa Harga Satuan Pekerjaan

Analisa Waktu Pelaksanaan Proyek

Page 25: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

BAB II

DASAR TEORI

2.1. Tinjauan Pustaka

Perencanaan geometrik jalan adalah perencanaan route dari suatu ruas jalan secara

lengkap, meliputi beberapa elemen yang disesuaikan dengan kelengkapan data

dan data dasar yang ada atau tersedia dari hasil survei lapangan dan telah

dianalisis, serta mengacu pada ketentuan yang berlaku (Shirley L. Hendarsin,

2000)

Jalan raya adalah suatu lintasan yang bertujuan melewatkan lalu lintas dari suatu

tempat ke tempat lain. Lintasan tersebut menyangkut jalur tanah yang diperkuat

(diperkeras) dan jalur tanah tanpa perkerasan. Sedangkan maksud lalu lintas diatas

menyangkut semua benda atau makhluk hidup yang melewati jalan tersebut baik

kendaraan bermotor, gerobak, hewan ataupun manusia (Edy Setyawan, 2003)

Perencanaan geometrik secara umum menyangkut aspek-aspek perencanaan

bagian-bagian jalan tersebut baik untuk jalan sendiri maupun untuk pertemuan

yang bersangkutan agar tercipta keserasian sehingga dapat memperlancar lalu

lintas (Edy Setyawan).

Perkerasan jalan adalah konstruksi yang dibangun diatas lapisan tanah dasar

(subgrade) yang berfungsi untuk menopang beban lalu lintas (Shirley L.

Hendarsin, 2000)

Konstruksi perkerasan lentur terdiri dari lapisan-lapisan yang diletakkan di atas

tanah dasar yang telah dipadatkan. Lapisan-lapisan tersebut berfungsi untuk

menerima beban lalu lintas dan menyebarkan ke lapisan di bawahnya. Beban

kendaraan dilimpahkan ke perkerasan jalan melalui bidang kontak roda beban

berupa beban terbagi rata. Beban tersebut berfungsi untuk diterima oleh lapisan

permukaan dan disebarkan ke tanah dasar menjadi lebih kecil dari daya dukung

tanah dasar ( Silvia Sukirman, 1999 ).

Page 26: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

2.2. Klasifikasi Jalan

Klasifikasi jalan di Indonesia menurut Bina Marga dalam Tata Cara Perencanaan

Geometrik Jalan Antar Kota (TPGJAK) No 038/T/BM/1997, disusun pada tabel

berikut:

Tabel 2.1 Ketentuan klasifikasi : Fungsi, Kelas Beban, Medan

FUNGSI JALAN ARTERI KOLEKTOR LOKAL

KELAS JALAN I II IIIA IIIA IIIB IIIC

Muatan Sumbu

Terberat, (ton)

> 10 10 8 8 8 Tidak

ditentukan

TIPE MEDAN D B G D B G D B G

Kemiringan

Medan, (%)

<3 3-25 >25 <3 3-25 >25 <3 3-25 >25

Klasifikasi menurut wewenang pembinaan jalan (Administratif) sesuai PP.

No. 26 / 1985 : Jalan Nasional, Jalan Propinsi, Jalan Kabupaten/Kotamadya,

Jalan Desa dan Jalan Khusus

Keterangan : Datar (D), Perbukitan (B) dan Pegunungan (G)

Sumber : TPGJAK No 038/T/BM/1997

2.3. Perencanaan Alinemen Horisontal

Pada perencanaan alinemen horisontal, umumnya akan ditemui dua bagian jalan,

yaitu : bagian lurus dan bagian lengkung atau umum disebut tikungan yang terdiri

dari 3 jenis tikungan yang digunakan, yaitu :

Lingkaran ( Full Circle = F-C )

Spiral-Lingkaran-Spiral ( Spiral- Circle- Spiral = S-C-S )

Spiral-Spiral ( S-S )

2.3.1. Bagian Lurus

Panjang maksimum bagian lurus harus dapat ditempuh dalam waktu ≤ 2,5 menit

(Sesuai VR), dengan pertimbangan keselamatan pengemudi akibat dari kelelahan.

Page 27: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Tabel 2.2 Panjang Bagian Lurus Maksimum

Fungsi Panjang Bagian Lurus Maksimum ( m )

Datar Bukit Gunung

Arteri

Kolektor

3.000 2.500 2.000

2.000 1.750 1.500

Sumber : TPGJAK No 038/T/BM/1997

2.3.2. Tikungan

a) Jari-jari Minimum

Agar kendaraan stabil saat melalui tikungan, perlu dibuat suatu kemiringan

melintang jalan pada tikungan yang disebut superelevasi (e). Pada saat kendaraan

melalui daerah superelevasi, akan terjadi gesekan arah melintang jalan antara ban

kendaraan dengan permukaan aspal yang menimbulkan gaya gesekan melintang.

Perbandingan gaya gesekan melintang dengan gaya normal disebut koefisien

gesekan melintang (f).

Untuk menghindari terjadinya kecelakaan, maka untuk kecepatan tertentu dapat

dihitung jari-jari minimum untuk superelevasi maksimum dan koefisien gesekan

maksimum.

Rumus penghitungan lengkung horizontal dari buku TPGJAK :

fmaks = 0,192 – (0,00065 x VR) ..................................................................... (1)

Rmin = )fe(127

V

maksmaks

2R

........................................................................... (2)

Dmaks = 2

R

maksmaks

V

)fe(53,181913 ............................................................... (3)

Keterangan : Rmin : Jari-jari tikungan minimum, (m)

VR : Kecepatan kendaraan rencana, (km/jam)

emaks : Superelevasi maksimum, (%)

fmaks : Koefisien gesekan melintang maksimum

D : Derajat lengkung

Dmaks : Derajat maksimum

Page 28: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Untuk perhitungan, digunakan emaks = 10 % sesuai tabel

Tabel 2.3 panjang jari-jari minimum (dibulatkan) untuk emaks = 10%

VR(km/jam) 120 100 90 80 60 50 40 30 20

Rmin (m) 600 370 280 210 115 80 50 30 15

Sumber : TPGJAK No 038/T/BM/1997

Untuk kecepatan rencana < 80 km/jam berlaku fmaks = - 0,00065 V + 0,192

80 – 112 km/jam berlaku fmaks = - 0,00125 V + 0,24

Menghitung derajat kelengkungan terjadi dan superelevasi terjadi dengan rumus :

Dtjd = rR

39,1432 .............................................................................................(4)

max

max

2

max

2

max 2

D

De

D

Dee

tjdtjd

tjd

....................................................................(5)

Keterangan :

Dtjd = Derajat kelengkungan terjadi

e tjd = Superelevasi terjadi, (%)

Rr = Jari-jari tikungan rencana, (m)

emaks = Superelevasi maksimum, (%)

Dmaks = Derajat kelengkungan maksimum

b). Lengkung Peralihan (Ls)

Dengan adanya lengkung peralihan, maka tikungan menggunakan jenis S-C-S.

panjang lengkung peralihan (Ls), menurut Tata Cara Perencanaan Geometrik

Jalan Antar Kota, 1997, diambil nilai yang terbesar dari tiga persamaan

di bawah ini :

1. Berdasar waktu tempuh maksimum (3 detik), untuk melintasi lengkung

peralihan, maka panjang lengkung :

Ls = 6,3

VR x T .................................................................................................. (6)

Page 29: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

2. Berdasarkan antisipasi gaya sentrifugal, digunakan rumus Modifikasi Shortt:

Ls = 0,022 xCRr

VR

3

- 2,727 xC

edVR ......................................................... (7)

3. Berdasarkan tingkat pencapaian perubahan kelandaian

Ls = e

nm

r

ee

6,3

)(xVR ........................................................................................ (8)

4. Sedangkan Rumus Bina Marga

Ls = meeW

tjdn )(2

............................................................................... (9)

Keterangan :

T = Waktu tempuh = 3 detik

Rr = Jari-jari busur lingkaran (m)

C = Perubahan percepatan 0,3-1,0 disarankan 0,4 m/det2

re = Tingkat pencapaian perubahan kelandaian melintang jalan, sebagai berikut:

Untuk Vr 70 km/jam Untuk Vr 80 km/jam

re mak = 0,035 m/m/det re mak = 0,025 m/m/det

e = Superelevasi

em = Superelevasi Maksimum

en = Superelevasi Normal

Page 30: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Gambar 2.1. Lengkung Full Circle

2.3.3. Jenis Tikungan

1. Bentuk busur lingkaran Full Circle (F-C)

Keterangan :

∆PI = Sudut Tikungan

O = Titik Pusat Tikungan

TC = Tangen to Circle

CT = Circle to Tangen

Rc = Jari-jari Lingkaran

Tc = Panjang tangen (jarak dari TC ke PI atau PI ke TC)

Lc = Panjang Busur Lingkaran

Ec = Jarak Luar dari PI ke busur lingkaran

FC (Full Circle) adalah jenis tikungan yang hanya terdiri dari bagian suatu

lingkaran saja. Tikungan FC hanya digunakan untuk R (jari-jari) yang besar agar

tidak terjadi patahan, karena dengan R kecil maka diperlukan superelevasi yang

besar.

Tc

TC CT

PI Rc Rc

Ec

Lc

PI PI

Page 31: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Tikungan FC ( Full Circle ) biasa digunakan pada sudut tikungan ( PI ) kecil

( < 100

) , dan R Rencana > R min tanpa ls ,dengan syarat Lc > 20 m

Tabel 2.4 Jari-jari minimum tikungan yang tidak memerlukan lengkung peralihan

VR (km/jam) 120 100 80 60 50 40 30 20

Rmin 2500 1500 900 500 350 250 130 60

Sumber TPGJAK 1997

Tc= Rc tan ½ PI ......................................................................................... (10)

Ec = Tc tan ¼ PI ...................................................................................... (11)

Lc = o

PI Rc

360

2. ......................................................................................... (12)

2. Tikungan Spiral-Circle-Spiral (S-C-S)

Gambar 2.2 Lengkung Spiral-Circle-Spiral

Page 32: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Keterangan gambar :

Xs = Absis titik SC pada garis tangen, jarak dari titik TS ke SC

Ys = Jarak tegak lurus garis tangen (garis dari titik PI ke titik TS) ke titik SC

Ls = Panjang spiral (panjang dari titik TS ke SC atau CS ke ST )

Lc = Panjang busur lingkaran (panjang dari titik SC ke CS)

Tt = Panjang tangen dari titik PI ke titik TS atau ke titik ST

TS = Titik dari tangen ke spiral

SC = Titik dari spiral ke lingkaran

Et = Jarak dari PI ke busur lingkaran

s = Sudut lengkung spiral terhadap tangen

Rr = Jari-jari lingkaran

p = Pergeseran tangen terhadap spiral

k = Absis dari p pada garis tangen spiral

s = Sudut lentur spiral terhadap tangen

A = Titik absis dari p pada garis tangen spiral

B = Titik singgung garis tangen dari titik PI ke titik TS dengan busur

lingkaran sebelum mengalami p

C = Titik potong Xs dengan Ys

Tpa = Panjang tangen dari TS ke B

Tbs = Panjang tangen dari TS ke SC

Tpc = Panjang tangen dari B ke SC

Tikungan S-C-S biasa digunakan pada lengkung dengan sudut tikungan ( PI )

sedang ( antara 100 - 30

0 ) dengan syarat c > 0 , Lc 20 m

Rumus-rumus yang digunakan :

1. Xs = Ls

2

2

401

Rr

Ls ............................................................... (13)

2. Ys =

xRr

Ls

6

2

.............................................................................. (14)

3. s = Rr

Lsx

90 ............................................................................. (15)

Page 33: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

4. c = sPI .2 ..................................................................... (16)

5. Lc = Rrxxc

180 .................................................................... (17)

6. p = )cos1(6

2

sRrRrx

Ls ....................................................... (18)

7. k = sxRrRrx

LsLs

sin

40 .............................................. (19)

8. Tt = kxpRr PI 2

1tan)( .................................................... (20)

9. Et = RrxpRr PI 2

1sec)( .................................................. (21)

10. Ltot = Lc + 2Ls ............................................................................. (22)

3. Tikungan Spiral-Spiral (S-S)

Gambar 2.3 Lengkung Spiral-Spiral

Page 34: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Keterangan gambar :

Ts = Panjang tangen dari titik PI ke titik TS atau ke titik ST

Xs = Absis titik SS pada garis tangen, jarak dari titik TS ke SS

Ys = Jarak tegak lurus garis tangen dari titik PI ke titik TS ke titik SS

Ls = Panjang dari titik TS ke SS atau SS ke ST

TS = Titik dari tangen ke spiral

Es = Jarak dari PI ke busur lingkaran

s = Sudut lengkung spiral

Rr = Jari-jari lingkaran

p = Pergeseran tangen terhadap spiral

k = Absis dari p pada garis tangen spiral

s = Sudut lentur spiral terhadap tangen

A = Titik absis dari p pada garis tangen spiral

B = Titik singgung garis tangen dari titik PI ke titik TS dengan lengkung

spiral sebelum mengalami p

C = Titik potong Xs dengan Ys

Tpa = Panjang tangen dari TS keB

Tbs = Panjang tangen dari TS ke SS

Tpc = Panjang tangen dari B ke SS

Tikungan S - S biasa digunakan pada sudut tikungan ( PI ) besar ( > 300

)

dengan syarat Lc < 20

Rumus-rumus yang digunakan :

1. Rr

Lss

22

3601

................................................................................... (23)

2. 12 sc PI ............................................................................. (24)

3. 180

RrcLc

................................................................................(25)

4. 2

2PIs

............................................................................... (26)

Page 35: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

5. 90

2 RrsLs

. .............................................................................. (27)

6.

2

2

40 Rr

LsLsXs .............................................................................. (28)

7. Ys =

Rr

Ls

.6

2

..................................................................................... (29)

8. p = sRrs cos1 .................................................................... (30)

9. k = sxRrs sin ........................................................................ (31)

10. Ts = kxpRr PI 2

1tan)( ............................................................ (32)

11. Es = RrxpRr PI 2

1sec)( ........................................................... (33)

12. Ltot= 2 x Ls .......................................................................................... (34)

2.3.4. Diagram Super elevasi

Super elevasi adalah kemiringan melintang jalan pada daerah tikungan. Untuk

bagian jalan lurus, jalan mempunyai kemiringan melintang yang biasa disebut

lereng normal atau Normal Trawn yaitu diambil minimum 2 % baik sebelah kiri

maupun sebelah kanan AS jalan. Hal ini dipergunakan untuk sistem drainase aktif.

Harga elevasi (e) yang menyebabkan kenaikan elevasi terhadap sumbu jalan di

beri tanda (+) dan yang menyebabkan penurunan elevasi terhadap jalan di beri

tanda (-).

Page 36: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Kemiringan normal pada bagian jalan lurus

Kanan = ka - Kiri = ki -

e = - 2% h = beda tinggi e = - 2%

Kemiringan melintang pada tikungan belok kanan

As Jalan

Kanan = ka -

Kiri = ki +

emin h = beda tinggi

emaks

Kemiringan melintang pada tikungan belok kiri

As Jalan Kanan = ka +

+

Kiri = ki -

emaks h = beda tinggi

emin

As Jalan

Sedangkan yang dimaksud diagram superelevasi adalah suatu cara untuk

menggambarkan pencapaian super elevasi dan lereng normal ke kemiringan

melintang (superelevasi). Diagram superelevasi pada ketinggian bentuknya

tergantung dari bentuk lengkung yang bersangkutan.

Page 37: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

As Jalan As Jalan

1

As Jalan As Jalan

As Jalan

4 3 3 2 1 2 4

CT TC

Ls Ls

2/3 Ls 1/3 Ls

0 %

-2%

0 %

-2%

Tikungan dalam

Lc

e = 0 %

emax Tikungan luar

emin

a) Diagram superelevasi Full - Circle menurut Bina Marga

Gambar 2.4. Diagram Superelevasi Full Circle

Untuk mencari kemiringan pada titik x :

x

Ls =

y

een max)( ...................... ............................................................ (35)

Jika x diketahui maka kemiringan pada titik x adalah y – en ; sebaliknya juga

untuk mencari jarak x jika y diketahui.

e maks

en = -2% en = -2% en = -2%

0 %

e normal

e normal

e min

1

4 3

2

)

2

)

x

y en = 2%

Page 38: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

III II

Tikungan Luar

Tikungan Dalam

e maks

e mins

b) Diagram superelevasi pada Spiral – Cricle – Spiral menurut Bina Marga.

Gambar 2.5 Diagram Super Elevasi Spiral-Cirle-Spiral.

As Jalan

en = -2% en = -2%

As Jalan

en = -2%

0 %

As Jalan

-2%

+2%

I

e min

As Jalan e maks

IV

II

I

Ts

II III IV

Cs

Lc

en = - 2 % en = - 2 %

IV

Cs

I

Ts

0 % 0 %

Ls Ls

SC TS CS ST

III

Page 39: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

III I II

c) Diagram superelevasi pada Spiral – Spiral.

Gambar 2.6. Diagram Superelevasi Spiral-Spiral

As Jalan

en = -2% en = -2%

As Jalan

en = -2%

0 %

As Jalan

-2%

+2%

I

e mins

As Jalan e maks

IV III

II

- 2%

TS

0% 0%

en = - 2%

ST emin

emak

s I

Ts

II III

IV

Ls Ls

Page 40: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

garis pandang

E

Lajur

DalamLajur Luar

Jh

Penghalang

Pandangan

RR'R

Lt

2.3.5. Daerah Bebas Samping Di Tikungan

Jarak Pandang pengemudi pada lengkung horisontal (di tikungan), adalah

pandanngan bebas pengemudi dari halangan benda-benda di sisi jalan. Daerah

bebas samping di tikungan dihitung bedasarkan rumus-rumus sebagai berikut :

1. Jarak pandangan lebih kecil daripada panjang tikungan (Jh < Lt).

Gambar 2.7. Jarak pandangan pada lengkung horizontal untuk Jh < Lt

Keterangan :

Jh = Jarak pandang henti (m)

Lt = Panjang tikungan (m)

E = Daerah kebebasan samping (m)

R = Jari-jari lingkaran (m)

Maka E = R ( 1 – cos R

Jho

.

90

) ......................................................(36)

Page 41: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

PENGHALANG PANDANGAN

RR'

R

Lt

LAJUR DALAMLAJUR LUAR Jh

Lt

GARIS

PANDANG

E

2. Jarak pandangan lebih besar dari panjang tikungan (Jh > Lt)

Gambar 2.8. Jarak pandangan pada lengkung horizontal untuk Jh > Lt

Keterangan:

Jh = Jarak pandang henti

Jd = Jarak pandang menyiap

Lt = Panjang lengkung total

R = Jari-jari tikungan

R’ = Jari-jari sumbu lajur

Maka E = R (1- cos R

Jh

.

.90

) + (

R

JhSinLtJh

.

.90.

21

.)......................(37)

2.3.6. Pelebaran Perkerasan

Pelebaran perkerasan dilakukan pada tikungan-tikungan yang tajam, agar

kendaraan tetap dapat mempertahankan lintasannya pada jalur yang telah

disediakan.

Page 42: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Gambar dari pelebaran perkerasan pada tikungan dapat dilihat pada gambar

berikut ini.

Gambar 2.9 Pelebaran Perkerasan Pada Tikungan

Rumus yang digunakan :

B = n (b’ + c) + (n + 1) Td + Z ................................................... (38)

b’ = b + b” ................................................... (39)

b” = Rr2 - 22 pRr ................................................... (40)

Td = RApARr 22 ................................................... (41)

Z =

R

V105,0 ................................................... (42)

= B - W ................................................... (43)

Keterangan:

B = Lebar perkerasan pada tikungan

n = Jumlah jalur lalu lintas

Page 43: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

b = Lebar lintasan truk pada jalur lurus

b’ = Lebar lintasan truk pada tikungan

p = Jarak As roda depan dengan roda belakang truk

A = Tonjolan depan sampai bumper

W = Lebar perkerasan

Td = Lebar melintang akibat tonjolan depan

Z = Lebar tambahan akibat kelelahan pengamudi

c = Kebebasan samping

= Pelebaran perkerasan

Rr = Jari-jari rencana

2.3.7. Kontrol Overlapping

Pada setiap tikungan yang sudah direncanakan, maka jangan sampai terjadi Over

Lapping. Karena kalau hal ini terjadi maka tikungan tersebut menjadi tidak aman

untuk digunakan sesuai kecepatan rencana. Syarat supaya tidak terjadi Over

Lapping : aI > 3V

Dimana : aI = Daerah tangen (meter)

V = Kecepatan rencana

Page 44: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Contoh :

Gambar 2.10. Kontrol Over Lapping

Vr = 120 km/jam = 33,333 m/det.

Syarat over lapping a’ a, dimana a = 3 x V detik = 3 x 33,33 = 100 m

bila aI d1 – Tc 100 m aman

aII d2 – Tc – Tt1 100 m aman

aIII d3 – Tt1 – Tt2 100 m aman

aIV d4 – Tt2 100 m aman

2.3.8. Perhitungan Stationing

Stasioning adalah dimulai dari awal proyek dengan nomor station angka sebelah

kiri tanda (+) menunjukkan (meter). Angka stasioning bergerak kekanan dari titik

awal proyek menuju titik akhir proyek.

a3

d1 d2

d3

d4

ST CS

SC

TS

ST TS

TC

CT

PI-1 PI-2

PI-3

A

B

a1

a2

a4

Page 45: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

2.11. Stasioning

StaTs

PI2

Ts3

Ls2

Lc1

PI3

PI1

Sta Cs

Sta Sc

Sta Ts

Sta St

Lc3

Ls3

Ls3

Ls2

Sta St

Sta Tc

Tc1

Ts2

d1

d2

Ls1

d3

Sta Ct

Ls1

Sta B

Sta A

d4

Page 46: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Contoh perhitungan stationing :

STA A = Sta 0+000m STA Sc2 = Sta Ts2 + Ls2

STA PI1 = Sta A + d 1 STA Cs2 = Sta Sc2 + Lc2

STA Ts1 = Sta PI1 – Ts1 STA St2 = Sta Cs2 + Ls2

STA Sc1 = Sta Ts1 + Ls1 STA PI3 = Sta St2 + d 3 – Ts2

STA Cs1 = Sta Sc1 + Lc1 STA Tc3 = Sta PI3 – Tc3

STA St1 = Sta Cs + Lc1 STA Ct3 = Sta Tc3 + Lc3

STA PI2 = Sta St1 + d 2 – Ts1 STA B = Sta Ct3 + d4 – Tc3

STA Ts2 = Sta PI2 – Ts2

Page 47: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

2.4. Alinemen Vertikal

Alinemen Vertikal adalah perencanaan elevasi sumbu jalan pada setiap titik yang

ditinjau, berupa profil memanjang. Pada peencanaan alinemen vertikal terdapat

kelandaian positif (tanjakan) dan kelandaian negatif (turunan), sehingga

kombinasinya berupa lengkung cembung dan lengkung cekung. Disamping kedua

lengkung tersebut terdapat pula kelandaian = 0 (datar).

Rumus-rumus yang digunakan dalam alinemen Vertikal :

1. g = (elevasi awal – elevasi akhir ) %100 ……………….. (44)

Sta awal- Sta akhir

2. A = g1 – g2…………………………………………………… (45)

3. S = 0,694 Vr + 0,004 [Vr² ∕(ƒ)] …………………....………… (46)

4. Ev = 800

LvA………………………………………………….. (47)

5. x = Lv4

1 ………...…………………………………………… (48)

6. y =

Lv

LvA

200

41

2

……………………………………………… (49)

7. Panjang Lengkung Vertilkal (Lv) :

a. Syarat keluwesan bentuk

Lv = 0,6 x V …………………………………………….... (50)

b. Syarat drainase

Lv = 40x A ……………………………………………….. (51)

c. Syarat kenyamanan

Lv = 390

2 AV ……………………………………………… (52)

d. Syarat Jarak pandang, baik henti / menyiap

Cembung

Jarak pandang henti

S < Lv

Lv = 2

21

2

)22(100 hh

AxS

…………………………...... (53)

Page 48: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

S > Lv

Lv = A

hhxS

2

21 )(2002

…………………………. (54)

Jarak pandang menyiap

S < Lv

Lv = 2

21

2

)22(100 hh

AxS

……………………………… (55)

S > Lv

Lv = A

hhxS

2

21 )(2002

…………………………. (56)

Cekung

Jarak pandang henti

S < Lv

Lv = )5,3(150

2

xS

AxS

…………………………………… (57)

Jarak pandang menyiap

S > Lv

Lv =

A

SS

5,31502

……………………………….. (58)

1.) Lengkung vertical cembung

Adalah lengkung dimana titik perpotongan antara kedua tangent berada di atas

permukaan jalan

Gambar. 2.15. Lengkung Vertikal Cembung

PL

V

d1 d2

g2 EV

m

g1

h2 h1

Jh

L

PTV

Page 49: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

2.) Lengkung vertical cekung

Adalah lengkung dimana titik perpotongan antara kedua tangent berada di atas

permukaan jalan

Gambar 2.16. Lengkung Vertikal Cekung.

Keterangan :

PLV = titik awal lengkung parabola.

PPV = titik perpotongan kelandaian g1 dan g2

PTV = titik akhir lengkung parabola.

g = kemiringan tangen ; (+) naik; (-) turun.

∆ = perbedaan aljabar landai (g1 - g2) %.

EV = pergeseran vertikal titik tengah busur lingkaran (PV1 - m) meter.

Lv = Panjang lengkung vertikal

V = kecepatan rencana (km/jam)

S = jarak pandang henti

f = koefisien gesek memanjang menurut Bina Marga, f = 0,35

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan Alinemen Vertikal

1) Kelandaian maksimum.

Kelandaian maksimum didasarkan pada kecepatan truk yang bermuatan penuh

mampu bergerak dengan kecepatan tidak kurang dari separuh kecepatan semula

tanpa harus menggunakan gigi rendah.

Tabel 2.5 Kelandaian Maksimum yang diijinkan

Landai maksimum % 3 3 4 5 8 9 10 10

VR (km/jam) 120 110 100 80 60 50 40 <40

Sumber : TPGJAK No 038/T/BM/1997

PPV

PL

V

EV

g2

%

g1

%

Jh PTV

LV

Page 50: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

2) Kelandaian Minimum

Pada jalan yang menggunakan kerb pada tepi perkerasannya, perlu dibuat

kelandaian minimum 0,5 % untuk keperluan kemiringan saluran samping,

karena kemiringan jalan dengan kerb hanya cukup untuk mengalirkan air

kesamping.

3) Panjang kritis suatu kelandaian

Panjang kritis ini diperlukan sebagai batasan panjang kelandaian maksimum

agar pengurangan kecepatan kendaraan tidak lebih dari separuh Vr.

Tabel 2.6 Panjang Kritis (m)

Kecepatan pada awal

tanjakan (km/jam)

Kelandaian (%)

4 5 6 7 8 9 10

80 630 460 360 270 230 230 200

60 320 210 160 120 110 90 80

Sumber : TPGJAK No 038/T/BM/1997

Page 51: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Flow Chart Perencanaan Alinemen Vertikal

2.5. Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur

Perencanaan konstruksi lapisan perkerasan lentur disini untuk jalan baru dengan

Metoda Analisa Komponen, yaitu dengan metoda analisa komponen SKBI –

2.3.26. 1987. Adapun untuk perhitungannya perlu pemahaman Istilah-istilah

sebagai berikut :

Data :

Stationing PPV

Elevasi PPV

Kelandaian Tangent (g)

Kecepatan Rencana (Vr)

Perbedaan Aljabar Kelandaian (A)

Perhitungan Panjang Lengkung Vertikal

Berdasarkan

Syarat jarak pandang henti

Syarat penyinaran lampu besar

Syarat lintasan bawah

Pengurangan goncangan

Syarat keluwesan bentuk

Syarat kenyamanan pengemudi

Syarat drainase

Perhitungan :

Pergeseran vertikal titik tengah busur

lingkaran (Ev)

Perbedaan elevasi titik PLV dan titik

yang ditinjau pada Sta (y)

Stationing Lengkung vertikal

Elevasi lengkung vertikal

Selesai

Gambar 2.17. Diagram Alir Perencanaan Alinemen Vertikal

Page 52: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

2.5.1. Lalu lintas

1. Lalu lintas harian rata-rata (LHR)

Lalu lintas harian rata-rata (LHR) setiap jenis kendaraan ditentukan pada awal

umur rencana, yang dihitung untuk dua arah pada jalan tanpa median atau masing-

masing arah pada jalan dengan median.

- Lalu lintas harian rata-rata permulaan (LHRP)

1

11n

SP iLHRLHR ............................................................................ (59)

- Lalu lintas harian rata-rata akhir (LHRA)

2

21n

PA iLHRLHR ........................................................................... (60)

2. Rumus-rumus Lintas ekuivalen

- Lintas Ekuivalen Permulaan (LEP)

ECLHRLEPn

mpj

Pj

........................................................................... (61)

- Lintas Ekuivalen Akhir (LEA)

ECLHRLEAn

mpj

Aj

........................................................................... (62)

- Lintas Ekuivalen Tengah (LET)

2

LEALEPLET

..................................................................................... (63)

- Lintas Ekuivalen Rencana (LER)

FpLETLER ........................................................................................ (64)

10

2nFp ...................................................................................................... (65)

Dimana: i1 = Pertumbuhan lalu lintas masa konstruksi

i2 = Pertumbuhan lulu lintas masa layanan

J = jenis kendaraan

n1 = masa konstruksi

n2 = umur rencana

C = koefisien distribusi kendaraan

E = angka ekuivalen beban sumbu kendaraan

Fp = Faktor Penyesuaian

Page 53: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

2.5.2. Angka Ekuivalen (E) Beban Sumbu Kendaraan

Angka Ekuivalen (E) masing-masing golongan beban umum (Setiap kendaraan)

ditentukan menurut rumus daftar sebagai berikut:

-

4

8160.

kgdlmtunggalsumbusatubebanTunggalSumbuE .................. (66)

-

4

8160.

kgdlmgandasumbusatubebanGandaSumbuE ........................ (67)

2.5.3. Daya Dukung Tanah Dasar (DDT dan CBR)

Daya dukung tanah dasar (DDT) ditetapkan berdasarkan grafik korelasi DDT dan

CBR.

2.5.4. Faktor Regional (FR)

Faktor regional bisa juga juga disebut faktor koreksi sehubungan dengan

perbedaan kondisi tertentu. Kondisi-kondisi yang dimaksud antara lain keadaan

lapangan dan iklim yang dapat mempengaruhi keadaan pembebanan daya dukung

tanah dan perkerasan. Dengan demikian dalam penentuan tebal perkerasan ini

Faktor Regional hanya dipengaruhi bentuk alinemen ( Kelandaian dan Tikungan)

Tabel 2.7 Prosentase kendaraan berat dan yang berhenti serta iklim (Curah hujan)

Kelandaian 1 (<6%) Kelandaian II (6–10%) Kelandaian III (>10%)

% kendaraan berat % kendaraan berat % kendaraan berat

≤ 30% >30% ≤ 30% >30% ≤ 30% >30%

Iklim I

< 900 mm/tahun

0,5 1,0 – 1,5 1,0 1,5 – 2,0 1,5 2,0 – 2,5

Iklim II

≥ 900 mm/tahun

1,5 2,0 – 2,5 2,0 2,5 – 3,0 2,5 3,0 – 3,5

Sumber: Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa

Komponen SKBI 2.3.26.1987

Page 54: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

2.5.5. Koefisien Distribusi Kendaraan

Koefisien distribusi kendaraan (C) untuk kendaraan ringan dan berat yang lewat

pada jalur rencana ditentukan menurut daftar di bawah ini:

Tabel 2.8 Koefisien Distribusi Kendaraan

Jumlah jalur Kendaraan ringan *) Kendaraan berat **)

1 arah 2 arah 1 arah 2 arah

1 Jalur

2 Jalur

3 Jalur

4 Jalur

5 Jalur

6 Jalur

1,00

0,60

0,40

-

-

-

1,00

0,50

0,40

0,30

0,25

0,20

1,00

0,70

0,50

-

-

-

1,00

0,50

0,475

0,45

0,425

0,40

*) Berat total < 5 ton, misalnya : Mobil Penumpang, Pick Up, Mobil Hantaran.

**) Berat total ≥ 5 ton, misalnya : Bus, Truk, Traktor, Semi Trailer, Trailer.

Sumber: Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa

Komponen SKBI 2.3.26.1987

2.5.6. Koefisien kekuatan relative (a)

Koefisien kekuatan relative (a) masing-masing bahan dan kegunaan sebagai lapis

permukaan pondasi bawah, ditentukan secara korelasi sesuai nilai Marshall Test

(untuk bahan dengan aspal), kuat tekan untuk (bahan yang distabilisasikan dengan

semen atau kapur) atau CBR (untuk bahan lapis pondasi atau pondasi bawah).

Page 55: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Tabel 2.9 Koefisien Kekuatan Relatif

Koefisien

Kekuatan Relatif

Kekuatan

Bahan Jenis Bahan

A1 a2 a3 Ms

(kg)

Kt

kg/cm2

CBR

%

0,4 744

LASTON 0,35 590

0,32 454

0,30 340

0,35 744

Asbuton 0,31 590

0,28 454

0,26 340

0,30 340 HRA

0,26 340 Aspal Macadam

0,25 LAPEN (mekanis)

0,20 LAPEN (manual)

0,28 590

LASTON ATAS 0,26 454

0,24 340

0,23 LAPEN (mekanis)

0,19 LAPEN (manual)

0,15 22 Stab. Tanah dengan

semen 0,13 18

0,15 22 Stab. Tanah dengan

kapur 0,13 18

0,14 100 Pondasi Macadam

(basah)

0,12 60 Pondasi Macadam

0,14 100 Batu pecah

0,13 80 Batu pecah

0,12 60 Batu pecah

0,13 70 Sirtu/pitrun

0,12 50 Sirtu/pitrun

0,11 30 Sirtu/pitrun

0,10 20 Tanah / lempung

kepasiran Sumber: Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa

Komponen SKBI 2.3.26.1987

Page 56: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

2.5.7. Analisa komponen perkerasan

Penghitungan ini didstribusikan pada kekuatan relatif masing-masing lapisan

perkerasan jangka tertentu (umur rencana) dimana penetuan tebal perkerasan

dinyatakan oleh Indeks Tebal Perkerasan (ITP)

Rumus:

332211 DaDaDaITP ................................................................... (68)

D1,D2,D3 = Tebal masing-masing lapis perkerasan (cm)

Angka 1,2,3 masing-masing lapis permukaan, lapis pondasi atas dan pondasi

bawah

Flow Chart Perencanaan Tebal Perkerasan

Mulai

Data :

LHR

Pertumbuhan lalu lintas (i)

Kelandaian rata-rata

Iklim

Umur rencana (UR)

CBR

Indeks Permukaan Awal (IPo)

Indeks Permukaan Akhir (IPt)

Penentuan nilai DDT

berdasarkan CBR dan DDT

Diperoleh nilai ITP dari

pembacaan nomogram

Selesai

Menghitung nilai LER

berdasarkan LHR

Penentuaan Faktor

Regional (FR) berdasarkan

Tabel

Diperoleh nilai ITP dari

Pembacaan nomogram

Penentuan tebal Perkerasan

Gambar 2.18. Diagram Alir Perencanaan Tebal Perkerasaan

Page 57: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

2.6. Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Untuk menentukan besarnya biaya yang diperlukan terlebih dahulu harus

diketahui volume dari pekerjaan yang direncanakan. Pada umumnya pembuat

jalan tidak lepas dari masalah galian maupun timbunan. Besarnya galian dan

timbunan yang akan dibuat dapat dilihat pada gambar Long Profile. Sedangkan

volume galian dapat dilihat melalui gambar Cross Section.

Selain mencari volume galian dan timbunan juga diperlukan untuk mencari

volume dari pekerjaan lainnya yaitu:

1. Volume Pekerjaan

a. Pekerjaan persiapan

- Peninjauan lokasi

- Pengukuran dan pemasangan patok

- Pembersihan lokasi dan persiapan alat dan bahan untuk pekerjaan

- Pembuatan Bouplank

b. Pekerjaan tanah

- Galian tanah

- Timbunan tanah

c. Pekerjaan perkerasan

- Lapis permukaan (Surface Course)

- Lapis pondasi atas (Base Course)

- Lapis pondasi bawah (Sub Base Course)

- Lapis tanah dasar (Sub Grade)

d. Pekerjaan drainase

- Galian saluran

- Pembuatan talud

e. Pekerjaan pelengkap

- Pemasangan rambu-rambu

- Pengecatan marka jalan

- Penerangan

2. Analisa Harga Satuan

Analisa harga satuan diambil dari harga satuan tahun 2007.

Page 58: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

3. Kurva S

Setelah menghitung Rencana Anggaran Biaya dapat dibuat Time Schedule

dengan menggunakan Kurva S.

Gambar 2.19 Bagan Alir Penyusunan RAB dan Time Schedule

Mulai

Pekerjaan tanah

Selesai

Pekerjaan

drainase

Pekerjaan

perkerasan

Rekapitulasi RAB

Time Schedule

Pekerjaan persiapan

dan pelengkap

Galian tanah

Timbunan

tanah

Galian

saluran

Pembuatan

mortal/pasan

gan batu

Sub grade

Sub base course

Base course

Surface course

Pembersihan lahan

Pengukuran

Pembuatan

bouwplank

Pengecatan marka

jalan

Pemasangan

rambu

RAB pekerjaan

tanah

Waktu

pekerjaan

tanah

RAB pekerjaan

drainase

Waktu

pekerjaan

drainase

RAB pekerjaan

perkerasan

Waktu

pekerjaan

perkerasan

RAB pekerjaan

persiapan

Waktu

pekerjaan

pesiapan

Page 59: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Flow Chart Perencanaan Lengkung Horisontal

Tidak

Mulai

Data :

Sudut luar tikungan ( PI)

Kecepatan rencana (Vr)

Superelevasi maksimum (e maks)

Perhitungan :

Jari-jari minimum (Rmin)

Derajat lengkung maksimum (D maks )

Tikungan S-C-S

Gambar.2.12 Diagram alir perencanaan tikungan Full Circle

Perhitungan Data Tikungan FC :

Lengkung peralihan fiktif (Ls)

Panjang tangen (Tc)

Jarak luar dari PI ke busur lingkaran (Ec)

Panjang busur lingkaran (Lc)

Daerah Kebebasan samping

Checking : 2 Tc > Lc….ok

Selesai

Pelebaran Perkerasan

Diagram superelevasi

Ya

Perhitungan Dtjd dan etjd

Dicoba Tikungan FC

Jh dan Jd

Rr tanpa Ls ≥ Rmin tanpa Ls

Page 60: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Mulai

Data :

Sudut luar tikungan (PI)

Kecepatan rencana (Vr)

Superelevasi maksimum (e maks)

Syarat : Lc 20m, c > 0

Perhitungan :

Superelevasi terjadi (etjd)

Panjang Lengkung peralihan (Ls)

Sudut lengkung spiral (s)

Sudut busur lingkaran (c)

Panjang Busur Lingkaran (Lc)

Perhitungan Data Tikungan S-C-S :

Absis titik SC (Xs) dan Ordinat titik SC (Ys)

Pergeseran Tangen terhadap spiral (p)

Absis dari p pada garis tangen spiral (k)

Panjang tangen total (Tt)

Jarak luar dari PI ke busur lingkaran (Et)

Tikungan S-S

Checking : 2Tt > Lc + 2Ls….ok

Tidak

Perhitungan :

Jari-jari minimum (Rmin)

Derajat lengkung maksimum (D maks )

Dicoba Tikungan S-C-S

Daerah Kebebasan samping

Selesai

Pelebaran Perkerasan

Diagram superelevasi

Jh dan Jd

Gambar.2.13. Diagram alir perencanaan tikungan S-C-S

Rmin tanpa Ls > Rr dengan Ls > Rmin dengan Ls

Page 61: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Mulai

Data :

Sudut Luar Tikungan (PI)

Kecepatan Rencana (Vr)

Superelevasi maksimum (e maks)

Perhitungan :

Superelevasi terjadi (etjd)

Panjang Lengkung peralihan (Ls)

Sudut Lengkung spiral (s)

Sudut busur lingkaran (c)

Panjang Busur Lingkaran (Lc)

Perhitungan Data Tikungan S-S :

Panjang Lengkung peralihan (Ls), Lt = 2 Ls

Absis titik SC (Xs) dan Ordinat titik SC (Ys)

Pergeseran Tangen terhadap spiral (p)

Absis dari p pada garis tangen spiral (k)

Panjang tangen (Ts)

Jarak luar dari PI ke busur lingkaran (Es)

s = PI /2

Checking : Ts > Ls ….ok

Perhitungan :

Jari-jari minimum (Rmin)

Derajat lengkung maksimum (D maks )

Rmin tanpa Ls > Rr dengan Ls > Rmin dengan Ls

Syarat : Lc = 0 m, c = 0

Diagram superelevasi

Selesai

Daerah Kebebasan samping

Pelebaran Perkerasan

Jh dan Jd

Gambar.2.14. Diagram alir perencanaan tikungan S - S

Page 62: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

BAB III

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

3.1. Penetapan Trace Jalan

3.1.1. Gambar Perbesaran Peta

Peta topografi skala 1: 25.000 dilakukan perbesaran pada daerah yang akan dibuat

trace jalan menjadi 1:10.000 dan diperbesar lagi menjadi 1: 5.000, trace digambar

dengan memperhatikan kontur tanah yang ada.

3.1.2. Penghitungan Trace Jalan

Dari trace jalan (skala 1:10.000) dilakukan penghitungan-penghitungan azimuth,

sudut tikungan dan jarak antar PI (lihat gambar 3.1)

Page 63: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Page 64: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

3.1.3. Penghitungan Azimuth:

Diketahui koordinat:

A = (0 ; 0)

PI – 1 = (510 ; 80)

PI – 2 = (980 ; -270)

PI – 3 = (1690 ; -530)

PI – 4 = (2370 ; -900)

B = (2860 ; -1000)

"26,6'581

080

0510

1

0

1

1

ArcTg

YY

XXArcTgA

A

A

"'0

0

12

12

66,2740126

18080)270(

510980

21

ArcTg

YY

XXArcTg

"'0

0

23

23

32,456110

180)270()530(

9801690

32

ArcTg

YY

XXArcTg

"'0

0

34

34

01,533118

180)530()900(

16902370

43

ArcTg

YY

XXArcTg

Page 65: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

"'0

0

4

4

63,432101

180)900()1000(

23702860

4

ArcTg

YY

XXArcTgB

B

B

3.1.4. Penghitungan Sudut PI

"'0

"'0'"'0

1211

41,213545

26,658166,2740126

API

"'0

"'0'"'0

32212

34,423316

32,45611066,2740126

PI

"'0

"'0'"'0

32433

69,19268

32,45611001,533118

PI

"'0

"'00

4434

38,0117

63,432101"01,5'33118

BPI

3.1.5. Penghitungan Jarak Antar PI

a. Menggunakan rumus Phytagoras

m

XYXXd AAA

24,516

)080()0510(

)()(

22

2

1

2

11

m

XYXXd

00,586

)80)270(()510980(

)()(

22

2

12

2

1221

Page 66: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

m

XYXXd

11,756

))270()530(()9801690(

)()(

22

2

23

2

2332

m

XYXXd

14,774

))530()900(()16902370(

)()(

22

2

34

2

3443

m

XYXXd BBB

09,500

))900()1000(()23702860(

)()(

22

2

4

2

44

b. Menggunakan rumus Sinus

m

Sin

Sin

XXd

A

A

A

24,516

26,6581

0510"'0

1

1

1

m

Sin

Sin

XXd

00,586

66,2740126

)510980"'0

21

12

21

m

Sin

Sin

XXd

11,756

32,456110

9801690"'0

32

23

32

m

Sin

Sin

XXd

14,774

01,533118

16902370"'0

43

34

43

Page 67: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

m

Sin

Sin

XXd

B

B

B

09,500

63,432101

23702860"'0

4

4

4

c. Menggunakan rumus Cosinus

m

Cos

Cos

YYd

A

A

A

24,516

26,6581

080"'0

1

1

1

m

Cos

Cos

YYd

00,586

66,2740126

80)270("'0

21

12

21

m

Cos

Cos

YYd

11,756

32,456110

)270()530("'0

32

23

32

m

Cos

Cos

YYd

14,774

01,55118

)530()900("'0

43

34

43

m

Cos

Cos

YYd

B

B

B

09,500

63,432101

)900()1000("'0

4

4

4

Page 68: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

No

Rumus

d

∑d A-1 1-2 2-3 3-4 3-B

1 Rumus Phytagoras : 22 )()( YXd 516,24 586,00 756,11 774,14 500,09

3132,58

2 Rumus Sinus :

Sin

Xd 516,24 586,00 756,11 774,14 500,09

3132,58

3 Rumus Cosinus :

Cos

Y

516,24 586,00 756,11 774,14 500,09 3132,58

Jadi panjangnya jarak dari A ke B adalah:

km

m

dddddd BABA

1325,3

58,3132

09,50014,77411,75600,58624,516

44332211

3.1.6. Penghitungan Kelandaian Melintang

Untuk menentukan jenis medan dalam perencaan jalan raya, perlu diketahui jenis

kelandaian melintang pada medan dengn ketentuan :

a. Kelandaian dihitung tiap 50 m.

b. Potongan melintang 200 m dengan tiap samping jalan yaitu bagian kanan dan

kiri jalan masing-masing sepanjang 100 m dari as jalan.

c. Harga kelandaian melintang dan ketinggian samping kiri dan samping kanan

jalan sepanjang 100 m, diperoleh dengan :

i =L

hx 100 %

h =

tiggibedax

konturantarjarak

titikterhadapkonturjarakkonturElevasi

dimana:

i : Kelandaian melintang

L : Panjang potongan (200m)

∆h : Selisih ketinggian dua kontur terpotong

Tabel 3.1 Penghitungan Jarak Antar PI

Page 69: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Contoh perhitungan:

Gambar 3.2 Trace jalan

Elevasi pada titik (0)

Elevasi titik kanan = Elevasi kontur +

tinggibeda

1

1

b

a

Elevasi titik kanan (h) = 5,6626755,6621

1

b

a

= 5,1246,2

84,05,662

= + 666,7683m

y

+675

+662,5

a1

b1

x

Page 70: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Elevasi pada titik (0)

Elevasi titik kiri = Elevasi kontur +

tinggibeda

2

2

b

a

Elevasi titik kiri (h) = 5,6376505,6372

2

b

a

= 5.1224,2

86,05,637

= + 642,2991 m

Hasil perhitungan dengan cara yang sama dapat dilihat pada Tabel 3.1 sebagai

berikut :

y

+650

+637,5 a2

b2

x

Page 71: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Tabel 3.2 Perhitungan Kelandaian Melintang

STA JARAK ELEVASI KANAN ELEVASI KIRI ∆H L I (%) KELAS MEDAN

0+000 0 664.6178 634.5455 30.0723 200 15.04 Bukit

0+050 50 666.7683 642.2991 24.4692 200 12.23 Bukit

0+100 100 666.0874 644.4976 21.5898 200 10.79 Bukit

0+150 150 667.9045 648.2057 19.6988 200 9.85 Bukit

0+200 200 667.2066 652.6557 14.5509 200 7.28 Bukit

0+250 250 667.5117 656.2354 11.2763 200 5.64 Bukit

0+300 300 675.2653 655.6631 19.6022 200 9.80 Bukit

0+350 350 670.5908 656.7669 13.8238 200 6.91 Bukit

0+400 400 671.3908 655.7390 15.6519 200 7.83 Bukit

0+450 450 664.6361 652.5602 12.0758 200 6.04 Bukit

0+500 500 664.0114 650.0000 14.0114 200 7.01 Bukit

0+550 550 662.5000 654.8594 7.6406 200 3.82 Bukit

0+600 600 666.3366 653.2563 13.0803 200 6.54 Bukit

0+650 650 669.7083 655.1991 14.5092 200 7.25 Bukit

0+700 700 672.3993 654.9720 17.4273 200 8.71 Bukit

0+750 750 663.7153 649.2447 14.4706 200 7.24 Bukit

0+800 800 668.2566 662.7915 5.4650 200 2.73 Datar

0+850 850 675.6503 664.3192 11.3310 200 5.67 Bukit

0+900 900 674.0730 663.3529 10.7201 200 5.36 Bukit

0+950 950 673.1540 662.7577 10.3963 200 5.20 Bukit

1+000 1000 673.1814 664.8936 8.2877 200 4.14 Bukit

1+050 1050 674.5459 665.8027 8.7433 200 4.37 Bukit

1+100 1100 676.9737 668.7259 8.2478 200 4.12 Bukit

1+150 1150 681.1658 671.3235 9.8422 200 4.92 Bukit

1+200 1200 683.5125 673.5754 9.9372 200 4.97 Bukit

1+250 1250 681.6476 669.3861 12.2615 200 6.13 Bukit

1+300 1300 683.0806 670.5457 12.5349 200 6.27 Bukit

1+350 1350 682.6736 676.3043 6.3693 200 3.18 Bukit

1+400 1400 685.8846 675.3093 10.5753 200 5.29 Bukit

1+450 1450 685.0554 675.1976 9.8578 200 4.93 Bukit

1+500 1500 691.5121 678.1463 13.3658 200 6.68 Bukit

1+550 1550 675.0000 681.8089 6.8089 200 3.40 Bukit

1+600 1600 680.0743 676.1322 3.9420 200 1.97 Datar

1+650 1650 687.9265 667.0000 20.9265 200 10.46 Bukit

1+700 1700 689.6214 682.4728 7.1486 200 3.57 Bukit

1+750 1750 692.4014 687.5000 4.9014 200 2.45 Datar

1+800 1800 695.0427 686.0920 8.9508 200 4.48 Bukit

1+850 1850 696.2838 682.7156 13.5682 200 6.78 Bukit

1+900 1900 696.4709 684.3553 12.1155 200 6.06 Bukit

1+950 1950 694.9773 686.1860 8.7914 200 4.40 Bukit

Page 72: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

+

STA JARAK ELEVASI KANAN ELEVASI KIRI ∆H L I (%) KELAS MEDAN

2+000 2000 696.1789 685.5958 10.5831 200 5.29 Bukit

2+050 2050 694.1517 681.7238 12.4278 200 6.21 Bukit

2+100 2100 690.8531 679.5455 11.3076 200 5.65 Bukit

2+150 2150 690.8963 677.6578 13.2385 200 6.62 Bukit

2+200 2200 689.4231 677.5170 11.9061 200 5.95 Bukit

2+250 2250 689.7504 681.4724 8.2780 200 4.14 Bukit

2+300 2300 687.9562 680.8171 7.1392 200 3.57 Bukit

2+350 2350 682.0035 675.2435 6.7600 200 3.38 Bukit

2+400 2400 677.1094 673.0697 4.0397 200 2.02 Datar

2+450 2450 681.9545 675.6492 6.3054 200 3.15 Bukit

2+500 2500 680.7405 676.8113 3.9292 200 1.96 Datar

2+550 2550 685.2008 679.3964 5.8044 200 2.90 Datar

2+600 2600 686.9555 680.5833 6.3722 200 3.19 Bukit

2+650 2650 686.8177 680.7203 6.0973 200 3.05 Bukit

2+700 2700 686.0682 679.8231 6.2451 200 3.12 Bukit

2+750 2750 684.2933 680.3260 3.9673 200 1.98 Datar

2+800 2800 683.1070 679.4864 3.6205 200 1.81 Datar

2+850 2850 682.0026 678.0815 3.9211 200 1.96 Datar

2+900 2900 680.7513 675.1739 5.5774 200 2.79 Datar

2+950 2950 685.4185 675.7634 9.6551 200 4.83 Bukit

3+000 3000 686.2691 677.9549 8.3142 200 4.16 Bukit

3+050 3050 685.7677 680.1471 5.6206 200 2.81 Datar

3+100 3100 687.5000 681.2260 6.2740 200 3.14 Bukit

3+135 3135 687.7287 680.9259 6.8027 200 3.40 Bukit

Dari data diatas dapat diketahui kelandaian melintang yaitu :

DATAR = 11 Titik

BUKIT = 53 Titik

GUNUNG = 0 Titik

64 Titik

Jadi Kelandaian terbanyak adalah BUKIT.

Page 73: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

3.2. Perhitungan Alinemen Horizontal

Data dan klasifikasi desain :

Peta yang di pakai adalah peta Kotamadya Salatiga.

Jalan rencana kelas I (Arteri) dengan muatan sumbu terberat >10 ton.

Klasifikasi medan:

Vr = 80 km

/jam

emax = 10 %

en = 2 %

Lebar perkerasan (W) = 4 x 3,5 m

Untuk emax = 10 %, maka fmax = 0,14

Sumber: Buku Silvia Sukirman, Dasar-dasar Perencanaan Geometrik Jalan atau

menggunakan rumus:

14,0

24,08000125,0

24,000125,0max

Vf

mm

fe

VrR

210974,209

14,01,0127

80

127

2

maxmax

2

min

0

2

2

maxmaxmax

822,6

80

14,01,053,181913

53,181913

x

Vr

fexD

Page 74: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

3.2.1. Tikungan PI 1

Diketahui :

ΔPI1 = 450 35’ 21,41”

Vr = 80 km

/jam

Digunakan Rr = 220 m

(Sumber : TPGJAK th.1997)

3.2.1.1 Menentukan superelevasi terjadi:

0511,6

220

4,1432

4,1432

Rr

Dtjd

%9,9

099,0

822,6

511,610,02

822,6

511,610,0

2

2

2

max

max

2

max

2

max

D

De

D

Dee

tjdtjd

tjd

3.2.1.2 Penghitungan lengkung peralihan (Ls)

a. Berdasarkan waktu tempuh maximum (3 detik) untuk melintasi lengkung

peralihan, maka panjang lengkung:

m

TVr

Ls

667,66

36,3

80

6,3

b. Berdasarkan rumus modifikasi Shortt:

m

c

etjdVr

cRr

VrLs

005,74

4,0

099,080727,2

4,0220

80022,0

727,2022,0

3

3

Page 75: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

c. Berdasarkan tingkat pencapaian perubahan kelandaian:

Vrre

eeLs nmsx

6,3

dimana re = tingkat pencapaian perubahan kelandaian melintang jalan, untuk

Vr ≥ 80 km

/jam, re max = 0,025 m/m/det.

m

Ls

11,71

80025,06,3

02,01,0

d. Berdasarkan Bina Marga, karena memakai median maka n = 2,

m

eemw

Ls tjdn

3,83

099,002,02002

50,32

2

Syarat kenyamanan dipakai nilai Ls terbesar, yaitu 83,3 ~ 85 m

3.2.1.3 Penghitungan besaran-besaran tikungan

m

Rr

LsLsXs

683,84

22040

85185

401

2

2

2

2

m

Rr

LsYs

473,5

2206

85

62

2

"'00 61,64110685,11

220

8590

901

Rr

Lss

"19,8'2723

"61,6'4112"41,21'3545

121

0

00

sPIc

Page 76: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

m

Rrc

Lc

677,73

22014,3220

19,82723

220"'0

Syarat tikungan S-C-S

Lc > 20 m

.20677,73 mLc Syarat tikungan S-C-S terpenuhi

Tikungan S-C-S bisa dipakai

m

sRrRr

Lsp

381,1

61,6411cos12202206

85

cos16

"'02

2

m

sRrRr

LsLsk

76,42

61,6411sin22022040

8585

sin40

"'0

2

2

2

2

m

kPIpRrTt

796,135

76,4241,213545/tan381,1220

/tan

"'0

2

1

22

1

m

RrPI

pRrEt

136,20

220"41,21'3545/cos

381,1220

1/cos

0

2

1

2

1

m

LsLcLtotal

677,243

852677,73

2

2Tt > L total

271,592 > 243,677 ( Tikungan S – C – S bisa digunakan)

Page 77: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

3.2.1.4 Penghitungan pelebaran perkerasan pada tikungan

Data-data :

Jalan rencana kelas I (arteri) dengan muatan sumbu terberat >10 ton sehingga

direncanakan kendaraan terberat yang melintas adalah kendaraan berat.

Vr = 80 km/jam

Rr = 220 m

n = 4

c = 1 (Kebebasan samping)

b = 2,6 m (Lebar lintasan kendaraan berat pada jalan lurus)

p = 18,9 m (Jarak antara as roda depan dan belakang kendaraan berat)

A = 1,2 m (Tonjolan depan sampai bemper kendaraan berat)

Secara analitis :

ZTdncbnB 1'

dimana :

B = Lebar perkerasan pada tikungan

n = Jumlah lajur Lintasan (4)

b’ = Lebar lintasan kendaraan pada tikungan

c = Kebebasan samping (1 m)

Td = Lebar melintang akibat tonjolan depan

Z = Lebar tambahan akibat kelainan dalam mengemudi

Pelebaran tikungan pada PI 1

Perhitungan :

Vr = 80 km

/jam

R = 220 m

m

PRRb

813,0

9,18220220

"

22

22

m

bbb

787,1

813,06,2

"'

Page 78: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

m

RAPARTd

106,0

2202,19,1822,1220

2

2

2

m

R

VZ

566,0

220

80105,0

105,0

m

ZTdncbnB

164,13

566,0106,0141787,14

1'

Lebar pekerasan pada jalan lurus 4 x 3,5 = 14 m

Ternyata B < 14

13,164 < 14

Sehingga tidak perlu dibuat pelebaran perkerasan pada tikungan PI1.

3.2.1.5 Penghitungan kebebasan samping pada tikungan PI 1

Data-data:

Vr = 80 km

/jam

Rr = 220 m

W = 4 x 3,5m = 14 m (lebar perkerasan)

Lc = 73,677 m

Lt = 243,677 m

Jarak pandang henti (Jh) minimum = 120 m (Tabel TPGJAK 1997 hal 21)

Jarak pandang menyiap (Jd) = 550 m (Tabel TPGJAK 1997 hal 22)

Lebar penguasaan minimal = 40 m

Perhitungan :

m

WRr

dalamjalanASjariJariR

5,216/220

/

'

4

14

4

1

Page 79: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

m

asanlebarperkrjalanpengawasandaerahlebarMo

13

)1440(2/1

)(2/1

m

LsLc

horisontallengkungtotalpanjangL

677,243

)852( 73,677

2

Berdasarkan jarak pandang henti untuk Jh < L → 120 < 243,677 m

m

R

JhRm

261,8

)5,21614,3

12090cos1(5,216

)'

90cos1('

Berdasarkan jarak pandang menyiap untuk Jm > L → 550 > 243,677 m

m

R

LLJm

R

LRm

104,115

5,21614,3

677,24390sin677,243550/

5,21614,3

677,24390cos15,216

'

90sin/

'

90cos1'

2

1

2

1

Karena Mo < M (13 < 115,104) sehingga ruang bebas samping yang tersedia tidak

mencukupi, sehingga perlu dipasang rambu dilarang menyiap sebelum masuk

tikungan.

3.2.1.6 Hasil perhitungan

Tikungan PI1 menggunakan tipe S–C–S ( Spiral – Circle – Spiral ) dengan hasil

penghitungan sebagai berikut:

Δ1 = 450 35’ 21,41”

Rr = 220 m

Ls = 85 m

Lc =73,677 m

Dtjd = 6,5110

Dmax = 6,8220

m = 200 m

Page 80: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Tt = 135,796 m

Et = 20,136 m

Xs = 84,683 m

Ys = 5,473 m

P = 1,381 m

k = 42,76 m

emax = 10 %

etjd = 9,9 %

en = 2 %

B = 13,164m

Jh = 120 m

Jm = 550 m

Mhenti = 8,261 m

Msiap = 115,104 m

Kebebasan samping = tidak mencukupi, maka perlu dipasang rambu

dilarang menyiap sebelum masuk tikungan.

Page 81: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

PI 2

TS

SC CS

ST

Et

p Ys

Tt

k

2

S

p

XS

S

2

S c

2

Gambar 3.3 Tikungan PI 1

Page 82: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Gambar 3.4 Diagram Superelevasi tikungan PI 1

( Spiral – Circle – Spiral )

I II III IV

TS SC CS ST

e = 0%

en = -2%

e = 0%

en = -2%

emaks = +9,9%

kiri

emaks = -9,9%

kanan

Ls = 85 m Lc = 73,677 m

Potongan I-I Potongan II-II Potongan III-III

Potongan IV-IV

-2%-2% -2% -2%

-9,9%

0%

+2%

+9,9%

IIIIIIIV

Ls = 85 m

Page 83: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

3.2.2. Tikungan PI 2

Diketahui :

ΔPI2 = 160 33’ 42,34”

Vr = 80 km

/jam

Rmin = 210 m

Digunakan Rr = 450 m

(Sumber Buku TPGJAK th.1997)

3.2.2.1 Menentukan superelevasi terjadi:

0183,3

450

4,1432

4,1432

Rr

Dtjd

%15,7

0715,0

822,6

183,310,02

822,6

183,310,0

2

2

2

max

max

2

max

2

max

D

De

D

Dee

tjdtjd

tjd

3.2.2.2 Penghitungan lengkung peralihan (Ls)

a. Berdasarkan waktu tempuh maximum (3 detik) untuk melintasi lengkung

peralihan, maka panjang lengkung:

m

TVr

Ls

67,66

36,3

80

6,3

Page 84: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

b. Berdasarkan rumus modifikasi Short:

m

c

etjdVr

cRr

VrLs

58,23

4,0

0715,080727,2

4,0450

80022,0

727,2022,0

3

3

c. Berdasarkan tingkat pencapaian perubahan kelandaian:

Vrre

eeLs nm

6,3

dimana re = tingkat pencapaian perubahan kelandaian melintang jalan, untuk

Vr = 80 km

/jam, re max = 0,025 m/m/det.

m

Ls

11,71

80025,06,3

02,01,0

d. Berdasarkan Bina Marga, karena memakai median maka n = 2:

m

eemw

Ls tjdn

05,64

0715,002,02002

50,32

2

Syarat kenyamanan dipakai nilai Ls terbesar,yaitu 71,11 ~ 75 m

3.2.2.3 Penghitungan besaran-besaran tikungan

m

Rr

LsLsXs

948,74

45040

75175

401

2

2

2

2

Page 85: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

m

Rr

LsYs

083,2

4506

75

62

2

"'00 73,284647746,4

450

75

14,3

90

90

Rr

Lss

"87,44'07

"73,28'4642"34,42'3316

2

0

00

2

sc PI

m

Rrc

Lc

076,55

45014,3180

87,4407

180"'0

Syarat tikungan S-C-S

Lc > 20 m

.20076,55 mLc Syarat tikungan S-C-S terpenuhi

Tikungan S-C-S bisa dipakai

m

sRrRr

Lsp

522,0

"73,28'464cos14504506

75

cos16

02

2

m

sRrRr

LsLsk

543,37

"73,28'464sin45045040

7575

sin40

0

2

2

2

2

Page 86: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

m

kPIpRrTt

114,103

543,37"34,42'3316/tan522,0450

/tan

0

2

1

22

1

m

RrPI

pRrEt

269,5

450"34,42'3316/cos

522,0450

/cos

0

2

1

22

1

m

LsLcLtotal

076,205

752076,55

2

2Tt > L total

206,228 > 205,076 ( Tikungan S – C – S bisa digunakan)

3.2.2.4 Perhitungan pelebaran perkerasan di tikungan

Data-data :

Jalan rencana kelas I (arteri) dengan muatan sumbu terberat >10 ton sehingga

direncanakan kendaraan terberat yang melintas adalah kendaraan berat.

Vr = 80 km/jam

Rr = 450 m

n = 4

c = 1 (Kebebasan samping)

b = 2,6 m (Lebar lintasan kendaraan berat pada jalan lurus)

p = 18,9 m (Jarak antara as roda depan dan belakang kendaraan berat)

A = 1,2 m (Tonjolan depan sampai bemper kendaraan berat)

Secara analitis :

ZTdncbnB 1'

dimana :

B = Lebar perkerasan pada tikungan

n = Jumlah lajur Lintasan (4)

Page 87: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

b’ = Lebar lintasan kendaraan pada tikungan

c = Kebebasan samping (1 m)

Td = Lebar melintang akibat tonjolan depan

Z = Lebar tambahan akibat kelainan dalam mengemudi

Perhitungan :

m

pRrRrb

397,0

9,18450450 22

22"

m

bbb

203,2

397,06,2

"'

m

RrAPARrTd

052,0

4502,19,1822,1450

2

2

2

m

Rr

VrZ

396,0

450

80105,0

105,0

m

ZTdncbnB

156,14

396,0052,0141203,24

1'

m

WBE

tambahanlebarE

156,0

)5,34(156,14

Lebar pekerasan pada jalan lurus 4 x 3,5 = 14 m

Ternyata B > 14

14,156 > 14

14,156 – 14 = 0,156 m

Sehingga dibuat pelebaran perkerasan sebesar : 0,156 m

Page 88: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

3.2.2.5 Penghitungan kebebasan samping pada PI 2

Data-data:

Vr = 80 km

/jam

Rr = 450 m

W = 4 x 3,5m = 14 m (lebar perkerasan)

Lc = 55,076

Lt = 205,076 m

Jarak pandang henti (Jh) minimum = 120 m (Tabel TPGJAK 1997 hal 21)

Jarak pandang menyiap (Jd) = 550 m (Tabel TPGJAK 1997 hal 22)

Lebar penguasaan minimal = 40 m

Perhitungan :

m

WRr

dalamjalanASjariJariR

5,446/450

/

'

4

14

4

1

m

asanlebarperkrjalanpengawasandaerahlebarMo

13

)1440(2/1

)(2/1

m

LsLc

horisontallengkungtotalpanjangL

076,205

)752( 55,076

2

Berdasarkan jarak pandang henti untuk Jh < L → 120 < 205,076 m

m

R

JhRm

025,4

)5,44614,3

12090cos1(5,446

)'

90cos1('

Page 89: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Berdasarkan jarak pandang menyiap untuk Jm > L → 550 > 205,076 m

m

R

LLJm

R

LRm

981,50

5,44614,3

076,20590sin076,205550/

5,44614,3

076,20590cos15,446

'

90sin/

'

90cos1'

2

1

2

1

Karena Mo < M (13 < 50,981) sehingga ruang bebas samping yang tersedia tidak

mencukupi, sehingga perlu dipasang rambu dilarang menyiap sebelum masuk

tikungan.

3.2.2.6 Hasil perhitungan

Tikungan PI2 menggunakan tipe S–C–S ( Spira – lCircle – Spiral ) dengan hasil

penghitungan sebagai berikut:

Δ1 = 160 33’ 42,34”

Rr = 450 m

Ls = 75 m

Lc = 55,076 m

Dtjd = 3,1830

Dmax = 6,8220

m = 200 m

Tt = 103,114 m

Et = 5,269 m

Xs = 74,948 m

Ys = 2,083 m

P = 0,522 m

k = 37,543 m

emax = 10 %

etjd = 7,15 %

en = 2 %

B = 14,156 m

E = 0,156 m

Jh = 120 m

Page 90: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Jm = 550 m

Mhenti = 4,025 m

Msiap = 50,981 m

Kebebasan samping = tidak mencukupi, maka perlu dipasang rambu

dilarang menyiap sebelum masuk tikungan.

Gambar 3.5 Tikungan PI 2

PI 2

TS

SC CS

ST

Et

p Ys

Tt

k

2

S

p

XS

S

2

S c

2

Page 91: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Gambar 3.6 Diagram Superelevasi tikungan PI2

( Spiral – Circle – Spiral )

I II III IV IIIIIIIV

e = 0%

en = -2%

e = 0%

en = -2%

TS SC CS ST

emaks = +7,15%

kanan

emaks = -7,15%

kiri

Ls = 75 m Ls = 75 mLc = 55,076 m

Potongan I-I

Potongan II-II

Potongan III-III

Potongan IV-IV

-2%-2% -2% -2%

-7,15%

0%

+2%

+7,15%

Page 92: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

3.2.3. Tikungan PI 3

Diketahui :

ΔPI3 = 80 26’ 19,69”

Vr = 80km

/jam

Digunakan Rr = 1300 m

3.2.3.1 Menentukan superelevasi terjadi:

0102,1

900

4,1432

4,1432

Rr

Dtjd

%9,2

029,0

822,6

102,110,02

822,6

102,110,0

2

2

2

max

max

2

max

2

max

D

De

D

Dee

tjdtjd

tjd

3.2.3.2 Penghitungan lengkung peralihan bayangan (Ls’)

a. Berdasarkan waktu tempuh maximum (3 detik) untuk melintasi lengkung

peralihan, maka panjang lengkung :

m

TVr

Ls

667,66

36,3

80

6,3

b. Berdasarkan rumus modifikasi Shortt:

m

c

eVr

cRr

VrLs

tjd

845,5

4,0

029,080727,2

4,01300

80022,0

727,2022,0

3

3

-5,378%

I II

ST2

Page 93: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

c. Berdasarkan tingkat pencapaian perubahan kelandaian:

Vrre

eeLs nm

6,3

dimana re = tingkat pencapaian perubahan kelandaian melintang jalan, untuk

Vr ≥ 80 km

/jam, re max = 0,025 m/m/det.

m

Ls

11,71

80025,06,3

02,01,0

d. Berdasarkan Bina Marga, karena memakai median maka n = 2:

m

eemw

Ls tjdn

3,34

029,002,02002

50,32

2

Syarat kenyamanan maka dipakai nilai Ls yang terbesar yaitu 71,11 m ~ 75 m.

3.2.3.3 Penghitungan besaran-besaran tikungan

m

RLc rPI

47,191360

13002"69,19'268

360

2

0

0

0

3

m

RrTc PI

908,95"69,19'26821tan1300

21tan

0

3

m

TcEc PI

533,3"69,19'26841tan908,95

41tan

0

3

2Tc > Lc

2(95,908) > 191,47

191,816 > 191,47 ( Tikungan F-C bisa digunakan )

Page 94: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

3.2.3.4 Penghitungan pelebaran perkerasan pada tikungan

Data-data :

Jalan rencana kelas I (arteri) dengan muatan sumbu terberat >10 ton sehingga

direncanakan kendaraan terberat yang melintas adalah kendaraan berat.

Vr = 80 km/jam

Rr = 1300 m

n = 4

c = 1 (Kebebasan samping)

b = 2,6 m (Lebar lintasan kendaraan berat pada jalan lurus)

p = 18,9 m (Jarak antara as roda depan dan belakang kendaraan berat)

A = 1,2 m (Tonjolan depan sampai bemper kendaraan berat)

Secara analitis :

ZTdncbnB 1'

dimana :

B = Lebar perkerasan pada tikungan

n = Jumlah lajur Lintasan (4)

b’ = Lebar lintasan kendaraan pada tikungan

c = Kebebasan samping (1 m)

Td = Lebar melintang akibat tonjolan depan

Z = Lebar tambahan akibat kelainan dalam mengemudi

Perhitungan :

m

pRrRrb

137,0

9,1813001300 22

22"

m

bbb

463,2

137,06,2

"'

Page 95: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

m

RrAPARrTd

018,0

13002,19,1822,11300

2

2

2

m

Rr

VrZ

233,0

1300

80105,0

105,0

m

ZTdncbnB

605,14

233,0018,0141463,24

1'

m

WBE

tambahanlebarE

605,0

)5,34(605,14

Lebar pekerasan pada jalan lurus 4 x 3,5 = 14 m

Ternyata B > 14

14,605 > 14

14,605 – 14 = 0,605 m

Sehingga dibuat pelebaran perkerasan sebesar : 0,605 m

3.2.3.5 Penghitungan kebebasan samping pada tikungan PI3

Data-data:

Vr = 80 km

/jam

Rr = 1300 m

W = 4 x 3,5m = 14 m (lebar perkerasan)

Lc = 191,47 m

Jarak pandang henti (Jh) minimum = 120 m (Tabel TPGJAK 1997 hal 21)

Jarak pandang menyiap (Jd) = 550 m (Tabel TPGJAK 1997 hal 22)

Lebar penguasaan minimal = 40 m

Page 96: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

Perhitungan :

m

WRr

dalamjalanASjariJariR

5,1396/1300

/

'

4

14

4

1

m

asanlebarperkrjalanpengawasandaerahlebarMo

13

)1440(2/1

)(2/1

m

horisontallengkungtotalpanjangL

47,191

Berdasarkan jarak pandang henti untuk Jh < L → 120 < 191,47 m

m

R

JhRm

388,1

)5,129614,3

12090cos1(5,1296

)'

90cos1('

Berdasarkan jarak pandang menyiap untuk Jm > L → 550 > 191,47 m

m

R

LLJm

R

LRm

758,16

5,129614,3

47,19190sin47,191550/

5,129614,3

47,19190cos15,1296

'

90sin/

'

90cos1'

2

1

2

1

Karena Mo < M (13 < 16,758) sehingga ruang bebas samping yang tersedia tidak

mencukupi, sehingga perlu dipasang rambu dilarang menyiap sebelum masuk

tikungan.

Page 97: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

Gambar 3.7. Lengkung Full Circle

3.2.3.6 Hasil perhitungan

Tikungan PI3 menggunakan tipe Full Circle dengan hasil penghitungan sebagai

berikut:

ΔPI2 = 80 26’ 19,69”

Rr = 1300 m

Lc = 191,47 m

Dtjd = 1,1020

Dmax = 608220

m = 200 m

Tc = 95,908 m

Ec = 3,533 m

emax = 10 %

etjd = 2,9 %

en = 2 %

Jh = 120 m

Jm = 550 m

Mhenti = 1,388 m

Msiap = 16,758 m

Kebebasan samping = tidak mencukupi, maka perlu dipasang rambu

dilarang menyiap sebelum masuk tikungan.

Tc

TC CT

PI

PI

Rc Rc

Ec

Lc

PI

Page 98: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Hitungan elevasi pada Tc :

Diketahui :

Ls = 75 m

2/3 Ls = 50 m

Etjd = 2,9 %

Perhitungan :

%267,3

75

509,4

5075

29,2

x

x

x

Elevasi pada Tc = x – 2%

= 3,267% - 2%

Tc = 1,267%

Page 99: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Gambar 3.8 Diagram Superelevasi tikungan PI3

( Full Circle )

e = 0%

en = -2%

e = 0%

en = -2%

I II III IV

emaks = +2,9%

kiri

emaks = -2,9%

kanan

2/3 Ls 1/3 Ls

Lc = 191,47 m

Ls = 75 m

Potongan I-I

Potongan II-II

Potongan III-III

Potongan IV-IV

-2%-2%

-2%-2,9%

0%

+1,267%

+2,9%

-2%

2/3 Ls1/3 Ls

Ls = 75 m

IIIIIIIV

TC CT

Page 100: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

3.2.4. Tikungan PI 4

Diketahui :

ΔPI4 = 170 1’ 0,38”

Vr = 80 km

/jam

Rmin = 210 m

Digunakan Rr = 450 m

(Sumber Buku TPGJAK th.1997)

3.2.4.1 Menentukan superelevasi terjadi:

0183,3

450

4,1432

4,1432

Rr

Dtjd

%15,7

0715,0

822,6

183,310,02

822,6

183,310,0

2

2

2

max

max

2

max

2

max

D

De

D

Dee

tjdtjd

tjd

3.2.4.2 Penghitungan lengkung peralihan (Ls)

d. Berdasarkan waktu tempuh maximum (3 detik) untuk melintasi lengkung

peralihan, maka panjang lengkung:

m

TVr

Ls

67,66

36,3

80

6,3

Page 101: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

e. Berdasarkan rumus modifikasi Short:

m

c

etjdVr

cRr

VrLs

58,23

4,0

0715,080727,2

4,0450

80022,0

727,2022,0

3

3

f. Berdasarkan tingkat pencapaian perubahan kelandaian:

Vrre

eeLs nm

6,3

dimana re = tingkat pencapaian perubahan kelandaian melintang jalan, untuk

Vr = 80 km

/jam, re max = 0,025 m/m/det.

m

Ls

11,71

80025,06,3

02,01,0

d. Berdasarkan Bina Marga, karena memakai median maka n = 2:

m

eemw

Ls tjdn

05,64

0715,002,02002

50,32

2

Syarat kenyamanan dipakai nilai Ls terbesar, yaitu 71,11 ~ 75 m

3.2.4.3 Penghitungan besaran-besaran tikungan

m

Rr

LsLsXs

948,74

45040

75175

401

2

2

2

2

Page 102: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

m

Rr

LsYs

083,2

4506

75

62

2

"'00 73,284647746,4

450

75

14,3

90

90

Rr

Lss

"92,2'287

"73,28'4642"38,0'117

2

0

00

2

sc PI

m

Rrc

Lc

649,58

45014,3180

92,2'287

180"0

Syarat tikungan S-C-S

Lc > 20 m

.20649,58 mLc Syarat tikungan S-C-S terpenuhi

Tikungan S-C-S bisa dipakai

m

sRrRr

Lsp

522,0

"73,28'464cos14504506

75

cos16

02

2

m

sRrRr

LsLsk

543,37

"73,28'464sin45045040

7575

sin40

0

2

2

2

2

Page 103: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

m

kPIpRrTt

941,104

543,37"38,0'117/tan522,0450

/tan

0

2

1

42

1

m

RrPI

pRrEt

536,5

450"38,0'117/cos

522,0450

/cos

0

2

1

42

1

m

LsLcLtotal

649,208

752649,58

2

2Tt > L total

209,882 > 208,649 ( Tikungan S – C – S bisa digunakan)

3.2.4.4 Perhitungan pelebaran perkerasan di tikungan

Data-data :

Jalan rencana kelas I (arteri) dengan muatan sumbu terberat >10 ton sehingga

direncanakan kendaraan terberat yang melintas adalah kendaraan berat.

Vr = 80 km/jam

Rr = 450 m

n = 4

c = 1 (Kebebasan samping)

b = 2,6 m (Lebar lintasan kendaraan berat pada jalan lurus)

p = 18,9 m (Jarak antara as roda depan dan belakang kendaraan berat)

A = 1,2 m (Tonjolan depan sampai bemper kendaraan berat)

Secara analitis :

ZTdncbnB 1'

dimana :

B = Lebar perkerasan pada tikungan

n = Jumlah lajur Lintasan (4)

Page 104: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

b’ = Lebar lintasan kendaraan pada tikungan

c = Kebebasan samping (1 m)

Td = Lebar melintang akibat tonjolan depan

Z = Lebar tambahan akibat kelainan dalam mengemudi

Perhitungan :

m

pRrRrb

397,0

9,18450450 22

22"

m

bbb

203,2

397,06,2

"'

m

RrAPARrTd

052,0

4502,19,1822,1450

2

2

2

m

Rr

VrZ

396,0

450

80105,0

105,0

m

ZTdncbnB

156,14

396,0052,0141203,24

1'

m

WBE

tambahanlebarE

156,0

)5,34(156,14

Lebar pekerasan pada jalan lurus 4 x 3,5 = 14 m

Ternyata B > 14

14,156 > 14

14,156 – 14 = 0,156 m

Sehingga dibuat pelebaran perkerasan sebesar : 0,156 m

Page 105: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

3.2.4.5 Penghitungan kebebasan samping pada PI 4

Data-data:

Vr = 80 km

/jam

Rr = 450 m

W = 4 x 3,5m = 14 m (lebar perkerasan)

Lc = 58,649

Lt = 208,649 m

Jarak pandang henti (Jh) minimum = 120 m (Tabel TPGJAK 1997 hal 21)

Jarak pandang menyiap (Jd) = 550 m (Tabel TPGJAK 1997 hal 22)

Lebar penguasaan minimal = 40 m

Perhitungan :

m

WRr

dalamjalanASjariJariR

5,446/450

/

'

4

14

4

1

m

asanlebarperkrjalanpengawasandaerahlebarMo

13

)1440(2/1

)(2/1

m

LsLc

horisontallengkungtotalpanjangL

649,208

)752( 58,649

2

Berdasarkan jarak pandang henti untuk Jh < L → 120 < 208,649 m

m

R

JhRm

025,4

)5,44614,3

12090cos1(5,446

)'

90cos1('

Page 106: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

Berdasarkan jarak pandang menyiap untuk Jm > L → 550 > 208,649 m

m

R

LLJm

R

LRm

649,51

5,44614,3

649,20890sin649,208550/

5,44614,3

649,20890cos15,446

'

90sin/

'

90cos1'

2

1

2

1

Karena Mo < M (13 < 51,649) sehingga ruang bebas samping yang tersedia tidak

mencukupi, sehingga perlu dipasang rambu dilarang menyiap sebelum masuk

tikungan.

3.2.4.6 Hasil perhitungan

Tikungan PI4 menggunakan tipe S–C–S ( Spiral – Circle – Spiral ) dengan hasil

penghitungan sebagai berikut:

ΔPI4 = 170 1’ 0,38”

Rr = 450 m

Ls = 75 m

Lc = 58,649 m

Dtjd = 3,1830

Dmax = 6,8220

m = 200 m

Tt = 104,941 m

Et = 5,536 m

Xs = 74,948 m

Ys = 2,083 m

P = 0,522 m

k = 37,543 m

emax = 10 %

etjd = 7,15 %

en = 2 %

B = 14,156 m

E = 0,156 m

Page 107: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

Jh = 120 m

Jm = 550 m

Mhenti = 4,025 m

Msiap = 51,648 m

Kebebasan samping = tidak mencukupi, maka perlu dipasang rambu

dilarang menyiap sebelum masuk tikungan.

Gambar 3.9 Tikungan PI 4

PI 2

TS

SC CS

ST

Et

p Ys

Tt

k

2

S

p

XS

S

2

S c

2

Page 108: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

Gambar 3.10 Diagram Superelevasi tikungan PI4

( Spiral – Circle – Spiral )

e = 0%

en = -2%

e = 0%

en = -2%

TS SC CS ST

I II III IV IIIIIIIV

emaks = +7,15%

kanan

emaks = -7,15%

kiri

Ls = 75 m Ls = 75 mLc = 58,649 m

Potongan I-I

Potongan II-II

Potongan III-III

Potongan IV-IV

-2%-2% -2% -2%

-7,15%

0%

+2%

+7,15%

Page 109: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

PI 1 ( S-C-S ) 45

35'21,41" 9,9 220 85 84,68 5,47 73,677 1,381 42,76 135,796 20,136

PI 2 ( S-C-S ) 16

33'42,34" 7,15 450 75 74,948 2,083 55,076 0,522 37,543 103,114 5,269

PI 3 ( F-C ) 8

26'19,69" 2,9 1300 75_ _

191,47_ _

95,908 3,533

PI 4 ( S-C-S ) 17

1'0,38" 7,15 450 75 74,948 2,083 58,649 0,522 37,543 104,941 5,536

Et

(m)Tikungan ∆ PI 1

e tjd

(%)

Rr

(m)

Ls

(m)

Xs

(m)

Ys

(m)

Lc

(m)

p

(m)

k

(m)

Tt

(m)

TikunganEt

(m)

Tt

(m)

k

(m)

p

(m)

Lc

(m)

Ys

(m)

Xs

(m)

Ls

(m)

Rr

(m)

e tjd

(%)∆ PI 2

Ec

(m)Tikungan ∆ PI 3

e tjd

(%)

Rr

(m)

Ls

(m)

Xs

(m)

Ys

(m)

Lc

(m)

p

(m)

k

(m)

Tc

(m)

p

(m)

k

(m)

Tt

(m)

Et

(m)Tikungan ∆ PI 4

e tjd

(%)

Rr

(m)

Ls

(m)

Xs

(m)

Ys

(m)

Lc

(m)

Tabel 3.3 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Tikungan PI1, PI2, PI3 dan PI4

3.3. Perhitungan Stationing

Data : ( Perhitungan jarak dari peta dengan skala 1: 10.000 )

d 1 : 516,24 m

d 2 : 586,00 m

d 3 : 756,11 m

d 4 : 774,14 m

d 5 : 500,09 m

1. Tikungan PI1 ( S - C - S )

Tt1 = 135,796 m

Ls1 = 85 m

Lc1 = 73,677 m

Page 110: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

2. Tikungan PI2 ( S -C- S )

Tt2 = 103,114 m

Ls2 = 75 m

Lc2 = 55,076 m

3. Tikungan PI3 ( F- C )

Tc3 = 95,908 m

Lc3 = 191,47 m

4. Tikungan PI4 ( S -C- S )

Tt4 = 104,941 m

Ls4 = 75 m

Lc4 = 58,649 m

Sta A = 0+000 ( Awal proyek )

Sta PI1 = Sta A + d 1

= (0+000) + (516,24)

= 0+516,24

Sta TS1 = Sta PI1 - Tt1

= (0+516,24) – ( 135,796 )

= 0+380,444

Sta SC1 = Sta TS1 + Ls1

= (0+380,444) + ( 85 )

= 0+465,444

Sta CS1 = Sta SC1 + Lc1

= (0+465,444) + ( 73,677 )

= 0+539,121

Sta ST1 = Sta CS1 + Ls1

= (0+539,121) + ( 85 )

= 0+624,121

Page 111: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

Sta PI2 = Sta ST1+ d 2 – Tt1

= (0+624,121) + 586,00 – 135,796

= 1+074,325

Sta TS2 = Sta PI2 – Tt2

= (1+074,325) – (103,114 )

= 0+971,211

Sta SC2 = Sta TS2 + Ls2

= (0+971,211) + ( 75 )

= 1+046,211

Sta CS2 = Sta SC2 + Lc2

= (1+046,211) + ( 55,076 )

= 1+101,287

Sta ST2 = Sta CS2 + Ls2

= (1+101,287) + ( 75 )

= 1+176,287

Sta PI3 = Sta ST2+ d 3 – Tt2

= (1+176,287) + 756,11 – 103,114

= 1+829,283

Sta TC3 = Sta PI3 - Tc3

= (1+829,283) – 95,908

= 1+733,375

Sta CT3 = Sta TC3 + Lc3

= (1+733,375) + 191,47

= 1+924,845

Sta PI4 = Sta CT3+ d 4 – Tc3

= (1+924,845) + 774,14 – 95,908

= 2+603,077

Sta TS4 = Sta PI4 – Tt4

= (2+603,077) – (104,941 )

= 2+498,136

Page 112: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

Sta SC4 = Sta TS4 + Ls4

= (2+498,136) + ( 75 )

= 2+573,136

Sta CS4 = Sta SC4 + Lc4

= (2+573,136) + ( 58,649 )

= 2+631,785

Sta ST4 = Sta CS4 + Ls4

= (2+631,785) + ( 75 )

= 2+706,785

Sta B = Sta ST4+ ( d 5 –Tt4 )

= (2+706,785) + ( 500,09 – 104,941 )

= 3+101,934

= Sta B < ∑ d..........ok

= 3+101,934 < 3135 .........ok

Page 113: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

Gambar 3.11 Stasioning

TS4

SC4

CS4ST4PI4

TS2

SC2

CS2

ST2PI2

A

B

TS1SC1

CS1

ST1

PI1

TC3

CT3

PI3

dA-1

d1-2

d2-3

d3-4

d4-B

Ls1Lc1

Ls1

Lc3

Ls2

Lc2

Ls2

Ls4

Lc4

Ls4

Page 114: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

3.3. Kontrol Overlaping

Diketahui:

Diketahui :

det/22,22

3600

80000

/80

m

jam

km

renV

Syarat overlapping

m

xVa ren

66,66

22,223

3

d > a Aman

d > 66,66 m Aman

Koordinat :

A = (0 ; 0) Jembatan 1 = (694,90 ; -57,69)

PI – 1 = (510 ; 80) Jembatan 2 = (1490,01 ; -456,77)

PI – 2 = (980 ; -270) Jembatan 3 = (2154,00 ; -782,47)

PI – 3 = (1690 ; -530) Jembatan 4 = (2678,20 ; -962,90)

PI – 4 = (2370 ; -900)

B = (2860 ; -100)

Jarak PI 1 − Jembatan I = m54,23080)69,57(51090,69422

Jarak Jembatan I – PI 2 = m47,355)69,57()270(90,69498022

Jarak PI2 – Jembatan 2 = m13,543)270()77,456(98001,149022

Jarak Jembatan 2 – PI 3 = m97,212)77,456()530(01,1490169022

Jarak PI 3 – Jembatan 3 = m24,528)530()47,782(169000,215422

Page 115: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

Jarak Jembatan 3 – PI 4 = m91,245)47,782()900(00,2154237022

Jarak PI 4 – Jembatan 4 = m55,314)900()90,962(237020,267822

Jarak Jembatan4 - B = m55,185)90,962()1000(20,2678286022

Tt1 = 135,796 m

Tt2 = 103,114 m

Tc3 = 95,908 m

Tt4 = 104,941 m

Sehingga agar tidak over laping dn > 66,66 m.

1. A (Awal proyek) dengan Tikungan 1

d 1 = ( Jarak A - PI 1 ) – Tt 1

= 516,24 – 135,796

= 380,444 m > 66,66 m Aman

2. Tikungan 1 dengan Jembatan I

d 2 = (JarakPI 1 – Jembatan) – ( ½ panjang jembatan ) – Tt1

= (230,54) - (½ x 50) – 135,796

= 69,744 m < 66,66 m Aman

3. Jembatan I dengan Tikungan 2

d 3 = (Jarak jembatan – PI 2) – Tt 2 – ( ½ panjang jembatan)

= (355,47) - 103,114 – (½ x 50)

= 227,356 m > 66,66m Aman

Page 116: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

4. Tikungan 2 dengan Jembatan 2

d 4 = ( Jarak PI2 – jembatan 2 ) – Tt 2 - ( ½ Panjang Jembatan )

= ( 543,13 ) – 103,114 - ( ½ x 100 )

= 390,016 m > 66,66 m Aman

5. Jembatan 2 dengan Tikungan 3

d 5 = ( Jarak Jembatan 2 – PI 3) - Tc3 - (½ lebar Jembatan)

= ( 212,97 ) – 95,908 - ( ½ x 100 )

= 67,062 m < 66,66 m Aman

6. Tikungan 3 dengan Jembatan 3

d 6 = (JarakPI 3 – Jembatan 3) – ( ½ panjang jembatan ) – Tc3

= (528,24) - (½ x 50) – 95,908

=407,332 m > 66,66 m Aman

7. Jembatan 3 dengan Tikungan 4

d 5 = ( Jarak Jembatan 3 – PI 4) – Tt4 - (½ lebar Jembatan)

= ( 245,91 ) – 104,941 - ( ½ x 50 )

= 115,969 m < 66,66 m Aman

8. Tikungan 4 dengan Jembatan 4

d 6 = (JarakPI 4 – Jembatan 4) – ( ½ panjang jembatan ) – Tt4

= (314,55) - (½ x 50) – 104,941

=184,609 m > 66,66 m Aman

9. Jembatan 4 dengan B (Akhir Proyek)

d 7 = (Jarak jembatan 4 – B) – ( ½ panjang jembatan)

= (185,55) – (½ x 50)

= 160,55 m > 66,66m Ama

Page 117: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

Gambar 3.12 Overlaping

A

B

d1

d2

d3

d4

d5

Overlaping A - PI 1

Overlaping PI 1 - Jembatan 1

Overlaping Jembatan 1 - PI 2

Overlaping PI 2 - Jembatan 2

Overlaping Jembatan 2 - PI 3

Overlaping PI 3 - Jembatan 3

Overlaping Jembatan 3 - PI 4 Overlaping PI 4 - Jembatan 4

Overlaping Jembatan 4 - B

Jembatan 1

Jembatan 2

Jembatan 3

Jembatan 4

Page 118: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

Page 119: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

Bersambung ke halaman berikutnya

3.5 Perhitungan Alinemen Vertikal

Tabel 3.4 Elevasi Muka Tanah Asli dan Tanah Rencana

STA TANAH

ASLI

TANAH

RENCANA

BEDA

TINGGI

0+000 649.5816 649.5816 0.0000

0+050 654.5337 651.8137 2.7200

0+100 655.2925 654.0458 1.2467

0+150 658.0551 656.2780 1.7772

0+200 659.9311 658.5101 1.4211

0+250 661.8735 660.7422 1.1313

0+300 664.9526 662.9743 1.9783

0+350 663.6788 662.4779 1.2009

0+400 663.3240 661.9816 1.3424

0+450 660.1964 661.4852 1.2888

0+500 658.9971 660.9889 1.9917

0+550 658.6797 661.1257 2.4460

0+600 659.7965 662.2122 2.4157

0+650 662.4537 663.2987 0.8450

0+700 663.6857 663.7333 0.0476

0+750 657.4165 663.7333 6.3168

0+800 665.5241 663.7333 1.7908

0+850 668.6361 664.0481 4.5880

0+900 668.7130 665.6225 3.0905

0+950 667.9559 667.1968 0.7591

1+000 669.0375 668.7711 0.2664

1+050 670.1743 670.3454 0.1711

1+100 672.8498 671.9197 0.9301

1+150 676.2426 673.4940 2.7486

1+200 677.4605 675.0683 2.3922

1+250 676.5637 676.6426 0.0789

1+300 676.8131 678.2169 1.4038

1+350 679.4890 680.1182 0.6293

1+400 680.5970 682.0195 1.4226

1+450 681.8050 683.9208 2.1159

1+500 684.2638 685.4419 1.1781

1+550 683.6019 685.4419 1.8400

1+600 678.3543 685.4419 7.0876

1+650 678.2674 685.4419 7.1745

1+700 686.6739 685.4419 1.2320

Page 120: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

Sambungan Tabel 3.4 Elevasi Tanah Asli dan Tanah Rencana Jalan

rencana.

STA TANAH

ASLI

TANAH

RENCANA

BEDA

TINGGI

1+750 689.1958 685.6510 3.5448

1+800 690.0039 686.6963 3.3076

1+850 689.4997 687.7416 1.7580

1+900 690.4131 688.7870 1.6261

1+950 690.5817 689.8323 0.7493

2+000 690.8873 690.8777 0.0097

2+050 687.9377 689.1874 1.2497

2+100 685.1993 687.4972 2.2979

2+150 684.2771 685.8069 1.5298

2+200 683.4700 684.1166 0.6466

2+250 684.9744 682.4264 2.5480

2+300 683.7942 682.0883 1.7059

2+350 675.5994 682.0883 6.4889

2+400 680.8996 682.0883 1.1887

2+450 681.9790 682.0883 0.1093

2+500 681.8314 682.0883 0.2569

2+550 682.2986 682.0883 0.2103

2+600 683.7694 682.0883 1.6811

2+650 683.7690 682.0883 1.6807

2+700 682.9456 681.9850 0.9606

2+750 682.3096 681.4684 0.8412

2+800 681.2967 680.9518 0.3449

2+850 680.0421 680.4353 0.3932

2+900 678.2458 680.4353 2.1894

2+950 680.5909 680.4353 0.1556

3+000 682.1120 681.1650 0.9470

3+050 682.9574 682.3813 0.5761

3+100 684.3630 683.5975 0.7655

3+135 684.3273 684.3273 0.0000

Page 121: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

Sungai 1

Elevasi dasar sungai : +656,2338

Elevasi muka air sungai : +658

Elevasi muka air sungai saat banjir : +659,5

Ruang bebas : 3,2333 m

Tebal plat jembatan : 1 m

Elevasi rencana minimum : +662,7333

Sungai 2

Elevasi dasar sungai : +677,2545

Elevasi muka air sungai : +679

Elevasi muka air sungai saat banjir : +680

Ruang bebas : 3,9419 m

Tebal plat jembatan : 1,5 m

Elevasi rencana minimum : +683,9419

Sket perencanaan elevasi jembatan 1

Sket perencanaan elevasi jembatan 2

Page 122: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

Sungai 3

Elevasi dasar sungai : +675,0878

Elevasi muka air sungai : +676,5

Elevasi muka air sungai saat banjir : +677,5

Ruang bebas : 3,5883 m

Tebal plat jembatan : 1 m

Elevasi rencana minimum : +681,0883

3.5.1. Perhitungan Kelandaian memanjang

Kelandaian Memanjang Dapat Dihitung Dengan Menggunakan Rumus :

%100

jarak

elevasign

Contoh Perhitungan kelandaian :

%46,4%100300

5819,6499743,6621

g

%95,0%100240

9743,6626911,6602

g

%17,2%100140

6911,6607333,6633

g

Untuk perhitungan selanjutnya disajikan dalam tabel 3.5 berikut :

Sket perencanaan elevasi jembatan 3

Page 123: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

Tabel 3.5 Data Titik PVI

No Titik STA Elevasi

(m) Beda Tinggi

∆h (m) Jarak Datar

(m) Kelandaian

Melintang (%)

1 A 0+000 649.5816

13.3927 300 4.46

2 PLV 1 0+300 662.9743

2.2832 240 0.95

3 PLV 2 0+530 660.6911

3.0422 140 2.17

4 PLV 3 0+670 663.7333

0 170 0.00

5 PLV 4 0+840 663.7333

14.4836 460 3.15

6 PLV 5 1+300 678.2169

7.2250 190 3.80

7 PLV 6 1+490 685.4419

0 250 0.00

8 PLV 7 1+740 685.4419

5.4358 260 2.09

9 PLV 8 2+000 690.8777

8.7894 260 3.38

10 PLV 9 2+260 682.0883

0 430 0.00

11 PLV 10 2+690 682.0883

1.6530 160 1.03

12 PLV 11 2+850 680.4353

0 120 0.00

13 PLV 12 2+970 680.4353

3.8920 160 2.43

14 B 3+130 684.3273

Page 124: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

3.5.1 Penghitungan Lengkung Vertikal

3.5.1.1 PVI 1

Gambar 3.13 Lengkung Vertikal PVI1

Data – data :

Stationing PVI 1 = 0+300

Elevasi PVI 1 = 662,9743 m

Vr = 80 km/jam

g 1 = 4,46 %

g 2 = 0,95 %

% 51,3 46,40,95

12

ggA

1) Mencari Panjang Lengkung Vertikal

a. Syarat keluwesan bentuk

m

VLv

48806,0

6,0

b. Syarat drainase

m

ALv

4,14051,340

40

c. Syarat kenyamanan pengemudi

m

VALv

12,59380

8051,3

3802

2

Page 125: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

d. Pengurangan goncangan

m

VALv

4,62360

8051,3

3602

2

e. Syarat perjalanan 3 detik

m

ik

tVLv

67,66

det33600

100080

Diambil Lv terbesar, yaitu = 140,4 m 145 m

mLvA

Ev 636,0800

14551,3

800

2

112

1X

Lv

AY

2

332

1X

Lv

AY

m0189,05,12145

%51,3

2

1 2

m3336,05,52

145

%51,3

2

1 2

2

222

1X

Lv

AY

m1278,05,32145

%51,3

2

1 2

2) Stationing Lengkung Vertikal PVI 1

STA a = Sta PVI1 – 1/2 Lv

= (0+300) – 1452

1

= 0+227,5 m

STA b = 0+240

STA c = 0+260

STA d = 0+280

STA e = Sta PVI1= 0+300

STA f = 0+320

STA g = 0+340

Page 126: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

STA h = 0+360

STA i = Sta PVI1 + 1/2 Lv

= (0+300) + 1452

1

= 0+372,5 m

3) Elevasi Lengkung Vertikal

Elevasi a = Elevasi PVI1 - 121 gLv

= 662,9743 - %46,41452

1

= 659,7408 m

Elevasi b = Elevasi PVI1 - 1gX - Y1

= 662,9743 - %46,460 - 0,0189

= 660,2794 m

Elevasi c = Elevasi PVI1 - 1gX - Y2

= 662,9743 - %46,440 - 0,1278

= 661,0625 m

Elevasi d = Elevasi PVI1 - 1gX - Y3

= 662,9743 - %46,420 - 0,3336

= 661,7487 m

Elevasi e = Elevasi PVI1 - Ev

= 662,9743 - 0,636

= 662,3383 m

Elevasi f = Elevasi PVI1 - 2gX - Y3

= 662,9743 - %95,020 - 0,3336

= 662,4507 m

Elevasi g = Elevasi PVI1 - 2gX - Y2

= 662,9743 - %95,040 - 0,1278

= 662,4665 m

Page 127: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

Elevasi h = Elevasi PVI1 - 2gX - Y1

= 662,9743 - %95,060 - 0,0189

= 662,3854 m

Elevasi i = Elevasi PVI1 - 221 gLv

= 662,9743 - %95,01452

1

= 662,2855 m

3.5.1.2 PVI 2

Gambar 3.14 Lengkung Vertikal PVI2

Data – data :

Stationing PVI 2 = 0+530

Elevasi PVI 2 = 660,6911 m

Vr = 80 km/jam

g 2 = 0,95 %

g 3 = 2,17 %

% 22,1 95,02,17

23

ggA

1) Mencari Panjang Lengkung Vertikal

a. Syarat keluwesan bentuk

m

VLv

48806,0

6,0

Page 128: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

b. Syarat drainase

m

ALv

8,4822,140

40

c. Syarat kenyamanan pengemudi

m

VALv

55,20380

8022,1

3802

2

d. Pengurangan goncangan

m

VALv

69,21360

8022,1

3602

2

e. Syarat perjalanan 3 detik

m

ik

tVLv

67,66

det33600

100080

Diambil Lv terbesar, yaitu = 66,67 m 80 m

mLvA

Ev 122,0800

8022,1

800

2

112

1X

Lv

AY

2

332

1X

Lv

AY

m007625,01080

%22,1

2

1 2

m06862,030

80

%22,1

2

1 2

2

222

1X

Lv

AY

m0305,02080

%22,1

2

1 2

Page 129: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

2) Stationing Lengkung Vertikal PVI 2

STA a = Sta PVI2 – 1/2 Lv

= (0+530) – 802

1

= 0+490 m

STA b = 0+500

STA c = 0+510

STA d = 0+520

STA e = Sta PVI2= 0+530

STA f = 0+540

STA g = 0+550

STA h = 0+560

STA i = Sta PVI2 + 1/2 Lv

= (0+530) + 802

1

= 0+570 m

3) Elevasi Lengkung Vertikal

Elevasi a = Elevasi PVI2 + 221 gLv

= 660,6911 + %95,0802

1

= 661,0711 m

Elevasi b = Elevasi PVI2 + 2gX + Y1

= 660,6911 + %95,030 + 0,007625

= 660,9837 m

Elevasi c = Elevasi PVI2 + 2gX + Y2

= 660,6911 + %95,020 + 0,0305

= 660,9116 m

Elevasi d = Elevasi PVI2 + 2gX + Y3

= 660,6911 + %95,010 + 0,06862

= 660,8547 m

Page 130: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

Elevasi e = Elevasi PVI2 + Ev

= 660,6911 + 0,122

= 660,8131 m

Elevasi f = Elevasi PVI2 + 3gX + Y3

= 660,6911 + %17,210 + 0,06862

= 660,9767 m

Elevasi g = Elevasi PVI2 + 3gX + Y2

= 660,6911 + %17,220 + 0,0305

= 661,1556 m

Elevasi h = Elevasi PVI2 + 3gX + Y1

= 660,6911 + %17,230 + 0,007625

= 661,3497 m

Elevasi i = Elevasi PVI2 + 321 gLv

= 660,6911 + %17,2802

1

= 661,5591 m

3.5.1.3 PVI 3

Gambar 3.15 Lengkung Vertikal PVI3

Data – data :

Stationing PVI 3 = 0+670

Elevasi PVI 3 = 663,7333 m

Page 131: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

Vr = 80 km/jam

g 3 = 2,17 %

g 4 = 0 %

% 17,2 17,20

34

ggA

1) Mencari Panjang Lengkung Vertikal

a. Syarat keluwesan bentuk

m

VLv

48806,0

6,0

b. Syarat drainase

m

ALv

8,8617,240

40

c. Syarat kenyamanan pengemudi

m

VALv

55,36380

8017,2

3802

2

d. Pengurangan goncangan

m

VALv

58,38360

8017,2

3602

2

e. Syarat perjalanan 3 detik

m

ik

tVLv

67,66

det33600

100080

Diambil Lv terbesar, yaitu = 86,8 m 90 m

mLvA

Ev 2441,0800

9017,2

800

Page 132: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

2

112

1X

Lv

AY

2

332

1X

Lv

AY

m003014,0590

%17,2

2

1 2

m07535,025

90

%17,2

2

1 2

2

222

1X

Lv

AY

2

442

1X

Lv

AY

m02712,01590

%17,2

2

1 2

m14768,035

90

%17,2

2

1 2

2) Stationing Lengkung Vertikal PVI 3

STA a = Sta PVI3 – 1/2 Lv

= (0+670) – 902

1

= 0+625 m

STA b = 0+630

STA c = 0+640

STA d = 0+650

STA e = 0+660

STA f = Sta PVI3= 0+670

STA g = 0+680

STA h = 0+690

STA i = 0+700

STA j = 0+710

STA k = Sta PVI3 + 1/2 Lv

= (0+670) + 902

1

= 0+715 m

3) Elevasi Lengkung Vertikal

Elevasi a = Elevasi PVI3 - 321 gLv

= 663,7333 - %17,2902

1

= 662,7568 m

Page 133: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

115

Elevasi b = Elevasi PVI3 - 3gX - Y1

= 663,7333 - %17,240 - 0,003014

= 662,8623 m

Elevasi c = Elevasi PVI3 - 3gX - Y2

= 663,7333 - %17,230 - 0,02712

= 663,0552 m

Elevasi d = Elevasi PVI3 - 3gX - Y3

= 663,7333 - %17,220 - 0,07535

= 663,2239 m

Elevasi e = Elevasi PVI3 - 3gX - Y4

= 663,7333 - %17,210 - 0,14768

= 663,3686 m

Elevasi f = Elevasi PVI3 - Ev

= 663,7333 - 0,2441

= 663,4892 m

Elevasi g = Elevasi PVI3 + 4gX - Y4

= 663,7333 + %010 - 0,14768

= 663,5856 m

Elevasi h = Elevasi PVI3 + 4gX - Y3

= 663,7333 + %020 - 0,07535

= 663,6579 m

Elevasi i = Elevasi PVI3 + 4gX - Y2

= 663,7333 + %030 - 0,02712

= 663,7062 m

Elevasi j = Elevasi PVI3 + 4gX - Y1

= 663,7333 + %040 - 0,003014

= 663,7303 m

Page 134: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

116

Elevasi k = Elevasi PVI3 + 421 gLv

= 663,7333 + %0902

1

= 663,7333 m

3.5.1.4 PVI 4

Gambar 3.16 Lengkung Vertikal PVI4

Data – data :

Stationing PVI 4 = 0+840

Elevasi PVI 4 = 663,7333 m

Vr = 80 km/jam

g 4 = 0 %

g 5 = 3,15 %

% 15,3 03,15

45

ggA

1) Mencari Panjang Lengkung Vertikal

a. Syarat keluwesan bentuk

m

VLv

48806,0

6,0

b. Syarat drainase

m

ALv

12615,340

40

Page 135: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

117

c. Syarat kenyamanan pengemudi

m

VALv

0526,53380

8015,3

3802

2

d. Pengurangan goncangan

m

VALv

56360

8015,3

3602

2

e. Syarat perjalanan 3 detik

m

ik

tVLv

67,66

det33600

100080

Diambil Lv terbesar, yaitu = 126 m 130 m

mLvA

Ev 5119,0800

13015,3

800

2

112

1X

Lv

AY

2

332

1X

Lv

AY

m003029,05130

%15,3

2

1 2

m24534,045

130

%15,3

2

1 2

2

222

1X

Lv

AY

m07572,025130

%15,3

2

1 2

2) Stationing Lengkung Vertikal PVI 4

STA a = Sta PVI4 – 1/2 Lv

= (0+840) – 1302

1

= 0+775 m

Page 136: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

118

STA b = 0+780

STA c = 0+800

STA d = 0+820

STA e = Sta PVI4= 0+840

STA f = 0+860

STA g = 0+880

STA h = 0+900

STA i = Sta PVI4 + 1/2 Lv

= (0+840) + 1302

1

= 0+905 m

3) Elevasi Lengkung Vertikal

Elevasi a = Elevasi PVI4 - 421 gLv

= 663,7333 - %01302

1

= 663,7333 m

Elevasi b = Elevasi PVI4 - 4gX + Y1

= 663,7333 - %060 + 0,003029

= 663,7363 m

Elevasi c = Elevasi PVI4 - 4gX + Y2

= 663,7333 - %040 + 0,07572

= 663,8090 m

Elevasi d = Elevasi PVI4 - 4gX + Y3

= 663,7333 - %020 + 0,24534

= 663,9786 m

Elevasi e = Elevasi PVI4 + Ev

= 663,7333 + 0,5119

= 664,2452 m

Page 137: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

119

Elevasi f = Elevasi PVI4 + 5gX + Y3

= 663,7333 + %15,320 + 0,24534

= 664,6086 m

Elevasi g = Elevasi PVI4 + 5gX + Y2

= 663,7333 + %15,340 + 0,07572

= 665,0690 m

Elevasi h = Elevasi PVI4 + 5gX + Y1

= 663,7333 + %15,360 + 0,003029

= 665,6263 m

Elevasi i = Elevasi PVI4 + 521 gLv

= 663,7333 + %15,31302

1

= 665,7808 m

3.5.1.5 PVI 5

Gambar 3.17 Lengkung Vertikal PVI5

Data – data :

Stationing PVI 5 = 1+300

Elevasi PVI 5 = 678,2169 m

Vr = 80 km/jam

g 5 = 3,15 %

g 6 = 3,80 %

Page 138: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

120

% 65,0 15,33,80

56

ggA

1) Mencari Panjang Lengkung Vertikal

a. Syarat keluwesan bentuk

m

VLv

48806,0

6,0

b. Syarat drainase

m

ALv

2665,040

40

c. Syarat kenyamanan pengemudi

m

VALv

95,10380

8065,0

3802

2

d. Pengurangan goncangan

m

VALv

56,11360

8065,0

3602

2

e. Syarat perjalanan 3 detik

m

ik

tVLv

67,66

det33600

100080

Diambil Lv terbesar, yaitu = 66,67 m 80 m

mLvA

Ev 065,0800

8065,0

800

2

112

1X

Lv

AY

2

332

1X

Lv

AY

m004063,01080

%65,0

2

1 2

m03656,030

80

%65,0

2

1 2

Page 139: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

121

2

222

1X

Lv

AY

m01625,02080

%65,0

2

1 2

2) Stationing Lengkung Vertikal PVI 5

STA a = Sta PVI5 – 1/2 Lv

= (1+300) – 802

1

= 1+260 m

STA b = 1+270

STA c = 1+280

STA d = 1+290

STA e = Sta PVI5= 1+300

STA f = 1+310

STA g = 1+320

STA h = 1+330

STA i = Sta PVI5 + 1/2 Lv

= (1+300) + 802

1

= 1+340 m

3) Elevasi Lengkung Vertikal

Elevasi a = Elevasi PVI5 - 521 gLv

= 678,2169 - %15,3802

1

= 676,9569 m

Elevasi b = Elevasi PVI5 - 5gX + Y1

= 678,2169 - %15,330 + 0,004063

= 677,2759 m

Elevasi c = Elevasi PVI5 - 5gX + Y2

= 678,2169 - %15,320 + 0,01625

= 677,6032 m

Page 140: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

122

Elevasi d = Elevasi PVI5 - 5gX + Y3

= 678,2169 - %15,310 + 0,03656

= 677,9385 m

Elevasi e = Elevasi PVI5 + Ev

= 678,2169 + 0,065

= 678,2819 m

Elevasi f = Elevasi PVI5 + 6gX + Y3

= 678,2169 + %80,310 + 0,03656

= 678,6335 m

Elevasi g = Elevasi PVI5 + 6gX + Y2

= 678,2169 + %80,320 + 0,01625

= 678,9932 m

Elevasi h = Elevasi PVI5 + 6gX + Y1

= 678,2169 + %80,330 + 0,004063

= 679,3609 m

Elevasi i = Elevasi PVI5 + 621 gLv

= 678,2169 + %80,3802

1

= 679,7369 m

3.5.1.6 PVI 6

Gambar 3.18 Lengkung Vertikal PVI6

Page 141: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

123

Data – data :

Stationing PVI 6 = 1+490

Elevasi PVI 6 = 685,4419 m

Vr = 80 km/jam

g 6 = 3,80 %

g 7 = 0 %

% 80,3 80,30

67

ggA

1) Mencari Panjang Lengkung Vertikal

a. Syarat keluwesan bentuk

m

VLv

48806,0

6,0

b. Syarat drainase

m

ALv

15280,340

40

c. Syarat kenyamanan pengemudi

m

VALv

64380

8080,3

3802

2

d. Pengurangan goncangan

m

VALv

56,67360

8080,3

3602

2

e. Syarat perjalanan 3 detik

m

ik

tVLv

67,66

det33600

100080

Page 142: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

124

Diambil Lv terbesar, yaitu = 152 m 155 m

mLvA

Ev 7362,0800

15580,3

800

2

112

1X

Lv

AY

2

222

1X

Lv

AY

m03754,05,17155

%80,3

2

1 2

m1724,05,37

155

%80,3

2

1 2

2

332

1X

Lv

AY

m40528,05,57155

%80,3

2

1 2

2) Stationing Lengkung Vertikal PVI 6

STA a = Sta PVI6 – 1/2 Lv

= (1+490) – 1552

1

= 1+412,5 m

STA b = 1+430

STA c = 1+450

STA d = 1+470

STA e = Sta PVI6= 1+490

STA f = 1+510

STA g = 1+530

STA h = 1+550

STA i = Sta PVI6 + 1/2 Lv

= (1+490) + 1552

1

= 1+567,5 m

4) Elevasi Lengkung Vertikal

Elevasi a = Elevasi PVI6 - 621 gLv

= 685,4419 - %80,31552

1

= 682,4969 m

Page 143: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

125

Elevasi b = Elevasi PVI6 - 6gX - Y1

= 685,4419 - %80,360 - 0,03754

= 683,1244 m

Elevasi c = Elevasi PVI6 - 6gX - Y2

= 685,4419 - %80,340 - 0,1724

= 683,7495 m

Elevasi d = Elevasi PVI6 - 6gX - Y3

= 685,4419 - %80,320 - 0,40528

= 684,2766 m

Elevasi e = Elevasi PVI6 - Ev

= 685,4419 - 0,7362

= 684,7057 m

Elevasi f = Elevasi PVI6 + 7gX - Y3

= 685,4419 + %020 - 0,40528

= 685,0366 m

Elevasi g = Elevasi PVI6 + 7gX - Y2

= 685,4419 + %040 - 0,1724

= 685,2695 m

Elevasi h = Elevasi PVI6 + 7gX - Y1

= 685,4419 + %060 - 0,03754

= 685,4044 m

Elevasi i = Elevasi PVI6 + 721 gLv

= 685,4419 + %01552

1

= 685,4419 m

Page 144: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

126

3.5.1.7 PVI 7

Gambar 3.19 Lengkung Vertikal PVI7

Data – data :

Stationing PVI 7 = 1+740

Elevasi PVI 7 = 685,4419 m

Vr = 80 km/jam

g 7 = 0 %

g 8 = 2,09 %

% 09,2 02,09

87

ggA

1) Mencari Panjang Lengkung Vertikal

a. Syarat keluwesan bentuk

m

VLv

48806,0

6,0

b. Syarat drainase

m

ALv

6,8309,240

40

c. Syarat kenyamanan pengemudi

m

VALv

2,35380

8009,2

3802

2

Page 145: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

127

d. Pengurangan goncangan

m

VALv

16,37360

8009,2

3602

2

e. Syarat perjalanan 3 detik

m

ik

tVLv

67,66

det33600

100080

Diambil Lv terbesar, yaitu = 83,6 m 85 m

mLvA

Ev 2221,0800

8509,2

800

2

112

1X

Lv

AY

2

332

1X

Lv

AY

m0007684,05,285

%09,2

2

1 2

m06224,05,22

85

%09,2

2

1 2

2

222

1X

Lv

AY

2

442

1X

Lv

AY

m01921,05,1285

%09,2

2

1 2

m12986,05,32

85

%09,2

2

1 2

2) Stationing Lengkung Vertikal PVI 7

STA a = Sta PVI7 – 1/2 Lv

= (1+740) – 852

1

= 1+697,5 m

STA b = 1+700

STA c = 1+710

STA d = 1+720

STA e = 1+730

STA f = Sta PVI7= 1+740

STA g = 1+750

Page 146: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

128

STA h = 1+760

STA i = 1+770

STA j = 1+780

STA k = Sta PVI7 + 1/2 Lv

= (1+740) + 852

1

= 1+782,5 m

3) Elevasi Lengkung Vertikal

Elevasi a = Elevasi PVI7 - 721 gLv

= 685,4419 - %0852

1

= 685,4419 m

Elevasi b = Elevasi PVI7 - 7gX + Y1

= 685,4419 - %040 + 0,0007684

= 685,4427 m

Elevasi c = Elevasi PVI7 - 7gX + Y2

= 685,4419 - %030 + 0,01921

= 685,4611 m

Elevasi d = Elevasi PVI7 - 7gX + Y3

= 685,4419 - %020 + 0,06224

= 685,5041 m

Elevasi e = Elevasi PVI7 - 7gX + Y4

= 685,4419 - %010 + 0,12986

= 685,5717 m

Elevasi f = Elevasi PVI7 - Ev

= 685,4419 + 0,2221

= 685,6640 m

Elevasi g = Elevasi PVI7 + 8gX + Y4

= 685,4419 + %09,210 + 0,12986

= 685,7807 m

Page 147: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

129

Elevasi h = Elevasi PVI7 + 8gX + Y3

= 685,4419 + %09,220 + 0,06224

= 685,9221 m

Elevasi i = Elevasi PVI7 + 8gX + Y2

= 685,4419 + %09,230 + 0,01921

= 686,0881 m

Elevasi j = Elevasi PVI7 + 8gX + Y1

= 685,4419 + %09,240 + 0,0007684

= 686,2787 m

Elevasi k = Elevasi PVI7 + 821 gLv

= 685,4419 + %09,2852

1

= 686,3302 m

3.5.1.8 PVI 8

Gambar 3.20 Lengkung Vertikal PVI8

Data – data :

Stationing PVI 8 = 2+000

Elevasi PVI 8 = 690,8777 m

Vr = 80 km/jam

g 8 = 2,09 %

g 9 = 3,38 %

Page 148: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

130

% 29,1 09,23,38

89

ggA

1) Mencari Panjang Lengkung Vertikal

a. Syarat keluwesan bentuk

m

VLv

48806,0

6,0

b. Syarat drainase

m

ALv

6,5129,140

40

c. Syarat kenyamanan pengemudi

m

VALv

7263,21380

8029,1

3802

2

d. Pengurangan goncangan

m

VALv

93,22360

8029,1

3602

2

e. Syarat perjalanan 3 detik

m

ik

tVLv

67,66

det33600

100080

Diambil Lv terbesar, yaitu = 51,6 m 80 m

mLvA

Ev 129,0800

8029,1

800

2

112

1X

Lv

AY

2

332

1X

Lv

AY

m008062,01080

%29,1

2

1 2

m07256,030

80

%29,1

2

1 2

Page 149: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

131

2

222

1X

Lv

AY

m03225,02080

%29,1

2

1 2

2) Stationing Lengkung Vertikal PVI 8

STA a = Sta PVI8 – 1/2 Lv

= (2+000) – 802

1

= 1+960 m

STA b = 1+970

STA c = 1+980

STA d = 1+990

STA e = Sta PVI8= 2+000

STA f = 2+010

STA g = 2+020

STA h = 2+030

STA i = Sta PVI8 + 1/2 Lv

= (2+000) + 802

1

= 2+040 m

3) Elevasi Lengkung Vertikal

Elevasi a = Elevasi PVI8 - 821 gLv

= 690,8777 - %09,2802

1

= 690,0417 m

Elevasi b = Elevasi PVI8 - 8gX - Y1

= 690,8777 - %09,230 - 0,008062

= 690,2426 m

Elevasi c = Elevasi PVI8 - 8gX - Y2

= 690,8777 - %09,220 - 0,03225

= 690,4275 m

Page 150: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

132

Elevasi d = Elevasi PVI8 - 8gX - Y3

= 690,8777 - %09,210 - 0,07256

= 690,5961 m

Elevasi e = Elevasi PVI8 - Ev

= 690,8777 - 0,129

= 690,7487 m

Elevasi f = Elevasi PVI8 - 9gX - Y3

= 690,8777 - %38,310 - 0,07256

= 690,4671 m

Elevasi g = Elevasi PVI8 - 9gX - Y2

= 690,8777 - %38,320 - 0,03225

= 690,1695 m

Elevasi h = Elevasi PVI8 - 9gX - Y1

= 690,8777 - %38,330 - 0,008062

= 689,8556 m

Elevasi i = Elevasi PVI8 - 921 gLv

= 690,8777 - %38,3802

1

= 689,5257 m

3.5.1.9 PVI 9

Gambar 3.21 Lengkung Vertikal PVI9

Page 151: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

133

Data – data :

Stationing PVI 9 = 2+260

Elevasi PVI 9 = 682,0883 m

Vr = 80 km/jam

g 9 = 3,38 %

g 10 = 0 %

% 38,3 38,30

910

ggA

1) Mencari Panjang Lengkung Vertikal

a. Syarat keluwesan bentuk

m

VLv

48806,0

6,0

b. Syarat drainase

m

ALv

2,13538,340

40

c. Syarat kenyamanan pengemudi

m

VALv

93,56380

8038,3

3802

2

d. Pengurangan goncangan

m

VALv

09,60360

8038,3

3602

2

e. Syarat perjalanan 3 detik

m

ik

tVLv

67,66

det33600

100080

Page 152: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

134

Diambil Lv terbesar, yaitu = 135,2 m 140 m

mLvA

Ev 5915,0800

14038,3

800

2

112

1X

Lv

AY

2

332

1X

Lv

AY

m01207,010140

%38,3

2

1 2

m30178,050

140

%38,3

2

1 2

2

222

1X

Lv

AY

m10864,030140

%38,3

2

1 2

2) Stationing Lengkung Vertikal PVI 9

STA a = Sta PVI9 – 1/2 Lv

= (2+260) – 1402

1

= 2+190 m

STA b = 2+200

STA c = 2+220

STA d = 2+240

STA e = Sta PVI9= 2+260

STA f = 2+280

STA g = 2+300

STA h = 2+320

STA i = Sta PVI9 + 1/2 Lv

= (2+260) + 1402

1

= 2+330 m

3) Elevasi Lengkung Vertikal

Elevasi a = Elevasi PVI9 + 921 gLv

= 682,0883 + %38,31402

1

= 684,4543 m

Page 153: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

135

Elevasi b = Elevasi PVI9 + 9gX + Y1

= 682,0883 + %38,360 + 0,01207

= 684,1284 m

Elevasi c = Elevasi PVI9 + 9gX + Y2

= 682,0883 + %38,340 + 0,10864

= 683,5489 m

Elevasi d = Elevasi PVI9 + 9gX + Y3

= 682,0883 + %38,320 + 0,30178

= 683,0661 m

Elevasi e = Elevasi PVI9 + Ev

= 682,0883 + 0,5919

= 682,6802 m

Elevasi f = Elevasi PVI9 + 10gX + Y3

= 682,0883 + %020 + 0,30178

= 682,3901 m

Elevasi g = Elevasi PVI9 + 10gX + Y2

= 682,0883 + %040 + 0,10864

= 682,1969 m

Elevasi h = Elevasi PVI9 + 10gX + Y1

= 682,0883 + %060 + 0,01207

= 682,1004 m

Elevasi i = Elevasi PVI9 + 1021 gLv

= 682,0883 + %01402

1

= 682,0883 m

Page 154: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

136

3.5.1.10 PVI 10

Gambar 3.22 Lengkung Vertikal PVI10

Data – data :

Stationing PVI 10 = 2+690

Elevasi PVI 10 = 682,0883 m

Vr = 80 km/jam

g 10 = 0 %

g 11 = 1,03 %

% 03,1 01,03

1011

ggA

1) Mencari Panjang Lengkung Vertikal

a. Syarat keluwesan bentuk

m

VLv

48806,0

6,0

b. Syarat drainase

m

ALv

2,4103,140

40

c. Syarat kenyamanan pengemudi

m

VALv

35,17380

8003,1

3802

2

Page 155: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

137

d. Pengurangan goncangan

m

VALv

31,18360

8003,1

3602

2

e. Syarat perjalanan 3 detik

m

ik

tVLv

67,66

det33600

100080

Diambil Lv terbesar, yaitu = 66,67 m 80 m

mLvA

Ev 103,0800

8003,1

800

2

112

1X

Lv

AY

2

332

1X

Lv

AY

m006437,01080

%03,1

2

1 2

m05794,030

80

%03,1

2

1 2

2

222

1X

Lv

AY

m02575,02080

%03,1

2

1 2

2) Stationing Lengkung Vertikal PVI 10

STA a = Sta PVI10 – 1/2 Lv

= (2+690) – 802

1

= 2+650 m

STA b = 2+660

STA c = 2+670

STA d = 2+680

STA e = Sta PVI10= 2+690

STA f = 2+700

STA g = 2+710

Page 156: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

138

STA h = 2+720

STA i = Sta PVI10 + 1/2 Lv

= (2+690) + 802

1

= 2+730 m

3) Elevasi Lengkung Vertikal

Elevasi a = Elevasi PVI10 - 1021 gLv

= 682,0883 - %0802

1

= 682,0883 m

Elevasi b = Elevasi PVI10 - 10gX - Y1

= 682,0883 - %030 - 0,006437

= 682,0819 m

Elevasi c = Elevasi PVI10 - 10gX - Y2

= 682,0883 - %020 - 0,02575

= 682,0625 m

Elevasi d = Elevasi PVI10 - 10gX - Y3

= 682,0883 - %010 - 0,05794

= 682,0304 m

Elevasi e = Elevasi PVI10 - Ev

= 682,0883 - 0,103

= 681,9853 m

Elevasi f = Elevasi PVI10 - 11gX - Y3

= 682,0883 - %03,110 - 0,05794

= 681,9274 m

Elevasi g = Elevasi PVI10 - 11gX - Y2

= 682,0883 - %03,120 - 0,02575

= 681,8565 m

Page 157: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

139

Elevasi h = Elevasi PVI10 - 11gX - Y1

= 682,0883 - %03,130 - 0,006437

= 681,7729 m

Elevasi i = Elevasi PVI10 - 1121 gLv

= 682,0883 - %03,1802

1

= 681,6763 m

3.5.1.11 PVI 11

Gambar 3.23 Lengkung Vertikal PVI11

Data – data :

Stationing PVI 11 = 2+850

Elevasi PVI 11 = 680,4353 m

Vr = 80 km/jam

g 11 = 1,03 %

g 12 = 0 %

% 03,1 03,10

1112

ggA

1) Mencari Panjang Lengkung Vertikal

a. Syarat keluwesan bentuk

m

VLv

48806,0

6,0

Page 158: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

140

b. Syarat drainase

m

ALv

2,4103,140

40

c. Syarat kenyamanan pengemudi

m

VALv

35,17380

8003,1

3802

2

d. Pengurangan goncangan

m

VALv

31,18360

8003,1

3602

2

e. Syarat perjalanan 3 detik

m

ik

tVLv

67,66

det33600

100080

Diambil Lv terbesar, yaitu = 66,67 m 80 m

mLvA

Ev 103,0800

8003,1

800

2

112

1X

Lv

AY

2

332

1X

Lv

AY

m006437,01080

%03,1

2

1 2

m05794,030

800

%03,1

2

1 2

2

222

1X

Lv

AY

m02575,02080

%03,1

2

1 2

Page 159: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

141

2) Stationing Lengkung Vertikal PVI 11

STA a = Sta PVI11 – 1/2 Lv

= (2+850) – 802

1

= 2+810 m

STA b = 2+820

STA c = 2+830

STA d = 2+840

STA e = Sta PVI11= 2+850

STA f = 2+860

STA g = 2+870

STA h = 2+880

STA i = Sta PVI11 + 1/2 Lv

= (2+850) + 802

1

= 2+890 m

3) Elevasi Lengkung Vertikal

Elevasi a = Elevasi PVI11 + 1121 gLv

= 680,4353 + %03,1802

1

= 680,8473 m

Elevasi b = Elevasi PVI11 + 11gX + Y1

= 680,4353 + %03,130 + 0,006437

= 680,7507 m

Elevasi c = Elevasi PVI11 + 11gX + Y2

= 680,4353 + %03,120 + 0,02575

= 680,6671 m

Elevasi d = Elevasi PVI11 + 11gX + Y3

= 680,4353 + %03,110 + 0,05794

= 680,5962 m

Page 160: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

142

Elevasi e = Elevasi PVI11 + Ev

= 680,4353 + 0,103

= 680,5383 m

Elevasi f = Elevasi PVI11 + 12gX + Y3

= 680,4353 + %010 + 0,05794

= 680,4932 m

Elevasi g = Elevasi PVI11 + 12gX + Y2

= 680,4353 + %020 + 0,02575

= 680,4611 m

Elevasi h = Elevasi PVI11 + 12gX + Y1

= 680,4353 + %030 + 0,006437

= 680,4417 m

Elevasi i = Elevasi PVI11 + 1221 gLv

= 680,4353 + %0802

1

= 680,4353 m

3.5.1.12 PVI 12

Gambar 3.24 Lengkung Vertikal PVI12

Data – data :

Stationing PVI 12 = 2+970

Elevasi PVI 12 = 680,4353 m

Vr = 80 km/jam

Page 161: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

143

g 12 = 0 %

g 13 = 2,43 %

% 43,2 02,43

1213

ggA

1) Mencari Panjang Lengkung Vertikal

a. Syarat keluwesan bentuk

m

VLv

48806,0

6,0

b. Syarat drainase

m

ALv

2,9743,240

40

c. Syarat kenyamanan pengemudi

m

VALv

93,40380

8043,2

3802

2

d. Pengurangan goncangan

m

VALv

2,43360

8043,2

3602

2

e. Syarat perjalanan 3 detik

m

ik

tVLv

67,66

det33600

100080

Diambil Lv terbesar, yaitu = 97,2 m 100 m

mLvA

Ev 3037,0800

10043,2

800

2

112

1X

Lv

AY

2

332

1X

Lv

AY

m01215,010100

%43,2

2

1 2

m10935,030

100

%43,2

2

1 2

Page 162: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

144

2

222

1X

Lv

AY

2

442

1X

Lv

AY

m0486,020100

%43,2

2

1 2

m1944,040

100

%43,2

2

1 2

2) Stationing Lengkung Vertikal PVI 12

STA a = Sta PVI12 – 1/2 Lv

= (2+970) – 1002

1

= 2+920 m

STA b = 2+930

STA c = 2+940

STA d = 2+950

STA e = 2+960

STA f = Sta PVI12= 2+970

STA g = 2+980

STA h = 2+990

STA i = 3+000

STA j = 3+010

STA k = Sta PVI12 + 1/2 Lv

= (2+970) + 1002

1

= 3+020 m

3) Elevasi Lengkung Vertikal

Elevasi a = Elevasi PVI12 -+ 1221 gLv

= 680,4353 + %01002

1

= 680,4353 m

Elevasi b = Elevasi PVI12 + 12gX + Y1

= 680,4353 + %040 + 0,01215

= 680,4475 m

Page 163: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

145

Elevasi c = Elevasi PVI12 + 7gX + Y2

= 680,4353 + %030 + 0,0486

= 680,4839 m

Elevasi d = Elevasi PVI12 + 12gX + Y3

= 680,4353 + %020 + 0,10935

= 680,5446 m

Elevasi e = Elevasi PVI12 + 12gX + Y4

= 680,4353 + %010 + 0,1944

= 680,6297 m

Elevasi f = Elevasi PVI12 + Ev

= 680,4353 + 0,3037

= 680,7390 m

Elevasi g = Elevasi PVI12 + 13gX + Y4

= 680,4353 + %43,210 + 0,1944

= 680,8727 m

Elevasi h = Elevasi PVI12 + 13gX + Y3

= 680,4353 + %43,220 + 0,10935

= 681,0306 m

Elevasi i = Elevasi PVI12 + 13gX + Y2

= 680,4353 + %43,230 + 0,0486

= 681,2129 m

Elevasi j = Elevasi PVI12 + 13gX + Y1

= 680,4353 + %43,240 + 0,01215

= 681,4195 m

Elevasi k = Elevasi PVI12 + 1321 gLv

= 680,4353 + %43,21002

1

= 681,6503 m

Page 164: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

146

146

BAB IV

PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN

4.1 Data Perencanaan Tebal Perkerasan

Jenis jalan yang direncanakan = Jalan kelas I (jalan Arteri)

Tebal perkerasan = 4 lajur dan 2 arah

Jalan dibuka pada tahun = Juni 2013

Pelaksanaan konstruksi jalan dimulai tahun = Juni 2012

Masa pelaksanaan = 1 tahun

Perkiraan pertumbuhan lalu lintas

selama pelaksaaan = 2 %

Umur rencana (UR) = 10 tahun

Perkiraan pertumbuhan lalu lintas

selama umur rencana = 6 %

Perkiraan curah hujan rata-rata = ≥ 900 mm/th

Susunan lapis perkerasan Surface course = Laston MS 744

Base course = Batu pecah (kelas A)

CBR 100%

Sub base course = Sirtu (kelas A)

CBR 70%

C = (Koefisien distribusi kendaraan) didapat dari jumlah 4 lajur 2 arah

Page 165: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

147

Tabel 4.1 Nilai LHRS

No Jenis Kendaraan SLHR

Kendaraan / hari / 2 jalur / 2 arah

1 Mobil 3818

2 Pick-Up 1140

3 Mikro Bus 464

4 Truk 2 As (13 ton) 1036

5 Truk 3 As (20 ton) 608

Jumlah total 7066

(sumber : survey lalu lintas jalan Boyolali – Salatiga, Kamis 5 Mei 2011)

4.2 Perhitungan Volume Lalu Lintas

4.2.1. Perhitungan Volume Lalu Lintas Harian Rata-rata

1. LHRP / LHR2013 (Awal Umur Rencana) dengan i1= 2 %

Rumus : LHR 2011 (1 + i1) n1

Mobil 2 ton (1+1) = 3818 (1+0,02)1 = 3894.36 kend

Pick-Up 2 ton (1+1) = 1140 (1+0,02)1 = 1162.80 kend

Mikro bus 6 ton (2+4) = 464 (1+0,02)1 = 473.28 kend

Truk 2 as 13 ton (5+8) = 1036 (1+0,02)1 = 1056.72 kend

Truk 3 as 20 ton (6+7,7) = 608 (1+0,02)1 = 620.16 kend

2. LHRA / LHR2023 (Akhir Umur Rencana) dengan i2= 6 %

Rumus : LHR 2013 (1 + i2) n2

Mobil 2 ton (1+1) = 3894.36 (1+0,06)10

= 6974.21 kend

Pick -Up 2 ton (1+1) = 1162.80 (1+0,06)10

= 2082.40 kend

Mikro bus 6 ton (2+4) = 473.28 (1+0,06)10

= 847.57 kend

Truk 2 as 13 ton (5+8) = 1056.72 (1+0,06)10

= 1892.42 kend

Truk 3 as 20 ton (6+7,7) = 620.16 (1+0,06)10

= 1110.61 kend

Page 166: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

148

Tabel 4.2 Hasil Penghitungan Lalu Lintas Harian Rata-Rata LHRP dan LHRA

No Jenis kendaraan

LHRP

LHRS×( 1+i1)n1

(Kendaraan)

LHRA

LHRP×(1+i2) n2

(Kendaraan)

1 Mobil 3894.36 6974.21

2 Pick-Up 1162.80 2082.40

3 Mikro Bus 473.28 847.57

4 Truk 2 As (13 ton) 1056.72 1892.42

5 Truk 3 As (20 ton) 620.16 1110.61

4.2.2. Perhitungan Angka Ekivalen ( E ) Masing–Masing Kendaraan

Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Angka Ekivalen untuk Masing-Masing Kendaraan

No Jenis Kendaraan Angka Ekivalen (E)

1 Mobil 2 ton (1+1) 0,0002+0,0002 = 0,0004

2 Pick-Up 2 ton (1+1) 0,0002+0,0002 = 0,0004

3 Mikro bus 6 ton (2+4) 0,0036 + 0,0577 = 0,0613

4 Truk 2 as 13 ton (5+8) 0,1410 + 0,9238 = 1,0648

5 Truk 3 As 20 ton (6+7,7) 0,2923 + 0,7452 = 1,0375

4.2.3. Penentuan Koefisien Distribusi Kendaraan ( C )

Tabel 4.4 Koefisien Distribusi Kendaraan

Jumlah lajur Kendaraan ringan *) Kendaraan berat **)

1 arah 2 arah 1 arah 2 arah

1 Lajur

2 Lajur

3 Lajur

4 Lajur

5 Lajur

6 Lajur

1,00

0,60

0,40

1,00

0,50

0,40

0,30

0,25

0,20

1,00

0,70

0,50

1,00

0,50

0,475

0,45

0,425

0,40

Berdasarkan Buku Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya

Dengan Metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26.1987. Dari tabel 4.4 Koefisien

Distribusi Kendaraan ( C ) dapat diketahui nilai C yaitu 0,30 dan 0,45

Page 167: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

149

4.2.4. Perhitungan LEP, LEA, LET dan LER

a. LEP ( Lintas Ekivalen Permulaan )

Rumus : LEP = jj

n

j

P ECLHR 1

Perhitungan untuk jenis Mobil :

LEPmobil = ECLHRP

= 3894,36 x 0,30 x 0,0004

= 0,4673

Perhitungan untuk jenis Pick-Up :

LEPpick-up = ECLHRP

= 1162,80 x 0,30 x 0,0004

= 0.1395

Perhitungan untuk jenis Mikro bus :

LEPmikro bus = ECLHRP

= 473,28 x 0,45 x 0,0613

= 13.0554

Perhitungan untuk jenis Truk 2 As :

LEPtruk 2 as = ECLHRP

= 1056,72 x 0,45 x 1,0648

= 783.6636

Perhitungan untuk jenis Truk 3 As :

LEPtruk 3 as = ECLHRP

= 620,16 x 0,45 x 1,0375

= 383.7240

∑ LEP = LEPmobil + LEPpick-up + LEPmikro bus + LEPtruk 2 as + LEPtruk 3 as

= 0,4673 + 0.1395 + 13.0554 + 783.6636 + 383.7240

= 1181.0498

Page 168: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

150

b. LEA ( Lintas Ekivalen Akhir )

Rumus : LEA = j

n

j

jA ECLHR 1

Perhitungan untuk jenis Mobil :

LEAmobil = ECLHRA

= 6974,21 x 0,30 x 0,0004

= 0.8369

Perhitungan untuk jenis Pick-Up :

LEApick-up = ECLHRA

= 2082,40 x 0,30 x 0,0004

= 0.2499

Perhitungan untuk jenis Mikro bus :

LEAmikro bus = ECLHRA

= 847,57 x 0,45 x 0,0613

= 23.3803

Perhitungan untuk jenis Truk 2 As :

LEAtruk 2 as = ECLHRA

= 1892,42 x 0,45 x 1,0648

= 1403.4221

Perhitungan untuk jenis Truk 3 As :

LEAtruk 3 as = ECLHRA

= 1110,61 x 0,45 1,0375

= 687.1912

∑ LEA = LEAmobil + LEApick-up + LEAmikro bus + LEAtruk 2 as + LEAtruk 3 as

= 0.8369 + 0.2499 + 23.3803 + 1403.4221 + 687.1912

= 2115.0804

Page 169: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

151

c. LET ( Lintas Ekivalen Tengah )

Rumus : LET = 2

LEALEP

Perhitungan LET :

LET = 2

LEALEP

= 2

0804,21150498,1181

= 1648.0651

d. LER ( Lintas Ekivalen Rencana )

Rumus : LER = 10

URLET

Perhitungan LER :

LER = 10

URLET

= 10

100651,1648

= 1648.0651

dimana :

j = Jenis Kendaraan

C = Koefisien Distribusi Kendaraan

LHR = Lalu Lintas Harian Rata-Rata

UR = Umur Rencana

Sumber : Buku Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan

Metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26.1987.

Page 170: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

152

Tabel 4.5 Nilai LEP, LEA, LET dan LER

No Jenis Kendaraan

LEP

jj

n

j

P ECLHR 1

LEA

j

n

j

jA ECLHR 1

LET

2

LEALEP

LER

10

URLET

1 Mobil 0.4673 0.8369

1648.0651 1648.0651

2 Pick-Up 0.1395 0.2499

3 Mikro Bus 13.0554 23.3803

4 Truk 2 As (13 ton) 783.6636 1403.4221

5 Truk 3 As (20 ton) 383.7240 687.1912

Total 1181.0498 2115.0804

4.3 Penentuan CBR Desain Tanah Dasar

Harga CBR digunakan untuk menetapkan daya dukung tanah dasar (DDT),

berdasarkan grafik korelasi DDT dan CBR. Yang dimaksud harga CBR disini adalah

CBR lapangan atau CBR laboratorium. Jika digunakan CBR lapangan, maka

pengambilan contoh tanah dasar dilakukan dengan tabung (undisturb), kemudian

direndam dan diperiksa harga CBR-nya. Dapat juga mengukur langsung di lapangan

(musim hujan / direndam). CBR lapangan biasanya dipakai untuk perencanaan lapis

tambahan ( overlay ) sedangkan CBR laboratorium biasanya dipakai untuk

perencanaan jalan baru.

Dari pengujian DCP didapat data sebagai berikut:

Tabel 4.6 Data CBR Tanah Dasar

STA 0+000 0+100 0+200 0+300 0+400 0+500 0+600 0+700 0+800 0+900 1+000 1+100

CBR 9 7 8 7 6 7 6 6 7 8 8 7

STA 1+200 1+300 1+400 1+500 1+600 1+700 1+800 1+900 2+000 2+100 2+200 2+300

CBR 8 7 9 7 6 6 7 8 7 7 8 7

STA 2+400 2+500 2+600 2+700 2+800 2+900 3+000 3+100 3+130

CBR 6 6 6 7 7 7 6 8 9

Page 171: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

153

Tabel 4.7 Penghitungan jumlah dan prosentase CBR yang sama atau lebih besar

No CBR Jumlah yang sama atau lebih

besar

Persen yang sama atau lebih besar

1 6 33 33/33 x 100 % = 100 %

2 7 24 24/33x 100 % = 72,73 %

3 8 10 10/33x 100 % = 30,30 %

4 9 3 3/33 x 100 % = 9,09 %

Yang selanjutnya akan dibuat grafik penentuan CBR, antara CBR tanah dasar dengan

persen yang sama atau lebih besar. Sehingga akan didapatkan nilai CBRnya. Yaitu

nilai CBR 90%.

Grafik 4.1. Grafik hubungan CBR Tanah Dasar dengan Prosentase CBR yang sama

atau lebih besar.

Dari grafik CBR 90% diatas sehingga didapat CBR tanah dasar sebesar 6,3

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

pro

sen

tase

yan

g sa

ma

atau

leb

ih

CBR

Page 172: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

154

4.4 Penentuan Daya Dukung Tanah (DDT)

4.4.1 Perhitungan Indeks Tebal Perkerasan ( ITP )

Gambar 4.1. Korelasi DDT dan CBR

1. Berdasarkan Gambar diatas nilai CBR 6,3 diperoleh nilai DDT 5,1

Sumber : Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan Metode

Analisa Komponen SKBI 2.3.26. 1987. Gambar Korelasi DDT dan CBR Hal.

12

CBR DDT

100 90

80 70 60 50

40

30

20

10 9

8 7 6 5

4

3

2

1

10

9

8

7

6

5

4

3

2

1

Page 173: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

155

2. Jalan Raya Kelas I, Klasifikasi jalan Kolektor dengan medan bukit.

4.5 Penentuan nilai Faktor Regional ( FR )

- % Kendaraan berat = %100LHR

berat kendaraan Jumlah

S

= %1007066

2108

= % 30 % 29,83

- Kelandaian = %100Jarak

terendah Elevasi - tertinggiElevasi

= %1002000

649,5816 - 690,8873

= 2,07 % < 6 %

- Curah hujan berkisar ≥ 900 mm

/tahun Termasuk pada iklim II

Dengan mencocokkan hasil perhitungan tersebut pada buku petunjuk

perencanaan tebal perkerasan lentur jalan raya dengan metode analisa

komponen SKBI 2.3.26 1987. daftar IV faktor regional ( FR ) didapat nilai

FR = 1,5.

4.6 Penentuan Indeks Permukaan ( IP )

4.6.1 Indeks Permukaan Awal ( IPo )

Direncanakan jenis lapisan LASTON dengan Roughness > 1000 mm

/km, maka

disesuaikan dengan tabel Indeks Permukaan Pada Awal Umur Rencana pada Buku

Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan Metode

Analisa Komponen SKBI 2.3.26.1987. diperoleh nilai IPo = 3,9 – 3,5.

4.6.2 Indeks Permukaan Akhir ( IPt )

a. Jalan Arteri

b. LER = 1648,0651 ≈ 1650 (Berdasarkan hasil perhitungan)

Dari tabel indeks permukaan pada akhir umur rencana diperoleh IPt = 2,5

Page 174: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

156

4.7 Penentuan Indeks Tebal Perkerasan ( ITP )

Data :

IPo = 3,9 – 3,5

IPt = 2,5

LER = 1650

DDT = 5,1

FR = 1,5

Gambar 4.2 Grafik Penentuan Nilai Indek Tebal Perkerasan (ITP)

Sumber : Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan Metode

Analisa Komponen SKBI 2.3.26. 1987.

Page 175: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

157

Dengan melihat Nomogram 4 pada buku Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan

Lentur Jalan Raya dengan Metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26.1987 diperoleh

nilai ITP = 11

Direncanakan susunan lapisan perkerasan sebagai berikut :

1. Lapisan Permukaan ( Surface Course )

D1 = 10 cm ( Lampiran C Daftar VIII )

a1 = 0,40 ( LASTON MS 744 )

2. Lapisan Pondasi Atas ( Base Course )

D2 = 25 cm ( Lampiran C Daftar VIII )

a2 = 0,14 ( Batu Pecah kelas A CBR 100 % )

3. Lapisan Pondasi Bawah ( Sub Base Course )

D3 = …

a3 = 0,13 ( Sirtu / pitrun kelas A CBR 70% )

dimana :

a1, a2, a3 : Koefisien relatif bahan perkerasan ( SKBI 2.3.26 1987 )

D1, D2, D3 : Tebal masing – masing lapis permukaan

Maka tebal lapisan pondasi bawah ( D3 ) dapat dicari dengan persamaan sbb:

cm 27 ~ 6,92cm2

13,0

5,711

D 0,13 7,5 11

13,0 3,5 411

13,02514,01040,011

3

3

3

3

3

332211

D

D

D

D

DaDaDaITP

Page 176: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

158

CBR tanah dasar 6,3

Batu Pecah kelas A

(CBR 100 %)

Sirtu/pitrun kelas A

(CBR 70 %)

LASTON MS 744 10 cm

25 cm

27 cm

Gambar 4.3 Susunan Perkerasan

-2 %-2 % -4 %-4 %

Drainase

150 cm 50 cm

Bahu JalanLebar Perkerasan Jalan

2x700 cm 200 cm

Bahu Jalan

200 cm

Drainase

50 cm 150 cm

50 cm

20 cm

100 cm 100 cm

50 cm

20 cm

Gambar 4.4 Tipical Cross Section

Page 177: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

159

BAB V

RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN

TIME SCHEDULE

5.1 Typical Potongan Melintang

Gambar 5.1 Potongan Melintang Jalan

5.2 Analisa Perhitungan Volume Pekerjaan

5.2.1. Penghitungan Volume Pekerjaan Tanah

1. Pembersihan Semak dan Pengupasan Tanah.

Luas = p. Damija x (p. Jalan – p. Jembatan Total)

= 20 m x (3132,58 m – 200 m)

= 58651,6 m²

2. Persiapan Badan Jalan ( m² ).

Luas = (Lbr. lapis pondasi bawah x P. jalan) – (p. Jembatan total)

= (16,24 m x 3132,58 m) – (200 m)

= 50673,099 m²

Page 178: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

160

3. Galian Tanah Biasa ( m³ )

Contoh penghitungan : STA 0+900

Gambar 5.2 Tipical Cross Section STA 0+900

H1 = 668,0693 – 665,4025

= 2,6668

H2 = 668,2033 – 665,4025

= 2,8008

H3 = 668,3105 – 665,4825

= 2,8190

H4 = 668,7130– 665,6225

= 3,0905

H5 = 669,1145– 665,4825

= 3,6320

H6 = 669,2217– 665,4025

= 3,8192

H7 = 669,3557 – 665,4025

= 3,9532

¤ Perhitungan Luas

2334,5

12

1

211

m

HH

Luas

+ ( 4 x 1 )

22094,25

5,72

545

m

HHLuas

28345,6

5,22

212

m

HHLuas

24512,7

22

656

m

HHLuas

26198,5

22

323

m

HHLuas

27155,9

5,22

767

m

HHLuas

21606,22

5,72

434

m

HHLuas

29069,7

72

7

218

m

HH

Luas

+ ( 4 x 1 )

2m 90,2319 Galian TotalL

sta 0+9000.5m 1.5 m 2 m7 m 1 m 7 m0.5m 0.5m 1.5 m 0.5m

Median

2 m

Bahu jalanDrainase Bahu jalan DrainaseLebar perkerasan jalan kananLebar perkerasan jalan kiri

+665,6225+665,4825+665,4025 -2%-4% +665,4825 +665,4025-2% -4%

+668,7130+668,3105+668,2033+668,0693

+669,1145 +669,2217 +669,3557

1 2 3 4 5 6 7 8

Page 179: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

161

4. Timbunan Tanah Biasa ( m³ )

Contoh penghitungan : STA 2+900

Gambar 5.3 Tipical Cross Section STA 2 + 900

H1 = 680,2153 – 678,0069

= 2,2084

H2 = 680,2953 – 678,0571

= 2,2382

H3 = 680,4353− 678,2458

= 2,1895

H4 = 680,2953 – 678,4755

= 1,8198

H5 = 680,2153 – 678,5369

= 1,6784

¤ Perhitungan Luas

22193,1

12

1

211

m

HH

Luas

20349,15

5,72

434

m

HHLuas

24466,4

22

212

m

HHLuas

24982,3

22

545

m

HHLuas

26039,16

5,72

323

m

HHLuas

27043,0

52

5

216

m

HH

Luas

241,5072m Timbunan Ltotal

sta 2+9000.5m 1.5 m 2 m7 m 1 m 7 m0.5m 0.5m 1.5 m 0.5m

Median

2 m

Bahu jalanDrainase Bahu jalan Drainase

Dindingpenahan

DindingpenahanLebar perkerasan jalan kananLebar perkerasan jalan kiri

+680,4353+680,2953+680,2153 -2%-4% +680,2953 +680,2153-2% -4%

+678,2458+678,0571+678,0069

+677,9125 +678,4755 +678,5369

+678,65821 2 3 4 5 6

Page 180: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

162

Untuk hasil penghitungan selanjutnya disajikan dalam Tabel 5.1

Tabel. 5.1 Hasil perhitungan volume galian dan timbunan

No STA JARAK

(M)

LUAS (M2) VOLUME (M

3)

GALIAN TIMBUNAN GALIAN TIMBUNAN

1 0+000

13.3183 3.1225

50 2170.7025 78.0625

2 0+050 73.5098

50 2702.0775

3 0+100 34.5733

50 2066.5300

4 0+150 48.0879

50 2162.3700

5 0+200 38.4069

50 1730.9975

6 0+250 30.8330

50 2081.6450

7 0+300 52.4328

50 2129.3300

8 0+350 32.7404

30.44 1034.9311

9 0+380.44 35.2577

14.29 504.8071

10 0+394.73 35.3941

5.27 184.0213

11 0+400 34.4432

8.87 286.2735

12 0+408.87 30.1055

41.13 619.1196 322.2988

13 0+450 15.6722

15.44 303.7249

14 0+465.44 23.6704

34.56 915.0849

15 0+500 29.2859

39.12 1280.3643

16 0+539.12 36.1724

10.88 417.9378

17 0+550 40.6544

45.69 1873.0958

18 0+595.69 41.3371

4.31 174.3371

19 0+600 39.5618

(Bersambung ke halaman berikutnya)

Page 181: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

163

Sambungan tabel 5.1

No STA JARAK

(M)

LUAS (M2) VOLUME (M

3)

GALIAN TIMBUNAN GALIAN TIMBUNAN

19 0+600

39.5618

9.83 360.2199

20 0+609.83 33.7281

14.29 399.8849

21 0+624.12 22.2390

25.88 374.6777

22 0+650 6.7160

50 197.0025

23 0+700 1.1641

21.78 145.5187

24 0+721.78 12.1985

28.22 – –

25 0+750 – –

21.78 – –

26 0+771.78 115.4665

28.22 671.4822 1629.2323

27 0+800 47.5891

50 4235.4375

28 0+850 121.8284

50 5301.5075

29 0+900 90.2319

50 2792.7300

30 0+950 21.4773

21.21 345.9627

31 0+971.21 11.1453

16.39 165.6554

32 0+987.60 9.0689

12.4 100.8635

33 1+000 7.1994

3.99 26.7925

34 1+003.99 6.2304

42.22 220.6966

35 1+046.21 4.2242

3.79 8.0049 1.0419

36 1+050 0.5498

50 578.4050 13.7450

37 1+100 23.1362

(Bersambung ke halaman berikutnya)

Page 182: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

164

Sambungan tabel 5.1

No STA JARAK

(M)

LUAS (M2) VOLUME (M

3)

GALIAN TIMBUNAN GALIAN TIMBUNAN

37 1+100

23.1362

1.29 30.8321

38 1+101.29 24.6655

42.21 1945.8050

39 1+143.50 67.5309

6.5 450.1777

40 1+150 70.9853

9.9 720.2285

41 1+159.90 74.5154

19.39 1438.7574

42 1+179.29 73.8866

20.71 1403.2309

43 1+200 61.6258

50 1688.4300 15.9850

44 1+250 5.9114 0.6394

50 147.7850 434.8225

45 1+300 16.7535

50 474.0725

46 1+350 2.2094

50 458.2075

47 1+400 16.1189

50 1150.2125

48 1+450 29.8896

50 1055.6675

49 1+500 12.3371

50 1031.6475

50 1+550 28.9288

17.45 1500.9888

51 1+567.45 143.1043

32.55 – –

52 1+600 – –

50 – –

53 1+650 – –

17.45 – –

54 1+667.45 239.9531

15.92 1962.2881

55 1+683.37 6.5655

(Bersambung ke halaman berikutnya)

Page 183: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

165

Sambungan tabel 5.1

No STA JARAK

(M)

LUAS (M2) VOLUME (M

3)

GALIAN TIMBUNAN GALIAN TIMBUNAN

55 1+683.37

6.5655

16.63 279.2917 54.5921

56 1+700 33.5889

13.99 654.6026

57 1+713.99 59.9926

19.38 1369.6282

58 1+733.37 81.3519

16.63 1429.0275

59 1+750 90.5095

8.37 765.7244

60 1+758.37 92.4593

41.63 3688.9446

61 1+800 84.7660

50 3239.6900

62 1+850 44.8216

49.84 2146.1577

63 1+899.84 41.3003

0.16 6.6136

64 1+900 41.3695

24.84 907.1146

65 1+924.84 31.6671

19.39 524.6750

66 1+944.23 22.4510

5.77 123.1555

67 1+950 20.2372

24.84 419.5079

68 1+974.84 13.5396

25.16 239.6339 6.3680

69 2+000 5.5092 0.5062

50 137.7300 355.9300

70 2+050 13.7310

50 1225.7150

71 2+100 35.2976

50 1367.7200

72 2+150 19.4112

50 579.8175

73 2+200 3.7815

(Bersambung ke halaman berikutnya)

Page 184: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

166

Sambungan tabel 5.1

No STA JARAK

(M)

LUAS (M2) VOLUME (M

3)

GALIAN TIMBUNAN GALIAN TIMBUNAN

73 2+200

3.7815

50 1664.7925 94.5375

74 2+250 66.5917

50 2778.8925

75 2+300 44.5640

32.52 724.6106 1328.4713

76 2+332.52 81.7018

17.48 – –

77 2+350 – –

32.52 – –

78 2+382.52 150.5057

17.48 1375.4575

79 2+400 6.8693

50 150.6650 171.7325

80 2+450 6.0266

48.14 206.0657

81 2+498.14 2.5345

1.86 4.5648

82 2+500 2.3739

14.53 29.4400

83 2+514.53 1.6784

16.39 13.7545 3.6033

84 2+530.92 0.4397

19.08 51.8518 4.1947

85 2+550 5.4352

23.14 334.3464

86 2+573.14 23.4625

26.86 881.5694

87 2+600 42.1793

31.79 1400.0427

88 2+631.79 45.9014

18.21 801.9247

89 2+650 42.1738

24 899.7612

90 2+674.00 32.8063

16.39 487.0223

91 2+690.39 26.6229

9.61 252.1116

92 2+700 25.8457

(Bersambung ke halaman berikutnya)

Page 185: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

167

Sambungan tabel 5.1

No STA JARAK

(M)

LUAS (M2) VOLUME (M

3)

GALIAN TIMBUNAN GALIAN TIMBUNAN

92 2+700

25.8457

6.79 175.0506

93 2+706.79 25.7156

43.21 1058.9518

94 2+750 23.2986

50 854.6525

95 2+800 10.8875

50 272.1875 19.7175

96 2+850 0.7887

50 1057.3975

97 2+900 41.5072

50 181.8375 1037.6800

98 2+950 7.2735

50 836.0275

99 3+000 26.1676

50 1075.3575

100 3+050 16.8467

50 960.9950

101 3+100 21.5931

30 383.0580

102 3+135 3.9441

Total Volume Galian = 72.356,62 m3

Total Volume Timbunan = 25.253,055 m3

Contoh perhitungan Volume Galian STA 0+900 s.d 0+950

Jarak : (0+900) – (0+950) = 50 m

JarakLuasSTALuasSTA

V

2

)9500..()9000..( = 50

2

)4773,212319,90(

= 2792,73 m3

Contoh perhitungan Volume Timbunan STA 2+850 s.d 2+900

Jarak : (2+850) – (2+900) = 50 m

JarakLuasSTALuasSTA

V

2

)9002..()8502..( = 50

2

)5072,417887,0(

= 1057,3975 m3

Page 186: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

168

5.2.2. Penghitungan Volume Pekerjaan Drainase

1. Galian Saluran

Gambar 5.4 Sket Volume galian saluran

1

2

5,05,1Luas

21 m

V = [ Luas x (P. jalan – P. jembatan total)] x 2

316,5865

2)20058,3132(1

m

x

2. Pasangan Batu Dengan Mortar

I

II

I

0.2 m 0.2 m

1.5 m

0.3 m

1.5 m

0.2 m

0.8 m

Gambar 5. 5 Sket volume pasangan batu

1,5 m

0,5 m

1 m

0,5 m

Page 187: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

169

2

2,02,012IuasL

= 0,4 m2

2,02

3,01,0

IIuasL

= 0,04 m2

40,004,0 totaluasL

= 0,44 m2

Volume = 2 x luas x (panjang Jalan – p. Jemb. total)

= (2 x 0,44) x ( 3132,58 – 200 )

= 2580,67 m3

3. Plesteran

Gambar 5.6 Detail Plesteran pada Drainase

Luas = (p. plesteran) x (p. Jalan – p. Jemb. total) x 2

= (0,20 + 0,1 + 0,05) x ( 3132,58 – 200 )x 2

= 2052,81 m2

4. Siaran

Luas = Lebar saluran drainase x (p.jalan – p.jembatan)x 2

= 2 x ( 3132,58 – 200 ) x 2

= 11730,32 m2

10 cm 5 cm

Pasangan batu

20 cm

Plesteran

Page 188: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

170

5.2.3. Penghitungan Volume Pekerjaan Dinding Penahan

5.7 Sket volume pasangan batu pada dinding penahan

1. Galian Pondasi

a. Ruas Kiri

Sta 1+400 s/d 1+450

Sta 1+400

H Sta 1+400 = 1,5546 m

(H/5)+0,3 = 0,6109 m

(H/6)+0,3 = 0,5591 m

Luas galian pondasi = 0,6109 x 0,5591 = 0,3416 m2

Sta 1+450

H Sta 1+450 = 2,2907 m

(H/5)+0,3 = 0,7581 m

(H/6)+0,3 = 0,6818 m

Luas galian pondasi = 0,7581 x 0,6818 = 0,5169 m2

Volume (1+400 s/d 1+450) = 502

0,5169 0,3416

= 21,4625 m³

H

(H/5)+0,3

25 cm

(H/6)+0,3

Page 189: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

171

a. Ruas Kanan

Sta 1+400 s/d 1+450

Sta 1+400

H Sta 1+400 = 0,6795 m

(H/5)+0,3 = 0,4359 m

(H/6)+0,3 = 0,4133 m

Luas galian pondasi = 0,4359 x 0,4133 = 0,1802 m2

Sta 1+450

H Sta 1+450 = 1,2314 m

(H/5)+0,3 = 0,5463 m

(H/6)+0,3 = 0,5052 m

Luas galian pondasi = 0,5463 x 0,5052 = 0,2760 m2

Volume ( Sta 1+400 s/d 1+450) = 502

0,2760 0,1802

= 11,4050 m3

Page 190: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

172

Perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 5.2 Perhitungan Volume Galian Pondasi pada Dinding Penahan

STA Jarak KIRI KANAN

h (h/5)+0,3 (h/6)+0,3 Luas Volume h (h/5)+0,3 (h/6)+0,3 Luas Volume

0+000

1.307 0.561 0.518 0.291

– – –

0+450 2.223 0.745 0.670 0.499

15.44 8.918

0+465.44 2.789 0.858 0.765 0.656

34.56 24.639

0+500 3.158 0.932 0.826 0.770

39.12 30.843 4.836

0+539.12 3.273 0.955 0.845 0.807 1.078 0.516 0.480 0.247

10.88 8.999 3.021

0+550 3.394 0.979 0.866 0.847 1.394 0.579 0.532 0.308

45.69 37.824 15.045

0+595.69 3.277 0.955 0.846 0.808 1.596 0.619 0.566 0.350

4.31 3.403 1.479

0+600 3.161 0.932 0.827 0.771 1.529 0.606 0.555 0.336

9.83 7.043 3.067

0+609.83 2.810 0.862 0.768 0.662 1.293 0.559 0.516 0.288

14.29 8.148 3.483

0+624.12 2.140 0.728 0.657 0.478 0.801 0.460 0.434 0.200

25.88 10.080 2.582

0+650 1.358 0.572 0.526 0.301

50 12.055

0+700 0.687 0.437 0.415 0.181

21.78 5.882

0+721.78 1.634 0.627 0.572 0.359

50 63.502 33.292

0+771.78 6.441 1.588 1.373 2.181 4.672 1.234 1.079 1.332

– – –

1+300 1.833 0.667 0.606 0.404 0.567 0.413 0.394 0.163

50 14.767 4.076

1+350 0.724 0.445 0.421 0.187

50 13.215 4.503

1+400 1.555 0.611 0.559 0.342 0.680 0.436 0.413 0.180

50 21.461 11.403

1+450 2.291 0.758 0.682 0.517 1.231 0.546 0.505 0.276

50 21.652 10.273

1+500 1.590 0.618 0.565 0.349 0.367 0.373 0.361 0.135

50 22.804 11.296

1+550 2.462 0.792 0.710 0.563 1.437 0.587 0.540 0.317

17.45 26.340 21.744

1+567.45 6.935 1.687 1.456 2.456 6.430 1.586 1.372 2.175

Bersambung ke halaman berikutnya…

Page 191: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

173

STA Jarak KIRI KANAN

h (h/5)+0,3 (h/6)+0,3 Luas Volume h (h/5)+0,3 (h/6)+0,3 Luas Volume

1+667.45

11.727 2.645 2.254 5.964

8.683 2.037 1.747 3.558

15.92 49.319 28.323

1+683.37 0.992 0.498 0.465 0.232

– – –

2+050 1.672 0.634 0.579 0.367 0.427 0.385 0.371 0.143

50 24.875 11.830

2+100 2.693 0.839 0.749 0.628 1.501 0.600 0.550 0.330

50 26.813 12.680

2+150 2.005 0.701 0.634 0.445 0.659 0.432 0.410 0.177

50 17.063 4.425

2+200 1.026 0.505 0.471 0.238

– – –

2+332.52 4.766 1.253 1.094 1.371 3.964 1.093 0.961 1.050

50 106.110 84.839

2+382.52 7.635 1.827 1.573 2.873 6.736 1.647 1.423 2.344

17.48 26.576 20.483

2+400 0.599 0.420 0.400 0.168

– – –

2+850 0.360 0.372 0.360 0.134

50 15.916 9.073

2+900 2.237 0.747 0.673 0.503 1.653 0.631 0.576 0.363

Volume galian dinding penahan Kiri = 608,249 m³

Volume galian dinding penahan Kanan = 301,756 m³

Volume Total galian dinding penahan = 608,249 + 301,756

= 901,005 m³

2. Pasangan Batu untuk Dinding Penahan

a. Ruas Kiri

Sta 1+400 s/d 1+450

Sta 1+400

Lebar atas = 0,25 m

H Sta 1+400 = 1,5546 m

(H/5)+0,3 = 0,6109 m

(H/6)+0,3 = 0,5591 m

Luas pasangan batu = 0,55910,6109 5546,12

0,559125,0

= 0,970 m2

Sambungan Tabel 5.2

Page 192: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

174

Sta 1+450

Lebar atas = 0,25 m

H Sta 1+450 = 2,2907 m

(H/5)+0,3 = 0,7581 m

(H/6)+0,3 = 0,6818 m

Luas pasangan batu = 0,6818 x 0,7581 2907,22

0,681825,0

= 1,584 m2

Volume = 502

584,1 0,970

= 63,85 m³

a. Ruas Kanan

Sta Sta 1+400 s/d 1+450

Sta 1+400

Lebar atas = 0,25 m

H Sta 1+400 = 0,6795 m

(H/5)+0,3 = 0,4359 m

(H/6)+0,3 = 0,4133 m

Luas pasangan batu = 0,41334359,06795,02

0,413325,0

= 0,406 m2

Sta 1+450

Lebar atas = 0,25 m

H Sta 1+450 = 1,2314 m

(H/5)+0,3 = 0,5463 m

(H/6)+0,3 = 0,5052 m

Luas pasangan batu = 5052,05463,02314,12

5052,025,0

= 0,741 m2

Volume = 502

741,0 0,406

= 28,675 m3

Page 193: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

175

Perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel 5.3:

Tabel 5.3 Perhitungan Volume Pasangan Batu pada Dinding Penahan

STA Jarak KIRI KANAN

h (h/5)+0,3 (h/6)+0,3 Luas Volume h (h/5)+0,3 (h/6)+0,3 Luas Volume

0+000

1.307 0.561 0.518 0.793

– – –

0+450 2.223 0.745 0.670 1.522

15.44 27.740

0+465.44 2.789 0.858 0.765 2.071

34.56 78.460

0+500 3.158 0.932 0.826 2.469

39.12 99.148 12.527

0+539.12 3.273 0.955 0.845 2.599 1.078 0.516 0.480 0.640

10.88 29.047 8.127

0+550 3.394 0.979 0.866 2.740 1.394 0.579 0.532 0.854

45.69 122.103 42.376

0+595.69 3.277 0.955 0.846 2.605 1.596 0.619 0.566 1.001

4.31 10.942 4.208

0+600 3.161 0.932 0.827 2.473 1.529 0.606 0.555 0.951

9.83 22.440 8.523

0+609.83 2.810 0.862 0.768 2.093 1.293 0.559 0.516 0.783

14.29 25.303 8.977

0+624.12 2.140 0.728 0.657 1.448 0.801 0.460 0.434 0.473

25.88 29.456 6.127

0+650 1.358 0.572 0.526 0.828

50 30.944

0+700 0.687 0.437 0.415 0.410

21.78 15.687

0+721.78 1.634 0.627 0.572 1.031

50 211.006 110.897

0+771.78 6.441 1.588 1.373 7.409 4.672 1.234 1.079 4.436

– – –

1+300 1.833 0.667 0.606 1.188 0.567 0.413 0.394 0.346

50 40.436 8.640

1+350 0.724 0.445 0.421 0.430

50 35.004 10.137

1+400 1.555 0.611 0.559 0.970 0.680 0.436 0.413 0.405

50 63.865 28.662

1+450 2.291 0.758 0.682 1.584 1.231 0.546 0.505 0.741

50 64.532 24.705

1+500 1.590 0.618 0.565 0.997 0.367 0.373 0.361 0.247

50 68.565 28.286

1+550 2.462 0.792 0.710 1.745 1.437 0.587 0.540 0.884

17.45 88.262 72.177

1+567.45 6.935 1.687 1.456 8.371 6.430 1.586 1.372 7.388

Bersambung ke halaman berikutnya…

Page 194: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

176

25 cm

30 cm 10 cm

H - 0,3

STA Jarak KIRI KANAN

h (h/5)+0,3 (h/6)+0,3 Luas Volume h (h/5)+0,3 (h/6)+0,3 Luas Volume

1+667.45

11.727 2.645 2.254 20.649

8.683 2.037 1.747 12.229

15.92 169.036 97.341

1+683.37 0.992 0.498 0.465 0.587 0.000

– – –

2+050 1.672 0.634 0.579 1.060 0.427 0.385 0.371 0.276

50 75.812 30.156

2+100 2.693 0.839 0.749 1.973 1.501 0.600 0.550 0.931

50 82.597 33.130

2+150 2.005 0.701 0.634 1.331 0.659 0.432 0.410 0.395

50 48.472 9.864

2+200 1.026 0.505 0.471 0.608 0.000

– – –

2+332.52 4.766 1.253 1.094 4.575 3.964 1.093 0.961 3.450

50 360.137 285.687

2+382.52 7.635 1.827 1.573 9.830 6.736 1.647 1.423 7.978

17.48 89.083 69.725

2+400 0.599 0.420 0.400 0.362 0.000

– – –

2+850 0.360 0.372 0.360 0.244 0.000

50 44.455 26.130

2+900 2.237 0.747 0.673 1.535 1.653 0.631 0.576 1.045

Volume pasangan batu pada dinding penahan kiri = 19321,531 m3

Volume pasangan batu pada dinding penahan kanan = 962,400 m3

Volume Total pasangan batu pada dinding penahan = 19321 + 962,400

= 2858,931 m3

3. Plesteran

Gambar 5.8 Detail plesteran pada Dinding Penahan

Sambungan Tabel 5.3

Page 195: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

177

Ruas kiri

Luas = (0,1+0,3+0,25)x p.dinding penahan kiri

= (0,1+0,3+0,25) x (15,44+34,56+39,12+10,88+45,69+4,31+9,83+14,29+

25,88+50+21,78+50+50+50+50+50+50+17,45+15,92+50+50+50+50+

17,48+50)

= 0,65 x 872,630

= 567,209 m2

Ruas kanan

Luas = (0,1+0,3+0,25)x p.dinding penahan kanan

= (0,1+0,3+0,25)x (39,12+10,88+45,69+4,31+9,83+14,29+25,88+50+50+

50+50+50+50+17,45+15,92+50+50+50+50+17,48+50)

= 0,65 x 750,850

= 488,052 m2

Luas total = 567,209 + 488,052

= 1055,261 m2

4. Siaran

Ruas kiri

Sta 1+400 s/d 1+450

H Sta 1+400 = 1,5546 m H Sta 1+400 – 0.3 = 1,2546 m

H Sta 1+450 = 2,2907 m H Sta 1+450 – 0,3 = 1,9907 m

Luas = 502

9907,12546,1

= 81,1325 m2

Ruas kanan

Sta 1+400 s/d 1+450

H Sta 1+400 = 0,6795 m H Sta 1+400 – 0.3 = 0,3795 m

H Sta 1+450 = 1,2314 m H Sta 1+450 – 0,3 = 0,9314 m

Luas = 502

9314,03795,0

= 32,7725 m2

Page 196: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

178

Perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel 5.4

Tabel 5.4 Perhitungan Luas Siaran pada dinding Penahan.

STA Jarak KIRI KANAN

h h-0,3 Luas h h-0,3 Luas

0+000

1.307 1.007

0+450 2.223 1.923

15.44 34.058

0+465.44 2.789 2.489

34.56 92.394

0+500 3.158 2.858

39.12 114.048 15.212

0+539.12 3.273 2.973 1.078 0.778

10.88 33.000 10.183

0+550 3.394 3.094 1.394 1.094

45.69 138.687 54.597

0+595.69 3.277 2.977 1.596 1.296

4.31 12.581 5.440

0+600 3.161 2.861 1.529 1.229

9.83 26.398 10.920

0+609.83 2.810 2.510 1.293 0.993

14.29 31.081 10.678

0+624.12 2.140 1.840 0.801 0.501

25.88 37.503 6.488

0+650 1.358 1.058

50 36.135

0+700 0.687 0.387

21.78 18.748

0+721.78 1.634 1.334

50 186.875 109.310

0+771.78 6.441 6.141 4.672 4.372

1+300 1.833 1.533 0.567 0.267

50 48.918 6.665

1+350 0.724 0.424

50 41.955 9.488

1+400 1.555 1.255 0.680 0.380

50 81.133 32.773

1+450 2.291 1.991 1.231 0.931

50 82.020 24.970

1+500 1.590 1.290 0.367 0.067

50 86.313 30.113

1+550 2.462 2.162 1.437 1.137

17.45 76.756 63.401

1+567.45 6.935 6.635 6.430 6.130

bersambung ke halaman berikutnya..

Page 197: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

179

STA Jarak KIRI KANAN

h h-0,3 Luas h h-0,3 Luas

1+667.45

11.727 11.427

8.683 8.383

15.92 96.467 66.728

1+683.37 0.992 0.692

2+050 1.672 1.372 0.427 0.127

50 94.118 33.193

2+100 2.693 2.393 1.501 1.201

50 102.453 39.005

2+150 2.005 1.705 0.659 0.359

50 60.778 8.983

2+200 1.026 0.726

2+332.52 4.766 4.466 3.964 3.664

50 295.028 252.518

2+382.52 7.635 7.335 6.736 6.436

17.48 66.718 56.254

2+400 0.599 0.299

2+850 0.360 0.060

50 49.905 33.825

2+900 2.237 1.937 1.653 1.353

Luas Kiri =1324,071 m2

Luas Kanan = 1341,205 m2

Luas Total = 1324,071 + 1341,205

= 2.665,276 m2

5.2.4. Penghitungan Volume Pekerjaan Perkerasan

1. Lapis Permukaan

Gambar 5.9. Sket lapis permukaan

L = 1,02

2,1515

= 1,51 m²

0,1 m

0,1 m 15 m 0,1 m

sambungan dari tabel 5.4

Page 198: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

180

V = 1,51 x P. jalan

= 1,51 x 3132,58

= 4730,196 m³

2. Lapis Resap Pengikat (prime Coat)

Luas = Lebar pondasi atas x Panjang Jalan

= 15,2 x 3132,58

= 47615,216 m²

3. Lapis Pondasi Atas

Gambar 5.10. Sket lapis pondasi atas

L = 25,02

7,152,15

= 3,863 m²

V = 3,863 x (p. Jalan – p. Jembatan Total)

= 3,863 x (3132,58 m – 200 m)

= 11328,556 m³

4. Lapis Pondasi Bawah

Gambar 5.11. Sket lapis pondasi bawah

L = 27,02

24,167,15

= 4,312 m²

V = 4,312 x (p. Jalan – p. Jembatan total)

= 4,312 x (3132,58 m – 200 m)

= 12645,285 m³

0,27 m 15,7 m 0,27 m

0,27 m

0,25 m

0,25 m 15,2 m 0,25 m

Page 199: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

181

5.2.5. Penghitungan Volume Pekerjaan Pelengkap

1. Pekerjaan Median

Gambar 5.12 Sket median

a. Timbunan pada madian

Luas = p x l

= 0,7 x 0,25

= 0,175 m2

Volume = 0,175 x (P. Jalan – P. Jembatan total)

= 0,175 x ( 3132,58 – 200 )

= 513,202 m3

b. Pekerjaan Kerb

Panjang setiap kerb = 0,5 m

Panjang total = P. Jalan – P. Jembatan x 2

= 3132,58 – 200 x 2

= 5865,16 m

2. Pekerjaan Pengecatan Marka Jalan

Ukuran marka

Gambar 5.13 Sket marka jalan putus - putus

0,10m 0,10m

2 m 3 m 2 m

0,15m 0,7m 0,15m

1m

0,25m

Page 200: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

182

a. Marka ditengah (putus - putus)

Jumlah = P. Jalan x 2

5

=3132,58 x 2

5

= 1253,032 buah

Luas = 1253,032 x (0,1x 2) x 2

= 501,213 m²

b. Marka tepi (menerus)

Luas = (P. Jalan x lebar marka) x 4

= (3132,58 x 0,1) x 4

= 1253,032 m2

c. Luas total marka jalan

Luas = 501,213 + 1253,032

= 1754,245 m²

3. Rambu Jalan

Rambu kelas Jalan 2 buah , rambu batas kecepatan 2 buah , rambu melewati

Jembatan 6 buah, rambu memasuki tikungan 8 buah , rambu dilarang menyiap

6 buah.

Jadi total rambu yang dugunakan adalah = 24 rambu jalan

4. Patok Jalan

Digunakan 31 buah patok setiap 100 m.

Digunakan 4 buah patok kilometer.

Digunakan 40 patok pengaman di kiri dan kanan daerah bahu jalan curam dan

di daerah tikungan

Page 201: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

183

5.3 Analisa Perhitungan Waktu Pelaksanaan Proyek

5.3.1. Pekerjaan Umum

1. Pekerjaan pengukuran diperkirakan dikerjakan selama 3 minggu.

2. Pekerjaan mobilisasi dan demobilisasi diperkirakan dikerjakan selama

3 minggu.

3. Pembuatan papan nama proyek diperkirakan selama 1 minggu.

4. Pembuatan Direksi Keet diperkirakan selama 1 minggu.

5. Pekerjaan administrasi dan dokumentasi dilakukan selama proyek berjalan.

5.3.2. Pekerjaan Tanah

1. Pekerjaan pembersihan semak dan pengupasan tanah :

Luas Lahan = 58651,6 m²

Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas kerja tenaga kerja

diperkirakan 900 m²

Kemampuan pekerjaan per minggu = 900 m² x 6 hari = 5400 m²

Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan pembersihan semak dan pengupasan

tanah = minggu861,105400

58651,6 11 minggu

2. Pekerjaan persiapan badan jalan :

Luas Lahan = 50673,099 m2

Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas kerja Vibratory Roller

adalah 249 m²/jam x 7 jam =1743 m2

Kemampuan pekerjaan per minggu = 1.743 m2

x 6 hari = 10458 m2

Misal digunakan 2 Vibratory Roller maka waktu yang dibutuhkan untuk

pekerjaan pembersihan :

minggu423,2104582

50673,0993 minggu

3. Pekerjaan galian tanah :

Volume galian = 72356,62 m3

Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas kerja Excavator adalah

18,68 m³/jam x 7 jam = 130,76 m3

Kemampuan pekerjaan per minggu = 130,76 m3

x 6 hari = 784,56 m3

Page 202: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

184

Misal digunakan 20 buah Excavator maka waktu yang dibutuhkan untuk

pekerjaan galian :

= 56,78420

72356,624,611 minggu ≈ 5 minggu

4. Pekerjaan timbunan tanah setempat :

Volume timbunan = 25253,055 m3

Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas kerja Whell Loader

diperkirakan = 56,03 m³/jam x 7 jam = 392,21 m3

Kemampuan pekerjaan per minggu = 392,21 m3

x 6 hari = 2.353,26 m3

Misal digunakan 2 buah Whell Loader maka waktu yang dibutuhkan untuk

pekerjaan timbunan :

= 26,23532

25253,0555,366 minggu ≈ 6 minggu

5.3.3. Pekerjaan Drainase

1. Pekerjaan galian saluran drainase :

Volume galian saluran = 5865,16 m3

Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas kerja Excavator adalah

18,68 m³/jam x 7 jam = 130,76 m3

Kemampuan pekerjaan per minggu = 130,76 m3

x 6 hari = 784,56 m3

Misal digunakan 2 buah Excavator maka waktu yang dibutuhkan untuk

pekerjaan galian :

= 56,7842

16,58653,738 minggu ≈ 4 minggu

2. Pekerjaan pasangan batu dengan mortar :

Volume pasangan batu = 2580,67 m3

Kemampuan pekerjaan per hari diperkirakan 150 m3

Kemampuan pekerjaan per minggu = 150 x 6 = 900 m3

Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan pasangan batu :

= 900

2580,67 2,87 minggu ≈ 3 minggu

Page 203: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

185

3. Pekerjaan plesteran :

Volume plesteren = 2052,81 m2

Kemampuan pekerjaan per hari diperkirakan 150 m2

Kemampuan pekerjaan per minggu = 150 x 6 = 900 m2

Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan plesteran :

= 900

2052,81 2,2809 minggu ≈ 3 minggu

4. Pekerjaan siaran :

Volume siaran = 11730,32 m2

Kemampuan pekerjaan per hari diperkirakan 150 m2

Kemampuan pekerjaan per minggu = 150 x 6 = 900 m2

Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan siaran :

= 900

11730,32 12,967 minggu ≈ 13 minggu

5.3.4. Pekerjaan Dinding Penahan

1. Pekerjaan Galian Pondasi

Volume galian pondasi = 901,005 m³

Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kualitas kerja Excavator adalah

18,68m³/jam x 7 jam = 130,76 m3

Kemampuan pekerjaan per minggu = 130,76 m3

x 6 hari = 784,56 m3

Misal digunakan 2 buah Excavator maka waktu yang dibutuhkan untuk

pekerjaan galian :

= 56,7842

901,0050,574 minggu ≈ 1 minggu

2. Pekerjaan Pasangan Batu pada Dinding Penahan

Volume pasangan batu = 2858,931 m³

Kemampuan pekerjaan per hari diperkirakan 150 m2

Kemampuan pekerjaan per minggu = 150 x 6 = 900 m2

Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan pasangan batu:

= 900

2858,9313,177 minggu ≈ 4 minggu

Page 204: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

186

3. Pekerjaan Plesteran

Luas plesteran= 1055,261 m2

Kemampuan pekerjaan per hari diperkirakan 150 m2

Kemampuan pekerjaan per minggu = 150 x 6 = 900 m2

Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan pasangan batu:

= 900

1055,2611,173 minggu ≈ 2 minggu

4. Pekerjaan Siaran

Luas siaran= 2665,276 m2

Kemampuan pekerjaan per hari diperkirakan 150 m2

Kemampuan pekerjaan per minggu = 150 x 6 = 900 m2

Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan pasangan batu:

= 900

2665,2762,961 minggu ≈ 3 minggu

5.3.5. Pekerjaan Perkerasan

1. Pekerjaan LPB (Lapis Pondasi Bawah) :

Volume = 12645,285 m³

Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas kerja Vibro roller

diperkirakan = 21 m³ x 7 jam = 147 m3

Kemampuan pekerjaan per minggu = 147 m3 x 6 hari = 882 m

3

Misal digunakan 2 buah Vibro roller maka waktu yang dibutuhkan untuk

Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan LPB :

= 7,169 8822

12645,285

x 8 minggu

2. Pekerjaan LPA (Lapis Pondasi Atas) :

Volume = 11328,556 m3

Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas kerja Whell Loader

diperkirakan = 16,01 m³ x 7 jam = 112,07 m3

Kemampuan pekerjaan per minggu = 112,07 m3

x 6 hari = 672,42 m3

Misal digunakan 2 buah Whell Loader maka waktu yang dibutuhkan untuk

Page 205: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

187

Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan LPA :

= 424,842,6722

11328,556

x

9 minggu

3. Pekerjaan Prime Coat :

Luas volume perkerjaan untuk Prime Coat adalah 47615,216 m2

Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas kerja Asphalt Sprayer

diperkirakan 2324 /m2

Kemampuan pekerjaan per minggu = 2324 x 6 = 13944 /m2

Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan prime coat :

= 415,313944

47615,2164 minggu

4. Pekerjaan LASTON :

Volume = 4730,196 m3

Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas kerja Asphalt Finisher

diperkirakan 14,43 x 7 jam = 101,01 m3

Kemampuan pekerjaan per minggu = 101,01 x 6 = 606,06 m3

Maka waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan LASTON =

805,706,606

4730,1968 minggu

5.3.6. Pekerjaan Pelengkap

1. Pekerjaan pasangan kerb dengan mortar :

Panjang total median = 5865,16 m

Kemampuan pekerjaan per hari diperkirakan dapat memasang 250 m

Kemampuan pekerjaan per minggu = 250 x 6 = 1500 buah

Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan pasangan kerb :

= 1500

5865,16 3,910 minggu ≈ 4 minggu

2. Pekerjaan timbunan kerb dengan tanah setempat :

Volume timbunan kerb = 513,202 m3

Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas kerja Stamper diperkirakan

= 6,7 m³/jam x 7 jam = 46,9 m3

Page 206: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

188

Kemampuan pekerjaan per minggu = 46,9 m3

x 6 hari = 281,4 m3

Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan timbunan :

= 4,281

513,2021,824 minggu ≈ 2 minggu

3. Pekerjaan marka jalan :

Luas = 1754.245 m2

Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas tenaga kerja diperkirakan

93,33 m2

Kemampuan pekerjaan per minggu = 93,33 x 6 = 559,98 m2

Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan marka :

= 133,398,559

1754,245 4 minggu

4. Pekerjaan rambu jalan diperkirakan selama 1 minggu.

5. Pembuatan patok kilometer diperkirakan selama 1 minggu.

6. Pembuatan patok pengaman diperkirakan selama 1 minggu.

Page 207: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

189

5.4. Analisa Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan

Perhitungan harga satuan pekerjaan dihitung dengan cara mengalikan volume

dengan upah atau harga tenaga /material dan peralatan,kemudian dijumlah

dikalikan 10 % (Overhead dan Profit).Hasil dari jumlah biaya ditambah dengan

hasil Overhead dan Profit dinamakan Harga Satuan Pekerjaan.

Contoh perhitungan pekerjaan penyiapan badan jalan:

Diketahui :

a. Tenaga

1. Pekerja (jam) ; Volume 0,0161 ; Upah Rp 5.500,00

Biaya = Volume x Upah

= 0,0161 x 5.500,00

= 88,55

2. Mandor (jam) ; Volume 0,004 ; Upah Rp 9.000,00

Biaya = Volume x Upah

= 0,004 x 9.000,00

= 36,00

Total biaya tenaga = 88,55 + 30 = 118,55

b. Peralatan

1. Motor Grader (jam) ; Volume 0,0025 ; Harga Rp 220.000,00

Biaya = Volume x Upah

= 0,0025 x 220.000,00

= 550,00

2. Vibro Roller (jam) ; Volume 0,004 ; Harga Rp 170.000,00

Biaya = Volume x Upah

= 0,004 x 170.000,00

= 680,00

3. Water Tanker (jam) ; Volume 0,0105 ; Harga Rp 108.000,00

Biaya = Volume x Upah

= 0,0105 x 108.000,00

= 1.134,00

Page 208: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

190

4. Alat Bantu (Ls) ; Volume 1 ; Harga Rp 7.500,00

Biaya = Volume x Upah

= 1 x 7.500,00

= 7.500,00

Total biaya peralatan = 9.864,00 (C)

Total biaya tenaga dan peralatan = 9.988,55 (D)

Overhead dan Profit 10 % x (D) = 998,86 (E)

Harga Satuan Pekerjaan (D + E) = 10.987,41

Untuk hasil penghitungan selanjutnya dapat dilihat di Lampiran.

5.5. Analisa Perhitungan Bobot Pekerjaan

Perhitungan bobot pekerjaan dihitung dengan membandingkan harga tiap

pekerjaan dengan jumlah harga pekerjaan (dalam persen).

Bobot = %100pekerjaan hargaJumlah

pekerjaan tiaparga

h

Contoh perhitungan :

Bobot pekerjaan pengukuran = %100pekerjaan hargaJumlah

pekerjaan tiaparga

h

= %100342.080,00Rp.14.052.

00,00Rp.5.000.0

= 0,036 %

Tabel 5.5. Rekapitulasi Perkiraan Waktu Pekerjaan

No. Uraian Pekerjaan Volume

Pekerjaan

Kemampuan

Kerja

per hari

Kemampuan

Kerja

per minggu

Waktu

Pekerjaan

(minggu)

1 Umum :

a). Pengukuran Ls - - 3

b). Mobilisasi dan Demobilisasi Ls - - 3

c). Pembuatan papan nama proyek Ls - - 1

d). Pekerjaan Direksi Keet Ls - - 2

e). Administrasi dan Dokumentasi Ls - - selama waktu

proyek

Page 209: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

191

2 Pekerjaan Tanah :

a). Pembersihan semak dan

pengupasan tanah 58.651,60 m² 900 m2 5400 m

2 11

b). Persiapan badan jalan 50.673,10 m2 1.743 m

2 10.458 m

2 3

c). Galian tanah (biasa) 72.356,62 m3 130,76 m

3 784,56 m

3 5

d). Timbunan tanah (biasa) 25.253,06 m3 392,21 m

3 2.353,26 m

3 6

3 Drainase :

a). Galian saluran 5.865,16 m3 130,76 m

3 784,56 m

3 4

b). Pasangan batu dengan mortar 2.580,67 m3 150 m

3 900 m

3 3

c). Plesteran 2.052,81 m2 150 m

2 900 m

2 3

d). Siaran 11.730,32 m2 150 m

2 900 m

2 13

5. Dinding penahan

a). Galian pondasi 901,01 m3 130,76 m

3 784,56 m

3 1

b). Pasangan batu dinding penahan 2.858,93 m3 150 m

3 900 m

3 4

c). Plesteran 1.055,26 m2 150 m

2 900 m

2 2

c). Siaran 2.665,28 m2 150 m

2 900 m

2 3

4. Perkerasan :

a). Lapis Pondasi Bawah (LPB) 12.645,29 m3 147 m

3 882 m

3 7

b). Lapis Pondasi Atas (LPA) 11.328,56 m3 112,07 m

3 672,42 m

3 9

c). Prime Coat 47.615,22 m2 2.324 m

2 13.944 m

2 4

d). Lapis Laston 4.730,20 m3 101,01 m

3 606,06 m

3 8

6. Pelengkap

a). Median jalan 5.865,16 m 250 m 1500 m 4

b). Marka jalan 1.754,25 m2 93,33 m

2 559,98 m

2 4

b). Rambu jalan Ls - - 1

c). Patok kilometer Ls - - 1

d). Patok Pengaman Ls - - 1

Dari hasil analisis perhitungan waktu pelaksanaan, analisis harga satuan pekerjaan

dan perhitungan bobot pekerjaan, maka dapat dibuat Rencana Anggaran Biaya

(RAB) dan Time Schedule pelaksanaan proyek dalam bentuk Kurva S. ( Lampiran

L )

Page 210: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

192

5.6. REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA

PROYEK : PEMBANGUNAN JALAN RAYA KENTENG - JAGALAN

PROPINSI : JAWA TENGAH

TAHUN ANGGARAN : 2011

PANJANG PROYEK : 3.132,58 m

Tabel 5.6. Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya

NO. URAIAN PEKERJAAN KODE

ANALISA VOLUME SATUAN

HARGA

SATUAN

(Rp.)

JUMLAH

HARGA (Rp.) BOBOT

( % )

1 2 3 4 5 6 7 = 4 x 6

BAB I : UMUM

1 Pengukuran - 1 Ls 5.000.000,00 5,000,000.00 0.035

2 Mobilisasi dan demobilisasi - 1 Ls 20.000.000,00 20,000,000.00 0.141

3 Papan nama proyek - 1 Ls 500.000,00 500,000.00 0.004

4 Direksi Keet - 1 Ls 1.000.000,00 1,000,000.00 0.007

5 Administrasi dan dokumentasi - 1 Ls 1.000.000,00 1,000,000.00 0.007

JUMLAH BAB 1 : UMUM 27,500,000.00 0.19

BAB II : PEKERJAAN TANAH

1

Pembersihan semak & pengupasan

tanah K-210 58,651.60 M2 1,877.26 110,104,302.62 0.776

2 Persiapan badan jalan EI-33 50,673.10 M2 1,498.22 75,919,450.38 0.535

3 Galian tanah EI-331 72,356.62 M3 3,935.03 284,725,470.40 2.008

4 Timbunan tanah EI-321 25,253.06 M3 13,460.78 339,925,817.68 2.397

JUMLAH BAB 2 : PEKERJAAN TANAH 810,675,041.08 5.72

BAB III : PEKERJAAN DRAINASE

1 Galian saluran EI-21 5,865.16 M3 3,326.84 19,512,448.89 0.138

2 Pasangan batu dengan mortar EI-22 2,580.67 M3 225,701.56 582,461,244.85 4.108

3 Plesteran G-501 2,058.81 M2 13,507.65 27,809,684.90 0.196

4 Siaran EI-23 11,730.32 M2 6,343.93 74,416,328.96 0.525

JUMLAH BAB 3 : PEKERJAAN DRAINASE 704,199,707.59 4.97

BAB IV : PEKERJAAN DINDING PENAHAN

1 Galian pondasi pada dinding penahan EI-21 901.01 M3 3,326.84 2,997,499.47 0.021

2 Pasangan batu dengan mortar EI-22 2,858.93 M3 225,701.56 645,265,186.63 4.550

3 Plesteran G-501 1,055.26 M2 13,507.65 14,254,096.25 0.101

4 Siaran EI-23 2,665.28 M2 6,343.93 16,908,324.37 0.119

JUMLAH BAB 4 : PEKERJAAN DINDING PENAHAN 679,425,106.73 4.79

BAB V : PEKERJAAN PERKERASAN

1 Konstruksi LPB EI-521 12,645.29 M3 110,998.60 1,403,608,931.60 9.898

2 Konstruksi LPA EI-512 11,328.56 M3 251,253.43 2,846,338,551.95 20.073

3 Pekerjaan Prime Coat EI-611 47,615.22 M2 8,745.83 416,434,584.55 2.937

4 Pekerjaan LASTON EI-815 4,730.20 M3 1,208,693.32 5,717,356,307.49 40.319

JUMLAH BAB 5 : PEKERJAAN PERKERASAN 10,383,738,375.59 73.23

Page 211: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

193

BAB VI : PEKERJAAN PELENGKAPAN

1 Median jalan LI-843 5865.16 M 92,664.23 543,490,535.23 9.831

2 Marka jalan LI-841 1754.245 M2 92,664.23 162,555,762.16 1.139

3 Pekerjaan rambu jalan LI-842 24 Buah 302,327.74 7,255,865.76 0.062

4 Patok kilometer LI-844 4 Buah 352,131.23 1,408,524.92 0.007

5 Patok pengaman LI-844 40 Buah 352,131.23 14,085,249.20 0.066

JUMLAH BAB 6 : PEKERJAAN PELENGKAP 728,795,937.26 11.10

REKAPITULASI

BAB I : UMUM 27,500,000.00

BAB II : PEKERJAAN TANAH

810,675,041.08

BAB III : PEKERJAAN DRAINASE

704,199,707.59

BAB IV : PEKERJAAN DINDING PENAHAN

679,425,106.73

BAB V : PEKERJAAN PERKERASAN

10,383,738,375.59

BAB VI : PEKERJAAN PELENGKAP 1,574,655,800.88

JUMLAH 14,180,194,031.87 100.000

PPn 10%

1,418,019,403.19

JUMLAH TOTAL

15,598,213,435.05

Dibulatkan = (Rp.) 15,598,213,500.00

LIMA BELAS MILYAR LIMA RATUS SEMBILAN PULUH DELAPAN JUTA DUA RATUS TIGA BELAS RIBU LIMA RATUS

RUPIAH

Page 212: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

194

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Jenis jalan dari Kenteng – Jagalan merupakan jalan arteri dengan spesifikasi

jalan kelas I, lebar perkerasan m72 , dengan kecepatan rencana

JamKm80 , direncanakan 4 tikungan (1 tikungan Full-Circle dan 3

tikungan Spiral-Circle-Spiral) .

a. Pada 1PI dengan jari-jari lengkung rencana 220 m, sudut 1PI sebesar

"'0 41,213545

b. Pada 2PI dengan jari-jari lengkung rencana 450 m, sudut 2PI sebesar

"'0 34,423316 .

c. Pada 3PI dengan jari-jari lengkung rencana 1300 m, sudut 3PI

sebesar "'0 69,19268 .

d. Pada 4PI dengan jari-jari lengkung rencana 450 m, sudut 4PI sebesar

"'0 38,0117 .

2. Pada alinemen vertical jalan Kenteng – Jagalan terdapat 12 PVI .

3. Perkerasan jalan Kenteng – Jagalan menggunakan jenis perkerasan lentur

berdasarkan volume LHR yang ada dengan :

a. Jenis bahan yag dipakai adalah :

1) Surface Course : LASTON ( MS 744 )

2) Base Course : Batu Pecah Kelas A ( CBR 100% )

3) Sub Base Course : Sirtu / Pitrun Kelas A ( CBR 70% )

b. Dengan perhitungan didapatkan dimensi dengan tebal dari masing-

masing lapisan :

1) Surface Course : 10 cm

2) Base Course : 25 cm

3) Sub Base Course : 27 cm

Page 213: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

195

4 Perencanaan jalan Kenteng – Jagalan dengan panjang 3132,58 m

memerlukan biaya untuk pembangunan sebesar Rp. 15.598.213.500,00 dan

dikerjakan selama 7 bulan.

6.2 Saran

1. Perencanaan jalan diharapkan mampu memacu pertumbuhan perekonomian

di wilayah tersebut, sehingga kedepannya kesejahteraan masyarakat dapat

terangkat.

2. Bagi tenaga kerja (baik tenaga ahli maupun kasar) agar memperhatikan

keselamatan kerja dengan mengutamakan keselamatan jiwa mengingat

medan yang begitu rumit, misal untuk pekerjaan lapangan galian dalam

penggunaan alat-alat berat harus ekstra hati-hati.

3. Bagi tenaga kerja mendapat asuransi kecelakaan diri dan jaminan

keselamatan dan kesehatan kerja mengingat pelaksanaan proyek adalah

pekerjaan dengan resiko kecelakaan tinggi.

4. Koordinasi antar unsur-unsur proyek sebaiknya ditingkatkan agar mutu

pekerjaan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.

5. Pelaksanaan lapngan harus sesuai dengan spesifikasi teknik, gambar rencana

maupun dokumen kontrak.

6. Dalam perencanaan ini masih terdapat Lengkung Vertikal Cembung dan

Lengkung Horisontal yang belum terkoordinasi. Hal ini tidak disarankan

dalam perencanaan jalan yang aman dan nyaman.

Page 214: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

PENUTUP

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat, hidayah

serta inayah-Nya Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik dan lancar.

Tugas Akhir ini merupakan syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar

Ahli Madya di Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Akhir kata diucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

dalam terselesaikannya tugas akhir ini baik secara moril maupun spiritual.

Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan

bagi rekan-rekan mahasiswa Fakultas Teknik pada khususnya.

Surakarta, Juli 2011

Penyusun

EKO PUTRO PRATOMO

Page 215: PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN … · 3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ..... 50 3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal ... 5.1. Typical Potongan Melintang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xx

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Bina Marga, 1987, Petunjuk

Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode

Analisa Komponen SKBI 2.3.26.1987. Departemen Pekerjaan

Umum, Jakarta

Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Bina Marga, 1997, Tata Cara

Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota, Departemen Pekerjaan

Umum, Jakarta

Shirley L. Hendarsin, 2000, Perencanaan Teknik Jalan Raya, Politeknik Negeri

Bandung, Bandung

Fauzi Ariyan Putro W, 2010. Laporan Tugas Akhir Perencanaan Jalan Raya

Pondok Wetan – Brubuh Kec Ngadirojo Kab Wonogiri dan Rencana

Anggaran Biaya. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas

Sebelas Maret, Surakarta