PERENCANAAN DAN · PDF filekonsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan...

12
PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN 1. Pendahuluan - Pengantar - Tujuan - Definisi 3. Pendekatan Prestasi Kerja (Anggaran Kinerja) 2. Perencanaan dan Penganggaran 1. Pendahuluan 1.1 Pengantar Keberhasilan dalam perencanaan dan pengendalian sebagai fungsi elementer manajemen keuangan publik. Dalam penyusunan anggaran program-program diterjemahkan sesuai dengan tanggung jawab dari tiap kepala satuan kerja, pertanggung jawaban sebagai pelaksana program atau bagian dari program. Penyusunan anggaran adalah proses penentuan peran setiap kepala satuan kerja dalam pelaksanaan program atau bagian program. Disisi lain, penganggaran diartikan sebagai bagian dari proses manajemen strategis, dengan demikian penentuan program dan aktivitas tidak berdiri sendiri. Anggaran kinerja adalah sistem anggaran yang lebih menekankan pada pendayagunaan dana yang tersedia untuk mencapai hasil yang optimal. Penganggaran kinerja mencoba mengaitkan anggaran dengan kinerja dari setiap suatu anggaran yang dikeluarkan. 1.2 Tujuan Penguasaan materi dalam modul ini, yang dirancang sebagai landasan dasar anggaran, akan dapat : menjelaskan pengertian dan konsep tentang perencanaan, penganggaran dan pendekatan prestasi kerja (anggaran kinerja) serta prinsip- prinsip anggaran berbasis kinerja. 1.3 Definisi Anggaran merupakan titik fokus dari persekutuan antara proses perencanaan dan pengendalian. Penganggaran adalah proses penerjemahan rencana aktivitas kedalam rencana keuangan (budget). Dalam makna PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN DR. TJAHJANULIN DOMAI, MS Lab. Politik dan Tata Pemerintahan, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya MODUL UBDistanceLearning

Transcript of PERENCANAAN DAN · PDF filekonsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan...

Page 1: PERENCANAAN DAN · PDF filekonsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan (Pasal 153) Tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan

PE

RE

NC

AN

AA

N D

AN

PE

NG

AN

GG

AR

AN

1. Pendahuluan

- Pengantar

- Tujuan

- Definisi

3. Pendekatan Prestasi Kerja

(Anggaran Kinerja)

2. Perencanaan dan Penganggaran

1. Pendahuluan

1.1 Pengantar

Keberhasilan dalam perencanaan dan pengendalian

sebagai fungsi elementer manajemen keuangan publik. Dalam

penyusunan anggaran program-program diterjemahkan sesuai

dengan tanggung jawab dari tiap kepala satuan kerja,

pertanggung jawaban sebagai pelaksana program atau bagian

dari program. Penyusunan anggaran adalah proses penentuan

peran setiap kepala satuan kerja dalam pelaksanaan program

atau bagian program. Disisi lain, penganggaran diartikan

sebagai bagian dari proses manajemen strategis, dengan

demikian penentuan program dan aktivitas tidak berdiri sendiri.

Anggaran kinerja adalah sistem anggaran yang lebih

menekankan pada pendayagunaan dana yang tersedia untuk

mencapai hasil yang optimal. Penganggaran kinerja mencoba

mengaitkan anggaran dengan kinerja dari setiap suatu anggaran

yang dikeluarkan.

1.2 Tujuan

Penguasaan materi dalam modul ini, yang dirancang

sebagai landasan dasar anggaran, akan dapat : menjelaskan

pengertian dan konsep tentang perencanaan, penganggaran

dan pendekatan prestasi kerja (anggaran kinerja) serta prinsip-

prinsip anggaran berbasis kinerja.

1.3 Definisi

• Anggaran merupakan titik fokus dari persekutuan antara

proses perencanaan dan pengendalian.

• Penganggaran adalah proses penerjemahan rencana

aktivitas kedalam rencana keuangan (budget). Dalam makna

PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN

DR. TJAHJANULIN DOMAI, MS

Lab. Politik dan Tata Pemerintahan, Fakultas Ilmu Administrasi,

Universitas Brawijaya

MODUL

UBDistanceLearning ���� ����

Page 2: PERENCANAAN DAN · PDF filekonsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan (Pasal 153) Tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan

[88]

Mata Kuliah/Materi Kuliah Brawijaya University 2012

yang lebih luas, penganggaran meliputi penyiapan, pelaksanaan, pengendalian,

dan pertanggung jawaban anggaran yang biasa dikenal dengan siklus

anggaran.

• Dengan demikian, penganggaran perlu adanya standarisasi dalam berbagai

formulir, dokumen, instruksi, dan prosedur karena menyangkut dan terkait

dengan operasional satuan kerja pemerintah.

• Dalam satuan kerja pemerintah, penganggaran boleh jadi merupakan proses

yang terus menerus. Hal tersebut terjadi karena ketika beberapa bulan

anggaran tahun berjalan mulai diimplementasikan, tim anggaran telah bekerja

kembali untuk Menyiapkan anggaran tahun berikutnya.

• Anggaran merupakan dokumen formal dan sangat terinci, untuk itu, perlu waktu

yang lama dalam Menyiapkan suatu anggaran agar tersedia tepat di awal tahun

berikutnya dan disetujui semua pihak.

• Ketaatan terhadap alokasi anggaran menjadi perhatian utama. Begitu pula

dengan pelaporan dan pertanggung jawaban.

2. Anggaran

Gambar Landasan Pemikiran

Esensi dari landasan pemikiran pemerintah daerah yaitu :

Bagaimana wewenang hak dan kewajiban daerah ditopang oleh manajemen

keuangan “modern”.

Perlu PP tentang Penyusunan, Pelaksanaan, Penatausahaan, Pelaporan,

Pertanggungjawaban, dan Pengawasan Keuangan daerah.

Page 3: PERENCANAAN DAN · PDF filekonsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan (Pasal 153) Tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan

[89]

Mata Kuliah/Materi Kuliah Brawijaya University 2012

Gambar Desain Pengelolaan Keuangan Daerah

Gambar Hirarki Perencanaan

Pasal 150 ayat (3)

Perencanaan Pembangunan Daerah disusun untuk menjamin keterkaitan dan

konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan

(Pasal 153)

Tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan

rencana pembangunan daerah diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah

(Pasal 154)

Gambar Produk Perencanaan

Page 4: PERENCANAAN DAN · PDF filekonsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan (Pasal 153) Tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan

[90]

Mata Kuliah/Materi Kuliah Brawijaya University 2012

Pendekatan Perencanaan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah yang

terdapat pada PP No. 21 Tahun 2004 dan PP No. 28 Tahun 2005 adalah:

a. Kerangka pengeluaran jangka menengah

b. Penganggaran terpadu

c. Penganggaran berbasis kinerja

Adapun tujuan dari kerangka pengeluaran jangka menengah (MTEF) yaitu:

(a) memelihara kelanjutan fiskal (fiscal sustainability) dan disiplin fiscal secara

berkelanjutan; (b) meningkatkan keterkaitan antara proses perencanaan dan

penganggaran; dan (c) menjadi dasar penyusunan anggaran tahun berikutnya.

Metode yang digunakan dalam kerangka pengeluaran jangka menengah yang

dilakukan oleh Pemerintah Daerah :

a. Estimasi pengeluaran di masa datang atas dasar pendekatan baseline, seperti

pengeluaran perawatan aset fisik yang telah selesai dibangun.

b. Estimasi pengeluaran akibat adanya penghematan (saving) dari program/

kegiatan yang tidak lagi dianggap prioritas, sehingga tersedia dana untuk

program/ kegiatan yang tinggi prioritasnya.

c. Estimasi pengeluaran untuk program/ kegiatan baru yang sudah mendapatkan

sumber pendanaan yang pasti seperti: dari pinjaman atau hibah.

d. Estimasi pengeluaran dengan memasukkan seluruh program/ kegiatan baru

yang belum mendapatkan kepastian pendanaan.

Penganggaran terpadu. Penyusunan rencana keuangan tahunan yang

dilakukan secara terintegrasi untuk seluruh jenis belanja guna melaksanakan

kegiatan pemerintahan yang didasarkan pada prinsip pencapaian efisiensi alokasi

dana. Tidak lagi mengenal anggaran belanja rutin dan pembangunan, belanja

aparatur dan belanja publik.

Penganggaran berbasis kinerja meliputi : Pendekatan dengan keluaran/ hasil

dari kegiatan yang akan atau telah dicapai sehubungan dengan penggunaan

anggaran dengan kuantitas dan kualitas yang terukur. Setiap alokasi dana yang

direncanakan harus terkait dengan tingkat pelayanan dan hasil yang dapat dicapai

Page 5: PERENCANAAN DAN · PDF filekonsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan (Pasal 153) Tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan

[91]

Mata Kuliah/Materi Kuliah Brawijaya University 2012

dan penyusunan anggaran didasarkan capaian kinerja, analisis standar belanja,

standar satuan harga, standar pelayanan minimal.

Tabel Dokumen Perencanaan Daerah Sesuai UU No. 17 Tahun 2003, UU No. 25

Tahun 2004 dan UU No. 32 Tahun 2004

UU No. 25 Tahun 2004 Jangka Waktu

Jangka

Panjang

(20 tahun)

• RPJP

(Nasional dan Daerah)

• 20 TAHUN

Ditetapkan 6 bulan setelah pelantikan

presiden. Daerah menyusun RPJP

nasional ditetapkan

Jangka

Menengah

(5 tahun)

• RPJM

• RENSTRA SKPD

• 5 TAHUN

RPJM ditetapkan 3 bulan setelah Kdh

terpilih dilantik dan dituangkan ke dalam

Perda sedangkan Renstra SKPD

ditetapkan dalam bentuk SK KDH.

Jangka

Pendek

(1 tahun)

• RKPD

• RENJA SKPD

• APBD

• DPA

• 1 TAHUN

Peraturan Kepala Daerah

Tabel Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Daerah

SELAMA INI PERIODE

(Tahun) KEDEPAN

Poldas

Propeda / Renstra

Renstra Dinas / UK

-

AKU-SP / Repetada

RASK

RAPBD / APBD

DASK

20

5

5

1

1

1

1

1

RPJP Daerah

RPJM Daerah

Renstra SKPD

Kebijakan Umum APBD RKPD

Renja SKPD

RKA SKPD

RAPBD / APBD

DPA-SKPD

Gambar Penyusunan Dan Penetapan Perda APBD

Page 6: PERENCANAAN DAN · PDF filekonsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan (Pasal 153) Tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan

[92]

Mata Kuliah/Materi Kuliah Brawijaya University 2012

3. Pendekatan Prestasi Kerja (Anggaran Kinerja)

Pendekatan prestasi kerja merupakan suatu sistem anggaran yang

mengutamakan upaya pencapaian hasil kerja (output) dari perencanaan alokasi

biaya (input) yang ditetapkan. Input (masukan) adalah besarnya sumber-sumber

seperti dana, sumber daya manusia, material, waktu dan teknologi yang digunakan

untuk melaksanakan program atau kegiatan sesuai dengan (input) yang digunakan.

Output (keluaran) menunjukkan produk (barang atau jasa) yang dihasilkan dari

program atau kegiatan sesuai dengan (input) yang digunakan. Kinerja tersebut

ditunjukkan oleh adanya hubungan antara input (masukan dengan output

(keluaran). Indikator kinerja meliputi masukan (input) keluaran (output) dan hasil

(income).

Tolok ukur kinerja merupakan ukuran prestasi kerja yang akan dicapai dari

keadaan semula dengan mempertimbangkan faktor kualitas, kuantitas, efisiensi dan

efektivitas pelaksanaan dari setiap program dan kegiatan. Target kinerja adalah

hasil yang diharapkan dari suatu program atau keluaran yang diharapkan dari suatu

kegiatan.

Ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk menilai hasil yang diharapkan

dari suatu kegiatan dengan menetapkan tolak ukur kinerja berupa indikator sebagai

berikut :

• Masukan (input) adalah tolak ukur kinerja berdasarkan tingkatan atau besaran

sumber dana, SDM, material, waktu, teknologi dan sebagainya yang digunakan

untuk melaksanakan program dan kegiatan.

• Keluaran (output) adalah tolak ukur kinerja berdasarkan produk yang dihasilkan

dari program dan kegiatan sesuai dengan masukan yang digunakan.

Page 7: PERENCANAAN DAN · PDF filekonsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan (Pasal 153) Tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan

[93]

Mata Kuliah/Materi Kuliah Brawijaya University 2012

• Hasil (outcome) adalah tolok ukur kinerja berdasarkan tingkat keberhasilan

yang dapat dicapai berdasarkan keluaran program atau kegiatan yang sudah

dilaksanakan.

• Manfaat (benefit) adalah tolok ukur kinerja berdasarkan tingkat kemanfaatan

yang dapat dirasakan sebagai nilai tambah bagi masyarakat dan pemerintah

daerah dari hasil.

• Dampak (impact) adalah tolok ukur kinerja berdasarkan dampaknya terhadap

kondisi makro yang ingin dicapai dari manfaat.

Gambar Contoh Kegiatan

Standar analisis belanja pemerintah daerah terdiri dari a) Dalam sistem

anggaran kinerja setiap usulan program, kegiatan dan anggaran dinilai

kewajarannya; b) Standar analisa belanja adalah standar atau pedoman yang

digunakan untuk menganalisis kewajaran beban kerja atau biaya setiap program

atau kegiatan yang dilaksanakan dalam satu tahun anggaran; c) Penilaian

kewajiban dalam standar analisis belanja; dan d) mencakup dua hal yaitu

kewajaran beban kerja dan kewajaran biaya.

Penilaian kewajaran beban kerja :

• Kaitan logis antara program/kegiatan yang diusulkan dengan strategi dan

prioritas APBD

• Kesesuaian antara program/ kegiatan yang diusulkan dengan tugas pokok dan

fungsi satuan kerja yang bersangkutan

• Kapasitas satuan kerja untuk melaksanakan program/ kegiatan pada tingkat

pencapaian yang diinginkan dan dalam jangka waktu satu tahun anggaran

Page 8: PERENCANAAN DAN · PDF filekonsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan (Pasal 153) Tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan

[94]

Mata Kuliah/Materi Kuliah Brawijaya University 2012

Sedangkan dalam penilaian kewajaran biaya :

• Kaitan antara biaya yang dianggarkan dengan target pencapaian kinerja

(standar biaya)

• Kaitan antara standar biaya dengan harga yang berlaku

• Kaitan antara biaya yang dianggarkan, target pencapaian kinerja dengan sumber

dana

Gambar Penilaian Kewajaran Biaya

Contoh dari penilaian kewajaran biaya :

KEGIATAN KINERJA TARGET

Diklat Anggaran Kinerja 100 Peserta Terlatih

ANGGARAN BELANJA BIAYA

Belanja Pegawai/ Personalia

Belanja Barang/ Jasa

Belanja Perjalanan Dinas

STANDAR

Belanja Rata-Rata Per

Peserta

HARGA SATUAN

Honor Fasilitator

Biaya Makan & Minum

Biaya Penggandaan

Biaya Transport

3.1 Prinsip-Prinsip Anggaran Berbasis Kinerja

a. Transparansi

Transparansi adalah keterbukaan dalam proses perencanaan, penyusunan

pelaksanaan dan pelaporan evaluasi anggaran. Dengan demikian setiap

Page 9: PERENCANAAN DAN · PDF filekonsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan (Pasal 153) Tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan

[95]

Mata Kuliah/Materi Kuliah Brawijaya University 2012

anggota masyarakat mempunyai hak dan akses yang sama untuk

mengetahui proses anggaran karena menyangkut aspirasi dan

kepentingan masyarakat, terutama dalam hal jaminan terpenuhinya

kebutuhan-kebutuhan hidup masyarakat.

b. Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah prinsip pertanggungjawaban publik yang mengandung

arti bahwa proses penganggaran benar-benar dapat dipertanggung-

jawabkan kepada masyarakat dan lembaga perwakilannya. Masyarakat

mempunyai hak untuk menuntut pertanggungjawaban atas rencana dan

implementasi anggaran. tersebut. Akuntabilitas berlandaskan asas

efisiensi, tepat guna, tepat waktu dan dapat dipertanggungjawabkan.

c. Value for Money

Proses penganggaran menerapkan prinsip ekonomis, efisien dan efektif.

Ekonomi berkaitan dengan pemilihan dan penggunaan sumber daya dalam

jumlah dan kualitas tertentu dengan harga yang paling murah. Efisien

berarti bahwa penggunaan dana masyarakat (public money) dapat

menghasilkan output yang maksimal (berdaya guna). Sedangkan efektif

adalah penggunaan anggaran tersebut hares mencapai target/tujuan

pelayanan publik. Implementasi prinsip value for money memberikan

manfaat: pertama, efektifitas pelayanan publik dalam arti tepat sasaran;

kedua, meningkatkan mutu pelayanan publik; ketiga, penghematan biaya

pelayanan karena berkurangnya inefisiensi dan penghematan sumber

daya; keempat, alokasi pembiayaan berorientasi pada kepentingan publik;

dan kelima, meningkatkan kesadaran penghargaan terhadap publik (public

cost awareness) sebagai akar pelaksanaan pertanggungjawaban publik.

Prinsip-prinsip pokok di atas bersifat mendasar bagi penyusunan

anggaran. Berikut im prinsip-prinsip pokok yang sebaiknya digunakan dalam

penganggaran dan manajemen keuangan daerah (World Bank 1998 dalam

Mardiasmo, 2002) :

a. Komprehensif dan disiplin

Anggaran daerah merupakan salah satu instrumen yang menjamin

terciptanya disiplin pengambilan keputusan bagi pemerintah daerah. Oleh

karena itu anggaran daerah hares bersifat komprehensif, yaitu

menggunakan pendekatan yang holistik dalam mendiagnosa masalah

yang dihadapi, analisis antar masalah yang mungkin muncul, evaluasi

kapasitas kelembagaan yang dipunyai dan mencari cara-cara terbaik untuk

memecahkannya.

b. Fleksibilitas

Pemerintah pusat perlu memberikan ruang yang lebih memadai bagi

pemerintah daerah untuk menganalisa informasi, potensi sumber daya,

permasalahan dan rencana kegiatan/program yang akan disusun dalam

anggaran. “Intervensi” pemerintah pusat hanya bersifat masukan dan

Page 10: PERENCANAAN DAN · PDF filekonsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan (Pasal 153) Tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan

[96]

Mata Kuliah/Materi Kuliah Brawijaya University 2012

dilakukan dengan hati-hati tanpa mematikan prakarsa, inisiatif dan

kemampuan inovasi yang dimiliki oleh pemerintah daerah.

c. Terprediksi

Prinsip ini menekankan terpenuhinya semua informasi yang berkaitan

dalam pelaksanaan kegiatan/program yang didanai oleh anggaran daerah

agar dapat berjalan dengan efisien dan efektif. Dengan terpenuhinya

informasi, maka segala hal yang mungkin terjadi di masa yang akan

datang dapat diperkirakan dan dipersiapkan langkah-langkah

antisipasinya. Dengan demikian setiap penyusunan anggaran baru dapat

ditingkatkan kualitas implementasinya.

d. Kejujuran

Kejujuran dalam anggaran daerah tidak hanya menyangkut persoalan etika

atau moral pelaksana anggaran, namun juga berhubungan dengan

kemampuan dalam memproyeksikan penerimaan dan pengeluaran yang

mempunyai kemungkinan terjadinya bias. Sumber bias yang memunculkan

ketidakjujuran ini dapat berasal dari aspek teknis dan politis dalam

pelaksanaan anggaran nantinya. Proyeksi yang terlalu optimis akan

mengesampingkan kendala-kendala yang akan muncul, sehingga

kemungkinan implementasi anggaran yang tidak efisien dan efektif akan

terjadi.

e. Informasi

Informasi adalah basis kejujuran dan proses pengambilan keputusan yang

baik. Karenanya, pelaporan yang teratur dan validitasnya terpercaya

tentang input, output, outcome dan pelaporan benefit serta impact suatu

kebijakan (anggaran) adalah sangat penting artinya.

Gambar Value for Money

A. Manfaat:

1. Meningkatkan efektivitas pelayanan publik dalam arti pelayanan yang

diberikan tepat sasaran

2. Meningkatkan mutu pelayanan publik dan menurunkan biaya

pelayanan publik karena terjadinya penghematan dan berkurangnya

in-efisiensi

3. Alokasi belanja lebih berorientasi pada kepentingan publik

4. Meningkatkan kesadaran akan uang publik (public cost awareness)

Page 11: PERENCANAAN DAN · PDF filekonsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan (Pasal 153) Tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan

[97]

Mata Kuliah/Materi Kuliah Brawijaya University 2012

B. Ekonomis :

• Perbandingan input dengan input value yang dinyatakan dalam satuan

moneter atau

• Sejauhmana organisasi publik mampu meminimalisasi “Input

Resources” dengan menghindari pengeluaran yang boros dan tidak

Produktif

C. Efisiensi :

Pencapaian output maksimum dengan input tertentu atau dengan input

minimum untuk mencapai output tertentu

D. Efektivitas :

Tingkat pencapaian program dengan target yang ditetapkan atau

perbandingan outcome dengan output

E. Input

Resources yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan

F. Output :

Hasil yang dicapai suatu aktifitas

G. Outcome :

Dampak yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan

REFERENSI

Domai, Tjahjanulin. (2011). Bahan Ajar Kekuasaan Pemimpin Dalam Pengelolaan

Keuangan Publik. LPTP. FIA. UB.

Mardiasmo. (2002). Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah. Andi. Yogyakarta.

Yowono, S., Indra, T.A., Hariyadi. (2005). Penganggaran Sektor Publik. Bayu Media.

Malang.

PROPAGASI

A. Diskusi

1. Latihan penyusunan APBN dan APBD

2. Penyusunan anggaran berbasis kinerja

B. Pertanyaan

1. Apa yang dimaksudkan dengan anggaran

2. Apa yang dimaksudkan dengan anggaran berbasis kinerja

3. Gambarkan hirarki perencanaan!

4. Gambarkan produk perencanaan!

5. Gambarkan contoh kegiatan anggaran berbasis kinerja!

6. Jelaskan prinsip-prinsip anggaran berbasis kinerja!

7. Gambarkan model value for money!

C. Pertanyaan Multiple Choice

Page 12: PERENCANAAN DAN · PDF filekonsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan (Pasal 153) Tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan

[98]

Mata Kuliah/Materi Kuliah Brawijaya University 2012

1. Anggaran merupakan titik fokus dari persekutuan antara proses perencanaan

dan pengendalian.

a. Benar

b. Salah

c. Ragu-ragu

2. Penganggaran adalah proses penerjemahan rencana aktivitas kedalam rencana

keuangan

a. Salah

b. Benar

c. Ragu-ragu

3. Rencana pembangunan jangka panjang nasional lamanya

a. 20 tahun

b. 10 tahun

c. 5 tahun

4. Salah satu prinsip anggaran berbasis kinerja adalah

a. Akuntabilitas

b. Akunting

c. a dan b benar

5. Value for money terdiri dari

a. Ekonomis

b. Ekonomis, efektif

c. Ekonomis, efisiensi, efektivitas

6. Dokumen rencana terdiri dari

a. Dimensi waktu dan administratif

b. Dimensi 5 tahun

c. Dimensi 1 tahun

7. Akuntabilitas adalah prinsip pertanggung jawaban publik yang mengandung arti

bahwa proses penganggaran benar-benar dapat dipertanggung jawabkan

kepada

a. Negara

b. Pemerintah

c. Masyarakat dan DPR/ DPRD