PEREMPUAN DALAM TASAWUF

download PEREMPUAN DALAM TASAWUF

of 14

description

kholis

Transcript of PEREMPUAN DALAM TASAWUF

Kelompok 7

PEREMPUAN DALAM TASAWUFKelompok 7Personil:Erny Mawati(10670015)Vita Maizia(10670017)Liyah(10670029)Miftahul Rasyadi(116700Ahmad NurKholis Majid (11670043)Irma Asfiyani .Z.(11670046)

Ibnu ArabyPerempuan dalam pandangan Ibn Arabi adalah simbol dari jiwa yang reseptive (munfail) dan yang creative (fail). Sementara laki-laki adalah jiwa yang creative atau aktif (fail) saja.Karenanya, Ibn Arabi tidak menempatkan yang feminin dan yang maskulin itu secara berhadap-hadapan. Sebaliknya, yang feminin baginya adalah jiwa yang meliputi dua unsur sekaligus, yaitu aktif dan reseptifThink???Ketika diyakini bahwa tidak ada bedanya Islam dengan agama lain dan bahkan tidak ada jarak antara Tuhan dengan semesta, lalu apa artinya perbedaan laki-laki perempuan? Bukankah dimata Tuhan yang dilihat adalah keimanan dan ketakwaanya bukan gender atau jenis kelaminyaLantas seperti apa kah tasawuf memandangnya??Tidak ada starata antara laki-laki dan perempuan dalam sufisme Baik dalam konsep maupun pergaulan sehari-hariPergaulan sehari-hari disini,pergaulan dalam ranah keilmuanPara sufi saling berdiskusi dan berbagi ilmu yang dimiliki baik sesama jenis atau berlainanSo. . . . .Dunia sufisme atau mistik islam tidak mempermasalahkan perbedaan jenis kelamin, laki-laki atau perempuan dalam pencapaian spiritualitas. Dalam spiritualitas, jenis kelamin adalah simbol duniawiDunia spiritual tidak mengenal eksistensi individu karena bertentangan dengan sifat keabadian, sedang spiritualitas adalah dunia jiwa abadi. Oleh karena itu, perempuan tidak berbeda dengan laki-laki, dapat mencapai puncak tertinggi ketenangan batinPandangan Ahli mengenai Perempuan dalam TasawufIbnu ArabyAl-GhazaliJalaluddin Ar-RumiMenurut Ibn Arabi, Sufi adalah muslim yang terbaik: jika dia seorang perempuan, dia adalah seorang yang berbeda dari kaum perempuan beriman sesamanya terutama dalam ruang lingkup bahwa pengabdiannya kepada Tuhan adalah pekerjaan yang menyita seluruh waktunya. Sejarah Islam menunjukkan banyak peran penting yang dimiliki oleh perempuan. Kenyataan bahwa wali sejati islam yang pertama adalah seorang perempuan pecinta agung, yaitu Rabiah Al-adawiyah.Al-GhazaliDalam kajian mengenai perempuan, Alghazali melihat dan memahaminya sesuai dengan firman-firman Allah serta sabda Rasulullah SAW. Menurut Alghazali, pilar-pilar yang menyangga hubungan antara laki-laki dan perempuan tampak jelas dalam firman Allah Swt: Sesungguhnya Aku (Allah) tidak akan menyia-nyiakan amalan orang-orang yang beramal diantara kamu, laki-laki atau perempuan, sebagian kamu adalah sebagian dari yang lain... (Ali Imran: 195). Dan firman-Nya: Barangsiapa mengerjakan amal shaleh, baik laki-laki atau perempuan, sementara ia beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik. Dan sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih utama daripada yang telah mereka kerjakan (An-Nahl: 97)

Demikian pula sabda Nabi Muhammad SAW: Kaum perempuan adalah sisi yang seimbang dengan kaum laki-laki. Ada pula hal-hal yang dalam agama tidak ada larangan ataupun perintah tentangnya. Yang demikian itu termasuk di antara hal-hal yang dibiarkan dan didiamkan oleh syariat, agar memberi kepada kita kebebasan untuk memilih untuk melakukan atau meninggalkannyaJalaluddin rumi Menurut Rumi, laki-laki dan perempuan mempunyai kemampuan yang sama untuk mencapai tingkat tinggi yaitu dekat dengan Tuhan. Dalam dunia gender, penggunaan kata perempuan dalam menggambarkan nafsu-nafsu rendah termasuk dalam kategori bias gender karena dampaknya sangat besar dalam masyarakat sehingga muncul stereotipi terhadap perempuanPadahal sebenarnya, perempuan memiliki kesempatan yang sama dengan laki-laki dalam mencapai prestasi spiritual tetapi kecil kemungkinannya karena perempuan tidak pernah ikut berperang sehingga dianggap kecil kemungkinan untuk berperang melawan musuh terbesar, yaitu hawa nafsukESIMPULANBerbeda dengan ilmu fiqh yang hanya membicarakan aspek-aspek fisik semata, tasawuf mampu membicarakan/mempelajari aspek-aspek yang melampaui batas dataran fisikDalam Perspektif Tasawuf., relasi laki-laki perempuan tampak adil dan setara. Hal ini disebabkan ajaran utama sufisme adalah kebersihan hati dalam upaya mencapai kedekatan dengan Tuhan.