Perdagangan Tinjauan Terk Tinjauan Terkini Perdagangan ... MONITORING EDISI JUNI_FINAL.pdfMalaysia...

16
Tinjauan Terkini Perdagangan Indonesia beberapa fenomena r hingga April 2010 a ekspor non migas apai US$ 38,7 miliar, nifikan sebesar 81,3% % dibanding dengan 2010 ekspor non n surplus neraca perdagangan sebesar US$ 6,2 miliar (7,2% lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2009). Ekspor non migas juga mengalami pertumbuhan yang berkesinambungan sejak Oktober 2009, yang ditunjukkan dengan kinerjanya yang selalu berada di sekitar US$10 miliar per bulan. Angka ini mengindikasikan keberlanjutan yang kuat dari pemulihan ekspor Indonesia meskipun berada di tengah kondisi pemulihan perekonomian global yang masih belum mantap. Kinerja ekspor non migas ini memberikan fondasi yang kuat bagi kinerja perdagangan Tahun 201, yang pada akhirnya memperkokoh pertumbuhan ekonomi Indonesia dibandingkan periode sebelumnya yang lebih bertumpu pada pertumbuhan konsumsi dan pengeluaran pemerintah. beberapa fenomena r hingga April 2010 a ekspor non migas apai US$ 38,7 miliar, nifikan sebesar 81,3% % dibanding dengan 2010 ekspor non n surplus neraca perdagangan sebesar US$ 6,2 miliar (7,2% lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2009). Ekspor non migas juga mengalami pertumbuhan yang berkesinambungan sejak Oktober 2009, yang ditunjukkan dengan kinerjanya yang selalu berada di sekitar US$10 miliar per bulan. Angka ini mengindikasikan keberlanjutan yang kuat dari pemulihan ekspor Indonesia meskipun berada di tengah kondisi pemulihan perekonomian global yang masih belum mantap. Kinerja ekspor non migas ini memberikan fondasi yang kuat bagi kinerja perdagangan Tahun 201, yang pada akhirnya memperkokoh pertumbuhan ekonomi Indonesia dibandingkan periode sebelumnya yang lebih bertumpu pada pertumbuhan konsumsi dan pengeluaran pemerintah. Perdagangan Indone Tinjauan Terkini sia Volume 4, Juni 2010 TINJAUAN UMUM: HINGGA APRIL 2010 Kinerja ekspor hingga April 2010 memperlihatkan yang menarik untuk di cermati. Pertama, kinerja ekspo terus menguat, terutama ditopang oleh kuatnya kinerj karena sektor migas mengalami defisit. Dengan nilai menc sektor non migas mampu memberikan kontribusi yang sig terhadap total ekspor, terjadi peningkatan sebesar 43,9 kinerjanya pada periode yang sama tahun 2009. Hingga April migas mampu memberika Kinerja ekspor hingga April 2010 memperlihatkan yang menarik untuk di cermati. Pertama, kinerja ekspo terus menguat, terutama ditopang oleh kuatnya kinerj karena sektor migas mengalami defisit. Dengan nilai menc sektor non migas mampu memberikan kontribusi yang sig terhadap total ekspor, terjadi peningkatan sebesar 43,9 kinerjanya pada periode yang sama tahun 2009. Hingga April migas mampu memberika Daftar Isi … g ar 10 a Beberapa Produk Yang Mengalami Peningkatan Ekspor dan Impor Kabalitbang Perdagangan ung Jawab Perdagangan Tim Penulis Deasi Natalia Nurozy Supervisi Sjamsu Rahardja Ernawati Munadi Latar Belakan Kinerja Ekspor di Lu Komoditi Utam Pengarah Penangg Kapusdata Yati Nuryati Kinerja ekspor hingga April 2010 terus menguat oleh kuatnya kinerja ekspor non migas yang menc kuatnya kinerja ekspor peningkatan ekspor dari seluruh sektor, tetapi juga keberhasilan diversifikasi pasar terutama pasar di FTA dan emerging market serta keberhasilan produk ekspor diluar 10 komoditi utama. Beberapa produk di luar 10 Komoditi Utam peningkatan pangsa ekspor yang relatif menja adalah kimia organik (HS 29), kapal laut (HS 89), (HS 19), berbagai makanan olahan (HS 21), pro serta produk industri farmasi (HS 30). Dalam Indust , terutama ditopang apai US$ 38,7 miliar. tersebut tidak hanya di topang oleh disebabkan oleh negaranegara mitra strategi diversifikasi a yang mengalami njikan di antaranya olahan dari tepung duk keramik (HS 69) i Keramik, salah satu inovasi terbaru yang dihasilkan Indonesia dan bahkan di Asia Tenggara adalah desain keramik gangan Indonesia kepada salah satu mengembangkan ditujukan ke pasar r bermotif batu alam, dimana Wakil Menteri Perda belum lama ini telah memberikan penghargaan perusahaan industri keramik nasional yang telah inovasi tersebut. Produk keramik tersebut telah Malaysia dan Korea Selatan. 1

Transcript of Perdagangan Tinjauan Terk Tinjauan Terkini Perdagangan ... MONITORING EDISI JUNI_FINAL.pdfMalaysia...

Page 1: Perdagangan Tinjauan Terk Tinjauan Terkini Perdagangan ... MONITORING EDISI JUNI_FINAL.pdfMalaysia dan Korea Selatan. 1. Tinjauan Terkini Perdagangan Indonesia Volume 4, Juni 2010

Tinjauan Terkini Perdagangan Indonesia Volume 4, Juni 2010

 

 beberapa fenomena r  hingga  April  2010 a  ekspor  non  migas apai US$ 38,7 miliar, nifikan sebesar 81,3% %  dibanding  dengan 

 2010 ekspor non n surplus neraca perdagangan sebesar US$ 6,2 miliar 

(7,2% lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2009). Ekspor non  migas  juga  mengalami  pertumbuhan  yang  berkesinambungan  sejak Oktober  2009,  yang  ditunjukkan  dengan  kinerjanya  yang    selalu  berada  di sekitar US$10 miliar per bulan. Angka  ini mengindikasikan keberlanjutan yang kuat  dari  pemulihan  ekspor  Indonesia  meskipun  berada  di  tengah  kondisi pemulihan perekonomian global yang masih belum mantap. Kinerja ekspor non migas  ini memberikan fondasi yang kuat bagi kinerja perdagangan Tahun 201, yang  pada  akhirnya  memperkokoh  pertumbuhan  ekonomi  Indonesia dibandingkan  periode  sebelumnya  yang  lebih  bertumpu  pada  pertumbuhan konsumsi dan pengeluaran pemerintah. 

 

 

 beberapa fenomena r  hingga  April  2010 a  ekspor  non  migas apai US$ 38,7 miliar, nifikan sebesar 81,3% %  dibanding  dengan 

 2010 ekspor non n surplus neraca perdagangan sebesar US$ 6,2 miliar 

(7,2% lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2009). Ekspor non  migas  juga  mengalami  pertumbuhan  yang  berkesinambungan  sejak Oktober  2009,  yang  ditunjukkan  dengan  kinerjanya  yang    selalu  berada  di sekitar US$10 miliar per bulan. Angka  ini mengindikasikan keberlanjutan yang kuat  dari  pemulihan  ekspor  Indonesia  meskipun  berada  di  tengah  kondisi pemulihan perekonomian global yang masih belum mantap. Kinerja ekspor non migas  ini memberikan fondasi yang kuat bagi kinerja perdagangan Tahun 201, yang  pada  akhirnya  memperkokoh  pertumbuhan  ekonomi  Indonesia dibandingkan  periode  sebelumnya  yang  lebih  bertumpu  pada  pertumbuhan konsumsi dan pengeluaran pemerintah. 

 

Perdagangan Indone Tinjauan Terkini siaVolume 4, Juni 2010 

TINJAUAN UMUM: HINGGA APRIL 2010    

   

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  

   

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  

  

Kinerja ekspor hingga April 2010 memperlihatkanyang menarik  untuk  di  cermati.  Pertama,  kinerja  ekspoterus  menguat,  terutama  ditopang  oleh  kuatnya  kinerjkarena sektor migas mengalami defisit. Dengan nilai mencsektor non migas mampu memberikan kontribusi yang sigterhadap  total  ekspor,  terjadi  peningkatan  sebesar  43,9kinerjanya pada periode yang sama tahun 2009. Hingga Aprilmigas mampu memberika

 

 

  

  

Kinerja ekspor hingga April 2010 memperlihatkanyang menarik  untuk  di  cermati.  Pertama,  kinerja  ekspoterus  menguat,  terutama  ditopang  oleh  kuatnya  kinerjkarena sektor migas mengalami defisit. Dengan nilai mencsektor non migas mampu memberikan kontribusi yang sigterhadap  total  ekspor,  terjadi  peningkatan  sebesar  43,9kinerjanya pada periode yang sama tahun 2009. Hingga Aprilmigas mampu memberika

Daftar Isi …

ar 10 

Beberapa Produk Yang 

Mengalami Peningkatan 

Ekspor dan Impor  

 

 

Kabalitbang Perdagangan    

ung Jawab

 Perdagangan 

  

Tim Penulis

Deasi Natalia 

Nurozy 

Supervisi

Sjamsu Rahardja 

Ernawati Munadi  

  

 

 

Latar Belakan 

Kinerja Ekspor di Lu

Komoditi Utam

 

  

Pengarah  

Penangg 

Kapusdata 

Yati Nuryati  

 

Kinerja  ekspor hingga April  2010  terus menguatoleh kuatnya kinerja ekspor non migas yang menc

 

kuatnya  kinerja  eksporpeningkatan ekspor dari  seluruh  sektor,  tetapi  jugakeberhasilan diversifikasi pasar terutama pasar diFTA  dan  emerging  market  serta  keberhasilan produk ekspor diluar 10 komoditi utama.  

 

Beberapa  produk  di  luar  10  Komoditi  Utampeningkatan  pangsa  ekspor  yang  relatif  menjaadalah kimia organik  (HS 29), kapal  laut  (HS 89),(HS  19), berbagai makanan olahan  (HS  21), proserta produk industri farmasi        (HS 30).   

 

Dalam  Indust

,  terutama ditopang apai US$ 38,7 miliar. 

  tersebut  tidak  hanya  di  topang  oleh  disebabkan oleh 

 negara‐negara mitra strategi  diversifikasi 

a  yang  mengalami njikan  di  antaranya  olahan dari  tepung duk  keramik  (HS  69) 

i  Keramik,  salah  satu  inovasi  terbaru  yang  dihasilkan Indonesia  dan  bahkan  di  Asia  Tenggara  adalah  desain  keramik 

gangan  Indonesia kepada  salah  satu   mengembangkan ditujukan ke pasar 

r

bermotif  batu  alam,  dimana Wakil Menteri  Perdabelum  lama  ini  telah  memberikan  penghargaan perusahaan  industri  keramik  nasional  yang  telahinovasi  tersebut.   Produk keramik  tersebut    telah Malaysia dan Korea Selatan. 

1

Page 2: Perdagangan Tinjauan Terk Tinjauan Terkini Perdagangan ... MONITORING EDISI JUNI_FINAL.pdfMalaysia dan Korea Selatan. 1. Tinjauan Terkini Perdagangan Indonesia Volume 4, Juni 2010

Tinjauan Terkini Perdagangan Indonesia Volume 4, Juni 2010

 

Kedua, kuatnya kinerja ekspor non migas hingga April 2010 tersebut tidak hanpeningkatan  ekspor dari  seluruh  sektor,  tetapi  juga disebabkan  oleh  keberhasilan diversifikasiterutama  pasar  di  negara‐negara  mitra  FTA  dan  emerging  market  serta  kebediversifikasi  produk  ekspor.  Selain  itu,  pe

ya di topang oleh  pasar 

rhasilan  strategi rbaikan  kondisi  ekonomi  global  juga masih menjadi  faktor 

pen

pril  2010  namun oleh peningkatan kan  oleh  adanya 

 baku/penolong konsisten de 0  sebesar  24,6% 

orong perbaikan  di saat negara  lain masih berjuang untuk memulihkan 

kinerja ekspornya akibat deraan badai krisis  finansial  tahun 2008, menarik untuk dikaji  lebih  lanjut. sia edisi Juni ini, kita akan melihat bagaimana kinerja ekspor 

pr

 

 

 menjadi andalan roduk Sawit, TPT, ang, dan Kopi. Di rupakan  andalan 

migas.   2009  triwulan pertama  kontribusi  ekspor  10  komoditi  utama  terhadap  total  ekspor  non  migas  mencapai  48% menurun  i 55%. Sementara produk lainnya justru meningkat dari 45% pada  tahun 2005 menjadi 52% pada  tahun 2009. Bahkan pada Triwulan 1 2010  pangsa  produk  lain  meningkat  menjadi  55%  yang  mengindikasikan  perannya  yang  semakin signifikan  sehingga menjadi  salah  satu  faktor  penyokong  semakin  kuatnya  kinerja  ekspor  Indonesia terutama sejak masa pemulihan setelah krisis 2008 hingga April 2010. 

  

Gambar 1. Kontribusi Ekspor 10 Produk Utama Terhadap Ekspor Non Migas 

dorong kinerja ekspor Indonesia pada periode ini  

Ketiga, meskipun  beberapa  pihak menyoroti melonjaknya  impor  di  bulan  Adata menunjukkan bahwa  lonjakan  impor pada bulan April 2010  lebih dikarenakan impor  bahan  baku  dan  penolong  serta  barang  modal.  Hal  terakhir  ini  disebabpeningkatan realisasi investasi. Peningkatan impor barang modal dan barang

ngan meningkatnya  nilai  realisasi  investasi  yang meningkat  pada  kuartal  I  201mencapai Rp 42,1 triliun yang mencerminkan kondisi industri nasional yang membaik

 

 

Ekspor di  luar 10 komoditi utama yang mampu berperan sebagai mesin pendkinerja ekspor non migas  Indonesia  terutama

Pada Tinjuan Terkini Perdagangan Indoneoduk di luar 10 Komoditi Utama dengan lebih detail.  

KINERJA EKSPOR  LUAR 10 KOMODITI UTAMA 

Produk yang dikategorikan dalam 10 komoditi utama merupakan produk yangekspor non migas Indonesia. Produk‐produk tersebut di antaranya adalah Sawit dan PElektronik, Produk Hasil Hutan, Karet dan Produk Karet, Alas Kaki, Otomotif, Kakao, Udsebut  sebagai  Komoditi  Utama  karena  selama  ini  ke‐10  komoditi  tersebut  meIndonesia dalam meningkatkan penerimaan devisa dari ekspor non  Pada  tahun

dibandingkan kontribusinya pada tahun 2005 yang mencapa 

 

10 Utama

48%52%

Produk lainnya

Triwulan 1  2009

10 Utama

45%

Produk 

Triwulan 1  2010

lainnya

55%

10 lainnya

Triwulan 1  2005

 

Produk 

Utama

55%45%

Sumber: BPS (diolah) 

 

Di  antara  produk  lainnya  diluar  10  komoditi  utama  yang  mengalami  peningkatan  pangsa diantaranya  minyak  atsiri,  peralatan  medis,  tanaman  obat,  makanan  olahan,  produk  perikanan, kerajinan, rempah‐rempah, dan peralatan kantor. Disamping  itu, terdapat beberapa produk di  luar 10 Komoditi  Utama  lainnya  yang  mengalami  peningkatan  pangsa  ekspor  yang  menjanjikan  sehingga menjadi bahan diskusi lebih detail di antaranya adalah kimia organik (HS 29), kapal laut (HS 89), olahan 

2

Page 3: Perdagangan Tinjauan Terk Tinjauan Terkini Perdagangan ... MONITORING EDISI JUNI_FINAL.pdfMalaysia dan Korea Selatan. 1. Tinjauan Terkini Perdagangan Indonesia Volume 4, Juni 2010

Tinjauan Terkini Perdagangan Indonesia Volume 4, Juni 2010

dari tepung  (HS 19), berbagai makanan olahan  (HS 21), produk keramik  (HS 69) sertfarmasi  (HS 30).   Keenam produk  tersebut dilihat dari pangsa perdagangan  Indonesimemang  belum  cukup  besar  namun mempunyai  potensi  yang  dapat  dikembangkantahun 2005‐2009 mempunyai kinerja ekspor yang cukup bagus sebagaimana ditunjukk

a produk  industri a  terhadap dunia   karena  selama 

an pada Tabel 1.     

Tabel 1. Kinerja Beberapa Produk Indonesia dan Negara Tujuan Utamanya

Trend (%)

2005 2009 05‐09 2005 2009

1. 1. Pilipina            21,0            39,7  14,11 11,1 12,9

2. Malaysia            28,2            45,2  14,85 15,0 14,7

3. Australia              8,1            26,4  36,91 4,3 8,6

4. Thailand            12,3            23,2  20,06 6,5 7,5

5. Pakistan             0,3              0,7  18,94 0,1 0,2

Negara Lainnya         118,2          172,0  11,63 62,9 56,0

Total         188,1          307,1  14,45 100,0 100,0

2. 1. Pilipina            13,9            47,6  37,67 15,3 20,0

2. Malaysia            12,8            37,4  33,39 14,0 15,7

3. Saudi Arabia           10,3            33,3  33,81 11,3 14,0

4. Vietnam             4,4            18,1  45,74 4,8 7,6

5. Nigeria           13,1            13,5  4,55 14,4 5,6

Lainnya           36,6            88,7  27,63 40,2 37,2

Total           91,2          238,5  29,71 100,0 100,0

3. 1. RRT         569,8          448,6  ‐9,40 37,2 26,8

2. Malaysia         152,3          176,7  4,90 10,0 10,6

3. Singapura           26,3            49,9  11,33 1,7 3,0

4. Thailand           94,2          111,2  6,53 6,2 6,6

5. India           37,3            89,6  15,88 2,4 5,4

Lainnya         650,6          796,5  5,71 42,5 47,6

Total      1.530,6       1.672,4  1,59 100,0 100,0

4. 1. Korea Selatan           18,3            21,8  5,44 18,8 10,3

2. India             2,5            23,3  71,43 2,5 10,9

3. Jepang             9,0            25,6  26,60 9,3 12,0

4. Pilipina             6,6            32,8  50,17 6,8 15,4

5. Thailand           14,9            17,4  3,92 15,4 8,2

Lainya           45,8            92,1  19,92 47,2 43,3

Total           97,0          213,0  22,12 100,0 100,0

5. 1. Amerika Serikat           79,5            50,3  ‐12,46 29,0 18,8

2. Jepang           21,5            19,5  ‐2,10 7,9 7,3

3. Korea Selatan           16,5            21,3  6,72 6,0 8,0

4. Malaysia           14,4            14,8  3,06 5,3 5,5

5. Rep. Afrika Selatan             8,0              9,3  8,14 2,9 3,5

Lainnya         134,0          151,9  4,35 48,9 56,9

Total         274,0          267,2  0,04 100,0 100,0

6 1. Singapura         107,5          627,2  57,14 54,9 108,5

2. Italia                  ‐              0,1  ‐ 0,0 0,1

3. Malaysia             9,8            61,8  88,35 5,0 4,2

4. Australia             3,1            25,4  12,52 1,6 80,0

5. Guinea (Equatorial)                  ‐                   ‐  ‐ 0,0 0,0

Lainnya           75,4          365,7  42,03 38,5 43,9

Total         195,8       1.080,2  48,95 100,0 236,7Sumber : BPS (Diolah Pusdata Perdagangan)

No. Produk

Olahan Dari Tepung  

(HS 19)

Berbagai Makanan 

Olahan (HS 21)

Bahan Kimia Organik 

(HS 29)

Produk Industri 

Farmasi (HS 30)

Tahun (Juta US$) Pangsa (%)Negara Tujuan

Produk Keramik          

(HS 69)

Kapal Laut  (HS 89)

  

 

 

3

Page 4: Perdagangan Tinjauan Terk Tinjauan Terkini Perdagangan ... MONITORING EDISI JUNI_FINAL.pdfMalaysia dan Korea Selatan. 1. Tinjauan Terkini Perdagangan Indonesia Volume 4, Juni 2010

Tinjauan Terkini Perdagangan Indonesia Volume 4, Juni 2010

 

 69)   

 signifikan adalah 9)  sebesar  787%  kitchenware juga rnya  tahun  2009. hingga  Indonesia  pada tahun 2008 oduksi keramik di t  (Bekasi,  Bogor, 

  (Semarang),  Jawa Timur  (Gresik,  Sidoarjo, Surabaya, Tulung Agun antan Barat.  

 

Tabel 2. Ekspor Produk Keramik, 2005‐2009 

1. Ekspor Produk Keramik (HS

Hingga Maret 2010, ekspor produk keramik yang mengalami peningkatan cukupCeramic  wares  for  laboratory,  chemical  or  aother  than  technical  uses  (HS  69091dibandingkan nilai ekspornya pada tahun 2009. Di samping itu Ceramic tableware andmengalami  pertumbuhan  yang  cukup  signifikan  sebesar  82,8%  dibandingkan  ekspoKedua  jenis  keramik  ini mempunyai  daya  saing  yang  relative  baik di pasar  global  semampu meningkatkan pangsa pasarnya di dunia. Jumlah industri keramik di Indonesiasebanyak 9 perusahaan dan menyerap tenaga kerja sebanyak 154.491 orang. Sentra prIndonesia  terdapat  di  daerah  Jakarta,  Banten  (Serang  dan  Tangerang),  Jawa  BaraMajalengka, Cirebon, Banjar dan  Indramayu),  Jawa  Tengah

g dan Malang), Belitung serta Kalim

 

2005 2009 Trend (%) Perub (%)

05‐09 2009 2010 10/09

PRODUK KERAMIK 273.976,0            267.174,5          0,0 47.308,0           80.044,7        69,2

690919 Ceramic Wares For Laboratory, Chemical Or Ot1 h 483,9                    35.061,1             266,6 2.266,8             20.105,5         787,0

691110 Ceramic Tableware And Kitchenware, Of Porcel 54.820,2               57.388,9             2,0 10.371,5           18.963,3         82,8

690890 Glazed Ceramic Flags And Paving, Hearth Or W

2

3 a 35.097,9               52.581,8             11,7 9.716,3             12.216,8         25,7

690810 Glazed Ceramic Tiles, Cubes And Similar Article4 s 54.567,6               28.896,3             ‐16,5 5.726,2             6.123,0           6,9

691200 Ceramic Tableware, Kitchenware, Other House5 h 19.985,4               20.993,4             1,1 3.685,8             4.909,8           33,2

691010 Ceramic Sanitary Fixtures (Sinks, Washbasins, B 27.765,4               19.929,3             ‐8,5 5.130,1             4.531,5           ‐11,7

691310 Ceramic Statuettes And Other Ornamental Arti

6

7 c 3.086,7                 3.184,4               1,9 746,5                3.671,1           391,8

691490 Ceramic Articles Nesoi, Of Other Than Porcelai8 n 4.304,2                 14.792,3             31,7 1.285,6             1.767,6           37,5

9 690790 Unglazed Ceramic Flags And Paving, Hearth Or W 17.349,0               7.072,4               ‐17,1 1.460,8                  

10 690510 Ceramic Roofing Tiles 1.771,5                 2.802,8               15,8 649,9                     

Lainnya 54.744,2               24.471,7             ‐20,7 6.268,5                  

Sumber : BPS (diolah)

1.649,0      12,9

1.049,2      61,4

Jan ‐ Mar

Ribu USD. HS6 URAIAN

5.057,9      ‐19,3

NO

  

t  dengan  pangsa 18,8%  (US$  50,3  juta)  diikuti  Korea  Selatan  8,0%  atau  US$  21,3  juta.  Jepang  pangsanya 

me juta. Berdasarkan  5 tahun  terakhir jadi  166  negara, an ke arah pasar 

 dalam Gambar 2 tara 30 kali  lebih spor keramik dari hun. Selain China, man, dan Spanyol 

 

Salah satu inovasi terbaru dari industri keramik Indonesia adalah inovasi desain keramik bermotif batu alam. Industri keramik dengan desain baru ini telah menarik minat para pembeli dari Korea Selatan dan  Malaysia.  Keramik  tersebut  merupakan  produk  pertama  di  Indonesia  bahkan  Asia  Tenggara. Permintaan  keramik  batu  alam  Indonesia  di  Malaysia  dan  Korea  selatan  pertahun  mencapai  300 kontainer.  Wakil  Menteri  Perdagangan  Indonesia  belum  lama  ini  telah  memberikan  penghargaan kepada salah satu perusahaan  industri keramik nasional yang  telah mengembangkan  inovasi  tersebut. Pengembangan  produk  ini,  menunjukkan  bahwa  industri  keramik  nasional  telah  siap  menghadapi persaingan dengan produk keramik  impor asal China seiring dengan pemberlakukan ASEAN‐CHINA FTA (AC‐FTA). 

 

Negara  tujuan  ekspor  keramik  Indonesia  tahun  2009  adalah  Amerika  Serikamencapai 

ncapai 8,0% atau US$ 19,5 juta, dan Malaysia sebesar 5,5% dengan nilai US$ 18,4 pada  jumlah negara pengimpor produk keramik dari  Indonesia, terlihat bahwa dalamjumlah  negara  pengimpor  keramik  dari  Indonesia  meningkat  dari  158  negara  mendengan demikian diversifikasi pasar produk keramik sudah menunjukkan perkembangyang semakin. 

 

Pesaing utama Indonesia untuk ekspor produk keramik seperti yang ditunjukkanberikut adalah China dengan nilai ekspor pada tahun 2009 mencapai US$ 8 milyar, setinggi dari nilai ekspor keramik  Indonesia pada periode yang sama. Pertumbuhan ekChina juga menunjukkan pertumbuhan yang sangat fantastik yaitu sebesar 18% per ta3 negara besar pesaing utama Indonesia dalam ekspor produk keramik adalah Itali, Jerdengan pertumbuhan ekspor masing‐masing sebesar 5%, 12% dan 8% per tahun. 

4

Page 5: Perdagangan Tinjauan Terk Tinjauan Terkini Perdagangan ... MONITORING EDISI JUNI_FINAL.pdfMalaysia dan Korea Selatan. 1. Tinjauan Terkini Perdagangan Indonesia Volume 4, Juni 2010

Tinjauan Terkini Perdagangan Indonesia Volume 4, Juni 2010

  

 Gambar 2.  Pesaing Indonesia untuk Produk Keramik di Pasar Dunia 

 Meskipun  data menunjukkan  bahwa  hingga Maret  2010  ekspor  keramik  Indo

peningkatan yang cukup signifikan, namun seperti terlihat pada Tabel 2 sebenarnya da5  tahun  terakhir  ekspor  produk  keramik  Indonesia  tidak  mengalami  pertumbuhan.memperkuat  fakta  bahwa  industri  keramik  Indonesia  patut  waspada  mengingat  Ikehilangan  pangsa  pasarnya  di  dunia,  hanya  produk  Ceramic,

nesia mengalami lam kurun waktu 

  Gambar  1 ndonesia  banyak 

  tableware,  kitchenware  (6912)  yang meningkatkan pangsa pasarnya di dunia. Sementara  itu untuk produk‐produk yang 

ntara di sisi lain permintaan dunia terus mengalami peningkatan yang sangat luar biasa. 

 dan Diversifikasi Pasar tujuan Ekspor Produk Keramik Indonesia, 2008 

Indonesia mampu 

untuk produk ini  

Gambar 3:  Pangsa Pasar

lain Indonesia justru kehilangan pangsa pasarnya di pasar dunia. Seme

   Sumber: ITC 

 

 

5

Page 6: Perdagangan Tinjauan Terk Tinjauan Terkini Perdagangan ... MONITORING EDISI JUNI_FINAL.pdfMalaysia dan Korea Selatan. 1. Tinjauan Terkini Perdagangan Indonesia Volume 4, Juni 2010

Tinjauan Terkini Perdagangan Indonesia Volume 4, Juni 2010

 

2. Ekspor Produk Kapal Laut (HS 89)  

09, ekspor produk  kapal meningkat dengan pertumbuhan  sebesar 49% dengan  nilai  ekspor  produk  kapal  mencapai  US$  195,8  juta  dan  pada  tahun  2009  nilai  ekspornya 

ekspor kapal  laut nya pada periode esia  ditujukan  ke ysia dan Australia rusahaan Industri ada  tahun  2010 uk meningkatkan er  (225), general .000 Dead Weight 

T).   

al baru mencapai utuhan bangunan 

palan masih lum  tentu  dapat 

l  laut (HS 89) With Navigability un 2005 menjadi 

31% tahun 2009 disamping produk Cruise Ships, Execursion Boats, Ferry Boats of All Kids, yaitu dari 2,8% menjadi 10,1% sedangkan  produk kapal laut lainnya justru mengalami kehilangan pasar ekspor. 

 

 

Tabel 3. Ekspor Produk Kapal Laut, 2005‐2009 

Sementara  itu negara pesaing  Indonesia dalam ekspor produk kapal  laut adalah Republik Korea, Jepang, dan China dengan pangsa total terhadap impor dunia masing‐masing sebesar 28,6%, 13,8% dan 13,7%.  Di  samping  ke  tiga  negara  tersebut,  negara  lain  yang  juga menjadi  pesaing  Indonesia  dalam meningkatkan ekspor produk kapal  laut adalah Jerman,  Itali, Polandia, Perancis, Amerika Serikat, Turki dan India. 

 

 

 

 

Selama periode 2005‐20

meningkat menjadi US$ 1,1 milyar. Bahkan Selama periode Januari‐Maret 2010, nilai mencapai US$ 408,6  juta atau meningkat sebesar 110% dibandingkan dengan kinerjayang  sama  tahun  2009.  Pada  tahun  2009,  lebih  dari  58%  ekspor  Kapal  Laut  IndonNegara Singapura. Negara lain yang juga menjadi tujuan ekspor Kapal Laut adalah Malanamun pangsa pasar kedua Negara tersebut masih di bawah 10%. Iperindo (Ikatan PeKapal  dan  Lepas  Pantai  Indonesia)  bahkan  memperkirakan  bahwa  Indonesia  pmembutuhkan tambahan 654 kapal baru dengan nilai investasi sekitar Rp5,7 triliun untkapasitasnya. Sebanyak 654 kapal baru  tersebut berupa kapal coal carrier  (390),  tankcargo (25), dan container (14), dengan berbagai ukuran mulai dari 1.500 dwt hingga 60Ton (DW

Di dalam negeri sendiri saat  ini kapasitas  terpasang  industri perkapalan nasion225.000 Gross Ton  (GT) per  tahun. Hasil proyeksi  Iperindo menunjukkan adanya kebbaru mencapai 500.00 GT per  tahun. Namun permasalahannya hingga  kini  industri perkabelum  memiliki  industri  perkapalan  yang  memadai,  sehingga  peluang  tersebut  bedimanfaatkan secara optimal oleh  industri perkapalan di tanah air. Di antara produk kapayang diekspor Indonesia, Light Vessels, Fire Floats, Floating Cranes and Other Vessels yang  Indonesia mampu meningkatkan pangsa pasarnya di dunia, yaitu dari 11,6% tah

2005 2009 Trend (%) Perub (%)

KAPAL LAUT

1 890590 Light Vessels, Fire Floats,

05‐09 2009 2010 10/09

195.775,2        1.080.175,6     49,0 194.479,3       408.606,8      110,1

 Floating Cranes And O 22.624,4           334.387,6         47,7 31.771,6         281.782,4      786,9

 Transport Of Goods, An2 890190 Vessels Nesoi, For The d 95.207,7           332.024,6         34,3 103.602,1       46.298,0         ‐55,3

port Of Goods 13.908,9           9.222,4             ‐ 4.022,4            38.001,5         844,7

 Vessels 52.071,4           220.949,1         51,8 37.492,5         23.802,0         ‐36,5

n Boats And Similar Vesse 5.573,0             108.858,6         90,2 9.792,3            8.682,6           ‐11,3

‐8906.10, Incl. Lifeboats  0,5                     19.471,8           760,8 351,3               6.460,3           1.739,2

or Example, Tanks, Coffer

3 890120 Tankers For The Trans

4 890400 Tugs And Pusher Craft

5 890110 Cruise Ships, Excursio

6 890690 Vessels, N.E.S. In 89.01

7 890790 Floating Structures (F d 942,6                8.704,2             87,7 5.973,9            3.125,8           ‐47,7

le Drilling Or Production 8 890520 Floating Or Submersib P 887,6                37.451,6           180,8 ‐                        222,6              ‐

thout Auxiliary Motor 378,2                1.676,5             68,5 139,1               185,4              33,39 890391 Sailboats, With Or Wi

10

NO. HS6 UJan ‐ Mar

890399 Yachts And Other Vessels For Pleasure Or Sport 1.306,3             104,5                 ‐46,5 23,                

Lainnya 2.874,5             7.324,7             65,1 1.311,           

Sumber : BPS (diolah)

0 27,1                17,6

1 19,1                ‐98,5

Ribu USDRAIAN

 

 

6

Page 7: Perdagangan Tinjauan Terk Tinjauan Terkini Perdagangan ... MONITORING EDISI JUNI_FINAL.pdfMalaysia dan Korea Selatan. 1. Tinjauan Terkini Perdagangan Indonesia Volume 4, Juni 2010

Tinjauan Terkini Perdagangan Indonesia Volume 4, Juni 2010

 

Gambar 4.  Pesaing Indonesia untuk Produk Kapal Laut di Pasar Dunia 

Dalam   memberlakukan n  2010.  BM‐DTP 

 

ngingat sebagian M  ini  seharusnya ing  industri kapal sulitan menyerap rsebut  terutama 

ng  diimpor  yang  seharusnya  bisa memanfaatkan fasilitas BM‐TDP. Barang yang diimpor adalah barang yang belum diproduksi di  Indonesia, atau secara QCD (Quality, Cost, dan Delivery) belum memenuhi persyaratan.  

 

  rangka  mendorong  daya  saing  industri  nasional,  pemerintah  telahkebijakan  fiskal  berupa  bea  masuk  ditanggung  pemerintah  (BM‐DTP)  pada  tahumerupakan fasilitas cukup penting dalam menopang pertumbuhan produksi kapal mebesar  komponen  kapal masih  diimpor  dengan  Bea Masuk  (BM)  sekitar  5%‐10%.  Bdibayar oleh  importir namun dibayar oleh pemerintah dengan tujuan supaya daya sadalam negeri mampu bersaing, namun hingga  saat  ini  industri perkapalan masih  kefasilitas  fiskal  tersebut.  Kesulitan  dalam  menyerap  kebijakan  fiskal  BM‐TDP  tedisebabkan  oleh  ketidaksesuaian  kondisi  barang  ya

 

Gambar 5.  Prospek diversifikasi pasar bagi ekspor produk kapal laut Indonesia 

7

Page 8: Perdagangan Tinjauan Terk Tinjauan Terkini Perdagangan ... MONITORING EDISI JUNI_FINAL.pdfMalaysia dan Korea Selatan. 1. Tinjauan Terkini Perdagangan Indonesia Volume 4, Juni 2010

Tinjauan Terkini Perdagangan Indonesia Volume 4, Juni 2010

3. Ekspor Produk Farmasi (HS 30) 

Selama  periode  2005‐2009  nilai  ekspor  produk  farmasi  tumbuh  dengan  trend  sebesar  22,1%, bahkan  nilai  ekspornya  pada  Januari‐Maret  2010  meningkat  50,5%  dibandingkan  kinerjanya  pada periode yang sama tahun 2009. Negara tujuan ekspor  Indonesia untuk produk farmasi  juga meningkat dari  71  negara  pada  tahun  2005 menjadi  97  negara  pada  tahun  2009.  Lima Negara  terbesar  tujuan ekspor  Indonesia  untuk  produk  Farmasi  adalah  Korea  Selatan,  India,  Jepang,  Philpina,  dan  Thailand dengan pangsa masing‐masing  selama  tahun 2009  sebesar 10,3%, 10,9%, 12%, 15,4% dan 8,2%. Pada tahun  2008,  Ekspor  Indonesia menempati  ranking  ke  31  untuk  produk  farmasi  dengan  pangsa  pasar terhadap  total ekspor dunia  sebesar 0,9%. Negara pesaing  Indonesia dalam ekspor produk  farmasi di antaranya adalah Jerman dengan pangsa sebesar 16,3% terhadap ekspor dunia, diikuti oleh Belgia dan Amerika Serikat dengan pangsa pasar masing‐masing sebesar 12,7% dan 8,9%. Negara‐negara lain yang juga merupakan  pesaing  Indonesia  untuk  produk  farmasi  adalah  Perancis,  Inggris,  Itali,  Spanyol  dan Belanda.  

 

     

Gambar 6.  Pesaing Indonesia untuk Produk Farmasi di Pasar Dunia 

Gambar  7a.  Suplai  Produk  HS30  di  Indonesia  dan Pertumbuhan  permintaan  Internasional  terhadap produk HS30 

Gambar 7b. Prospek Diversifikasi pasar untuk produk HS30 yang diimpor oleh Indonesia, 2008 

 Sumber: ITC 

8

Page 9: Perdagangan Tinjauan Terk Tinjauan Terkini Perdagangan ... MONITORING EDISI JUNI_FINAL.pdfMalaysia dan Korea Selatan. 1. Tinjauan Terkini Perdagangan Indonesia Volume 4, Juni 2010

Tinjauan Terkini Perdagangan Indonesia Volume 4, Juni 2010

Hingga  tahun 2009, di  Indonesia  terdapat 

asing. Namun dari 100 pabrik farmasi  lokal tersebutsecara internasional. 

  

4. Produk Berbagai Makanan Olahan (HS21)  

Ekspor  produk  berbagai makanan  olahan meningkat  51,9%  dibandingkan  nilai  ekspornya pada tahun 2005 ekspor produk barbagai makananUS$ 238,5 juta pada tahun 2009 dengan trend peberbagai makanan olahan  yang menjadi  andalan210690), preparation with a basis of  extract,  es

 210112) dan sauces and preparations 

100 pabrik  farmasi  lokal dan 35 perusahaan  farmasi  diperkirakan hanya 10‐15% yang mampu bersaing 

(HS  21)  hingga Maret  2010 mencapai  US$  80,8  juta pada  periode  yang  sama  tahun  2009.  Sementara  itu 

 hanya mencapai US$ 91,2  juta meningkat menjadi rtumbuhan sebesar 29,7% per tahun. Di antara produk ekspor  Indonesia  adalah  food preparation nesoi  (HS nces, and  consentrates of  coffee or with a basis of ereof, nesoi, mixed condiments and ixed seasonings 

 seth

  dengan   dan  22,9%  terhadap  total  ekspor produk  berbagai makanan  olahan.  Ketiga  produk  tersebut  juga mengalami  peningkatan  yang  sangat gnifikan dibandingkan ekspornya pada  tahun 2009  yaitu masing‐masing  sebesar 91,5%, 124,2% dan 

Tabel 4. Ekspor Produk Berbagai makanan olahan, 2005‐2009 

coffee (HS(HS  210390)

 m  pangsa masing‐masing  sebesar  31,8%,  25,9%,

si27,7%. 

 

2005 2009 Trend (%) Perub (%)

05‐09 2009 2010 10/09

BERBAGAI MAKANAN OLAHAN 91.210,0          238.490,0       29,7 53.173,0        80.778,7       51,9

1 210690 Food Preparations Nesoi 32.178,0          77.028,9         26,2 13.413,0         25.689,0       91,5

2 210112 Preparations With A Basis Of Extracts, Essences 3.557,7            50.450,1         107,2 9.338,3           20.931,9       124,2

3 210390 Sauces And Preparations Therefor, Nesoi; Mixed 23.389,4          52.126,6         22,3 14.471,0         18.473,5       27,7

4 210111 Extracts, Essences And Concentrates Of Coffee.  21.351,6          41.673,5         21,8 12.300,8         10.464,0       ‐14,9

5 210310 Soy Sauce 5.599,1            7.259,6           8,1 1.657,9           2.090,3          26,1

6 210120 Tea Or Mate Extracts, Essences And Concentrat 49,6                  2.740,1           233,3 317,8              1.117,5          251,6

7 210500 Ice Cream And Other Edible Ice, Whether Or No 2.998,6            2.871,7           1,7 793,2              1.062,9          34,0

8 210130 Chicory, Roasted, And Other Roas d Coffee Su 0,2                    2.355,9           580,2 470,0              408,1             ‐13,2

210320 Tomato Ketchup And Other Tomato Sauces 684,6                879,1               9,9 239,1              268,0             12,1

4 95,2               ‐8,0

4 178,4             160,8

Ribu USDNO. HS6 URAIAN

Jan ‐ Mar

te

9

10 210420 Homogenized Composite Food Preparations Pu 980,9                627,6               ‐9,5 103,             

Lainnya 420,3                476,8               14,4 68,               

Sumber : BPS (diolah)

Spanyol  dan  Kanada.    Ketiga  pesaing  terbesar  Indonesia,  yaitu  Jerman, Amerika  Serikat  dan Belanda memiliki pangsa ekspor untuk makanan olahan mencapai 30% di tahun 2008. 

 

Negara  tujuan  ekspor  produk  berbagai

Philipina, makanan  olahan  Indonesia  selama  tahun  2009  adalah 

 15,7% dan 14%   tujuan ekspor 

sa di bawah 10%. n dari  Indonesia, gara menjadi 103 

han seperti yang  8 terlihat bahwa hampir semua produk dalam HS 4 digit dari produk berbagai 

donesia mampu meningkatkan  pangsa  pasarnya  selama  tahun  2008.  Sehingga waspadai  oleh  Indonesia  adalah Negara  pesaing  bagi  impor  produk  berbagai rapkan Indonesia mampu meningkatkan terus daya saingnya.  Negara pesaing 

 Malaysia, dan Saudi Arabia dengan pangsa pasar masing‐masing sebesar 20%,terhadap  total ekspor produk berbagai makanan olahan. Negara  lain yang  juga menjadiproduk berbagai makanan olahan Indonesia adalah Vietnam dan Nigeria dengan pangBerdasarkan pada  jumlah negara pengimpor produk berbagai produk makanan olahaterlihat bahwa dalam 5 tahun terakhir jumlah negara pengimpor meningkat dari 87 nenegara yang mengindikasikan diversifikasi pasar yang semakin terdiversifikasi. 

 

Yang cukup menarik dari ekspor  Indonesia untuk produk berbagai makanan oladitunjukkan pada Gambarmakanan  olahan  ini  Inmungkin  yang  perlu  di makanan olahan dan dihautama  Indonesia  untuk  ekspor  produk  berbagai  makanan  olahan  seperti  yang  ditunjukkan  dalam Gambar  2  berikut  adalah  Jerman,  Amerika  Serikat,  Belanda,  Perancis,  Itali,  Inggris, Denmark,  Belgia, 

9

Page 10: Perdagangan Tinjauan Terk Tinjauan Terkini Perdagangan ... MONITORING EDISI JUNI_FINAL.pdfMalaysia dan Korea Selatan. 1. Tinjauan Terkini Perdagangan Indonesia Volume 4, Juni 2010

Tinjauan Terkini Perdagangan Indonesia Volume 4, Juni 2010

 

Gambar  8a.  Suplai  Produk  HS21  di  Indonesia  dan Pertumbuhan  permintaHS21 

Gambar  8b.  Prospek  Diversifikasi  pasar  untuk  produk por oleh Indonesia, 2008 an  Internasional  terhadap  produk  HS21 yang diim

Sumber: ITC 

Gambar 9.  Pesaing Indonesia untuk Produk Berbagai Makanan Olahan Indonesia di Pasar Dunia 

Hal  itu  juga  tercermin dari permasalahan yang dihadapi oleh ekspor produk berbagai makanan 

olahan yang  sangat komplek, mulai dari kinerja ekspor dan  impor  sampai pada negara  tujuan ekspor utama untuk makanan olahan Indonesia terutaman yang berkaitan dengan akses pasar, permodalan dan bahan  baku  yang masih  terbatas.    Selain  itu,  permintaan  konsumen  dari  negara  importir  yang  sulit diketahui  sehingga  sering  kali  ekspor  tidak  sesuai  dengan  kebutuhan  pasar  dan memerlukan market intelegent yang cukup kuat di negara akreditasi. Secara umum beberapa permasalahan yang dihadapi terkait dengan pengembangan ekspor makanan olahan adalah: 

   

10

Page 11: Perdagangan Tinjauan Terk Tinjauan Terkini Perdagangan ... MONITORING EDISI JUNI_FINAL.pdfMalaysia dan Korea Selatan. 1. Tinjauan Terkini Perdagangan Indonesia Volume 4, Juni 2010

Tinjauan Terkini Perdagangan Indonesia Volume 4, Juni 2010

 

phytosanitary 

ungan yang 

  adanya 

  baik  dan  di ASEAN; 

  adanya 

hi mutu 

standard  dan 

dunia; 

1. Tarif bea masuk yang bervariasi di negara tujuan ekspor berdasarkan jenis produk; 2. Meningkatnya  issue  global  seperti  issue  lingkungan,  food  safety dan  sanitary  and 

(SP) sebagai hambatan teknis (Technical Barriers to Trade); 3. Munculnya negara pesaing seperti Cina, Taiwan, Thailand, Vietnam dan Malaysia; 4. Tuntutan pasar dunia terhadap produk‐produk yang aman dikonsumsi dan akrab  lingk

semakin besar; 5. Meningkatnya  penolakan  produk  makanan  yang  diekspor  ke  beberapa  negara  karena

kontaminasi fisik, biologi/mikrobiologi, kimia dan lingkungan; 6. Sulitnya memasuki  pasar  ASEAN  karena  produk  serupa  dari  ASEAN  kualitasnya  lebih

harganya lebih murah. Selain itu, banyaknya perusahaan multinasional membuka pabrik  (utilisasi)  industri  masih  belum  optimal  (rata‐rata  50%)  sebagai  dampak

kekurangan bahan baku; 8. Pengolahan produk pasca panen masih dilakukan secara tradisional  sehingga mempengaru

produk industri makanan; 9. Tingginya suku bunga dan kurangnya dukungan permodalan; 10. Terbatasnya industri pendukung terutama mesin, peralatan dan kemasan; 11. Produk  makanan  &  minuman  olahan  Indonesia  banyak  yang  belum  memenuhi 

labelling di negara tujuan; 12. Produk makanan & minuman olahan belum memiliki pangsa pasar  yang kuat di  pasar 13. Struktur biaya pada industri makanan di Indonesia masih terlalu tinggi. 

7. Pemafaatan

5. Produk Olahan dari Tepung (HS 19)  

Dengan pertumbuhan ekspor selama tahun 2005‐2009 yang mencapai 14,5%, produk olahan dari tepung menjadi salah satu sektor yang menopang kuatnya kinerja ekspor non migas  Indonesia hingga April 2010. Pada periode Januari‐Maret 2010 produk olahan dari tepung mampu memberikan kontribusi terhadap ekspor non migas  Indonesia  sebesar US$ 98,8  juta meningkat 59% dibandingkan kinerjanya tahun 2009. Diantara produk olahan dari tepung nilai ekspornya mengalami pertumbuhan sangat pesat yaitu  produk  yang  masuk  dalam  HS  190490  cereal,  other  than  corn  (maize)  yang  umbuh  sangat signifikan selama 5  tahun  terakhir. Hingga Maret 2010 nilai ekspor produk  ini mencap  US$ 13,5  juta m . Sepuluh ekspor terbesar dari produk olahan dari tepung lainnya yang menjadi andalan ekspor Indonesia dapat dilihat pada tabel 3.  lami  mengalami 

 

tai

eningkat  lebih dari 600% dibandingkan kinerja ekspornya pada tahun 2009

Terlihat  bahwa  di  antara  produk‐produk  tersebut  beberapa  produk  mengapertumbuhan yang negatif. 

  

Tabel 5. Ekspor produk olahan dari tepung 

2005 2009 Trend (%) Perub (%)

05‐09 2009 2010 10/09

OLAHAN DARI TEPUNG 188.101,0       307.110,5       14,5 62.162,8        98.838,2       59,0

1 190230 Pasta, Prepared, Nesoi 29.298,4          111.943,9       39,6 24.673,4         31.944,9       29,5

6,5 10.930,6         28.028,5       156,42 190531 Sweet Biscuits 54.464,3          69.633,0        

3 190490 Cereals, Other Than Corn (Maize), In Grain Form 2.116,6            20.803,1         82,4 1.921,3          

4 190590

13.483,3       601,8

Bread, Pastry, Cakes, Biscuits And Similar Baked 24.          449,8 36.864,6        

5 190532 Waffles & Wafers 11.771,8          28.329,3        

15,9 10.807,0         7.274,7          ‐32,7

25,0 4.627,5           6.999,4          51,3

6 190190 Malt Extract; Food Products Of Flour, Meal, Etc. 34.955,4          22.815,2         ‐11,6 5.071,2           5.773,1          13,8

7 190510 Crispbread 949,3                798,8               5,9 261,4              1.804,0          590,2

8 190219 Pasta (Spaghetti, Macaroni, Etc.), Uncooked, No 18.518,0          8.004,2           ‐14,1 1.833,8           1.742,8          ‐5,0

9 190120 Mixes And Doughs For The Preparation Of Brea 2.690,9            3.392,5           5,2 653,4              765,6             17,2

10 190110 Food Preparations For Infant Use, Put Up For Re 351,9                888,7               23,9 179,4              318,9             77,7

LAINNYA 8.534,6            3.637,4           ‐16,4 1.203,8           703,1             ‐41,6

Sumber : BPS (diolah)

Ribu USD

Jan ‐ MarNO HS6 URAIAN.

11

Page 12: Perdagangan Tinjauan Terk Tinjauan Terkini Perdagangan ... MONITORING EDISI JUNI_FINAL.pdfMalaysia dan Korea Selatan. 1. Tinjauan Terkini Perdagangan Indonesia Volume 4, Juni 2010

Tinjauan Terkini Perdagangan Indonesia Volume 4, Juni 2010

Ekspor  Indonesia  untuk  produk  olahan  dari  tepung  kebanyakan  di  ekspor Philipina  dengan  pangsa masing‐masing  sebesar  14,7%  dan  12,9%.  Sementara  negara

ke  Malaysia  dan   tujuan  ekspor 

lihat pada  jumlah 9,  terlihat  bahwa hun  2005  jumlah 

ntuk produk olahan makanan dari  tepung hanya 103 negara, pada  tahun 2009 ndikasikan bahwa 

n dari tepung  juga cukup berhasil. Sementara  itu  untuk ekspor produk olahan di pasar 

sa pasar  masing‐,1% dan 8% terhadap total impor dunia dengan pertumbuhan ekspor rata‐rata 

lainya yang mempunyai pangsa pasar di bawah 10% yaitu Australia dan Thailand. Di negara  tujuan  ekspor  produk  olahan  dari  tepung  selama  periode  2005  hingga  200negara  tujuan  ekspor  untuk  produk  ini  sudah  sangat  terdivesifikasi.  Kalau  pada  tanegara  tujuan ekspor ujumlah negara yang menjadi tujuan ekspor sudah mencapai 127 negara. Hal ini mengistrategi diversifikasi pasar ekspor untuk produk olahaseperti yang  terlihat pada Gambar 10, pesaing utama  Indonesiadunia adalah Jerman, Italia dan Perancis. Ketiga negara pesaing tersebut memiliki pangmasing sebesar 12,2%; 10sebesar 14%; 12% dan 11% per tahun.

 

Produk Olahan Dari Tepung di Pasar Dunia 

makanan  olahan  dari  tepung  pada  dasarnya  sama  makanan secara umum seperti yang sudah di bahas uk berbagaia makanan olahan. 

Gambar 10.  Pesaing Indonesia untuk 

Permasalahan  yang  dihadapi  oleh  ekspor dengan permasalahan yang dihadapi oleh  industripada permasalahan yang dihadapi oleh ekspor prod

6.

ai US$ 637,3 juta 9. Sementara  itu 

selama periode 2005‐2009 ekspor produk kimia organik meningkat dengan pertumbuhan sebesar 1,6% per  tahun.  Diantara  produk‐produk  kimia  organik  tersebut  yang  mengalami  pertumbuhan  sangat signifikan hingga Maret 2010 adalah produk 1,2‐Dichloroethane (Ethilene Dichloride) yang masuk dalam HS  290315  dan  juga  produk  Styrene  (Vinylbenzene,  Phenylethylene)  yang masuk  dalam  HS  290250 dengan pertumbuhan masing‐masing sebesar 167,2% dan 856,8% (Lihat Tabel 6). 

Produk Kimia Organik (HS 29) 

Pada Januari‐Maret 2010 ekspor Indonesia untuk produk Kimia Organik mencapmeningkat sebesar 128% dibandingkan kinerjanya pada periode yang sama tahun 200

12

Page 13: Perdagangan Tinjauan Terk Tinjauan Terkini Perdagangan ... MONITORING EDISI JUNI_FINAL.pdfMalaysia dan Korea Selatan. 1. Tinjauan Terkini Perdagangan Indonesia Volume 4, Juni 2010

Tinjauan Terkini Perdagangan Indonesia Volume 4, Juni 2010

 Tabel 6. Ekspor produk Kimia Organik 

 

Trend (%)

05‐09 2009

BAHAN KIMIA ORGANIK 1.530.640,0     1.672.434,7     1,6 279.467,4          

1 290243 Para‐Xylene (1,4‐Dimethylb

Perub (%)

2010 10/09

637.276,7 128,0

enzene) ‐                          133.022,3         ‐ ‐                       114.892,7     ‐

2 290220 Benzene ‐                          108.113,9         ‐ ‐                       58.486,3       ‐

3 292241 Lysine And Its Esters; Salts Thereof 136.508,4         170.297,6         9,9 43.773,8         55.236,5       26,2

4 290516 Octanol (Octyl Alcohol) And Isomers Thereof 11.342,6           135.873,8         75,2 29.343,8         37.850,1       29,0

5 292242 Glutamic Acid And Its Salts 88.976,5           132.064,0         11,5 29.334,1         36.736,1       25,2

6 293499 Nucleic Acids&Their Salts, Whether/Not Chemic 2.382,4             116.763,0         122,4 26.501,6         36.362,7       37,2

7 290315 1,2‐Dichloroethane (Ethylene Dichloride) 80.548,3           76.835,0           1,9 11.648,4         31.120,2       167,2

8 290250 Styrene (Vinylbenzene; Phenylethylene) 110.175,7         92.643,2           18,7 3.015,1           28.849,2       856,8

9 290511 Methanol (Methyl Alcohol) 116.032,6         81.728,2           ‐3,1 12.538,0         22.600,8       80,3

10 291612 Esters Of Acrylic Acid 60.864,7           45.802,8           ‐6,5 7.387,0           17.010,1       130,3

Lainnya 923.809,0         579.290,8         ‐11,5 115.925,6      198.131,9     70,9

Sumber : BPS (diolah)

arNO. HS6 URAIAN 2005 2009

Jan ‐ M

 Negara tujuan ekspor Indonesia untuk produk ini dalam lima tahun terakhir adalah RRT, Malaysia, 

Singapura,  Thailand dan  India. RRT merupakan negara  tujuan  eskpor  terbesar dengan pangsa  ekspor Indonesia  mencapai  26,8%  diikuti  oleh  Malaysia  dengan  pangsa  sebesar  10,6%,  sementara  pangsa ekspor  Indonesia  Singapura,  Thailand  dan  India masih  di  bawah  10%.  Sementara  itu,  jumlah  negara tujuan ekspor Indonesia untuk produk kimia organik relatif tetap yaitu 117 negara pada tahun 2005 dan menjadi 118 negara pada tahun 2009. 

 

Gambar 11.  Pesaing Indonesia untuk Produk Kimia Organik di Pasar Dunia 

Gambar    12  berikut mengindikasikan  bahwa meskipun  hingga  April  2010  ekspor  produk  kimia organik mampu memberikan  kontribusi  yang  cukup  signifikan bagi  kuatnya  kinerja  ekspor non migas namun  terlihat  bahwa  industry  kimia  organik masih menghadapi  permasalahan  yang  cukup  serius  di dalam negeri khususnya permasalahan yang berkaitan dengan peningkatan daya  saing. Terlihat untuk beberapa produk Indonesia justru kehilangan pangsa pasarnya di pasar dunia sementara di sisi lain kita 

13

Page 14: Perdagangan Tinjauan Terk Tinjauan Terkini Perdagangan ... MONITORING EDISI JUNI_FINAL.pdfMalaysia dan Korea Selatan. 1. Tinjauan Terkini Perdagangan Indonesia Volume 4, Juni 2010

14

Tinjauan Terkini Perdagangan Indonesia Volume 4, Juni 2010

ional  terhadap  produk HS29

ifikasi  pasar  untuk produk HS29 yang diimpor oleh Indonesia, 2008 

melihat bahwa pertumbuhan permintaan  impor di pasar  internasional masih  cukup  tinggi dan masih membuka peluang bagi peningkatan pangsa pasar  Indonesia.   Dengan demikian maka kebijakan yang bersifat  pemberian  insentif  bagi  perkembangan  industri  sangat  diperlukan  kalau  pemerintah  masih mengharapkan  peran  industry  ini  dalam  menopang  kuatnya  kinerja  ekspor  non  migas  Indonesia. Kebijakan  yang  dikeluarkan  oleh  Kementerian  Perindustrian  yang mengizinkan  tujuh  cabang  industri kimia  dikelola  di  kawasan  ekonomi  khusus  (KEK)  perdagangan  bebas  (free  trade  zone/  FTZ)  Batam, Bintan  dan  Karimun  (BBK)  untuk  memperoleh  fasilitas  fiskal  pemerintah  dan  kemudahan  birokrasi merupakan  contoh  kebijakan  sangat penting bagi perkembangan  industri  kimia organik. Kebijakan  ini tertuang  dalam  Peraturan Menteri  Perindustrian  (Permenperin)  No.  72/M‐IND/PER/  7/2009  tentang Pelimpahan  Kewenangan  Urusan  Pemerintahan  Bidang  Perindustrian  kepada  Badan  Pengusahaan Kawasan  Perdagangan  Bebas  dan  Pelabuhan  Bebas  Batam,  Bintan  dan  Karimun.   Permenperin  ini berlaku  efektif  sejak  ditandatangani  pada  6  Juli  2009  seiring  dengan mulai  bergulirnya  pelaksanaan Kawasan Perdagangan Bebas (FTZ) Batam, Bintan dan Karimun pada 1 April 2009. Kebijakan ini terutama ber gingat  kebijakan tujuan  agar  investasi  baru  di  sektor  industri  kimia  meningkat  signifikan  menkewenangan itu merupakan bentuk lain dari stimulus. 

Gambar  12a.  Suplai  Produk  HS29  di  Indonesia  dan Pertumbuhan  permintaan  Internas

Gambar  12b.  Prospek  Divers

 

Sumber: ITC 

 

BEBERAPA PRODUK YANG MENGALAMI PENINGKATAN EKSPOR DAN IMPOR:  

 

Dalam 3 bulan terakhir  ini  jumlah produk ekspor yang mengalami pertumbuhan positselama  periode  Februari‐April  ini  terdapat  82  produk  pada HS  2  digit mengalami  pepositif atau hampir mencapai  84% dari keseluruhan produk pada HS 2 digit.. Adapun ke 

if terus meningkat, rtumbuhan  ekspor 82 produk tersebut 

dibagi ke dalam: 

 

1. Produk dengan pertumbuhan ekspor sedang tetapi kontribusinya terhadap ekspor non migas tinggi. Selama Februari  sampai April,  produk  yang mengalami  pertumbuhan  sedang  tetapi memiliki  kontribusi  yang  tinggi terhadap  total  ekspor  nonmigas  adalah  Bahan Bakar Mineral  (HS  27)  sebesar  6%  dengan  pangsa  rata‐rata selama periode tersebut sebesar 15,1%. Diikuti oleh Mesin/Perlatan Listrik (HS 85) serta Karet Dan Barang Dari Karet (HS 40) dengan pertumbuhan rata‐rata sebesar 7,9% dan 9,3% serta pangsa masing‐masing sebesar 8,4% dan 7,6%. 

Page 15: Perdagangan Tinjauan Terk Tinjauan Terkini Perdagangan ... MONITORING EDISI JUNI_FINAL.pdfMalaysia dan Korea Selatan. 1. Tinjauan Terkini Perdagangan Indonesia Volume 4, Juni 2010

Tinjauan Terkini Perdagangan Indonesia Volume 4, Juni 2010

Gambar 13. Pertumbuhan dan Pangsa Ekspor 

0,0

4,0

8,0

12,0

16,0

0,0

25,0

50,0

HS 27 HS 15 HS 85 HS 40 HS 29 HS 47 HS 71 HS 49

75,0

100,0

125,0

Pertumbuhan & Pangsa beberapa Produk Ekspor (%)

Pertumbuhan Pangsa

2. Produk dengan pertumbuhan ekspor cukup  tinggi tetapi kontribusinya terhadap ekspor non migas sedang. Produk yang memiliki pertumbuhan ekspor yang cukup tinggi dan pangsa sedang selama 3 bulan terakhir (Feb‐Apr) adalah Bahan Kimia Organik  (HS 29); Bubur Kayu/Pulp  (HS 47) serta Perhiasan/Permata  (HS 71) dengan pertumbuhan  rata‐rata masing‐masing  sebesar  25,2%; 23,7% dan 42,2%.  Kontribusi  ketiga produk  tersebut terhadap total ekspor non migas pada periode itu tidak lebih dari 4,6%..  

oduk dengan pertumbuhan kecil tetapi kontribusinya terhadap ekspor non migas tinggi. pada periode ini, terdapat  satu produk yang memiliki pangsa yang  sangat  tinggi  sebesar 9,4%  tetapi pertumbuhannya  sangat kecil, hanya sebesar 0,4% yaitu Lemak & Minyak Hewan/Nabati (HS 15). 

 migas kecil. Terdapat satu produk dengan pertumbuhan  rata‐rata  selama  tiga  bulan  ini  sangat  tinggi  yaitu Buku dan Barang  Cetakan  (HS  49) 

  0,1%.  Begitu  pula 

n positif mencapai r pada HS 2 digit. 

as tinggi. Selama 3 terakhir  produk  impor  dengan  pertumbuhan  sedang  tetapi  kontribusinya  tinggi  adalah  Mesin‐

Mesin/Pesawat Mekanik  (HS 84) dengan pertumbuhan  sebesar 11,3%  tetapi memberikan kontribusi hampir 19% terhadap total impor non migas. 

2. Produk  dengan  pertumbuhan  impor  dan  kontribusinya  terhadap  impor  non migas  sedang.  Produk  impor yang relatif sedang petumbuhan dan pangsanya selama 3 bulan terakhir ini adalah impor adalah Bahan Kimia Organik (HS 28) serta Plastik & Barang Dari Plastik (HS 39) yang memiliki pertumbuhan yang sama yaitu 13,7% serta kontribusi keduanya tidak lebih dari 10%. 

3. Produk dengan pertumbuhan tinggi tetapi kontribusinya terhadap ekspor non migas relatif kecil. Kapal Laut (HS 89) serta Gula dan Kembang Gula (HS 17) memiliki pertumbuhan cukup tinggi yaitu masing‐masing sebesar 91,5% dan 52,9% tetapi pangsanya relatif kecil hanya sebesar 4,3% terhadap keseluruhan ekspor non migas. 

4. Produk  dengan  pertumbuhan  tinggi  tetapi  kontribusi  terhadap  ekspor  non migas  sangat  kecil.  Terdapat beberapa produk impor yang mengalami pertumbuhan rata‐rata yang sangat signifikan tiga bulan belakangan ini, yaitu Permadani  (HS 57); Bahan‐Bahan Nabati  (HS 14)  serta Kulit Berbulu  (HS 43) dengan pertumbuhan rata‐rata masing‐masing mencapai  94,8%;  117,2%  dan  166,8%.  Tetapi  kontribusi  keempat  produk  tersebut 

3. Pr

4. Produk dengan pertumbuhan tinggi tetapi kontribusi terhadap ekspor non

dengan  pertumbuhan  rata‐rata  mencapai  120,7%  tetapi  kontribusinya  tidak  lebih  daridengan pertumbuhan tahunannya (yoy) mencapai lebih dari 92%. 

 

Dalam 3 bulan terakhir ini (Feb‐Apr) jumlah produk impor yang mengalami pertumbuha74 produk pada HS 2 digit atau mencapai   76% dari keseluruhan  jumlah produk  impoAdapun 74 produk tersebut dibagi ke dalam: 

1. Produk dengan pertumbuhan impor sedang tetapi kontribusinya terhadap impor non migbulan 

15

Page 16: Perdagangan Tinjauan Terk Tinjauan Terkini Perdagangan ... MONITORING EDISI JUNI_FINAL.pdfMalaysia dan Korea Selatan. 1. Tinjauan Terkini Perdagangan Indonesia Volume 4, Juni 2010

16

Tinjauan Terkini Perdagangan Indonesia Volume 4, Juni 2010

tidak  lebih  dari  0,1%. memiliki  pertumbuhan  tahunannya  (yoy)  yang mencapai lebih dari 100%. 

 

  Ketiga  produk  impor  tersebut  juga 

Gambar 14. Pertumbuhan dan Pangsa Impor 

4,0 

8,0 

12,0 

16,0 

20,0 

30,0 

60,0 

90,0 

120,0 

150,0 

180,0 

Pertumbuhan & Pangsa beberapa Produk Impor (%)

HS 84 HS 29 HS 39 HS 89 HS 17 HS 57 HS 14 HS 43

Pertumbuhan Pangsa

 

Daftar Pustaka 

Liberalisasi farmasi di depan mata dalam http://sefdin.wordpress.com/2009/09/11/liberalisasi‐farmasi‐di‐

depan‐mata‐3/ 

rkapalan Menggeliat dalam

Bisnis News, 20 Mei 2010. Industri Pe  http://bataviase.co.id/node/220487  

International Trade Center