Perda Kota Pontianak

546

Click here to load reader

description

perda kota pontianak

Transcript of Perda Kota Pontianak

1 7 7 1

Peraturan Walikota Pontianak Nomor 27 Tahun 2013Tentang

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PONTIANAK TAHUN 2014

PEMERINTAH KOTA PONTIANAKBadan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Pontianak

Jl. Zainuddin No. 5 Telp. 0561-734294 Fax. 0561-733045 Pontianakwebsite : www.bappeda.pontianakkota.go.id - e-mail : [email protected]

PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 27 TAHUN 2013

TENTANG

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PONTIANAK TAHUN 2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PONTIANAK,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka Penyusunan Kebijakan dan Program Prioritas Pembangunan Tahun 2014 perlu disusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Pontianak Tahun2014;

b.bahwa Rencana Kerja Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud huruf a di atas, merupakan dokumen perencanaan tahunan sebagai pedoman Penyusunan Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara dan Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Tahun2014;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, maka perlu menetapkan Peraturan Walikota Pontianak tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Pontianak Tahun 2014;

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945;

2.Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor9), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1965 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Tanah Laut, Daerah Tingkat Tapin dan Daerah Tingkat II Tabalong dengan mengubah Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2756);

3.Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

4.Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

5.Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor5234);

6.Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor21, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4817);

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia tahun 2010 Nomor 517);

9.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukun Daerah;

10.Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2014 (Berita Negara Republik Indonesia tahun 2013 Nomor 471);

11. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Bidang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kota Pontianak (Lembaran Daerah Tahun2008 Nomor 7 Seri E Nomor 7);

12. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kota Pontianak 2005-2025 (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 9 Seri E Nomor 9);

13.Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014 (Lembaran Daerah Tahun 2009 Nomor

- 4 -5 Seri E Nomor 4);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PONTIANAK TAHUN 2014

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan :

a. Daerah adalah Kota Pontianak;

b.Pemerintah Daerah adalah Walikota dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah Kota Pontianak;

c. Walikota adalah Walikota Pontianak;

d. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah adalah BadanPerencanaan Pembangunan Daerah Kota Pontianak;

e. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah adalahDokumen Perencanaan Daerah untuk periode 5 (lima) tahun;

f. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) adalah DokumenPerencanaan Daerah untuk periode 1 (satu) tahun;

g. Kebijakan Umum Anggaran yang selanjutnya disingkat KUA adalah dokumen yang memuat kebijakan bidang pendapatan, belanja, dan pembiayaan serta asumsi yang mendasarinya untuk periode 1 (satu) tahun;

h. Prioritas dan plafon anggaran sementara yang selanjutnya disingkat PPAS adalah rancangan program prioritas dan patokan batas maksimal anggaran yang diberikan kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk setiap program sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah sebelum disepakati dengan DPRD.

BAB II

Rencana Kerja Pemerintah Daerah

Pasal 2

Rencana Kerja Pemerintah Daerah merupakan Dokumen Perencanaan Tahunan sebagai Penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang memuat Evaluasi Hasil Pelaksanaan Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun2012 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah, RencanaKerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah, Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah, Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah.

Pasal 3

(1) Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Pontianak Tahun2014 dijadikan acuan dalam penyusunan Kebijakan UmumAnggaran, Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA- PPAS) serta Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Pontianak Tahun 2014.

(2) Kebijakan Umum Anggaran, Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS), serta Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan melalui kesepakatan bersama dengan DPRD Kota Pontianak.

Pasal 4

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2014 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota ini.

BAB III KETENTUAN PENUTUP Pasal 5Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Pontianak.

Ditetapkan di Pontianak pada tanggal 31 Mei 2013

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbilalamin, hanya kepada Allah SWT kami bersyukur, karena atas perkenanNya Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Pontianak Tahun2014 ini dapat selesai. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihakyang turut serta menyumbangkan pemikiran, ide dan tenaga guna menyelesaikan dan memperkaya dokumen ini.

Sebagai penjabaran tahunan dari RPJM Kota Pontianak Tahun 2010-2014, Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Pontianak Tahun 2014 memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaannya. RKPD merupakan pedoman bagi SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Pontianak dalam menyusun program-program pembangunan serta bagi lembaga DPRD dalam mengakomodasikan aspirasi masyarakat dalam rangka pelaksanaan pembangunan daerah.

Pemerintah bersama DPRD bertanggung jawab untuk menjaga konsistensi antara RPJM dan RKPD sesuai tugas pokok dan fungsinya melalui proses perencanaan pembangunan dan penganggaran setiap tahunnya, demi terwujudnya perencanaan pembangunan daerah yang lebih terintegrasi, menyeluruh, dan terkendali pelaksanaannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Semoga Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Pontianak Tahun 2014 ini dapat menjadi masukan bagi semua pihak dan dapat direalisasikan sesuai rencana.

Pontianak, Mei 2013

Rencana Kerja Pemerintah DaerahKota Pontianak Tahun 2014i

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii DAFTAR TABEL iv DAFTAR GAMBAR viBAB I PENDAHULUAN1.1.Latar Belakang ....................................................................................I- 1

1.2.Dasar Hukum Penyusunan ..................................................................I- 1

1.3.Hubungan Antar Dokumen .................................................................I- 2

1.4.Sistematikan Dokumen RKPD .............................................................I- 3

1.5.Maksud dan Tujuan ............................................................................I- 4

BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2012 DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH2.1. Gambaran Umum Kondisi Daerah ...................................................... II - 1

2.1.1Aspek Geografi dan Demografi .............................................II- 1

2.1.2Aspek Kesejahteraan Masyarakat .........................................II- 4

2.1.3Aspek Pelayanan Umum ........................................................II- 5

2.1.4Aspek Daya Saing Daerah ......................................................II- 6

2.2.Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD sampai TahunBerjalan dan Realisasi RPJMD .............................................................

II

- 9

2.2.1 Kebijakan Pembangunan Jangka Menengah Kota PontianakTahun 2010-2014 ....................................................................II- 9

2.32.2.2 Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah ................................. Permasalahan Pembangunan Daerah .................................................II - 12II - 21

2.3.1 Permasalahan Daerah yang Berhubungan Dengan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah ........................................

II - 21

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

3.1 Arah KebijakanEkonomi Daerah ......................................................... III - 1

3.1.1Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2011 dan Perkiraan Tahun2012 dan Proyeksi Tahun 2013 dan Proyeksi Tahun 2014..

III

- 2

3.1.2Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun2013 dan Tahun 2014 .........................................................III- 4

3.2ArahKebijakan Keuangan Daerah ......................................................III- 5

3.2.1Analisis dan Perkiraan Sumber Pendanaan Daerah ............III- 7

3.2.2Arah Kebijakan Keuangan Pemerintah Kota Pontianak ......III- 8

ii

3.2.2.1.Arah Kebijakan Pendapatan Pemerintah Kota

III - 8

Pontianak ...........................................................

3.2.2.2.Arah Kebijakan Belanja Pemerintah KotaIII - 12

Pontianak ..............................................................

3.2.2.3.Arah Kebijakan Pembiayaan Pemerintah KotaIII - 16

Pontianak ..............................................................

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH4.1Tujuan dan sasaran Pembangunan Kota Pontianak Tahun 2014 .......IV -1

4.2Prioritas Pembangunan Tahun Anggaran 2014 ..................................IV -7

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH ............................. V - 1BAB VI PENUTUP ......................................................................................................... VI - 1

iii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1Tabel 2.2Tabel 2.3

Tabel 2.4Tabel 2.5

Tabel 2.6

Tabel 2.7

Tabel 2.8Tabel 2.9Tabel 2.10

Tabel 2.11

Tabel 2.12

Tabel 2.13

Tabel 2.14Tabel 2.15Tabel 3.1Tabel 3.2

Tabel 3.3

Tabel 3.4

Tabel 3.5Luas Wilayah Kota Pontianak Menurut Kecamatan ........................... Jumlah Penduduk Kota Pontianak sampai Maret 2013...................... Jumlah Penduduk di Kota Pontianak s/d Bulan Maret Tahun 2013Berdasarkan Kecamatan ................................... Kepadatan Penduduk Kota Pontianak Per Kecamatan Tahun 2013. Perkembangan Pendapatan Regional dan Angka Per kapita (Jutaan Rupiah) di Kota Pontianak Tahun 2008 2012 .................. Pendapatan Perkapita menurut kecamatan Tahun 2009 2012 (Dalam rupiah) .......... Indikator pembangunan Bidang Ekonomi Kota Pontianak Tahun2009 2012 .................................Target Indikator Keberhasilan Pembangunan RKPD 2014 . Perkembangan IPM Kota Pontianak Tahun 2009 2013 Indikator Kinerja Dinas Pendidikan Kota Pontianak Tahun Anggaran2012 .................Data Umum dan Indikator Dinas Pekerjaan Umum Kota Pontianak Tahun 2009 2012 ... Indikator Kinerja Dinas Tata Ruang dan Perumahan Kota Pontianak Tahun 2012 (sampai bulan Juni) .. Dana Alokasi Khusus (DAK) Perumahan dan Permukiman Tahun Anggaran 2012 .... Capaian Tingkat Pelayanan Ke Masyarakat Tahun 2009 2013 Standar Waktu Pelayanan Perizinan (hari) Tahun 2009 2012 . Kerangka Ekonomi Makro Kota Pontianak Tahun 2011-2014 ......... Kebutuhan Investasi Pemerintah Kota Pontianak Tahun 2012-2014Atas Dasar Harga Berlaku ....Rincian Pendapatan Daerah Kota Pontianak Tahun 2012, Rencana Tahun 2013 dan Proyeksi tahun 2014 ........................................ Belanja Pemerintah Daerah Kota Pontianak APBD Perubahan 2012, APBD 2013 dan Proyeksi APBD 2014 ............................................... Pembiayaan Daerah Pemerintah Kota Pontianak APBD Perubahan2012, APBD 2013 dan Proyeksi 2014 ...............................................II - 1II - 2II - 3

II - 3II - 4

II - 4

II - 5

II - 11II - 13II - 14

II - 15

II - 16

II - 17

II - 20II - 21III - 3

III - 4

III - 11

III - 16

III - 18

iv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Bagan Hubungan Antar Dokumen .................................................... I - 2

v

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Undang-Undang No 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah telah mengamanatkan bahwa setiap daerah diwajibkan untuk menyusun perencanaan pembangunan daerah untuk jangka panjang 20 tahun (RPJPD), rencana pembangunan jangka menengah 5 tahun (RPJMD) dan rencana pembangunan jangka pendek setiap tahunnya (RKPD).Sebagai suatu dokumen resmi rencana daerah, RKPD mempunyaikedudukan yang strategis, yaitu menjembatani antara perencanaan strategis jangka menengah dengan perencanaan dan penganggaran tahunan, untuk itu maka sesuai dengan amanat kedua undang-undang di atas, maka Bappeda Kota Pontianak yang mempunyai kewajiban untuk mengkoordinir penyelenggaraan perencanaan daerah dan mengkoordinir perencanaan-perencanaan yang bersifat sektoral di daerah dengan telah menyusun rancangan awal RKPD yang dapat digunakan sebagai dokumen awal untuk proses perencanaan dan penganggaran untuk tahun 2014.

1.2. Dasar Hukum Penyusunan

Peraturan perundang-undangan yang melatarbelakangi penyusunan RKPD Pemerintah Kota Pontianak adalah sebagai berikut:1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem PerencanaanPembangunan Nasional.3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali yang terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008.4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah. Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.6. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang PengelolaanKeuangan Negara/Daerah.

Rencana Kerja Pembangunan DaerahKota Pontianak Tahun 2014I - 1

7. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman EvaluasiPenyelenggaraan Pemerintahan Daerah.8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.9. Peraturan Daerah Kota Pontianak Nomor 10 Tahun 2008 tentang RencanaPembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kota Pontianak Tahun 2005-2025.10. Peraturan Daerah Kota Pontianak Nomor 5 Tahun 2009 tentang RencanaPembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014.11. Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman PengelolaanKeuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Permendagri Nomor59 Tahun 2007.

1.3. Hubungan Antar Dokumen

Gambar 1.1Bagan Hubungan Antar Dokumen

RPJP Kota Pontianak2005 - 2025

RPJM Nasional

RPJM Propinsi

RPJM Kota Pontianak2010 - 2014

Renstra SKPD2010 - 2014

RKPD2014

RENJA SKPD2014

KUA-PPAS2014

RKA SKPD2014

APBD2014

DPA 2014 (Dokumen Pelaksanaan Anggaran)

I - 2

1.4. Sistematika Dokumen RKPD

BAB I PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang1.2. Dasar Hukum Penyusunan1.3. Hubungan Antar Dokumen1.4. Sistematika Dokumen RKPD1.5. Maksud dan TujuanBAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2012 DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH2.1 Gambaran Umum Kondisi daerah2.1.1. Aspek Geografi dan Demografi2.1.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat2.1.3. Aspek Pelayanan Umum2.1.4. Aspek Daya Saing Daerah2.2 Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Sampai TahunBerjalan dan Realisasi RPJMD2.2.1. Kebijakan Pembangunan Jangka Menengah Kota PontianakTahun 2010-20142.2.2. Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah2.3 Permasalahan Pembangunan Daerah2.3.1 Permasalahan daerah yang berhubungan dengan prioritas dan sasaran pembangunan daerah2.3.2 Indentifikasi permasalahan penyelenggaraan urusanpemerintah daerah

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah3.1.1. Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2012 dan Perkiraan Tahun2013 dan 20143.1.2. Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2013 dan Tahun 20143.2 Arah Kebijakan Keuangan Daerah3.2.1. Analisis dan Perkiraan Sumber-sumber Pendanaan Daerah3.2.2. Arah Kebijakan Keuangan Pemerintah Kota Pontianak3.2.2.1. Arah Kebijakan Pendapatan Pemerintah KotaPontianak3.2.2.2. Arah Kebijakan Belanja Pemerintah Kota Pontianak

I - 3

3.2.2.3. Arah Kebijakan Pembiayaan Pemerintah KotaPontianak

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH4.1 Tujuan dan Sasaran Pembangunan Kota Pontianak Tahun 20144.2 Prioritas Pembangunan Tahun Anggaran 2014

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB VI PENUTUP

1.5. Maksud dan Tujuan

Dokumen RKPD merupakan dokumen yang menjabarkan rencana jangka menengah daerah ke dalam rencana tahunan dan mengimplementasikannya dalam program dan kegiatan tahunan, sehingga akan dijadikan acuan bagi proses penyusunan RAPBD, mulai dari perumusan Kebijakan Umum APBD, penetapan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara, hingga penyusunan RKA- SKPD dan RAPBD. Oleh karena itulah maka dokumen RKPD ini yang diharapkan mampu menjawab kebutuhan materi bagi proses perencanaan dan penganggaran selajutnya.Dokumen RKPD ini bertujuan untuk menginformasikan rancangankerangka ekonomi daerah, arah kebijakan keuangan daerah, arah prioritas pembangunan daerah dan rancangan pagu indikatif untuk setiap SKPD untuktahun yang direncanakan.

I - 4

BAB IIEVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2012DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH

2.1. Gambaran Umum Kondisi Daerah

2.1.1. Aspek Geografi dan Demografi

A. Aspek GeografiLuas wilayah Kota Pontianak adalah 107,82 km2, terbagi atas 6 kecamatan dan 29 kelurahan, yaitu Kecamatan Pontianak Selatan, Kecamatan Pontianak Timur, Kecamatan Pontianak Barat, Kecamatan Pontianak Utara, Kecamatan Pontianak Kota, dan Kecamatan Pontianak Tenggara.

Tabel 2.1Luas Wilayah Kota Pontianak Menurut Kecamatan

NoKecamatanLuas Wilayah(Km2)% terhadap KotaPontianak

1Pontianak Selatan14.5413.9

2Pontianak Tenggara14.8313.5

3Pontianak Timur8.788.4

4Pontianak Barat16.9415.1

5Pontianak Kota15.5114.9

6Pontianak Utara37.2234.52

Total Kota Pontianak107.82100.00

Sumber : Badan Pusat Statistik dalam Kota Pontianak Dalam Angka Tahun 2012

Batas wilayah Administratif Kota Pontianak adalah sebagai berikut:

Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Siantan KabupatenPontianak. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Sungai Raya danKecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Sungai KakapKabupaten Kubu Raya. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Sungai Raya danKecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya.

Rencana Kerja Pemerintah DaerahKota Pontianak Tahun 2014II - 1

Secara Geografis Wilayah Kota Pontianak yang berada di Pulau Kalimantan tidak dilalui dengan jalur gunung berapi aktif seperti kota- kota di hampir sebagian besar pulau selain Kalimantan. Tetapi karena kondisi permukaan lahan yang rendah serta dilalui oleh beberapa sungai besar, Kota Pontianak sangat dipengaruhi dengan arus pasang surut air sungai.

Wilayah genangan yang terdapat di Kota Pontianak sebagian besar merupakan genangan sesaat yang disebabkan oleh intensitas hujan yang tinggi. Secara umum hal ini disebabkan keterbatasan daya tampung air dalam sistem saluran drainase kota yang diperparah dengan kondisi bentang alam Kota Pontianak yang flat, miskin akan variasi topografi menyebabkan hambatan dalam aliran air serta terkumpulnya genangan pada kawasan-kawasan yang cekung/lebih rendah. Selain hal-hal tersebut, genangan di Kota Pontianak disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut: Terjadinya hambatan aliran air di saluran-saluran drainase akibatbanyaknya jembatan dan bangunan di sepanjang bantaran sungai Mulai berkurangnya ketersediaan daerah resapan air akibat bertambahnya permukiman Banyak terjadi penyempitan saluran-saluran drainase kota Perilaku masyarakat yang masih suka membuang sampah keSungai

B. Aspek DemografiJumlah penduduk Kota Pontianak berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kota Pontianak sampai dengan bulan Maret 2013 adalah sebanyak 579.276 jiwa. Secara rinci dapat dilihat pada tabelberikut:Tabel 2.2Jumlah Penduduk Kota Pontianak sampai Maret 2013

TahunJumlahPendudukLaki-Laki%Perempuan%

2009543.842272.52450,11%271.31749,89%

2010554.764277.97150,11%276.79349,89%

2011565.856283.52950,11%282.32749,89%

2012576.694288.92050.10%287.77449.90%

2013*579.276290.17450.09%289.10249.91%

Sumber : Badan Statistik Kota Pontianak Tahun 2013

II - 2

Jika dirinci per ecamatan maka penyebaran penduduk kota Pontianak dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel. 2.3Jumlah Penduduk di Kota Pontianak s/d Bulan Maret Tahun 2013Berdasarkan kecamatan

KecamatanJenis KelaminRasio JenisKelamin

LPTOTAL

pONTIANAK SELATAN42.52142.97385.49498.95

PONTIANAK TENGGARA22.89523.94746.84295.61

PONTIANAK TIMUR43.40142.78586.186101.44

PONTIANAK BARAT64.59864.164128.762100.68

PONTIANAK KOTA56.94557.441114.38699.14

PONTIANAK UTARA59.81457.792117.606103.50

KOTA PONTIANAK290.174289.102579.276100.37

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Pontianak 2013

Kepadatan penduduk Kota Pontianak sampai dengan bulan Maret 2013 adalah 5.373 jiwa/Km2. Yang paling padat adalah Kecamatan Pontianak Timur yaitu 9.816 jiwa/Km2 sedangkan kecamatan dengan kepadatan penduduk terendah adalah Kecamatan Pontianak Tenggara yaitu 2.909 jiwa/Km2.

Tabel 2.4Kepadatan Penduduk Kota Pontianak Per Kecamatan Tahun 2013

KecamatanLuasKm2PendudukKepadatanJiwa/Km

Jumlah%

Pontianak Selatan13,2785.49414,76 %6.443

Pontianak Timur8,7886.18614,88 %9.816

Pontianak Barat16,47128.76222,23 %7.818

Pontianak Utara37,22117.60620,30 %3.160

Pontianak Kota15,98114.38619,75 %7.158

Pontianak Tenggara16,1046.8428,09 %2.909

Kota Pontianak(Maret 2013)107,82579.276100,00 %5.373

Tahun 2012107,82576.694100,00 %5.349

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota PontianakKet : Jumlah Penduduk sampai Bulan Maret Tahun 2013

II - 3

2.1.2. Aspek Kesejahteraan MasyarakatKesejahteraan masyarakat dapat diukur dengan pendapatan perkapita. Adapun pendapatan regional perkapita penduduk Kota Pontianak tahun2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.5Perkembangan Pendapatan Regional dan Angka Per Kapita (Jutaan Rupiah)di Kota Pontianak Tahun 2008 2012

NoUraianTahun

20082009201020112012

ATAS DASAR HARGA BERLAKU

1PDRB Atas Dasar Harga Pasar9.523.661,2111.174.616,2312.567.866,7713.855.855,1915.705.467,43

2Penyusutan656.180,26769.931,06865.926,02954.668,421.105.664,91

3PDRN Atas Dasar Harga Pasar8.867.480,9810.404.685,1711.701.940,7512.901.186,7714.599.802,52

4Pajak Tak Langsung144.759,65169.854,17191.031,57210.609,00587.384,48

5PDRN Atas Dasar Biaya FaktorProduksi8.722.721,3010.234.831,0011.510.909,1712.690.577,7714.012.418,04

6Penduduk Pertengahan Tahun(Jiwa)521.569,00527.102554.764566.153576.694

7PDRB Perkapita (Rupiah)18.259.638,1521.200.102,1222.654.438,2324.473.693,8527.233.623,78

8Pendapatan Regional Perkapita(Rupiah)16.724.002,5919.417.173,5320.749.199,9722.415.456,1924.297.839,13

ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000

1PDRB Atas DasarHarga Pasar5.968.286,556.282.408,546.621.193,747.010.717,027.436.084,72

2Penyusutan411.214,94432.857,95456.200,25483.038,40523.500,36

3PDRN Atas Dasar Harga Pasar5.557.071,615.849.550,596.164.993,496.527.678,626.912.584,36

4Pajak Tak Langsung90.717,9695.492,61100.642,14106.562,90278.109,57

5PDRN Atas Dasar BiayaFaktor Produksi5.466.353,655.754.057,986.064.351,346.421.115,726.634.474,79

6Penduduk Pertengahan Tahun(Jiwa)521.569527.102554.764566.153576.694,00

7PDRB Perkapita (Rupiah)11.442.947,2511.918.771,9711.935.153,9312.383.078,4612.894.333,43

8Pendapatan Regional Perkapita(Rupiah)10.480.595,3910.916.403,2410.931.407,4911.341.661,5611.504.324,28

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Pontianak Tahun 2012

Jika dirinci perkecamatan maka pendapatan perkapita penduduk kotaPontianak dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.6Pendapatan Perkapita Menurut Kecamatan Tahun 2009 - 2012 ( Dalam Rupiah)

No.Uraian2009201020112012

HARGA BERLAKU

1Pontianak Selatan27,125,789.2630,551,066.3933,112,036.9637,302,636.37

II - 4

No.Uraian2009201020112012

2Pontianak Tenggara14,997,716.4816,777,024.7918,847,406.1521,636,555.70

3Pontianak Timur10,740,987.2612,219,100.7413,926,922.7815,916,325.00

4Pontianak Barat11,364,073.4213,024,460.9214,472,251.1616,361,750.98

5Pontianak Kota23,105,921.9825,994,630.7128,645,778.0532,193,029.70

6Pontianak Utara16,429,891.0518359407.0619,941,376.4422,389,108.90

HARGA KONSTAN2009201020112012

1Pontianak Selatan15,583,248.5716,408,112.9416,871,250.2217,997,532.63

2Pontianak Tenggara9,363,926.249,843,807.129,996,391.6710,560,968.06

3Pontianak Timur5808283.3226,135,194.346,323,108.696,685,272.71

4Pontianak Barat6,408,830.146,762,574.337,033,457.277,479,782.24

5Pontianak Kota13,582,222.8614,238,601.8114,769,741.2815,722,635.79

6Pontianak Utara9,323,887.079,872,567.2210,175,410.8210,674,920.98

Sumber : BPS Kota Pontianak 2012

Selain itu data-data perekonomian suatu kota juga dapat menggambarkan tingkat kemajuan dan kesejahteraan masyarakatnya. Berikut data-data ekonomi makro kota Pontianak

Tabel 2.7Indikator Pembangunan Bidang EkonomiKota Pontianak Tahun 2009 2012

No.Uraian2009201020112012

1.Angka Kemiskinan (%)6,386,626,15

2.Angka Pengangguran Terbuka (%)9,387,787,267,00

3.Pertumbuhan Ekonomi (%)5,355,395,886,07

4.Inflasi (%)4,918,524,916,62

5.PDRB Konstan 2000 (Rp. Juta)6.282.408,546.621.193,747.010.717,027.436.084,72

6.PDRB Berlaku (Rp.Juta)11.174.616,2312.567.866,7713.855.855,1915.705.467,43

7.PDRB per kapita konstan (Rp.)11.918.771,9711.935.153,9312.383.078,4612.894.333,43

8.PDRB per kapita berlaku (Rp.)21.200.102,1222.654.438,2324.473.693,8527.233.623,78

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Pontianak Tahun 2012

2.1.3. Aspek Pelayanan UmumPelayanan umum dalam Kota Pontianak di sektor pemerintahan telah dilakukan bahwa setiap SKPD untuk membuat standar operasional prosedur dalam rangka mewujudkan Perda Transparansi Publik;dibentuknya SKPD (BP2T) yang mengurusi pelayanan perizinan satu atap.

II - 5

Pelayanan umum dalam Kota Pontianak di sektor pendidikan salah satunya dengan meningkatkan infrastruktur kondisi fisik bangunan sekolah dan fasilitas pendukungnya.

Pelayanan umum dibidang kesehatan yang dikelola langsung oleh pemerintah Kota Pontianak adalah pelayanan kesehatan di Puskesmas yang tersebar 6 kecamatan di kota Pontianak dan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Pontianak (R.S. Sultan Syarif Muhammad Alkadrie).

Pelayanan umum dalam Kota Pontianak di sektor perdagangan salah satunya dilayani oleh pasar-pasar tradisonal. Dari tahun 2009 s.d 2013 beberapa pasar tradisional yang ada di kota Pontianak diantaranya pasar Flamboyan, pasar Cempaka, pasar Teratai, Kemuning dan pasar Dahlia. Pada tahun 2013 ini Pasar Flamboyan sedang dalam tahap pembangunan kembali, dan direncanakan juga akan diselesaikan pada tahun 2013 ini.

Pelayanan umum dalam Kota Pontianak di sektor perhubungan darat dan sungai dilayani dengan kendaraan Taksi, Bis Kota, Oplet, Becak, Sampan dan Ferry penyeberangan. Untuk sektor perhubungan darat sampai dengan tahun 2010, Kota Pontianak memiliki 10 Terminal Kendaraan Umum dimana terminal dengan daya tampung kendaraan terbanyak adalah terminal Batulayang yaitu sebanyak 517 unit dengan luasnya sendiri adalah 29.155M2, namun pada kenyataannya terminal ini memuat 717 unit kendaraan melebihi kapasitas daya tampungnya. Sedangkan terminal dengan jumlah kendaraan paling sedikit adalah terminal Pal Lima yaitu sebanyak 5 unit kendaraan walaupun kapasitas daya tampungnya bisa memuat hingga 83 unit kendaraan.

2.1.4. Aspek Daya Saing Daerah

Beberapa potensi Kota Pontianak yang dapat dijadikan modal dasar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Pontianak antara lain adalah:1. Kota Pontianak sebagai Ibu Kota Propinsi Kalimantan Barat, dengandemikian Kota Pontianak menjadi Pusat Pemerintahan di KalimantanBarat.

2. Infrastruktur di bidang kesehatan, pendidikan, dan perdagangan terkategori lebih baik dibanding dengan kota-kota yang ada di kabupaten-kabupaten di wilayah propinsi Kalimantan Barat, dengan

II - 6

demikian menjadikan Kota Pontianak sebagai pusat pendidikan, kesehatan dan perdagangan khususnya di wilayah Kalimantan Barat.

3. Dalam dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN), Kota Pontianak ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN). Ketetapan tersebut merupakan peluang yang baik bagi Kota Pontianak dikarenakan ketetapan tersebut mengandung konsekuensi logis bagi Pemerintah Pusat untuk mengalokasikan APBN-nya lebih besar ke Kota Pontianak.

4. Terdapatnya pelabuhan penumpang dan peti kemas di dalam wilayah Kota Pontianak ini juga merupakan potensi daya saing tersendiri bagi Kota Pontianak, karena dengan keberadaan pelabuhan tersebut membuat arus keluar masuknya orang dan barang dari dan ke Kota Pontianak menjadi lancar dan ramai sehingga roda perekonomian dapat berjalan dengan baik.

5. Jarak bandara Supadio dengan pusat Kota Pontianak relatif dekat (15 Km), ini juga menjadikan Kota Pontianak mudah untuk dijangkau/dikunjungi sehingga membuat arus keluar masuknya orang dan barang dari dan ke Kota Pontianak menjadi lancar dan ramai sehingga roda perekonomian dapat berjalan dengan baik.

6. Kota Pontianak juga telah memiliki transportasi darat trayek Pontianak-Malaysia-Brunei, yang menjadikan arus keluar masuknya orang dan barang dari dan ke Kota Pontianak menjadi lancar dan ramai sehingga roda perekonomian dapat berjalan dengan baik.

7. Kota Pontianak memiliki potensi alam diantaranya terdapatnya 2 buah sungai besar dan beberapa sungai kecil yang melintasi Kota Pontianak. Terlebih Kota Pontianak berada pada posisi strategis yaitu dilalui oleh garis equator dengan segala peristiwa yang mempunyai daya tarik alami. Potensi ini membawa karakteristik tersendiri, sehingga menjadikan Kota Pontianak sebagai Kota Khatulistiwa sekaligus Kota Air.

8. Sebagai sebuah kota yang terbuka dan merupakan pusat kegiatan pemerintahan, ekonomi, maupun sosial budaya menjadikan kota ini tempat tujuan bagi pendatang khususnya dalam skala regional Kalimantan Barat sehingga menjadikannya lebih heterogen dan kaya akan keragaman adat istiadat dan budaya. Perjalanan sejarah yangcukup panjang sejak berdirinya kota Pontianak meninggalkan jejak

II - 7

budaya dan sejarah yang dapat ditelusuri sebagai sebuah atraksi wisata yang menarik. Di sisi lain perkembangan kota Pontianak juga menawarkan sajian obyek-obyek wisata unik yang dapat dinikmati pengunjung yang datang ke kota ini. Setiap tahunnya secara rutin terdapat event-event wisata yang menjadi ciri khas Kota Pontianak seperti : Festival Budaya Bumi Khatulistiwa, Gawai Dayak di Rumah Betang pada bulan Mei, Kulminasi Matahari di Tugu Khatulistiwa pada bulan Maret dan September, Cap Go Meh yang dilaksanakan setiap 15 hari setelah tahun baru China, festival merima karbit yang dilaksakana setiap menjelang Hari Lebaran (Idul Fitri).

9. Terdapat berbagai keunikan Kota Pontianak yang menjadi ciri khas kota ini yang mungkin tidak dimiliki daerah lain seperti keberadaan warung-warung kopi di pinggir jalan Gajahmada, cafe terapung di pinggiran sungai Kapuas, sajian khas makanan dan kue tradisional dan lain sebagainya, yang dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan apabila dikemas dengan baik. Pengembangan sektor Pariwisata cukup penting dilakukan untuk menunjang perekonomian Kota Pontianak, mengingat kontribusi terbesar dalam PDRB tahun 2012 disumbangkan oleh sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran dan sektor Jasa-jasa. Dengan pengembangan pariwisata akan secara langsung memberikan multiplier effect terhadap pengembangan perekonomian Kota Pontianak.

10. Letak geografis Kota Pontianak sebagai pintu gerbang masuknya barang dan manusia dari luar Kalimantan Barat baik dari jalur laut maupun jalur udara. Disisi lain Kota Pontianak juga berfungsi sebagai outlet persinggahan manusia dan barang-barang hasil produksi dari wilayah hinterlandnya menuju keluar pulau Kalimantan. Hal ini menyebabkan sektor perdagangan dan jasa berkembang cukup signifikan menopang struktur perekonomian kota dan wilayah. Struktur Perekonomian Kota Pontianak, berdasarkan data PDRB harga konstan tahun 2012 menunjukkan dominasi dua sektor utama yaitu sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran yang memberikan kontribusi 24,67% serta sektor Bangunan yang memberikan kontribusi 19,82%. Kinerja dua sektor tersebut didukung oleh sektor jasa-jasa yang juga cukup tinggi, dengan peranannya terhadap perekonomian Kota Pontianak sebesar 19,37%. Kondisi ini menunjukkan bahwa Pemerintah Kota Pontianak harus memberikanperhatian untuk mendukung kinerja dua sektor tersebut yang tiap

II - 8

tahun terus menunjukkan tren peningkatan sehingga secara akumulatif target pertumbuhan ekonomi yang hendak dicapai dapat terpenuhi.

2.2. Evaluasi Pelaksanaan Program Dan Kegiatan RKPD Sampai TahunBerjalan Dan Realisasi RPJMD

2.2.1. Kebijakan Pembangunan Jangka Menengah Kota PontianakTahun 2010-2014A. Visi Kota Pontianak 2010-2014

Visi pembangunan Kota Pontianak tahun 2010-2014 sebagaimana telah ditetapkan dalam Perda Nomor 5 tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Pontianak2010-2014 adalah: Pontianak Kota Khatulistiwa BerwawasanLingkungan Terdepan Dalam Peningkatan Sumber Daya Manusia(SDM) dan Pelayanan Publik.

Visi tersebut secara intrinsik memuat makna-makna sebagai berikut:Kata Kota Khatulistiwa menunjukkan bahwa visi tersebutmengacu kepada potensi yang dimiliki Kota Pontianak yaitu letak geografisnya yang strategis. Kota Pontianak menjadi pintu gerbang utama akses menuju Provinsi Kalimantan Barat dan merupakan salah satu kota yang dapat diakses dari dan ke negara tetangga Malaysia melalui darat. Kota Pontianak juga berfungsi sebagai kota transit dalam kegiatan perdagangan dan jasa yang melayani distribusi barang dan manusia untuk skala lokal, regional dan internasional.

Berwawasan Lingkungan mempunyai pengertian bahwa berbagai pertimbangan arah pembangunan daerah, kebijakan, program, kegiatan dan anggaran harus didasarkan atas pertimbangan kondisi daya dukung lingkungan dan dalam upaya meningkatkan kualitas lingkungan hidup. Pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya alam akan dilakukan secara sustainable dengan memperhatikan keseimbangan lingkungan hidup, berkeadilan, dan digunakan sebesar-besarnya untukkemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Berbagai hasil

II - 9

pembangunan yang bersifat prasarana fisik diharapkan menghasilkan suatu kondisi lingkungan dengan kualitas yang tidak melebihi batas ambang baku mutu lingkungan. Sebagai kota yang sedang berkembang, pembangunan Kota Pontianak dilakukan secara berimbang dengan memperhatikan kualitas lingkungan hidup, kebersihan, keindahan, kenyamanan, serta tertib dan teratur sesuai dengan rencana tata ruang kota dengan mengedepankan koordinasi dan kerjasama serta melibatkan partisipasi masyarakat untuk mewujudkan Pontianak Sehat.

Terdepan dalam Peningkatan Sumber Daya Manusia mencitrakan komitmen untuk fokus pada peningkatan kualitas SDM melalui berbagai kebijakan dan program peningkatan sumberdaya manusia yang memiliki keunggulan. Fokus peningkatan diarahkan khususnya dalam peningkatan bidang pendidikan, kesehatan dan kualitas tenaga kerja. Kebijakan ini ditempuh dalam rangka meningkatkan peringkat indeks pembangunan manusia (IPM) yang mencakup angka harapan hidup, angka melek huruf, angka partisipasi murid sekolah, dan pengeluaran per kapita dengan berlandaskan pada strategi keberpihakan kepada masyarakat menengah kebawah untuk memperoleh kemudahan akses layanan pendidikan dan kesehatan.

Terdepan dalam Peningkatan Pelayanan Publik mempunyai pengertian bahwa berbagai kebijakan dan program peningkatan pelayanan masyarakat diarahkan untuk peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan masyarakat. Fokus kebijakan peningkatan layanan ini diarahkan pada peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan perijinan, pelayanan administrasi kependudukan dan penyediaan prasarana dasar perkotaan yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan masyarakat. Upaya yang dilakukan ini adalah untuk meningkatkan kepuasan masyarakat akan layanan publik.

B. Misi Kota Pontianak 2010-2014Misi Kota Pontianak secara substansial memuat upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan. Tujuh misi yang merupakan agenda pokok pembangunan Kota Pontianak selama lima tahun ke depan (2010-2014) adalah sebagai berikut:

II - 10

1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang religius, cerdas, sehat, berbudaya, dan harmonis2. Meningkatkan pemberdayaan perempuan dan pemuda3. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang lebih merata dan mengurangi pengangguran4. Meningkatkan keamanan dan ketertiban untuk mendukungterciptanya iklim investasi yang kondusif5. Meningkatkan sarana dan prasarana dasar perkotaan untuk menunjang perkembangan perdagangan dan jasa6. Mewujudkan tata ruang, tata kota dan wilayah yang seimbang dan berwawasan lingkungan7. Meningkatkan Prinsip-Prinsip Good Governance dan KetaatanHukum dan Perundang-Undangan yang Berlaku

RKPD 2014 sebagai tahun kelima pelaksanaan RPJM Kota Pontianak 2010-2014 mengemban fungsi untuk menggapai target- target kinerja pembangunan baik yang belum mampu dicapai pada fase pembangunan sebelumnya maupun meningkatan pencapaian kinerja yang telah berhasil dalam rangka pencapaian visi dan misi pembangunan kota Pontianak. Untuk itu, di dalam Rancanag Awal RKPD Kota Pontianak 2014 ini disusun berbagai program dan kegiatan pembangunan yang selain mengacu kepada program prioritas RPJM juga mengakomodir isu-isu strategis dan permasalahan aktual yang berkembang di masyarakat.

RKPD 2014 diarahkan untuk mencapai target indikator keberhasilan tahun kelima RPJM sebagaimana tertuang dalam tabel berikut:

Tabel 2.8Target Indikator Keberhasilan Pembangunan RKPD 2014

NO.INDIKATORTAHUN 2014

I.UMUM

1Indek Pembangunan Manusia (IPM)75,01

- Angka Melek Huruf (%)99,00

- Usia Harapan Hidup (Tahun)72,00

- Pengeluaran Riil per kapita (Rp. 000/bln)675,00

- Lama sekolah (tahun)12,00

II.BIDANG EKONOMI

1Angka Kemiskinan (%)5,01

II - 11

NO.INDIKATORTAHUN 2014

2Angka Pengangguran Terbuka (%)5,29

3Angka Kesempatan Kerja (%)94,90

4Pertumbuhan Ekonomi (%)5,56%

5Inflasi (%)8,42%

6PDRB Harga Konstan 2000 (Rp. juta)8.313.940,91

7PDRB Perkapita konstan 2000 (Rp.)14.036.869,69

III.BIDANG KESEHATAN

1Angka Kematian Bayi2,34%

2Angka Kematian Balita (kasus)0

3Gizi Buruk (kasus)0

4Kejadian Luar Biasa DBD (angka kesakitan/100.000 pddk)10,80%

IV.BIDANG PENDIDIKAN

1APM SD (%)100,00

APM SLTP (%)100,00

APM SLTA (%)100,00

2Angka Putus Sekolah SD0.00

Angka Putus Sekolah SLTP0.00

Angka Putus Sekolah SLTA0,00

3NEM rata-rata SD/MI7,58

NEM rata-rata SLTP/MTs6,74

NEM rata-rata SMU/MA6,73

V.BIDANG INFRASTRUKTUR

1Tingkat Pelayanan Air Bersih (penduduk)85,70%

2Jumlah Sambungan PDAM83.312

3Kondisi Jalan Kota Mantap/Baik75,12%

4Pelayanan Kebersihan (Sampah Terangkut)84,40%

5Jumlah Rumah Kumuh (% Penanganan)22,50%

VI.BIDANG PELAYANAN PUBLIK

1Pelayanan Perijinan (% pelayanan sesuai SPM)100,00%

Sumber : RPJM Kota Pontianak 2010-2014

2.2.2. Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah

Dalam penyusunan RKPD tahun 2014, salah satu faktor yang menjadi masukan pertimbangan adalah tingkat pencapaian pelaksanaan pembangunan tahun sebelumnya dan permasalahan- permasalahan yang belum dapat diatasi secara menyeluruh serta pertimbangan kondisi yang akan dihadapi di tahun 2014. Oleh karena itu, evaluasi pelaksanaan pembangunan tahun sebelumnya menjadi dasar masukan bagi perencanaan pembangunan tahun berikutnya dengan memperhatikan isu fenomena penting yang berkembang dimasyarakat.

II - 12

Selain hasil evaluasi pembangunan tahun sebelumnya juga perlu diperhatikan berbagai kendala yang dapat menghambat suksesnya pelaksanaan program yang telah dilaksanakan selama ini. Kondisi fisik wilayah yang sering menjadi kendala utama dalam pembangunan kota serta dinamika perkembangan ekonomi global memberikan dampak pada perekonomian nasional maupun perekonomian kota merupakan hal-hal yang tidak terelakkan dan harus menjadi pertimbangan penting di dalam mendesain perencanaan pembangunan satu tahun kedepan.

A. Peningkatan Sumber Daya Manusia

Peningkatan sumber daya manusia dilakukan melalui pendekatan pembangunan dua bidang utama yaitu pendidikan dan kesehatan. Keberhasilan pencapaian dua bidang ini menjadi representasi keberhasilan peningkatan sumber daya manusia yang tak lain merupakan misi pembangunan Kota Pontianak. Jika dilihat secara umum melalui indikator umum pembangunan yaitu Indeks Pembangunan Manusia pada data terakhir (tahun 2011) mencapai73,43 berarti naik sedikit jika dibandingkan tahun 2010 yangmencapai 72,96.

Tabel 2.9Perkembangan IPM Kota Pontianak tahun 2009-2013

IndikatorRealisasi2009Realisasi2010Realisasi2011Rencana2012*Proyeksi2013*

IPM72,4172,9673,4374,0174,51

Ket: * data masih berupa rencana/proyeksi / realisasi belum dikeluarkan BPS

Hal yang perlu menjadi perhatian dalam penyelenggaraan kesehatan masyarakat selama tahun 2012 adalah adanya kasus kematian ibu yaitu sebanyak 12 kasus pada tahun 2012, walaupun menurun dibanding dengan tahun 2011 yaitu 17 kasus. Kasus kematian neonatal juga masih harus menjadi perhatian walaupun sudah terjadi penurunan, pada tahun 2012 sebanyak 77 kasus sedangkan pada tahun 2011 sebanyak 116 kasus. Selain itu juga adanya peningkatan yang cukup banyak untuk kasus gizi buruk sebanyak 52 kasus pada 2012, hal ini meningkat dibandingkandengan tahun 2011 yaitu sebanyak 41 kasus.

II - 13

Selain melalui pembangunan bidang kesehatan, peningkatan sumberdaya manusia juga ditempuh melalui pengembangan bidang pendidikan. Kinerja pembangunan bidang Pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel.2.10Indikator Kinerja Dinas Pendidikan Kota PontianakTahun Anggaran 2012

NOIndikator KinerjaCAPAIAN KINERJA

1Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)26.72

2Penduduk yang berusia >15 tahun melek huruf(tidak buta aksara)99.83

3Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A107.80

4Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B97.43

5Angka Partisipasi Murni (APM)SMA/SMK/MA/Paket C90.32

6Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI0.06

7Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs0.14

8Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA1.14

9Angka Kelulusan (AL) SD/MI100.00

10Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs99.05

11Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA99.41

12Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs104.08

13Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs keSMA/SMK/MA114.83

14Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV66.20

Sumber : Dinas Pendidikan Kota Pontianak, Tahun 2012

B. Peningkatan Sarana dan Prasarana Dasar Perkotaan

Kota Pontianak sebagai Ibukota Propinsi Kalimantan Barat mempunyai fungsi yang sangat penting dalam membentuk citra pembangunan pada umumnya di Kalimantan Barat. Sebagai pusat dari berbagai fungsi dan aktivitas lokal maupun regional, kota Pontianak dituntut untuk menyediakan sarana dan prasarana dasar perkotaan yang memadai.Dibidang pekerjaan umum, yang menangani infrastruktur pembangunan fisik di kota Pontianak terdapat peningkatan panjangjalan kota dalam kondisi baik di tahun 2012 jika dibandingkan

II - 14

dengan tahun 2011. Beberapa indicator pencapaian kinerja di bidang Pekerjaan Umum dapat dilihat pada table berikut :

Tabel 2.11Data Umum dan Indikator Dinas Pekerjaan UmumKota Pontianak Tahun 2009 2012

No.IndikatorSatuanTahun

2009201020112012

1Panjang Jalan (Jenis Permukaan)

- AspalKm203.842222.053224.005236.954

- Kerikil/ TelfordKm5.6806.3886.388-

- TanahKm23.52519.46419.46415.764

- BetonKm19.6799.7879.7876.926

2Panjang jalan (Kondisi)

- BaikKm77.544185.457195.217199.255

- SedangKm92.1114.1874.4074.208

- RusakKm61.1847.6707.5607.276

- Rusak BeratKm21.88760.37952.46048.905

3Panjang jalan yang dipeliharaKm252.726257.692259.644259.644

4Meningkatnya kualitas jalan%0,271,960,76-

5Meningkatnya rasio jalan yang permukaanya aspal%2,608,930,88-

6Tingkat pemenuhan kebutuhan lebar jalan%100100100-

7Jembatan

- BaikBuah-132132132

- SedangBuah---

- RusakBuah---

- Rusak BeratBuah---

8Jumlah jembatan yang direncanakan ditingkatkan%2231

9Jumlah alat berat yang dimilikiUnit273737154

10Jumlah alat berat yang dalam kondisi baikUnit192627147

11Jumlah alat berat yang dipeliharaUnit82110144

12Rasio alat berat yang dalam kondisi baik/layak%707072,97393,5

13Berfungsinya Dermaga Seng Hie%5075100100

14Tertatanya kawasan Kapuas Indah dengan dermaga bongkar muat%50505050

15Persentase jalan yang dilengkapi trotoar%20202020

16Tingkat penataan persimpangan jalan%15202020

17Persentase jembatan dengan kondisi baik%100100100100

18Terpenuhinya kebutuhan penerangan di jalan umum pada malam hari

%70707070

1Menurunnya ruas jalan yang macet%----

2Rasio jalan terhadap kendaraanm/kendaraan----

3Meningkatnya rasio jalan dengan kondisi baik%19,6799,7879,78737,48

4Meningkatnya kualitas jalan%

5Meningkatnya jalan yang permukaannya aspal%180,281185,457195,217236,954

6Tingkat kepadatan per ruas jalan utamaLHR4,1874,1874,407-

7Tingkat pemenuhan kebutuhan lebar jalan%7,6707,6707,560-

8Tingkat pemenuhan kebutuhan%60,58860,37952,460-

II - 15

No.IndikatorSatuanTahun

2009201020112012

jembatan

9Prosentase jembatan dengan kondisi baik%132132132132

10Prosentase jumlah daerah kumuh yang telah ditata dengan baik%0,271,960,76-

11Prosentase cakupan sarana air bersih terhadap penduduk%2,608,930,8845

12Tingkat pemenuhan kebutuhan perumahan masyarakat%100100100-

13Meningkatnya rasio kawasan permukiman yang bebas genangan%54,4761,4468,774,97

14Prosentase kawasan permukiman yang telah dilengkapi dengan saluran air yang memadai

%-203124

15Prosentase jalan lingkungan yang kondisinya baik%----

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kota Pontianak Tahun 2013(Dalam dokumen LKPj AMJ Walikota Pontianak 2008 - 2013)

C. Cipta Karya dan Penataan RuangBerikut capaian kinerja setiap indikator yang ada pada DinasCipta Karya Tata Ruang dan Perumahan Kota Pontianak.

Tabel 2.12Indikator Kinerja Dinas Tata Ruang dan PerumahanKota Pontianak Tahun 2012 (sampai bulan Juni)

No.Data UmumSatuanTahun

201020112012

1Jumlah luas daerah kumuh yang telah tertata dengan baikHa24.271647.478447.4784

2Jumlah luas areal daerah kumuhHa215143.25143.25

3Jumlah IMB yang diterbitkan (dokumen teknis)Berkas1543

4Jumlah advis planning (pendahuluan)yang diterbitkanBerkas444925299

5Jumlah advis planning (pemutihan)yang diterbitkanBerkas425618279

6Jumlah advis planning yang tidak diterbitkan (pendahuluan)Berkas-471

7Jumlah IMB pemutihan yang tidak diterbitkanBerkas-1012

8Jumlah penyelesaian kasus bangunan bermasalahBuah--47

9Jumlah luas daerah kumuh yang dapat ditanganiHa24.271647.478447.4784

10Jumlah bangunan yang bermasalah diKota PontianakKasus--65

11Jumlah rumah tidak layak huni di KotaPontianak yang didataRumah3,7232,7712,495

II - 16

No.Data UmumSatuanTahun

201020112012

12Jumlah rumah tidak layak huni di KotaPontianak yang ditanganiRumah636951276

13Jumlah rusunawa di Kota Pontianak

- Luas3,000

- Kapasitas kamar9898

- Tarif kamar

Lantai 1150,000

Lantai 2140,000

Lantai 3130,000

Lantai 4120,000

Lantai 5100,000

14Jumlah bantuan semen swadaya masyarakat di Kota PontianakZak23,37050,74236,231

15Jumlah jalan lingkungan yang mendapatkan bantuan semen/ pengadaan material di Kota PontianakGang235384240

Sumber : Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Perumahan Kota Pontianak, Tahun 2012 sampai dengan Bulan Juni 2012(Dalam dokumen updating data dasar pembangunan, Bappeda Kota Pontianak 2012)

Selain hal-hal tersebut di atas, pada Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Perumahan juga memiliki indikator keberhasilan lainnya sebagai berikut :

Tabel 2.13Dana Alokasi Khusus (DAK) Perumahan dan PermukimanTahun Anggaran 2012

No.Jenis KegiatanSatuanVolum eJumlah Penerima Manfaat(*)123451Pengadaan dan pemasangan jaringan air minum lokasiKecamatan Pontianak Timur dan Utara, lokasi :1.1 Jl. Padat Karya Kel. Saigon (Perumahan Fajar Asri 2)M147464 rmh1.2 Jl. Tanjung Raya II Kel. Saigon (Perumahan StarBorneo Residence)13,050162 rmh1.3 Jl. Parit Pangeran Kel. Siantan Tengah (PerumahanCitra Sejahtera)186662 rmh1.4 Jl. Panca Bhakti Kel. Batu Layang (Perumahan BorneoSejahtera)12,40084 rmh1.5 Jl. Padat Karya Kel. Saigon (Perumahan Nusa Permai 3)M167760 rmh1.6 Jl. Komp. Lapangan Golf (Perumahan Tiara Pesona)M11,970205 rmh2Pengadaan dan pemasangan jaringan air minum lokasiKec.Pontianak Selatan dan Barat2.1 Jl. Pembangunan Kel.Sei.Beliung (Perumahan DalysaM12,300151 rmhM MM

II - 17

No.Jenis KegiatanSatuanVolum eJumlah Penerima Manfaat(*)12345Permai)2.2 Jl.Perdamaian Gg.Rukun Permai Kel.Parit Tokaya(Perumahan Aliya Indah)12,08096 rmh3Pengadaan dan pemasangan jaringan listrik lokasi :3.1 Jl. Tanjung Raya II Kel. Saigon (Perumahan StarBorneo Residence)Lsm1162 rmh3.2 Jl. Padat Karya Kel. Saigon (Perumahan Fajar Asri 2)Lsm164 rmh3.3 Jl. Panca Bhakti Kel. Batu Layang (Perumahan BorneoSejahtera)Lsm184 rmh3.4 Jl. Perdamaian Gg. Rukun Permai Kel. Parit Tokaya(Perumahan Aliya Indah)Lsm196 rmh4Penerangan Jalan Umum lokasi :4.1 Jl. Pembangunan Kel. Sei Beliung (Perumahan DalysaPermai)Lsm1151 rmh4.2 Jl. Padat Karya Kel. Saigon (Perumahan Fajar Asri 2)Lsm164 rmh4.3 Jl. Tanjung Raya II Kel. Saigon (Perumahan StarBorneo Residence)Lsm1162 rmh4.4 Jl. Parit Pangeran Kel. Siantan Tengah (PerumahanCitra Sejahtera)Lsm162 rmh4.5 Jl. Panca Bhakti Kel. Batu Layang (Perumahan BorneoSejahtera)Lsm184 rmh4.6 Jl. Perdamaian Gg. Rukun Permai Kel. Parit Tokaya(Perumahan Aliya Indah)Lsm196 rmh4.7 Jl. Padat Karya Kel. Saigon (Perumahan Nusa Permai 3)Lsm160 rmh4.8 Jl. Komp. Lapangan Golf (Perumahan Tiara Pesona)Lsm1205 rmh5Pengadaan Container Sampah lokasi :5.1 Jl. Pembangunan Kel. Sei Beliung (Perumahan DalysaPermai)Unit1151 rmh5.2 Jl. Padat Karya Kel. Saigon (Perumahan Fajar Asri 2)Unit164 rmh5.3 Jl. Tanjung Raya II Kel. Saigon (Perumahan StarBorneo Residence)Unit1162 rmh5.4 Jl. Parit Pangeran Kel. Siantan Tengah (PerumahanCitra Sejahtera)Unit162 rmh5.5 Jl. Panca Bhakti Kel. Batu Layang (Perumahan BorneoSejahtera)Unit184 rmh5.6 Jl. Perdamaian Gg. Rukun Permai Kel. Parit Tokaya(Perumahan Aliya Indah)Unit196 rmh5.7 Jl. Padat Karya Kel. Saigon (Perumahan Nusa Permai 3)Unit160 rmh5.8 Jl. Komp. Lapangan Golf (Perumahan Tiara Pesona)Unit1205 rmh6Pembuatan Tapak Pondasi Container Sampah lokasi :M

II - 18

No.Jenis KegiatanSatuanVolum eJumlah Penerima Manfaat(*)

12345

6.1 Jl. Pembangunan Kel. Sei Beliung (Perumahan DalysaPermai)Lsm1151 rmh

6.2 Jl. Padat Karya Kel. Saigon (Perumahan Fajar Asri 2)Lsm164 rmh

6.3 Jl. Tanjung Raya II Kel. Saigon (Perumahan StarBorneo Residence)Lsm1162 rmh

6.4 Jl. Parit Pangeran Kel. Siantan Tengah (PerumahanCitra Sejahtera)Lsm162 rmh

6.5 Jl. Panca Bhakti Kel. Batu Layang (Perumahan BorneoSejahtera)Lsm284 rmh

6.6 Jl. Perdamaian Gg. Rukun Permai Kel. Parit Tokaya(Perumahan Aliya Indah)Lsm296 rmh

6.7 Jl. Padat Karya Kel. Saigon (Perumahan Nusa Permai 3)Lsm160 rmh

6.8 Jl. Komp. Lapangan Golf (Perumahan Tiara Pesona)Lsm1205 rmh

Sumber : Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Perumahan Kota Pontianak, Tahun 2012

D. Pelayanan Publik dan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik

Dengan diterbitkannya Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Pelayanan Publik, merupakan bentuk nyata perhatian Pemerintah Kota Pontianak terhadap kualitas pelayanan publik kepada masyarakat luas, khususnya yang berkaitan dengan perijinan. Diharapkan dengan diterbitkannya Perda tersebut dapat memberikan landasan operasional yang kuat dalam penyelenggaraan layanan publik yang berkualitas.Beberapa hal yang telah dilaksanakan di sektor pelayanan publikkhususnya penyelenggaraan perizinan yang berada pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T) Kota Pontianak, yaitu sebagai berikut :1. Memberlakukan pemberian pengurangan retribusi sebesar 2 %setiap hari keterlambatan dari tarif retribusi yang telah ditetapkan dan setinggi tingginya 50 % dari jumlah tarif retribusi, dalam hal penyelenggara tidak memberikan pelayanan sesuai dengan batas waktu pelayanan. Hal ini sesuai dengan pasal 10 ayat (1) Peraturan Daerah Kota Pontianak nomor 2 tahun 2010 tentang Pelayanan Publik.2. Memberlakukan pelayanan SITU, SIUP dan TDP 1 HARI JADI.3. Menyederhanakan jumlah pelayanan perizinan dari 99 jenis pelayanan menjadi 29 jenis melalui Perwa nomor 55 Tahun2011

II - 19

4. Menggratiskan 25 (dua puluh lima) jenis retribusi pelayanan perizinan dari 29 pelayanan perizinan melalui Peraturan Daerah Kota Pontianak Nomor 2 Tahun 2011 tentang Retribusi Perizinan Tertentu5. Menyelenggarakan proses perizinan dengan SIMYANDU (Sistem Pelayana Terpadu). Yang diberlakukan sejak Oktober 2011 sampai dengan saat ini. Dimana izin yang sudah diproses secara terintegrasi yaitu SITU, HO, SIUP dan TDP.6. Melakukan penyederhanaan standar dan prosedur perizinan melalui Perwa Nomor 55 Tahun 2011 tentang Standar dan Prosedur Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Pontianak.7. Melakukan penyederhanaan rumus dalam penghitungan retribusi IMB, sebagai bentuk kemudahan pelayanan bagi pemohon dalam menghitung retribusi8. Melakukan pencantuman nominal biaya retribusi pada sertifikat izin sebagai bentuk transparansi biaya.

Selain itu, BP2T juga memperolehnya penghargaan INVESTMENT AWARD sebagai penyelenggara Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (PTSP) sebagai berikut :a. Pada tahun 2009 sebagai PTSP terbaik tingkat Propinsi Kalbardari Gubernuur Kalimantan Baratb. Pada tahun 2012 sebagai PTSP terbaik Tingkat PropinsiKalimantan Barat dari Gubernur Kalimantan Baratc. Pada tahun 2012 sebagai Unit Pelayanan Terbaik Tingkat KotaPontianak dari Walikota Pontianakd. Pada Tahun 2012 sebagai PTSP terbaik tingkat Nasional olehBadan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Pusat.

Berikut beberapa hal berkaitan dengan kinerja di sektor perizinan yang telah dilakukan Pemerintah Kota Pontianak melaluiBP2T, yaitu sebagai berikut :Tabel 2.14Capaian Tingkat Pelayanan Ke Masyarakat Tahun 2009 2013

NOURAIANTAHUN

20092010201120122013*

1Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan perizinan di BP2T87,7288,4484,8792,5-

2Tingkat Kesesuaian waktu pelayanan dan perizinan dengan ketentuan70,0974,4489,892,45-

3Prosentase surat izin yang diterbitkan dengan permohonan izin'98,3698,6799,2292,5-

4Prosentase Kasus Pengaduan MasyarakatYang ditindak Lanjuti075092,5-

Ket : *data hingga Maret 2013Sumber Data : BP2T Kota Pontianak, diolah

II - 20

Tabel 2.15Standar Waktu Pelayanan Perizinan (hari) Tahun 2009 2012

No.URAIANTAHUN

2009 2010 2011 2012

TargetRealisasiTargetRealisasiTargetRealisasiTargetRealisasi

1SIUP57577711

2SITU/HO(*)10151014101311

3TDP57577711

4IMB2150214527392539

6SIUJK101210125555

7PERIKANAN77777655

8STIU1415141551035

9TDI/IUI79797777

Sumber : BP2T Kota Pontianak

Secara umum dalam dua tahun terakhir capaian pembangunan di kota Pontianak cukup baik. Hampir semua target indikator keberhasilan yang dicanangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Pontianak Strategis Kota Pontianak 2004-2009 dapat dipenuhi.

2.3. Permasalahan Pembangunan Daerah

Permasalahan pembangunan daerah Kota Pontianak dapat diuraikan dalam dua sub permasalahan yaitu permasalahan daerah yang berhubungan dengan prioritas dan sasaran pembangunan, dan permasalahan penyelenggaraan urusan pemerintahan.

2.3.1. Permasalahan Daerah yang Berhubungan Dengan Prioritas danSasaran Pembangunan Daerah

A. Permasalahan dalam Peningkatan Kualitas Sumber Daya ManusiaDalam kaitannya dengan peningkatan kualitas Sumber DayaManusia, isu-isu permasalahan pokok yang dihadapi adalah:1. Kualitas guru yang mengajar dan memiliki sertifikat pada tiap jenjang pendidikan masih terbatas.2. Kualitas/mutu pendidikan pada tiap jenjang belum merata.

II - 21

3. Adanya kesenjangan antara output pendidikan dengan tuntutan dunia kerja.4. Akses masyarakat miskin ke layanan kesehatan masih terbatas.5. Fasilitas kesehatan masyarakat belum memadai.6. Kualitas dan kuantitas tenaga medis masih terbatas.7. Kualitas pelayanan kesehatan belum maksimal.8. Kualitas pelayanan aparatur kepada masyarakat belum maksimal.

B. Permasalahan dalam Pemberdayaan Perempuan dan PemudaHal-hal pokok yang menjadi permasalahan dalam pemberdayaan perempuan dan pemuda adalah sebagai berikut:1. Belum optimalnya pembinaan terhadap pemuda-pemuda yang potensial.2. Sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan olahraga dan kepemudaan belum memadai3. Perempuan masih rentan menjadi obyek diskriminasi dan tindak kekerasan khususnya dalam rumah tangga.4. Peran serta perempuan masih belum optimal dalampenentuan kebijakan dan pelaksanaan pembangunan5. Belum optimalnya pembinaan olahraga

C.Permasalahan dalam Peningkatan Perekonomian Kota, Kesejahteraan Masyarakat dan Pengentasan KemiskinanBerikut ini yang menjadi permasalah pokok dalam peningkatan perekonomian kota, kesejahteraan masyarakat dan pengentasan kemiskinan adalah:1. Pertumbuhan ekonomi yang belum optimal2. Tingkat pengangguran dan jumlah penduduk miskin masih cukup tinggi.3. Kebijakan permodalan, pemasaran, aturan hukum dan peran serta pihak swasta belum optimal dalam mendorong pengembangan produk unggulan daerah.4. Industri kecil dan menengah yang berorientasi pasar belum berkembang, kesulitan dalam pemasaran dan mutu produk yang dihasilkan kurang bersaing.5. Kemitraan antara usaha ekonomi besar, menengah dan keciltermasuk pedagang informal belum terjalin secara efektif.

II - 22

6. Peran Koperasi dalam mengangkat perekonomian masyarakat belum maksimal akibat sebagian besar koperasi berkategori tidak sehat.7. Penanganan pedagang informal8. Daya tarik obyek wisata yang ada masih belum dikelola secara optimal dan belum memiliki konsep pengembangan wisata yang jelas sesuai potensi yang ada.9. Tingginya arus urbanisasi dari daerah lain menambah bebankota dalam pengentasan kemiskinan.

D. Permasalahan dalam Peningkatan Sarana dan Prasarana DasarPerkotaanIsu-isu permasalahan pokok dalam peningkatan sarana dan prasarana dasar perkotaan di Kota Pontianak adalah:1. Pesatnya pertambahan kendaraan bermotor yang tidak seimbang dengan pertambahan jalan.2. Masih terdapat kawasan perumahan dan permukiman yang kualitas lingkungannya kurang baik.3. Sistem dan jaringan transportasi masih belum efektif dalammelayani pergerakan kegiatan masyarakat di seluruh wilayah kota.4. Kuantitas dan kualitas pelayanan serta tata kelola utilitas kota(air bersih, drainase, jalan, persampahan) masih terbatas.5. Penyediaan sarana/prasarana olahraga, kepemudaan dan kebudayaan belum cukup tersedia.6. Pemanfaatan teknologi informasi di lingkungan pemerintah kota belum maksimal dalam menunjang pelayanan publik.7. Peran serta masyarakat dalam pemeliharaan infrastruktur kota secara umum belum optimal.8. Tingginya curah hujan dan pengaruh air pasang mempercepat penurunan kualitas jalan.9. Intrusi air laut selama musim kemarau berpengaruh terhadappemrosesan distribusi air bersih dan pemeliharaan jaringan pipa PDAM.

E. Permasalahan dalam Penataan Ruang dan PengembanganWilayah

II - 23

Hal-hal yang menjadi isu permasalahan pokok dalam penataan ruang dan pengembangan wilayah adalah:1. Belum tersedianya Rencana Detail Tata Ruang Kota Pontianak2. Pemahaman masyarakat terhadap rencana tata ruang yang ada masih rendah.3. Pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang masihbelum optimal4. Penyediaan RTH masih belum memenuhi ketentuan yang berlaku.5. Masih banyak bangunan tanpa Izin Mendirikan Bangunan.6. Pembangunan wilayah kota belum merata.

F. Permasalahan dalam Pelayanan Publik dan Tata KelolaPemerintahan Yang BaikBeberapa permasalahan pokok dalam pelayanan publik dan tata kelola pemerintahan yang baik adalah:1. Kualitas dan Kuantitas sumber daya aparatur masih belum ideal.2. Standar pelayanan minimal dalam penyediaan layanan-layanan publik belum optimal.3. Masih adanya sebagian masyarakat yang mempergunakan jasa calo dalam mengurus perizinan.4. Pembinaan kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran membuang sampah sesuai dengan jadwal dan tempat yang telah ditentukan belum optimal.5. Penegakan hukum dan penegakan peraturan daerah belum maksimal.6. Sistem dan pelaksanaan pengawasan belum berjalan secara efektif.7. Sarana dan prasarana penunjang pelaksanaan pemerintahan belum optimal.

2.3.2. Identifikasi Permasalahan Penyelenggaraan Urusan PemerintahDaerah

A. Dinas PendidikanPermasalahan yang dihadapi selama pelaksanaan program dan kegiatan pada tahun anggaran 2012 adalah sebagai berikut :

II - 24

1. Pembangunan SMAN 3 Kota Pontianak tidak dapat terlaksana dikarenakan penganggaran dananya pada Anggaran Perubahan (ABT) atau triwulan IV;

2. Penyebaran sumber daya manusia baik Tenaga Edukatif maupun Tenaga Administratif masih belum merata dan terdapat kekurangan tenaga pendidik;

3. Masih terdapat tenaga pendidik yang tidak memenuhi kesesuaian bidang keahlian;

4. Masih belum meratanya kualitas pendidikan pada setiap jenjang;

5. Adanya kesenjangan antara output lulusan dengan tuntutan dunia kerja;

6. Belum optimalnya efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pendidikan (manajemen pengelolaan sekolah);

7. Masih terdapat angka putus sekolah yang belum tertampung dalam pendidikan formal dan non formal.

B. Dinas KesehatanPermasalahan kesehatan yang dihadapi selama pelaksanaan kegiatan pada tahun anggaran 2012 adalah sebagai berikut :

1. Terjadinya penurunan Kasus Kematian Ibu sebanyak 12 kasus pada tahun 2012 dimana pada tahun 2011 sebanyak 17 kausus. Adapun penyebab kematian ibu terbesar karena PEB (6 kasus), perdarahan (5 kausus), kelainan jantung (1 kasus) dan demam tinggi (1 kasus).

2. Terjadi penurunan Kasus Kematian Neonatal pada tahun 2012 sebesar 77 kasus dibandingkan tahun 2011 sebesar 116 kasus. Penyebab utamanya adalah karena BBLR (34 kasus), Asfiksia (27 kasus), Sepsis (10 kasus), Kelainan (4 kasus) dan tetanus Neonatorum (2 kasus).

3. Terjadi kematian bayi pada tahun 2012 karena tetanus sebanyak dua kasus yaitu di wilayah UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Timur dan UPK Puskesmas Siantan Tengah, hal ini disebabkan persalinannya ditolong oleh dukunatau bukan tenaga kesehatan.

II - 25

4. Masih terjadi kasus gizi buruk sebanyak 52 kasus pada tahun2012, hal ini menunjukkan terjadinya peningkatan kasus dibandingkan tahun 2011 yaitu 41 kasus.

5. Terjadi peningkatan kasus gangguan jiwa tahun 2012 sebanyak2355 kasus dimana tahun 2011 sebesar 1638 kasus.

6. Cakupan deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan pra sekolah adalah 34,09% dari target 70% sehingga capaian kinerja 48,70%, dengan skala ordinalnya tidak berhasil. Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut adanya beberapa hambatan antara lain karena keterbatasan tenaga yang ada, akses balita sehat ke pelayanan kesehatan yang agak sulit sehingga upaya yang harus ditempuh adanya aktif integrasi dengan pelayanan posyandu, PAUD, TK dan lain-lain.

7. Capaian Posyandu Purnama dan mandiri realisasinya masih di bawah target, gari target 50% realisasinya 23,32%, mengalami penurunan walaupun sedikit dibandingkan tahun 2011 mencapai 29,22%. Hl ini dikarenakan bertambahnya jumlah posyandu dari 243 menjadi 253 posyandu yang stratanya pratama dan madya.

8. Cakupan kelurahan UCI di Pontianak, di tahun 2012 masih sama dengan tahun 2011 yaitu 41,38% yaitu 12 Kelurahan yang telah UCI dari 29 Kelurahan yang ada di Kota Pontianak.

9. Cakupan Rawat Inap Puskesmas yang masih di bawah target1% dengan realisasi 0,55%. Hal ini dikarenakan pada tahun2012 Gedung Pusksmas Rawat Inap 24 jam yaitu UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Selatan yang sedang dalam proses tahap perbaikan.

10. Kasus KLB yang masih terjadi di tahun 2012 terdiri dari 3 kasus KLB yaitu KLB Difteri, KLB Tetanus Neonatorum dan KLB Campak.

C. Rumah Sakit UmumPermasalahan yang dihadapi RSUD Sultan Syarif MohamadAlkadrie Kota Pontianak selama pelaksanaan program dan kegiatan pada tahun anggaran 2012 adalah sebagai berikut :

II - 26

1. Dalam perencanaan kegiatan RSUD Kota Pontianak Tahun Anggaran 2012 terdapat kesalahan nomenklatur penyusunan anggaran dan terdapat kegiatan yang tidak sesuai dengan kebutuhan rumah sakit;

2. Sebagian besar rencana kegiatan RSUD Kota Pontianak TahunAnggaran 2012 memerlukan revisi/perubahan melalui APBD-P;

3. Pelayanan yang diberikan di RSUD Kota Pontianak baru sebatas pelayanan rawat jalan, sedangkan IGD dan rawat inap belum berfungsi karena keterbatasan SDM, sarana prasarana dan peralatan medis;

4. Pelayanan untuk peserta Jamkesmas belum dapat dilakukan karena sedang dalam proses registrasi;

5. Keberadaan RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie KotaPontianak belum banyak diketahui masyarakat;

6. Masih kurangnya tenaga kesehatan, non kesehatan maupun administrasi yang berperan dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Kota Pontianak;

7. Sarana dan prasarana RSUD Kota Pontianak masih dalam tahap penyelesaian dan belum berfungsi dengan baik ketika RSUD mulai dioperasionalkan;

8. Infastruktur yang menjadi pendukung keberadaan rumah sakit masih dalam tahap pembenahan;

9. Adanya moratorium pengangkatan CPNS di Kota Pontianak;

10. RSUD Kota Pontianak baru mulai beroperasi untuk memberikan pelayanan kesehatan pada bulan November 2012.

D. Dinas Pekerjaan UmumBeberapa permasalahan pokok yang dihadapi oleh Dinas Pekerjaan Umum dalam menjalankan tupoksinya terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan Kota Pontianak di bidang infrastruktur antara lain adalah sebagai berikut:

1. Dalam penyediaan insfrastruktur jalan dan jembatan, Dinas Pekerjaan Umum khususnya Bidang Bina Marga sering terkendala dalam pembebasan lahan (sosial engineering),banyaknya tanah masyarakat yang terkena kegiatan yang

II - 27

memicu kurang kondusifnya pelaksanaan kegiatan sehingga pelaksanaan fisik mengalami keterlambatan dan tidak tersedianya dana penggantian kerugian terhadap asset masyarakat yang terkena kegiatan tersebut;

2. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan saluran;

3. Kurangnya tenaga teknis lapangan untuk percepatan kegiatan.

E. Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan PerumahanBeberapa permasalahan pokok yang dihadapi oleh Dinas Tata Ruang dan Perumahan dalam menjalankan tupoksinya terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan Kota Pontianak selama tahun anggaran 2012 adalah sebagai berikut:1. Masih terbatasnya anggaran yang tersedia untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan, sehingga hasil yang didapat belum sepenuhnya menunjang meningkatnya Pengendalian Pembangunan Perumahan;

2. Masih terbatasnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang tersedia khususnya untuk melakukan Pembinaan/Pelatihan Teknis juru survey dan gambar untuk kelengkapan IMB survey, pemetaan dan penggambaran (Verifikasi);

3. Kurangnya sarana dan prasarana untuk mendukung transparansi dan percepatan pelayanan terutama untuk mendukung dalam proses pelayanan IMB berbasis Website;

4. Masih terbatasnya anggaran yang tersedia untuk melaksanaan kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan, sehingga masil yang didapat belum sepenuhnya terealisasi secara maksimal;

5. Masih terbatasnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang tersedia baik secara kuantitas maupun kualitas untuk melaksanakan kegiatan operasional yang telah direncanakan;

6. Masih terbatasnya anggaran yang tersedia untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan, sehingga hasil yang didapat belum sepenuhnya menunjangmeningkatnya Pengendalian Pembangunan Perumahan;

II - 28

7. Masih terbatasnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang tersedia khususnya untuk melakukan pengawasan/patrol dilapangan;

8. Masih terbatasnya anggaran yang tersedia untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan, sehingga hasil yang didapat belum sepenuhnya menunjang meningkatnya Pengendalian Pembangunan Perumahan;

9. Masih terbatasnya Sumber Daya Manusia(SDM) yang tersedia khususnya untuk staf teknis, pengelola teknis, serta bendaharawan.

F. Badan Perencanaan Pembangunan DaerahBeberapa permasalahan pokok yang dihadapi oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dalam menjalankan tupoksinya terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan Kota Pontianak di bidang perencanaan pembangunan daerah antara lain adalah sebagai berikut:1. Dalam pelaksanaan monitoring di lapangan masih terkendalamasalah waktu, dimana waktu dalam pelaksanaan monitoring dirasakan sangan singkat/sedikit, sedangkan jangkauan SKPD yang dilakukan monitoring cukup luas;

2. Masih kurangnya pemahaman SKPD dalam mengisi laporan, sehingga hal ini mengakibatkan ketidaksesuaian dalam pencantuman sasaran, indikator output dan outcomes, target kinerja serta realisasinya;

3. Masih lambatnya BPS dalam menyampaikan perkembangan data yang akurat dan up date, dimana data tersebut sangat diperlukan sebagai bahan referensi untuk melakukan perencanaan pembangunan.

G. Dinas Perhubungan Komunikasi dan InformatikaBeberapa permasalahan pokok yang dihadapi oleh Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika dalam menjalankan tupoksinya terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan Kota Pontianak di bidang perhubungan antara lain adalah sebagaiberikut:

II - 29

1. Kendala atau hambatan dalam merealisasikan pencapaian target Meningkatnya Pelayanan dan Penataan Sarana dan Prasarana Angkutan Lalu Lintas Darat, Sungai dan Perparkiran, yaitu :a.Pengelolaan sumber daya aparatur Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika yang belum optimal;b. Kemampuan, keahlian dan keterampilan aparatur dibidang teknis perhubungan masih sangat kurang;c. Belum optimalnya jumlah dan kurang tepatnya pendistribusian personil sesuai dengan keahlian dan kemampuannya pada masing-masing bidang dan UPTD;d. Keterbatasan sarana pelayanan pengijian kendaraan bermotor baik ruang pengujian yang belum bisa menampung kendaraan yang cukup besar maupun alat- alat uji kendaraan bermotor yang usianya cukup lama bahkan ada yang mengalami kerusakan;e. Dengan terbentuknya kabupaten lain yang ada maka kendaraan bermotor yang awalnya melakukan numpang uji kendaraan di Kota Pontianak sekarang beralih ke wilayah masing-masing;f. Volume kendaraan yang saat ini cukup tinggi sehingga kapasitas jalan-jalan tertentu belum cukup untuk menampung jumlah arus kendaraan pada jam-jam sibuk;g.Makin meningkatnya usaha bidang perdagangan dan jasa di kawasan jalan-jalan tertentu sehingga membutuhkan ruang/area untuk menampung jumlah kendaraan yang parkir;h. Rendahnya kesadaran dari masyarakat dalam hal tertib berlalu lintas di jalan raya;i.Penataan sarana di bidang pelayanan angkutan yang belum optimal terutama untuk pelayanan angkutan penyeberangan Bardan-Siantan;j.Masih lemahnya pengendalian dan kemampuan aparatur penanggungjawab kegiatan dalam merealisasikan kegiatannya.

2. Kendala atau hambatan dalam merealisasikan pencapaian target Meningkatnya Kontribusi Retribusi BidangPerhubungan, Komunikasi dan Informatika, yaitu :

II - 30

a.Pengawasan dan pembinaan dalam masalah peningkatan dan pemungutan retribusi yang dilakukan UPTD yang belum maksimal;b. Berkenaan dengan retribusi perparkiran, masih adanya juru parker yang illegal dan pemilik usaha yang enggan membayar parker system abonemend;c. Masih adanya kendaraan wajib uji yang tidak melakukan uji berkala dikarenakan dalam perbaikan, tidak beroperasi lagi, tidak memenuhi syarat teknis dan laik jalan serta berkurangnya kendaraan numpang uji karena telah di uji dimasing-masing kabupaten;d. Belum tersedianya data obyek retribusi yang proporsional sehingga penetapan target pendapatan belum berdasarkan potensi yang ada;e. Kurangnya disiplin petugas penagih retribusi dan belum tersedianya sarana mobilitas petugas penagih retribusi;f. Kurangnya reward atau punishment terhadap prestasi maupun kelalaian yang dilakukan oleh aparatur penagih retribusi.

3. Kendala atau hambatan dalam merealisasikan pencapaian target Meningkatnya Pelayanan dan Akses Informasi, Komunikasi dan Informatika, yaitu :a.Kurangnya kesadaran pelaku usaha Jasa Pos dan telekomunikasi untuk tertib administrasi maupun dari segi persyaratan teknis lainnya;b. Masih lemahnya kesadaran dan kemauan dari SKPD-SKPD dalam memanfaatkan media informasi melalui internet dan mengupdate Website SKPD masing-masing sehingga memudahkan masyarakat dalam memperoleh Informasi;c. Masih belum optimalnya peralatan komponen jaringan internet sehingga menghambat akses informasi yang akan disampaikan kepada masyarakat;d. Masih kurangnya sarana elektronik dalam hal proses auditkeuangan yang dapat diakses oleh masyarakat.

II - 31

H. Badan Lingkungan HidupBeberapa permasalahan pokok yang dihadapi oleh Badan Lingkungan Hidup dalam menjalankan tupoksinya terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan Kota Pontianak di bidang Lingkungan Hidup antara lain adalah sebagai berikut:1. Kurangnya pemahaman dari pemilik kegiatan usaha terhadappentingnya suatu kegiatan usaha dilengkapi dengan dokumen lingkungan;2. Jumlah Pelaku usaha yang mengajukan izin masih minim;

3. Peralatan pemantau limbah mesin minim/belum lengkap;

4. Pelaku usaha banyak yang tidak membuat pengolahan limbah(IPAL);

5. Sulitnya bertemu dengan pemilik usaha rumah wallet;

6. Lokasi usaha rumah wallet sulit dijangkau;

7. Lokasi usaha rumah wallet masih melanggar aturan Perda;

8. Terbatasnya SDM di sekolah tentang Adiwiyata;

9. Kurangnya fisik komponen dan sub komponen Adipura olehSKPD terkait.

I. Dinas Kebersihan dan PertamananBeberapa permasalahan pokok yang dihadapi oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan dalam menjalankan tupoksinya terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan Kota Pontianak di bidang kebersihan dan pertamanan antara lain adalah sebagai berikut:1. Kendala atau hambatan dalam merealisasikan pencapaiantarget meningkatnya pengelolaan Kebersihan Kota Pontianak, yaitu :a.Banyaknya sarana dan prasarana Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Pontianak yang telah berusia tua serta mengalami kerusakan.b. Terbatasnya kemampuan SDM dalam hal teknis pemeliharaan dan perbaikan peralatan dan kendaraan angkutan sampah.c. Terbatasnya sarana dan prasarana penyuluhan danpengendalian kebersihan di lapangan.

II - 32

d. Minimnya dana untuk operasional pengelolaan TPA secara controlled landfill.e. Terbatasnya SDM fungsional untuk penyuluhan kepada masyarakat.

2. Kendala atau hambatan dalam merealisasikan pencapaian target meningkatnya pembangunan dan pengelolaan pertamanan dan ruang terbuka hijau (RTH) di Kota Pontianak, yaitu :a.Minimnya alokasi dana untuk penataan taman sehingga program dan kegiatan yang ada tidak dapat dilaksanakan secara menyeluruh.b. Sering terjadinya pencurian dan pengerusakan taman diberbagai lokasi taman kota.c. Belum adanya Perda tentang ruang terbuka hijau.

3. Kendala atau hambatan dalam merealisasikan pencapaian target meningkatnya retribusi kebersihan, yaitu :a.Rendahnya pemahaman masyarakat tentang kebersihan lingkungan dan pembayaran retribusi.b. Lemahnya penegakkan hokum bagi pelanggar pembayaran retribusi maupun pembuangan sampah yang tidak pada waktu dan tempatnya.

J. Dinas Kependudukan dan Pencatatan SipilBeberapa permasalahan pokok yang dihadapi oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dalam menjalankan tupoksinya terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan Kota Pontianak di bidang pencatatan sipil antara lain adalah sebagai berikut:1. Peralatan e-KPTP terbatas;2. Pencetakan e-KTP masih dilakukan Pemerintah Pusat sehingga tidak bisa dipastikan kapan selesainya;3. Masyarakat masih kurang menyadari pentingnya dokumen kependudukan;4. Konsep pengukuran kinerja belum jelas sehingga penerapan reward dan punishment terkesan tidak obyektif danpraporsional;

II - 33

5. Pengelolaan dan pengembangan data masih lemah dan belum terpadu;6. Kendaraan operasional lapangan terbatas;7. Kurang maksimalnya dukungan dari pihak kecamatan maupun kelurahan dalam menyebarkan informasi tentang pemutakhiran data penduduk.

K. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga BerencanaBeberapa permasalahan pokok yang dihadapi oleh Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana dalam menjalankan tupoksinya terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan Kota Pontianak di bidang Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana antara lain adalah sebagai berikut:1. Masih terbatasnya jumlah personil yang menangani tugasdibanding volume pekerjaan.2. Sering terjadinya pemadaman listrik mengakibatkan pekerjaan menjadi tertunda dalam penyelesaiannya.3. Masih kurangnya koordinasi dengan instansi yanng terkait.4. Masih terbatasnya anggaran untuk memenuhi kebutuhan dinas dan kegiatan secara optimal.

L. Dinas Sosial dan Tenaga KerjaPermasalahan pada urusan sosial yang dihadapi selama pelaksanaan kegiatan pada tahun anggaran 2012 adalah sebagai berikut :1. Rendahnya tingkat pendidikan dan kesadaran masyarakatsehingga mempengaruhi daya tangkap atau pemahaman tentang materi pelatihan, serta terbatasnya sarana prasarana penunjang sehingga mempengaruhi implementasi dalam kehidupan sehari-hari.2. Rendahnya kesadaran orang tua sehingga membiarkan anakbahkan mempekerjakan anaknya di jalan.

Permasalahan ketenaga kerjaan yang dihadapi selama pelaksanaan kegiatan pada tahun anggaran 2012 adalah sebagaiberikut :

II - 34

1. Kurang proaktifnya pencari kerja/anak putus sekolah untuk mencari informasi pelatihan keterampilan;2. Sarana dan prasarana Pelatihan Keterampilan/Balai LatihanKerja (BLK) belum tersedia di Kota Pontianak sehingga pelatihan keterampilan belum memenuhi standar kebutuhan pasar kerja yang ada;3. UU No.7 Tahun 1981 tetang wajib lapor lowongan kerja belum diberlakukan secara maksimal sehingga lowongan kerja yang ada tidak dapat diisi sesuai kebutuhan pasar kerja yang ada.

M. Badan Penanggulangan Bencana DaerahBeberapa permasalahan pokok yang dihadapi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah dalam menjalankan tupoksinya terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan Kota Pontianak antara lain adalah sebagai berikut:1. Kurangnya jumlah personil di BPBD Kota Pontianak khususuntuk bidang kebakaran dan bidang penanggulangan bencana. Kekurangan personil ini bukan untuk teknis lapangan saja tetapi juga personil teknis yang memiliki kemampuan perencanaan dan penguasaan peraturan perundangan dibidangnya masing- masing masih dirasa kurang.

2. Masih kurangnya peralatan tertentu untuk penanggulangan bencana, salah satu contoh belum adanya kapal untuk pemadam kebakaran diatas sungai untuk mengatasi kebakaran di daerah pinggiran sungai dan kebakaran diatas sungai (kapal, tongkong, feri, dan lain- lain).

N. Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKMBeberapa permasalahan pokok yang dihadapi oleh Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM dalam menjalankan tupoksinya terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan Kota Pontianak antara lain adalah sebagai berikut:

Permasalahan yang dihadapi selama pelaksanaan kegiatan dalam urusan Koperasi dan UKM antara lain :1. Kurangnya kualitas dan kuantitas SDM Pembina koperasi untuk membina 791 Koperasi yang ada di Kota Pontianak;2. Tidak tersedianya dana khusus untuk pembinaan Koperasi;

II - 35

3. Masih rendahnya penguasaan dan teknologi sebagian besar pengurus dan pengelola koperasi yang berakibat lemahnya kinerja organisasi dan usaha koperasi;4. Lemahnya akses permodalan, pemasaran, kemitraan dan jaringan usaha koperasi;5. Lemahnya pengawasan dalam pengembangan koperasi;6. Kemitraan antara usaha ekonomi besar, menengah dan kecil termasuk pedagang informal belum terjalin secara efektif;7. Masih cukup banyak pedagang informal/PKL yang belum memiliki tempat usaha yang layak;

Permasalahan yang dihadapi selama pelaksanaan kegiatan dalam urusan Perdagangan antara lain :1. Masih terdapatnya peredaran barang dan jasa yang tidak sesuai dengan standar;2. Kurangnya pengawasan terhadap alat UTTP pelaku usaha;3. Belum operasionalnya UPTD UTTP;4. Belum beroperasionalnya Badan Penyelesaian SengketaKonsumen (BPSK);5. Belum tersosialisasinya prosedur dan dokumen pelaksanaan ekspor dan impor;6. Belum memasyarakatnya penggunaan produk dalam negeri;7. Terjadinya kenaikan harga barang dan jasa menjelang hari raya keagamaan;8. Sulit mendapatkan jumlah data eksportir dan importer pada instansi teknis maupun pelaku usaha;9. Belum terciptanya manajemen pengelolaan pasar yang professional;10. Terjadinya pemungutan ganda pada obyek yang sama yang memberaktan pedagang (arkir, kebersihan dan keamanan);11. Terbatasnya personil pemungutan retribusi pasar;12. Lantai Los serta saluran air (drainase) banyak yang rusak serta tersumbatnya sehingga pasar menjadi kumuh dan kotor;13. Rendahnya kesadaran pedagang yang menempati kios/Los pada pasar tradisional dalam membayar retribusi dan menjagakebersihan.

II - 36

Permasalahan yang dihadapi selama pelaksanaan kegiatan dalam urusan Perindustrian antara lain :1. Rendahnya penguasaan teknologi yang dimiliki oleh pelakuusaha;2. Kurangnya kuantitas dan kualitas SDM dalam membinaIKM/IRT;3. Belum maksimalnya penerapan HaKI produk IKM;4. Beberapa pelaku usaha masih menggunakan bahan berbahaya bagi konsumen dalam mengolah produk mereka;5. Masih rendahnya minat pelaku usaha IRT/IKM untuk memiliki sertifikat halal;6. Masih minimnya pengetahuan pelaku usaha tentang persyarakat dalam mengembangkan usaha khususnya tentang persyaratan halal;7. Kurangnya pembinaan, sosialisasi dan pengawasan kepada pelaku usaha untuk menaati ketentuan yang berlaku terhadap legalitas usaha;8. Masih rendahnya pengetahuan pelaku usaha akan pentingnya merk produk yang dihasilkan dan keterampilan dalam pengembangan produk untuk inovasi hasil produksi, masih rendahnya pengetahuan pelaku usaha untuk mengetahui teknik desain kemasan.

O. Badan Pelayanan Perizinan TerpaduDalam melaksanakan program kerja tahun anggaran 2012, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Pontianak, menghadapi beberapa kendala baik itu dari dalam maupun dari luar, antara lain:1. Fungsi BP2T hingga saat ini hanya sebagai instansi yang melayani izin secara administratif, sedangkan secara teknis masih menjadi tanggung jawab instan