Percobaan Slump Beton
Click here to load reader
-
Upload
fadhil-dzulfikar -
Category
Documents
-
view
275 -
download
29
description
Transcript of Percobaan Slump Beton
LAPORAN PRAKTIKUM PROPERTI MATERIAL MODUL I
Percobaan Slump Beton(C-143)
KELOMPOK VI
M Al Fatih 0606072401
Mardiah 0606072433
Niky Nathaniela 0606072471
Prima Teguh Prasojo 0606072534
Pugar Septia Girdayanto 0606072566
Qodrat R H 0606072572
Tanggal Praktikum : 27 September 2007Tanggal Pengumpulan 27 Oktober 2007Tanggal Disetujui : Asisten Praktikum :Dony CleopatraNilai : _______________Paraf : _______________
LABORATORIUM BAHANDEPARTEMEN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIADEPOK
2007
A. Tujuan Percobaan
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan slump beton. Slump merupakan ukuran
kekentalan beton muda.
B. Peralatan
Cetakan berupa kerucut terpancung depan diameter bagian bawah 20 cm, bagian
atas 10 cm dan tinggi 30 cm. Bagian bawah dan atas cetakan terbuka.
Tongkat pemadat dengan diameter 16 mm, panjang 60 cm, ujung dibulatkan dan
sebaiknya dibuat dari baja tahan karat.
Pelat logam dengan permukaan yang kokoh dan kedap air.
Sendok cekung.
C. Bahan
Contoh beton muda sebanyak-banyaknya sama dengan isi cetakan.
D. Prosedur
1) Basahi cetakan dan pelat dengan kain basah.
2) Letakkan cetakan di atas pelat.
3) Isilah cetakan sampai penuh dengan beton muda dalam 3 lapis. Tiap lapis berisi
kira-kira 1/3 isi cetakan dan dipadatkan dengan tongkat pemadat sebanyak 25
tusukan secara merata. Pada pemadatan, tongkat harus tepat masuk sampai
lapisan bagian bawah tiap-tiap lapisan. Pada lapisan pertama, penusukkan
bagian tepi tongkat dimiringkan, sesuai dengan kemiringan cetakan.
4) Segera setelah selesai pemadatan, ratakan permukaan benda uji dengan tongkat.
Tunggu selama setengah menit dan dalam jangka waktu ini, semua benda uji
yang jatuh disekitar cetakan harus disingkirkan.
5) Kemudian cetakan diangkat perlahan-lahan tegak lurus ke atas.
6) Balikkan cetakan dan letakkan perlahan-lahan di samping benda uji.
7) Ukurlah slump yang terjadi dengan menentukan perbedaan tinggi cetakan
dengan tinggi rata-rata benda uji.
E. Perhitungan
Besar slump titik 1 = tinggi cetakan – tinggi rata-rata benda uji di titik 1
= 30 cm – 20 cm
= 10 cm
Besar slump titik 2 = tinggi cetakan – tinggi rata-rata benda uji di titik 2
= 30 cm –18 cm
= 12 cm
Besar slump titik 3 = tinggi cetakan – tinggi rata-rata benda uji di titik 3
= 30 cm –19 cm
= 11 cm
Besar slump rata-rata = 10+12+11= 11 cm 3
F. Analisa
1) Analisa Percobaan
Percobaan Slump Beton ini dilaksanakan setelah melakukan penghitungan
percobaan campuran beton (mix desain) agar mendapatkan campuran beton muda
yang sesuai dengan slump yang diinginkan. Praktikan menggunakan campuran
beton yang akan menghasilkan beton dengan kuat tekan 250 (K-250) dan slump
10 cm.
Setelah melaksanakan penghitungan berdasarkan data-data dari percobaan
sebelumnya, praktikan mendapatkan hasil berupa banyaknya material yang akan
digunakan. Bahan-bahan material tersebut adalah :
- Air sebanyak 4.27 kg.
- Semen sebanyak 80.6 kg.
- Pasir sebanyak 15.9 kg
- Agregat kasar sebanyak 23.17 kg.
Bahan-bahan material tersebut dicampur dan diaduk di dalam mesin pengaduk.
Sementara mesin pengaduk bekerja, praktikan mempersiapkan cetakan kerucut
terpancung atau yang biasa disebut dengan Sand Cone dengan cara
membasahinya dengan air agar mudah dilepas ketika pengangkatan cetakan.
Setelah bahan-bahan tersebut tercampur dengan sempurna, praktikan mengambil
beberapa bagian dari adonan beton muda lalu dimasukkan ke dalam cetakan Sand
Cone. Adonan dimasukkan secara bertahap. Dimasukkan dengan tiga lapis bagian
yang sama banyak. Tiap lapisan ditusuk sebanyak 25 kali dengan perlahan
menggunakan tongkat pemadat. Pengisian dilakukan sampai penuh lalu pada
pengisian terakhir, permukaan Sand Cone diratakan menggunakan tongkat
pemadat. Kemudian, cetakan (Sand Cone) diangkat perlahan-lahan dan diletakkan
disamping adonan beton.
Untuk mengukur besar slump beton yang dihasilkan adalah dengan cara seperti
yang diterangkan oleh gambar di bawah ini :
Gambar 1. Cara Mengukur Slump
Mengingat adonan beton yang digunakan tidak jatuh dengan merata, maka untuk
mendapatkan hasil yang akurat, pengukuran dilakukan di tiga titik yang berbeda.
Lalu hasil dari ketiga pengukuran slump tersebut di rata-rata. Rata-rata dari slump
tersebutlah yang digunakan sebagai hasil.
2) Analisa Hasil
Melalui percobaan di atas, didapatkan besar slump rata-rata yaitu 11 cm. Jika
dibandingkan dengan perkiraan slump awal yang dijadikan dasar penghitungan
campuran beton yaitu 10 cm maka didapat perbedaan sebesar 1 cm. Perbedaan ini
dianggap wajar karena menurut teori, slump yang didapat haruslah berkisar 10
cm ± 2 cm. Besar perbedaan yang didapat (1 cm) masih di dalam kisaran
perkiraan yaitu 2 cm. Hal ini menunjukkan keberhasilan praktikan dalam
melaksanakan penghitungan.
3) Analisa Kesalahan
diukur
Dalam melaksanakan percobaan, praktikan mengalami beberapa gangguan luar
yang akan mempengaruhi keakuratan data. Gangguan tersebut antara lain :
1) Kekurang telitian praktikan dalam melaksanakan penghitungan campuran
beton atau dalam melaksanakan penimbangan material.
2) Kurang meratanya campuran material yang diaduk oleh mesin pengaduk.
3) Dalam meletakkan cetakan Sand Cone, praktikan kurang hati-hati sehingga
tanpa sengaja menyentuh adonan beton dan turun beberapa milimeter atau
sentimeter.
4) Praktikan kurang teliti dalam melakukan pengukuran slump beton karena
takut menyentuh adonan beton. Praktikan khawatir, sentuhan akan mengubah
tinggi beton sehingga adonan beton turun dan slump yang dihasilkan menjadi
besar.
5) Penambahan air sebanyak 500 ml kedalam adonan beton ketika diaduk di
mesin pengaduk, sehngga menambah keenceran adonan sehingga slum beton
bertambah.
G. Kesimpulan
Slump yang digunakan sebagai patokan penghitungan campuran beton adalah 10
cm sedangkan slump yang dihasilkan dari percobaan ini adalah 11 cm. Batas
toleransi slump percobaan adalah 10 cm ± 2 cm. Selisih dari slump awal dan slump
yang dihasilkan adalah 1 cm. Dapat ditarik kesimpulan, percobaan praktikan
berhasil mengingat hasil slump yang didapat masih dalam batas toleransi dan
mendekati slump perkiraan awal.