PERCOBAAN IV Nitrogen.pdf

21
64 PERCOBAAN IV NITROGEN I. Tujuan 1. Mempelajari beberapa reaksi redoks asam nitrat dan garam nitrit serta reaksi redoks senyawa nitrit. 2. Mempelajari cara pembuatan senyawa nitrogen II. Landasan Teori Nitrogen merupakan molekul diatomik yang memiliki ikatan rangkap tiga. Energi ikatannya cukup tinggi sehingga sangat stabil dan sulit bereaksi. Karena itu kebanyakan entalpi dan energi bebas pembentukan senyawa nitrogen bertanda positif. Molekul nitrogen ini sangat ringan dan nonpolar sehingga gaya van der waals antar molekul sangat kecil. Gas ini masuk dan keluar tubuh manusia sewaktu bernafas tanpa berubah. Gas ini tidak berbau dan tidak berasa. Nitrogen sangat diperlukan digunakan sebagai pembuatan senyawa penting seperti amonia dan urea. Karena kesetabilan yang tinggi, nitrogen dipakai untuk gas pelindung gas oksigen dalam pabrik kimia, industri logam, dan dalam pembuatan komponen elektronika. Nitrogen cair juga di gunakan untuk membekukan makanan secara cepat. Syukri, 1999. Hal:579 Nitrogen mempunyai konfigurasi elektron 1s 2 2s 2 2p 3 . Dalam pembentukan senyawa dengan atom-atom lain, atom N dapat memperoleh atau lebih dapatdikatakan memakai bersama tiga elektron untuk mencapai kulit valensi oktet 1s 2 2s 2 2p 6 . Bilangan oksidasi N dalam senyawanya berkisar dari -3 sampai +5. Bilangan oksidasi maksimum sesuai dengan nomor golongan berkalanya, VA. Walaupun keragaman bilangan oksidasi mengakibatkan kimia senyawa nitrogen yang luar biasa banyaknya, bahan asal semua senyawa nitrogen yaitu unsur nitrogen, N 2 yang bersifat agak lembam. Kurangnya kereaktifan tersebut disebabkan

Transcript of PERCOBAAN IV Nitrogen.pdf

Page 1: PERCOBAAN IV Nitrogen.pdf

64

PERCOBAAN IV

NITROGEN

I. Tujuan

1. Mempelajari beberapa reaksi redoks asam nitrat dan garam nitrit serta reaksi

redoks senyawa nitrit.

2. Mempelajari cara pembuatan senyawa nitrogen

II. Landasan Teori

Nitrogen merupakan molekul diatomik yang memiliki ikatan rangkap tiga.

Energi ikatannya cukup tinggi sehingga sangat stabil dan sulit bereaksi. Karena itu

kebanyakan entalpi dan energi bebas pembentukan senyawa nitrogen bertanda positif.

Molekul nitrogen ini sangat ringan dan nonpolar sehingga gaya van der waals antar

molekul sangat kecil. Gas ini masuk dan keluar tubuh manusia sewaktu bernafas

tanpa berubah. Gas ini tidak berbau dan tidak berasa. Nitrogen sangat diperlukan

digunakan sebagai pembuatan senyawa penting seperti amonia dan urea. Karena

kesetabilan yang tinggi, nitrogen dipakai untuk gas pelindung gas oksigen dalam

pabrik kimia, industri logam, dan dalam pembuatan komponen elektronika. Nitrogen

cair juga di gunakan untuk membekukan makanan secara cepat.

Syukri, 1999. Hal:579

Nitrogen mempunyai konfigurasi elektron 1s2

2s2 2p

3. Dalam pembentukan

senyawa dengan atom-atom lain, atom N dapat memperoleh atau lebih

dapatdikatakan memakai bersama tiga elektron untuk mencapai kulit valensi oktet 1s2

2s2 2p

6. Bilangan oksidasi N dalam senyawanya berkisar dari -3 sampai +5. Bilangan

oksidasi maksimum sesuai dengan nomor golongan berkalanya, VA.

Walaupun keragaman bilangan oksidasi mengakibatkan kimia senyawa

nitrogen yang luar biasa banyaknya, bahan asal semua senyawa nitrogen yaitu unsur

nitrogen, N2 yang bersifat agak lembam. Kurangnya kereaktifan tersebut disebabkan

Page 2: PERCOBAAN IV Nitrogen.pdf

65

karena kekuatan ikatan yang besar antara atom N dalam N2 ; 946,4 kJ energi

dibutuhkan untuk merusak 1 mol ikatannya.

Nitrogen diatmosfer N2(g) merupakan komponen utama udara (78% berdasarkan

volume), selanjutnya dengan perkecualian untuk endapan untuk endapan NaNO3 di

chili dan peru, senyawa nitrogen tidak terdapat dalam jumlah yang cukup banyak

dibumi. Ini berarti bahwa sumber N2(g) dan pembuatan senyawa nitrogen adalah

atmosfir.

Salah satu penggunaan penting dari N2(g) ialah menyediakan (selubung) lembam

untuk atom\, elektronik, dan proses industri kimia. N2 cair digunakan sebagai bahan

pembeku dalam industri pengolaham makanan. Penggunaan penting lainnya ialah

dalam prosuksi berbagai senyawa nitrogen, terutama melalui pembuatan NH3.

Petrucci.1992

Atom nitrogen, dapat melengkapi kulit valensinya dalam beberapa cara berikut:

- Penggabungan elektron membentuk ion nitrit N3-

; ion ini ditemukan hanya dalam

nitrit mirip garam dari logam-logam yang paling elektropositif.

- Pembentukan ikatan-ikatan pasangan elektron.

- Pembentukan ikatan pasangan elektron dengan penggabungan elektron seperti

NH2- atau NH

2-

- Pembentukan ikatan pasangan elektron dengan elektron dengan pasangan

elektron seperti dalam ammonium tetrahedral dan ion ammonium tersubstitusi

[NR4]-

Terdapat sejumlah spesies stabil dimana, secara formal kulit valensi nitrogen

tidak penuh. Contoh terbaik adalah NO, NO2, da Nitroksida R2N-O; itu semua

mempunyai elektron yang tidak berpasangan dan paramagnat. Nitrogen kovalen tiga

molekul-molekul NR3 adalah bipiramida : ikatan paling baik dianggap sebagai

mengandung orbital hibrida sp3 sehingga elektrom menjadi menyendiri menempati

posisi keempat

Willkinson.1976

Page 3: PERCOBAAN IV Nitrogen.pdf

66

Sifat – sifat unsur Nitrogen

Nitrogen terdapat dialam sebagai gas tak berwarna dan tak berbau dengan

rumus molekul N2 (strukturnya :N N:). Gas nitrogen dapat dicairkan jika

didinginkan dibawah suhu kritisnya (-14 ), selanjutnya dimampatkan pada 35 atm

dan suhu kritis, menghasilkan cairan tak berwarna yang mendidih pada -196, dan 1

atm.

Nitrogen kurang reaktif pada suhu kamar, disebabkan kekuatan pada

N N. Namun pada suhu yang dinaikan secara perlahan, nitrogen bereaksi dengan

sejumlah unsur dengan oksigen menghasilkan nitrit oksida.

N2(g) + O2(g) 2NO(g)

Reaksi ini digunakan dalam industri (proses Harber), dan sebagai sumber komersial

senyawa nitrogen.

Hampir semua nitrogen di alam terdapat sebagai gas nitrogen, atmosfer

terdiri 78,1% massa N2. Udara adalah sumber komersial utama nitrogen. Komponen

nitrogen dari udara dipisahkan melalui pencairan, diikuti distilasi. Nitrogen

merupakan komponen yang mudah menguap dalam udara cair, sehingga nitrogen

merupakan gas pertama dalam distilasi yang meninggalkan cairan gas lain, terutama

oksigen dengan gas mulia.

Nitrogen cair digunakan sebagai pembeku, seperti makanan dan bahan

yang terbuat dari karet, serta untuk membekukan bahan biologi. Hampir semua

nitrogen digunakan untuk gas pelindung yang bertujuan untuk mencegah bahan

bersentuhan langsung oksigen selama pemrosesan atau penyimpanan. Oleh karena

itu, komponen elektronik sering dibuat dalam atmosfer nitrogen.

Nitrogen membentuk senyawa pada semua keadaan oksidasi, dari -3

sampai +5. Amonia, NH3, merupakan senyawa komersial yang penting dari nitrogen.

Amonia merupakan gas tak berwarna dengan ciri iritasi dan berbau menyengat.

Amonia dibuat secara komersiak melalui proses Harber dari N2 dan H2. Amoniak

mudah dicairkan dan cairannya dugunakan sebagai pupuk nitrogen. Garam amonium,

seperti sulfat dan nitrat juga digunakan sebagai pupuk.

Yayan Sunarya.2012. Hal : 414&416

Page 4: PERCOBAAN IV Nitrogen.pdf

67

III. Skema Kerja

3.1 Alat dan Bahan

3.1.2 Alat

- tabung reaksi

- erlenmeyer 100 ml

- beker glass

- batang pengaduk

- gelas ukur 50 ml

- kaca arloji

- spatula

3.1.2 Bahan

- kertas lakmus

- tembaga

- logam Al

- Asam Nitrat 2M

- larutan NaOH encer

- asam nitrat

Page 5: PERCOBAAN IV Nitrogen.pdf

68

3.2 Skema Kerja

3.2.1 Reaksi Redoks Asam Nitrat dan Garam Nitrit

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi

Ditambahkan beberapa tetes asam nitrat pekat

Diamati reaksi yang terjadi

Diencerkan menjadi 7 M

Ditambahkan keping logam Cu

Diamati perubahan yang terjadi

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi

Ditambahkan satu keping logam Al

Dipanaskan

Diperiksa gas yang terjadi dengan kertas lakmus yang

telah dibasahi akuades

Tembaga

2 ml asam nitrat

pekat

2 ml HNO3 pekat + 5

ml NaOH encer

HASIL

Page 6: PERCOBAAN IV Nitrogen.pdf

69

3.2.2 Reaksi Redoks Asam Nitrit

Dinginkan ke dalam tabung reaksi dengan es selama 5

menit.

Dipindahkan ke dalam tabung reaksi lain yang berisi 1

gr NaNO3

3.2.3 Pembuatan Senyawa Nitrogen

3.2.3.1 Pembuatan Amoniak

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi

Ditambahkan 0,75 gr KOH dan 5 gr serbuk besi

Dipanaskan „

Diuji gas yang terbentuk dengan lakmus yang telah

dibasahi akuades

3.2.3.2 Pembuatan Gas NO dan NO2

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi

Dipanaskan dan dialirkan gas yang terbentuk ke

tabung reaksi yang berisi air

10 ml H2SO4 encer

HASIL

0,5 gr garam nitrit

HASIL

3 ml HNO3 encer + 3

keping logam Cu

Page 7: PERCOBAAN IV Nitrogen.pdf

70

Diamati warna dan diuji sifat larutan dengan

lakmus.

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi

Diamati apa yang terjadi

Dipanaskan dengan hati – hati jika terjadi reaksi

3.2.3.3 Pembuatan Asam Nitrat

Dimasukkan ke dalam gelas kimia yang

sudah dilengkapi dengan tabung reaksi

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi

Direaksikan dengan 2,5 ml H2SO4 pekat

Ditutup dengan sumbat dab dihubungkan

dengan pipa pada tabung dalam gelas

kimia

2 ml HNO3 pekat +

satu keeping logam

Cu

HASIL

Es dan air

3 gr KNO3

HASIL

Page 8: PERCOBAAN IV Nitrogen.pdf

71

3.2.4 Sifat Asam Nitrat

3.2.4.1 Sifat Mengikis

Dimasukkan ke dalam cawan porselin

Diteteskan pada kertas lakmus biru

Diulangi langkah ini untuk gabus

Dimasukkan secara bergantian ke dalam cawan yang

berisi HNO3

3.2.4.2 Oksidasi Karbon

Dituangkan ke dalam kaca arloji

Dibakar dan dibiarkan hingga membara

Dimatikan apinya

Dimasukkan ke dalam kaca arloji berisi HNO3

Dicatat apa yang terjadi

3 ml HNO3

Bulu putih, kain putih, kain warna,

bulu domba, dan sehelai mahkota

bunga kembang sepatu

HASIL

1 ml HNO3

Korek Api

HASIL

Page 9: PERCOBAAN IV Nitrogen.pdf

72

IV. Hasil dan Pembahasan

4.1 Hasil

No Percobaan Hasil

1 Reaksi Redok asam nitrat

dan garam nitrat

a. Keping tembaga + HNO3

pekat

b. HNO3 + Cu

c. HNO3 + NaOH + logam

Al (dipanaskan)

Tidak Dilakukan

Sebelum dipanaskan larutan keruh

dan terbentuk Kristal

Setelah dipanaskan larutan menjadi

agak bening, mendidih, uap yang

terbentuk berwarna kuning dan

berbusa

2 Reaksi redoks asam nitrit

H2SO4 (dingin) + NaNo3

NaNo3 larut dalam H2SO4 dan larutan

tetap bening

3 Pembuatan Senyawa

Nitrogen

a. Pembuatan amoniak

Garam nitrit + KOH +

Serbuk besi

b. Pembuatn gas NO dan

NO2

c. Pembuatan asam nitrat

KNO3 + H2SO4

Terbentuk uap dan menghasilkan

warana kuning pekat pada larutan

bagian atas dan warna larutan abu-abu

kehitaman pada bagian bawah

Tidak dilakukan

KNO3 larut dalam H2SO4 da uap yang

terbentuk dari pelarutan KNO3

berpindah pada tabung kosong yang

direndam dengan air es

Page 10: PERCOBAAN IV Nitrogen.pdf

73

4 Sifat asam nitrat

a. Sifat mengikis

HNO3 pekat diteteskan

pada lakmus biru

Kain wol berwarna

merah dicelupkan ke

dalam HNO3 pekat

Kain merah dicelupkan

ke dalam HNO3

Bulu putih

Mahkota bunga sepatu

Kertas lakmus menjadi merah

dengan cepat, hal ini menandakan

bahwa HNO3 bersifat asam kuat

Benag wol berubah warna, dan

lama – kelaman larut

Kain berubah warna menjadi

orange

Bulu menjadi berwarna hijau

kekuningan

warna menjadi cokelat muda

Page 11: PERCOBAAN IV Nitrogen.pdf

74

4.2 Pembahasan

Nitrogen (Latin nitrum, Bahasa Yunani Nitron berarti “soda asli”, “gen”,

“pembentukan”) secara resmi ditemukan oleh Daniel Rutherford pada 1772, yang

menyebutnya udara beracun atau udara tetap. Nitrogen atau zat lemas adalah sebuah

unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang N dan nomor atom 7.

Biasanya ditemukan sebagai gas tanpa warna, tanpa bau, tanpa rasa dan merupakan

gas diatomik bukan logam yang stabil, sangat sulit bereaksi dengan unsur atau

senyawa lainnya. Dinamakan zat lemas karena zat ini bersifat malas, tidak aktif

bereaksi dengan unsur lainnya. Nitrogen adalah zat non logam, dengan

elektronegatifitas 3.0. Mempunyai 5 elektron di kulit terluarnya.

Nitrogen mempunyai konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p3. Dalam

pembentukan senyawa dengan atom-atom lain, atom N dapat memperoleh atau lebih

dapat dikatakan memakai bersama tiga elektron untuk mencapai kulit valensi oktet

1s2 2s2 2p6. Bilangan oksidasi N dalam senyawanya berkisar dari -3 sampai +5.

Bilangan oksidasi maksimum sesuai dengan nomor golongan berkalanya, VA.

4.2.1 Reaksi Redoks asam nitrat dan garam nitrat

Pada percobaan reaksi redok asam nitrat dan garam nitrat ini terdapat stiga

percobaan yang seharusnya dilakukan, akan tetapi hanya satu percobaan yang

dilakukan, hal ini dikarenakan logam Cu yang digunakan tidak tersedia. Menurut

literatur untuk perlakuan pertama yaitu mereaksikan logam Cu dengan beberapa tetes

HNO3 pekat terjadi reaksi antara asam nitrat dengan tembaga yang ditandai dengan

perubahan warna larutan menjadi hijau kebiruan dan terbentuk gas yang berwarna

coklat muda. Persamaan reaksinya yaitu:

Cu + 4HNO3 Cu(NO3)2 + 2NO2 + 2H2O

Pada reaksi ini, asam nitrat bertindak sebagai pengoksidasi tembaga. Dan

nitrogen sendiri mengalami reduksi atau penurunan bilangan oksidasi. Senyawa

nitrogen yang terbentuk dari reaksi ini yaitu NO2. Biloks nitrogen pada senyawa ini

adalah +4. kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi dapat dlihat pada reaksi

berikut:

Cu + 4HNO3 Cu(NO3)2 + 2NO2 + 2H2O

0 +5 +2 +4

Page 12: PERCOBAAN IV Nitrogen.pdf

75

Perlakuan kedua yaitu dengan mengencerkan asam nitrat pekat menjadi 7

M, selanjutnya, asam nitrat tersebut direaksikan dengan 3 keping logam tembaga.

Reaksi yang terjadi ditandai dengan perubahan warna larutan dari bening menjadi

biru muda dan terbentuk sedikit gas. Persamaan reaksinya yaitu :

3Cu + 8HNO3 3Cu(NO3)2 + 2NO + 4H2O

Berbeda dengan reaksi sebelumnya, produk yang dihasilkan dari percobaan

ini adalah gas NO. biloks nitrogen pada senyawa ini adalah +2. perbedaan hasil reaksi

ini disebabkan karena adanya perbedaan konsentrasi dari asam nitrat.

Pada perlakuan ketiga yaitu mereaksikan asam nitrat pekat dengan NaOH

encer dan diberi serbuk aluminium serta dilakukan pemanasan. Sebelum dilakukan

pemanasan larutan menjadi keruh dan setelah dipanaskan larutan menjadi agak jernih,

dan terbentuk uap berwarna kuning serta adanya gelembung – gelembung gas. Gas

yang dihasilkan dari reasi ini merupakan gas NH3, menurut persamaan reaksi :

3NO3- + 8Al + 5OH

- + 18H2O 3NH3 + 8[Al(OH)4]

-

Reaksi diatas merupakan reaksi reduksi nitrat, dimana biloks dari nitrogen yang

semula +5, mengalami reduksi atau kenaikan bilangan oksidasi menjadi +3.

Sebagai sebuah oksidator yang kuat, asam nitrat bereaksi dengan hebat

dengan sebagian besar bahan-bahan organik dan reaksinya dapat bersifat eksplosif.

Produk akhirnya bisa bervariasi tergantung pada konsentrasi asam, suhu, serta

reduktor. Reaksi dapat terjadi dengan semua logam kecuali deret logam mulia dan

aloi tertentu. Karakteristik ini membuat asam nitrat menjadi agen yang umumnya

digunakan dalam uji asam. Sebagai kaidah yang umum, reaksi oksidasi utamanya

terjadi dengan asam pekat, memfavoritkan pembentukan nitrogen dioksida (NO2).

Cu + 4H+ + 2NO3

- → Cu

+2 + 2NO2 + 2H2O

Sifat-sifat asam cenderung mendominasi pada asam nitrat encer, diikuti

dengan pembentukan nitrogen oksida (NO) yang lebih diutamakan.

Page 13: PERCOBAAN IV Nitrogen.pdf

76

3Cu + 8HNO3 → 3Cu(NO3)2 + 2NO + 4H2O

Karena asam nitrat merupakan oksidator, hidrogen (H2) jarang terbentuk.

Hanya magnesium (Mg), mangan (Mn), dan kalsium (Ca) yang bereaksi dengan asam

nitrat dingin dan encer yang dapat menghasilkan hidrogen:

Mg(s) + 2HNO3(aq) → Mg(NO3)2(aq) + H2(g)

Asam nitrat mampu menyerang dan melarutkan semua logam yang ada pada tabel

periodik, kecuali emas dan platina.

Asam nitrat merupakan oksidator yang kuat yang mudah melepaskan

oksigen sehingga penyimpanannya harus ditempat tersendiri dan hindari bahan-bahan

organik yang umumnya mudah terbakar. Dalam reaksi kimia bila konsentrasi tinggi,

HNO3 tereduksi menjadi NO2 sedangkan pada konsentrasi rendah tereduksi menjadi

NO.

4.2.2 Reaksi Redoks Asam Nitrit

Pada percobaan mereaksikan asam sulfat dengan NaNO3. Asam sulfat

encer dimasukkan kedalam tabung reaksi kemudian didinginkan dalam es selama 5

menit. Adapun tujuan pendinginan yaitu Karena asam nitrat merupakan suatu cairan

yang memiliki titik didih rendah yaitu -41,4oC sehingga reaksi pembentukan HNO3

terjadi pada suhu rendah, dengan melakukan reaksi H2SO4 yang didinginkan terlebih

dahuluSelanjutnya asam sulfat yang telah dingin tersebut dimasukan ke dalam tabung

reaksi yang berisi 1 gram NaNO3. Setelah dilakukan pencampuran, dapat diamati

bahwa NaNO3 larut dalam asam sulfat encer(dingin). Persamaan reaksinya yaitu

4NO3- + 2H2SO4 4NO2 + O2 + 2SO4

2- + 2H2O

Larutan yang diperoleh ini mengandung asam nitrit

Page 14: PERCOBAAN IV Nitrogen.pdf

77

4.2.3 Pembuatan Senyawa Nitrogen

4.2.3.1 Pembuatan Amoniak

Amonia adalah suatu senyawa yang dapat dengan mudah dicairkan pada

tekanan yang tinggi sehingga dapat digunakan sebagai pendingin. Amoniaini

merupakan gas yang tak berawarna, mudah larut dalam air, berbau busuk dan

merangsang selaput lendir. Kelarutan amonia dalam air dalam temperatur 80 dan

tekanan 1 atm lebih kurang 1150 L NH3 larut dalam 1 L H2O. Larutannya bersifat

basa dan dapat membirukan lakmus merah dan memerahkan larutan fenolftalein.

Kegunaan dari amonia:

· Sebagai pupuk (NH4)SO4

· Untuk pembuatan nitrat

· Pembuatan garam-garam amonium

· Untuk obat-obatan

· Sebagai pewarna

Proses pembuatan ammonia padapercobaan ini yaitu dengan mereaksikan

0,5 gr garam nitrit, KOH, dan serbuk besi dengan bantuan pemansan. Setelah

dilakukan pemanasan terbentuk uap dan menghasilkan warana kuning pekat pada

larutan bagian atas dan warna larutan abu-abu kehitaman pada bagian bawah.

Setelah diuji dengan kertas lakmus, kertas lakmus berubah warna dari biru menjadi

merah, ini menunjukkan bahwa larutan bersifat asam, akan tetapi hal ini bertolak

belakang dengan literature dimana seperti yang telah dijelaskan di atas

bahwasannya amoniak bersifat basa.

4.2.3.2 Pembuatan Asam Nitrat

Pada proses pembuatan senyawa nitrogen dalam hal ini pembuatan asam

nitrat praktikan merangkai alat seperti berikut

Page 15: PERCOBAAN IV Nitrogen.pdf

78

Dari pengamatan yang dilakukan, KNO3 dalam H2SO4 larut namun

proses pelarutannya cukup lambat, tabung reaksi yang berisi H2SO4 dan KNO3 terasa

panas. Pemasangan pipa penyalur gas ini bertujuan untuk mengalirkan uap dari

proses pelarutan ini menuju tabung reaksi yang direndam dalam air es. Perendaman

dengan air es bertujuan agar proses pengembunan dari uap yang terebntuk lebih

cepat, sehingga lebih cepat pula terdapat cairan dalam tabung ksosong. Setelah semua

KNO3 melarut, pada tabung reaksi yang direndam terdapat cairan hasil dari uap

pelarutan KNO3 dalam H2SO4, dalam proses ini terjadi reaksi :

2KNO3 + H2SO4 2HNO3 + K2SO4

4.2.4 Sifat Asam Nitrat

Untuk mengetahui beberapa sifat asam nitrat dilakukan percobaan

diantarnya untuk membuktikan beberapa sifat yang dimiliki asam nitrat daintarnya

sifat mengikis dan oksidasi karbon.

4.2.4.1 Sifat Mengikis

Sifat mengikis yang dimiliki asam nitrat dapat dibuktikan dari reaksi yang

ditunjukan asam nitrat terhadap beberapa bahan yang dicelupkan ke dalam asam

nitrat tersebut. Perlakuan pertama yaitu meneteskan asam nitrat pekat pada kertas

lakmus biru, dimana hasil yang diperoleh yaitu kertas lakmus biru menjadi merah, hal

ini menunjukan bahwa asam nitrat merupakan larutan yang bersifat asam kuat.

Page 16: PERCOBAAN IV Nitrogen.pdf

79

Perlakuan ke dua yaitu mencelupkan beberapa bahan seperti bulu putih, benang wol,

kain merah, kain putih, dan sehelai mahkota kembang sepatu.

Ketika dilakuakan pencelupan beberapa bahan ke dalam asam nitrat,

beberapa bahan tersebut mengalami perubahan, seperti perubahan warna, dan

strukturnya. Ketika pencelupan bulu putih dan benang wol terjadi perubahan warna

da struktur, dimana sebelum pencelupan struktur keduanya pada, akan tetapi ketika

pencelupan keduanya mengalami perubahan yaitu keduanya mengecil dan larut dalam

asam nitrat, dan warna keduanya pun berubah. Bulu putih berubaha warna menjadi

kuning kehijauan dan benang wol yang semula berwarna merah bata berubah menjadi

putih.

Perlakuan berikutnya yaitu mencelupkan kain merah, kain putih, mahkota

bunga, hasil yang diperoleh yaitu terjadi perubahan warna dari ketiganya. Untuk kain

berwarna putih, perubahan warna menjadi kuning kehijauan, begitu pula dengan kain

merah menjadi orange dan lama kelamaaan terus berubah. Untuk mahkota bunga,

terjadi perubahan dimana mahkota menjadi layu dan warnanya menjadi cokelat

seperti daun layu dan terbakar.

Dari pengamatan tersebut jelaslah sudah bahwa salah satu sifat dari asam

nitrat yaitu mengikis beberapa bahan.

4.2.4.2 Oksidasi Karbon

Untuk membuktikan bahwa asam nitrat memiliki sifat mengoksidasi

karbon, dilakukan pembuktian dengan cara mereaksikan batang korek api yang telah

dibakar terlebih dahulu dengan asam nitrat pekat. Dari pengamatan larutan asam

nitrat berubah menjadi kuning. Dalam percobaan ini asam nitrat mengoksidasi karbon

yanh terbentuk dari proses pembakaran korek api tadi sehingga erjadi perubahan

warna.

Ketika asam nitrat bereaksi dengan berbagai unsur non-logam, terkecuali

silikon serta halogen, biasanya ia akan mengoksidasi non-logam tersebut ke keadaan

Page 17: PERCOBAAN IV Nitrogen.pdf

80

oksidasi tertinggi dengan asam nitrat menjadi nitrogen dioksida untuk asam pekat dan

nitrogen monoksida untuk asam encer.

Reaksi karbon dengan asam nitrat

C + 4HNO3 → CO2 + 4NO2 + 2H2O

3C + 4HNO3 → 3CO2 + 4NO + 2H2O

Page 18: PERCOBAAN IV Nitrogen.pdf

81

V. Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpualan

Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah :

1. Asam nitrat mampu menyerang dan melarutkan semua logam yang ada pada

tabel periodik, kecuali emas dan platina.

2. Pembuatan senyawa nitrogen dapat melalui beberapa cara, yaitu :

Pembuatan amoniak dengan mereaksikan garam nitrit dengan KOH dan

ditembahkan dengan serbuk besi

Pembuatan gas NO dan NO2, denagn mereaksiakan HNO3 encer denagn 3

keping logam Cu dan dipanaskan

Pembuatan asam nitrat dengan mereaksikan 3gr KNO3 dengan H2SO4.

3. Beberapa sifat dari asam nitrat yaitu,

Bersifat asam kuat

Bersifat oksidator

Bereaksi dengan logam dan non logam

Bersifat mengikis

Mengoksidasi karbon

5.2 Saran

Dalam praktikum ini masih ada kesalahan pengamatan, hal ini

mungkin karena praktikan kurang teliti dalam melakukan percobaan, dan

adapun alat dan bahan yang diperlukan dalam percobaan ini masih kurang.

Untuk itu diharapkan dalam praktikum selanjutnya, alat dan bahan sudah

terlengkapi. Jadi, praktikum dapat berjalan sesuai dengan prosedur, dan

hasil yang didapat lebih akurat, serta sesuai dengan sebenarnya.

Page 19: PERCOBAAN IV Nitrogen.pdf

82

VI. DAFTAR PUSTAKA

Petrucci, Ralph H.1992. Kimia Dasar. Jakarta : Erlangga

Sunarya, Yayan. 2012. Kimia Dasar. Bandung : Yrama Widya

Syukri. 1999. Kimia Dasar 1. Bandung : ITB

Wilkinson.1976. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta : UI Press

Page 20: PERCOBAAN IV Nitrogen.pdf

83

Pertanyaan

1. Tuliskan semua reaksi kimia yang etrjadi pada percobaan ini :

Jawab :

1) Reaksi Redoks asam nitrat dan garam nitrat

Cu + 4HNO3 Cu(NO3)2 + 2NO2 + 2H2O

3Cu + 8HNO3 3Cu(NO3)2 + 2NO + 4H2O

3NO3- + 8Al + 5OH

- + 18H2O 3NH3 + 8[Al(OH)4]

-

2) Reaksi redoks asam nitrit

Jawab:

4NO3- + 2H2SO4 4NO2 + O2 + 2SO4

2- + 2H2O

3) Pembuatan Asam Nitrat

2KNO3 + H2SO4 2HNO3 + K2SO4

2. Tentukan biloks nitrogen pada senyawa No, No2, NH3, dan NaNO3

Jawab :

- NO, biloks +2

- NO2, biloks +4

- NH3, biloks -3

- NaNO3, biloks +5

3. Jelaskan cara pembuatan amoniak dalam skala industry serta jelaskan kondisi

– kondisi reaksi terrsebut?

Jawab:

Pada proses Haber untuk menghasilkan ammonia dari nitrogen di udara ini

dikembangkan oleh Fritz Haberdan Carl Bosch pada tahun 1909 dan

dipatenkan pada 1910.

Bahan yang Digunakan

· Gas nitrogen

· Gas hydrogen

Page 21: PERCOBAAN IV Nitrogen.pdf

84

Proses dan Reaksi Kimia Pembuatan Amonia

Amonia dibuat dalam skala industri melalui proses Haber-Bosch. Proses

pembuatan ini menggunakan bahan baku gas nitrogen dan gas hydrogen yang

direaksikan menurut persamaan berikut :

N2 + 3H2 2NH3 ΔH = -92,2 kJ

Perhatikan harga entalpi reaksi. Entalpi pebentukan ammonia ini berharga

negative. Berarti reaksi ini bersifat eksosterm (melepas kalor ke lingkungan).

Sifat reaksi ini perlu diperhatikan dalam proses pembuatan ammonia. Factor

yang perlu diperhatikan untuk memperoleh ammonia dengan jumlah

maksimum adalah suhu, jumlah maksimum yaitu tekanan dan penggunaan

katalis.