142197527 PERCOBAAN IV Soxhletasi PDF

18
1 PERCOBAAN IV A. Judul  : Ekstraksi Minyak Kemiri Secara Soxhletasi B. Tujuan : Agar mahasiswa dapat memahami cara penggunaan dan prinsip metode soxhletasi C. Dasar Teori Ekstraksi adalah penguraian zat-zat berkhasiat atau zat aktif pada bagian tanaman, hewan, dan beberapa jenis ikan pada umumnya mengandung senyawa- senyawa yang mudah larut dalam pelarut organik. Zat aktif dari tanaman dan hewan terdapat di dalam sel namun sel tanaman dan hewan berbeda begitu pula ketebalan masing-masing berbeda sehingga diperlukan metode ekstraksi dan pelarut tertentu untuk mengekstraksin ya. Proses terekstraksinya zat aktif dalam sel tanaman yang mengandung zat aktif, zat aktif akan larut dalam pelarut organik tersebut sehingga terjadi perbedaan konsentrasi antara larutan zat aktif di dalam sel dan pelarut organik di luar sel, maka larutan terpekat akan terdistribusi ke luar sel dan proses ini terulang terus sampai terjadi keseimbangan antara konsentrasi cairan zat aktif di dalam sel dan di luar sel (Team Teaching: 8: 2013). 1  Ekstraksi adalah pemisahan satu atau lebih bahan dari suatu padatan atau cairan. Proses ekstraksi diawali dengan terjadinya penggumpalan ekstrak dalam pelarut sehingga pada bidang antar muka bahan dan pelarut terjadi pengendapan massa bahan. Prinsip ekstraksi dengan pelarut berdasarkan pada kelarutan komponen terhadap komponen lain dalam campuran. Komponen yang larut dapat berupa cair maupun padat (Suyitno:1989). 2  Metode ekstraksi terbagi atas dua cara yaitu ekstraksi secara dingin dan ekstraksi secara panas. 1. Ekstraksi secara dingin a. Metode maserasi Maserasi merupakan cara penyarian sederhana yang dilakukan dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari selama beberapa hari pada temperatur kamar dan terlindung dari cahaya. 1  Team Teaching.2013. Penuntun Praktikum Dasar-Dasar Pemisahan Analitik . Gorontalo: Laborator ium Kimia FMIPA UNG. (Hal: 8) 2  Suyitno. 1989. Petunjuk Laboratorium Pangan Proyek Pengembang an. Malang: Universitas Brawijaya.

description

n

Transcript of 142197527 PERCOBAAN IV Soxhletasi PDF

Page 1: 142197527 PERCOBAAN IV Soxhletasi PDF

7/18/2019 142197527 PERCOBAAN IV Soxhletasi PDF

http://slidepdf.com/reader/full/142197527-percobaan-iv-soxhletasi-pdf 1/18

1

PERCOBAAN IV

A. Judul  : Ekstraksi Minyak Kemiri Secara Soxhletasi

B. Tujuan  : Agar mahasiswa dapat memahami cara penggunaan dan prinsip metode

soxhletasi

C. Dasar Teori

Ekstraksi adalah penguraian zat-zat berkhasiat atau zat aktif pada bagian

tanaman, hewan, dan beberapa jenis ikan pada umumnya mengandung senyawa-

senyawa yang mudah larut dalam pelarut organik. Zat aktif dari tanaman dan hewan

terdapat di dalam sel namun sel tanaman dan hewan berbeda begitu pula ketebalan

masing-masing berbeda sehingga diperlukan metode ekstraksi dan pelarut tertentu untuk

mengekstraksinya. Proses terekstraksinya zat aktif dalam sel tanaman yang mengandung

zat aktif, zat aktif akan larut dalam pelarut organik tersebut sehingga terjadi perbedaan

konsentrasi antara larutan zat aktif di dalam sel dan pelarut organik di luar sel, maka

larutan terpekat akan terdistribusi ke luar sel dan proses ini terulang terus sampai terjadi

keseimbangan antara konsentrasi cairan zat aktif di dalam sel dan di luar sel (Team

Teaching: 8: 2013).1 

Ekstraksi adalah pemisahan satu atau lebih bahan dari suatu padatan atau cairan.

Proses ekstraksi diawali dengan terjadinya penggumpalan ekstrak dalam pelarut sehingga

pada bidang antar muka bahan dan pelarut terjadi pengendapan massa bahan. Prinsip

ekstraksi dengan pelarut berdasarkan pada kelarutan komponen terhadap komponen lain

dalam campuran. Komponen yang larut dapat berupa cair maupun padat (Suyitno:1989).2 

Metode ekstraksi terbagi atas dua cara yaitu ekstraksi secara dingin dan ekstraksi secara

panas.

1.  Ekstraksi secara dingin

a. Metode maserasi

Maserasi merupakan cara penyarian sederhana yang dilakukan dengan cara

merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari selama beberapa hari pada temperatur

kamar dan terlindung dari cahaya.

1 Team Teaching.2013. Penuntun Praktikum Dasar-Dasar Pemisahan Analitik . Gorontalo: Laboratorium

Kimia FMIPA UNG. (Hal: 8)2 Suyitno. 1989. Petunjuk Laboratorium Pangan Proyek Pengembangan. Malang: Universitas Brawijaya.

Page 2: 142197527 PERCOBAAN IV Soxhletasi PDF

7/18/2019 142197527 PERCOBAAN IV Soxhletasi PDF

http://slidepdf.com/reader/full/142197527-percobaan-iv-soxhletasi-pdf 2/18

2

Metode maserasi dapat dilakukan dengan modifikasi yaitu modifikasi maserasi

melingkar, modifikasi maserasi digesti, modifikasi Maserasi Melingkar Bertingkat,

modifikasi remaserasi, modifikasi dengan mesin pengaduk, dan metode Soxhletasi

b. Metode Perkolasi

Perkolasi adalah cara penyarian dengan mengalirkan penyari melalui serbuk

simplisia yang telah dibasahi. Keuntungan metode ini adalah tidak memerlukan langkah

tambahan yaitu sampel padat (marc) telah terpisah dari ekstrak. Kerugiannya adalah

kontak antara sampel padat tidak merata atau terbatas dibandingkan dengan metode

refluks, dan pelarut menjadi dingin selama proses perkolasi sehingga tidak melarutkan

komponen secara efisien (Anonim: 2011).3 

2. Ekstraksi secara panas

a. Metode refluks

Keuntungan dari metode ini adalah digunakan untuk mengekstraksi sampel-

sampel yang mempunyai tekstur kasar dan tahan pemanasan langsung. Kerugiannya

adalah membutuhkan volume total pelarut yang besar dan sejumlah manipulasi dari

operator

b. Metode destilasi uap

Destilasi uap adalah metode yang popular untuk ekstraksi minyak-minyak menguap

(esensial) dari sampel tanaman. Metode destilasi uap air diperuntukkan untuk menyari

simplisia yang mengandung minyak menguap atau mengandung komponen kimia yang

mempunyai titik didih tinggi pada tekanan udara normal (Agusta Ardiyan: 2012).4 

Dalam percobaan ini, akan ditentukan kadar mintak pada kemiri. Penentuan kadar

minyak atau lemak suatu bahan dapat dilakukan dengan alat ekstraktor Soxhlet. Ekstraksi

dengan alat Soxhlet merupakan cara ekstraksi yang efisien, karena pelarut yang

digunakan dapat diperoleh kembali. Dalam penentuan kadar minyak atau lemak, bahan

yang diuji harus cukup kering, karena jika masih basah selain memperlambat proses

3 Anonim. 2011. Laporan Praktikum Ekstraksi Pelarut. (online). http://yellikeroppy.blogspot.com/2011/0sss5/laporan-praktikum-ekstraksi-pelarut.html. (Diakses pada 4 maret 2013 pukul 18.20)

4

 Agusta Ardiyan.2012. Ekstraksi Pelarut. (online). http://clickardiyan.blogspot.com/2012/06/makalah-ekstraksi-pelarut.html. (Diakses pada 4 Maret 2013 pukul 18:18) 

Page 3: 142197527 PERCOBAAN IV Soxhletasi PDF

7/18/2019 142197527 PERCOBAAN IV Soxhletasi PDF

http://slidepdf.com/reader/full/142197527-percobaan-iv-soxhletasi-pdf 3/18

3

ekstraksi, air dapat turun ke dalam labu dan akan mempengaruhi dalam perhitungan

(Ketaren: 36: 1986).5 

a.  Pengertian Soxhletasi

Soxhletasi adalah suatu metode pemisahan suatu komponen yang terdapat dalam

sampel padat dengan cara penyarian berulang –ulang dengan pelarut yang sama,

sehingga semua komponen yang diinginkan dalam sampel terisolasi dengan sempurna.

Pelarut yang digunakan ada 2 jenis, yaitu heksana ( C 6H14 ) untuk sampel kering dan

metanol (CH3OH ) untuk sampel basah. Jadi, pelarut yang digunakan tergantung dari

sampel alam yang digunakan. Nama lain yang digunakan sebagai pengganti sokletasi

adalah pengekstrakan berulang –ulang (continous extraction) dari sampel pelarut (Rahman:

2012)6 

Soxhletasi merupakan penyarian simplisia secara berkesinambungan, cairan

penyari dipanaskan sehingga menguap, uap cairan penyari terkondensasi menjadi

molekul-molekul air oleh pendingin balik dan turun menyari simplisia dalam klonsong dan

selanjutnya masuk kembali ke dalam labu alas bulat setelah melewati pipa sifon ( Rene:

20: 2011)7 

b.  Prinsip Kerja Soxhletasi

Bahan yang akan diekstraksi diletakkan dalam sebuah kantung ekstraksi (kertas,

karton, dan sebagainya) dibagian dalam alat ekstraksi dari gelas yang bekerja kontinyu.

Wadah gelas yang mengandung kantung diletakkan antara labu penyulingan dengan labu

pendingin aliran balik dan dihubungkan dengan labu melalui pipa. Labu tersebut berisi

bahan pelarut, yang menguap dan mencapai ke dalam pendingin aliran balik melalui pipet,

berkondensasi di dalamnya, menetes ke atas bahan yang diekstraksi dan menarik keluar

bahan yang diekstraksi. Larutan berkumpul di dalam wadah gelas dan setelah mencapai

tinggi maksimalnya, secara otomatis dipindahkan ke dalam labu. Dengan demikian zat

yang terekstraksi terakumulasi melalui penguapan bahan pelarut murni berikutnya. Pada

cara ini diperlukan bahan pelarut dalam jumlah kecil, juga simplisia selalu baru artinya

suplai bahan pelarut bebas bahan aktif berlangsung secara terus-menerus (pembaharuan

5 Ketaren, S. (1986). Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. Jakarta: UI-Press (Hal. 36)6 Rahman Dunggio. 2012. Soxhletasi. (online). http://rdunggiochm.blogspot.com/. (diakses tanggal 26 April2013 Pukul 14.12 WITA)7

 Rene Nursaerah M. L. 2011. Mempelajari Ekstraksi Pigmen Antosianin dari Kulit Manggis dengan BerbagaiJenis Pelarut . Bandung: Universitas Pasundan (Hal. 20) 

Page 4: 142197527 PERCOBAAN IV Soxhletasi PDF

7/18/2019 142197527 PERCOBAAN IV Soxhletasi PDF

http://slidepdf.com/reader/full/142197527-percobaan-iv-soxhletasi-pdf 4/18

4

pendekatan konsentrasi secara kontinyu). Keburukannya adalah waktu yang dibutuhkan

untuk ekstraksi cukup lama (sampai beberapa jam) sehingga kebutuhan energinya tinggi

(listrik, gas). Selanjutnya, simplisia di bagian tengah alat pemanas langsung berhubungan

dengan labu, dimana pelarut menguap. Pemanasan bergantung pada lama ekstraksi,

khususnya titik didih bahan pelarut yang digunakan, dapat berpengaruh negatif terhadap

bahan tumbuhan yang peka suhu (glikosida, alkaloida). Demikian pula bahan terekstraksi

yang terakumulasi dalam labu mengalami beban panas dalam waktu lama. Meskipun cara

soxhlet sering digunakan pada laboratorium penelitian untuk pengekstraksi tumbuhan,

namun peranannya dalam pembuatan sediaan tumbuhan kecil artinya (Anonim: 2011)8 

c.  Alat ekstraksi Soxhletasi

Gambar 1. Alat Soxhletasi

Nama-nama instrumen dan fungsinya adalah: 1) Kondensor berfungsi sebagai

pendingin, dan juga untuk mempercepat proses pengembunan, 2) Timbal/klonsong

berfungsi sebagai wadah untuk sampel yang ingin diambil zatnya, 3) Pipa F/vapor

berfungsi sebagai jalannya uap, bagi pelarut yang menguap dari proses penguapan, 4)

Sifon berfungsi sebagai perhitungan siklus, bila pada sifon larutannya penuh kemudian

 jatuh ke labu alas bulat maka hal ini dinamakan 1 siklus, 5) Labu alas bulat berfungsi

sebagai wadah bagi ekstrak dan pelarutnya, 6) Hot plate atau penangas berfungsi sebagai

pemanas larutan, 7) Water in sebagai tempat air masuk, dan 8) Water out sebagai tempat

air keluar (Azam Khan: 2012)9 

8 Anonim. 2012. Prinsip Ekstraksi dengan cara Soxhletasi. (online). http://nurfaisyah.web.id. (diakses tanggal26 April 2013 Pukul 14.10 WITA

9

 Azam Khan. 2012. Prinsip Kerja Ekstraktor Soxhlet. (online). http://khoirulazam89.blogspot.com/2012/01/prinsip-kerja-ekstraktor-soxhlet.html (diakses tanggal 26 April pukul 14.31 WITA)

Page 5: 142197527 PERCOBAAN IV Soxhletasi PDF

7/18/2019 142197527 PERCOBAAN IV Soxhletasi PDF

http://slidepdf.com/reader/full/142197527-percobaan-iv-soxhletasi-pdf 5/18

5

d.  Kelebihan dan Kelemahan Soxhletasi

Metode soxhletasi memiliki kelebihan dan kekurangan pada proses ekstraksi.

Keuntungan metode ini adalah: 1. Sampel diekstraksi dengan sempurna karena dilakukan

berulang ulang, 2) Jumlah pelarut yang digunakan sedikit, 3) Jumlah sampel yang

diperlukan sedikit, 4) Pelarut organik dapat mengambil senyawa organik berulang kali.

Sedangkan kelemahannya adalah: 1) Tidak baik dipakai untuk mengekstraksi bahan

bahan tumbuhan yang mudah rusak atau senyawa senyawa yang tidak tahan panas

karena akan terjadi penguraian, 2) Pelarut yang digunakan mempunyai titik didih rendah,

sehingga mudah menguap.

Syarat syarat pelarut yang digunakan dalam proses sokletasi :

1.  Pelarut yang mudah menguap contohnya : n-heksana, eter, petroleum eter, metil

klorida dan alkohol

2.  Titik didih pelarut rendah.

3.  Pelarut tidak melarutkan senyawa yang diinginkan.

4.  Pelarut terbaik untuk bahan yang akan diekstraksi.

5.  Pelarut tersebut akan terpisah dengan cepat setelah pengocokan.

6.  Sifat sesuai dengan senyawa yang akan diisolasi, polar atau nonpolar (Ina: 2011).10 

e.  Kemiri

Kemiri ( Aleurites moluccana), adalah tumbuhan yang bijinya dimanfaatkan sebagai

sumber minyak dan rempah-rempah. Tumbuhan ini masih sekerabat dengan singkong dan

termasuk dalam suku Euphorbiaceae. Dalam perdagangan antarnegara dikenal sebagai

candleberry , Indian walnut , serta candlenut . Pohonnya disebut sebagai varnish tree atau

kukui nut tree. Minyak yang diekstrak dari bijinya berguna dalam industri untuk digunakan

sebagai bahan campuran cat. Dimana tumbuhan ini memiliki getah berwarna putih dan

sangat gampang kita temukan di daerah kita ini, karena tumbuhan ini mampu hidup di

daerah tropis dengan tanah berpasir, humus maupun yang kurang subur terutama daerah

beriklim kering seperti sulawesi. Kemiri dapat tumbuh pada ketinggian 0-800 mdpl.

Klasifkasi minyak kemiri sebagai berikut:

10 Ina. 2011. Metode Ekstraksi. (online). farmasi .unand.ac.id/RPKPS/Metoda_ekstraksi (diakses tanggal 29 April 2013 Pukul 14.50 WITA)

Page 6: 142197527 PERCOBAAN IV Soxhletasi PDF

7/18/2019 142197527 PERCOBAAN IV Soxhletasi PDF

http://slidepdf.com/reader/full/142197527-percobaan-iv-soxhletasi-pdf 6/18

6

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Subdivisio : Angiospermae

Classis : Dicotyledoneae

Ordo : Euphorbiales

Familia : Euphorbiaceae

Genus : Aleurites

Spesies : Aleurites moluccana (L.) Willd.

Inti biji kemiri mengandung 60 –66 % minyak. Kemiri mengandung energi sebesar

636 kilokalori, protein 19 gram, karbohidrat 8 gram, lemak 63 gram, kalsium 80 miligram,

fosfor 200 miligram, dan zat besi 2 miligram. Selain itu di dalam Kemiri juga terkandung

vitamin B1 0,06 miligram (Anonim: 2012). 11 

11

  Anonim. 2012. Isi Kandungan Gizi Kemiri-Komposisi Nutrisi Bahan Makanan. http://keju.blogspot.com(diakses tanggal 29 April 2013 pukul 12.05 WITA)

Page 7: 142197527 PERCOBAAN IV Soxhletasi PDF

7/18/2019 142197527 PERCOBAAN IV Soxhletasi PDF

http://slidepdf.com/reader/full/142197527-percobaan-iv-soxhletasi-pdf 7/18

7

D. Alat dan Bahan

1)   Alat

No Gambar Nama Fungsi1

Seperangkat alatSoxhletasi

Untuk mengekstraksimplisia

2

Neraca analitikUntuk menimbangsampel

3

Spatula

Untuk mengambilsampel dalam bentukpadat dari wadahnyapada saat ditimbang

4

Kaca arlojiSebagai tempatsampel pada prosespenimbangan

Page 8: 142197527 PERCOBAAN IV Soxhletasi PDF

7/18/2019 142197527 PERCOBAAN IV Soxhletasi PDF

http://slidepdf.com/reader/full/142197527-percobaan-iv-soxhletasi-pdf 8/18

8

5

Kertas saring Untuk membungkussampel

7

KlemUntuk menjepit alatsoxhletasi

8

Tatakan statif dan statif Sebagai tempat klem

9

PenangasUntuk memanaskanpelarut

10

Pompa aquarium Untuk memompa air

Page 9: 142197527 PERCOBAAN IV Soxhletasi PDF

7/18/2019 142197527 PERCOBAAN IV Soxhletasi PDF

http://slidepdf.com/reader/full/142197527-percobaan-iv-soxhletasi-pdf 9/18

9

11

selang Sebagai saluran air

12

Gelas ukurUntuk mengukurvolume larutan

13

Gelas kimiaSebagai tempatlarutan

14

Botol vialSebagai tempatminyak kemiri

Page 10: 142197527 PERCOBAAN IV Soxhletasi PDF

7/18/2019 142197527 PERCOBAAN IV Soxhletasi PDF

http://slidepdf.com/reader/full/142197527-percobaan-iv-soxhletasi-pdf 10/18

10

2)  Bahan

No Nama Bahan Sifat Fisika Sifat Kimia1 n-heksan -  Rumus molekul: C6H14

-  Massa molar: 86.18

g/mol

-  Tampilan: cairan tak

berwarna

-  Massa jenis: 0.6548 g/mL

-  Titik leleh: −95 °C, 178 K,

-139 °F

-  Titik didih: 69 °C, 342 K,

156 °F

-  Kelarutan dalam air: 13

mg/L pada 20°C

-  Memiliki rantai lurus

-  Seyawa alkana

-  Bereaksi dengan halogen

(reaksi halogenasi)

2 Kemiri -  Massa jenis pada 40

0C(kg/m3) 887=0887

g/ml

-  Viskositas kinematik

pada 40 0C (mm2 /s) 7,7

-  Bijinya berwarna putih

-  Angka Penyabunan (mg

KOH/gr) 198,277

- Mengandung lemak 

3 Batu didih -  Ukuran kecil, bentuknya

tidak rata, dan berpori,

yang biasanyadimasukkan ke dalam

cairan yang sedang

dipanaskan. Biasanya,

batu didih terbuat dari

bahan silika, kalsium

karbonat, porselen,

maupun karbon.

-  Digunakan untuk

mencegah terjadinya

letupan saat larutandipanaskan

Page 11: 142197527 PERCOBAAN IV Soxhletasi PDF

7/18/2019 142197527 PERCOBAAN IV Soxhletasi PDF

http://slidepdf.com/reader/full/142197527-percobaan-iv-soxhletasi-pdf 11/18

11

E.  Prosedur Kerja

- Menghubungkan labu, klongsong dan kondensor

- Menghubungkan pendingin air

- Memanaskan labu dengan penangas air

- Melakukan ekstraksi selama 3 jam yaitu 51 kali

penyarian

Kemiri n-heksan

- Menghaluskannya

- Menimbang sebanyak 6,25 g

- Membungkus dengan kertas

saring dimana bagian atas dan

bagian bawah kertas saring

diikat dengan benang wol

- Memasukkan ke dalam

klongsong

- Mengukur 75 ml n-heksan

- Memasukkan n-heksan ke

dalam labu alas bulat

Ekstrak minyak hasil dari

soxhletasi

Ekstrak minyak hasil dari soxhletasi

- Menimbang labu evaporasi kosong

- Memasukkan hasil ekstrak ke dalam labu

evaporasi

- Menguapkan pelarut dengan cara evaporasi

pada evaporator

n-heksan Ektrak kental

- Menimbangnya

- Memasukkan ke dalam botol

vial

Ekstrak kental sebanyak 4,97 g

Page 12: 142197527 PERCOBAAN IV Soxhletasi PDF

7/18/2019 142197527 PERCOBAAN IV Soxhletasi PDF

http://slidepdf.com/reader/full/142197527-percobaan-iv-soxhletasi-pdf 12/18

12

F.  Hasil Pengamatan

No Perlakuan Hasil pengamatan

1

2

3

4

56

7

8

9

10

11

12

13

14

Menimbang kemiri yang telah

dihaluskan sebanyak 6,25 g

Membungkus dengan kertas saring

kemudian mengikat bagian atas dan

bawahnya menggunakan benang wol

Memasukkan simplisia ke dalam

klongsong

Memasukkan 75ml n-heksan ke dalam

labu alas bulat

Menambahkan beberapa batu didihMenghubungkan labu, klongsong dan

kondensor menggunakan vaselin

Menghubungkan pendingin air

kemudian memanaskan labu dengan

penangas air

Melakukan ekstraksi selama 3 jam

Mendinginkan labu

Menimbang labu evaporasi kosong

Memasukkan hasil ekstrak ke dalamlabu evaporasi yang telah tercampur

dengan n-heksan

Menguapkan dengan alat evaporator

Menimbang minyak kemiri sebagai

residu

Menghitung massa minyak kemiri

291,15 g

296,12 g

296,12 g- 291,15 g= 4,97 g

Perhitungan:

Dik: Berat labu kosong (A) : 291,15 g

Berat labu+ekstrak kental (B): 296,12 g

Dit: % minyak=...?

Penyelesaian:

Kadar minyak (%) =−

  x 100 %

=296,12−291,15

6,25  x 100 %

= 79,52 %

Page 13: 142197527 PERCOBAAN IV Soxhletasi PDF

7/18/2019 142197527 PERCOBAAN IV Soxhletasi PDF

http://slidepdf.com/reader/full/142197527-percobaan-iv-soxhletasi-pdf 13/18

13

G. Pembahasan

Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan dari bahan padat maupun cair dengan

bantuan pelarut. Pelarut yang digunakan harus dapat mengekstrak substansi yang

diinginkan tanpa melarutkan material lainnya. Selain itu ekstraksi juga dapat diartikan

sebagai penguraian zat-zat berkhasiat atau zat aktif dibagian tanaman, hewan dan

beberapa jenis ikan pada umumnya mengandung senyawa-senyawa yang mudah larut

dalam pelarut organik.

Dalam percobaan ini, akan dilakukan ekstraksi minyak dalam kemiri. Senyawa

organik yang terdapat dalam kemiri tersebut hanya dalam jumlah kecil, maka teknik isolasi

yang digunakan tidak dapat secara maserasi, melainkan dengan teknik lain dimana pelarut

yang digunakan harus selalu dalam keadaan panas mengingat minyak kemiri ini tahan

terhadap pemanasan sehingga diharapkan dapat mengisolasi senyawa organik itu lebih

efesien. Isolasi semacam itu disebut soxhletasi.

Prinsip kerja soxhletasi adalah penyairan secara berkesinambungan dimana

cairan penyari dipanaskan sehingga menguap, uap cairan akan terkondensasi molekul-

molekul cairan penyari oleh pendingin balik dengan turun kedalam klonsong menyari

simplisia dan selanjutnya masuk kembali kedalam labu alas bulat setelah melewati pipa

siphon, proses ini berlangsung hingga penyarian zat aktif menjadi sempurna.

Dalam penentuan kadar minyak ini, kondisi kemiri yang diuji harus cukup kering.

Hal tersebut bertujuan supaya bahan-bahan yang larut dalam air tidak terekstrak dan

terhitung sebagai lemak serta keaktifan pelarut tersebut tidak berkurang yang dapat

berpengaruh dalam perhitungan kadar minyak yang diperoleh pada hasil akhir ekstraksi.

Selain itu, kemiri juga harus dihaluskan untuk memperluas permukaan kontak antara

sampel dengan pelarut dan pelarut makin mudah berdifusi ke dalam sampel sehingga

ekstraksi minyak akan lebih optimal.

Langkah awal pada percobaan ini adalah menimbang kemiri yang telah dihaluskan

sebanyak 6,25 g. Kemiri ini dibungkus (simplisia) dengan menggunakan kertas saring yang

berfungsi untuk menjaga sampel agar tidak tercampur dengan pelarut secara langsung.

Pelarut yang terkondensasi dan sampel tidak dibiarkan tercampur secara langsung hal ini

dilakukan agar hasil akhir dari proses ekstrak ini lebih akurat. Kedua ujung kertas saring

tersebut diikat dengan menggunakan benang wol. Cara membungkus sampel harus hati-

Page 14: 142197527 PERCOBAAN IV Soxhletasi PDF

7/18/2019 142197527 PERCOBAAN IV Soxhletasi PDF

http://slidepdf.com/reader/full/142197527-percobaan-iv-soxhletasi-pdf 14/18

14

hati, terlebih dahulu kertas saring digulung dengan ukuran lebih kecil dari diameter

klongsong dan tingginya tidak melebihi tinggi siphon. Tinggi kertas saring juga tidak boleh

melebihi tinggi pipa F, hal ini dikarenakan jika tinggi kertas saring melebihi tinggi pipa F

maka uap yang terbentuk akan terhalang oleh kertas saring atau bahkan uap yang

terbentuk masuk ke dalamnya dan proses kondensasi akan berlangsung tidak maksimal.

 Adapun syarat dari tempat sampel yaitu mudah ditembus pelarut dan tidak dapat larut oleh

pelarut dan untuk mengikatnya juga diperlukan kecermatan agar kertas saring tidak hancur

dan harus disisakan benang untuk pengikatan pada bagian atas, hal ini berfungsi agar

sampel bisa kita keluarkan dengan cara menariknya lewat benang tersebut. Simplisia

tersebut dimasukkan ke dalam klongsong (timbel).

Pada percobaan ini digunakan n-heksan sebagai pelarut atau penyari minyak

pada kemiri. N-heksan yang merupakan pelarut nonpolar akan menarik lemak/minyak

pada kemiri yang merupakan senyawa nonpolar juga. N-heksan sebanyak 75 ml

dimasukkan ke dalam labu aas bulat dan menambahkan beberapa batu didih. Batu didih

ini berfungsi untuk meratakan panas, sehingga panas menjadi homogen pada seluruh

bagian larutan. Selain itu, batu didih juga berfungsi untuk mencegah terjadinya proses

bumping pada saat pemanasan. Saat labu yang berisi n-heksan   dipanaskan maka akan

terbentuk gelembung gelembung udara yang besar. Dengan adanya batu didih maka

gelembung gelembung udara tadi diserap oleh pori pori batu didih dan dikeluarkan kembali

dalam bentuk gelembung udara yang lebih kecil.

Prosedur selanjutnya adalah menghubungkan labu, klonsong dan kondensor

dengan menggunakaan vaselin pada setiap sambungannya. Vaselin digunakan sebagai

perekat alat atau rangkaian alat soxhletasi. Vaselin ini juga digunakan untuk memudahkan

melepas rangkaian alat soxhletasi nantinya karena akan terjadi pemuaian pada alat-alat

soxhletasi saat terjadi pemanasan akan dan memungkinkan terjadinya perekatan pada

sambungan alat-alat. Selain itu, harus dipastikan bahwa tidak ada kebocoran pada setiap

sambungan karena jika terdapat kebocoran, maka tidak akan terjadi proses kondensasi

karena uap pelarut akan keluar sehingga lama kelamaan pelarut akan habis. Pipa saluran

water in dan water out juga dihubungkan pada alat soxhletasi. Dimana posisi water in di

bawah/lebih rendah dari posisi water out. Hal ini bertujuan agar air dapat mengisi seluruh

bagian pada kondensor secara perlahan sehingga akan dihasilkan proses pendinginan

Page 15: 142197527 PERCOBAAN IV Soxhletasi PDF

7/18/2019 142197527 PERCOBAAN IV Soxhletasi PDF

http://slidepdf.com/reader/full/142197527-percobaan-iv-soxhletasi-pdf 15/18

15

yang sempurna. Jika air dialirkan dengan arah aliran dari atas ke bawah maka air akan

dengan cepat mengalir keluar menuju pipa keluar dan tidak akan terjadi proses kondensasi

secara sempurna. setelah air dialirkan, maka labu dipanaskan.

Ketika mencapai suhu ±69 0C, pelarut n-heksan menguap. Uap tersebut mengalir

menuju kondensor melalui pavor. Uap n-heksan yang telah terkondensasi pada kondensor

menetes pada klongsong (tempat simplisia) dan membasahi simplisia. Pelarut ini

mengekstrak lemak/minyak pada simplisia. Jika tinggi n-heksan pada klongsong telah

sama dengan tinggi siphon, maka n-heksan ini akan turun menuju labu kembali. Pelarut

yang turun ke labu bersama dengan minyak yang terekstrak menyebabkan warna pelarut

pada labu tidak sebening warna awalnya. Pemanasan yang dilakukan terus menerus

menyebabkan pelarut n-heksan terus menguap sehingga proses penyarian ini terjadi

berkali-kali (berkesinambungan) dan warna pelarut juga semakin berwarna kuning. Namun

ketika terjadi penguapan, yang menguap hanyalah pelarut n-heksan (minyak tidak

menguap) sehingga pada penyarian dengan menggunakan metode soxhletasi ini

dikatakan menggunakan pelarut yang selalu baru. Penyarian dihentikan ketika warna

pelarut pada klongsong telah sama dengan warna pelarut murninya. Hal ini menunjukkan

bahwa minyak pada kemiri telah habis terekstrak sehingga pelarut pada klongsong tidak

lagi berwarna kuning atau pudar. Pada percobaan ini, proses ekstraksi dilakukan selama 3

 jam dengan 51 kali penyarian.

Pemanasan dihentikan dan labu pada alat soxhletasi didinginkan. Ekstrak yang

diperoleh pada labu berwarna kuning namun ekstrak tersebut masih tercampur dengan

pelarut sehingga proses ekstraksi minyak pada kemiri belum berakhir sampai disini. Untuk

memisahkan campuran antara minyak kemiri dengan n-heksan harus dilakukan

penguapaan mengingat titik uap n-heksan lebih kecil dibandingkan dengan minyak kemiri.

Oleh karena itu, dilakukan proses evaporasi pada evaporator (rotary vakum evaporator).

Rotary vakum evaporator adalah instrumen yang menggunakan prinsip destilasi

(pemisahan). Prinsip utama pada instrumen ini terletak pada penurunan tekanan pada labu

alas bulat dan pemutaran pada labu alas bulat agar pelarut dapat menguap lebih cepat di

bawah titik didihnya. Instrumen ini lebih disukai karena hasil yang diperoleh sangatlah

akurat. Bila dibandingkan dengan teknik pemisahan lainnya, misalnya menggunakan

teknik pemisahan biasa yang menggunakan metode penguapan menggunakan oven.

Page 16: 142197527 PERCOBAAN IV Soxhletasi PDF

7/18/2019 142197527 PERCOBAAN IV Soxhletasi PDF

http://slidepdf.com/reader/full/142197527-percobaan-iv-soxhletasi-pdf 16/18

16

Maka bisa dikatakan bahwa instrumen ini akan jauh lebih unggul, karena pada instrumen

ini memiliki suatu teknik yang berbeda dengan teknik pemisahan yang lainnya. Karena

teknik itulah, sehingga suatu pelarut akan menguap dan senyawa yang larut dalam pelarut

tersebut tidak ikut menguap namun mengendap. Dan dengan pemanasan dibawah titik

didih pelarut, sehingga senyawa yang terkandung dalam pelarut tidak rusak oleh suhu

tinggi.

Labu evaporasi kosong ditimbang dan diperoleh beratnya sebesar 291,15 g.

Selanjutnya, hasil ekstrak tadi dimasukkan ke dalam labu evaporator. Setelah itu, minyak

bersama labu evaporasi ditimbang kembali diperoleh beratnya sebesar 296,12 g. Dari

data diperoleh sebanyak 4,97 g minyak yang berhasil terekstrak. Dari data  –data tersebut

diperoleh persen minyak yang terdapat pada 6,25 gr kemiri sebesar 79,52 %.

Di bawah ini merupakan kandungan kimia dalam minyak kemiri yaitu:

Asam lemak  Jumlah (%) 

 Asam lemak jenuh

 Asam palmitat

 Asam stearat

 Asam lemak tak jenuh

 Asam oleat

55

6.7

10.5

48.5

28.5

Tabel Komposisi Kimia Minyak Kemiri12 

12

 Yohana yulita. 2011. Pengujian Kualitas Minyak Kemiri dengan Mengukur Putaran Optik MenggunakanPolarimeter . Semarang: Universitas Diponegoro. Hal 10

Page 17: 142197527 PERCOBAAN IV Soxhletasi PDF

7/18/2019 142197527 PERCOBAAN IV Soxhletasi PDF

http://slidepdf.com/reader/full/142197527-percobaan-iv-soxhletasi-pdf 17/18

17

H. Kesimpulan

Soxhletasi merupakan penyarian simplisia secara berkesinambungan, cairan

penyari dipanaskan sehingga menguap, uap cairan penyari terkondensasi menjadi

molekul-molekul air oleh pendingin balik dan turun menyari simplisia dalam klonsong dan

selanjutnya masuk kembali ke dalam labu alas bulat setelah melewati pipa siphon. Proses

ini berlangsung hingga penyarian zat aktif sempurna. dari hasil percobaan diperoleh

sebanyak 4,97 gr minyak dari 6,25 gr kemiri sehingga persen minyak pada kemiri sebesar

79,52 %. Soxhletasi sebagai suatu metode ekstraksi tidaklah sempurna. metode ini

memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan metode ini adalah: 1. Sampel diekstraksi

dengan sempurna karena dilakukan berulang ulang, 2) Jumlah pelarut yang digunakan

sedikit, 3) Jumlah sampel yang diperlukan sedikit, 4) Pelarut organik dapat mengambil

senyawa organik berulang kali. Sedangkan kelemahannya adalah: 1) Tidak baik dipakai

untuk mengekstraksi bahan bahan tumbuhan yang mudah rusak atau senyawa senyawa

yang tidak tahan panas karena akan terjadi penguraian, 2) Pelarut yang digunakan

mempunyai titik didih rendah, sehingga mudah menguap.

Page 18: 142197527 PERCOBAAN IV Soxhletasi PDF

7/18/2019 142197527 PERCOBAAN IV Soxhletasi PDF

http://slidepdf.com/reader/full/142197527-percobaan-iv-soxhletasi-pdf 18/18

18

DAFRTAR PUSTAKA

 Anonim. 2012. Isi Kandungan Gizi Kemiri-Komposisi Nutrisi Bahan Makanan.http://keju.blogspot.com (diakses tanggal 29 April 2013 pukul 12.05 WITA)

 Anonim. 2012. Prinsip Ekstraksi dengan cara Soxhletasi. (online). http://nurfaisyah.web.id. (diakses tanggal 26 April 2013 Pukul 14.10 WITA

 Anonim.2011. Laporan Praktikum Ekstraksi Pelarut. (online). http://yellikeroppy.blogspot.com/2011/0sss5/laporan-praktikum-ekstraksi-pelarut.html.  (Diakses pada 4 maret2013 pukul 18.20)

 Ardiyan, Agusta . 2012. EkstraksiPelarut.(online). http://clickardiyan.blogspot.com/2012/06/

makalah-ekstraksi-pelarut.html (Diakses pada 4 Maret 2013 pukul 18:18)

 Anonim. 2012. Isi Kandungan Gizi Kemiri-Komposisi Nutrisi Bahan Makanan.http://keju.blogspot.com (diakses tanggal 29 April 2013 pukul 12.05 WITA)

Dunggio, Rahman. 2012. Soxhletasi. (online). http://rdunggiochm.blogspot.com/.  (diaksestanggal 26 April 2013 Pukul 14.12 WITA)

Ina. 2011. Metode Ekstraksi. (online). farmasi.unand.ac.id/RPKPS/Metoda_ekstraksi(diakses tanggal 29 April 2013 Pukul 14.50 WITA)

M. L.,Rene Nursaerah. 2011. Mempelajari Ekstraksi Pigmen Antosianin dari Kulit Manggisdengan Berbagai Jenis Pelarut . Bandung: Universitas Pasundan

S, Ketaren. (1986). Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. Jakarta: UI-Press

Suyitno. 1989. Petunjuk Laboratorium Pangan Proyek Pengembangan. Malang:Universitas Brawijaya.

Team Teaching.2013. Penuntun Praktikum Dasar-Dasar Pemisahan Analitik . Gorontalo:Laboratorium Kimia FMIPA UNG

Yulita, Yohana. 2011. Pengujian Kualitas Minyak Kemiri dengan Mengukur Putaran OptikMenggunakan Polarimeter . Semarang: Universitas Diponegoro