PERCOBAAN 4

5
BAB 1 PENDAHULUAN A. Tujuan Percobaan 1. Tujuan Instruksional Umum (TIU) Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa akan dapat mendisain pencahayaan buatan dalam ruang sesuai dengan aktifitas dan kebutuhan ruang. 2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa akan dapat a. Menghitung kuat penerangan pada bidang kerja yang tegak lurus dengan bidang sumber cahaya. b. Menghitung kuat penerangan pada bidang kerja yang jauh dari sumber cahaya. c. Merencanakan jenis dan perletakan titik lampu dalam ruang sesuai dengan aktifitas dan kebutuhan ruang B. Alat yang digunakan 1. Lux meter, digunakan untuk menghitung pencahayaan yang terjadi. 2. Busur derajat,digunakan untuk mengukur sudut. 3. Tabel standar kuat penerangan dalam ruang. 4. Tabel sistem penerangan, efisiensi, dan defresiasi C. Metode Pengujian

description

NMB VNGCFGCBBB

Transcript of PERCOBAAN 4

Page 1: PERCOBAAN 4

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Tujuan Percobaan

1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa akan dapat mendisain

pencahayaan buatan dalam ruang sesuai dengan aktifitas dan kebutuhan ruang.

2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa akan dapat

a. Menghitung kuat penerangan pada bidang kerja yang tegak lurus dengan

bidang sumber cahaya.

b. Menghitung kuat penerangan pada bidang kerja yang jauh dari sumber

cahaya.

c. Merencanakan jenis dan perletakan titik lampu dalam ruang sesuai

dengan aktifitas dan kebutuhan ruang

B. Alat yang digunakan

1. Lux meter, digunakan untuk menghitung pencahayaan yang terjadi.

2. Busur derajat,digunakan untuk mengukur sudut.

3. Tabel standar kuat penerangan dalam ruang.

4. Tabel sistem penerangan, efisiensi, dan defresiasi

C. Metode Pengujian

Dalam melakukan percobaan pencahayaan buatan, praktikum dapat

menggunnakan beberapa pengujian, yaitu :

Page 2: PERCOBAAN 4

1. Metode Pengujian Langsung

Dalam metode ini, praktikum secara langsung terlibat dalam proses

percobaan yang dilakukan, mulai dari proses percobaan sampai dengan

percobaan selesai.

2. Metode Analisa

Metode analisis dapat dilakukan pada pengujian yang menggunakan

perhitungan dan teoritis. Sehingga dalam metode analisis, proses

pelaksanaanya dibedakan menjadi dua cara yaitu:

a. Analisis kuantitatif

Yaitu dengan menggunakan perhitungan, dalam analisa inipun proses

pelaksanaan nya dibedakan menjadi 4 proses yang harus dilakuakan yaitu :

(1) Pengukuran

Dalam prakteknya harus mengetahui dimensi ruang yang akan

dilakukan percobaan pencahayaan buatan, menentukan pantulan warna

dari cahaya kelangit-langit, dinding, lantai, meja dan kursi. Lalu mengukur

tingkat penerangan yang terjadi pada bidang kerja dengan menggunakan

lux meter, setelah hasil pengukuran diperoleh dari tabel standar tingkat

penerangan, tabel sistem penerangan, efisien dan defresiasi.

(2) Pengambilan Data

Dari semua hasil pengukuran yang diperoleh, semua dicatat sebagai

bahan yang akan dikelola untuk dihitung.

(3) Penggunaan Rumus

Dari semua hasil pengukur yang diperoleh, semua dicatat sebagai

bahan yang akan dikelola untuk dihitung.

Page 3: PERCOBAAN 4

Setelah seluruh data dicatat, maka data yang diperoleh selanjutnya

dapat dimasukkan kedalam rumus yang telah ditentukan. Hal ini

dilakukan untuk mengetahui apakah ruang yang dijadikan objek

percobaan sudah sesuai dengan tingkat penerangan cahaya buatan dalam

ruang.

Untuk lebih jelasnya ada beberapa nrumus yang dapat digunakan

untuk menyelesaikannya.

Untuk menghitung indeks ruang (k)

K =

Px ℓh (p+ℓ )

Dimana

P = panjang ruang

L = lebar ruang

h = tinggi cahaya dari titik bidang kerja

K = indeks ruang

Menentukan jumlah titik lampu dalam ruang (n)

n =

E x AQarm x Fu x Fd

Dimana

E = kuat pencahayaan yang diisyaratkan

(Lux)

A = Luas Ruang

Page 4: PERCOBAAN 4

Q arm = Pencahayaan yang dihasilkan

Fd = Faktor Defresiasi (0,8)

Fu = Faktor Utilitas (rendemen ruang)

(4) Analisis Kualitatif

Maksudnya, cara mengungkapakan teori secara deskriptif dengan

pengambaran secara teoritis. Pada percobaan yang dilakukan, ada dua

percobaan yang dilakukan yaitu percobaan yang tegak lurus dengan

sumber cahaya, dan sisi miring dengan sumber cahaya.

(5) Menentukan ruang yang akan diukur.

(6) Mengukur dimensi ruang.

(7) Menentukan warna dan pemantulan dari langit-langit, dinding, lantai,

meja dan kursi.

(8) Menentukan tinggi meja kursi.

(9) Menggunakan tabel standar kuat penerangan.

(10) Menghitung jumlah titik lampu.

(11) Menentukan tabel perencanaan.