PERCOBAAN 4
-
Upload
rez-qimmy-kim -
Category
Documents
-
view
215 -
download
0
description
Transcript of PERCOBAAN 4
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Tujuan Percobaan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa akan dapat mendisain
pencahayaan buatan dalam ruang sesuai dengan aktifitas dan kebutuhan ruang.
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa akan dapat
a. Menghitung kuat penerangan pada bidang kerja yang tegak lurus dengan
bidang sumber cahaya.
b. Menghitung kuat penerangan pada bidang kerja yang jauh dari sumber
cahaya.
c. Merencanakan jenis dan perletakan titik lampu dalam ruang sesuai
dengan aktifitas dan kebutuhan ruang
B. Alat yang digunakan
1. Lux meter, digunakan untuk menghitung pencahayaan yang terjadi.
2. Busur derajat,digunakan untuk mengukur sudut.
3. Tabel standar kuat penerangan dalam ruang.
4. Tabel sistem penerangan, efisiensi, dan defresiasi
C. Metode Pengujian
Dalam melakukan percobaan pencahayaan buatan, praktikum dapat
menggunnakan beberapa pengujian, yaitu :
1. Metode Pengujian Langsung
Dalam metode ini, praktikum secara langsung terlibat dalam proses
percobaan yang dilakukan, mulai dari proses percobaan sampai dengan
percobaan selesai.
2. Metode Analisa
Metode analisis dapat dilakukan pada pengujian yang menggunakan
perhitungan dan teoritis. Sehingga dalam metode analisis, proses
pelaksanaanya dibedakan menjadi dua cara yaitu:
a. Analisis kuantitatif
Yaitu dengan menggunakan perhitungan, dalam analisa inipun proses
pelaksanaan nya dibedakan menjadi 4 proses yang harus dilakuakan yaitu :
(1) Pengukuran
Dalam prakteknya harus mengetahui dimensi ruang yang akan
dilakukan percobaan pencahayaan buatan, menentukan pantulan warna
dari cahaya kelangit-langit, dinding, lantai, meja dan kursi. Lalu mengukur
tingkat penerangan yang terjadi pada bidang kerja dengan menggunakan
lux meter, setelah hasil pengukuran diperoleh dari tabel standar tingkat
penerangan, tabel sistem penerangan, efisien dan defresiasi.
(2) Pengambilan Data
Dari semua hasil pengukuran yang diperoleh, semua dicatat sebagai
bahan yang akan dikelola untuk dihitung.
(3) Penggunaan Rumus
Dari semua hasil pengukur yang diperoleh, semua dicatat sebagai
bahan yang akan dikelola untuk dihitung.
Setelah seluruh data dicatat, maka data yang diperoleh selanjutnya
dapat dimasukkan kedalam rumus yang telah ditentukan. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui apakah ruang yang dijadikan objek
percobaan sudah sesuai dengan tingkat penerangan cahaya buatan dalam
ruang.
Untuk lebih jelasnya ada beberapa nrumus yang dapat digunakan
untuk menyelesaikannya.
Untuk menghitung indeks ruang (k)
K =
Px ℓh (p+ℓ )
Dimana
P = panjang ruang
L = lebar ruang
h = tinggi cahaya dari titik bidang kerja
K = indeks ruang
Menentukan jumlah titik lampu dalam ruang (n)
n =
E x AQarm x Fu x Fd
Dimana
E = kuat pencahayaan yang diisyaratkan
(Lux)
A = Luas Ruang
Q arm = Pencahayaan yang dihasilkan
Fd = Faktor Defresiasi (0,8)
Fu = Faktor Utilitas (rendemen ruang)
(4) Analisis Kualitatif
Maksudnya, cara mengungkapakan teori secara deskriptif dengan
pengambaran secara teoritis. Pada percobaan yang dilakukan, ada dua
percobaan yang dilakukan yaitu percobaan yang tegak lurus dengan
sumber cahaya, dan sisi miring dengan sumber cahaya.
(5) Menentukan ruang yang akan diukur.
(6) Mengukur dimensi ruang.
(7) Menentukan warna dan pemantulan dari langit-langit, dinding, lantai,
meja dan kursi.
(8) Menentukan tinggi meja kursi.
(9) Menggunakan tabel standar kuat penerangan.
(10) Menghitung jumlah titik lampu.
(11) Menentukan tabel perencanaan.