Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Nasional melalui...

45
Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Nasional melalui Pembangunan Kemaritiman Seminar Nasional IPB Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Nasional melalui Pembangunan Ekonomi Kelautan Deputi Infrastruktur Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Bogor | 1 Maret 2018

Transcript of Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Nasional melalui...

Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Nasional

melalui Pembangunan Kemaritiman

Seminar Nasional IPB

Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Nasional melalui Pembangunan Ekonomi Kelautan

Deputi Infrastruktur Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman

Bogor | 1 Maret 2018

Tantangan Pembangunan di Indonesia:

Konsentrasi Ekonomi di Jawa dan Sumatera

• Pertumbuhan ekonomi terkait erat dengan pertumbuhan industri

• Konektivitas maritim sebagai wahana utama untuk pertumbuhan, percepatan, dan pemerataan

pembangunan

Sumatera

23.0%

Jawa

57.4%

8.8% 5.6%

2.9%

2.3%

PDB Indonesia 2014 [Sumber: BPS]Konsentrasi Pertumbuhan Industri [Bank Dunia]

2

• Transportasi yang tidak efisien menyebabkan biaya logistik yang mahal

• Perbaikan infrastruktur transportasi dan konektivitas dapat menurunkan biaya logistik

Menurunkan Biaya Logistik yang Masih Mahal

15.3 13.7

15.6

11.7

14.1

4.9

Jabotabek Surabaya Medan Makasar Rata-RataIndonesia

Jepang

Biaya transportasi per Biaya Total [%]

“Jarak Ekonomi”

Jakarta ke Singapura dan ke berbagai pelabuhan di Indonesia

[Contoh: biaya pengiriman petikemas 20 kaki]

Biaya Jakarta – Padang

2,7x lebih mahal daripada

Jakarta - Singapura

3

TransportINDES LINESINDES LINESTrans

TransportSea

Port

Sea

Port

Shipper ConsigneeTransfer Transfer

Port to Port

Door to Door [Rp 8 juta/20 ft]

B AE

D

GateGate

C

Perlu Integrasi Transportasi Multimoda

untuk Menurunkan Biaya Logistisk

50%: angkutan darat dari/ke Pintu Masuk Pelabuhan vv. [A & B]

30%: angkutan darat dari Pintu Masuk Pelabuhan ke Kapal vv. [C & D]

20%: Biaya Transportasi Laut dari Pelabuhan ke Pelabuhan [E]

[Sumber: Yusmar Anggadinata, 2011]

Contoh Struktur Biaya Logistik Angkutan Petikemas [20 ft.] Jakarta – Bitung

4

• Posisi geostrategis berpotensi menjadikan Indonesia negara utama maritim dunia

• Perdagangan dunia 70% di kawasan Asia Pasifik, 45% melalui ALKI

• Indonesia harus meningkatkan kualitas dan kinerja pelabuhan-pelabuhan

Posisi Geostrategis Indonesia Sangat Menguntungkan

Kedalaman rata-rata pelabuhan di Indonesia: 8 meter [500 TEUs Peti Kemas]

Untuk menurunkan biaya logitik 50%, diperlukan pelabuhan dengan kedalaman 12 meter [3.000 TEUs]

Indonesia

Tanjung Priok

Tanjung Perak

Batam

Target Indonesia

Port Klang

Tanjung Pelepas

Port of Singapore

5

Peristiwa Penting Perkembangan

Indonesia sebagai Negara Maritim

1928 1945 1957 1963 1982 1985 1996 2000 2005 2014

Sumpah Pemuda

Deklarasi Djoeanda

Wawasan Nusantara

Proklamasi

Kemerdekaan

Konvensi Maritim

Nasional I

“Sebagai negara maritim; samudra, laut, selat dan teluk adalah masa depan peradaban kita. Kita telah terlalu lama

memunggungi laut, memunggungi samudera, dan memunggungi selat dan teluk. Ini saatnya kita mengembalikan semuanya,

sehingga 'Jalesveva Jayamahe', di laut justru kita jaya, sebagai semboyan kita di masa lalu bisa kembali”

[Kutipan Pidato Pelantikan Presiden Jokowi, 20 Oktober 2014]

UNCLOS [1982]: Indonesia

sebagai Negara Kepulauan

Konvensi Benua Maritim

Departemen Eksplorasi

Kelautan dan Perikanan

Asas Cabotage

Nawacita

Poros Maritim

1336

Sumpah

Palapa

6

Bidang Kemaritiman Perlu Menjadi

“Prioritas” dan Rencana Kerja Pemerintah

Dimensi Pembangunan

Manusia

Dimensi Pembangunan

Sektor Unggulan

Dimensi Pemerataan dan

Kewilayahan

Kondisi Perlu

Prioritas dan Sasaran

Pembangunan Nasional 2017

Revolusi Mental

Kesetaraan Gender

Perubahan Iklim

Tata kelola

Pemerintahan yang

Baik

i. Pendidikan

ii. Kesehatan

iii. Perumahan &

Permukiman

iv. Pengembangan Dunia

Usaha & Pariwisata

v. Ketahanan Energi

vi. Ketahanan Pangan

vii. Penanggulangan

Kemiskinan

viii. Infrastruktur, konektivitas,

dan Kemaritiman

ix. Pembangunan Wilatyah

x. Politik, Hukum, Hankam

Rancangan Prioritas Nasional

dan Program Prioritas 2018

Arus

UtamaKemaritiman

Perikanan Tangkap1%

Akuakultur16%

Industri PengolahanIkan7%

Industri Bioteknologi14%

Pertambangan dan Energi16%

Wisata Bahari4%

Transportasi Laut2%

Industri Jasa Maritim15%

SumberdayaPulau-Pulau Kecil

9%

Hutan Mangrove1%

Sumberdaya Non Konvensional

15%

US$ 210

Billion/year

US$ 180

US$ 210US$ 200

US$ 200

US$ 120 US$ 100

US$ 60US$ 30

US$ 8US$ 12

Potensi Ekonomi Maritim Harus Lebih Dioptimalkan

BPS, 2015

Potensi Ekonomi Maritim Indonesia US$ 1,33 triliun per tahun

8

Perkuat Kehadiran Negara di Kawasan Perbatasan

• Pastikan ketersediaan infrastruktur dan

sarana angkutan yang memadai dan

terjadwal di wilayah Provinsi Kepulauan

• Contoh: Kabupaten Natuna dan Kabupaten

Anambas di Provinsi Kepulauan Riau

9

Pengembangan Kawasan Pertumbuhan

di Lokasi Strategis

Kebijakan: Membangun pusat

pertumbuhan ekonomi berbasis gas di

kawasan timur dan di kawasan

perbatasan Indonesia

1. Pengembangan kawasan

2. Pengembangan industri turunan

3. Kajian Lingkungan

4. Kapasitas Nasional

5. Penyiapan SDM

Masela

Natuna

10

Program Tol Laut

• Memastikan kehadiran Negara dalam hal ketersediaan [availability], keterjangkauan [accessibility], dan

kemampuan [affordability] terhadap bahan-bahan pokok di pulau-pulau terluar, terpencil, dan terbelakang

• Pemerintah menyediakan subsidi biaya transportasi dan biaya logistik

• Menggunakan transportasi multimodaa, yaitu: laut, udara, darat, dan sungai

• Sinergi BUMN menyediakan Pusat Logistik “Rumah Kita” di ~30 daerah terpencil

Evaluasi dan Tindaklanjut

1. Disparitas harga berkurang cukup signifikan

2. Muatan, khususnya muatan balik, tidak optimal

3. Belum menjangkau hingga pulau terpencil,

termasuk pulau terluar di wilayah barat

4. Waktu perjalanan terlalu lama

5. Kurang alat bongkar muat di daerah-daerah

11

• 15 bandara baru

• Peningkatan 9 bandara kargo

• Pembangunan 25 bandara di pulau

terluar dan di daerah rawan bencana

Pembangunan Infrastruktur Konektivitas

untuk Pertumbuhan dan Pemerataan Pembangunan

• 5 Pelabuhan besar: Kuala Tanjung, Tanjung

Priok, Tanjung Perak, Makassar, Bitung

• 19 Pelabuhan Pengumpan Regional

• 100 Pelabuhan Pengumpan Lokal

12

Peningkatan Kapasitas Transportasi Udara

Bandar Udara Wamena

Bandar Udara Internasional Silangit

Negara Hadir dalam pembangunan dan peningkatan kapasitas

bandar udara di daerah terpencil, terluar, dan daerah rawan

bencana yang sangat penting bagi masyarakat

13

Infrastruktur Pelayaran, Perikanan, dan Pariwisata 2018

• Perintisan Short Sea Shipping Selatan Jawa

• Pembuatan Sistem Informasi Infrastruktur Pelabuhan

• Sentral Kelautan dan Perikanan Terpadu [SKPT]

• Penyelesaian Pelabuhan Perikanan Tanjung Adikarta-Yogyakarta

• Pengembanagn infrastruktur 10 Pelabuhan kapal pesiar prioritas: Benoa, Tanjung Mas Semarang, Celukan

Bawang, Probolinggo, Tanjung Perak, Gilimas, Lombok; Labuan Bajo, Tanjung Priok, Tanjung Pandan, Belitung;

Kuala Tanjung, pelabuhan Sabang, New Makassar

14

Armada Kapal Nasional

Kargo Domestik

Armada Nasional Internasional

360 Juta Ton 1,3 Juta Ton

99.65 % 0.35 %

Kargo Internasional

Armada Nasional Internasional

61 Juta Ton 540 Juta Ton

10 % 90 %

Sumber: INSA, Pelindo II, data 2013

Kapal Barang

20.609

Kapal Ikan

19.458

Kapal Penumpang: 1.298

Tongkang

Tunda

General Cargo

Tanker

LCT

Penumpang Petikemas

Bulk Carrier

Ro-RoFerry

Armada kapal Indonesia kurang berperan

dalam pengangkutan kargo internasional

Jumlah kapal penumpang sedikit

Potensi Migas di Laut [Dalam]

Deepwater Area

16

60% cekungan

migas

potensial di

laut [dalam]

Undang Undang No. 45 Tahun 2009 Tentang Perikanan

• Pasal 69, Ayat (4) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) penyidik dan/atau pengawas perikanan dapat melakukan tindakan

khusus berupa pembakaran dan/atau penenggelaman kapal perikanan yang

berbendera asing berdasarkan bukti permulaan yang cukup.

• Pasal 76A: Benda dan/atau alat yang digunakan dalam dan/atau yang

dihasilkan dari tindak pidana perikanan dapat dirampas untuk negara atau

dimusnahkan setelah mendapat persetujuan ketua pengadilan negeri.

• Pasal 76C, Ayat (1) Benda dan/atau alat yang dirampas dari hasil tindak pidana

perikanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76A dapat dilelang untuk

negara.

• Pasal 76C, Ayat (5) Benda dan/atau alat yang dirampas dari hasil tindak pidana

perikanan yang berupa kapal perikanan dapat diserahkan kepada kelompok

usaha bersama nelayan dan/atau koperasi perikanan.

17

Pertumbuhan Kunjungan Wisatawan Internasional

~4x Pertumbuhan Kawasan dan Global

ASEAN, Growth : 7 %

World, Growth: 6 %

Indonesia, Growth: 25,68 %

▪ Indonesia 25.68 % (January – August 2017)

▪ Malaysia 0.87 % (January – May 2017)

▪ Singapore 3.83 % (January – July 2017)

▪ Thailand 5.05 % (January – August 2017)

Source: Ministry of Tourism

Desember: 22%

18

Pengembangan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas

Danau Toba

Kepulauan Seribu

Bromo – Tengger – Semeru

Wakatobi

Morotai

Tanjung Lesung

Labuhan BajoMandalikaBorobudur

Tanjung Kelayang

1. Danau Toba

2. Borobudur

3. Mandalika

4. Labuhan Bajo

19

Program Pengembangan Wilayah Terpadu:Sumatera Utara, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Bali

International Hub Port Hub Port Feeder Port

Marine Highway Hub Route

Marine Highway Feeder Route

Railway Development

Toll Road Development

Connectivity

Port, Toll Road, Airport, Railway

Industrial Zones

Sei Mangke, Kuala Tanjung

Tourism

Lake Toba

North Sumatera

Industrial Zones

Alumina

Hydropower Plant, LNG

North Kalimantan

Connectivity: Port

North Sulawesi

Connectivity

Port, Toll Road, Airport, Railway

Industrial Zones

Bitung [Agroindustry, Logistic, Fisheries]

Tourism

Manado – Bitung

Bali

Connectivity

Port, Toll Road, Airport, Railway

Tourism

Ubud, Kuta, Nusa Dua, Nusa Penida, Benoa

High Tech & Creative Economy

Kura Kura Island

US$ 17,2 miliar

US$ 26,5 miliar

US$ 10,6 miliar

US$ 10,3 miliar

Peluang Investasi Total: US$ 64,6 miliar

20

12 Kawasan Ekonomi Khusus

21

KEK Arun Lhok Seumawe

KEK Sei Mangkei

KEK Tanjung Api Api

KEK Tanjung Kelayang

KEK Tanjung Lesung

KEK Galang KEK MBTK KEK PaluKEK Bitung

KEK Morotai

KEK Sorong

KEK MandalikaIndustri

Pariwisata

Kabupaten Simalungun,

Sumut

Kegiatan Utama: Industri,

Logistik, dan

Pariwisata. Total Luas Lahan :

2.022,77 ha

Pembangunan 14 Kawasan Industri di Luar Jawa

Kuala Tanjung

Alumina, CPO

Ketapang

Alumina

Landak

Rubber,

CPOPalu

Rattan, Rubber,

Cacao, Smelter

Bitung

Agroindustry,

LogisticsBuli

Ferronickel,

Stainless

Steel SmelterGulf of Bintuni

Oil & Gas,

Fertilizer

Tanggamus

Maritime,

Logistics

Jorong

Downstream

Minerals

[Bauxite], CPO

Batulicin

Iron, Steel

Konawe

Ferronickel,

[downstream] Stainless

Steel Smelter

Bantaeng

Ferronickel,

[downstream] Stainless

Steel Smelter

Morowali

Ferronickel,

[downstream] Stainless

Steel Smelter

Sei Mangkei

CPO Processing

22

Ekonomi Indonesia Sedang Bergerak

dari Berbasis Sumberdaya Menjadi Ekonomi Nilai Tambah

23

Peningkatan signifikan

Laju Pertumbuhan

Majemuk Tahunan

[CAGR] pada sektor

Industri dan Jasa

Revolusi Industri ke 4 [Industry 4.0]

24

Key Technologies

1. Artificial Intelligence

2. Internet of Things

3. Wearables

4. Advanced Robotics

5. 3D Printing1

2

3

4

Source: A.T. Kearney, World Economic Forum

Initial Mapping on 4IR Country Readiness

Indeks Kesiapan Negara-negara dalam Menghadapi

Revolusi Industri 4.0

Indonesia adalah

salah satu negara

potensial dalam

Revolusi Industri 4.0

25

60%Technical

Failure

22%To

market

18%stopped

60% 40%

insufficient economic

success potential economic

failure

introduced into the

market

economic

success

8.8% of all

projects

Tingkat Keberhasilan Tahapan-tahapan RisetInvention Innovation Diffusion

1.000 8

Rata-rata hanya 8 dari 1.000 invensi yang sukses menjadi industri

Bonus Demografi dan Tingkat Pendidikan Masyarakat

Usia Kerja

~ 70%

Anak-anak 25%

Orangtua 5%

“Bonus Demografi”

63.00%

17.70%

10.30%

5.50%

1.60%

1.80%

55.50%

20.20%

12.70%

6.20%

2.20%

3.20%

51.50%

18.90%

14.60%

7.80%

2.70%

4.60%

SD atau tidak tamat SD

SMP

SMA

SMK

Diploma I,II,III

Universitas

2010

2006

2001

• ~ 50% penduduk

Indonesia

berpendidikan SD

atau tidak tamat SD

• ~ 5% lulusan

Pendidikan Tinggi

27

28,235

3,375 4,121

5,170

3,038

8,917

3,844

Singapore Malaysia Thailand Philippines Indonesia Vietnam Myanmar

Number of

Engineers

per 1 million

population

Number of

Professional

Engineers

Total Number

of Engineers150,000 100,000 276,000 500,000 750,000 800,000 205,000

3,490 11,170 23,000 14,250 9,000 n/a

Source: Indonesia Association of Engineers [PII]

KOREA

25,310

CINA

5,730

Indonesia Perlu Menambah Insinyur

Indonesia: 3 Insinyur dari 1.000 penduduk

Vietnam: 9 Insinyur dari 1.000 penduduk

Sumberdaya Manusia Sumatera Utara Hebat…!

1

1

1

1

1

2

2

2

2

3

3

3

3

4

4

6

10

14

17

20

25

28

33

37

43

47

53

54

168

173

252

313

335

688

1324

Kalimantan Utara

Maluku

Maluku Utara

Nusa Tenggara Timur

Sulawesi Barat

Bangka Belitung

Bengkulu

Kalimantan Tengah

Nusa Tenggara Barat

Kalimantan Selatan

Papua

Papua Barat

Sulawesi Tenggara

Sulawesi Tengah

Sulawesi Utara

Kalimantan Timur

Kalimantan Barat

Gorontalo

Kepulauan Riau

Jambi

Aceh

Sulawesi Selatan

Bali

Sumatera Selatan

Riau

Luar Negeri

DIY

Lampung

Sumatera Barat

Banten

Sumatera Utara

Jawa Tengah

Jawa Timur

DKI Jakarta

Jawa Barat

36% dari Jawa Barat

19% dari DKI Jakarta

9% dari Jawa Timur

8,5% dari Jawa Tengah

7% dari Sumatera Utara

5% dari Banten

5% dari Sumatera Barat

1,5% dari Lampung

1,4% dari DIY

1,2% dari Riau

10 Besar

78% Masuk

ITB

dari SMA di

Jawa

Komposisi Daerah Asal Mahasiswa ITB berdasarkan asal SMA [data tahun 2015]

29

Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Nasional

melalui Pembangunan Kemaritiman

Seminar Nasional IPB

Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Nasional melalui Pembangunan Ekonomi Kelautan

Deputi Infrastruktur Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman

Bogor | 1 Maret 2018

RIPIN 2015 – 2035

[Rencana Induk Pengembangan Industri Nasional]

Visi

Menjadi negara industri yang kuat

• Memiliki struktur industri yang kuat, berkeadilan, dan sehat

• Memiliki industri yang mampu bersaing secara global

• Memiliki industri yang berbasis teknologi dan inovasi

Sasaran

Strategis

• Pertumbuhan industri 2 dijit pada 2035, dengan kontribusi 30% terhadap GDP

• Berorientasi ekspor dan mengurangi ketergantungan impor

• Distribusi pertumbuhan industri yang merata di seluruh Indonesia

• Kontribusi UKM secara signifikan pada industri nasional

• Menguasai inovasi teknologi

• Tenaga kerja berkompeten pada sektor industri

• Pertumbuhan sektor hulu dan tengah pada industri berbasis sumberdaya alam

Sektor

Prioritas

1. Pangan

2. Obat-obatan dan kesehatan

3. Tekstil

4. Transportasi

5. Elektronika | TIK

6. Pembangkit listrik

7. Barang modal, pendukung,

jasa

8. Agribisnis hulu

9. Logam dasar dan mineral non logam

10. Kimia dasar berbasis minyak, gas,

batubara

31

Indeks Dayasaing Global Indonesia Meningkat

2016 – 2017

1st Pillar: Institution 4.1

2nd Pillar: Infrastructure 4.2

3rd Pillar: Macroeconomic Environment 5.5

4th Pillar: Health and Primary Education 5.3

5th Pillar: Higher Education and Training 4.5

6th Pillar: Goods Market Efficiency 4.4

7th Pillar: Labor Market Efficiency 3.8

8th Pillar: Financial Market Development 4.3

9th Pillar: Technological Readiness 3.5

10th Pillar: Market Size 5.7

11th Pillar: Business Sophistication 4.3

12th Pillar: Innovation 4.0

#41

/138

Indonesia Mampu Menghasilkan Produk Pemasok TKDN

• Larangan impor bagi produk yang

sudah bisa diproduksi di dalam negeri

• BUMN pelayaran harus membangun

kapal di galangan kapal dalam negeri

• Kementerian Teknis agar membina

industri dalam negeri

Galangan Kapal PT PAL

RADAR

Produk binaan Kemenristek Dikti

31 Juli 2017

TKDN

35%

33

Investasi Teknologi masih Terbatas

34

Investasi Sumberdaya Manusia Lebih Rendah

35

Pertumbuhan Ekonomi Dunia

• Indonesia merupakan salah satu

mesin pertumbuhan ekonomi dunia,

dengan kontribusi 2,5%

• China dan Amerika berkontribusi lebih

dari separuh pertumbuhan global

• Dalam 3 tahun ke depan, diperkirakan

ekonomi global sebesar AS $ 75

trillion akan tumbuh AS $ 6.5 trillion

Gambar

• % perkiraan pertumbuhan global 2017 –

2019] dalam GDP

• Sumber: visualcapitalist.com

China: 35.2%

USA: 17.9%

India:

8.6%

Euro:

7.9%

Indonesia: 2.5%

Other:

13.7%

36

Investing in Indonesia: Why Now?

37

New Infrastructures to Sustain Growth

38

Kecenderungan Investasi di Indonesia meningkat

• Di Asia Tenggara, investasi di Indonesia paling banyak #2 setelah Singapura

• Investasi di Indonesia mencapai ~$3 miliar [sampai Agustus 2017], lebih dari 2 kali lipat daripada tahun sebelumnya

• Antara 2012 – 2017, 244 perusahaan menyelesaikan 381 kontrak

• Investor akan meningkatkan investasi >10%

• 50% investor asing menilai Indonesia lebih menarik daripada negara-negara Asia yang lain

Nilai Investasi

[miliar $]

Jumlah Kontrak

39

Tingkat Kepercayaan Dunia Investasi dan

Kepercayaan Publik terhadap Pemerintah Membaik

Status Investment Grade menyebabkan bunga pinjaman

obligasi pemerintah lebih murah, sehingga APBN dapat

digunakan untuk alokasi yang lebih produktif

Indonesia’s Sovereign Debt Rating[Source: Standard and Poor]

Tingkat Kepercayaan Publik

terhadap Pemerintah Indonesia #1 di Dunia

40

Pertumbuhan PDB Indonesia Buruk akibat Krisis 1998

7.557.02 7.04

8.107.63

4.98

6.89

8.76

6.777.32

9.88

7.93

2.25

4.19

6.98

2.46

5.884.93

5.78

7.46 7.24 6.916.50 6.50

7.548.22

7.82

4.70

-13.13

0.79

4.92

3.64

4.50 4.78 5.035.69 5.50

6.356.01

4.63

6.22 6.17 6.035.56

5.01 4.88 5.02

1980

1989 19952007

2016

2001

1998

2009

1982

1975

19702016

GDP Growth [%] 1970 – 2016

Akibat krisis multidimensi

pada 1998, pertumbuhan

PDB Indonesa -13,13

41

Peningkatan seiring dengan penyederhanaan berbagai peraturan dan perijinan

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

122 121129 128

120114

109

91

72

Indeks Kemudahan Berusaha di Indonesia

Naik 19 Peringkat Dari Tahun Lalu

Sumber: Bank Dunia

42

Model Pembangunan Tiongkok harus berubah:

dari “Made in China” menjadi “Create in China”

• Pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang tinggi

ditentukan oleh pemanfaatan sumberdaya alam

dan konsumsi

• GDP Tiongkok #2 di dunia, tapi GDP per kapita

rendah, hanya ~ 20% dari GDP per kapita

Jepang [Japan: US$ 39.573, China: US$ 8.000]

• Kontribusi Science and Technology Parks

sangat signifikan: 23,5% dari GDP dan 21,5%

dari pajak

• Hanya dengan memiliki Hak Kekayaan

Intelektual, Tiongkok dapat berdiri sejajar di

dunia, and orang-orang bisa hidup dengan

kesetaraan, kebebasan, dan harga diri

Production Value of China National High-Tech Development Zones 2004 – 2013

43

Pengembangan Terpadu Pesisir Ibukota Negara

• Tanggul Laut adalah skenario

perlindungan jangka panjang [100

– 200 tahun] yang akan dibangun

jika penurunan muka tanah tak

terkendali

• Pembangunan jangka panjang

hingga 2035/2040

• 17 Pulau milik DKI, pengembang

hanya punya konsesi pemanfaatan

30 [+20] tahun

• Terbentuk 5000+ ha kawasan

produktif untuk ~ 900.000

penghuni yang dapat menyerap

500.000 tenaga kerja [2.000.000

jiwa penerima manfaat]

• Hanya 52,5% lahan untuk

komersial; 47,5% untuk Fasilitas

Umum dan Fasilitas Sosial

• Akan tersedia lahan untuk jalan

baru pengurai kepadatan lalulintas

Tanggul Laut

Tanggul Pantai

120 km Tanggul Pantai untuk

melindungi masyarakat dari

genangan air laut

44

Pokok Pokok Pikiran

• Persepsi global tentang Indonesia sedang bagus, namun tantangan terhadap NKRI sebagai

negara kepulauan terbesar tetap tidak mudah

• Laut sebagai pemersatu, namun selama ini orientaasi ke daratan lebih dominan; sehingga

perlu infrastruktur konektivitas yang memadai

• Potensi ekonomi besar, tapi pemanfaatan masih minimal

• Upaya-upaya utama: menghadirkan peran negara, infrastruktur, sumberdaya kebumian,

sumberdaya hayati

45