Perbup Penghapusan Dan Pengurangan Sanksi Administrasi Pajak Nomor 44

14
1 BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 44 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMBATALAN DAN PENGURANGAN ATAU PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRATIF PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 23 ayat (3) Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 18 Tahun 2011 tentang Pajak Bumi Dan Bangunan Perdesaan Dan Perkotaan, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Tata Cara Pembatalan dan Pengurangan Atau Penghapusan Sanksi Administratif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Istimewa Jogjakarta; 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008; 3. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 16 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2011; 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008; 5. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Penetapan Mulai Berlakunya Undang-Undang Tahun 1950 Nomor 12, 13, 14 dan 15;

description

Perbup Penghapusan Dan Pengurangan Sanksi Administrasi Pajak Nomor 44

Transcript of Perbup Penghapusan Dan Pengurangan Sanksi Administrasi Pajak Nomor 44

Page 1: Perbup Penghapusan Dan Pengurangan Sanksi Administrasi Pajak Nomor 44

1

BUPATI BANTUL

PERATURAN BUPATI BANTUL

NOMOR 44 TAHUN 2012

TENTANG

TATA CARA PEMBATALAN DAN PENGURANGAN ATAU PENGHAPUSAN

SANKSI ADMINISTRATIF PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANTUL,

Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 23 ayat

(3) Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 18 Tahun 2011 tentang Pajak Bumi Dan Bangunan Perdesaan Dan Perkotaan, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Tata

Cara Pembatalan dan Pengurangan Atau Penghapusan Sanksi Administratif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan

dan Perkotaan;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang tentang

Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Istimewa Jogjakarta;

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa

kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008;

3. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 16 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah di

Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2011;

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa

kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008;

5. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak

Daerah dan Retribusi Daerah;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang

Penetapan Mulai Berlakunya Undang-Undang Tahun 1950 Nomor 12, 13, 14 dan 15;

Page 2: Perbup Penghapusan Dan Pengurangan Sanksi Administrasi Pajak Nomor 44

2

7. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 18 Tahun 2011 tentang Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan

Perkotaan;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TATA CARA PEMBATALAN DAN PENGURANGAN ATAU PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRATIF

PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Bantul.

2. Bupati adalah Bupati Bantul. 3. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah yang

selanjutnya disebut Dinas adalah Dinas Pendapatan, Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul. 4. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan

Aset Daerah Kabupaten Bantul. 5. Pajak Daerah yang selanjutnya disingkat Pajak adalah kontribusi wajib

kepada Daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat

memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

6. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan yang selanjutnya disingkat PBB P2 adalah pajak atas bumi dan/atau bangunan yang

dimiliki, dikuasai, dan/atau dimanfaatkan oleh orang pribadi atau badan, kecuali kawasan yang digunakan untuk kegiatan usaha perkebunan, perhutanan dan pertambangan.

7. Wajib Pajak adalah orang pribadi atau Badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan

kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan daerah.

8. Surat Pemberitahuan Pajak Terutang yang selanjutnya disingkat SPPT

adalah surat yang digunakan untuk memberitahukan besarnya Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan yang terutang kepada Wajib Pajak.

9. Surat Ketetapan Pajak Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah surat ketetapan pajak yang menentukan besarnya jumlah pokok pajak

yang terutang. 10. Surat Ketetapan Pajak Daerah Nihil yang selanjutnya disingkat SKPDN

adalah surat ketetapan pajak yang menentukan jumlah pokok pajak sama

besarnya dengan jumlah kredit pajak atau pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak.

11. Surat Ketetapan Pajak Daerah Lebih Bayar yang selanjutnya disingkat

SKPDLB adalah surat ketetapan pajak yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran pajak karena jumlah kredit pajak lebih besar daripada pajak

yang terutang atau seharusnya tidak terutang. 12. Surat Tagihan Pajak Daerah yang selanjutnya disingkat STPD adalah surat

untuk melakukan tagihan pajak dan/atau sanksi administratif berupa

bunga dan/atau denda.

Page 3: Perbup Penghapusan Dan Pengurangan Sanksi Administrasi Pajak Nomor 44

3

Pasal 2

Kepala Dinas karena jabatan atau atas permohonan wajib pajak dapat : a. mengurangkan atau menghapuskan sanksi administratif berupa bunga,

denda, dan kenaikan pajak yang terutang menurut peraturan perundang-undangan perpajakan daerah, dalam hal sanksi tersebut dikenakan karena kekhilafan wajib pajak atau bukan karena kesalahannya; dan

b. membatalkan SPPT, STPD, SKPD, atau SKPDN atau SKPDLB yang tidak benar.

Pasal 3

(1) Pengurangan atau penghapusan sanksi administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a dapat dilakukan terhadap sanksi administratif yang tercantum dalam :

a. SKPD; dan b. STPD;

(2) SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a berupa SPPT Pajak

Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan.

(3) Pembatalan SPPT, SKPD, STPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b dapat dilakukan apabila SPPT, SKPD atau STPD tersebut

seharusnya tidak diterbitkan.

Pasal 4

(1) Permohonan pengurangan dan penghapusan sanksi administratif

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a harus memenuhi persyaratan :

a. setiap permohonan untuk 1 (satu) SKPD atau STPD; b. diajukan kepada Kepala Dinas secara tertulis dalam bahasa Indonesia

dengan mencantumkan besarnya sanksi administratif yang dimohonkan

pengurangan atau penghapusan diserta alasan yang mendukung permohonannya dan dilampiri fotokopi SKPD atau STPD yang dimohonkan pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi;

c. Wajib Pajak tidak mengajukan keberatan, mengajukan keberatan namun tidak dapat dipertimbangkan, atau mengajukan keberatan kemudian

mencabut keberatannya atas SKPD, dalam hal yang diajukan permohonan pengurangan atau penghapusan adalah sanksi administratif yang tercantum dalam SKPD;

d. Wajib Pajak tidak mengajukan keberatan, mengajukan keberatan namun tidak dapat dipertimbangkan, atau mengajukan keberatan kemudian

mencabut keberatannya atas SPPT atau SKPD yang terkait dengan STPD, dalam hal yang diajukan permohonan pengurangan atau penghapusan adalah sanksi administratif yang tercantum dalam STPD;

e. Wajib Pajak telah melunasi pajak yang tidak atau kurang dibayar yang menjadi dasar penghitungan sanksi administratif yang tercantum dalam SKPD atau STPD; dan

f. Surat permohonan ditandatangani oleh Wajib Pajak, dan dalam hal surat permohonan ditandatangani oleh bukan Wajib Pajak berlaku

ketentuan sebagai berikut : 1. surat permohonan harus dilampiri dengan Surat Kuasa Khusus untuk :

a) Wajib Pajak badan; atau

Page 4: Perbup Penghapusan Dan Pengurangan Sanksi Administrasi Pajak Nomor 44

4

b) Wajib Pajak orang pribadi dengan pajak yang tidak atau kurang dibayar yang menjadi dasar perhitungan sanksi administratif lebih

dari Rp. 2.000.000,00 (dua juta rupiah); dan 2. surat permohonan harus dilampiri dengan surat kuasa, untuk Wajib

Pajak orang pribadi dengan pajak yang tidak atau kurang dibayar yang menjadi dasar penghitungan sanksi administratif paling banyak Rp. 2.000.000,00 (dua juta rupiah).

(2) Permohonan pengurangan atau penghapusan sanksi administratif yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

dianggap bukan sebagai permohonan, sehingga tidak dapat dipertimbangkan dan kepada Wajib Pajak atau kuasanya diberitahukan secara tertulis disertai alasan yang mendasari dalam jangka waktu paling

lama 1 (satu) bulan terhitung sejak permohonan tersebut diterima.

Pasal 5

(1) Permohonan pembatalan SPPT, SKPD atau STPD sebagaimana dimaksud

Pasal 2 huruf b diajukan secara perseorangan, kecuali untuk SPPT dapat juga diajukan secara kolektif.

(2) Permohonan pembatalan yang diajukan secara perseorangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi persyaratan : a. setiap permohonan untuk 1 (satu) SPPT, SKPD atau STPD;

b. diajukan kepada Kepala Dinas secara tertulis dalam bahasa Indonesia dengan mencantumkan alasan yang mendukung permohonannya dan

dilampiri asli SPPT atau SKPD yang dimohonkan pembatalannya; dan c. surat permohonan ditandatangani oleh Wajib Pajak, dan dalam hal

surat permohonan ditandatangani oleh bukan Wajib Pajak berlaku

ketentuan sebagai berikut : 1. surat permohonan harus dilampiri dengan Surat Kuasa Khusus

untuk :

a) Wajib Pajak badan; atau b) Wajib Pajak orang pribadi dengan pajak yang masih harus

dibayar lebih dari Rp. 2.000.000,00 (dua juta rupiah); dan 2. surat permohonan harus dilampiri dengan surat kuasa, untuk

Wajib Pajak orang pribadi orang pribadi dengan pajak yang masih

harus dibayar paling banyak Rp. 2.000.000 (dua juta rupiah).

(3) Permohonan pembatalan SPPT secara kolektif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi persyaratan : a. setiap permohonan untuk beberapa SPPT Tahun Pajak yang sama

dengan pajak yang terutang untuk setiap SPPT paling banyak Rp. 200.000,00 (dua ratus ribu rupiah); dan

b. diajukan kepada Kepala Dinas melalui Lurah Desa setempat secara

tertulis dalam bahasa Indonesia dengan mencantumkan alasan yang mendukung permohonannya dan dilampiri asli SPPT yang

dimohonkan pembatalannya.

(4) Permohonan pembatalan SPPT, SKPD atau STPD secara perseorangan

yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dianggap bukan sebagai permohonan sehingga tidak dapat

dipertimbangkan dan kepada Wajib Pajak atau kuasanya diberitahukan secara tertulis disertai alasan yang mendasari dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) bulan terhitung sejak permohonan tersebut diterima.

Page 5: Perbup Penghapusan Dan Pengurangan Sanksi Administrasi Pajak Nomor 44

5

(5) Permohonan pembatalan SPPT secara kolektif yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dianggap bukan

sebagai permohonan sehingga tidak dapat dipertimbangkan dan kepada Lurah Desa setempat diberitahukan secara tertulis diserta alasan yang

mendasari dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) bulan terhitung sejak permohonan tersebut diterima.

Pasal 6

(1) Permohonan pengurangan atau penghapusan sanksi administratif

sebagaimana dimaksud palam Pasal 2 huruf a dan permohonan pengurangan atau pembatalan SPPT, SKPD atau STPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b, dapat diajukan oleh Wajib Pajak paling

banyak 2 (dua) kali.

(2) Dalam hal Wajib Pajak mengajukan permohonan kedua, permohonan

tersebut harus diajukan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan terhitung sejak tanggal pengiriman surat permohonan yang pertama.

(3) Permohonan kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1),

Pasal 5 ayat (1), Pasal 6 ayat (2), atau Pasal 6 ayat (3).

(4) Permohonan kedua yang diajukan melampaui jangka waktu sebagaimana

dimaksud pada ayat (2), dianggap bukan sebagai permohonan sehingga tidak dapat dipertimbangkan dan kepada Wajib Pajak atau kuasanya diberitahukan secara tertulis disertai alasan yang mendasari dalam

jangka waktu paling lama 1 (satu) bulan terhitung sejak permohonan tersebut diterima.

Pasal 7

(1) Kepala Dinas dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan sejak

tanggal permohonan diterima, harus memberikan keputusan atas permohonan Wajib Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2.

(2) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah terlampaui dan Kepala Dinas tidak memberikan keputusan, permohonan

yang diajukan dianggap dikabulkan dan Kepala Dinas harus menerbitkan keputusan sesuai dengan permohonan Wajib Pajak dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) bulan terhitung sejak jangka waktu dimaksud

berakhir.

Pasal 8

(1) Keputusan Kepala Dinas atas permohonan pengurangan atau

penghapusan sanksi administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a dapat berupa mengabulkan sebagian atau seluruhnya, atau menolak permohonan Wajib Pajak.

(2) Keputusan Kepala Dinas atas permohonan pembatalan SPPT, SKPD, atau

STPD sebagaimana dimaksud Pasal 2 huruf b, dapat berupa mengabulkan atau menolak permohonan Wajib Pajak.

(3) Atas permintaan tertulis dari Wajib Pajak, Kepala Dinas harus memberikan keterangan secara tertulis hal-hal yang menjadi dasar untuk menolak atau mengabulkan sebagian permohonan Wajib Pajak

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) atau menolak permohonan Wajib Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (2).

Page 6: Perbup Penghapusan Dan Pengurangan Sanksi Administrasi Pajak Nomor 44

6

Pasal 9

(1) Bentuk dan format Keputusan Kepala Dinas atas permohonan pengurangan atau penghapusan sanksi administratif sebagaimana

tersebut dalam Lampiran I dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Bupati ini.

(2) Bentuk dan format Keputusan Kepala Dinas atas permohonan pembatalan SPPT, SKPD, atau STPD yang diajukan secara perseorangan sebagaimana

tersebut dalam Lampiran II dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Bupati ini.

(3) Bentuk dan format Keputusan Kepala Dinas atas permohonan pembatalan SPPT, SKPD, atau STPD yang diajukan secara kolektif sebagaimana tersebut dalam Lampiran III dan merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dengan Peraturan Bupati ini.

Pasal 10

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2013.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Bantul.

Ditetapkan di Bantul

pada tanggal

BUPATI BANTUL,

SRI SURYA WIDATI

Diundangkan di Bantul

pada tanggal

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BANTUL,

RIYANTONO

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL TAHUN 2012 NOMOR

Page 7: Perbup Penghapusan Dan Pengurangan Sanksi Administrasi Pajak Nomor 44

7

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI BANTUL

NOMOR TAHUN 2012 TANGGAL

Bentuk dan Format Keputusan tentang pengurangan atau penghapusan sanksi administratif berupa bunga, denda dan kenaikan pajak yang terutang

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

DAN ASET DAERAH KABUPATEN BANTUL

NOMOR TAHUN

TENTANG

PENGURANGAN ATAU PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRATIFF BERUPA BUNGA,

DENDA DAN KENAIKAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN

KEPALA DINAS,

Menimbang : a. bahwa sehubungan dengan surat permohonan pengurangan atau

penghapusan sanksi administratif berupa bunga, denda, dan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2) atas nama Wajib Pajak............ nomor ......... tanggal ....... yang diterima berdasarkan tanda terima nomor ......... tanggal .......... atas SPPT, SKPD dan STPD PBB P2 nomor ..... Tahun Pajak .... dan dengan memperhatikan hasil penelitian yang dituangkan dalam Laporan Hasil Penelitian nomor ...... tanggal ..... perlu menetapkan keputusan pengurangan atau penghapusan sanksi administratif berupa bunga, denda, dan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2);

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam

huruf a, perlu menetapkan Keputusan Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul tentang pengurangan atau penghapusan sanksi administratif berupa bunga, denda, dan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2);

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Istimewa Jogjakarta;

2. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 16 Tahun 2007 tentang

Pembentukan Organisasi Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2011;

3. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 18 Tahun 2011 tentang

Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan;

4. Peraturan Bupati Bantul Nomor Tahun 2012 tentang Tata Cara Pembatalan dan Pengurangan Atau Penghapusan Sanksi

Administratif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan;

Page 8: Perbup Penghapusan Dan Pengurangan Sanksi Administrasi Pajak Nomor 44

8

MEMUTUSKAN : Menetapkan : KESATU : Mengabulkan sebagian / Mengabulkan seluruhnya / Menolak*)

permohonan pengurangan atau penghapusan sanksi administratif berupa bunga, denda, dan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2) atas :

a. Wajib Pajak : Nama : NPWP : Alamat :

b. Objek Pajak :

NOP : PBB P2 yang terutang : Alamat : Desa : Kecamatan : Kabupaten :

Sebesar ……..% dari PBB P2 yang terutang.

KEDUA : Besarnya PBB P2 yang harus dibayar setelah pengurangan atau penghapusan sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU adalah sebagai berikut : a. Sanksi administratif, denda

atau bunga :

b. Besarnya pengurangan atau penghapusan ...... % x (a)

: _____________________

c. Jumlah Sanksi administratif, denda atau bunga yang terutang setelah pengurangan atau penghapusan (a - b)

:

Dengan huruf :

KETIGA : Keputusan Kepala Dinas ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Bantul

Pada tanggal

KEPALA DINAS PENDAPATAN,

PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET

DAERAH KABUPATEN BANTUL,

…………………..

Tembusan disampaikan Kepada Yth. : 1. Sekretaris Daerah Kabupaten Bantul 2. Kepala Inspektorat Kabupaten Bantul 3. Yang bersangkutan

Untuk diketahui dan dipergunakan sebagaimana mestinya.

Keterangan :

*) coret yang tidak perlu

BUPATI BANTUL,

SRI SURYA WIDATI

Page 9: Perbup Penghapusan Dan Pengurangan Sanksi Administrasi Pajak Nomor 44

9

LAMPIRAN II PERATURAN BUPATI BANTUL

NOMOR TAHUN 2012 TANGGAL

Bentuk dan format Keputusan Kepala Dinas atas permohonan pembatalan

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

DAN ASET DAERAH KABUPATEN BANTUL

NOMOR TAHUN

TENTANG

PEMBATALAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN

KEPALA DINAS,

Menimbang : a. bahwa sehubungan dengan surat permohonan pembatalan Pajak

Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2) atas nama Wajib Pajak............ nomor ......... tanggal ....... yang diterima berdasarkan tanda terima nomor ......... tanggal .......... atas SPPT, SKPD dan STPD PBB P2 nomor ..... Tahun Pajak .... dan dengan memperhatikan hasil penelitian yang dituangkan dalam Laporan Hasil Penelitian nomor ...... tanggal ..... perlu menetapkan keputusan pembatalan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2);

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam

huruf a, perlu menetapkan Keputusan Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul tentang Pembatalan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2);

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Istimewa Jogjakarta;

2. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 16 Tahun 2007 tentang

Pembentukan Organisasi Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2011;

3. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 18 Tahun 2011 tentang

Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan;

4. Peraturan Bupati Bantul Nomor Tahun 2012 tentang Tata Cara Pembatalan dan Pengurangan Atau Penghapusan Sanksi

Administratif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KESATU : Membatalkan/Menolak*) permohonan pembatalan Pajak Bumi dan

Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2) atas : a. Wajib Pajak :

Nama : NPWP : Alamat :

Page 10: Perbup Penghapusan Dan Pengurangan Sanksi Administrasi Pajak Nomor 44

10

b. Objek Pajak :

NOP : PBB P2 yang terutang : Alamat : Desa : Kecamatan : Kabupaten

:

KEDUA : SPPT,SKPD atau STPD PBB P2*) yang dibatalkan sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU dinyatakan tidak berlaku.

KETIGA : SPPT,SKPD atau STPD PBB P2*) yang ditolak permohonan pembatalannya sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU dinyatakan tetap berlaku.

KEEMPAT : Keputusan Kepala Dinas ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Bantul

Pada tanggal

KEPALA DINAS PENDAPATAN,

PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET

DAERAH KABUPATEN BANTUL,

…………………..

Tembusan disampaikan Kepada Yth. : 1. Sekretaris Daerah Kabupaten Bantul 2. Kepala Inspektorat Kabupaten Bantul 3. Yang bersangkutan

Untuk diketahui dan dipergunakan sebagaimana mestinya.

Keterangan :

*) coret yang tidak perlu

BUPATI BANTUL,

SRI SURYA WIDATI

Page 11: Perbup Penghapusan Dan Pengurangan Sanksi Administrasi Pajak Nomor 44

11

LAMPIRAN III PERATURAN BUPATI BANTUL

NOMOR TAHUN 2012 TANGGAL

Bentuk dan format Keputusan Kepala Dinas atas permohonan pembatalan

yang diajukan secara kolektif

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

DAN ASET DAERAH KABUPATEN BANTUL

NOMOR TAHUN

TENTANG

PEMBATALAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN

KEPALA DINAS,

Menimbang : a. bahwa sehubungan dengan surat permohonan pembatalan Pajak Bumi

dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2) atas nama Wajib Pajak............ nomor ......... tanggal ....... yang diterima berdasarkan tanda terima nomor ......... tanggal .......... atas SPPT, SKPD dan STPD PBB P2 nomor ..... Tahun Pajak .... dan dengan memperhatikan hasil penelitian yang dituangkan dalam Laporan Hasil Penelitian nomor ...... tanggal ..... perlu menetapkan keputusan pembatalan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2);

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf

a, perlu menetapkan Keputusan Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul tentang Pembatalan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2);

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Istimewa Jogjakarta;

2. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 16 Tahun 2007 tentang

Pembentukan Organisasi Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2011;

3. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 18 Tahun 2011 tentang

Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan;

4. Peraturan Bupati Bantul Nomor Tahun 2012 tentang Tata Cara

Pembatalan dan Pengurangan Atau Penghapusan Sanksi Administratif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

KESATU : Membatalkan/Menolak*) permohonan pembatalan yang diajukan secara kolektif sebagaimana dimaksud dalam Lampiran Keputusan Kepala Dinas ini.

KEDUA : SPPT,SKPD atau STPD PBB P2*) yang dibatalkan sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU dinyatakan tidak berlaku.

Page 12: Perbup Penghapusan Dan Pengurangan Sanksi Administrasi Pajak Nomor 44

12

KETIGA : SPPT,SKPD atau STPD PBB P2*) yang ditolak permohonan pembatalannya sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU dinyatakan tetap berlaku.

KEEMPAT : Keputusan Kepala Dinas ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Bantul

Pada tanggal

KEPALA DINAS PENDAPATAN,

PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET

DAERAH KABUPATEN BANTUL,

…………………..

Tembusan disampaikan Kepada Yth. : 1. Sekretaris Daerah Kabupaten Bantul 2. Kepala Inspektorat Kabupaten Bantul 3. Yang bersangkutan

Untuk diketahui dan dipergunakan sebagaimana mestinya. Keterangan :

*) coret yang tidak perlu

LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN BANTUL

NOMOR TAHUN 2012 TANGGAL

Desa ...........................

Kecamatan .................................

No NOP Uraian Menerima /Menolak

1 a.Nama : b.Alamat : c.letak objek Pajak :

2 a.

b. c.

3 a. b. c.

dst

KEPALA DINAS,

........................

BUPATI BANTUL,

SRI SURYA WIDATI

Page 13: Perbup Penghapusan Dan Pengurangan Sanksi Administrasi Pajak Nomor 44

13

Page 14: Perbup Penghapusan Dan Pengurangan Sanksi Administrasi Pajak Nomor 44

14