Salaki & Salaki | Tax and Business Consulting Firm | Jakarta · Web viewSelama proses permohonan...

4
3 S & S TAX ALERT TAX ALERT SS/TXNEWS/6/2015 Wednesday, July 13, 2022 To : Clients of Salaki & Salaki Re : Tax Alert - Pengurangan atau Penghapusan Sanksi Administrasi Dalam rangka meningkatan pendapatan negara dari pajak, Menteri Keuangan menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 91/PMK.03/2015 tentang Pengurangan atau Penghapusan Sanksi Administrasi atas Keterlambatan Penyampaian Surat Pemberitahuan, Pembetulan Surat Pemberitahuan, dan Keterlambatan Pembayaran/Penyetoran Pajak, guna mendorong Wajib Pajak untuk menyampaikan Surat Pemberitahuan, membayar atau menyetorkan pajak sesuai dengan yang seharusnya serta melaksanakan pembetulan Surat Pemberitahuan untuk tahun pajak 2014 dan sebelumnya di Tahun 2015. Dasar hukum Pengurangan atau Penghapusan Sanksi Administrasi (PPSA) ini adalah Pasal 36 ayat (1) huruf a Undang – Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas Undang – Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan yang berbunyi: “Direktur Jenderal Pajak karena jabatan atau atas permohonan Wajib Pajak dapat mengurangkan atau menghapuskan sanksi administrasi berupa bunga, denda, dan kenaikan yang terutang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan dalam hal sanksi tersebut dikenakan karena kekhilafan Wajib Pajak atau bukan karena kesalahannya .” Sesuai Pasal 2 pada PMK ini, disebutkan bahwa Direktur Jenderal Pajak atas permohonan Wajib Pajak dapat mengurangkan atau menghapuskan sanksi administrasi yang dikenakan karena kekhilafan Wajib Pajak atau bukan karena kesalahannya . Ketentuan tentang pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi ini berlaku atas: a. keterlambatan penyampaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan untuk Tahun 2014 dan sebelumnya dan/atau SPT Masa untuk Masa Pajak Desember Tahun 2014 dan sebelumnya; b. pembetulan yang dilakukan oleh Wajib Pajak dengan kemauan sendiri atas SPT Tahunan Pajak Penghasilan untuk Tahun Pajak 2014 dan sebelumnya dan/atau SPT Masa untuk Masa Pajak Desember 2014 dan sebelumnya yang mengakibatkan utang pajak menjadi lebih besar; KAP SALAKI-SALAKI The Manhattan Square Mid – Tower Lt. 16, Zone A Jl. TB Simatupang Kav. 1S, Jakarta Selatan www.salaki-salaki.com

Transcript of Salaki & Salaki | Tax and Business Consulting Firm | Jakarta · Web viewSelama proses permohonan...

Wednesday, July 22, 2015

To:Clients of Salaki & Salaki

Re:Tax Alert - Pengurangan atau Penghapusan Sanksi

Administrasi

Dalam rangka meningkatan pendapatan negara dari pajak, Menteri Keuangan menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 91/PMK.03/2015 tentang Pengurangan atau Penghapusan Sanksi Administrasi atas Keterlambatan Penyampaian Surat Pemberitahuan, Pembetulan Surat Pemberitahuan, dan Keterlambatan Pembayaran/Penyetoran Pajak, guna mendorong Wajib Pajak untuk menyampaikan Surat Pemberitahuan, membayar atau menyetorkan pajak sesuai dengan yang seharusnya serta melaksanakan pembetulan Surat Pemberitahuan untuk tahun pajak 2014 dan sebelumnya di Tahun 2015.

Dasar hukum Pengurangan atau Penghapusan Sanksi Administrasi (PPSA) ini adalah Pasal 36 ayat (1) huruf a Undang – Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas Undang – Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan yang berbunyi:

“Direktur Jenderal Pajak karena jabatan atau atas permohonan Wajib Pajak dapat mengurangkan atau menghapuskan sanksi administrasi berupa bunga, denda, dan kenaikan yang terutang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan dalam hal sanksi tersebut dikenakan karena kekhilafan Wajib Pajak atau bukan karena kesalahannya.”

Sesuai Pasal 2 pada PMK ini, disebutkan bahwa Direktur Jenderal Pajak atas permohonan Wajib Pajak dapat mengurangkan atau menghapuskan sanksi administrasi yang dikenakan karena kekhilafan Wajib Pajak atau bukan karena kesalahannya.

Ketentuan tentang pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi ini berlaku atas:

a. keterlambatan penyampaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan untuk Tahun 2014 dan sebelumnya dan/atau SPT Masa untuk Masa Pajak Desember Tahun 2014 dan sebelumnya;

b. pembetulan yang dilakukan oleh Wajib Pajak dengan kemauan sendiri atas SPT Tahunan Pajak Penghasilan untuk Tahun Pajak 2014 dan sebelumnya dan/atau SPT Masa untuk Masa Pajak Desember 2014 dan sebelumnya yang mengakibatkan utang pajak menjadi lebih besar;

c. keterlambatan pembayaran atau penyetoran atas kekurangan pembayaran pajak yang terutang berdasarkan SPT Tahunan Pajak Penghasilan untuk tahun Pajak 2014 dan sebelumnya; dan/atau

d. keterlambatan pembayaran atau penyetoran pajak yang terutang untuk suatu saat atau Masa Pajak sebagaimana tercantum dalam SPT Masa untuk Masa Pajak Desember 2014 dan sebelumnya,

yang dilakukan pada tahun 2015.

Permohonan pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi ini diberikan atas sanksi administrasi yang ditagih melalui Surat Tagihan Pajak (STP). Untuk 1 (satu) surat permohonan hanya berlaku untuk 1 (satu) STP dan Wajib Pajak (WP) hanya dapat mengajukan permohonan pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi paling banyak 2 (dua) kali atas 1 (satu) STP tersebut.

Tidak ada pembatasan jumlah STP yang hendak diajukan permohonan pengurangan sanksi. Permohonan pengurangan dan penghapusan dapat mencakup pajak-pajak tahun 2014 dan sebelumnya sepanjang Wajib Pajak melakukan pelaporan/pembetulan SPT atau pembayaran pajak di tahun 2015 dan diterbitkan STP.

Selama proses permohonan pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi, tindakan penagihan pajak atas Surat Tagihan Pajak tersebut ditangguhkan. Apabila dalam jangka waktu 6 (enam) bulan Direktur Jenderal Pajak tidak menerbitkan surat keputusan atau tidak mengembalikan permohonan Wajib Pajak, permohonan tersebut dianggap dikabulkan dengan diterbitkan surat keputusan.

Tabel pada halaman 3 edaran ini menyajikan summary perbedaan antara fasilitas Sunset Policy di tahun 2008 yang lalu dengan fasilitas PPSA yang diberikan di dalam Peraturan Menteri Keuangan 91/PMK.03/2015.

Untuk mendapatkan fasilitas pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi, Wajib Pajak harus mengajukan permohonan ke Kantor Pelayanan Pajak terdaftar dengan melengkapi persyaratan-persyaratan yang ditentukan di dalam PMK ini (Pasal 4 & Lampiran).

PMK No. 91/PMK.03/2015 ditetapkan pada tanggal 30 April 2015 dan mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Copy dari PMK tersebut terlampir bersama dengan edaran ini.

Please note that this TAX ALERT is by no means a summary of all the main issues covered in and concerns arising from the stated above new tax regulation.

SALAKI & SALAKI

The Manhattan Square

Mid – Tower, Lt. 16, Zone AJl. TB Simatupang Kav. 1S

Cilandak Timur

Jakarta Selatan 12560Ph.: +62-21-290-49905 / 290-49906Fax: +62-21-290-49907

E-mail: [email protected]

TABEL KOMPARATIF FASILITAS SUNSET POLICY 2008

dengan PPSA 2015

No.Sunset Policy 2008PPSA (PMK 91/PMK.03/2015)

1Didasarkan pada Pasal 37A UU KUP No. 28

Tahun 2007.

Didasarkan pada Pasal 36 ayat (1) huruf (a) UU

KUP No. 28 Tahun 2007.

3Yang dihapuskan hanyalah bunga atas

keterlambatan pelunasan kekurangan

pembayaran pajak.

Yang dikurangkan atau dihapuskan adalah

sanksi administrasi berupa bunga atau

denda yang terutang sesuai dengan ketentuan

KUP:

- Pasal 7 - denda karena keterlambatan

pelaporan SPT

- Pasal 8 ayat 2 - bunga 2% dari pajak KB

karena pembetulan SPT Tahunan

- Pasal 8 ayat 2a - bunga 2% dari pajak KB

karena pembetulan SPT Masa

- Pasal 9 ayat 2a - bunga 2% dari pajak KB

karena terlambat setor pajak masa

- Pasal 9 ayat 2b - bunga 2% dari pajak KB

karena terlambat setor pajak tahunan

- Pasal 14 ayat 4 - denda 2% dari DPP Faktur

Pajak (FP) karena PKP tidak/terlambat

membuat FP, karena membuat FP tidak

lengkap, atau karena melapor FP tidak sesuai

dengan masa penerbitan FP.

2

4

5

6

Dalam surat permohonan pengurangan atau

penghapusan sanksi administrasi, WP wajib

melampirkan surat pernyataan bahwa

keterlambatan penyampaian SPT,

keterlambatan pembayaran pajak, dan/atau

pembetulan SPT dilakukan karena kekhilafan

atau bukan kesalahan WP.

Tidak ada syarat bagi WP untuk membuat

surat pernyataan bahwa keterlambatan

penyampaian SPT, keterlambatan pembayaran

pajak, dan/atau pembetulan SPT dilakukan

karena kekhilafan atau bukan kesalahan WP.

Data yang dilaporkan tidak dijadikan dasar

pemeriksaan (PER DJP No. 27/PJ/2008 Pasal

9).

Tidak ada pasal yang menyebutkan bahwa data

yang dilaporkan tidak akan dijadikan dasar untuk

pemeriksaan.

Terbatas pada SPT Tahunan PPh Orang

Pribadi (OP) dan Badan.

Berlaku untuk SPT Tahunan PPh OP dan

Badan, dan SPT Masa, baik PPh maupun PPN.

STP tetap dikeluarkan untuk menagih sanksi

administrasi terkait. WP wajib memasukan

permohonan pengurangan atau penghapusan

sanksi administrasi atas STP yang diberikan

untuk dapat menggunakan fasilitas pengurangan

atau penghapusan sanksi administrasi ini.

Penghapusan bunga keterlambatan diberikan

otomatis tanpa melalui penerbitan STP dan

surat permohonan penghapusan oleh WP.

� EMBED Excel.Sheet.12 ���

KAP SALAKI-SALAKIThe Manhattan Square

Mid – Tower Lt. 16, Zone AJl. TB Simatupang Kav. 1S, Jakarta Selatan

www.salaki-salaki.com

No.Sunset Policy 2008PPSA (PMK 91/PMK.03/2015)

1Didasarkan pada Pasal 37A UU KUP No. 28

Tahun 2007.

Didasarkan pada Pasal 36 ayat (1) huruf (a) UU

KUP No. 28 Tahun 2007.

3Yang dihapuskan hanyalah bunga atas

keterlambatan pelunasan kekurangan

pembayaran pajak.

Yang dikurangkan atau dihapuskan adalah

sanksi administrasi berupa bunga atau

denda yang terutang sesuai dengan ketentuan

KUP:

- Pasal 7 - denda karena keterlambatan

pelaporan SPT

- Pasal 8 ayat 2 - bunga 2% dari pajak KB

karena pembetulan SPT Tahunan

- Pasal 8 ayat 2a - bunga 2% dari pajak KB

karena pembetulan SPT Masa

- Pasal 9 ayat 2a - bunga 2% dari pajak KB

karena terlambat setor pajak masa

- Pasal 9 ayat 2b - bunga 2% dari pajak KB

karena terlambat setor pajak tahunan

- Pasal 14 ayat 4 - denda 2% dari DPP Faktur

Pajak (FP) karena PKP tidak/terlambat

membuat FP, karena membuat FP tidak

lengkap, atau karena melapor FP tidak sesuai

dengan masa penerbitan FP.

2

4

5

6

Dalam surat permohonan pengurangan atau

penghapusan sanksi administrasi, WP wajib

melampirkan surat pernyataan bahwa

keterlambatan penyampaian SPT,

keterlambatan pembayaran pajak, dan/atau

pembetulan SPT dilakukan karena kekhilafan

atau bukan kesalahan WP.

Tidak ada syarat bagi WP untuk membuat

surat pernyataan bahwa keterlambatan

penyampaian SPT, keterlambatan pembayaran

pajak, dan/atau pembetulan SPT dilakukan

karena kekhilafan atau bukan kesalahan WP.

Data yang dilaporkan tidak dijadikan dasar

pemeriksaan (PER DJP No. 27/PJ/2008 Pasal

9).

Tidak ada pasal yang menyebutkan bahwa data

yang dilaporkan tidak akan dijadikan dasar untuk

pemeriksaan.

Terbatas pada SPT Tahunan PPh Orang

Pribadi (OP) dan Badan.

Berlaku untuk SPT Tahunan PPh OP dan

Badan, dan SPT Masa, baik PPh maupun PPN.

STP tetap dikeluarkan untuk menagih sanksi

administrasi terkait. WP wajib memasukan

permohonan pengurangan atau penghapusan

sanksi administrasi atas STP yang diberikan

untuk dapat menggunakan fasilitas pengurangan

atau penghapusan sanksi administrasi ini.

Penghapusan bunga keterlambatan diberikan

otomatis tanpa melalui penerbitan STP dan

surat permohonan penghapusan oleh WP.

Sheet1

No.Sunset Policy 2008PPSA (PMK 91/PMK.03/2015)

1Didasarkan pada Pasal 37A UU KUP No. 28 Tahun 2007.Didasarkan pada Pasal 36 ayat (1) huruf (a) UU KUP No. 28 Tahun 2007.

2Terbatas pada SPT Tahunan PPh Orang Pribadi (OP) dan Badan.Berlaku untuk SPT Tahunan PPh OP dan Badan, dan SPT Masa, baik PPh maupun PPN.

3Yang dihapuskan hanyalah bunga atas keterlambatan pelunasan kekurangan pembayaran pajak.Yang dikurangkan atau dihapuskan adalah sanksi administrasi berupa bunga atau denda yang terutang sesuai dengan ketentuan KUP:- Pasal 7 - denda karena keterlambatan pelaporan SPT- Pasal 8 ayat 2 - bunga 2% dari pajak KB karena pembetulan SPT Tahunan- Pasal 8 ayat 2a - bunga 2% dari pajak KB karena pembetulan SPT Masa- Pasal 9 ayat 2a - bunga 2% dari pajak KB karena terlambat setor pajak masa- Pasal 9 ayat 2b - bunga 2% dari pajak KB karena terlambat setor pajak tahunan- Pasal 14 ayat 4 - denda 2% dari DPP Faktur Pajak (FP) karena PKP tidak/terlambat membuat FP, karena membuat FP tidak lengkap, atau karena melapor FP tidak sesuai dengan masa penerbitan FP.

4Penghapusan bunga keterlambatan diberikan otomatis tanpa melalui penerbitan STP dan surat permohonan penghapusan oleh WP.STP tetap dikeluarkan untuk menagih sanksi administrasi terkait. WP wajib memasukan permohonan pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi atas STP yang diberikan untuk dapat menggunakan fasilitas pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi ini.

5Tidak ada syarat bagi WP untuk membuat surat pernyataan bahwa keterlambatan penyampaian SPT, keterlambatan pembayaran pajak, dan/atau pembetulan SPT dilakukan karena kekhilafan atau bukan kesalahan WP.Dalam surat permohonan pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi, WP wajib melampirkan surat pernyataan bahwa keterlambatan penyampaian SPT, keterlambatan pembayaran pajak, dan/atau pembetulan SPT dilakukan karena kekhilafan atau bukan kesalahan WP.

6Data yang dilaporkan tidak dijadikan dasar pemeriksaan (PER DJP No. 27/PJ/2008 Pasal 9).Tidak ada pasal yang menyebutkan bahwa data yang dilaporkan tidak akan dijadikan dasar untuk pemeriksaan.