Perbub Tentang Renstra Pembangunan Ampl Bm Rembang

8/17/2019 Perbub Tentang Renstra Pembangunan Ampl Bm Rembang

http://slidepdf.com/reader/full/perbub-tentang-renstra-pembangunan-ampl-bm-rembang 1/62



Rencana Strategis Pembangunan AMPL-BM Kabupaten Rembang Th 2009- 2014

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem PerencanaanPembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2004, Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4421);

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang PemerintahanDaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004, Nomor

125. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atasUndang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang PemerintahanDaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4448);

6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang PerimbanganKeuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah.(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional. (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2007 Nomor 4700);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang PengembanganSistem Penyediaan Air minum (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2005 Nomor 33);

9. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang RencanaPembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional Tahun 2004-2009;

10. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan,Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundang Undangan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 23);

11. Peraturan Daerah Kabupaten Rembang Nomor 13 Tahun 2008tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah KabupatenRembang Tahun 2006 – 2010 (Lembaran Daerah KabupatenRembang Tahun 2008 Nomor 5 Nomor 13);

12. Peraturan Bupati Rembang Nomor 23 Tahun 2008 tentang RencanaKerja Pemerintah Daerah Tahun 2009.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG RENCANA STRATEGISPEMBANGUNAN AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGANBERBASIS MASYARAKAT (AMPL-BM) KABUPATEN REMBANG TAHUN2009 - 2014

Tim Koordinasi dan Kelompok Kerja AMPL Kabupaten Rembang - 2008 -4




Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kabupaten Rembang.

2. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Rembang.

3. Bupati adalah Bupati Rembang.

4. Rencana Strategis Pembangunan Air Minum dan PenyehatanLingkungan Berbasis Masyarakat (AMPL-BM) Kabupaten RembangTahun 2009 – 2014, yang selanjutnya disingkat RENSTRAPEMBANGUNAN AMPL-BM, adalah dokumen perencanaanpembangunan daerah yang berfungsi sebagai dokumen perencanaanstrategis yang memuat strategi dan program pembangunan bidangpembangunan air minum dan penyehatan lingkungan berbasismasyarakat Tahun 2009 - 2014 di Kabupaten Rembang.

Pasal 2RENSTRA PEMBANGUNAN AMPL-BM disusun denganmempertimbangkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah NasionalTahun 2004-2009 dan Kebijakan Nasional AMPL-BM, melalui tahapanpenyusunan yaitu Kesepakatan Penyusunan, Identifikasi Pelaku, KlarifikasiMandat, Perumusan Visi, Misi dan Nilai, Analisis Faktor Eksternal DanInternal, Penetapan Isu Strategis, Penyusunan Strategi serta PengukuranKinerja

Pasal 3

RENSTRA PEMBANGUNAN AMPL-BM disusun dengan sistematikasebagai berikut :BAB I : Pendahuluan

BAB II : Visi, Misi dan Nilai

BAB III : Diskripsi Kondisi Internal dan Eksternal

BAB IV : Strategi Pencapaian dan Pengukuran Kinerja

BAB V : Penutup

Pasal 4

RENSTRA PEMBANGUNAN AMPL-BM menjadi salah satu pedomandalam menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2009 -2014 dan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD)Tahun 2009 - 2014.

Pasal 5

RENSTRA PEMBANGUNAN AMPL-BM tercantum dalam Lampiran yangmerupakan bagian tak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.






Pasal 6

Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundanganPeraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita DaerahKabupaten Rembang.




DAFTAR ISI

Halaman

BAB I PENDAHULUAN I-1

A. LATAR BELAKANG I-1

B. TUJUAN DAN MANFAAT I-3

C. IDENTITAS PELAKU I-4

D. KLARIFIKASI MANDAT I-5

E. METODOLOGI PENYUSUNAN I-7

F. SISTEMATIKA PENULISAN I-8

BAB II VISI, MISI DAN NILAI II-1

A. VISI II-1

B. MISI II-2

C. NILAI II-2

BAB III DISKRIPSI KONDISI INTERNAL DAN EKSTERNAL III-1

A. GAMBARAN UMUM III-1

B. PERSEPSI STAKEHOLDERS DAERAH PADA KONDISI AMPL

SAAT INI

III-18

C. MATRIKS KONDISI INTERNAL DAN EKSTERNAL AMPL III-22

BAB IV STRATEGI PENCAPAIAN DAN PENCAPAIAN KINERJA IV-1

A. ISU STRATEGIS IV-1

B. PERUMUSAN KEBIJAKAN STRATEGIS IV-2

C. PROGRAM STRATEGIS IV-4

D. PROGRAM KEGIATAN IV-6

BAB V PENUTUP V-1

A. KESIMPULAN V-1

B. SARAN V-1

Tim Koordinasi dan Kelompok Kerja AMPL Kabupaten Rembang - 2008 -7i




BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Otonomi daerah yang telah dilaksanakan sejak Januari 2001 membawa tuntutan pada Pemerintah

Daerah Kabupaten/Kota untuk lebih cerdas, proaktif dan kreatif dalam membangun daerahnya

masing-masing. Disamping itu, otonomi daerah juga membawa tantangan sekaligus peluang bagi setiap

daerah untuk membangun daerahnya secara optimal sesuai dengan kondisi daerahnya.

Dalam perkembangan selanjutnya otonomi telah membuat pergeseran paradigma pembangunan dari

yang sentralistik instruktif (top down ) pada desentralistik, pemberdayaan masyarakat (bottom up )

yang sesuai pada kebutuhan masyarakat lokal. Pergeseran tersebut membawa konsekuensi logis pada

pola pembangunan diberbagai bidang. Salah satu kebijakan pemerintah yang telah menerapkan skema

bottom up planning ini adalah Kebijakan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL). Kebijakan

AMPL ini merupakan kebijakan yang berorientasi pada basis masyarakat dengan mengacu aspek

pemberdayaan masyarakat.

Pada tahun 2007 Kabupaten Rembang menyatakan kesediaan sebagai salah satu peserta Program

Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat

(AMPL-BM) yang merupakan arahan dalam pelaksanaan pembangunan di bidang penyediaan air minum

dan penyehatan lingkungan secara berkelanjutan dengan melibatkan masyarakat.

Penyediaan sarana air minum bagi penduduk di Kabupaten Rembang belum seluruhnya terpenuhi

akibat kebutuhan masyarakat untuk air minum yang semakin meningkat sejalan dengan pertambahan

jumlah penduduk (laju pertumbuhan rata-rata 0,98 % per tahun) belum diimbangi dengan

pembangunan sarana dan prasarana air minum.

Akses masyarakat miskin terhadap pelayanan air minum dan penyehatan lingkungan yang masih

rendah merupakan salah satu kendala yang dihadapi termasuk sangat rendahnya kesadaran dan

partisipasi masyarakat terhadap pembangunan dan pemeliharaan sarana AMPL-BM.

Pada tahun 2005 cakupan pelayanan air bersih PDAM Kabupaten Rembang sebesar 18,40 %.

(109.965 jiwa) meliputi 11 kecamatan dari 14 kecamatan yang ada. Kecamatan-kecamatan yang sudah

mendapatkan pelayanan air bersih PDAM adalah : Rembang, Lasem, Pancur, Pamotan, Gunem, Sale,

Tim Koordinasi dan Kelompok Kerja AMPL Kabupaten Rembang - 2008 -9I-1




Sedan, Sarang, Sulang, Bulu dan Sumber dengan total air terjual sebesar 3.066.807 m3 atau air

yang hilang 1.194.441 m3 (28,03%).

Pelayanan air bersih Non PDAM meliputi seluruh kecamatan yang ada dengan sumber air dari sumur

artesis, sumur dangkal dan mata air sebesar 66,3%. Sumur dangkal yang ada di Kabupaten Rembang

rata-rata berkualitas sedang dan buruk.

Kecilnya tingkat pelayanan air bersih PDAM di Kabupaten Rembang yang hanya 18% antara lain

disebabkan oleh:

o 11 kecamatan dari 14 kecamatan belum terlayani.

o PDAM masih memprioritaskan pelayanan pada ibukota Kabupaten Rembang dan Kecamatan

Lasem.

o Tingginya nilai investasi untuk membangun sistem baru pada daerah pelayan baru.

o Minat penduduk berlangganan air bersih PDAM masih rendah, sehingga mengandalkan sumur

dangkal.

o Banyak daerah daerah terpencil yang tidak mungkin terlayani oleh PDAM.

o Air yang masih dipandang sebagai benda sosial tercermin dari tarif yang tidak mencerminkan

biaya produksi yang sesungguhnya (the real production cost ), sehingga berdampak pada

kurangnya investasi pengembangan usaha.

PDAM sampai saat ini masih terjadi kebocoran yang cukup tinggi yaitu 28,03% hal ini diakibatkan

karena usia jaringan pipa pendistribusian air minum kepada pelanggan PDAM.

Penyehatan lingkungan/sanitasi juga merupakan permasalahan yang harus diatasi, hal ini akibat dari

belum membudayanya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di masyarakat antara lain : belum

meratanya Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) dan jamban keluarga. Kondisi Lingkungan di

Kabupaten Rembang dapat dikatakan relatif dalam kondisi sedang dan buruk. Dari data 14

Kecamatan rata-rata prosentase rumah tangga yang telah menggunakan sanitasi secara baik sebesar

31,7 % yang diukur dari penggunaan MCK. Demikian pula dengan penanganan berbagai masalah

kebersihan lingkungan, persampahan dan air limbah yang relatif masih rendah diukur dari indikator

prosentase rumah tangga yang memiliki tempat sampah yang hanya sebesar 27,07% dan rasio

penduduk berbanding dengan jumlah TPS dan rasio industri yang menggunakan IPAL serta tingkat

pencemaran dan kualitas air sungai .

Kondisi lingkungan tersebut tentunya tidak dapat di pisahkan dari berbagai aspek yang ada di

Kabupaten Rembang salah satunya adalah tingkat kemiskinan penduduk yang relatif besar. Pada

tahun 2006 dari total jumlah Penduduk 596.777 jiwa, penduduk miskin sebanyak 208.536 jiwa





(35,25%), kepala keluarga miskin sebesar 93.007 KK (61,69%). Kondisi ini tentunya sangat

berpengaruh pada aspek penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan di Kabupaten Rembang.

Di Kabupaten Rembang untuk penanganan air bersih maupun penyehatan lingkungan masih terkesan

parsial. Penanganan air bersih dilakukan oleh PDAM sebagai lembaga penyedia air bersih yang relatif

lebih berorientasi pada aspek profit, sementara di sisi yang lain Pemerintah Kabupaten Rembang

dari tahun ke tahun selalu menyediakan anggaran untuk penyediaan air bersih yang di kelola DPU.

Penanganan sanitasi dan penyehatan lingkungan yang dilakukan oleh dinas terkait yakni DPU, KKP dan

DKK juga belum sepenuhnya berorientasi pada data base daerah. Disamping itu penanganan masalah

air bersih dan penyehatan lingkungan tersebut belum sepenuhnya berorientasi berbasis masyarakat

baik pada tahapan perencanaan, konstruksi ataupun pada tahapan operasi dan pemeliharaan.

Melihat kondisi di atas, Pemerintah Kabupaten Rembang menganggap perlu mengambil kebijakan

lanjutan sesuai dengan Program Kebijakan Nasional AMPL-BM untuk menyusun Rencana Strategis

sektor pembangunan AMPL-BM guna mendukung Pemerintah Indonesia dalam mencapai Millenium

Develpment Goals (MDGs) yang dihasilkan pada Johannesburg Summit pada Tahun 2002 yang salah

satunya kesepakatannya adalah pada tahun 2015 mengurangi separo proporsi penduduk yang tidak

memiliki akses terhadap air minum dan sanitasi dasar. Dokumen Rencana Strategis Pembangunan

AMPL-BM Kabupaten Rembang menguraikan tentang program dan kegiatan Air Minum dan

Penyehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat (AMPL-BM).

B. TUJUAN DAN MANFAAT

Tujuan Penyusunan Rencana Strategis Pembangunan AMPL-BM Kabupaten Rembang adalah

memperkuat kemampuan Pemerintah Daerah untuk berfikir dan bertindak strategis dalam

mengelola AMPL Berbasis Masyarakat.

Manfaat Rencana Strategis Pembangunan AMPL-BM Kabupaten Rembang

1. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam pembangunan AMPL-BM Kabupaten Rembang;

2. Memperkaya wawasan dan pembelajaran lebih baik dalam pembangunan AMPL-BM Kabupaten

Rembang;

3. Proses pembuatan keputusan lebih baik dalam pembangunan AMPL-BM Kabupaten Rembang

4. Meningkatkan kapabilitas organisasi dalam pembangunan AMPL-BM Kabupaten Rembang

5. Memperbaiki komunikasi dan humas dalam pembangunan AMPL-BM Kabupaten Rembang

6. Meningkatkan dukungan publik dalam pembangunan AMPL-BM Kabupaten Rembang





Maksud penyusunan Rencana Strategis Pembangunan AMPL BM Kabupaten Rembang adalah agar

Pemerintah Kabupaten Rembang mempunyai arah acuan secara strategis dalam melaksanakan

pembangunan dan pengelolaan AMPL-BM.

Kemudian tujuan dari disusunnya Strategi DaerahAMPL-BM adalah sebagai berikut :

- Dasar pengambilan keputusan dalam Pembangunan AMPL-BM,

- Pedoman pengorganisasian dalam pelaksanaan pembangunan agar sistematis dan terpadu,

- Alat ukur hasil pelaksanaan Pembangunan AMPL-BM,

- Alat perkiraan pembiayaan dalam Pembangunan AMPL-BM,

- Alat dalam melakukan sosial marketing Pembangunan AMPL-BM.

C. IDENTIFIKASI PELAKU

Identidikasi pelaku pembangunan AMPL-BM Kabupaten Rembang yaitu :Tabel 1.1

Identifikasi Pelaku Internal

PELAKU PERAN STRATEGIS

1 2

Bid Fispra Bappeda Koordinasi, fasilitasi dan perencanaanpembangunan

Bid Sosbud Bappeda Koordinasi, fasilitasi perencanaan pembangunan

DKK Bid kesga dan promosi kes Fasilitator PHBS

DKK Bid Pemberantasan Penyakit danKesehatan Lingkungan

Fasilitator PHBS

DKK Bid Pemberantasan Penyakit danKesehatan Lingkungan UPT labkes

Uji kualitas air (biologis)Kimia masih dikirim ke lab dinkes smg

DPU Bid Perkim Pembinaan, perencanaan dan pengawasan teknissarpras AMPL

DPU Bid SDA Konservasi SDA, perencanaan alokasi air

UPT Rembang Barat dan Timur DPU Bid SDA Konservasi dan pengelolaan

Pengamat curah hujan Pengamatan hujan

BKBPM Bid Katahanan Masy Pemberdayaan Masyarakat

Bag Hukum Penyusunan Perda terkait AMPL

Satpol PP Penegakan Perda

DistambenLH Bid Pengembangan Pemetaan sumber air bawah tanah danrekomendasi

DistambenLH Bid Pengelolaan LH Perencanaan dan pengendalian kualitaslingkungan

Diknas Bid Pendidikan Dasar dan Menengah Fasilitator PHBS Sekolah

KKP Seksi Kebersihan Pelayanan sampah dan fasilitasi PL

Distanak Konservasi






PELAKU PERAN STRATEGIS

1 2

Dishutbun Konservasi

Bag Kesra Setda Koordinasi Droping AB, pengendalian

PDAM Pemanfaatan air

Bagian Pemerintahan Setda Pengalokasian sebagian ADD untuk AMPLPemerintah Kecamatan dan TP PKK Kec. Pemberdayaan masyarakat bidang AMPL - BM

UPT P4K Promosi Kesehatan

UPT SD SMP SMA PHBS

Pemerintah Desa dan TP PKK Desa Pemberdayaan masyarakat bidang AMPL - BM

Sumber : Hasil Lokakarya AMPL

Tabel 1.2

Identifikasi Pelaku EksternalPELAKU PERAN STRATEGIS

1 2

PT Perhutani Pengendalian dan Pelestarian

DPRD, Komisi C dan D Persetujuan anggaran

LSM peduli lingkungan Pendampingan

Waspola, Pokja AMPL Pusat dan Pokja Provinsi Tenaga Ahli dan Pendanaan

UNICEF Tenaga Ahli dan Pendanaan

PLAN Tenaga Ahli dan Pendanaan

PKK Motivator

KSM Pengelolaan AMPL

Kelembagaan PAB OP

BPD Desa Pengawasan pengelolaan AMPL-BM

Sumber : Hasil Lokakarya AMPL

D. KLARIFIKASI MANDAT

Klarifikasi mandat Penyusunan Rencana Strategis Pembangunan AMPL-BM Kabupaten Rembang

adalah :

I-5




Tabel 1.3

Klarifikasi Mandat Penyusunan Rencana Strategis Pembangunan

AMPL-BM Kabupaten Rembang

MANDAT SUBSTANSI EFEK

1 2 3

Gotong royong misalnya gugurgunung, ‘senenan’

Kebersamaan dalampelaksanaan pekerjaan

Ringan sama dijinjing berat sama dipikul

Sedekah Bumi Pelestarian Adat Pelestarian lingkungan (salah satunyaterlindunginya sumber air)

Jer Basuki Mowo Beo Swadaya, Pengorbanan Rasa memiliki

Gersitin, Gersimum, Gersila‘Jumat Bersih’

Kebersamaan dalamkebersihan lingkungan

Rasa memiliki

Disamping itu beberapa peraturan perundangan yang berlaku juga sebagai mandat dalam

pembangunan AMPL-BM Kabupaten Rembang yaitu

Tabel 1.4

Peraturan Perundangan Dasar Penyusunan Rencana Strategis Pembangunan

AMPL-BM Kabupaten Rembang

NO. DASAR HUKUM SUBSTANSI

1 2 3

1. Amandemen ke-IVPasal 33 UUD 1945 Bumi, Air, dan kekayaan alam yang terdapatdidalamnya, dikuasai oleh negara dan dipergunakanuntuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat

2. UU No. 7 Tahun 2004 UU Sumber Daya Air

3. UU No. 25 Tahun 2004 UU Perencanaan Pembangunan Nasional

4. UU No. 32 Tahun 2004 UU Pemerintahan Daerah

5. UU No. 33 Tahun 2004 UU Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusatdan Daerah

6. PP No. 16 Tahun 2005 Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum

7. Ratifikasi Millenium Development

Goals (MDGs 2005)Setengah dari jumlah penduduk dunia pada Tahun2015 yang mempunyai akses AMPL akan terlayani

AMPL secara layak8. RPJM Nasional Sektor AMPL Pijakan Pembangunan AMPL Berbasis Masyarakat

9. Perda Nomor 1 Tahun 2006 Rencana Pembangunan Jangka Menengah DaerahTahun 2006 - 2010

10. Keputusan Bupati Nomor 050/0213Tahun 2007 Tgl. 18 Januari 2008

Pembentukan Pokja Kebijakan Nasional PembangunanAMPL Berbasis Mayarakat Kabupaten RembangTahun 2008






E. METODOLOGI PENYUSUNAN

Metode yang dipakai dalam penyusunan Rencana Strategis Pembangunan AMPL-BM Kabupaten

Rembang menggunakan metode partisipatif bertumpu pada prinsip pemberdayaan dengan pokok-

pokok kegiatan meliputi :

1. Pendalaman Kebijakan Nasional AMPL-BM yaitu melalui kegiatan road show kebijakan nasional

AMPL-BM oleh Pokja AMPL Pusat, WASPOLA dan Pokja AMPL Provinsi dengan stakeholders

AMPL Kabupaten Rembang (Komisi C dan D DPRD Kabupaten Rembang, Pokja AMPL Kabupaten

Rembang, SKPD terkait, STIE YPPI/Perguruan Tinggi Lokal, Perwakilan Kelompok Masyarakat

Pengelola AMPL, Lembaga Swadaya Masyarakat, Tim Penggerak PKK Kabupaten, dan lain-lain);

2. Identifikasi dan analisis isu/permasalahan AMPL-BM yang mendasarkan pada lima aspek

keberlanjutan pembangunan AMPL yaitu pendanaan, teknologi,kelembagaan, lingkungan dansosial;

3. Kesepakatan data base (cakupan) AMPL pada SKPD terkait yaitu DPU Kabupaten Rembang, Dinas

Kesehatan Kabupaten Rembang, Kantor Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Rembang, PDAM

Rembang, Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang dan Dinas Pertambangan dan Lingkungan Hidup

Kabupaten Rembang;

4. Kunjungan lapang dan dialog tematik terkait dengan pembangunan AMPL di Kabupaten Rembang.

Langkah – langkah dalam penyusunan Rencana Strategis Pembangunan AMPL-BM Kabupaten Rembang

adalah sebagai berikut :

1. Kesepakatan penyusunan Rencana Strategis Pembangunan AMPL-BM Kabupaten Rembang,

meliputi : rasional, maksud dan tujuan, keluaran, rencana tindak (kegiatan, tujuan, keluaran,

penanggungjawab, waktu), susunan tim dan pelaku, dana dan peralatan, jadwal, dan lain lain.

2. Identifikasi Pelaku, yaitu identifikasi dan pemetaan pelaku internal dan eksternal (bidang

garapan, potensi, kepentingan, kepedulian terhadap AMPL dan lain lain).

3. Klarifikasi mandat, yaitu menjernihkan amanat masyarakat dan pelaku terhadap program

pembangunan AMPL-BM Kabupaten Rembang.

4. Menyatakan Visi, Misi dan Nilai Pembangunan AMPL-BM Kabupaten Rembang.

5. Analisis Faktor Eksternal dan Internal yaitu menilai lingkungan internal (kekuatan dan

kelemahan) dalam konteks lingkungan eksternal (kesempatan dan ancaman) sebagai faktor

strategis pencapaian visi dan misi Program AMPL-BM Kabupaten Rembang.

I-7





5. Penutup

Merupakan uraian kesimpulan dan saran dalam pelaksanaan Strada Pembangunan AMPL-BM

Kabupaten Rembang.

4. Strategi Pencapaian dan Pengukuran Kinerja

Berisi tentang isu strategis, penyusunan strategi Pembangunan AMPL-BM Kabupaten Rembang

dan penetapan indikator kinerja, satuan rencana, realisasi, sumber pembuktian dan asumsi dalam

Pembangunan AMPL-BM Kabupaten Rembang.

8. Pengukuran Kinerja, yaitu merumuskan indikator, capaian, serta evaluasi kinerja Program AMPL-

BM Kabupaten Rembang.

3. Diskripsi Kondisi Internal dan Eksternal

Berisi tentang disksripsi analisa internal dan eksternal Pembangunan AMPL-BM Kabupaten

Rembang.

7. Penyusunan Strategi, yaitu menyusun strategi, yakni pola tujuan, kebijakan, program strategis,

kegiatan strategis, keputusan, dan alokasi sumberdaya dalam upaya pencapaian visi dan misi

AMPL-BM Kabupaten Rembang.

2. Visi, Misi dan Nilai

Berisi tentang perumusan visi, misi, dan nilai pembangunan AMPL-BM Kabupaten Rembang.

1.

PendahuluanBerisi tentang penjelasan tentang latar belakang, tujuan dan manfaat, identifikasi pelaku,

klarifikasi mandat serta metodologi penyusunan Rencana Strategis Pembangunan AMPL-BM

Kabupaten Rembang.

Sistematika penulisan Rencana Strategis AMPL-BM Kabupaten Rembang adalah

F. SISTEMATIKA PENULISAN

6. Menetapkan Isu Strategis, yaitu mengidentifikasi dan merumuskan tantangan mendasar dalam

upaya memenuhi mandat, mencapai visi dan misi, menghasilkan layanan/produk, memerankan

pelaku, menggalang pendanaan, menata organisasi, manajemen, dan lain lain.

I-8



Rencana Strategis Pembang

ompok Kerja AMPL Kabupaten Rembang - 2008

ALUR PROSES PERENCANAAN STRATEGIS PROGRAM AMPL-BM

GAMBAR 1

Tim Koordinasi dan Kel




BAB II

VISI, MISI DAN NILAI

A. VISI

Visi Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat (AMPL – BM)

Kabupaten Rembang :

Kata ‘’Terpenuhinya air minum dan sanitasi lingkungan’ dalam formula visi di atas merupakan suatu

harapan serta tujuan yang akan dicapai dimasa datang dengan segala kemampuan yang dimiliki

didalam pengelolaan serta pemanfaatan sarana dan prasarana AMPL-BM yang ada. Pengelolaan yang

dilakukan secara bersama dengan rasa tanggung jawab serta mempunyai rasa memiliki terhadap

sarana dan prasarana AMPL-BM.

Kata ‘sehat’ merupakan harapan agar kondisi wilayah Kabupaten Rembang yang aman dari segala

bentuk gangguan pencemaran dan penyakit serta lingkungan yang nyaman sebagai tempat tinggal.

Batasan waktu Tahun 2015, secara sadar disesuaikan dengan kesepakatan batasan waktu pencapaian

Millenium Development Goals (MDGs) dimana salah satu pointnya adalah kesepakatan untuk

mengurangi separuh pada Tahun 2015 proporsi penduduk yang tidak dapat atau tidak memperoleh

air minum yang sehat dan proporsi penduduk yang tidak memiliki akses pada sanitasi dasar.

Dengan demikian secara keseluruhan formulasi Visi di atas menggambarkan suatu keinginan yang

besar dalam usaha mencapai masyarakat Kabupaten Rembang yang sehat, sejahtera lahir batin di

masa depan dengan cara pemanfaatan air minum dan memperhatikan lingkungan yang sehat sesuai

dengan standar kesehatan nasional.

Usaha dalam pembangunan AMPL-BM Kabupaten Rembang adalah sebagai berikut :

Pertama ; permasalahan dalam pembangunan AMPL-BM adalah semakin minimnya sumber air baku,

permasalahan kesadaran PHBS masih kurang, pengelolaan sarana prasarana AMPL yang masih kurang

dan kurangnya sosialisasi teknologi alternatif pengolahan air minum skala rumah tangga.

Tim Koordinasi dan Kelompok Kerja AMPL Kabupaten Rembang - 2008

Terpenuhinya Air Minum dan Sanitasi Lingkungan yang Sehat

bagi Masyarakat Kabupaten Rembang Tahun 2 15

II.1




Kedua; bahwa harapan untuk mewujudkan kondisi AMPL-BM dengan dukungan politik pembangunan

AMPL daerah yang dilandaskan kepada 11 (Sebelas) Kebijakan Nasional Pembangunan AMPL-BM,

yaitu :

1. Air merupakan benda sosial dan benda ekonomi;

2. Pilihan yang diinformasikan sebagai dasar tanggap kebutuhan;

3. Pembangunan berwawasan lingkungan;

4. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS);

5. Keberpihakan kepada rakyat miskin;

6. Peran perempuan dalam pengambilan keputusan;

7. Akuntabilitas proses pembangunan;

8. Peran pemerintah sebagai fasilitator;

9. Peran aktif masyarakat;

10. Pelayanan optimal dan tepat sasaran;

11. Penerapan prinsip pemulihan biaya.

B. MISI

Pelayanan AMPL-BM dapat dicapai dengan meningkatkan peran serta masyarakat mulai tahap

perencanaan, operasional dan pemeliharaan serta optimalisasi dinas/instansi terkait.

Dalam mewujudkan Visi AMPL-BM dirumuskan Misi sebagai berikut :1. Meningkatkan kualitas, kuantitas, kontinuitas layanan air minum dan sanitasi lingkungan berbasis

masyarakat

2. Konservasi sumber air dan lingkungan

3. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

C. NILAI

Untuk meraih visi dan misi diatas diperlukan nilai-nilai yang wajib dianut dan menjadi naluri

bertindak seluruh pelaku AMPL-BM.

Adapun nilai-nilai tersebut adalah :

Tim Koordinasi dan Kelompok Kerja AMPL Kabupaten Rembang - 2008 II.2




Tabel 2.1

Nilai Pembangunan AMPL-BM Kabupaten Rembang

NILAI SUBSTANSI NILAI

1 2

Semangat

Pemberdayaan

merupakan nilai yang mendasari semua tindak dan pikir pembangunan dan

pengelolaan AMPL-BMKeterbukaan merupakan nilai yang selalu dikedepankan oleh perilaku AMPL sejak proses

perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pemeliharaan dan pengelolaan hasilpembangunan AMPL-BM

Koordinatif merupakan nilai yang harus tumbuh kembang dalam keseharian pelaku AMPL-BM, utamanya koordinasi antara kelembagaan diinternal pemerintahanmaupun antara kelembagaan pemerintah dengan kelembagaan masyarakat danswasta

Akuntabel merupakan nilai yang dapat dipertanggungjawabkan sehingga keseluruhanproses pembangunan dan pengelolaan AMPL-BM dapat dipertanggungjawabkan

sampai kepada anak cucu dikemudian hariPartisipatif

inklusif merupakan nilai sekaligus metode untuk melibatkan seluruh elemenpembangunan dan kepentingan sehingga pelaksanaan pembangunan danpengelolaan AMPL-BM inklusif dan berkelanjutan

Semangat

Pengabdian dan

Kebersamaan

nilai pengabdian tanpa pamrih dalam sebuah kebersamaan dalam membangundan mengelola AMPL-BM

Berpikir positif merupakan nilai yang mengedepankan sisi positif dalam pembangunan danpengelolaan AMPL-BM dengan berpikir positif akan memperkecil kemungkinantimbulnya konflik kepentingan

Saling

menghormati

merupakan nilai yang mengakui eksistensi semua pelaku AMPL-BM tanpa

memandang status, asal-usul dan jabatan

Sinergis merupakan nilai yang harus selalu muncul dalam berrfikir, berperilaku danbertindak dalam pembangunan AMPL, dengan nilai sinergis maka akan munculenergi pembangunan AMPL berkesinambungan

Tim Koordinasi dan Kelompok Kerja AMPL Kabupaten Rembang - 2008 II.3




BAB III

DISKRIPSI KONDISI INTERNAL DAN EKSTERNAL

A. GAMBARAN UMUM

1. Kondisi Geografis dan Kependudukan

Kabupaten Rembang terletak di ujung timur laut Propinsi Jawa Tengah dan dilalui jalan Pantai Utara

Jawa (Jalur Pantura). Kabupaten Rembang terletak pada garis koordinat 111000' - 111030' Bujur

Timur dan 6030' - 706' Lintang Selatan. Secara umum kondisi tanahnya berdataran rendah dengan

ketinggian wilayah maksimum kurang lebih 70 meter di atas permukaan air laut, dengan batas-batas

yaitu : Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa, Sebelah Timur dengan Kabupaten Tuban

Propinsi Jawa Timur, Sebelah Selatan Kabupaten Blora dan Sebelah Barat dengan Kabupaten Pati

Secara administratif Kabupaten Rembang memiliki 14 kecamatan, 287 desa, 7 kelurahan. Luas

wilayah Kabupaten Rembang sekitar 101.408 ha. Nama dan luas wilayah untuk masing-masing

kecamatan di Kabupaten Rembanga adalah seperti terlihat pada tabel 3.1.

Tim Koordinasi dan Kelompok Kerja AMPL Kabupaten Rembang - 2008 III.1




Tabel 3.1

Kecamatan di Kabupaten Rembang Tahun 2005

NoNama

Kecamatan

Total Wilayah

(ha)No

Nama

Kecamatan

Total Wilayah

(ha)

1 2 3 4 5 6

1 Sumber 7.673 8 Sulang 8.5252 Bulu 10.240 9 Kaliori 6.150

3 Gunem 8.020 10 Rembang 5.881

4 Sale 10.712 11 Pancur 4.864

5 Sarang 9.133 12 Kragan 6.166

6 Sedan 7.964 13 Sluke 3.759

7 Pamotan 8.156 14 Lasem 4.504

Jumlah 101.747

Sumber : Rembang dalam Angka, BPS Kab. Rembang, 2006

Penggunaan lahan sebagian besar didominasi lahan tegalan (34,315), hutan negara (23,23) dan sawah

tadah hujan (17,42). Selengkapnya dapat dilihat pada tabel 3.2.

Tim Koordinasi dan Kelompok Kerja AMPL Kabupaten Rembang - 2008III.2




Tabel 3.2

Penggunaan Lahan Tahun 2006

No. Jenis PenggunaanLuas

(Ha)%

1 2 3 4

1 Sawah pengairan teknis 4.718 4,65%2 Sawah pengairan setengah teknis 3.358 3,31%

3 Sawah pengairan sederhana 2.291 2,26%

4 Irigasi non PU 623 0,61%

5 Sawah tadah hujan 17.662 17,42%

6 Tegalan 34.793 34,31%

7 Bangunan 8.911 8,79%

8 Tambak/empang 760 0,75%

9 Hutan Negara 23.556 23,23%

10 Tanah kerimg lainnya 4.736 4,67%

JUMLAH 101.408 100,00%

Sumber : Rembang dalam Angka, BPS Kab. Rembang, 2006

Wilayah Kabupaten Rembang memiliki jenis iklim tropis dengan suhu maksimum 33 ºC dan suhu rata-

rata 23 ºC. Dengan bulan basah 4 sampai 5 bulan, sedangkan selebihnya termasuk kategori bulan

sedang sampai kering. Terdapat hujan selama 1 tahun yang tidak menentu, sehingga implikasinya

sering terjadi kekeringan di wilayah Kabupaten Rembang.

Tabel 3.3

Intensitas Hujan Harian Rata-Rata di Kabupaten Rembang Tahun 2005

J a n .

F e b .

M r t .

A p r .

M e i

J u n .

J u l .

A g t .

S e p .

O k t .

N o v .

D e s .

R a t a 2 /

t a h u n

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Sumber 0 5,36 6,71 5,70 1,55 5,03 0 0,84 0 2,39 4,23 4,48 3,02

Bulu 5,06 8,36 10,26 11,50 0,81 3,77 0 0,65 0,50 6,84 2,83 13,94 5,38

Gunem 2,52 12,18 7,84 9,73 0 3,60 0 0 0 1,03 4,40 6,13 3,95

Sale 6,55 11,79 16,26 10,13 2,03 3,20 0,00 1,06 0,00 2,36 5,10 20,61 6,59

Sarang 0,00

Sedan 1,32 0,00 0,00 3,10 2,06 1,97 0,00 0,00 0,00 0,00 1,97 10,16 1,72Pamotan 2,10 6,00 5,13 9,47 2,61 1,97 0,00 0,35 0,00 2,45 3,33 14,77 4,02

Sulang 0,00

Kaliori 3,32 5 6,1 5,27 0 3,67 0 0 0 0 4,23 5,29 2,74

Rembang 6,74 2,86 4,84 4,30 0,00 1,77 0,00 0,23 0,00 2,29 5,57 11,39 3,33

Pancur 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5,87 11,55 1,45

Kragan 2,94 5,29 3,16 3,03 2,94 3,33 0,48 0,84 0 3,19 6,47 6,77 3,20

Sluke 1,29 3,07 4,10 1,70 0 5,27 0 0 0 3,61 1,67 5,97 2,22

Lasem 12,00 19,86 0 0 0 0 0 0 0 0 7,23 11,77 4,24

Sumber : Review RTRW Kab. Rembang, 2007





Di Kabupaten Rembang terdapat 105 bendungan yang tersebar dalam 14 kecamatan. Untuk lebih

jelasnya data bendungan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.4

Bendung Di Kabupaten Rembang

NO. NAMA SUNGAI NAMA BENDUNG/CHEK DAM KECAMATAN

1 2 3 4

1 S. Randugunting Bd. Kedungsapen Sumber

2. S. Palwuduk Rembun Bd. Wiroto Kaliori

Bd. Maguan Kaliori

Bd. Mojorembun Kaliori

Bd. Tambak Agung Kaliori

3. S. Seredan Bd. Sembiyan Kaliori

Bd. Mujur Kaliori

4. S. Tlogo Bd. Tl. Tunggal Sumber

5. S. Babadan Bd. Pengkol Kaliori

Bd. Babadan Kaliori6. S. Sudo Bd. Pentil Sumber

7. S. Ngampo Bd. Ngampo Rembang

8. S. Balang Bd. Bogoran Pancur

Bd. Tumbun Pancur

Bd. Ngaglik Pancur

Bd. Ngulangan Pancur

Bd. Sidowayah Pancur

Bd. Pasar Pancur

9. S. Munculan Bd. Pengilon Sale

Bd. Bemban PamotanBd. Mudal Pamotan

Bd. Ngulakan Pancur

Bd. Tulung Pancur

Bd. Samaran Pamotan

10. S. Panohan Bd. Pragen Pamotan

Bd. Taban Gunem

Bd. Panohan Gunem

Bd. Dukon Gunem

11. S. Pamohan Babon Bd. Pamohan Sulang

Bd. Bulu BuluBd. Ngori Bulu

Bd. Jt. Growong Bulu

Bd. Pakel beruk Bulu

Bd. Jurangan Bulu

12. S. Pekelmadu Bd. Simoturun Bulu

13. S. W. Gayam Bd. Kajar Lasem

Bd. Topar Lasem

Bd. Jonggan Lasem

14. S. Tulis Bd. Pakis Lasem

Bd. Wr. Gunung Pancur

Bd. Talang Lasem







1 2 3 4

Bd. Gayam Lasem

Bd. Paliyan Lasem

15. S. Keben Bd. Keben Lasem

Bd. Bebeg Lasem

16. S. Bedol Bd. Bedol Lasem17. S. Trahan Bd. Trahan Sluke

18. S. Nyamplang Bd. Dalem Sluke

19. S. Sono Bd. Sono Sluke

20. S. Suruhan Bd. Suruhan Sluke

21. S. Bendo Bd. Kenong Sluke

Bd. Jambo Sluke

Bd. Gebang Sluke

22. S. S. Tawang Bd. S. Tawang Kragan

Bd.Woro Kragan

23. S. Kd. Rumput Bd. Terjan Kragan

Bd. Gede Kragan

Bd. Pule Kragan

Bd. Narukan Kragan

Bd. Sibale Kragan

Bd. Gilang Kragan

24. S. Waru Bd. Jambean Kragan

Bd. Pelem Kragan

Bd. Ngetuk Kragan

Bd. Sirijing Kragan

Bd. Giyuk Kragan

Bd. Greng KraganBd. Mojokerto Kragan

Bd. Plaso Kragan

Bd. Menoro Kragan

Bd. Sulo Sedan

Bd. Pelem Sedan

Bd. Kopen Sedan

Bd. Grasek Sedan

Bd. Ngepreh Sedan

Bd. Dadapan Sedan

Bd. Bojo Sedan25. S. Kalipang Bd. Jenggreng Sedan

Bd. Sd. Pacing Sedan

Bd. Buloh Sedan

Bd. Sambiroto Sedan

Bd. Striwol Sedan

Bd. Pengapur Sedan

Bd. Ngelo Sedan

Bd. Nropoh Sarang

26. S. Wangan Bd. Putot Sarang

Bd. Banohan Sarang

III.5






1 2 3 4

Bd. Kramat Sarang

Bd. Canggan Sarang

Bd. Bonjor Sarang

Bd. Sampung Sarang

Bd. Tawangrejo Sarang27. S. Gembyang Bd. Beron Sale

Bd. Baraan Sale

Bd. Kemlokokerep Sale

Bd. Pengaron Sale

28. S. Gemotang Bd. Penewen Sale

Bd. Terongan Sale

29. S. Semen Bd. Klepon Sale

Bd. Gadon Sale

Bd. Krinjo Sale

Bd. Pule Sale

Bd. Semen Sale

30. S. Bancang Bd. Bancang Sale

Bd. Genuk Sale

Sumber : DPU Bidang SDA Kabupaten Rembang, 2006

Perkembangan wilayah dan kota sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk yang memberikan

dampak pada pemenuhan berupa sarana prasarana wilayah dan sarana prasarana perkotaan. Angka

pertumbuhan jumlah penduduk Kabupaten Rembang kira kira sebesar 0,94% per tahun sehingga

proyeksi jumlah penduduk sampai dengan tahun 2014 sebesar 657.257 jiwa. Selengkapnya dapat

dilihat seperti pada tabel 3 berikut :

Tabel 3.5

Proyeksi Pertumbuhan Jumlah Penduduk Kabupaten Rembang

Sampai dengan Tahun 2014

Jumlah Penduduk (jiwa)Proyeksi jumlah

pendudukNo Kecamatan

1997 (Po) 2002(Pn)

Angka PP (r)

(%/tahun)2004 2014

1 2 3 4 5 6 7

1 Kaliori 36170 37573 0.76 38149 41165

2 Rembang 76749 80796 1.03 82473 91399

3 Sumber 32947 33773 0.50 34109 35841

4 Bulu 25090 25327 0.19 25423 25905

5 Sulang 34474 35823 0.77 36377 39280

6 Gunem 21856 22437 0.53 22674 23895

7 Sale 34431 35239 0.46 35567 37256

8 Sarang 50756 56937 2.32 59615 75019

9 Sedan 46785 50427 1.51 51962 60367

10 Pamotan 41958 46374 2.02 48268 58963

III.6





Jumlah Penduduk (jiwa)Proyeksi jumlah

pendudukNo Kecamatan

1997 (Po) 2002(Pn)

Angka PP (r)

(%/tahun)2004 2014

1 2 3 4 5 6 7

11 Pancur 25832 26872 0.79 27300 29542

12 Kragan 52724 54832 0.79 55699 60242

13 Sluke 24696 25782 0.86 26230 2858714 Lasem 44490 45989 0.66 46603 49796

Jumlah 548958 578181 0.94 590448 657257

Sumber: RP4D Kabupaten Rembang Tahun 2004 - 2014

Sementara itu jumlah penduduk miskin tahun 2005 sebesar 208.536 jiwa atau 32,25% dari jumlah

penduduk keseluruhan. Selengkapnya distribusi penduduk miskin tiap kecamatan seperti pada tabel

di bawah ini :

Tabel 3.6

Penduduk Miskin Kabupaten Rembang Tahun 2005

NO KECAMATAN JUMLAH DESAJML PENDUDUK

MISKIN

1 2 3 4

1 Rembang 34 26.395

2 Kaliori 23 8.940

3 Sumber 18 15.257

4 Sulang 21 14.809

5 Bulu 16 13.222

6 Pamotan 23 14.6757 Sale 15 11.448

8 Gunem 16 8.273

9 Lasem 20 14.582

10 Pancur 23 11.545

11 Sluke 14 8.910

12 Kragan 27 22.493

13 Sarang 23 23.028

14 Sedan 21 14.959

JUMLAH 294 208.536

Sumber: RP4D Kabupaten Rembang Tahun 2004 - 2014

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2004 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

(RPJM) 2004 - 2009, telah ditetapkan 199 Kabupaten di Indonesia yang dikategorikan sebagai daerah

tertinggal yang ditetapkan berdasarkan 6 (enam) kriteria dasar, yaitu: perekonomian masyarakat,

sumber daya manusia, prasarana dan sarana (infrastruktur), kemampuan keuangan daerah (celah fiskal),

aksesibilitas serta karakteristik daerah (daerah perbatasan antar negara, gugusan pulau-pulau kecil,

rawan bencana, dan rawan konflik). Di Jawa Tengah terdapat 3 (tiga) kabupaten tertinggal yaitu

III.7




salahsatunya adalah Kabupaten Rembang yang perlu mendapat perhatian khusus dalam perencanaan

pembangunan di daerah. Selanjutnya sebaran desa tertinggal di Kabupaten Rembang mencakup di 14

kecamatan seperti dalam tabel 1 di bawah ini :

Tabel 3.7

Sebaran Desa Tertinggal di Kabupaten Rembang

Kode Kec. Nama Kecamatan Kode Desa Nama Desa Klasifikasi

1 2 3 4 7

010 Sumber 1 RONGGOMULYO Tertinggal

2 LOGEDE Sangat Tertinggal

3 PELEMSARI Sangat Tertinggal

4 LOGUNG Sangat Tertinggal

5 KRIKILAN Tertinggal

6 KEDUNGTULUP Tertinggal

7 JATIHADI Tertinggal

8 POLBAYEM Tertinggal

9 SUMBER Sangat Maju

10 JADI Sangat Tertinggal

11 GRAWAN Tertinggal

12 RANDUAGUNG Tertinggal

13 SUKOREJO Tertinggal

14 TLOGOTUNGGAL Tertinggal

15 BOGOREJO Sangat Tertinggal

16 MEGULUNG Tertinggal

17 KEDUNGASEM Maju

18 SEKARSARI Maju020 Bulu 1 MLATIREJO Sangat Tertinggal

2 SENDANGMULYO Tertinggal

3 PONDOKREJO Sangat Tertinggal

4 WARUGUNUNG Sangat Tertinggal

5 PINGGAN Tertinggal

6 CABEAN Tertinggal

7 LAMBANGAN KULON Tertinggal

8 LAMBANGAN WETAN Tertinggal

9 SUMBERMULYO Tertinggal

10 KARANGASEM Tertinggal11 PASEDAN Tertinggal

12 NGULAAN Tertinggal

13 JUKUNG Tertinggal

14 BULU Tertinggal

15 MANTINGAN Tertinggal

16 KADIWONO Sangat Tertinggal

030 Gunem 1 KAJAR Sangat Tertinggal

2 TIMBRANGAN Tertinggal

3 TEGALDOWO Maju

4 PASUCEN Sangat Tertinggal







1 2 3 4 7

5 SUNTRI Tertinggal

6 DOWAN Sangat Tertinggal

7 TREMBES Tertinggal

8 GUNEM Maju

9 KULUTAN Tertinggal10 SIDOMULYO Maju

11 TELGAWAH Tertinggal


13 PANOHAN Tertinggal

14 DEMAAN Tertinggal

15 BANYUURIP Tertinggal

16 SAMBONGPAYAK Tertinggal

040 Sale 1 TAHUNAN Maju

2 NGAJARAN Tertinggal

3 MRAYUN Maju4 BANCANG Sangat Tertinggal

5 SALE Sangat Maju

6 JOHO Tertinggal

7 JINANTEN Tertinggal

8 GADING Tertinggal

9 WONOKERTO Tertinggal

10 SUMBERMULYO Sangat Tertinggal

11 TENGGER Sangat Tertinggal

12 BITINGAN Sangat Tertinggal

13 PAKIS Sangat Tertinggal14 UKIR Tertinggal

15 RENDENG Tertinggal

050 Sarang 1 LODAN KULON Tertinggal

2 LODAN WETAN Maju

3 BONJOR Tertinggal

4 TAWANGREJO Sangat Tertinggal

5 SAMPUNG Tertinggal

6 BATURNO Tertinggal

7 BABAKTULUNG Tertinggal

8 NGLOJO Tertinggal

9 JAMBANGAN Tertinggal

10 PELANG Sangat Tertinggal

11 GILIS Sangat Tertinggal

12 GUNUNGMULYO Tertinggal

13 GONGGANG Sangat Tertinggal

14 SUMBERMULYO Sangat Tertinggal

15 KALIPANG Tertinggal

16 DADAPMULYO Sangat Tertinggal

17 SENDANGMULYO Sangat Tertinggal

18 BANOWAN Tertinggal

19 TEMPERAK Maju

III.9






1 2 3 4 7

20 KARANGMANGU Tertinggal

21 BAJINGJOWO Sangat Tertinggal

22 BAJINGMEDURO Sangat Tertinggal

23 SARANGMEDURO Tertinggal

060 Sedan 1 NGULAHAN Sangat Tertinggal2 PACING Tertinggal

3 KARAS Tertinggal

4 MOJOSARI Tertinggal

5 GESIKAN Tertinggal

6 SAMBIROTO Tertinggal

7 SEDAN Tertinggal

8 KARANGASEM Tertinggal

9 SIDOREJO Tertinggal

10 SIDOMULYO Tertinggal

11 KEDUNGRINGIN Tertinggal12 GANDRIROJO Tertinggal

13 CANDIMULYO Sangat Tertinggal

14 LEMAHPUTIH Tertinggal

15 KUMBO Maju

16 DADAPAN Tertinggal

17 SAMBONG Sangat Tertinggal

18 BOGOREJO Sangat Tertinggal

19 KENONGO Sangat Tertinggal

20 JAMBEYAN Tertinggal

21 MENORO Maju070 Pamotan 1 MEGAL Tertinggal

2 NGEMPLAKREJO Tertinggal

3 PRAGEN Tertinggal

4 SAMARAN Tertinggal

5 GAMBIRAN Tertinggal

6 BAMBAN Sangat Tertinggal

7 BANGUNREJO Tertinggal

8 PAMOTAN Maju

9 SIDOREJO Tertinggal

10 TEMPALING Tertinggal

11 JOHO Sangat Tertinggal

12 MLAGEN Sangat Tertinggal

13 KEPOHAGUNG Maju

14 MLAWAT Tertinggal

15 SEGOROMULYO Sangat Tertinggal

16 KETANGI Sangat Tertinggal

17 SENDANGAGUNG Tertinggal

18 GEGERSIMO Tertinggal

19 SUMBANGREJO Tertinggal

20 JAPEREJO Tertinggal

21 TULUNG Tertinggal

III.10






1 2 3 4 7

22 RINGIN Tertinggal

23 SUMBERJO Maju

080 Sulang 1 TANJUNG Tertinggal

2 KEMADU Sangat Maju

3 SULANG Sangat Maju4 POMAHAN Tertinggal

5 RUKEM Tertinggal

6 KOROWELANG Sangat Tertinggal

7 KARANGHARJO Tertinggal

8 JATIMUDO Tertinggal

9 KUNIR Tertinggal

10 GLEBEG Tertinggal

11 BOGORAME Sangat Tertinggal

12 KALIOMBO Tertinggal

13 SUDO Sangat Tertinggal14 KARANGSARI Tertinggal

15 PRAGU Tertinggal

16 KEBONAGUNG Tertinggal

17 SEREN Tertinggal

18 PRANTI Tertinggal

19 PEDAK Tertinggal

20 LANDOH Maju

21 KEREP Tertinggal

090 Kaliori 1 METESEH Maju

2 MAGUAN Maju3 SIDOMULYO Tertinggal

4 WIROTO Tertinggal

5 BANGGI Sangat Tertinggal

6 KUANGSAN Tertinggal

7 GUNUNGSARI Tertinggal

8 SENDANGAGUNG Maju

9 KARANGSEKAR Sangat Tertinggal

10 BABADAN Tertinggal

11 PENGKOL Sangat Tertinggal

12 SAMBIYAN Sangat Tertinggal

13 MOJOREMBUN Maju

14 TUNGGULSARI Sangat Maju

15 TAMBAKAGUNG Sangat Maju

16 MOJOWARNO Maju

17 DRESI KULON Maju

18 DRESI WETAN Tertinggal

19 TASIKHARJO Sangat Maju

20 PURWOREJO Maju

21 BOGOHARJO Maju

22 BANYUDONO Maju

23 PANTIHARJO Tertinggal

III.11






1 2 3 4 7

100 Rembang 1 KEDUNGREJO Maju

2 TURUSGEDE Tertinggal

3 KUMENDUNG Tertinggal

4 SRIDADI Sangat Tertinggal

5 PADARAN Tertinggal6 TLOGOMOJO Tertinggal

7 KASREMAN Tertinggal

8 PUNJULHARJO Maju

9 TRITUNGGAL Tertinggal

10 PASARBANGGI Tertinggal

11 GEDANGAN Tertinggal

12 WETON Tertinggal

13 NGOTET Sangat Maju

14 MONDOTEKO Sangat Maju

15 NGADEM Maju16 KETANGGI Maju

17 PULO Maju

18 WARU Sangat Maju

19 MAGERSARI Tertinggal

20 GEGUNUNG KULON Tertinggal

21 GEGUNUNG WETAN Tertinggal

22 PACAR Tertinggal

23 TANJUNGSARI Tertinggal

24 SUMBERJO Maju

25 TASIKAGUNG Maju26 SAWAHAN Maju

27 LETEH Maju

28 SIDOWAYAH Maju

29 KUTOHARJO Maju

30 PANDEAN Maju

31 SUKOHARJO Maju

32 KABONGAN LOR Tertinggal

33 KABONGAN KIDUL Maju

34 TIREMAN Maju

110 Pancur 1 JAPELEDOK Tertinggal

2 JERUK Tertinggal

3 DOROPAYUNG Tertinggal

4 KARASKEPOH Maju

5 TUYUHAN Maju

6 PANDAN Maju

7 GEMBLENGMULYO Tertinggal

8 SUMBERAGUNG Tertinggal

9 KALITENGAH Tertinggal

10 SIDOWAYAH Maju

11 KEDUNG Tertinggal

12 PUNGGURHARJO Maju

III.12






1 2 3 4 7

13 LANGKIR Tertinggal

14 PANCUR Sangat Maju

15 POHLANDAK Sangat Maju

16 WARUGUNUNG Tertinggal

17 CRIWIK Sangat Tertinggal18 WUWUR Tertinggal

19 NGULANGAN Sangat Tertinggal

20 BANYUURIP Tertinggal

21 JOHOGUNUNG Sangat Tertinggal

22 TRENGGULUNAN Sangat Tertinggal

23 NGROTO Sangat Tertinggal

120 Kragan 1 TANJUNGSARI Tertinggal


3 SENDANGWARU Tertinggal

4 NGASINAN Tertinggal5 KENDALAGUNG Tertinggal

6 MOJOKERTO Tertinggal

7 TANJUNGAN Maju

8 KEBLORAN Sangat Maju

9 KARANGANYAR Tertinggal

10 KARANGLINCAK Sangat Tertinggal

11 KARANGHARJO Tertinggal

12 KRAGAN Tertinggal

13 TEGALMULYO Maju

14 BALONGMULYO Tertinggal15 NARUKAN Maju

16 SUDAN Tertinggal

17 TERJAN Tertinggal

18 SENDANG Tertinggal

19 WATUPECAH Sangat Tertinggal

20 WORO Tertinggal

21 SUMURPULE Tertinggal

22 PLAWANGAN Tertinggal

23 SUMBERGAYAM Tertinggal

24 PANDANGAN WETAN Tertinggal

25 PANDANGAN KULON Tertinggal

26 SUMURTAWANG Tertinggal

27 SUMBERSARI Tertinggal

130 Sluke 1 SANETAN Tertinggal

2 RAKITAN Sangat Tertinggal

3 BENDO Sangat Tertinggal

4 LABUHAN KIDUL Tertinggal


6 BLIMBING Tertinggal

7 MANGGAR Tertinggal

8 JATISARI Maju

III.13






1 2 3 4 7

9 LANGGAR Tertinggal

10 SLUKE Sangat Maju

11 JURANGJERO Tertinggal

12 LERAN Maju

13 TRAHAN Maju14 PANGKALAN Tertinggal

140 Lasem 1 KARASGEDE Maju

2 JOLOTUNDO Maju

3 SUMBERGIRANG Maju

4 KARANGTURI Maju

5 BABAGAN Maju

6 DOROKANDANG Maju

7 GEDONGMULYO Maju

8 DASUN Maju

9 SODITAN Maju10 NGEMPLAK Maju

11 SELOPURO Tertinggal

12 SENDANGCOYO Tertinggal

13 NGARGOMULYO Sangat Tertinggal

14 KAJAR Tertinggal

15 GOWAK Sangat Tertinggal

16 SENDANGASRI Tertinggal

17 TASIKSONO Tertinggal

18 SRIOMBO Tertinggal

19 BONANG Tertinggal19 BINANGUN Tertinggal

JUMLAH DESA 294

A DESA SANGATTERTINGGAL

55

B DESATERTINGGAL

165

C DESA MAJU 60

D DESA SANGATMAJU

14

Sumber : Keputusan Bupati Rembang Nomor 625 Tahun 2006

2. Cakupan AMPL

a. Pelayanan Air Bersih (Air Minum)

Pelayanan oleh sistem (PDAM)

Potensi sumber air termanfaatkan oleh PDAM kondisi sampai dengan tahun 2007 seperti dalam

tabel berikut :

III.14




Tabel 3.8

Pemanfaatan Sumber Air Dan Kapasitas Produksi oleh PDAM Rembang

NO.SUMBER AIR

TERMANFAATKAN

KAPASITAS

SUMBER (L/DT)

KAPASITAS

TERPASANG

(L/DT)

KAPASITAS

PRODUKSI

(L/DT)

KETERANGAN

1 2 3 4 5 6I Mata Air

- Mudal Pamotan 70 60 46 Beroperasi

- Sumber Suco 1 1 1 Beroperasi

- Taban Bulu 2 2 2 Beroperasi

- Pasedan Bulu 1 1 1 Beroperasi

- Kajar 2 2 2 Beroperasi

II Air Permukaan

- Jakinah Sale 500 100 85 Beroperasi

- Embung Lodan 5.000.000 m3 20 20 Tidak beroperasi

- Embung

Banyukuwung

1.500.000 m3 35 29 Beroperasi

III Sumur Dalam

- Lodan Kulon 5 Sumur rusak

- Ngulaan Bulu 5 4 Beroperasi

Sumber : PDAM Rembang, 2007

Sementara itu jumlah pelanggan PDAM Rembang dalam kurun waktu 5 tahun terakhir mengalami

peningkatan seperti pada tabel berikut :

Tabel 3.9

Pelanggan PDAM Rembang

NO. JENIS PELANGGAN 2003 2004 2005 2006 2007

1 2 3 4 5 6 7

1 Hydran Umum 134 125 130 127 118

2 Rumah Tangga 10.839 11.294 12.483 12.726 12.977

3 Niaga 455 459 907 907 911

4 Industri 22 22 31 27 32

5 Instansi Pemerintah 132 132 111 116 125

6 Sosial 357 368 421 424 426

JUMLAH 11.939 12.400 14.083 14.327 14.589


Tabel 3.10

Cakupan Pelayanan PDAM Rembang

NO. URAIAN 2002 2003 2004 2005 2006

1 2 3 4 5 6 7

1 Jumlah Penduduk 572.737 579.153 585.446 591.508 597.633

2Jumlah PendudukTerlayani 246.959 236.698 249.885 268.992 242.794

3 Jumlah Pelanggan 90.225 95.615 96.690 107.595 109.965






NO. URAIAN 2002 2003 2004 2005 2006

1 2 3 4 5 6 7

4 Cakupan Pelayanan 11.550 11.939 12.400 14.083 14.338

5 Prosentase (%) 0,1575 0,1651 0,1652 0,1819 0,1840


Pelayanan non sistem (PSAB)

Pelayanan air bersih (air minum) non sistem diselenggarakan oleh sebagian besar masyarakat baik

yang dikelola secara individu, kelompok maupun oleh institusi di tingkat desa sebesar hampir

mencapai 91%.

b. Penyehatan L:ingkungan Permukiman

Pelayanan Persampahan

Kondisi eksisting pelayanan persampahan di Kabupaten Rembang hanya mampu melayani penduduksebesar 37% dan sampah terangkut sebesar 85%, dimana pelayanan sebagian besar terhadap

penduduk tinggal di kawasan perkotaan Rembang dan IKK. Selengkapnya seperti dalam tabel berikut:

Tabel 3.11

Pelayanan Persampahan di Kabupaten Rembang Tahun 2007

Jenis Volume

1 2

Timbulan sampah 3,965 lt/org/hari

Produksi sampah 212,7 m3/hariSampah terangkut 85%

Penduduk terlayani 37%

Sumber : KKP Kab. Rembang, 2007

Khusus di wilayah perkotaan Rembang, produksi sampah di kawasan perkotaan Rembang yang harus

ditangani adalah sebagai berikut :

Tabel 3.12

Produksi Sampah Di Kawasan Perkotaan Rembang Yang Harus Ditangani

TAHUN PERENCANAANNO DESKRIPSI SATUAN

2011 2016 2021 2026

1 2 3 4 5 6 7

A PRODUKSI SAMPAH DOMESTIK

1 Jumlah Penduduk Jiwa 70,767 77,515 85,527 95,045

2 Tingkat Pelayanan % 60 70 80 90

3 Penduduk Terlayani Jiwa 42,46 42,46 54,26 85,541

4 Timbulan Sampah ltr/or/hari 1.60 1.60 1.60 1.60

5 Produksi Sampah m3/hari 113.23 124.02 136.84 152.07

6 Sampah Terlayani m3/hari 67.94 86.82 109.47 136.87

III.16





TAHUN PERENCANAAN

Sub Total Produksi Sampah m3/hari 82.60 109.04 145.09 196.84

B PRODUKSI SAMPAH NON DOMESTIK

1 Pasar kota m3/hari 137.36 151.10 166.21 182.83

Pasar magersari m3/hari 100.55 110.61 121.67 133.84

2 Terminal bus m3/hari 53.20 58.52 64.37 70.81

Terminal angkot m3/hari 31.63 34.80 38.28 42.103 Industri m3/hari 45.95 50.54 55.60 61.16

4 Non domestik lainya m3/hari 115.26 126.79 139.46 153.41

Sub total Non Domestik m3/hari 483.95 532.35 585.58 644.14

Total Timbulan Sampah m3/hari 566.55 641.39 730.67 840.98

Sampah Terlayani m3/hari 551.89 619.17 695.05 781.01

Sumber : RDTRK Rembang tahun 2006 - 2026

Pelayanan Drainase

Kondisi eksisting pelayanan drainase masih dalam kawasan perkotaan Rembang.

Tabel 3.13

Kondisi Saluran Drainase Perkotaan Rembang

NO. SALURAN VOLUME DIMENSI KONDISI

1 2 3 4 5

1 Saluran Primer 3.050 m3 D.1.40 Sedang

2 Saluran Sekunder 1.800 m3 D.0.80 Rusak

6.270 m3 D.0.70 Sedang3 Saluran Tersiar

15.100 m3 D.0.30 Rusak


Sementara itu sistem pengendalian banjir dalam kota diarahkan pada sungai Sambung dengan

kapasitas 12.493 m3/detik, Sungai Karanggeneng dengan kapasitas 56.774 m3/detik, dan Sungai

Bedahan dengan kapasitas 6.104 m3/detik.

Pelayanan Air Limbah

Gambaran penanganan air limbah khususnya limbah rumah tangga di Kabupaten Rembang masih

terbatas dalam jamban keluarga dan jamban komunal. Selengkapnya seperti pada tabel berikut :

Tabel 3.14

Kondisi Penanganan Air Limbah Kabupaten Rembang

SARANA PRASARANA URAIAN KONDISI

1 2 3

Jamban keluarga melayani 238.345 jiwaPengumpulan On site (individual /komunal, septik tank) Jamban komunal sebanyak 7.890

Pengangkutan Mobil IPLT belum ada

Pengolahan IPLT dan IPAL satu IPAL RSUD

Fasilitas Pendukung - -


III.17




B. PERSEPSI STAKEHOLDERS DAERAH PADA KONDISI AMPL SAAT INI

1. Kondisi Umum AMPL

Tabel 3.15

Kondisi Umum AMPL di Kabupaten Rembang

KONDISI AIR MINUM KONDISI PENYEHATAN LINGKUNGAN

1 2

1. Masih banyak penduduk yang belumterlayani Program Air Bersih terutama padadaerah Pantura secara merata.

2. Debit air untuk daerah pegunungan saat inimengalami penurunan mengingat banyakterjadi penebangan yang belumditindaklanjuti dengan penanaman pohonkembali (Penghijauan).

3. Tidak berfungsinya sumber-sumber air didaerah atas karena kurangnya upaya

pelestarian kawasan tangkapan air danresapan air.

4. Belum optimalnya pelayanan PDAM baiksecara kualitas, kuantitas dan kontinuitas.

1. Masih banyaknya penduduk belum memiliki jamban keluarga dan kesadaran PHBSmasyarakat sehingga buang air besar

disembarang tempat (di pantai, sungai ataudi tegalan).

2. Masih perlunya sarana dan prasaranalingkungan pemukiman antara lain :• Saluran limbah dari permukiman.• Jalan Lingkungan.• M C K.

3. Pada daerah-daerah padat permukiman yang kumuh dapat menyebabkan timbulnya

bibit penyakit seperti diare, gatal-gatal,demam berdarah, dll.

2. Prioritas Kondisi AMPL

Tabel 3.16Kondisi Air Minum Kabupaten Rembang sebelum dan sesudah Tahun 2004

NO.ASPEK

KEBERLANJUTAN

MASA LALU

(Sebelum Tahun 2004)

MASA SEKARANG

(Sesudah Tahun 2004)

1 2 3 4

1. Pendanaan • Masih sedikitnya bantuandana untuk sarana airminum dari PemerintahDaerah.

• Di musim kemarausebagian masyarakat

• Ada bantuan sarana air minum(droping air).

• Ada bantuan sarana air minumdari program pengurangansubsidi BBM secara terbatas.

• Adanya program penyediaan air






NO.ASPEK

KEBERLANJUTAN

MASA LALU


MASA SEKARANG


1 2 3 4

mengambil air jauh dari tempattinggalnya.

• Kurangnya kesadaran

masyarakat untuk menjagakelestarian sumber air.

• Masyarakat belum mempunyaikesadaran tinggi tentang airsebagai benda ekonomi.

Tabel 3.17

Kondisi Penyehatan Lingkungan Kabupaten Rembang sebelum

dan sesudah Tahun 2004

NO.ASPEK

KEBERLANJUTAN

MASA LALU


MASA SEKARANG


1 2 3 4

1. Pendanan • Anggaran Pemda untuksanitasi relatif kecil.

• Alokasi anggaran Pemda untuksanitasi masih sangat terbatas.

2. Teknologi • Teknologi bidang sanitasihanya terbatas padapembangunan septiktankcemplung.

• Truck sampah jumlahnya belummencukupi

• Pilihan teknologi sanitasi sudahdimulai dipernalkan oleh Pemda

utamanya lewat DPU dan DKK.• Belum tersedianya teknologi

pengolahan sampah skala rumahtangga yang berkelanjutan.

3. Kelembagaan • Belum ada peraturantentang sanitasi

• Belum ada peraturan yangmenyangkut sanitasi(penyehatan lingkungan).

• Koordinasi pembangunan AMPLmasih kurang

4. Lingkungan • Banyak sumurberdekatan dengan WC.

• Lingkungan masihtercemar.

• Tingkat kelangkaan terhadapsumber air minum khususnya

sumur gali semakin meningkatbaik kualitas maupunkwantitasnya.

• Daerah yang mengalamiinfiltrasi absorbsi air lautsemakin meluas.

• Belum melakukan penyuluhanintensif tentang keterkaitankualitas air dengan lingkungansecara terpadu.

5. Sosial • Sarana Air bersih masih jarang.

• Belum ada sarana sumur boruntuk masyarakat umum di

III.20





NO.ASPEK

KEBERLANJUTAN

MASA LALU


MASA SEKARANG


1 2 3 4

Kabupaten Rembang.• Di musim kemarau warga harus

mengambil air jauh dari tempat

tinggalnya.• Kurangnya kesadaran

masyarakat untuk menjagakelestarian sumber air.

• Masyarakat belum mempunyaikesadaran tinggi tentang airsebagai benda ekonomi.

Tabel 3.18

Kondisi AMPL yang Diharapkan

NO.ASPEK

KEBERLANJUTANKONDISI AMPL YANG DIHARAPKAN

1 2 3

1 Pendanaan • Tersedianya dana untuk pembangunan TPA Terpadu di DesaKerep Kec. Sulang (untuk wilayah Barat) dan TPA Pancur(Untuk wilayah Tengah) serta TPA Sedan (untuk wilayahTimur)

• Tersedianya dana untuk pembangunan Sumur Bor / sumurpantek di Desa yang berpotensi ada air.

•

Tersedianya subsidi air minum bagi warga desa yang rawanair• Tersedianya dana pinjaman maupun hibah untuk

pembangunan sarana sanitasi masyarakat.

2 Teknologi • Adanya standarisasi teknologi MCK.• Masyarakat diperkenalkan teknologi pengadaan air minum

yang murah (pengelolaan air minum skala rumah tangga /PAMRT.

• Tersedianya pilihan teknologi tepat guna pengolahan sampahskala rumah tangga.

• Tersedianya teknologi perpipaan air minum sederhana.• Tersedianya pilihan AMPL bagi masyarakat.

3 Kelembagaan • Adanya Perda yang mengatur Pembangunan dan PengelolaanAMPL berbasis masyarakat.

• Adanya pengelolaan mobil air di musim kemarau bagimasyarakat yang rawan kekeringan

• Adanya SOTK yang mengurusi AMPL.• Berfungsinya PDAM secara optimal melayani seluruh wilayah

perkotaan di Kabupaten Rembang.• Adanya dinas yang memonitor kualitas air.• Terbentuknya kelembagaan masyarakat yang mengurusi

AMPL di setiap kelurahan.• Adanya rencana kerja AMPL daerah.

III.21





NO.ASPEK

KEBERLANJUTANKONDISI AMPL YANG DIHARAPKAN

1 2 3

• Evaluasi tahunan tentang kinerja penegelolaan AMPL diDaerah.

4 Lingkungan • Tidak ada lagi penambang ilegal yang mencari sumber air dan

lingkungan.• Tidak ada penebangan hutan secara ilegal.• Adanya petugas khusus yang mengontrol kualitas air yang

dikonsumsi masyarakat.• Terkonservasinya daerah resapan air dan reklamasi atau

perbaikan area bekas pertambangan.

5 Sosial • Adanya penghargaan bagi pengelola AMPL yang baik.• Pemasyarakatan AMPL dari Tingkat Kecamatan sampai

dengan Tingkat Rukun Tetangga (RT).• Setiap rumah sekolah dan sarana publik memiliki sarana

AMPL

• PHBS sejak usia dini.• Gerakan budaya hidup bersih.• Adanya pelatihan rutin bagi masyarakat tentang AMPL.• Penyuluhan yang berkelanjutan tentang AMPL.

C. MATRIKS KONDISI INTERNAL DAN EKSTERNAL AMPL

Tabel 3.19

Matrik Hasil Analisis Treath,Opportunity,Weakness and Strength (TOWS)

Internal

Eksternal

KEKUATAN• Keberadaan Pokja AMPL

• Pimpinan daerah yang akomodatif

• Motivasi untuk maju

KELEMAHAN• Pelayanan masyarakat kurang

optimal

• Anggaran daerah AMPL rendah

• Koordinasi antar program AMPL

kurang

Kesempatan

• Demokratisasi dandesentralisasi

• Tersedianya

potensiPembangunanAMPL daerah

• Daya dukunglembagakemasyarakatantinggi

• Kebijakan yangberorientasipengentasankemiskinan

• Tingginya tingkat

• Inovasi kebijakan dan teknologiramah lingkungan pembangunanAMPL daerah

• Sinkronisasi regulasi kebijakan

pembangunan AMPL daerah• Optimalisasi pelayanan dan akses

pembangunan sarana danprasarana AMPL daerah

• Efektifitas dan keberlanjutanpembangunan sarana danprasarana AMPL daerah

• Meningkatkan sinergi partisipasielemen pelaku dalampembangunan AMPL yang efektifdan berkelanjutan

•

Mengembangkan prinsippemulihan biaya dalampembangunan AMPL daerah

• Meningkatkan koordinasi antarprogram AMPL daerah

• Peningkatan fasilitas dalammengembangkan konsep swakelolamasyarakat dalam pembangunanAMPL daerah

III.22





Internal

Eksternal

KEKUATAN KELEMAHAN

• Keberadaan Pokja AMPL

• Pimpinan daerah yang akomodatif

• Motivasi untuk maju

• Pelayanan masyarakat kurang

optimal

• Anggaran daerah AMPL rendah

• Koordinasi antar program AMPL

kurang

toleransi antarumat beragama

Ancaman

• Kelangkaan sumberair baku

• Rendahnyakesadaran tentangPHBS

• Kurangnyakampanye publikterhadapkebijakan AMPLdaerah

• Meningkatkan sinergi partisipasielemen pelaku dalam melestarikansumber air baku

• Meningkatkan kampanye danpendidikan PHBS

• Meningkatkan koordinasi dansinkronisasi program pembangunanAMPL daerah

• Pembentukan Pokja AMPL daerah

• Mengelola segala kuantitaspotensi menjadi berkualitas

• Membuka ruang partisipasi multipihak seluas-luasnya untukpeningkatan kualitas SDM

• Belajar dari pengalaman suksesAMPL

III.23




BAB IV

STRATEGI PENCAPAIAN DAN PENCAPAIAN KINERJA

A. ISU STRATEGIS

Diskripsi kondisi eksternal dan internal dan dengan mempertimbangkan hasil kajian pendalaman

kebijakan nasional dan strategi pelaksanaan AMPL Berbasis Masyarakat Kabupaten Rembang melalui

hasil pelatihan/lokakarya yang telah dilaksanakan serta perumusan permasalahan dan prioritas

permasalahan AMPL yang ada shinggga formulasi rumusan isu strategi mempunyai hubungan erat

atau berpengaruh langsung terhadap pencapaian visi dan misi yang telah ditetapkan sebelumnya. Ada

tiga isu strategis yang berhasil diformulasikan untuk menjadi dasar penyusunan strategi pencapaianRencana Strategis Pembangunan AMPL Berbasis Masyarakat untuk selanjutnya, yaitu :

1. Air Minum dan Penyehatan Lingkungan belum menjadi prioritas pembangunan daerah

Kondisi pelayanan air minum secara kualitas, kuantitas dan kontinuitas masih dirasakan kurang atau

jauh dari harapan Masyarakat Rembang. PDAM hanya mampu pelayanai penduduk perkotaan Rembang

dan Lasem serta di setiap IKK baru sekitar 20%. Selebihnya adalah dilakukan sendiri secara

swadaya oleh masyarakat. Mulai tahun 2008, PDAM Rembang mulai melaksanakan program

penyehatan PDAM maupun pengemangan SPAM IKK sengan pembiayaan APBN maupun sharing

Pemerintah Kabupaten Rembang. Tujuannnya adalah meningkatkan kualitas, kuantitas dan kontinuitas

layanan air minum. Demikian pula permasalahan sanitasi lingkungan, sejak rumah tangga hingga

secara komunal masih belum menunjukkan pengelolaan yang baik. Namun sedikit demi sedikit

kesadaran masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan sehat semakin meningkat. Sejak usia

sekolah dasar sudah mulai ditanamkan PHBS. Demikian pula pelaksanaan CLTS oleh masyarakat

lambat laun menunjukkan perkembangan yang baik terutama desa desa lokasi program PAMSIMAS

yang hingga tahun 2011 akan menjangkau 50 desa di Kabupaten Rembang. Setidaknya dari pilot ini

Pemerintah Daerah akan mereplikasi ke semua desa yang mempunyai kriteria PAMSIMAS.

2. Masih Rendahnya Kesadaran PHBS masyarakat


Rendahnya kesadaran masyarakat untuk berprilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di Kabupaten

Rembang dapat dilihat dari presentasi kepemilikan MCK / Jamban Masyarakat dari keseluruhan

total keluarga yang ada di Kabupaten Rembang. Secara kasat mata dalam keseharian di beberapa

Desa/Kelurahan, masih sering dijumpai sebagian warga masih melakukan Buang Air Besar (BAB) di

IV.1




sembarang tempat terutama di daerah pesisir (+63,5 km) dan membuang sampah seenaknya, serta

kondisi lingkungan yang dilalui drainase sekunder atau terdapat sungai/kali yang tidak memenuhi

standar dan bercampur untuk saluran air limbah rumah tangga.

Pemberlakuan PHBS sebaiknya memang dilakukan sejak dini serta terus disosialisasikan kepada

lapisan masyarakat dan sekolah-sekolah. Peran serta keluarga dan sekolah sangat besar dalam

menumbuhkan sikap berprilaku hidup bersih dan sehat, begitu juga dari peran lembaga-lembaga

keagamaan dapat dioptimalkan mengingat dampak dan bahaya yang diakibatkan oleh rendahnya

kesadaran untuk berprilaku hidup bersih dan sehat.

3. Berkurangnya sumber air baku

Akibat hari hujan yang pendek sehingga perlu diupayakan menampung sebanyak-banyaknya air hujan

/ air permukaan. Program embungisasi dan program pengelolaan sungai terpadu (PPST) terus

dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Rembang. Selain itu untuk memulihkan kondisi air

permukaan dan tanah agar dapat semaksimal mungkin menyimpan air lebih banyak maka terus

digalakan terus digalakkan penanaman sejuta pohon dan pembangunan bangunan perlindungaan air.

Kiranya ditunjang kesadaran masyarakat untuk menghijaukan pekarangannya mudah-mudahan sedikit

demi sedikit lahan di Rembang menjadi hijau yang mampu menyimpan air lebih lama. Keterpaduan

sektor yang menangani sangatlah menentukan terselamatkannya kawasan resapan air ini seperti

Dishutbun, Distanak, Diskanlut, DPU, DistambenLH dan KKP sehinggga air baku akan tetap lestari.

B. PERUMUSAN KEBIJAKAN STRATEGIS

Formulasi perumusan kebijakan strategis dapat dialurkan seperti dalam tabel berikut :

Tabel 4.1

Perumusan Kebijakan Strategis

Tujuan Strategis Visi

Praktis/Sasaran

Pendukung Penghambat Kebijakan

Strategis

Meningkatkanperlindungan sumber

air

Pada akhirtahun 2014,Kab. Rembangtelah meningkatupaya-upaya danpembangunandalam rangkaperlindungansumber air

Perda tata ruang Bimbingan teknis

dari SKPD Keberadaan

Pokja kab Kebijakan

Nasional AMPL-BM

PP SPAM No 16

Kurangnyainformasi dandata tentangtingkatkerusakansumber air Kurangnyakoordinasi antarskpd kab

Perlindungandaerah /kawasantangkapan air

Tim Koordinasi dan Kelompok Kerja AMPL Kabupaten Rembang - 2008IV.2




Tujuan Strategis Visi

Praktis/Sasaran

Pendukung Penghambat Kebijakan

Strategis

mencakupperkotaanRembang

air limbahskala rumahtangga

Peningkatan kesadaran

PHBS masyarakat

Pada akhirtahun 2014 ,kesadaran PHBSmasyarakat diKab. Rembangmeningkat

KebijakanNasional AMPL-BM

Masih kurangnyapemicu CLTS

Kurangnyakampanye publik

Peningkatankesadaranmasyarakattentang PHBS

C. PROGRAM STRATEGIS

Table 4.1 Matrik Hasil Rumusan Program Strategis

KEBIJAKAN STRATEGIS PROGRAM STRATEGIS JANGKA WAKTU

Perlindungan daerah / kawasan

tangkapan air

1. Gerakan Penanaman Pohon

2. Pembangunan Bangunan Tangkapan Air

3. Pengembalian Fungsi Daerah Tangkapan

Air

2009 – 2014

2009 - 2014

2009 - 2014

Peningkatan kapasitas

kelembagaan AMPL Kabupaten

Rembang

1. Kampanye 'AMPL untuk kehidupan yang

lebih baik'

2. Pelatihan tentang OM AMPL

2009 - 2014

2009 - 2014

Peningkatan kinerjapembangunan dan pengelolaanair minum

1. Program Pengembangan PDAM

2. Program Pemyehatan PDAM

3. Program Penyediaan Air Minum Berbasis

Masyarakat di Perdesaan

2009 - 2014

2009 - 2014

2009 - 2014

Peningkatan kinerjapengelolaan sampah yang

ramah lingkungan dan

berkelanjutan

1. Sosialisasi pengelolaan sampah perdesaan2. Program Peningkatan Kualitas TPA

3. Program Pengembangan Pembangunan

Sistem Persampahan

2009 - 2014

2009 - 2014

2009 - 2014

Peningkatan kinerja

pengelolaan drainase

berkelanjutan

Pengembangan dan pembangunan

infrastruktur permukiman kota dan desa

2009 - 2014

Peningkatan kinerja

pengelolaan pengelolaan air

limbah berkelanjutan

1. Fasilitasi pengembangan pengelolaan air

limbah

2. Program Penyediaan Sanitasi Berbasis

2009 – 2014

Tim Koordinasi dan Kelompok Kerja AMPL Kabupaten Rembang - 2008 IV.4





KEBIJAKAN STRATEGIS PROGRAM STRATEGIS JANGKA WAKTU

Masyarakat di Perdesaan 2009 - 2014

Peningkatan kesadaran

masyarakat tentang PHBS

1. Kampanye penyadaran tentang PHBS

secara berkelanjutan.2. Penguatan kapasitas aparat Pemda

sebagai fasilisator penyadaran PHBS.

3. Pembangunan sarana dan prasarana PHBS.

2009 - 2014

2009 - 2014

2009 - 2014

IV.5



Rencana Strategis Pembangunan A

D. PROGRAM KEGIATAN

MATRIK PROGRAM KEGIATAN

DALAM RANGKA PEMBANGUNAN AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN BERBASIS MAS

KABUPATEN REMBANG TAHUN 2008-2015Kebijakan Strategis : Peningkatan kinerja pembangunan dan pengelolaan air minum

Volume / Jumlah angProgram

StrategisKegiatan Input Output Outcome

Sumber

Biaya 2009 2010 2011 20

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

OptimalisasiSumber Lodan

Dana Terbangunnya IPAM danPipa JaringanDistribusi

Meningkatnyakualitas,kuantitas dankontinuitaspelayanan airminum di IKK

APBN,APBD Kab

7,815

OptimalisasiSumberSemen (Sale)

Dana Terbangunnya IPAM danPipa Jaringan

Distribusi

Meningkatnyakualitas,kuantitas dan

kontinuitaspelayanan airminum di IKK

APBN,APBD Kab

59,856

PembangunanIPA Baru Sale



APBN,APBD Kab

6,288

ProgramPengembanganPDAM

PembangunanIPA BaruGunem



APBN,APBD Kab

7,459





Kebijakan Strategis : Peningkatan kinerja pembangunan dan pengelolaan air minum



Sumber

Biaya2009 2010 2011 20

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

PembangunanIPA BaruPancur



APBN,APBD Kab

3,

PenguranganNRW-Rembang,Kaliori, Lasem

Dana Terjaganyakuantitaslayanan airminum


APBN,APBD Kab

4,960

PenguranganNRW-Sulang,Sumber,Pamotan

Dana Terjaganya

kuantitaslayanan airminum

Meningkatnya

kualitas,kuantitas dankontinuitaspelayanan airminum di IKK

APBN,

APBD Kab8,875

PenguranganNRW- Sedandan Sarang



APBN,APBD Kab

1,126

ProgramPemyehatanPDAM

PenguranganNRW - Kaliori

Dana Terjaganya

kuantitaslayanan airminum

Meningkatnya

kualitas,kuantitas dankontinuitaspelayanan airminum di IKK

APBN,

APBD Kab

938








Sumber

Biaya2009 2010 2011 20

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

PenguranganNRWRembang



APBN,APBD Kab

1,042

PenguranganNRW IKKSulang



APBN,APBD Kab

613,4

PAMSIMAS Dana dan

KontribusiMasyarakat

15 lokasi Meningkatnya

pemberdayaanmasyarakatdalampembangunandanpengelolaanair minum dansanitasi

APBN,

APBD Kab

4,125 Program

PembangunanPrasarana AirMinum danSanitasi diPerdesaan

PAMSIMAS Dana danKontribusi

Masyarakat

15 lokasi Meningkatnyapemberdayaanmasyarakatdalam

pembangunandanpengelolaanair minum dansanitasi

APBN,APBD Kab

4,125








Sumber

Biaya2009 2010 2011 20

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

PAMSIMAS Dana danKontribusi

Masyarakat

11 lokasi APBN,APBD Kab

3,025 Meningkatnyapemberdayaanmasyarakatdalampembangunandanpengelolaanair minum dansanitasi

Dana danKontribusi

Masyarakat

18 paket Meningkatnyapemberdayaanmasyarakatdalam


APBN,APBD Kab

3,330DAK AirBersih &SanitasiKabupaten

Rembang

DAK AirBersih &SanitasiKabupatenRembang

Dana danKontribusi

Masyarakat

20 paket APBN,APBD Kab

3,700 Meningkatnyapemberdayaanmasyarakatdalampembangunandanpengelolaan

air minum dansanitasi








Sumber

Biaya2009 2010 2011 20

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Dana danKontribusi

Masyarakat

25 paket Meningkatnyapemberdayaanmasyarakatdalampembangunandanpengelolaanair minum dansanitasi

APBN,APBD Kab

4,750DAK AirBersih &SanitasiKabupatenRembang

DAK AirBersih &SanitasiKabupaten

Rembang

Dana danKontribusi

Masyarakat


5,7Meningkatnyapemberdayaanmasyarakatdalam


Dana danKontribusi

Masyarakat

35 paket Meningkatnyapemberdayaanmasyarakatdalampembangunandanpengelolaan


APBN,APBD Kab









Sumber

Biaya2009 2010 2011 20

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10


Dana danKontribusi

Masyarakat


Meningkatnyapemberdayaanmasyarakatdalampembangunandanpengelolaanair minum dansanitasi

Dana danKontribusi

Masyarakat

45 paket Meningkatnyapemberdayaanmasyarakatdalam


APBN,APBD Kab

DAK AirBersih &SanitasiKabupaten

Rembang

PembangunanPrasarana AirBersihPerdesaaan

Dana Desa RawanKekeringan yangberpotensismempunyaisumber airbaku

APBD Kab 1,000 1,000 1,500 1,Meningkatnyapemberdayaanmasyarakatdalampembangunandanpengelolaan


J U M L A H 16,051 17,776 62391,087





Kebijakan Strategis : Peningkatan kapasitas kelembagaan AMPL Kabupaten Rembang

Volume / Jumlah anggProgram


Sumber

Biaya 2009 2010 2011 20

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1

PeningkatanpenyadaranpubliktentangAMPL

Kampanye'AMPL untukkehidupan

yang lebihbaik'

Dana,Peransertamasyarakat

Stakeholders AMPL,masyarakat, muridsekolah

PengelolaanAMPL yangberkelanjutan

APBDKab,Masyarakat,Swasta

50 50 50

Pelatihantentang OMAMPL

Dana danPeranSertaMasyarakat

LembagaKeswadayaanPengelolaAMPL

PengelolaanAMPL yangberkelanjutan

APBDKab,Masyarakat,Swasta

25 25 30

J U M L A H 75 75 80





Kebijakan Strategis : Peningkatan kinerja pengelolaan sampah yang ramah lingkungan dan berkelanjutan



Sumber

Biaya2009 2010 2011 20

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1

7 Kec. 8 Kec. 10 Kec. 12Sosialisasipengelolaansampahperdesaan

Kampanyepublik

Dana 14Kecamatan

Masyarakatmemahamipentingnyakebersihanlingkungan

APBD Kab

10 10 10

1 paket 1 paket 1 paket 1 pPengambanganTPAPerkotaaanRembang diDesa Kerep,KecamatanSulang

Dana TPA desaKerep

Meningkatnyapengelolaanpersampahandi Kab.Rembang

APBN,APBD Kab

5000 5000 6250 5

1 paket 1 p

ProgramPeningkatanKualitas TPA

PengembanganTPA Sedan

Dana TPA Sedan Meningkatnyapengelolaanpersampahandi Kab.Rembang

APBN,APBD Kab

1000

1 desa 1 desa 1 desa 1 ProgramPengembanganPembangunanSistemPersampahan

PengembanganPengelolaanSampahTerpaduBerbasisMasyarakat

MelaluiKonsep 3R

Dana pilot 7 desa Meningkatnyakesadaranmasyarakattentangpengelolaanpersampahan

berkelanjutan

APBN,APBD Kab

490 490 490

J U M L A H 5500 5500 7750 6





Kebijakan Strategis : Peningkatan kesadaran masyarakat tentang PHBS



Sumber

Biaya2009 2010 2011 20

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1

42 Desa

(3 org)

42 Desa

(3 org)

42 Desa

(3 org)

42 D

(3 o

Pelatihan

sanitasi dasar

Dana 294 Ds Anggota

memilikikemampuanfasilitasi

APBD

Kab16.13 16.13 16.13 1

14 Kec.(1 org)

PelatihanMPA-PHASTdan CLTS

Dana 14 TenagaSanitarian

Tenaga H&Smemiliikemampuanfasilitasi

APBDKab

4.5

42 Desa(3 org)

42 Desa(3 org)

42 Desa(3 org)

42 D(3 o

PelatihanMPA-PHASTdan CLTS

Dana 294 Ds Anggotamemilikikemampuanfasilitasi

APBDKab

16.13 16.13 16.13 1

126 KI 126 KI 126 KI 126 PembinaanKader Tk. Kec.

Dana 294 Ds(Kader)

Anggotamendapatpenyegaranfasilitasi

APBDKab 3.78 3.78 3.78

84 KI 84 KI 84 KI 8

Pengembangan

lingkungansehat

PembinaanKader Tk. Kab.

Dana 294 Ds Anggotamendapatpenyegaranfasilitasi

APBDKab 3.36 3.36 3.36

Sumurpenduduk 84 spl

Sumurpenduduk 168 spl

Sumurpenduduk 252spl

Sumpendk 33spl

Upayakesehatanmasyarakat

Survielans Air Dana Sampel airbaku

Kualitas airbersihtermonitorsecaraBakteriologisdan kimia

APBDKab

21.49 42.98 64.07 8





Kebijakan Strategis : Peningkatan kesadaran masyarakat tentang PHBS



Sumber

Biaya2009 2010 2011 20

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1

150 TK APBDKab

24 21 21

200 SD/MI 30 29 29

50 SMP/MTs 8 7 7

Pengadaansarana air

bersih disekolah

Dana

30SMA/MA/SMK

Tersedianyasarana dan

prasarana airbersih disekolah

5 5 4

Sosialisasipemanfaatanair bersih disekolah

Dana,Panduanfasilitasi

925 orang Kepala sekolahmemilikipemahamantentang

pemanfaatanair bersih disekolah

APBDKab

133 132 132

Penyediaandan

Peningkatansarana danprasaranapendidikan

Pendidikandan pelatihan(bintek)pemanfaatanair limbahmenjadi airbersih

Dana,instruktur,fasilitator

390 guruIPA/KIMIA

GuruIPA/KIMIAmemilikikeahlian dalammemanfaatansumber dayaair limbah

APBDKab

57 58 55

Perbaikan

sarana danprasaranapendidikan

Perbaikan

kerusakansaluran airbersih

Dana 125 SD, SMP,

SMA,SMK

Terehabilitasi

nya 125saluran airminum disekolah

APBD

Kab

18 18 18

J U M L A H 340.39 352.38 369.47 3





Kebijakan Strategis : Peningkatan kinerja pengelolaan drainase berkelanjutan

Volume / Jumlah anProgram


Sumber

Biaya2009 2010 2011 2

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Kota Rembang APBDKab

600 600 600 Pembangunandrainaseperkotaan

Dana

Kota Lasem

Terpenuhinyapelayanandrainaseperkotaan

400 400 400

Pembangunandrainaselingku ngan

Dana 6 KecamatanPesisir(Kaliori.Rembang,Lasem,Sluke,Kragan danSarang)

APBDKab

200 200 200

Pembangunandrainaselingku ngan

Dana 14 Kecamatan APBDKab

400 400 400

Fasilitasipengembanganinfrastrukturpermukimankota dan desa

Pembangunaninstalasipengolahan airlimbahterpadu

Dana Kota Rembang

Meningkatnyakualitaspermukimannelayan


APBN 1000 1000

J U M L A H 1600 2600 2600





Kebijakan Strategis : Peningkatan kinerja pengelolaan air limbah berkelanjutan

Volume / Jumlah anProgram


Sumber

Biaya 2009 2010 2011

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Kampanyepublik"sanitasiuntukkehidupan

yang lebihbaik'

Dana MasyarakatRembang

Meningkatnyaperilaku bersihdan sehat

APBDKab

50 50 50 ProgramPenyediaanSanitasiBerbasisMasyarakat

Pembangunansanitasiberbasis

masyarakat

Dana 14 Kec Meningkatnyapembangunandan

pengelolaanprasaranasanitasi olehmasyarakat

APBDKab

600 600 700

Fasilitasipengembanganpengelolaanair limbah

Pembangunaninstalasipengolahanair limbahterpadu

Dana KotaRembang

Meningkatnyapengelolaan airlimbahperkotaanRembang

APBN 1000 1000

J U M L A H 650 1650 1750





Kebijakan Strategis : Perlindungan daerah / kawasan tangkapan air

Volume / JumProgram


Sumber

Biaya2009 2010 201

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Penanaman hutankembali

Dana Tertanaminyalahan kritis

Meningkatnyadaya serap airpada lahan kritis

APBD Kab,Masyarakat,Swasta

250 250 25

Pemantauankegiatan Reklamasiarea bekaspertambangan yangmasuk dalamkawasan resapan air

Dana danPeran SertaMasyarakat

Terehabilitasinya lahanbekas areapertambangan

Meningkatnyadaya serap airpada lahan bekasareapertambangan

APBD Kab,Masyarakat

25 25 3

Kegiatan Reklamasiarea bekaspertambangan yangmasuk dalamkawasan resapan air

Dana danPeran Serta

Swasta

Meningkatnyadaya serap airpada lahan bekasareapertambangan

Swasta ls ls

Peningkatanketersediaanair baku minum

Pemberdayaanmasyarakat tepihutan

Dana danPeran SertaMasyarakat

Pengelolaanhutanberbasis

masyarakat

Meningkatnyapendapatanapetani tepi hutan

dan kelestarianhutan

APBN ls ls





Pembangunanbangunanperlindungan dantampungan airpermukaan

Dana Terkumpulnyaair baku

Pemanfaatan airpermukaansecara optimal

APBD Kab,APBN, APBDProv

25.000

J U M L A H 275 25.2

75

28




BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Rencana Strategis Pembangunan AMPL Berbasis Masyarakat Kabupaten Rembang dimaksudkan

sebagai arah dan pedoman umum penyelenggaraan pembangunan dan pengelolaan AMPL Berbasis

Masyarakat selama kurun waktu jangka menengah ke depan. Kurun waktu jangka menengah adalah

merupakan batas waktu minimal untuk mewujudkan Visi AMPL Berbasis Masyarakat Rembang.

Untuk dapat mewujudkan Visi AMPL Berbasis Masyarakat Rembang dibutuhkan rumusan Misi yang

terdiri dari beberapa kondisi sebagai parameter pencapaian target dan sasaran yang telah

ditetapkan. Penetapan strategi pencapaian yang terdiri dari pokok kebajikan, program dan kegiatan

merupakan rangkaian langkah strategis untuk menyikapi isu strategis menuju perwujudan Visi dan

Misi yang merupakan langkah awal pelaksanaan kegiatan yang sesungguhnya, karena beberapa hal

yang ditetapkan sifatnya pokok dan mendasar yang memerlukan penjabaran dan kreatifitas lebih

lanjut.

B. SARAN

Rencana Strategis Pembangunan AMPL Berbasis Masyarakat Rembang merupakan sebuah acuan dari

rencana pembangunan yang beberapa tahun kedepan serta dapat dievaluasi kembali menurut

kebutuhan yang terjadi pada saat itu. Realisasi Rencana Strategis Pembangunan AMPL Berbasis

Masyarakat Rembang seyogyanya didukung oleh segenap elemen stakeholders yang ada di Kabupaten

Rembang. Sebagai dokumen perencanaan yang dihasilkan secara partisipatif melalui serangkaian

lokakarya dan diskusi mendalam sudah tentu dalam realisasinya juga memerlukan pendekatan

partisipatif sehingga harapannya hasil yang diraih dapat lebih optimal.

Perbub Tentang Renstra Pembangunan Ampl Bm Rembang

Documents

Transcript of Perbub Tentang Renstra Pembangunan Ampl Bm Rembang