Perbedaan Sop Perkuliahan Dan Rumah Sakit

12
PERBEDAAN SOP PERKULIAHAN DAN RUMAH SAKIT NAMA : ANDRIAN CATUR KRISTIANTO NIM : 0911020125 KELAS / SEMESTER : B / 6 PROGRAM STUDI : KEPERAWATAN S1 KEPERAWATAN S1 FAKULTAS ILMU KESEHATAN

Transcript of Perbedaan Sop Perkuliahan Dan Rumah Sakit

Page 1: Perbedaan Sop Perkuliahan Dan Rumah Sakit

PERBEDAAN SOP PERKULIAHAN DAN RUMAH SAKIT

NAMA : ANDRIAN CATUR KRISTIANTO

NIM : 0911020125

KELAS / SEMESTER : B / 6

PROGRAM STUDI : KEPERAWATAN S1

KEPERAWATAN S1

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2012

Page 2: Perbedaan Sop Perkuliahan Dan Rumah Sakit

PERBEDAAN SOP PERKULIAHAN DAN RUMAH SAKIT

Pendahuluan

Fakultas Ilmu Kesehatan didirikan berdasarkan SK BPH UMP Nomor:

A.1/121-S.Kep/BPH/UMP/XI/2005 tanggal 16 November 2005. Fakultas Ilmu Kesehatan

merupakan gabungan dari 3 program studi yaitu Program Studi Keperawatan D III yang

semula adalah Akademi Keperawatan (AKPER) Muhammadiyah Purwokerto, Program Studi

Sanitasi Kesehatan Lingkungan (AKL) Muhammadiyah Purwokerto yang berintegrasi dengan

Universitas Muhammadiyah Purwokerto berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan

Nasional Nomor 21/D/O/2000 tanggal 9 Oktober 2000, dan program Program Studi

Keperawatan S1 dibuka pada tahun akademik 2004-2005 berdasarkan Surat Keputusan

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia

Nomor : 3143/D/T/2004 tanggal 12 Agustus 2004, serta program studi Kebidanan D III yang

dibuka mulai tahun akademik 2007-2008 dengan Surat Keputusan Direktorat Jenderal

Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia dengan Nomor :

2745/D/T/2007 tanggal 14 September 2007.

Kurikulum Fakultas Ilmu Kesehatan

Pengelompokan Mata Kuliah Kurikulum Program Studi Keperawatan dan Kebidanan

Universitas Muhammadiyah Purwokerto terdiri atas:

a. Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) yaitu kelompok mata kuliah untuk

mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang

Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, berkepribadian mantap dan mandiri serta mempunyai

rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan berbangsa .

b. Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan (MKK) yaitu kelompok mata kuliah yang ditujukan

terutama untuk memberikan landasan penguasaan ilmu dan ketrampilan tertentu.

c. Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB) yaitu kelompok mata kuliah yang bertujuan

menghasilkan tenaga ahli dengan kekaryaan berdasarkan ilmu dan ketrampilan yang

dikuasai.

d. Mata Kuliah Perilaku Berkarya (MPB) yaitu kelompok mata kuliah yang bertujuan untuk

membentuk sikap dan perilaku yang diperlukan seseorang dalam berkarya menurut tingkat

keahlian berdasarkan ilmu dan ketrampilan yang dikuasai.

Page 3: Perbedaan Sop Perkuliahan Dan Rumah Sakit

e. Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB) adalah kelompok mata kuliah yang

diperlukan seseorang untuk dapat memahami kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai

dengan pilihan keahlian dalam berkarya.

Pengalaman Pribadi

Pertama kali saya melakukan praktik di salah satu Rumah Sakit pada Semester 3 saya agak

sedikit takut dengan keadaan Rumah Sakit yang terlihat seram seperti di film-film horor.

Lalu dengan ketakutan adanya kesalahan dalam melakukan tindakan. Tetapi saya harus

berusaha untuk memberanikan diri untuk mampu menyesuaikan diri dengan keadaan yang

ada. Dulu pertama kali masuk Rumah Sakit yang pertama kali saya lakukan dan berani

secara mandiri ialah bed making. Karena itu seperti kegiatan saya sehari-hari di rumah.

Tetapi pada saat beberapa hari kemudian saya diajak oleh perawat ruangan untuk

melakukan tindakan perawatan luka. Sedangkan pasien yang akan menerima asuhan

keperawatan mempunyai masalah luka kotor. Luka tersebut ialah absces mandibula. Baunya

dan nanahnya sangat luar biasa menurut saya. Tetapi saya harus melakukannya demi

menjaga nama baik almamater dan sebagai bukti keberanian saya. Untuk prosedur yang

dilakukan menurut data yang saya cari di internet http://naturindonesia.com/diabetes-

militus/perawatan-luka-gangren.html sebagai berikut :

Persiapan

Persiapan Alat

a. Alat Seteril ( bak instrument bersisi ) :

2 Pinset anatomi

2 pinset chirurgis

1 klem arteri

1 gunting jaringan

1 klem kocher

Kassa dan deppers seteril

b. Alat Tidak Seteril

Bethadine

Larutan NaCl 0,9 %

Handscone

Page 4: Perbedaan Sop Perkuliahan Dan Rumah Sakit

Kom kecil

Verban dan plester

Perlak

Tempat cuci tangan

Bengkok berisi larutan desinfektan ( Lysol )

Sampiran jika perlu

Masker jika perlu

Schort bila perlu

Obat-obatan sesuai program medis

Persiapan Pasien

Pasien diberi penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan dan klien disiapkan pada

posisi yang nyaman

Pelaksanaan

Seperangkat instrument didekatkan pada pasien

Pasien diberitahu tentang tindakan yang akan dilakukan

Perawat cuci tangan dan pasang sampiran

Memasang perlak dibaeah daerah yang akan diganti balutanya

Memakai hansscone

Membuka balutan dan membuang balutan lama ke tempat sampah yang telah disediakan

Membersihkan luka demaksud dengan kassa seteril yang telah di basahi dengan NaCl dan

bethadine kemudian membuang bagian-bagian yang kotor atau jaringan nekrotik

Membersihkan dengan arah kedalam dan keluar

Mengompres luka dengan bethadine atau dengan obat yang ditentukan oleh dokter, sampai

tertutup semuanya

Menutup luka dengan kassa seteril kering

Membalut luka dengan verban

Meletakan alat-alat yang telah selesai dipergunakan kedalam bengkok yang berisi dengan

larutan desinfektan

Alat –alat dibereskan dan dikembalikan ketempatnya semula

Perawat cuci tangan

Page 5: Perbedaan Sop Perkuliahan Dan Rumah Sakit

Evaluasi

Mencatat hasil tindakan perawatan luka dari pada dokumen keperawatan :

Perhatian :

Perhatikan teknik asepthik dan antiseptik

Jaga privasi klien

Perhatikan jika ada pus / jaringan nekroti

Tetapi di Rumah Sakit hanya menyediakan 1 pinset chirurgis dan 1 pinset anatomis, kassa

lumayan banyak, bengkok, betadine, plester, NaCl, dan sarung tangan. Ini tidak sesuai

dengan materi yang saya terima jadi harus efisien dan berhati-hati dalam menggunakan

alat. Karena dari materi yang saya terima di kampus sesuai dengan materi yang tertera di

atas. Tetapi saya harus tetap melakukan perawatan luka yang dibebankan kepada saya

walau dengan keadaan dan kondisi yang ada.

Luka itu pertama saya buka terlihat nanahnya langsung keluar banyak dan harus ditampung

di bengkong yang saya bawa. Lalu dengan keberanian yang dipaksakan saya menekan

abscess tersebut agar banyak pus yang keluar. Perawat jaga memberikan perintah agar

jaringan yang sudah mati dari luka tersebut diangkat. Saya sedikit takut dan tidak tega

melakukannya karena pasien mengatakan sakit dan dikatakan secara berulang kali. Saya

dengan sedikit gemetaran mengambil jaringan yang sudah mati tersebut. Sampai darah

segar yang keluar cukup banyak. Hal itupun menambah rasa gugup saya. Lalu dengan

keteguhan hati saya lanjutkan, tetapi belum selesai saya melakukan asuhan keperawatan

perut saya dan kepala saya merasakan tidak enak. Perut terasa mual dan kepala terasa

pusing. Lalu saya menyerahkan kepada perawat jaga untuk melanjutkan perawatan luka

yang belum selesai saya lakukan. Perawat hanya tersenyum dan langsung meneruskan

asuhan keperawatan yang belum selesai saya lakukan. Saya berlari keluar Rumah Sakit

untuk mencari udara segar untuk memulihkan kembali perasaan tidak enak yang saya

rasakan.

Lalu saat saya praktik di salah satu Rumah Sakit yang berbeda pada semester 5 saya kembali

ditantang untuk melakukan perawatan luka. Di sini lebih menantang daripada perawatan

luka kotor yang dikarenakan infeksi. Disini saya bertugas di IGD, dimana menerima segala

pasien pertama kali masuk. Ada sakit biasa seperti penyakit dalam, hipertensi, ada asma,

dan juga ada pasien post kecelakaan. Nah disini yang cukup menantang ialah pasien dengan

post kecelakaan. Karena luka yang ada bentuknya cukup menakutkan bagi saya dan juga

Page 6: Perbedaan Sop Perkuliahan Dan Rumah Sakit

saya belum tahan dalam waktu lama untuk melihat luka yang terbuka seperti itu. Pada saat

itu saya masuk siang dan baru datang di Rumah Sakit. Selang beberapa menit kemudian

datang pasien dengan post kecelakaan dengan luka robek di bagian dahi sebelah kanan atas.

Panjang luka sekitar 2 cm dan lebar sekitar 0,5 cm. Pasien wanita tertabrak motor oleh

seorang pelajar SMA. Untuk prosedur yang saya terima ialah sebagai berikut menurut

http://jurnalkti.blogspot.com/2009/11/protap-jahit-luka.html :

PROSEDUR TETAP MENJAHIT LUKA

I.PERSIAPAN ALAT:

Ø Sarung tangan steril

Ø Duk lubang

Ø Set alat bedah minor

Ø Benang jahit

Ø Jarum jahit

Ø Kassa steril

Ø Cairan normal saline (Nacl 0.9%)

Ø Cairan antiseptik

Ø Korentang steril dan tempatnya

Ø Perlak dan pengalasnya

Ø Obat anastesi

Ø Plester

Ø Gunting plester

Ø Kom steril

Ø Tempat sampah medis

Ø Disposible syringe

Ø Larutan H2O2/perhidrol

Ø Celemek

Ø Masker

Ø Trolly

II.PROSEDUR/CARA KERJA

Ø Cuci tangan dan keringkan,kemudian pakai sarung tangan steril

Ø Menyiapkan alat

Ø Bersihkan luka menggunakan cairan antiseptik

Page 7: Perbedaan Sop Perkuliahan Dan Rumah Sakit

Ø Ganti sarung tangan dengan sarung tangan steril yang lain

Ø Jaringan disekitar luka dianastesi

Ø Bila perlu bersihkan luka dengan cairan normal saline(Nacl 0.9%)

Ø Bila luka kotor dan dalam gunakan larutan H2 O2/perl hidrol 10%

Ø Pasang duk lobang

Ø Gunakan jarum untuk menjahit kulit,masukan benang ke lubang jarum,pada penggunaan

jarum melengkung(curved needle) dari arah dalam keluar.

Ø Pegang jarum dengan menggunakan klem,kemudian mulai menjahit luka.

Ø jika luka dalam sampai jaringan otot,maka jahit lapis demi lapis (jenis benang disesuaikan

dengan jaringan yang robek,contoh:catgut,chromic,side,dll)

Ø Ikat benang dengan membentuk simpul.

Ø Potong benang,sisakan sepanjang 1mm(untuk jahitan dalam),0.65cm (jahitan luar)

Ø Lanjutkan menjahit luka sampai luka tertutup.

Ø Oleskan normal salin/desinfectan pada jahitan.

Ø Tutup dengan kassa steril.

Ø Pasang plester/hipafix

III.TERMINASI

Ø Mengakhiri prosedur dengan baik

Ø Menanyakan respon pasien

Ø Membereskan alat (mencuci alat dan menyeteril kembali)

Ø Cuci tangan

Ø Berterima kasih pada pasien/keluarga atas kerjasamanya.

Sedangkan di Rumah Sakit hanya diberkian jarum hecting, catgut, kassa, betadine, H2O2,

dan klem. Dengan keteguhan hati saya melanjutkan perawatan luka. Pertama kali saya lihat

saya merasa biasa karena saya hanya observasi perawat jaga yang melakukan asuhan

keperawatan. Lalu perawat jaga menyuruh saya melakukan tindakan hecting luka kepada

pasien tersebut. Saya melakukan pembiusan dengan lidokain 10 mg. Pasien meringis dan

saya terasa gugup dan agak ragu untuk melakukan hecting. Dengan pemaksaan keberanian

yang saya punya saya melakukan hecting dengan perlahan lalu saya kunci sesuai dengan

instruksi perawat jaga. Saya jahit dengan benang catgut. Lalu dengan pelan dan pasti saya

mulai percaya diri dengan sendirinya saya hecting pasien tersebut. Setelah semua saya

hecting saya tutup luka tersebut dengan kapas, sebelumnya saya berikan Bethadine terlebih

Page 8: Perbedaan Sop Perkuliahan Dan Rumah Sakit

dahulu. Saya merasa senang melakukan hecting yang saya lakukan. Karena menurut saya itu

lumayan sukses untuk seorang pemula.

Pembahasan

Terjadi perbedaan peralatan saat di perkuliahan dan di Rumah Sakit. Hal ini kemungkinan

dikarenakan dari pihak Rumah Sakit menghendaki agar peralatan yang digunakan simple

dan efisien. Sedangkan dari perkuliahan membebankan kesterilan dan higienis secara sudut

pandang keperawatan yang professional. Tetapi hal ini memberikan suasana baru untuk

mahasiswa agar melakukan tindakan yang lebih berhati-hati. Karena keperawatan ialah ilmu

yang mengandung science and art sehingga mahasiswa harus pintar-pintar melakukan

tindakan dengan peralatan simple dan efisien.

Kesimpulan

Mahasiswa tidak hanya berfikir secara satu misi. Tetapi melihat keadaan yang ada, karena

mahasiswa ialah orang yang mampu menyesuaikan diri dengan keadaan, mampu

memberikan solusi yang ada, dan mampu memberikan reinforcement untuk sesama ahli

kesehatan dan selain tenaga kesehatan baik individu ataupun masyarakat. Mahasiswa

haruslah mempunyai pandangan bahwa keperawatan ialah ilmu yang mengandung science

and art. Sehingga mahasiswa diharapkan mampu melakukan tindakan sesuai prinsip

tindakan tetapi dengan kekurangan yang ada.

Page 9: Perbedaan Sop Perkuliahan Dan Rumah Sakit

Daftar Pustaka

Anonym, http://ump.ac.id/index.php/akademik/fakultas/fikes. diakses tanggal 11

Juli 2012

Anonym, http://naturindonesia.com/diabetes-militus/perawatan-luka-gangren.html.

diakses tanggal 11 Juli 2012

Anonym, http://jurnalkti.blogspot.com/2009/11/protap-jahit-luka.html. diakses

tanggal 11 Juli 2012