PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN...

113
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN GERAK TERHADAP KETERAMPILAN MENEMBAK HOKI LAPANGAN (Studi Eksperimen Pendekatan Pembelajaran Dengan Metode Bagian Progresif dan Repetitif Pada Mahasiswa Putra Semester III Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK Unimed) TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Ilmu Keolahragaan Oleh : Sabar Surbakti A120809122 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Transcript of PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN...

Page 1: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN GERAK TERHADAP

KETERAMPILAN MENEMBAK HOKI LAPANGAN

(Studi Eksperimen Pendekatan Pembelajaran Dengan Metode Bagian

Progresif dan Repetitif Pada Mahasiswa Putra Semester III Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga

FIK Unimed)

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Ilmu Keolahragaan

Oleh :

Sabar Surbakti A120809122

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2011

Page 2: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN

DAN KEMAMPUAN GERAK TERHADAP KETERAMPILAN MENEMBAK

HOKI LAPANGAN

(Studi Eksperimen Pendekatam Pembelajaran dengan Metode Bagian Progresif dan Repetitif Pada Mahasiswa Putra Semester III

Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fik Unimed)

Disusun Oleh :

Sabar Surbakti A120809122

Telah Disetujui Oleh Pembimbing

Dewan Pembimbing

Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal

Pembimbing I

Prof. Dr. H. M. Furqon H, M.Pd

........................

......................

Pembimbing II Prof. Dr. Muchsin Doewes, dr., AIFO. ........................

......................

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Keolahragaan Pascasarjana

Prof. Dr. Sugiyanto NIP. 19491108 197609 1 001

Page 3: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN GERAK TERHADAP

KETERAMPILAN MENEMBAK HOKI LAPANGAN

(Studi Eksperimen Pendekatam Pembelajaran dengan Metode Bagian Progresif dan Repetitif Pada Mahasiswa Putra Semester III Jurusan

Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fik Unimed)

Disusun Oleh :

Sabar Surbakti A120809122

Telah disetujui dan disyahkan oleh Tim Penguji

Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal

Ketua : Prof. Dr. Sugiyanto ……………. ….………….

Sekretaris : Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd …………….. ..……………

Anggota Penguji : 1. Prof.Dr.H.M. Furqon H, M.Pd .………….. …………….

2. Prof. Dr. Muchsin Doewes, dr., AIFO ..................... ....................

Surakarta, Agustus 2011

Mengetahui,

Direktur PPs UNS Ketua Prodi Ilmu Keolahragaan Pascasarjana UNS Prof. Drs. Suranto. M.Sc.,Ph.D Prof. Dr. Sugiyanto NIP. 19570820 198503 1 004 NIP. 19491108 197609 1 001

Page 4: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERNYATAAN

Nama : Sabar Surbakti

NIM : A120809122

Program Studi : Ilmu Keolahragaan

Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa tesis berjudul “Perbedaan Pengaruh

Pendekatan Pembelajaran Dan Kemampuan Gerak Terhadap Keterampilan

Menembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya

saya dalam tesis tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia

menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya peroleh

dari tesis tersebut.

Surakarta, Agustus 2011

Yang membuat pernyataan,

Sabar Surbakti

Page 5: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

MOTTO

SELALU MEMBERI KEPADA ORANG YANG MEMBUTUHKAN BANTUAN KITA.

Page 6: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

PERSEMBAHAN

Karya Tulisan Tesis Ini Penulis Persembahkan Kepada:

v Ayah(alm), Ibunda, Saudara-Saudaraku dan Keponakan. v Istri Tercinta Riahta br Sembiring, S.Pd Dan

Anakku Cintai OTNIEL SURBAKTI v Dan Buat Mertuaku

Page 7: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,

karena atas berkat, rahmat serta karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tesis ini

dengan bejudul, Perbedaan Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Dan Kemampuan

Gerak Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Menembak Hoki Lapangan.

Dalam kesempatan ini perkenankan penulis mengucapkan terima kasih

yang tak terhingga, terutama kepada dosen pembimbing yaitu yang terhormat

Prof. Dr. H. M. Furqon H, M.Pd dan Prof. Dr. Muchsin Doewes, dr., PFark.,

MARS., AIFO yang telah dengan sabar membimbing saya, dan senantiasa

memberikan semangat, ilmu, arahan, masukan, koreksi sehingga tesis ini dapat

terselesaikan. Serta kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Ilmu

Keolahragaan Pascasarjana Universitas Sebelas Maret, yang dengan tulus telah

memberikan ilmu dan pengetahuan, serta berbagai pengalaman kepada penulis

selama menempuh pendidikan di Program Studi Ilmu Keolahragaan Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret.

Pada kesempatan ini penulis juga menghaturkan terima kasih yang tak

terhingga kepada :

1. Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah memberikan

kesempatan pada penulis untuk mengikuti pendidikan di Program

Pascasarjana Universitas Sebelas Maret.

2. Rektor Universitas Negeri Medan yang telah memberikan kesempatan tugas

belajar kepada penulis untuk melanjutkan Pendidikan di Program Studi Ilmu

Keolahragaan PPS Universitas Sebelas Maret.

3. Prof. Drs. Suranto, M.Sc.,Ph.D., selaku Direktur Program Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk

melakukan penelitian dalam rangka memenuhi tugas akhir.

4. Prof. Dr. Sugiyanto., selaku Ketua Program Studi Ilmu Keolahragaan PPs

Universitas Sebelas Maret yang senantiasa memberikan motivasi, bimbingan,

serta dorongan untuk segera menyelesaikan tesis ini.

Page 8: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

5. Prof. Dr. Muchsin Doewes, dr., PFark., MARS., AIFO., selaku Sekretaris

Program Studi Ilmu Keolahragaan PPs Universitas Sebelas Maret yang

senantiasa memeberikan motivasi, bimbingan, serta dorongan untuk segera

menyelesaikan tesis ini.

6. Drs. Chairul Azmi, M.Pd. selaku Pembantu Rektor II Universitas Negeri

Medan.yang memberikan dukungan moral, dorongan, dan motivasi dalam

penyelesain tesis ini.

7. Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes., selaku Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan

Universitas Negeri Medan yang memberikan ijin penelitian kepada penulis

serta bimbingan dan motivasinya untuk menyelesaikan tesis ini.

8. Prof. Dr. Agung Sunarno, M.Pd. selaku Pembantu Dekan III FIK Unimed

yang senantiasa memberikan bimbingan, arahan, dorongan dan motivasi yang

sangat membangun dalam penulisan tesis ini

9. Prof. Dr. Albinus Silalahi, MS. Yang selama ini memberikan pengetahuan,

pengalaman, dorongan, semangat untuk menyelesaikan penulisan tesis ini.

10. Dr. Asep Suharta M.Pd. yang tidak bosan-bosannya memberikan semangat,

dan motivasi dalam penyelesain tesis ini.

11. Ketua dan seketaris Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi FIK

Unimend.Yang mendukung dari awal sampai selesai penulisan tesis ini

12. Seluruh Rekan-rekan Dosen dan Pegawai Fakultas Ilmu Keolahragaan

Unimed serta adinda Andarias Ginting. Ibrahim Sembiring yang telah

memberikan, dorongan, semangat dan motivasi yang sangat besar untuk

menyelesaikan tesis ini.

13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu dalam penelitian dan penyelesaian tesis ini.

Terakhir harapan penulis mudah-mudahan kebaikan dan bantuan yang

telah diberikan kepada penulis mendapat balasan yang setimpal oleh Tuhan Yang

Maha Esa, serta memberikan ampunan-Nya kepada kita semua Amin

Surakarta, Agustus 2011

Penulis

Page 9: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL TESIS .......................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ..................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................ iv

MOTTO .......................................................................................................... v

PERSAMBAHAN .......................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiv

ABSTRAK ...................................................................................................... xvi

ABSTRACT ..................................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ....................................................................... 6

C. Pembatasan Masalah ...................................................................... 7

D. Rumusan Masalah .......................................................................... 7

E. Tujuan Penelitian ............................................................................ 8

F. Manfaat Penelitian ......................................................................... 8

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS ............................................ 10

A. Kajian Teori .................................................................................... 10

1. Permainan Hoki Lapangan .......................................................... 10

a. Konsep Permainan Hoki Lapangan ........................................ 13

b. Teknik Dasar Permainan Hoki Lapangan ............................... 14

c. Keterampilan Menembak Hoki Lapangan .............................. 15

Page 10: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

d. Lingkaran Tembakan (Shooting Circle) ................................. 21

e. Teknik Menembak dan Mencetak Gol ................................... 22

2. Pendekatan Pembelajaran ........................................................... 26

a. Konsep Belajar Gerak ............................................................. 26

b. Belajar Keterampilan Gerak Hoki Lapangan ......................... 30

c. Pendekatan Pembelajaran Menembak Hoki Lapangan .......... 38

1). Pendekatan Pembelajaran Bagian Progresif ..................... 42

2). Pendekatan Pembelajaran Bagian Repetitif ...................... 45

3. Kemampuan Gerak .................................................................... 49

a. Konsep Kemampuan Gerak ................................................... 51

b. Peranan Kemampuan Gerak Terhadap Keterampilan

Menembak Hoki Lapangan ................................................... 53

B. Penelitian yang Relevan .................................................................... 58

C. Kerangka Berpikir ............................................................................. 60

D. Hipotesis ........................................................................................... 62

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................. 63

A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 63

1. Tempat Penelitian ......................................................................... 63

2. Waktu Penelitian.......................................................................... 63

B. Metode Penelitian ............................................................................. 64

1. Jenis Penelitian ............................................................................ 64

2. Desain Penelitian ......................................................................... 64

C. Variabel Penelitian ............................................................................ 65

D. Definisi Operasional Variabel .......................................................... 65

E. Populasi dan Sampel ......................................................................... 67

1. Populasi Penelitian ........................................................................ 67

2. Sampel Penelitian .......................................................................... 67

F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 68

G. Teknik Analisis Data ........................................................................ 70

Page 11: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

BAB IV HASIL PENELITIAN ................................................................... 77

A. Deskripsi Data................................................................................... 77

B. Pengujian Prasyarat Analisis ............................................................ 80

1. Uji Normalitas .............................................................................. 80

2. Uji Homogenitas ........................................................................... 82

C. Pengujian Hipotesis .......................................................................... 82

1. Pengujian Hipotesis I .................................................................... 84

2. Pengujian Hipotesis II .................................................................. 85

3. Pengujian Hipotesis III ................................................................. 85

D. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................ 86

1. Perbedaan Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Bagian Prograsif

Dan Bagian Repetitif ..................................................................... 86

2. Perbandingan Antara Taraf Kemampuan Gerak Tinggi dan Rendah 87

3. Pengaruh Interaksi Antara Pendekatan Pembelajaran Bagian

Dengan Tingkat Kemampuan Gerak .............................................. 88

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ................................ 92

A. Kesimpulan ...................................................................................... 92

B. Implikasi........................................................................................... 93

C. Saran................................................................................................. 94

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 95

LAMPIRAN ................................................................................................... 98

Page 12: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Perbandingan antara Pendekatan Pembelajaran Bagian Progresif

dan Repetitif .......................................................................................... 48

Tabel 2. Rancangan Faktorial 2 x 2 ................................................................... 64

Tabel 3. Data Reliabilitas dan Objektivitas Barrow Motor Ability Test ............... 68

Tabel 4. Standard untuk Menginterpretasi Koefisien Korelasi Reliabilitas ..... 69

Tabel 5. Ringkasan ANAVA ............................................................................ 72

Tabel 6. Deskripsi Data Keterampilan Tembakan Hoki Lapangan Tiap

Kelompok Berdasarkan Penggunaan Pendekatan Pembelajaran

dan Tingkat Kemampuan Gerak ......................................................... 77

Tabel 7. Nilai Keterampilan Tembakan Hoki Lapangan Masing-Masing Sel

(Kelompok Perlakuan) ........................................................................ 79

Tabel 8. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data .............................................. 81

Tabel 9. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Data ............................................ 82

Tabel 10. Ringkasan Nilai Rata-rata Keterampilan Tembakan Hoki Lapangan

Berdasarkan Jenis Pendekatan Pembelajaran Bagian dan

Tingkat Kemampuan Gerak ................................................................ 83

Table 11. Ringkasan Hasil Analisis Varians Untuk Penggunaaan Metode

Pembelajaran (A1 dan A2) ................................................................... 83

Table 12. Ringkasan Hasil Analisis Varians Untuk Tingkat Kemampuan

Gerak (B1 dan B2) ............................................................................... 83

Table 13. Ringkasan Hasil Analisis Varians Dua Faktor .................................... 84

Table 14. Ringkasan Hasil Uji Rentang Newman-Keuls Setelah

Analisis Varians .................................................................................. 84

Table 15. Pengaruh Sederhana, Pengaruh Utama, dan Interaksi Faktor,

A dan B Terhadap Keterampilan Menembak Hoki Lapangan ........... 89

Page 13: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Lingkaran Tembakan Hoki Lapangan .......................................... 21

Gambar 2. Histogram Nilai Rata-Rata Keterampilan Tembakan Hoki

Lapangan Tiap Kelompok Berdasarkan Penggunaan Pendekatan

Pembelajaran Bagian Dan Tingkat Kemampuan Gerak ............... 78

Gambar 3. Histogram Nilai Rata-Rata Keterampilan Tembakan Hoki

Lapangan pada Tiap Kelompok Perlakuan .................................. 79

Gambar 4. Interaksi Antara Dua Faktor Penelitian Pendekatan Pembelajaran 89

Gambar 5. Bentuk Interaksi Perubahan Besarnya Nilai Hasil Belajar

Keterampilan Tembakan Hoki Lapangan ..................................... 90

Gambar 6. Lapangan Tes Zig-Zag Run .......................................................... 100

Gambar 7. Diagram Lapangan Tes Wall Pass ................................................ 101

Gambar 8. Tes Goal Shooting dan Sasaran Skor ............................................ 104

Gambar 9. Sampel Melakukan Tes Standing Broad Jump ............................ 191

Gambar 10. Sampel Melakukan Tes Softball Throw ....................................... 191

Gambar 11. Sampel Melakukan Tes Zig-Zag Run ........................................... 192

Gambar 12. Sampel Melakukan Tes Wall Pass ............................................... 192

Gambar 13. Sampel Melakukan Tes Medicine Ball Put .................................. 193

Gambar 14. Sampel Melakukan Tes 60 Yard Dash ( Lari 50 Meter) .............. 193

Gambar 15. Sampel Melakukan Tes Tembakan Kearah Kanan .................... 194

Gambar 16. Sampel Melakukan Tes Tembakan Kearah Tengah .................... 194

Gambar 17. Sampel Melakukan Tes Tembakan Kearah Kiri ......................... 195

Gambar 18. Sasaran Tembakan Hoki Lapangan .............................................. 195

Gambar 19. Sampel Beserta Peneliti ................................................................ 196

Page 14: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Administrasi Test Kemampuan Gerak Umum .......................... 99

Lampiran 2. Administrasi Tes Keterampilan Menembak Hoki Lapangan .... 103

Lampiran 3. Daftar Rekapitulasi Barrow Motor Ability Test Untuk

Menentukan Reliabilitas Data .................................................... 106

Lampiran 4. Rekapitulasi T-score Hasil Test Kemampuan Gerak ................ 136

Lampiran 5. Rekapitulasi Data Kemampuan Gerak Dasar Beserta

Klasifikasinya ............................................................................. 138

Lampiran 6. Rekapitulasi Data Hasil Test Kemampuan Gerak Dasar Beserta

Klasifikasinya ............................................................................ 140

Lampiran 7. Hasil Maching Kelompok Kemampuan Gerak

Tinggi dan Rendah ..................................................................... 141

Lampiran 8. Program Pendekatan Pembelajaran Bagian Progresif ............... 142

Lampiran 9. Program Pendekatan Pembelajaran Bagian Repetitif ............... 148

Lampiran 10. Data Hasil Tes Ketepatan Menembak Hoki Lapangan Dari

Arah Kanan ............................................................................... 155

Lampiran 11. Data Hasil Tes Ketepatan Menembak Hoki Lapangan Dari

Arah Tengah .............................................................................. 159

Lampiran 12. Data Hasil Tes Ketepatan Menembak Hoki Lapangan Dari

Arah Kiri ................................................................................... 163

Lampiran 13.Data Hasil Tes Kecepatan Menembak Hoki Lapangan Dari

Arah Kanan ............................................................................... 167

Lampiran 14. Data Hasil Tes Kecepatan Menembak Hoki Lapangan Dari

Arah Tengah .............................................................................. 171

Lampiran 15. Data Hasil Tes Kecepatan Menembak Hoki Lapangan Dari

Arah Kiri ................................................................................... 175

Lampiran 16. Rekapitulasi Nilai Tes Keterampilan Menembak

Hoki Lapangan .......................................................................... 179

Page 15: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

Lampiran 17. Rekapitulasi T-score Hasil Tes Ketepatan Dan Kecepatan

Keterampilan Menembak Hoki Lapangan, Klasifikasi

Kemampuan Gerak Beserta Pembagian Sampel Kesel-sel

Secara Acak ............................................................................... 180

Lampiran 18. Rekapitulasi Data Tes Ketepatan Dan Kecepatan Keterampilan

Menembak Hoki Lapangan Kelompok 1 .................................. 181

Lampiran 19. Rekapitulasi Data Tes Ketepatan Dan Kecepatan Keterampilan

Menembak Hoki Lapangan Kelompok II ................................. 182

Lampiran 20. Tabel Kerja Untuk Menghitung Nilai Homogenitas dan Analisis

Varians ..................................................................................... 183

lampiran 21. Hasil Penghitungan Data Untuk Uji Homogenitas dan Analisis

Varians ...................................................................................... 184

Lampiran 22. Uji Normalitas Data Dengan Teknik Liliefors ......................... 185

Lampiran 23. Uji Homogenitas Dengan Uji Bartlet ....................................... 189

Lampiran 24. Analisis Varians........................................................................ 190

Lampiran 25. Uji Rata-rata Rentang Newman-Keuls ...................................... 191

Lampiran 26. Dokumentasi Penelitian ............................................................ 182

Page 16: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

ABSTRAK

SABAR SURBAKTI. NIM. A120809122. 2011. PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN GERAK TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN MENEMBAK HOKI LAPANGAN (Studi Eksperimen Pendekatan Pembelajaran dengan Metode Bagian Progresif dan Repetitif Pada Mahasiswa Putra Semester III Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fik Unimed). Komisi pembimbing I : Prof. Dr. H. M. Furqon H, M.Pd. Pembimbing II : Prof. Dr. H. Muchsin Doewes, dr., PFark., MARS., AIFO. Tesis. Program Studi Ilmu Keolahragaan, Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1). Perbedaan pengaruh antara pendekatan pembelajaran bagian progresif dengan pendekatan pembelajaran bagian repetitif terhadap hasil belajar keterampilan menembak Hoki Lapangan, (2). Perbedaan hasil belajar keterampilan menembak Hoki Lapangan antara kemampuan gerak tinggi dan kemampuan gerak rendah, (3). Interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan kemampuan gerak terhadap hasil belajar keterampilan menembak Hoki Lapangan

Penelitian dilaksanakan di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan. Penelitian dilaksanakan dengan metode eksperimen, rancangan faktorial 2x2. Besarnya sampel penelitian 40 orang berasal dari jumlah populasi 98 orang. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling. Variabel penelitian terdiri dari dua variabel independen yakni : variabel manipulatip : metode pendekatan pembelajaran bagian progresif dan metode pendekatan pembelajaran bagian repetitif, variabel atributip yakni : kemampuan gerak tinggi dan kemampuan gerak rendah serta variabel dependen yakni : hasil belajar keterampilan menembak Hoki Lapangan. Teknik pengumpulan data dengan Tes dan Pengukuran, barrow motor ability test, data keterampilan menembak Hoki Lapangan dengan tes goal shooting – straight, right, left. Teknik analisis data mengunakan analisis varians (ANAVA) dangan taraf signifikansi α = 0,05.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: 1). Ada Perbedaan pengaruh antara pendekatan pembelajaran bagian progresif dengan pendekatan pembelajaran bagian repetitif terhadap hasil belajar keterampilan menembak Hoki Lapangan. Hal ini dibuktikan dari nilai Fhitung = 13,25 > Ftabel = 4.11. Dari analisis lanjutan diperoleh bahwa ternyata metode pendekatan pembelajaran bagian progresif lebih baik dari pada metode bagian repetitif yang dibuktikan dengan rata-rata score yaitu 53,20 dan 46,73. 2) Ada perbedaan hasil belajar keterampilan menembak Hoki lapangan yang signifikan antara mahasiswa yang memiliki kemampuan gerak tinggi dan rendah. Hal ini dibuktikan dari nilai Fhitung = 5.38 > Ftabel = 4.11. Dari analisis lanjutan diperoleh hasil belajar keterampilan menembak Hoki Lapangan pada mahasiswa yang memiliki kemampuan gerak tinggi lebih baik dari pada yang memiliki kemampuan gerak rendah, dengan rata-rata score yaitu 52,03 dan 47,90. 3). Terdapat pengaruh interaksi yang signifikan antara pendekatan pembelajaran bagian dan tingkat kemampuan gerak terhadap hasil belajar keterampilan menembak Hoki Lapangan. Hasilnya sangat bermakna, karena Fhitung = 14,50 > Ftabel = 4.11.

Page 17: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

Berdasarkan hasil rata-rata score dinyatakan bahwa ; Mahasiswa dengan kemampuan gerak tinggi lebih cocok jika diberikan pendekatan pembelajaran bagian progresif daripada metode pendekatan repetitif (58,65 dan 47,75). Mahasiswa yang memiliki kemampuan gerak rendah lebih cocok jika diberikan pendekatan pembelajaran bagian repetitif daripada metode pendekatan progresif, (48,05 dan 45,40)

Kata-kata kunci : Pendekatan Pembelajaran Prograsif, Pendekatan Pembelajaran

Repetitif, Kemampuan Gerak dan Keterampilan Menembak Hoki Lapangan.

Page 18: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

ABSTRACT

SABAR SURBAKTI. NIM. A120809122, 2011. DIFFERENCES INFLUENCE APPROACH TO LEARNING AND MOTOR ABILITY STUDY RESULTS FIELD HOCKEY SHOOTING SKILLS. (Experimental study Approach of Study with Progressive Method Shares and Repetitive At Student Of Male Semester of III Majors Education Of Training, Faculty of sport sciences, State university of medan). Commission Counsellor of I : Prof. Dr. H. M. Furqon H, M.Pd. Counsellor Of II: Prof. Dr. H. Muchsin Doewes, dr., PFARK., MARS., AIFO. Thesis. Sport Science Studies Program, Post Graduate Program, Sebelas Maret University. Surakarta.

This study aims to determine: (1). The difference between the influence of the progressive learning approach with the repetitive learning approach to learning the results of field hockey shooting skills, (2). Difference learning outcomes field hockey shooting skills among high motor ability and low motor ability (3). Interaction between learning approach to motion capabilities of the learning skills of shooting field hockey

Research conducted at the Faculty of Sport Sciences, State University of Medan. The experiment was conducted with experimental methods, 2x2 factorial design. The amount of the sample 40 people from a population of 98 people. The sampling technique with the purposive sampling. Variable study consists of two independent variables namely: manipulatip variables: the progressive method of teaching approaches and methods of the repetitive learning approach, namely atributip variables: the ability of high motor ability and low motor ability as well as the dependent variable ie: learning outcomes field hockey shooting skills. Data collection techniques with Test and Measurement, barrow motor ability test, the data field hockey shooting skills to the test goal shooting - straight, right, left. Techniques of data analysis using analysis of variance (ANAVA) view of significance level α = 0.05.

Based on the results of research can be concluded: 1). There is a difference between the influence of the progressive learning approach with the repetitive learning approach to learning the results of field hockey shooting skills.This is evidenced from the value of Fcalculated = 13.25 > Ftable = 4.11. From further analysis it was found that the progressive learning approach is better than the repetitive method which is evidenced by an average score of 53.20 and 46.73. 2) There is a difference in learning outcomes field hockey shooting skills of a significant difference between students who have high and low motor mobility. This is evidenced from the value of Fcalculated = 5.38 > Ftable = 4.11. Further analysis of the results obtained from studying the field hockey shooting skills in students who have a high movement capability is better than having a low motor mobility, with an average score of 52.03 and 47.90. 3). There is a significant interaction effect between learning approach and the level of mobility to the learning outcomes field

Page 19: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

hockey shooting skills. The result is very meaningful, because the Fcount = 14.50 > Ftable = 4.11.

Based on the average score was stated that; Students with high movement capability is better suited if given the progressive approach to learning rather than repetitive approach method (58.65 and 47.75). Students who have low mobility are more suitable if given the repetitive learning approach rather than a progressive approach, (48.05 and 45.40)

Key words: Learning Approach Prograsif, repetitive Learning Approach, Ability and Motion Field Hockey Shooting Skills.

Page 20: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perguruan tinggi adalah sebagai lembaga formal dalam sistem pendidikan,

tidak terlepas dari usaha – usaha peningkatan prestasi belajar bagi mahasiswa.

Kegiatan proses pembelajaran merupakan kegiatan pokok dalam keseluruhan

kegiatan pendidikan diperguruan tinggi. Hal ini berarti berhasil tidaknya

pencapaian tujuan pendidikan dalam bentuk terjadinya perubahan tingkah laku,

pengetahuan, maupun keterampilan mahasiswa tergantung pada bagaimana proses

pembelajaran yang dialami mahasiswa sebagai calon pendidik dikemudian hari.

Proses pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan sumber daya

manusia yang berkualitas pula. Begitu pula halnya dengan pendidikan

dilingkungan perguruan tinggi. Untuk menjamin pelaksanan program pendidikan

berjalan dengan baik maka antara tujuan dan sasaran yang dinyatakan dalam

desain kurikulum maupun silabus dan rancangan pedoman pembelajaran dengan

pelaksanaan dilapangan harus sejalan dan searah. Pelaksanaan Program

pendidikan yang bermutu, yang diselenggarakan dengan mematuhi kaidah-kaidah

pedagogik, memberikan sumbangan sangat berharga bagi perkembangan peserta

didik secara menyeluruh. Dalam hal ini yang berkembang bukan saja aspek

kognitif, afektif dan psikomotor tetapi aspek Physiologi (faal tubuh), physicologi

(fisik) dan psykologi (kejiwaan) sehingga ketika mahasiswa tersebut terjun

kelapangan mereka sudah siap dan berguna dilingkungan masyarakat.

Page 21: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Sejalan dengan usaha pencapaian keterampilan sebagai suatu proses

pembelajaran di perguruan tinggi, sudah tentu akan menuntut sistem pendidikan

dan pengajaran yang lebih baik pula termasuk didalamnya struktur program

sampai kepada bagaimana pendekatan pembelajaran yang dilakukan dalam

belajar. Pencapaian tujuan pendidikan memerlukan banyak faktor pendukung

yang diperlukan antara lain: faktor guru/dosen, mahasiswa, sarana prasarana dan

juga pendekatan pembelajarannya. Pendekatan pembelajaran yang dipilih dan

diperkirakan haruslah sesuai dengan kondisi serta cocok digunakan dalam proses

pembelajaran baik teori maupun praktek. Proses pembelajaran dapat dikatakan

afektif apabila perubahan prilaku yang terjadi pada mahasiswa dapat tercapai

secara optimal.

Proses belajar mengajar khususya di perguruan tinggi memerlukan adanya

suatu pendekatan pembelajaran untuk membantu kelancaran proses pembelajaran,

semakin tepat pendekatan yang digunakan dalam proses belajar mengajar maka

semakin efektif, tujuan juga akan lebih cepat tercapai. Pendekatan pembelajaran

merupakan bagian dari strategi yang merupakan langkah-langkah taktis bagi dosen

dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan. Pendekatan

pembelajaran yaitu cara bekerja yang telah diperkirakan dengan seksama sehingga

merupakan pola tertentu untuk mencapai tujuan, sedangkan metode mengajar adalah

cara mengajar yang sudah merupakan pola tertentu guna mencapai tujuan pengajaran.

Salah satu usaha yang tidak pernah guru/dosen tinggalkan adalah bagaimana

memahami kedudukan pendekatan saat proses pembelajaran mengajar salah satu

komponen yang ikut ambil bagian bagi keberhasilan kegiatan belajar mengajar.

Page 22: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Pendekatan pembelajaran banyak sekali yang dapat kita terapkan dalam

suatu pembelajaran diantaranya adalah pendekatan pembelajaran bagian progresif

(maju berkelanjutan) dan pendekatan pembelajaran bagian repetitif (berulang).

Pendekatan pembelajaran bagian progresif adalah cara mengajar dimana unsur

pertama dan kedua dipelajari secara terpisah, kemudian setelah dikuasai baru

disatukan, selanjutnya unsur ketiga dipelajari secara terpisah pula, setelah

dikuasai digabungkan dengan unsur satu, dua dan tiga, sedangkan pendekatan

pembelajaran bagian repetitif adalah pelaksanaan pertama kali yang diajarkan

adalah unsur kesatu dan kedua secara bersamaan.

Hampir seluruh kegiatan pembelajaran, terutama yang berkaitan dengan

kemampuan psikomotor membutuhkan suatu pendekatan pembelajaran untuk

meningkatkan keterampilan dalam permaian olahraga. Tujuannya agar peserta

didik dapat meningkatkan kemampuannya menuju tingkat kesulitan gerak yang

lebih tinggi dan kompleks. Olahraga permainan Hoki Lapangan merupakan salah

satu cabang olahraga yang menuntut kemampuan gerak yang kompleks agar dapat

memainkan bola dengan stick saat bermain dengan sebaik-baiknya.

Hoki Lapangan merupakan salah satu cabang olahraga permainan.

Permainan olahraga ini terdiri dari beberapa teknik dasar keterampilan yang perlu

diperhatikan dan diperkenalkan kepada mahasiswa. Untuk dapat menguasai teknik

dasar permainan Hoki Lapangan dengan baik, diperlukan latihan serta belajar

dengan tekun serta diberikan secara bertahap dan makin lama makin meningkat,

mulai yang belum bisa menjadi bisa dan kemudian menjadi terampil melakukan

teknik-teknik gerakan. Dengan demikian pengaturan pembelajaran yang

Page 23: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

dipraktekkan dimulai dari yang mudah meningkat kepada pembelajaran yang

lebih sukar atau dari yang sederhana ke gerakan yang kompleks.

Kemampuan para mahasiswa berbeda-beda, maka dalam menentukan

suatu materi pembelajaran harus juga memperhitungkan kemampuan yang

dicapai serta beberapa lama anak yang bersangkutan mengikuti atau mengenal

olahraga yang bersangkutan. Hasil maksimal dengan sendirinya akan tercapai bila

bahan pembelajaran keterampilan disesuaikan dengan tingkat psikis mahasiswa

yang bersangkutan. Kemampuan gerak juga salah satu yang mempengaruhi

didalam mempelajari keterampilan gerak dalam Hoki. Sejalan dengan

meningkatnya kemampuan gerak dapat diindentifikasikan dalam bentuk gerakan

dengan mekanika tubuh yang makin efisien, lancar, dan terkontrol, pola gerakan

makin bervariasi dan bertenaga. Berbagai macam kegiatan yang mungkin dapat

dilakukan apabila seorang anak memperoleh kesempatan melakukan gerakan-

gerakan yang lebih luas atau pada masa anakya tidak terkekang.

Gerakan-gerakan yang dilakukan bentuknya dapat menyerupai gerakan

orang yang sudah mahir pada umumnya hanya terletak pada pelaksanaan gerak

yang masih lemah dan kurang bertenaga. Hal ini disebabkan kapasitas fisik

seseorang pemula belum dapat menyamai kapasitas fisik seorang yang sudah

terlatih atau seorang atlet. Disamping itu kapasitas masing-masing seseorang

tidak sama, hal ini disebabkan karena perbedaan koordinasi tubuh, ukuran tubuh,

dan kekuatan otot, sehingga terdapat kemampuan gerak tinggi dan kemampuan

gerak rendah. Sehingga kemampuan sesorang dalam gerak dasar ini juga akan

berpengaruh terhadap kemampuannya dalam melakukan geraka-gerakan

keterampilan teknik dasar dalam permainan Hoki Lapangan.

Page 24: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Hoki Lapangan adalah satu mata kuliah yang ada pada jurusan pendidikan

kepelatihan olahraga, dimana mata kuliah ini diberikan pada semester III untuk

Hoki Dasar dan semester IV Hoki Lanjutan. Tujuan mata kuliah Hoki Lapangan

agar mahasiswa dapat bermain Hoki Lapangan dengan baik sesuai dengan

peraturan yang sudah ditetapkan dan mahasiswa bisa menerapkannya di sekolah

maupun di masyarakat di samping itu juga sebagai perkembangan fisik,

perkembangan gerak, perkembangan mental, dan perkembangan sosial.

Mata kuliah Hoki lapangan dasar adalah mata kuliah yang wajib diambil

oleh mahasiswa, mata kuliah ini 2 SKS disamping itu juga mata kuliah ini sebagai

salah satu syarat untuk bisa mengambil mata kuliah Hoki Lapangan lanjutan bila

mahasiswa sudah lulus mata kuliah Hoki Dasar. Disamping itu juga mahasiswa

juga dalam proses pembelajarannya dituntut pada pertumbuhan dan

pengembangan jasmani, sosial, dan emosional yang serasi, selaras dan seimbang

hal sesuai dengan soft skill.

Permainan Hoki Lapangan, Salah satu teknik dasar yang harus dikuasai

agar dapat bermain Hoki Lapangan dengan baik dan benar dan menghasilkan gol

untuk kemenangan adalah teknik dasar keterampilan menembak (shooting) bola

ke gawang. Seorang mahasiswa ataupun pemain bila ingin dapat menguasai

teknik menembak dengan benar maka teknik dasar nya harus benar. Bila teknik

dasar ini tidak dikuasai dengan baik maka seorang mahasiswa ataupun pemain

tidak dapat bermain Hoki Lapangan dengan baik sehingga dalam menciptakan

sebuah gol untuk meraih kemenangan tidak akan dapat tercapai.

Page 25: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Berdasarkan pengamatan dan pengalaman penulis pada mahasiswa-

mahasiswa terdahulu yang sudah mengambil mata kuliah Hoki Lapangan Dasar,

setelah lulus masih ada kekurangan-kekurangan yang dilakukan dalam permainan

Hoki Lapangan terutama teknik keterampilan menembak, mahasiswa belum dapat

melakukan dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan hasil teknik menembak

dengan kreteria baik sekali = 5 orang, baik = 15 orang, dan kurang sekali = 20

orang. Rendahnya nilai tes keterampilan menembak berdampak pada nilai akhir

mata kuliah yang juga rendah, jika dikonversikan dengan huruf maka rata-rata

nilai mahasiswa adalah nilai C, nilai ini dalam standar penilaian KBK merupakan

syarat minimal kelulusan bagi mahasiswa.

Berdasarkan uraian diatas, perlu diadakan penelitian yang ada hubungan

dengan pendekatan pembelajaran pada saat proses belajar mengajar permainan

Hoki khususnya menembak. Dalam penelitian ini, akan diteliti perbedaan

pengaruh pendekatan pembelajaran bagian progresif dengan bagian repetitif dan

kemampuan gerak terhadap keterampilan menembak Hoki.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka

dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut.

1. Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari proses pendidikan

mempunyai tujuan untuk mengembangkan kebugaran fisik, mental, emosi dan

sosial melalaui media aktivitas fisik.

2. Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang optimal, mengajar harus didukung

dengan prinsip-prinsip ilmiah.

Page 26: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

3. Pendekatan pembelajaran bagian progresif dan repetitif, mempengaruhi

keterampilan menembak Hoki Lapangan.

4. Kemampuan gerak yang dimiliki oleh mahasiswa mempunyai peranan yang

sangat penting terhadap keterampilan menembak Hoki Lapangan.

5. Teknik dasar menembak Hoki Lapangan.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, masalah penelitian

ini dapat dirumuskan sebagai berikut.

1. Perbedaan pengaruh antara pendekatan pembelajaran bagian progresif dengan

pendekatan pembelajaran bagian repetitif terhadap keterampilan menembak Hoki

Lapangan.

2. Perbedaan peningkatan keterampilan menembak Hoki Lapangan antara

kemampuan gerak tinggi dan kemampuan gerak rendah.

3. Pengaruh interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan kemampuan gerak

terhadap keterampilan menembak Hoki Lapangan.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dalam penelitian ini

dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Adakah perbedaan pengaruh antara pendekatan pembelajaran bagian progresif

dan repetitif terhadap keterampilan menembak Hoki Lapangan?

2. Adakah perbedaan keterampilan menembak Hoki Lapangan antara kemampuan

gerak tinggi dan kemampuan gerak rendah?

Page 27: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

3. Adakah pengaruh interaksi antara pendekatan pembelajaran dan kemampuan

gerak terhadap keterampilan menembak Hoki Lapangan?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka

tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui perbedaan pengaruh antara pendekatan pembelajaran bagian

progresif dengan pendekatan pembelajaran bagian repetitif terhadap

keterampilan menembak Hoki Lapangan.

2. Untuk mengetahui perbedaan peningkatan keterampilan menembak Hoki

Lapangan antara kemampuan gerak tinggi dan kemampuan gerak rendah.

3. Untuk mengetahui pengaruh interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan

kemampuan gerak terhadap keterampilan menembak Hoki Lapangan.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini bermamfaat baik secara teoritis maupun praktis. Hasil

yang diperoleh diharapkan dapat:

1. Secara teoritis mendukung dan memperkaya ilmu pengetahuan pada pendekatan

pembelajaran bagian progresif dengan pendekatan pembelajaran bagian repetitif

terhadap keterampilan menembak Hoki Lapangan yang sudah ada, khususnya

teori pendekatan pembelajaran bagian progresif dengan pendekatan

pembelajaran bagian repetitif dan kemampuan gerak.

Page 28: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

2. Memberikan acuan dan masukan bagi para dosen dalam memilih pendekatan

pembelajaran yang sesuai, menentukan pendekatan pembelajaran yang tepat

dengan mempertimbangkan kemampuan gerak mahasiswanya.

3. Bagi peneliti secara praktis hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai bahan

pembanding dan perimbang bila para peneliti akan mengadakan penelitian

tentang pendekatan pembelajaran bagian progresif dengan pendekatan

pembelajaran bagian repetitif dan kemampuan gerak terhadap keterampilan

menembak Hoki Lapangan.

Page 29: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

BAB II

KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori

1. Permainan Hoki Lapangan

Hoki salah satu cabang olahraga Internasional yang dimainkan oleh

putra dan putri dengan memakai alat yang keras berupa tongkat atau stick dan

bola sebesar bola tennis. (PB PHSI, 2001/2002:2-3), dalam peraturan

permainan Hoki Lapangan disebutkan bahwa, Bola yang digunakan bulat,

keras dan boleh terbuat dari sembarang bahan, berat bola antara 156 dan 163

gram dengan garis tengah bola antara 224 dan 235 mm, permukan bola mulus

tapi jahitannya atau lekuk-lekuk diperkenankan, bola berwarna putih atau

sesuai persetujuan. Stick yang dipergunakan memiliki pegangan yang lurus

dan kepala yang bengkok, semua pinggiran harus membulat, seluruh

permukaan stick mulus dan bebas dari proyeksi yang kasar atau tajam, bagian

stick datar dibelahan kiri dan melengkung dibagian kanan. Bagian stick yang

boleh memainkan bola adalah wajah stick yaitu seluruh panjang belahan kiri

stick yang kepalanya (bagian bawah) berbidang datar. Stick termasuk semua

pembalutnya harus lolos sebuah gelang pengukur berdiameter – dalam 51 mm,

dengan berat maksimum stick adalah 737 gram.

Hoki dimainkan dilapangan yang berumput rata, terdiri dari dua regu

yang masing-masing regu berjumlah sebelas (11) orang pemain dengan

susunan penjaga gawang (goal kiper), pemain belakang ( back), pemain

Page 30: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

tengah/gelandang (half), pemain depan/penyerang (forwart) dengan lapangan

berbentuk empat persegi panjang berukuran 100 x 60 yard ( 91,40 x 55,00 m).

Tujuan permainan ini adalah memasukkan bola sebanyak-banyaknya

kedalam gawang lawan dengan menggunakan stick sesuai dengan peraturan

permainan. (PB PHSI, 2001/2002:5) dalam peraturan permainan Hoki

disebutkan pula bahwa, Sebuah goal tercipta bila saat bola berada dalam

lingkaran kena stick peserang dan setelah itu tidak melintas keluar lingkaran

lagi dan bola seutuhnya melintas garis – gawang di antara kedua tiang gawang,

di bawah mistar gawang.

Kemenangan suatu regu ditentukan oleh jumlah gol terbanyak yang

berhasil dicetak oleh salah satu regu ke dalam gawang lawannya. Permainan hoki

terbagi dalam dua babak, setiap babak lama permainannya 35 menit (2 x 35

menit) dengan masa isrirahat selama 5-10 menit. Permainan dipimpin oleh dua

orang wasit, wasit satu dan wasit dua dan sebelum memulai pertandingan

terlebih dahulu wasit mengundi untuk menentukan/memilih bola atau lapangan

bagi masing-masing regu. Untuk memulai babak kedua dilakukan pertukaran

gawang.

Hoki merupakan sebuah olahraga gerak cepat dengan keahlian tinggi,

dengan para pemain yang menggunakan gerakan cepat dengan stik,

mengumpan yang akurat dan cepat, dan pukulan yang keras, dalam upaya

untuk menjaga possession (penguasaan) dan menggerakkan bola kearah

gawang. Setiap pemain membawa sebuah “stick”, normalnya kecil dengan

panjang 90 cm (3 kaki) dan secara tradisional terbuat dari kayu tetapi

Page 31: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

seringkali dibuat dengan fiberglass, kevlar dan campuan karbon fiber, dengan

pegangan bulat yang rata pada sisi kanan dan sebuah kait di bagian bawahnya.

Logam tidak dapat diguankan pada stick hoki.

Saat ini ditemukan bahwa semakin dalam lengkungan bagian depan

maka semakin mudah untuk menambah kecepatan dari dragflick dan membuat

pemukulan menjadi lebih mudah dilakukan. Pertama-tama, sesudah fitur ini

diperkenalkan, Dewan Pengurus Hoki menempatkan suatu batas 50 mm pada

ke dalaman maksimum lengkungan di atas panjang stick tetapi pengalaman

yang ditunjukkan dengan cepat ini terlalu berlebihan. Peraturan baru sekarang

membatasi lengkungan ini menjadi di bawah 25 mm untuk membatasi

kekuatan flick terhadap bola (http://www Field hockey – Wikipedia, the free

encyclopedia.htm).

Teknik utama untuk menggerakkan bola disekitar lapangan yang

digunakan oleh para pemain adalah: “dribble”, dimana pemain mengontrol

bola dengan stick dan lari dengan bola, yang mendorong bola sambil lari;

“dorongan”, dimana pemain menggunakan pergelangan tangan mereka untuk

mendorong bola; “flick” atau “scoop”, yang hampir sama dengan dorongan

tetapi dengan gerakan pergelangan tambahan untuk menggerakkan stick

melalui sebuah sudut dan mengangkat bola dari tanah; dan “memukul”, dimana

sebuah angkatan ke belakang dilakukan dan kontak dengan bola dibuat benar-

benar dengan penuh kekuatan. (http://www Field hockey – Wikipedia, the free

encyclopedia.htm).

Page 32: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

a. Konsep Permainan Hoki Lapangan

Permainan Hoki hampir sama dengan sepak bola namun ada

perbedaannya, dalam permainan Hoki istilah, tembakan jarak jauh tidak

ditemui, penentuan suatu goal terjadi/syah jika dilakukan dalam daerah

lingkaran pukulan sesuai dengan peraturan, sementara teknik dasarnya

adalah memukul, mendorong, menghentikan bola, mengontrol bola,

mengangkat bola semuanya dilakukan dengan menggunakan stick.

Meskipun permainannya hampir sama dengan sepak bola namun Hoki

mempunya unsur tersendiri untuk dipelajari dan dikuasai terutama mengenai

pengolahan bola atau stick work. Dalam (Jones, C.I.M., Syikes, J.A., and

Cadman, J.F, 1971: 33) “ Stick Work is the fondation of hockey and mastery

of the skills is an indispensable part of players equipment”.

Tujuan teknik dasar adalah untuk dapat mengolah bola “ ball controll ” dan

keterampilan menggunakan stick adalah unsur utama dalam bermain, hal ini

merupakan keterampilan dasar yang dituntut oleh permainan Hoki.

Selanjutnya (Glencross, 1984 : 25) mengemukakan bahwa, “ In

order to execute skills with a high degree of consistency under the pressures

of competition, players mush first learn to perform the skills using correct

methods”. Kemudian (Harsono, 1988:235) mengatakan : “Dan

kesempurnaan teknik kelak tidak akan dapat dikuasai apabila teknik-teknik

yang mendasar tersebut belum dikuasai dengan baik, apabila keterampilan

teknik belum dikuasai maka sukar kelak akan dapat melatih keterampilan

taktis dengan efisien dan efektif “. Dengan demikian penguasaan

Page 33: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

keterampilan dasar dalam permainan Hoki akan sangat menentukan

keberhasilan dalam suatu pertandingan. Pukulan atau dorongan yang kuat

akan menghasilkan kecepatan bola yang tinggi maka dituntut seorang atlit

Hoki harus memiliki power otot lengan yang baik.

b. Teknik Dasar Permainan Hoki

Telah diutarakan bahwa semua jenis olahraga memiliki spesifikasi

teknik dan cara. Teknik yang mengandung pengertian sama dengan

keterampilan dalam suatu cabang olahraga disebut keterampilan dasar atau

“Fundamental Skills =Basic Skills ”. (Glencross, 1984 : 25) mengemukakan

“The Basic Skills”

1. The grips.

2. Moving with the ball – The dribbling ball.

3. Receiving and controlling the ball; the trapping skills, the areal trap

4. Distributing the ball; the push, the hit, the flick, the scoop,the reverse

push, the reverse hit, the reverse stick flick or scoop.

5. The dispossessions – The tacling skills

6. Specialist skill; goal shooting, goal keeping “

Untuk dapat bermain dengan baik maka seseorang pemain Hoki

harus mengembangkan semua sistem organ tubuhnya. Sementara

penguasaan teknik bermain dengan sempurna masih diperlukan pembinaan

yang spesifik sesuai dengan sifat dari keterampilan dasarnya.

Page 34: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Agar dapat menggunakan stick untuk memainkan bola baik

mengontrol bola, merobah arah, menghindar dari takle lawan,

memperhatikan posisi kawan satu tim pada saat dribble dan pass bola, maka

si atlet harus mengembangkan koordinasi yang sebaik mungkin. Untuk

dapat mempassing bola atau menshooting bola dengan kuat, cepat dan

terarah baik dengan hitting atau pushing atau dengan teknik stroke lainnya

pemain harus memiliki power otot lengan yang diperlukan untuk gerak

mengayun stick kebelakang dan kedepan, sebelum, pada saat dan setelah

perkenaan stick dengan bola.

c. Keterampilan Menembak Hoki Lapangan

Sebelum membahas keterampilan menembak Hoki Lapangan,

peneliti terlebih dahulu membahas tentang pengertian keterampilan, dimana

keterampilan berkaitan dengan tugas gerak yang akan dilakukan baik secara

efisien dan efektif.

Untuk menulusuri konsep keterampilan menembak Hoki Lapangan,

maka perlu ditulusuri tentang konsep keterampilan dan konsep keterampilan

dalam olahraga. Keterampilan berasal dari kata “terampil” atau Skill.

(Antonio Dal. Mote,1978: 96), mengartikan keterampilan sebagai suatu

kemampuan melaksanakan gerakan-gerakan secara tepat, cepat dan

harmonis sehingga tidak mungkin disederhanakan lagi. (Gagne and Robert,

M. 1988:89), mengartikan terampil sebagai suatu rangkaian respon gerakan

terpadu yang menyatu dalam penampilan yang unik. Selanjutnya (Singer,

R.N, 1980:32) mengartikan bahwa keterampilan adalah gerak otot atau

Page 35: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

gerakan tubuh untuk mengsukseskan pelaksanaan aktivitas yang diinginkan.

Berdasarkan ketiga pendapat tersebut jelas tampak kesamaan arti dari

konsep keterampilan, yakni kemampuan melakukan tugas gerak yang

dilakukan secara efektif dan efisien. Keterampilan dalam olahraga terkait

erat dengan kemampuan melakukan suatu rangkaian tugas gerak yang

dilakukan secara efektif dan efisien. Kata efektif dalam arti keberhasilan

mencapai tujuan yang telah ditetapkan, sedangkan efisien terkait dengan

pencapaian dalam jumlah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan tugas

gerak tersebut. (Schmidt, R.A,1991:4), mejelaskan keterampilan sebagai

kemampuan menghasilkan beberapa hasil akhir dengan ketentuaan yang

maksimum, pengeluaran energi dan waktu yang minimum. Oleh sebab itu

keterampilan dalam olahraga berhubungan dengan kerja otot dalam

melakukan serangkaian tugas gerak yang dilakukan secara maksimal dengan

jumlah energi yang dikeluarkan seminimum mungkin. Menurut (Magill,

R.A, 1980:11), dari dimensi penggunaan otot, keterampilan dibagi menjadi:

(1) keterampilan kasar (gross skill) dan (2) keterampilan halus (fine skill).

Dari dimensi stabilitas lingkungan yang dihadapi, keterampilan terdiri dari:

(1) keterampilan terbuka (open Skill) dan (2) keterampilan tertutup (closed

skill). Dari dimensi awal dan akhirnya suatu kegiatan keterampilan dibagi

menjadai tiga kelompok: (1) keterampilan terputus (diskrit); (2)

keterampilan berangkai (serial): dan (3) keterampilan berkelanjutan

(Kontinyu). Dari dimensi pengunaan otot, permainan hoki dominan

merupakan keterampilan kasar (groos skill) dan sedikit unsur keterampilan

Page 36: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

halus (fine skill) kemudian dari dimensi stabilitas lingkungan yang dihadapi,

permainan hoki termasuk keterampilan terbuka (open skill), serta dari

dimensi awal sampai akhirnya tindakan, permainan hoki termasuk

keterampilan terputus (diskrit skill).

Berdasarkan pengertian keterampilan secara umum yang

dikemukakan di atas, peneliti mengkaji tentang pengertian belajar gerak

(motor learning). (Singer, R. N, 1980: 9), mengemukakan bahwa belajar

gerak merupakan perubahan yang relatif permanen dalam performan atau

yang berhubungan dengan perubahan perilaku akibat latihan atau

pengalaman sebelumnya dalam situasi tertentu. Dalam konteks yang hampir

sama, (Siedentop, Daryl, 1994: 291), menegaskan bahwa belajar gerak sebagai

perubahan yang relatif permanen (melekat) di dalam performan

keterampilan gerak yang dihasilkan dari pengalaman atau latihan.

Selanjutnya ditambahkan, meskipun tekanan belajar gerak ialah penguasaan

keterampilan, tidaklah berarti aspek lain seperti peranan domain kognitif

diabaikan, sebab penguasaan keterampilan baru diperoleh melalui penerimaan

dan pemilikan pengetahuan, perkembangan koordinasi dan kondisi fisik

sebagaimana halnya kepercayaan dan semangat juang (Rusli Lutan 1988: 101-

102). (Annario, Anthony., Charles, Cowel, C., and Helen, W. Haselton 1980:

8-11), mengemukakan bahwa salah satu pertanda seseorang telah belajar

gerak adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan

tingkah laku tersebut meliputi suatu kemampuan, baik yang bersifat

pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), konatif termasuk keterampilan

Page 37: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

(psikomotor) ataupun fisik (physical). Lebih lanjut dijelaskan, perubahan

tingkah laku kognitif i tu pada dasarnya terjadi pada aspek pikiran, atau

intelek yang meliputi pengetahuan dan fakta, informasi, keterampilan dan

kemampuan intelektual.

Perubahan perilaku afektif berhubungan dengan perkembangan

emosi dan tingkah sosial, yang meliputi respon terhadap aktivitas jasmani,

perwujudan diri, harga diri dan konsep diri. Perubahan perilaku psikomotorik

yang dituju adalah perubahan yang terjadi pada gerak, meliputi gerak perseptual,

gerak dasar dan keterampilan olahraga dan lari. Sedangkan perubahan perilaku,

berhubungan dengan perubahan pada aspek kemampuan fisik, meliputi kekuatan

otot, daya tahan otot, daya tahan umum dan kelentukan. Proses belajar gerak

terjadi karena adanya masukan yang diterima oleh indera penglihatan.

pendengaran, rasa dan indera kinestesi. Masukan tersebut diteruskan

kesistem syaraf pusat untuk diproses yang kemudian ditafsirkan serta

disimpan. Pada akhirnya masukan tersebut diterjemahkan dalam bentuk

gerakan (hasil atau keluaran). Masukan sensori berkaitan dengan

penerimaan stimulus oleh organ-organ sensori, yaitu stimulus dari luar

tubuh dan yang terjadi dalam tubuh. Masukan sensori ini kemudian

diproses dalam sistem ingatan, yang selanjutnya diteruskan kepenyimpanan

jangka pendek (sementara). Informasi persepsi ini hanya dapat bertahan

dalam sistem penyimpanan untuk sementara, yang apabila tidak digunakan

dalam waktu yang singkat akan dilupakan/hilang. Pada penyimpanan jangka

pendek ini masukan yang dapat disimpan terbatas, sehingga apabila ada

Page 38: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

masukan informasi berikutnya maka masukan yang pertama akan hilang

dengan sendirinya apabila tidak ada penguatan untuk mengingat masukan

tersebut. Selanjutnya masukan yang telah diproses dalam sistem penyimpanan

jangka pendek diteruskan ke saluran konsentrasi terbatas, dan pada saluran

konsentrasi terbatas ini, proses informasi seseorang hanya dapat

menyelesaikan satu masalah saja dalam satu saat. Proses informasi yang

telah diselesaikan dalam saluran konsentrasi terbatas kemudian disimpan

dalam gudang penyimpanan hasil belajar (penyimpanan jangka panjang).

Semua proses informasi di atas adalah merupakan proses kegiatan kognitif,

yang belum tentu informasi tersebut dapat dilakukan atau diterjemahkan dalam

bentuk gerakan.

Beberapa cara dan jenis pukulan yang dapat dilakukan untuk

menembak ke gawang diantaranya saat dalam permainan belangsung, shoot

corner, finalti corner, dan free hit. Kemudian jenis pukulan yang digunakan

hit, reverse hit, reverse flick, push, flick, scoop, dan taving. Semua bertujuan

untuk mencetak gol sebanyak-banyaknya ke gawang lawan tetapi harus

dilakukan di area lingkaran tembakan.

Semua keterampilan harus dikembangkan untuk digunakan dalam

permainan umum juga bermanfaat dalam lingkaran gol. Pada dasarnya,

keterampilan menggiring yang pendek dan tajam menciptakan peluang bagi

anda untuk mendapatkan bola, keterampilan memerangkap bola yang kokoh

membuat anda mampu mengontrol bola dalam suatu posisi yang baik untuk

membuat tembakan gol yang efektif dan sedikit variasi pada metode

Page 39: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

melempar yang anda gunakan dalam permainan umum juga digunakan

untuk mencetak gol. Ada beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan saat

mencetak gol, antara lain menembus lingkaran dengan posisi yang sebaik

mungkin untuk memberi anda peluang terbaik untuk mencetak gol,

penempatan (seringkali lebih bermanfaat dari pada tembakan yang kuat),

dan eksekusi keahlian yang tepat dan pemilihan tembakan yang cerdas

adalah yang terpenting. Dikatakan oleh (Purwanto, 2004: 18), teknik

memukul bola ada dua macam hitting dan taping. Hitting merupakan teknik

yang efektif untuk operan-operan jarak jauh dan untuk dan untuk situasi

khusus, seperti: pukulan bebas (free hits), pukulan dari sudut jauh (long

corner), pukulan gawang, dan tembakan ke gawang. Sedangkan taping

merupakan teknik yang efektif untuk operan-operan jarak pendek. Dalam

melakukan latihan menembak nantinya, dan dalam pelaksaan tes

keterampilan menembak dilakukan dengan pukulan hit. Adapun teknik

melakukan hit adalah sebagai berikut:

• Berdiri dengan kaki kiri sedikit lebih ke depan daripada kaki kanan

menyamping arah sasaran, badan condong ke depan, lutut kaki kiri

ditekuk, kaki kanan hmis, stick dipegang kedua tangan lurus di depan

badan, bola diletakkan di depan kaki kiri.

• Stick diangkat setinggi bahu.

• Dengan gerakan secara berurutan, stick diangkat ke arah kanan

setinggi bahu, kemudian ayunkan kedua lengan dari samping kanan atas

kebawah memukul bola ke arah sasaran di kiri badan.

Page 40: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

• Ayunan stick ke arah kiri tidak melebihi tinggi bahu kiri.

• Pandangan mengikuti arah jalannya bola.

d. Lingkaran Tembakan (Shooting Circle)

Dalam Hoki Lapangan mencetak sebuah gol atau melakukan

tembakan ke gawang seorang pemain harus terlebih dahulu memasuki areal

lingkaran menembak atau dengan kata lain seorang pemain harus

menyentuh bola dengan sticknya (tongkat pemukul) didalam lingkaran

menembak baru dikatakan sah terjadinya sebuah gol. Tepat dimuka tiap

gawang ditarik garis sepanjang 3,66 meter sejajar dan berjarak 14,63 meter

dari garis gawang, diukur dari sudut muka dalam kedua tiang gawang

sampai sisi luar garis 3,66 meter itu. Kedua ujung garis ini dihubungkan

dengan garis gawang oleh sebuah busur seperempat lingkaran, dengan sudut

muka dalam dari kedua tiang titik pusatnya. Daerah yang dibatasi garis-garis

itu dan garis gawang (termasuk seluruh garis-garis itu) disebut lingkaran

pukulan atau lingkaran tembakan.

Gambar 1. Lingkaran Tembakan Hoki Lapangan (Purwanto, 2004 : 8)

Page 41: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

e. Teknik Menembak dan Mencetak Gol

Menurut (Micthell, C. & Taverner. WWW. HumanKinetics.com

Field Hockey Techniques & Tactics - Google Book Search.htm). Steve

davies mengatakan tentang bagaimana cara menembak serta mencetak gol

. Berikut ini adalah tipsnya:

(a) Sikap.

Sebagai seorang pemain harus tekun untuk mencetak gol dan memiliki

keinginan untuk membuat nama anda masuk dalam daftar pencetak gol

apapun motivasinya harus cerdik dan mencoba melepaskan diri dari

pemain bertahan. Perlu memiliki derajat keegoisan tentang permainan

guna mengambil resiko pada waktu yang tepat. Seorang pemain yang

sangat baik adalah seseorang yang dapat membuat keputusan yang tepat

tentang kapan waktu untuk menembak dan kapan waktu menemukan

sebuah pilihan yang lebih baik didalam lingkaran tersebut.

(b) Keterampilan

Keterampilan merangkap yang baik dibawah tekanan adalah penting.

Jika anda tidak dapat membuat perangkap yang baik, tidak akan

menciptakan peluang untuk mencetak gol, jadi tetaplah merendah dan

waspadalah. Berhati-hatilah dengan apa yang ada disekitar dan

mengetahui dimana pemain bertahan dan pemain pendukung disekitar

dan memiliki perasaan yang baik tentang dimana seorang pemain

berada dalam kaitannya dengan gol. Kemampuan untuk membaca

permainan (antisipasi permainan sebelum terjadi) atau yang kedua –

Page 42: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

menembak apa yang dilakukan oleh pemain bertahan dan rekan timnya

selanjutnya akan memberi anda keunggulan. Seorang striker perlu

memiliki berbagai macam, pemilihan tembakan yang bagus dan

pengambilan keputusan untuk mengembalikannya. Jadi berlatihlah pada

tembakan-tembakan yang belum anda kuasai. Kecepatan tangan dan

kaki penting untuk membuat tembakan yang berkualitas dalam waktu

yang singkat.

(c) Memukul/Pukulan

Jika memukul bola di gawang, atlet jarang memiliki waktu untuk

melakukan ayunan besar ke belakang. Waktu yang digunakan untuk

melakukan hal ini akan memberi pemain bertahan peluang untuk

mencuri bola dari bawah hidung anda, karena anda tidak melindungi

bola dengan menjaga agar stick (tongkat) tetap didekatnya. Dapat

memperpendek ayunan kebelakang dengan membuat tangan kiri

menurunkan tongkat untuk bertemu dengan tangan kanan. Hal ini

mungkin tidak alami bagi, tetapi dengan latihan dapat menguasai hal

ini. Dengan ayunan kebelakang yang lebih pendek, tembakan menjadi

pukulan yang lebih berguna dari pada yang sebaliknya gunakan dalam

permainan umum. Akan tetapi hal ini efektif karena hal ini cepat dan

lebih memperdaya daripada sebuah pukulan dengan ayunan kebelakang

yang lebih lamban dan berputar.

Page 43: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

(d) Penempatan

Tembakan yang baik ke gawang selalu berkaitan dengan keakurasian

dan keutamaan penempatan bola. Bahkan meskipun memukul bola

sekeras mungkin, itu tidak akan menjadi tembakan yang efektif kecuali

berada pada sasaran. Hal itu berarti bahwa hal ini setidaknya

memerlukan sebuah pengaman bagi penjaga gawang, memberikan

peluang sebuah ‘tip-in’ (sedikit sentuhan) bagi pemain depan atau

memberikan peluang untuk sebuah lambungan. Kadang-kadang para

pemain mengorbankan keakurasian dan penempatan untuk kekuatan,

akan tetapi hal ini tidak perlu menjadi kompromi yang terbaik bagi tim.

Kebalikan dari hal ini (mengorbankan kekuatan untuk keakurasian)

biasanya lebih bermanfaat.

(e) Gerakan kaki

Seperti pada kasus dengan semua keterampilan permainan tersebut,

gerakan kaki yang baik dapat menimbulkan perbedaan antara

pelaksanaan sebuah keterampilan dengan ketelitian dan membuang-

buang kesempatan yang baik. Gerakan kaki merupakan komponen yang

cenderung diabaikan oleh para pemain saat mereka sibuk, lelah atau

dibawah tekanan. Dapatkan komponen ini dengan tepat, dan akan

berada pada posisi untuk mencetak gol dengan ketelitian dan kekuatan

maksimum. Saat telah membuat perangkap, jagalah agar stick tetap

pada bola saat memposisikan kaki pada posisi terbaik. Hal ini

melibatkan keseimbangan antara kaki anda dengan sasaran dengan cara

Page 44: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

yang sama untuk sebuah operan. Walaupun ini merupakan gerakan kaki

yang ideal saat memukul bola, perlu menyesuaikan posisi ideal ini jika

anda sibuk. Di lain pihak, pemain dapat memilih untuk tidak memukul

bola dan memilih pilihan tembakan yang lain karena tidak ada waktu

yang cukup untuk menempatkan kaki anda pada posisi yang baik.

Seorang pemain juga dapat membuat operan atau mendapatkan sudut

penalty sebagai pengganti tembakan/shooting. Jika anda menjaga stick

pada bola ketika anda membuat kaki anda tetap pada posisi, akan

melindungi bola dari lawan sambil anda mengarahkan gerakan kaki ke

kiri. Ketika kaki sejajar dengan arah sasaran (atau seperti saat mau

mengoper pada permainan umum), siap untuk melakukan tembakan.

Posisi yang ideal (kaki sejajar dengan sasaran) tetap sama apakah

memilih untuk memukul atau mendorong bola, tetapi tidak akan selalu

memiliki waktu untuk membuat posisi ini sempurna, terutama didalam

lingkaran serangan. Kesalahan umum yang lain bagi pemain depan

adalah kerepotan dengan tembakan, dan untuk itu jangan

memperhatikan posisi kaki. Situasi yang tidak seimbang kadang-kadang

dibutuhkan, tetapi akan mendapatkan nilai yang lebih baik untuk

menceta gol jika anda menyediakan waktu bagi untuk membawa

gerakan kaki anda kekanan.

Page 45: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

2. Pendekatan Pembelajaran

a. Konsep Belajar Gerak

Berdasarkan teori belajar, berkembang pandangan tentang difinisi belajar

sebagai berikut: menurut (Oemar Hamalik, 2006: 154), "belajar adalah

perubahan tingkah laku yang relatif mantap berkat latihan dan pengalaman".

Selanjutnya oleh (Hergenhahm, B.R. and Mattew, H.O, 1997:2) bahwa dalam

belajar ditunjukkan dengan adanya: (1) suatu perubahan tingkah laku, (2)

perubahan tingkah laku relatif permanen, (3) perubahan tingkah laku akibat dari

pengalaman atau praktek, (4) pengalaman atau praktek harus diperkuat. Jenis

perubahan dan belajar itu sendiri merupakan perubahan perilaku dan penjelasan

tentang belajar yang dilakukan dengan membandingkan perilaku apa yang

mungkin ada sebelum individu ditempatkan pada situasi belajar dan perilaku

apa yang terjadi setelah perlakuan. Perubahan tersebut merupakan

peningkatan kemampuan untuk beberapa jenis "Performance" dan juga

merupakan sebuah cara pandang yang berbeda yang disebut sikap atau nilai.

Perubahan tersebut harus lebih dari sekedar kemampuan sesaat tetapi harus dapat

dipanggil kembali setelah beberapa waktu. Belajar harus dapat dibedakan

dari jenis perubahan yang mencirikan perkembangan seperti perubahan tinggi

atau perkembangan otot selama latihan.

Menurut (Kingsley, H.L., and Garry, 1957: 12) "Learning is the by

process which behavior (in the broader sense) is originated or changed thought

practice and training". Sehingga apabila seorang anak belum berhasil dalam

belajar, ia harus mengulang proses atau aktivitas yang pernah dilakukan. Proses

Page 46: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

ia sesuatu yang ada di lingkungannya, melalui manusia, hewan, tumbuh-

tumbuhan maupun benda-benda lain yang dijadikan bahan belajar. Setiap

aktivitas belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan yang dapat berupa

tingkah laku, kecakapan, sikap, minat, nilai maupun pola beraktivitas.

Perubahan sebagai prestasi belajar biasanya merupakan peningkatan menjadi

lebih baik. Dari beberapa pengertian belajar yang telah dikemukakan terdapat

beberapa perumusan yang berbeda, tetapi secara umum dapat didifinisikan

bahwa pengertian belajar menurut penulis adalah suatu proses perubahan tingkah

laku, cara pandang, dan kemampuan seseorang dan perubahan yang terjadi

relatif tetap atau permanen yang merupakan hasil dari pengalaman atau latihan.

Belajar adalah seperangkat yang bertalian dengan latihan atau

pengalaman yang mengantarkan kearah perubahan yang permanen dalam prilaku

terampil. Gerak dapat diartikan sebagai perubahan tempat, posisi, kecepatan

tubuh atau bagian tubuh manusia yang terjadi dalam suatu dimensi ruang dan

waktu serta dapat diamati secara objektif. (http://por.sps.upi.edu.). Pengertian

belajar gerak tidak terlepas dari pengertian belajar pada umumnya.

Belajar gerak merupakan salah satu bentuk belajar yang mempunyai

penekanan pada suatu spesifik yaitu untuk tujuan peningkatan kualitas gerak tubuh.

Belajar gerak adalah belajar yang diwujudkan melalui respon-respon

muskular yang diekspresikan dalam gerakan tubuh atau bagian tubuh

(Sugiyanto, 2000: 7-37). Di dalam pendidikan jasmani, belajar gerak berperan

dalam aspek-aspek pengembangan keterampilan gerak tubuh, penguasaan pola-

Page 47: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

pola gerak keterampilan olahraga, dan pengekspresian pola-pola prilaku

personal dan interpersonal yang baik di dalam pertandingan.

Pengertian belajar gerak menurut (Amung Ma'mun, 2000:45) adalah

sebagai salah satu proses yang mengarah pada upaya untuk memperoleh

perubahan perilaku yang berhubungan dengan gerak. Berdasarkan pengertian

belajar gerak di atas, maka dapat ditarik 3 hal pokok yaitu: (1) Belajar merupakan

proses yang didalamnya terjadi pemberian latihan dan pengalaman,

(2) Terjadinya perubahan-perubahan dari gerakan yang ditampilkan, (3)

Perubahan yang terjadi relatif permanen.

Untuk mengetahui belajar gerak dalam pembelajaran maka terlebih

dahulu kita perlu mengetahui pengertian pendidikan jasmani. Istilah

pendidikan jasmani dimaksudkan sebagai terjemahan dari istilah "Physical

Education", berasal dari Amerika Serikat dan Indonesia meminjam istilah itu

untuk menyebutkan suatu kegiatan yang bersifat mendidik dengan

memanfaatkan kegiatan jasmani. Sedangkan istilah "olahraga" seperti yang

berkembang di Indonesia dewasa ini dianggap sebagai terjemahan dari istilah

"sport" namun dalam bahasa sehari-hari kedua istilah tersebut yaitu Pendidikan

Jasmani dan Olahraga masih sering digunakan secara berganti-ganti.

Peranan belajar gerak dalam pendidikan jasmani dilihat dari segi aspek

fisik adalah aspek yang pertama untuk meningkatkan kemampuan fisik,

sedangkan aspek yang kedua untuk meningkatkan kualitas gerak tubuh. Untuk

meningkatkan kemampuan fisik, kegiatan yang dilakukan perlu mengacu pada

prinsip-prinsip latihan fisik (physical training), sedangkan untuk meningkatkan

Page 48: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

kualitas gerak, kegiatan yang dilakukan perlu mengacu pada prinsip-prinsip

belajar gerak (motor learning). Proses belajar dan berlatih diperlukan untuk

menguasai keterampilan gerakan. Gerakan biasa dikuasai dengan baik apabila

dipraktekkan berulang-ulang. Jangka waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan

proses belajar dan berlatih untuk setiap kategori gerakan keterampilan tidak

sama. Semakin kompleks gerakan keterampilan yang dipelajari akan memerlukan

waktu yang lebih lama. Lamanya waktu yang dperlukan bukan hanya tergantung

pada kompleksnya gerakan, tetapi juga dipengaruhi oleh bakat si pelajar. Tahapan-

tahapan atau fase-fase dalam belajar gerak. Fitts dan Posner dalam (Sugiyanto.

2000:315) mengemukakan bahwa proses belajar gerak meliputi tiga tahap atau

fase, yaitu: 1) Fase kognitif atau fase awal, 2) Fase asosiatif atau fase

menengah, 3) Fase otonom atau fase akhir. Penjelasan setiap fase belajar

gerak tersebut adalah sebagai berikut:

1) Fase Awal, merupakan fase awal dalam belajar gerak keterampilan,

karena perkembangan yang menonjol terjadi pada diri pelajar adalah

pelajar menjadi tahu tentang gerakan yang di pelajari, sedangkan

penguasaan gerakannya masih belum baik karena masih dalam taraf

mencoba-coba gerakan, disini gerakan yang di pelajari adalah shooting

dalam permainan hoki.

2) Fase Asosiatif, disebut juga fase menengah. Fase ini ditandai dengan

tingkat penguasaan gerakan dimana pelajar sudah mampu melakukan

geraka-gerakan dalam bentuk rangkaian yang tidak tersendat-sendat

pelaksanaanya. Dengan tetap mempraktekkan berulang-ulang,

Page 49: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

pelaksanaan gerakan akan menjadi efesien, lancar, sesuai dengan

keinginan dan kesalahan gerakan semakin berkurang. Pada fase asosiatif

ini merangkaikan bagian-bagian gerakan menjadi rangkaian gerakan

secara terpadu merupakan unsur penting untuk menguasai berbagai

gerakan keterampilan. Setelah rangkaian-rangkaian gerakan bisa

dilakukan dengan baik, maka pelajar segera bisa dikatakan memasuki

fase belajar yang disebut fase otonom.

3) Fase Otonom, bisa dikatakan sebagai fase akhir dalam belajar gerak. Fase

ini ditandai dengan tingkat penguasaan gerakan dimana pelajar mampu

melakukan gerakan keterampilan secara otomatis tanpa terpengaruh

walaupun pada saat melakukan gerakan itu pelajar harus memperhatikan

hal-hal selain gerakan yang dilakukan. Hal ini bisa terjadi karena

gerakannya sendiri sudah bisa dilakukan secara otomatis.

b. Belajar Keterampilan Gerak Hoki Lapangan

Keterampilan dalam berbagai cabang olahraga memiliki struktur

tersendiri, lengkap dengan konsep dan prinsip yang mendasarinya. Memahami

konsep-konsep itu merupakan syarat untuk menguasai keterampilan yang

dipelajari. Semakin terkuasai konsepnya, semakin mudah suatu keterampilan

dikuasai. Menurut (Magill, R.A, 1980: 11) mengklasifikasikan keterampilan

gerak berdasarkan beberapa sudut pandang, yaitu:

a. Klasifikasi berdasarkan kecermatan gerakan.

Kecermatan pelaksanaan gerakan bisa ditentukan antara lain oleh jenis otot-

otot yang terlibat. Ada gerakan yang melibatkan otot-otot besar, dan ada

Page 50: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

yang melibatkan otot-otot halus. Berdasarkan jenis otot-otot yang

terlibat, keterampilan gerak dikategorikan menjadi dua (2) yaitu:

1) Keterampilan gerak agal (gross motor skills) adalah gerakan yang di dalam

pelaksanaan otot-otot besar sebagai basis utama gerakan, contohnya;

keterampilan gerakan meloncat tinggi dan lempar lembing.

2) Keterampilan gerak halus (fine motor skills) adalah gerakan yang di dalam

pelaksanaannya melibatkan otot-otot halus sebagai basis utama gerakan,

contohnya; gerak menarik pelatuk senapan, dan pelepasan busur dalam

memanah.

Pada keterampilan gerak agal diperlukan keterlibatan bagian-bagian

tubuh secara keseluruhan; sedangkan pada keterampilan gerak halus hanya

melibatkan sebagian dari anggota badan yang digerakkan oleh anggota

badan yang digerakkan oleh otot-otot halus.

b. Klasifikasi berdasarkan perbedaan titik awal dan akhir gerakan

Gerakan keterampilan ada yang mudah bisa diketahui bagian awal dan

bagian akhir gerakannya; tetapi ada juga yang sukar untuk bisa diketahui,

Deagan karakteristick seperti itu, keterampilan gerak bisa dibedakan

menjadi 3 kategori, yaitu:

1) Keterampilan gerak diskret (discrete motor skill) adalah keterampilan

gerak di mana dalam pelaksanaannya bisa dibedakan secara jelas titik awal

dan titik akhir dari gerakan.

2) Keterampilan gerak serial (serial motor skill) adalah keterampilan gerak

diskret yang diiakukan beberapa kali secara berlanjut.

Page 51: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

3) Keterampilan gerak kontinyu (continous motor skill) adalah keterampilan

gerak yang tidak bisa dengan mudah ditandai titik awal atau titik akhir

dari gerakannya.

Keterampilan gerak kontinyu untuk melakukannya dipengaruhi

oleh kemauan si pelaku dan stimulusi eksternal, dibandingkan dengan

pengaruh bentuk gerakannya sendiri. Misalnya sewaktu memukul bola,

yang menentukan adalah keadaan bola dan maunya si pelaku

untuk memukulnya, sedangkan bentuk gerakannya sendiri tidak

berubah-ubah atau tidak terpaku pada bentuk gerakan tertentu yang baku

c. Klasifikasi berdasarkan stabilitas lingkungan

Gerakan keterampilan dilakukan ada kalanya pelaku menghadapi kondisi

lingkungan yang tidak berubah dan ada kalanya berubah-ubah. Berdasarkan

kondisi lingkungan seperti ini gerakan keterampilan dibedakan menjadi 2, yaitu:

1) Keterampilan tertutup (closed skill) adalah keterampilan gerak dimana

pelaksanaannya terjadi pada kondisi lingkungan yang tidak berubah, dan

stimulus gerakannya timbul dari dalam diri si pelaku sendiri.

2) Keterampilan terbuka (open skill) adalah keterampilan gerak dimana

dalam pelaksanaannya terjadi pada kondisi lingkungan yang berubah-ubah,

dan pelaku bergerak menyesuaikan dengan stimulus yang timbul dari

lingkungannya. Perubahan kondisi ini bisa bersifat kontemporal dan bersifat

spasial. Contohnya adalah dalam melakukan gerakan menggiring bola.

Dalam hal ini pelaku dipaksa mengamati kecepatan, arah, dan jarak bola,

kemudian menyesuaikan stick dengan bola.

Page 52: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Pembelajaran dalam mata kuliah Hoki Lapangan harus mampu

membangkitkan minat anak untuk menggali potensinya dalam hal gerak. Karena

itu anak harus diberi dorongan untuk terus menerus menjelajahi kemampuan-

kemampuannya. Tugas ini tidak mudah dan hasilnya tidak segera. Dari

pertemuan ke pertemuan, mungkin dosen hanya akan melihat kemajuan yang

lambat, tersendat-sendat, serta seolah-olah berjalan di tempat. Memang itulah

yang harus disadari oleh semua dosen.

Tidak ada kemajuan dalam hal belajar gerak yang bersifat kejutan. Semua

kemajuan mengikuti pola yang teratur. Jangan mengharapkan keajaiban. Harus

sabar dan bersikap optimis bahwa mahasiswa kita akan mencapai kemajuan. Bila

tiba waktunya, jangan kaget jika tiba-tiba dosen sadar mahasiswa sudah

bertambah tinggi dan besar serta semakin terampil gerakannya. Itulah upah

dari kesabaran dosen dalam mendidik mahasiswa.

Disitulah dosen akan merasakan betapa mulianya tugas dosen. Di pihak

lain, sebagai dosen kita harus maklum bahwa setiap mahasiswa memiliki

kekhasannya masing-masing. Artinya, ada mahasiswa yang kelihatan mudah

dalam mempelajari gerak-gerak tertentu, sementara yang lainnya menemui

kesulitan.

Ada mahasiswa yang gigih ingin bisa, ada juga mahasiswa yang

mudah menyerah. Perbedaan individual dalam hal kematangan dan

pengalaman masa lalunya, menyebabkan kita sulit untuk menyeragamkan

kecepatan kemajuan mahasiswa dalam hal belajar gerak.

Page 53: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Keluhan-keluhan seperti "saya tidak bisa" atau "saya tidak berbakat"

dan ucapan sejenis lainnya akan sering terdengar dari mulut anak-anak.

Bahkan ada anak yang belum mencoba sekalipun sudah mengatakan tidak

mau melakukan, karena dia yakin tidak akan berhasil. Bagaimanakah dosen

seharusnya menghadapi kasus serupa itu? Tentu jawaban dan caranya harus

benar-benar tepat agar tidak kian 'membenamkan' mahasiswa dalam citra

rendah diri yang dibuatnya sendiri. Menanamkan kesadaran pada mahasiswa

bahwa mempelajari keterampilan dan gerak, bukanlah proses yang tergesa-gesa.

Sebab diperlukan waktu dan usaha yang tidak sebentar untuk menguasai

sesuatu. Yang penting jangan cepat menyerah. Ungkapan dosen seperti,

"cobalah lakukan lagi. Kamu bukan tidak bisa, tapi belum bisa", adalah salah satu

ungkapan yang bisa membesarkan hati mahasiswa.

Perbedaan para mahasiswa tersebut harus membuat dosen matakuliah

Hoki Lapangan menjadi lebih arif dalam menentukan tugas bagi masing-

masing mahasiswa. Jangan sampai mahasiswa diberi tugas yang seragam

dengan kriteria keberhasilan yang sama bagi semua orang. Kenali kemampuan

mahasiswa, baik perkelompok maupun perorangan, agar penentuan tugas

mereka bisa disesuaikan. Dengan cara itu mahasiswa akan merasa bahwa dosen

memang mendorong semua mahasiswa untuk mau dan mampu belajar.

Melalui program pendidikan jasmani yang teratur, terencana, terarah

dan terbimbing, diharapkan dapat dicapai seperangkat tujuan yang meliputi

pembentukan dan pembinaan bagi pertumbuhan dan perkembangan jasmani

dan rohani. Liputan tujuan itu terdiri atas pertumbuhan dan perkembangan

Page 54: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

aspek jasmani, intelektual, emosional, sosial dan moral spiritual. Tujuan itu

dapat dicapai melalui pengajaran gerak atau latihan jasmani yang diantaranya

beruba cabang-cabang olahraga formal. Namun dibalik kegiatan itu yang

diutamakan bukanlah kesempatan bergerak atau berolahraga untuk memperoleh

keterampilan. Yang diutamakan ialah suasana kependidikan.

Dari uraian di atas, kegiatan pendidikan jasmani harus mengandung

pengalaman belajar yang bersifat mendidik. Pendidikan sama sekali tak

lengkap tanpa pendidikan jasmani. Pendidikan jasmani merupakan bagian tak

terpisahkan dari pendidikan secara keseluruhan. Pendidikan jasmani bertujuan

untuk memberikan bantuan kepada peserta didik untuk mengenal dirinya dan

dunia sekitarnya guna meningkatkan kesehatan jasmani, rohani dan sosial.

Pengalaman belajar dalam pendidikan jasmani menyiagakan seseorang untuk

siap dalam menghadapi tugas dalam bekerja dan mengisi waktu senggang.

Sasaran akhir ialah bimbingan untuk menguasai kewajiban sebagai orang

dewasa yang kreatif.

Dengan melihat fungsi pendidikan jasmani seperti di atas, ternyata

bahwa belajar gerak mempunyai peranan penting di dalam pendidikan

jasmani. Belajar gerak berperan dalam pendidikan jasmani yang

melibatkan domain psikomotor, yaitu dalam upaya mencapai tujuan yaitu :

(a) Mengembangkan keterampilan gerak.. (b). Menguasai pola-pola gerak

keterampilan olahraga. (c) Mengekspresikan pola-pola perilaku personal dan

interpersonal yang baik di dalam pertandingan.

Page 55: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Agar menjadi lebih jelas mengenai peranan belajar gerak di dalam

pendidikan jasmani bisa diberikan gambaran seperti berikut ini. Dilihat dari

segi kegiatan fisik, pendidikan jasmani memiliki dua aspek pokok. Aspef yang

pertama adalah meningkatkan kernampuan fisik, sedangkan aspek yang kedua

untuk meningkatkan kualitas gerak tubuh, untuk meningkatkan kemampuan

fisik, kegiatan yang dilakukan perlu mengacu pada prinsip-prinsip latihan fisik

(physical training); sedangkan untuk meningkatkan kualitas gerak, gerakan

yang dilakukan perlu mengacu pada prinsip-prinsip belajar gerak (motor learning).

Pelajaran dalam mata kuliah ini adalah salah satu tempat untuk

meningkatkan kemampuan pemahaman mahasiswa terhadap berbagai konsep

dasar keterampilan gerak. Kemampuan pemahaman ini akan menjadi bekal

yang sangat berguna bagi mahasiswa untuk menjadi pembelajar dalam banyak

cabang olahraga ketika mereka menjadi dewasa kelak. Bahkan kemampuan ini

dapat ditransfer untuk memahami bidang lain. Untuk mendukung tujuan

tersebut pelajaran pendidikan jasmani harus mampu memberikan kesempatan

kepada anak untuk memahami konsep dasar dari berbagai keterampilan yang

dipelajarinya.

Secara potensial setiap individu memiliki kemampuan gerak yang

berbeda. Perbedaan kemampuan gerak akan mempunyai implikasi terhadap

hasil pembelajaran. Secara umum kemampuau gerak dipengaruhi variabel

keturunan dan lingkungan. Variabel ini akan mempunyai pengaruh kepada

potensial mahasiswa dalam pencapaian berbagai usaha. Motor ability berarti

bersifat potensial, karena bersifat potensial maka dapat digunakan memprediksi

Page 56: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

kemampuan seorang anak. Guna memprediksi seorang gerak anak diperlukan

pengukuran kemampuan gerak (measurement motor ability). "Motor Ability

Test telah dikembangkan oleh para ahli seperti Cozens, Scott's dan Barrow's

(Singer, R.N. 1975: 216), dan masih banyak bentuk tes lainnya.

Lebih lanjut dijelaskan oleh Singer bahwa motor ability test

mempunyai kegunaan untuk mengklasifikasikan dan memprediksi seseorang

dalam keberhasilan kegiatan fisik. Penelitian ini menggunakan kemampuan

gerak sebagai variabel atribut. Guna melihat apakah ada perbedaan pengaruh

seseorang mahasiswa yang memiliki kemampuan gerak tinggi dan gerak

rendah terhadap hasil pembelajaran menembak Hoki Lapangan. Mengapa

dibagi kemampuan gerak tinggi dan rendah, karena suatu kecenderungan

bahwa mahasiswa yang memiliki kemampuan gerak tinggi mempunyai

karakteristik gerak berbeda dengan mereka yang memiliki kemampuan gerak

rendah. Implikasinya adalah anak yang memiliki kemampuan gerak tinggi

memiliki kecenderungan suka bergerak walaupun tanpa diperintah, mempunyai

pengalaman kerja yang banyak, dengan demikian lebih cocok pada pendekatan

pembelajaran bagian progresif. Anak-anak memiliki kemampuan rendah

memiliki kecenderungan malas bergerak, pengalaman gerak rendah dan untuk

bergerak perlu bimbingan dan didorong sosial terus menerus dengan demikian

yang lebih cocok melalui pendekatan pembelajaran repetitif. Model-model tes

kemampuan gerak, banyak dan beraneka ragam. Guna mengklasifikasikan

kemampuan gerak mahasiswa Barrow motor ability test dipilih sebagai

instrumen dalam mengklasifikasikan kemampuan gerak.

Page 57: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Test ini dipilih karena memiliki kelebihan antara lain: jumlah tes

sedikit, mudah dilaksanakan, memiliki validitas dan reliabilitas tinggi,

keakuratan dan ketepatan cukup meyakinkan artinya bahwa tes ini betul-betul

mengukur apa yang harus diukur. Jenis item tes ini terdiri dari: (I) standing

broad jump, (2) soft ball throw, (3) zigzag run, (4) wall pass, (5) medicine

ball put, (6) 60 yard dash (Johnson, B. L. and Nelson, J.K, 1970 : 362-366).

c. Pendekatan Pembelajaran Menembak Hoki Lapangan

Dalam proses belajar mengajar diperlukan adanya suatu pendekatan

pembelajaran untuk membantu kelancaran proses pembelajaran, semakin tepat

pendekatan yang digunakan dalam proses belajar mengajar maka semakin

efektif, tujuannya juga akan lebih cepat tercapai.

Pendekatan pembelajaran merupakan bagian dari strategi yang

merupakan langkah-langkah taktis bagi guru dalam pelaksanaan kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan. Menurut (Sunaryo Basuki., dan

Soetrisno Moeh Subroto, 1979:181), pendekatan pembelajaran yaitu cara

bekerja yang telah diperkirakan dengan seksama sehingga merupakan pola

tertentu untuk mencapai tujuan, sedangkan metode mengajar adalah cara

mengajar yang sudah merupakan pola tertentu guna mencapai tujuan pengajaran.

Menurut (Joyce B., Weil M., and Calhoun, 2000:12) pendekatan

pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu cara atau pola yang digunakan untuk

mengatur proses pembelajaran. Menurut (Atwi Suparman, 1997:16) metode

mengajar berfungsi dalam menyajikan (menguraikan, memberi contoh dan

memberi latihan) isi pelajaran kepada mahasiswa untuk mencapai tujuan

Page 58: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

tertentu. Program yang diberikan kepada mahasiswa untuk mencapai tujuan

tertentu.

Berdasarkan beberapa definisi yang telah diuraiakan oleh para ahli

tersebut dapat kita kemukakan bahwa pendekatan pembelajaran dan metode

pembelajaran merupakan suatu penyebutan istilah yang berbeda namun

memiliki makna yang sama, yaitu cara menyajikan materi pembelajaran dengan

pola tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Cara untuk menyajikan materi

pembelajaran harus berdasarkan pada rencana program pengajaran, yang dalam

hal ini disebut sebagai program pengajaran. Program pengajaran yang

diberikan kepada mahasiswa harus disusun secara sistimatis, berurutan,

berulang-ulang dan kian hari kian bertambah bebannya dari yang mudah sampai

yang sulit, sehingga dapat memperoleh keterampilan secara optimal. Oleh karena

itu peranan pendekatan pengajaran sebagai cara untuk menciptakan suatu proses

belajar mengajar, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan kegiatan belajar

mahasiswa dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu pendekatan pembelajaran

yang baik adalah suatu pendekatan dalam mengajar yang dapat menumbuhkan

kegiatan belajar mahasiswa melalui progam-program pengajaran yang telah

disusun dengan baik.

Dengan demikian pendekatan pembelajaran pada dasarnya adalah

tindakan nyata yang dilakukan oleh dosen dalam melaksanakan pengajaran

dengan cara tertentu yang lebih efektif dan efisien untuk mencapai tujuan

pengajaran. Metode atau pendekatan pembelajaran ada beberapa macam,

yaitu: 1. Metode bagian (Part Method), 2. Metode keseluruhan (Whole

Page 59: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Method), 3. Metode keseluruhan-bagian-keseluruhan (Whole – Part - Whole

Method) menurut (Sunaryo Basuki., dan Soetrisno Moeh Soebroto, 1979:

189) Begitu juga menurut (Sukintaka, 2004:18) ada beberapa metode dalam

mengajarkan sesuatu kegiatan olahraga yaitu:

a. Metode bagian (Part Method). Cara mengajar dengan menggunakan

metode bagian yaitu dalam mengajarkan gerakan anak harus

mempelajari semua unsur-unsur atau teknik-teknik gerakan itu terlebih

dahulu. Semua unsur dari gerakan itu dipelajari sehingga semuanya

dapat dikuasai atau dapat dilakukan dengan baik. Kalau semua unsur itu

sudah dikuasai, baru kemudian anak disuruh melakukan rangkaian

gerakan itu secara keseluruhan. Jadi sebelum semua dikuasai anak

belum disuruh melakukan kegiatan secara keseluruhan (Sukintaka, 2004:

21). Menurut Mc.Geach yang dikutif (Sukintaka, 2004: 21). Membagi

metode bagian menjadi 3 yaitu: (1) metode bagian murni; cara mengajar

dengan metode ini setiap unsur dipelajari sendiri-sendiri secara khusus

misalnya: unsur pertama dipelajari sampai dikuasai, kemudian unsur

kedua dipelajari sampai dikuasai pula. Setelah itu unsur ketiga dikuasai

kemudian baru dirangkaikan untuk melakukan gerakan secara

keseluruhan. (2) Metode bagian progresif (maju berkelanjutan) cara

mengajar dengan metode ini unsur pertama dan kedua dipelajari secara

terpisah, kemudian setelah dipelajari baru disatukan, selanjutnya unsur

ketiga dipelajari secara terpisah pula, setelah dikuasai baru digabungkan

unsur satu dan dua. Demikian seterusnya hingga dapat dikuasai setelah

Page 60: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

itu baru melakukan gerakan sesungguhnya. (3) Metode bagian repetitif

(berulang) untuk metode ini pertama kali yang diajarkan unsur ke satu,

setelah unsur satu dikuasai, berikutnya diajarkan unsur kesatu dan unsur

kedua secara bersamaan, berikutnya lagi diajarkan unsur kesatu, kedua

ketiga bersamaan pula dan seterusnya.

b. Metode Keseluruhan (Whole Method). Cara mengajar metode

keseluruhan, anak langsung disuruh melakukan gerakan. Jadi seluruh

pelajaran dipelajari sekaligus, dengan demikian teknik-teknik gerakan

tidak dipelajari secara tersendiri atau secara khusus, kesalahan teknik

dibetulkan dengan diberi demontrasi lagi, kemudian mahasiswa disuruh

melakukan gerakan kembali.

c. Metode keseluruhan-bagian-keseluruhan (Whole Part-Whole Method)

Metode ini merupakan perpaduan dari pengajaran secara keseluruhan

dengan mengajarkan pula bagian perbagian, agar semua mahasiswa

dalam menerima materi keseluruhan, mengajarkan bagian-bagian ini

perlu karena proses pengenalan dalam belajar adalah bertahap. Pertama-

tama seluruh aktifitas sekaligus dengan dijelaskan dan didemontrasikan

agar mahasiswa mendapat gambaran yang jelas apa yang dicapai nanti.

Kemudian aktifitas diuraikan dalam bagian-bagian. Setelah bagian-

bagian dikuasai kemudian dilakukan pengintegrasian dari bagian-bagian

itu kedalam keseluruhan yang terkoordinasi secara baik. Mengingat

macam-macam metode mengajar tersebut diatas, bahwa dalam upaya

peningkatan keterampilan menembak Hoki lapangan pada mahasiswa

Page 61: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

akan digunakan metode/ pendekatan pembelajaran bagian progresif dan

repetitif dalam menyampaikan pelajaran tersebut. Dalam penelitian ini

hanya dibatasi pada pendekatan pembelajaran bagian progresif dan

repetitif yang secara lengkap akan diuraikan dan diungkapkan.

1) Pendekatan Pembelajaran Bagian Progresif

Pendekatan pembelajaran bagian progresif merupakan cara yang

dilakukan untuk meminimaliskan persoalan kegiatan belajar yang tidak

mentransfer kepada keseluruhan. Pendekatan pembelajaran bagian progresif

(maju berkelanjutan) adalah cara mengajar dimana unsur pertama dan kedua

dipelajari secara terpisah, kemudian setelah dikuasai baru disatukan,

selanjutnya unsur ketiga dipelajari secara teipisah pula, setelah dikuasai

digabungkan dengan unsur satu dan dua. Demikian seterusnya sehingga

dapat dikuasai, setelah itu baru melakukan gerakan yang sesungguhnya.

(Amung Ma'mun, 2000: 91) mengatakan bahwa dalam pendekatan

pembelajaran bagian - progresif keterampilan yang kompleks disajikan

secara terpisah, tetapi kegiatan-kegiatan terintegrasi kedalam bagian yeng

lebih besar dan keseluruhan, Sedangkan menurut (Magill,R.A. 2001: 34)

dalam pendekatan pembelajaran bagian progresif mahasiswa

mempraktekkan bagian pertama sebagai suatu unit yang independen

kemudian mempelajari bagian kedua secara terpisah kemudian bagian

kedua bersama dengan bagian pertama, sehingga tiap bagian yang

independen secara progresif bergabung pada bagian yang lebih besar.

Page 62: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Menurut (Christina, Robert W., and Corcos, D.M, 1988:76) Pendekatan

pembelajaran bagian progresif adalah suatu metode yang digunakan dalam

pembelajaran dimana mahasiswa mempelajari satu bagian sampai dikuasai

kemudian mempelajari bagian yang lain sampai dikuasai selanjutnya

dipraktekkan bersama sampai dikuasai, kemudian bagian ketiga diajarkan

tersendiri setelah bagian ini dikuasai. Ketiga bagian dikombinasikan dan

dipraktekkan bersama sampai dikuasai. Prosedur ini dilanjutkan untuk

masing-masing bagian yang tersisa sampai semua bagian dapat dipraktekkan,

sebagai satu gerakan keseluruhan.

Dengan demikian pendekatan pembelajaran bagian progresif

menurut peneliti adalah suatu pembelajaran dimana mahasiswa mempelajari

bagian pertama dan mempelajari bagian kedua secara terpisah kemudian

bagian pertama dan kedua dipraktekkan bersama kemudian bagian ketiga

dipelajari secara terpisah, bagian satu, dua, dan tiga dipelajari secara

bersama sampai dikuasai. Prosedur ini dilakukan sampai selesai. Sebagai

contoh dalam mengajarkan menembak Hoki Lapangan: (1) mempelajari

sikap awal sampai dikuasai, (2) mempelajari posisi perkenaan stick dengan

bola sampai dikuasai, (3) mengkombinasikan teknik sikap awal dan teknik

posisi perkenaan stick dengan bola sampai dikuasai, (4) mempelajari teknik

menembak dengan pukulan hit sampai dikuasai, (5) mengkombinasikan sikap

awal, teknik posisi perkenaan stick dengan bola, teknik menembak dengan

pukulan hit sampai dikuasai, (6) mempelajari teknik menembak dengan

taving sampai dikuasai, (7) mengkombinasikan sikap awal, teknik posisi

Page 63: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

perkenaan stick dengan bola, teknik menembak dengan pukulan hit dan

teknik menembak dengan taving sampai dikuasai, (8) mempelajari teknik

menembak push sampai dikuasai, (9) mengkombinasikan sikap awal, teknik

posisi perkenaan stick dengan bola, teknik menembak dengan hit, teknik

menembak dengan taving sampai dikuasai, (10) mempelajari teknik

gerakan lanjutan sebagai sampai dikuasai, (11) mengkombinasikan sikap

awal, teknik posisi perkenaan stick dengan bola, teknik menembak dengan

hit, teknik menembak dengan taving dan teknik menembak push sampai

dikuasai sehingga membentuk suatu rangkaian gerakan keseluruhan.

Dengan demikian cara mengajar menggunakan pendekatan

pembelajaran bagian progresif adalah sebagai berikut: unsur pertama dan

kedua dipelajari secara terpisah, kemudian setelah dikuasai baru disatukan

selanjutnya unsur ketiga dipelajari secara terpisah pula dan setelah dikuasai

digabungkan dengan unsur satu dan dua. Demikian seterusnya sehingga

semua unsur dapat dikuasai, setelah itu baru melakukan gerakan yang

sesungguhnya secara keseluruhan.

a). Kelebihan pendekatan pembelajaran bagian progresif

- Dosen maupun mahasiswa dapat lebih fokus pada bagian meteri yang

dipelajari,

- Praktek akan lebih mudah dikuasai,

- Ada kesempatan untuk mengoreksi terhadap kesalahan teknik,

- Cocok untuk mempelajari gerakan yang terdiri dari beberapa unsur teknik

- Mahasiswa mempunyai kesempatan untuk istirahat (recovery),

Page 64: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Keuntungan dari penggunaan pendekatan pembelajaran bagian progresif

adalah adanya pengurangan tuntutan perhatian dari performance

keterampilan keseluruhan, sehingga orang dapat memfokuskan perhatian pada

aspek khusus dari suatu bagian keterampilan (Magill, R.A, 2001: 315).

b). Kekurangan pendekatan pembelajaran bagian progresif

- Membutuhkan waktu yang lama untuk menggabungkan unsur-unsur teknik

menjadi satu rangkaian gerakan,

- Perlu pembebanan tugas kepada mahasiswa agar teknik mudah dikuasai,

- Mahasiswa yang memiliki kemampuan gerak tinggi akan lebih cepat

menguasai teknik dibanding kemampuan gerak rendah,

- Perhatian guru maksimal pada mahasiswa yang mempunyai kemampuan

gerak dasar rendah.

2) Pendekatan Pembelajaran Bagian Repetitif

Pendekatan pembelajaran bagian repetitif atau metode berulang,

adalah pendekatan pembelajaran dengan pelaksanaan pertama kali yang

diajarkan adalah unsur kesatu, setelah unsur satu dikuasai, berikutnya

diajarkan unsur kesatu dan kedua secara bersamaan. Berikutnya lagi diajarkan

unsur kesatu, kedua, ketiga bersamaan pula dan seterusnya.

Menurut (Christina, Robert W., and Corcos, D.M, 1988:77)

mengemukakan pendekatan pembelajaran repetitif adalah suatu pembelajaran

dimana mahasiswa mempelajari sesuatu bagian sampai dikuasai dan kemudian

mengkombinasikan dengan bagian yang lain baru dengan dipelajari atau

dipraktekkan secara bersama sampai dikuasai. Prosedur ini diikuti oleh

Page 65: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

masing-masing bagian yang tersisa sampai semua bagian dapat dipraktekkan

sebagai suatu keseluruhan. Sebagai contoh dalam mengajarkan menembak

dalam Hoki Lapangan yaitu: (1) Pertama-tama mempelajari teknik sikap awal

menembak sampai dikuasai, (2) mengulangi pelajaran teknik sikap awal,

kemudian dilanjutkan dengan mempelajari teknik posisi perkenaan stick

dengan bola, sampai dikuasai, baru selanjutnya mengkombinasikan antara

sikap awal dan teknik perkenaan stick dengan bola secara bersama-sama,

(3) mengulangi kembali pelajaran tentang sikap awal dan teknik memegang

bola, kemudian menambah materi ketiga yaitu teknik menembak,

selanjutnya mengkombinasikan antara sikap awal, teknik perkenaan stick

dengan bola dan teknik menembak secara bersama-sama dalam suatu

rangkaian gerak.

Demikian seterusnya untuk mempelajari teknik berikutnya diawali

dengan mengulang teknik yang sudah dipelajari sebelumnya, kemudian

dikombinasikan beberapa teknik tersebut menjadi satu rangkaian gerakan secara

bersama-sama. Langkah pertama dalam penggunaan pendekatan

pembelajaran bagian repetitif dalam pembelajaran adalah membagi materi

pembelajaran menjadi beberapa bagian yang dapat digunakan untuk

memisahkan menjadi beberapa rangkaian gerak. Dalam pendekatan

pembelajaran bagian repetatif terjadi pengulangan-pengulangan gerak baik

pada tiap bagian maupun pada cara mengkombinasikan antara bagian sehingga

dengan pengulangan mahasiswa akan lebih mudah menguasai gerak pada

tiap bagian maupun gerak secara keseluruhan.

Page 66: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Menurut (Yusuf Hadisasmita dan Aip Syarifuddin, 1996:143)

mengemukakan bahwa pendekatan pembelajaran repetitif terdiri dari

mengulangi latihan-latihan tertentu yang dilakukan dengan atau tanpa

istirahat. Sifat-sifat pendekatan pembelajaran repetitif ini sebagai berikut: (a).

Latihan dengan intensitas yang konstan (b). Waktu istirahat yang optimal (c.)

Bentuk ulangan yang bermacam-macam.

Pendekatan pembelajaran repetitif dianjurkan untuk dipraktekkan

terutama pada kelompok atlet remaja, dan juga untuk yang sudah maju pada

periode persiapan (Preparatory Period). Tujuan utamanya adalah:

pertumbuhan kekuatan, daya tahan dan kelincahan, menahan keadaan

badan yang diperoleh pada periode latihan terdahulu, ulangan latihan-

latihan dasar pada waktu pemanasan, belajar sejumlah kegiatan dan skill,

dan adaptasi atlet terhadap merasakan kadar latihan.

a. Kelebihan pendekatan pembelajaran bagian repetitif

- Pembelajaran dapat dilakukan dengan intensitas yang konstan,

- Apabila guru dapat me-manage waktu, mahasiswa memperoleh

waktu istirahat yang optimal,

- Dengan pengulangan mahasiswa akan mudah mengingat-ingat materi

yang sudah dipelajari,

- Mahasiswa memahami betul tentang teknik bagian perbagian

sehingga mampu merangkai gerakan tersebut menjadi keseluruhan

gerakan yang benar

- Cocok untuk mempraktekkan skill yang sifatnya individu.

Page 67: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

b. Kekurangan pendekatan pembelajaran bagian repetitif

- Timbul kejenuhan pada mahasiswa terhadap teknik yang telah dipelajari.

- Membutuhkan waktu yang lama untuk mengulang dan menggabungkan

unsur-unsur teknik menjadi satu rangkaian gerakan.

- Bila dosen tidak dapat me-manage waktu dengan baik, kesempatan

untuk istirahat sedikit.

- Mahasiswa yang memiliki tingkat pemahaman gerak rendah akan

sulit menggabungkan atau mengkombinasikan beberapa teknik.

Tabel 1. Perbandingan antara Pendekatan Pembelajaran Bagian Progresif dan Repetitif

Pendekatan Pembelajaran Bagian Progresif Pendekatan Pembelajaran Bagian Repetitif

1. Kesempatan mahasiswa untuk mengulang teknik per bagian lebih pendek.

2. Tingkat penguasaan teknik perbagian lebih baik.

3. Tingkat kebosanan mahasiswa terhadap teknik yang diulang rendah.

4. Waktu interval latihan teknik antar bagian cukup lama.

5. Dengan mempelajari bagian perbagian secara terpisah, menyebabkan waktu istirahat lebih lama.

6. Lebih cocok untuk mempelajari gerakan yang kompleks.

1. Kesempatan mahasiswa untuk mengulang

teknik per bagian lebih lama. 2. Tingkat penguasaan teknik

perbagian lebih rendah. 3. Waktu interval latihan teknik

antar bagian sangat pendek. 4. Dengan mengulangi teknik

yang udah diajarkan, kemudian meng gabungkan dengan teknik yang baru, menyebabkan waktu istirahat lebih pendek.

5. Lebih cocok untuk mempelajari gerakan yang sederhana.

Page 68: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

3. Kemampuan Gerak

Adalah hal yang biasa untuk mendengarkan istilah kemampuan dan

keterampilan yang seringkali digunakan, seringkali secara bergantian.

Walaupun saling berkaitan, mereka menjelaskan perilaku yang berbeda.

Persamaan dan perbedaan diantara mereka sangat halus. Dalam hal ini, adalah

bijak untuk mengkaji persamaan-persamaan dan perbedaan antara istilah

kemampuan dengan keterampilan. Sebuah kemampuan dianggap sebagai

sesuatu yang umum dan awet. Ini adalah sebuah sifat yang dipengaruhi oleh

pembelajaran maupun keturunan. Sebuah keterampilan, dilain pihak, khusus

untuk tugas-tugas tertentu dan diperoleh dengan pengalaman. Karena hal ini

berorientasi kepada tugas, keterampilan biasanya mengacu kepada rangkaian

respon tertentu yang sangat maju (Singer, R.N, 1980:31). Keterampilan

tampaknya diperhalus dari pola-pola gerakan dasar, yang nantinya terkait

dengan tingkat keberadaan kemampuan yang relevan. Keterampilan dan pola-

pola diperoleh melalui pembelajaran. Beberapa kemampuan lebih tergantung

kepada faktor genetika daripada pembelajaran, akan tetapi, tampak bahwa

kadang-kadang semuanya tergantung kepada keduanya.

Sebuah ukuran kemampuan gerak secara teoritis akan menggambarkan

semua faktor yang termasuk dalam berbagai jenis hal fisik. Kemampuan gerak

secara singkat didefinisikan sebagai kemampuan yang umum dari seseorang untuk

bergerak (Nurhasan, 2000: 63). Sedangkan (Rusli Lutan, 1988: 96), menguraikan

kemampuan motorik (motor ability) sebagai kapasitas dari seseorang yang berkaitan

dengan pelaksanaan dan peregangan dari suatu keterampilan yang relatif melekat

Page 69: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

setelah masa kanak-kanak. Kemampuan gerak mengindikasikan kemampuan fisik

yang ada pada seseorang, hal ini melambangkan keadaan individu untuk tampil dalam

berbagai keterampilan gerakan. Kemampuan gerak sangat berkaitan dengan

kebugaran fisik. Kebugaran fisik menyiratkan kemampuan untuk melakukan suatu

tugas tertentu, dengan kata lain memiliki kualitas-kualitas fisik yang dikembangkan

pada tingkatan yang dituntut oleh tugas (Singer, R. N, 1980:184). Lebih lanjut

dijelaskan bahwa pengaruh faktor biologis sebagai kekuatan yang utama

berpengaruh terhadap kemampuan motorik (motor ability) dasar seseorang.

Kemampuan motorik (motor ability) dasar itulah sebagai landasan bagi

perkembangan keterampilan. Selain itu keterampilan banyak tergantung pada

kemampuan dasar yang terdiri dari keseimbangan, kecepatan reaksi, fleksibilitas,

koordinasi, daya ledak, kelincahan ketepatan, daya tahan dan stamina.

(Singer, R.N, 1975:36), mengatakan sebagian besar kita sangat percaya

bahwa ada beberapa faktor yang memberikan sumbangan untuk dapat

menghasilkan penampilan keterampilan gerak yang tinggi adalah (1) proses

pembelajaran, (2) mahasiswa, dan (3) situasi belajar. Lebih lanjut dikatakan, bahwa

dua di antara ketiga faktor tersebut di atas yakni faktor mahasiswa dan proses

pembelajaran memberikan sumbangan yang sangat besar terhadap penampilan

keterampilan gerak seseorang. Dalam uraiannya tentang faktor mahasiswa (individu)

yang berpengaruh dalam penampilan keterampilan gerak seseorang, salah satunya

disebutkan faktor motorability. Perbedaan kemampuan gerak yang ada pada

mahasiswa, harus menjadi pertimbangan sebagai suatu faktor yang menentukan

dalam belajar keterampilan gerakan-gerakan olahraga umumnya dan dalam

Page 70: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

mempelajari keterampilan gerak teknik dasar menembak bola dalam Hoki

Lapangan khususnya. Perbedaan mahasiswa dalam hal kemampuan gerak akan

menjadi pertimbangan yang sangat penting ketika guru memilih dan

menentukan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan karakter dari

masing-masing mahasiswa. Dengan perbedaan ini, maka pada dasarnya setiap

mahasiswa memerlukan perlakuan yang berbeda dalam proses belajarnya agar

masing- masing bisa mencapai hasil yang optimal sesuai dengan potensi yang

dimilikinyaa.

a. Konsep Kemampuan Gerak.

Istilah-istilah seperti ketepatan gerakan, kemampuan gerakan,

kapasitas gerakan, dan edukabilitas (kemampuan gerakan untuk dididik)

seringkali digunakan secara bergantian dalam judul-judul tes. Akan tetapi,

istilah mereka menjelaskan tes-tes dengan fungsi-fungsi yang berbeda.

Kemampuan gerakan, ketepatan gerakan, kapasitas gerakan, dan uji

edukabilitas memiliki banyak tujuan dan dianggap mengukur berbagai

aspek kemampuan dan kecerdasan manusia. Ada karakteristik yang unik

untuk menguji kemampuan gerakan, ketepatan gerakan, kapasitas gerakan,

dan edukabilitas gerakan dan, dalam beberapa contoh, suatu jumlah

tumpang tindih (sifat saling melengkapi).

Kemampuan gerakan kiranya mengindikasikan kemampuan

seseorang yang ada. Hal ini melambangkan keadaan mendesak individu

untuk tampil dalam berbagai keterampilan gerakan. Sejumlah uji

kemampuan gerakan telah dikembangkan untuk diterapkan pada kedua jenis

Page 71: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

kelamin pada tahapan yang berbeda dalam kehidupan. Uji-uji tersebut telah

diusulkan untuk klasifikasi dan harapan prestasi, dengan tujuan

memprediksikan kemampuan yang memungkinkan dari seseorang dalam

kegiatan fisik.

Sebuah istilah yang telah keliru dengan kemampuan gerakan dan

kebugaran fisik (physical fitness) adalah ketepatan gerakan (motor fitness).

Kebugaran fisik menyiratkan kemampuan untuk melakukan suatu tugas

tertentu-dengan kata lain, memiliki kualitas-kualitas fisik yang

dikembangkan pada tingkatan yang dituntut oleh tugas. Ketepatan gerakan

mengacu kepada banyak kualitas yang dianggap masuk dalam kebugaran

fisik dan kemampuan gerakan. Ini mungkin adalah suatu istilah yang lebih

umum daripada kebugaran fisik dan, pada saat yang sama, salah satu aspek

dari kemampuan gerakan umum.

Para pengajar pendidikan fisik tidak setuju dengan unsur-unsur yang

termasuk dalam setiap kategori. Bagi banyak orang, ada sedikit sekali

perbedaan antara uji kebugaran fisik dengan uji ketepatan gerakan. Uji

ketepatan gerakan dan kebugaran fisik biasanya memuat soal-soal seperti

lari, sit-up, lompat, pull-up, dan semacamnya. Uji kemampuan gerakan

dapat meliputi soal-soal tersebut serta ukuran-ukuran koordinasi.

Kapasitas gerakan dianggap melukiskan potensi maksimal dari

seseorang agar berhasil dalam peforma keterampilan gerakan. Ini mungkin

adalah kemampuan bawaan seseorang, kecerdasan gerakannya. Sementara

Page 72: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

itu sebuah uji kemampuan gerakan bertujuan untuk mengukur potensi

gerakan akhir, suatu jenis “uji kecerdasan”.

Yang terakhir dari istilah-istilah terkait, edukabilitas gerakan,

mengacu kepada kemudahan dengan orang mempelajari keterampilan-

keterampilan gerak baru. Uji-uji yang diklasifikasikan harus

menggabungkan pertunjukkan ketangkasan-pertunjukkan ketangkasan baru,

yang sebelumnya belum dipraktekkan atau dipelajari oleh para pemain.

b. Peranan Kemampuan Gerak Terhadap Keterampilan Menembak Hoki

Telah diuraikan diatas bahwa kemampuan gerak dapat berpengaruh

terhadap kemampuan seseorang dalam mempelajari gerakan keterampilan

suatu cabang olahraga. (Singer, R.N, 1975:225), mengatakan bahwa

kemampuan gerak (motor abiliti) biasanya dihubungkan dengan prilaku

gerak. Kemampuan biasanya dianggap sebagai karakteristik relatif

permanen, ditentukan oleh faktor keturunan dan perkembangan relatif

secara otomatis dalam proses pertumbuhan dan kematangan, serta tak

mudah diubah malalui latihan atau pengalaman (Rusli Lutan, 1988:339).

Sebagai kemampuan terpendam yang melandasi penampilan gerak

seseorang, maka kemampuan dianggap sebagai faktor pendukung bagi

pelaksanaan suatu keterampilan gerak yang selanjutnya membedakan

kemampuan individual.

Apabila dilihat dari jenis tes yang dipergunakan dalam mengukur

kemampuan gerak oleh Barrow yang terdiri dari beberapa butir tes yaitu :

(I) standing broad jump, (2) soft ball throw, (3) zigzag run, (4) wall pass, (5)

Page 73: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

medicine ball put, (6) 60 yard dash (Johnson, B. L., and Nelson, J.K,

1970:362-366), maka unsure-unsur biomotorik yang diukur oleh instrument tes tersebut

adalah daya ledak (power) otot tungkai, koordinasi lengan dan bahu, kelincahan,

koordinasi mata-tangan, kekuatan otot lengan dan kecepatan.

a. Daya ledak (power) otot

Power merupakan salah satu komponen kondis fisik yang dibutuhkan hamper

semua cabang olahraga untuk mencapai prestasi yang tinggi. Dalam beberapa

gerakan olahraga, power merupakan selah satu kemampuan biomotorik yang sangat

penting. Banyaknya gerakan olahraga yang dapat dilakukan dengan lebih baik dan

sangat terampil apabila seseorang memiliki power otot yang baik, (Radeliffe, J.C.,

and Farentinos, R.C, 1985 : 3) menjelaskan bahwa power otot merupakan salah satu

faktor yang menentukan dalam melaksanakan sebagian besar keterampilan

olahraga. Beberapa pendapat tentang pengertian power disampaikan oleh banyak

ahli seperti ; (Bompa, Tudor O, 1990 : 273), menyatakan bahwa power adalah

kombinasi dari kekuatan dan kecepatan gerak.. (Fox, E.L., Bowers, R.W., and Foss,

M..L, 1993:68) mendefinisikan power sebagai kemampuan seseorang untuk

menampilkan kerja maksimal per unit waktu. (Dangsina Moelek, 1984:7)

mendefinisikan power adalah kemampuan otot atau sekelompok otot dalam

melakukan kerja secara eksplosif. Dari pendapat diatas, maka secara lebih

operasional power adalah sebagai kemampuan untuk mambangkitkan kekuatan

dalam waktu yang cepat. Dengan demikian maka keselarasan antara kekuatan dan

kecepatan sangat diperlukan dalam gerak keterampilan Menembak Hoki,

untuk melakukan tembakan cepat dan kuat kearah sasaran (gawang).

Page 74: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

b. Kelincahan

Menurut (Johnson, B. L., and Nelson, J.K, 1970:100) kelincahan (agility)

didefinisikan sebagai kemampuan seseorang dalam mengubah arah dan

posisi tubuh dengan cara yang tepat. (Nossek J, 1982:144), mengatakan

bahwa istilah kelincahan sering disamakan dengan koordinasi

kemampuan gerakan-gerakan keterampilan, kamampuan menggerakkan

otot-otot atau kecekatan (dexterity). Berdasarkan pengertian yang

dikemukakan diatas, disimpulkan bahwa orang yang lincah adalah orang

yang memiliki kemampuan utuk mengubah arah dan posisi tubuh dengan

cepat dan tepat pada waktu sedang dalam keadaan bergerak, tanpa

kehilangan keseimbangan dan kesadaran akan posisi tubuhnya. Dengan

demikian maka kelincahan sangat diperlukan dalam gerak keterampilan

Menembak Hoki, untuk melakukan perubahan arah tubuh saat

melakukan tembakan kearah sasaran (gawang).

c. Koordinasi mata-tangan

Menurut (Thomson, 1991:519), koordinasi adalah kemampuan untuk

melakukan gerakan pada berbagai tingkat kesulitan dengan cepat dan

efisian, serta penuh ketepatan. (Grana dan Kalenak, 1991:253),

menyatakan koordinasi kemampuan otot untuk mengontrol gerak dengan

tepat agar mampu mancapai suatu tugas fisik khusus. (Schmidt,

1988:265), mengemukakan bahwa koordinasi adalah perpaduan dua

perilaku atau lebih, dimana antara yang satu dengan yang lainnya salang

berkaitan dalam menghasilkan suatu keterampilan gerak. Selanjutyan

Page 75: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

(Corbin, Charles B, 1980:118) menyatakan bahwa koordinasi adalah

kemampuan untuk melakukan kegiatan mata-tangan dan mata-kaki

seperti menendang, melampar dan sebagainya. Berdasarkan batasan-

batasan koordinasi yang dikemukakan tersebut, maka koordinasi

didefinisikan sebagai kemampuan untuk mengkombinasikan babrapa

gerakan tanpa ketegangan dengan urutan yang benar dan melakukan

gerakan yang kompleks secara mulus tanpa pengeluaran energy yang

berlebihan, yang menghasilkan gerakan yang efisien, halus dan mulus.

Hal ini berarti seseorang yang memiliki koordinasi gerak yang baik,

bukan hanya mampu melakukan keterampilan gerak dengan sempurna

tetapi juga mampu melakukan gerakan keterampilan yang baru baginya.

d. Kekuatan

Salah satu kemampuan biomotorik yang sangat besar pengaruhnya

terhadap keberhasilan seseorang dalam melakukan suatu gerak

keterampilan dalam olahraga adalah kekuatan (strength). Secara umum

kekuatan didefinisikan sebagai kekuatan otot yang digunakan untuk

melawan objek yang dapat dipindahkan atau digerakkan atau dan juga

yang tidak dapat dipindahkan (Johnson, B. L., and Nelson, J.K. 1970:94).

Senada dengan (Davis Damien, dkk, 198:32) mengemukakan bahwa

kekuatan adalah kemampuan maksimum yang dipergunakan oleh otot

untuk malawan tahanan. Dari pengertian diatas, maka kekuatan

merupakan factor yang sangat penting dan merupakan dasar dari semua

komponen kondisi fisik. Dalam istilah yang sederahana kakuatan adalah

Page 76: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

kemampuan untuk menerapkan kekuatan dalam melawan beban.

Kekuatan dapat menigkatkan kemampuan seseorang dalam melakukan

keterampilan gera. Tentang pentingnya peranan kekuatan dalam setiap

aktivitas fisik, (Harsono, 1988:177) mengemukakan : 1). Kekuatan

merupakan daya penggerak setiap aktivitas fiaik, 2) kekuatan memegang

peranan penting dalam melindungi seseorang dari kemungkinan cidera,

dan 3) dengan kekuatan seseorang akan dapat lari lebih cepat, melempar

atau menendang lebih jauh dan lebih efisien, memukul lebih keras,

demikian juga dalam memperkuat stabilitas sendi-sendi tubuh.

e. Kecepatan

Menurut (Harsono, 1988:216), kecepatan adalah kemampuan untuk

melakukan gerakan-gerakan yang sejenis secara berturut-turut dalam

waktu yang sesingkat-singkatnya atau kemampuan untuk menempuh

jarak dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Selanjutnya menurut

(Davis Damien, dkk, 1988:43) kecepatan didefinisikan sebagai

kemampuan seseorang untuk meletakkan tubuh atau bagian-bagian tubuh

dalam suatu gerakan yang cepat. Lebih lanjut dikatakan bahwa factor

yang mempengaruhi kecepatan adalah keturunan, jarak, durasi, kekuatan

dan power, fungsi khusus dari otot dan persendian.Dari pendapat tersebut

dapat dikatakan bahwa kecepatan bukan hanya berarti menggerakkan

seluruh tubuh dengan cepat, tetapi dapat pula terbatas pada

menggerakkan anggota tubuh dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

Page 77: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Agar dapat melakukan keterampilan menembak Hoki Lapangan, maka

seorang pemain Hoki dituntut harus memiliki kemampuan biomotorik

seperti tersebut diatas dengan baik.

Karena bola Hoki kecil dan dapat bergerak cepat sehingga menuntut

seorang pemain Hoki untuk juga dapat bergerak cepat dan kemahiran

menggunakan stik memerlukan koordinasi dari seluruh organ tubuh. Untuk

melakukan tembakan dalam suatu kesempatan menembak kegawang lawan

memerlukan daya ledak otot lengan, kelentukan, ketepatan dan kecepatan yang

baik. Untuk memperbaiki hasil tembakan, seorang pemain diyakini harus

memiliki tinggi badan dan panjang lengan yang ideal sesuai dengan panjang

stik (berkisar 90-120 cm) guna meningkatkan kecepatan alat pemukul dan

untuk menyakinkan apakah pukulan itu keras atau tidak pemain harus mampu

membuat ayunan stik yang besar dan cepat dengan mengkombinasikan

tindakan-tindakan dari bagian-bagian tubuh. Dari uraian diatas dapat

dipaparkan bahwa untuk dapat menembak kegawang dengan cepat, terarah dan

tepat kesasaran (gawang) secara baik dan efisien harus didukung oleh faktor

kemampuan biomotorik yang tinggi.

B. Penelitian Yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang

dilakukan oleh Muhammad Ahkam Amin tahun 2010 dengan judul ”Perbedaan

Pengaruh Pendekatan Pembelajaran dan Kemampuan Gerak Terhadap Hasil

Belajar Shooting Bola Basket”. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen

lapangan dengan rancangan faktorial 2 X 2. Dengan sampel penelitian sebanyak

Page 78: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

40 orang dari pupulasi 60 orang. Seluruh populasi di test kemapuan geraknya,

hasil test tersebut dirangking dari 1-60. Setelah dirangking mahasiswa dibagi

kedalam tiga kelompok, masing-masing kelompok 20 mahasiswa yang memiliki

hasil test di atas rata-rata diklasifikasikan mahasiswa yang memiliki kemampuan

gerak tinggi, 20 orang mahasiswa memiliki kemampuan gerak sedang dan 20

orang yang memiliki hasil test di bawah rata-rata diklasifikasikan mahasiswa yang

memiliki kemampuan gerak rendah. Mahasiswa yang memiliki kemampuan tidak

dipakai sebagai sampel. Selanjutnya 20 mahasiswa yang memiliki kemampuan

gerak tinggi dan kemampuan gerak rendah masing-masing dibagi menjadi dua

kelompok, yaitu 10 mahasiswa yang mendapatkan pembelajaran dengan

pendekatan bagian progresif dan 10 mahasiswa sebagai kelompok yang

mendapatkan pembelajaran dengan pendekatan bagian repetitif. Pembagian

kelompok-kelompok ini dilakukan secara acak atau random. Dengan demikian

seluruh mahasiswa terbagi ke dalam empat sel yang terdiri dari masing-masing

dua kelompok mahasiswa yang memiliki kemampuan gerak tinggi dan dua

kelompok mahasiswa yang memiliki kemampuan gerak rendah. Berdasarkan

analisis data diperoleh kesimpulan (1) ada perbedaan pengaruh yang signifikan

antara pendekatan pembelajaran progresif dan repetitif terhadap hasil belajar

keterampilan menembak Hoki Lapangan: (2) Ada perbedaan hasil belajar

keterampilan gerak tinggi dan rendah; dan (3) Terdapat interaksi yang signifikan

antara pendekatan pembelajaran dan tingkat kemampuan gerak terhadap hasil

belajar keterampilan menembak hoki lapangan.

Page 79: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

C. Kerangka Berpikir

Dari kajian teori tentang keterampilan menembak , pendekatan

pembelajaran dan kemampuan gerak. Maka dapat diungkapkan kerangka

pemikiran sebagai berikut:

1. Adakah perbedaan pengaruh antara pendekatan pembelajaran bagian progresif

dan repetitif terhadap keterampilan menembak Hoki Lapangan?

Keefektifan pelaksanaan pembelajaran olahraga khususnya cabang

olahraga Hoki Lapangan ditunjukkan seberapa besar keterampilan m yang

menembak yang dicapai mahasiswa, dosen sebagai komponen aktif

pembelajaran juga merupakan manager di lapangan sangat berperan dalam

menciptakan suatu kondisi pembelajaran, salah satu upaya nyata yang

dilakukan dosen adalah pemilihan pendekatan pembelajaran yang mampu

membangkitkan mahasiswa untuk secara aktif terlibat dalam proses

pembelajaran.

Penyampaian suatu materi pembelajaran yang berbeda akan

menimbulkan hasil yang mungkin berbeda. Dalam pendekatan pembelajaran

bagian mahasiswa dituntut untuk menguasai teknik dasar menembak Hoki

Lapangan secara bagian perbagian. Peningkatan pembelajaran dilakukan oleh

dosen ketika suatu bagian telah dikuasai oleh mahasiswa yaitu mempelajari

bagian berikutnya sampai dikuasai oleh mahasiswa, baru dilakukan

penggabungan antar bagian.

Untuk menguasai suatu teknik tersebut maka mahasiswa diberi tugas

latihan yang berulang-ulang, sehingga pengulangan gerakan lebih banyak

Page 80: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

dilakukan dalam rangka penguasaan teknik gerakan pada tiap-tiap bagian, sedang

pengulangan gerakan penggabungan akan diintegrasikan antar bagian sangat

kurang padahal teknik penggabungan dan pengintegrasian antar bagian sangat

mempengaruhi hasil yang akan dicapai. Pendekatan pembelajaran repetitif mampu

memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan pengulangan

gerakan baik teknik pada tiap-tiap bagian maupun pengulangan terhadap

penggabungan antar bagian. Berdasar pemikiran diatas dapat diduga bahwa dalam

pembelajaran keterampilan menembak dalam Hoki Lapangan dengan pendekatan

pembelajaran bagian progresif dan repetitif, mahasiswa akan memiliki

keterampilan yang lebih baik dibandingkan dengan mahasiswa yang menggunakan

pendekatan pembelajaran bagian keseluruhan.

2. Adakah perbedaan keterampilan menembak Hoki Lapangan antara mahasiswa

yang memiliki kemampuan gerak tinggi dan kemampuan gerak rendah ?

Kemampuan gerak mahasiswa dipengaruhi oleh aktifitas atau kegiatan

jasmani kesehariannya, semakin tinggi aktifitas fisik mahasiswa dalam keseharian

kemampuan gerak mahasiswa akan semakin bagus, dan sebaliknya semakin sedikit

aktifitas mahasiswa yang dilakukan dalam kesehariannya, maka kemampuan

geraknya akan semakin jelek. Dengan demikian kemampuan gerak tinggi akan

mempermudah mahasiswa dalam penyelesaian tugasnya yaitu belajar menembak

Hoki Lapangan.

3. Adakah pengaruh interaksi antara pendekatan pembelajaran dan kemampuan

gerak terhadap keterampilan menembak Hoki Lapangan ?

Page 81: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Pendekatan pembelajaran dalam proses belajar pendidikan jasmani

merupakan rangkaian suatu gerakan keterampilan yang menggunakan anggota

tubuh, hal ini akan mempengaruhi dan meningkatkan kemampuan gerak seorang

mahasiswa. Kemampuan gerak akan mempermudah dalam penguasaan teknik

dasar keterampilam menembak Hoki Lapangan, sehingga akan mempengaruhi

hasil pembelajaran. Dengan demikian antara pendekatan pembelajaran dengan

kemampuan gerak terdapat interaksi dan memiliki peran dalam meningkatkan

keterampilan menembak Hoki Lapangan.

D. Hipotesis

Berdasarkan butir-butir dalam kerangka pemikiran maka dirumuskan

hipotesis penelitian sebagai berikut:

1. Ada perbedaan pengaruh antara pendekatan pembelajaran bagian progresif

dengan pendekatan pembelajaran bagian repetitif terhadap keterampilan

menembak Hoki Lapangan.

2. Ada perbedaan keterampilan menembak Hoki Lapangan antara kemampuan

gerak tinggi dan kemampuan gerak rendah.

3. Ada pengaruh interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan kemampuan

gerak terhadap keterampilan menembak Hoki Lapangan.

Page 82: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di lapangan Hoki Universitas Negeri Medan.

Penetapan tempat penelitian dikarenakan Jurusan Pendidikan Kepelatihan

Olahraga Fik Unimed memiliki mata kuliah wajib hoki dasar dan hoki

lanjutan dan sarana dan prasarana cukup memadai.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan dimulai pada tanggal 5

November 2010 sampai dengan 22 Desember 2010 dengan frekuensi tiga kali

dalam seminggu yaitu Senin, Rabu dan Jumat lamanya latihan 100 menit

setiap kali pertemuan. Penentuan waktu belajar diatas sesuai dengan pendapat

(Brooks, GA., and Fahey, T.D. 1984: 405), bahwa dengan frekuensi tiga kali

dalam seminggu dapat memberikan keterampilan, alasanya karena dengan tiga

kali dalam seminggu dapat memberikan kesempatan kepada tubuh untuk

beradaptasi terhadap beban aktifitas yang diterima. Pelaksanaan penelitian

berupa proses pembelajaran untuk kedua pendekatan pembelajaran baik

progresif dan repetitif dimulai, pukul 14.00 - 15.40 WIB.

Page 83: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

B. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

eksperimental. (Sutrisno Hadi, 2000: 462) eksperimen adalah suatu pola yang

menyediakan kemungkinan bagi penyelidik untuk sekaligus menyelidiki

pengaruh dari dua jenis variabel eksperimen atau lebih. Sedangkan (Sudjana,

2002: 148), menjelaskan eksperimen faktorial adalah eksperimen yang hampir

atau semua taraf sebuah faktor dikombinasikan atau disilangkan dengan

semua taraf lainya yang ada dalam eksperimen itu.

2. Desain Penelitian

Rancangan penelitian ini adalah rancangan faktorial 2 x 2. Dalam

desain faktorial dua atau lebih variabel dimanipulasi secara simultan untuk

mengetahui pengaruh masing-masing terhadap variabel terikat, disamping

pengaruh-pengaruh yang disebabkan oleh interaksi antar variabel (Furchan A, 1982:

362). Rancangan penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2. Rancangan Faktorial 2 x 2

Pendekatan Pembelajaran (A)

Kemampuan gerak (B) Kemampuan gerak

Tinggi (b1)

Kemampuan gerak Rendah

(b2) Pendekatan Pembelajaran

Bagian Progresif (a1)

a1b1 (10)

a1b2 (10)

Pendekatan Pmbelajaran Bagian Repetitif

(a2)

a2b1 (10)

a2 b2 (10)

Page 84: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Keterangan :

a1b1 = Pendekatan pembelajaran bagian progresif , kemampuan gerak tinggi

a1b2 = Pendekatan pembelajaran bagian progresif, kemampuan gerak rendah a2b1 = Pendekatan pembelajaran bagian repetitif, kemampuan gerak tinggi

a2b2 = Pendekatan pembelajaran bagian repetitif, kemampuan gerak rendah (10) = Jumlah sampel tiap sel.

C. Variabel Peneletian

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari 2 variabel independen dan 1

variabel dependen, dengan perincian variabel sebagai berikut:

1. Variabel independen manipulatif terdiri dari dua level yaitu pendekatan

pembelajaran bagian progresif dan pendekatan pembelajaran bagian repetitif

2. Variabel independen atributif dalam penelitian ini terdiri dari dua level adalah

kemampuan gerak gerak tinggi dan kemampuan gerak rendah

3. Variabel dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah hasil belajar keterampilan

menembak Hoki Lapangan.

D. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel dari masing-masiag variabel penelitian

perlu dijelaskan agar supaya tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda.

1. Pendekatan pembelajaran bagian repetitif (metode berulang), adalah pendekatan

pembelajaran dengan pelaksanaan pertama kali yang diajarkan adalah unsur

kesatu, setelah unsur satu dikuasai, berikutnya diajarkan unsur kesatu dan kedua

Page 85: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

secara bersamaan. Berikutnya lagi diajarkan unsur kesatu, kedua, ketiga bersamaan

pula dan seterusnya.

2. Pendekatan pembelajaran bagian progresif (maju berkelanjutan) adalah cara

mengajar dimana unsur pertama dan kedua dipelajari secara terpisah, kemudian

setelah dikuasai baru disatukan, selanjutnya unsur ketiga dipelajari secara teipisah

pula, setelah dikuasai digabungkan dengan unsur satu dan dua. Demikian seterusnya

sehingga dapat dikuasai, setelah itu baru melakukan gerakan yang sesungguhnya.

3. Kemampuan gerak adalah kapasitas seseorang untuk melakukan bermacam-

macam gerakan yang mendasar dalam sebagian basar cabang olahraga.

Kemampuan gerak antara lain: power, koordinasi lengan dan bahu, kelincahan,

koordinasi tangan dan mata, kekuatan dan kecepatan yang dinyatakan dari hasil tes

dan pengukuran : (I) standing broad jump, (2) soft ball throw, (3) zigzag run, (4)

wall pass, (5) medicine ball put, (6) 60 yard dash (Johnson, B.L., and Nelson, J.K,

1970:122). Selanjudnya kemampuan gerak dikonfersi kepada nilat t- skor untuk

digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu kemampuan gerak tinggi dan rendah.

4. Keterampilan menembak Hoki Lapangan, merupakan kemampuan melakukan

suatu rangkaian tugas gerak yang dilakukan secara efektif dan efisien serta

hasil atau skor dari seorang pemain hoki menampilkan kemampuan menembak

kegawang.

Page 86: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa semester III

Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Ilmu Keolahragaan

Universitas Negeri Medan yang mengikuti perkuliahan hoki dasar tahun

ajaran 2010-2011, terdiri dari tiga kelas dan jumlah populasi secara

keseluruhan adalah 98 orang.

2. Sampel Penelitian

Sampel penelitian ditentukan dengan Purposif Sampling. Menurut

(Sudjana, 2002:168), purposif sampling dikenal juga dengan sampling

pertimbangan, terjadi apabila pengambilan sampel dilakukan berdasarkan

pertimbangan perorangan atau pertimbangan peneliti. Berdasarkan teknik

penentuan sampel tersebut, maka sampel harus memenuhi kriteria yang

ditentukan sebagai berikut :

1. Jenis kelamin laki-laki

2. Berminat untuk mengikuti latihan.

3. Sehat jasmani dan rohani

4. Bersedia menjadi sampel penelitian.

Berdasarkan kriteria tersebut diperoleh jumlah sampel sebanyak 60 orang. Dari

sejumlah mahasiswa yang mengikuti perkuliahan hoki dasar yang memenuhi

ketentuan, selanjutnya dites kemampuan geraknya., Kemudian dari 60 orang

sampel tersebut kemudian di rangking.

Page 87: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Hasil dari rangking kemudian ditentukan 20 orang kelompok dengan

kemampuan gerak tertinggi, 20 orang dengan kemampuan gerak sedang dan

20 orang dikelompokkan pada kemampuan gerak terendah. Kemudian dari

setiap 20 atlet yang terpilih dalam setiap taraf (kecuali kemampuan gerak

sedang) kemudian secara random ditetapkan dalam dua kelompok

pembelajaran, yaitu pendekatan pembelajaran progresif dengan kemampuan

gerak tinggi dan rendah. Pendekatan pembelajaran repetif dengan kemampuan

gerak tinggi dan rendah sehingga terbentuk empat kelompok latihan yang

jumlahnya sama.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, adalah :

1. Data kemampuan gerak dengan menggunakan barrow motor ability test,. (Johnson,

B.L., and Nelson, J.K, 1970:122-124). Barrow Motor Ability test terdiri dari

beberapa butir tes yaitu: Standing Board Jump, Soft Ball Throw, Zig zag Run,

Wall Pass, Medicine Ball Put, 60 Yard Dash, dengan validitas 0.95

Tabel 3. Data Reliabilitas dan Objektivitas Barrow Motor Ability Test

Test item Factor Reliability Objectivity Corelation

with criterion Standing Board Jump Power 0.895 0.996 0.759 Soft Ball Throw Arm-shoulder coordination 0.928 0.997 0.761 Zig zag Run Agility 0.795 0.996 0.736 Wall Pass Hand-eye coord 0.791 0.950 0.761 Medicine Ball Put Strength 0.893 0.997 0.736 60 Yard Dash. Speed 0.828 0.997 0.723 Sumber (Johnson, B.L., and Nelson, J.K, 1970: 122).

Page 88: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Dari hasil pengukuran tersebut kemudian, dari masing-masing item tes

dikonversi dalam t-skor dan selanjutnya dibuat norma secara keseluruhan untuk

menentukan kemampuan gerak umum tinggi dan rendah.

2. Data hasil belajar keterampilan menembak Hoki Lapangan diperoleh dengan tes Goal

shooting – straigt, right, left.. (Verducci, Frank M, 1980: 320-321), dengan

Validitas = 0,48 dan Reliabilitas = 0,92. Proses pengumpulan data meliputi tes

awal, pemberian treatment, dan tes akhir.

3. Uji reliabilitas tes

Uji reliabilitas pada tes bertujuan untuk mengetahui tingkat keajengan

hasil tes yang dilakukan. Hasil tes yang akan di uji reliabilitasnya adalah

barrow motor ability test dan tes Goal shooting – straigt, right, left. Walaupun telah ada

nilai reliabilitasnya, namun dibutuhkan untuk penyesuaikan karakteristik populasi,

sehingga dibutuhkan uji reliabilitas tesnya kembali. Hasil uji reliabilitas data

kemudian dikategorikan, dengan menggunakan pedoman tabel koefisien

korelasi dari Strand & Wilson dalam (Mulyono B, 2010 : 49), yaitu :

Tabel 4. Standard untuk Menginterpretasi Koefisien Korelasi Reliabilitas

Koefisien Reliabilita

.95 - .99 Excellent

.90 - .94 Very good

.80 - .89 Acceptable

.70 - .79 Poor

.60 - .69 Questionable Sumber. (Mulyono B, 2010 : 49)

Page 89: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

G. Teknik Analisis Data

Berdasarkan data yang diperoleh, teknik pengolahannya menggunakan

ANAVA Rancangan 2 x 2. Sebelum menguji dengan ANAVA terlebih dulu

dilakukan uji prasyarat analisis variansi dengan menggunakan uji normalitas dan

uji homogenitas, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Uji Prasyarat.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui apakah sampel penelitian

ini berasal dari populasi yang normal atau tidak. Sebelum dilanjutkan ke

uji hipotesis, maka harus dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas

sampel (Uji Lilliefors dengan α = 0,05 % ), (Sudjana, 2005: 466).

dengan rumus: s

xxz i

i

-=

(x dan s masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan baku sampel),

Langkah-langkah:

1) Pengamatan X1,X2,X3,………….Xn dijadikan bilangan baku

Z1,Z2,Z3,………..Zn, dengan menggunakan rumus:

Zi = { Xi – X }/ SD, dengan X dan SD berturut-turut merupakan rata-

rata dan simpangan baku.

2) Data dari sampel tersebut kemudian diurutkan dari skor terendah

sampai skor tertinggi.

3) Untuk tiap bilangan baku ini dan dengan menggunakan daftar

distribusi normal baku kemudian dihitung peluang F(Zi) = P(Z < Zi).

Page 90: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

4) Menghitung perbandingan antara nomor subyek I dengan subyek n

yaitu: S(Zi) = i/n.

5) Mencari selisih antara F(Zi) – S(Zi), dan ditentukan harga mutlaknya.

6) Menentukan harga terbesar dari harga mutlak diambil sebagai Lo.

Rumusnya: Lo = | F(Zi) – S(Zi) | maksimum.

Kriteria:

Lo < Ltab : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Lo > Ltab : Sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi

normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas varians (Uji Bartlett dengan α = 0,05)

(Sudjana, 2005: 261) dengan rumus:

Langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut:

1) Membuat tabel perhitungan yang terdiri dari kolom–kolom kelompok

sampel: dk (n-1), 1/dk, Sdi2, dan (dk) log Sdi2.

2) Menghitung varians gabungan dari semua sampel.

Rumusnya: ( )( )

( )11...............1 2

2

--

=n

SdnSD i

( )12 -= nSdLogB i

( )

1

2

2

21 -

-=å å

nn

xx

S

Page 91: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

3) Menghitung X2

Rumusnya: X2 = (Ln) B-(n-1) Log Sdi 1………(2)

Dengan (Ln 10) = 2,3026

Hasilnya (X2 hitung) kemudian dibandingkan dengan (X2 tabel), pada taraf

signifikansi a = 0,05 dan dk (n-1).

4) Apabila X2 hitung < X2 tabel, maka Ho diterima. Artinya varians sampel

bersifat homogen. Sebaliknya apabila X2 hitung > X2 tabel, maka Ho

ditolak. Artinya varians sampel bersifat tidak homogen.

2. Uji Hipotesis.

Data hasil tes dianalisis dengan statistika anava dua jalur dan pengujian

hipotesis dengan perhitungan uji F pada taraf signifikan 0,05% yang

sebelumnya telah dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas sampel (uji

Lilliefors dengan α = 0,05 %) dan uji homogenitas varians (Uji Bartlett dengan

α = 0,05). Selanjutnya prosedur Analisis Variansi dua jalur secara rinci sebagai

berikut:

a. ANAVA Dua Jalan

Tabel 5. Ringkasan ANAVA

Sumber Variasi dk JK RJK Fo

Rata–rata Perlakuan B A

BA

1 a-1 b-1

(a-1) (b-1)

Ry

By

Ay BAy

R B A

BA

B/E A/E

BA/E

Kekeliruan ab(n-1) Ey E

Page 92: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Keterangan:

B = Metode Pendekatan Pembelajaran

A = kemampuan Gerak

BA= Interaksi antara metode pendekatan pembelajaran dengan

kemampuan gerak

Langkah- langkah perhitungan:

a) 2

11

2ij

b

j

a

i

U=U åå å--

b) abn

R

b

j

a

i

y

åå--

=11

c) ( ) yij

b

j

a

i

RJJab -= åå--

2

11

d) ( ) yi

a

iy RbnbB -= å

-

/2

1

e) ( ) yi

b

jy RanaA -= å

-

/2

1

f) yyaby ABJb --=A

g) )(2yyyyy BAABR +---U=E

Kriteria Pengujian Hipotesis

Jika ( ) ( )211 VVFF --³ a , maka hipotesis nol ditolak.

Jika ( ) ( )211 VVFF --< a , maka hipotesis nol di terima dengan: dk

pembilang ( )1-KiV dan dk penyebut ( )aknknV -+= .............12 = taraf

signifikan untuk pengujian hipotesis.

Page 93: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

Keterangan:

åY2 : Jumlah kuadrat data.

Ry : Rata-rata peningkatan karena perlakuan.

By : Jumlah peningkatan berdasarkan metode latihan.

Ay : Jumlah peningkatan berdasarkan fleksibilitas togok.

Aby : Selisih antara jumlah peningkatan data keseluruhan dan jumlah.

peningkatan kelompok perlakuan dan fleksibilitas togok.

Jab : Selisih jumlah kuadrat data dan rata-rata peningkatan perlakuan.

b. Uji Rata-rata Rentang Newman–Keuls

Uji rata-rata setelah Anava adalah pengujian perbandingan nila-nilai rata-

rata yang berbeda secara signifikan dari hasil penghitungan Anava.

Pengujian rata-rata setelah Anava digunakan Uji Rentang Newman Keuls.

(Menurut Sudjana 1994: 36) langkah-langkah untuk melakukan uji

Newman–Keuls adalah sebagai berikut:

1) Susun k buah rata-rata perlakuan menurut urutan nilainya dari yang

terkecil sampai kedata yang terbesar.

2) Dari rangkaian ANAVA, diambil harga RJK disertai dk-nya.

3) Hitung kekeliruan buku rata-rata untuk setiap perlakuan dengan

rumus: ( )

NKekeliruanRJK

S Ey = RJK (Kekeliruan) juga didapat dari

hasil rangkuman ANAVA.

Page 94: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

4) Tentukan taraf signifikan a, lalu gunakan daftar rentang mahasiswa.

Untuk Uji Newman–Keuls, diambil V = dk dari RJK (Kekeliruan)

dan P = 2,3…,k. Harga–harga yang didapat dari bagian daftar

sebanyak (k-1) untuk V dan P supaya dicatat.

5) Kalikan harga–harga yang didapat di titik…….di atas masing–

masing yS dengan jalan demikian diperoleh apa yang dinamakan

rentang signifikan terkecil (RST).

6) Bandingkan selisih rata–rata terkecil dengan RST untuk mencari P-k

selisih rata–rata terbesar dan rata–rata terkecil kedua dengan RST

untuk P = (k-1), dan seterusnya. Demikian halnya perbandingan

selisih rata–rata terbesar kedua rata–rata terkecil dengan RTS untuk

P = (k-1), selisih rata-rata terbesar kedua dan selisih rata-rata

terkecil kedua dengan RST untuk P = (k-2), dan seterusnya. Dengan

jalan begitu semua akan ada ( )12/1 -kK pasangan yang harus

dibandingkan. Jika selisih–selisih yang didapat lebih besar dari pada

RST-nya masing–masing maka disimpulkan bahwa terdapat

perbedaan yang signifikan antara rata–rata perlakuan.

Page 95: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

c. Hipotesis Statistik

Hipotesa 1 210 bbH mm ³=

21 bbH A mm <=

Hipotesa 2 210 aaH mm ³=

21 aaH A mm <=

Hipotesa 3 00 =´= ABInteraksiH

0¹´= ABInteraksiH A

Keterangan

m = Nilai rata – rata

b1 = Kelompok metode pendekatan progresif

b2 = Kelompok metode pendekatan repetitif

a1 = Kelompok kemampuan gerak tinggi

a2 = Kelompok kemampuan gerak rendah

Page 96: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Dalam bab ini disajikan mengenai hasil penelitian beserta interpretasinya.

Penyajian hasil penelitian adalah berdasarkan analisis statistik yang dilakukan

pada keterampilan tembakan Hoki Lapangan. Berturut-turut berikut disajikan

mengenai deskripsi data, uji persyaratan analisis, pengujian hipotesis dan

pembahasan hasil penelitian.

A. Deskripsi Data

Deskripsi analisis data keterampilan tembakan Hoki Lapangan yang

dilakukan sesuai dengan kelompok yang dibandingkan disajikan sebagai berikut:

Tabel 6. Deskripsi Data Keterampilan Tembakan Hoki Lapangan Tiap Kelompok Berdasarkan Penggunaan Pendekatan Pembelajaran Dan Tingkat Kemampuan Gerak

Perlakuan Tingkat

Kemampuan Gerak

Statistik Nilai

Pendekatan Pembelajaran Bagian Progresif

Tinggi

Jumlah 586,5 Rerata 58,650 SD 7,008

Rendah

Jumlah 477,5 Rerata 47,750 SD 5,240

Pendekatan Pembelajaran Bagian Repetitif

Tinggi

Jumlah 454 Rerata 45,400 SD 4,427

Rendah

Jumlah 480,5 Rerata 48,050 SD 5,515

Page 97: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

Gambaran menyeluruh dari nilai rata-rata keterampilan tembakan Hoki

Lapangan maka dapat dibuat histogram perbandingan nilai-nilai sebagai berikut:

Gambar 2. Histogram Nilai Rata-Rata Keterampilan Tembakan Hoki Lapangan Tiap Kelompok Berdasarkan Penggunaan Pendekatan Pembelajaran Bagian Dan Tingkat Kemampuan Gerak

Keterangan:

BP = Kelompok pendekatan pembelajaran bagian progresif

BR = Kelompok pendekatan pembelajaran bagian repetitif

KG T = Kelompok kemampuan gerak tinggi

KG R = Kelompok kemampuan gerak rendah

Masing-masing sel (kelompok perlakuan) memiliki nilai keterampilan

tembakan Hoki Lapangan yang berbeda. Nilai nilai keterampilan tembakan Hoki

Lapangan masing-masing sel (kelompok perlakuan) dapat dilihat pada tabel

berikut.

Page 98: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

Tabel 7. Nilai Keterampilan Tembakan Hoki Lapangan Masing-Masing Sel (Kelompok Perlakuan)

No Kelompok Perlakuan (Sel)

Nilai Keterampilan Tembakan Hoki Lapangan

1 A1B1 (KP1) 0.55 2 A1B2 (KP2) 0.42 3 A2B1 (KP3) 0.42 4 A2B2 (KP4) 0.43

Nilai rata-rata keterampilan tembakan Hoki Lapangan yang dicapai tiap

kelompok perlakuan disajikan dalam bentuk histogram sebagai berikut:

Gambar 3. Histogram Nilai Rata-Rata Keterampilan Tembakan Hoki Lapangan Pada Tiap Kelompok Perlakuan.

Keterangan :

KP1 = Kelompok pendekatan pembelajaran bagian progresif pada tingkat

kemampuan gerak tinggi

KP2 = Kelompok pendekatan pembelajaran bagian progresif pada tingkat

kemampuan gerak rendah

Page 99: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

KP3 = Kelompok pendekatan pembelajaran bagian repetitif memiliki kemampuan

gerak Tinggi

KP4 = Kelompok pendekatan pembelajaran bagian repetitif pada tingkat ke

mampuan gerak rendah

Jika antara kelompok mahasiswa yang mendapat pendekatan pembelajaran

bagian progresif dan dengan pendekatan pembelajaran bagian repetitif

dibandingkan, maka dapat diketahui bahwa kelompok perlakuan pendekatan

pembelajaran bagian progresif memiliki nilai keterampilan tembakan Hoki

Lapangan yang lebih tinggi dari pada kelompok pendekatan pembelajaran bagian

repetitif. Besarnya selisih nilai keterampilan tembakan Hoki Lapangan antara

pendekatan pembelajaran bagian progresif dan repetitif adalah sebesar 6.48.

Jika antara kelompok mahasiswa yang memiliki kemampuan gerak tinggi

dan rendah dibandingkan, maka dapat diketahui bahwa kelompok mahasiswa

yang memiliki kemampuan gerak tinggi memiliki nilai keterampilan tembakan

Hoki Lapangan sebesar 4.13 lebih baik dari pada kelompok mahasiswa yang

memiliki kemampuan gerak rendah.

B. Pengujian Prasyarat Analisis

1. Uji Normalitas

Sebelum dilakukan analisis data perlu diuji distribusi kenormalannya.

Uji normalitas data dalam penelitian ini digunakan metode Lilliefors. Hasil uji

normalitas data yang dilakukan pada tiap kelompok adalah sebagai berikut:

Page 100: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Tabel 8. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data

Kelompok Perlakuan N M SD Lhitung Ltabel 5% Kesimpulan

KP1 10 58,650 7,008 0,1669 0.258 Berdistribusi Normal KP2 10 47,750 5,240 0,1801 0.258 Berdistribusi Normal KP3 10 45,400 4,427 0,1443 0.258 Berdistribusi Normal KP4 10 48,050 5,515 0,1611 0.258 Berdistribusi Normal

Dari hasil uji normalitas yang dilakukan pada KP1 diperoleh nilai Lo =

0.1669. Di mana nilai tersebut lebih kecil dari angka batas penolakan pada

taraf signifikansi 5% yaitu 0.258. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

data pada KP1 termasuk berdistribusi normal. Dari hasil uji normalitas yang

dilakukan pada KP2 diperoleh nilai Lo = 0.1801, yang ternyata lebih kecil dari

angka batas penolakan hipotesis nol menggunakan signifikansi 5% yaitu

0.258. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data pada KP2 termasuk

berdistribusi normal. Dari hasil uji normalitas yang dilakukan pada KP3

diperoleh nilai Lo = 0.1443. Di mana nilai tersebut lebih kecil dari angka batas

penolakan menggunakan signifikansi 5% yaitu 0.258. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa data pada KP3 termasuk berdistribusi normal. Adapun dari

hasil uji normalitas yang dilakukan pada KP4 diperoleh nilai Lo = 0.1611 yang

ternyata juga lebih kecil dari angka batas penolakan hipotesis nol

menggunakan signifikansi 5% yaitu 0.258. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa data pada KP4 juga termasuk berdistribusi normal.

Page 101: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dimaksudkan untuk menguji kesamaan varians antara

kelompok 1 dengan kelompok 2. Uji homogenitas pada penelitian ini

dilakukan dengan uji Bartlet. Hasil uji homogenitas data antara kelompok 1

dan kelompok 2 adalah sebagai berikut:

Tabel 9. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Data

∑ Kelompok Ni SD2gab χ2

o χ2tabel 5% Kesimpulan

4 10 31.647 1.991 7.81 Varians homogen

Dari hasil uji homogenitas diperoleh nilai χ2o = 1.991. Sedangkan

dengan K - 1 = 4 – 1 = 3, angka χ2tabel 5% = 7,81, yang ternyata bahwa nilai χ2

o

= 1.991 lebih kecil dari χ2tabel 5% = 7.81. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

antara kelompok dalam penelitian ini memiliki varians yang homogen.

C. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis penelitian dilakukan berdasarkan hasil analisis analisis

varians. Uji rentang Newman-Keuls ditempuh sebagai langkah-langkah uji rata-

rata setelah Anava. Berkenaan dengan hasil analisis varians dan uji rentang

Newman-Keuls, ada beberapa hipotesis yang harus diuji. Urutan pengujian

disesuaikan dengan urutan hipotesis yang dirumuskan pada bab II.

Hasil analisis data, yang diperlukan untuk pengujian hipotesis sebagai

berikut:

Page 102: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

Tabel 10. Ringkasan Nilai Rata-rata Keterampilan tembakan Hoki Lapangan Berdasarkan Jenis Pendekatan pembelajaran Bagian Dan Tingkat Kemampuan Gerak.

Variabel Rerata Nilai Keterampilan Tembakan Hoki Lapangan

A1 A2

B1 B2 B1 B2

Score 58,65 47,75 45,40 48,05 Keterangan :

A1 = Pendekatan pembelajaran bagian progresif.

A2 = Pendekatan pembelajaran bagian repetitif.

B1 = Kelompok mahasiswa yang memiliki kemampuan gerak tinggi

B2 = Kelompok mahasiswa yang memiliki kemampuan gerak rendah

Tabel 11. Ringkasan Hasil Analisis Varians untuk Penggunaan Pendekatan Pembelajaran (A1 dan A2)

Sumber Variasi

dk JK RJK Fo Ft

A 1 419,2563 419,256 13,2481 4,11 Kekeliruan 36 1139,2750 31,647

Tabel 12. Ringkasan Hasil Analisis Varians Untuk Tingkat Kemampuan Gerak

(B1 dan B2) Sumber Variasi

dk JK RJK Fo Ft

B 1 170,1563 170,156 5,3768 4,11

Kekeliruan 36 1139,2750 31,647

Page 103: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

Tabel 13. Ringkasan Hasil Analisis Varians Dua Faktor Sumber Variasi dk JK RJK Fo Ft

Rata-rata

Perlakuan 1 99850,0563 99850,056

A 1 419,2563 419,256 13,2481 4,11

B 1 170,1563 170,156 5,3768 4,11

AB 1 459,0063 459,006 14,5042 4,11

Kekeliruan 36 1139,2750 31,647

Total 40 102037,7500

Tabel 14. Ringkasan Hasil Uji Rentang Newman-Keuls Setelah Analisis Varians

KP

A2B1 A1B2 A2B2 A1B1 RST Rerata

45,400

47,750

48,050

58,650

A2B1 45,400 - 2,350 2,650 13,250 * 5,1412 A1B2 47,750 - 0,300 10,900 * 6,1907 A2B2 48,050 - 10,600 * 6,8312 A1B1 58,650 - Keterangan ; Yang bertanda * signifikan pada P £ 0,05.

Berdasarkan hasil analisis data di atas dapat dilakukan pengujian hipotesis

sebagai berikut:

1. Pengujian Hipotesis I

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan pembelajaran

bagian progresif memiliki nilai keterampilan yang berbeda dengan

pendekatan pembelajaran bagian repetitif. Hal ini dibuktikan dari nilai Fhitung

= 13.248 > Ftabel = 4.11. Dengan demikian hipotesa nol (H0) ditolak. Yang

berarti bahwa pendekatan pembelajaran bagian progresif memiliki nilai

keterampilan yang berbeda dengan pendekatan pembelajaran bagian repetitif

Page 104: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

dapat diterima kebenarannya. Dari analisis lanjutan diperoleh bahwa ternyata

pendekatan pembelajaran bagian progresif memiliki nilai keterampilan yang

lebih baik dari pada pendekatan pembelajaran bagian repetitif, dengan rata-

rata masing-masing yaitu 53.20 dan 46.73.

2. Pengujian Hipotesis II

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki

kemampuan gerak tinggi memiliki nilai keterampilan tembakan Hoki

Lapangan yang berbeda dengan mahasiswa yang memiliki kemampuan gerak

rendah. Hal ini dibuktikan dari nilai Fhitung = 5.377 > Ftabel = 4.11. Dengan

demikian hipotesa nol (H0) ditolak. Yang berarti bahwa mahasiswa yang

memiliki kemampuan gerak tinggi memiliki nilai keterampilan tembakan

Hoki Lapangan yang berbeda dengan mahasiswa yang memiliki kemampuan

gerak rendah dapat diterima kebenarannya.

Dari analisis lanjutan diperoleh bahwa ternyata mahasiswa yang

memiliki kemampuan gerak tinggi memiliki nilai keterampilan tembakan

Hoki Lapangan yang lebih baik dari pada mahasiswa yang memiliki

kemampuan gerak rendah, dengan rata-rata masing-masing 52.03 dan 47.90.

3. Pengujian Hipotesis III

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara

pendekatan pembelajaran bagian dan tingkat kemampuan gerak sangat

bermakna. Karena Fhitung = 14.504 > Ftabel = 4.11. Dengan demikian hipotesa

nol ditolak. Terdapat interaksi yang signifikan antara jenis pendekatan

pembelajaran bagian dan tingkat kemampuan gerak.

Page 105: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Pembahasan hasil penelitian ini memberikan penafsiran yang lebih lanjut

mengenai hasil-hasil analisis data yang telah dikemukakan. Berdasarkan

pengujian hipotesis telah menghasilkan dua kelompok kesimpulan analisis yaitu :

(a) Ada perbedaan pengaruh yang bermakna antara faktor-faktor utama

penelitian. Faktor utama yang diteliti meliputi:

1) Perbedaan jenis pendekatan pembelajaran

2) Perbedaan tingkat kemampuan gerak

(b) Ada interaksi yang bermakna antara faktor-faktor utama dalam bentuk

interaksi dua faktor.

Kelompok kesimpulan analisis dapat dipaparkan lebih lanjut sebagai

berikut:

1. Perbedaan Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Bagian Progresif Dan Bagian

Repetitif

Berdasarkan pengujian hipotesis pertama ternyata ada perbedaan

pengaruh yang nyata antara kelompok mahasiswa yang mendapatkan

pendekatan pembelajaran bagian progresif dan kelompok mahasiswa yang

mendapatkan pendekatan pembelajaran bagian repetitif terhadap nilai

keterampilan tembakan Hoki Lapangan. Pada kelompok mahasiswa yang

mendapat pendekatan pembelajaran bagian progresif mempunyai nilai

keterampilan tembakan Hoki Lapangan yang lebih baik dibandingkan dengan

kelompok mahasiswa yang mendapat pendekatan pembelajaran bagian

repetitif.

Page 106: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

Penggunaan pendekatan pembelajaran progresif membuat anak lebih

menguasai bagian-bagian teknik gerakan keterampilan tembakan Hoki

Lapangan. Penguasaan teknik lebih kuat karena elemen gerak telah dikuasai

sebelumnya. Melalui pendekatan pembelajaran bagian progresif mahasiswa

lebih mudah dalam penggabungan atau koordinasi elemen gerak selanjutnya,

karena dari awal sudah dipelajari dan diajar mengenai penggabungan elemen

geraknya. Pendekatan pembelajaran bagian progresif menekankan tiap bagian

dikuasai terlebih dahulu dengan baik kemudian baru dilanjutkan penguasaan

bagian berikutnya sehingga anak yang baru belajar keterampilan tembakan

Hoki Lapangan akan lebih sempurna dan baik dalam gerakannya. Pendekatan

pembelajaran bagian progresif lebih memperkuat pembentukan keterampilan

gerakan karena elemen-elemen gerak harus dikuasai terlebih dahulu baru

dilakukan penggabungan terhadap elemen gerak selanjutnya.

Dari angka-angka yang dihasilkan dalam analisis data menunjukkan

bahwa perbandingan rata-rata keterampilan tembakan Hoki Lapangan yang

dihasilkan oleh pendekatan pembelajaran bagian progresif lebih tinggi 6.48

dari pada dengan pendekatan pembelajaran bagian repetitif.

2. Perbandingan Antara Taraf Kemampuan Gerak Tinggi dan Rendah

Berdasarkan pengujian hipotesis ke dua ternyata ada perbedaan

pengaruh yang nyata antara kelompok mahasiswa dengan kemampuan gerak

tinggi dan kemampuan gerak rendah terhadap nilai keterampilan tembakan

Hoki Lapangan. Pada kelompok mahasiswa dengan kemampuan gerak tinggi

mempunyai nilai keterampilan tembakan Hoki Lapangan lebih baik dibanding

Page 107: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

kelompok mahasiswa dengan kemampuan gerak rendah. Pada kelompok

mahasiswa kemampuan gerak tinggi memiliki potensi yang besar untuk

menguasai keterampilan gerak yang baru dipelajari dari pada mahasiswa yang

memiliki kemampuan gerak rendah.

Mahasiswa yang memiliki kemampuan gerak tinggi memiliki potensi

yang lebih tinggi dari pada mahasiswa yang memiliki kemampuan gerak

rendah. Kemampuan gerak merupakan modalitas untuk melakukan

pembelajaran keterampilan. Kemampuan gerak merupakan kemampuan yang

mendasari dari gerak yang dilakukan seseorang. Kemampuan gerak

merupakan unsur yang sangat penting bagi mahasiswa sebab kemampuan

gerak mahasiswa merupakan dasar dalam pembentukan keterampilan

mahasiswa Kemampuan gerak yang baik menunjang kesiapan mahasiswa

untuk melakukan pembelajaran keterampilan. Mahasiswa yang memiliki

kemampuan gerak tinggi memiliki kemampuan untuk beradaptasi terhadap

keterampilan gerak keterampilan tembakan Hoki Lapangan yang lebih baik,

dari pada mahasiswa yang memiliki kemampuan gerak rendah.

Dari angka-angka yang dihasilkan dalam analisis data menunjukkan

bahwa perbandingan rata-rata keterampilan tembakan Hoki Lapangan pada

mahasiswa yang memiliki kemampuan gerak tinggi 4.13 yang lebih tinggi

dari pada kelompok mahasiswa yang memiliki kemampuan gerak rendah.

Page 108: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

3. Pengaruh Interaksi Antara Pendekatan Pembelajaran Bagian Dengan Tingkat

Kemampuan gerak

Dari tabel ringkasan hasil analisis varian dua faktor, nampak bahwa

faktor-faktor utama penelitian dalam bentuk dua faktor menunjukkan

interaksi yang nyata. Untuk kepentingan pengujian bentuk interaksi AB

terbentuklah tabel dibawah ini.

Tabel 15. Pengaruh Sederhana, Pengaruh Utama, dan Interaksi Faktor, A dan B Terhadap Keterampilan Tembakan Hoki Lapangan

Faktor A = Pendekatan Pembelajaran Bagian

B = Kemampuan

gerak

Taraf a1 a2 Rerata a1 – a2 b1 58,650 45,400 52,025 13,250 b2 47,750 48,050 47,900 0,300

Rerata 53,200 46,725 49,963 4,125 b1 – b2 10,900 2,650 6,475

Interaksi antara dua faktor penelitian dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 4. Interaksi antara dua faktor penelitian pendekatan pembelajaran

Page 109: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

Gambar 5. Bentuk Interaksi Perubahan Besarnya Nilai Keterampilan Tembakan Hoki Lapangan

Keterangan :

: A1 = Pendekatan pembelajaran bagian progresif

: A2 = Pendekatan pembelajaran bagian repetitif.

: B1 = Kemampuan gerak tinggi

: B2 = Kemampuan gerak rendah

Atas dasar gambar di atas, bahwa bentuk garis perubahan besarnya

nilai keterampilan tembakan Hoki Lapangan adalah tidak sejajar dan

bersilangan. Garis perubahan nilai keterampilan antar kelompok memiliki

suatu titik pertemuan atau persilangan. Antara jenis pendekatan pembelajaran

bagian dan tingkat kemampuan gerak memiliki titik persilangan. Berarti

terdapat interaksi yang signifikan diantara keduanya. Gambar tersebut

menunjukkan bahwa kemampuan gerak berpengaruh terhadap hasil

pembelajaran keterampilan tembakan Hoki Lapangan.

Page 110: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

Nilai-nilai keterampilan tembakan Hoki Lapangan masing-masing sel

dapat diperbandingkan sebagai berikut:

a. Mahasiswa yang memiliki kemampuan gerak tinggi dengan pendekatan

pembelajaran bagian repetitif, memiliki nilai keterampilan tembakan Hoki

Lapangan sebesar 45.40. Mahasiswa yang memiliki kemampuan gerak tinggi

dengan pendekatan pembelajaran bagian progresif, memiliki nilai

keterampilan tembakan Hoki Lapangan sebesar 58.65.

b. Mahasiswa yang memiliki kemampuan gerak rendah dengan pendekatan

pembelajaran bagian progresif, memiliki nilai keterampilan tembakan Hoki

Lapangan sebesar 47.75.Mahasiswa yang memiliki kemampuan gerak rendah

pendekatan pembelajaran bagian repetitif, memiliki nilai keterampilan

tembakan Hoki Lapangan sebesar 48.05.

Berdasarkan hasil penelitian yang dicapai, ternyata mahasiswa yang

memiliki kemampuan gerak rendah dengan pendekatan pembelajaran bagian

repetitif, memiliki nilai keterampilan tembakan Hoki Lapangan yang lebih baik

dibandingkan mahasiswa dengan kemampuan gerak tinggi dan mendapat

perlakuan pendekatan pembelajaran bagian repetitif. Mahasiswa yang memiliki

kemampuan gerak tinggi memiliki nilai keterampilan tembakan Hoki Lapangan

yang besar jika diajar dengan pendekatan pembelajaran bagian progresif.

Keefektifan penggunaan pendekatan pembelajaran bagian dipengaruhi oleh

klasifikasi kemampuan gerak yang dimiliki mahasiswa.

Page 111: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data yang telah dilakukan,

dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara pendekatan pembelajaran

bagian progresif dan repetitif terhadap keterampilan menembak Hoki

Lapangan. Pengaruh pendekatan pembelajaran bagian progresif lebih besar

dari pada pendekatan pembelajaran bagian repetitif.

2. Ada perbedaan keterampilan menembak Hoki Lapangan yang signifikan

antara mahasiswa yang memiliki kemampuan gerak tinggi dengan

kemampuan gerak rendah. Nilai keterampilan menembak Hoki Lapangan

pada mahasiswa yang memiliki kemampuan gerak tinggi lebih besar dari pada

yang memiliki kemampuan gerak rendah.

3. Terdapat pengaruh interaksi yang signifikan antara pendekatan pembelajaran

bagian dan tingkat kemampuan gerak terhadap keterampilan menembak Hoki

Lapangan.

(a) Mahasiswa dengan kemampuan gerak tinggi lebih cocok jika diberikan

pendekatan pembelajaran bagian progresif.

(b) Mahasiswa yang memiliki kemampuan gerak rendah lebih cocok jika

diberikan pendekatan pembelajaran bagian repetitif.

Page 112: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

B. Implikasi

Kesimpulan dari hasil penelitian ini dapat mengandung pengembangan ide

yang lebih luas jika dikaji pula tentang implikasi yang ditimbulkan. Atas dasar

kesimpulan yang telah diambil, dapat dikemukakan implikasinya sebagai berikut:

1. Pendekatan pembelajaran bagian dan kemampuan gerak merupakan variabel-

variabel yang mempengaruhi nilai keterampilan menembak Hoki Lapangan.

2. Pendekatan pembelajaran bagian progresif ternyata memberikan pengaruh

yang lebih tinggi terhadap keterampilan menembak Hoki Lapangan. Kebaikan

pendekatan pembelajaran bagian progresif ini dapat dipergunakan sebagai

solusi bagi pengajar dan pelatih dalam upaya meningkatkan keterampilan

menembak Hoki Lapangan.

3. Berkenaan dengan penerapan kedua bentuk penggunaan pendekatan

pembelajaran bagian dapat meningkatkan keterampilan menembak Hoki

Lapangan, masih ada faktor lain yaitu kemampuan gerak. Hasilnya

menunjukkan bahwa ada perbedaan nilai keterampilan menembak Hoki

Lapangan yang sangat signifikan antara kelompok kemampuan gerak tinggi

dan kemampuan gerak rendah. Hal ini mengisyaratkan kepada pengajar dan

pelatih, upaya nilai keterampilan menembak Hoki Lapangan hendaknya

memperhatikan faktor kemampuan gerak.

Page 113: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.uns.ac.id/5655/1/214660911201112251.pdfMenembak Hoki Lapangan” adalah benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Hal-hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini maka kepada pengajar dan pelatih diberikan

saran-saran sebagai berikut:

1. Pendekatan pembelajaran bagian merupakan pembelajaran yang cukup efektif

untuk meningkatkan keterampilan menembak Hoki Lapangan, sehingga

disarankan agar dosen, guru dan pelatih memprogramkan pendekatan

pembelajaran bagian untuk meningkatkan kemampuan keterampilan

menembak Hoki Lapangan.

2. Pendekatan pembelajaran bagian progresif memiliki pengaruh yang lebih baik

dalam meningkatkan keterampilan menembak Hoki Lapangan, sehingga

pengajar dan pelatih lebih memilih pendekatan pembelajaran bagian progresif

dalam upaya meningkatkan hasil keterampilan menembak Hoki Lapangan

mahasiswanya.

3. Penerapan penggunaan pendekatan pembelajaran bagian untuk meningkatkan

keterampilan menembak Hoki Lapangan, perlu memperhatikan faktor

kemampuan gerak.