perbedaan metode colloquy dan analisis glass

11
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini pendidikan di Indonesia sedang mengalami sebuah inovasi menuju pada perubahan yang lebih baik, siswa dituntut harus lebih aktif lagi dalam proses kegiatan belajar mengajar. Sedangkan guru dituntut untuk berperan sebagai fasilitator, dan berkewajiban memberikan pengalaman, serta memberikan pengetahuannya kepada siswa. Pendidikan itu sendiri merupakan suatu usaha untuk mendidik seorang anak agar mempunyai sebuah pengetahuan dan kompetensi yang diperoleh selama berada di sebuah lembaga pendidikan seperti di bangku sekolah pada umumnya. Keberhasilan dalam pendidikan pada proses pembelajaran merupakan suatu bentuk adanya sebuah perubahan tingkah laku dari setiap individu baik dari sikap sosial, etika, maupun kemampuan intelektual. Pembelajaran yang baik itu dapat

description

bab

Transcript of perbedaan metode colloquy dan analisis glass

Page 1: perbedaan metode colloquy dan analisis glass

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Saat ini pendidikan di Indonesia sedang mengalami sebuah inovasi

menuju pada perubahan yang lebih baik, siswa dituntut harus lebih aktif lagi

dalam proses kegiatan belajar mengajar. Sedangkan guru dituntut untuk berperan

sebagai fasilitator, dan berkewajiban memberikan pengalaman, serta memberikan

pengetahuannya kepada siswa. Pendidikan itu sendiri merupakan suatu usaha

untuk mendidik seorang anak agar mempunyai sebuah pengetahuan dan

kompetensi yang diperoleh selama berada di sebuah lembaga pendidikan seperti di

bangku sekolah pada umumnya.

Keberhasilan dalam pendidikan pada proses pembelajaran merupakan

suatu bentuk adanya sebuah perubahan tingkah laku dari setiap individu baik

dari sikap sosial, etika, maupun kemampuan intelektual. Pembelajaran yang

baik itu dapat dilakukan secara dinamis, berkesinambungan serta adanya

interaksi antara pengajar dan peserta didik, adanya materi yang diajarkan,

situasi yang mendukung, serta tujuan yang hendak dicapai dapat terlaksana, dan

adanya hubungan timbal-balik dari semua komponen pembelajaran.

Banyak cara yang dilakukan guru untuk mengatasi masalah dalam

kegiatan pembelajaran siswa di dalam kelas. Salah satu cara yang dapat

dilakukan guru untuk mempengaruhi hasil belajar siswa, diantaranya dengan

menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Namun, berbeda jauh dari

Page 2: perbedaan metode colloquy dan analisis glass

yang diharapkan pada kenyataanya kondisi di sekolah masih banyak

terjadinya kendala, sehingga tujuan pembelajaran tidak sesuai dengan yang

diharapkan.

Agar dalam kegiatan belajar mengajar di dalam kelas siswa memiliki

kemampuan sesuai yang diharapkan, dapat mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari, sehingga dapat mewujudkan proses pembelajaran yang

kondusif pada dasarnya semua itu tidak terlepas dari peran seorang guru

yang dituntut sebagai pembimbing. Selain itu guru harus mampu untuk

menghidupkan suasana dan memberikan motivasi agar terjadinya interaksi,

hal itu dapat dilakukan oleh guru dengan cara melakukan inovasi dalam

penggunaan metode pembelajaran pada kegiatan belajar mengajar di dalam

kelas, dan memanfaatkan segala bentuk sarana dan prasarana penunjang

kegiatan belajar mengajar yang tersedia.

Sehubungan dengan pembelajaran bahasa Indonesia yang merupakan salah

satu wadah untuk mengoptimalisasikan pengembangan kemampuan berbahasa

Indonesia, pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya mempunyai ruang

lingkup kurikulum dari berbagai aspek kemampuan berbahasa, dan kemampuan

bersastra.

Dari berbagai aspek kemampuan berbahasa ,tanpa disadari kegiatan

membaca merupakan salah satu hal penting yang harus dipelajari pada pendidikan

di sekolah dasar sejak dini. Karena dari membaca kita dapat memahami kata,

kalimat, wacana, baik secara tersurat maupun tersirat untuk berbagai tujuan.

Page 3: perbedaan metode colloquy dan analisis glass

Salah satu bentuk dari kemampuan membaca yaitu membaca suku kata

dan kalimat. Kemampuan membaca memiliki beberapa manfaat bagi siswa, yakni

untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berbahasa agar dapat

berkomunikasi dengan baik, sehingga pesan dapat tersampaikan dengan jelas.

Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa kegiatan belajar mengajar

bahasa Indonesia sangatlah penting pada pendidikan sekolah dasar, dengan

menjadikan aspek kemampuan membaca menjadi salah satu ruang lingkup

kurikulum dari aspek kemampuan berbahasa Indonesia.

“Karena, kemampuan membaca merupakan dasar untuk menguasai

berbagai bidang studi. Jika anak pada usia sekolah permulaan tidak segera

memiliki kemampuan membaca, maka ia akan mengalami banyak kesulitan

dalam mempelajari berbagai bidang studi pada kelas-kelas berikutnya. Oleh

karena itu, anak harus belajar membaca agar ia dapat membaca untuk belajar.”1

Namun, pada kenyataanya masih banyak hasil belajar bahasa Indonesia

kelas III di SDN Sindang Mulya yang kurang maksimal. Hal tersebut dapat

disebabkan karena guru belum cukup menguasai metode pembelajaran yang

tepat, dan masih banyak guru yang menggunakan metode konvesional dalam

kegiatan belajar mengajar.

Sehingga pada akhirnya banyak siswa yang beranggapan bahwa

pelajaran bahasa Indonesia sangat membosankan, dan menjenuhkan. Padahal

banyak dari pelajaran bahasa Indonesia yang sangat menarik bila dipelajari,

1Mulyono Abdurrahman. 2012. Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta : Rineka Cipta. hlm 157.

Page 4: perbedaan metode colloquy dan analisis glass

khususnya dari aspek kemampuan membaca pada pembelajaran bahasa

Indonesia.

Masalah di atas bisa terjadi karena guru belum menemukan

penggunaan metode pembelajaran yang tepat dan sesuai secara relevan,

metode pembelajaran yang baru dan kreatif sepertinya menjadi solusi yang

bagus untuk mengatasi masalah-masalah dalam pembelajaran Bahasa

Indonesia di SDN Sindang Mulya 02 oleh karna itu perlu pembaruan dalam

metode pembelajaran.

Dengan ini peneliti ingin menggunakan Metode Colloquy dan Metode

Analisis Glass agar bisa mengatasi masalah-masalah yang ada pada siswa

di SDN Sindang Mulya 02

Maka,diharapkan dengan ini penulis mencoba untuk melakukan

penelitian menggunakan metode Colloquy dan metode analisis glass,

siswa dapat termotivasi dalam belajar, dan guru juga dapat lebih kreatif

dalam menggembangkan metode pembelajaran sehingga diharapkan siswa

akan maksimal hasil belajarnya.

B. Indentifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, dapat

diidentifikasikan beberapa masalah, yaitu

1. Faktor apa yang menyebabkan nilai Bahasa Indonesia nilainya kurang

maksimal?

2. Mengapa siswa tidak menyukai pelajaran bahasa Indonesia ?

Page 5: perbedaan metode colloquy dan analisis glass

3. Apakah metode yang digunakan sehingga nilai Bahasa Indonesianya

Rendah?

4. Mengapa ada sebagian siswa yang masih kesulitan dalam membaca?

5. Bagaimna penggunaan metode Colloquy dan metode analisis glass ?

C. Batasan Masalah

Mengingat keterbatasan waktu, biaya, dan cakupan materi yang

luas, maka dalam penelitian ini peneliti membatasi masalah pada

“Perbedaan hasil belajar bahasa Indonesia siswa dengan menggunakan

metode Colloquy dan metode analisis glass siswa kelas III di SDN

Sukaragam 02 kabupaten Bekasi”

D. Rumusan Masalah

Bardasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan

masalah, maka perumusan masalah dapat dirumuskan sebagai berikut :

Apakah ada Perbedaan metode Colloquy dan metode Analisis glass

terhadap hasil belajar bahasa indonesia siswa kelas III di SDN Sukaragam

02 Kabupaten Bekasi”?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini, mengetahui

perbedaan dalam pengguanaan metode Colloquy dan metode Analisis

Glass terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas III

Page 6: perbedaan metode colloquy dan analisis glass

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan dan

memperbaiki mutu pembelajaran dalam mata pelajaran bahasa Indonesia

pada kelas III dengan menggunakan metode Colloquy dan Analisis

Glass.

2. Manfaat Praktis

1) Bagi Siswa

Penelitan ini diharapkan dapat memberikan pengalaman bagi

siswa dalam pembelajaran, sehingga siswa lebih termotivasi dan

bersemangat dalam belajar bahasa Indonesia.

2) Bagi Guru

Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi guru, yakni

dapat memberikan pengalaman dan wawasan bagi guru bahwa dalam

mengajarkan bahasa Indonesia khususnya bagi siswa SD yang

membutuhkan suatu pendekatan dalam pembelajaran. Dengan

demikian siswa dapat termotivasi dalam belajar dan akan berakibat

pada prestasi belajar yang maksimal dan sesuai dengan harapan.

3) Bagi Sekolah

Penelitian ini dilakukan sebagaian tolak ukur dalam peningkatan

dan perbaikan mutu pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah.

Page 7: perbedaan metode colloquy dan analisis glass