PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

161
PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN SKIZOFRENIA DENGAN PREDOMINAN SIMTOM NEGATIF YANG MENDAPAT QUETIAPINE XR DAN RISPERIDONE TESIS Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh Gelar Spesialis Kedokteran Jiwa Oleh : ANNISA FRANSISKA Nomor CHS: 20045 PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS- I PSIKIATRI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2017 Universitas Sumatera Utara

Transcript of PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

Page 1: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

i

PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN SKIZOFRENIA DENGAN PREDOMINAN SIMTOM NEGATIF YANG

MENDAPAT QUETIAPINE XR DAN RISPERIDONE

TESIS

Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh Gelar

Spesialis Kedokteran Jiwa

Oleh :

ANNISA FRANSISKA

Nomor CHS: 20045

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS- I PSIKIATRI

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2017

Universitas Sumatera Utara

Page 2: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

2

PERBEDAAN PERPANJANGAN INTERVAL QTc ANTARA PEREMPUAN DENGAN SKIZOFRENIA SUKU MELAYU YANG MENDAPAT

PENGOBATAN OLANZAPIN DAN RISPERIDON

TESIS

Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh Gelar

Spesialis Kedokteran Jiwa

Oleh :

DESSI WAHYUNI

Nomor Registrasi CHS: 20046

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS- I KEDOKTERAN JIWA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2017

Universitas Sumatera Utara

Page 3: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

3

PERBEDAAN PERUBAHAN SKOR MONTREAL COGNITIVE ASSESSMENT VERSI INDONESIA (MoCA-INA) PADA PEREMPUAN DENGAN

SKIZOFRENIA YANG MENDAPAT RISPERIDONE DENGAN SENAM AEROBIK DAN YANG HANYA MENDAPAT RISPERIDONE

TESIS

Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh Gelar

Spesialis Kedokteran Jiwa

Oleh :

DESSY MAWAR ZALIA

Nomor Registrasi CHS: 20047

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS- I KEDOKTERAN JIWA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2017

Universitas Sumatera Utara

Page 4: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

4

HASIL PENELITIAN Kamis, 2 November 2017

PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF PADA ORANG DENGAN SKIZOFRENIA DENGAN PREDOMINAN SIMTOM NEGATIF YANG

MENDAPAT QUETIAPINE XR DAN RISPERIDONE

Penyaji :

Annisa Fransiska

Pembimbing I:

Prof. dr. Bahagia Loebis Sp. K.J.(K)

Pembimbing II:

dr. M. Surya Husada M. Ked. K. J, Sp.K.J

PPDS-I KEDOKTERAN JIWA PROGRAM STUDI KEDOKTERAN JIWA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA/ RSUP H. ADAM MALIK

MEDAN 2017

Universitas Sumatera Utara

Page 5: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

i

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul : Perbedaan Fungsi Kognitif pada Orang dengan

Skizofrenia dengan Predominan Simtom Negatif yang

Mendapat Quetiapine XR dan Risperidone

Nama Mahasiswa : Annisa fransiska

CHS : 20045

Program Studi : Kedokteran Jiwa

Menyetujui :

Komisi Pembimbing I : Komisi Pembimbing II :

Prof. Dr. Bahagia Loebis, Sp. K.J(K) Dr. M. Surya Husada, M. Ked. Sp. K.J NIP. 19800203 200801 1 011

Mengetahui/Mengesahkan : Ketua Departemen/Plt.Ketua Program Studi

Kedokteran Jiwa

DR.Dr.Elmeida Effendy, M. Ked., Sp. K.J.(K) NIP. 19720501 199903 2 004

Universitas Sumatera Utara

Page 6: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

ii

UCAPAN TERIMAKASIH

Alhamdulillahirabbil’alamin. Segala puji dan syukur penulis

panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas berkah limpahan rahmat dan

kasih sayang-Nya maka penulisan tesis ini dapat diselesaikan.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan rasa hormat,

terima kasih yang sebesar-sebesarnya kepada semua pihak yang telah

membantu penulis selama mengikuti Program Pendidikan Dokter

Spesialis-I Kedokteran Jiwa di Departemen Kedokteran Jiwa Fakultas

Kedokteran Universitas Sumatera Utara pada umumnya dan khususnya

dalam penyusunan tesis ini yaitu kepada:

1. Rektor Universitas Sumatera Utara, Dekan Fakultas Kedokteran

Universitas Sumatera Utara, dan Ketua TKP PPDS-I Fakultas

Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan

kesempatan kepada penulis untuk mengikuti Program Pendidikan

Dokter Spesialis-I Kedokteran Jiwa di Fakultas Kedokteran

Universitas Sumatera Utara.

2. DR. Dr. Elmeida Effendy, M. Ked., Sp. K. J.(K), selaku Ketua

Departemen/Plt.Ketua Program Studi Kedokteran Jiwa FK USU,

sebagai guru yang penuh kesabaran dan perhatian telah banyak

memberikan bimbingan, pengarahan, dorongan, dukungan,

kesempatan luas dan memberi masukan-masukan yang berharga

kepada penulis selama penulis mengikuti pendidikan spesialisasi.

3. Dr. Mustafa Mahmud Amin, M. Ked., M. Sc, Sp. K. J. (K), sebagai

guru penulis yang dengan penuh kesabaran dan perhatian telah

membimbing, memberikan pengarahan, mengkoreksi, dan

memberikan buku-buku bacaan yang berharga selama penulis

mengikuti pendidikan spesialisasi.

4. Dr. Vita Camelia, M. Ked., Sp. K. J., sebagai guru penulis yang

dengan penuh kesabaran dan perhatian telah banyak memberikan

bimbingan, pengarahan, pengetahuan, dorongan, dukungan dan

Universitas Sumatera Utara

Page 7: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

iii

5. memberi masukan-masukan berharga kepada penulis selama

penulis mengikuti pendidikan spesialisasi.

6. Dr. Muhammad Surya Husada, M. Ked., Sp. K. J., sebagai

pembimbing kedua penulis dalam menyelesaikan tesis ini dan guru

yang telah banyak memberikan bimbingan, pengarahan,

pengetahuan, dorongan, dukungan dan buku-buku bacaan yang

berharga selama penulis mengikuti pendidikan spesialisasi.

7. Prof. Dr. Bahagia Loebis, Sp. K. J. (K), sebagai pembimbing

pertama penulis dalam menyelesaikan tesis ini dan sebagai guru

penulis, yang penuh kesabaran dan perhatian telah banyak

memberikan bimbingan, pengetahuan, dorongan serta pengarahan

yang berharga kepada penulis selama penulis mengikuti

pendidikan spesialisasi.

8. Dr. H. Harun Thaher Parinduri, Sp. K. J. (K), sebagai guru penulis,

yang penuh kesabaran dan perhatian telah banyak memberikan

bimbingan, pengetahuan, dorongan serta pengarahan yang

berharga kepada penulis selama penulis mengikuti pendidikan

spesialisasi.

9. (Alm) Prof. Dr. H. Syamsir Bs, Sp. K. J. (K), sebagai guru penulis

yang telah membimbing, mengarahkan, memberikan dorongan dan

masukan-masukan yang berharga kepada penulis selama

menjalani pendidikan spesialisasi.

10. Prof. Dr. H. M. Joesoef Simbolon, Sp. K. J. (K), sebagai guru

penulis yang memberikan bimbingan, pengetahuan, dan

pengarahan yang berharga kepada penulis selama menjalani

pendidikan spesialisasi.

11. Dr. Dapot Parulian Gultom, Sp. K. J., M. Kes, sebagai Direktur

Pelayanan Medik RSJ Prof. M. IlDrem dan guru penulis, yang telah

memberikan izin, kesempatan, fasilitas, dan pengarahan kepada

penulis selama mengikuti pendidikan spesialisasi.

12. Dr. Freddy Subastian, Sp. K. J., sebagai guru yang telah banyak

memberikan bimbingan, pengetahuan, dorongan, serta literatur-

Universitas Sumatera Utara

Page 8: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

iv

literatur yang berharga selama penulis mengikuti pendidikan

spesialisasi.

13. (Almh.) Dr. Herlina Ginting, Sp. K. J., sebagai guru yang telah

banyak memberikan bimbingan dan pengetahuan serta dorongan

selama penulis mengikuti pendidikan spesialisasi.

14. Dr. Mawar Gloria Tarigan, Sp. K. J., sebagai guru yang telah

banyak memberikan bimbingan dan pengetahuan serta dorongan

selama penulis mengikuti pendidikan spesialisasi.

15. Dr. Vera R. Marpaung, Sp. K. J., M. Kes, sebagai guru yang telah

banyak memberikan bimbingan dan pengetahuan serta dorongan

selama penulis mengikuti pendidikan spesialisasi.

16. Direktur Rumah Sakit Jiwa Prof. M. Ildrem Medan, Direktur Rumah

Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, Direktur Rumah Sakit

Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan atas izin, kesempatan dan

fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk belajar dan bekerja

selama penulis mengikuti pendidikan spesialisasi.

17. Rekan-rekan sejawat peserta PPDS-I Psikiatri FK USU: dr.

Muhammad Yusuf, M. Ked., dr. Endang Sutry Rahayu, M. Ked., dr.

Gusri Girsang, M. Ked., dr. Dessi Wahyuni, M. Ked., dr. Ritha

Mariati Sembiring, M. Ked., dr. Reny Fransiska Barus, M. Ked., dr.

Susiati, M. Ked., dr. Dessy Mawar Zalia, M. Ked., yang banyak

memberikan masukan berharga kepada penulis melalui diskusi-

diskusi kritis dalam berbagai pertemuan formal maupun informal,

serta selalu memberikan dorongan-dorongan yang membangkitkan

semangat kepada penulis selama mengikuti pendidikan

spesialisasi.

18. Kedua orang tua yang sangat penulis hormati dan sayangi, Ir. Busri

Zain dan Nurasni tanjung. yang dengan penuh kesabaran, cinta

serta kasih sayangnya telah membesarkan, memberikan dorongan,

dukungan dalam segala hal kepada penulis, serta doa restu sejak

lahir hingga saat ini.

Universitas Sumatera Utara

Page 9: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

v

19. Kedua mertua yang sangat penulis hormati dan sayangi, (Alm)

Sofyan Mahmud dan (Alm) Heni Rohaini yang semasa hidupnya

dengan penuh kesabaran, cinta serta kasih sayangnya telah

memberikan dorongan, dukungan dan doa kepada penulis selama

pendidikan spesialisasi.

20. Seluruh saudara kandung yang saya sayangi, Rahmad Hamdani

A.W, SE, Muhammad Iqbal, SH dan Rini Syafrina, S. Ked, serta

kakak ipar saya, Novi Fitriani dan Martono Kurniawan SH dan

sahabat karib saya Siti Reni Andriani SE yang telah banyak

memberikan bantuan lahir, batin dan doa kepada penulis selama

menjalani pendidikan spesialisasi.

21. Kepada suamiku tercinta Fajar Nugraha , SS dan anakku tersayang

Kalisha Fajrika Nugraha dan Hana Delariva Nugraha terima kasih

atas segala doa dan dukungan, kesabaran dan pengertian yang

mendalam serta pengorbanan atas segala waktu dan kesempatan

yang tidak dapat penulis habiskan bersama-sama dalam sukacita

dan keriangan selama penulis menjalani dan menyelesaikan hasil

penelitian ini. Tanpa semua itu, penulis tidak akan mampu

menyelesaikan hasil penelitian ini dengan baik.

Akhir kata penulis hanya mampu berdoa dan memohon semoga

Allah SWT memberikan rahmat-Nya kepada mereka yang secara

langsung maupun tidak langsung yang telah banyak memberikan bantuan

selama penulis mengikuti pendidikan spesialisasi dan dalam

menyelesaikan tesis ini.

Medan, 2017

Annisa Fransiska

Universitas Sumatera Utara

Page 10: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

vi

DAFTAR ISI

Lembar Persetujuan Pembimbing i

Ucapan Terima Kasih ii

Daftar Isi vii

Daftar Singkatan ix

Daftar Tabel x

Daftar Gambar xiii

Daftar Lampiran xiv

Abstrak xv

BAB I. PENDAHULUAN 1

I.1. Latar Belakang 1

I.2. Rumusan Masalah 4

I.3. Hipotesis 6

I.4. Tujuan Penelitian 7

I.5. Manfaat Penelitian 11

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 13

II.1. Skizofrenia

II.2. Etiologi

13

14

II.2.1. Faktor genetik 14

II.2.2. Faktor biokimia

II.2.2.1. Hipotesis dopamine

II.2.2.2. Serotonin

II.2.2.3. Norepinephrin

II.2.2.4. GABA

II.2.2.5. Neuropeptida

II.2.2.6. Glutamat

II.2.2.7. Asetilkolin dan nikotin

15

15

15

16

16

16

17

17

Universitas Sumatera Utara

Page 11: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

vii

II.2.3. Neuropatologi 17

II.2.4. Sirkuit saraf 17

II.2.5. Metabolisme otak 18

II.2.6. Elektrofisiologis 18

II.3. Diagnosis 19

II.4. Kognitif pada skizofrenia

II.5. Hubungan disfungsi neurokognitif dan simtom negatif

II.6. Efek antipsikotik terhadap simtom negatif dan kognitif

II.7. Quetiapine

II.8. Risperidone

II.9. Montreal cognitive assessment (MoCA)

22

29

29

31

33

34

II.10. Positive and Negative Syndrome Scale (PANSS) 36

II.11. Kerangka Teori 38

II.12. Kerangka Konsep 38

BAB III. METODE PENELITIAN 39

III.1. Desain studi 39

III.2. Tempat dan waktu 39

III.3. Populasi dan sampel studi 39

III.4. Perkiraan besar sampel 40

III.5. Kriteria Inklusi dan Eksklusi 44

III.6. Persetujuan setelah penjelasan/informed consent 45

III.7. Etika penelitian 45

III.8. Cara kerja 45

III.9. Identifikasi variabel 47

III.10. Definisi operasional 48

III.11. Analisis dan penyajian data 50

III.12. Kerangka operasional 51

BAB IV. HASIL PENELITIAN 52

BAB V. PEMBAHASAN 102

Universitas Sumatera Utara

Page 12: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

viii

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

VI.1. Kesimpulan

VI.2. Saran

113

113

119

DAFTAR RUJUKAN 120

LAMPIRAN 123

Universitas Sumatera Utara

Page 13: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

ix

DAFTAR SINGKATAN

5-HT2A Serotonin 2A

AS Amerika Serikat

BB Berat Badan

CGI Global cognitive score

D2 Dopamin 2

DRAs Dopamine receptor antagonist

dkk dan kawan-kawan

EPS Extrapiramidal syndrome

GABA Ɣ-aminobutyric acid

GLM General linier model

IMT indeks massa tubuh

Mini ICD-10 Mini International Neuropsychiatric ICD-10

MoCA Monteral cognitive assessment

MoCA-INA Monteral cognitive assessment versi Indonesia

ODS Orang dengan skizofrenia

PANSS Positive and Negative Syndromes Scale

PPDGJI-III Pedoman Penggolongan Diagnostik Gangguan Jiwa di

Indonesia -III

PT Perguruan Tinggi

TB tinggi badan

Tmax Konsentrasi maksimum

WCST Wisconsin card shorting test

XR Extended release

Universitas Sumatera Utara

Page 14: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

x

DAFTAR TABEL

Tabel III.4.1. Rerata dan simpang baku 42

Tabel III.4.2.

Tabel III.4.3.

Simpang baku gabungan

Definisi Operasional

43

49

Tabel 4.1. Karakteristik sosiodemografik subjek penelitian 53

Tabel 4.2. Perbedaan skor total MoCA-INA pada ODS dengan

predominan simtom negatif yang mendapat

quetiapine XR pada baseline, akhir minggu VI dan XII

57

Tabel 4.3. Perbedaan skor total MoCA-INA pada ODS dengan

predominan simtom negatif yang mendapat

risperidone pada baseline, akhir minggu VI dan XII

59

Tabel 4.4. Perbedaan skor visuospasial MoCA-INA pada ODS

dengan predominan simtom negatif yang mendapat

quetiapine XR pada baseline, akhir minggu VI dan XII

60

Tabel 4.5. Perbedaan skor visuospasial MoCA-INA pada ODS

dengan predominan simtom negatif yang mendapat

risperidone pada baseline, akhir minggu VI dan XII

62

Tabel 4.6. Perbedaan skor fungsi eksekutif MoCA-INA pada

ODS dengan predominan simtom negatif yang

mendapat quetiapine XR pada baseline, akhir minggu

VI dan XII

63

Tabel 4.7. Perbedaan skor fungsi eksekutif MoCA-INA pada

ODS dengan predominan simtom negatif yang

mendapat risperidone pada baseline, akhir minggu VI

dan XII

65

Tabel 4.8. Perbedaan skor bahasa MoCA-INA pada ODS

dengan predominan simtom negatif yang mendapat

quetiapine XR pada baseline, akhir minggu VI dan XII

66

Tabel 4.9. Perbedaan skor bahasa MoCA-INA pada ODS

dengan predominan simtom negatif yang mendapat

risperidone pada baseline, akhir minggu VI dan XII

67

Universitas Sumatera Utara

Page 15: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

xi

Tabel 4.10. Perbedaan skor atensi MoCA-INA pada ODS dengan

predominan simtom negatif yang mendapat

quetiapine XR pada baseline, akhir minggu VI dan XII

69

Tabel 4.11. Perbedaan skor atensi MoCA-INA pada ODS dengan

predominan simtom negatif yang mendapat

risperidone pada baseline, akhir minggu VI dan XII

70

Tabel 4.12. Perbedaan skor konsentrasi MoCA-INA pada ODS

dengan predominan simtom negatif yang mendapat

quetiapine XR pada baseline, akhir minggu VI dan XII

72

Tabel 4.13. Perbedaan skor konsentrasi MoCA-INA pada ODS

dengan predominan simtom negatif yang mendapat

risperidone pada baseline, akhir minggu VI dan XII

73

Tabel 4.14. Perbedaan skor memori kerja MoCA-INA pada ODS

dengan predominan simtom negatif yang mendapat

quetiapine XR pada baseline, akhir minggu VI dan XII

75

Tabel 4.15. Perbedaan skor memori kerja MoCA-INA pada ODS

dengan predominan simtom negatif yang mendapat

risperidone pada baseline, akhir minggu VI dan XII

76

Tabel 4.16.

Tabel 4.17.

Tabel 4.18.

Tabel 4.19.

Perbedaan skor memori MoCA-INA pada ODS

dengan predominan simtom negatif yang mendapat

quetiapine XR pada baseline, akhir minggu VI dan XI

I

Perbedaan skor memori MoCA-INA pada ODS

dengan predominan simtom negatif yang mendapat

risperidone pada baseline, akhir minggu VI dan XII

Perbedaan skor orientasi MoCA-INA pada ODS

dengan predominan simtom negatif yang mendapat

quetiapine XR pada baseline, akhir minggu VI dan XII

Perbedaan skor orientasi MoCA-INA pada ODS

dengan predominan simtom negatif yang mendapat

risperidone pada baseline, akhir minggu VI dan XII

77

79

80

82

Universitas Sumatera Utara

Page 16: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

xii

Tabel 4.20.

Tabel 4.21.

Tabel 4.22.

Tabel 4.23.

Tabel 4.24.

Tabel 4.25.

Tabel 4.26.

Tabel 4.27.

Tabel 4.28.

Perbedaan skor total MoCA-INA pada ODS dengan

predominan simtom negatif yang mendapat

quetiapine XR dan risperidone pada baseline, akhir

minggu VI dan XII

Perbedaan skor visuospasial MoCA-INA pada ODS

dengan predominan simtom negatif yang mendapat

quetiapine XR dan risperidone pada baseline, akhir

minggu VI dan XII

Perbedaan skor fungsi eksekutif MoCA-INA pada

ODS dengan predominan simtom negatif yang

mendapat quetiapine XR dan risperidone pada

baseline, akhir minggu VI dan XII

Perbedaan skor bahasa MoCA-INA pada ODS

dengan predominan simtom negatif yang mendapat

quetiapine XR dan risperidone pada baseline, akhir

minggu VI dan XII

Perbedaan skor atensi MoCA-INA pada ODS dengan

predominan simtom negatif yang mendapat

quetiapine XR dan risperidone pada baseline, akhir

minggu VI dan XII

Perbedaan skor konsentrasi MoCA-INA pada ODS

dengan predominan simtom negatif yang mendapat

quetiapine XR dan risperidone pada baseline, akhir

minggu VI dan XII

Perbedaan skor memori kerja MoCA-INA pada ODS

dengan predominan simtom negatif yang mendapat

quetiapine XR dan risperidone pada baseline, akhir

minggu VI dan XII

Perbedaan skor memori MoCA-INA pada ODS

dengan predominan simtom negatif yang mendapat

quetiapine XR dan risperidone pada baseline, akhir

minggu VI dan XII

Perbedaan skor orientasi MoCA-INA pada ODS

dengan predominan simtom negatif yang mendapat

quetiapine XR dan risperidone pada baseline, akhir

minggu VI dan XII

83

85

86

88

89

91

92

94

96

Universitas Sumatera Utara

Page 17: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

xiii

Tabel 4.29.

Tabel 4.30.

Tabel 4.31.

Tabel 4.32.

Perbedaan skor total PANSS pada ODS dengan

predominan simtom negatif yang mendapat

quetiapine XR pada baseline, akhir minggu VI dan XII

Perbedaan skor total PANSS pada ODS dengan

predominan simtom negatif yang mendapat

risperidone pada baseline, akhir minggu VI dan XII

Perbedaan skor PANSS negatif pada ODS dengan

predominan simtom negatif yang mendapat

quetiapine XR pada baseline, akhir minggu VI dan XII

Perbedaan skor PANSS negatif pada ODS dengan

predominan simtom negatif yang mendapat

risperidone pada baseline, akhir minggu VI dan XII

96

97

98

99

Universitas Sumatera Utara

Page 18: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kerangka Teori 38

Gambar 2.2. Kerangka Konsep 38

Gambar 3.1. Kerangka operasional 51

Universitas Sumatera Utara

Page 19: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

xv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lembar Penjelasan kepada Calon Subjek Penelitian 2. Lembar Persetujuan setelah Penjelasan (Informed Consent) 3. Data sampel penelitian 4. Riwayat Hidup Peneliti 5. MoCA-INA 6. Surat Persetujuan Komite Etik 7. Tabel hasil data skor Moca-INA pada studi pendahuluan 8. Lembar Kuesioner Positive and Negative Syndrome Scale (PANSS) 9. Data demografik studi

Universitas Sumatera Utara

Page 20: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

xvi

ABSTRAK

Latar Belakang : Gangguan kognitif terjadi pada hampir pada semua

orang dengan skizofrenia (ODS) dan berdampak terhadap semua aspek

kehidupan pasien, termasuk kemampuan mereka untuk melakukan

aktivitas hidup sehari-hari. Fungsi kognitif adalah prediktor kunci dalam hal

prognosis dan merupakan fokus penting dari pengobatan. Antipsikotik

atipikal seperti risperidone dan quetiapine telah menunjukkan tolerabilitas

dan telah terbukti efektif untuk mengobati simtom positif dan negatif dan

juga memperbaiki penurunan fungsi kognitif pada ODS dewasa. Perhatian

studi tertuju untuk menilai perbedaan efek antara quetiapine extended

release (XR) dan risperidone terhadap fungsi kognitif menggunakan

Montreal Cognitive Assessment versi Indonesia (MoCA-INA) pada orang

dengan skizofrenia dengan predominan simtom negatif.

Tujuan : Untuk mengetahui perbedaan fungsi kognitif pada ODS dengan

predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR dan

risperidone.

Metode : Studi ini merupakan experimental non-randomized. Sebanyak

32 subjek, rawat jalan, umur 18-40 tahun. Subjek dibagi menjadi kelompok

yang medapatkan pengobatan quetiapine XR dan risperidone.

Hasil : Pada skor total MoCA-INA tidak terdapat perbedaan bermakna

antara kedua kelompok (p>0,05). Pada domain visuospasial, fungsi

eksekutif, bahasa, konsentrasi, memori kerja, dan orientasi MoCA-INA

pada akhir studi tidak terdapat perbedaan pada kedua kelompok

quetiapine XR dan risperidone dengan nilai p>0,05. Pada domain atensi

dan memori MoCA-INA pada pengukuran akhir minggu XII didapati

perbedaan yang bermakna pada kelompok quetiapine XR dan risperidone

(p<0,05).

Kesimpulan : Dari hasil studi ini, quetiapine XR dan risperidone sama-

sama memiliki efek yang baik terhadap fungsi kognitif namun tidak

terdapat perbedaan bermakna antara keduanya.

Kata kunci : Kognitif, skizofrenia, quetiapine XR, risperidone.

Universitas Sumatera Utara

Page 21: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Gangguan psikotik merupakan spektrum yang luas dari

ketidakmampuan, mulai dari simtom positif, negatif hingga gangguan

kognitif seperti perhatian, kecepatan pemrosesan, memori kerja, memori

verbal jangka panjang dan fungsi eksekutif. Penurunan fungsi kognitif ini

berkaitan dengan penurunan fungsi yang dihasilkan.1 Gangguan kognitif

terjadi pada hampir pada semua orang dengan skizofrenia (ODS) dan

berdampak terhadap semua aspek kehidupan pasien, termasuk

kemampuan mereka untuk melakukan aktivitas hidup sehari-hari. Fungsi

kognitif adalah prediktor kunci dalam hal prognosis dan merupakan fokus

penting dari pengobatan.2

Terapi untuk gangguan kognitif pada ODS telah menjadi tantangan

utama dalam dunia psikiatri saat ini, dimana penurunan fungsi kognitif

menjadi penentu utama terhadap keberhasilan pengobatan ODS. Sekitar

75% sampai dengan 85% ODS menderita penurunan kognitif dan hal ini

juga berhubungan dengan efek negatif pengobatan, rendahnya tingkat

kepatuhan pengobatan dan tingginya angka kekambuhan.3

Antipsikotik atipikal seperti risperidone dan quetiapine telah

menunjukkan tolerabilitas dan telah terbukti efektif untuk mengobati

simtom positif dan negatif dan juga memperbaiki penurunan fungsi kognitif

pada ODS dewasa.1

Universitas Sumatera Utara

Page 22: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

2

Désaméricq dkk, pada tahun 2013 di Paris, melakukan suatu studi

meta-analisis berkenaan dengan efek antipsikotik jangka panjang

terhadap neurokognitif pada skizofrenia, yang membandingkan efektifitas

antara antipsikotik generasi kedua dan placebo atau haloperidol terhadap

keseluruhan fungsi kognitif, serta pada ranah kognitif tertentu yang diikuti

selama enam bulan. Para penulis menemukan bahwa pengobatan dengan

quetiapine, olanzapine dan risperidone memiliki global cognitive score

(GCI) yang lebih baik dibandingkan dengan amisulpride (p <0,05) dan

haloperidol (p <0,05). Quetiapine juga lebih baik dibandingkan obat

lainnya dalam hal perhatian (attention) dan tugas kecepatan pemrosesan

(processing speed task) ( p<0,001). Selanjutnya, quetiapine, olanzapine

dan risperidone lebih baik daripada amisulpride dalam hal fungsi eksekutif

(p<0,05). Temuan ini mendukung pendapat bahwa perbedaan yang

signifikan dalam efek kognitif dapat ditemukan pada setiap antipsikotik

sesuai dengan ranah kognitif tertentu.3.4

Pada studi randomisasi, double-blind, yang dilakukan oleh Zhong

dkk tahun 2006 di Amerika Serikat yang membandingkan antara terapi

quetiapine dan risperidone pada ODS selama 8 minggu, didapati

peningkatan fungsi kognitif dan fungsi sosial pada keduanya namun tidak

didapati perbedaan yang signifikan antara keduanya.5

Intervensi farmakoterapi seperti antipsikotik, telah dilaporkan efektif

untuk mengatasi simtom positif pada skizofrenia, walaupun penelitian

yang berfokus terhadap efikasi antipsikotik terhadap penurunan fungsi

kognitif masih menunjukkan hasil yang kontroversi.3

Universitas Sumatera Utara

Page 23: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

3

Gangguan fungsional sehari-hari dan kemampuan neurokognitif,

diindikasikan dengan pengukuran seperti fungsi sosial, juga telah

dikaitkan dengan simtom negatif skizofrenia. Bersamaan dengan kinerja

kognitif, simtom negatif merupakan salah satu faktor yang paling informatif

terhadap hasil prognosis jangka panjang pada ODS. Simtom positif

dianggap lebih mudah diobati dibandingkan simtom negatif dan kognitif.

Simtom negatif mungkin menunjukkan penurunan fungsi kognitif umum.

Namun, keterkaitan penurunan fungsi kognitif dan simtom negatif

tampaknya relatif kecil, terhitung sekitar 10% sampai 15% dari

keseluruhan varian. Perbaikan kognitif dapat memperbaiki beberapa

kesulitan untuk mengatasi simtom negatif, yang mendukung teori bahwa

ada tumpang tindih secara parsial pada simtom ini. Pada studi Hawkins

dkk tahun1997 di Connecticut, Amerika, didapati ODS dengan simtom

negatif secara signifikan memiliki penurunan kognitif dibandingkan ODS

tanpa simtom negatif.6

Pada studi yang dilakukan oleh Riedel dkk tahun 2007 di Munich

Jerman yang membandingkan efek risperidone dan quetiapine terhadap

fungsi kognitif ODS dengan predominan simtom negatif yang dilakukan

dalam 12 minggu pengamatan dengan menggunakan neurocognitive test

battery. Pada keduanya sama-sama didapati peningkatan cognitive index

score pada minggu ke-12. Pada minggu ke-6 didapati quetiapine memiliki

efikasi lebih tinggi dibandingkan dengan risperidone pada memori kerja

(working memory) dan memori verbal (verbal memory, p<0,05). Pada

Universitas Sumatera Utara

Page 24: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

4

minggu ke-12 didapati peningkatan reaction quality/ atensi yang lebih

tinggi pada quetiapine daripada risperidone (p<0,05).6

Di Indonesia sampai saat ini belum ada studi mengenai perbedaan

efek quetiapine dan risperidone terhadap fungsi kognitif ODS dengan

predominan simtom negatif, dan belum ada studi mengenai perbedaan

efek risperidone dan quetiapine extended release (XR) dimana quetiapine

XR memiliki efek sedatif disiang hari yang lebih rendah dan memberi

tingkat kepuasan lebih tinggi terhadap pasien dibandingkan pada pasien

yang mendapatkan quetiapine immdediate-release (IR)2 terhadap fungsi

kognitif dan masing-masing ranahnya menggunakan Montreal Cognitive

Assessment (MoCA) dimana instrumen ini memiliki sensitivitas dan

spesifitas yang lebih tinggi daripada Mini Mental Stase Examination

(MMSE) dalam menilai gangguan fungsi kognitif, mudah mengelolanya

dan sangat berguna sebagai alat skrining untuk mendeteksi adanya

penurunan fungsi kognitif pada ODS.7 Untuk itu penulis tertarik untuk

menilai perbedaan efek antara quetiapine extended release (XR) dan

risperidone terhadap fungsi kognitif menggunakan Montreal Cognitive

Assessment versi Indonesia (MoCA-INA) pada orang dengan skizofrenia

dengan predominan simtom negatif di Instalasi rawat jalan RSJ. Prof. DR.

M. Ildrem Medan.

I.2. Rumusan Masalah

Dengan memperhatikan latar belakang masalah diatas dapat

dirumuskan masalah studi sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

Page 25: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

5

1. Apakah terdapat perbedaan skor total MoCA-INA antara ODS dengan

predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR dan

risperidone?

2. Apakah terdapat perbedaan skor visuospasial MoCA-INA antara ODS

dengan predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR dan

risperidone?

3. Apakah terdapat perbedaan skor fungsi eksekutif MoCA-INA antara

ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine

XR dan risperidone?

4. Apakah terdapat perbedaan skor bahasa MoCA-INA antara ODS

dengan predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR dan

risperidone?

5. Apakah terdapat perbedaan skor atensi MoCA-INA antara ODS

dengan predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR dan

risperidone?

6. Apakah terdapat perbedaan skor konsentrasi MoCA-INA antara ODS

dengan predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR dan

risperidone?

7. Apakah terdapat perbedaan skor memori kerja MoCA-INA antara ODS

dengan predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR dan

risperidone?

8. Apakah terdapat perbedaan skor memori MoCA-INA antara ODS

dengan predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR dan

risperidone?

Universitas Sumatera Utara

Page 26: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

6

9. Apakah terdapat perbedaan skor orientasi MoCA-INA antara ODS

dengan predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR dan

risperidone?

I.3. Hipotesis

1. Terdapat perbedaan skor total MoCA-INA antara ODS dengan

predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR dan

risperidone.

2. Terdapat perbedaan skor visuospasial MoCA-INA antara ODS dengan

predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR dan

risperidone.

3. Terdapat perbedaan skor fungsi eksekutif MoCA-INA antara ODS

dengan predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR dan

risperidone.

4. Terdapat perbedaan skor bahasa MoCA-INA antara ODS dengan

predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR dan

risperidone

5. Terdapat perbedaan skor atensi MoCA-INA antara ODS dengan

predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR dan

risperidone

6. Terdapat perbedaan skor konsentrasi MoCA-INA antara ODS dengan

predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR dan

risperidone

Universitas Sumatera Utara

Page 27: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

7

7. Terdapat perbedaan skor memori kerja MoCA-INA antara ODS

dengan predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR dan

risperidone

8. Terdapat perbedaan skor memori MoCA-INA antara ODS dengan

predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR dan

risperidone

9. Terdapat perbedaan skor orientasi MoCA-INA antara ODS dengan

predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR dan

risperidone

I.4.Tujuan Penelitian

1.4.1. Tujuan Umum :

Untuk mengetahui perbedaan fungsi kognitif antara ODS dengan

predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR dan

risperidone.

1.4.2. Tujuan Khusus :

1. Untuk mengetahui karakteristik sosiodemografik subjek penelitian.

2. Untuk mengetahui perbedaan skor total MoCA-INA pada ODS

dengan predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR

antara baseline, akhir minggu VI dan XII.

3. Untuk mengetahui perbedaan skor total MoCA-INA antara ODS

dengan predominan simtom negatif yang mendapat risperidone

antara baseline, akhir minggu VI dan XII.

Universitas Sumatera Utara

Page 28: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

8

4. Untuk mengetahui perbedaan skor visuospasial MoCA-INA antara

ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat

quetiapine XR antara baseline, akhir minggu VI dan XII.

5. Untuk mengetahui perbedaan skor visuospasial MoCA-INA pada

ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat

risperidone antara baseline, akhir minggu VI dan XII.

6. Untuk mengetahui perbedaan skor fungsi eksekutif MoCA-INA

pada ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat

quetiapine XR antara baseline, akhir minggu VI dan XII.

7. Untuk mengetahui perbedaan fungsi eksekutif MoCA-INA pada

ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat

risperidone antara baseline, akhir minggu VI dan XII.

8. Untuk mengetahui perbedaan skor bahasa MoCA-INA pada ODS

dengan predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR

antara baseline, akhir minggu VI dan XII.

9. Untuk mengetahui perbedaan skor bahasa MoCA-INA pada ODS

dengan predominan simtom negatif yang mendapat risperidone

antara baseline, akhir minggu VI dan XII.

10. Untuk mengetahui perbedaan skor atensi MoCA-INA pada ODS

dengan predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR

antara baseline, akhir minggu VI dan XII.

11. Untuk mengetahui perbedaan skor atensi MoCA-INA pada ODS

dengan predominan simtom negatif yang mendapat risperidone

antara baseline, akhir minggu VI dan XII.

Universitas Sumatera Utara

Page 29: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

9

12. Untuk mengetahui perbedaan skor konsentrasi MoCA-INA pada

ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat

quetiapine XR antara baseline, akhir minggu VI dan XII.

13. Untuk mengetahui perbedaan skor konsentrasi MoCA-INA pada

ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat

risperidone antara baseline, akhir minggu VI dan XII.

14. Untuk mengetahui perbedaan skor memori kerja MoCA-INA pada

ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat

quetiapine XR antara baseline, akhir minggu VI dan XII.

15. Untuk mengetahui perbedaan skor memori kerja MoCA-INA pada

ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat

risperidone antara baseline, akhir minggu VI dan XII.

16. Untuk mengetahui perbedaan skor memori MoCA-INA pada ODS

dengan predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR

antara baseline, akhir minggu VI dan XII.

17. Untuk mengetahui perbedaan skor memori MoCA-INA pada ODS

dengan predominan simtom negatif yang mendapat risperidone

antara baseline, akhir minggu VI dan XII.

18. Untuk mengetahui perbedaan skor orientasi MoCA-INA pada ODS

dengan predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR

antara baseline, akhir minggu VI dan XII.

19. Untuk mengetahui perbedaan skor orientasi MoCA-INA pada ODS

dengan predominan simtom negatif yang mendapat risperidone

antara baseline, akhir minggu VI dan XII.

Universitas Sumatera Utara

Page 30: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

10

20. Untuk mengetahui perbedaan skor total MoCA-INA antara ODS

dengan predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR

dan risperidone.

21. Untuk mengetahui perbedaan skor visuospasial MoCA-INA antara

ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat

quetiapine XR dan risperidone.

22. Untuk mengetahui perbedaan skor fungsi eksekutif MoCA-INA

antara ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat

quetiapine XR dan risperidone.

23. Untuk mengetahui perbedaan skor bahasa MoCA-INA antara ODS

dengan predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR

dan risperidone.

24. Untuk mengetahui perbedaan skor atensi MoCA-INA antara ODS

dengan predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR

dan risperidone.

25. Untuk mengetahui perbedaan skor konsentrasi MoCA-INA antara

ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat

quetiapine XR dan risperidone.

26. Untuk mengetahui perbedaan skor memori kerja MoCA-INA antara

ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat

quetiapine XR dan risperidone.

27. Untuk mengetahui perbedaan skor memori MoCA-INA antara

ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat

quetiapine XR dan risperidone.

Universitas Sumatera Utara

Page 31: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

11

28. Untuk mengetahui perbedaan skor orientasi MoCA-INA antara

ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat

quetiapine XR dan risperidone.

29. Untuk mengetahui perbedaan skor total PANSS pada ODS dengan

predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR antara

baseline, akhir minggu VI dan XII.

30. Untuk mengetahui perbedaan skor PANSS negatif pada ODS

dengan predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR

antara baseline, akhir minggu VI dan XII.

31. Untuk mengetahui perbedaan skor total PANSS pada ODS dengan

predominan simtom negatif yang mendapat risperidone antara

baseline, akhir minggu VI dan XII.

32. Untuk mengetahui perbedaan skor PANSS negatif pada ODS

dengan predominan simtom negatif yang mendapat risperidone

antara baseline, akhir minggu VI dan XII.

I.5. Manfaat Penelitian

I.5.1. Bidang pendidikan

Hasil studi ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang

perbedaan fungsi kognitif yang dinilai dengan instrumen skala

MoCA-INA berdasarkan total skor dan ranah-ranahnya pada ODS

predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR dan

risperidone.

Universitas Sumatera Utara

Page 32: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

12

I.5.2. Bidang penelitian

Hasil studi ini diharapkan dapat bermanfaat untuk studi selanjutnya

atau studi serupa atau studi lain yang menggunakan studi ini

sebagai bahan acuan.

I.5.2. Bidang pelayanan kesehatan

Hasil studi ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi klinisi

yang memberikan pelayanan kesehatan tentang terapi farmakologi

skizofrenia yang mungkin didasari oleh perbedaan fungsi kognitif

yang dinilai dengan instrumen skala MoCA-INA berdasarkan total

skor dan ranah-ranahnya pada ODS predominan simtom negatif

yang mendapat quetiapine XR dan risperidone.

.

Universitas Sumatera Utara

Page 33: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Skizofrenia

Skizofrenia sering didiskusikan sebagai suatu penyakit, namun

kemungkinan ia terdiri dari sekumpulan gangguan yang terdiri dari

beberapa etiologi dan ini menyebabkan tampilan klinis, respons terapi dan

perjalanan penyakit yang berbeda-beda. Tanda dan simtom juga

bervariasi, seperti perubahan persepsi, emosi, kognitif, berpikir dan

perilaku. Efek dari gangguan ini biasanya berat dan bertahan lama.

Gangguan ini biasanya dimulai pada usia 25 tahun dan menetap

sepanjang hidup dan mempengaruhi seseorang dari semua kelas sosial.8

Skizofrenia berdampak 1% dari populasi, dan di AS ada lebih dari 300.000

pasien skizofrenia episode akut per tahun. Sekitar 25% hingga 50%

pasien skizofrenia mencoba bunuh diri dan yang berhasil sekitar 10%, hal

ini berkontribusi terhadap angka kematian delapan kali lebih besar dari

populasi umum. Harapan hidup dari pasien dengan skizofrenia mungkin

20-30 tahun lebih pendek daripada populasi umum, tidak hanya karena

bunuh diri, tetapi juga karena penyakit kardiovaskular.9

Prevalensi skizofrenia antara pria dan wanita sama, namun

berbeda dalam timbulnya serangan pertama dimana onset awal timbulnya

gangguan lebih cepat pada laki-laki dibandingkan dengan perempuan

Puncak serangan pada pria antara usia 10-25 tahun dan 25-35 tahun

pada wanita. Sebanyak 90% pasien yang mendapat pengobatan

Universitas Sumatera Utara

Page 34: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

14

skizofrenia berusia antara 15-55 tahun. Serangan dibawah 10 tahun atau

diatas 60 tahun dilaporkan jarang. Secara umum, wanita dengan

skizofrenia mempunyai hasil (outcome) yang lebih baik dibanding pria.8

Beberapa penelitian membuat sub kategori dari simtom penyakit ini

kedalam 5 bagian yaitu: simtom positif, simtom negatif, simtom kognitif,

simtom agresif dan simtom afektif. Simtom kognitif skizofrenia adalah

adanya gangguan perhatian dan gangguan pemrosesan informasi

dimanifestasikan sebagai gangguan kefasihan lisan atau verbal

(kemampuan untuk menghasilkan berbicara spontan), masalah dengan

rangkaian belajar (dari daftar item atau urutan kejadian) dan penurunan

kewaspadaan untuk fungsi eksekutif (masalah dengan mempertahankan

dan memusatkan perhatian, berkonsentrasi, memprioritaskan, dan

perilaku modulasi berdasarkan isyarat-isyarat sosial).9

II.2. Etiologi

II.2.1. Faktor genetik

Terdapat kontribusi genetik bagi sebagian bahkan mungkin semua

bentuk dari skizofrenia, dan proporsi yang tinggi dari varians dalam

kecenderungan untuk skizofrenia adalah karena adanya pengaruh

genetik. Misalnya, skizofrenia dan gangguan terkait skizofrenia (seperti,

gangguan kepribadian skizotipal) dimana hal tersebut muncul pada nilai

hubungan yang meningkat di antara kerabat biologis pasien dengan

skizofrenia. Seseorang menderita skizofrenia kemungkinan berhubungan

dengan hubungan relatif terdekat yang berpengaruh misalnya seperti

Universitas Sumatera Utara

Page 35: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

15

relatif derajat satu atau dua. Pada kasus kembar monozigot yang ,memiliki

bawaan genetik identik kemungkinan sekitar 50 persen untuk skizofrenia.8

II.2.2. Faktor biokimia

II.2.2.1. Hipotesis Dopamin

Rumusan yang paling sederhana dari hipotesis dopamin adalah

berdasarkan bahwa skizofrenia adalah hasil dari terlalu banyaknya

aktivitas dopaminergik. Teori ini berkembang dari dua observasi.

Pertama, efikasi dan potensi dari obat-obat antipsikotik (misalnya,

antagonis reseptor dopamin/dopamine receptor antagonists (DRAs) yang

berkaitan dengan kemampuan mereka untuk bertindak sebagai antagonis

dari reseptor dopamin D2. Kedua, obat-obatan yang meningkatkan

aktivitas dopaminnergik seperti kokain dan amfetamin merupakan

psychotomimetic. Pelepasan dopamine yang terlalu banyak pada pasien

skizofrenia telah dikaitkan dengan beberapa simtom psikotik positif. Studi

tomografi emisi positron tentang reseptor dopamin terdapat peningkatan

pada reseptor D2 pada nucleus kaudatus pada pasien skizofrenia bebas-

obat. Juga terdapat laporan dimana terjadi peningkatan konsentrasi

dopamin di amigdala, penurunan massa jenis transpoter dopamin dan

peningkatan sejumlah reseptor dopamin tipe 4 di kortek entorninal. 8

II.2.2.2. Serotonin

Saat ini beberapa hipotesis menyatakan bahwa serotonin yang

berlebihan merupakan penyebab dari simtom positif dan simtom negatif

dari skizofrenia. Aktivitas antagonis serotonin dari clozapin dan

Universitas Sumatera Utara

Page 36: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

16

antipsikotik generasi kedua lainnya memiliki efektivitas dari clozapin untuk

menurunkan simtom-simtom postif pada pasien-pasien kronik. 8

II.2.2.3. Norepinefrin

Anhedonia telah lama diperhatikan sebagai ciri yang penting dari

skizofrenia. Degenerasi neuronal selektif di dalam sistem saraf

norepinefrin dapat menjelaskan aspek simtomatologi dari skizofrenia.

Namun, data biokimia dan farmakologi yang berhubungan hal ini masih

belum meyakinkan. 8

II.2.2.4. GABA

Neurotransmiter α-aminobutyric acid (GABA) memiliki pengaruh

pada patofisiologi skizofrenia berdasarkan penemuan bahwa beberapa

penderita skizofrenia mengalami pengurangan neuron GABAergik di

hipokampus.GABA memiliki efek pengatur terhadap aktifitas dopamine,

kehilangan neuron GABAergik inhibitor dapat menigkatkan hiperaktifitas

neuron dopaminergic.8

II.2.2.5. Neuropeptida

Neuropeptida seperti substansi P dan neurotensin terletak di lokasi yang

sama dengan katekolamin dan neurotransmiter indolamin dan

mempengaruhi aksi dari neurotransmiter ini. Perubahan dari mekanisme

neuropeptida dapat memfasilitasi, menghambat, atau merubah pola tujuan

dari sistem saraf. 8

Universitas Sumatera Utara

Page 37: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

17

II.2.2.6. Glutamat

Glutamat telah dilibatkan karena proses pencernaan dari

phenyciclidine, sebuah antagonis glutamat yang dapat mengakibatkan

sindrom yang akut yang mirip dengan skizofrenia. 8

II.2.2.7. Asetilkolin dan nikotin

Beberapa studi postmortem pada skizofrenia telah menunjukkan

penurunan reseptor muskarinik dan nikotin di bagian caudal dari putamen,

hipokampus dan beberapa bagian dari prefrontal korteks, dimana reseptor

tersebut berperan dalam susunan dalam sistem neurotransmitter yang

terlibat dalam kognitif, dimana terjadi gangguan dalam skizofrenia. 8

II.2.3. Neuropatologi

Pada abad ke-19, ahli neuropatologi gagal untuk menemukan

dasar neuropatologi untuk skizofrenia, dan oleh karena itu mereka

mengklasifikasikan skizofrenia sebagai gangguan fungsionall. Pada akhir

abad ke-20, para peneliti telah membuat langkah-langkah yang signifikan

dalam menyingkap dasar neuropatologi dari skizofrenia, terutama pada

sistem limbik dan basal ganglia, mencakup abnormalitas neuropatologi

atau neurokimia pada korteks cerebral, thalamus dan batang otak. 8

II.2.4. Sirkuit saraf

Evolusi bertahap dari konnseptualisasi skizofrenia sebagai

gangguan yang meliputi area-area yang berlainan dari otak sebagai

pandangan perspektif skizofrenia sebagai gangguan dari sirkuit saraf

Universitas Sumatera Utara

Page 38: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

18

otak. Sebagai contoh, basal ganglia dan cerebellum secara timbal balik

berkaitan dengan lobus frontalis, dan abnormalitas pada fungsi lobus

frontalis terlihat pada studi-studi pencitraan otak. Hal ini juga

menghipotesiskan bahwa lesi perkembangan dini dari jalur dopaminergik

menuju korteks prefrontal menghasilkan gangguan fungsi prefrontal dan

sistem limbik dan menyebabkan simtom-simtom positif dan negatif dan

gangguan kognitif yang diamati pada penderita skizofrenia. 8

II.2.5. Metabolisme otak

Studi menggunnakan magnetic resonance spectroscopy (sebuah

teknik untuk mengukur konsentrasi dari molekul spesifik di otak)

menemukan penderita skizofrenia memiliki level phosphomonoester dan

fosfat inorganik yang lebih rendah dan level phosphodiester yang lebih

tinggi daripada kelompok kontrol. Selanjutnya, konsentrasi dari N-acethyl

aspartate lebih rendah di hipokampus dan lobus frontalis pada penderita

skizofrenia. 8

II.2.6. Elektrofisiologi

Studi-studi elektroencephalografik menunjukkan bahwa banyak

penderita skizofrenia mempunyai rekaman elektrofisiologik abnormal,

peningkatan sensitivitas terhadap prosedur aktivasi (aktivitas spike yang

sering setelah kurangnya tidur, penurunan aktivitas alfa, peningkatan

aktivitas theta dan delta. 8

Universitas Sumatera Utara

Page 39: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

19

II.3. Diagnosis

Kriteria diagnosis untuk skizofrenia berdasarkan PPDGJI-III adalah

sebagai berikut:10

Gangguan skizofrenia berdasarkan PPDGJI-III umumnya ditandai

oleh distorsi pikiran dan persepsi yang mendasar dan khas, dan oleh afek

yang tidak wajar (inappropriate) atau tumpul (blunted). Kesadaran yang

jernih dan kemampuan intelektual yang dipertahankan, walaupun

penurunan fungsi kognitif tertentu dapat berkembang kemudian.

Walaupun tidak ada simtom-simtom patognomonik yang khusus, dalam

praktek ada manfaatnya untuk membagi simtom-simtom tersebut ke

dalam kelompok-kelompok yang sering terdapat secara bersama-sama,

misalnya : 10

(a) ―thought echo‖, ―thought insertion‖ atau ―withdrawal‖ dan

―thought broadcasting‖

(b) Waham dikendalikan (delusion of control), waham yang

dipengaruhi (delusion of influence) atau ―passivity‖, yang jelas merujuk

pada pergerakan tubuh atau pergerakan anggota gerak, atau pikiran,

perbuatan atau perasaan (sensations) khusus; persepsi delusional;

(c) Suara halusinasi yang berkomentar secara terus-menerus

terhadap perilaku pasien, atau mendiskusikan perihal pasien di antara

mereka sendiri, atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah

satu bagian tubuh;

(d) Waham-waham menetap jenis lain yang menurut budayanya

dianggap tidak wajar serta sama sekali mustahil, seperti misalnya

Universitas Sumatera Utara

Page 40: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

20

mengenai identitas keagamaan atau politik, atau kekuatan dan

kemampuan ―manusia super‖ (misalnya mampu mengendalikan cuaca,

atau berkomunikasi dengan makhluk asing dari dunia lain);

(e) Halusinasi yang menetap dalam setiap modalitas, apabila

disertai baik oleh waham yang mengambang/melayang maupun yang

setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas, ataupun oleh ide-

ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap, atau apabila terjadi

setiap hari selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan terus-menerus;

(f) Arus pikiran yang terputus atau yang mengalami

sisipan(interpolasi) yang berakibat inkoherensi atau pembicaraan yang

tidak relevan, atau neologisme;

(g) Perilaku katatonik, seperti keadaan gaduh-gelisah

(excitement), sikap tubuh tertentu (posturing), atau fleksibilitas serea,

negativisme, mutisme, dan stupor;

(h) Simtom-simtom ―negatif‖ seperti sikap sangat masa bodo

(apatis), pembicaraan yang terhenti, dan respons emosional yang

menumpul atau tidak wajar, biasanya yang mengakibatkan penarikan diri

dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial, tetapi harus jelas

bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi

neuroleptika;

(i) Suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu

keseluruhan dari beberapa aspek perilaku perorangan, bermanifestasi

sebagai hilangnya minat, tak bertujuan, sikap malas, sikap berdiam diri

(self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial. 10

Universitas Sumatera Utara

Page 41: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

21

Pedoman Diagnosis

Persyaratan yang normal untuk diagnostik skizofrenia ialah harus

ada sedikitnya satu simtom tersebut di atas yang amat jelas (dan biasanya

dua simtom atau lebih apabila simtom-simtom itu kurang tajam atau

kurang jelas) dari simtom yang termasuk salah satu kelompok simtom (a)

sampai (d) tersebut di atas, atau paling sedikit dua simtom dari kelompok

(e) sampai (h) yang harus selalu ada secara jelas selama kurun waktu

satu bulan atau lebih. 10

Terdapat tiga fase skizofrenia dari segi pengobatan, yaitu:11

a. Fase akut. Pengobatan selama fase ini berfokus pada mengurangi

simtom psikotik paling parah. berlangsung 4-8 minggu.

b. Fase stabilisasi. Setelah fase akut, yang biasanya pasien biasanya

akan memasuki fase stabilisasi di mana simtom akut telah

dikendalikan, tetapi pasien tetap berisiko untuk kambuh jika

pengobatan terganggu atau jika pasien terkena stres. Selama fase

ini, perawatan berfokus pada konsolidasi keuntungan terapi,

dengan perawatan yang sama seperti yang digunakan dalam tahap

akut. Fase ini bisa berlangsung selama 6 bulan setelah pemulihan

dari simtom akut.

c. Fase stabil atau pemeliharaan ketika penyakit ini baik dalam tahap

relatif remisi atau simtomnya stabil. Tujuan pada tahap ini adalah

untuk mencegah kekambuhan psikotik atau eksaserbasi dan untuk

membantu pasien dalam meningkatkan tingkat mereka berfungsi. 11

Universitas Sumatera Utara

Page 42: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

22

II.4. Kognitif pada skizofrenia

Gangguan kognitif sering terjadi pada skizofrenia, yang

memengaruhi hingga 75% pasien dan hanya 27% dari pasien dengan

skizofrenia yang diklasifikasikan sebagai neuropsikopatologik normal. Hal

ini menunjukkan bahwa penurunan fungsi kognitif pada ODS secara

signifikan adalah normal.7

Sebanyak 90% dari ODS diperkirakan memiliki penurunan klinis

yang berarti setidaknya pada satu ranah kognitif dan sekitar 75% memiliki

penurunan pada setidaknya dua ranah kognitif. Gangguan kognitif dapat

terjadi pada anak-anak yang memiliki orang tua skizofrenia (anak berisiko

tinggi) dan pada keluarga tingkat pertama dari ODS yang tidak menderita

gangguan skizofrenia. Penurunan fungsi kognitif secara jelas hadir dalam

episode pertama dari gangguan, bahkan pada pasien dengan pengobatan

antipsikotik. Selain itu, penurunan fungsi kognitif timbul sebelum timbulnya

simtom psikotik dan bertahan setelah episode psikotik saat pasien

remisi.12

Saat ini, gangguan kognitif pada skizofrenia dianggap fitur inti

gangguan, dan terbukti berkorelasi dengan tingkat keparahan simtom

positif dan sedikit berkorelasi dengan keparahan simtom negatif. Selain

itu, tingkat keparahan penurunan kognitif dianggap prediksi kepatuhan

obat dan kepatuhan pengobatan secara keseluruhan. Oleh karena itu,

penurunan kognitif merupakan penanda sifat kemungkinan skizofrenia.

Umumnya, diasumsikan bahwa ODS menunjukkan penurunan yang besar

pada ranah neurokognitif termasuk memori kerja, kecepatan pemrosesan,

Universitas Sumatera Utara

Page 43: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

23

pembelajaran verbal dan memori, perhatian dan kewaspadaan, penalaran

dan pemecahan masalah, dan pembelajaran visual dan memori. 12

Korteks prefrontal memainkan peran yang dominan dalam

kehidupan psikis manusia, karena mengintegrasikan informasi yang

datang langsung dari daerah limbik, neokorteks, batang otak serta

hipotalamus dan secara tidak langsung melalui talamus dari hampir semua

daerah otak, sehingga disfungsional pada bagian tertentu dari struktural

dan / atau perubahan fungsional dalam hal ini bagian dari sistem saraf

pusat (SSP) memengaruhi kuantitatif dan kualitatif gangguan kesadaran,

perencanaan, pelaksanaan tindakan, kuantitatif dan kualitatif gangguan

penglihatan, konsentrasi, berbicara, emosi dan afek.7

Penurunan fungsi kognitif yang memengaruhi masalah akademik

dapat hadir sebelum timbulnya episode psikotik pertama dan dapat

berlangsung stabil selama awal skizofrenia. Penurunan ini juga ditemui

tetap stabil pada ODS rawat jalan terlepas dari perubahan keadaan klinis.

Kerusakan kognitif dari waktu ke waktu merupakan hasil dari interaksi

kumulatif antara kerusakan awal neurovelopmental otak dan

neurodegenerasi yang terjadi setelah timbulnya penyakit. Kinerja

neurokognitif pasien skizofrenia berkorelasi erat dengan beberapa ranah

outcome seperti perkembangan keterampilan sosial baru dan

kemampuan untuk berfungsi secara independen di dalam komunitas.

Selanjutnya, kinerja neurokognitif saat ini dipandang sebagai faktor

pembatas dalam keberhasilan pengobatan dan rehabilitasi. Kinerja di

berbagai subranah neurokognitif termasuk fungsi eksekutif, memori, dan

Universitas Sumatera Utara

Page 44: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

24

perhatian mungkin berbeda-beda dan secara mandiri berkontribusi

terhadap pengobatan jangka panjang skizofrenia.6

Tes neurokognitif sering menilai lebih dari satu ranah fungsi, dan

banyak tes tidak cocok dengan satu ranah. Dengan demikian, deskripsi

profil penurunan fungsi neurokognitif pada skizofrenia bervariasi di

seluruh tinjauan literatur dan dapat membingungkan untuk nonpsikologis.

Ranah yang paling konsisten sangat terganggu dalam skizofrenia adalah

memori verbal, fungsi eksekutif, perhatian atau kewaspadaan, kefasihan

lisan, dan kecepatan motorik. Penurunan dalam kognisi sosial juga berat,

tapi ini adalah hal yang relatif baru pada penelitian, dengan studi yang

lebih sedikit untuk mendukung temuan ini. Pendapat sekelompok ahli

yang bertugas di Sub-komite neurokognitif untuk the Measurement and

Treatment Research to Improve Cognition in Schizophrenia (MATRICS)

adalah bahwa ranah yang paling penting dari penurunan fungsi

neurokognitif pada skizofrenia adalah memori bekerja, atensi /

kewaspadaan, pembelajaran verbal dan memori, pembelajaran visual dan

memori, penalaran dan pemecahan masalah, kecepatan pemrosesan, dan

kognisi sosial. Ranah ini dipilih karena mereka dipandang sebagai

substansi yang terganggu, dari yang lainnya, dan menunjukkan hubungan

terhadap fungsional outcome seperti hidup bermasyarakat yang mandiri.13

Universitas Sumatera Utara

Page 45: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

25

1. Atensi/ Kewaspadaan

Kewaspadaan mengacu pada kemampuan untuk mempertahankan

perhatian dari waktu ke waktu. Gangguan fungsi kewaspadaan dapat

mengakibatkan kesulitan dalam mengikuti percakapan sosial dan

ketidakmampuan untuk mengikuti petunjuk penting mengenai fungsi

pengobatan, terapi, atau bekerja. Kegiatan sederhana seperti membaca

atau menonton televisi dapat menjadi berat atau tidak memungkinkan.

Ulasan literatur telah menyarankan bahwa penurunan fungsi

kewaspadaan pada pasien dengan skizofrenia terkait dengan berbagai

aspek outcome, termasuk penurunan fungsi sosial, fungsi komunitas, dan

keterampilan akuisisi.13

2. Pembelajaran verbal dan memori

Fungsi memori verbal tidak terbatas pada kemampuan berhubungan

dengan mempelajari informasi baru, mempertahankan informasi yang

baru dipelajari dari waktu ke waktu, dan mengenali materi yang

disampaikan sebelumnya. Orang dengan skizofrenia tidak hanya

terganggu pada kemampuan mereka untuk segera mengingat materi

verbal. Dibandingkan dengan kontrol mereka juga terganggu pada

kemampuan mereka untuk belajar dari waktu ke waktu. ODS juga

mengalami gangguan dalam mengingat materi yang secara verbal lebih

menarik, seperti cerita. Bukti empiris banyak menunjuk hubungan dari

gangguan memori verbal dengan penurunan fungsi sosial dan

pekerjaan pada pasien skizofrenia.13

Universitas Sumatera Utara

Page 46: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

26

3. Pembelajaran visual dan memori

Karena informasi visual tidak mudah dinyatakan sebagai informasi

verbal, hanya sedikit tes yang sensitif terhadap penurunan ini yang

berkembang, dan fungsi neurokognitif secara umum telah ditemukan

tidak mengalami penurunan nilai sebagai memori verbal. memori visual

telah ditemukan berkorelasi sederhana dengan status pekerjaan,

kepemilikan pekerjaan, keberhasilan rehabilitasi psikososial, fungsi

sosial, kualitas hidup, dan dengan kapasitas fungsional. Penelitian lain

melaporkan tidak ada korelasi yang signifikan.13

4. Penalaran dan pemecahan masalah

Meskipun ada banyak tes penalaran dan pemecahan masalah, juga

dijelaskan dalam beberapa konteks sebagai fungsi eksekutif, paling

terkenal dan sering digunakan dalam penelitian skizofrenia adalah the

Wisconsin Card Sorting Test (WCST). Pasien dengan skizofrenia yang

mengalami penurunan nilai pada langkah-langkah penalaran dan

pemecahan masalah sering mengalami kesulitan beradaptasi dengan

dunia yang berubah dengan cepat di sekitar mereka.13

5. Kecepatan memproses

Banyak tes neurokognitif membutuhkan subyek untuk memproses

informasi dengan cepat dan dapat dikompromikan oleh gangguan

dalam kecepatan pemrosesan. Sebuah contoh standar jenis tugas

adalah Wechsler Adult Intelligence Scale Digit Symbol Test. Setiap

angka (1 sampai 9) dikaitkan dengan simbol sederhana yang berbeda.

Universitas Sumatera Utara

Page 47: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

27

Relevansi penurunan fungsi ini jelas ditunjukkan oleh efek dari

berkurangnya kecepatan pemrosesan pada kemampuan beberapa

pasien skizofrenia untuk tetap pada langkah dengan pekerjaan

berorientasi tugas yang sering dipegang oleh pasien dengan

skizofrenia. Selain itu, peningkatan latency respon dalam pengaturan

sosial dapat menghambat hubungan sosial.13

6. Kefasihan verbal

Kebanyakan penilaian neurokognitif dalam studi pengobatan skizofrenia

telah mencantumkan penilaian kefasihan lisan sebagai ranah yang

terpisah dari fungsi. pasien skizofrenia tidak hanya menghasilkan kata-

kata yang lebih sedikit dibandingkan kontrol normal, tetapi mereka

sering menghasilkan contoh yang tidak pantas, seperti kata-kata yang

bukan hewan. gangguan kefasihan lisan dapat merusak fungsi dalam

sosial dengan membuat komunikasi sulit dan canggung.13

7. Memori segera atau memori kerja

Memori segera mengacu pada kemampuan untuk memiliki

keterbatasan informasi secara langsung untuk jangka waktu singkat

(biasanya beberapa detik). Mengulangi serangkaian angka (angka ke

depan) adalah contoh dari memori langsung. memori kerja identik

dengan memori segera, sedangkan yang lain menggambarkan bahwa

itu harus membutuhkan beberapa manipulasi informasi yang sedang

diadakan secara langsung. Misalnya, mengulangi serangkaian angka

dalam urutan terbalik dari yang mereka disajikan (angka belakang)

membutuhkan manipulasi aktif karena kebutuhan informasi untuk

Universitas Sumatera Utara

Page 48: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

28

menjadi diselenggarakan secara langsung dan kemudian kemudian

mengatur kembali. penurunan fungsi memori kerja pada skizofrenia

berasal dari korelasi yang kuat bahwa tindakan memori kerja memiliki

dengan berbagai ranah neurokognitif terganggu lainnya dalam

skizofrenia, seperti perhatian, perencanaan, memori, dan kecerdasan.

Secara kerja neuroanatomi fungsi memori pada primata manusia dan

bukan manusia menambah pemahaman kita tentang gangguan dalam

memori kerja di skizofrenia. neuroanatomikal kerja ini telah

menyarankan bahwa sirkuit saraf yang meliputi daerah korteks

prefrontal memediasi aspek fungsi memori kerja, dan bahwa sirkuit ini

mungkin terganggu dalam skizofrenia.13

8. Kognisi sosial

Tes sosial persepsi isyarat menggunakan rangsangan yang lebih

dinamis yang memerlukan beberapa modalitas sensorik, seperti menonton

rekaman video orang berinteraksi. Pasien dengan skizofrenia

menunjukkan gangguan konsisten pada tugas-tugas ini. Secara khusus,

mereka memiliki lebih banyak kesulitan membedakan tujuan dan niat

individu lain dari apa yang mereka kenakan atau katakan.Meskipun

berbagai laporan telah menggambarkan hubungan yang kuat antara

gangguan neurokognitif umum dan penurunan fungsi sosial dalam

skizofrenia, ada bukti yang berkembang bahwa kognisi sosial

berhubungan dengan gangguan sosial pada skizofrenia, bahkan setelah

mengendalikan kinerja pada tugas-tugas neurokognitif. analisis jalur telah

digunakan untuk menunjukkan bahwa hubungan antara penurunan fungsi

Universitas Sumatera Utara

Page 49: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

29

neurokognitif dan penurunan fungsi sosial hampir seluruhnya dimediasi

oleh gangguan dalam kognisi sosial.13

II.5. Hubungan disfungsi neurokognitif dan simtom negatif

Disfungsi neurokognitif secara signifikan berkorelasi dengan

berbagai jenis simtom negatif. Varians besar antara neurokognisi dan

simtom negatif dibandingkan dengan simtom positif mungkin hasil dari

penilaian yang tumpang tindih. Misalnya, kefasihan verbal dan simtom

negatif dari kemiskinan berbicara, keduanya menilai kecepatan pasien

berbicara. Seorang pasien yang bicara pada tingkat yang lambat dalam

tes kefasihan lisan serta dalam sebuah wawancara di mana ia dinilai

pada kemiskinan berbicara. Fungsi motorik juga sangat berkorelasi

dengan simtom negatif, keberhasilan pekerjaan, dan outcome. Kurangnya

keterampilan motorik diwakili pada kedua simtom negatif dan ranah

disfungsi neurokognitif, simtom seperti afek tumpul dan retardasi motorik

adalah langkah-langkah pengamatan dari fungsi motorik. Dengan

demikian, keterampilan motorik merupakan inti dari simtom negatif

skizofrenia dalam banyak hal. Hubungan antara penurunan motivasi dan

kinerja yang buruk dari pasien skizofrenia pada tes neurokognitif

merupakan hal yang kompleks.13

II.6. Efek antipsikotik terhadap simtom negatif dan kognitif

Simtom negatif dan perburukan kognitif berhubungan dengan

sebagian besar ketidakmampuan sosial dan kejuruan pada skizofrenia

Universitas Sumatera Utara

Page 50: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

30

sehingga simtom ini menjadi penting dalam strategi pengobatan untuk

mengurangi keparahan terhadap ketidakmampuan ini. Carpenter

mengklasifikasikan simtom negatif menjadi kategori sekunder dan primer.

Simtom negatif sekunder adalah simtom simtom negatif yang dihasilkan

akibat kondisi lain seperti depresi atau efek samping ekstrapiramidal.

Extrapiramidal syndrome (EPS) merupakan hal yang paling sering

menyebabkan terjadinya simtom negatif sekunder, seperti pada akinesia

efek samping yang dapat muncul seperti penurunan bicara, motivasi dan

gerakan spontan. Manajemen penatalaksanaan simtom negatif sekunder

ini sesuai dengan penyebab yang mendasarinya, misalnya jika

disebabkan oleh depresi maka diberi antidepresan dan jika disebabkan

oleh EPS maka bisa diterapi dengan terapi antiparkinson, penurunan

dosis dan penggantian obat antipsikotik yang lebih cendrung ke

antipsikotik generasi kedua yang memiliki efek EPS lebih rendah. Simtom

negatif primer adalah jika penyebab simtom negatif yang terjadi bukan

karena faktor lain tersebut diatas. Walaupun beberapa studi menunjukkan

kalau antipsikotik generasi kedua lebih efektif dalam mengatasi simtom

negatif dibandingkan dengan generasi pertama, namun keuntungannnya

mungkin hanya pada simtom negatif skunder yang disebabkan oleh

EPS.11

Pasien skizofrenik juga mengalami masalah ketidakmampuan

dalam memori, atensi dan memproses informasi. Namun ketidakmampuan

ini juga bisa disebabkan oleh penyalahgunaan zat dan efeksamping obat.

Efek antikolinergik seperti antipsikotik dan antiparkinson bipereden

Universitas Sumatera Utara

Page 51: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

31

(akineton) atau benztropine dapat menyebabkan ketidakmampuan kognitif

yang akan sulit dibedakan dengan ketidakmampuan kognitif yang

diakibatkan skizofrenia. Mengurangi terapi antikolinergik dengan

mengganti terapi antipsikotik ke antipsikotik generasi kedua mungkin lebih

membantu. 11

II.7. Quetiapine XR

Quetiapine merupakan antipsikotik generasi kedua yang

dikeluarkan dan disetujui pada tahun 1998 dan menjadi terapi pilihan

utama. Quetiapine adalah dibenzothiazepine dengan properti reseptor-

blocking yang lebih kuat pada 5-HT2 dari D2. Rumus molekul adalah

C42H50N6O4S2·C4H4O4. Quetiapine terkait dengan molekul clozapine,

olanzapine, dan fluperlapine. Waktu untuk konsentrasi maksimum (Tmax)

setelah asupan oral adalah 1,5 jam, dengan perkiraan waktu paruh 6 jam.

Tidak ada perbedaan yang ditemukan antara dosis dua kali- dan tiga kali

sehari, terlepas dari kondisi waktu paruh 6,9 jam. Tingkat steady state

dicapai dalam 48 jam. Quetiapine secara ekstensif dimetabolisme oleh

hati dan juga dimetabolisme dibagian lain walaupun hanya sebagian kecil.

Jalur metabolisme utama adalah melalui CYP 3A4. Sembilan puluh lima

persen dari [3H] quetiapine di ekskresi dalam urin dan feses.14

Quetiapine adalah agen antipsikotik multitransmitter: Ini memiliki

afinitas tinggi untuk 5-HT2, histamin H1, α1,dan reseptor α2; afinitas

sedang untuk reseptor 5-HT1A; afinitas sedang untuk D2 dan afinitas

rendah untuk reseptor D1. Dimana ia bekerja memblok reseptor dopamin

Universitas Sumatera Utara

Page 52: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

32

2 sehingga mengurangi simtom positif dan menstabilkan simtom afektif

dan ia juga bekerja memblok serotonin 2A menyebabkan peningkatan

pelepasan dopamin di beberapa region otak dan juga mengurangi efek

samping motorik dan kemungkinan meningkatkan kognitif dan simtom

afektif, aksi pada reseptor 5HT1A mungkin berkontribusi efektif terhadap

kognitif dan simtom afektif pada beberapa pasien khususnya dosis sedang

hingga tinggi. Quetiapine memiliki afinitas yang sangat rendah untuk M1

dan D4 reseptor kolinergik. Insiden rendah untuk EPS.14,15

Perubahan pada simtom psikotik mulai tampak pada 1 minggu

penggunaan namun dibutuhkan beberapa minggu untuk mendapatkan

efek penuh pada perilaku, kognitif dan juga stabilisasi afektif. Biasanya

direkomendasikan untuk menunggu sekitar 4-6 minggu untuk

mendapatkan kemanjuran dari pengobatan. Rata-rata dosis yang

digunakan untuk skizofrenia adalah 400-800 mg/hari/oral. Dosis awal

untuk skizorenia dimulai dari 25mg/hari/oral 2 kali sehari dan ditingkatkan

25-50 mg 2 kali sehari sampai didapati dosis efektif, dosis maksimum

adalah 800 mg/hari. Untuk quetiapine XR dosis inisial untuk skizofrenia

adalah 300mg/hari/oral sebaiknya digunakan pada malam hari, dosis

dapat ditingkatkan 300 mg/hari sampai tercapai dosis efektif, dosis

maksimum adalah 800 mg/hari/oral. Quetiapine XR adalah controlled-

release sehingga tidak boleh dikunyah ataupun dibelah/dihancurkan dan

harus ditelan seluruhnya. 15

Universitas Sumatera Utara

Page 53: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

33

II.8. Risperidone

Risperidone merupakan antipsikotik generasi kedua yang

pertamakali disetujui setelah clozapin pada tahun 1994 di Amerika Serikat

(AS) dan juga sebagai terapi pilihan pertama untuk gangguan psikotik

termasuk skizofrenia. Risperidone adalah derifat benzisoxizole dengan

formula mulekul C23H27FN4O2, risperidone dimetabolisme oleh CYP450

2D6 dan dimetabolisme di hati. Setelah dicerna, tingkat puncak plasma

berkisar pada 1 sampai 3 jam dan waktu paruh risperidone oral rata-rata

20-24 jam dan diharapkan stabil setelah 5 hari (berkisar 1 hingga 5 hari

bergantung pada masing-masing pasien), risperidone diekskresi melalui

urin. Risperidone memiliki afinitas tinggi untuk reseptor dopamin 2 (D2)

dan reseptor serotonin 2A (5-HT2A). Dimana ia bekerja memblok

reseptor dopamin 2 sehingga mengurangi simtom positif dan menstabilkan

simtom afektif dan ia juga bekerja memblok serotonin 2A menyebabkan

peningkatan pelepasan dopamin di beberapa region otak dan juga

mengurangi efek samping motorik dan kemungkinan meningkatkan

kognitif dan simtom afektif.14,15

Risperidone juga menunjukkan afinitas tinggi untuk adrenergik α1-

dan α2-reseptor dan reseptor H1 histaminergik, memiliki afinitas sedang

untuk serotonin 5-HT1C, 5-HT1D, dan reseptor 5-HT2A, dan afinitas

lemah untuk reseptor dopamin D1. Risperidone tidak memiliki afinitas

untuk reseptor muscarinic kolinergik atau β1 dan β2 reseptor adrenergik.

Meskipun risperidone memiliki afinitas tinggi untuk reseptor D2, namun ia

tidak memiliki tingkat obat-potensi tinggi untuk EPS seperti FGA. Hal ini

Universitas Sumatera Utara

Page 54: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

34

kemungkinan besar disebabkan oleh efek promosi-dopamin dari antagonis

5-HT2A. Risperidone memblok 65 persen dari reseptor D2 (persentase

ambang batas terendah untuk efikasi antipsikotik) pada dosis rata-rata 2

mg per hari. Pada rata-rata 6 mg per hari, 80 persen dari reseptor D2

diblokir, dan EPS dapat terjadi. Pada dosis 2 mg efek 5-HT2A mungkin

tidak optimal.14

Perubahan pada simtom psikotik mulai tampak pada 1 minggu

penggunaan namun dibutuhkan beberapa minggu untuk mendapatkan

efek penuh pada perilaku, kognitif dan juga stabilisasi afektif. Biasanya

direkomendasikan untuk menunggu sekitar 4-6 minggu untuk

mendapatkan kemanjuran dari pengobatan. Dosis untuk psikotik akut

yang digunakan 2-8 mg/hari/oral, dosis awal yang direkomendasikan

adalah 1 mg/hari/oral terbagi dalam 2 dosis. Dosis dinaikkan 1

mg/hari/oral sampai dosis efikasi tercapai. Efek maksimum yang tampak

biasanya pada dosis 4-8 mg/hari/oral dan dosis maksimum adalah 16

mg/hari/oral.15

II.9. Montreal Cognitive Assessment (MoCA)

Montreal Cognitive Assessment (MoCA) dirancang sebagai

instrumen skrining cepat untuk disfungsi kognitif ringan.16 MoCA berguna

untuk mendeteksi penurunan fungsi kognitif ringan dalam berbagai kondisi

termasuk penyakit alzheimer, vascular cognitive impairment, penyakit

parkinson, lewy body, fronto-temporal dementia, multiple sclerosis,

Universitas Sumatera Utara

Page 55: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

35

penyakit huntington, tumor otak, ALS, sleep apnea, gagal jantung,

penyalahgunaan zat, skizofrenia, HIV, dan trauma kepala.17

Spesifitas MoCA untuk mengekslusi kontrol normal cukup baik yaitu

87% dan sensitivitas dari Moca telah diperkirakan sangat baik yaitu 90%

untuk mendeteksi gangguan kognitif ringan, dan jauh lebih sensitifitas

daripada MMSE.18

Pada studi yang dilakukan Putra dkk tahun 2015 di Medan

mengenai pendidikan pada ODS terhadap fungsi kognitif menggunakan

MoCA-INA pada 54 ODS, didapati sebanyak 84 % ODS memiliki fungsi

kognitif yang tidak normal dan terdapat hubungan yang bermakna pada

tingkat pendidikan (p<0,05), namun terdapat hubungan yang tidak

bermakna antara fungsi kognitif dan tingkat intelegensia serta lama sakit.19

Waktu untuk mengelola MoCA adalah sekitar 10 menit. Total skor

adalah 30 poin; skor 26 atau di atas dianggap normal.20

Menurut versi MoCA terakhir secara spesifik MoCA terdiri dari: 20

1. Visuospasial: dinilai dengan a clock drawing task/menggambar jam

(3 poin) dan mencontoh gambar kubus tiga dimensi (1 poin).

2. Fungsi eksekutif dinilai dengan trial making B task (1 poin), tugas

kefasihan fonemik ( 1 poin), dua item tugas kata abstrak (2 poin)

3. Bahasa: dinilai dengan menyebutkan nama dari tiga gambar

binatang yang tidak familiar yaitu gajah badak dan unta (3 poin),

mengulang 2 buah kalimat yang sulit (2 poin) dan menyebutkannya

dengan lancar.

Universitas Sumatera Utara

Page 56: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

36

4. Atensi/kewaspadaan: atensi dinilai dengan tugas atensi

berkelanjutan (deteksi target menggunakan ketukan 1 poin).

5. Konsentrasi: dinilai dengan tugas pengurangan serial (3 poin),

6. Working memory dinilai dengan menyebut angka dari depan dan

dari belakang/ digits forward and backward (masing-masing 1 poin),

7. Memori: dinilai dengan tugas mengingat kembali jangka pendek/

short-term memory recall task, namun (5 poin) didapatkan dengan

delayed recall setelah 5 menit.

8. Orientasi: dinilai dengan menilai orientasi tempat dan waktu (6

poin)

Di Indonesia. MoCA telah divalidasi ke dalam bahasa Indonesia

oleh Husein dan kawan-kawan pada tahun 2009 dan disebut sebagai

MoCA-Ina.21

II.10. Positive and Negative Syndrome Scale (PANSS)

Skala PANSS oleh Kay dan kawan-kawan tahun 1987, 1988, 1989

berasal dari kebutuhan yang berkembang untuk mengurangi

heterogenitas apa yang dikenal tentang skizofrenia. Crowns pada tahun

1980 dikotomi positif-negatif disajikan model teoritis yang menjanjikan

untuk menjelaskan dan memahami variabilitas dalam etiologi skizofrenia,

pengobatan dan prognosis. Skala PANSS dibagi menjadi sub-skala positif,

negatif dan psikopatologi umum dan skor sub-skala yang ditampilkan

didistribusikan secara normal dan independen satu sama lain. Skala

Universitas Sumatera Utara

Page 57: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

37

PANSS jauh lebih sensitif dan spesifik mengenai pemakaian farmakologi

dari penilaian baik simtom positif dan negatif pada pasien dengan

skizofrenia.22

PANSS terdiri dari 30 butir dengan sub-skala: 7 butir adalah simtom

positif (contoh halusinasi dan waham), 7 butir adalah simtom negatif

(contoh afek tumpul) dan 16 butir adalah psikopatologi umum (contoh rasa

bersalah). Setiap butir diskor dengan 7 poin dengan rentang skala likert

dari 1 sampai 7, maka rentang sub-skala posif dan negatif dari 7-49 dan

rentang skala psikopatologi umumdari 16-112. PANSS digunakan oleh

klinisi yang terlatih dan waktu yang diperlukan berkisar 30-40 menit.

Setiap butir dari PANSS merupakan definisi yang komplit dan juga kriteria

yang terperinci untuk semua 7 poin penilaian yang menunjukkan

peningkatan psikopatologi yaitu: 1= tidak ada, 2= minimal, 3= ringan, 4=

sedang, 5= sedang- berat, 6=berat, 7= sangat berat.23,24

Tingkat dari skala PANSS berdasarkan dari keseluruhan informasi

yang diperoleh dari waktu tertentu, biasanya diidentifikasi pada minggu

sebelumnya.24

Universitas Sumatera Utara

Page 58: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

38

Skor MoCA-INA Baseline

Skor MoCA-INA

pada akhir minggu

VI dan XII

Skor MoCA-INA

pada akhir minggu

VI dan XII

Skor MoCA-INA Baseline

II.11. Kerangka Teori

5-HT Simtom negatif

DA Psikosis

NT Simtom positif

Ketidakmampuan

kognitif

Gambar. 1. Kerangka teori

Keterangan:5-HT = serotonin; NT = neurotensin; DA = dopamine; Garis putus-putus = efek tidak langsung; garis solid = efek langsung.

II.12. Kerangka Konsep

KELOMPOK I

KELOMPOK II

Gambar. 2. Kerangka konsep

Quetiapine XR

Risperidone

Universitas Sumatera Utara

Page 59: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

39

BAB III

METODE PENELITIAN

III.1.Desain studi

Studi ini merupakan studi eksperimental non-randomized, dengan

uji hipotesis komparatif numerik tidak berpasangan lebih dari satu kali

pengukuran untuk menilai perbedaan skor MoCA-INA kelompok ODS

dengan predominan simtom negatif yang mendapat terapi quetiapine XR

dan risperidone yang diukur pada akhir minggu VI dan XII:25

Kelompok I : Kelompok ODS yang mendapat terapi quetiapine XR.

Kelompok II : Kelompok ODS yang mendapat terapi risperidone.

III.2.Tempat dan Waktu

1. Tempat studi : Instalasi rawat jalan BLUD RSJ. Prof.DR.

M.Ildrem Propinsi Sumatera Utara.

2. Waktu studi : 30 Desember 2016 – 30 April 2017

III.3.Populasi dan sampel studi

1. Populasi target: Orang dengan skizofrenia

2. Populasi terjangkau: Orang dengan skizofrenia yang datang ke

Instalasi Rawat Jalan BLUD RSJ Prof. Dr. M.Ildrem Propinsi

Sumatera Utara pada periode 30 Desember 2016 – 30 April

2017.

Universitas Sumatera Utara

Page 60: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

40

3. Sampel studi: pasien skizofrenik yang datang ke Instalasi

Rawat Jalan BLUD RSJ Prof. Dr. M.Ildrem Propinsi Sumatera

Utara pada periode 30 Desember 2016 – 30 April 2017 yang

memenuhi kriteria inklusi.

4. Cara pengambilan sampel: non probability sampling jenis

purposive sampling.

III.4.Perkiraan Besar Sampel

Studi ini merupakan studi yang sampai pencaharian literatur yang

dilakukan merupakan studi pertama yang menilai perbedaan efek

risperidone dan quetiapine XR terhadap fungsi kognitif ODS dengan

predominan simtom negatif dengan menggunakan assessment

pemeriksaan kognitif MoCA-INA. Oleh sebab itu untuk menghitung besar

standar deviasi gabungan, dilakukan penelitian pendahuluan dengan

merekrut individu sebanyak 10 individu yang diberi terapi quetiapine XR

dan 10 individu yang diberi risperidone dan dilakukan penilaian dengan

assessment MoCA-INA pada minggu ke 0 yaitu sebelum pengobatan dan

dinilai kembali pada minggu VI setelah pengobatan dan dilakukan

prosedur studi dengan hasil:

Universitas Sumatera Utara

Page 61: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

41

Tabel III.4.1. Rerata dan simpang baku

Skor MoCA-INA Rerata(Simpang baku)

Quetiapine XR Risperidone

Visuospasial 0,3(0,48) 0(0)

Fungsi eksekutif 0,3(0,48) 0,1(0,32)

Bahasa 0,4(0,69) 0,1(0,32)

Atensi 0,1(0,32) 0,1(0,32)

Konsentrasi 0,1(0,32) 0(0,47)

Memori kerja 0,2(0,42) 0(0)

Memori 0,1(0,57) 0,1(0,32)

Orientasi 0,2(0,42) 0,1(0,32)

Skor total 1,6(1,08) 0,5(0,53)

Untuk mencari nilai Sg (simpang baku gabungan) digunakan rumus: 26

=

KETERANGAN

= Besar sampel kelompok 1 = Pasien dengan terapi quetiapine XR

pada studi pendahuluan= 10

= Besar sampel kelompok 2 = Pasien dengan terapi risperidone

pada studi pendahuluan = 10

Universitas Sumatera Utara

Page 62: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

42

= Simpang baku kelompok 1 = Pasien dengan terapi quetiapine

XR pada studi pendahuluan

= simpang baku kelompok 2 = Pasien dengan terapi risperidone

pada studi pendahuluan

= simpang baku gabungan

=

Tabel III.4.2. Smpang baku gabungan:

Fungsi kognitif =

Visuospasial 10 10 0,48 0,00 0,34

Fungsi eksekutif 10 10 0,48 0,32 0,40

Bahasa 10 10 0,69 0,32 0,54

Atensi 10 10 0,32 0,32 0,32

Konsentrasi 10 10 0,32 0,47 0,40

Memori kerja 10 10 0,42 0,00 0,30

Memori 10 10 0,57 0,32 0,46

Orientasi 10 10 0,42 0,32 0,37

Total Skor 10 10 1,08 0,53 0,85

Besar sampel diukur dengan menggunakan rumus: 26

Universitas Sumatera Utara

Page 63: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

43

KETERANGAN:

Z = Deviat baku alfa = Kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5% =

1,96 hipotesis dua arah.25

Z = Deviat baku beta = kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 10% =

1,28. 25

= Simpang baku gabungan dari hasil studi pendahuluan

X1-X2 = Perbedaan rerata minimal yang dianggap bermakna = 1

Tabel III.4.3. Besar sampel

Fungsi kognitif

Visuospasial 0,34 2,42 = 3

Fungsi eksekutif 0,40 3,35 = 4

Bahasa 0,54 3.2 = 4

Atensi 0,32 2,14 = 3

Konsentrasi 0,40 3,35 = 4

Memori kerja 0,30 1,89 = 2

Memori 0,46 4,44 = 5

Orientasi 0,37 2,88 = 3

Total Skor 0,85 15,17 =16

Universitas Sumatera Utara

Page 64: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

44

Berdasarkan rumus besar sampel di atas, besar sampel minimal

pada masing-masing kelompok adalah 16 subjek.

III.5. Kriteria Inklusi dan Eksklusi

Kriteria inklusi :

1. ODS yang didiagnosis berdasarkan PPDGJ III.

2. Pasien predominan simtom negatif

3. Berusia antara 18-40 tahun.

4. Pendidikan terakhir minimal SMP

5. Mengerti bahasa Indonesia.

6. Bersedia sebagai responden dan dapat diwawancarai

7. Lama sakit 2-10 tahun

8. Riwayat hospitalisasi ≤ 3 kali

9. Indeks massa tubuh dalam batas normal (IMT= 18,5-24,99)

10. Tidak makan obat antipsikotik minimal 7 hari

Kriteria eksklusi :

1. ODS dengan komorbid penyakit medis berat

2. Riwayat penggunaan alkohol dan zat lainnya kecuali kafein dan

nikotin.

3. Hamil atau menyusui

Universitas Sumatera Utara

Page 65: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

45

III.6. Persetujuan setelah penjelasan / Inform Concent

Semua subjek studi akan diminta persetujuan dengan terlebih

dahulu diberi penjelasan sebelum diikut sertakan sebagai subjek studi.

III.7. Etika Penelitian

Pelaksanaan studi ini diupayakan mengikuti pola dan norma-norma

pelaksanaan studi ilmiah yang standar. Pada pihak responden yang

diwawancarai diminta semacam persetujuan informed consent dengan

penyampaian informasi bahwa data atau kerahasiaan individu responden

akan dijamin tetap rahasia oleh pihak penulis. Studi ini telah mendapatkan

persetujuan dari Komite Etik penelitian di Fakultas Kedokteran Universitas

Sumatera Utara.

III.8. Cara Kerja

Studi ini dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Komite Etik

Penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

ODS didiagnosis dengan menggunakan PPDGJ-III dengan semi

structure clinical interview untuk skizofrenia menggunakan mini

ICD-10.

Seluruh ODS yang datang dan memenuhi kriteria inklusi dan tidak

memenuhi kriteria eksklusi akan diberikan penjelasan. Setelah

mendapatkan penjelasan yang terperinci dan jelas dari penulis dan

jika pasien bersedia, maka pasien diminta untuk menandatangani

persetujuan untuk menjadi subjek dalam studi ini.

Universitas Sumatera Utara

Page 66: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

46

Penulis melakukan wawancara kepada subjek dan keluarga untuk

memastikan kebenarannya mengenai riwayat subjek.

Penulis akan menilai kognitif subjek dengan menggunakan

assessment MoCA-INA sebagai baseline yang akan dilakukan

selama ± 10 menit. (Pada pemeriksaan PANSS dan MoCA-INA,

sebelumnya penulis dilatih oleh interrater yang kemudian penilaian

PANSS dan MoCA-INA akan dilakukan uji kesesuaian antara

penulis dan interrater).

Kemudian setiap subjek akan dimasukkan kedalam kelompok 1

atau kelompok 2:

- Kelompok I adalah subjek yang mendapatkan terapi fix dose

dari quetiapine single dose/XR dosis minggu ke-1 adalah 300

mg/hari/ oral, minggu ke-2 dan seterusnya 600 mg/ hari/oral

yang diminum pada sore hari.

- Kelompok II adalah subjek yang mendapatkan terapi fix dose

dari risperidone dimulai dari dosis 4 mg /hari/oral terbagi dalam

2 dosis pada minggu ke-1, dan dinaikkan menjadi dosis 6 mg

/hari/oral terbagi dalam 2 dosis diminum pada pagi dan malam

hari.

- Jika terjadi efek samping seperti EPS selama pengobatan maka

diberikan terapi antikolinergik triheksilfenidil dengan dosis 4-6

mg/hari/oral untuk menghilangkan efek sindrom parkinsonism

dan terapi injeksi dipenhidramin 50mg untuk mengatasi distonia

akut. Pengobatan antikolinergik dihentikan minimal 24 jam

Universitas Sumatera Utara

Page 67: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

47

sebelum dilakukan tes fungsi kognitif dengan menggunakan

MoCA-INA untuk menghilangkan efek obat terhadap penilaian.6

Fungsi kognitif akan dinilai kembali pada akhir minggu VI dan XII

dengan assessment MoCA-INA. (Penghitungan Minggu dimulai

ketika sudah mencapai dosis yang diinginkan, Quetiapine XR 600

mg/hari dan risperidone 6 mg/hari).

Studi ini merupakan on treatment analysis sehingga setiap terjadi

drop out, subjek akan digantikan dengan yang baru. Kriteria drop

out adalah subjek yang tidak dilakukan penilaian pada akhir minggu

VI dan XII dan yang tidak mendapatkan terapi dan dosis yang

sesuai dengan yang ditetapkan akan dikeluarkan dari studi.

Setelah semua data terkumpul akan dilakukan pengolahan dan

analisis data serta disajikan dalam bentuk tabel.

III.9. Identifikasi variabel

1. Variabel bebas (independent variable). Dalam studi ini adalah ODS

yang mendapat terapi quetiapine XR atau risperidone

2. Variabel terikat (dependent variable). Dalam studi ini variabel terikat

adalah skor MoCA-INA.

Universitas Sumatera Utara

Page 68: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

48

III.10. Definisi Operasional

No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur dan Cara Ukur

Hasil Ukur Skala

1 Orang dengan skizofrenia (ODS)

Pasien yang ditegakkan diagnosis skizofrenia berdasarkan PPDGJ-III

Wawancara, berdasarkan mini ICD 10 dan penegakkan diagnosis dengan PPDGJ-III

Diagnosis Skizofrenia

Nominal

2 Quetiapine XR Quetiapine XR adalah Obat antipsikotik generasi kedua yang memiliki afinitas yang tinggi terhadap reseptor serotonergik (5HT2A) daripada reseptor dopaminergik D1 dan D2

Wawancara

Rekam medis

Quetiapine XR 600mg/hari/oral diminum sore hari

Nominal

3 Risperidone Risperidone adalah antipsikotik generasi kedua yang merupakan serotonin 5-HT2 kuat dan sifat memblok dopamin D2 reseptor

Wawancara

Rekam medis

Risperidone 6 mg/hari/oral dibagi dua dosis

Diminum pagi dan malam

Nominal

4 Umur Lamanya waktu hidup atau ada sejak dilahirkan

Wawancara 18 – 40 tahun Numerik

5 Tingkat pendidikan

Jenjang pendidikan normal formal terdiri dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi

Wawancara SMP

SMA

Perguruan Tinggi

Ordinal

6 Status pernikahan

Dibedakan dalam ikatan pernikahan (menikah), dan tidak dalam ikatan pernikahan (janda/duda, atau tidak menikah)

Wawancara Menikah

Tidak Menikah

Nominal

7 Pekerjaan Kegiatan yang menghasilkan uang.

Wawancara Bekerja

Tidak bekerja

Nominal

Universitas Sumatera Utara

Page 69: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

49

8 Jenis kelamin Identitas Wawancara dan observasi

1. Laki-laki

2. Perempuan

Nominal

9 Riwayat hospitalisasi

Riwayat pasien di rawat inap

Wawancara, Rekam medis

1 – 3 kali Numerik

10 Lama sakit Lama pasien mengalami skizofrenia sejak awitan pertama

Wawancara, Rekam medis

Lama sakit dalam tahun < 10 tahun

Numerik

11 Predominan simtom negatif

Pada PANSS Subskala negative ≥ 21 dan sekurangnya 1 poin lebih tinggi dari subskala positif. 6

Kuisioner PANSS

Subskala negative ≥ 21 dan

> 1 poin dari subskala positif

Numerik

12 Fungsi kognitif

Proses mental yang terlibat dalam belajar dalam hal ini dinilai dengan menggunakan instrument MoCA-INA

Kuisioner

MoCA-INA

Total Skor MoCA-Ina: 0-30

Numerik

13 Skala MoCA-INA

Montreal Cognitive Assessment versi Indonesia (MoCA-INA) sebagai instrumen skrining cepat untuk disfungsi kognitif ringan. Hal menilai ranah kognitif yang berbeda: - Visuospasial - Fungsi eksekutif - Bahasa - Atensi - Konsentrasi - Memori kerja - Memori - Orientasi

Kuesioner MoCA-INA

- Total Skor MoCA-Ina: 0-30

Skor MoCA-Ina perranah: 0-4 0-4 0-5 0-1 0-3 0-2 0-5 0-6

Numerik

14 Skala PANSS Untuk mengukur tingkat keparahan skizofrenia

Kuesioner PANSS

Skor PANSS

Numerik

15 IMT Indeks massa tubuh (IMT) adalah cara untuk menilai status gizi berdasarkan berat badan BB) dan tinggi badan (TB). Dengan nilai normal untuk orang Indonesia adalah ( 18,5 – 24,99)

Mengukur BB/TB2

( 18,5 – 24,99) Numerik

Universitas Sumatera Utara

Page 70: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

50

III.11. Analisis dan Penyajian Data

Setelah data dikumpulkan, dilakukan pengolahan data dengan

tahap sebagai berikut: (I) Editing, merupakan langkah untuk meneliti

kelengkapan data yang diperoleh melalui wawancara, (2) koding adalah

usaha untuk mengklasifikasikan jawaban yang ada menurut jenisnya, (3)

Tabulasi adalah kegiatan memasukkan data-data hasil penelitian kedalam

table berdasarkan variable yang diteliti, (4) Analisis data, data penelitian

dianalisis menggunakan uji statistik yaitu uji hipotesis komparatif numerik

tidak berpasangan lebih dari satu kali pengukuran atau disebut general

linier model (GLM). Sebaran data dinilai dengan uji normalitas Shapiro-

wilk karena jumlah sampel ≤ 50 subjek. Jika sebaran data tidak normal

maka dilakukan transformasi data, analisis yang dilakukan tergantung

pada sebaran dan varian hasil transformasi. Bila sebaran tetap tidak

normal maka digunakan uji Mann-Whitney U berulang pada akhir minggu

VI dan XII. Studi juga menggunakan uji hipotesis komparatif numerik lebih

dari dua kelompok berpasangan atau uji Repeated Anova. Sebaran selisih

data dinilai dengan uji normalitas Shapiro-wilk, bila sebaran selisih tidak

normal maka dilakukan transformasi data, analisis yang dilakukan

tergantung pada sebaran selisih dan varian hasil transformasi. Bila

sebaran selisih tetap tidak normal maka digunakan uji Friedman dengan

post hoc Wilcoxon.

Universitas Sumatera Utara

Page 71: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

51

III.12. Kerangka Operasional

Gambar. 3. Kerangka operasional

Kelompok Quetiapine XR

n = 16

Kelompok Risperidone

n = 16

Pasien Skizofrenik yang

ditegakkan berdasarkan PPDG-III

dengan wawancara semi struktur

mini ICD-10

Kriteria Inklusi

Kriteria Eksklusi

Fungsi kognitif (MoCA-INA)

Baseline

Fungsi kognitif (MoCA-INA) Akhir Minggu ke-6

Fungsi kognitif (MoCA-INA) Akhir Minggu ke-12

Analisis data

Informed Concent

Bersedia

Tidak bersedia

Fungsi kognitif (MoCA-INA) Akhir Minggu ke-6

Fungsi kognitif (MoCA-INA) Akhir Minggu ke-12

Persiapan penelitian

Universitas Sumatera Utara

Page 72: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

52

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penelitian ini telah dilakukan di RSJ. Prof. Dr. M. Ildrem Pemerintah

Propinsi Sumatera Utara. Pengambilan subjek studi dilakukan dengan

cara nonprobability sampling, yaitu purposive sampling. Sebanyak 32

subjek ikut dalam studi ini, dengan kelompok yang mendapat terapi

quetiapine XR dan risperidone masing-masing sebanyak 16 subjek tiap

kelompok.

Tabel 4.1. Karakteristik Sosiodemografik Subjek Penelitian

Karakteristik Sosiodemografik Quetiapine XR n=16

Risperidone n=16 p

Umur (Tahun), Rerata (s.b) 28,00(4,77)

28,13(4,56)

0,940* Jenis Kelamin, n(%) Laki-laki 11(68,75)

11(68,75)

1,000**

Perempuan 5(31,25) 5(31,25) Tingkat Pendidikan, n(%)

SMP 1(6,25) 3(18,75) 0,600*** SMA/SMK - PT 15(93,75) 13(81,25)

Riwayat hospitalisasi(kali), Median(min-max) 1,50 (1-3) 1,00(1-3) 0,639**** Lama Sakit (Tahun), Rerata (s.b) 5,38(2,58) 5,13(2,47) 0,781* Indeks Massa Tubuh, Rerata (s.b) 22,70(0,91)

22,02(1,55)

0,144*

Skor PANSS PANSS Total, Rerata (s.b) 72,94(2,52)

73,81(3,02)

0,380*

PANSS Negatif, Rerata (s.b) 24,94(1,81)

24,75(2,32)

0,801* PANSS Positif, Median(min-maks) 14,00 (13,00-17,00) 14,00(13,00-17,00) 0,906****

Skor MoCA-INA Skor Total, Rerata (s.b) 21,00(2,37)

21,00(2,45)

1,000*

Visuospasial, Median(min-maks) 3,00(1,00-4,00) 3,00(2,00-4,00) 0,857**** Fungsi Eksekutif, Median(min-maks) 2,00(0,00-3,00) 2,00(1,00-3,00) 0,392**** Bahasa, Median(min-maks) 5,00(3,00-5,00) 5,00(3,00-5,00) 0,863**** Atensi, Median(min-maks) 1,00(0,00-1,00) 1,00(0,00-1,00) 1,000**** Konsentrasi, Median(min-maks) 1,00(0,00-3,00) 2,00(0,00-3,00) 0,478**** Memori Kerja, Median(min-mak) 2,00(1,00-2,00) 2,00(1,00-2,00) 0,632**** Memori, Rerata (s.b) 2,22(1,65) 2,24(1,58) 0,915* Orientasi, Median(min-maks) 6,00(5,00-6,00) 5,00(4,00-6,00) 0,403****

*Uji T-tidak berpasangan, **Uji Chi square, ***Uji Fisher, ****Uji Mann Whitney-U

Universitas Sumatera Utara

Page 73: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

53

Tabel 4.1. memperlihatkan karakteristik demografik dari masing-

masing kelompok. Rerata umur pada kelompok quetiapine XR adalah

28,00 tahun dengan simpang baku 4,77 tahun dan risperidone adalah

28,13 dengan simpang baku 4,56 tahun. Jenis kelamin terbanyak dari

kelompok quetiapine XR dan risperidone adalah sama yaitu laki-laki

sebanyak 11 subjek (68,75%). Tingkat pendidikan terbanyak pada

kelompok quetiapine XR dan risperidone adalah SMA/SMK - PT masing-

masing sebanyak 15 subjek (93,75%) dan 13 subjek (81,25%). Riwayat

hospitalisasi dari kelompok quetiapine XR memiliki median 1,50 kali

dengan batas minimum-maksimum adalah 1,00-3,00 kali dan median

pada kelompok risperidone adalah 1,00 kali dengan batas minimum-

maksimum 1,00-3,00 kali. Lama sakit dari kelompok quetiapine XR

memiliki rerata 5,38 tahun dengan simpang baku 2,58 tahun dan rerata

kelompok risperidone adalah 5,13 tahun dengan batas minimum-

maksimum 2,47 tahun. Rerata indeks massa tubuh pada kelompok

quetiapine XR adalah 22,70 dengan simpang baku 0,91 dan pada

kelompok risperidone 22,02 dengan simpang baku 1,55. Rerata skor

PANSS total pada kelompok quetiapine XR adalah 72,94 dengan simpang

baku 2,52 dan pada kelompok risperidone adalah 73,81 dengan simpang

baku 3,02. Rerata skor PANSS negatif pada kelompok quetiapine XR

adalah 24,94 dengan simpang baku 1,81 dan rerata pada kelompok

risperidone adalah 24,75 dengan simpang baku 2,32. Nilai median skor

PANSS positif pada kelompok quetiapine XR dan risperidone adalah

sama yaitu 14,00 dengan batas minimum-maksimum sama 13,00-17,00.

Universitas Sumatera Utara

Page 74: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

54

Rerata skor Moca-Ina total pada kelompok quetiapine XR adalah 21,00

dengan simpang baku 2,37 dan pada kelompok risperidone 21,00 dengan

simpang baku 2,45. Skor visuospasial dari kelompok quetiapine XR

memiliki median 3,00 dengan batas minimum-maksimum adalah 1,00-4,00

dan median pada kelompok risperidone adalah 3,00 dengan batas

minimum-maksimum 2,00-4,00. Skor fungsi eksekutif dari kelompok

quetiapine XR memiliki median 2,00 dengan batas minimum-maksimum

adalah 0,00-3,00 dan median pada kelompok risperidone adalah 2,00

dengan batas minimum-maksimum 1,00-3,00. Skor bahasa dari kelompok

quetiapine XR dan kelompok risperidone adalah sama-sama memiliki

median 5,00 dengan batas minimum-maksimum adalah 3,00-5,00. Skor

atensi dari kelompok quetiapine XR dan kelompok risperidone adalah

sama-sama memiliki median 1 dengan batas minimum-maksimum adalah

0,00-1,00. Skor konsentrasi dari kelompok quetiapine XR memiliki median

1,00 dengan batas minimum-maksimum adalah 0,00-3,00 dan median

pada kelompok risperidone adalah 2,00 dengan batas minimum-

maksimum 0,00-3,00. Skor memori kerja dari kelompok quetiapine XR dan

risperidone adalah sama-sama memiliki median 2,00 dengan batas

minimum-maksimum adalah 1,00-2,00. Skor memori dari kelompok

quetiapine XR memiliki rerata 2,22 dengan simpang baku 1,65 dan rerata

pada kelompok risperidone adalah 2,24 dengan simpang baku 1,58. Skor

orientasi dari kelompok quetiapine XR memiliki median 6,00 dengan batas

minimum-maksimum adalah 5,00-6,00 dan median pada kelompok

risperidone adalah 5,00 dengan batas minimum-maksimum 4,00-6,00.

Universitas Sumatera Utara

Page 75: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

55

Dari karakteristik sosiodemografik tersebut tidak terdapat perbedaan yang

bermakna antara kedua kelompok dimana semua nilai p>0,05.

Uji normalitas perbedaan skor total MoCA-INA pada ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR pada baseline, akhir minggu VI dan XII.

Kelompok n P

Total MoCA Baseline 16 0,636

Total Moca Minggu VI 16 0,296

Total Moca Minggu XII 16 0,193

Selisih Moca Total Minggu VI-0 16 0,001

Selisih Moca Total Minggu XII-0 16 0,002

Selisih Moca Total Minggu XIII-VI 16 <0,001

Uji Shapiro-Wilk

Pada uji Shapiro-Wilk terdapat semua data selisih tidak berdistribusi

normal (p<0,05) dilakukan transformasi data.

Kelompok n P

Log_Total MoCA Baseline 16 0,080

Log_Total Moca Minggu VI 16 0,327

Log_Total Moca Minggu XII 16 0,145

Log_Selisih Moca Total Minggu VI-0 16 <0,001

Log_Selisih Moca Total Minggu XII-0 16 <0,001

Log_Selisih Moca Total Minggu XIII-VI 16 <0,001

Uji Shapiro-Wilk

Pada uji Shapiro-Wilk data transformasi terdapat semua data selisih tidak

berdistribusi normal (p<0,05) dilakukan uji Friedman dengan post hoc

Wilcoxon.

Universitas Sumatera Utara

Page 76: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

56

Tabel 4.2. Perbedaan skor total MoCA-INA pada ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR antara baseline, akhir minggu VI dan XII.

Skor total MoCA-Ina N Median (Min-Maks) p

Baseline 16 21,50(17,00-25,00) Akhir minggu VI 16 22,00(17,00-25,00) <0,001

Akhir mingguXII 16 23,50(18,00-26,00) Uji Friedman. Nilai p pada post hoc Wilcoxon:Baseline vs Akhir minggu VI,

p=0,002; Baseline vs Akhir minggu XII, p <0,001; Akhir minggu VI vs XII, p<0,001.

Tabel 4.2. Memperlihatkan nilai median skor total MoCA-Ina baseline

untuk kelompok yang mendapatkan quetiapine XR adalah 21,50 dengan

batas minimum-maksimum 17,00-25,00 sedangkan nilai median skor total

MoCA-Ina pada akhir minggu VI adalah 22,00 dengan batas minimum-

maksimum 17,00-25,00 dan nilai median skor total MoCA-Ina pada akhir

minggu XII adalah 23,50 dengan batas minimum-maksimum 18,00-26,00.

Hasil analisis dengan uji Friedman untuk skor total MoCA-Ina baseline,

akhir akhir minggu VI dan XII memiliki nilai p <0,001 yang menunjukkan

paling tidak terdapat dua pengukuran yang berbeda (p<0,05), yang

dilanjutkan dengan post hoc Wilcoxon dimana, baseline vs akhir minggu

VI dengan nilai p=0,002, baseline vs akhir minggu XII dan Akhir minggu VI

vs XII dengan nilai p<0,001 yang menunjukkan terdapat perbedaan

bermakna pada ketiganya (p<0,05).

Universitas Sumatera Utara

Page 77: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

57

Uji normalitas perbedaan skor total MoCA-INA pada ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat risperidone antara baseline, akhir minggu VI dan XII.

Kelompok n p

Total MoCA Baseline 16 0,547

Total Moca Akhir minggu VI 16 0,377

Total Moca Akhir minggu XII 16 0,394

Selisih Moca Total Akhir minggu VI-0 16 <0,001

Selisih Moca Total Akhir minggu XII-0 16 <0,001

Selisih Moca Total Akhir minggu XIII-VI 16 <0,001

Uji Shapiro-Wilk

Pada uji Shapiro-Wilk terdapat semua data selisih tidak berdistribusi

normal (p<0,05) dilakukan transformasi data.

Transformasi data perbedaan skor total MoCA-INA pada ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat risperidone antara baseline, akhir minggu VI dan XII.

Kelompok n p

Log_Total Moca baseline 16 0,681

Log_Total MocaVI 16 0,682

Log_Total MocaXII 16 0,682

Log_Selisih Moca Total Akhir minggu VI-0 16 Data dihilangkan

Log_Selisih Moca Total Akhir minggu XII-0 16 Data dihilangkan

Log_Selisih Moca Total Akhir minggu XIII-VI 16 Data dihilangkan

Uji Shapiro-Wilk Pada uji Shapiro-Wilk data tansformasi, data selisih dihilangkan data

tidak berdistribusi normal dilakukan uji Friedman dengan post hoc

Wilcoxon

Universitas Sumatera Utara

Page 78: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

58

Tabel 4.3. Perbedaan skor total MoCA-INA pada ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat risperidone antara baseline, akhir minggu VI dan XII.

Skor total MoCA-Ina N Median (Min-Maks) p

Baseline 16 21,00(17,00-25,00) Akhir minggu VI 16 21,50 (17,00-25,00) <0,001

Akhir minggu XII 16 22,50(18,00-26,00) Uji Friedman. Nilai p pada post hoc Wilcoxon:Baseline vs Akhir minggu VI,

p=0,025; Baseline vs Akhir minggu XII, p <0,001; Akhir minggu VI vs XII, p<0,001.

Tabel 4.3. Memperlihatkan nilai median skor total MoCA-Ina baseline

untuk kelompok yang mendapatkan risperidone adalah 21,00 dengan

batas minimum-maksimum 17,00-25,00 sedangkan nilai median skor total

MoCA-Ina pada akhir minggu VI adalah 21,50 dengan batas minimum-

maksimum 17,00-25,00 dan nilai median skor total MoCA-Ina akhir

minggu XII adalah 22,50 dengan batas minimum-maksimum 18,00-26,00.

Hasil analisis dengan uji Friedman untuk skor total MoCA-Ina baseline,

akhir minggu VI dan XII memiliki nilai p <0,001 yang menunjukkan paling

tidak terdapat dua pengukuran yang berbeda (p<0,05), yang dilanjutkan

dengan post hoc Wilcoxon dimana, baseline vs akhir minggu VI dengan

nilai p=0,025, baseline vs akhir minggu XII dan Akhir minggu VI vs XII

dengan nilai p<0,001 yang menunjukkan terdapat perbedaan bermakna

pada ketiganya (p<0,05).

Universitas Sumatera Utara

Page 79: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

59

Uji normalitas perbedaan skor visuospasial MoCA-INA pada ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR antara baseline, akhir minggu VI dan XII.

Kelompok n p

Visuospasial baseline 16 0,017

Visuospasial Akhir minggu VI 16 0,007

Visuospasial Akhir minggu XII 16 0,002

Selisih Moca Visuospasial Akhir minggu VI-0 16 <0,001

Selisih Moca Visuospasial Akhir minggu XII-0 16 <0,001

Selisih Moca Visuospasial Akhir minggu XIII-VI 16 <0,001

Uji Shapiro-Wilk

Pada uji Shapiro-Wilk terdapat semua data selisih tidak berdistribusi

normal (p<0,05) dilakukan transformasi data transformasi data

didapati data selisih tidak valid yaitu tetap tidak berdistribusi normal

dilakukan uji Friedman dengan post hoc Wilcoxon.

Tabel 4.4. Perbedaan skor visuospasial MoCA-INA pada ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR antara baseline, akhir minggu VI dan XII.

Skor total MoCA-Ina N Median (Min-Maks) p

Baseline 16 3,00(1,00-4,00) Akhir minggu VI 16 3,00(1,00-4,00) 0,039

Akhir mingguXII 16 3,00(2,00-4,00) Uji Friedman. Nilai p pada post hoc Wilcoxon:Baseline vs Akhir minggu VI,

p=0,317; Baseline vs Akhir minggu XII, p=0,046; Akhir minggu VI vs XII, p=0,083. Tabel 4.9. Memperlihatkan nilai median skor visuospasial MoCA-Ina

baseline untuk kelompok yang mendapatkan quetiapine XR adalah 3,00

dengan batas minimum-maksimum 1,00-4,00 sedangkan nilai median skor

visuospasial MoCA-Ina pada akhir minggu VI adalah 3,00 dengan batas

minimum-maksimum 1,00-4,00 dan nilai median skor visuospasial MoCA-

Ina akhir minggu XII adalah 3,00 dengan batas minimum-maksimum 2,00-

4,00. Hasil analisis dengan uji Friedman untuk skor visuospasial MoCA-

Universitas Sumatera Utara

Page 80: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

60

Ina baseline, akhir minggu VI dan XII memiliki nilai p=0,039 yang

menunjukkan paling tidak terdapat dua pengukuran yang berbeda

(p<0,05), yang dilanjutkan dengan post hoc Wilcoxon dimana, baseline vs

akhir minggu VI dengan nilai p=0,317 dan Akhir minggu VI vs XII dengan

nilai p=0,083 yang menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna pada

keduanya (p>0,05). Baseline vs akhir minggu XII dengan nilai p=0,046

yang menunjukkan terdapat perbedaan bermakna (p<0,05).

Uji normalitas perbedaan skor visuospasial MoCA-INA pada ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat risperidone antara baseline, akhir minggu VI dan XII.

Kelompok n p

Visuospasial baseline 16 0,004

Visuospasial Akhir minggu VI 16 0,004

Visuospasial Akhir minggu XII 16 0,004

Selisih Moca Visuospasial Akhir minggu VI-0 16 Data dihilangkan

Selisih Moca Visuospasial Akhir minggu XII-0 16 <0,001

Selisih Moca Visuospasial Akhir minggu XIII-VI 16 <0,001

Uji Shapiro-Wilk

Pada uji Shapiro-Wilk terdapat semua data selisih tidak berdistribusi

normal (p<0,05) Transformasi data tidak dilakukan karena terdapat

data yang dihilangkan dilakukan uji Friedman dengan post hoc

Wilcoxon.

Universitas Sumatera Utara

Page 81: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

61

Tabel 4.5. Perbedaan skor visuospasial MoCA-INA pada ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat risperidone antara baseline, akhir minggu VI dan XII.

Skor total MoCA-Ina N Median (Min-Maks) p

Baseline 16 3,00(2,00-4,00) Akhir minggu VI 16 3,00(2,00-4,00) 0,018

Akhir mingguXII 16 3,00(2,00-4,00) Uji Friedman. Nilai p pada post hoc Wilcoxon:Baseline vs Akhir minggu VI,

p=1,000; Baseline vs Akhir minggu XII dan Akhir minggu VI vs XII, p=0,046. Tabel 4.5. Memperlihatkan nilai median skor visuospasial MoCA-Ina

baseline untuk kelompok yang mendapatkan risperidone adalah 3,00

dengan batas minimum-maksimum 2,00-4,00 sedangkan nilai median skor

visuospasial MoCA-Ina pada akhir minggu VI adalah 3,00 dengan batas

minimum-maksimum 2,00-4,00 dan nilai median skor visuospasial MoCA-

Ina akhir minggu XII adalah 3,00 dengan batas minimum-maksimum 2,00-

4,00. Hasil analisis dengan uji Friedman untuk skor visuospasial MoCA-

Ina baseline, akhir minggu VI dan XII memiliki nilai p=0,018 yang

menunjukkan paling tidak terdapat dua pengukuran yang berbeda

(p<0,05), yang dilanjutkan dengan post hoc Wilcoxon dimana, baseline vs

akhir minggu VI dengan nilai p=1,000 yang menunjukkan tidak terdapat

perbedaan bermakna (p>0,05). Baseline vs akhir minggu XII dan dan

Akhir minggu VI vs XII memiliki nilai p=0,046 yang menunjukkan terdapat

perbedaan bermakna pada keduanya (p<0,05).

Universitas Sumatera Utara

Page 82: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

62

Uji normalitas perbedaan skor fungsi eksekutif MoCA-INA pada ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR antara baseline, akhir minggu VI dan XII.

Kelompok n p

F. Eksekutif 16 0,036

F. Eksekutif Akhir minggu VI 16 0,043

F. Eksekutif Akhir minggu XII 16 0,044

Selisih Moca F Eksekutif Akhir minggu VI-0

16 <0,001

Selisih Moca F Eksekutif Akhir minggu XII-0

16 <0,001

Selisih Moca F Eksekutif Akhir minggu XIII-VI

16 <0,001

Uji Shapiro-Wilk

Pada uji Shapiro-Wilk terdapat semua data selisih tidak berdistribusi

normal (p<0,05) dilakukan transformasi data transformasi data tidak

dapat dilakukan karena data selisih tidak valid dilakukan uji Friedman

dengan post hoc Wilcoxon

Tabel 4.6. Perbedaan skor fungsi eksekutif MoCA-INA pada ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR antara baseline, akhir minggu VI dan XII.

Skor total MoCA-Ina N Median (Min-Maks) p

Baseline 16 2,00(0,00-3,00) Akhir minggu VI 16 2,00(0,00-3,00) 0,223

Akhir mingguXII 16 2,00(0,00-3,00) Uji Friedman. Nilai p pada post hoc Wilcoxon:Baseline vs Akhir minggu VI,

p=0,317; Baseline vs Akhir minggu XII, p=0,157; Akhir minggu VI vs XII, p=0,317. Tabel 4.6. Memperlihatkan nilai median skor fungsi eksekutif MoCA-Ina

baseline untuk kelompok yang mendapatkan quetiapine XR adalah 2,00

dengan batas minimum-maksimum 0,00-3,00 sedangkan nilai median skor

fungsi eksekutif MoCA-Ina pada akhir minggu VI adalah 2,00 dengan

batas minimum-maksimum 0,00-3,00 dan nilai median skor fungsi

Universitas Sumatera Utara

Page 83: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

63

eksekutif MoCA-Ina akhir minggu XII adalah 2,00 dengan batas minimum-

maksimum 0,00-3,00. Hasil analisis dengan uji Friedman untuk skor fungsi

eksekutif MoCA-Ina baseline, akhir minggu VI dan XII memiliki nilai

p=0,223 yang menunjukkan paling tidak terdapat dua pengukuran yang

tidak berbeda (p>0,05), yang dilanjutkan dengan post hoc Wilcoxon

dimana, baseline vs akhir minggu VI dengan nilai p=0,317, baseline vs

akhir minggu XII dengan nilai p=0,157 dan Akhir minggu VI vs XII dengan

nilai p=0,317 yang menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna pada

ketiganya (p>0,05).

Uji normalitas perbedaan skor fungsi eksekutif MoCA-INA pada

ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat risperidone antara baseline, akhir minggu VI dan XII.

Kelompok n p

F. Eksekutif 16 0,004

F. Eksekutif Akhir minggu VI 16 0,004

F. Eksekutif Akhir minggu XII 16 0,002

Selisih Moca F Eksekutif Akhir minggu VI-0 16 Data dihilangkan

Selisih Moca F Eksekutif Akhir minggu XII-0 16 <0,001

Selisih Moca F Eksekutif Akhir minggu XIII-VI 16 <0,001

Uji Shapiro-Wilk

Pada uji Shapiro-Wilk terdapat semua data selisih tidak berdistribusi

normal (p<0,05) Transformasi data tidak dilakukan karena terdapat

data yang dihilangkan dilakukan uji Friedman dengan post hoc

Wilcoxon

Universitas Sumatera Utara

Page 84: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

64

Tabel 4.7. Perbedaan skor fungsi eksekutif MoCA-INA pada ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat risperidone antara baseline, akhir minggu VI dan XII.

Skor total MoCA-Ina N Median (Min-Maks) p

Baseline 16 2,00(1,00-3,00) Akhir minggu VI 16 2,00(1,00-3,00) 0,135

Akhir mingguXII 16 2,00(1,00-3,00) Uji Friedman. Nilai p pada post hoc Wilcoxon:Baseline vs Akhir minggu VI,

p=1,000; Baseline vs Akhir minggu XII, p=0,157; Akhir minggu VI vs XII, p=0,157. Tabel 4.7. Memperlihatkan nilai median skor fungsi eksekutif MoCA-Ina

baseline untuk kelompok yang mendapatkan risperidone adalah 2,00

dengan batas minimum-maksimum 1,00-3,00 sedangkan nilai median skor

fungsi eksekutif MoCA-Ina pada akhir minggu VI adalah 2,00 dengan

batas minimum-maksimum 1,00-3,00 dan nilai median skor fungsi

eksekutif MoCA-Ina akhir minggu XII adalah 2,00 dengan batas minimum-

maksimum 1,00-3,00. Hasil analisis dengan uji Friedman untuk skor fungsi

eksekutif MoCA-Ina baseline, akhir minggu VI dan XII memiliki nilai

p=0,135 yang menunjukkan paling tidak terdapat dua pengukuran yang

tidak berbeda (p>0,05), yang dilanjutkan dengan post hoc Wilcoxon

dimana, baseline vs akhir minggu VI dengan nilai p=1,000, baseline vs

akhir minggu XII dengan nilai p=0,157 dan Akhir minggu VI vs XII dengan

nilai p=0,157 yang menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna pada

ketiganya (p>0,05).

Universitas Sumatera Utara

Page 85: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

65

Uji normalitas perbedaan skor bahasa MoCA-INA pada ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR antara baseline, akhir minggu VI dan XII.

Kelompok n p

Bahasa baseline 16 <0,001

Bahasa Akhir minggu VI 16 <0,001

Bahasa Akhir minggu XII 16 <0,001

Selisih Moca Bahasa Akhir minggu VI-0 16 <0,001

Selisih Moca Bahasa Akhir minggu XII-0 16 <0,001

Selisih Moca Bahasa Akhir minggu VI-0 16 Data dihilangkan

Uji Shapiro-Wilk

Pada uji Shapiro-Wilk terdapat semua data selisih tidak berdistribusi

normal (p<0,05) Transformasi data tidak dilakukan karena ada data

yang dihilangkan dilakukan uji Friedman dengan post hoc Wilcoxon

Tabel 4.8. Perbedaan skor bahasa MoCA-INA pada ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR antara baseline, akhir minggu VI dan XII.

Skor total MoCA-Ina N Median (Min-Maks) p

Baseline 16 5,00(3,00-5,00) Akhir minggu VI 16 5,00(3,00-5,00) 0,135

Akhir mingguXII 16 5,00(3,00-5,00) Uji Friedman. Nilai p pada post hoc Wilcoxon:Baseline vs Akhir minggu VI,

p=0,157; Baseline vs Akhir minggu XII, p=0,157; Akhir minggu VI vs XII, p=1,000. Tabel 4.8. Memperlihatkan nilai median skor bahasa MoCA-Ina pada

baseline, akhir minggu VI dan XII untuk kelompok yang mendapatkan

quetiapine XR adalah 5,00 dengan batas minimum-maksimum 3,00-5,00.

Hasil analisis dengan uji Friedman untuk skor bahasa MoCA-Ina baseline,

akhir minggu VI dan XII memiliki nilai p=0,135 yang menunjukkan paling

tidak terdapat dua pengukuran yang tidak berbeda (p>0,05), yang

dilanjutkan dengan post hoc Wilcoxon dimana, baseline vs akhir minggu

Universitas Sumatera Utara

Page 86: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

66

VI dengan nilai p=0,157, baseline vs akhir minggu XII dengan nilai

p=0,157 dan Akhir minggu VI vs XII dengan nilai p=1,000 yang

menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna pada ketiganya

(p>0,05).

Uji normalitas perbedaan skor bahasa MoCA-INA pada ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat risperidone antara baseline, akhir minggu VI dan XII

Kelompok n p

Bahasa baseline 16 <0,001

Bahasa Akhir minggu VI 16 <0,001

Bahasa Akhir minggu XII 16 <0,001

Selisih Moca Bahasa Akhir minggu VI-0 16 <0,001

Selisih Moca Bahasa Akhir minggu XII-0 16 <0,001

Selisih Moca Bahasa Akhir minggu VI-0 16 <0,001

Uji Shapiro-Wilk

Pada uji Shapiro-Wilk terdapat semua data selisih yang tidak berdistribusi

normal (p<0,05) dilakukan transformasi data data tidak berdistribusi

normal karena data selisih tidak valid dilakukan uji Friedman dengan

post hoc Wilcoxon

Tabel 4.9. Perbedaan skor bahasa MoCA-INA pada ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat risperidone antara baseline, akhir minggu VI dan XII

Skor total MoCA-Ina N Median (Min-Maks) p

Baseline 16 5,00(3,00-5,00) Akhir minggu VI 16 5,00(3,00-5,00) 0,015

Akhir mingguXII 16 5,00(4,00-5,00) Uji Friedman. Nilai p pada post hoc Wilcoxon:Baseline vs Akhir minggu VI,

p=0,317; Baseline vs Akhir minggu XII, p=0,025; Akhir minggu VI vs XII, p=0,046.

Universitas Sumatera Utara

Page 87: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

67

Tabel 4.9. Memperlihatkan nilai median skor bahasa MoCA-Ina baseline

untuk kelompok yang mendapatkan risperidone adalah 5,00 dengan batas

minimum-maksimum 3,00-5,00 sedangkan nilai median skor bahasa

MoCA-Ina pada akhir minggu VI adalah 5,00 dengan batas minimum-

maksimum 3,00-5,00 dan nilai median skor bahasa MoCA-Ina akhir

minggu XII adalah 5,00 dengan batas minimum-maksimum 4,00-5,00.

Hasil analisis dengan uji Friedman untuk skor bahasa MoCA-Ina baseline,

akhir minggu VI dan XII memiliki nilai p=0,015 yang menunjukkan paling

tidak terdapat dua pengukuran yang berbeda (p<0,05), yang dilanjutkan

dengan post hoc Wilcoxon dimana, baseline vs akhir minggu VI dengan

nilai p=0,317, yang menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna

(p>0,05). Baseline vs akhir minggu XII dengan nilai p=0,025 dan Akhir

minggu VI vs XII dengan nilai p=0,046 yang menunjukkan terdapat

perbedaan bermakna pada keduanya (p<0,05).

Uji normalitas perbedaan skor atensi MoCA-INA pada ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR antara baseline, akhir minggu VI dan XII.

Kelompok n p

Atensi baseline 16 <0,001

Atensi Akhir minggu VI 16 <0,001

Atensi Akhir minggu XII 16 Data dihilangkan

Selisih Moca Atensi Akhir minggu VI-0 16 Data dihilangkan

Selisih Moca Atensi Akhir minggu XII-0 16 <0,001

Selisih Moca Atensi Akhir minggu XIII-VI 16 <0,001

Uji Shapiro-Wilk

Pada uji Shapiro-Wilk terdapat semua data selisih tidak berdistribusi

normal (p>0,05) Transformasi data tidak dilakukan karena terdapat

Universitas Sumatera Utara

Page 88: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

68

data yang dihilangkan dilakukan uji Friedman dengan post hoc

Wilcoxon.

Tabel 4.10. Perbedaan skor atensi MoCA-INA pada ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR antara baseline, akhir minggu VI dan XII.

Skor total MoCA-Ina N Median (Min-Maks) p

Baseline 16 1,00(0,00-1,00) Akhir minggu VI 16 1,00(0,00-1,00) 0,002

Akhir mingguXII 16 1,00(1,00-1,00) Uji Friedman. Nilai p pada post hoc Wilcoxon:Baseline vs Akhir minggu VI,

p=1.000; Baseline vs Akhir minggu XII dan Akhir minggu VI vs XII, p=0,014. Tabel 4.10. Memperlihatkan nilai median skor atensi MoCA-Ina baseline

untuk kelompok yang mendapatkan quetiapine XR adalah 1,00 dengan

batas minimum-maksimum 0,00-1,00 sedangkan nilai median skor atensi

MoCA-Ina pada akhir minggu VI adalah 1,00 dengan batas minimum-

maksimum 0,00-1,00 dan nilai median skor atensi MoCA-Ina akhir minggu

XII adalah 1,00 dengan batas minimum-maksimum 1,00-1,00. Hasil

analisis dengan uji Friedman untuk skor atensi MoCA-Ina baseline, akhir

minggu VI dan XII memiliki nilai p=0,002 yang menunjukkan paling tidak

terdapat dua pengukuran yang berbeda (p<0,05), yang dilanjutkan dengan

post hoc Wilcoxon dimana, baseline vs akhir minggu VI dengan nilai

p=1,000 yang menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna (p>0,05).

Baseline vs akhir minggu XII dengan nilai p=0,014 dan Akhir minggu VI vs

XII dengan nilai p=0,014 yang menunjukkan terdapat perbedaan

bermakna pada keduanya (p<0,05).

Universitas Sumatera Utara

Page 89: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

69

Uji normalitas perbedaan skor atensi MoCA-INA pada ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat risperidone antara baseline, akhir minggu VI dan XII

Kelompok n p

Atensi baseline 16 <0,001

Atensi Akhir minggu VI 16 <0,001

Atensi Akhir minggu XII 16 <0,001

Selisih Moca Atensi Akhir minggu VI-0 16 Data dihilangkan

Selisih Moca Atensi Akhir minggu XII-0 16 <0,001

Selisih Moca Atensi Akhir minggu XIII-VI 16 <0,001

Uji Shapiro-Wilk

Pada uji Shapiro-Wilk terdapat semua data selisih tidak berdistribusi

normal (p<0,05) Transformasi data tidak dilakukan karena terdapat

data selisih yang telah dihilangkan dilakukan uji Friedman dengan post

hoc Wilcoxon.

Tabel 4.11. Perbedaan skor atensi MoCA-INA pada ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat risperidone antara baseline, akhir minggu VI dan XII.

Skor total MoCA-Ina N Median (Min-Maks) p

Baseline 16 1,00(0,00-1,00) Akhir minggu VI 16 1,00(0,00-1,00) 0,368

Akhir mingguXII 16 1,00(0,00-1,00) Uji Friedman. Nilai p pada post hoc Wilcoxon:Baseline vs Akhir minggu VI,

p=1,000; Baseline vs Akhir minggu XII dan Akhir minggu VI vs XII, p=0,317. Tabel 4.11. Memperlihatkan nilai median skor atensi MoCA-Ina baseline

untuk kelompok yang mendapatkan risperidone adalah 1,00 dengan batas

minimum-maksimum 0,00-1,00 sedangkan nilai median skor atensi MoCA-

Ina pada akhir minggu VI adalah 1,00 dengan batas minimum-maksimum

0,00-1,00 dan nilai median skor atensi MoCA-Ina akhir minggu XII adalah

1,00 dengan batas minimum-maksimum 0,00-1,00. Hasil analisis dengan

Universitas Sumatera Utara

Page 90: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

70

uji Friedman untuk skor atensi MoCA-Ina baseline, akhir minggu VI dan

XII memiliki nilai p=0,368 yang menunjukkan paling tidak terdapat dua

pengukuran yang berbeda (p>0,05), yang dilanjutkan dengan post hoc

Wilcoxon dimana, baseline vs akhir minggu VI dengan nilai p=1,000,

baseline vs akhir minggu XII dan Akhir minggu VI vs XII dengan nilai

p=0,317 yang menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna pada

ketiganya (p>0,05).

Uji normalitas perbedaan skor konsentrasi MoCA-INA pada ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR antara baseline, akhir minggu VI dan XII.

Kelompok n p

Konsentrasi baseline 16 0,037

Konsentrasi Akhir minggu VI 16 0,037

Konsentrasi Akhir minggu XII 16 0,061

Selisih Moca Konsentrasi Akhir minggu VI-0

16 Data dihilangkan

Selisih Moca Konsentrasi Akhir minggu XII-0

16 <0,001

Selisih Moca Konsentrasi Akhir minggu XIII-VI

16 <0,001

Uji Shapiro-Wilk

Pada uji Shapiro-Wilk terdapat semua data selisih tidak berdistribusi

normal (p<0,05) Transformasi data tidak dilakukan karena terdapat

data selisih yang dihilangkan dilakukan uji Friedman dengan post hoc

Wilcoxon.

Universitas Sumatera Utara

Page 91: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

71

Tabel 4.12. Perbedaan skor konsentrasi MoCA-INA pada ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR antara baseline, akhir minggu VI dan XII.

Skor total MoCA-Ina N Median (Min-Maks) p

Baseline 16 1,00(0,00-3,00) Akhir minggu VI 16 1,00(0,00-3,00) 0,368

Akhir mingguXII 16 1,50(0,00-3,00) Uji Friedman. Nilai p pada post hoc Wilcoxon:Baseline vs Akhir minggu VI,

p=1,000; Baseline vs Akhir minggu XII dan Akhir minggu VI vs XII, p=0,317. Tabel 4.12. Memperlihatkan nilai median skor konsentrasi MoCA-Ina

baseline untuk kelompok yang mendapatkan quetiapine XR adalah 1,00

dengan batas minimum-maksimum 0,00-3,00 sedangkan nilai median skor

konsentrasi MoCA-Ina pada akhir minggu VI adalah 1,00 dengan batas

minimum-maksimum 0,00-3,00 dan nilai median skor konsentrasi MoCA-

Ina akhir minggu XII adalah 1,50 dengan batas minimum-maksimum 0,00-

3,00. Hasil analisis dengan uji Friedman untuk skor konsentrasi MoCA-Ina

baseline, akhir minggu VI dan XII memiliki nilai p=0,368 yang

menunjukkan paling tidak terdapat dua pengukuran yang tidak berbeda

(p>0,05), yang dilanjutkan dengan post hoc Wilcoxon dimana, baseline vs

akhir minggu VI dengan nilai p=1,000, baseline vs akhir minggu XII

dengan nilai p=0,317 dan Akhir minggu VI vs XII dengan nilai p=0,317

yang menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna pada ketiganya

(p>0,05).

Universitas Sumatera Utara

Page 92: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

72

Uji normalitas perbedaan skor konsentrasi MoCA-INA pada ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat risperidone antara baseline, akhir minggu VI dan XII.

Kelompok n p

Konsentrasi baseline 16 0,027

Konsentrasi Akhir minggu VI 16 0,027

Konsentrasi Akhir minggu XII 16 0,028

Selisih Moca Konsentrasi Akhir minggu VI-0

16 Data dihilangkan

Selisih Moca Konsentrasi Akhir minggu XII-0

16 <0,001

Selisih Moca Konsentrasi Akhir minggu XIII-VI

16 <0,001

Uji Shapiro-Wilk Pada uji Shapiro-Wilk terdapat semua data selisih tidak berdistribusi

normal (p<0,05) Transformasi data tidak dapat dilakukan karena

terdapat data selisih yang telah dihilangkan dilakukan uji Friedman

dengan post hoc Wilcoxon.

Tabel 4.13. Perbedaan skor konsentrasi MoCA-INA pada ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat risperidone antara baseline, akhir minggu VI dan XII.

Skor total MoCA-Ina N Median (Min-Maks) p

Baseline 16 2,00(0,00-3,00) Akhir minggu VI 16 2,00(0,00-3,00) 0,050

Akhir mingguXII 16 2,00(0,00-3,00) Uji Friedman. Nilai p pada post hoc Wilcoxon:Baseline vs Akhir minggu VI,

p=1,000; Baseline vs Akhir minggu XII dan Akhir minggu VI vs XII, p=0,083. Tabel 4.13. Memperlihatkan nilai median skor konsentrasi MoCA-Ina

baseline untuk kelompok yang mendapatkan risperidone adalah 2,00

dengan batas minimum-maksimum 0,00-3,00 sedangkan nilai median skor

konsentrasi MoCA-Ina pada akhir minggu VI adalah 2,00 dengan batas

minimum-maksimum 0,00-3,00 dan nilai median skor konsentrasi MoCA-

Universitas Sumatera Utara

Page 93: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

73

Ina akhir minggu XII adalah 2,00 dengan batas minimum-maksimum 0,00-

3,00. Hasil analisis dengan uji Friedman untuk skor konsentrasi MoCA-Ina

baseline, akhir minggu VI dan XII memiliki nilai p=0,050 yang

menunjukkan paling tidak terdapat dua pengukuran yang tidak berbeda

(p≥0,05), yang dilanjutkan dengan post hoc Wilcoxon dimana, baseline vs

akhir minggu VI dengan nilai p=1,000, baseline vs akhir minggu XII dan

Akhir minggu VI vs XII dengan nilai p=0,083 yang menunjukkan tidak

terdapat perbedaan bermakna pada ketiganya (p>0,05).

Uji normalitas perbedaan skor memori kerja MoCA-INA pada ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR antara baseline, akhir minggu VI dan XII.

Kelompok n p

Memori kerja baseline 16 <0,001

Memori Kerja Akhir minggu VI 16 <0,001

Memori Kerja Akhir minggu XII 16 <0,001

Selisih Moca Memori Kerja Akhir minggu VI-0 16 <0,001

Selisih Moca Memori Kerja Akhir minggu XII-0 16 <0,001

Selisih Moca Memori Kerja Akhir minggu XIII-VI 16 Data dihilangkan

Uji Shapiro-Wilk Pada uji Shapiro-Wilk terdapat semua data selisih tidak berdistribusi

normal (p<0,05) Transformasi data tidak dilakukan karena terdapat

data yang dihilangkan dilakukan uji Friedman dengan post hoc

Wilcoxon.

Universitas Sumatera Utara

Page 94: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

74

Tabel 4.14. Perbedaan skor memori kerja MoCA-INA pada ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR antara baseline, akhir minggu VI dan XII.

Skor total MoCA-Ina N Median (Min-Maks) p

Baseline 16 2,00(1,00-2,00) Akhir minggu VI 16 2,00(1,00-2,00) 0,368

Akhir mingguXII 16 2,00(1,00-2,00) Uji Friedman. Nilai p pada post hoc Wilcoxon: Baseline vs Akhir minggu VI

dan Baseline vs Akhir minggu XII, p=0,317; Akhir minggu VI vs XII, p=1,000. Tabel 4.14. Memperlihatkan nilai median skor memori kerja MoCA-Ina

baseline untuk kelompok yang mendapatkan quetiapine XR adalah 2,00

dengan batas minimum-maksimum 1,00-2,00 sedangkan nilai median skor

memori kerja MoCA-Ina pada akhir minggu VI adalah 2,00 dengan batas

minimum-maksimum 1,00-2,00 dan nilai median skor memori kerja MoCA-

Ina akhir minggu XII adalah 2,00 dengan batas minimum-maksimum 1,00-

2,00. Hasil analisis dengan uji Friedman untuk skor memori kerja MoCA-

Ina baseline, akhir minggu VI danXII memiliki nilai p=0,368 yang

menunjukkan paling tidak terdapat dua pengukuran yang tidak berbeda

(p>0,05), yang dilanjutkan dengan post hoc Wilcoxon dimana, baseline vs

akhir minggu VI dengan nilai p=0,317, baseline vs akhir minggu XII

dengan nilai p=0,317 dan Akhir minggu VI vs XII dengan nilai p=1,000

yang menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna pada ketiganya

(p>0,05).

Universitas Sumatera Utara

Page 95: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

75

Uji normalitas perbedaan skor memori kerja MoCA-INA pada ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat risperidone antara baseline, akhir minggu VI dan XII.

Kelompok n p

Memori kerja baseline 16 <0,001

Memori Kerja Akhir minggu VI 16 <0,001

Memori Kerja Akhir minggu XII 16 <0,001

Selisih Moca Memori Kerja Akhir minggu VI-0 16 Data dihilangkan

Selisih Moca Memori Kerja Akhir minggu XII-0 16 Data dihilangkan

Selisih Moca Memori Kerja Akhir minggu XIII-VI 16 Data dihilangkan

Uji Shapiro-Wilk

Pada uji Shapiro-Wilk terdapat semua data selisih tidak berdistribusi

normal (p<0,05) Transformasi data tidak dilakukan karena data selisih

telah dihilangkan dilakukan uji Friedman dengan post hoc Wilcoxon.

Tabel 4.15. Perbedaan skor memori kerja MoCA-INA pada ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat risperidone antara baseline, akhir minggu VI dan XII.

Skor total MoCA-INA N Median (Min-Maks)

p

Baseline 16 2,00(1,00-2,00) Akhir minggu VI 16 2,00(1,00-2,00) 1,000

Akhir mingguXII 16 2,00(1,00-2,00) Uji Friedman. Nilai p pada post hoc Wilcoxon:Baseline vs Akhir minggu VI,

Baseline vs Akhir minggu XII, Akhir minggu VI vs XII adalah p=1,000. Tabel 4.15. Memperlihatkan nilai median skor memori kerja MoCA-INA

baseline untuk kelompok yang mendapatkan risperidone adalah 2,00

dengan batas minimum-maksimum 1,00-2,00 sedangkan nilai median skor

memori kerja MoCA-INA pada akhir minggu VI adalah 2,00 dengan batas

minimum-maksimum 1,00-2,00 dan nilai median skor memori kerja MoCA-

INA akhir minggu XII adalah 2,00 dengan batas minimum-maksimum

1,00-2,00. Hasil analisis dengan uji Friedman untuk skor memori kerja

Universitas Sumatera Utara

Page 96: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

76

MoCA-INA baseline, akhir minggu VI dan XII memiliki nilai p=1,000 yang

menunjukkan paling tidak terdapat dua pengukuran yang tidak berbeda

(p>0,05), yang dilanjutkan dengan post hoc Wilcoxon dimana, baseline vs

akhir minggu VI, baseline vs akhir minggu XII dan Akhir minggu VI vs XII

sama-sama memilki nilai p=1,000 yang menunjukkan tidak terdapat

perbedaan bermakna pada ketiganya (p>0,05).

Uji normalitas perbedaan skor memori MoCA-INA pada ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR antara baseline, akhir minggu VI dan XII.

Kelompok n p

Memori baseline 16 0,017

Memori Akhir minggu VI 16 0,002

Memori Akhir minggu XII 16 0,012

Selisih Moca Memori Akhir minggu VI-0 16 <0,001

Selisih Moca Memori Akhir minggu XII-0 16 0,001

Selisih Moca Memori Akhir minggu XIII-VI 16 <0,001

Uji Shapiro-Wilk

Pada uji Shapiro-Wilk terdapat semua data selisih tidak berdistribusi

normal (p<0,05). Transformasi data tidak dapat dinilai karena data selisih

tidak valid dilakukan uji Friedman dengan post hoc Wilcoxon.

Tabel 4.16. Perbedaan skor memori MoCA-INA pada ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR antara baseline, akhir minggu VI dan XII.

Skor total MoCA-INA N Median (Min-Maks)

p

Baseline 16 2,00(1,00-5,00) Akhir minggu VI 16 3,00(2,00-5,00) <0,001

Akhir mingguXII 16 3,00(2,00-5,00) Uji Friedman. Nilai p pada post hoc Wilcoxon:Baseline vs Akhir minggu VI,

p=0,005; Baseline vs Akhir minggu XII, p=0,001; Akhir minggu VI vs XII, p=0,046.

Universitas Sumatera Utara

Page 97: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

77

Tabel 4.16. Memperlihatkan nilai median skor memori MoCA-INA baseline

untuk kelompok yang mendapatkan quetiapine XR adalah 2.00 dengan

batas minimum-maksimum 1,00-5,00 sedangkan nilai median skor memori

MoCA-INA pada akhir minggu VI adalah 3,00 dengan batas minimum-

maksimum 2,00-5,00 dan nilai median skor memori MoCA-INA akhir

minggu XII adalah 3,00 dengan batas minimum-maksimum 2,00-5,00.

Hasil analisis dengan uji Friedman untuk skor memori MoCA-INA

baseline, akhir minggu VI dan XII memiliki nilai p<0,001 yang

menunjukkan paling tidak terdapat dua pengukuran yang berbeda

(p<0,05), yang dilanjutkan dengan post hoc Wilcoxon dimana, baseline vs

akhir minggu VI dengan nilai p=0,005, baseline vs akhir minggu XII

dengan nilai p=0,001 dan Akhir minggu VI vs XII dengan nilai p=0,046

yang menunjukkan terdapat perbedaan bermakna pada ketiganya

(p<0,05).

Uji normalitas perbedaan skor memori MoCA-INA pada ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat risperidone p antara baseline, akhir minggu VI dan XII.

Kelompok n p

Memori baseline 16 0,214

Memori Akhir minggu VI 16 0,102

Memori Akhir minggu XII 16 0,030

Selisih Moca Memori Akhir minggu VI-0 16 <0,001

Selisih Moca Memori Akhir minggu XII-0 16 <0,001

Selisih Moca Memori Akhir minggu XIII-VI 16 <0,001

Uji Shapiro-Wilk

Pada uji Shapiro-Wilk terdapat semua data selisih tidak berdistribusi

normal (p<0,05) Transformasi data. Transformasi data tidak dapat di-

Universitas Sumatera Utara

Page 98: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

78

lakukan dilakukan uji Friedman dengan post hoc Wilcoxon.

Tabel 4.17. Perbedaan skor memori MoCA-INA pada ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat risperidone antara baseline, akhir minggu VI dan XII.

Skor total MoCA-INA N Median (Min-Maks)

p

Baseline 16 2,00(0,00-5,00) Akhir minggu VI 16 3,00(2,00-5,00) 0,097

Akhir mingguXII 16 3,00(2,00-5,00) Uji Friedman. Nilai p pada post hoc Wilcoxon:Baseline vs Akhir minggu VI,

p=0,157; Baseline vs Akhir minggu XII, p=0,083; Akhir minggu VI vs XII, p=0,317. Tabel 4.17. Memperlihatkan nilai median skor memori MoCA-INA baseline

untuk kelompok yang mendapatkan risperidone adalah 2,00 dengan batas

minimum-maksimum 0,00-5,00 sedangkan nilai median skor memori

MoCA-INA pada akhir minggu VI adalah 2,00 dengan batas minimum-

maksimum 0,00-5,00 dan nilai median skor memori MoCA-INA akhir

minggu XII adalah 2,00 dengan batas minimum-maksimum 0,00-5,00.

Hasil analisis dengan uji Friedman untuk skor memori MoCA-INA

baseline, akhir minggu VI dan XII memiliki nilai p=0,097 yang

menunjukkan paling tidak terdapat dua pengukuran yang tidak berbeda

(p>0,05), yang dilanjutkan dengan post hoc Wilcoxon dimana, baseline vs

akhir minggu VI dengan nilai p=0,157, baseline vs akhir minggu XII

dengan nilai p=0,083 dan Akhir minggu VI vs XII dengan nilai p=0,317

yang menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna pada ketiganya

(p>0,05).

Universitas Sumatera Utara

Page 99: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

79

Uji normalitas perbedaan skor orientasi MoCA-INA pada ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR antara baseline, akhir minggu VI dan XII.

Kelompok n p

Orientasi baseline 16 <0,001

Orientasi Akhir minggu VI 16 <0,001

Orientasi Akhir minggu XII 16 <0,001

Selisih Moca Orientasi Akhir minggu VI-0 16 <0,001

Selisih Moca Orientasi Akhir minggu XII-0 16 Data dihilangkan

Selisih Moca Orientasi Akhir minggu XIII-VI 16 <0,001

Uji Shapiro-Wilk

Pada uji Shapiro-Wilk terdapat semua data selisih tidak berdistribusi

normal (p<0,05) Transformasi data tidak dilakukan karena terdapat

data yang dihilangkan dilakukan uji Friedman dengan post hoc

Wilcoxon.

Tabel 4.18. Perbedaan skor orientasi MoCA-INA pada ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR antara baseline, akhir minggu VI dan XII.

Skor total MoCA-Ina N Median (Min-Maks) p

Baseline 16 6,00(5,00-6,00) Akhir minggu VI 16 5,50(5,00-6,00) 0,368

Akhir mingguXII 16 6,00(5,00-6,00) Uji Friedman. Nilai p pada post hoc Wilcoxon:Baseline vs Akhir minggu VI,

p=0,317; Baseline vs Akhir minggu XII, p=1,000; Akhir minggu VI vs XII, p=0,317. Tabel 4.18. Memperlihatkan nilai median skor orientasi MoCA-INA

baseline untuk kelompok yang mendapatkan quetiapine XR adalah 6,00

dengan batas minimum-maksimum 5,00-6,00 sedangkan nilai median skor

orientasi MoCA-INA pada akhir minggu VI adalah 5,50 dengan batas

minimum-maksimum 5,00-6,00 dan nilai median skor orientasi MoCA-INA

akhir minggu XII adalah 6,00 dengan batas minimum-maksimum 5,00-

Universitas Sumatera Utara

Page 100: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

80

6,00. Hasil analisis dengan uji Friedman untuk skor orientasi MoCA-INA

baseline, akhir minggu VI dan XII memiliki nilai p=0,368 yang

menunjukkan paling tidak terdapat dua pengukuran yang tidak berbeda

(p>0,05), yang dilanjutkan dengan post hoc Wilcoxon dimana, baseline vs

akhir minggu VI dengan nilai p=0,317, baseline vs akhir minggu XII

dengan nilai p=1,000 dan Akhir minggu VI vs XII dengan nilai p=0,317

yang menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna pada ketiganya

(p>0,05).

Uji normalitas perbedaan skor orientasi MoCA-INA pada ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat risperidone antara baseline, akhir minggu VI dan XII.

Kelompok n p

Orientasi baseline 16 0,001

Orientasi Akhir minggu VI 16 0,001

Orientasi Akhir minggu XII 16 <0,001

Selisih Moca Orientasi Akhir minggu VI-0 16 <0,001

Selisih Moca Orientasi Akhir minggu XII-0 16 <0,001

Selisih Moca Orientasi Akhir minggu XIII-VI 16 <0,001

Uji Shapiro-Wilk Pada uji Shapiro-Wilk terdapat semua data selisih tidak berdistribusi

normal (p<0,05) dilakukan transformasi data. Pada data Transformasi

tidak dapat dilakukan uji normalitas karena data tidak valid dilakukan uji

Friedman dengan post hoc Wilcoxon.

Universitas Sumatera Utara

Page 101: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

81

Tabel 4.19. Perbedaan skor orientasi MoCA-INA pada ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat risperidone antara baseline, akhir minggu VI dan XII.

Skor total MoCA-Ina N Median (Min-Maks) p

Baseline 16 5,00(4,00-6,00) Akhir akhir minggu VI 16 5,50(4,00-6,00) 0,074

Akhir akhir mingguXII 16 6,00(4,00-6,00) Uji Friedman. Nilai p pada post hoc Wilcoxon:Baseline vs Akhir minggu VI,

p=0,564; Baseline vs Akhir minggu XII, p=0,046; Akhir minggu VI vs XII, p=0,083. Tabel 4.19. Memperlihatkan nilai median skor orientasi MoCA-INA

baseline untuk kelompok yang mendapatkan risperidone adalah 5,00

dengan batas minimum-maksimum 4,00-6,00 sedangkan nilai median skor

orientasi MoCA-INA pada akhir minggu VI adalah 5,50 dengan batas

minimum-maksimum 4,00-6,00 dan nilai median skor orientasi MoCA-INA

akhir minggu XII adalah 6,00 dengan batas minimum-maksimum 4,00-

6,00. Hasil analisis dengan uji Friedman untuk skor orientasi MoCA-INA

baseline, akhir minggu VI dan XII memiliki nilai p=0,074 yang

menunjukkan paling tidak terdapat dua pengukuran yang tidak berbeda

(p>0,05), yang dilanjutkan dengan post hoc Wilcoxon dimana, baseline vs

akhir minggu VI dengan nilai p=0,564 dan Akhir minggu VI vs XII dengan

nilai p=0,083 yang menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna pada

keduanya (p>0,05). Baseline vs akhir minggu XII dengan nilai p=0,046

yang menunjukkan terdapat perbedaan bermakna (p<0,05).

Universitas Sumatera Utara

Page 102: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

82

Tabel 4.20. Perbedaan total skor MoCA-INA antara ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR dan risperidone

Skor total MoCA-Ina

Quetiapine XR (n=16)

Risperidone (n=16)

p

Rerata (s.b) Rerata (s.b)

Baseline 21,00(2,37) 21,00(2,45) Akhir minggu VI 21,69(2,47) 21,31(2,58) 0,132

Akhir mingguXII 22,75(2,49) 22,25(2,77) Uji General linier model. Nilai p pada post hoc Bonferroni:Baseline

p=1,000; Akhir Minggu VI, p=0,677; Akhir Minggu XII, p=0,634. Tabel 4.20. menunjukkan bahwa nilai rerata skor total MoCA-INA pada

baseline untuk kelompok yang mendapatkan quetiapine XR adalah 21,00

dengan simpang baku 2,37 sedangkan rerata untuk kelompok yang

mendapatkan risperidone adalah 21,00 dengan simpang baku 2,45. Nilai

rerata skor total MoCA-INA pada akhir minggu VI untuk kelompok yang

mendapatkan quetiapine XR adalah 21,69 dengan simpang baku 2,47

sedangkan rerata untuk kelompok yang mendapatkan risperidone adalah

21,31 dengan simpang baku 2,58. Nilai rerata skor total MoCA-INA pada

akhir minggu XII untuk kelompok yang mendapatkan quetiapine XR

adalah 22,75 dengan simpang baku 2,49 sedangkan rerata untuk

kelompok yang mendapatkan risperidone adalah 22,25 dengan simpang

baku 2,77. Secara keseluruhan dengan uji general linier model nilai

p=0,132 dimana tidak ada perbedaan bermakna antara kedua kelompok

pada semua pengukuran (p>0,05). Uji post hoc Bonferroni menilai p pada

setiap pengukuran yaitu baseline nilai p=1,000, dimana tidak ada

perbedaan bermakna antara kedua kelompok (p>0,05), akhir minggu VI

nilai p=0,677 dimana tidak ada perbedaan bermakna antara kedua

Universitas Sumatera Utara

Page 103: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

83

kelompok (p>0,05) dan akhir minggu XII nilai p=0,634 dimana tidak ada

perbedaan bermakna antara kedua kelompok (p>0,05).

Uji normalitas Perbedaan skor visuospasial MoCA-INA antara ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR dan risperidone

Kelompok n p

Visuospasial baseline Quetiapine XR 16 0,017

Risperidone 16 0,004

Visuospasial Akhir Minggu VI Quetiapine XR 16 0,007 Risperidone 16 0,004

Visuospasial Akhir Minggu XII Quetiapine XR 16 0,002 Risperidone 16 0,004

Uji Shapiro-Wilk

Pada Uji Shapiro wilk didapati semua data tidak berdistribusi

normal (p<0,05) dilakukan transformasi data

Uji normalitas data transformasi Perbedaan skor visuospasial MoCA-INA antara ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR dan risperidone

Kelompok n p

Log_visuospasial baseline Quetiapine XR 16 0,011

Risperidone 16 0,003

Log_visuospasial akhir minggu VI Quetiapine XR 16 0,006

Risperidone 16 0,003

Log_visuospasial akhir minggu XII Quetiapine XR 16 0,002

Risperidone 16 0,003

Uji Shapiro-Wilk

Pada Uji Shapiro wilk data transformasi didapati semua data tidak

berdistribusi normal (p<0,05) dilakukan uji Mann-Whitney U

Universitas Sumatera Utara

Page 104: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

84

Tabel 4.21. Perbedaan skor visuospasial MoCA-INA antara ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR dan risperidone

Skor Visuospasial MoCA-Ina n Median (Min-Maks)

p

Akhir minggu VI

- Quetiapine XR 16 3,00(1,00-4,00) 0,968

- Risperidone 16 3,00(2,00-4,00) Akhir mingguXII

- Quetiapine XR 16 3,00(2,00-4,00) 0,856

- Risperidone 16 3,00(2,00-4,00)

Uji Mann-Whitney U

Tabel 4.21. menunjukkan bahwa nilai median skor visuospasial MoCA-INA

minggu VI untuk kelompok yang mendapatkan quetiapine XR adalah 3,00

dengan batas minimum-maksimum 1,00-4,00 sedangkan nilai median

untuk kelompok yang mendapatkan risperidone adalah 3,00 dengan batas

minimum-maksimum 2,00-4,00 dengan nilai p=0,968 dimana tidak ada

perbedaan bermakna antara kedua kelompok (p>0,05). Nilai median skor

visuospasial MoCA-INA akhir minggu XII untuk kelompok yang

mendapatkan quetiapine XR adalah 3,00 dengan batas minimum-

maksimum 2,00-4,00 sedangkan nilai median untuk kelompok yang

mendapatkan risperidone adalah 3,00 dengan batas minimum-maksimum

2,00-4,00 dengan nilai p=0,856 dimana tidak ada perbedaan bermakna

antara kedua kelompok (p>0,05).

Uji normalitas perbedaan skor fungsi eksekutif MoCA-INA antara ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR dan risperidone

Kelompok n p

F. Eksekutif baseline Quetiapine XR 16 0,036

Risperidone 16 0,004

F. Eksekutif Akhir minggu VI Quetiapine XR 16 0,043 Risperidone 16 0,004

F. Eksekutif Akhir minggu XII Quetiapine XR 16 0,044

Risperidone 16 0,002

Uji Shapiro-Wilk

Universitas Sumatera Utara

Page 105: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

85

Pada Uji Shapiro wilk didapati semua data tidak berdistribusi normal

(p<0,05) dilakukan transformasi data.

Uji normalitas data transformasi perbedaan skor fungsi eksekutif MoCA-INA antara ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR dan risperidone

Kelompok n p

Log_Eksekutifbaseline Quetiapine XR 16 0,002

Risperidone 16 0,002

Log_eksekutifVI Quetiapine XR 16 0,003 Risperidone 16 0,002

Log_eksekutifXII Quetiapine XR 16 0,003 Risperidone 16 0,001

Uji Shapiro-Wilk

Pada Uji Shapiro wilk data transdormasi didapati semua data tidak

berdistribusi normal (p<0,05) dilakukan uji Mann-Whitney U

Tabel 4.22. Perbedaan skor fungsi eksekutif MoCA-INA antara ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR dan risperidone

Skor fungsi eksekutif MoCA-Ina n Median (Min-Maks)

p

Akhir minggu VI

- Quetiapine XR 16 2,00(0,00-3,00) 0,531

- Risperidone 16 2,00(1,00-3,00) Akhir minggu XII

- Quetiapine XR 16 2,00(0,00-3,00) 0,385

- Risperidone 16 2,00(1,00-3,00)

Uji Mann-Whitney U

Tabel 4.22. menunjukkan bahwa nilai median skor fungsi eksekutif MoCA-

INA akhir minggu VI untuk kelompok yang mendapatkan quetiapine XR

adalah 2,00 dengan batas minimum-maksimum 0,00-3,00 sedangkan nilai

median untuk kelompok yang mendapatkan risperidone adalah 2,00

dengan batas minimum-maksimum 1,00-3,00 dengan nilai p=0,531

dimana tidak ada perbedaan bermakna antara kedua kelompok (p>0,05).

Universitas Sumatera Utara

Page 106: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

86

Nilai median skor fungsi eksekutif MoCA-INA akhir minggu XII untuk

kelompok yang mendapatkan quetiapine XR adalah 2,00 dengan batas

minimum-maksimum 0,00-3,00 sedangkan nilai median untuk kelompok

yang mendapatkan risperidone adalah 2,00 dengan batas minimum-

maksimum 1,00-3,00 dengan nilai p=0,385 dimana tidak ada perbedaan

bermakna antara kedua kelompok (p>0,05).

Uji normalitas perbedaan skor bahasa MoCA-INA antara ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR dan risperidone

Kelompok n p

Bahasa baseline Quetiapine XR 16 <0,001

Risperidone 16 <0,001

Bahasa akhir minggu VI Quetiapine XR 16 <0,001 Risperidone 16 <0,001

Bahasa akhir minggu XII Quetiapine XR 16 <0,001 Risperidone 16 <0,001

Uji Shapiro-Wilk

Pada Uji Shapiro wilk didapati semua data tidak berdistribusi normal

(p<0,05) dilakukan transformasi data.

Uji normalitas data transformasi perbedaan skor bahasa MoCA-INA antara ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR dan risperidone

Kelompok n p

Log_Bahasa baseline Quetiapine XR 16 <0,001

Risperidone 16 <0,001

Log_Bahasa akhir minggu VI Quetiapine XR 16 <0,001 Risperidone 16 <0,001

Log_Bahasa akhir minggu XII Quetiapine XR 16 <0,001

Risperidone 16 <0,001

Uji Shapiro-Wilk

Pada Uji Shapiro wilk data transformasi didapati semua data tidak

berdistribusi normal (p<0,05) dilakukan uji Mann-Whitney U

Universitas Sumatera Utara

Page 107: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

87

Tabel 4.23. Perbedaan skor bahasa MoCA-INA antara ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR dan risperidone

Skor Bahasa MoCA-Ina n Median (Min-Maks) p

Akhir Minggu VI

- Quetiapine XR 16 5,00(3,00-5,00) 0,735

- Risperidone 16 5,00(3,00-5,00) Akhir Minggu XII

- Quetiapine XR 16 5,00(3,00-5,00) 0,382

- Risperidone 16 5,00(4,00-5,00)

Uji Mann-Whitney U

Tabel 4.23. menunjukkan bahwa nilai median skor bahasa MoCA-INA

akhir minggu VI untuk kelompok yang mendapatkan quetiapine XR adalah

5,00 dengan batas minimum-maksimum 3,00-5,00sedangkan nilai median

untuk kelompok yang mendapatkan risperidone adalah 5,00 dengan batas

minimum-maksimum 3,00-5,00 dengan nilai p=0,735 dimana tidak ada

perbedaan bermakna antara kedua kelompok (p>0,05). Nilai median skor

bahasa MoCA-INA akhir minggu XII untuk kelompok yang mendapatkan

quetiapine XR adalah 5,00 dengan batas minimum-maksimum 3,00-5,00

sedangkan nilai median untuk kelompok yang mendapatkan risperidone

adalah 5,00 dengan batas minimum-maksimum 3,00-5,00 dengan nilai

p=0,382 dimana tidak ada perbedaan bermakna antara kedua kelompok

(p>0,05).

Uji normalitas perbedaan skor atensi MoCA-INA antara ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR dan risperidone

Kelompok n p

Atensi baseline Quetiapine XR 16 <0,001

Risperidone 16 <0,001

Atensi akhir minggu VI Quetiapine XR 16 <0,001 Risperidone 16 <0,001

Atensi akhir minggu XII Quetiapine XR 16 Data dihilangkan

Risperidone 16 <0,001

Uji Shapiro-Wilk

Universitas Sumatera Utara

Page 108: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

88

Pada Uji Shapiro wilk didapati semua data tidak berdistribusi normal

(p<0,05) dan terdapat data yang telah dihilangkan sehingga tidak

dilakukan transformasi data dilakukan uji Mann-Whitney U.

Tabel 4.24. Perbedaan skor atensi MoCA-INA antara ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR dan risperidone

Skor Atensi MoCA-Ina n Median (Min-Maks) p

Akhir Minggu VI

- Quetiapine XR 16 1,00(0,00-1,00) 1,000

- Risperidone 16 1,00(0,00-1,00) Akhir MingguXII

- Quetiapine XR 16 1,00(1,00-1,00) 0,017

- Risperidone 16 1,00(0,00-1,00)

Uji Mann-Whitney U

Tabel 4.24. menunjukkan bahwa nilai median skor atensi MoCA-INA akhir

minggu VI untuk kelompok yang mendapatkan quetiapine XR adalah 1,00

dengan batas minimum-maksimum 0,00-1,00 sedangkan nilai median

untuk kelompok yang mendapatkan risperidone adalah 1,00 dengan batas

minimum-maksimum 0,00-1,00 dengan nilai p=1,000 dimana tidak ada

perbedaan bermakna antara kedua kelompok (p>0,05). Nilai median skor

atensi MoCA-INA akhir minggu XII untuk kelompok yang mendapatkan

quetiapine XR adalah 1,00 dengan batas minimum-maksimum 1,00-1,00

sedangkan nilai median untuk kelompok yang mendapatkan risperidone

adalah 1,00 dengan batas minimum-maksimum 0,00-1,00 dengan nilai

p=0,017 dimana terdapat perbedaan bermakna antara kedua kelompok

(p<0,05).

Universitas Sumatera Utara

Page 109: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

89

Uji normalitas perbedaan skor konsentrasi MoCA-INA antara ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR dan risperidone

Kelompok n p

Konsentrasi baseline Quetiapine XR 16 0,037

Risperidone 16 0,027

Konsentrasi akhir minggu VI Quetiapine XR 16 0,037 Risperidone 16 0,027

Konsentrasi akhir minggu XII Quetiapine XR 16 0,061 Risperidone 16 0,028

Uji Shapiro-Wilk

Pada Uji Shapiro wilk didapati data tidak berdistribusi normal (p<0,05)

dilakukan transformasi data.

Uji normalitas data transformasi perbedaan skor konsentrasi MoCA-INA antara ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR dan risperidone

Kelompok n p

Log_ Konsentrasi baseline Quetiapine XR 16 0,002

Risperidone 16 0,003

Log_ Konsentrasi akhir minggu VI

Quetiapine XR 16 0,002 Risperidone 16 0,003

Log_ Konsentrasi akhir minggu

XII

Quetiapine XR 16 0,003

Risperidone 16 0,003

Uji Shapiro-Wilk Pada Uji Shapiro wilk data transformasi didapati semua data tidak

berdistribusi normal (p<0,05) dilakukan uji Mann-Whitney U

Universitas Sumatera Utara

Page 110: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

90

Tabel 4.25. Perbedaan skor konsentrasi MoCA-INA antara ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR dan risperidone

Skor konsentrasi MoCA-Ina n Median (Min-Maks)

p

Akhir Minggu VI

- Quetiapine XR 16 1,00(0,00-3,00) 0,478

- Risperidone 16 2,00(0,00-3,00) Akhir Minggu XII

- Quetiapine XR 16 1,50(0,00-3,00) 0,261

- Risperidone 16 2,00(0,00-3,00)

Uji Mann-Whitney U

Tabel 4.25. menunjukkan bahwa nilai median skor konsentrasi MoCA-INA

akhir minggu VI untuk kelompok yang mendapatkan quetiapine XR adalah

1,00 dengan batas minimum-maksimum 0,00-3,00sedangkan nilai median

untuk kelompok yang mendapatkan risperidone adalah 2,00 dengan batas

minimum-maksimum 0,00-3,00 dengan nilai p=0,478 dimana tidak ada

perbedaan bermakna antara kedua kelompok (p>0,05). Nilai median skor

konsentrasi MoCA-INA akhir minggu XII untuk kelompok yang

mendapatkan quetiapine XR adalah 1,50 dengan batas minimum-

maksimum 0,00-3,00 sedangkan nilai median untuk kelompok yang

mendapatkan risperidone adalah 2,00 dengan batas minimum-maksimum

0,00-3,00 dengan nilai p=0,261 dimana tidak ada perbedaan bermakna

antara kedua kelompok (p>0,05).

Uji normalitas perbedaan skor memori kerja MoCA-INA antara ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR dan risperidone

Kelompok n p

Memori kerja baseline Quetiapine XR 16 <0,001

Risperidone 16 <0,001

Memori kerja akhir minggu VI Quetiapine XR 16 <0,001 Risperidone 16 <0,001

Memori kerja akhir minggu XII Quetiapine XR 16 <0,001

Risperidone 16 <0,001

Uji Shapiro-Wilk

Universitas Sumatera Utara

Page 111: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

91

Pada Uji Shapiro wilk didapati semua data tidak berdistribusi normal

(p<0,05) dilakukan transformasi data.

Uji normalitas data transformasi perbedaan skor memori kerja MoCA-INA antara ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR dan risperidone

Kelompok n p

Log_ Memori kerja baseline Quetiapine XR 16 <0,001

Risperidone 16 <0,001

Log_ Memori kerja akhir minggu VI Quetiapine XR 16 <0,001 Risperidone 16 <0,001

Log_ Memori kerja akhir minggu XII Quetiapine XR 16 <0,001

Risperidone 16 <0,001

Uji Shapiro-Wilk

Pada Uji Shapiro wilk data transformasi didapati semua data tidak

berdistribusi normal (p<0,05) dilakukan uji Mann-Whitney U.

Tabel 4.26. Perbedaan skor memori kerja MoCA-INA antara ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR dan risperidone

Skor Memori kerja MoCA-Ina n Median (Min-Maks)

p

Akhir Minggu VI

- Quetiapine XR 16 2,00 (1,00-2,00) 0,293

- Risperidone 16 2,00 (1,00-2,00) Akhir Minggu XII

- Quetiapine XR 16 2,00 (1,00-2,00) 0,293

- Risperidone 16 2,00 (1,00-2,00)

Uji Mann-Whitney U

Tabel 4.26. menunjukkan bahwa nilai median skor memori kerja MoCA-

INA akhir minggu VI untuk kelompok yang mendapatkan quetiapine XR

adalah 2,00 dengan batas minimum-maksimum 1,00-2,00 sedangkan nilai

median untuk kelompok yang mendapatkan risperidone adalah 2,00

Universitas Sumatera Utara

Page 112: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

92

dengan batas minimum-maksimum 1,00-2,00 dengan nilai p=0,293

dimana tidak ada perbedaan bermakna antara kedua kelompok (p>0,05).

Nilai median skor memori kerja MoCA-INA akhir minggu XII untuk

kelompok yang mendapatkan quetiapine XR adalah 2,00 dengan batas

minimum-maksimum 1,00-2,00 sedangkan nilai median untuk kelompok

yang mendapatkan risperidone adalah 2,00 dengan batas minimum-

maksimum 1,00-2,00 dengan nilai p=0,293 dimana tidak ada perbedaan

bermakna antara kedua kelompok (p>0,05).

Uji normalitas perbedaan skor memori MoCA-INA antara ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR dan risperidone

Kelompok n p

Memori baseline Quetiapine XR 16 0,017

Risperidone 16 0,214

Memori akhir minggu VI Quetiapine XR 16 0,002 Risperidone 16 0,102

Memori akhir minggu XII Quetiapine XR 16 0,012

Risperidone 16 0,030

Uji Shapiro-Wilk

Pada Uji Shapiro wilk didapati data tidak berdistribusi normal (p<0,05)

dilakukan transformasi data.

Uji normalitas data transformasi perbedaan skor memori MoCA-INA antara ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR dan risperidone

Kelompok n p

Log_ Memori baseline Quetiapine XR 16 0,061

Risperidone 16 0,077

Log_ Memori akhir minggu VI Quetiapine XR 16 0,003 Risperidone 16 0,026

Log_ Memori akhir minggu XII Quetiapine XR 16 0,021

Risperidone 16 <0,001

Uji Shapiro-Wilk

Universitas Sumatera Utara

Page 113: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

93

Pada Uji Shapiro wilk data transformasi didapati data tidak

berdistribusi normal (p<0,05) dilakukan uji Mann-Whitney U.

Tabel 4.27. Perbedaan skor memori MoCA-INA antara ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR dan risperidone

Skor Memori MoCA-Ina n Median (Min-Maks) p

Akhir Minggu VI

- Quetiapine XR 16 3,00(2,00-5,00) 0,096

- Risperidone 16 2,00(0,00-5,00) Akhir MingguXII

- Quetiapine XR 16 3,00(2,00-5,00) 0,025

- Risperidone 16 2,00(0,00-5,00)

Uji Mann-Whitney U

Tabel 4.27. menunjukkan bahwa nilai median skor memori MoCA-INA

akhir minggu VI untuk kelompok yang mendapatkan quetiapine XR adalah

3,00 dengan batas minimum-maksimum 2,00-5,00 sedangkan nilai

median untuk kelompok yang mendapatkan risperidone adalah 2,00

dengan batas minimum-maksimum 2,00-5,00 dengan nilai p=0,096

dimana tidak ada perbedaan bermakna antara kedua kelompok (p>0,05).

Nilai median skor memori MoCA-INA akhir minggu XII untuk kelompok

yang mendapatkan quetiapine XR adalah 3,00 dengan batas minimum-

maksimum 2,00-5,00 sedangkan nilai median untuk kelompok yang

mendapatkan risperidone adalah 2,00 dengan batas minimum-maksimum

2,00-5,00 dengan nilai p=0,025 dimana terdapat perbedaan bermakna

antara kedua kelompok (p<0,05).

Universitas Sumatera Utara

Page 114: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

94

Uji normalitas perbedaan skor orientasi MoCA-INA antara ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR dan risperidone

Kelompok n p

Orientasi baseline Quetiapine XR 16 <0,001

Risperidone 16 0,001

Orientasi akhir minggu VI Quetiapine XR 16 <0,001 Risperidone 16 0,001

Orientasi akhir minggu XII Quetiapine XR 16 <0,001 Risperidone 16 <0,001

Uji Shapiro-Wilk

Pada Uji Shapiro wilk didapati semua data tidak berdistribusi normal

(p<0,05) dilakukan transformasi data.

Uji normalitas data transformasi perbedaan skor orientasi MoCA-INA antara ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR dan risperidone

Kelompok n p

Log_ Orientasi baseline Quetiapine XR 16 <0,001

Risperidone 16 0,001

Log_ Orientasi akhir minggu VI Quetiapine XR 16 <0,001 Risperidone 16 0,001

Log_ Orientasi akhir minggu XII Quetiapine XR 16 <0,001

Risperidone 16 <0,001

Uji Shapiro-Wilk

Pada Uji Shapiro wilk data transformasi didapati semua data tidak

berdistribusi normal (p<0,05) dilakukan uji Mann-Whitney U.

Universitas Sumatera Utara

Page 115: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

95

Tabel 4.28. Perbedaan skor orientasi MoCA-INA antara ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR dan risperidone

Skor orientasi MoCA-Ina n Median (Min-Maks)

p

Akhir Minggu VI

- Quetiapine XR 16 5,50(5,00-6,00) 0,864

- Risperidone 16 5,50(4,00-6,00) Akhir Minggu XII

- Quetiapine XR 16 6,00(5,00-6,00) 0,578

- Risperidone 16 6,00(4,00-6,00)

Uji Mann-Whitney U

Tabel 4.28. menunjukkan bahwa nilai median skor orientasi MoCA-INA

akhir minggu VI untuk kelompok yang mendapatkan quetiapine XR adalah

5,50 dengan batas minimum-maksimum 5,00-6,00 sedangkan nilai

median untuk kelompok yang mendapatkan risperidone adalah 5,50

dengan batas minimum-maksimum 4,00-6,00 dengan nilai p=0,864

dimana tidak ada perbedaan bermakna antara kedua kelompok (p>0,05).

Nilai median skor orientasi MoCA-INA akhir minggu XII untuk kelompok

yang mendapatkan quetiapine XR adalah 6,00 dengan batas minimum-

maksimum 5,00-6,00 sedangkan nilai median untuk kelompok yang

mendapatkan risperidone adalah 6,00 dengan batas minimum-maksimum

4,00-6,00 dengan nilai p=0,578 dimana tidak terdapat perbedaan

bermakna antara kedua kelompok (p>0,05).

Tabel 4.29. Perbedaan skor total PANSS pada ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR antara baseline, akhir minggu VI dan XII

Skor PANSS total N Rerata (s.b) p

Baseline 16 72,94(2,52) Akhir Minggu VI 16 61,75(3,51) <0,001

Akhir Minggu XII 16 53,00(3,39) Uji repeated anova. Nilai p pada post hoc Bonferroni:Baseline vs Akhir

minggu VI, Baseline vs Akhir minggu XII, Akhir minggu VI vs XII adalah p<0,001.

Universitas Sumatera Utara

Page 116: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

96

Tabel 4.29. Memperlihatkan nilai rerata skor PANSS total baseline untuk

kelompok yang mendapatkan quetiapine XR adalah 72,94 dengan

simpang baku 2,52, nilai rerata pada akhir minggu VI adalah 61,75

dengan simpang baku 3,51 dan nilai rerata pada akhir minggu XII adalah

53,00 dengan simpang baku 3,39. Hasil analisis dengan uji repeated

anova untuk skor PANSS total baseline, akhir akhir minggu VI dan XII

memiliki nilai p <0,001 yang menunjukkan paling tidak terdapat dua

pengukuran yang berbeda (p<0,05), yang dilanjutkan dengan post hoc

Bonferroni dimana, baseline vs akhir minggu VI, baseline vs akhir minggu

XII dan Akhir minggu VI vs XII ketiganya sama-sama memiliki nilai

p<0,001 dimana terdapat perbedaan bermakna pada ketiganya (p<0,05).

Tabel 4.30. Perbedaan perubahan skor total PANSS pada ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat risperidone antara baseline, akhir minggu VI dan XII

Skor PANSS total N Rerata (s.b) p

Baseline 16 73,81(3,02) Akhir Minggu VI 16 62,69(2,80) <0,001

Akhir Minggu XII 16 54,44(3,14) Uji repeated anova. Nilai p pada post hoc Bonferroni:Baseline vs Akhir

minggu VI, Baseline vs Akhir minggu XII, Akhir minggu VI vs XII adalah p<0,001. Tabel 4.30. Memperlihatkan nilai rerata skor PANSS total baseline untuk

kelompok yang mendapatkan risperidone adalah 73,81 dengan simpang

baku 3,02, nilai rerata pada akhir minggu VI adalah 62,69 dengan

simpang baku 2,80 dan nilai rerata pada akhir minggu XII adalah 54,44

dengan simpang baku 3,14. Hasil analisis dengan uji repeated anova

untuk skor PANSS total baseline, akhir akhir minggu VI dan XII memiliki

Universitas Sumatera Utara

Page 117: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

97

nilai p <0,001 yang menunjukkan paling tidak terdapat dua pengukuran

yang berbeda (p<0,05), yang dilanjutkan dengan post hoc Bonferroni

dimana, baseline vs akhir minggu VI, baseline vs akhir minggu XII dan

Akhir minggu VI vs XII ketiganya sama-sama memiliki nilai p<0,001

dimana terdapat perbedaan bermakna pada ketiganya (p<0,05).

Tabel 4.31. Perbedaan perubahan skor PANSS negatif pada ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat quetiapine XR antara baseline, akhir minggu VI dan XII

Skor PANSS negatif N Rerata (s.b) p

Baseline 16 24,94(1,81) Akhir Minggu VI 16 20,69(2,15) <0,001

Akhir Minggu XII 16 17,13(2,12) Uji repeated anova. Nilai p pada post hoc Bonferroni:Baseline vs Akhir

minggu VI, Baseline vs Akhir minggu XII, Akhir minggu VI vs XII adalah p<0,001. Tabel 4.31. Memperlihatkan nilai rerata skor PANSS negatif baseline

untuk kelompok yang mendapatkan quetiapine XR adalah 24,94 dengan

simpang baku 1,81, nilai rerata pada akhir minggu VI adalah 20,69

dengan simpang baku 2,15 dan nilai rerata pada akhir minggu XII adalah

17,13 dengan simpang baku 2,12. Hasil analisis dengan uji repeated

anova untuk skor PANSS negatif baseline, akhir akhir minggu VI dan XII

memiliki nilai p <0,001 yang menunjukkan paling tidak terdapat dua

pengukuran yang berbeda (p<0,05), yang dilanjutkan dengan post hoc

Bonferroni dimana, baseline vs akhir minggu VI, baseline vs akhir minggu

XII dan Akhir minggu VI vs XII ketiganya sama-sama memiliki nilai

p<0,001 dimana terdapat perbedaan bermakna pada ketiganya (p<0,05).

Universitas Sumatera Utara

Page 118: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

98

Tabel 4.32. Perbedaan skor PANSS negatif pada ODS dengan predominan simtom negatif yang mendapat risperidone antara baseline, akhir minggu VI dan XII

Skor PANSS negatif N Rerata (s.b) p

Baseline 16 24,75(2,32) Akhir Minggu VI 16 21,50(2,66) <0,001

Akhir Minggu XII 16 18,25(2,57) Uji repeated anova. Nilai p pada post hoc Bonferroni:Baseline vs Akhir

minggu VI, Baseline vs Akhir minggu XII, Akhir minggu VI vs XII adalah p<0,001. Tabel 4.32 Memperlihatkan nilai rerata skor PANSS negatif baseline untuk

kelompok yang mendapatkan risperidone adalah 24,75 dengan simpang

baku 2,32, nilai rerata pada akhir minggu VI adalah 21,50 dengan

simpang baku 2,66 dan nilai rerata pada akhir minggu XII adalah 18,25

dengan simpang baku 2,57. Hasil analisis dengan uji repeated anova

untuk skor PANSS negatif baseline, akhir minggu VI dan XII memiliki nilai

p <0,001 yang menunjukkan paling tidak terdapat dua pengukuran yang

berbeda (p<0,05), yang dilanjutkan dengan post hoc Bonferroni dimana,

baseline vs akhir minggu VI, baseline vs akhir minggu XII dan Akhir

minggu VI vs XII ketiganya sama-sama memiliki nilai p<0,001 dimana

terdapat perbedaan bermakna pada ketiganya (p<0,05).

Universitas Sumatera Utara

Page 119: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

99

Skor total PANSS Interreter Penulis selisih

76 75 1

72 71 1

70 71 -1

73 72 1

72 72 0

72 71 1

71 71 0

77 79 -2

70 70 0

75 75 0

Skor Total MoCA-INA Interreter Penulis Selisih

19 18 1

25 24 1

22 22 0

23 23 0

23 22 1

21 22 -1

21 21 0

16 17 -1

25 25 0

23 23 0

1. Komparatif kesesuaian numerik Skor Total PANSS

One-Sample Test

Test Value = 0

t df Sig. (2-tailed)

Mean Difference

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Selisih Total skor PANSS

0,318 9 0,758 0,10 -0,61 0,81

Pada uji One sample t, rerata selisih=- 0,10 dengan IK95% -0,80 –

0,61 dimana nilai selisih antar observer jauh lebih kecil daripada

selisih maksimal yang masih ditolerir yaitu lima. Nilai p= 0,758

sehingga secara statistik rerata selisih tidak berbeda dengan nol.

Universitas Sumatera Utara

Page 120: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

100

N Rerata Simpang baku p

Selisih Total skor PANSS 10 0,10 .0,994

0,758

Uji One Sample t Dari hasil uji One Sample t didapati rerata selisih 0,10 dan Simpang

baku(s.b) dari rerata selisih =0,99. Batas yang dapat diterima:

Minimal = rerata selisih – 1,96 x s.b = 0,1 – 1,96 X 0,99= -1,84

Maksimal = rerata selisih + 1,96 x s.b = 0,1 + 1,96 X 0,99= 2,04

Limit of agreement berada diantara -5 dan 5, maka dapat diambil

kesimpulan bahwa antara observer mempunyai kesesuian/relibilitas yang

baik.

2. Komparatif kesesuaian numerik Skor Total MoCA=Ina

One-Sample Test

Test Value = 0

t df Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Selisih Total Skor

MoCA-INA 0,429 9 0,678 0,10 -0,43 0,63

Pada uji One sample t, rerata selisih=0,10 dengan IK95% -0,43 –

0,63 dimana nilai selisih antar observer jauh lebih kecil daripada

selisih maksimal yang masih ditolerir yaitu lima. Nilai p= 0,678

sehingga secara statistik rerata selisih tidak berbeda dengan nol.

Universitas Sumatera Utara

Page 121: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

101

N Rerata Simpang baku p

Selisih Total skor PANSS 10 0,10 0,738

0,678

Uji One Sample t

Dari hasil uji One Sample t didapati rerata selisih 0,10 dan Simpang

baku(s.b) dari rerata selisih =0,738. Batas yang dapat diterima:

Minimal = rerata selisih – 1,96 x s.b = 0,1 – 1,96 X 0,738= -1,35

Maksimal = rerata selisih + 1,96 x s.b = 0,1 + 1,96 X 0,738= 1,55

Limit of agreement berada diantara -5 dan 5, maka dapat diambil

kesimpulan bahwa antara observer mempunyai kesesuian/relibilitas yang

baik.

Universitas Sumatera Utara

Page 122: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

102

BAB V

PEMBAHASAN

Hasil studi menunjukkan perbedaan fungsi kognitif yang dinilai

berdasarkan Skor total MoCA-INA dan masing-masing ranah seperti

visuospasial, fungsi eksekutif, Bahasa, atensi, konsentrasi, memori kerja,

memori dan orientasi pada orang dengan skizofrenia (ODS) dengan

predominan simtom negatif yang mendapatkan terapi quetiapine XR 600

mg/hari/oral dan risperidone 6 mg dengan dosis terbagi yang dinilai pada

akhir minggu VI dan XII.

Pada studi jumlah sampel pada kelompok quetiapine XR sebanyak

16 subjek mengikuti studi ini, dimana drop out sebanyak 1 orang

dikarenakan sakit kepala terus menerus setelah mendapatkan terapi

600mg quetiapine XR sehingga dosis diturunkan kembali ke dosis 300mg.

Pada kelompok risperidone jumlah sampel adalah sebanyak 16 subjek,

dimana drop out sebanyak 1 orang karena pindah keluar kota. Subjek

yang drop out digantikan dengan subjek yang lain.

Pada hasil uji komparatif antara variable karakteristik subjek

penelitian masing-masing kelompok quetiapine XR dan risperidone

didapati hasil bahwa tidak ada perbedaan berdasarkan umur, jenis

kelamin, tingkat pendidikan, riwayat hospitalisasi, lama sakit, indeks

massa tubuh (IMT), skor PANSS dan Skor MoCA-INA pada kedua

kelompok. Pada studi ini didapati bahwa semua subjek adalah tidak

bekerja dan tidak menikah.

Universitas Sumatera Utara

Page 123: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

103

Dari studi ini pada uji friedman secara statistik paling tidak terdapat

dua pengukuran yang berbeda terhadap fungsi kognitif pada pengukuran

baseline, akhir minggu VI dan XII berdasarkan skor total MoCA-INA yang

mendapatkan quetiapine XR dengan nilai p<0,001 yang diikuti uji post hoc

Wilcoxon pada pengukuran baseline vs akhir minggu VI, baseline vs akhir

minggu XII dan akhir minggu VI dan XII, didapati nilai p<0,05 sehingga

secara statistk disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna

pada ketiga pengukuran. Begitu juga pada kelompok risperidone, pada uji

friedman juga didapati perbedaan pada skor total MoCA-INA dengan nilai

p<0,001 yang diikuti uji post hoc Wilcoxon pada pengukuran baseline vs

minggu VI, baseline vs akhir minggu XII dan akhir minggu VI dan XII,

didapati nilai p<0,05 sehingga secara statistik disimpulkan bahwa terdapat

perbedaan yang bermakna pada ketiga pengukuran.

Hal ini sesuai dengan studi yang dilakukan oleh Riedel dkk di

Munich Jerman pada tahun 2010 mengenai neurokognisi dan faktor-faktor

yang mempengaruhinya pada terapi skizofrenia dimana setelah delapan

minggu pengobatan terdapat kemajuan yang bermakna terhadap fungsi

kognitif berdasarkan cognitive index score pada kelompok yang

mendapatkan quetiapine dengan nilai p<0,001 dan juga risperidone

dengan nilai p=0,031.27 Hal ini juga sesuai dengan penelitian Riedel dkk di

Munich Jerman pada tahun 2006 dimana terdapat peningkatan fungsi

kognitif yang dinilai berdasarkan global cognitive index Z-scores setelah 6

dan 12 minggu pengobatan yang mendapatkan quetiapine dengan

Universitas Sumatera Utara

Page 124: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

104

masing-masing nilai p<0,001 dan p<0,01 dan juga pada risperidone

setelah 12 minggu pengobatan dengan nilai p<0,05.6

Antipsikotik quetiapine XR dan risperidone sama-sama bekerja blok

serotonin reseptor 2A, menyebabkan peningkatan pelepasan dopamin di

otak tertentu dan dengan demikian mengurangi efek samping motor dan

kemungkinan meningkatkan fungsi kognitif.15

Pada uji friedman secara statistik paling tidak terdapat dua

pengukuran yang berbeda terhadap fungsi kognitif pada pengukuran

baseline, akhir minggu VI dan XII berdasarkan skor visuospasial MoCA-

INA yang mendapatkan quetiapine XR dengan nilai p=0,039 yang diikuti

uji post hoc Wilcoxon pada pengukuran baseline vs akhir minggu XII,

didapati nilai p<0,05 sehingga secara statistik disimpulkan bahwa terdapat

perbedaan yang bermakna, sedangkan pada pengukuran baseline vs

akhir minggu VI dan akhir minggu VI dan XII didapati nilai p>0,05

sehingga secara statistik disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan

bermakna. Pada kelompok risperidone, pada uji friedman secara statistik

juga didapati paling tidak terdapat dua pengukuran yang berbeda

terhadap skor visuospasial MoCA-INA dengan nilai p=0,018 yang diikuti uji

post hoc Wilcoxon pada pengukuran baseline vs akhir minggu VI didapati

nilai p>0,05 sehingga secara statistik disimpulkan bahwa tidak terdapat

perbedaan bermakna pada pengukuran, sedangkan baseline vs akhir

minggu XII dan akhir minggu VI dan XII, didapati nilai p<0,05 sehingga

secara statistk disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna

pada kedua pengukuran.

Universitas Sumatera Utara

Page 125: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

105

Pada uji friedman secara statistik tidak terdapat paling tidak dua

pengukuran yang berbeda terhadap fungsi kognitif pada pengukuran

baseline, akhir minggu VI dan XII berdasarkan skor fungsi eksekutif

MoCA-INA yang mendapatkan quetiapine XR dengan nilai p=0,223 yang

diikuti uji post hoc Wilcoxon pada pengukuran baseline vs minggu VI,

baseline vs akhir minggu XII dan akhir minggu VI dan XII, didapati nilai

p>0,05 sehingga secara statistk disimpulkan bahwa tidak terdapat

perbedaan bermakna pada semua pengukuran. Pada kelompok

risperidone, pada uji friedman secara statistik juga tidak terdapat paling

tidak dua pengukuran yang berbeda terhadap skor fungsi eksekutif MoCA-

INA dengan nilai p=0,135 yang diikuti uji post hoc Wilcoxon pada

pengukuran baseline vs minggu VI, baseline vs akhir minggu XII dan akhir

minggu VI dan XII, didapati nilai p>0,05 sehingga secara statistk

disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna pada semua

pengukuran. Hal ini sesuai dengan studi yang dilakukan oleh Akdede dkk

di Turki pada tahun 2004 pada pengobatan quetiapine selama 8 minggu

tidak didapati perbedaan yang bermakna terhadap baseline dengan nilai

p=0,50.28

Pada uji friedman secara statistik tidak terdapat paling tidak dua

pengukuran yang berbeda terhadap fungsi kognitif pada pengukuran

baseline, akhir minggu VI dan XII berdasarkan skor bahasa MoCA-INA

yang mendapatkan quetiapine XR dengan nilai p=0,135 yang diikuti uji

post hoc Wilcoxon pada pengukuran baseline vs akhir minggu VI, baseline

vs akhir minggu XII dan akhir minggu VI dan XII, didapati nilai p>0,05

Universitas Sumatera Utara

Page 126: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

106

sehingga secara statistk disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan

bermakna pada ketiga pengukuran. Pada kelompok risperidone, pada uji

friedman secara statistik terdapat paling tidak dua pengukuran yang

berbeda terhadap skor Bahasa MoCA-INA dengan nilai p=0,015 diikuti uji

post hoc Wilcoxon pada pengukuran baseline vs akhir minggu VI didapati

nilai p>0,05 sehingga secara statistik disimpulkan bahwa tidak terdapat

perbedaan bermakna pada pengukuran, sedangkan baseline vs akhir

minggu XII dan akhir minggu VI dan XII, didapati nilai p<0,05 sehingga

secara statistik disimpulkan bahwa terdapat perbedaan bermakna pada

kedua pengukuran.

Pada uji friedman secara statistik paling tidak terdapat dua

pengukuran yang berbeda terhadap fungsi kognitif pada pengukuran

baseline, akhir minggu VI dan XII berdasarkan skor atensi MoCA-INA

yang mendapatkan quetiapine XR dengan nilai p=0,002 yang diikuti uji

post hoc Wilcoxon pada pengukuran baseline vs akhir minggu VI, didapati

nilai p>0,05 sehingga secara statistik disimpulkan bahwa tidak terdapat

perbedaan bermakna, sedangkan pada pengukuran baseline vs akhir

minggu XII dan akhir minggu VI dan XII didapati nilai p<0,05 sehingga

secara statistk disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna.

Pada kelompok risperidone, pada uji friedman secara statistik tidak

terdapat paling tidak dua pengukuran yang berbeda terhadap skor atensi

MoCA-INA dimana nilai p=0,368 yang diikuti uji post hoc Wilcoxon pada

pengukuran baseline vs akhir minggu VI, baseline vs akhir minggu XII dan

akhir minggu VI dan XII didapati nilai p>0,05 sehingga secara statistik

Universitas Sumatera Utara

Page 127: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

107

disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna pada pengukuran

semua pengukuran.

Hal ini sesuai dengan studi yang dilakukan Akdede dkk di Turki

pada tahun 2004 pada pengobatan quetiapine selama 8 minggu dimana

tidak didapati perbedaan yang bermakna terhadap baseline dengan nilai

p=0,110.c Hal ini juga sesuai dengan studi oleh Riedel dkk di Munich

Jerman pada tahun 2006 dimana terdapat peningkatan skor atensi yang

dinilai setelah 12 minggu pengobatan dengan quetiapine dengan nilai

p<0,01 dan juga pada risperidone setelah 12 minggu pengobatan dengan

nilai p<0,01.6

Pada uji friedman secara statistik tidak terdapat paling tidak dua

pengukuran yang berbeda terhadap fungsi kognitif pada pengukuran

baseline, akhir minggu VI dan XII berdasarkan skor konsentrasi MoCA-

INA yang mendapatkan quetiapine XR dengan nilai p=0,368 yang diikuti

uji post hoc Wilcoxon pada pengukuran baseline vs akhir minggu VI,

baseline vs akhir minggu XII dan akhir minggu VI dan XII, didapati nilai

p>0,05 sehingga secara statistk disimpulkan bahwa tidak terdapat

perbedaan bermakna pada ketiga pengukuran. Pada kelompok

risperidone, pada uji friedman secara statistik juga tidak terdapat paling

tidak dua pengukuran yang berbeda terhadap skor konsentrasi MoCA-INA

dengan nilai p=0,050 diikuti uji post hoc Wilcoxon pada pengukuran

baseline vs akhir minggu VI, baseline vs akhir minggu XII dan akhir

minggu VI dan XII, didapati nilai p>0,05 sehingga secara statistk

Universitas Sumatera Utara

Page 128: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

108

disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna pada semua

pengukuran.

Pada uji friedman secara statistik tidak terdapat paling tidak dua

pengukuran yang berbeda terhadap fungsi kognitif pada pengukuran

baseline, akhir minggu VI dan XII berdasarkan skor memori kerja MoCA-

INA yang mendapatkan quetiapine XR dengan nilai p=0,368 yang diikuti

uji post hoc Wilcoxon pada pengukuran baseline vs akhir minggu VI,

baseline vs akhir minggu XII dan akhir minggu VI dan XII, didapati nilai

p>0,05 sehingga secara statistk disimpulkan bahwa tidak terdapat

perbedaan bermakna pada ketiga pengukuran. Pada kelompok

risperidone, pada uji friedman secara statistik juga tidak terdapat paling

tidak dua pengukuran yang berbeda terhadap skor memori kerja MoCA-

INA dengan nilai p=1,000 yang diikuti uji post hoc Wilcoxon pada

pengukuran baseline vs akhir minggu VI, baseline vs akhir minggu XII dan

akhir minggu VI dan XII, didapati nilai p>0,05 sehingga secara statistk

disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna pada ketiga

pengukuran.

Hal ini tidak sesuai dengan studi yang dilakukan Riedel dkk di

Munich Jerman pada tahun 2006 dimana terdapat peningkatan skor

memori kerja setelah 12 minggu pengobatan yang mendapatkan

quetiapine dengan nilai p<0,001 dan juga pada risperidone setelah 12

minggu pengobatan dengan nilai p<0,05.6 Hal ini kemungkinan karena

riwayat pengobatan seluruh subjek sebelumnya adalah risperidone, dan

pada data memori kerja baseline pada studi ini juga didapati skor memori

Universitas Sumatera Utara

Page 129: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

109

kerja yang cukup tinggi dengan nilai median 2,00 dan min-maks 1,00-2,00,

sehingga tidak didapati perubahan yang bermakna pada pengukuran akhir

minggu VI dan XII.

Pada uji friedman secara statistik paling tidak terdapat dua

pengukuran yang berbeda terhadap fungsi kognitif pada pengukuran

baseline, akhir minggu VI dan XII berdasarkan skor memori MoCA-INA

yang mendapatkan quetiapine XR dengan nilai p<0,001 yang diikuti uji

post hoc Wilcoxon pada pengukuran baseline vs akhir minggu VI, baseline

vs akhir minggu XII dan akhir minggu VI dan XII didapati nilai p<0,05

sehingga secara statistk disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang

bermakna. Pada kelompok risperidone, pada uji friedman secara statistik

tidak terdapat paling tidak dua pengukuran yang berbeda terhadap skor

memori MoCA-INA dimana nilai p=0,097 yang diikuti uji post hoc Wilcoxon

pada pengukuran baseline vs akhir minggu VI, baseline vs akhir minggu

XII dan akhir minggu VI dan XII didapati nilai p>0,05 sehingga secara

statistik disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna pada

pengukuran semua pengukuran.

Pada uji friedman secara statistik tidak terdapat paling tidak dua

pengukuran yang berbeda terhadap fungsi kognitif pada pengukuran

baseline, akhir minggu VI dan XII berdasarkan skor orientasi MoCA-INA

yang mendapatkan quetiapine XR dengan nilai p=0,368 yang diikuti uji

post hoc Wilcoxon pada pengukuran baseline vs akhir minggu VI, baseline

vs akhir minggu XII dan akhir minggu VI dan XII, didapati nilai p>0,05

sehingga secara statistik disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan

Universitas Sumatera Utara

Page 130: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

110

bermakna pada ketiga pengukuran. Pada kelompok risperidone, pada uji

friedman secara statistik juga tidak terdapat paling tidak dua pengukuran

yang berbeda terhadap skor orientasi MoCA-INA dengan nilai p=0,074

yang diikuti uji post hoc Wilcoxon pada pengukuran baseline vs akhir

minggu VI dan akhir minggu VI dan XII didapati nilai p>0,05 sehingga

secara statistik disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna,

sedangkan pada baseline dan akhir minggu XII didapati nilai p<0,05

sehingga secara statistik disimpulkan bahwa terdapat perbedaan

bermakna pada pengukuran.

Dari hasil uji general linier model tidak didapati perbedaan rerata

pada peningkatan skor total Moca-INA pada pengukuran baseline, akhir

minggu VI dan XII pada kelompok quetiapine XR dan risperidone. Didapati

rerata dan simpang baku baseline pada kelompok quetiapine XR

21,00(2,37), akhir minggu VI adalah 21,69(2,47) dan akhir minggu XII

adalah 22,75(2,49) sedangkan pada kelompok risperidone didapati nilai

rerata dan simpang baku pada baseline adalah 21,00(2,45), pada akhir

minggu VI 21,31(2,58) dan pada akhir minggu XII adalah 22,25(2,77)

dengan nilai p=0,132 sehingga dapat diambil kesimpulan secara statistik

tidak terdapat perbedaan bermakna pada rerata skor total MoCA-INA

pada kedua kelompok pada semua pengukuran (p>0,05). Pada post hoc

Bonferroni didapati nilai p>0,05 pada ketiga pengukuran sehingga secara

statistik disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna pada

kedua kelompok pada baseline, akhir minggu VI dan XII.

Universitas Sumatera Utara

Page 131: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

111

Hal ini sesuai dengan studi Zhong dkk pada tahun 2001 di Amerika

Serikat dimana terdapat peningkatan fungsi kognitif yang hampir sama

antara kelompok quetiapine dan risperidone setelah pengobatan 8

minggu.5 Pada studi Désamérìc dkk di Créteil Prancis pada tahun 2012

juga didapati tidak terdapat perbedaan bermakna terhadap peningkatan

fungsi kognitif pada kelompok quetiapine dan risperidone dengan nilai

p>0,05.4

Dari hasil uji Mann-Whitney U tidak didapati perbedaan bermakna

terhadap peningkatan skor visuospasial, fungsi eksekutif, bahasa,

konsentrasi, memori kerja dan orientasi MoCA-INA pada kelompok

quetiapine XR dan risperidone pada pengukuran akhir minggu VI dan XII

dimana nilai p>0,05. Pada fungsi eksekutif hal ini sesuai dengan studi

Désamérìc dkk di Créteil Prancis pada tahun 2012 juga tidak terdapat

perbedaan bermakna terhadap pada kelompok quetiapine dan risperidone

dengan nilai p>0,05.4 Pada memori kerja hal ini tidak sesuai studi Riedel

dkk di Munich Jerman tahun 2006 dimana terdapat perbedaan bermakna

setelah 12 minggu pengobatan dengan nilai p<0,05 dimana quetiapine

lebih menunjukkan peningkatan bermakna dibanding risperidone.6 Sama

seperti pendapat sebelumnya, hal ini kemungkinan disebabkan oleh pada

studi ini didapati skor memori kerja yang tinggi pada pengukuran baseline

pada kedua kelompok.

Dari hasil uji Mann-Whitney U tidak didapati perbedaan bermakna

terhadap peningkatan skor atensi MoCA-INA pada kelompok quetiapine

XR dan risperidone pada pengukuran akhir minggu VI dimana nilai p>0,05

Universitas Sumatera Utara

Page 132: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

112

tetapi didapati perbedaan bermakna pada pengukuran akhir minggu XII

dimana nilai p<0,05. Hal ini sesuai dengan studi Riedel dkk di Munich

Jerman tahun 2006 dimana terdapat perbedaan bermakna setelah 12

minggu pengobatan dengan nilai p<0,05 dimana quetiapine lebih

menunjukkan peningkatan bermakna dibanding risperidone.6

Dari hasil uji Mann-Whitney U tidak didapati perbedaan bermakna

terhadap peningkatan skor memori MoCA-INA pada kelompok quetiapine

XR dan risperidone pada pengukuran akhir minggu VI dimana nilai p>0,05

tetapi didapati perbedaan bermakna pada pengukuran akhir minggu XII

dimana nilai p<0,05.

Keterbatasan dalam studi adalah hanya melihat skor MoCA-INA

pada baseline, akhir minggu VI dan XII, tidak melihat kapan mulai terjadi

perubahan skor MoCA-INA dan tidak melihat faktor gaya hidup lain seperti

merokok yang dapat mempengaruhi kognitif. Kelebihan studi adalah

merupakan studi pertama di Sumatera Utara yang melihat perbedaan

fungsi kognitif pada ODS dengan predominan simtom negatif yang

mendapat quetiapine XR dan risperidone dengan menggunakan MoCA-

INA.

Universitas Sumatera Utara

Page 133: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

113

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

VI.1. Kesimpulan

Dari tiga puluh dua ODS yang berobat ke instalasi rawat jalan

Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. M. Ildrem Provinsi Sumatera Utara periode

November 2016 sampai Maret 2017 yang dibagi ke dalam dua kelompok

dimana 16 subjek mendapat quetiapine XR dan 16 subjek mendapat

risperidone, didapatkan kesimpulan sebagai berikut :

1. Dari hasil studi ini tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada

hasil uji komparatif antara kelompok quetiapine XR dan risperidone

terhadap fungsi kognitif.

2. Dari hasil studi ini tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada

hasil uji komparatif antara kelompok quetiapine XR dan risperidone

berdasarkan umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, riwayat

hospitalisasi, lama sakit, indeks massa tubuh (IMT), skor PANSS

dan Skor MoCA-INA dengan nilai p>0,05.

3. Dari hasil studi ini, quetiapine XR memiliki efek yang baik terhadap

fungsi kognitif dimana terdapat perbedaan yang bermakna pada

skor total MoCA-INA terdapat perbedaan yang bermakna antara

pengukuran baseline dan akhir minggu VI dengan nilai p<0,05 dan

terdapat perbedaan yang bermakna antara baseline dan akhir

minggu XII memiliki nilai p<0,001.

Universitas Sumatera Utara

Page 134: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

114

4. Risperidone memiliki efek yang baik terhadap fungsi kognitif

dimana terdapat perbedaan yang bermakna pada skor total MoCA-

INA terdapat perbedaan yang bermakna antara pengukuran

baseline dan akhir minggu VI dengan nilai p<0,05 dan terdapat

perbedaan yang bermakna antara baseline dan akhir minggu XII

memiliki nilai p<0,001.

5. Quetiapine XR memiliki efek yang baik terhadap pada fungsi

visuospasial MoCA-INA dimana terdapat perbedaan bermakna

antara baseline dan akhir minggu XII dengan nilai p<0,05.

6. Risperidone memiliki efek yang baik terhadap pada fungsi

visuospasial MoCA-INA dimana terdapat perbedaan bermakna

antara baseline dan akhir minggu XII dengan nilai p<0,05.

7. Pada kelompok quetiapine XR tidak terdapat perbedaan yang

bermakna pada skor fungsi eksekutif MoCA-INA antara

pengukuran baseline, akhir minggu VI dan XII dengan nilai p>0,05.

8. Pada kelompok risperidone tidak terdapat perbedaan yang

bermakna pada skor fungsi eksekutif MoCA-INA antara

pengukuran baseline, akhir minggu VI dan XII dengan nilai p>0,05.

9. Pada kelompok quetiapine XR tidak terdapat perbedaan yang

bermakna pada skor bahasa MoCA-INA antara pengukuran

baseline, akhir minggu VI dan XII dengan nilai p>0,05.

10. Risperidone memiliki efek yang baik terhadap pada skor bahasa

MoCA-INA dimana terdapat perbedaan bermakna antara baseline

dan akhir minggu XII dengan nilai p<0,05.

Universitas Sumatera Utara

Page 135: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

115

11. Quetiapine XR memiliki efek yang baik terhadap pada skor atensi

MoCA-INA dimana terdapat perbedaan bermakna antara baseline

dan akhir minggu XII dengan nilai p<0,05.

12. Pada kelompok risperidone tidak terdapat perbedaan yang

bermakna pada skor atensi MoCA-INA antara pengukuran

baseline, akhir minggu VI dan XII dengan nilai p>0,05.

13. Pada kelompok quetiapine XR tidak terdapat perbedaan yang

bermakna pada skor konsentrasi MoCA-INA antara pengukuran

baseline, akhir minggu VI dan XII dengan nilai p>0,05.

14. Pada kelompok risperidone tidak terdapat perbedaan yang

bermakna pada skor konsentrasi MoCA-INA antara pengukuran

baseline, akhir minggu VI dan XII dengan nilai p=0,05.

15. Pada kelompok quetiapine XR tidak terdapat perbedaan yang

bermakna pada skor memori kerja MoCA-INA antara pengukuran

baseline, akhir minggu VI dan XII dengan nilai p>0,05.

16. Pada kelompok risperidone tidak terdapat perbedaan yang

bermakna pada skor memori kerja MoCA-INA antara pengukuran

baseline, akhir minggu VI dan XII dengan nilai p>0,05.

17. Quetiapine XR memiliki efek yang baik terhadap pada skor memori

MoCA-INA dimana terdapat perbedaan bermakna antara baseline

dan akhir minggu XII dengan nilai p<0,05.

18. Pada kelompok risperidone tidak terdapat perbedaan yang

bermakna pada skor memori MoCA-INA antara pengukuran

baseline, akhir minggu VI dan XII dengan nilai p>0,05.

Universitas Sumatera Utara

Page 136: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

116

19. Pada kelompok quetiapine XR tidak terdapat perbedaan yang

bermakna pada skor orientasi MoCA-INA antara pengukuran

baseline, akhir minggu VI dan XII dengan nilai p>0,05.

20. Pada kelompok risperidone tidak terdapat perbedaan yang

bermakna pada skor orientasi MoCA-INA antara pengukuran

baseline, akhir minggu VI dan XII dengan nilai p>0,05.

21. Rerata dan simpang baku skor total MoCA-INA pada kelompok

yang mendapat quetiapine XR pada baseline adalah 21,00(2,37),

akhir minggu IV adalah 21,69(2,47) dan pada akhir minggu XII

adalah 22,75(2,49) dan pada kelompok yang mendapat

risperidone pada baseline adalah 21,00(2,45), akhir minggu IV

adalah 21,31(2,58) dan pada akhir minggu XII adalah 22,25(2,77)

dimana tidak terdapat perbedaan bermakna antara kedua

kelompok pada semua pengukuran (p>0,05).

22. Pada skor visuospasial MoCA-INA tidak terdapat perbedaan yang

bermakna antara kelompok quetiapine XR dan risperidone pada

pengukuran akhir minggu VI dan XII dimana pada kedua

pengukuran didapati nilai p>0,05.

23. Pada skor fungsi eksekutif MoCA-INA tidak terdapat perbedaan

yang bermakna antara kelompok quetiapine XR dan risperidone

pada pengukuran akhir minggu VI dan XII dimana pada kedua

pengukuran didapati nilai p>0,05.

24. Pada skor Bahasa MoCA-INA tidak terdapat perbedaan yang

bermakna antara kelompok quetiapine XR dan risperidone pada

Universitas Sumatera Utara

Page 137: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

117

pengukuran akhir minggu VI dan XII dimana pada kedua

pengukuran didapati nilai p>0,05.

25. Pada skor atensi MoCA-INA tidak terdapat perbedaan yang

bermakna antara kelompok quetiapine XR dan risperidone pada

pengukuran akhir minggu VI dengan nilai p>0,05. Terdapat

perbedaan yang bermakna antara kedua kelompok pada

pengukuran akhir minggu XII dengan nilai p<0,05.

26. Pada skor konsentrasi MoCA-INA tidak terdapat perbedaan yang

bermakna antara kelompok quetiapine XR dan risperidone pada

pengukuran akhir minggu VI dan XII dimana pada kedua

pengukuran didapati nilai p>0,05.

27. Pada skor memori kerja MoCA-INA tidak terdapat perbedaan yang

bermakna antara kelompok quetiapine XR dan risperidone pada

pengukuran akhir minggu VI dan XII dimana pada kedua

pengukuran didapati nilai p>0,05.

28. Pada skor memori MoCA-INA tidak terdapat perbedaan yang

bermakna antara kelompok quetiapine XR dan risperidone pada

pengukuran akhir minggu VI dengan nilai p>0,05. Terdapat

perbedaan yang bermakna antara kedua kelompok pada

pengukuran akhir minggu XII dengan nilai p<0,05.

29. Pada skor memori kerja MoCA-INA tidak terdapat perbedaan yang

bermakna antara kelompok quetiapine XR dan risperidone pada

pengukuran akhir minggu VI dan XII dimana pada kedua

pengukuran didapati nilai p>0,05.

Universitas Sumatera Utara

Page 138: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

118

30. Quetiapine XR memiliki efek yang baik terhadap pada skor total

PANSS dimana terdapat perbedaan yang sangat bermakna antara

baseline, akhir minggu VI dan XII juga memiliki perbedaan yang

sangat bermakna dengan nilai p<0,001.

31. Risperidone memiliki efek yang baik terhadap pada skor total

PANSS dimana terdapat perbedaan yang sangat bermakna antara

baseline, akhir minggu VI dan XII juga memiliki perbedaan yang

sangat bermakna dengan nilai p<0,001.

32. Quetiapine XR memiliki efek yang baik terhadap pada skor PANSS

negatif dimana terdapat perbedaan yang sangat bermakna antara

baseline, akhir minggu VI dan XII juga memiliki perbedaan yang

sangat bermakna dengan nilai p<0,001.

33. Risperidone memiliki efek yang baik terhadap pada skor PANSS

negatif dimana terdapat perbedaan yang sangat bermakna antara

baseline, akhir minggu VI dan XII juga memiliki perbedaan yang

sangat bermakna dengan nilai p<0,001.

Universitas Sumatera Utara

Page 139: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

119

VI.2. Saran

1. Diharapkan para klinisi tidak hanya memfokuskan perhatian

terhadap penanganan simtom positif dan negatif saja tetapi juga

terhadap fungsi kognitif.

2. Penggunaan antipsikotik yang memperbaiki fungsi kognitif pada

ranah tertentu mungkin perlu dipertimbangkan mengingat dari hasil

studi menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna.

3. Bagi penulis berikutnya diharapkan studi ini dapat menjadi bahan

acuan atau sejenisnya dengan subjek yang lebih banyak dan waktu

pengamatan yang lebih sering dan lebih lama.

Universitas Sumatera Utara

Page 140: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

120

DAFTAR RUJUKAN

1. Urben S, Baumann P, Barcellona S, Hafil M, Preuss U, Peter-Favre

C, Clarke S, et al. Cognitive Efficacy of Quetiapine in Early-Onset

First-Episode Psychosis: A 12-Week Open Label Trial. Psychiatr Q.

2012; 83: 311–24

2. Riedel M, Schmitz M, Østergaard PK, Ferrannini L, Franco MA,

Alfano V, Vansvik ED. Comparison of the effects of quetiapine

extended-release and quetiapine immediate-release on cognitive

performance, sedation and patient satisfaction in patients with

schizophrenia: A randomised, double-blind, crossover study

(eXtRa). Schizophrenia Research. 2015;162:162–8

3. Penadés R, Pérez-García H, González-Rodríguez A, Catalán R,

Bernardo M. Treating cognition in schizophrenia: searching for the

best evidence-based practices. E-bPC. 2015: 80-4

4. Désaméricq G, Schurhoff F, Meary A, Szöke A, Macquin-Mavier I,

Bachoud-Lévi AC, Maison P. Long-term neurocognitive effects of

antipsychotics in schizophrenia: a network meta-analysis. Eur J Clin

Pharmacol. 2013; 1-8

5. Zhong KX, Sweitzer DE, Hamer RM, Lieberman JA. Comparison of

Quetiapine and Risperidone in the Treatment of Schizophrenia: A

Randomized, Double-Blind, Flexible-Dose, 8-Week Study. J Clin

Psychiatry. 2006;67:1093-1103

6. Riedel M, Spellmann I, Strassnig M, Douhet A, Dehning S, Opgen-

Rhein M, Valdevit R, et al. Effects of risperidone and quetiapine on

cognition in patients with schizophrenia and predominantly negative

symptoms. Eur Arch Psychiatry Clin Neurosci. 2007; 257:360–70

7. Fisekovic S, Memic A, Pasalic A. Correlation between MoCA and MMSE for the assessment of cognition in schizophrenia. Acta inform med. 2012;20(3): 186-9

8. Sadock BJ, Sadock VA. Scizophrenia Spectrum and other

Psychotic Disorder. In: Sadock BJ, Sadock VA. Penyunting Kaplan

& Sadock’s Synopsis of Psychiatry: Behavioral Sciences/ Clinical

Psychiatry. 11th ed. Philadelphia: Lippincott Willams & Wilkins; 2015

9. Stahl SM. Stahl’s Essential Psychopharmacology Neuroscientific

Basis and Practical Application. 4th ed. New York: Camridge

university press; 2013. p. 79-128

10. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman

Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia III

(PPDGJ III). Jakarta 1993 h.105-9

11. Kane JM, Correll CU. Schizophrenia: Pharmacological treatment.

In: Sadock BJ, Sadock VA, Ruiz P, Eds. Kaplan & Sadock

Universitas Sumatera Utara

Page 141: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

121

comprehensive textbook of psychiatry. Vol I. 10th ed. Philadelphia:

Lippincott Williams & Wilkins. 2017.p.3900-29

12. Hofer A, Fleischhacker WW. Pharmacological interventions. In:

Roder V, Medalia A, Eds. Neurocognition and Social Cognition in

Schizophrenia Patients Basic concepts and Treatment. Switzerland:

Karger. 2010. p: 145-57

13. Harvey PD, Keefe RSE, Eesley CE. Neurocognition in

schizophrenia. In: Sadock BJ, Sadock VA, Ruiz P, Eds. Kaplan &

Sadock comprehensive textbook of psychiatry. Vol I. 10th ed.

Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. 2017.p.3852-80

14. Marder SR, Davis MC. Second-Generation Antipsychotic. In:

Sadock BJ, Sadock VA, Ruiz P, Eds. Kaplan & Sadok’s

Comprehensive Textbook of Psychiatry. Vol I. 10th ed Philadelphia:

Lippincott Williams & Wilkinsi,2017.p.8104-229

15. Stahl SM. Essential Psychopharmacology Prescriber’s Guide..

Cambridge University Press. 6th ed. New York. 2017.p.627-53

16. Nazreddin. Monteral cognitive assessment. 2004. Available from http://mocatest.org. Accessed on September 2015

17. About MoCA. Available from http://mocatest.org. Accessed on September 2015

18. Ramirez LRB, Alvarez RS, Orizco RE, Orellana AF. Validity of the Montreal Cognitive Assessment Scale (MoCA) for the detection of cognitive impairment in schizophrenia. Salud Mental. 2014;37:485-490

19. Putra A. Hubungan antara tingkat intelegensia dan tingkat

pendidikan pada pasien skizofrenik terhadap fungsi kognitif

menggunakan Montreal cognitive assessment versi Indonesia.

[tesis]. Medan: Universitas Sumatera Utara, Program Studi

Kedokteran Jiwa Program Pendidkan Dokter Spesialis-1; 2015

20. Nasreddine ZS, Phillips NA, Be´dirian V, Charbonneau S,

Whitehead V, Collin I, Cummings JL, et. al. The Montreal Cognitive

Assessment, MoCA: A Brief Screening Tool For Mild Cognitive

Impairment. JAGS. 2005; 53:695–9

21. Husein N, Lumempouw N, Ramli Y, Herqutanto. Uji validitas san reabilitas montreal cognitive assessment versi Indonesia (MoCA-Ina) untuk skrining gangguan kognitif. Available from http://mru.fk.ui.ac.id. Accessed on September 2015

22. Mortimer AM. Symptom Rating Scale and Outcome in

Schizophrenia. BJP. 2007,191:57-514

23. Sinclair SJ, Blais MA, Blacker D. Psychiatric Rating Scale. Dalam:

Sadok BJ,Sadock VA. Eds. Comprehensive textbook of Psychiatry.

Vol.II. 10th ed.. Philladelphia. Lippincott Williams &

Wilkins;2017.p:2722-88

Universitas Sumatera Utara

Page 142: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

122

24. Kay SR, Flsbeln A, Qpjer LA. The Positive and Negative Syndrome

Scale (PANSS) for Schizophrenia. Vol.13,no.2,1967

25. Sastroasmoro S. Penelitian Eksperimental. Dalam: Sastroasmoro

S. editor. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. 4th ed. Jakarta:

Sagung Seto; 2011.p.116-23

26. Dahlan MS. Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel. Dalam:

Besar Sampel dalam Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. 3th ed.

Jakarta: Epidemiologi Indonesia;2010.p.88-75

27. Riedel M, chennach-Wolff R, Musil R, Dehning S, Cerovecki A,

Opgen-Rhein M, Matz J, Seemüller F, et al. Neurocognition and its

influencing factors in the treatment of schizophrenia—effects of

aripiprazole, olanzapine, quetiapine and risperidone. Hum.

Psychopharmacol Clin Exp. 2010; 25: 116–25

28. Akdede BBK, Alptekin K, KitiY A, Arkar H, Akvardar Y. Effects of

quetiapine on cognitive functions in schizophrenia. Neuro-

Psychopharmacology & Biological Psychiatry. 2005; 29: 233– 8

Universitas Sumatera Utara

Page 143: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

123

Lampiran 1

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

Bapak/Ibu/Sdr/i Yth.

Saya dr. Annisa Fransiska peserta program pendidikan dokter spesialis di

Program studi Kedokteran Jiwa akan membuat suatu penelitian yang berjudul

―Perbedaan efek antara quetiapine XR dan risperidone terhadap fungsi kognitif

pasien skizofrenik dengan predominan simtom negatif‖. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui perbedaan fungsi kognitif yang dinilai dengan alat ukur berupa

kuisioner yang disebut Montreal Cognitive Assessment versi Indonesia (MoCA-

Ina) yang menilai fungsi kognitif antara pasien skizofrenik predominan simtom

negatif yang menggunakan quetiapine XR dan risperidone .

Dengan mengetahui adanya perbedaan skor MoCA-Ina yang menilai

fungsi kognitif seperti kemampuan visuospasial, fungsi eksekutif, Bahasa,

perhatian dan kewaspadaan, memori dan orientasi, maka penelitian akan sangat

bermanfaat bagi Bapak/Ibu/Sdr/i untuk mendeteksi fungsi kognitif dan

mengantisipasi apabila diperlukan penanganan lebih lanjut terhadap penurunan

fungsi kognitif yang Bapak/Ibu/Sdr/i derita dan manfaat bagi dokter untuk lebih

memberikan perhatian terhadap kemungkinan terjadinya penurunan fungsi

kognitif akibat gangguan skizofrenik dan dapat memberikan masukan terhadap

terapi yang lebih baik untuk memperbaiki fungsi kognitif.

Jika Bapak/Ibu/Sdr/Sdri bersedia ikut serta dalam penelitian, maka

pertama saya akan membagikan kuisioner kepada bapak ibu. Bapak/Ibu/Sdr/i

akan diminta untuk mengisi data-data demografi (umur, jenis kelamin, alamat)

dan fungsi kognitif Bapak/Sdr akan dinilai dengan MoCA-Ina untuk mengetahui

apakah Bapak/Ibu/Sdr/i memiliki gangguan kognitif, karena simtom ini sering

ditemukan pada penderita skizofrenia, hal ini diperkirakan akan membutuhkan

waktu sekitar 10 menit. Penelitian ini akan berlanjut sampai 12 minggu, setelah

penilaian MoCA-Ina pertama kemudian Bapak/Ibu/Sdr/iakan diberi terapi

antipsikotik risperidone atau quetiapine selama 12 minggu dan kemudian dinilai

kembali fungsi kognitifnya dengan MoCA-Ina pada minggu ke-6 dan ke-12.

Penelitian ini tidak membahayakan bagi Bapak/Ibu/Sdr/i karena hanya berupa

pengisian kuisioner dan pemberian antipsikotik yang memang indikasi untuk

terapi skizofrenia. Kerahasiaan data isian yang Bapak/Ibu/Sdr/i berikan pada

penelitian ini akan terjaga.

Universitas Sumatera Utara

Page 144: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

124

Partisipasi Bapak/Ibu/Sdr/i dalam penelitian ini bersifat sukarela dan

tanpa paksaan maupun tekanan dari pihak manapun serta tidak dipungut biaya

apapun selama dalam penelitian. Seandainya, Bapak/Ibu/Sdr/i menolak untuk

ikut serta dalam penelitian saya ini maka tidak ada sanksinya.

Jika selama menjalani penelitian ini terdapat hal-hal yang kurang jelas

maka Bapak/Ibu/Sdr/i dapat menghubungi saya: dr.Annisa Fransiska

(081266814100) di Departemen Ilmu Kedokteran Jiwa FK USU Medan. Terima

Kasih.

Hormat saya,

dr. Annisa Fransiska

Universitas Sumatera Utara

Page 145: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

125

Lampiran 2

PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

( INFORMED CONCENT)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :

Jenis Kelamin : Laki-laki / perempuan

Umur : Tahun

Alamat :

Setelah mendapat keterangan secara terperinci dan jelas mengenai

penelitian ―Perbedaan efek antara quetiapine XR dan risperidone

terhadap fungsi kognitif pasien skizofrenik dengan predominan simtom

negatif‖ dan setelah mendapat kesempatan tanya jawab tentang segala

sesuatu yang berhubungan dengan penelitian tersebut,maka dengan ini

saya secara sukarela dan tanpa paksaan menyatakan bersedia diikutkan

dalam penelitian tersebut.

Medan,.................................2016

Yang menyatakan Peneliti

( ) (dr. Annisa

Fransiska)

Saksi:

1. ( )

2. ( )

Universitas Sumatera Utara

Page 146: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

126

Lampiran 3

DATA SAMPEL PENELITIAN

Nomor Responden : Tanggal:

Nomor Medical Record :

Data Demografik

1. Nama : ......................................

2. Usia : ................tahun

3. Jenis kelamin : Laki-laki/ peremuan

4. Pendidikan : SMP / SMA/SMK / DIPLOMA-PT

5. Pekerjaan : Bekerja/Tidak bekerja

6. Status Perkawinan : Kawin/ TidakKawin/Janda/Duda

7. Lama sakit :

8. Riwayat dirawat di RSJ :

9. Antipsikotik yang sebelumnya digunakan :

10. Skor PANSS positif/negatif/total : / /

11. BB :

12. TB :

13. BMI :

Kelompok : Risperidone / Quetiapine XR

Skor (MoCA-INA): .........(0 – 30)

Universitas Sumatera Utara

Page 147: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

127

Lampiran 4

RIWAYAT HIDUP PENELITI

Data pribadi

Nama : Annisa Fransiska

Jenis kelamin : Perempuan

Tempat dan tanggal lahir : Medan, 22 Agustus 1981

Agama : Islam

Alamat : jl. Halat Gg. Sepakat No. 5 Medan

Telepon : 081266814100

Riwayat pendidikan

Tahun 1987-1993 : SD Angkasa I Lanud Medan

Tahun 1993-1996 : SMP Al-Azhar Medan

Tahun 1996-1999 : SMA Negeri 2 Medan

Tahun 1999-2006 : Pendidkan dokter umum di Fakultas

Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara

Tahun 2011-sekarang : Pendidikan Dokter Spesialis di bidang

Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran

Universitas Sumatera Utara

Riwayat pekerjaan

Tahun 2006-2008 : Dokter PTT di Puskesmas Batu Hampar Kab.

Limapuluh kota Sumatera Barat

Tahun 2008-Sekarang : Dokter PNS di RS. Adnaan WD Payakumbuh

Universitas Sumatera Utara

Page 148: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

128

Lampiran 5

Universitas Sumatera Utara

Page 149: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

129

Montreal Cognitive Assessment

(MoCA-Ina)

Administrasi, Instruksi dan Skoring

The Montreal Cognitive Assessment (Moca) dirancang sebagai instrumen

skrining cepat untuk memeriksa disfungsi kognitif ringan. Ini menilai ranah

kognitif yang berbeda : perhitungan perhatian dan konsentrasi, fungsi eksekutif,

memori, bahasa, keterampilan konstruksi visual, berpikir konseptual,, dan

orientasi. Waktu yang digunakan dalam test ini adalah sekitar 10 menit. Nilai total

maksimal yang diperoleh adalah 30 poin, skor 26 < dianggap wajar.

1. VISUOSPATIAL/EKSEKUTIF (I):

Administrasi: pemeriksa memerintahkan subjek: "Tariklah garis dimulai dari

nomor ke huruf secara berurutan seperti contoh. Mulailah di sini. [Menunjuk ke

(1)] dan menarik garis dari 1 maka ke A kemudian ke 2 dan seterusnya.

berakhir di sini [menunjuk ke (E)]. "

Skor: Berikan satu poin jika subjek berhasil menarik pola berikut: 1– A– 2 – B

- 3 – C - 4 – D - 5 – E, tanpa membuat garis yang memotong. Setiap

kesalahan yang tidak segera dikoreksi, akan dinilai dari 0.

2. VISUOSPATIAL/EKSEKUTIF (KUBUS):

Administrasi: pemeriksa memberikan instruksi berikut, (sambil menunjuk ke

kubus) : "Salinlah gambar ini semirip mungkin, pada bagian yang kosong di

bawah".

Skor : Salah satu titik yang dialokasikan untuk gambar dengan benar

dieksekusi.

• Gambar harus tiga-dimensi

• Semua garis yang ditarik

• Tidak ada baris yang ditambahkan ataupun di ulang.

• Hasil garis yang dibuat relatif paralel dengan panjang sama (prisma empat

persegi panjang yang diterima) titik A tidak ditetapkan jika salah satu-

kriteria tersebut di atas tidak terpenuhi.

3. VISUOSPATIAL/EKSEKUTIF (JAM):

Administrasi: Tunjukkan ruang/bagian ketiga (di sebelah kanan) dan berikan

instruksi berikut: "Gambarlah sebuah jam yang menunjukkan pukul 11.10

lengkap dengan angkanya. ".

Skor: Berikan satu poin untuk masing-masing dari tiga kriteria berikut:

Contour (1 poin):. Gambar jam yang harus berupa lingkaran ( kesalahan

kecil dapat dimaklumi, misalnya ketidaksempurnaan sedikit pada

penutupan lingkaran);

Angka (1 poin):. Semua nomor jam yang harus ada dan tanpa nomor

tambahan; angka harus berada dalam urutan yang benar dan sesuai

penempatannya; angka Romawi dapat diterima; nomor dapat ditempatkan

di luar lingkaran kontur ;

Tangan (1 poin):. Harus ada dua jarum jam yang menunjukkan waktu yang

tepat, jarum jam harus jelas lebih pendek dari sisi menit; dan pangkal harus

berpusat di tengah lingkaran.

Universitas Sumatera Utara

Page 150: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

130

Point nilai tidak akan diberikan bila satupun dari ketiga kriteria diatas tidak

terpenuhi.

4. PENAMAAN:

Administrasi: Dimulai dari gambar di sebelah kiri, sambil menunjuk gambar

satu persatu sambil mengatakan ―Sebutkan, binatang apakah ini?‖

Skor : Satu poin untuk tiap gambar yang direspon benar (1) Unta; (2) Badak;

(3) Gajah.

5. MEMORI:

Administrasi: pemeriksa membaca daftar dari 5 kata yang tersedia secara

berurutan dengan jeda waktu satu detik dari kata satu ke berikutnya,

kemudian berikan instruksi sebagai berikut: "Ini adalah tes memori. Saya akan

membacakan daftar kata yang akan Anda harus ingat sekarang dan nanti.

Dengar baik-baik. Ketika saya selesai, ulangi kata-kata yang Anda ingat".

Cek kembali kata-kata yang di ulangi subjek (pasien). Apabila subjek

menunjukkan bahwa ia telah selesai atau tidak dapat mengingat kata-kata

lebih lanjut, bacalah daftar kata untuk kedua kalinya dengan instruksi berikut:

"Saya akan membacakan daftar yang sama untuk kedua kalinya. Cobalah

untuk mengingat dan mengatakan kembali kata-kata sebanyak yang Anda

bisa, termasuk kata-kata Anda mengatakan pertama kali‖

Beri tanda (√) pada kolom yang tersedia untuk setiap kata yang benar.

Pada akhir test kedua, informasikan kepada subjek bahwa ia akan diminta

untuk mengingat kata-kata lagi dengan mengatakan, "Saya akan meminta

Anda untuk mengingat kata-kata lagi pada akhir test."

Skor: Tidak ada poin diberikan untuk test pertama dan kedua.

6. ATENSI:

Forward Digit Span (Baca daftar angka):

Administrasi: Berikan instruksi berikut: "Saya akan mengatakan beberapa

angka dan ketika saya selesai, ulangi persis angka-angka tadi seperti yang

telah saya sebutkan". Baca urutan angka pertama dengan intonasi datar dan

jeda satu detik tiap angkanya. Backward Digit Span: Administrasi: Berikan

instruksi berikut: "Sekarang saya akan mengatakan beberapa angka lagi, tapi

ketika saya selesai, Anda harus mengulangi kepada saya dalam urutan

mundur/terbalik" Baca urutan angka kedua dengan intonasi datar dan jeda

satu detik tiap angkanya.

Skor: Berikan satu poin untuk setiap urutan yang benar. (contoh: jawaban

yang benar untuk urutan dari belakang adalah 2-4-7).

Daftar Huruf:

Administrasi: pemeriksa membaca daftar urutan huruf pada pada kecepatan

konstan, setelah memberikan instruksi berikut: "Saya akan membaca urutan

huruf. Setiap kali saya mengatakan huruf A, ketukkan tangan Anda sekali.

Jika saya mengatakan huruf yang berbeda, jangan buat ketukan ".

Skor: Berikan satu poin bila kesalahan terjadi maksimal satukali (error adalah

ketukan di huruf yang salah atau kegagalan untuk mengetuk pada huruf A).

7s Series (Pengurangan Angka 7):

Universitas Sumatera Utara

Page 151: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

131

Administrasi : pemeriksa memberikan instruksi berikut: "Sekarang, saya

akan meminta Anda untuk menghitung, pengurangan berurutan dengan angka

7, dimulai dari 100, dan kemudian terus dikurangi tujuh dari jawaban Anda

sampai saya memberitahu Anda untuk berhenti" Berikan pengulangan

instruksi ini dua kali jika perlu.

Skor: Sub test ini memiliki nilai maksimal 3 poin bila jawaban benar > 4;

Berikan 2 poin bila 2 atau 3 jawaban benar; nilai 1 poin untuk 1 jawaban

benar; dan 0 (nol) bila tidak satupun jawaban benar. Sebagai contoh, seorang

peserta dapat menjawab "92-85 - 78-71 - 64" mana "92" tidak benar, tapi

semua nomor berikutnya akan dikurangi dengan benar. Ini adalah salah satu

kesalahan dan item tersebut akan diberi skor 3.

7. PENGULANGAN KALIMAT:

Administrasi: pemeriksa memberikan instruksi berikut: "Saya akan

membacakan kalimat. Ulangi persis seperti yang saya katakan itu [jeda]: Wati

membantu saya menyapu lantai hari ini" (Setelah respon) lanjutkan pada

kalimat ke dua, dengan instruksi: "Sekarang saya akan membacakan kalimat

lain. Ulangi setelah saya, persis seperti yang saya katakan itu [jeda]: Tikus

bersembunyi di bawah dipan ketika kucing datang."

Skor: Berikan 1 poin untuk setiap kalimat diulang dengan benar. Pengulangan

harus sama persis. Waspada untuk kesalahan karena kelalaian (misalnya,

dengan mengabaikan "ketika", "ini") dan substitusi / penambahan (misalnya,

"menyapu lantai pada hari ini;" menggantikan atau mengubah bentuk jamak,

dll )

8. VERBAL FLUENCY:

Administrasi: pemeriksa memberikan instruksi berikut: "Sebutkan kata-kata

sebanyak mungkin ang dimulai dengan huruf tertentu yang saya akan

memberitahu Anda dalam sekejap. Anda dapat mengatakan apa saja kata

yang Anda inginkan, kecuali Kata benda (seperti nama orang atau hewan, dll),

angka, atau kata-kata yang dimulai dengan suara yang sama namun memiliki

akhiran yang berbeda. Aku akan memberitahu Anda untuk berhenti setelah

satu menit. Apakah Anda siap? [Jeda] Sekarang, sebutkan kata-kata

sebanyak yang yang dimulai dengan huruf F. [waktu selama 60] sec. Berhenti.

"

Skor: Berikan satu poin jika subjeknya menghasilkan 11 kata atau lebih dalam

60 detik.

9. ABSTRAKSI:

Administrasi: pemeriksa meminta subyek untuk menjelaskan apa kesamaan

yang dimiliki masing-masing pasangan kata yang akan disebutkan, dimulai

dengan contoh: "Katakan kepada saya apa kemiripan antara pisang dan

jeruk?". Jika jawaban subyek yang diberikan kurang tepat, ulangi instruksi

sebelumnya dengan mengatakan: "Berikan kemiripan lainnya". Jika subjek

tidak memberikan respon yang sesuai (buah), pemeriksa mengatakan, "Ya,

keduanya sama-sama buah" Jangan memberikan petunjuk tambahan atau

klarifikasi..

Universitas Sumatera Utara

Page 152: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

132

Setelah percobaan atau contoh, berikan instruksi berikutnya: "Sekarang,

sebutkan kemiripan antara kereta api dan sepeda". Berikut respon,

selanjutnya untuk soal kedua, instruksikan: "Selanjutnya sebutkan kemiripan

antara jam tangan dengan penggaris". Pemeriksa dilarang memberikan

petunjuk tambahan atau kata kunci.

Skor: Hanya dua soal terakhir yang dinilai. Beri 1 poin untuk masing-masing

pasangan menjawab soal dengan benar.

Respon berikut dapat diterima:

Kereta-sepeda = sarana transportasi, sarana perjalanan;

Jam tangan-penggaris = alat ukur, digunakan untuk mengukur.

Respon berikut ini tidak dapat diterima:

Kereta-sepeda = mereka telah roda;

Jam tangan-watch = mereka memiliki nomor.

10. Ingatan tertunda (Delayed Recall):

Administrasi: pemeriksa memberikan instruksi berikut: "Saya akan

membacakan beberapa kata kepada Anda sebelumnya, tugas anda adalah

mengingat kata-kata yang telah saya sebutkan dan kemudian mengulanginya

kembali kata-kata tersebut‖. Buatlah tanda cek (√) untuk setiap kata-kata

yang dapat ingat dan disebutkan secara spontan tanpa isyarat.

Skor: Berikan 1 poin untuk setiap kata-kata yang berhasil diingat dan di

sebutkan dengan benar tanpa petunjuk ataupun kata kunci.

Optional:

Setelah percobaan sub test delayed recall, berikan motivasi pada subjek

dengan memberikan kata kunci (clue) sesuai dengan petunjuk yang

disediakan di bawah ini untuk tiap kata-kata yang sama sekali sulit

diingat oleh subjek. Berikan tanda (√) pada kolom, untuk tiap kata yang

dapat diingat dan disebutkan dengan benar setelah subjek diberikan

bantuan kata kunci. Bila dengan cara ini subjek tetap sulit mengingat

kata yang telah disebutkan, berikan bantuan terakhir dengan pilihan

jawaban menggunakan instruksi:, "Manakah di antara kata-kata berikut

yang termasuk jawaban kata tadi, HIDUNG, WAJAH, atau TANGAN?"

Gunakan kategori berikut dan / atau isyarat pilihan ganda untuk setiap

kata, bila sesuai:

WAJAH : bantuan kategori: bagian tubuh pilihan: hidung, wajah,

tangan

SUTERA : bantuan Kategori: jenis bahan pilihan: jeans, katun,

sutera

MASJID : bantuan kategori: jenis bangunan pilihan:

masjid, sekolah, rumah sakit

ANGGREK : bantuan kategori: jenis bunga pilihan: anggrek, aster,

tulip

MERAH : bantuan kategori: warna pilihan : merah, biru,

hijau

Universitas Sumatera Utara

Page 153: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

133

Skor: Tidak ada poin untuk jawaban yang diberikan dengan bantuan.

Kata kunci ataupun bantuan digunakan untuk tujuan informasi klinis saja

dan dapat memberikan informasi tambahan pada pemeriksa tentang

jenis gangguan memori. Untuk memori deficit karena kegagalan proses

encoding, pemberian bantuan kata kunci tidak perpengaruh pada

performance.

11. Orientasi:

Administrasi: Pemeriksa memberikan instruksi "Katakan tanggal berapa

sekarang/hari ini". Jika subjek tidak memberikan jawaban yang lengkap, maka

segera lanjutkan instruksi: "Katakan pada saya (bulan, tahun, dan hari]"

Kemudian katakan: "Sekarang, ceritakan dimanakan kita sekarang(tempat,d

an kota).

Skor: Berikan satu poin untuk setiap item/soal yang dijawab dengan benar.

Subjek harus menyebutkan tanggal dan nama tempat dengan tepat (nama

rumah sakit, klinik, kantor). Poin/nilai tidak diberikan bila subjek salah dalam

menjawab soal.

TOTAL SKOR: Jumlahkan semua sub scores yang tercantum di sisi kanan.

Tambahkan satu poin bagi subjek yang memiliki latar belakang pendidikan formal

kurang dari 12 tahun. Skor maksimal yang dihasilkan adalah 30, untuk skor total

> 26 adalah normal (tidak ada gangguan)

Universitas Sumatera Utara

Page 154: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

134

Lampiran 6

Universitas Sumatera Utara

Page 155: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

135

Lampiran 7

Tabel Hasil Data Skor Moca-Ina pada Studi Pendahuluan:

Atensi KonsentrasiMemori

kerjaMEMORI ORIENTASI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

gamba

r jam

gambar

kubusTotal

Trial

making

B task

kefasih-

an

fonemi

k

2

abstra

k

Total

Penam

aan 3

hewan

mengul

ang 2

kalimat

Total

Deteksi 1

ketukan

(Kewasp

adaan)

Penguran

gan serial

7

(konsentr

asi)

Sebut

angka

dr dpd n

blkg

Delay

recall

Orientasi

waktu dan

tempat

MR 0-3 0-1 0-1 0-1 0-2 0-3 0-2 0-1 0-3 0-2 0-5 0-6 0-30

0 2 0 2 1 0 1 2 3 0 3 1 1 1 2 6 18

VI 2 0 2 1 0 1 2 3 1 4 1 1 2 2 6 20

0 0 1 0 0 1 0 0 2

0 2 1 3 1 0 1 2 3 2 5 0 3 2 3 6 24

VI 2 1 3 1 0 1 2 3 2 5 0 3 2 3 6 24

0 0 0 0 0 0 0 0 0

0 1 0 1 1 0 1 2 3 2 5 1 1 2 5 5 22

VI 1 1 2 1 0 1 2 3 2 5 1 1 2 5 6 24

1 0 0 0 0 0 0 1 2

0 3 1 4 0 0 1 1 3 0 3 1 2 2 4 6 23

VI 3 1 4 0 0 1 1 3 2 5 1 2 2 3 6 24

0 0 2 0 0 0 -1 0 1

0 3 1 4 1 0 1 2 3 2 5 1 1 2 2 5 22

VI 3 1 4 1 0 1 2 3 2 5 1 2 2 3 5 24

0 0 0 0 1 0 1 0 2

0 0 1 1 1 0 0 1 3 2 5 1 2 2 3 5 20

VI 1 1 2 1 1 0 2 3 2 5 1 2 2 3 6 23

1 1 0 0 0 0 0 1 3

0 2 1 3 0 1 1 2 3 1 4 0 0 1 2 5 17

VI 2 1 3 0 1 1 2 3 2 5 0 0 2 3 5 20

0 0 1 0 0 1 1 0 3

0 2 0 2 0 0 0 0 3 2 5 1 1 2 3 5 19

VI 3 0 3 0 0 1 1 3 2 5 1 1 2 3 5 21

1 1 0 0 0 0 0 0 2

0 3 1 4 0 0 1 1 3 1 4 1 3 2 5 5 25

VI 3 1 4 0 1 1 2 3 1 4 1 3 2 5 5 26

0 1 0 0 0 0 0 0 1

0 3 0 3 0 0 1 1 3 2 5 0 3 2 3 6 23

VI 3 0 3 0 0 1 1 3 2 5 0 3 2 3 6 23

0 0 0 0 0 0 0 0 0

9 29421

10 21541

630511

731186

8 39193

31413

432156

533421

QUETIAPINE XR

N

O

D

O

M

A

I

N

M

i

n

g

g

u

k

e

Skor MoCA-INA

VISUOSPASIAL FUNGSI EKSEKUTIF BAHASA

TOTAL

SKOR

MoCA

128752

229248

3

Universitas Sumatera Utara

Page 156: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

136

Atensi KonsenMemori

kerjaMEMORI ORIENTASI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

gam

bar

jam

gamb

ar

kubus

Total

Trial

maki

ng B

task

kefasi

h-an

fonem

ik

2

abstr

ak

Total

Pena

maan

3

hewa

n

meng

ulang

2

kalim

at

Total

Deteksi

1

ketukan

(Kewas

padaan

)

Pengura

ngan

serial 7

(konsent

rasi)

Sebut

angka

dr dpd

n blkg

-1

Orientasi

waktu

dan

tempat

MR 0-3 0-1 0-1 0-1 0-2 0-3 0-2 0-1 0-3 0-2 0-5 0-6 0-30

0 3 1 4 1 0 0 1 3 2 5 1 3 2 0 6 22

VI 3 1 4 1 0 1 2 3 2 5∆ 1 3 2 0 6 23

∆ 0 1 0 0 0 0 0 0 1

0 2 0 2 1 0 1 2 3 1 4 0 3 2 3 5 21

VI 2 0 2 1 0 1 2 3 2 5 0 3 2 3 5 22

∆ 0 0 1 0 0 0 0 0 1

0 2 0 2 0 0 1 1 3 1 4 0 2 2 2 4 17

VI 2 0 2 0 0 1 1 3 1 4 0 1 2 3 4 17

∆ 0 0 0 0 -1 0 1 0 0

0 3 1 4 1 1 1 3 3 2 5 1 3 2 2 5 25

VI 3 1 4 1 1 1 3 3 2 5 1 3 2 2 6 26

∆ 0 0 0 0 0 0 0 1 1

0 2 1 3 1 1 1 3 3 2 5 1 1 2 2 6 23

VI 2 1 3 1 1 1 3 3 2 5 1 2 2 2 6 24

∆ 0 0 0 0 1 0 0 0 1

0 2 0 2 0 1 1 2 3 2 5 1 2 2 2 5 21

VI 2 0 2 0 1 1 2 3 2 5 1 2 2 2 5 21

∆ 0 0 0 0 0 0 0 0 0

0 3 1 4 0 1 1 2 3 2 5 0 0 2 2 5 20

VI 3 1 4 0 1 1 2 3 2 5 0 0 2 2 5 20

∆ 0 0 0 0 0 0 0 0 0

0 3 0 3 0 1 1 2 3 2 5 1 3 2 1 6 23

VI 3 0 3 0 1 1 2 3 2 5 1 3 2 1 6 23

∆ 0 0 0 0 0 0 0 0 0

0 2 1 3 0 1 1 2 2 1 3 1 3 2 3 5 22

VI 2 1 3 0 1 1 2 2 1 3 1 3 2 3 5 22

∆ 0 0 0 0 0 0 0 0 0

0 2 0 2 0 0 1 1 3 2 5 0 1 2 0 6 17

VI 2 0 2 0 0 1 1 3 2 5 1 1 2 0 6 18

∆ 0 0 0 1 0 0 0 0 1

RISPERIDONE

N

O

D

O

M

A

I

N

M

i

n

g

u

k

e

Skor MoCA INA

VISUOSPASIAL FUNGSI EKSEKUTIF BAHASA

TOTAL

SKOR

MoCA

136746

232500

326329

427339

527311

624143

732188

8 34162

9 30927

10 21421

Universitas Sumatera Utara

Page 157: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

137

Hasil SPSS

Quetiapine XR Statistics

Visuo-spasial

F. ekse-kutif

Baha-sa

Atensi Konsen-trasi

Memorikerja

Me-mori

Orien-tasi

Total skor

N Valid 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Mean .30 .30 .40 .10 .10 .20 .10 .20 1.60

Median .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 2.00

Mode 0 0 0 0 0 0 0 0 2

Std. Deviation .483 .483 .699 .316 .316 .422 .568 .422 1.075

Variance .233 .233 .489 .100 .100 .178 .322 .178 1.156

Skewness 1.035 1.035 1.658 3.162 3.162 1.779 .091 1.779 -.322

Std. Error of Skewness .687 .687 .687 .687 .687 .687 .687 .687 .687

Kurtosis -1.224 -1.224 2.045 10.000 10.000 1.406 1.498 1.406 -.882

Std. Error of Kurtosis 1.334 1.334 1.334 1.334 1.334 1.334 1.334 1.334 1.334

Minimum 0 0 0 0 0 0 -1 0 0

Maximum 1 1 2 1 1 1 1 1 3

Risperidone

Statistics

Visuo-

spasial

Ekse-

kutif

bahasa atensi Konsen

-trasi

memori

kerja

memori Orien

-tasi

total

skor

N Valid 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Mean .00 .10 .10 .10 .00 .00 .10 .10 .50

Median .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .50

Mode 0 0 0 0 0 0 0 0 0a

Std. Deviation .000 .316 .316 .316 .471 .000 .316 .316 .527

Variance .000 .100 .100 .100 .222 .000 .100 .100 .278

Std. Error of

Skewness .687 .687 .687 .687 .687 .687 .687 .687 .687

Std. Error of Kurtosis 1.334 1.334 1.334 1.334 1.334 1.334 1.334 1.334 1.334

Minimum 0 0 0 0 -1 0 0 0 0

Maximum 0 1 1 1 1 0 1 1 1

Skewness 3.162 3.162 3.162 .000 3.162 3.162 .000

Kurtosis

10.000 10.000 10.000 4.500

10.000

10.00

0 -2.571

Universitas Sumatera Utara

Page 158: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

138

PANSS

+

PANSS

-TOTAL

visuos

pasial

F.

Eksktf

Baha

sa

Atens

i

Konse

ntrasi

Memori

kerja

Mem

ori

Orient

asiTotal

PANSS

+

PANSS

-TOTAL

visuos

pasial

F.

Eksktf

Baha

sa

Atens

i

Konse

ntrasi

Memori

kerja

Mem

ori

Orient

asiTotal

PANSS

+

PANSS

-TOTAL

visuos

pasial

F.

Eksktf

Baha

sa

Atens

i

Konse

ntrasi

Memori

kerja

Mem

ori

Orient

asiTotal

1 28752 29 lk sma tdk tdk 2 9 risperidon 58/160 22.67 15 27 75 2 2 3 1 1 1 2 6 18 12 23 67 2 2 3 1 1 2 2 6 19 8 19 59 2 2 3 1 1 2 3 6 20

2 29248 26 lk sma tdk tdk 1 6 risperidon 59/165 22.67 13 23 71 3 2 5 0 3 2 3 6 24 11 20 61 3 2 5 0 3 2 3 6 24 7 14 51 3 2 5 1 3 2 3 6 25

3 31413 35 pr sma tdk tdk 2 8 risperidon 53/155 22.06 14 24 71 1 2 5 1 1 2 5 5 22 10 20 60 1 3 5 1 1 2 5 5 23 7 16 51 2 3 5 1 1 2 5 5 24

4 32156 21 pr smk tdk tdk 1 3 risperidon 55/157 22,31 14 25 72 4 1 3 1 2 2 4 6 23 11 21 59 4 1 4 1 2 2 5 6 24 9 16 51 4 1 4 1 2 2 5 6 25

5 33421 26 lk PT tdk tdk 1 5 risperidon 63/168 22.32 14 25 72 4 2 5 1 1 2 2 5 22 12 22 64 4 2 5 1 1 2 2 5 22 9 18 55 4 2 5 1 1 2 3 5 23

6 30511 32 lk PT tdk tdk 2 7 risperidon 62/162 23.62 15 27 75 2 1 5 1 1 2 1 5 18 11 24 63 2 1 5 1 1 2 2 5 19 8 19 56 3 1 5 1 1 2 2 5 20

7 31186 34 pr PT tdk tdk 3 4 risperidon 53/159 20.96 17 27 78 3 2 4 0 0 1 2 5 17 12 21 66 3 2 4 0 0 1 2 5 17 10 18 54 3 2 4 1 0 1 2 5 18

8 39193 23 lk sma tdk tdk 2 5 risperidon 62/167 22.23 15 27 75 2 0 5 1 1 2 3 5 19 12 25 63 2 0 5 1 1 2 3 5 19 9 21 55 2 0 5 1 1 2 4 5 20

9 29421 26 lk sma tdk tdk 1 2 risperidon 60/165 22.04 13 21 69 4 1 4 1 3 2 5 5 25 11 16 55 4 1 4 1 3 2 5 5 25 9 13 49 4 2 4 1 3 2 5 5 26

10 21541 33 lk sma tdk tdk 2 9 risperidon 63/165 23.14 13 23 70 3 1 5 0 3 2 3 6 23 11 19 58 3 1 5 0 3 2 4 6 24 9 17 48 3 1 5 1 3 2 4 6 25

11 33123 27 lk smp tdk tdk 1 7 risperidon 62/162 23.62 14 24 71 2 2 5 1 1 2 2 6 21 10 21 59 2 2 5 1 1 2 3 6 22 8 19 50 3 2 5 1 2 2 3 6 24

12 31354 25 pr PT tdk tdk 1 2 risperidon 58/162 22.1 14 24 71 2 3 5 0 2 2 2 6 22 11 20 57 2 3 5 0 2 2 3 6 23 8 17 48 2 3 5 1 2 2 3 6 24

13 30126 25 pr sma tdk tdk 2 5 risperidon 63/159 24.91 14 25 72 4 1 4 1 1 2 1 6 20 11 19 62 4 1 5 1 1 2 2 5 21 9 17 54 4 1 5 1 1 2 2 6 22

14 35042 23 lk sma tdk tdk 1 2 risperidon 65/167 23.31 13 27 75 3 3 5 1 2 2 1 6 23 11 20 63 4 3 5 1 2 2 2 6 25 9 18 54 4 3 5 1 2 2 3 6 26

15 29421 26 lk sma tdk tdk 1 3 risperidon 60/165 22.04 14 24 74 2 2 5 0 2 2 2 5 20 13 19 65 2 2 5 0 2 2 2 5 20 10 14 55 2 2 5 1 2 2 2 5 21

16 27005 37 lk sma tdk tdk 2 9 risperidon 63/165 23.14 15 26 76 4 1 4 0 0 2 2 6 19 12 21 66 4 1 4 0 0 2 3 6 20 10 18 58 4 1 4 1 0 2 3 6 21

Skor MoCA INA VI PANSS XII Skor MoCA INA XIIPANSS VI

Quetiapine XR

BB/TB (Kg/cm)

BMI

PANSS 0

NO MRUSIA

(Thn)

Gender

(LK/PR)PNDDKN PEKERJAAN

STATUS

Pernikah

an

Rwyt

hospi

talisa

si

LAMA

SAKIT

(Thn)

RWYT AP

Skor MoCA INA 0

DATA DEMOGRAFIK STUDI

Universitas Sumatera Utara

Page 159: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

139

PANSS

+

PANSS

-TOTAL

visuos

pasial

F.

Eksktf

Baha

sa

Atens

i

Konse

ntrasi

Memori

kerja

Mem

ori

Orient

asiTotal

PANSS

+

PANSS

-TOTAL

visuos

pasial

F.

Eksktf

Baha

sa

Atens

i

Konse

ntrasi

Memori

kerja

Mem

ori

Orient

asiTotal

PANSS

+

PANSS

-TOTAL

visuos

pasial

F.

Eksktf

Baha

sa

Atens

i

Konse

ntrasi

Memori

kerja

Mem

ori

Orient

asiTotal

1 26746 23 lk sma tdk tdk 1 2 risperidon 56/165 20.56 13 23 71 4 1 5 1 3 2 0 6 22 10 21 62 4 1 5 1 3 2 1 6 23 8 17 54 4 2 5 1 3 2 1 6 24

2 32510 29 lk sma tdk tdk 1 6 risperidon 52/162 19.81 13 24 71 2 2 4 0 3 2 3 5 21 10 21 60 2 2 4 0 3 2 3 5 21 8 18 52 2 2 4 1 3 2 3 5 22

3 36329 32 pr sma tdk tdk 2 3 risperidon 60/168 21.25 14 28 79 2 1 4 0 2 2 2 4 17 11 24 69 2 1 4 0 2 2 2 4 17 9 21 59 2 2 4 0 2 2 2 4 18

4 21339 28 lk PT tdk tdk 1 7 risperidon 57/164 21.19 13 22 70 4 3 5 1 3 2 2 5 25 10 19 59 4 3 5 1 3 2 2 5 25 7 17 51 4 3 5 1 3 2 2 6 26

5 27311 25 lk PT tdk tdk 1 8 risperidon 60/165 22.03 15 25 75 3 3 5 1 1 2 2 6 23 11 21 63 3 3 5 1 1 2 2 6 23 8 16 53 4 3 5 1 2 2 2 6 25

6 24143 38 lk smp tdk tdk 1 9 risperidon 62/162 23.62 14 24 78 2 2 5 1 2 2 2 5 21 12 21 63 2 2 5 1 2 2 2 5 21 10 20 54 3 2 5 1 2 2 2 6 22

7 32188 31 pr PT tdk tdk 1 4 risperidon 58/162 22.1 15 26 75 4 2 5 0 0 2 2 5 20 12 23 65 4 2 5 0 0 2 2 5 20 9 20 58 4 2 5 0 1 2 2 5 21

8 34162 24 lk smp tdk tdk 2 2 risperidon 63/165 23.14 13 21 69 3 2 5 1 3 2 1 6 23 10 16 59 3 2 5 1 3 2 2 6 24 7 15 50 4 2 5 1 3 2 2 6 25

9 30927 25 pr sma tdk tdk 2 5 risperidon 63/159 24.91 13 23 70 3 2 3 1 2 2 3 6 22 11 19 59 3 2 3 1 2 2 3 6 22 9 16 52 3 2 4 1 2 2 3 6 23

10 31422 32 pr smp tdk tdk 3 8 risperidon 60/157 24.34 17 29 77 2 1 5 0 1 1 1 6 17 13 25 65 2 1 5 0 1 1 1 6 17 10 21 59 2 1 5 0 1 1 2 6 18

11 31256 21 lk smk tdk tdk 1 3 risperidon 55/159 21.75 17 28 74 3 3 5 1 1 1 2 5 21 13 27 62 3 3 5 1 1 1 2 6 22 9 24 51 3 3 5 1 2 1 2 6 23

12 23401 26 lk PT tdk tdk 2 5 risperidon 63/168 22.32 14 25 75 2 1 5 0 2 2 0 6 18 11 22 62 2 1 5 0 2 2 0 5 18 8 17 56 3 1 5 0 2 2 0 6 19

13 30522 32 lk PT tdk tdk 1 7 risperidon 62/162 23.62 13 22 75 3 2 4 1 3 2 5 5 25 10 20 62 3 2 4 1 3 2 5 5 25 8 19 54 3 2 5 1 3 2 5 5 26

14 31746 23 lk sma tdk tdk 1 2 risperidon 56/165 20.56 14 24 74 3 2 4 1 1 2 4 5 22 10 21 65 3 2 4 1 1 2 4 6 23 8 14 57 3 2 5 1 1 2 4 6 24

15 37119 29 lk sma tdk tdk 3 8 risperidon 52/162 19.81 15 26 76 3 1 4 1 1 1 2 6 19 12 20 66 3 1 4 1 1 1 2 6 19 10 19 59 3 1 5 1 1 1 2 6 20

16 24129 32 pr sma tdk tdk 1 3 risperidon 60/168 21.25 15 26 72 3 2 4 0 0 2 4 5 20 11 24 62 3 2 5 0 0 2 4 5 21 9 18 52 3 2 5 0 0 2 4 5 21

PANSS VI Skor MoCA INA VI PANSS XII Skor MoCA INA XII

Risperidone

BB/TB (Kg/cm)

BMI

PANSS 0 Skor MoCA INA 0

PEKERJAAN

STATUS

Pernikah

an

Rwyt

hospi

talisa

si

LAMA

SAKIT

(Thn)

RWYT AP NO MRUSIA

(Thn)

Gender

(LK/PR)PNDDKN

DATA DEMOGRAFIK STUDI

Universitas Sumatera Utara

Page 160: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

140

Universitas Sumatera Utara

Page 161: PERBEDAAN FUNGSI KOGNITIF ANTARA ORANG DENGAN …

141

Universitas Sumatera Utara