PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan...

151
i PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH DENGAN MULTI MEDIA DAN METODE CERAMAH YANG TANPA MULTI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN IPS SEJARAH TERHADAP TINGKAT KESADARAN SEJARAH SISWA KELAS VII SLTP NEGERI I MRANGGEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2005-2006 TESIS Diajukan Dalam Rangka Menyelesaikan Studi Pasca Sarjana Untuk Mencapai Gelar Magister Pendidikan Oleh : Nama : Gatot Santoso NIM : 1002501007 Program Studi : KTP UNNES PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Transcript of PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan...

Page 1: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

i

PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH DENGAN MULTI MEDIA DAN METODE CERAMAH YANG

TANPA MULTI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN IPS SEJARAH TERHADAP TINGKAT KESADARAN

SEJARAH SISWA KELAS VII SLTP NEGERI I MRANGGEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2005-2006

TESIS

Diajukan Dalam Rangka Menyelesaikan Studi Pasca Sarjana

Untuk Mencapai Gelar Magister Pendidikan

Oleh :

Nama : Gatot Santoso

NIM : 1002501007

Program Studi : KTP UNNES

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Page 2: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Tesis Berjudul : Perbedaan Antara Penggunaan Metoda Ceramah Dengan

Menggunakan Multi Media Dan Metoda Ceramah Yang Tanpa

Multi Media Dalam Pembelajaran IPS Sejarah Terhadap

Tingkat Kesadaran Sejarah Siswa Kelas VII SLTP Negeri I

Mranggen Demak Tahun Pelajaran 2005-2006.

Tesis ini telah disetujui oleh pembimbing pada:

Hari :

Tanggal :

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Drs. Hartono Kasmadi, M.Sc Dr. Maman Rahman, M.Sc NIP. 130 077 385 NIP. 130 359 514

Mengetahui:

Ketua Prodi Pendidikan Program Pasca Sarjana

Universitas Negeri Semarang

Dr. A. Tri Widodo NIP. 130 529 529

Page 3: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Tesis Berjudul : Perbedaan Antara Penggunaan Metoda Ceramah Dengan

Menggunakan Multi Media Dan Metoda Ceramah Yang Tanpa

Multi Media Dalam Pembelajaran IPS Sejarah Terhadap

Tingkat Kesadaran Sejarah Siswa Kelas VII SLTP Negeri I

Mranggen Demak Tahun Pelajaran 2005-2006.

Telah dipertahankan di depan Sidang Dewan Penguji Tesis Jurusan Sejarah Fakultas

Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang, pada:

Hari :

Tanggal :

Panitia Ujian

Ketua

NIP.

Pembimbing I

Prof. Drs. Hartono Kasmadi, M.Sc NIP. 130 077 385

Pembimbing II

Dr. Maman Rahman, M.Sc NIP. 130 359 514

Sekretaris

NIP.

Anggota Penguji

1. NIP.

2. NIP.

3. NIP.

Page 4: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam tesis ini benar-benar hasil karya saya

sendiri, bukan jiplakan karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya.

Pendapat atau temuan orang lain dalam tesis ini dikutip atau dirujuk berdasarkan

kode etika ilmiah.

Semarang, September 2007

Gatot Santoso

Page 5: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO:

- Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga

mereka sendiri merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.

(QS. Al A’raf)

- Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman diantaramu dan

orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha

Mengetahui apa yang kamu perbuat.

(Al Mujadalah, 58: 11)

- Tidak seorang pun dapat menangkap pesan-pesan wahyu kecuali orang yang

mempunyai ilmu dan menggunakan akalnya.

(QS. Ali Imran, 07)

PERSEMBAHAN

1. Almamaterku

2. Istri tersayang

3. Anak-anakku tersayang

4. Teman-teman seangkatan dalam

perkuliahan

5. Pembaca yang budiman

Page 6: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

vi

PRAKATA

Puji dan syukur selalu bagi Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan kasih

sayang, karunia, serta ridla-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.

Dalam penyelesaian tesis ini, Penulis merasa berhutang budi kepada semua

pihak yang telah membantu proses penyusunan skripsi ini hingga selesai. Oleh

karena itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Drs. Hartono Kasmadi, M.Sc, selaku Dosen Pembimbing I yang

telah memberikan bimbingan dan arahan dengan penuh perhatian dan ketulusan

2. Bapak Dr. Maman Rahman, M.Sc selaku Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan arahan dan bimbingan.

3. Bapak-bapak dan Ibu Dosen Pasca Sarjana Universitas Negeri Semarang yang

telah memberikan dukungan terhadap penulisan tesis ini.

4. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan motivasi sehingga Penulis

dapat menyelesaikan tesis ini.

Semoga amal dan budi baik yang telah diberikan memperoleh balasan yang

setimpal dari Allah SWT.

Penulis menyadari kemampuan dan pengalaman yang penulis miliki

sangatlah terbatas, sehingga penyusunan skripsi ini masih belum sempurna. Untuk

itu segala saran dan kritik penulis terima dengan segala kerendahan hati. Akhirnya,

semoga tesis ini membawa manfaat. Amin.

Semarang, Juli 2007

Penulis

Page 7: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

vii

SARI

Gatot Santoso, Teknologi Pendidikan, Program Pasca Sarjana UNNES, 2007, Perbedaan Antara Penggunaan Metoda Ceramah Dengan Menggunakan Multi Media Dan Metoda Ceramah Tanpa Multi Media Dalam Pembelajaran IPS Sejarah Terhadap Tingkat Kesadaran Sejarah Siswa Kelas I SLTP Negeri I Mranggen Demak Tahun Pelajaran 2004-2005, Pembimbing I. Prof. Drs. Hartono Kasmadi, M.Sc, Pembimbing II. Dr. Maman Rahman, M.Sc. Kata Kunci : Metode ceramah dengan multi media, Kesadaran Sejarah.

Untuk mencapai tujuan pembelajaran perlu pemilihan metode yang tepat. Pemilihan metode yang tepat menentukan keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Pada kenyataannya di lapangan sebagian besar guru IPS Sejarah dalam menyampaikan materi pelajar hanya menyampaikan fakta-fakta sejarah berupa urutan tahun dalam peristiwa sejarah dengan menggunakan media ceramah saja dan tanpa menggunakan media pembelajaran; sehingga pembelajaran IPS Sejarah terasa membosankan.

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian tesis ini adalah adakah perbedaan yang signifikan pada tingkat kesadaran sejarah antara siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan metode ceramah biasa dan yang mendapatkan pembelajaran IPS Sejarah dengan metode ceramah yang disertai multi media pada siswa kelas VII SLTP Negeri I Mranggen Demak Tahun Pelajaran 2005-2006.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesadaran sejarah antara siswa yang mendapat pembelajaran IPS Sejarah dengan metode ceramah biasa dan yang mendapatkan metode ceramah disertai multi media dan untuk mengetahui perbedaan yang mendapatkan metode pembelajaran ceramah tanpa disertai multi media.

Populasi yang digunakan adalah kelas VII SLTP Negeri I Mranggen Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2005-2006. Sedangkan sampelnya adalah kelas VII B untuk kelompok kontrol sebanyak 40 siswa dan kelas VII H untuk kelompok eksperimen sebanyak 40 siswa.

Teknik samplingnya menggunakan Cluster Random Sampling yaitu mengambil dua kelas, secara acak dari populasi. Untuk menyamakan kondisi awal dilakukan uji homogenitas nilai populasi.

Pola eksperimennya ialah pola M–G (Marked Grups designs) yaitu dengan mengadakan penyamaan kondisi terhadap dua kelompok (kontrol dan eksperimen). Pola M-G ini menggunakan teknik perbandingan rata-rata nilai IPS Sejarah kelompok kontrol dan kelompok eksperimen sebelum diadakan perlakuan atau eksperimen lebih lanjut. Pengujian dengan uji t –matching pada pola M-G untuk mengetahui tingkat kesadaran sejarah pada penelitian ini.

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode dokumentasi dan metode angket. Sedangkan untuk mengetahui perbedaan rata-rata tingkat kesadaran sejarah, di analisis dengan uji-t.

Page 8: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

viii

Hasil penelitian menyebutkan terdapat perbedaan yang signifikan terhadap tingkat kesadaran sejarah antara siswa yang mendapatkan pembelajaran melalui metode ceramah biasa tanpa menggunakan multi media dengan mtode ceramah yang disertai dengan multi media. Hal ini dapat dilihat dari uji hipotesis (uji final hasil penelitian) dimana diperoleh harga t hitung sebesar 2,743 dan harga t tabel 1,994, dengan taraf signifikan 5 % berarti t hitung > t tabel yang berarti hipotesis (Ha) yang berbunyi “Ada perbedaan yang signifikan antara metode ceramah biasa tanpa multi media dengan metode ceramah yang menggunakan multi media dalam proses pembelajaran IPS Sejarah pada siswa kelas VII SLTP Negeri I Mranggen Demak Tahun Pelajaran 2005-2006”, diterima sedangkan Hipotesis Nol (Ho) yang berbunyi “Tidak terdapat perbedaan metode ceramah dengan menggunakan multi media dan metode ceramah dengan disertai multi media terhadap tingkat kesadaran Sejarah pada siswa SLTP Negeri I Mranggen Demak Tahun Pelajaran 2005-2006” ditolak.

Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan metode ceramah dengan multi media pada pembelajaran sejarah dapat menaikkan tingkat kesadaran sejarah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Mranggen Demak tahun pelajaran 2005 – 2006, sedangkan metode ceramah tanpa multi media pada pembelajaran IPS Sejarah masih menghasilkan tingkat kesadaran yang rendah pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Mranggen Demak tahun pelajaran 2005-2006, dari hasil perhitungan diperoleh kesimpulan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terhadap antara siswa yang mendapatkan pengajaran melalui metode ceramah dengan menggunakan multi media dengan metode ceramah tanpa menggunakan multi media.

Page 9: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

ix

ABSTRACT

Gatot Santoso, Education Technology, UNNES Postgraduate Program, 2005. The diversity between Lecture Method Application using Multi Media and Without Multi Media in Teaching History IPS and Its Against 1st Grade Middle High School Students (SMP Negeri I Mranggen Demak) Academic Year 2005-2006 History Conscious Degree. Advisor : (I) Prof. Drs. Hartono Kasmadi, M.Sc, (II) Dr. Maman Rahman, M.Sc. Key Word : Lecture method with multi media, History conscious degree. To attain the teaching objective, it requires selecting the right method. Selecting the right method is determining the success of teach-learn activity. In fact most of the History IPS teacher just only have to present history facts such like chronicle of history event using lecture method without using teaching media, so that History IPS teaching activity become boring. The subject which discussed in the thesis research is the diversity of significant influence in history conscious degree between student witch taught with ordinary lecture method and the student with taught History IPS with multi media lecture method for 1st Grade Middle High School Students (SMP Negeri I Mranggen Demak) Academic Year 2005-2006. The objective of the research is to discover the history conscious degree among the student who taught with ordinary History IPS lecture method and the student who taught with multi media lecture method and to know the effectiveness the ordinary lecture method and the multi media lecture method and also to discover how far the ordinary lecture method and the multimedia lecture method will influence the students history conscious degree. The used population is the 1st grade of SMP Negeri I Mranggen Kabupaten Demak Academic Year 2005-2006. And the sample is class VII B for control group which consist of 40 students and class VII H for experiment group which consist of 40 students. The sampling technique is using Cluster Random Sampling which randomly takes 2 classes from population. To adjust the starting condition pre test, homogeneity test and t-test is performed.

The experiment pattern is M-G (Marked Group design) pattern, ie: by adjusting condition against two groups (control and experiment). The M-G pattern is using average comparing technique. The pre test value for control group and experiment group before treatment or further experiment performed.

The data collecting technique in the research is using documentation method and test method. And to know history conscious degree average differences is analyzed by t – test. The research result explain that there is a significant influence differences toward history conscious degree between students which taught with ordinary lecture method without multi media and lecture method with multi media. It can be seen from the hypothesis test (research result final test) where calculate t value is 2,743

Page 10: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

x

and table t value 1,994 obtained with significant degree 5 % it means that calculate t > table t which mean that Hypothesis (Ha) which said that “There is a significant influence between ordinary lecture method without multi media and lecture method with multi media in the History IPS teaching process on the 1st grade SMP Negeri I Mranggen Demak Academic Year 2005-2006 students” is accepted, and the null hypothesis (Ho) which said that “There is no influence differences between the ordinary lecture method without multi media and lecture method with multi media toward History Conscious Degree on SMP Negeri I Mranggen Demak Academic Year 2005-2006 students “ is refused.

Page 11: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING .......................................................... ii

PENGESAHAN KELULUSAN ........................................................................... iii

PERNYATAAN .................................................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................ v

PRAKATA ............................................................................................................ vi

SARI ...................................................................................................................... vii

ABSTRACT .......................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Perumusan Masalah ...................................................................... 8

C. Penegasan Istilah ............................................................................. 9

D. Tujuan Penelitian ............................................................................. 9

E. Manfaat Penelitian ........................................................................... 9

F. Sistematika Tesis ............................................................................. 11

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS .............................................. 12

A. Hakekat Pembelajaran IPS Sejarah ................................................ 12

B. Kerangka Berfikir ........................................................................... 42

C. Hipotesis .......................................................................................... 43

Page 12: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

xii

BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................... 44

A. Jenis dan Desain Penelitian ............................................................ 44

B. Populasi dan Sampel ...................................................................... 45

C. Desain Penelitian ............................................................................. 48

D. Variabel Penelitian .......................................................................... 49

E. Metode Pengumpulan Data ............................................................ 51

F. Penyusunan Perangkat Tes ............................................................. 52

G. Uji Coba Instrumen Penelitian ........................................................ 55

H. Tahap-tahap Penelitian ................................................................... 59

I. Pelaksanaan Metode Ceramah dengan Multi Media dan

Tanpa Menggunakan Multi Media .................................................. 60

J. Analisis Data ................................................................................... 62

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 67

A. Hasil Penelitian ............................................................................... 67

B. Pembahasan Hasil Penelitian .......................................................... 76

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 81

A. Simpulan .......................................................................................... 81

B. Saran-saran ...................................................................................... 82

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 83

LAMPIRAN .......................................................................................................... 85

Page 13: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Daftar Nilai Sejarah Siswa Kelas VII .......................................................... 85

2. Uji Homogenitas Nilai ................................................................................ 86

3. Angket Kesadaran Sejarah Sebelum Di Uji ................................................. 89

4. Data Uji Coba .............................................................................................. 99

5. Hasil Olah Data Validitas dan Reliabilitas .................................................. 103

6. Angket Kesadaran Sejarah Setelah Di Uji ................................................... 105

7. Data Hasil Pengisian Angket Kesadaran Sejarah Kelas Eksperimen .......... 115

8. Data Hasil Pengisian Angket Kesadaran Sejarah Kelas Kontrol ................ 119

9. Diskripsi Data Penelitian ............................................................................. 123

10. Uji Normalitas Data ..................................................................................... 127

11. Uji Banding .................................................................................................. 128

12. Uji Kesadaran Sejarah ................................................................................ 129

13. Angka Nilai Kritik R .................................................................................... 131

14. Daftar n Distribusi Normal .......................................................................... 132

15. Tabel Distribusi t ......................................................................................... 133

Page 14: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Tabel Data Uji Coba Angket ....................................................................... 99

2. Tabel Data hasil uji tingkat kesadaran sejarah siswa kelas eksperimen ...... 115

3. Tabel Data hasil uji tingkat kesadaran sejarah siswa kelas kontrol ............. 119

4. Tabel Angka Kritik R .................................................................................. 131

5. Tabel Nilai Kritis Uji Liliefors .................................................................... 132

6. Tabel Distribusi T ........................................................................................ 133

Page 15: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sering dikatakan bahwa pelajaran sejarah adalah pelajaran yang

membosankan. Siswa banyak yang tidak tertarik pada pelajaran sejarah dan

malah menganggap bahwa belajar sejarah cukup dengan cara menghafalkan

angka-angka tahun. Semua ini terjadi mungkin sebagai akibat dari proses belajar

mengajar sejarah yang konvensional. Seorang siswa sering datang ke kelasnya

untuk belajar sejarah hanya berbekal sebuah buku tulis dan kemudian mencatat

keterangan-keterangan verbal guru sejarahnya. Di lain pihak, seorang guru

sejarah sering datang ke kelasnya hanya untuk memberi tugas siswa-siswanya

untuk mencatat bagian-bagian dari sejarah yang dianggapnya penting, diselingi

tambahan keterangan secara verbal. Proses belajar mengajar sejarah seperti itu,

disamping tidak efektif, juga tidak akan dapat meningkatkan kesadaran sejarah

siswa.

Materi sejarah yang diterima siswa di kelas adalah materi yang bukan saja

terlepas dari ikatan kesatuan rangkaian peristiwanya satu sama lain, tetapi juga

terlepas dari akar kehidupan yang sesungguhnya. Proses belajar mengajar

sejarah seperti itu tentu tidak akan membawa siswa pada kemampuan

menganalisis peristiwa-peristiwa sejarah serta kemampuan melihat dan berpikir

historik. Pengetahuan sejarah mereka terhenti pada sekumpulan data, fakta,

nama orang semata, nama letak wilayah atau pencipta semata. Akibatnya,

Page 16: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

2

sesudah enam tahun belajar sejarah yang tersisa di benak para siswa adalah guru

sejarah yang begitu membosankan, keheranan mereka mengapa ada manusia di

dunia ini yang begitu gemar akan nama orang yang sudah lama meninggal serta

kerjanya hanya menambah tugas-tugas menghafal saja.

Akibat lainnya, sebagian siswa menganggap pelajaran sejarah tidak lebih

dari cerita dongeng yang berguna sebagai hiburan. Dengan demikian, tentu

mereka tidak akan memahami sejarah bangsanya, apalagi menghayati nilai-nilai

heroik dan patriotik para pendahulunya. Mengenai hal ini Winarno mengatakan:

Tidak mengherankan kalau dikatakan bahwa pendidikan sejarah serupa itu adalah pendidikan

yang tepat untuk membenci sejarah, membenci guru sejarah, membenci

segala sesuatu yang bersangkut paut dengan sejarah. Inilah satu contoh

dimana interaksi yang dimaksudkan bersifat edukatif justru berakibat

destruktif, bersifat anti edukatif (Surachmad, 1986: 9).

Berdasarkan hasil observersi sekilas yang dilakukan penulis pada tahun

2005/2006, timbul masalah-masalah baru memerlukan penelitian lebih lanjut,

terutama mengenai tingkat kesadaran sejarah di dalam masyarakat. Sebagai

akibat dari pemahaman yang keliru pembangunan, timbul kecenderungan di

Indonesia, bahwa masyarakat, lebih-lebih generasi mudanya, terlalu berwawasan

ke masa kini dan masa depan tetapi mengabaikan masa lampaunya. Ini berarti,

terbukanya kemungkinan bagi masyarakat, lebih-lebih generasi mudanya, akan

tercabut dari akar kehidupan yang memerlukan identitas bangsa yaitu warisan

masa lampaunya. Padahal generasi muda, adalah generasi yang mempunyai

posisi strategis sebagai penerus perjuangan bangsanya. Dalam posisi yang

Page 17: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

3

demikian maka generasi muda perlu memahami dan menyadari eksistensi

dirinya, baik secara spasial maupun temporal. Dengan memahami keberadaan

dirinya dalam posisi yang penting itu, mereka diharapkan mampu tampil sebagai

manusia pembangunan yang mandiri, terampil dan penuh pengabdian. Dengan

kata lain, diperlukan generasi pembangunan yang memiliki kesadaran sejarah,

yakni daya upaya yang direncanakan untuk mengerti masa lampau di dalam

lingkungannya yang berfungsi mengukur dan menentukan tempat sikap manusia

dalam kerangka sejarahnya yang disebut sebagai generasi yang mampu

menempatkan dirinya dalam konteks sejarahnya sendiri (Kartodirdjo, 1982: 66).

Bidang Studi Sejarah sebagai salah satu bagian dari mata pelajaran IPS di

SMP memiliki arti penting dalam pembentukan kesadaran dan wawasan

kebangsaan. Arti penting bidang studi sejarah dalam pengembangan kesadaran

sejarah dan wawasan kebangsaan dapat digambarkan sebagai berikut: Tanpa

mengetahui sejarahnya, suatu bangsa tak mungkin mengenal dan memiliki

identitasnya. Disamping itu kesadaran sejarah merupakan sumber inspirasi serta

aspirasi, keduanya sangat potensial untuk membangkitkan rasa kebangsaan dan

sikap nasionalisme.

Arti penting sejarah dapat juga kita lihat dari makna edukatif yang bisa

ditangkap dari pendidikan sejarah itu sendiri. Makna yang bisa ditangkap dari

pendidikan sejarah adalah bahwa pendidikan sejarah bisa memberikan kearifan

dan kebijaksanaan bagi yang mempelajarinya. Dengan menyadari makna

edukatif sejarah berarti menyadari masa lampau yang penuh arti, yang

selanjutnya berarti bahwa kita memungut dari sejarah nilai-nilai berupa ide-ide

Page 18: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

4

maupun konsep-konsep kreatif sebagai sumber motivasi bagi pemecahan

masalah-masalah kita masa kini dan selanjutnya untuk merealisir

harapan-harapan di masa datang.

Di tinjau dari kedudukan dalam kurikulum jelas Bidang Studi Sejarah

dengan rumpun bidang studi lain yang tergabung dalam rumpun IPS seperti

geografi, maupun ekonomi. Kemudian bila ditinjau dari Tujuan Pendidikan

Nasional seperti sebagai berikut: Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila

bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang

beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur,

berkepribadian, berdisiplin berketerampilan serta mampu menumbuhkan dan

mempertebal rasa cinta pada tanah air, mempertebal semangat kebangsaan dan

kesetiakawanan sosial. Rumusan tujuan Pendidikan Nasional jelas ada benang

merah antara bidang studi sejarah sebagai salah satu komponen atau bagian dari

pencapaian tujuan Pendidikan Nasional.

Untuk itulah dalam proses belajar mengajar harus diorganisir dengan baik,

dilakukan dengan sengaja dan sadar, karena hakikat belajar adalah suatu proses

yang mengakibatkan beberapa perubahan yang secara relatif tetap dalam

perilaku, yaitu dalam berfikir, merasa dan melakukan. Siswa harus menerimanya

sebagai suatu pekerjaan nyata dan memaksa serta bermanfaat, karena pada

dasarnya belajar merupakan usaha mencari dan menemukan makna.

Adanya Pusat Sumber Belajar dan multi media sejarah di sekolah menjadi

penting di samping untuk membantu seorang pengajar sejarah menyelesaikan

tugas mengajar sejarah yang begitu luas ruang lingkup dan materinya,

Page 19: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

5

lebih-lebih sangat berguna untuk menimbulkan minat siswa pada mata pelajaran

itu yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesadaran sejarah pada umumnya

serta kesadaran nasional mereka pada khususnya. Di sinilah peranan guru

sejarah menjadi penting, misalnya untuk menentukan media mana yang sesuai

bagi suatu episode yang akan ditampilkan dalam tatap muka dengan

siswa-siswanya. Dalam proses pemilihan ini, termasuk menciptakannya, seorang

guru sejarah dituntut untuk mempunyai pengetahuan dan memahami makna

sumber belajar sejarah, pandai memilih secara tepat serta terampil

menggunakannya dalam kegiatan belajar mengajar. Tanpa pengetahuan dan

kemampuan tersebut maka materi serta metode ditetapkan tidak akan banyak

berarti bagi siswa dan pada akhirnya hasil yang diharapkan tidak tercapai.

Pembelajaran sejarah di Sekolah Lanjutan Pertama seperti yang

dikehendaki oleh kurikulum adalah dalam rangka terwujudnya tujuan

Pendidikan Nasional. Dengan kegiatan pendidikan sejarah generasi muda pada

umumnya, siswa Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama khususnya, diharapkan

dapat meningkatkan kesadaran sejarahnya sebagai bagian dari kesadaran sejarah

nasionalnya.

Sebuah kesulitan yang muncul dialami oleh guru-guru sejarah adalah

bagaimana menampilkan peristiwa-peristiwa sejarah di dalam kelas untuk bisa

diamati serta diperiksa secara langsung oleh para siswa. Dengan kata lain siswa

tidak akan mungkin mengamati peristiwa sejarah itu secara langsung, baik

karena peristiwa sejarah adalah peristiwa yang telah terjadi (di waktu yang

lampau) dan masa lampau itu sekali terjadi kemudian lenyap (hanya

Page 20: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

6

meninggalkan jejak-jejak), tetapi juga karena peristiwa sejarah adalah

menyangkut tindakan manusia, yang bisa dibagi menjadi bagian luar dan bagian

dalam. Bagian luarnya menyangkut tingkah laku manusia yang nampak dan bisa

disaksikan secara langsung, sedang bagian dalamnya meliputi motif-motif,

keinginan-keinginan, rencana-rencana serta tujuan-tujuan yang diekspresikan ke

luar dalam bentuk tingkah laku tertentu. Dengan demikian, hanya sebagian kecil

dari peristiwa sejarah bisa dicapai melalui daya imajinasi yang tinggi. Di lain

pihak keadaan ini mengharuskan kita untuk memanfaatkan berbagai alat bantu

mengajar yang mungkin kita memvisualisasikan peristiwa sejarah sedemikian

rupa sehingga lebih memudahkan murid untuk menangkap serta menghayati

gambaran peristiwa sejarah tersebut. Atas dasar kenyataan inilah kiranya

peranan dari media pembelajaran mutlak diperlukan dalam pembelajaran

sejarah.

Multi media pembelajaran di sini tidak lain daripada segala sesuatu yang

bisa digunakan sebagai alat bantu dalam rangka mendukung usaha-usaha

pelaksanaan strategi serta metode mengajar yang menjurus kepada pencapaian

tujuan pembelajaran. Dalam hal pembelajaran sejarah ini meliputi bukan saja

benda-benda atau dokumen peninggalan sejarah ataupun orang-orang sebagai

pelaku sejarah yang merupakan jejak atau sumber langsung serta konskrit dari

suatu peristiwa sejarah, tetapi juga hal-hal lain yang bisa membantu dan

memudahkan murid memvisualisasikan suatu peristiwa. Sebagai contoh bisa

disebutkan antara lain gambar-gambar, model ataupun diorama yang bisa dibuat

sendiri oleh murid dengan bantuan guru ataupun sudah dibikin oleh badan-badan

Page 21: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

7

pembuat media sekolah. Untuk memudahkan murid menangkap salah satu unsur

pokok dari sejarah yaitu unsur perkembangan yang menyangkut rasa waktu

(time-sense) maka penggunaan bagan-bagan waktu (time-charts) akan sangat

membantu. Demikian juga karena sejarah tidak mungkin melepaskan diri dari

unsur ruang/tempat (spatial) yang menyangkut lingkungan geografi bagi

terjadinya peristiwa, maka media yang berupa aneka ragam peta (maps) juga

sangat diperlukan dalam pembelajaran sejarah. Sesuai dengan perkembangan

teknologi, pembelajaran sejarah juga akan sangat dibantu oleh media yang

dikembangkan dalam hubungan teknologi tersebut, seperti radio, tape-recorder,

slide, film documenter, TV dan sebagainya yang dalam beberapa hal sangat

efektif bagi usaha membantu visualisasi lukisan peristiwa sejarah. Untuk

memungkinkan segala macam media ini berfungsi secara terpadu yang bisa

memaksimalkan pencapaian tujuan pembelajaran sejarah, sebenarnya sangat

diperlukan suatu lingkungan khusus yang bisa berupa ruang khusus yang

menampung segala macam media tersebut yang akan merangsang serta memberi

iklim yang positif bagi kegiatan pembelajaran sejarah. Ruang semacam itu

dikenal dengan sebutan Ruang Sejarah (History Room).

Tentu saja dalam memanfaatkan berbagai multi media ini, seorang guru

sejarah hendaknya sudah menguasai berbagai prinsip penggunaan multi media

pembelajaran pada umumnya, khususnya media pembelajaran sejarah. Hal-hal

seperti prinsip-prinsip penggunaan media, kriteria penentuan pilihan media

pembelajaran serta cara-cara penerapannya, urut-urutan penggunaan media

dalam suasana unit pelajaran, bagaimana mengintegrasikan penggunaan media

Page 22: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

8

dengan tujuan pembelajaran, bahkan keterampilan elementer pembuatan media

sederhana dan bagaimana kiranya mutlak diperlukan oleh seorang guru sejarah,

agar media pembelajaran tersebut benar-benar menunjang semaksimal mungkin

pencapaian tujuan pembelajaran sejarah.

Multi media sangat berfaedah dipakai dalam pembelajaran sejarah karena

beberapa keuntungan yang dimilikinya, misalnya dapat membangkitkan

motivasi belajar, merangsang minat siswa yang pada gilirannya menumbuhkan

kesadaran sejarah. Multi media juga sangat baik untuk mengembangkan

pengertian konsep abstrak menjadi lebih konkrit, membantu mengingat isi

materi pelajaran sejarah yang bersifat verbal.

Masalah tentang penggunaan media belajar sejarah kiranya cukup

menarik untuk diteliti dan dilakukan eksperimen secara mendalam, oleh karena

itu penulis mencoba mengangkat dalam tesis dengan judul : PERBEDAAN

ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH DENGAN MULTI MEDIA

DAN METODE CERAMAH TANPA MULTI MEDIA DALAM

PEMBELAJARAN IPS SEJARAH TERHADAP TINGKAT KESADARAN

SEJARAH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 MRANGGEN DEMAK

TAHUN PELAJARAN 2005-2006.

B. Perumusan Masalah

Dari latar belakang yang disebutkan diatas maka permasalahan yang timbul

adalah "Apakah ada perbedaan yang signifikan antara penggunaan metode

ceramah dengan multi media dan metode ceramah tanpa multi media dalam

Page 23: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

9

pembelajaran IPS Sejarah terhadap tingkat kesadaran sejarah siswa kelas VII

SMP Negeri 1 Mranggen Demak tahun pelajaran 2005-2006".

Sedangkan permasalahan penelitian secara terperinci adalah sebagai

berikut :

1. Bagaimanakah tingkat kesadaran sejarah pada siswa kelas VII SMP Negeri

1 Mranggen Demak tahun pelajaran 2005-2006 yang diajar dengan metode

ceramah menggunakan multi media?

2. Bagaimanakah tingkat kesadaran sejarah pada siswa kelas VII SMP Negeri

1 Mranggen Demak tahun pelajaran 2005-2006 yang diajar dengan metode

ceramah tanpa menggunakan multi media?

3. Apakah ada perbedaan yang signifikan antara penggunaan metode ceramah

menggunakan multi media dan metode ceramah tanpa menggunakan multi

media dalam pembelajaran IPS Sejarah terhadap kesadaran sejarah siswa

kelas VII SMP Negeri 1 Mranggen Demak tahun pelajaran 2005-2006?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini bertujuan mengacu pada pokok

permasalahan di atas yaitu : "Ingin mengetahui perbedaan yang signifikan antara

penggunaan multi media dan yang tanpa multi media dalam pembelajaran IPS

Sejarah terhadap kesadaran sejarah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Mranggen

Demak tahun pelajaran 2005-2006"

Secara terperinci tujuan penelitian adalah:

Page 24: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

10

1. Ingin mengetahui tingkat kesadaran sejarah pada siswa kelas VII SMP

Negeri 1 Mranggen Demak tahun pelajaran 2005-2006 yang diajar dengan

menggunakan multi media

2. Ingin mengetahui tingkat kesadaran sejarah pada siswa kelas VII SMP

Negeri 1 Mranggen Demak tahun pelajaran 2005-2006 yang diajar tanpa

menggunakan multi media.

3. Ingin mengetahui perbedaan yang signifikan antara penggunaan multi media

dan yang tanpa menggunakan multi media dalam pembelajaran IPS Sejarah

terhadap kesadaran sejarah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Mranggen Demak

tahun pelajaran 2005-2006.

D. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini manfaat yang diperoleh dibagi menjadi tiga bagian,

yaitu:

1. Bagi Sekolah

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipakai oleh guru IPS Sejarah pada

umumnya dan pada IPS Sejarah di SMP Negeri 1 Mranggen pada

khususnya dalam penyempurnaan penggunaan media pembelajaran

sejarah.

b. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat digunakan sebagai kerangka

acuan pengembangan teknologi pendidikan secara ilmiah, dan berguna

bagi pengembangan teori dalam ilmu pendidikan melalui penelitian lebih

lanjut.

Page 25: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

11

2. Bagi Siswa

Dapat merubah cara berfikir siswa kelas VII SMP Negeri 1 Mranggen Demak

dalam mempelajari Sejarah di Sekolah, sehingga mata pelajaran sejarah tidak

lagi membosankan pada saat proses pembelajaran Sejarah sedanga

berlangsung.

3. Bagi Peneliti

Mengetahui lebih lanjut manfaat pembelajaran berbasis multimedia yang

telah berkembang.

E. Sistematika Penelitian

Penulisan laporan penelitian ini secara garis besar terdiri dari pendahuluan,

landasan teori, metodologi penelitian, hasil kegiatan dan pembahasan dan

penutup. Adapun jabaran dari sistematika laporan ini terdiri dari tiga bagian.

1. Bagian awal

Bagian awal dari laporan ini mencakup halaman judul, halaman pengesahan,

kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar gambar dan daftar lampiran.

2. Bagian inti

Bagian inti terdiri dari lima bab yaitu:

Bab I Pendahuluan, mencakup tentang latar belakang masalah,

perumusan masalah, penegasan istilah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian dan sistematika penelitian.

Bab II Landasan Teori, meliputi tinjauan tentang hakekat IPS Sejarah,

multi media dan kesadaran sejarah serta hipotesis.

Page 26: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

12

Bab III Metode Penelitian, mencakup mengenai desain penelitian,

populasi, sampel, pengumpulan data dan teknik analisis data.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, yang didalamnya membahas

tentang penyamaan kondisi kelompok kontrol dan eksperimen,

pelaksanaan eksperimen, hasil penelitian dan pembahasan, hasil

penelitian.

Bab V Penutup, berisi simpulan dan saran.

3. Bagian penutup

Bagian penutup terdiri dari daftar pustaka dan lampiran.

Page 27: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

13

BAB II

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

A. Pembelajaran Sejarah

Pembelajaran adalah kegiatan mengorganisasikan proses belajar mengajar

yang terjadi di dalam kelas. Proses belajar ini mencakup persiapan, pelaksanaan

dan tindak lanjut (Sudjana, 1989: 50).

Sejarah mempunyai arti yang sama dengan kata-kata history (Inggris),

Gescheidenis (Belanda), Geschiete (Jerman), yang kesemuanya, mengandung

arti sama yaitu cerita tentang peristiwa dan kejadian masa lampau.

Sejarah juga mengandung pengertian sebagai gambaran masa lampau

tentang manusia dan sekitarnya sebagai makhluk sosial yang disusun secara

lengkap, meliputi urutan fakta masa tersebut dengan tafsirannya dan

penjelasannya yang memberikan pengertian tentang apa yang telah berlalu itu.

Bidang studi sejarah (Nasional dan Umum) mempunyai tujuan yang

dijadikan berbagai arah dalam pengembangan strategi pembelajaran maupun

dalam pemilihan metode. Lebih lanjut dijelaskan dalam standart kompetensi

lulusan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial SMP/MTs dalam Kurikulum

Berbasis Kompetensi terdapat lima point yang menyebutkan:

Mata pelajaran Sejarah bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan

sebagai berikut.

Page 28: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

14

1. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat

yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini, dan masa

depan

2. Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara

benar dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah dan metodologi

keilmuan

3. Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap

peninggalan sejarah sebagai bukti peradaban bangsa Indonesia di masa

lampau

4. Menumbuhkan pemahaman peserta didik terhadap proses terbentuknya

bangsa Indonesia melalui sejarah yang panjang dan masih berproses hingga

masa kini dan masa yang akan datang

5. Menumbuhkan kesadaran dalam diri peserta didik sebagai bagian dari

bangsa Indonesia yang memiliki rasa bangga dan cinta tanah air yang dapat

diimplementasikan dalam berbagai bidang kehidupan baik nasional

maupun internasional.

Dengan tujuan pembelajaran umum kemudian dijabarkan dalam tujuan

pembelajaran khusus.

Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi terdapat prinsip pengembangan

standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok, kegiatan

pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, prinsip-

prinsip tersebut dapat dilihat seperti di bawah ini:

1. Ilmiah

Page 29: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

15

Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus

benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.

2. Relevan

Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam

silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial,

emosional, dan spritual peserta didik.

3. Sistematis

Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam

mencapai kompetensi.

4. Konsisten

Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar,

indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem

penilaian.

5. Memadai

Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan

sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.

6. Aktual dan Kontekstual

Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan

sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni

mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.

7. Fleksibel

Page 30: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

16

Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta

didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan

tuntutan masyarakat.

8. Menyeluruh

Prinsip pengembangan pembelajaran IPS Sejarah secara menyeluruh dapat

diidentifikasikan bahwa dalam pembelajaran sejarah terdapat aspek

pengetahuan atau pengertian (aspek kognitif), aspek nilai dan sikap (aspek

efektif), aspek ketrampilan (aspek psikomotor).

Secara garis besar tujuan pembelajaran sejarah dapat dirumuskan, sebagai

berikut:

1. Aspek Pengetahuan atau Pengertian (Aspek Kognitif)

a. Menguasai pengetahuan tentang aktivitas manusia pada waktu yang

lampau dalam aspek ekstemal dan intemalnya.

b. Menguasai pengetahuan tentang fakta-fakta khusus (unik) dari peristiwa

masa lampau sesuai dengan waktu, tempat, serta kondisi pada waktu

terjadinya peristiwa tersebut.

c. Mengetahui pengetahuan tentang unsur-unsur umum (generalisasi) yang

terlihat pada sejumlah peristiwa masa lampau.

d. Menguasai pengetahuan tentang unsur perkembangan peristiwa masa

lampau yang berlanjut dari periode satu ke periode yang lain.

e. Menumbuhkan pengertian tentang hubungan fakta satu dengan fakta

yang lain secara berkaitan.

Page 31: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

17

f. Menumbuhkan keawasan bahwa keterkaitan fakta-fakta lebih penting

dari fakta-fakta yang berdiri sendiri.

g. Menumbuhkan keawasan tentang pengaruh sosial dan kultural terhadap

sejarah.

h. Menumbuhkan keawasan tentang pengaruh sejarah terhadap

pengembangan sosial dan kultur masyarakat.

i. Menumbuhkan pengertian tentang arti serta hubungan peristiwa masa

lampau bagi situasi masa kini dalam perspektifnya dengan situasi yang

akan datang.

2. Aspek Pengembangan Nilai dan Sikap (Aspek Afektif)

a. Menumbuhkan kesadaran sejarah pada siswa terutama dalam artian agar

mereka mampu berfikir dan bertindak atau bertingkah laku dengan rasa

tanggung jawab sejarah sesuai dengan tuntunan jaman.

b. Penumbuhan sikap menghargai kepentingan atau kegunaan pengalaman

masa lampau bagi hidup suatu bangsa masa kini.

c. Menumbuhkan sikap menghargai berbagai aspek kehidupan masa kini

dari masyarakat di mana mereka hidup adalah hasil dari pertumbuhan di

waktu yang lampau.

d. Pertumbuhan kesadaran akan perubahan-perubahan yang telah dan

berlangsung di suatu bangsa yang diharapkan menuju pada kehidupan

yang lebih baik di waktu yang akan datang.

3. Aspek Ketrampilan (Aspek Psikomotorik)

Page 32: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

18

a. Menekankan pengembangan kemampuan dasar di kalangan siswa berupa

kemampuan penyusunan sejarah.

b. Ketrampilan mengajukan argumentasi dalam mendiskusikan masalah

kesejarahan.

c. Kemampuan menelaah secara elementer buku-buku sejarah terutama yang

menyangkut sejarah bangsanya.

d. Ketrampilan mengajukan pertanyaan produktif di sekitar masalah sejarah.

e. Ketrampilan mengembangkan cara-cara berfikir analitis tentang masalah

sosial historis di lingkungan masyarakat.

f. Ketrampilan bercerita. tentang peristiwa sejarah secara hidup (I Gde

Widja, 1989: 27 - 29).

Materi pembelajaran sejarah yang disampaikan dalam proses belajar

mengajar sejarah mencakup Sejarah Nasional dan Umum. Namun seperti yang

dikemukakan I Gde Widja (1989: 25), bahwa pembelajaran sejarah

diorientasikan pada historiografi nasional yaitu penulisan sejarah yang

benar-benar bersifat Indonesia sentris, bukan bersifat Eropa atau Belanda

sentris. Gambaran sejarah yang bersifat Indonesia sentris memiliki ciri seperti

yang dikemukakan oleh I Gde Widja (1989: 25):

1) Melihat perkembangan kehidupan manusia Indonesia sebagai satu kesatuan perkembangan yang berkesinambungan dari jaman prasejarah sampai jaman modern ini.

2) Memandang gerakan-gerakan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang sederajat dengan bangsa lain di dunia ini, dan bahwa gerakan-gerakan itu dalam rangka menentang setiap gerakan penindasan dan penjajahan di muka bumi.

3) Mengembangkan lukisan sejarah yang proporsional kon-sentris yaitu yang berpusat pada lukisan utama dan mendalam tentang sejarah negara-negara tetangga, dan terakhir secara lebih

Page 33: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

19

komprehensif tentang bangsa-bangsa lain di luar Indonesia dan negara-negara tetangga tersebut.

Pelajaran sejarah sejauh yang bersifat Indonesia sentris pada hakikatnya

adalah melihat perkembangan manusia Indonesia pada masa sekarang adalah

kelanjutan dari masa yang lalu, dalam memandang sejarah Indonesia lebih

menitikberatkan Indonesia sebagai subyek dari sejarah bangsanya, akan tetapi

tetap mempelajari sejarah negara-negara lain di luar Indonesia.

Pada penelitian ini digunakan sejarah Kesultanan Demak sebagai topik

bahasan yang digunakan untuk bahan multimedia yang dibuat. Adapun sejarah

kesultanan demak yang diajarkan disesuaikan dengan pokok bahasan

perkembangan kerajaan-kerajaan islam di Indonesia yang disesuaikan dengan

Kurikulum Berbasis Kompetensi. Adapun bahan pembelajaran yang digunakan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

Kesultanan Demak adalah kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa. Kesultanan Demak didirikan oleh Raden Patah pada sekitar tahun 1500 setelah memutuskan hubungan dengan Majapahit. Lahirnya Kesultanan Demak mendapatkan dukungan dari Ulama dan Pembesar di Jawa Timur, seperti Tuban Gresik, Jepara, dan tempat-tempat lain di Pantai Utara Pulau Jawa. Peranan kesultanan Demak semakin besar di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur setelah kesultanan Malaka ditaklukkan Portugis pada tahun 1511. banyak pedagang yang memutuskan tidak berdagang lagi ke Malaka setelah kejatuhannya. Kebanyakan mereka pergi ke Demak atau Banten sebagai pusat penyebaran Islam di Nusantara.

Perluasan wilayah kekuasaan portugis memang telah menimbulkan banyak kekhawatiran, tidak terkecuali demak. Sebagai kerajaan islam, Demak khawatir portugis akan meluaskan kekuasaannya ke Pulau Jawa. Oleh karena itu, sebelum Portugis menyerang daerah-daerah di tanah Jawa, Demak berencana melakukan serangan terlebih dahulu. Pada tahun 1513 armada Demak dipimpin oleh putera Raden Patah, yaitu Pati Unus melancarkan serangan terhadap kedudukan Portugis di Malaka. Namun, upaya ini mengalami kegagalan sebab jarak serangan yang dilakukan terhadap portugis terlalu jauh. Selain itu persenjataan yang dimiliki Demak amat kurang. Peperangan memang mengalami

Page 34: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

20

kegagalan, tetapi ini tidak membuat penghargaan terhadap Pati Unus dibatalkan. Pati Unus diberi gelar Pangeran Sabrang Lor, yang bermakna pangeran yang pernah menyeberangi lautan di sebelah utara Kesultanan Demak.

Pada tahun 1518 Pati Unus menduduki Tahta Kesultanan Demak sepeninggal Raden Patah. Namun, Pati Unus menjadi sultan tidak lama (1518-1521). Ia hanya tiga tahun memerintah. Setelah itu digantikan oleh Trenggana (1521-1546). sebagaiSultan, Tranggana memperkokoh singgasana Demak dan menegakkan tiang-tiang Agama Islam. Dengan masih mencokolnya Portugis di Malaka Demak merasakan ancaman dan bahaya membayangi. Akan tetapi, Trenggana tidak mengirimkan pasukan ke Malaka untuk mengusir Portugis. Ia memilih lebih membendung Portugis dalam menguasai Pulau Jawa daripada menyerang kekuatannya.

Kedatangan seorang ulama Pasai, Nurullah yang melarikan diri dari serangan portugis telah membuat gembira sultan Trenggana. Hal ini disebabkan ulama pasai tersebut memiliki kecakapan yang dapat digunakan oleh sultan Trenggana dalam menggapai cita-citanya. Berkat kerjasama keduanya, portugis gagal merebut pelabuhan-pelabuhan penting di Jawa Barat, seperti Banten, Cirebon, dan Sunda Kelapa. Bahkan dengan gempuran-gempuran hebat dilakukan pasukan Demak, telah memaksa Portugis meninggalkan Pantai Jawa Barat dengan tangan hampa dan penuh malu.

Seusai mengusir Portugis, trenggana berhasil menaklukkan sisa-sisa kekuatan Mataram Kuno (jawa Tengah) dan Singosari (Jawa Timur). Namun wilayah pasuruan dan panarukan luput dari upaya penaklukan Demak. Demikian pula Blambangan yang tetap menjadi bagian dari Kerajaan Bali. Sultan Trenggana gugur setelah berusahamenaklukkan pasuruan pada tahun 1546.

Gugurnya sultan Trenggana menimbulkan pertikaian baru di antara kerabat kerajaan, terutama antara pangeran Sekar Seda Ing Lepen (Adik Trenggana) dengan Pengeran Prawoto (Anak Trenggana). Pangeran Sekar Seda Ing Lepen terbunuh di dekat jembatan sugai atas perintah pangeran Prawoto. Alasan pembunuhan tersebut mudah diduga, yaitu behwa Prawoto terasa terhalang-halangi cita-citanya untuk menjadi Sultan Demak sebab pamannya itu merupakan calon pengganti Sultan Trenggono.anak pengeran Sekar Sedo ing Lepen, Arya Penangsang yang mengaggap dirinya orang yang paling berhak atas tahta Demak kemudian membinasakan engeran Prawoto dan juga keluarganya. Hal ini dilakukan sebagai balas dendam atas kematian ayahnya. Arya Penangsang (1546-1568) kemudian tampil menjadi Sultan Demak yang ke–4.

Masa pemerintahan Arya Penangsang dipenuhi berbagai kekacauan dan pembunuhan. Banyak orang yang tidak suka kepada Arya Penangsang. Ia terkenal kejam. Adipati Jepara, Pangeran Hadiri dibunuh karena dianggap merintangi kekuasaannya. Tindakan ini

Page 35: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

21

menyulut kemarahan para adipati. Istri pangeran Hadiri yang bernama Ratu Kali Nyamat segera mengangkat senjata untuk membalas kematian suaminya. Beberapa adipati yang sepaham dengannya diajak pula untuk menghancurkan kekuasaan Arya Penangsang. Seorang diantaranya adalah Adipati Pajang, Adiwijaya yang terkenal dengan sebutan Jaka Tingkir atau Mas Karebet. Ia berhasil membinasakan Arya Penangsang pada tahun 1568 sehingga mahkota dan segala kebesaran Demak berpindah ke tangannya.

1. Media Pembelajaran

Media yang dimaksud dalam penelitian ini adalah media instruksional.

Kata media adalah bentuk jamak dari medium, yang dalam bahasa Latin

berarti alat, sarana, perantara. Media instruksional karena itu secara harfiah

berarti sarana yang digunakan untuk menampilkan pelajaran dan dalam

pengertian yang lebih luas disebut media pendidikan, dengan pengertian

bahwa pendidikan bukan hanya mencakup proses pembelajaran saja tetapi

juga pendidikan dalam arti yang lebih luas. Gerlach dan Ely C (1977 : 92)

mengatakan bahwa media instruksional dapat dibagi dalam dua pengertian:

pertama, dalam pengertian yang luas dapat berwujud orang, situasi atau alat

yang dapat menciptakan kondisi sehingga seorang siswa dapat memperoleh

pengetahuan, sikap dan keterampilan yang lebih baik. Kedua, dalam

pengertian sempit berwujud grafik, potret, gambar, alat-alat

elektronik/mekanik yang dapat menangkap dan menyampaikan informasi

secara verbal/visual. Media pendidikan dalam arti yang sempit terutama

hanya memperhatikan dua unsur dari model kawasan keseluruhan yakni

bahan dan alat, walaupun dia juga memberi catatan bahwa persoalan yang

dihadapi di sekolah bukan cuma menyangkut kedua unsur tersebut tetapi

Page 36: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

22

juga melibatkan orang-orang yang menyediakan dan mengoperasikannya,

masalah rancangan, produksi, pemanfaatan, pengorganisasian dan

pengelolaannya, sehingga bahan dan alat itu dapat berinteraksi dengan

siswa. Oemar Hamalik (1988: 23) menyebut media pendidikan sebagai:

Alat, metode dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa, dalam proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah. Sedang Suharsimi Arikunto (1987 : 15) mengatakan bahwa media

pendidikan adalah sarana pendidikan yang digunakan sebagai perantara

dalam proses belajar mengajar untuk lebih mempertinggi efektivitas dan

efisiensi dalam mencapai tujuan pendidikan. Selanjutnya Suharsimi

mencatat pendapat Umar Suwito yang mengatakan bahwa sebelum istilah

media pendidikan digunakan, dahulu dipakai istilah AVA (Audio Visual

Aid) yaitu pembantu pendengaran dan penglihatan. Di sini terlihat

perkembangan fungsi media karena dirasakan bahwa fungsi dan

peranannya, bukan hanya sekadar membantu proses belajar mengajar saja

tetapi dapat juga untuk mengganti kehadiran guru di depan kelas seperti

yang terlihat dalam gambar berikut ini:

Gambar 1.1 Peranan Guru dan Media Pembelajaran

Dengan gambaran ini tampak bahwa, media pendidikan dapat

berfungsi sebagai pengganti kehadiran guru di kelas.

Guru Bahan Siswa

Hardware Software Siswa

Page 37: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

23

Dari beberapa pendapat tersebut di atas maka dapat diambil

kesimpulan bahwa media instruksional itu adalah, (a) sarana, alat dalam

proeses belajar mengajar, (b) segala sesuatu yang dapat merangsang pikiran,

perasaan, kemauan siswa sehingga mendorong terjadinya proses belajar

mengajar pada dirinya dan (c) segala sesuatu yang dapat dipakai untuk

menyalurkan pesan. Tetapi tidak berarti bahwa semua alat, sarana, orang

atau situasi dapat dipakai dengan begitu saja sebagai media sebab memilih

media yang tepat dan baik untuk tujuan instruksional selain sulit dan rumit,

juga membutuhkan keterampilan khusus. Di dalam proses belajar mengajar

petunjuk tentang media selalu dibutuhkan misalnya tentang media apa yang

digunakan, kapan digunakan dan mengapa media tersebut digunakan.

Pemilihan media bukanlah suatu tindakan yang sudah tetap dan tidak boleh

berubah. Keputusan tentang media hendaknya selalu ditinjau kembali

sepanjang proses pengembangan dan harus disesuaikan dengan kondisi

produksi dan penggunaannya. Dalam proses pemilihan media instruksional

yang efektif dan efisien, isi dan tujuan pembelajaran haruslah sesuai dengan

karakteristik media tertentu.

Fungsi media instruksional dapat dilihat dari dua sudut: pertama, dari

sudut instruksional, media merupakan komponen sistem instruksional yang

kedudukannya sejajar dengan komponen-komponen instruksional lainnya.

Kedua, dari sudut proses belajar mengajar, media adalah alat, sarana untuk

dapat lebih menjelaskan, lebih mengkonkretkan. Dari kedua fungsi itu, ada

Page 38: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

24

dua hal yang harus diperhatikan yakni pertama, kemampuan/keistemewaan

media yaitu :

1) Kemampuan fiksasi yaitu kemampuan menangkap, menyimpan dan

mereproduksikan.

2) Kemampuan manipulatif yaitu kemampuan yang dapat menyesuaikan

dini menurut kebutuhan.

3) Kemampuan distributif yaitu kemampuan penyebarluasan serta dapat

menjangkau pengamatan yang luas.

Kedua, adanya atau banyaknya hambatan dalam proses belajar

mengajar. Hambatan-hambatan itu misalnya verbalisme, salah tafsir,

perhatian yang tidak terpusat, tidak terjadi pembentukan tanggapan secara

bulat dan bermakna, gedung dan kelas yang tidak memadai/tidak memenuhi

persyaratan. Dengan bantuan media, hambatan-hambatan ini dapat

dihilangkan dan dikurangi sebab dengan melalui media, siswa dapat melihat

benda atau peristiwa yang terjadi pada masa lampau, yang terlalu besar,

yang terlalu kecil, yang terlalu cepat berlangsungnya, yang sukar didatangi

atau yang terlalu berbahaya untuk didekati. Juga dengan bantuan media,

siswa dapat mendengarkan suara-suara yang terjadi pada masa lalu.

B. Multi Media

1. Pengertian Multi Media

Multimedia adalah pemanfaatan kumputer, untuk membuat dan

menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak (vidio dan animasi)

dengan menggabungkan link dan tool yang memingkinkan pemakai

Page 39: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

25

melakukan navigasi, berinteraksi dan berkomonikasi ( Hofstetter, 2001,

dalam Suyanto, 2003:21).

Penggunaan perangkat lunak multimedia dalam proses belajar mengajar

akan meningkatkan efisiensi, meningkatkan motivasi, memfasilitasi

belajar aktif dan eksferimental, konsisten dengan belajar yang berpusat pada

siswa dan memandu untuk belajar lebih baik. Selain itu dengan

Multimedia akan mempertajam pesan (materi pelajaran).

Kelebihan multi media terletak pada hal-hal sebagai berikut: 1)

materi pelajaran yang sama dapat disebarkan ke seluruh siswa secara

serentak, 2) dapat menghasilkan keseragaman pengamatan, 3) fungsi

berfikir dan mendengar dirangsang dan dikembangkan secara bebas, 4)

berada dibawah kontrol guru sehingga guru bebas memutar dan mengatur

frekuensi putarnya, 5) karena yang diproyeksikan adalah gambar diam maka

siswa dimungkinkan mengamatinya secara seksama serta pemahaman

terhadap materi bisa optimal, 6) dapat mengatasi keterbatasan ruang dan

waktu serta. indera, 7) dapat direvisi dan diperbaiki, 8) media yang relatif

sederhana dan mudah cara menggunakannya.

Kelemahan multi media yaitu : 1) seri programnya, yang terdiri dari

gambar lepas dapat hilang atau tertukar bila kurang baik dalam

penyimpanannya, 2) hanya mampu menyajikan obyek-obyek secara diam,

bila tidak ada layar pengatur cahaya memerlukan ruangan yang gelap, 4)

multi media membutuhkan biaya yang mahal.

Page 40: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

26

Dari uraian tentang multi media ditinjau dari kelebihan yang dimiliki

serta dikaitkan dengan pembelajaran sejarah yang banyak menyampaikan

fakta berupa hasil dari suatu peristiwa, sejarah dimasa lampau, kiranya dapat

disimpulkan bahwa multi media sangat membantu guru sejarah didalam

memberikan pemahaman yang lebih baik tentang kesadaran sejarah yang

disampaikannya pada siswa dalam proses belajar mengajar. Dalam

menggunakan multi media, cara yang paling efisien adalah membuat

perencanaan yang teliti yakni menyusun langkah-langkahnya secara

sistematis, terperinci, terarah dan disesuaikan dengan situasi khusus yang

ada dalam kelas (Hamalik, 1994 : 76). Tujuan penggunaan multi media akan

mencapai hasil yang optimal bila memperhatikan prosedur umum yang

dianjurkan sebagai berikut:

a. Langkah Persiapan.

Menyusun pelajaran sebagai satu unit kemudian memilih multi media

pembelajaran yang cocok dengan pelajaran tersebut. Dalam langkah ini

guru perlu mengadakan percobaan pendahuluan dan mencatat hal

tertentu yang maksudnya kelak perlu penjelasan lebih lanjut.

b. Mempersiapkan Kelas.

Yang dimaksud adalah siswa disiapkan untuk menghadapi kemungkinan

adanya hal-hal sulit seperti kata-kata asing, simbolsimbol dan

sebagainya. Kelas juga dipersiapkan kearah penggunaan multi media

pembelajaran berupa pengalaman dasar, mendiskusikan pokok-pokok

tertentu.

Page 41: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

27

c. Mempersiapkan Perlengkapan untuk Penyajian.

Penting sekali mengadakan uji coba istrument pendahuluan terhadap

proyektor yang akan digunakan sebagai pengecek bahwa alat-alat

tersebut siap digunakan. Multi media pembelajaran yang akan

diproyeksikan hendaknya disusun teratur jangan sampai terjadi

kemacetan.

d. Langkah Penyajian.

Selama penyajian siswa harus berpartisipasi. Bila telah dipersiapkan

dengan baik mereka akan bersedia dibawa kedalam diskusi mengenai

pentingnya suatu simbol atau pengertian dari berbagai gambar.

Partisipasi siswa akan menyebabkan pelajaran menjadi bermakna dan

memberikan berbagai pengalaman.

e. Kegiatan Lanjutan atau Follow up.

Kegiatan ini dilakukan setelah siswa melihat multi media pembelajaran.

Perencanaannya sebaiknya dilakukan oleh guru sendiri. Kegiatannya

bisa berupa testing, demonstrasi, diskusi atau bila perlu

mempertunjukkan kembali multi media pembelajaran. Dengan demikian

pengetahuan yang diperoleh akan menjadi permanen. Menerapkan

pengetahuan kedalam tugas-tugas khusus baik juga dilakukan. Kegiatan

demikian akan merangsang mereka belajar lebih lanjut.

f. Gunakan Alat Tepat pada Waktunya.

Waktu memegang peranan penting agar penggunaan alat tadi mencapai

sasaran, tujuan dan betul-betul alat itu memberikan manfaatnya. Untuk

Page 42: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

28

itu perlu kita tinjau apa maksud penggunaan multi media sehingga dapat

ditentukan apakah digunakan pada permulaan pelajaran untuk

membangkitkan minat murid atau pada proses perkembangan dalam

pelajaran atau pada akhir pelajaran untuk membuat simpulan dan

ikhtisar pelajaran.

2. Produksi multi media

Dalam memproduksi bahan atau materi untuk multi media, selain harus

diawali dengan kriteria pemilihan bahan, perlu memperhatikan pula kriteria

berikut ini.

a. Pemilihan bahan hendaknya mempunyai arti bagi suatu keterampilan atau

pengertian yang hendak dicapai.

b. Batasi jumlah gambar dalam jumlah yang benar-benar dikehendaki bagi

suatu pengertian atau keterampilan. Pilih gambar yang hanya akan

memberi stimulus dan tekanan yang berarti. Batasi pada gambar-gambar

yang bisa mereka ketahui atau sudah kuasai pengertian atau

keterampilannya.

c. Gunakan gambar-gambar yang akan memberikan arah atau pengantar

kepada pengertian secara verbal. Ambillah gambar-gambar yang bisa

memberikan arah kepada pertanyaan-pertanyaan audio yang

menyertainya. Audio yang menyertai gambar, harus pada hal-hal yang

benar-benar penting dalam memberikan arah pada pengertian yang tepat

atau dorongan untuk meneliti lebih lanjut.

Page 43: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

29

d. Ambillah gambar-gambar yang bisa memberikan stimulan ekspresi yang

lebih baik dan kreatif. Gambar-gambar harus bisa memberikan gambaran

kepada siswa, untuk banyak berbicara, atau bercerita.

e. Buatlah gambar yang mempunyai kesan kontras (penekanan),

perbandingan (komposisi), dan kesinambungan yang baik dari

permasalahan yang hendak diutarakan.

f. Penampilan gambar dalam multi media pembelajaran dipertimbangkan

dengan berbagai macam jenis gambar, misalnya: kapan dengan gambar

graft, kapan harus gambar bagan, kapan harus dengan diagram atau

gambar life (gambar sebenamya).

g. Tetapkan cara pengambilan gambar seperti secara close-up, super

close-up, medium-shot, long shot atau super longshot.

h. Tetapkan pula cara pengambilan gambar untuk judul atau titel dan atau

tulisan saja. Pengambilan objek dalam bentuk tulisan harus

memperhatikan hal-hal berikut ini.

1) Bentuk tulisan harus komunikatif, jelas dan mudah dibaca;

2) Tulisan tidak terlalu penuh dalam satu bingkai gambar, sehingga

tulisan terlalu kecil sukar untuk dibaca;

3) Tulisan yang mempunyai jumlah huruf yang banyak, sebaiknya dibuat

dalam beberapa bingkai, atau pengungkapan yang tidak merupakan

kunci topik sebaiknya dibuat dalam bentuk audio;

Page 44: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

30

4) Buatlah judul tulisan dengan membuat lebih, kontras dari butirbutir

penjelasannya, misalnya dengan memberi warna yang kontras, besar

huruf atau bentuk huruf yang berbeda;

5) Jangan sekali-kali menggunakan bentuk atau warna huruf lebih dari

dua atau paling banyak tiga warna atau beberapa macam. Sesudah

proses perencanaan selesai, maka langkah berikutnya adalah kegiatan

memproduksi.

Ada empat macam langkah dalam kegiatan produksi ini, yaitu:

(a) pengambilan gambar,

(b) proses mencuci film,

(c) penyusunan multi media pembelajaran, dan

(d) menyiapkan cara menggunakannya

(Nana Sudjana, 2001: 118-128).

Mengenai pengambilan gambar dapat dijelaskan:

a) Memilih kamera.

Kamera yang dipergunakan jenis kamera 35 mm. Khusus untuk

pengambilan gambar secara close-up atau reproduksi multi media

pembelajaran. Jadi, kita harus menggunakan kamera single lens.

Sebaiknya kita memilih kamera yang mempunyai pengaturan

bukan lensa (diafragma), setelan kecepatan bukaan lensa dan

fokus. Akan lebih baik lagi bila menggunakan kamera yang

mempunyai pengukur cahaya (light meter). Lebih mendalam

Page 45: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

31

dalam penggunaan kamera ini sebaiknya pelajari bagian media

fotografi.

b) Perlengkapan pemotretan.

Bila diperlukan sediakan light meter untuk mengukur cahaya

yang jatuh pada objek. Gunakan tripod atau camera stand

terutama untuk mereproduksi atau untuk kecepatan bukaan lensa

yang rendah atau lambat. Blitz atau foto flood light dipergunakan

pengambilan objek di dalam ruangan. Lensa close-up (+ 1, +2, +

3) untuk pengambilan objek yang terlalu kecil. Shutter cable

(untuk membuka lensa secara remote) diperlukan pula bagi

keperluan pengambilan gambar yang harus dijaga dari goyangan

sewaktu membuka lensa. Hal ini bisa terjadi terutama sewaktu

kecepatan bukaan lensa terlalu lambat.

c) Pemilihan film.

Film yang harus dipilih adalah film Positif ukuran 35 mm.

Sesuaikan ASA film dengan sumber cahaya rata-rata sewaktu

pengambilan objek. Tentukan apakah film yang akan digunakan,

berwama atau hitam putih. Tentukan pula jumlah eksposur

(pengambilan gambar) yang dikehendaki untuk setiap rol, yang

disesuaikan dengan jumlah multi media pembelajaran yang akan

diproduksi. Perhatikan segala karakteristik film yang diberikan

oleh pabrik dalam setiap pengambilan objek.

Page 46: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

32

d) Pengambilan objek secara close-up dan secara reproduksi.

Pengambilan objek secara close-up dan atau reproduksi banyak

dilakukan orang. Berilah catatan dalam bagian skrip mana yang

harus diambil secara close-up dari foto, majalah, buku-buku dan

sebagainya; begitu pula bagian mana yang harus diambil secara

reproduksi dari peta, bagan, atau karya grafis lainnya. Dalam

kedua kegiatan ini seharusnya kita menggunakan kamera single

lens, supaya kita bisa melihat objek yang akan diambil sesuai

dengan objek yang akan diambil oleh film. Dengan kamera jenis

ini pengaturan cahaya dan fokus serta diafragma akan langsung

dapat dilihat seperti aslinya pada waktu kita membidik objek.

Pengambilan objek judul atau titel dilakukan setelah kita

menyiapkan grafis huruf seperti dalam teknik produksi.

Sebaiknya pengambilan judul dilakukan: dengan menggunakan

tripod atau copystand serta kabel release shutter.

Periksalah komposisi gambar dari objek, melalui jendela

pengontrol dari kamera. Perhatikan cara pengaturan komposisi

seperti untuk memproduksi media grafis lainnya. Hal penting

yang harus dilakukan dalam pengambilan gambar dan setiap

objek, harus dalam komposisi horizontal.

e) Membuat jadwal pengambilan objek.

Seperti telah diutarakan dimuka bahwa pengambilan gambar

objek dalam multi media pembelajaran bisa dilakukan secara acak

Page 47: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

33

(random). Oleh karenanya pengambilan gambar ini bisa

dilakukan dengan cara mengambil objek grafis terlebih dahulu

sampai selesai, kemudian pengambilan yang harus dengan

close-up, dan seterusnya pengambilan di alam sebenamya. Urutan

pengelompokan ini akan bergantung pada persiapan yang telah

dilakukan.

6) Menyiapkan ilustrasi atau diagram.

Buatlah gambar diagram atau grafis lainnya dalam karton ukuran

perbandingan mendatar 2 : 3. Rencana gambar dalam ruang

karton ini, harus dibuat dalam daerah sekitar 1,6 cm. arah ke

dalam dari setlap pinggiran karton.

Pilihlah warna, motif, atau bahkan ilustrasi yang akan

dipakai sebagai latar belakang untuk membuat judul. Untuk

membuat gambar atau diagram pilih warna yang akan membuat

rangsangan atau stimulus untuk diperhatikan serta mempunyai

hubungan dengan bagan, diagram atau gambar yang akan

ditampilkan. Pembuatan gambar atau judul yang menggunakan

huruf bisa pula dengan cara teknik overlay (tumpang tindih).

Lakukan pembuatan gambar, ilustrasi dan pewarnaan, dengan

melaksanakan prinsip-prinsip simplicity (kesederhanaan), unity

(kesatuan), emphasis (penekanan), balance (keseimbangan)

formal maupun informal, pembuatan garis, kejelasan ruang,

tekstur dan penggunaan warna.

Page 48: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

34

Pencucian film dapat dijelaskan bila telah mempunyai

laboratorium sendiri pencucian bisa dilakukan sendiri. Namun untuk

satu kali pencucian kurang dari 50 rol film akan memakan biaya yang

tinggi. Sebaiknya pencucian dilakukan di toko foto studio. Hal-hal

yang jangan lupa diperhatikan dalam pencucian ini, adalah:

a) data karakteristik film jangan sampai hilang; misalnya: merknya,

ASA-nya, dan sebagainya.

b) tanyakan pada toko foto studio, apakah bisa atau biasa mereka

mencuci film positif untuk merk tersebut?

c) bila ‘ya’ jangan lupa komunikasikan data karakteristik film di atas,

terutama untuk film potongan.

d) tindakan yang paling baik adalah jangan menghilangkan kotak

pembungkus film yang memuat data film tersebut

Mengenai editing dapat dijelaskan setelah selesai pencucian

film, tentu harus kita periksa kualitas masing-masing gambar dengan

segala aspeknya. Umumnya pemeriksaan dilakukan di alas kotak kaca

susu yang disinari, sehingga gambar mana saja yang kita periksa

sudah baik dan bisa kita pakai. Bagi gambar yang kurang baik

hasilnya harus kita perbaiki kembali dengan cara memotretnya

kembali, atau dalam hal tertentu bisa kita ubah narasinya (komentar).

Gambar yang sudah baik bisa pula memungkinkan perubahan

terhadap komentar yang menyertainya. Dalam hal ini kita ubah

komentarnya dalam skrip. Akhirnya setelah perbaikan pada skrip dan

Page 49: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

35

penyiapan gambar selesai, cobalah ukur dan atur waktu yang

diperlukan untuk penampilannya dengan cara membaca skrip

sebagaimana mestinya. Sedangkan mengenai cara menyiapkan dan

menggunakan multi media pembelajaran adalah sebagai berikut

program yang baru diproduksi harus disiapkan terlebih dahulu dalam

frame atau bingkai. Pemasangan dalam bingkai ada 3 cara.

a) Pertama, cara pemasangan dalam bingkai karton. Cara

pemasangan ini merupakan cara yang paling murah.

Kekurangannya dari cara ini bahwa bingkai mudah tertekuk dan

terlalu ringan untuk beberapa alat proyeksi yang menggunakan

drum (tempat multi media pembelajaran yang bulat).

b) Kedua, pemasangan dalam bingkai plastik. Cara ini mudah

memasangnya, tapi memerlukan biaya yang lebih, dari cara

pertama. Bingkai dengan plastik cukup berat untuk operasi jenis

proyektor yang menggunakan drum. Kekurangannya bahwa

bingkai plastik agak sukar untuk memberi identitas penomoran

atau judul.

c) Ketiga, pemasangan pada bingkai kaca. Cara ini suka,

mengaburkan gambar atau fokus; terlalu berat dan terlalu mahal;

cara pemasangan terlalu sukar. Bingkai ini mudah pecah bila

terjatuh. Cara ketiga ini jarang dipergunakan orang.

Film, tentunya sebelum dipasang harus dipotong-potong dahulu

dengan gunting pada garis batas setiap antara dua gambar. Sesudah

Page 50: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

36

memasukkan dalam bingkai jangan lupa memberi identitas nomor dan

judul. Susunlah tampilan dalam multi media pembelajaran sesuai

dengan urutan yang telah ditetapkan dalam skrip. Kemudian

simpanlah multi media pembelajaran dalam kotak atau dalam plastik

transparan supaya mudah dilihat.

Cara pemasangan film dalam. bingkai bisa diikuti dengan cara berikut

ini.

a) Tetapkan muka bingkai multi media pembelajaran untuk bagian

depan. Muka bagian belakang biasanya ditandai dengan nomor

dan judul.

b) Periksalah, mana bagian belakang dari film dan mana bagian

depannya. Bagian depan film biasanya yang kusam, sedangkan

bagian belakangnya adalah bagian yang mengkilap.

c) Pasangkan film pada. bingkai dengan arah bagian depan film

dengan bagian depan bingkai, dan sebaliknya.

d) Segera beri nomor dan judul pada bagiam belakang bingkai

dengan posisi pada gambar berdiri.

Pemasangan multi media pembelajaran pada LCD proyektor adalah

dengan cara memasukkan multi media pembelajaran pada posisi

bagian belakang atau yang bertanda nomor dan judul mengarah ke kita

sehingga pada posisi membaca biasa.

2. Kesadaran Sejarah

Page 51: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

37

a. Pengertian

Pengertian Kesadaran Sejarah (historical consciousness)

tercakup dalam beberapa istilah yang memiliki kandungan arti yang

sama seperti terdapat dalam istilah "Perasaan Sejarah" (historical

sence), "Pandangan", "Pemikiran" atau konstruksi sejarah (historical

mindedness) (Djoko Soeryo, 1989 : 5).

Kesadaran sejarah adalah refleksi sikap yang bersumber pada

kondisi kejiwaan yang menunjukkan tingkat penghayatan, pada makna

serta hakikat sejarah (I Gde WIdja, 1988 : 556).

Rumusan Kesadaran Sejarah seperti yang dikemukakan oleh

Djojo Soeryo secara teoritis membedakan pengertian kesadaran

sejarah sebagai gejala psikologis dan kesadaran sejarah sebagai gejala

sejarah.

Kesadaran Sejarah sebagai gejala psikologis dapat didefinisikan

sebagai "kontruksi" pemahaman terhadap pengalaman masa lalu.

Konsep pemahaman terhadap pengalaman masa lalu ditandai dengan

pemilikan perspektif waktu yang secara tajam mampu membedakan

dimensi masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang. Konsep

pemahaman terhadap pengalaman masa lalu ditandai juga penyusunan

akumulasi pengalaman masalah secara urut dalam ingatan (memory)

atau kesadaran.

Kesadaran Sejarah sebagai gejala sejarah dapat dikenali dengan

simbol-simbol monumental dari proses sejarah baik dalam bentuk

Page 52: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

38

spiritual maupun material. Simbol-simbol monumental dari proses

sejarah dalam bentuk spiritual, contohnya: jiwa jaman, semangat

jaman, nilai-nilai kultur dan seterusnya. Sedangkan simbol-simbol

monumental dari proses sejarah dalam bentuk material, contohnya :

bangunan bermakna sejarah, bangunan monumental candi, lingga dan

seterusnya.

Simbol-simbol dari proses sejarah merupakan aktualisasi dari

hasil kesadaran kolektif pendukung sejarah dalam rentang waktu

tertentu. Antara kesadaran sejarah sebagai gejala psikologis dan

kesadaran sejarah sebagai gejala sejarah saling berkaitan.

Proses perkembangan pemberian arti sejarah diawali dari

sejarah, sebagai cerita sampai kepada sejarah sebagai kenyataan masa

lalu kemudian sejarah sebagai ilmu merupakan contoh kongkrit

keterkaitan kedua gejala. tersebut.

Menurut Soejatmoko, kesadaran sejarah merupakan suatu sikap

jiwa dan cara untuk menghadapkan diri dengan kenyataan, realitas

sosial dalam prespektif hari kini, di dalam perspektif hari lampau

tetapi juga perspektif hari depan (dalam G. Moedjanto, 1989: 14).

Menurut Dr. Ruslan Abdulgani, yang dimaksud dengan

kesadaran sejarah itu suatu sikap kejiwaan atau mental attitude dan

state of mind yang merupakan kekuatan untuk ikut aktif dalam proses

dinamikanya sejarah (dalam G. Moedjanto, 1989 : 13).

Page 53: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

39

Dari keterangan Jan Bakker bahwa kesadaran sejarah adalah

keinsyafan seseorang menerima dari nenek moyangnya hasil kerja

mereka sebagai warisan yang harus dipelihara dan disempurnakan,

agar pada gilirannya hasil karya itu diteruskan kepada angkatan

berikutnya (dalam G. Moedjanto, 1989 : 14). Dari keterangan ini

dapat diartikan bahwa kesadaran sejarah ada pada seseorang bilamana

ia menginsyafi apa yang dimilikinya sekarang adalah warisan dari

nenek moyangnya yang berupa berbagai bentuk untuk budaya.

Atas dasar pengakuan tersebut maka ia berusaha untuk

memelihara, harta warisan budaya dan mewariskan serta

menyempumakan budaya warisan itu pada generasi berikutnya.

Dari beberapa rumusan pengertian kesadaran sejarah dapat

diambil kesimpulan, bahwa yang dimaksud dengan kesadaran sejarah

pada hakikatnya adalah suatu kondisi kejiwaan atau sikap jiwa

(mental attitude) yang menunjukkan tingkat penghayatan pada makna

dan hakikat sejarah, sehingga melahirkan dorongan untuk ikut aktif

dalam proses dinamikanya sejarah.

Gejala kesadaran sejarah ini tampak dalam bentuk : gejala

kognisi yang berupa, pengetahuan dan pemahaman sejarah serta gejala

konasi berupa kecenderungan, kesediaan atau keinsyafan dalam proses

dinamikanya sejarah.

Kesadaran sejarah sebagaimana telah diuraikan diatas berkaitan

erat dengan bagaimana seseorang tersebut memiliki rasa cinta

Page 54: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

40

terhadap tanah airnya. Sebagaimana dituangkan dalam Garis-garis

Besar Haluan Negara, khususnya pada tujuan pendidikan nasional

yang perlu adanya upaya untuk menumbuhkan jiwa patriotik,

mempertebal rasa cinta tanah air meningkatkan semangat kebangsaan

dan kesetiakawanan sosial, serta kesadaran sejarah bangsa. Rasa cinta

tanah air akan muncul apabila seseorang memiliki bekal kesadaran

sejarah.

b. Indikator Kesadaran Sejarah.

Indikator kesadaran sejarah dikemukakan oleh beberapa ahli

sejarah yang dapat membantu dalam pengukuran tingkat kesadaran

sejarah siswa SMP Negeri 1 Mranggen Demak.

Menurut G. Moedjanto, indikator atau unsur-unsur yang

terkandung dalam kesadaran sejarah:

1) Keberanian berpijak pada fakta dan realita.

2) Keinsyafan akan continuity (kesinambungan) dari change

(perubahan).

3) Keinsyafan akan keharusan gerak maju yang terus menerus.

4) Berpikir kemasa depan dengan berpijak pada masa lalu.

5) Berkarya lebih baik daripada hari kemarin dapat mewariskan hasil

yang lebih baik pada angkatan berikutnya.

Kesadaran sejarah mengisyaratkan bahwa apa yang ada

sekarang adalah produk masa lalu. Senang atau tidak senang Bangsa

Page 55: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

41

Indonesia adalah keturunan bangsa terjajah meskipun bangsa

Indonesia berjuang menghasilkan negara Indonesia yang merdeka.

Soedjatmoko menyatakan bahwa kesadaran sejarah merupakan

suatu gejala psikologis yang memperlihatkan taraf kematangan

tertentu. Dalam kesadaran sejarah memuat unsur-unsur:

1) Pengetahuan tentang fakta sejarah yang berkait dalam hubungan

kausal

2) Logika kesejarahan.

3) Hikmah kebijaksanaan dengan menggunakan masa lalu untuk

cermin membangun kehidupan sekarang.

4) Sikap menghadapkan diri dengan kenyataan (bukan impian).

5) Adanya dimensi waktu lampau, waktu kini dan waktu yang akan

datang yang memperlihatkan bahwa sejarah adalah suatu proses.

Jadi kesadaran sejarah mengandung keinsyafan pentingnya

sejarah berdasarkan fakta, bahwa kejadian yang satu dengan yang lain

terkait oleh hukum sebab akibat, masa lampau menghasilkan masa

kini, masa kini menghasilkan masa depan. Dalam kesadaran sejarah

terkandung sikap bersedia memanfaatkan masa lampau sebagai

sumber ilham menata kehidupan masa kini.

Page 56: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

42

Pembentukan kesadaran sejarah dipengaruhi oleh berbagai

faktor pribadi yaitu : Lingkungan etnis, sosiokultural, politik, edukasi,

disamping faktor yang lain. Aktualisasi kesadaran sejarah pada proses

kehidupan berlangsung sosialisasi, edukasi, kulturasi, enkulturasi dari

kanak-kanak hingga dewasa. Dua pengalaman simbolis dan empiris

berperan penting dalam pembentukan kesadaran sejarah, terutama

dilingkungan anak didik.

Sesuai dengan perkembangan biologis dan psikologis dan

cakupan kesadaran sejarah akan dipengaruhi oleh lingkaran masa

kehidupan dari anak sampai dewasa. Ada proses evolusi pembentukan

kesadaran sejarah yang berlangsung dua tahap:

1) Tahap mitos - legendaris.

Kesadaran mitos - legendaris terdapat pada masyarakat tradisional

(yang masih sederhana tingkat kebudayaan dan peradabanya).

Pada tingkat ini kesadaran sejarah masih non historis atau

kesadaran sejarah non historis, salah satu cirinya ialah masih

belum ada pemilikan waktu yang jelas.

2) Tahap kesadaran histonis.

Kesadaran sejarah yang historis terdapat pada masyarakat yang

sudah maju dimana kesadaran sejarah sudah menggunakan

pemikiran perspektif waktu yang tajam dan bersikap kritis.

Evaluasi perkembangan kesadaran sejarah dapat identik dengan

proses perkembangan sejarah nasional terutama dalam perkembangan

Page 57: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

43

sejarah Indonesia. Dimana terdapat proses integrasi dari sejarah lokal

yang dikenali dengan kesadaran sejarah lokal menuju kearah sejarah

nasional dengan proses modernisasi edukasi dan demokrasi yang

tumbuh dan berkembang dalam masyarakat Indonesia.

Dari unsur-unsur kesadaran sejarah yang dibahas terdapat

unsur-unsur yang dapat dimasukan ke dalam kelompok unsur

kecenderungan atau keinsyafan ikut aktif dalam proses dinamikanya

sejarah, adalah:

1) Kecenderungan, kesediaan atau keinsyafan ikut memelihara dan

melestarikan warisan budaya dalam bentuk material, misalnya

artifac, bangunan bermakna sejarah, bangunan monumental dan

lainnya.

2) Kecenderungan, kesediaan atau keinsyafan ikut memelihara dan

melestarikan warisan budaya dalam bentuk spiritual, misalnya

semangat jaman, adat istiadat, tradisi.

3) Kecenderungan, kesediaan atau keinsyafan berkarya (belajar)

yang lebih baik dari hasil kemarin demi kemajuan kehidupan

bangsa dan negara.

4) Kecenderungan, kesediaan atau keinsyafan ikut aktif dan berperan

sebagai agen pembaharu atau agen perubahan kearah kemajuan

(agent of change) demi kelangsungan kehidupan berbangsa dan

bernegara.

Page 58: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

44

C. Kerangka Berpikir

Selama ini proses pembelajaran terutama IPS Sejarah masih banyak yang

bersifat konfesional, secara umum berpusat pada guru karena metode yang

dipakai ceramah. Padahal pelajaran sejarah mempunyai cakupan materi yang

banyak dan luas. Selain itu IPS sejarah mengandung peranan yang penting dalam

pross membentuk kesadaran siswa akan rasa nasiomalisme .

Untuk mencapai tujuan pembelajaran perlu pemilihan metode yang tepat.

Pemilihan metode yang tepat menentukan keberhasilan kegiatan belajar

mengajar. Pada kenyataannya di lapangan sebagian besar guru IPS Sejarah

dalam menyampaikan materi pelajar hanya menyampaikan fakta-fakta sejarah

berupa urutan tahun dalam peristiwa sejarah dengan menggunakan media

ceramah saja dan tanpa menggunakan media pembelajaran; sehingga

pembelajaran IPS Sejarah terasa membosankan.

Dalam poses pembelajaran guru dituntut selalu kreatif dan inofatif sehingga

permasalahan yang terkait dengan materi, waktu, kemampuan siswa dan lain-lain

dapat diatasi sehingga tujuan pembelajaran dapat berhasil optimal. Pembelajaran

dengan multi media diharapkan menjadi alternatif dan dapat membantu guru IPS

Page 59: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

45

sejarah didalam memberikan pemahaman materi pada siswa sehingga siswa

benar-benar mempunyai kesadaran bersejarah yang baik.

D. Hipotesis

Untuk kepentingan penelitian ini maka hipotesis kerja penelitian yang

diambil adalah terdapat perbedaan yang signifikan antara penggunaan metode

ceramah dengan multi media dengan metode ceramah tanpa multi media dalam

pembelajaran IPS Sejarah terhadap kesadaran sejarah siswa kelas VII SMP

Negeri 1 Mranggen Demak tahun pelajaran 2005-2006.

Page 60: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

46

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian dengan pendekatan kuantitatif.

Penelitian ini bersifat kuantitatif yaitu data-data yang diperoleh dianalisis dengan

rumus-rumus statistik untuk memperoleh kesimpulan. Karena dalam penelitian

ini penulis ingin mengetahui suatu sampel yang akan diteliti kemudian

menentukan sampel mana yang paling baik, maka pendekatan penelitian yang

sesuai adalah eksperimen. Pada penelitian ini digunakan instrumen berupa angket

untuk pengambilan nilai tingkat kesadaran sejarah siswa Kelas VII SMP Negeri 1

Mranggen Demak tahun pelajaran 2005 – 2006.

Pola penelitian ini bersifat ekperimental dengan pola M-G (Matched Group

Designs) yaitu dengan mengadakan keseimbangan kondisi terhadap kedua kelompok

(kelompok kontrol dan kelompok eksperimen). Pola M-G pada penelitian ini

menggunakan teknik penyeimbang rata-rata nilai hasil belajar siswa kelompok kontrol

dan kelompok eksperimen sebelum diadakan penelitian lebih lanjut. Penelitian ini

menggunakan true experimental design dengan postest only control design. Desain

eksperimen penelitian digambarkan sebagai berikut:

NILAI

Eksperimen

Kontrol

Metode Ceramah Dengan Multi media

Metode Ceramah Tanpa Multi media

Kesadaran

Sejarah

Page 61: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

47

Gambar 3.1 Desain Eksperimen Penelitian

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah sejumlah penduduk atau individu yang paling sedikit

mempunyai sifat yang sama (Sutrisno Hadi, 1985 : 171). Dari pengertian

diatas populasi yang digunakan dalam penelitian adalah semua individu yang

sedang diselidiki dan paling sedikit mempunyai kesamaan sifat. Dalam

penelitian ini peneliti menetapkan populasi yang akan dijadikan sebagai

obyek penelitian adalah siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Mranggen Demak

tahun pelajaran 2005 - 2006, dengan jumlah populasi sebagai berikut:

Tabel 3.1 Populasi Kelas VII SMP Negeri 1 Mranggen Demak Tahun

Pelajaran 2005 - 2006

NO KELAS JUMLAH

1 VII – A 40

2 VII - B 40

3 VII – C 40

4 VII – D 40

5 VII – E 40

6 VII – F 40

7 VII – G 40

8 VII – H 40

Jumlah 320

Sumber: Data sekunder SMP Negeri 1 Mranggen Demak, 2005

Page 62: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

48

Dari populasi tersebut diambil sampel dua kelas untuk kelas eksperimen

dan kelas kontrol serta satu kelas uji coba instrumen. Instrumen yang diuji

cobakan adalah angket.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang diselidiki (Sutrisno Hadi, 1985 : 22). Dalam penelitian ini tidak semua populasi yang ada dijadikan obyek penelitian, karena disamping memerlukan tenaga banyak juga memerlukan waktu yang lama. Untuk itu peneliti hanya mengambil sebagian dari populasi. Sebagian populasi yang diambil untuk penelitian dinamakan sampel. Pengambilan sampel tersebut dilakukan dengan teknik cluster random sampling. Berdasarkan data dokumentasi lampiran 1, tentang hasil belajar kedua kelas tersebut adalah: Tabel 3.2 Rincian Hasil Test Keseluruhan Populasi

No Kelas Nilai Rata rata

1 VII – A 7.815 2 VII – B 7.673 3 VII – C 7.768 4 VII – D 7.430 5 VII – E 7.788 6 VII – F 7.705 7 VII – G 7.595 8 VII – H 7.660 Total Rata-rata Keseluruhan 7.679

Sumber: Data sekunder SMP Negeri 1 Mranggen Demak, 2005

Uji homogenitas untuk proses pengambilan kelas kontrol dan kelas

eksperimen dilakukan dengan pengambilan nilai sejarah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Mranggen Demak. Berdasarkan hasil uji homogenitas seperti pada lampiran dua didapatkan kedelapan kelas tersebut adalah homogen, artinya peneliti dapat mengambil dua kelas sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol secara acak atau bebas.

3. Pola Kerja Penelitian

Pola penelitian ini bersifat eksperimental dengan pola M-G (Matched

Group Designs) yaitu dengan mengadakan keseimbangan kondisi terhadap

kedua kelompok (kelompok kontrol dan kelompok eksperimen). Pola M-G

Page 63: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

49

ini menggunakan tehnik, perbandingan rata-rata nilai pre test kelompok

kontrol dan kelompok eksperimen sebelum diadakan perlakuan atau

eksperimen lebih lanjut. Adapun langkah-langkah dalam mengadakan

keseimbangan kondisi adalah:

a. Menentukan Mean Matching kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen

1. Mean kelompok kontrol

Rumus:

M = NkΣ

2. Mean kelompok eksperimen

Rumus:

M = NeΣ

Keterangan: M = mean

Σ = jumlah nilai

N = jumlah subyek

b. Menyeimbangkan Variansi (uji homogenitas varians) dari kelompok

kontrol dan kelompok eksperimen.

Rumus:

F (nb - 1), (nk - 1) = k

b

VV

Keterangan: V : varians

Vb : varians yang terbesar

Page 64: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

50

Vk : varians yang terkecil

nb dan nk : masing-masing jumlah subyek

Setelah diketahui bahwa nilai dari delapan kelas yang diteliti adalah

homogen, selanjutnya dilakukan pengambilan sampel dengan

menggunakan teknik cluster random sampling dengan pengambilan kelas

sebanyak dua kelas, kelas yang diteliti sebagai sampel adalah kelas VII-B

sebagai kelas kontrol dan VII-H sebagai kelas eksperimen.

C. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dengan true

experimental design dengan postest only control design yakni dengan metode

pengambilan sampel dengan cluster random sampling dan setelah didapat dua

kelas, satu kelas diberi perlakuan pembelajaran metode ceramah dengan

menggunakan multi media, dalam penelitian ini disebut dengan kelas

eksperimen, disitu kelas menggunakan multi media pembelajaran. Untuk dapat

mengatakan adanya pengaruh kesadaran sejarah digunakan kelas pembanding

yakni kelas kontrol. Kelas kontrol merupakan kelas yang diberi perlakuan

pembelajaran metode ceramah tanpa menggunakan multi media, disitu kelas

tidak menggunakan multi media pembelajaran.

Penelitian dilanjutkan dengan menggunakan angket sebagai alat

pengambilan data. Sebelum dilakukan pengambilan data pada kelas kontrol

maupun kelas eksperimen, angket tersebut diujikan pada kelas uji coba.

Pengambilan data pada kelas uji coba ini dilakukan untuk mengetahui validitas

Page 65: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

51

dan reliabilitas instrumen penelitian. Kelas uji coba diambil kelas VII-A,

pengambilan kelas uji coba di luar kelas kontrol dan eksperimen dimaksudkan

supaya soal per item tetap terjaga dari diketahuinya soal oleh kelas sampel.

Kelas kontrol, kelas eksperimen dan kelas uji coba memiliki perlakuan yang

berbeda.

Tabel 3.3 Perbedaan perlakuan kelas kontrol, eksperimen dan kelas uji coba

Perlakuan

Kelas Uji Coba Tidak dilakukan perlakuan

Kelas Kontrol Metode ceramah tanpa multi media

Kelas Eksperimen Metode ceramah dengan multi media

D. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel, yaitu variabel bebas dan

variabel terikat atau tergantung. Variabel tergantung merupakan suatu akibat

yang keadaannya dipengaruhi oleh variabel bebas. Sedangkan variabel bebas

adalah variabel yang secara sengaja dipelajari pengaruhnya terhadap variabel

tergantung (Suharsimi Arikunto, 1989: 93). Kedua variabel tersebut dapat

dijelaskan sebagai berikut.

1. Variabel Bebas

Pada penelitian ini variabel bebas adalah penggunaan metode ceramah

dengan multi media (X1) dan metode ceramah tanpa multi media (X2).

Page 66: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

52

Penggunaan multi media dikenakan pada kelompok eksperimen dan tanpa

multi media dikarenakan pada kelompok kontrol.

2. Variabel Terikat

Pada penelitian ini variabel terikatnya adalah tingkat kesadaran sejarah (Y),

baik dari kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen.

3. Definisi Operasional Variabel

a) Ceramah dengan Multi Media:

Cara penyampaian materi pelajaran sejarah dengan berbicara

(menerangkan atau ceramah) diselingi dengan menggunakan bantuan

multi media pembelajaran yang ditampilkan pada layar melalui LCD

proyektor.

b) Ceramah Tanpa Multi Media:

Cara penyampaian materi pelajaran sejarah dengan kegiatan berbicara

dan disertai dengan menulis di papan tulis tanpa diselingi menggunakan

bantuan multi media pembelajaran. Cara ini merupakan cara

penyampaian proses pembelajaran yang biasa disajikan oleh guru-guru

di sekolah.

c) Kesadaran Sejarah:

Sikap siswa dalam melestarikan warisan budaya, arif, bijaksana,

keteladanan dan punya perspektif waktu yang akan datang.

E. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini digunakan dua metode dalam pengumpulan data, yaitu

metode dokumentasi dan metode angket yang diambil setelah memberikan

perlakuan terhadap sampel.

Page 67: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

53

1. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah cara mengumpulkan data sekunder melalui

dokumen tertulis, terutama berupa arsip-arsip dan juga buku-buku tentang

pendapat, teori, dalil atau hukum-hukum dan lain-lain yang berhubungan

dengan penyelidikan (Handari Nawawi, 1987 : 133). Dalam penelitian ini

metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang:

a. Jumlah siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Mranggen Demak tahun pelajaran

2005-2006.

b. Nilai-nilai dari populasi penelitian sekaligus nilai-nilai sampel yang

digunakan dalam penelitian kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

Penggunaan metode dokumentasi dalam penelitian ini didasarkan pada

pertimbangan:

a. Pengambilan data dokumen mudah diperoleh, dan

b. Dokumen telah tersusun secara sistematis dan otentik serta kebenarannya

dapat dipertanggungjawabkan.

Untuk mengambil data awal, dalam hal ini data nilai untuk delapan kelas,

diuji homogenitas pada saat pengambilan kedua sampel.

2. Metode Angket

Menurut Maman Rachman, test adalah alat pengumpulan informasi dengan cara

menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawab

secara tertulis pula oleh responden (Maman Rachman, 1988:

70). Test pada penelitian ini menggunakan angket yang

digunakan guna pengambilan nilai kesadaran sejarah setelah

Page 68: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

54

kedua kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen diberi

perlakuan masing-masing pembelajaran metode ceramah dengan

menggunakan multi media pada kelas eksperimen dan

pembelajaran metode ceramah tanpa menggunakan multi media

pada kelas kontrol.

F. Penyusunan Perangkat Angket

Langkah yang ditempuh dalam penyusunan perangkat test penelitian ini

adalah :

1. Menentukan jumlah waktu yang disediakan untuk mengerjakan angket

Untuk angket pertama waktu yang disediakan adalah 90 menit untuk

mengerjakan soal angket obyektif sebanyak 40 item.

2. Menentukan tipe soal dan jumlah item soal.

Jumlah soal adalah 40 soal tiap angket, sehingga jika disediakan waktu 90

menit tiap soal mendapat jatah waktu sekitar 2 menit.

Penyusunan instrumen untuk mengukur kesadaran sejarah ini dilakukan

peneliti sendiri dengan menggunakan indikator-indikator yang telah

ditetapkan. Instrumen ini terdiri 40 butir soal, berupa pertanyaan positif dan

negatif dengan lima alternatif jawaban yaitu sangat setuju (SS), setuju (S),

ragu-ragu (RR), tidak setuju (TS) dan sangat tidak setuju (STS). Skor untuk

pernyataan positif berturut-turut 5, 4, 3, 2, dan 1 sedang untuk pernyataan

negatif berturut-turut 1, 2, 3, 4, dan 5.

3. Menentukan komposisi jenjang kemampuan atau pengetahuan.

Page 69: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

55

Kemampuan atau pengetahuan ini terdiri dari tiga jenjang untuk test

kesadaran bersejarah dengan komposisi:

a) Aspek ingatan (C1) : 44 %

b) Aspek pemahaman (C2) : 36 %

c) Aspek analisis (C3) : 20 %

4. Membuat kisi-kisi angket

Dalam kisi-kisi soal yang dibuat, dicantumkan hal-hal sebagai berikut:

a) Bentuk atau tipe soal yang digunakan.

b) Ruang lingkup dari pengetahuan yang akan diujicobakan.

c) Komposisi jenjang pengetahuan atau aspek tingkah laku yang diukur.

(Suharsimi Arikunto, 1992 : 120-134)

Kisi-kisi dibuat kemudian dibuat instrumen angketnya. Instrumen angket

kesadaran sejarah terdapat dalam lampiran 3. kisi-kisi yang dibuat didasarkan

pada rincian sebaran soal pada angket yang telah dibuat sebelumnya. Proses

pengambilan data dan analisisnya dihimpun pada saat pelaksanaan penelitian.

Pada saat penelitian tiap aspek yang diperlihatkan akan diuji menjadi satu

sebagai tingkat kesadaran dalam bersejarah siswa. Sehingga tingkat kesadaran

siswa dalam bersejarah pada penelitian ini diuji secara menyeluruh melalui hasil

angket dengan membedakan hasil uji beda dari kesadaran bersejarah kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Pelaksanaan penelitian ini untuk mengetahui cara

penyampaian pembelajaran sejarah guna meningkatkan tingkat kesadaran

sejarah. Sehingga beberapa sebaran diskripsi penelitian yang diolah dijadikan

Page 70: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

56

sebuah variabel guna pengukuran tingkat kesadaran sejarah melaui media

pembelajarannya.

Perincian sebaran soal yang dijadikan sebagai alat pengambilan data dalam

penelitian ini terdiri dari beberapa aspek. Aspek-aspek tersebut dapat dilihat pada

tabel 3.4 berikut:

Tabel 3.4 KISI-KISI ANGKET KESADARAN SEJARAH

Indikator Ranah Jumlah

Soal

Prosen

tase Kognitif Afektif Psikomotor

Memiliki perspektif waktu 6 2,14,12,28,

40, 26

12,5%

Mengenal/ mengerti dan

dapat melokasikan obyek

sejarah

4 9,15,27,

33

10%

Menghayati prinsip sebab

akibat yang berhubungan

dengan waktu

6 3, 24, 25, 39,

21, 19

15%

Bersikap arif dan bijaksana 6 1,10,12,32,

34, 30,

15%

Menghormati para

pahlawan

5 13,16,20,

26, 36

15%

Menerima/memelihara dan

menyempurnakan dan

melestarikan peninggalan

sejarah

6 4,5,6,8,18,38 15%

Mengembangkan sikap

keteladanan

7 7,11,17,29,

30,31,37

17,5%

Jumlah Soal 10 17 13 40 100%

Page 71: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

57

Kisi-kisi yang telah dibuat kemudian dibuat instrumen angketnya.

Instrumen angket kesadaran sejarah terdapat dalam lampiran 3.

G. Uji coba instrumen penelitian

Setelah perangkat angket disusun, maka dilakukan uji coba (try out) untuk

mengetahui validitas, indeks kesukaran soal, daya pembeda soal, dan reliabilitas.

Perangkat angket ini diujicobakan terhadap siswa yang tidak termasuk dalam

sampel penelitian dan siswa yang sudah mendapatkan materi pokok bahasan

yang akan diujikan. Subyek yang digunakan untuk test uji coba adalah siswa

kelas VII-A SMP Negeri I Mranggen Demak tahun pelajaran 2005-2006,

sejumlah 40 siswa.

Alasan kelas VII-A SMP Negeri I Mranggen Demak digunakan untuk uji

coba perangkat test adalah:

a. Kelas tersebut tidak termasuk dalam sampel, sehingga dapat menghindari

kemungkinan terjadinya kebocoran soal terhadap kelas yang dipakai untuk

sampel penelitian. Apalagi kelas tersebut ada pada unit yang berbeda

sehingga kemungkinan kebocoran soal sangat kecil.

b. Kelas tersebut sudah mendapatkan materi pokok bahasan yang diujicobakan

yaitu "Proses Islamisasi di Indonesia".

Setelah perangkat tes diuji cobakan, langkah selanjutnya dilakukan

analisis. Tujuannva agar supaya instrumen yang dipakai untuk memperoleh data

benar-benar dapat diandalkan dan dipercaya. Analisis perangkat uji coba

meliputi:

Page 72: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

58

a. Uji Validitas Data

Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan

atau kesahihan suatu instrumen. Menurut Suharsimi Arikunto (1990:63),

sebuah angket dikatakan valid apabila angket tersebut dapat mengukur apa

yang hendak diukur.

Dalam penyusunan angket perlu diperhatikan validitas butir soal.

Sebuah butir soal dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar

terhadap skor total, karena skor pada butir angket menyebabkan skor total

menjadi tinggi atau rendah. Dengan demikian skor butir angket mempunyai

kesejajaran dengan skor total. Kesejajaran ini dapat dikatakan korelasi,

sehingga untuk menentukan validitas masing-masing soal pada angket,

digunakan rumus korelasi product moment, yaitu:

}Y)(Y}{NX)(X{NY)X)((XYNr

2222XYΣ−ΣΣ−Σ

ΣΣ−Σ=

Keterangan :

X = skor soal yang dicari validitasnya

Y = skor total

N = jumlah peserta tes

(Suharsimi Arikunto, 1993:138)

Secara statistik data hasil uji coba dapat dilihat pada lampiran 4,

angka korelasi yang diperoleh harus dibandingkan dengan dengan angka

kritik tabel korelasi nilai r (Effendi, 1989:139). Tabel ini dapat dilihat dalam

lampiran 4. Cara melihat angka kritik ini digunakan derajad kebebasan N-1.

Page 73: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

59

Dan hasil perhitungan validitas untuk instrumen kesadaran bersejarah

dari 40 item angket, ternyata didapatkan 39 item angket yang valid, yaitu soal

nomor : 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21,

22, 23 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 34, 33, 35, 37, 38, 39, 40. Sedangkan

item angket yang tidak valid adalah nomor : 36, seperti pada lampiran 5.

b. Reliabilitas

Reliabilitas adalah keajegan atau ketetapan. Suatu alat ukur dikatakan

memiliki reliabilitas yang baik jika alat tersebut dapat dipercaya, konsisten,

stabil, dan produktif (Purwanto, 1986 : 136). Dalam penelitian ini rumus yang

digunakan adalah K - R21. Rumus ini memiliki spesifikasi untuk mengukur

reliabilitas perangkat angket obyektif pilihan ganda dengan altematif jawaban

lebih dari dua. Rumusnya adalah sebagai berikut:

r11 = ⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛ −⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

− 1V.k)Mk(M

1kk

Keterangan: r11 = Reliabilitas instrumen

K = Banyaknya butir pertanyaan pada angket

M = Skor rata rata

V = Varians total, besarnya dicari dengan rumus

V = N

N)Y(Y

22 Σ−Σ

Dengan: ΣY2 = jumlah skor kuadrat

(ΣY)2 = kuadrat jumlah skor

N = jumlah peserta test (Suharsimi Arikunto, 1992 : 157)

Page 74: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

60

Hasil perhitungan r11 dikonsultasikan ke table r product moment

dengan N adalah jumlah siswa peserta test uji coba dan taraf nyata 5%. Bila

r11 dihitung lebih besar dari r tabel, maka dipat dikatakan bahwa perangkat

test adalah reliabel.

Dari hasil perhitungan uji reliabilitas dengan Cronbach's Alpha lihat

lampiran 5, dapat dijelaskan sebagai berikut: nilai Cronbach's Alpha sebesar

0,932 ternyata diperoleh r11 sebesar 0,3611 sedangkan r kritik product

moment untuk N = 40 dengan derajad kebebasan N-2 = 38 dan taraf

signifikasi 5% diperoleh nilai kritik sebesar 0,312. Karena r11 = 0,932 lebih

besar dari r tabel = 0,312, maka dapat dikatakan bahwa perangkat test yang

diujicobakan adalah reliabel.

Dari hasil perhitungan validitas, tingkat kesukaran, daya pembeda,

dan reliabilitas, didapatkan angket yang terpilih sebagai alat pengambilan

data. Dari 40 soal yang diujicobakan, didapat soal yang memenuhi syarat

sebanyak 39 item angket.

Secara lengkap hasil analisis dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut ini.

Tabel 3.5 KISI-KISI ANGKET KESADARAN SEJARAH

Indikator Ranah Jumlah

Soal

Prosen

tase Kognitif Afektif Psikomotor

Memiliki perspektif waktu 6 2,14,12,28,

40, 26

12,5%

Mengenal/ mengerti dan

dapat melokasikan obyek

sejarah

4 9,15,27,

33

10%

Page 75: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

61

Menghayati prinsip sebab

akibat yang berhubungan

dengan waktu

6 3, 24, 25, 39,

21, 19

15%

Bersikap arif dan bijaksana 6 1,10,12,32,

34, 30,

15%

Menghormati para

pahlawan

4 13,16,20,

26

15%

Menerima/memelihara dan

menyempurnakan dan

melestarikan peninggalan

sejarah

6 4,5,6,8,18,38 15%

Mengembangkan sikap

keteladanan

7 7,11,17,29,

30,31,37

17,5%

Jumlah Soal 10 16 13 39 100%

Hasil uji validitas dan reliabilitas membuat nilai dari kisi-kisi yang telah

diujikan kemudian dibuat disesuaikan instrumen angketnya. Instrumen angket

kesadaran sejarah terdapat dalam lampiran 5.

H. Tahap-tahap Penelitian

1. Tahap Persiapan

a. Membuat satuan pelajaran sesuai dengan materi yang akan diajarkan.

Jatah waktu untuk menyelesaikan materi tersebut 4 kali pertemuan. Satu

kali pertemuan = 2 x 45 menit atau 90 menit.

b. Menyiapkan angket sebagai alat evaluasi

c. Menyiapkan format observasi kegiatan belajar mengajar dengan

penggunaan media media.

Page 76: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

62

d. Menentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

e. Menentukan kelas kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dengan

terlebih dahulu diberikan test berupa pre test pada populasi untuk

mendapatkan nilai rata-rata tiap kelas

f. Melakukan uji coba perangkat test, siswa kelas VII-A SMP Negeri II

Mranggen Demak tahun pelajaran 2004 – 2005

g. Menganalisis hasil uji coba sebagai pedoman dalam pelaksanaan

eksperimen.

h. Menganalisis hasil uji coba sebagai pedoman dalam pelaksanaan

eksperimen.

i. Dilakukan uji-t matching untuk menyamakan kondisi awal kelompok

kontrol dan kelompok eksperimen

2. Tahap Pelaksanaan

a. Setelah ditentukan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen,

kemudian diadakan analisis hasil pre test dengan uji-t matching.

b. Mengisi format observasi selama berlangsungnya kegiatan belajar

mengajar yang dieksperimenkan.

c. Melaksanakan test kesadaran sejarah kepada kelompok kontrol dan

kelompok eksperimen.

I. Pelaksanaan Metode Ceramah dengan Menggunakan Multi Media dan

Tanpa Menggunakan Multi Media

1. Metode Ceramah dengan Menggunakan Multi Media

Page 77: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

63

Metode ceramah dengan menggunakan multi media dikenakan pada

kelas VII-H. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

a. Guru memberikan apresiasi sebagai awal dari pertemuan yaitu dengan

mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengarah pada materi yang

akan disajikan.

b. Guru menyampaikan materi menggunakan media-media seperti yang

terdapat dalam satuan pelajaran, diselingi dengan memberikan beberapa

pertanyaan pada siswa.

c. Selama KBM siswa memperhatikan dan mencatat materi penting yang

disampaikan guru.

d. Bersama-sama siswa guru menyimpulkan materi pelajaran yang telah

diajarkan.

e. Pada menit terakhir pelaksanaan proses belajar mengajar guru

menyampaikan pada siswa materi pelajaran yang akan diberikan dengan

menggunakan multi media pada pertemuan yang akan datang.

2. Metode Ceramah Tanpa Menggunakan Multi Media

Metode ceramah tanpa menggunakan multi media dikenakan pada

kelas VII-B. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

a. Guru memberikan apresiasi sebagai awal dari pertemuan yaitu dengan

mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengarah pada materi yang

akan disajikan.

Page 78: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

64

b. Guru menyampaikan materi seperti yang terdapat dalam satuan

pelajaran, diselingi dengan memberikan beberapa pertanyaan pada

siswa.

c. Selama KBM siswa memperhatikan dan mencatat materi penting yang

disampaikan guru.

d. Bersama-sama siswa guru menyimpulkan materi pelajaran yang telah

diajarkan.

e. Pada menit terakhir pelaksanaan proses belajar mengajar guru

menyampaikan pada siswa materi pelajaran yang akan diberikan dengan

menggunakan media media pada pertemuan yang akan datang.

J. Analisis Data

1. Analisis Diskriptif

Untuk menguji kedua kelas homogen atau tidak pada saat sebelum diberi

perlakuan sehingga dapat melakukan uji banding t atu t’. Pengujian tingkat

kesadaran siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan masing-

masing dengan ubahan mencari analisis deskriptif berupa harga rerata,

simpangan baku, modus, median, serta distribusi frekuensi. Distribusi

frekuensi data dibuat dengan cara membuat kelas interval. Untuk itu

berdasarkan nilai mean idean (M1) dan standart deviasi (SD) maka dapat

dibuat pengelompokkan data dalam empat kategori sebagai berikut:

(M+1,5 SD) Ke atas = Tinggi

(M sampai dengan M+1,5 SD) = Cukup

Page 79: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

65

(M-1,5 SD sampai dengan M) = Kurang

(M-1,5 SD) Ke bawah = Rendah

Dengan menggunakan norma seperti di atas, maka dapat ditentukan

kecenderungan masing-masing ubahan penelitian. Kecenderungan tersebut

ditentukan dengan membandingkan nilai rerata observasi dengan norma

yang telah ditentukan.

Nilai tertinggi akan diperoleh jika responden menjawab dengan alternatif

jawaban tertinggi pada semua jawaban ins trumen, sedangkan nilai terendah

akan diperoleh jika responden menjawab dengan alternatif jawaban terendah

pada semua jawaban instrumen.

2. Uji Hipotesis

a. Uji Normalitas

Sebelum data yang diperoleh dari lapangan dianalisis lebih lanjut,

terlebih dahulu dilakukan uji normalitas. Tujuan dari uji normalitas

adalah untuk mengetahui apakah data nilai post test kelompok kontrol

dan kelompok eksperimen berdistribusi normal atau tidak. Rumus yang

digunakan adalah Chi Kuadrat:

χ2 = fh

fhfo 2)( −Σ

Keterangan: fo = frekuensi yang diperoleh

fh = frekuensi yang diharapkan

χ2 = Chi Kuadrat

Page 80: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

66

Kriteria:

Jika χ2 hasil perhitungan lebih kecil dari χ2 tabel dengan taraf

signifikan 5%, dan derajad kebebasan (k - 1), maka disimpulkan

data-data terdistribusi secara normal (Sutrisno Hadi, 1990 : 346).

Sedangkan dalam Sudjana (2001: 467) uji normalitas dengan statistik

uji Lilliefors diperlihatkan tabel nilai kritis untuk uji Lilliefors, disana

terlihat bahwa sampel yang mempunyai ukuran lebih dari 30 telah

terdistribusi normal. Tabel nilai kritis untuk uji Lilliefors dapat dilihat

pada lampiran tabel uji Lilliefors.

Dalam penelitian ini digunakan perhitungan dengan menggunakan

SPSS 15.00 for Windows untuk mengetahui lebih jelas tentang

normalisasi data kelas kontrol dan kelas eksperimen.

b. Uji Homogenitas

Untuk menguji kedua kelas homogen atau tidak, kelas diberi

perlakuan sehingga dapat melakukan uji banding t.

Rumus uji statistik : MeanofErrordartS

xxt

tan21 −=

Sedangkan asumsi yang digunakan adalah sebagai berikut.

Ho diterima jika t ≤ t1-1/2α,n-1

Pengujian hipotesis kesadaran sejarah setelah dikenai perlakuan

kepada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen berupa nilai hasil

pengisian angket. Adapun rumus Standart Error Of Mean tersebut

adalah:

Page 81: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

67

Standart Error Of Mean = ( ) ( )

( )1

2212

21

−−−∑ ∑

nnn

XXXX

Keterangan:

Mk = mean kelompok kontrol

Me = mean kelompok eksperimen

SD2 Mk = varians kelompok kontrol

SD2 Me = varians kelompok eksperimen

r2 xy = koefisien korelasi antara skor matched faktor dengan

skor treatment (Sutrisno Hadi, 1994 : 484).

Pada penelitian ini skor matched faktor adalah nilai pelajaran

sejarah yang diperoleh kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

Sedangkan skor treatment adalah skor yang diperoleh dari nilai post

test dalam pengisian angket kesadaran sejarah untuk kelompok kontrol

dan kelompok eksperimen. Rumus yang digunakan untuk mencari

koefisien korelasi antara skor matched faktor dengan skor treatment

adalah:

r xy = [ ][ ]2222 )Y(YN)X(XN)Y).(X(XY.NΣ−ΣΣ−Σ

ΣΣ−Σ

Keterangan:

r xy = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y

XY = Jumlah perkalian antara variabel X dan Y

X = Jumlah nilai variabel X (nilai post test)

Y = Jumlah nilai variabel Y (nilai matched faktor)

Page 82: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

68

X2 = Jumlah kuadrat skor X

y2 = Jumlah kuadrat skor Y

N = Jumlah subyek (Suharsimi Arikunto, 1993 : 138).

Jika harga t observasi atau t hitung sudah diketahui, kemudian

dikonsultasikan dengan tabel nilai t. Derajat kebebasannya (n1 + n2 -

2) = (40 + 40 - 2) = 78, karena jumlah subjeknya masing-masing 40

siswa. Pada taraf signifikansi 5% tidak terdapat db 78, maka dicari

dengan teknik interpolasi nilai dari taraf signifikansinya, yaitu antara

db 60 dengan 120. dari hasil perhitungan interpolasi diperoleh nilai t

tabel dengan taraf signifikansi 5% adalah 1,994. Kriteria pengujian

adalah :

1) Jika harga t hitung yang diperoleh lebih besar dibandingkan

dengan t tabel, berarti t hitung sudah signifikan. Hal ini berarti

hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima.

2) Jika harga t hitung yang diperoleh lebih kecil dibanding, dengan t

tabel, berarti t hitung tidak signifikan. Hal ini berarti hipotesis nol

diterima dan hipotesis alternatif ditolak.

Pada penelitian ini digunakan SPSS sebagai alat bantu

pengolahan data. Output dari hasil pengolahan akan digunakan untuk

melakukan analisis terhadap data yang sudah diperoleh.

Page 83: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

69

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Pelaksanaaan Eksperimen

Pola penelitian ini bersifat eksperimental dengan pola M-G (Matched

Group Design), yaitu dengan mengadakan penyamaan kondisi terhadap dua

kelompok (kelompok kontrol dan kelompok eksperimen). Pola M-G ini

menggunakan teknik penyamaan rata-rata nilai sejarah kelompok kontrol

dan kelompok eksperimen sebelum diadakan perlakuan atau eksperimen

lebih lanjut.

Penyamaan rata-rata nilai kelompok pada populasi dilakukan dengan

menggunakan F-test (hasil perhitungan dengan SPSS dapat dilihat seperti

pada lampiran 2a). Dari hasil perhitungan diperoleh nilai signifikansi =

0,683. karena nilai signifikansi hasil perhitungan lebih besar dari α (5%)

maka dapat disimpulkan rata-rata nilai semua kelas tersebut adalah

homogen. Sehingga sistem pengambilan sampel yang digunakan dapat

dipilih kelas secar bebas (cluster random sampling).

Untuk mengetahui bahwa antara kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen mempunyai keadaan awal yang sama, selanjutnya dilakukan uji

homogenitas antara ke dua kelas. Dari hasil perhitungan seperti pada

lampiran 2b diperoleh nilai Fhitung sebesar = 1,00122, kemudian

dibandingkan dengan Ftabel yang diperoleh sebesar = 1,70 maka dapat

Page 84: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

70

dikatakan nilai dari dua kelas tersebut benar-benar homogen. Selanjutnya

dilakukan eksperimen yaitu pemberian treatment pada kelompok

eksperimen dengan menerapkan metode ceramah yang menggunakan multi

media dalam proses belajar mengajar. Kemudian diadakan post test dari

kedua kelompok sampel untuk mengetahui prestasi belajar kedua kelompok

setelah dilakukan eksperimen. Adapun pelaksanaan metode ceramah yang

tanpa mengunakan multi media pada kelompok kontrol dan metode ceramah

yang menggunakan multi media pada kelompok eksperimen adalah sebagai

berikut:

a. Metode ceramah yang menggunakan multi media dikenakan pada

kelompok eksperimen, yaitu kelas VII-H. Pada awal pertemuan guru

memberikan apresiasi yaitu dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan

yang mengarah pada materi yang akan disajikan. Selanjutnya guru

menyampaikan materi seperti terdapat dalam satuan pelajaran dengan

metode ceramah dengan menggunakan multi media yang diselingi

dengan memberikan baberapa pertanyaan pada siswa. 15 menit terakhir

guru bersama-sama siswa menyimpulkan materi yang disampaikan.

Pada menit yang terakhir guru menyampaikan pada siswa materi yang

akan disajikan pada pertemuan yang akan datang.

b. Metode ceramah tanpa mengunakan multi media dikenakan pada,

kelompok kontrol yaitu kelas VII-B. Adapun langkahnya adalah pada

awal pertemuan guru memberikan apresiasi yaitu dengan mengajukan

pertanyaan-pertanyaan yang mengarah pada materi yang akan disajikan.

Page 85: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

71

Selanjutnya guru menyampaikan materi seperti terdapat dalam satuan

pelajaran dengan metode ceramah yang diselingi dengan memberikan

baberapa pertanyaan pada siswa. Selama KBM siswa memperhatikan

dan mencatat materi penting yang disampaikan guru. 15 menit terakhir

guru bersama-sama siswa menyimpulkan materi yang disampaikan dan

mengajukan beberapa pertanyaan pada angket. Pada menit yang

terakhir guru menyampaikan pada siswa materi yang akan disajikan

pada pertemuan yang akan datang.

c. Pengujian tingkat kesadaran siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol

Data hasil penelitian kelas eksperimen dan kelas kontrol (lampiran 7a

dan 7b) diolah dengan SPSS secara diskriptif dengan output seperti

pada lampiran 8.

Pengujian tingkat kesadaran siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol

dilakukan masing-masing dengan ubahan mencari statistik deskriptif

didasarkan nilai mean (M1) dan standart deviasi (SD) dengan

mengelompokkan data dalam empat kategori (lihat lampiran 8):

(M+1,5 SD) Ke atas = Tinggi

(M sampai dengan M+1,5 SD) = Cukup

(M-1,5 SD sampai dengan M) = Kurang

(M-1,5 SD) Ke bawah = Rendah

Dengan nilai yang diperoleh sebagai berikut.

M+1,5 SD = 110,3450346

M = 95

Page 86: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

72

M - 1,5 SD = 90,3049

1) Pengujian tingkat kesadaran siswa kelas eksperimen

Skor tertinggi responden adalah 163 dan skor terendah 57. Dari

analisis yang diperoleh diperoleh skor rata-rata (M) = 100,7, Mode

(Mo) = 87 dan median (Me) = 95. Dari skoring variabel tingkat

kesadaran sejarah kelas eksperimen dapat dideskripsikan bahwa

nilai median 95,00 artinya ada separuh responden (20 orang) total

nilainya di atas 95,00 dan separoh lagi sebaliknya. Diperoleh

modus 80 jadi kebanyakan responden mendapat total nilai 80.

Untuk mengetahui kecenderungan hasil observasi tingkat

kesadaran siswa kelas eksperimen maka, dapat dibandingkan

dengan kategori yang telah ditetapkan berdasarkan pada rentang

skor 57 sampai dengan 163. Selanjutnya mengurangi dan

menambah nilai rata-rata dengan dua kali nilai standar deviasi

(100,7-2x26,105= 48,49 dan 100,7+2x26,105=152,91) nilai

tersebut berada di luar selang atau rentang nilai minimum= 57 dan

nilai maksimum 163. Lebih umum dikatakan variabel tingkat

kesadaran sejarah kelas eksperimen bersifat heterogen, artinya

jawaban responden bersifat tidak menggerombol (ada gap antara

nilai rendah dan nilai tinggi). Gambaran yang lebih jelas tentang

tingkat kesadaran sejarah kelompok eksperimen siswa SMP Negeri

Page 87: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

73

1 Mranggen Demak tahun pelajaran 2005 – 2006 dapat dilihat pada

tabel berikut.

Tabel 4.1. Tingkat Kesadaran Sejarah Kelas Eksperimen

Kategori Frekuensi

Absolut Relatif

Tinggi 12 30%

Cukup 3 7,5%

Rendah 3 7,5%

Kurang 22 55%

TOTAL 40 100%

Kecenderungan hasil observasi tingkat kesadaran siswa kelas

eksperimen dibandingkan dengan kategori yang telah ditetapkan

berdasarkan pada rentang skor 57 sampai dengan 163.

Menunjukkan variabel tingkat kesadaran sejarah kelas eksperimen

mempunyai nilai standar deviasi tidak kecil. Lebih umum

dikatakan variabel tingkat kesadaran sejarah kelas eksperimen

bersifat heterogen, artinya jawaban responden bersifat tidak

menggerombol (ada jarak antara nilai rendah dan nilai tinggi).

2) Pengujian tingkat kesadaran siswa kelas kontrol

Skor tertinggi responden adalah 152 dan skor terendah 44. Dari

analisis yang diperoleh diperoleh skor rata-rata (M) = 99,95, Mode

(Mo) = 87 dan median (Me) = 93,5. Dari skoring variabel tingkat

Page 88: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

74

kesadaran sejarah kelas kontrol dapat dideskripsikan bahwa nilai

median 93,50 artinya ada separoh responden (20 orang) total

nilainya di atas 93,50 dan separoh lagi sebaliknya. Diperoleh

modus 87 jadi kebanyakan responden mendapat total nilai 87.

Untuk mengetahui kecenderungan hasil observasi tingkat

kesadaran siswa kelas kontrol maka, dapat dibandingkan dengan

kategori yang telah ditetapkan berdasarkan pada rentang skor 57

sampai dengan 163. Selanjutnya mengurangi dan menambah nilai

rata-rata dengan dua kali nilai standar deviasi (99,95-2x26,342=

47,266 dan 99,95+2x26,342=152,634) nilai tersebut berada dalam

selang atau rentang nilai minimum= 44 dan nilai maksimum 152.

Hal tersebut menunjukkan variabel tingkat kesadaran sejarah kelas

kontrol mempunyai nilai standar deviasi kecil. Lebih umum

dikatakan variabel tingkat kesadaran sejarah kelas kontrol bersifat

homogen, artinya jawaban responden bersifat menggerombol (tidak

ada gap antara nilai rendah dan nilai tinggi). Gambaran yang lebih

jelas tentang tingkat kesadaran sejarah kelompok eksperimen siswa

SMP Negeri 1 Mranggen Demak tahun pelajaran 2005 – 2006

dapat dilihat pada tabel berikut.

Page 89: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

75

Tabel 4.2. Tingkat Kesadaran Sejarah Kelas Kontrol

Kategori Frekuensi

Absolut Relatif

Tinggi 9 22,5%

Cukup 6 15%

Rendah 0 0%

Kurang 25 62,5%

TOTAL 40 100%

Kecenderungan hasil observasi tingkat kesadaran siswa kelas

kontrol maka, dapat dibandingkan dengan kategori yang telah

ditetapkan berdasarkan pada rentang skor 57 sampai dengan 163.

Variabel tingkat kesadaran sejarah kelas kontrol mempunyai nilai

standar deviasi kecil. Lebih umum dikatakan variabel tingkat

kesadaran sejarah kelas kontrol bersifat homogen, artinya jawaban

responden bersifat menggerombol (tidak ada gap antara nilai

rendah dan nilai tinggi).

d. Pengujian perbedaan tingkat kesadaran siswa kelas Kontrol dan kelas

eksperimen

1) Uji Normalitas

Data hasil penelitian kelas kontrol dan kelas eksperimen

(lampiran 7a dan 7b) dalam uji normalitas dengan statistik uji

kolmogorov smirnov, disana terlihat bahwa sampel yang

Page 90: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

76

mempunyai ukuran lebih dari 30 memiliki distribusi normal. Tabel

nilai kritis untuk uji Lilliefors dapat dilihat pada lampiran 9.

Uji normalitas data untuk data kelas kontrol diperoleh nilai

signifikansi pada pada output nilai sig = 0,333 = 33,3% lebih dari

5%. Jadi Ho diterima, artinya variabel kelas kontrol berdistribusi

normal. Untuk data kelas eksperimen pada output nilai sig = 0,414

= 41,4% lebih dari 5%. Jadi Ho diterima, artinya variabel kelas

eksperimen berdistribusi normal. Hasil output analisis data dengan

SPSS dapat dilihat dalam lampiran 6.

2) Uji Homogenitas

Data hasil penelitian kelas kontrol dan kelas eksperimen (lampiran

7a dan 7b) diolah dengan SPSS untuk uji homogenitas output

lampiran 10.

Uji Kesamaan Varian

Hipotesis :

Ho = varian variabel kelas kontrol = varian variabel kelas kontrol

Ha = varian variabel kelas kontrol ≠ varian variabel kelas kontrol

Dilihat nilai signifikansi untuk distribusi t menunjukkan sig =

0,717 = 71,7% lebih dari 5% artinya tidak signifikan, Ho

diterima, atau varian kelas eksperimen dan kelas kontrol sama.

Uji Tingkat Kesadaran Sejarah

Hipotesis

Page 91: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

77

Ho : μ1=μ2 artinya rataan antara kelas eksperimen dan kelas

kontrol tidak berbeda

H1 : μ ≠μ2 artinya rataan antara kelas eksperimen dan kelas

kontrol berbeda

Dilihat dari hasil output SPSS yang terdapat dalam lampiran 10

nilai signifikansi pada deretan equal variances assumed

menunjukkan sig = 0,899 = 89,9% lebih dari 5% artinya Ho

diterima, jadi tidak terdapat perbedaan rataan antara kelas

eksperimen dan kelas kontrol.

3) Pengujian perbedaan tingkat kesadaran sejarah siswa kelas Kontrol

dan kelas eksperimen

Dari hasil perhitungan rata-rata nilai post test kelompok kontrol

seperti dalam lampiran 11, diperoleh rata-rata nilai post test sebesar

2,50 dengan rata-rata nilai post test kelompok eksperimen sebesar

2,956 diperoleh harga t hitung sebesar 2,743801008. Harga t hitung

tersebut dikonsultasikan dengan t tabel dengan taraf signifikan 5%

dan derajat kebebasan (dk) 40 + 40 - 2 = 78, diperoleh harga t tabel

sebesar 1,994 (diperoleh dari hasil interpolasi nilai tabel antara dk

60 dan 120). Ternyata harga t hitung > t tabel. Dengan demikian

dapat dijelaskan bahwa hipotesis alternatif (Ha) yang diajukan

diterima dan hipotesis nol (Ho) ditolak.

Page 92: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

78

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Tingkat Kesadaran Sejarah Kelas Eksperimen

Kelas eksperimen pada penelitian ini adalah kelas VII-H yang diberi

perlakuan untuk diteliti tingkat perkembangan kesadaran sejarah, jika diajar

dengan metode ceramah dengan multi media pembelajaran. Dari skoring

variabel tingkat kesadaran sejarah kelas eksperimen dapat dideskripsikan

bahwa nilai median 95,00 artinya ada separuh responden (20 orang) total

nilainya di atas 95,00 dan separoh lagi sebaliknya. Diperoleh modus 80 jadi

kebanyakan responden mendapat total nilai 80.

2. Tingkat Kesadaran Sejarah Kelas Kontrol

Kelas kontrol pada penelitian ini adalah kelas VII-B yang diberi

perlakuan untuk diteliti sebagai pembanding tingkat perkembangan kesadaran

sejarah, jika diajar dengan metode ceramah tanpa multi media pembelajaran.

Dari skoring variabel tingkat kesadaran sejarah kelas kontrol dapat

dideskripsikan bahwa nilai median 93,50 artinya ada separoh responden (20

orang) total nilainya di atas 93,50 dan separoh lagi sebaliknya. Diperoleh

modus 87 jadi kebanyakan responden mendapat total nilai 87.

3. Hubungan Tingkat Kesadaran Sejarah Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Dilihat dari hasil output SPSS yang terdapat dalam lampiran 4 nilai

signifikansi pada deretan equal variances assumed menunjukkan sig = 0,899

= 89,9% lebih dari 5% artinya Ho diterima, jadi tidak terdapat perbedaan

rataan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Rataan kesadaran sejarah

antara kelas eksperimen dan kelas kontrol yang tidak begitu berbeda dapat

Page 93: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

79

dilihat tabel 4.3. tabel itu memperlihatkan semua prosentase, perbandingan

naik turunnya data dan besar kecilnya kenaikan atau penurunan data yang

terjadi setelah dilakukan eksperimen, yaitu metode ceramah dengan

menggunakan multi media dan metode ceramah tanpa multi media.

4. Perbedaan Tingkat Kesadaran Sejarah Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Dari hasil perhitungan uji hipotesis (uji final hasil penelitian) diperoleh

harga t hitung sebesar 2,743 dan harga t tabel sebesar 1,994 (diperoleh dari

hasil interpolasi nilai tabel antara dk 60 dan 120). Berarti harga t hitung > t

tabel. Untuk itu dapat dijelaskan bahwa hipotesis alternatif (Ha) yang

diajukan, yang berbunyi "ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara

penggunaan metode ceramah dengan menggunakan multi media dengan

metode ceramah tanpa menggunakan multi media dalam pembelajaran

sejarah terhadap tingkat kesadaran sejarah pada siswa kelas VII SMP Negeri I

Mranggen Demak tahun pelajaran 2005-2006", diterima. Sedangkan hipotesis

nol (Ho) yang berbunyi "Tidak terdapat perbedaan pengaruh penggunaan

metode ceramah dengan menggunakan multi media dengan metode ceramah

tanpa menggunakan multi media dalam pembelajaran sejarah terhadap tingkat

kesadaran sejarah pada siswa kelas VII SMP Negeri I Mranggen Demak

tahun pelajaran 2005-2006", ditolak. Pembuktian tersebut pada taraf

signifikan 5% sehingga cukup meyakinkan.

Oleh karena itu dapat dijelaskan bahwa siswa yang mendapatkan

pembelajaran dengan metode ceramah dengan menggunakan multi media

Page 94: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

80

hasilnya lebih baik dibandingkan dengan siswa yang mendapatkan

pembelajaran dengan metode ceramah tanpa menggunakan multi media.

Ada perbedaan tingkat kesadaran sejarah siswa kelas VII SMP Negeri

Mranggen kabupaten Demak yang diajar metode ceramah tanpa multi media.

Hal itu ditunjukkan dengan diterimanya hipotesis alternative yang diajukan.

Dari hasil perhitungan uji hipotesis diperoleh harga t ≥ t (1-α)(n1+n2-2), hasil yang

diperoleh adalah 2,743 ≥ 1,994. hal tersebut dapat dijelaskan bahwa siswa

yang mendapat pembelajaran metode ceramah dengan multi media hasilnya

lebih baik dibandingkan dengan siwa yang mendapat pembelajaran metode

ceramah tanpa multi media. Hasil pengamatan langsung terhadap pelaksanaan

eksperimen bahwa pembelajaran sejarah dengan multi media lebih menarik

perhatian siswa. Suasana pembelajaran lebih interaktif dengan melihat banyak

siswa yang bertanya dibanding dengan pembelajaran tanpa multi media.

Sikap aktif, penghargaan, perhatian terhadap materi sejarah yang diajarkan

merupakan bagian dari sikap kesadaran bersejarah.

Page 95: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

81

Tabel 4.3. Perbedaan kesadaran sejarah antara kelas kontrol dan kelas

eksperimen.

PerlakuanKategori

Tinggi

% Cukup

% Rendah % Kurang %

Kelas Eksperimen

Ceramah Dengan Multimedia pembelajaran

12 30% 3 7,5% 3 7,5% 22 55%

Kelas Kontrol

Ceramah Tanpa Multimedia pembelajaran

9 22,5% 6 15% 0 0% 25 62,5%

Selisih 3 7,5% 3 7,5% 3 7,5% 3 7,5% Dari tabel 4.3 terjadi kenaikan pada kategori tinggi 7%, dan penurunan

kesadaran sejarah karena kategori kurang 10%. Hal ini dapat dilihat bahwa

pembentukan kesadaran sejarah pada siswa kelas VII SMP mengalami

kenaikan. Karena dalam penelitian ini merupakan suatu eksperimen

pembentukan kesadaran sejarah melalui media pembelajaran, maka

peningkatan kesadaran sejarah yang terjadi dan diteliti pada siswa SMP

Negeri 1 Mranggen Demak masih memerlukan faktor-faktor lain untuk

tingkat perkembangannya.

Pembentukan kesadaran sejarah dipengaruhi oleh berbagai faktor

pribadi yaitu: lingkungan etnis, sosiokultural, politik, edukasi, disamping

faktor yang lain. Aktualisasi kesadaran sejarah pada proses kehidupan

berlangsung melalui proses sosialisasi, edukasi, kulturisasi, enkulturasi dari

kanak-kanak hingga dewasa. Dua pengalaman simbolis dan empiris berperan

Page 96: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

82

penting dalam pembentukan kesadaran sejarah, terutama dilingkungan anak

didik (Djoko Soeryo, 1989:7).

Pembelajaran dengan multi media pada dasarnya menitik beratkan

keaktifan siswa. Siswa dituntut untuk aktif mencari, menentukan dan

memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi dalam proses belajar

mengajar mengajar dikelas. Materi sejarah yang luas dan banyak kadang-

kadang menimbulkan kejenuhan siswa, hal dapat diatasi dengan pembelajaran

berbantuan multi media. Penyajian multi media berupa multi media

pembelajaran ternyata dapat di atur sesuai dengan tingkat pemahaman siswa.

Multimedia dapat membantu mempertajam pesan tersebut, karena

kelebihan multimedia adalah menarik indera dan menarik minat, karena

merupakan gabungan antara pandangan, suara, dan gerakan. Lembaga riset

dan penerbitan komputer. Yaitu computer technology reseach (CTR),

menyatakan bahwa orang hanya mampu mengingat 20% dari yang dilihat dan

30% dari yang didengar. Tetapi orang dapat mengingat 50% dari yang dilihat

dan didengar dan 80% dari yang dilihat, didengar dan dilakukan sekaligus.

Penggunaan perangkat lunak multimedia dalam proses belajar mengajar

akan meningkatkan efisiensi, meningkatkan motivasi, memfasilitasi belajar

aktif, memfasilitasi belajar eksperimental, konsisten dengan belajar yang

berpusat pada siswa, dan memandu untuk belajar lebih baik (Davies,

Crowther). Program multi media adalah media pembelajaran berbasis

komputer. Media ini menggabungkan dan mengsinergikan semua media yang

Page 97: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

83

terdiri dari teks, grafis, foto, video, animasi, musik, narasi dan interektivitas

yang diprogram berdasarkan teori pembelajaran.

Pembentukan kesadaran sejarah dipengaruhi oleh berbagai faktor

pribadi yaitu: lingkungan etnis, sosiokultural, politik, edukasi, disamping

faktor yang lain. Aktualisasi kesadaran sejarah pada proses kehidupan

berlangsung melalui proses sosialisasi, edukasi, kulturisasi, enkulturasi dari

kanak-kanak hingga dewasa. Dua pengalaman simbolis dan empiris berperan

penting dalam pembentukan kesadaran sejarah, terutama dilingkungan anak

didik (Djoko Soeryo, 1989:7).

Page 98: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

84

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.

1. Metode ceramah dengan multi media pada pembelajaran sejarah dapat

memberikan tingkat kesadaran sejarah siswa kelas VII SMP Negeri 1

Mranggen Demak tahun pelajaran 2005-2006 dengan prosentase tinggi

30%, cukup 7,5%, rendah 7,5% dan kurang 55%. Hal ini memperlihatkan

bahwa metode pembelajaran dengan multi media dapat menaikkan tingkat

kesadaran sejarah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Mranggen Demak tahun

pelajaran 2005 – 2006.

2. Metode ceramah tanpa multi media pada pembelajaran sejarah dapat

memberikan tingkat kesadaran sejarah siswa kelas VII SMP Negeri 1

Mranggen Demak tahun pelajaran 2005-2006 dengan prosentase 62,5%

dalam kategori kurang, cukup 15% dan tinggi 22,5%, hal ini

memperlihatkan bahwa metode ceramah biasa masih menghasilkan tingkat

kesadaran yang rendah pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Mranggen

Demak tahun pelajaran 2005-2006.

3. Dilihat dari hasil perhitungan terdapat perbedaan yang signifikan terhadap antara siswa yang mendapatkan pengajaran melalui metode ceramah dengan menggunakan multi media dengan metode ceramah tanpa menggunakan multi media. Hasil uji hipotesis diperoleh harga t hitung sebesar 2,743 dan t tabel sebesar 1,994 dengan taraf signifikan 5% berarti t hitung > t tabel, yang berarti hipotesis alternatif (Ha) diterima.

Page 99: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

85

B. Saran

1. Pemilihan metode yang tepat menentukan keberhasilan belajar mengajar.

2. Guru dituntut kreatif dalam membuat media pendidikan dan Sekolah

memfasilitasi ruang khusus untuk pembelajaran IPS sejarah (History room)

3. Penelitian ini dapat dikembangkan pada cakupan materi serta populasi yang

lebih luas agar hasil penelitian dapat digeneralisasikan pada populasi yang

lebih luas.

Page 100: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

86

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktis).

Jakarta : Bina Angkasa.

_______. 1990. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bina Angkasa.

_______. 1992. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta.

_______. 1993. Managemen Pangjaran Secara Manusiawi. Jakarta: Rineka Cipta.

Daryanto. 1983. Teknologi Pendidikan. Jakarta : Erlangga.

Degeng, Sudhana, I Nyoman, 1989. Ilmu Pengajaran. Jakarta : L2LPTK.

Depdikbud. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Djajadisastra, Yusuf. 1982. Metode-metode Mengajar. Bandung: Angkasa.

Gottschalk, Louis. 1975. Mengerti Sejarah Pengantar Metode Sejarah. Jakarta Yayasan Penerbit UI.

_______.1994. Metodologi Research. Yogyakarta: Andi Offset.

Haikal, H.1989. Tutwuri handayani dalam Pendidikan Sejarah (suatu penelitian kepustakaan). Jakarta : P2LPTK.

Hamalik, Oemar, 1986. Media Pendidikan. Bandung : Alumni.

Hasibuan, JJ dan Moedjiono. 1993. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Kasmadi, Hartono. 1992. Teknik Mengajar. Semarang : IKIP Semarang Press.

_______.1996. Model-model Dalam Pengajaran Sejarah. Semarang : IKIP Semarang Press.

Page 101: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

87

Kartodirdjo, Sartono, A. 1974, Metoda dan Didaktik Sejarah dalam Lembaran Sejarah No : 9 (FaIkultas Sastra dan Budaya UGM).

Mahmud, Dimyati, M. 1989. Psikologi Pendidikan. Jakarta : P2LPTK.

Martono. 1990. Implementasi Kurikulum 1984 pada Mata Pelajaran Sejarah Nasional Indonesia dan Sejarah Dunia. Makalah dalam Seminar Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS IKIP Semarang tanggal 17 Maret 1990.

Mursell, James, L. 1975, Pengajaran Berhasil. Jakarta : Yayasan Penerbit UI.

Nasution, S. 1982. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara.

Nawawi, Hadari. 1987. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta : Fakultas Psikologi UGM.

Notosusanto, Nugroho. 1979. Sejarah Masa Kini. Jakarta : UI Press.

Purwanto, Ngalim, M. 1986. Prinsip-prinsip dan Tehnik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Menuju Karya.

Samana, A. 1992. Sistem Pengajaran Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI) dan Pertimbangan Metodologi. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

_______. 2001. Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru Algesindo.

Sudjana. 1989. Metode Statistika. Bandung : PT. Tarsito Bandung

Sumaatmadja, Nursid. 1980. Metodologi Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Bandung : Alumni.

Sunaryo. 1987. Strategi Belajar Mengajar dalam Pengajaran IPS. Jakarta P2LPTK.

Suyanto. M . 2003. Multi media Jogyakarta : Penerbit Andi

_______. 1989. Dasar-dasar Pengembangan Strategi Suatu Metode Pengajaran Sejarah. Jakarta : P2LPTK.

Page 102: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

88

Lampiran 1

DAFTAR NILAI SEJARAH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 MRANGGEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2004 – 2005

Nomor VII A VII B VII C VII D VII E VII F VII G VII H 1 7.3 7.5 7.8 7.3 8.2 7.6 9.2 7.52 8.5 8.5 8.6 6.5 7.2 7.3 6.6 8.53 7.9 8.2 8.8 7.9 6.4 6.4 7.6 8.24 6.8 7.2 9.4 6.8 7.6 7.8 8.3 7.25 7.8 6.4 7.3 7.2 7.3 8.6 8.2 6.46 9.5 7.6 8.5 8.5 6.4 7.5 6.4 7.67 6.5 7.3 7.9 9.2 7.8 8.5 7.2 7.38 6.8 6.4 7.5 6.5 8.6 8.2 7.8 6.49 7.5 7.8 8.5 7.6 8.8 7.2 6.4 7.8

10 8.5 8.6 8.2 6.0 9.4 6.4 7.5 8.611 8.2 6.2 7.2 8.2 7.3 8.8 8.5 8.812 7.2 9.4 6.4 7.5 8.5 9.4 8.2 9.013 6.4 7.3 7.6 8.5 7.5 7.3 7.2 7.314 7.6 8.5 7.3 8.2 8.5 8.5 6.4 8.515 7.3 7.9 6.4 7.2 7.9 7.9 7.6 7.916 6.4 6.8 6.8 6.4 6.8 6.8 7.3 6.817 7.8 7.2 7.2 7.6 7.2 7.2 6.4 7.218 9.6 8.5 8.5 7.3 8.5 8.5 7.8 8.519 8.8 9.2 9.2 6.4 9.2 9.2 8.6 9.220 9.4 5.6 5.9 6.6 7.6 4.7 8.8 6.621 7.6 7.6 7.6 6.5 7.0 7.6 9.0 7.622 8.3 8.3 8.3 6.1 8.6 5.8 7.3 8.323 8.2 8.2 8.2 7.8 6.8 8.2 8.5 8.224 6.4 8.2 6.4 8.6 8.4 6.4 7.9 6.425 7.2 7.0 7.2 7.2 6.6 7.2 6.8 7.226 7.8 8.6 7.8 9.4 6.4 7.8 7.2 7.827 6.4 6.8 8.3 6.4 7.2 6.4 8.5 6.428 7.8 8.4 8.2 7.2 8.2 7.8 7.8 7.829 9.4 6.6 7.0 7.8 9.4 9.4 6.8 9.430 7.5 6.4 8.6 6.4 7.5 7.5 7.5 7.531 6.6 7.2 6.8 7.8 6.6 6.6 6.6 6.632 8.3 7.8 8.4 9.0 8.3 8.3 8.3 8.333 9.4 6.4 7.5 7.5 9.4 9.4 9.4 9.434 8.3 7.8 6.4 6.0 8.3 8.3 8.3 8.335 8.0 9.4 7.8 8.2 8.2 8.2 8.2 8.236 7.0 7.5 9.4 7.6 7.8 7.0 6.9 6.937 8.5 6.6 7.5 8.6 6.4 8.6 5.6 5.638 6.8 8.3 6.6 6.8 7.8 9.0 6.8 6.839 9.2 9.4 8.3 6.4 7.6 8.4 8.4 8.440 8.1 8.3 9.4 8.5 8.3 6.5 6.0 6.0

Total 312.6 306.9 310.7 297.2 311.5 308.2 303.8 306.4Rata-Rata 7.815 7.673 7.768 7.430 7.788 7.705 7.595 7.660

Page 103: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

89

Lampiran 2a

Uji Homogenitas Nilai

Oneway

Test of Homogeneity of Variances

NILAI

.188 7 312 .988

LeveneStatistic df1 df2 Sig.

ANOVA

NILAI

4.329 7 .618 .687 .683280.960 312 .901285.290 319

Between GroupsWithin GroupsTotal

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Post Hoc Tests

Ho : β1=β2=β3=β4 artinya tidak ada perbedaan rataan atara ke delapan kelas VIII-

A, VIII-B, VIII-C, VIII-D, VIII-E, VIII-F, VIII-G, VIII-H

Hi : tidak semua sama antara ke emat di atas.

Pada tabel anova tersebut terlihat sig = 0,683 lebih dari 5% maka signifikan Ho

diterima artinya tidak terdapat perbedaan antara ke delapan kelas VIII-A, VIII-B,

VIII-C, VIII-D, VIII-E, VIII-F, VIII-G, VIII-H. Karena tidak teradapat perbedaan

maka dapat diambil kelas secara acak.

Page 104: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

90

Lampiran 2b

UJI HOMOGENITAS KELAS KONTROL DAN KELAS EKSPERIMEN

SISWA VII B SISWA VII H 1 7.5 1 7.52 8.5 2 8.53 8.2 3 8.24 7.2 4 7.25 6.4 5 6.46 7.6 6 7.67 7.3 7 7.38 6.4 8 6.49 7.8 9 7.8

10 8.6 10 8.611 6.2 11 8.812 9.4 12 9.013 7.3 13 7.314 8.5 14 8.515 7.9 15 7.916 6.8 16 6.817 7.2 17 7.218 8.5 18 8.519 9.2 19 9.220 5.6 20 6.621 7.6 21 7.622 8.3 22 8.323 8.2 23 8.224 8.2 24 6.425 7 25 7.226 8.6 26 7.827 6.8 27 6.428 8.4 28 7.829 6.6 29 9.430 6.4 30 7.531 7.2 31 6.632 7.8 32 8.333 6.4 33 9.434 7.8 34 8.335 9.4 35 8.236 7.5 36 6.937 6.6 37 5.638 8.3 38 6.839 9.4 39 8.440 8.3 40 6.0

TOTAL 306.9 TOTAL 306.4RATA2 7.6725 RATA2 7.660STDEV 0.95996 STDEV 0.95938014

Page 105: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

91

Data varians kelas kontrol dan kelas eksperimen:

1. Varians kelas kontrol : 0,92153

2. Varians kelas eksperimen : 0.92041

Rumus yang dipakai :

F (nb - 1), (nk - 1) = k

b

VV

Keterangan: V : varians

Vb : varians yang terbesar

Vk : varians yang terkecil

nb dan nk : masing-masing jumlah subyek

Diperoleh :

F (nb - 1), (nk - 1) = k

b

VV

= 92041,092153,0

= 1,00122

Dari tabel distribusi F dengan dk pembilang 40-1 = 39 dan dk penyebut 40-1 = 39,

dengan taraf signikansi α = 5% diperoleh nilai F tabel = 1,70.

Jadi nilai F hitung < F tabel , dengan kata lain kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen mempunyai varian yang sama atau kedua kelompok tersebut homogen.

Page 106: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

92

Lampiran 3 Angket sebelum validitas dan reliabilitas

KUESIONER TENTANG KESADARAN SEJARAH

I. Identitas Siswa

1. Nama : ......................................................

2. Tempat/ tanggal lahir : ......................................................

3. Jenis kelamin : ......................................................

4. Alamat : ......................................................

5. SMP : ......................................................

II. Penjelasan Tentang Kuesioner

Dengan kuesioner ini kami ingin mengetahui tingkat kesadaran sejarah

para siswa. Siswa diharapkan menjawab pertanyaan yang sejujurnya sesuai

dengan apa yang kalian ketahui sendiri.

Caranya : Anda cukup memberikan satu jawaban saja untuk setiap

pernyataan. Berilah tanda silang ( X ) pada huruf jawaban yang dikehendaki,

misalnya pada option a bila anda sangat setuju, pada option b bila anda setuju,

pada option c bila anda ragu-ragu, pada option d bila anda tidak setuju dan option

e bila anda sangat tidak setuju.

Contoh :

Apakah guru anda selalu menggunakan media apabila mengajarkan sejarah ?

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

Apabila anda berpendapat bahwa pernyataan itu sesuai dengan kenyataan

yang anda ketahui sehingga anda bersikap menyetujuinya, maka silahkan anda

memberi tanda silang (X ) pada option b, sehingga jawaban anda menjadi: b

Page 107: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

93

A. Variabel Kesadaran Sejarah 1. Hubungan bangsa Indonesia dengan bangsa India dan Gujarat yang

dilakukan sejak permulaan abad masehi menguntungkan kedua bangsa (Indonesia

dan India) karena menyebabkan terjadinya proses akulturasi kebudayaan yang

berkembang hingga kini, dari pernyataan ini saya:

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

2. Sejarah merupakan rangkaian peristiwa yang saling berkaitan. sehingga

secara sadar dapat meletakkan dasar tentang masa lalu, masa kini dan masa yang

akan datang, bagaimana pendapat anda.

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

3. Suatu peristiwa atau kejadian dalam sejarah bukan hanya disebabkan oleh suatu

sebab saja, tetapi oleh berbagai sebab yang saling berinteraksi

satu sama lain, dari pernyataan tersebut saya:

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

4. Upacara-upacara tradisional seperti gerebeg besar, sekaten dan sebagainya

sudah tidak relevan lagi dengan budaya global dewasa ini. Oleh karena itu,

sedikit demi sedikit harus dihilangkan. Terhadap pernyataan ini saya:

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

Page 108: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

94

5. Keselamatan peninggalan benda-benda bersejarah hanya merupakan

tanggung jawab para petugas atau pihak yang berwajib. Terhadap pernyataan

ini saya:

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

6. Festival budaya tradisional seperti festival temanten Kudus perlu

diselenggarakan secara periodik dalam lingkup nasional. Terhadap

pernyataan ini saya:

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

7. Pembangunan museum sejarah seperti Museum Rokok Kretek Kudus

merupakan penghamburan uang yang tidak berharga.

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

8. Restorasi Masjid Agung Demak seharusnya tidak perlu dilakukan begitu pula

dengan peninggalan-peninggalan bersejarah lainnya. Terhadap pemyataan ini

saya

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

9. Kunjungan atau karya wisata, ke tempat-tempat peninggalan sejarah seperti

Masjid Agung Demak, Makam Kadilangu, Masjid Mantingan di Jepara

adalah sangat penting. Terhadap pernyataan ini saya:

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

Page 109: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

95

b. Setuju d. Tidak setuju

10. Bagaimana pendapat anda jika ada seseorang yang melakukan pencurian

benda-benda bersejarah seperti yang sering terjadi akhir-akhir ini

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

11. Dengan memahami sejarahnya seperti sejarah proses islamisasi di Demak,

kesadaran berbangsa dan bernegara, dapat lebih ditingkatkan. Terhadap

pernyataan ini saya:

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

12. Untuk mengungkapkan rasa bangga dan cinta kita terhadap peninggalan

bangunan sejarah, kita dapat mewariskan nama kita pada dinding Masjid

Agung Demak yang bersejarah itu. Terhadap pernyataan ini saya :

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

13. Kemerdekaan dan kebebasan yang kita nikmati, sekarang adalah hasil

perjuangan para para pahlawan yang diwariskan pada kita. Oleh karena itu

kita harus berkarya lebih baik untuk mempermudah perjuangan generasi

berikutnya. Terhadap pemyataan ini saya

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

14. Sejarah yang kita pelajari sudah lengkap sebab semua peristiwa masa lalu

sudah semuanya ditulis.

Page 110: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

96

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

15. Sebaiknya bangunan-bangunan bersejarah seperti Masjid Agung Demak,

Menara Kudus, Masjid Mantingan, atau yang sudah tidak berguna seperti

Langgar Bubrah Kudus dapat dibongkar seandainya berguna untuk

pembangunan kota yang lebih modern.

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

16. Tokoh Raden Patah sebagai seorang arsitek dari Kerajaan Demak perlu kita

teladani kepeloporannya dalam penyebaran agama Islam.

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

17. Keteladanan tokoh Sunan Kalijaga dalam sejarah proses Islamisasi di tanah

Jawa perlu kita ketahui secara mendalam. Terhadap pemyataan ini saya:

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

18. Pengaruh kebudayaan Islam di Indonesia antara lain dapat dilihat pada

Upacara Gerebeg Besar di Demak.

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

19. Proses akulturasi di bidang seni antara Islam dan adat kebiasaan pra Islam

diantaranya pada bidang seni wayang.

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

Page 111: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

97

b. Setuju d. Tidak setuju

20. Dalam penyebaran Islam peranan para "Dai', sangat penting yang berperan

sebagai dai dari Jawa biasanya adalah para wali.

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

21. Tatacara islamisasi di Indonesia dapat melalui perkawinan. Terhadap

pernyataan ini saya:

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

22. Agama Islam benar-benar tersebar di Indonesia adalah abad ke-7. Terhadap

pernyataan ini saya

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

23. Kebudayaan Islam di Indonesia merupakan kebudayaan asli Indonesia karena

kebudayaan asli Indonesia tidak dipengaruhi agama-agama lain selain Islam.

Terhadap pernyataan ini saya :

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

24. Para pedagang Islam turut menunjang proses islamisasi karena, melalui

kegiatan para pedagang muslim Islam turut tersebarkan. Terhadap pernyataan

ini, saya

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

Page 112: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

98

25. Budaya Islam banyak mempengaruhi bidang-bidang kehidupan bangsa.

Indonesia sebab sampai kini nampak ada perpaduan budaya Islam dan budaya

Indonesia.

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

26. Golongan penerima ajaran Islam yang pertama adalah raja dan bangsawan

sebab secara langsung para pedagang muslim berhubungan dengan raja dan

bangsawan.

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

27. Media penyebaran Islam di Indonesia melalui seni dan budaya seperti acara

Sekaten, tradisi Dandangan di Kudus dan Gerdbeg Besar di Demak.

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

28. Kerajaan Islam yang pertama di Jawa adalah Kerajaan Demak.

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

29. Agama Islam dalam penyiarannya di Kerajaan Demak mendapat

perlindungan dari penguasa kerajaan karena penyiar agama Islam itu sendiri

para raja dan bangsawan di Kerajaan Demak.

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

Page 113: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

99

30. Pengrusakan dan pencemaran peninggalan sejarah perlu dicegah sedini

mungkin agar peninggalan sejarah yang ada, dapat berfungsi sebagai wahana

studi generasi muda.

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

31. Masih kurangnya pengertian masyarakat terhadap hakekat peninggalan

sejarah sebagai adat pewarisan peninggalan budaya bangsa, sehingga

seringkali terjadi pencurian dan pengrusakan. Terhadap pemyataan ini saya:

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

32. Pengambilan sisa-sisa peninggalan sejarah untuk keperluan rumah penduduk

adalah wajar sebab bahannya baik dan tidak usah membeli. Terhadap

pernyataan ini saya:

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

33. Bangunan peninggalan sejarah seperti Masjid Agung Demak yang terpelihara

secara baik oleh masyarakat setempat dapat berfungsi ganda, yaitu dapat

untuk obyek studi dan juga dapat untuk obyek rekreasi berupa wisata budaya

serta pewarisan budaya bangsa.

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

34. Penyelamatan dan perlindungan peninggalan sejarah pada dasarnya bukan

tanggung jawab masyarakat tetapi tanggung jawab petugas.

Page 114: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

100

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

35. Masjid merupakan bangunan gaya arsitektur Islam yang khas di seluruh

dunia. Terhadap pernyataan ini saya :

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

36. Kita perlu meneladani sifat-sifat dari Pangeran Sabrang Lor dalam mengusir

Portugis dari perairan Indonesia. Terhadap pemyataan ini saya

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

37. Jika toleransi Sunan Kudus di dalam melarang masyarakat menyembelih sapi

perlu dipahami agar tidak menyinggung agama lain, karena sapi termasuk

salah satu dewa agama Hindu. Terhadap pernyataan ini saya:

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

38. Peninggalan sejarah seperti Langgar Bubrah di Kudus telah banyak yang

retak maka saya berpendapat tidak perlu dijaga lagi karena tidak ekonomis.

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

39. Dalam menyebarkan agama Islam Sunan Kalijaga menggunakan gamelan, ini

bertentangan dengan ajaran agama Islam.

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

Page 115: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

101

40. Sejarah yang kita pelajari sudah sangat lengkap sebab semua peristiwa masa

lalu sudah semuanya ditulis.

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

Page 116: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

102

Lampiran 4 Data Uji Coba

UJI VALIDITAS DATA DAN INSTRUMEN PADA KELAS UJI COBA Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 2 1 3 2 3 2 1 3 2 12 2 2 2 3 1 2 2 1 2 23 3 3 1 2 2 1 3 1 2 34 1 4 1 3 4 4 4 1 3 15 2 3 2 3 1 4 3 2 2 26 5 4 5 5 2 5 4 5 2 57 4 5 4 4 3 3 5 4 2 48 1 4 3 3 1 2 4 3 3 19 3 3 1 2 2 3 3 1 3 3

10 1 1 4 5 1 3 1 4 2 111 2 2 3 4 5 1 2 3 3 212 1 2 1 3 2 2 2 1 3 113 1 1 1 2 5 5 1 1 4 114 5 1 2 2 4 4 1 2 1 115 4 2 3 2 3 5 2 3 2 216 3 2 4 3 4 4 2 4 3 317 1 1 3 3 1 4 1 3 3 318 1 2 4 1 5 3 2 4 2 219 2 2 5 1 2 2 2 5 4 420 2 2 4 2 4 3 2 4 2 221 1 2 3 2 2 2 2 3 3 322 2 3 1 1 1 2 3 1 2 223 1 2 2 2 2 2 2 2 2 224 2 1 2 3 3 3 1 2 5 525 4 1 1 1 4 1 1 1 4 426 3 1 4 1 2 1 1 4 3 327 2 2 2 2 1 2 4 2 2 228 2 3 5 3 3 2 2 5 5 529 3 1 1 1 1 2 3 1 2 230 5 3 4 3 2 5 2 4 5 531 2 2 1 4 1 1 2 1 2 232 3 1 1 2 4 1 2 1 3 333 3 3 1 3 1 1 2 1 3 334 2 1 2 3 5 5 3 2 3 335 4 4 1 3 2 5 3 1 5 536 2 5 5 5 2 3 5 5 4 437 2 2 1 2 2 3 2 1 1 138 4 1 4 5 5 4 5 4 2 539 2 2 3 4 1 4 4 3 1 140 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1

Jumlah 97 88 101 106 101 112 97 100 108 105 r-tabel 0.3124 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312r 0.361103 0.414 0.711 0.573 0.33 0.555 0.469 0.721 0.412 0.641status valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid

Page 117: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

103

Siswa 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 1 2 1 3 2 2 1 3 2 22 1 2 3 1 1 1 2 1 1 33 3 1 2 1 3 2 3 2 2 24 1 4 3 1 1 3 4 4 4 35 2 4 3 2 2 3 3 1 1 36 5 5 5 5 5 5 4 2 2 57 4 3 4 4 4 4 5 3 3 48 1 2 3 3 1 3 4 1 1 39 3 3 2 1 3 2 3 2 1 2

10 1 3 2 4 1 2 1 1 3 211 2 3 2 3 2 2 2 5 2 212 1 2 3 1 1 3 2 2 2 313 1 5 3 1 1 3 1 5 2 314 5 4 1 2 5 1 1 4 3 115 4 5 1 3 4 1 2 3 3 116 3 4 2 4 3 2 2 4 1 217 1 4 2 3 1 2 1 1 1 218 1 3 1 4 1 1 2 5 5 119 2 2 2 5 2 2 2 2 2 220 2 3 3 4 2 3 2 4 4 321 1 2 1 3 1 1 2 2 2 122 2 2 1 1 2 1 3 1 1 123 1 2 2 2 1 2 2 2 2 224 2 3 3 2 2 3 1 3 3 325 4 1 1 1 4 1 1 4 4 126 3 1 3 4 3 3 1 2 2 327 2 2 4 2 2 4 2 1 1 428 2 5 2 5 2 2 3 3 3 229 3 2 3 1 3 3 1 1 1 330 5 2 2 4 5 2 3 2 2 231 2 1 2 1 2 2 2 1 1 232 3 2 2 1 3 2 1 4 4 233 2 1 2 1 2 2 3 1 1 234 2 2 3 2 2 3 1 5 5 335 4 2 3 1 4 3 4 2 2 336 1 4 5 5 1 5 5 2 2 537 2 3 2 1 2 2 2 2 2 238 4 4 5 4 4 5 1 5 5 239 2 3 4 3 2 4 2 1 1 440 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1

Jumlah 92 109 99 100 93 98 88 101 91 97 r-tabel 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312r 0.391 0.46 0.558 0.721 0.385 0.594 0.414 0.33 0.349 0.459status valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid

Page 118: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

104

Siswa 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 3 3 1 1 2 1 3 3 2 32 1 2 2 2 2 2 1 2 3 13 1 3 3 3 3 3 1 2 2 14 1 3 3 4 3 3 1 3 3 15 2 2 2 3 2 2 2 2 3 26 5 2 2 4 2 2 5 2 5 57 4 3 3 5 3 3 4 2 4 48 3 1 1 4 1 1 3 3 3 39 1 1 1 3 1 1 1 3 2 1

10 4 4 4 1 4 4 4 2 2 411 3 5 5 2 5 5 3 3 2 312 1 2 2 2 2 2 1 3 3 113 1 3 3 1 3 3 1 1 3 114 2 2 2 1 2 2 2 1 1 215 3 2 2 2 2 2 3 2 1 316 4 3 3 2 3 3 4 3 2 417 3 2 2 1 2 2 3 3 2 318 4 2 2 2 2 2 4 2 1 419 5 2 2 2 2 2 5 4 2 520 4 3 3 2 3 3 4 2 3 421 3 3 3 2 3 3 3 3 1 322 1 2 2 3 2 2 1 2 1 123 2 3 3 2 3 3 2 2 2 224 2 3 3 1 3 3 2 5 3 225 1 3 3 1 3 3 1 4 1 126 4 1 1 1 1 1 4 3 3 427 2 2 2 2 2 2 2 2 4 228 5 2 2 3 2 2 5 5 2 529 1 2 2 1 2 2 1 2 3 130 4 5 5 3 5 5 4 5 2 431 1 1 1 2 1 1 1 2 2 132 1 1 1 1 1 1 1 3 2 133 1 1 1 3 1 1 1 3 2 134 2 5 5 1 5 5 2 3 3 235 1 5 5 4 5 5 1 5 3 136 5 3 3 5 3 3 5 4 5 537 1 3 3 2 3 3 1 1 2 138 4 1 4 1 4 4 4 5 5 439 3 4 4 2 4 4 3 1 4 340 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1

Jumlah 100 101 103 88 103 102 100 110 100 100 r-tabel 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312r 0.721 0.501 0.608 0.414 0.63 0.63 0.721 0.501 0.557 0.721status valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid

Page 119: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

105

Siswa 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

1 3 3 3 2 1 3 1 2 3 42 2 1 2 2 2 3 2 3 1 23 2 1 2 3 1 1 3 2 1 34 3 1 3 3 2 1 3 3 1 35 2 2 2 2 3 5 2 3 2 26 2 5 2 2 3 2 2 5 5 27 2 4 2 3 2 5 3 4 4 38 3 3 3 1 2 4 1 3 3 19 3 1 3 1 3 3 1 2 1 1

10 2 4 2 4 1 1 4 2 4 411 3 3 3 5 1 2 5 2 3 512 3 1 3 2 4 3 2 3 1 213 1 1 1 3 5 3 3 3 1 314 1 2 1 2 2 2 2 1 2 215 2 3 2 2 3 2 2 1 3 216 3 4 3 3 2 3 3 2 4 317 3 3 3 2 2 1 2 2 3 218 2 4 2 2 3 1 2 1 4 219 4 5 4 2 2 4 2 2 5 220 2 4 2 3 2 5 3 3 4 321 3 3 3 3 2 2 3 1 3 322 2 1 2 2 3 3 2 1 1 223 2 2 2 3 3 2 3 2 2 324 5 2 5 3 3 2 3 3 2 325 4 1 4 3 3 3 3 1 1 326 3 4 3 1 1 2 1 3 4 127 2 2 2 2 2 2 2 4 2 228 5 5 5 2 2 2 2 2 5 229 2 1 2 2 2 1 2 3 1 230 5 4 5 5 5 3 5 2 4 531 2 1 2 1 1 2 1 2 1 132 3 1 3 1 1 3 1 2 1 133 3 1 3 1 1 1 1 2 1 134 3 2 3 5 5 3 5 3 2 535 5 1 5 5 5 5 5 3 1 536 4 5 4 3 3 1 3 5 5 337 1 1 1 3 3 2 3 2 1 338 5 4 5 4 2 1 1 5 4 439 1 3 1 4 4 2 4 4 3 440 1 5 1 1 2 5 1 2 3 3

Jumlah 109 104 109 103 99 101 99 101 102 107 r-tabel 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312r 0.523 0.597 0.523 0.63 0.339 -0.25 0.51 0.532 0.674 0.543status valid valid valid valid valid drop valid valid valid valid

Page 120: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

106

Lampiran 5 HASIL OLAH DATA VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Item-Total Statistics Scale Mean if

Item Deleted Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

SOAL1 98.18 660.815 .320 .932SOAL2 98.40 658.246 .376 .931SOAL3 98.07 631.404 .683 .928SOAL4 97.95 647.792 .541 .930SOAL5 98.07 660.122 .581 .932SOAL6 97.80 644.267 .518 .930SOAL7 98.18 654.097 .432 .931SOAL8 98.10 630.041 .693 .928SOAL9 97.90 659.221 .375 .931SOAL10 97.98 637.922 .608 .929SOAL11 98.30 657.703 .349 .931SOAL12 97.88 654.112 .422 .931SOAL13 98.13 650.215 .527 .930SOAL14 98.10 630.041 .693 .928SOAL15 98.28 658.410 .343 .931SOAL16 98.15 648.131 .565 .929SOAL17 98.40 658.246 .376 .931SOAL18 98.07 660.122 .481 .932SOAL19 98.32 661.199 .337 .932SOAL20 98.18 658.199 .427 .931SOAL21 98.10 630.041 .693 .928SOAL22 98.07 652.892 .460 .930SOAL23 98.03 646.025 .579 .929SOAL24 98.40 658.246 .376 .931SOAL25 98.03 644.692 .602 .929SOAL26 98.05 643.997 .601 .929SOAL27 98.10 630.041 .693 .928SOAL28 97.85 653.208 .467 .930SOAL29 98.10 650.913 .526 .930SOAL30 98.10 630.041 .693 .928SOAL31 97.88 651.189 .489 .930SOAL32 98.00 638.462 .559 .929SOAL33 97.88 651.189 .489 .930SOAL34 98.03 644.692 .602 .929SOAL35 98.13 662.522 .398 .932SOAL36 98.07 678.789 .024 .934SOAL37 98.13 651.446 .475 .930SOAL38 98.07 652.943 .501 .930SOAL39 98.05 634.151 .643 .928SOAL40 97.93 650.328 .510 .930

Reliability Statistics

Page 121: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

107

Cronbach's

Alpha N of Items

.932 40 Untuk mengetahui valid dan tidak validnya soal dilihat nilai korelasi dan

dibandingkan dengan tabel corelasi product moment dengan dk = n-1 = 40-1 = 39

untuk α = 5% adalah 0,316. jadi hanya satu soal saja yang tidak valid yaitu soal

nomor 36.

Sedangkan untuk mengetahui data tersebut reliable ataukah tidak dilihat dari nilai

Cronbach's Alpha sebesar = 0,932, dibandingkan dengan nilai table r product

moment 0,312, ternyata nilai Cronbach's Alpha lebih besar dari r table yang artinya

angket yang digunakan reliable.

Page 122: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

108

Lampiran 6 Angket setelah diuji validitas dan reliabilitas

KUESIONER TENTANG KESADARAN SEJARAH

II. Identitas Siswa

6. Nama : ......................................................

7. Tempat/ tanggal lahir : ......................................................

8. Jenis kelamin : ......................................................

9. Alamat : ......................................................

10. SMP : ......................................................

II. Penjelasan Tentang Kuesioner

Dengan kuesioner ini kami ingin mengetahui tingkat kesadaran sejarah

para siswa. Siswa diharapkan menjawab pertanyaan yang sejujurnya sesuai

dengan apa yang kalian ketahui sendiri.

Caranya : Anda cukup memberikan satu jawaban saja untuk setiap

pernyataan. Berilah tanda silang ( X ) pada huruf jawaban yang dikehendaki,

misalnya pada option a bila anda sangat setuju, pada option b bila anda setuju,

pada option c bila anda ragu-ragu, pada option d bila anda tidak setuju dan option

e bila anda sangat tidak setuju.

Contoh :

Apakah guru anda selalu menggunakan media apabila mengajarkan sejarah ?

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

Apabila anda berpendapat bahwa pernyataan itu sesuai dengan kenyataan

yang anda ketahui sehingga anda bersikap menyetujuinya, maka silahkan anda

memberi tanda silang (X ) pada option b, sehingga jawaban anda menjadi: b

Page 123: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

109

A. Variabel Kesadaran Sejarah 1. Hubungan bangsa Indonesia dengan bangsa India dan Gujarat yang

dilakukan sejak permulaan abad masehi menguntungkan kedua bangsa (Indonesia

dan India) karena menyebabkan terjadinya proses akulturasi kebudayaan yang

berkembang hingga kini, dari pernyataan ini saya:

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

2. Sejarah merupakan rangkaian peristiwa yang saling berkaitan. sehingga

secara sadar dapat meletakkan dasar tentang masa lalu, masa kini dan masa yang

akan datang, bagaimana pendapat anda.

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

3. Suatu peristiwa atau kejadian dalam sejarah bukan hanya disebabkan oleh suatu

sebab saja, tetapi oleh berbagai sebab yang saling berinteraksi

satu sama lain, dari pernyataan tersebut saya:

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

4. Upacara-upacara tradisional seperti gerebeg besar, sekaten dan sebagainya

sudah tidak relevan lagi dengan budaya global dewasa ini. Oleh karena itu,

sedikit demi sedikit harus dihilangkan. Terhadap pernyataan ini saya:

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

Page 124: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

110

41. Keselamatan peninggalan benda-benda bersejarah hanya merupakan

tanggung jawab para petugas atau pihak yang berwajib. Terhadap pernyataan

ini saya:

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

42. Festival budaya tradisional seperti festival temanten Kudus perlu

diselenggarakan secara periodik dalam lingkup nasional. Terhadap

pernyataan ini saya:

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

43. Pembangunan museum sejarah seperti Museum Rokok Kretek Kudus

merupakan penghamburan uang yang tidak berharga.

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

44. Restorasi Masjid Agung Demak seharusnya tidak perlu dilakukan begitu pula

dengan peninggalan-peninggalan bersejarah lainnya. Terhadap pemyataan ini

saya

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

45. Kunjungan atau karya wisata, ke tempat-tempat peninggalan sejarah seperti

Masjid Agung Demak, Makam Kadilangu, Masjid Mantingan di Jepara

adalah sangat penting. Terhadap pernyataan ini saya:

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

Page 125: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

111

b. Setuju d. Tidak setuju

46. Bagaimana pendapat anda jika ada seseorang yang melakukan pencurian

benda-benda bersejarah seperti yang sering terjadi akhir-akhir ini

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

47. Dengan memahami sejarahnya seperti sejarah proses islamisasi di Demak,

kesadaran berbangsa dan bernegara, dapat lebih ditingkatkan. Terhadap

pernyataan ini saya:

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

48. Untuk mengungkapkan rasa bangga dan cinta kita terhadap peninggalan

bangunan sejarah, kita dapat mewariskan nama kita pada dinding Masjid

Agung Demak yang bersejarah itu. Terhadap pernyataan ini saya :

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

49. Kemerdekaan dan kebebasan yang kita nikmati, sekarang adalah hasil

perjuangan para para pahlawan yang diwariskan pada kita. Oleh karena itu

kita harus berkarya lebih baik untuk mempermudah perjuangan generasi

berikutnya. Terhadap pemyataan ini saya

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

50. Sejarah yang kita pelajari sudah lengkap sebab semua peristiwa masa lalu

sudah semuanya ditulis.

Page 126: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

112

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

51. Sebaiknya bangunan-bangunan bersejarah seperti Masjid Agung Demak,

Menara Kudus, Masjid Mantingan, atau yang sudah tidak berguna seperti

Langgar Bubrah Kudus dapat dibongkar seandainya berguna untuk

pembangunan kota yang lebih modern.

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

52. Tokoh Raden Patah sebagai seorang arsitek dari Kerajaan Demak perlu kita

teladani kepeloporannya dalam penyebaran agama Islam.

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

53. Keteladanan tokoh Sunan Kalijaga dalam sejarah proses Islamisasi di tanah

Jawa perlu kita ketahui secara mendalam. Terhadap pemyataan ini saya:

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

54. Pengaruh kebudayaan Islam di Indonesia antara lain dapat dilihat pada

Upacara Gerebeg Besar di Demak.

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

55. Proses akulturasi di bidang seni antara Islam dan adat kebiasaan pra Islam

diantaranya pada bidang seni wayang.

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

Page 127: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

113

b. Setuju d. Tidak setuju

56. Dalam penyebaran Islam peranan para "Dai', sangat penting yang berperan

sebagai dai dari Jawa biasanya adalah para wali.

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

57. Tatacara islamisasi di Indonesia dapat melalui perkawinan. Terhadap

pernyataan ini saya:

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

58. Agama Islam benar-benar tersebar di Indonesia adalah abad ke-7. Terhadap

pernyataan ini saya

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

59. Kebudayaan Islam di Indonesia merupakan kebudayaan asli Indonesia karena

kebudayaan asli Indonesia tidak dipengaruhi agama-agama lain selain Islam.

Terhadap pernyataan ini saya :

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

60. Para pedagang Islam turut menunjang proses islamisasi karena, melalui

kegiatan para pedagang muslim Islam turut tersebarkan. Terhadap pernyataan

ini, saya

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

Page 128: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

114

61. Budaya Islam banyak mempengaruhi bidang-bidang kehidupan bangsa.

Indonesia sebab sampai kini nampak ada perpaduan budaya Islam dan budaya

Indonesia.

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

62. Golongan penerima ajaran Islam yang pertama adalah raja dan bangsawan

sebab secara langsung para pedagang muslim berhubungan dengan raja dan

bangsawan.

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

63. Media penyebaran Islam di Indonesia melalui seni dan budaya seperti acara

Sekaten, tradisi Dandangan di Kudus dan Gerdbeg Besar di Demak.

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

64. Kerajaan Islam yang pertama di Jawa adalah Kerajaan Demak.

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

65. Agama Islam dalam penyiarannya di Kerajaan Demak mendapat

perlindungan dari penguasa kerajaan karena penyiar agama Islam itu sendiri

para raja dan bangsawan di Kerajaan Demak.

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

Page 129: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

115

66. Pengrusakan dan pencemaran peninggalan sejarah perlu dicegah sedini

mungkin agar peninggalan sejarah yang ada, dapat berfungsi sebagai wahana

studi generasi muda.

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

67. Masih kurangnya pengertian masyarakat terhadap hakekat peninggalan

sejarah sebagai adat pewarisan peninggalan budaya bangsa, sehingga

seringkali terjadi pencurian dan pengrusakan. Terhadap pemyataan ini saya:

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

68. Pengambilan sisa-sisa peninggalan sejarah untuk keperluan rumah penduduk

adalah wajar sebab bahannya baik dan tidak usah membeli. Terhadap

pernyataan ini saya:

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

69. Bangunan peninggalan sejarah seperti Masjid Agung Demak yang terpelihara

secara baik oleh masyarakat setempat dapat berfungsi ganda, yaitu dapat

untuk obyek studi dan juga dapat untuk obyek rekreasi berupa wisata budaya

serta pewarisan budaya bangsa.

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

70. Penyelamatan dan perlindungan peninggalan sejarah pada dasarnya bukan

tanggung jawab masyarakat tetapi tanggung jawab petugas.

Page 130: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

116

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

71. Masjid merupakan bangunan gaya arsitektur Islam yang khas di seluruh

dunia. Terhadap pernyataan ini saya :

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

72. Jika toleransi Sunan Kudus di dalam melarang masyarakat menyembelih sapi

perlu dipahami agar tidak menyinggung agama lain, karena sapi termasuk

salah satu dewa agama Hindu. Terhadap pernyataan ini saya:

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

73. Peninggalan sejarah seperti Langgar Bubrah di Kudus telah banyak yang

retak maka saya berpendapat tidak perlu dijaga lagi karena tidak ekonomis.

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

Page 131: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

117

74. Dalam menyebarkan agama Islam Sunan Kalijaga menggunakan gamelan, ini

bertentangan dengan ajaran agama Islam.

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

75. Sejarah yang kita pelajari sudah sangat lengkap sebab semua peristiwa masa

lalu sudah semuanya ditulis.

a. Sangat Setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

Page 132: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

118

Lampiran 7a HASIL PENELITIAN

PENGISIAN ANGKET KESADARAN SEJARAH KELAS EKSPERIMEN Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 1 3 2 1 3 3 2 1 3 12 3 1 2 2 5 2 3 2 1 23 2 1 1 3 4 2 2 2 2 34 3 1 4 2 3 3 3 2 3 45 3 2 4 2 2 2 3 2 3 36 5 5 5 2 5 2 5 3 2 47 4 4 3 2 4 2 4 2 4 58 3 3 2 2 3 3 3 1 2 49 2 1 3 1 2 3 2 2 3 3

10 2 4 3 1 2 2 5 3 2 111 2 3 3 2 2 3 4 2 2 212 3 1 2 2 3 3 3 4 2 213 3 1 5 1 3 1 2 3 2 114 1 2 4 2 1 1 2 1 1 115 1 3 5 2 2 2 2 2 2 216 2 4 4 2 3 3 3 2 2 217 2 3 4 2 3 3 3 1 2 118 1 4 3 3 2 2 1 1 2 219 2 5 2 2 4 4 1 2 3 220 3 4 3 1 2 2 2 2 2 221 1 3 2 2 3 3 2 1 1 222 1 1 2 3 2 2 1 2 1 323 2 2 2 2 2 2 2 2 1 224 3 2 3 1 5 5 3 2 2 125 1 1 1 1 4 4 1 2 4 126 3 4 1 1 3 3 1 3 3 127 4 2 2 2 2 2 2 2 2 228 2 5 5 3 5 5 3 1 5 329 3 1 2 1 2 2 1 1 2 130 2 4 2 3 5 5 3 1 5 331 2 1 1 2 2 2 4 2 2 232 2 1 2 1 3 3 2 3 3 133 2 1 1 3 3 3 3 1 3 334 3 2 2 1 3 3 3 2 3 135 3 1 2 4 5 5 3 1 5 436 5 5 4 5 4 4 5 5 4 537 2 1 3 2 1 1 2 1 1 238 5 4 4 1 5 5 5 4 5 139 4 3 3 2 1 1 4 3 1 240 1 1 2 1 2 1 1 1 2 1

Jumlah 99 100 110 78 120 109 106 80 100 88

Page 133: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

119

Siswa 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 3 2 2 4 2 3 1 1 2 22 2 3 1 3 2 3 2 2 1 33 2 2 1 3 1 2 3 3 3 24 3 3 5 1 1 3 4 3 1 35 2 3 4 1 2 3 3 2 2 36 2 5 3 2 2 5 4 2 5 57 2 4 1 2 1 4 5 3 4 48 3 3 1 1 2 3 4 1 1 39 3 2 2 2 2 2 3 1 3 2

10 2 5 2 3 2 2 1 4 1 211 3 4 1 1 2 2 2 5 2 212 3 3 2 1 3 3 2 2 1 313 1 2 1 2 2 3 1 3 1 314 1 2 2 3 1 1 1 2 5 115 2 2 4 1 1 1 2 2 4 116 3 3 1 3 3 2 2 3 3 217 3 3 2 2 1 2 1 2 1 218 2 1 2 2 1 1 2 2 1 119 4 1 1 2 2 2 2 2 2 220 2 2 2 3 2 3 2 3 2 321 3 2 3 3 1 1 2 3 1 122 2 1 1 2 2 1 3 2 2 123 2 2 1 3 1 2 2 3 1 224 5 3 2 3 2 3 1 3 2 325 4 1 3 3 4 1 1 3 4 126 3 1 1 1 3 3 1 1 3 327 2 2 3 2 2 4 2 2 2 428 5 3 4 2 2 2 3 2 2 229 2 1 1 2 3 3 1 2 3 330 5 3 3 5 5 2 3 5 5 231 2 4 2 1 2 2 2 1 2 232 3 2 1 1 3 2 1 1 3 233 3 3 3 1 2 1 3 1 2 234 3 3 1 5 2 3 1 5 2 335 5 3 4 5 4 3 4 5 4 336 4 5 5 3 1 5 5 3 4 537 1 2 2 3 2 2 2 3 2 238 5 5 1 4 4 5 1 4 4 539 1 4 2 4 2 4 2 4 2 440 1 1 1 2 1 1 2 4 1 1

Jumlah 109 106 84 97 83 100 89 105 96 100

Page 134: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

120

Siswa 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 3 1 3 2 1 2 3 2 2 12 1 2 2 3 2 5 5 5 3 23 1 3 2 2 3 4 4 4 2 34 1 3 3 3 3 3 3 3 3 35 2 2 2 3 2 1 2 1 3 26 5 2 2 5 2 4 2 4 5 27 4 3 2 4 3 3 2 3 4 38 3 1 3 3 1 1 3 1 3 19 1 1 3 2 1 1 3 1 2 1

10 4 4 2 2 4 2 1 2 2 411 3 5 3 2 5 3 1 3 2 512 1 2 3 3 2 4 2 4 3 213 1 3 1 3 3 3 2 3 3 314 2 2 1 1 2 4 1 4 1 215 3 2 2 1 2 5 2 5 1 216 4 3 3 2 3 4 3 4 2 317 3 2 3 2 2 3 1 3 2 218 4 2 2 1 2 1 1 1 1 219 5 2 4 2 2 2 2 2 2 220 4 3 2 3 3 2 3 2 3 321 3 3 3 1 3 1 1 1 1 322 1 2 2 1 2 4 3 4 1 223 2 3 2 2 3 2 4 2 2 324 2 3 5 3 3 5 2 5 3 325 1 3 4 1 3 1 3 1 1 326 4 1 3 3 1 4 2 4 3 127 2 2 2 4 2 2 2 2 4 228 5 2 5 2 2 2 5 5 2 229 1 2 2 3 2 2 1 2 3 230 4 5 5 3 5 5 4 5 2 531 1 1 1 2 1 1 1 2 2 132 1 1 1 1 1 1 1 3 2 133 1 1 1 3 1 1 2 3 2 134 2 5 5 1 5 5 2 3 3 535 1 5 5 4 5 5 1 5 1 536 5 3 3 5 3 3 5 4 5 337 1 3 3 2 3 3 1 1 2 338 4 4 4 1 4 4 4 5 5 439 3 4 4 2 4 4 3 1 4 440 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2

Jumlah 100 102 109 94 102 113 94 116 98 103

Page 135: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

121

Siswa 31 32 33 34 35 36 37 38 39

1 2 3 2 1 1 1 3 2 52 3 1 2 2 2 2 2 3 43 2 1 3 3 1 3 2 2 34 3 1 3 3 2 3 3 3 15 3 2 2 2 3 2 2 3 46 5 5 2 2 3 2 2 5 37 4 4 2 3 2 3 2 4 18 3 3 3 1 2 1 3 3 19 2 1 3 1 3 1 3 2 2

10 2 4 2 4 1 4 2 2 311 2 3 3 5 1 5 3 2 512 3 1 3 2 4 2 3 3 213 3 1 1 3 5 3 1 3 314 1 2 1 2 2 2 1 1 215 1 3 2 2 3 2 2 1 216 2 4 3 3 2 3 3 2 317 2 3 3 2 2 2 3 2 218 1 4 2 2 3 2 2 1 219 2 5 4 2 2 2 4 2 220 3 4 2 3 2 3 2 3 321 1 3 3 3 2 3 3 1 322 1 1 2 2 3 2 2 1 223 2 2 2 3 3 3 2 2 324 3 2 5 3 3 3 5 3 325 1 1 4 3 3 3 4 1 326 3 4 3 1 1 1 3 3 127 4 2 2 2 2 2 2 4 228 2 5 5 2 2 2 5 2 229 3 1 2 2 2 2 2 3 230 2 4 5 5 5 5 5 2 531 2 1 2 1 1 1 2 2 132 2 1 3 1 1 1 3 2 133 2 1 3 1 1 1 3 2 134 3 2 3 5 5 5 3 3 535 3 1 5 5 5 5 5 3 536 5 5 4 3 3 3 4 5 337 2 1 1 3 3 3 1 2 338 5 4 5 4 4 1 5 5 439 4 3 1 4 4 4 1 4 440 1 1 4 1 2 1 2 1 2

Jumlah 100 100 112 102 101 99 110 100 108

Page 136: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

122

Lampiran 7b HASIL PENELITIAN

PENGISIAN ANGKET KESADARAN SEJARAH KELAS KONTROL Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 2 1 2 1 3 1 2 3 3 32 1 2 2 2 1 2 3 1 2 23 3 3 1 3 2 3 2 1 2 24 1 4 4 4 4 3 3 1 3 35 2 3 4 3 1 2 3 2 2 26 5 4 5 4 2 2 5 5 2 27 4 5 3 5 3 3 4 4 2 28 1 4 2 4 1 1 3 3 3 39 3 3 3 3 2 1 2 1 3 3

10 1 1 3 1 1 4 2 4 2 211 2 2 3 2 5 5 2 3 3 312 1 2 2 2 2 2 3 1 3 313 1 1 5 1 5 3 3 1 1 114 5 1 4 1 4 2 1 2 1 115 4 2 5 2 3 2 1 3 2 216 3 2 4 2 4 3 2 4 3 317 1 1 4 1 1 2 2 3 3 318 1 2 3 2 5 2 1 4 2 219 2 2 2 2 2 2 2 5 4 420 2 2 3 2 4 3 3 4 2 221 1 2 2 2 2 3 1 3 3 322 2 3 2 3 1 2 1 1 2 223 1 2 2 2 2 3 2 2 2 224 2 1 3 1 3 3 3 2 5 525 4 1 1 1 4 3 1 1 4 426 3 1 1 1 2 1 3 4 3 327 2 2 2 2 1 2 4 2 2 228 2 3 5 3 3 2 2 5 5 529 3 1 2 1 1 2 3 1 2 230 5 3 2 3 2 5 2 4 5 531 2 2 1 2 1 1 2 1 2 232 3 1 2 1 4 1 2 1 3 333 2 3 1 3 1 1 2 1 3 334 2 1 2 1 5 5 3 2 3 335 4 4 2 4 2 5 3 1 5 536 1 5 4 5 2 3 5 5 4 437 2 2 3 2 2 3 2 1 1 138 4 1 4 1 5 4 5 4 5 539 2 2 3 2 1 4 4 3 1 140 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1

Jumlah 93 88 109 88 101 102 100 100 109 109

Page 137: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

123

Siswa 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 2 2 1 1 2 2 1 3 3 22 1 2 2 2 1 3 2 1 1 33 3 1 3 3 3 2 3 2 2 24 1 4 4 3 1 3 4 4 4 35 2 4 3 2 2 3 3 1 1 36 5 5 4 2 5 5 4 2 2 57 4 3 5 3 4 4 5 3 3 48 1 2 4 1 1 3 4 1 1 39 3 3 3 1 3 2 3 2 2 2

10 1 3 1 4 1 2 1 1 1 211 2 3 2 5 2 2 2 5 5 212 1 2 2 2 1 3 2 2 2 313 1 5 1 3 1 3 1 5 5 314 5 4 1 2 5 1 1 4 4 115 4 5 2 2 4 1 2 3 3 116 3 4 2 3 3 2 2 4 4 217 1 4 1 2 1 2 1 1 1 218 1 3 2 2 1 1 2 5 5 119 2 2 2 2 2 2 2 2 2 220 2 3 2 3 2 3 2 4 4 321 1 2 2 3 1 1 2 2 2 122 2 2 3 2 2 1 3 1 1 123 1 2 2 3 1 2 2 2 2 224 2 3 1 3 2 3 1 3 3 325 4 1 1 3 4 1 1 4 4 126 3 1 1 1 3 3 1 2 2 327 2 2 2 2 2 4 2 1 1 428 2 5 3 2 2 2 3 3 3 229 3 2 1 2 3 3 1 1 1 330 5 2 3 5 5 2 3 2 2 231 2 1 2 1 2 2 2 1 1 232 3 2 1 1 3 2 1 4 4 233 2 1 3 1 2 2 3 1 1 234 2 2 1 5 2 3 1 5 5 335 4 2 4 5 4 3 4 2 2 336 1 4 5 3 1 5 5 2 2 537 2 3 2 3 2 2 2 2 2 238 4 4 1 4 4 5 1 5 5 539 2 3 2 4 2 4 2 1 1 440 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1

Jumlah 93 109 88 102 93 100 88 101 101 100

Page 138: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

124

Siswa 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 3 1 1 1 1 1 3 3 2 32 1 2 2 2 2 2 1 2 3 13 1 3 3 3 3 3 1 2 2 14 1 3 3 4 3 3 1 3 3 15 2 2 2 3 2 2 2 2 3 26 5 2 2 4 2 2 5 2 5 57 4 3 3 5 3 3 4 2 4 48 3 1 1 4 1 1 3 3 3 39 1 1 1 3 1 1 1 3 2 1

10 4 4 4 1 4 4 4 2 2 411 3 5 5 2 5 5 3 3 2 312 1 2 2 2 2 2 1 3 3 113 1 3 3 1 3 3 1 1 3 114 2 2 2 1 2 2 2 1 1 215 3 2 2 2 2 2 3 2 1 316 4 3 3 2 3 3 4 3 2 417 3 2 2 1 2 2 3 3 2 318 4 2 2 2 2 2 4 2 1 419 5 2 2 2 2 2 5 4 2 520 4 3 3 2 3 3 4 2 3 421 3 3 3 2 3 3 3 3 1 322 1 2 2 3 2 2 1 2 1 123 2 3 3 2 3 3 2 2 2 224 2 3 3 1 3 3 2 5 3 225 1 3 3 1 3 3 1 4 1 126 4 1 1 1 1 1 4 3 3 427 2 2 2 2 2 2 2 2 4 228 5 2 2 3 2 2 5 5 2 529 1 2 2 1 2 2 1 2 3 130 4 5 5 3 5 5 4 5 2 431 1 1 1 2 1 1 1 2 2 132 1 1 1 1 1 1 1 3 2 133 1 1 1 3 1 1 1 3 2 134 2 5 5 1 5 5 2 3 3 235 1 5 5 4 5 5 1 5 3 136 5 3 3 5 3 3 5 4 5 537 1 3 3 2 3 3 1 1 2 138 4 4 4 1 4 4 4 5 5 439 3 4 4 2 4 4 3 1 4 340 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Jumlah 100 102 102 88 102 102 100 109 100 100

Page 139: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

125

Siswa 31 32 33 34 35 36 37 38 39

1 3 3 3 1 1 1 2 3 12 2 1 2 2 2 2 3 1 23 2 1 2 3 1 3 2 1 34 3 1 3 3 2 3 3 1 35 2 2 2 2 3 2 3 2 26 2 5 2 2 3 2 5 5 27 2 4 2 3 2 3 4 4 38 3 3 3 1 2 1 3 3 19 3 1 3 1 3 1 2 1 1

10 2 4 2 4 1 4 2 4 411 3 3 3 5 1 5 2 3 512 3 1 3 2 4 2 3 1 213 1 1 1 3 5 3 3 1 314 1 2 1 2 2 2 1 2 215 2 3 2 2 3 2 1 3 216 3 4 3 3 2 3 2 4 317 3 3 3 2 2 2 2 3 218 2 4 2 2 3 2 1 4 219 4 5 4 2 2 2 2 5 220 2 4 2 3 2 3 3 4 321 3 3 3 3 2 3 1 3 322 2 1 2 2 3 2 1 1 223 2 2 2 3 3 3 2 2 324 5 2 5 3 3 3 3 2 325 4 1 4 3 3 3 1 1 326 3 4 3 1 1 1 3 4 127 2 2 2 2 2 2 4 2 228 5 5 5 2 2 2 2 5 229 2 1 2 2 2 2 3 1 230 5 4 5 5 5 5 2 4 531 2 1 2 1 1 1 2 1 132 3 1 3 1 1 1 2 1 133 3 1 3 1 1 1 2 1 134 3 2 3 5 5 5 3 2 535 5 1 5 5 5 5 3 1 536 4 5 4 3 3 3 5 5 337 1 1 1 3 3 3 2 1 338 5 4 5 4 4 1 5 4 439 1 3 1 4 4 4 4 3 440 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Jumlah 109 100 109 102 100 99 100 100 102

Page 140: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

126

Lampiran 8 DISKRIPSI DATA PENELITIAN

Frequencies Statistics

Kelas Kontrol Kelas

Eksperimen N Valid 40 40

Missing 0 0Mean 99.95 100.70Median 93.50 95.00Mode 87 80(a)Std. Deviation 26.342 26.105Variance 693.895 681.446Skewness .426 .856Std. Error of Skewness .374 .374Range 108 106Minimum 44 57Maximum 152 163Sum 3998 4028

a Multiple modes exist. The smallest value is shown Dari skoring variabel tingkat kesadaran sejarah kelas kontrol dapat dideskripsikan

bahwa nilai median 93,50 artinya ada separoh responden (20 orang) total nilainya di

atas 93,50 dan separoh lagi sebaliknya. Diperoleh modus 87 jadi kebanyakkan

responden mendapat total nilai 87. Selanjutnya mengurangi dan menambah nilai rata-

rata dengan dua kali nilai standar deviasi (99,95-2x26,342= 47,266 dan

99,95+2x26,342=152,634) nilai tersebut berada dalam selang atau rentang nilai

minimum= 44 dan nilai maksimum 152. Hal tersebut menunjukkan variabel tingkat

kesadaran sejarah kelas kontrol mempunyai nilai standar deviasi kecil. Lebih umum

dikatakan variabel tingkat kesadaran sejarah kelas kontrol bersifat homogen, artinya

jawaban responden bersifat menggerombol (tidak ada gap antara nilai rendah dan

nilai tinggi). Catatan apabila nilai tersebut masih berada diluar interval min dam max

maka dikatakan heterogen).

Dari skoring variabel tingkat kesadaran sejarah kelas eksperimen dapat

dideskripsikan bahwa nilai median 95,00 artinya ada separoh responden (20 orang)

total nilainya di atas 95,00 dan separoh lagi sebaliknya. Diperoleh modus 80 jadi

kebanyakkan responden mendapat total nilai 80. Selanjutnya mengurangi dan

Page 141: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

127

menambah nilai rata-rata dengan dua kali nilai standar deviasi (100,7-2x26,105=

48,49

dan 100,7+2x26,105=152,91) nilai tersebut berada di luar selang atau rentang nilai

minimum= 57 dan nilai maksimum 163. Hal tersebut menunjukkan variabel tingkat

kesadaran sejarah kelas eksperimen mempunyai nilai standar deviasi tidak kecil.

Kelas Kontrol1501251007550

Freq

uenc

y10

8

6

4

2

0

Kelas Kontrol

Mean =99.95�Std. Dev. =26.342�

N =40

Kelas Eksperimen1801601401201008060

Freq

uenc

y

12

10

8

6

4

2

0

Kelas Eksperimen

Mean =100.7�Std. Dev. =26.105�

N =40

Descriptives Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Mean Std.

Deviation Variance

Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic

Page 142: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

128

Kelas Kontrol 40 108 44 152 99.95 26.342 693.895Kelas Eksperimen 40 106 57 163 100.70 26.105 681.446Valid N (listwise) 40

Frequencies

Statistics

40 400 0

ValidMissing

N

TingkatKesadaran

Sejarah KelasKontrol

TingkatKesadaran

Sejarah KelasEksperimen

Frequency Table

Tingkat Kesadaran Sejarah Kelas Kontrol

6 15.0 15.0 15.025 62.5 62.5 77.5

9 22.5 22.5 100.040 100.0 100.0

CUKUPKURANGTINGGITotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Tingkat Kesadaran Sejarah Kelas Eksperimen

3 7.5 7.5 7.522 55.0 55.0 62.5

3 7.5 7.5 70.012 30.0 30.0 100.040 100.0 100.0

CUKUPKURANGRENDAHTINGGITotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Kelas Kategori Frekuensi Persentase (%)

Kelas Kontrol

Tinggi 9 22,5%

Cukup 6 15%

Rendah 0 0%

Page 143: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

129

Kurang 25 62,5%

Jumlah 40 100%

Kelas Kategori Frekuensi Persentase (%)

Kelas

Eksperimen

Tinggi 12 30%

Cukup 3 7,5%

Rendah 3 7,5%

Kurang 22 55%

Jumlah 40 100%

GRAFIK PERBANDINGAN KELAS KONTROL DAN EKSPERIMEN

0

5

10

15

20

25

30

Tinggi Cukup Rendah Kurang

KATEGORI

JUM

LAH

Kelas KontrolKelas Eksperimen

Page 144: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

130

Lampiran 9 UJI NORMALITAS DATA One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Kelas Kontrol Kelas

Eksperimen N 40 40

Normal Parameters(a,b) Mean 99.95 100.70Std. Deviation 26.342 26.105

Most Extreme Differences

Absolute .150 .140Positive .150 .140Negative -.086 -.075

Kolmogorov-Smirnov Z .946 .885Asymp. Sig. (2-tailed) .333 .414

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Ho : variabel berdistribusi normal

H1 : variabel berdistribusi tidak normal

Untuk data kelas kontrol :

Pada output nilai sig = 0,333 = 33,3% lebih dari 5%. Jadi Ho diterima,

artinya variabel kelas kontrol berdistribusi normal.

Untuk data kelas eksperimen :

Pada output nilai sig = 0,414 = 41,4% lebih dari 5%. Jadi Ho diterima,

artinya variabel kelas eksperimen berdistribusi normal.

Catatan: Persyaratan tersebut tidak dituntut terlalu ketat, dengan

pertimbangan adanya teoriema limit pusat, maka terhadap uji t atau uji F bersifat

robust (kekar) terhadap asumsi kenormalan dan homogenitas (Sembiring, 1986).

Page 145: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

131

Lampian 10 UJI BANDING T-Test Group Statistics

KELAS N Mean Std. Deviation Std. Error

Mean NILAI Kelas Kontrol 40 99.95 26.342 4.165

Kelas Eksperimen 40 100.70 26.105 4.127

Independent Samples Test

.132 .717 -.128 78 .899 -.750 5.864 -12.424 10.924

-.128 77.994 .899 -.750 5.864 -12.424 10.924

Equal variancesassumedEqual variancesnot assumed

NILAIF Sig.

Levene's Test forEquality of Variances

t df Sig. (2-tailed)Mean

DifferenceStd. ErrorDifference Lower Upper

95% ConfidenceInterval of the

Difference

t-test for Equality of Means

Uji Kesamaan Varian Hipotesis

Ho = varian variabel kelas kontrol = varian variabel kelas kontrol Ha = varian variabel kelas kontrol ≠ varian variabel kelas kontrol

Dilihat nilai signifikansi untuk distribusi t menunjukkan sig = 0,717 = 71,7% lebih dari 5% artinya tidak signifikan, Ho diterima, atau varian kelas eksperimen dan kelas kontrol sama.

Uji Tingkat Kesadaran Sejarah Hipotesis

Ho : μ1=μ2 artinya rataan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak berbeda

H1 : μ ≠μ2 artinya artinya rataan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda

Perhatikan output di atas: Dilihat dari nilai signifikansi pada deretan equal variances assumed menunjukkan sig = 0,899 = 89,9% lebih dari 5% artinya tidak signifikan, Ho diterima, atau tidak terdapat perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Page 146: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

132

Lampiran 11 Hasil uji kesadaran sejarah

DATA HASIL UJI TINGKAT KESADARAN SISWA PER KELAS SISWA TOTAL STATUS SISWA TOTAL SCORE STATUS

1 80 KURANG 1 87 RENDAH 2 74 KURANG 2 100 KURANG 3 87 KURANG 3 95 KURANG 4 109 CUKUP 4 106 CUKUP 5 91 KURANG 5 98 KURANG 6 139 TINGGI 6 138 TINGGI 7 140 TINGGI 7 121 TINGGI 8 93 KURANG 8 89 RENDAH 9 82 KURANG 9 80 RENDAH

10 85 KURANG 10 103 CUKUP 11 128 TINGGI 11 115 TINGGI 12 84 KURANG 12 99 KURANG 13 94 KURANG 13 92 KURANG 14 84 KURANG 14 71 KURANG 15 97 CUKUP 15 88 KURANG 16 120 TINGGI 16 111 TINGGI 17 83 KURANG 17 89 KURANG 18 95 KURANG 18 74 KURANG 19 110 CUKUP 19 99 KURANG 20 117 TINGGI 20 103 CUKUP 21 92 KURANG 21 85 KURANG 22 73 KURANG 22 75 KURANG 23 87 KURANG 23 88 KURANG 24 110 CUKUP 24 121 TINGGI 25 95 KURANG 25 92 KURANG 26 88 KURANG 26 90 KURANG 27 87 KURANG 27 95 KURANG 28 127 TINGGI 28 125 TINGGI 29 75 KURANG 29 78 KURANG 30 98 CUKUP 30 157 TINGGI 31 59 KURANG 31 67 KURANG 32 74 KURANG 32 69 KURANG 33 71 KURANG 33 76 KURANG 34 125 TINGGI 34 126 TINGGI 35 143 TINGGI 35 152 TINGGI 36 148 TINGGI 36 163 TINGGI 37 81 KURANG 37 80 KURANG 38 76 KURANG 38 157 TINGGI 39 109 CUKUP 39 117 TINGGI 40 44 40 57 KURANG

TOTAL 3998 TOTAL 4028 RATA2 99.95 RATA2 100.7 STDEV 26.34188436 STDEV 26.10452363 VARIAN 693.8948718 VARIAN 681.4461538

Page 147: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

133

UJI HIPOTESIS

Pada Uji Hipotesis penelitian ini menggunakan Uji-t. Adapun rumus uji-t tersebut

adalah:

t = ( )( )xyrMSDMSD

MM

ke

ke

222 1−+

Keterangan:

Mk = mean kelompok kontrol

Me = mean kelompok eksperimen

SD2 Mk = varians kelompok kontrol

SD2 Me = varians kelompok eksperimen

r2 xy = koefisien korelasi antara skor matched faktor dengan

skor treatment (Sutrisno Hadi, 1994 : 484).

Dengan demikian diperoleh :

Mk : 96,675

Me : 100,7

SD2 Mk : 560.0198718

SD2 Me : 681.4461538

r2 xy : 0,020808

Sehingga didapat :

t = ( )( )xyrMSDMSD

MM

ke

ke

222 1−+

= ( )( )020808,014461,6810198,560

675,967,100−+

− = 2,743

Page 148: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

134

ANGKA NILAI KRITIK R

Page 149: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

135

Lampiran 12

Page 150: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

136

Lampiran 13

Tabel Kritik Uji t Dk 0.995 0.99 0.975 0.95 0.925 0.9 0.75 66 0.006290 0.012581 0.031457 0.062946 0.094498 0.126146 0.31997267 0.006290 0.012580 0.031455 0.062942 0.094492 0.126139 0.31995268 0.006290 0.012580 0.031454 0.062939 0.094487 0.126132 0.31993369 0.006289 0.012579 0.031452 0.062935 0.094482 0.126125 0.31991470 0.006289 0.012578 0.031450 0.062932 0.094477 0.126118 0.31989671 0.006289 0.012578 0.031449 0.062929 0.094472 0.126112 0.31987872 0.006288 0.012577 0.031447 0.062926 0.094468 0.126105 0.31986173 0.006288 0.012576 0.031446 0.062923 0.094463 0.126099 0.31984474 0.006288 0.012576 0.031444 0.062920 0.094459 0.126093 0.31982875 0.006288 0.012575 0.031443 0.062917 0.094455 0.126088 0.31981276 0.006287 0.012575 0.031441 0.062914 0.094450 0.126082 0.31979777 0.006287 0.012574 0.031440 0.062912 0.094446 0.126076 0.31978278 0.006287 0.012574 0.031439 0.062909 0.094442 0.126071 0.31976779 0.006286 0.012573 0.031437 0.062906 0.094438 0.126066 0.31975380 0.006286 0.012573 0.031436 0.062904 0.094435 0.126061 0.31973981 0.006286 0.012572 0.031435 0.062901 0.094431 0.126056 0.31972582 0.006286 0.012572 0.031434 0.062899 0.094427 0.126051 0.31971283 0.006286 0.012571 0.031433 0.062897 0.094424 0.126046 0.31969984 0.006285 0.012571 0.031431 0.062894 0.094420 0.126042 0.31968685 0.006285 0.012570 0.031430 0.062892 0.094417 0.126037 0.31967486 0.006285 0.012570 0.031429 0.062890 0.094414 0.126033 0.31966287 0.006285 0.012570 0.031428 0.062888 0.094411 0.126029 0.31965088 0.006284 0.012569 0.031427 0.062886 0.094408 0.126025 0.31963889 0.006284 0.012569 0.031426 0.062884 0.094405 0.126020 0.31962790 0.006284 0.012568 0.031425 0.062882 0.094402 0.126016 0.31961691 0.006284 0.012568 0.031424 0.062880 0.094399 0.126013 0.31960592 0.006284 0.012568 0.031423 0.062878 0.094396 0.126009 0.31959593 0.006283 0.012567 0.031422 0.062876 0.094393 0.126005 0.31958594 0.006283 0.012567 0.031422 0.062874 0.094390 0.126001 0.31957595 0.006283 0.012567 0.031421 0.062873 0.094388 0.125998 0.31956596 0.006283 0.012566 0.031420 0.062871 0.094385 0.125994 0.31955597 0.006283 0.012566 0.031419 0.062869 0.094383 0.125991 0.31954698 0.006283 0.012565 0.031418 0.062868 0.094380 0.125987 0.31953699 0.006282 0.012565 0.031417 0.062866 0.094378 0.125984 0.319527

100 0.006282 0.012565 0.031417 0.062864 0.094375 0.125981 0.319518101 0.006282 0.012565 0.031416 0.062863 0.094373 0.125978 0.319510102 0.006282 0.012564 0.031415 0.062861 0.094370 0.125975 0.319501103 0.006282 0.012564 0.031414 0.062860 0.094368 0.125972 0.319493104 0.006282 0.012564 0.031413 0.062858 0.094366 0.125969 0.319485105 0.006282 0.012563 0.031413 0.062857 0.094364 0.125966 0.319476106 0.006281 0.012563 0.031412 0.062855 0.094362 0.125963 0.319469 Sumber : Excel for Windows (=TINV(5%;df))

Page 151: PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN METODE CERAMAH …lib.unnes.ac.id/16715/1/1002501007.pdf · perbedaan antara penggunaan metode ceramah dengan multi media dan metode ceramah yang tanpa

137