Perbedaan Antara Marasmus Dan Kwashiorkor Merupakan penyakit kekurangan gizi

6
Perbedaan antara marasmus dan kwashiorkor tidak dapat didefinisikan secara jelas menurut perbedaan kurangnya asupan makanan tertentu, namun dapat teramati dari gejala yang ditunjukkan penderita. Tanda-tanda kwashiorkor meliputi - edema di seluruh tubuh, terutama pada punggung kaki, - wajah membulat dan sembab, - pandangan mata sayu, - perubahan status mental: cengeng, rewel, kadang apatis, - rambut berwarna kepirangan, kusam, dan mudah dicabut, - otot-otot mengecil, teramati terutama saat berdiri dan duduk, - bercak merah coklat pada kulit, yang dapat berubah hitam dan mengelupas - menolak segala jenis makanan (anoreksia) - sering disertai anemia, diare, dan infeksi. Sedangkan tanda-tanda marasmus, - anak tampak sangat kurus, tinggal tulang terbungkus kulit, - wajah seperti orang tua - cengeng, rewel, - perut cekung, - kulit keriput, - sering disertai diare kronik atau sembelit Gejala klinis Kwashiorkor-Marasmus tidak lain adalah kombinasi dari gejala-gejala masing-masing penyakit tersebut. Kurangnya pasokan energi sangat mempengaruhi kerja masing-masing organ tubuh. Dalam sistem pencernaan, biasanya muncul pertumbuhan bakteri berlebih pada usus karena berkurangnya sekresi asam klorida lambung. Kerja peristalsis usus juga melambat. Karena itu, sistem pencernaan adalah sistem organ yang paling banyak kehilangan massa pada kondisi marasmus. Sistem lain yang terpengaruh adalah sistem saraf dan otak, meski atropi otak dengan kerusakan fungsi otak hanya terjadi pada kasus marasmus yang benar-benar parah. Sistem kardiovaskular akan memiliki serat otot yang menipis, menyebabkan kurangnya pompaan darah dalam tubuh, yang berkaitan langsung dengan penurunan berat badan. Ketidakseimbangan elektrolit juga terdeteksi dalam keadaan marasmus. Upaya rehidrasi (pemberian cairan elektrolit) atau transfusi darah pada periode ini dapat mengakibatkan aritmia (tidak teraturnya denyut jantung) bahkan terhentinya denyut jantung. Karena itu, monitoring klinik harus dilakukan seksama.

description

perbedaan yang mendetail tentang marasmur dan kwasiokor dijabar 1-1 dan lebih mengerti. Diantaranya dari gejala klinik sampai morfoginya

Transcript of Perbedaan Antara Marasmus Dan Kwashiorkor Merupakan penyakit kekurangan gizi

Page 1: Perbedaan Antara Marasmus Dan Kwashiorkor  Merupakan penyakit kekurangan gizi

Perbedaan antara marasmus dan kwashiorkor tidak dapat didefinisikan secara jelas menurut perbedaan kurangnya asupan makanan tertentu, namun dapat teramati dari gejala yang ditunjukkan penderita.

Tanda-tanda kwashiorkor meliputi

- edema di seluruh tubuh, terutama pada punggung kaki,- wajah membulat dan sembab,- pandangan mata sayu,- perubahan status mental: cengeng, rewel, kadang apatis,- rambut berwarna kepirangan, kusam, dan mudah dicabut,- otot-otot mengecil, teramati terutama saat berdiri dan duduk,- bercak merah coklat pada kulit, yang dapat berubah hitam dan mengelupas- menolak segala jenis makanan (anoreksia)- sering disertai anemia, diare, dan infeksi.

Sedangkan tanda-tanda marasmus,

- anak tampak sangat kurus, tinggal tulang terbungkus kulit,- wajah seperti orang tua- cengeng, rewel,- perut cekung,- kulit keriput,- sering disertai diare kronik atau sembelit

Gejala klinis Kwashiorkor-Marasmus tidak lain adalah kombinasi dari gejala-gejala masing-masing penyakit tersebut.

Kurangnya pasokan energi sangat mempengaruhi kerja masing-masing organ tubuh. Dalam sistem pencernaan, biasanya muncul pertumbuhan bakteri berlebih pada usus karena berkurangnya sekresi asam klorida lambung. Kerja peristalsis usus juga melambat. Karena itu, sistem pencernaan adalah sistem organ yang paling banyak kehilangan massa pada kondisi marasmus. Sistem lain yang terpengaruh adalah sistem saraf dan otak, meski atropi otak dengan kerusakan fungsi otak hanya terjadi pada kasus marasmus yang benar-benar parah. Sistem kardiovaskular akan memiliki serat otot yang menipis, menyebabkan kurangnya pompaan darah dalam tubuh, yang berkaitan langsung dengan penurunan berat badan. Ketidakseimbangan elektrolit juga terdeteksi dalam keadaan marasmus. Upaya rehidrasi (pemberian cairan elektrolit) atau transfusi darah pada periode ini dapat mengakibatkan aritmia (tidak teraturnya denyut jantung) bahkan terhentinya denyut jantung. Karena itu, monitoring klinik harus dilakukan seksama.

Sensus WHO menunjukkan 49% dari 10,4 juta kematian yang terjadi pada anak dibawah lima tahun di negara berkembang berkaitan dengan PEM. Kasus kekurangan gizi tercatat sebanyak 50% anak-anak di Asia, 30% anak-anak Afrika, dan 20% anak-anak di Amerika Latin. Meski keadaan ini terutama terjadi pada negara berpendapatan rendah, bukan berarti tidak ditemukan kasus gizi buruk di negara maju. Anak-anak yang hidup di lingkungan urban dengan status sosioekonomi yang rendah dan anak-anak berpenyakit kronis, seperti kanker, adalah contoh kasus yang terjadi di negara-negara maju.

Di Indonesia, kasus gizi buruk pada bulan Juni 2005 dicoba ditanggulangi dengan pemberian gizi tambahan serta makanan pendamping air susu ibu. Dinkes Ibukota Jakarta dalam situsnya merancang konseling Keluarga Mandiri Sadar Gizi, KADARZI. Kriteria yang dicantumkan antara lain:

Page 2: Perbedaan Antara Marasmus Dan Kwashiorkor  Merupakan penyakit kekurangan gizi

biasa makan beraneka ragam makanan (makan 2-3 kali sehari dengan makanan pokok, sayur, dan lauk pauk), selalu memantau kesehatan anggota keluarga, biasanya menggunakan garam beryodium, dan khusus ibu hamil, didukung untuk memenuhi kebutuhan ASI bayi minimal sampai 4 bulan setelah kelahiran.

METHYLMALONIC ACIDEMIA SEBABKAN BAYI GAGAL TUMBUH

Gangguan metabolisme umumnya ditunjukkan dengan berat badan yang tak kunjungmeningkat. Pada gangguan metabolisme yang disebut Methylmalonic Acidemia (MMA),ASI dan susu formula biasa justru tak boleh dikonsumsi bayi

Berat badan bayi memang tidak berbanding lurus dengan kesehatannya. Namun jikasi kecil tak kunjung mengalami kenaikan berat badan, orang tua harus segerawaspada. Terlebih jika disertai gejala lain seperti susunya sering dimuntahkan,badan terkulai lemah, dan tonggak perkembangannya tidak berhasil dicapai. Bisajadi si kecil gagal tumbuh akibat metabolisme tubuhnya terganggu.

Untuk menentukan apa yang menjadi faktor penyebab terganggunya pertumbuhan anak,tentu membutuhkan observasi lebih dalam. Selain untuk akurasi diagnosa,kemungkinan penyebabnya pun sangat banyak. Salah satunya mungkin methylmalonicacidemia (MMA).

Dengan hambatan tersebut, berarti tubuh bayi tidak bisa menerima asupan ASImaupun susu formula biasa. Bisa dibayangkan, betapa berat hidup si bayi jikaharus menerima asupan yang justru berakibat buruk bagi metabolisme tubuhnya. Halini terjadi karena enzim yang mengubah asam metil malonat yaitu metylmalonyl CoAmutase terlalu sedikit bahkan tidak diproduksi. Kemungkinan lain, faktorpendukung yang diperlukan agar enzim dapat bekerja, yaitu vitamin B12, tidakmemadai.

WASPADAI GEJALANYA

Tidak semua gangguan yang terjadi dalam tubuh terlihat dengan mudah. Adakalanyafakta itu jauh tersembunyi di dalam tubuh, hingga untuk menelisiknya punmembutuhkan pemeriksaan laboratorium yang cermat serta peralatan canggih,seperti yang terjadi pada MMA.

Jadi paling tidak, waspadai indikator adanya gangguan pada anak, antara lain:

* Malas makan dan minum

Page 3: Perbedaan Antara Marasmus Dan Kwashiorkor  Merupakan penyakit kekurangan gizi

* Makanan atau minuman yang masuk sering dimuntahkan

* Otot lemah

* Pertumbuhan dan perkembangan terganggu

* Infeksi jamur berulang

* Muka dismorfik

* Kadang-kadang terdapat pembesaran hati.

DITURUNKAN ORANG TUA

Rumitnya menelisik gangguan ini menyebabkan MMA sering lolos dari pengamatanorang tua. Lain hal bila gejala yang menyertainya memang sudah sangat jelas.Meski gangguan ini sudah bisa ditemukan sejak bayi baru lahir, tapi umumnyagejalanya baru timbul setelah si bayi mengonsumsi protein dari ASI atau PASI.MMA diturunkan secara autosomal resesif. Artinya, kedua orang tua membawa genabnormal, tapi tidak selalu menimbulkan gejala karena tertutup oleh kerja genyang normal. Baru jika kedua gen abnormal tersebut bertemu, maka si bayi yangdilahirkan akan menderita MMA. Sedangkan faktor pola makan, gaya hidup, polusi dan sebagainya, menurut Dwitidak ada kaitannya dengan kasus ini. Secara umum gangguan ini bisa dibedakan menjadi dua, yaitu gangguan yang terjadikarena defisien (kekurangan) enzim atau karena defisien co-factor. Oleh sebabitu penatalaksanaannya pun dibedakan menjadi dua, yakni:

* Defiasi enzim

Jika karena defisien enzim, maka dilakukan pembatasan asupan asam amino esensialvaline dan isoleucine dengan memberikan susu formula khusus pada bayi. Sebelumsusu formula khusus didapat, cairan makanan pengganti sementara akan diberikandi bawah pengawasan dokter.

* Defiasi co-factor

- Jika defisien co-factor yang terjadi, cukup diberikan vitamin B12.

- Kondisi stres yang dapat menimbulkan katabolisme protein tubuh harusdihindari.

Selain itu, lanjut Dwi, bukan tidak mungkin bayi dengan MMA ini juga mempunyaigangguan fungsi organ tubuh lainnya.

Page 4: Perbedaan Antara Marasmus Dan Kwashiorkor  Merupakan penyakit kekurangan gizi

KASUSNYA JARANG

Seperti sudah disebut di atas, gangguan ini teramat sulit dideteksi. Namun,bukan berarti kalau dibiarkan saja tidak akan membawa efek buruk seperti, "Yangjelas terlihat adalah gangguan tumbuh kembang anak. Biasanya bayi terlihat kuruskarena sulit makan dan makanan yang masuk pun sering dimuntahkan. Bahkan dalamkeadaan stres dapat menyebabkan koma sampai kematian," kata Dwi.

Meski kasusnya tergolong jarang, sebaiknya orang tua tetap waspada. Untuk ituNaomi menyarankan beberapa hal berikut:

* Kalau memang memungkinkan, sebaiknya lakukan newborn screening pada setiapbayi baru lahir untuk mendeteksi adanya kelainan metabolisme bawaan secara dini,termasuk kelainan MMA ini.

* Bila mempunyai bayi dengan gangguan pertumbuhan atau perkembangan, sebaiknyakonsultasikan pada dokter anak.

* Bila ada anggota keluarga yang mempunyai kelainan seperti itu, sementarapasangan suami istri ingin punya anak lagi, sebaiknya lakukan konsultasi genetikuntuk mendeteksi kelainan ini melalui prenatal diagnosis.