PERBEDAAN ALIRAN

6
PERBEDAAN ALIRAN-ALIRRAN FILSAFAT PENDIDIKAN Aliran progresif Aliran Esensialisme 1.Tujuan ` Bidang pendidikan Mengakui dan berusaha mengembangkan asas progresif dalam semua realita terutama dalam kehhidupan adalah tetap survive terhadap semua tantangan hidup manusia,harus praktis dalam melihat segala sesuatu dari segi keagungan. Menganggap bahwa intelegensi alat untuk hidup,untuk kesejahteraan,untuk mengembangkan kepribadian manusia. Nilai-nilai yang dianut bersifat dinamis dan selalu mengalami perubahan. Anak didik diberikan kebebasan baik secara fisik maupun cara berpikir,guna mengembangkan bakat dan kemampuan yang terpendam dalam dirinya,tanpa terhambat oleh rintangan yang dibuat orang lain. Tidak menyetujui pendidikan yang otoriter,sebab pendidikan otoriter akan mematikan tunas-tunas para pelajar untuk hidup sebagai pribadi yang gembira menghadapi pelajaran. Dalam memberikan dasar berpijak pada pendidikan yang penuuh fleksibilitas,serta terbuka untuk perubahan,dan tidak ada keterkaitan dengan dooktrin tertentu Memandang bahwa pendidikan berpijak pada nilai-nilai yang memiliki kejelasan dan tahan lama memberikan kestabilan dan nilai terpilih yang mempunyai tata yang jelas Esensialisme adalah pendidikan didasarkan pada nilai-nilai uang telah ada sejak awal umat manusia. Bila seorang itu belajar pada permulaan adalah memahami sendiri terus bergerak keluar untuk memahami dunia objektif. Belajar dapat didefinisikan sebagai yang berkembang pada sendirinya sebagai substansi spiritual,juga membina dan menciptakan sendiri. Pendidikan adalah sosial,jadi belajar adalah menerima dan

Transcript of PERBEDAAN ALIRAN

Page 1: PERBEDAAN ALIRAN

PERBEDAAN ALIRAN-ALIRRAN FILSAFAT PENDIDIKAN

Aliran progresif Aliran Esensialisme

1.Tujuan

`

Bidang pendidikan

Mengakui dan berusaha mengembangkan asas progresif dalam semua realita terutama dalam kehhidupan adalah tetap survive terhadap semua tantangan hidup manusia,harus praktis dalam melihat segala sesuatu dari segi keagungan.

Menganggap bahwa intelegensi alat untuk hidup,untuk kesejahteraan,untuk mengembangkan kepribadian manusia.

Nilai-nilai yang dianut bersifat dinamis dan selalu mengalami perubahan.

Anak didik diberikan kebebasan baik secara fisik maupun cara berpikir,guna mengembangkan bakat dan kemampuan yang terpendam dalam dirinya,tanpa terhambat oleh rintangan yang dibuat orang lain.

Tidak menyetujui pendidikan yang otoriter,sebab pendidikan otoriter akan mematikan tunas-tunas para pelajar untuk hidup sebagai pribadi yang gembira menghadapi pelajaran.

Pendidikan sebagai usaha manusia Yang merupakan refleksi dari kebudayaan itu haruslah sejiwa dengan kebudayaan itu.Untuk itu pendidikan sebagai alat untuk memprrooses dan merekonsruksi kebudayaan baru haruslah dapat menciptakan situasi yang edukatif yang pada akhirnya akan dapat memberikan warna dan corak dari output (keluaran ) yang dihasilkan sehingga krrluarran yang dihasilkan ( anak didik ) adalah manusia – manusia yang berkualitas unggul,berkompetitif,inisiatif,adaftif,dan kreatif sanggup menjawab tantangan zaman.

Dalam memberikan dasar berpijak pada pendidikan yang penuuh fleksibilitas,serta terbuka untuk perubahan,dan tidak ada keterkaitan dengan dooktrin tertentu

Memandang bahwa pendidikan berpijak pada nilai-nilai yang memiliki kejelasan dan tahan lama memberikan kestabilan dan nilai terpilih yang mempunyai tata yang jelas

Esensialisme adalah pendidikan didasarkan pada nilai-nilai uang telah ada sejak awal umat manusia.

Bila seorang itu belajar pada permulaan adalah memahami sendiri terus bergerak keluar untuk memahami dunia objektif.

Belajar dapat didefinisikan sebagai yang berkembang pada sendirinya sebagai substansi spiritual,juga membina dan menciptakan sendiri.

Pendidikan adalah sosial,jadi belajar adalah menerima dan mengenal secarra sungguh-sungguh nilai-nilai social angkatan baru yang timbul untuk ditambah dan dikurangi dan diteruskan kepada angkatan berikutnya.

Page 2: PERBEDAAN ALIRAN

PandanganKurikulum

Pandangan –Pandangan

Konsep dasarnya kurikulum yang program pengajarannya dapat mempengaruhi anak belajar secara edukatif baik dilingkungan sekkolah maupun di luar lingkungan sekolah dibutuuhkan sekoolah yang baik dan kurookulum yang baik pula.Kurikuulum diktakan baik apabila bersifat fleksibel dan ekspremental ( pengalaman )Tidak menghendaki adanya pelajaran yang terpisah

Secarra ontoloogi : adanya realita yang aman dan luas tidak terbatas,sebab kenyataan alam semesta adalah kenyattaan dalam hidup manusia..

Secara Epismoologi : pengetahuan adalah informasi,fakta,hokum prinsip,proses,kekuasaan yang terakumulasai dalam pribadi sebagai hasil prooses interaksi pengalaman.

Secara Aksiologi : Nilai timbul karena manusia mempunyai bahasa,dengan demikian adanya pergaulan.Secara sudut budaya : Kebudayaan sebagai hasil budi manusia,dalam berbagai bentuk dan mmanifestasinya,dikenal sepanjang sejarah sebagai milik manusia yang tidak kaku,melainkan salalu berkembang dan berubah.

Kurikulum hendaklah berpangkal pada landasan idiil dan organisasi yang kuat.Menurut Herman Herrrel,hendaknya kurikulum itu berdasarkan atas fundamen tunggal,yaitu watak manusia yang ideal dan cirri-ciri masyarakat yang ideal.Bogoslousky,mengutamakan disamping menegaskan supaya kurikulum dapat diumpamakan sebagai sebuah rumah yang mempunyai empat bagian yaitu,universum,sivvilisasi.kebudayaan dan kepribadian.

Secara Ontologi : Dunia dikuasai oleh tata yang tiada cela,yang mengatur isinya tiada ada pula.

Secara Epismologi : Teorri kepribadian manusia sebagai refleksi Tuhan.

Secara Aksioologi : nilai-nilai berasal,tergantung pada pandangan –pandangan idealism dan realisme sebab essensialisme terbina oleh kedua masyarakat.

Page 3: PERBEDAAN ALIRAN

Aliran Perenialisme Aliran RekonstruksionalisneTujuan

Bidang pendidikan

Pandangan Kurikulum

Pendidikan harus lebih banyak mengarahkan pusat perhatianmya kepada kebudayaan ideal yang telah teruji dan tangguh.jelaslah pendidikanyang sekarang ini perlu kembali kemasa lampau,karena dengan mengembalikan keapaan masa lampau ini,kebudayyaan yang dianggap krisis ini dapat teratasi.

Memandang pendidikan sebagai jalan kembali atau proses mngembalikan keadaan sekarang terutama pendidikan zaman sekarang perlu kembali kemasa lampau.

Susunannya itu merupakan hasil pikiran yang memberikan kemungkinan bagi seseorang untuk bersikap yang tegas dan lurus.

Ilmu pengetahuan merupakan filsafat yang tertinggi,karena dengan ilmu pengetahuan seseorang dapat berfikir secara induktif yang bersifat analisa,Jadi dengan berfikir maka kebenaran itu akan dapat dihasilkan melalui akal fikiran.

Harrus memiliki pengetahuan tentang pengertian dari kebenaran yang sesuai dengan realita hakiki,yang dibuktikan dengan kebenaran yang ada pada diri sendiri dengan menggunakan tenaga pada logika melalui hokum berfikirr metoode deduksi,

Dengan pengetahuan,bahan peneranngan yang cukup,orang akan mampu mengenal factor-faktor dengan pertautanny masing-masing memahami problema yang perlu diselesaikan dan berusaha menyelesaian masalah.

Manusia itu pada hakikatnya sama,maka perlulah dikembangkan pendidikan yang sama bagi semmua orang,disebut pendidikan umum,melalui kurrikulum yang sattu serta proses belajar yang mungkin

Aliran yang berusaha merombak tata susunan lama dan membangun tata susunan hidup kebudayaan yang bercorak modern.

Berupaya membina suatu konsesus yang paling luas dan mengenai tujuan pokok dan tertinggi dalam kehidupan manusia.

Berupaya mencari kesepakatan antar sesama manusia atau orang,agar dapat mengatur tata kehidupan manusia dalam suatu tatanan dan seluruh lingkungannya,dan lembaga pendidikan perlu merombak tata susunan lama dan membangun tata susunan hidup kebudayaan yang baru,untuk mencapai tujuan utama tersebut memerlukan kerjasama antar ummat manusia

Tugas penyelamatan dunia merupakan tugas semua ummat atau lembaga,karenanya pembinaan kembali daya intelektual dan spiritual yang sehat akan membina kembali manusia malalui pendidikanyang tepat atas nilai dan norma yang benar pula demi generrasi sekarang dan akan dating.

Masa depan suatu bangsa merupakan suatu dunia yang diatur,diperintah oleh rakyat secara demokratis san bukan dunia yang dikuasai oleh golongan tertentu.

Page 4: PERBEDAAN ALIRAN

Pandangan-pandangan

perluu disesuikan dengan sifat individu,diharapkan dengan individu itu terbentuk atas dasar landasan kejiwaan yang sama.

Secara Ontologi : segala yang ada terdiri darri materi dan bentuk atau badab dan jiwa yang disebut denngan subtansi.

SecaraEpistemologi : segala sesuatu yyang dapat diketahui dan merupakan kenyataan adalah apa yang terlindung pada kepercayaan.

Secara Aksiologi : memandang segala masalah nilai berdasarkan azas-azas supernatural,yakni menerima universal yang abadi.

Secara Ontologi : memandang bahwa realita itu universal.

Secara Ontologis : memandang masalah nilai berdasarkan azas-azas supernatural yakni menerima nilai natural yang universal.

Secara Epistemologis : untuk memahami realita alam nyata memerlukan suatu azas tahu dalam arti bahwa tidak mungkin memahami realita tanpa melalui proses pengalaman dan hubungan dengan realita terlebih dahulu melalui penemuan suatu gerbang ilmu pengetahuan.