Perbandingan Mata Pelajaran Kimia Di Sekolah Menengah Atas Di India Dan Indonesia
-
Upload
betty-putrii-anwar -
Category
Documents
-
view
108 -
download
1
Transcript of Perbandingan Mata Pelajaran Kimia Di Sekolah Menengah Atas Di India Dan Indonesia
PERBANDINGAN KURIKULUM KIMIA
SEKOLAH MENENGAH DI INDIA DAN INDONESIA
I. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Secara terminologis pendidikan komparatif adalah disiplin ilmu
yang mempelajari sistem-sistem pendidikan baik dalam satu negara maupun
antar negara yang menyangkut sistem pendidikan formal, non-formal dan
informal, teori dan praktek pendidikan, serta latar belakang sosial, ekonomi,
politik, ideologi, dan budaya yang mempengaruhi sistem pendidikan.
Sedangkan secara harfiah pendidikan komparatif sendiri adalah Ilmu yang
mendidik bagaimana cara membandingkan. Yang diperbandingkan dalam ilmu
ini adalah praktek dan hasil-hasil penyelenggaraan pendidikan yang terjadi
dalam masyarakat. I.L Kandel dalam bukunya “Comparative Education” yang
mengartikan pendidikan komparatif sebagai studi tentang teori dan praktek
pendidikan pada waktu sekarang yang dipengaruhi oleh bermacam-macam
latar belakang dan merupakan kelanjutan dari sejarah pendidikan (Aji, 2013).
Menurut I.L Kandel, salah satu tujuan dari pendidikan komparatif adalah
melioristik, yang artinya pendidikan komparatif bertujuan untuk
mengembangkan pendidikan di dalam negeri sendiri. Setelah mengetahui
persamaan dan perbedaan keadaan pendidikan antar negara termasuk dengan
negaranya sendiri, maka dapat diambil manfaat dari kebaikan-kebaikan negara
lain tersebut yang sebisa mungkin dapat diterapkan di negara sendiri dengan
beberapa penyesuaian.
Berdasarkan Undang-undang no 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas,
Pendidikan nasional berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia tahun 1945. Pendidikan Nasional berfungsi untuk
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
1
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab (UU No 20 Tahun 2003). Sedangkan Menurut
National policy of Education 1986, yang di Modifikasi di tahun 1992,
Education is viewed essentially for all. This is fundamental to the nation’s all
round development, material, and spiritual. Education as an acculturing role
(Unesco, 2013). Ini menunjukkan bahwa India memandang Pendidikan sebagai
sesuatu yang penting dalam segala hal, pendidikan adalah dasar dalam semua
lingkup perkembangan, materi dan spiritual, dan pendidikan adalah sebuah
model akulturasi. Pendidikan di India juga memiliki tujuan untuk
memberantas penyakit buta huruf, meningkatkan mobilitas dan integrasi sosial,
untuk memajukan/ mengembangkan ilmu dan teknologi, untuk meningkatkan
perkembangan ekonomi, dan untuk memperbaiki kondisi sosial masyarakat.
Pendidikan menengah di India dibagi menjadi 2 jenjang yaitu sekolah
menengah (Secondary School) yang terdiri dari kelas 9 – 10 dan sekolah
menengah atas (Higher Secondary School) yaitu kelas 11 dan 12. Jenjang
Higher Secondary School ini adalah sejenis pre university yang
mempersiapkan siswa sekolah menengah untuk melanjutkan ke perguruan
tinggi (Unesco, 2013).
Satu hal yang sangat berbeda antara pendidikan di India dan Indonesia
adalah banyaknya jumlah pelajaran yang harus dipelajari dalam setiap
jenjangnya. Di SMA Indonesia dikelas 10 rata-rata siswa kita mempelajari
minimal 14 pelajaran sedangkan di India yang memiliki kesamaan dalam
banyak hal seperti budaya, tingkat kesejahteraan penduduk dan anggaran di
tingkat sekolah menengah (Secondary School) kelas 9 - 10 mereka rata-rata
mempelajari 8 pelajaran sedangkan di Higher Secondary School yang setara
dengan kelas 11 dan 12 hanya mempelajari 8 pelajaran juga (Budiman, 2013).
Jumlah jam belajar di Indonesia dan India sama yaitu antara 6 sampai 7 jam
dalam satu hari, dengan kondisi ini India dapat menerapkan pembelajaran yang
lebih mendalam dikarenakan jam pelajarannya lebih banyak untuk masing-
masing mata pelajarannya.
2
Kimia yang merupakan mata pelajaran yang diberikan di sekolah
menengah atas di Indonesia maupun di India, memiliki perbedaan kurikulum
yang cukup berarti jika dilihat dari struktur kurikulum di jenjang sekolah
menengah dan standar kurikulum kimia di sekolah menengah, dimana di India
kimia hanya diberikan di jenjang kelas 11 dan 12. Beranjak dari perbedaan
inilah, dalam makalah ini akan dibahas perbandingan jenjang pendidikan
menengah dan kurikulum pelajaran kimia di India dan Indonesia.
b. Rumusan Masalah:
1. Bagaimana jenjang pendidikan menengah di India dan Indonesia?
2. Bagaimana perbandingan kurikulum kimia SMA di Indonesia dan India?
c. Pembatasan Masalah :
Masalah yang diangkat dalam makalah ini hanya dibatasi membandingkan
kurikulum KTSP mata pelajaran kimia SMA dengan kurikulum kimia
India.
d. Tujuan :
1. Dapat memberikan informasi tentang pendidikan di India, dan kurikulum
kimia di Higher Secondary School India.
2. Mendapatkan perbandingan antara sistem pendidikan, khususnya mata
pelajaran kimia di India dan Indonesia.
3. Dapat mengambil pelajaran dan mencontoh kelebihan masing-masing
sistem dan kurikulum mata pelajaran kimia di India dan Indonesia.
3
II. PEMBAHASAN
a. Jenjang Pendidikan Menengah di Indonesia
Pada Pasal 18 UU No 20 Tahun 2003 dijelaskan bahwa pendidikan
menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar yang telah didapatkan
sebelumnya. Pendidikan Menengah di Indonesia terdiri atas pendidikan
menengah umum yaitu Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah
Aliyah (MA), dan pendidikan menengah kejuruan (SMK). Pendidikan
menengah ini berlangsung selama 3 tahun mulai dari kelas 10 sampai
kelas 12.
Pada akhir pendidikan menengah yaitu di kelas 12, siswa harus
mengikuti ujian nasional sebagai syarat untuk melanjutkan pendidikan di
jenjang pendidikan tinggi.
b. Jenjang Pendidikan Menengah (Secondary School) di India
Tahun 1986, Kebijakan pendidikan nasional mengalami
perkembangan yang cukup signifikan bahwa struktur pendidikan yang
diberlakukan adalah sistem 10+2. 10 tahun pertama dibagi ke dalam 3
bagian yaitu primary-upper primary-secondary, dan 2 tahun tambahannya
adalah Higher Secondary School (http://mhrd.gov.in, 2013).
Pendidikan Menengah di India terdiri dari dua tahap, yaitu
Secondary School ( kelas 9 – 10) dan Higher Secondary School (kelas 11-
12) (Unesco, 2013). Pada akhir pendidikan di kelas 10 siswa akan
mengikuti ujian akhir bersertifikat yang menjadi syarat untuk melanjutkan
ke Higher Secondary School. Jenjang Higher Secondary School yang
berlangsung selama 2 tahun ini merupakan tahap persiapan untuk
melanjutkan ke pendidikan tinggi, sementara sekolah kejuruan
dipersiapkan untuk melanjutkan ke politeknik dan diploma.
c. Kurikulum Kimia SMA di Indonesia
Kimia merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang diberikan
pada jenjang SMA mulai dari kelas 10 sampai kelas 12, dimana
4
sebelumnya sudah ada pengenalan kimia dalam mata pelajaran IPA
terpadu di jenjang SMP. Pada kelas 10 jumlah jam wajib pelajaran kimia
adalah 2 jam pelajaran dengan satu jam pelajaran berlangsung selama 45
menit. Sedangkan untuk kelas 11 dan 12 jurusan IPA, jumlah jam wajib
untuk pelajaran kimia menjadi 4 jam pelajaran.
Mata pelajaran Kimia di SMA diajarkan untuk tujuan membekali
peserta didik dengan pengetahuan, pemahaman dan sejumlah
kemampuan yang dipersyaratkan untuk memasuki jenjang pendidikan
yang lebih tinggi serta mengembangkan ilmu dan teknologi. Tujuan mata
pelajaran Kimia dicapai oleh peserta didik melalui berbagai pendekatan,
antara lain pendekatan induktif dalam bentuk proses inkuiri ilmiah pada
tataran inkuiri terbuka. Proses inkuiri ilmiah bertujuan menumbuhkan
kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta berkomunikasi
sebagai salah satu aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu
pembelajaran kimia menekankan pada pemberian pengalaman belajar
secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan
proses dan sikap ilmiah (BSNP, 2009).
Berikut adalah standar Isi Mata Pelajaran Kimia SMA:
Kelas 10, Semester 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia
1.1 Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr, sifat-sifat unsur, massa atom relatif, dan sifat-sifat periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari keteraturannya, melalui pemahaman konfigurasi elektron
1.2 Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan koordinasi, dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisika senyawa yang terbentuk
5
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
2. Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia (stoikiometri)
2.1 Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana serta persamaan reaksinya
2.2 Membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya hukum-hukum dasar kimia melalui percobaan serta menerapkan konsep mol dalam menyelesaikan perhitungan kimia
Kelas 10, Semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
3. Memahami sifat-sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit, serta reaksi oksidasi-redukasi
3.1 Mengidentifikasi sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil percobaan.
3.2 Menjelaskan perkembangan konsep reaksi oksidasi- reduksi dan hubungannya dengan tata nama senyawa serta penerapannya
4. Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul
4.1 Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa hidrokarbon
4.2 Menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan strukturnya dan hubungannya dengan sifat senyawa
4.3 Menjelaskan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya
4.4 Menjelaskan kegunaan dan komposisi senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari dalam bidang pangan, sandang, papan, perdagangan, seni, dan estetika
6
Kelas 11, Semester 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Memahami struktur atom untuk meramalkan sifat-sifat periodik unsur, struktur molekul, dan sifat sifat senyawa
1.1 Menjelaskan teori atom Bohr dan mekanika kuantum untuk menuliskan konfigurasi elektron dan diagram orbital serta menentukan letak unsur dalam tabel periodik
1.2 Menjelaskan teori jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom dan teori hibridisasi untuk meramalkan bentuk molekul
1.3 Menjelaskan interaksi antar molekul (gaya antar molekul) dengan sifatnya
2. Memahami perubahan energi dalam reaksi kimia dan cara pengukurannya
2.1 Mendeskripsikan perubahan entalpi suatu reaksi, reaksi eksoterm, dan reaksi endoterm
2.2 Menentukan H reaksi berdasarkan percobaan, hukum Hess, data perubahan entalpi pembentukan standar, dan data energi ikatan
3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri
3.1 Mendeskripsikan pengertian laju reaksi dengan melakukan percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
3.2 Memahami teori tumbukan (tabrakan) untuk menjelaskan faktor-faktor penentu laju dan orde reaksi, dan terapannya dalam kehidupan sehari-hari
3.3 Menjelaskan keseimbangan dan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah keseimbangan dengan melakukan percobaan
3.4 Menentukan hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu reaksi keseimbangan
3.5 Menjelaskan penerapan prinsip
7
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
keseimbangan dalam kehidupan sehari-hari dan industri
Kelas 11, Semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya
4.1 Mendeskripsikan teori-teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan
4.2 Menghitung banyaknya pereaksi dan hasil reaksi dalam larutan elektrolit dari hasil titrasi asam basa
4.3 Menggunakan kurva perubahan harga pH pada titrasi asam basa untuk menjelaskan larutan penyangga dan hidrolisis
4.4 Mendeskripsikan sifat larutan penyangga dan peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup
4.5 Menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis dalam air dan pH larutan garam tersebut
4.6 Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsip kelarutan dan hasil kali kelarutan
5. Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
5.1 Membuat berbagai sistem koloid dengan bahan-bahan yang ada di sekitarnya
5.2 Mengelompokkan sifat-sifat koloid dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
8
Kelas 12, Semester 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Menjelaskan sifat- sifat koligatif larutan non-elektrolit dan elektrolit
1.1 Menjelaskan penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku larutan, dan tekanan osmosis termasuk sifat koligatif larutan
1.2 Membandingkan antara sifat koligatif larutan non elektrolit dengan sifat koligatif larutan elektrolit yang konsentrasinya sama berdasarkan data percobaan
2. Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dan elektrokimia dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari
2.1 Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dalam sistem elektrokimia yang melibatkan energi listrik dan kegunaannya dalam mencegah korosi dan dalam industri
2.2 Menjelaskan reaksi oksidasi-reduksi dalam sel elektrolisis
2.3 Menerapkan hukum Faraday untuk elektrolisis larutan elektrolit
3. Memahami karakteristik unsur-unsur penting, kegunaan dan bahayanya, serta terdapatnya di alam
3.1 Mengidentifikasi kelimpahan unsur-unsur utama dan transisi di alam dan produk yang mengandung unsur tersebut
3.2 Mendeskripsikan kecenderungan sifat fisik dan kimia unsur utama dan unsur transisi (titik didih, titik leleh, kekerasan, warna, kelarutan, kereaktifan, dan sifat khusus lainnya)
3.3 Menjelaskan manfaat, dampak dan proses pembuatan unsur-unsur dan senyawanya dalam kehidupan sehari-hari
3.4 Mendeskripsikan unsur-unsur radioaktif dari segi sifat-sifat fisik dan sifat-sifat kimia, kegunaan, dan bahayanya
9
Kelas 12, Semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
4. Memahami senyawa organik dan reaksinya, benzena dan turunannya, dan makromolekul
4.1 Mendeskripsikan struktur, cara penulisan, tata nama, sifat, kegunaan, dan identifikasi senyawa karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi alkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat)
4.2 Mendeskripsikan struktur, cara penulisan, tata nama, sifat, dan kegunaan benzena dan turunannya
4.3 Mendeskripsikan struktur, tata nama, penggolongan, sifat dan kegunaan makromolekul (polimer, karbohidrat, dan protein)
4.4 Mendeskripsikan struktur, tata nama, penggolongan, sifat, dan kegunaan lemak
d. Kurikulum Kimia Higher Secondary School di India
Higher Secondary School adalah tahapan yang paling krusial dari
pendidikan sekolah di India karena pada tahap ini di spesialisasikan dasar-
dasar disiplin ilmu yang berorientasi pada isi setelah 10 tahun pendidikan
umum. Kimia adalah salah satu dari 3 mata pelajaran pilihan pada jenjang
kelas 11 dan 12.
Berdasarkan kurikulum CBSE 2012 yang di jelaskan pada World
Data of India dari IBE Unesco, pada kelas 11 dan 12 siswa wajib memilih
3 mata pelajaran seperti matematika, fisika, kimia, biologi, bioteknologi,
teknik grafis, ekonomi, ilmu politik, sejarah, geografi, ilmu bisnis,
akuntansi, ilmu kerumahtanggaan, pertanian, ilmu komputer, teknologi
informasi, teknologi multimedia dan web, sosiologi, psikologi, filsafat,
pendidikan jasmani, musik dan tari, kewirausahaan, fashion, menulis dan
menerjemah (Unesco, 2013), yang akan menjadi bekal bagi mereka untuk
mendalami konsep dan kompetensi yang akan mereka dapatkan di
10
pendidikan tinggi. Mata pelajaran pilihan kimia akan di ambil oleh siswa
yang bertujuan untuk berkarir di bidang kedokteran, teknik dan teknologi,
serta pendidikan. Jumlah jam pelajaran kimia pada kelas 11 dan 12 adalah
8 jam pelajaran (Unesco, 2013).
Kerangka Kurikulum Nasional India tahun 2005 merekomendasikan
pendekatan disiplin ilmu dengan silabus yang tidak berat dan dapat
dipersaingkan dengan level internasional. Metode belajar di Higher
Secondary School ditekankan pada metode penyelesaian masalah dan
kepedulian pada perkembangan sejarah dari konsep ilmu yang
diintegrasikan ke dalam isi. Penekanannya silabus adalah pada ide-ide
penting yang mengarah pada pembelajaran optimal dan silabus lebih
menekankan pemahaman tentang konsep yang dihubungkan dengan
kehidupan nyata agar lebih mudah dimengerti, lebih menarik, dan lebih
bermakna (NCERT, 2013).
Tujuan pelajaran kimia dari kurikulum India yang diambil dari
Chemisty Syllabus of Higher Secondary School antara lain:
1. Mengembangkan sikap ilmiah yang positif, mengembangkan
kemampuan menyelesaikan masalah dan memiliki rasa estetika,
kreatifitas, dan karakter.
2. Membuat siswa mengetahui alasan adanya hubungan antara kimia
dengan disiplin ilmu yang lain.
3. Membekali siswa untuk menghadapi tantangan yang berhubungan
dengan kesehatan, nutrisi, lingkungan, populasi, termasuk pertanian
dan industri.
Berdasarkan silabus kimia jenjang Higher Secondary School,
pelajaran kimia dibagi menjadi 2 bagian yaitu teori dan praktek, bagian
praktek terbagi lagi menjadi 2 yaitu praktik di dalam kelas dan proyek
(investigation project) (NCERT, 2013). Berikut Silabus pelajaran kimia di
kelas 11 dan 12:
11
Kelas 11, Teori
No Unit Jumlah Jam
1 Konsep Dasar Kimia 14
2 Struktur Atom 16
3 Klasifikasi Unsur dan Sistem Periodiknya 8
4 Ikatan Kimia dan Struktur Molekul 16
5 Wujud dan Sifat Materi, Gas dan Cair 14
6 Termodinamika 18
7 Kesetimbangan 20
8 Reaksi Redoks 6
9 Hidrogen 8
10 Unsur Blok S 14
11 Unsur Blok P 16
12 Kimia Organik : Prinsip Dasar dan Tekniknya 14
Kelas 11, Praktek
No Percobaan Jumlah Jam
1 Teknik Dasar Laboratorium 2
2 Karakteristik dan Pemurnian Senyawa Kimia 6
3 Eksperimen yang Berhubungan Dengan
Perubahan pH
6
4 Kesetimbangan Kimia 4
5 Estimati Kuantitatif, Titrasi Mulai dari Persiapan
Larutan Standar
16
6 Analisa Kualitatif, Penentuan dan Deteksi 16
7 Proyek 10
Kelas 12, Teori
12
No Unit Jumlah Jam
1 Padatan 12
2 Larutan 12
3 Elektrokimia 14
4 Kinetika Kimia 12
5 Kimia Permukaan 8
6 Prinsip Umum dan Proses Isolasi Unsur 8
7 Unsur Blok p (Gol 15 – 18) 14
8 Unsur Blok d dan f 14
9 Senyawa Koordinasi 12
10 Haloalkana dan Haloarena 12
11 Alkohol, Phenol, dan Eter 12
12 Aldehid, Keton, dan Asam Karboksilat 12
13 Senyawa Organik yang Mengandung N 10
14 Biomolekul 12
15 Polimer 8
16 Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari 8
Kelas 12, Praktek
No Unit Jumlah Jam
1 Kimia Permukaan 5
2 Kinetika Kimia 4
3 Termokimia 4
4 Elektrokimia 2
5 Kromatografi 2
6 Penyiapan Senyawa Anorganik 4
7 Penyiapan Senyawa Organik 4
8 Uji Gugus Fungsi Senyawa 5
9 Uji Karakteristik Karbohidrat, Lemak, Protein 4
No Unit Jumlah Jam
10 Penentuan Konsentrasi/Molaritas KmnO4 dengan 10
13
titrasi menggunakan larutan standar asam oksalat
dan Besi amonium Sulfat
(Sumber : Syllabus of Secondary and Higher Secondary Level)
e. Perbandingan Pendidikan Menengah dan Kurikulum Kimia Sekolah
Menengah di India dan Indonesia.
1. Perbandingan Pendidikan Menengah di India dan Indonesia
Perbandingan Indonesia India
Jenjang Pendidikan- Pendidikan Dasar
- Pendidikan Menengah
9 tahun SD : 6 tahun SMP : 3 tahun
3 tahunSMA/MA/SMK
8 tahunPrimary : 5 tahunUpper Primary : 3 tahun
4 tahunSecondary : 2 tahunHigher secondary : 2 tahun
Beban Kurikulum SMA dan Higher Secondary School
Kelas 10 : 17 mapel(38 jam pelajaran)Kelas 11 : 14 mapel(39 jam pelajaran)Kelas 12 : 14 mapel(39 jam pelajaran)
Kelas 11: 8 mapel(44 jam pelajaran)Kelas 12 : 8 mapel(44 jam pelajaran)
SMA dan Higher Secondary School
Kelas 10 umumKelas 11-12 jurusan
Kelas 11 dan 12 sudah khusus persiapan kuliah sudah ada mata pelajaran pilihan.
Pengarahan sejak dini terhadap spesialisasi keilmuan masing-masing
memberikan manfaat yang baik pada saat mereka melanjutkan ke
14
tingkat sarjana, karena di tingkat sarjana mereka akan perdalam lebih
lanjut sehingga mereka semakin terspesialisasi. Karena itu, dalam
persyaratan masuk universitas atau college di India adalah latar
belakang Pre University College pada jenjang Higher Secondary
School harus relevan.
2. Perbandingan Kurikulum Kimia Sekolah Menengah di India dan
Indonesia
Perbandingan Indonesia India
Silabus Standar Isi dikeluarkan BSNP, silabus dikembangkan sendiri oleh sekolah.
Silabus dikeluarkan NCERT, telah lengkap dengan alokasi waktunya.
Materi Pelajaran - Masih terjadi pengulangan materi yang sama di level berikutnya
- Materi kurang tinggi.
- Materi kimia lingkungan dan kimia dalam kehidupan sehari-hari diintegrasikan dalam materi lain yang sesuai.
- Materi pelajaran di tuntaskan sesuai dengan pokok bahasannya.
- Materi cukup tinggi, hampir sama dengan kimia dasar di Universitas.
- Ada beberapa materi di India yang tidak di pelajari di Indonesia, seperti kimia lingkungan, dan kimia dalam kehidupan sehari-hari, dan unsur blok f.
Perbandingan Indonesia India
Metode Belajar Tidak di bagi menjadi teori dan
Telah di atur metode belajar
15
praktek dikelas dengan teori dan praktek bahkan bentuk proyeknya juga..
Jam belajar Jumlah jam per pekan lebih sedikit ( kelas 10 : 2 jp, dan kelas 11 : 4 jp)
Jumlah jam per pekan lebih banyak (kelas 11 dan 12 : 8 jp)
Ketersediaan Buku Tersedia buku kimia dari pemerintah, namun sangat standar dan tidak ada buku khusus praktikum
Tersedia buku kimia dengan standar tinggi dan tersedia buku khusus praktikum.
III. KESIMPULAN
16
Dari pembahasan tentang perbandingan jenjang pendidikan menengah dan
kurikulum kimia sekolah menengah di India dan Indonesia dapat disimpulkan
bahwa:
1. Jenjang pendidikan Menengah di Indonesia hanyan terdiri dari
SMA/SMK dengan lama pendidikan 3 tahun sedangkan jenjang
pendidikan menengah di India terdiri dari 2 jenjang yaitu Secondary
School selama 2 tahun dan Higher Secondary School selama 2 tahun.
Perbedaannya dengan SMA, Higher Secondary School ini adalah jenjang
pendidikan persiapan untuk melanjutkan ke pendidikan tinggi.
2. Kurikulum Kimia Higher Secondary School di India lebih tinggi di
bandingkan dengan kurikulum kimia SMA di Indonesia, dengan alokasi
waktu yang lebih banyak dan adanya praktikum wajib.
DAFTAR PUSTAKA
17
Ministry of Human Resource Development.
(2013, Mei 12). Diambil kembali dari http://mhrd.gov.in.
Aji, W. (2013, Mei 14). Pendidikan Komparatif. Diambil kembali dari
http://belajartepe.blogspot.com/2012/12/pendidikan-komparatif.html
BSNP. (2009). Standar Isi Mata Pelajaran Kimia SMA/MA. Jakarta: Depdiknas.
Budiman, Y. (2013, April 21). Penyederhanaan Pelajaran Sekolah (Sebuah
Pelajaran dari India). Diambil kembali dari
http://humaniora.kompasiana.com.
NCERT. (2013, May 14). National Curricullum Framework 2005. Diambil
kembali dari
http://www.ncert.nic.in/rightside/links/pdf/framework/english/nf2005.pdf
NCERT. (2013, May 8). Syllabus of Secondary and Higher Secondary Level.
Diambil kembali dari http://www.ncert.nic.in/rightside/links/syllabus.html
Unesco, I. (2013, May 3). World Data of India. Diambil kembali dari
www.ibe.unesco.org.
UU No 20 Tahun 2003.
Wikipedia. (2013, April 21). Pendidikan Menengah. Diambil kembali dari
id.wikipedia.org: http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_menengah
18