Perbandingan Kuat Tekan Dan Kuat Tarik Antara Beton Berpasir Pantai Dengan Berpasir Sungai...

9
Perbandingan Kuat Tekan Karakteristik Beton Berpasir Pantai dengan Berpasir Sungai menggunakan Semen Jenis PCC dan OPC merk Tiga Roda Pendahuluan Tujuan utama mempelajari sifat-sifat dari beton adalah untuk perencanaan dari campuran (mix design), yaitu pemilihan dari bahan-bahan beton yang memadai serta menentukan kuantitas masing-masing bahan untuk menghasilkan beton yang seekonomis mungkin. Apabila tidak tersedia cukup data yang menunjukkan bahwa suatu campuran beton tertentu yang diharapkan dapat menghasilkan mutu beton yang disyaratkan dan atau bahwa Deviasi Standart Rencana yang diusulkan benar-benar akan tercapai dalam pelaksanaan yang sesungguhnya, maka harus diadakan percobaan pendahuluan. Sebagai persiapannya dianjurkan untuk mengadakan dulu percobaan-percobaan di labotorium. Perencanaan campuran merupakan bagian yang terpenting dari suatu pelaksanaan struktur beton. Sebelum diadakan perencanaan campuran, semua bahan dasar dari semen, pasir, kerikil, atau batu pecah dan air harus diperiksa terlebih dahulu mutunya. Suatu campuran beton harus direncanakan sedemikian rupa sehingga memenuhi syarat-syarat berikut: a. Campuran yang seekonomis mungkin. b. Campuran mudah dikerjakan pada saat masih muda (workabilitas).

description

Kuat teka dan kuat tarik beton

Transcript of Perbandingan Kuat Tekan Dan Kuat Tarik Antara Beton Berpasir Pantai Dengan Berpasir Sungai...

Page 1: Perbandingan Kuat Tekan Dan Kuat Tarik Antara Beton Berpasir Pantai Dengan Berpasir Sungai Menggunakan Semen Jenis PCC Dan OPC Merk Andalas

Perbandingan Kuat Tekan Karakteristik Beton Berpasir Pantai dengan

Berpasir Sungai menggunakan Semen Jenis PCC dan OPC merk Tiga Roda

Pendahuluan

Tujuan utama mempelajari sifat-sifat dari beton adalah untuk perencanaan dari

campuran (mix design), yaitu pemilihan dari bahan-bahan beton yang memadai serta

menentukan kuantitas masing-masing bahan untuk menghasilkan beton yang seekonomis

mungkin. Apabila tidak tersedia cukup data yang menunjukkan bahwa suatu campuran beton

tertentu yang diharapkan dapat menghasilkan mutu beton yang disyaratkan dan atau bahwa

Deviasi Standart Rencana yang diusulkan benar-benar akan tercapai dalam pelaksanaan yang

sesungguhnya, maka harus diadakan percobaan pendahuluan. Sebagai persiapannya

dianjurkan untuk mengadakan dulu percobaan-percobaan di labotorium.

Perencanaan campuran merupakan bagian yang terpenting dari suatu pelaksanaan

struktur beton. Sebelum diadakan perencanaan campuran, semua bahan dasar dari semen,

pasir, kerikil, atau batu pecah dan air harus diperiksa terlebih dahulu mutunya.

Suatu campuran beton harus direncanakan sedemikian rupa sehingga memenuhi syarat-

syarat berikut:

a. Campuran yang seekonomis mungkin.

b. Campuran mudah dikerjakan pada saat masih muda (workabilitas).

c. Memenuhi kekuatan karakteristik yang dikehendaki dan keawetannya.

Perencanaan Campuran Adukan Beton

Perencanaan campuran atau perbandingan campuran beton yang lebih dikenal sebagai

Mix Design merupakan suatu proses yang meliputi dua tahap yang saling berkaitan, yaitu :

a. Pemilihan terhadap bahan-bahan yang sesuai untuk pembuatan campuran beton seperti,

semen, agregat halus, agregat kasar dan lain-lain.

b. Penentuan jumlah relatif dari bahan-bahan campuran untuk menghasilkan beton yang baik.

Page 2: Perbandingan Kuat Tekan Dan Kuat Tarik Antara Beton Berpasir Pantai Dengan Berpasir Sungai Menggunakan Semen Jenis PCC Dan OPC Merk Andalas

Cara DOE adalah cara yang paling sering digunakan di Indonesia. Dalam penggunaan

metode DOE ini ada dua tanggapan dasar, yaitu :

a. Mudahnya pengerjaan adukan beton tergantung dari jumlah air bebas dan tidak tergantung

dari kadar semen dan faktor air semen.

b. Kekuatan beton tergantung dari faktor air semen dan tidak tergantung dari banyaknya air

dan kadar semen.

Istilah-istilah

1. Kuat Tekan Karakteristik (f`c)

Yaitu kuat tekan yang disyaratkan, kuat tekan beton karakteristik umur 28 hari yang

jumlah cacat tidak lebih dari 5 % artinya kekuatan yang ada hanya 5 % yang

diperbolehkan dari jumlah yang dites.

F`c = 25 Mpa

2. Deviasi Standar (Sd)

Deviasi standar ditetapkan berdasarkan tingkat mutu pengendalian pelaksanaan

pencampuran betonnya, makin baik mutu pelaksanaan makin kecil nilai deviasinya.

Jika pelaksana tidak mempunyai data pengalaman atau mempunyai pengalaman kurang

dari 15 buah benda uji, maka nilai deviasi standar diambil dari tingkat pengendalian

mutu pekerjaan di bawah ini.

Tabel. Mutu Pelaksanaan Diukur dengan Deviasi Standar

Tingkat Pengendalian Mutu Pekerjaan Standar Deviasi (Mpa)Memuaskan 2,8Sangat Baik 3,5Baik 4,2Cukup 5,6Jelek 7,0Tanpa Terkecuali 8,4

Jika pelaksana mempunyai data pengalaman pembuatan beton serupa minimum 30

buah silinder yang diuji kuat tekan rata-ratanya pada umur 28 hari, maka jumlah data

dikoreksi terhadap nilai deviasi standar dengan suatu faktor pengali.

Page 3: Perbandingan Kuat Tekan Dan Kuat Tarik Antara Beton Berpasir Pantai Dengan Berpasir Sungai Menggunakan Semen Jenis PCC Dan OPC Merk Andalas

Rumus: Sd=√∑ (x−x)2

n−1

Dimana: x = tegangan benda uji

n = jumlah data

3. Nilai Tambah Margin (M)

Nilai tambah margin yang tergantung dari hasil kali deviasi Standar dimana faktor k

tergantung dari banyaknya cacat dan jumlah benda uji.

Rumus: M = 1,64 . Sd

Dimana: Sd = Standar Deviasi

K = Konstanta Kegagalan 5 % = 1,64

Rumus di atas berlaku jika pelaksana mempunyai data pengalaman pembuatan beton yang

diuji kuat tekannya pada umur 28 hari. Jika tidak mempunyai data pengalaman pembuatan

beton atau mempunyai pengalaman kurang dari 15 benda uji, nilai M langsung diambil 12

MPa.

4. Kuat Tekan Rata-rata (f’cr)

Rumus: f`cr = f`c + M

Dimana: f`cr = Kekuatan tekan rata-rata (MPa)

f`c = Kekuatan tekan karakteristik (MPa)

5. Jenis Semen

Menurut SII 003-81 semen Portland dibagi menjadi lima jenis, yaitu:

Jenis I : Semen untuk penggunaan umum, tidak memerlukan persyaratan khusus

Jenis II : Semen untuk beton tahan sulfat dan mempunyai panas hidrasi sedang

Jenis III : Semen untuk beton dengan kekuatan awal tinggi (cepat mengeras)

Jenis IV : Semen untuk beton yang memerlukan panas hidrasi rendah

Jenis V : Semen untuk beton yang sangat tahan terhadap sulfat

Perbedaan semen OPC , PCC, dan PPC

Page 4: Perbandingan Kuat Tekan Dan Kuat Tarik Antara Beton Berpasir Pantai Dengan Berpasir Sungai Menggunakan Semen Jenis PCC Dan OPC Merk Andalas

1. OPC (Ordinary Portland Cement) adalah semen hidrolis yang dipergunakan secara luas

untuk konstruksi umum atau bangunan yang tidak membutuhkan persyaratan khusus.

Semen tipe ini memiliki kadar silika yang terbesar diantara tipe PPC dan PCC.

Indonesian Standard : SNI 15-2049-2004

American Standard : ASTM C 150-04a

European Standard : EN 197-1:2000

2. PCC (Portland Composite Cement) adalah semen dari hasil penggilingan terak semen

portland, gipsum, dan satu atau lebih bahan anorganik, untuk konstruksi beton umum,

pasangan batu bata, plesteran, selokan, pembuatan elemen bangunan khusus seperti beton

pracetak, beton pratekan, dan paving block.

Indonesian Standard : SNI 15-7064-2004

European Standard : EN 197-1:2000 (42.5 N & 42.5 R)

3. PPC (Portland Pozzoland Cement) adalah semen hidrolis yang terbuat dari penggilingan

terak (clinker) semen portland dengan gipsum dan bahan pozzolan, untuk bangunan umum

dan bangunan yang memerlukan ketahanan sulfat dan panas hidrasi sedang seperti

jembatan, jalan raya, perumahan, dermaga, beton massa, bendungan, dan bangunan irigasi.

Dari segi kekuatan lekatan yang ada semen tipe OPC memiliki kekuatan lekatan lebih dari

tiga tipe semen tersebut. Hal tersebut dikarenakan kandungan silika yang ada pada semen tipe

OPC lebih banyak. Namun, semen tipe OPC ini jarang ditemui langsung di pasaran (toko

bangunan terdekat) melainkan harus memesan langsung ke penyedia batching plan terdekat.

Tipe semen yang tersedia di pasaran seringnya yang tipenya PPC.

Pemeriksaan Kuat Tekan Beton

1. Tujuan Percobaan

Page 5: Perbandingan Kuat Tekan Dan Kuat Tarik Antara Beton Berpasir Pantai Dengan Berpasir Sungai Menggunakan Semen Jenis PCC Dan OPC Merk Andalas

Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan kekuatan tekan beton berbentuk kubus

dan silinder yang dibuat dan dirawat di laboratorium. Kekuatan tekan adalah beban

persatuan luas yang menyebabkan beton hancur.

2. Peralatan

Silinder diameter 15 cm, tinggi 30 cm.

Tongkat pemadat diameter 16 mm, panjang 60 cm dengan ujung dibulatkan dan terbuat

dari baja anti karat.

Bak pengaduk beton kedap air dengan mesin pengaduk.

Timbangan dengan ketelitian 0.3 % dari berat contoh.

Mesin tekan, kapasitas sesuai dengan keruntuhan.

Satu set alat pemeriksaan slump.

Satu set alat pemeriksaan berat isi beton.

3. Bahan

Air bersih

Agregat halus (Pasir Awang Bangkal)

Agregat kasar (Kerikil Kandangan)

Semen

4. Langkah Pengerjaan

a. Pembetonan Beton Segar

Timbang bahan-bahan tersebut di atas seperti tercantum dalam perencanaan

campuran.

Pengadukan bisa dilakukan dengan menggunakan mesin pengaduk atau secara

manual.

b. Penentuan Slump

Tentukan nilai slump dengan range slump tertentu.

Apabila nilai slump telah memenuhi range yg diinginkan, berarti kekentalan beton

segar telah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Apabila belum memenuhi, maka ulangi pekerjaan pengadukan sampai memenuhi

nilai slump yang direncanakan.

c. Pencetakan dan Persiapan Benda Uji

Page 6: Perbandingan Kuat Tekan Dan Kuat Tarik Antara Beton Berpasir Pantai Dengan Berpasir Sungai Menggunakan Semen Jenis PCC Dan OPC Merk Andalas

Cetakan diolesi dengan oli terlebih dahulu supaya pada saat pelepasan benda uji dari

cetakannya lebih mudah

Isilah cetakan dengan adukan dalam tiga lapisan dipadatkan dengan tusukan 25 kali

secara merata. Pada saat melakukan pemadatan lapisan pertama, tongkat pemadat

boleh mengenai dasar cetakan. Pada saat pemadatan lapisan kedua serta ketiga

tongkat pemadat boleh masuk antara 25,4 mm kedalam lapisan pertama atau

bawahnya. Tempatkan cetakan di atas alat penggetar atau gunakan alat penggetar

(Vibrator) dan getarkan sampai gelembung dan rongga-rongga udara tidak ada lagi.

Ratakan permukaan beton dan tempatkan cetakan di tempat yang lembab, kemudian

diamkan selama 24 jam.

Setelah 24 jam bukalah cetakan dan keluarkan benda uji.

Rendam benda uji di dalam bak perendam berisi air yang telah memenuhi syarat

untuk perawatan selama waktu yang dikehendaki.

d. Persiapan Pengujian

Ambillah benda uji yang akan ditentukan kekuatannya dari bak pertama kemudian

bersihkan dari kotoran yang menempel dengan kain lembab.

Tentukan berat dan ukuran benda uji.

e. Pengujian

Letakkan benda uji pada mesin tekan secara sentries

Jelaskan mesin tekan dengan penambahan beban yang konstan berkisar antara 2-4

km/cm3 per detik.

Lakukan pembebanan sampai benda uji menjadi hancur dan catatlah beban

maksimum yang terjadi selama pemerikasaan benda uji.

5. Perhitungan

Rumus kekuatan tekan beton : σ= PA

kg/cm2

Dimana: P = beban maksimum (kg)

Page 7: Perbandingan Kuat Tekan Dan Kuat Tarik Antara Beton Berpasir Pantai Dengan Berpasir Sungai Menggunakan Semen Jenis PCC Dan OPC Merk Andalas

A = Luas penampang benda uji (cm2)