PERBANDINGAN KOMPOSISI JENIS, CATCH PER UNIT EFFORT (CPUE) DAN UKURAN PANJANG BAKU IKAN YANG...

57
PERBANDINGAN KOMPOSISI JENIS, CATCH PER UNIT EFFORT (CPUE) DAN UKURAN PANJANG BAKU IKAN YANG TERTANGKAP DENGAN BUBU KONDE DI DANAU TEMPE (WAJO, SOPPENG DAN SIDENDRENG RAPPANG) S K R I P S I ANDI HERTANTI DWI PUTRI PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN JURUSAN PERIKANAN FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2011

Transcript of PERBANDINGAN KOMPOSISI JENIS, CATCH PER UNIT EFFORT (CPUE) DAN UKURAN PANJANG BAKU IKAN YANG...

Page 1: PERBANDINGAN KOMPOSISI JENIS, CATCH PER UNIT EFFORT (CPUE) DAN UKURAN PANJANG BAKU IKAN YANG TERTANGKAP DENGAN BUBU KONDE DI … · 1. Jenis – jenis ikan yang hidup di Danau Tempe

PERBANDINGAN KOMPOSISI JENIS,

CATCH PER UNIT EFFORT (CPUE) DAN UKURAN

PANJANG BAKU IKAN YANG TERTANGKAP DENGAN

BUBU KONDE DI DANAU TEMPE

(WAJO, SOPPENG DAN SIDENDRENG RAPPANG)

S K R I P S I

ANDI HERTANTI DWI PUTRI

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

JURUSAN PERIKANAN

FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2011

Page 2: PERBANDINGAN KOMPOSISI JENIS, CATCH PER UNIT EFFORT (CPUE) DAN UKURAN PANJANG BAKU IKAN YANG TERTANGKAP DENGAN BUBU KONDE DI … · 1. Jenis – jenis ikan yang hidup di Danau Tempe

PERBANDINGAN KOMPOSISI JENIS,

CATCH PER UNIT EFFORT (CPUE) DAN UKURAN

PANJANG BAKU IKAN YANG TERTANGKAP DENGAN

BUBU KONDE DI DANAU TEMPE

(WAJO, SOPPENG DAN SIDENDRENG RAPPANG)

Oleh :

ANDI HERTANTI DWI PUTRI L211 07 017

Skripsi

Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana

pada

Jurusan Perikanan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan

Universitas Hasanuddin

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

JURUSAN PERIKANAN

FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2011

Page 3: PERBANDINGAN KOMPOSISI JENIS, CATCH PER UNIT EFFORT (CPUE) DAN UKURAN PANJANG BAKU IKAN YANG TERTANGKAP DENGAN BUBU KONDE DI … · 1. Jenis – jenis ikan yang hidup di Danau Tempe

ABSTRAK

A.Hertanti Dwi Putri, L211 07 017. Perbandingan Komposisi Jenis, Catch Per Unit

Effort (CPUE), Ukuran Panjang Rata – Rata Ikan yang Tertangkap dengan Bubu

Konde di Danau Tempe (Wajo, Soppeng dan Sidenreng Rappang). Di bawah

bimbingan Syamsyu Alam Ali selaku pembimbing utama dan Muh. Arifin Dahlan

selaku pembimbing anggota.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2011 samapai dengan Juli 2011 di

Danau Tempe, di tiga kabupaten yaitu Kabupaten Wajo, Soppeng dan Sidrap, Provinsi

Sulawesi Selatan.

Penelitian ini dilakukan pada tiga lokasi penangkapan yaitu lokasi penangkapan alat tangkap bubu konde yang terpasang di Kabupaten Wajo, Soppeng dan Sidrap. Pengambilan sampel dilakukan 3 hari berturut - turut pada 4 nelayan bubu konde di masing-masing kabupaten. Tiap - tiap nelayan masing – masing memiliki satu unit alat tangkap bubu konde dimana lama waktu penangkapan selama 1 hari (24 jam). Jumlah bubu perangkap dalam satu unit alat tangkap bubu konde adalah empat buah. Hasil tangkapan yang diperoleh pada masing – masing nelayan dipisahkan perspesies kemudian di identifikasi jenis ikannya dengan menggunakan buku Taksonomi dan Kunci identifikasi Ikan jilid 1 dan 2 oleh Hasanuddin Saanin (1968) dan Buku Ensiklopedia Populer Ikan Air Tawar oleh Kuncoro (2009) setelah itu mengukur panjang baku tubuh ikan dengan menggunakan mistar, dan menimbang bobot ikan perspesies dengan menggunakan timbangan gantung. Komposisi jenis ikan yang tertangkap di tiap kabupaten di analisis secara deskriptif yang disajikan dalam bentuk tabel dan gambar, CPUE (kelimpahan relatif), rata-rata ukuran ikan dan data produksi ikan pada tiap kabupaten di analisis secara deskriptif kuantitatif.

Hasil penelitian menunjukkan Komposisi jenis ikan yang tertangkap dengan bubu konde di setiap kabupaten, terdapat ikan yang dominan tertangkap. Di Kabupaten Wajo yang dominan tertangkap adalah ikan bungo (Glossogobius aureus), di Kabupaten Soppeng ikan Sepat siam (Trichogaster pectoralis) dan di Kabupaten Sidrap ikan mujair (Oreochromis mosambicus). Catch Per Unit Effort (CPUE) tertinggi berada pada Kabupaten Soppeng 3.202 kg/trip, kemudian di Kabupaten Sidrap 3.055 kg/unit dan terendah di Kabupaten Wajo 2.339 kg/trip, Dari setiap kabupaten ada 3 spesies ikan yang memiliki ukuran panjang tertinggi. Ikan belut (Monopterus albus) di Kabupaten Soppeng lebih panjang dibanding dengan Kabupaten Sidrap dan Kabupaten Wajo. Di Kabupaten Sidrap ikan betok (Anabas testudineus) lebih panjang dibanding Kabupaten Wajo dan Kabupaten Soppeng. Sedangkan di Kabupaten Wajo ikan tawes lebih tinggi dibanding Kabupaten Soppeng dan Kabupaten Sidrap. Berdasarkan data produksi hasil tangkapan nelayan dari tahun 2005 – 2010, Kabupaten Wajo merupakan daerah produksi hasil tangkapan tertinggi, setelah itu di Kabupaten Soppeng dan terendah di Kabupaten Sidrap.

Page 4: PERBANDINGAN KOMPOSISI JENIS, CATCH PER UNIT EFFORT (CPUE) DAN UKURAN PANJANG BAKU IKAN YANG TERTANGKAP DENGAN BUBU KONDE DI … · 1. Jenis – jenis ikan yang hidup di Danau Tempe

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Skripsi : Perbandingan Komposisi Jenis, Catch Per Unit Effort (CPUE)

dan Ukuran Panjang Baku Ikan yang Tertangkap dengan Bubu

Konde di Danau Tempe (Wajo, Soppeng dan Sidendreng

Rappang).

Nama : Andi Hertanti Dwi Putri

Stambuk : L 211 07 017

Program Studi : Manajemen Sumberdaya Perairan

Skripsi telah diperiksa

Dan disetujui oleh :

Pembimbing Utama, Pembimbing Anggota,

Prof.Dr.Ir.H. Syamsu Alam Ali, MS Ir. Muh. Arifin Dahlan, MS Nip.195501141983011001 Nip.19540313963021001

Mengetahui,

Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Ketua Program Studi

Manajemen Sumberdaya Perairan,

Prof.Dr.Ir. Hj. Andi Niartiningsih, M.P Nita Rukminasari, S.Pi MP Ph.D Nip. 196112011987032002 Nip. 196912291998022001

Tanggal Lulus : Juli 2011

Page 5: PERBANDINGAN KOMPOSISI JENIS, CATCH PER UNIT EFFORT (CPUE) DAN UKURAN PANJANG BAKU IKAN YANG TERTANGKAP DENGAN BUBU KONDE DI … · 1. Jenis – jenis ikan yang hidup di Danau Tempe

RIWAYAT HIDUP

Andi Hertanti Dwi Putri , lahir di Sengkang pada tanggal 3

April 1989. Anak kedua dari 3 bersaudara, anak dari

pasangan M.Hatta Bekka S.Sos dan A.Haerawati, S.Pd.

Tahun 1994 penulis mengawali pendidikan formal di TK

PGRI Kota Sengkang Kabupaten Wajo. Pada tahun 1996

penulis memasuki jenjang pendidikan Sekolah Dasar di SD

202 Amessangeng Sengkang Kabupaten Wajo. Pada

tahun 2002 penulis melanjutkan masa studi di SMP Negeri 1 Sengkang

Unggulan Kabupaten Wajo, dan tahun 2004 di SMA Negeri 3 Sengkang

Unggulan Kabupaten Wajo, Penulis diterima di Universitas Hasanuddin

Makassar melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) dan sejak

itu terdaftar sebagai mahasiswa pada program studi Manajemen Sumberdaya

Perairan, Jurusan Perikanan, Fakultas Ilmu Kelautan Dan Perikanan. Selama

kuliah, penulis menjadi asisten dibeberapa mata kuliah dan penulis mengakhiri

masa studi dengan skripsi Perbandingan Komposisi Jenis, Catch Per Unit

Effort (CPUE) dan Ukuran Panjang Baku Ikan yang Tertangkap dengan

Bubu Konde di Danau Tempe (Wajo, Soppeng dan Sidendreng Rappang).

Page 6: PERBANDINGAN KOMPOSISI JENIS, CATCH PER UNIT EFFORT (CPUE) DAN UKURAN PANJANG BAKU IKAN YANG TERTANGKAP DENGAN BUBU KONDE DI … · 1. Jenis – jenis ikan yang hidup di Danau Tempe

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbilalamin segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat

Allah SWT seru sekalian alam, sang pemilik gudang ilmu yang Maha Mengetahui akan

segala sesuatu, dan tidak ada apa-apanya ilmu yang dimiliki manusia laksana setetes

air di antara genangan air samudera sehingga tidaklah patut untuk menyombongkan

diri. Yang kepada-Nya manusia harus tunduk karena keterbatasannya, yang kepada-

Nya segala pujian dialamatkan dan Maha Adil Allah SWT karena walaupun dia hanya

mencurahkan setetes ilmu, namun atas rahmat, kesabaran dan kesehatan yang

dilimpahkan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Perbandingan Komposisi Jenis, Kelimpahan Relatif, Ukuran Panjang Rata – Rata Ikan

yang Tertangkap dengan Bubu Konde di Danau Tempe (Wajo, Soppeng dan

Sidenderang Rappang)”.

Segala kerendahan hati, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Prof.Dr.Ir.Syamsu Alam Ali.MS selaku pembimbing utama dan Bapak Ir.

Arifin Dahlan, M.Si selaku pembimbing anggota yang telah meluangkan waktu dan

memberikan arahan serta bimbingan dalam pelasanaan penelitian dan penyusunan

skripsi.

2. Ibu Ir. Suwarni, M.Si ,Bapak Ir.Budiman Yunus, serta Bapak Ir. Moh. Tauhid Umar,

M.Si, yang seantiasa meluangkan waktu memberikan arahan kepada penulis.

3. Kakanda M.Gatot Wibowo, S.Pi yang senantiasa memberikan semangat kepada

penulis dan Kakanda Muhammad Findra S.Pi yang senantiasa membantu penulis

dan memberikan arahan kepada penulis.

Page 7: PERBANDINGAN KOMPOSISI JENIS, CATCH PER UNIT EFFORT (CPUE) DAN UKURAN PANJANG BAKU IKAN YANG TERTANGKAP DENGAN BUBU KONDE DI … · 1. Jenis – jenis ikan yang hidup di Danau Tempe

4. Keluarga besar Laboratorium Konservasi yang tidak dapat penulis ucapkan satu per

satu serta Kepada teman angkatan 2007 atas doa dan dukungan dalam proses

pelaksanaan dan penyusunan skripsi.

Sembah sujud penulis ke hadapan Ayahanda M. Hatta Bekka, S.Sos dan Ibunda

A. Haerawati, S.pd atas dukungan morildan materil serta doa dan kasih sayang selama

ini kepada paenulis, semoga penulis dapat memberikan kebanggan serta kebahagian

kepada Beliau. Tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada kakanda A. Hertanto Eka

Putra dan A. Sri Hermawan yang senatiasa memberi dukungan moril bagi penulis.

Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh

pihak terkait yang tidak sempat penulis sembutkan namanya atas doa dan dukungannya

dalam proses pelaksanaan dan penyalesaian skripsi.

Makassar, Juli 2011

Andi Hertanti Dwi Putri

Page 8: PERBANDINGAN KOMPOSISI JENIS, CATCH PER UNIT EFFORT (CPUE) DAN UKURAN PANJANG BAKU IKAN YANG TERTANGKAP DENGAN BUBU KONDE DI … · 1. Jenis – jenis ikan yang hidup di Danau Tempe

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

ABSTRAK ....................................................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii

RIWAYAT HIDUP ........................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ....................................................................................... v

DAFTAR ISI ..................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL .............................................................................................. vii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... ix

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................. 1 B. Tujuan dan Kegunaan ...................................................................... 2

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Keadaan Umum Danau Tempe ....................................................... 4 1. Letak Geografis .......................................................................... 4 2. Kondisi Biofisik ........................................................................... 5

B. Potensi Perikanan di Danau Tempe ................................................. 8 C. Alat Tangkap di Danau Tempe . ...................................................... 8 D. Bubu Konde’ ................................................................................... 9 E. Konsep Pengelolaan Perikanan ....................................................... 10

III. METODE PRAKTEK

A. Waktu dan Tempat .......................................................................... 15 B. Alat dan Bahan ................................................................................ 16 C. Jenis dan Sumber Data .................................................................. 16 D. Tahapan Penelitian . ........................................................................ 16 E. Prosedur Penelitian .......................................................................... 17 F. Analisa Data .................................................................................... 19

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Komposisi Jenis ............................................................................ 21 B. Catch Per Unit Effort ...................................................................... 25 C. Ukuran Panjang ............................................................................. 26 D. Data Produksi ................................................................................ 29

Page 9: PERBANDINGAN KOMPOSISI JENIS, CATCH PER UNIT EFFORT (CPUE) DAN UKURAN PANJANG BAKU IKAN YANG TERTANGKAP DENGAN BUBU KONDE DI … · 1. Jenis – jenis ikan yang hidup di Danau Tempe

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................... 31 B. Saran ............................................................................................ 32

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 33

LAMPIRAN ..................................................................................................... 35

Page 10: PERBANDINGAN KOMPOSISI JENIS, CATCH PER UNIT EFFORT (CPUE) DAN UKURAN PANJANG BAKU IKAN YANG TERTANGKAP DENGAN BUBU KONDE DI … · 1. Jenis – jenis ikan yang hidup di Danau Tempe

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Jenis – jenis ikan yang hidup di Danau Tempe .......................................... 9

2. Jenis – jenis ikan yang tertangkap dengan bubu konde di Danau Tempe .. 21

3. Perbandingan panjang rata – rata ikan yang tertangkap dengan menggunakan bubu konde di perairan Danau Tempe ................................ 27

4. Data produksi hasil tangkapan nelayan secara umum di Kabupaten Wajo,

Soppeng dan Sidrap tahun 2005 – 2010 ............................................... ..... 29

Page 11: PERBANDINGAN KOMPOSISI JENIS, CATCH PER UNIT EFFORT (CPUE) DAN UKURAN PANJANG BAKU IKAN YANG TERTANGKAP DENGAN BUBU KONDE DI … · 1. Jenis – jenis ikan yang hidup di Danau Tempe

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Alat Tangkap Bubu Konde’…….. ……………………………...........................

2. Peta Lokasi Penelitian ……………………………............................................

3. Peta Lokasi Stasiun Penelitian di Danau Tempe............................................

4. Panjang Baku Ikan di Ukur dengan Mistar Besi .............................................

5. Bobot Tubuh Ikan di Timbang dengan Timbangan Gantung .........................

6. Diagram Komposisi Jenis yang Tertangkap dengan Bubu Konde dii Kabupaten Wajo .............................................................................................

7. Diagram Komposisi Jenis yang Tertangkap dengan Bubu Konde di Kabupaten

Soppeng ................................................................................... 8. Diagram Komposisi Jenis yang Tertangkap dengan Bubu Konde di Kabupaten

Sidrap ....................................................................................... 9. Diagram Perbandingan Catch Per Unit Effort (CPUE) di Setiap Kabupaten

10.Perbandingan Ukuran Panjang Rata – Rata Ikan yang Tertangkap dengan Bubu Konde di Setiap Kabupaten ..................................................

11. Produksi Hasil Tangkapan Tahun 2005 – 2010 di Setiap Kabupaten .........

9

15

18

19

19

22

23

24

25

28

28

Page 12: PERBANDINGAN KOMPOSISI JENIS, CATCH PER UNIT EFFORT (CPUE) DAN UKURAN PANJANG BAKU IKAN YANG TERTANGKAP DENGAN BUBU KONDE DI … · 1. Jenis – jenis ikan yang hidup di Danau Tempe

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Data Hasil Tangkapan Nelayan Bubu Konde di Danau Tempe Kabupaten Wajo …………………………................................................... 35

2. Data Hasil Tangkapan Nelayan Bubu Konde di Danau Tempe Kabupaten

Soppeng …………….…..………………………….................... 38 3. Data Hasil Tangkapan Nelayan Bubu Konde di Danau Tempe Kabupaten

Wajo………………………………………………………………. 41 4. Komposisi Jenis Ikan yang Tertangkap dengan Bubu Konde di Danau

Tempe Kabupaten Wajo …………………………………………………….. 44 5. Catch Per Uit Effort (CPUE) yang Tertangkap dengan Bubu Konde di

Danau Tempe Berdasarkan Jumlah Unit Bubu …………………………… 45 6. Data Ukuran Panjang Ikan yang Tertangkap dengan Bubu Konde di Danau

Tempe Kabupaten Wajo …………………………………………….. 47 7. Data Ukuran Panjang Ikan yang Tertangkap dengan Bubu Konde di Danau

Tempe Kabupaten Soppeng ………………………………………... 48 8. Data Ukuran Panjang Ikan yang Tertangkap dengan Bubu Konde di Danau

Tempe Kabupaten Sidrap ……………………................................ 51 9. Data Produksi Hasil Tangkapan Nelayan di Danau Tempe (Kabupaten

Wajo, Soppeng dan Sidrap) …………………………………………………. 55 10. Foto Alat tangkap ………………………………….………………………… 56

11. Foto Lokasi Penelitian dan Nelayan Bubu Konde ……………………….. 58

12. Gambar Spesies Ikan yang Tertangkap dengan Bubu Konde …………. 61

Page 13: PERBANDINGAN KOMPOSISI JENIS, CATCH PER UNIT EFFORT (CPUE) DAN UKURAN PANJANG BAKU IKAN YANG TERTANGKAP DENGAN BUBU KONDE DI … · 1. Jenis – jenis ikan yang hidup di Danau Tempe

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perairan tawar, salah satunya danau menempati ruang yang lebih kecil bila

dibandingkan dengan lautan maupun daratan, namun demikian ekosistem air tawar

memiliki peranan yang sangat penting karena merupakan sumber air rumah tangga dan

industri yang murah. Perairan air tawar merupakan tempat disposal atau pembuangan

yang mudah dan murah (Wikipedia 2011).

Danau adalah cekungan besar di permukaan bumi yang digenangi oleh air, bisa

tawar ataupun asin, yang seluruh cekungan tersebut dikelilingi oleh daratan. Danau juga

dapat di defenisikan sebagai sejumlah air (tawar atau asin) yang terakumulasi di suatu

tempat yang cukup luas, yang dapat terjadi karena mencairnya gletser, aliran sungai,

atau karena adanya mata air (Wikipedia 2011).

Danau Tempe merupakan danau terbesar di Sulawesi Selatan dan secara

yuridis terletak di tiga kabupaten yaitu Wajo, Sidendreng Rappang (Sidrap), dan

Soppeng. Danau Tempe secara topograpi dan hidrologi tidak terpisah dari 2 (dua)

danau disekitarnya yaitu Danau Sidenreng dan Danau Buaya yang mempunyai luas

pada musim kemarau sekitar 9.087 ha dan pada saat musim hujan sekitar 25.868 ha

(Portalbugis, 2009).

Bubu konde merupakan salah satu alat tangkap tradisional yang sampai pada

saat ini masih biasa ditemui hanya saja mulai sedikit berkurang ini disebabkan karena

kehadiran alat tangkap yang lebih moderen. Bubu konde yang masih tergolong dalam

alat tangkap perangkap ini berbentuk seperti menyerupai pagar, pada kedua ujungnya

berbentuk seperti ujung anak panah (konde) dimana pada kedua ujung tersebut

Page 14: PERBANDINGAN KOMPOSISI JENIS, CATCH PER UNIT EFFORT (CPUE) DAN UKURAN PANJANG BAKU IKAN YANG TERTANGKAP DENGAN BUBU KONDE DI … · 1. Jenis – jenis ikan yang hidup di Danau Tempe

dipasang bubu penampung ikan yang berfungsi sebagai perangkap ikan (Wakiah,

2011).

Berdasarkan kenyataan yang ada sekarang di Danau Tempe, semua pihak

menyatakan bahwa kondisi danau sudah mengalami degradasi lingkungan yang sangat

parah akibat sedimentasi, pencemaran dan blooming tanaman air. Akibat kerusakan

tersebut sehingga sangat mempengaruhi hasil tangkapan nelayan di Danau Tempe

khususnya nelayan bubu konde. Adapun Informasi tentang jenis ikan yang tertangkap di

Kabupaten Wajo, Sidendreng Rappang (Sidrap) dan Soppeng masih sangat terbatas.

Begitupun hasil tangkapan per unit upaya Bubu konde di antara tiga kabupaten itu juga

belum ada.

Oleh karena itu, perlu dilakukannya suatu kajian ilmiah mengenai Perbandingan

Komposisi Jenis, Kelimpahan Relatif dan Ukuran Ikan yang tertangkap dengan Bubu

konde di Danau Tempe yang meliputi tiga Kabupaten yaitu Kabupaten Wajo, Sidrap dan

Soppeng.

B. Tujuan dan Kegunaan

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu :

1. Untuk mengetahui komposisi jenis ikan yang tertangkap dengan Bubu konde di

Danau Tempe masing – masing di daerah Kabupaten Wajo, Soppeng, dan Sidrap.

2. Untuk membandingkan Cath Per Unit Effort (CPUE) ikan yang tertangkap dengan

Bubu konde di Danau Tempe masing – masing daerah di Kabupaten Wajo,

Soppeng, dan Sidrap.

3. Untuk membandingkan ukuran panjang baku ikan yang tertangkap dengan Bubu

konde di Danau Tempe masing – masing di daerah Kabupaten Wajo, Soppeng, dan

Sidrap.

Page 15: PERBANDINGAN KOMPOSISI JENIS, CATCH PER UNIT EFFORT (CPUE) DAN UKURAN PANJANG BAKU IKAN YANG TERTANGKAP DENGAN BUBU KONDE DI … · 1. Jenis – jenis ikan yang hidup di Danau Tempe

4. Untuk membandingkan produksi hasil tangkapan ikan di Danau Tempe masing –

masing di daerah Kabupaten Wajo, Soppeng dan Sidrap.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi kontribusi ilmiah bagi

pengembangan, pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya perairan Danau Tempe

secara optimal dan berkelanjutan serta menjadi sumber informasi dalam pengambangan

ilmu pengetahuan.

Page 16: PERBANDINGAN KOMPOSISI JENIS, CATCH PER UNIT EFFORT (CPUE) DAN UKURAN PANJANG BAKU IKAN YANG TERTANGKAP DENGAN BUBU KONDE DI … · 1. Jenis – jenis ikan yang hidup di Danau Tempe

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Keadaan Umum Danau Tempe

1. Letak Geografis

Danau Tempe merupakan salah satu danau di Sulawesi Selatan yang

termasuk tipe danau paparan banjir dengan letak geografis Danau Tempe pada

kordinat antara 3º39’ – 4º16, LS dan 119º 53’ – 120º 27’BT. Danau Tempe yang

mempunyai Luas 14.406 hektar, terletak di tiga wilayah kabupaten: Wajo (8.510 ha),

Soppeng (3.000 ha), Sidrap (2.896 ha). Pada musim hujan luas Danau Tempe sekitar

45.000 ha, musim kemarau sekitar 1.000 ha (Unru, 2010).

Umumnya Danau Tempe lebih dikenal terletak di Kabupaten Wajo karena

wilayah terluas berada di wilayah ini, utamanya wilayah Kecamatan Tempe dimana

Ibukota Kabupaten Wajo berada, serta wilayah tiga kecamatan lainnya yaitu Belawa,

Tanasitolo dan Sabbangparu. Sedangkan wilayah lain dari Danau Tempe berada di

Kabupaten Soppeng dan Sidrap. Hal ini dapat dilihat pada data Bappedal (1999) bahwa

Danau Tempe menempati tiga wilayah kabupaten dengan tujuh kecamatan. Bagian

danau terluas terletak pada Kabupaten Wajo yang terdiri empat kecamatan yaitu

Kecamatan Tempe, Sabbangparu, Tanasitolo dan Belawa. Kabupaten Soppeng dua

kecamatan yakni Kecamatan Marioriawa dan Donri Donri, dan bagian yang tersempit

adalah Kabupaten Sidrap dengan satu kecamatan yaitu Kecamatan Pancalautan.

Danau Tempe berhubungan dengan dua danau lain yaitu Danau Sidenreng di

Kabupaten Sidrap dan Danau Buaya di Kecamatan Tanasitolo, Kabupaten Wajo. Ketiga

danau ini bersatu membentuk satu luasan perairan yang luas pada musim hujan dan

dapat menutupi pemukiman masyarakat pada tiga kabupaten (Yusuf, 2011)

2. Kondisi Biofisik

Page 17: PERBANDINGAN KOMPOSISI JENIS, CATCH PER UNIT EFFORT (CPUE) DAN UKURAN PANJANG BAKU IKAN YANG TERTANGKAP DENGAN BUBU KONDE DI … · 1. Jenis – jenis ikan yang hidup di Danau Tempe

Danau Tempe secara topografi dan hidrologi tidak terpisah dari 2 (dua) danau

di sekitarnya yaitu Danau Sidenreng dan Danau Buaya yang mempunyai daerah

pengaliran sungai seluas 6.138 Km², secara limnologi dan ekologi, danau ini termasuk

tipe danau entropies, yaitu berbentuk cawan yang sangat datar dengan karakteristik

tersedianya lahan pasang surut luas di sekitar danau. Pada umumnya Danau Tempe

dalam setahun dapat menutupi areal seluas 10.000 ha dan pada musim kemarau dapat

menurun menjadi 1000 ha (Amin dan Mustafa 2000).

Fluktuasi ketinggian air pada saat banjir mencapai sekitar 2 sampai 4 meter,

sementara kedalaman danau hanya 5 sampai 7 meter. Banjir oleh kiriman dari daerah

sekitarnya, yang sungainya bermuara ke Danau Tempe, sedangkan saluran

pembuangan hanya satu yaitu sungai Cendranae yang bermuara di Teluk Bone. Untuk

Kabupaten Wajo, Sidrap, dan Soppeng, danau tersebut merupakan kantong air. Sumber

air untuk danau ini berasal dari dua sungai besar yaitu Sungai Bila dari Pegunungan

Latimojong dan Sungai Walannae dari Pegunungan Lompobattang, dan sungai-sungai

kecil seperti Sungai Kalola, Sungai Lanciran, dan Sungai Batu-batu (Tamsil, 2000).

Karaktersitik Danau Tempe dengan kondisi banjir yang selalu terjadi setiap tahun

pada musim hujan dapat dilihat pada keadaan danau dengan elevasi yang landai

sehingga volume air yang bertambah melalui sungai akan meluap dan menyebabkan

banjir. Iklim tropis serta curah hujan tinggi di sepanjang sungai yang bermuara di danau

merupakan kondisi yang menyebabkan besarnya volume air yang tertampung dalam

danau. Berdasarkan data Stasiun Klimatologi (1996) et al Yusuf 2011 bahwa daerah

Danau Tempe dan sekitarnya termasuk dalam wilayah iklim tropik basah, yang dicirikan

dengan adanya dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Kabupaten Wajo,

musim hujan terjadi pada bulan Februari sampai Juli, November dan Desember,

sedangkan musim kemarau terjadi pada bulan Agustus sampai Oktober dan Januari.

Page 18: PERBANDINGAN KOMPOSISI JENIS, CATCH PER UNIT EFFORT (CPUE) DAN UKURAN PANJANG BAKU IKAN YANG TERTANGKAP DENGAN BUBU KONDE DI … · 1. Jenis – jenis ikan yang hidup di Danau Tempe

Curah hujan rata-rata tahunan di wilayah Kabupaten Wajo selama 20 tahun (1976 –

1996) 145,1 mm. Kemudian data Bappedal (1999) menjelaskan bahwa Danau Tempe

memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Data dari 1997 – 1999

menunjukkan bahwa musim hujan terjadi pada bulan Januari sampai bulan Juli dengan

curah hujan 153,6 mm/bulan pada ke-7 kecamatan yang berada disekitar Danau

Tempe,. Sedangkan musim kemarau hanya terjadi selama 2 bulan yakni bulan Agustus

dan bulan September, selebihnya pada bulan Oktober sampai bulan Desember kembali

musim hujan dengan curah hujan 126 mm/bulan dan rata-rata hari hujan 11 hari.

Pada saat musim hujan, volume air yang mengalir masuk ke Danau Tempe akan

lebih banyak dibanding dengan volume air yang keluar melalui Sungai Cenranae. Hal ini

terjadi karena terdapat dua sungai besar yang bermuara langsung ke Danau Tempe,

yakni Sungai Bila dan Sungai Walanae ditambah beberapa sungai kecil lainnya. Ketika

kondisi itu terjadi dimana volume air masuk lebih besar dari volume air yang keluar,

maka akan mengakibatkan air meluap menggenangi daerah-daerah sekitar Danau

Tempe (Yusuf, 2011).

Kondisi lingkungan danau dengan kemiringan yang landai pada sekitar empat

kecamatan di Kabupaten Wajo sehingga selalu dilanda banjir dapat diketahui dari

proses terjadinya Danau Tempe. Danau Tempe juga dikenal sebagai sebuah cekungan

yang menjadi tempat tertampungnya air sungai dan air hujan. Menurut laporan Pusat

Penelitian Arkeologi Nasional (1980) et al Yusuf 2011, bahwa terbentuknya Danau

Tempe berasal dari proses geologis yang bersamaan dengan terbentuknya Sulawesi

Selatan serta tiga danau lain yaitu Danau Sidenreng, Danau Taparang Lapompaka dan

Danau Labulang. Danau tempe terbentuk dari pengangkatan batuan sehingga

mengakibatkan terjadinya patahan-patahan berarah kurang lebih Utara-Selatan dan

memunculkan terban besar dan luas, terban Walennae. Terban ini memiliki relief lebih

Page 19: PERBANDINGAN KOMPOSISI JENIS, CATCH PER UNIT EFFORT (CPUE) DAN UKURAN PANJANG BAKU IKAN YANG TERTANGKAP DENGAN BUBU KONDE DI … · 1. Jenis – jenis ikan yang hidup di Danau Tempe

rendah dibanding daerah sekitarnya hingga merupakan suatu cekungan sedimentasi.

Berakhirnya zaman es atau pasca glasial (zaman Halosen) muka laut naik dan

menggenangi Daratan Sunda dan Daratan Sahul, termasuk dataran Danau Tempe.

Pada waktu itu Dataran Tempe merupakan danau yang sangat luas yang disebut Danau

Tempe Purba. Proses geologis yang terjadi selanjutnya adalah pada zaman Halosen

Tua terjadi pengangkatan (orogenesa) pada daerah daratan Danau Tempe Purba,

sehingga terjadi pendangkalan yang menyebabkan bergesernya garis pantai dan

daerah sekitarnya menjadi dataran yang datar dan luas berawa-rawa, serta terbentuk

danau-danau disekitarnya. Danau Tempe Purba inilah yang ada sampai sekarang

dengan semua proses alam yang terjadi selama ratusan ribu tahun sehingga kondisi

Danau Tempe seperti sekarang (Tamsil, 2000).

Banjir yang terjadi membawa sedimen ke dalam danau sehingga terjadi

pendangkalan yang menyebabkan terjadinya perubahan fisik, kimia, dan biologi danau.

Kondisi danau yang semakin dangkal ini menyebabkan fluktuasi ketinggian air sangat

tinggi, sehingga tidak lagi berfungsi sebagai suatu danau yang stabil, karena sudah

menyerupai rawa. Akibat pendangkalan tersebut, beberapa bagian danau terutama

bagian pesisir pada musim kemarau berubah fungsi menjadi lahan pertanian tanaman

pangan dan palawija (Tamsil 2000).

Kondisi dan produktivitas Danau Tempe cenderung menunjukkan angka

penurunan. Hal tersebut terjadi karena erosi tanah dan sebagian limbah yang mengalir

dari Sungai Bila dan Sungai Walannae masuk ke danau yang mengakibatkan

pendangkalan. Hal ini dipercepat oleh gulma air yang populasinya melebihi jumlah yang

layak. Sungai-sungai yang bermuara di Danau Tempe adalah Sungai Batu-batu, Sungai

Bilokka, Sungai Lowa (dari arah barat), Sungai Walannae (dari arah selatan) dan Sungai

Page 20: PERBANDINGAN KOMPOSISI JENIS, CATCH PER UNIT EFFORT (CPUE) DAN UKURAN PANJANG BAKU IKAN YANG TERTANGKAP DENGAN BUBU KONDE DI … · 1. Jenis – jenis ikan yang hidup di Danau Tempe

Bila (dari arah utara). Air yang masuk ke danau ini kemudian dialirkan ke timur melalui

sungai Cenranae (Tamsil 2000).

B. Potensi Perikanan Danau Tempe

Seumur dengan perkembangan budaya manusia di sekitar Danau Tempe, setua

itulah sejarah perikanan di sana. Masyarakat sejak lama memanfaatkan sumberdaya

ikan di Danau Tempe untuk kebutuhan gizinya. Di era tahun 1970an, Danau Tempe

adalah salah satu pemasok utama kebutuhan ikan konsumsi di Jawa. Bahkan Danau

Tempe sempat menjadi sumber terbesar ikan sidat untuk kebutuhan ekspor Indonesia.

Danau Tempe memang memiliki cukup ragam sumberdaya ikan, antara lain ikan sidat

dan ikan bungo atau beloso. Selain ikan konsumsi, Danau Tempe juga punya ikan hias

air tawar yaitu Binishi (Oryzias celebensis) dan Celebes Rainbow (Telmatherina

ladigesi). Pemasaran keduanya mencapai benua Eropa dan Amerika (Wikipedia, 2011).

C. Alat Tangkap Di Danau Tempe

Dalam aktivitas perikanan di Danau Tempe, dapat digolongkan empat alat dan

metode yaitu jaring, perangkap, pancing dan jaring lempar (jala). Ditemukan sekitar 20

macam metode penangkapan ikan di Danau Tempe. Juga ditemukan dua macam

metode menangkap tradisional yakni Bungka Toddo dan Pallawang serta metoda

tangkap menggunakan racun dan listrik (Wakiah, 2011).

Page 21: PERBANDINGAN KOMPOSISI JENIS, CATCH PER UNIT EFFORT (CPUE) DAN UKURAN PANJANG BAKU IKAN YANG TERTANGKAP DENGAN BUBU KONDE DI … · 1. Jenis – jenis ikan yang hidup di Danau Tempe

Tabel 1. Jenis - jenis ikan konsumsi yang hidup di Danau Tempe

No Nama Nama Latin

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Betok Sidat Sepat Siam Gabus Nila Lele Tawes Mas Nilem Belanak Betutu Julung-julung Tambakan Beloso Belut Udang

Anabas testidinideus Anguilla-anguilla Trichogaster pectoralis Ophiocephalus spp Tilapia nilotica Clarias batrachus Puntius javanicus Cyprinus carpio Osteochilus hasselti Mugil spp Oxyeleotris marmoratus Dermogenys pusillus Holostoma temminckii Glossogobus cf aureus Fluta alba Penaeus sp

Sumber: DKP Wajo, 2005

D. Bubu konde

Gambar 1. Alat Tangkap Bubu konde

Bubu konde yang tergolong dalam alat tangkap perangkap ini termasuk

kelompok trap berbentuk menyerupai pagar, pada kedua ujungnya berbentuk seperti

bagian ujung anak panah (konde). Pada kedua ujung dipasang bubu penampung ikan

yang masuk perangkap ke dalam konde yang seterusnya tertangkap ke dalam bubu.

Konstruksinya terdiri dari belat/kere untuk pagar dan konde serta 4 bubu bambu masing-

BUBU

Page 22: PERBANDINGAN KOMPOSISI JENIS, CATCH PER UNIT EFFORT (CPUE) DAN UKURAN PANJANG BAKU IKAN YANG TERTANGKAP DENGAN BUBU KONDE DI … · 1. Jenis – jenis ikan yang hidup di Danau Tempe

masing berukuran panjang 80 cm, diameter 20 cm. Adapun belat terbuat dari anyaman

bilah bambu setinggi 125 cm, panjang pagar belat 20-25 m, lebar konde 1,5 m. Tempat

pemasangan di perairan danau pada saat permukaan air danau setinggi kurang dari

125 cm. Pengambilan hasil tangkapan dilakukan sewaktu-waktu (umumnya sehari

sekali). Nelayan pada umunya mengambil hasil tangkapan pada sore hari dan pada

saat itu pula alat tangkap ini dipasang kembali. Jenis ikan yang tertangkap pada

umumnya yaitu jenis ikan sepat, ikan tawes, ikan nila/mujair dan ikan bungo terlihat

pada Lampiran 13 (Wakiah, 2011).

E. Konsep Pengelolaan Perikanan

Perairan tawar berasal dari dua sumber, yaitu air permukaan (surface water) dan

air tanah (ground water). Air permukaan adalah air yang berada di sungai, waduk,

danau, rawa dan badan air lainnya yang tidak mengalami infiltrasi ke bawah tanah.

Areal tanah yang mengalirkan air ke suatu badan air disebut watersheds atau drainage

basin. Air yang mengalir dari daratan menuju suatu badan air disebut limpasan

permukaan (surface run off), dan air yang mengalir di sungai menuju laut disebut aliran

air sungai. Sekitar 69% air yang masuk ke sungai berasal dari hujan, pencairan es atau

salju, dan sisanya berasal dari air tanah (Effendi 2007).

Ekosistem perairan tawar sendiri dapat dibedakan menjadi dua yaitu ekosistem

perairan tawar tertutup dan ekosistem perairan tawar terbuka. Ekosistem perairan tawar

tertutup adalah ekosistem yang dapat dilindungi terhadap pengaruh dari luar,

sedangkan ekosistem perairan tawar terbuka adalah ekosistem perairan yang tidak atau

sulit dilindungi terhadap pengaruh dari luar (Effendi 2007).

Ekosistem perairan tawar terbuka dibedakan menjadi dua yaitu ekosistem

perairan tawar yang mengalir dan ekosistem perairan tawar yang menggenang. Contoh

Page 23: PERBANDINGAN KOMPOSISI JENIS, CATCH PER UNIT EFFORT (CPUE) DAN UKURAN PANJANG BAKU IKAN YANG TERTANGKAP DENGAN BUBU KONDE DI … · 1. Jenis – jenis ikan yang hidup di Danau Tempe

dari perairan menggenang atau tidak mengalir (lentic waters) yaitu danau, waduk dan

rawa. Perairan ini memiliki aliran tetapi aliran – aliran tersebut tidak memiliki peranan

penting karena alirannya tidak besar dan tidak mempengaruhi kehidupan jasad–jasad di

dalamnya. Yang memegang peranan penting dan berpengaruh besar terhadap jasad–

jasad hidup di dalamnya adalah terbaginya perairan tersebut menjadi beberapa lapisan

dari atas ke bawah (stratifikasi) yang berbeda–beda sifatnya karena airnya berhenti.

Perairan mengalir (lotic waters) adalah mata air dan sungai. Aliran air pada perairan ini

biasanya terjadi karena perbedaan ketinggian tempat dari daerah yang lebih tinggi ke

daerah yang lebih rendah (Nybakken 1988).

Perikanan merupakan sumberdaya hayati yang sangat penting bagi kehidupan

masyarakat di Indonesia, 56% asupan protein masyarakat Indonesia berasal dari ikan

atau produk perikanan. Penangkapan ikan yang merusak yang banyak dilakukan

belakangan ini telah menyebabkan berkurangnya ketersediaan ikan yang merupakan

sumberdaya pangan yang penting bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia,

khususnya yang tinggal di wilayah pesisisr dan laut (Azasi 2009).

Ikan adalah anggota vertebrata yang berdarah dingin, hidup di air dan bernafas

dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam

dengan jumlah spesies lebih dari 27000 di seluruh dunia. Keanekaragaman tempat

hidup mempengaruhi ikan penghuninya. Banyak variasi yang tak terhitung jumlahnya

pada ikan yang menyangkut masalah struktur, bentuk, sirip dan sebagainya, merupakan

modifikasi yang dikembangkan ikan dalam usahanya untuk menyesuaikan diri terhadap

suatu lingkungan tertentu. Sungai yang deras dan sungai yang tenang memiliki arus

yang berbeda sehingga mempengaruhi kehidupan ikan. Danau yang dangkal dan yang

dalam mempunyai berbagai pola perubahan suhu secara musiman. Kedalaman

samudra menyajikan kemungkinan untuk pegkhususan yang lain. Lingkungan perairan

Page 24: PERBANDINGAN KOMPOSISI JENIS, CATCH PER UNIT EFFORT (CPUE) DAN UKURAN PANJANG BAKU IKAN YANG TERTANGKAP DENGAN BUBU KONDE DI … · 1. Jenis – jenis ikan yang hidup di Danau Tempe

samudra yang tampak sama di berbagai daerah di dunia ini sebetulnya sama sekali

berbeda dalam hal sifat kimiawi airnya, tipe dasarnya dan perubahan musimnya. Ikan

menyesuaikan diri terhadap segala kondisi tersebut (Farid, 2011).

Suatu spesies akan dipengaruhi oleh anggota-anggota spesies lain dalam suatu

habitat tertentu, bila di suatu ekologi kedua spesies sama. Bila ada dua spesies yang

kebutuhannya akan pangan dan atau faktor-faktor ekologi lainnya sama, maka akan

terjadi persaingan (kompetisi). Selanjutnya dinyatakan secara umum kompetisi yang

terjadi dalam suatu habitat bertindak sebagai pengatur, misalnya dalam mengatur

kepadatan populasi suatu spesies terhadap kepadatan populasi spesies lain yang

hidup dalam niche ekologi yang sama. Jenis ikan yang mempunyai luas relung yang

luas, berarti jenis ikan tersebut mempunyai peran yang besar dalam memanfaatkan

pakan yang tersedia dan mempunyai kemampuan yang sangat baik dalam

menyesuaikan diri terhadap fluktuasi kesedian pakan, serta mempunyai daya reproduksi

secara individual sangat besar. Jadi berdasarkan luas relung, jenis ikan mempunyai

potensi yang paling besar untuk berkembang menjadi induk populasi di dalam

ekosistem perairan dimana ikan tersebut hidup (Farid, 2011).

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi populasi ikan di perairan, salah

satunya yaitu mortalitas. Mortalitas adalah jumlah individu yang hilang selama satu

interval waktu. Dalam perikanan umumnya dibedakan atas dua penyebab yaitu

mortalitas alami (M) dan mortalitas penangkapan (F). Mortalitas alami yang tinggi

didapatkan pada organisme yang memiliki nilai koefisien laju pertumbuhan yang besar

dan sebaliknya mortalitas alami yang rendah didapatkan pada organisme yang memiliki

nilai koefisien laju pertumbuhan yang kecil. Selanjutnya dikatakan pula mortalitas alami

merupakan kematian yang disebabkan oleh beberapa faktor antara lain predasi,

termasuk kanibalisme, penyakit, stres pada waktu pemijahan, kelaparan dan umur yang

Page 25: PERBANDINGAN KOMPOSISI JENIS, CATCH PER UNIT EFFORT (CPUE) DAN UKURAN PANJANG BAKU IKAN YANG TERTANGKAP DENGAN BUBU KONDE DI … · 1. Jenis – jenis ikan yang hidup di Danau Tempe

tua. Jika penangkapan dilakukan terus menerus untuk memenuhi permintaan konsumen

tanpa adanya suatu usaha pengaturan, maka sumberdaya hayati ikan (waktu yang akan

datang) dapat mengalami kelebihan tangkapan dan berakibat menggangu kelestarian

sumberdaya hayati (Suwarni, 2007).

Sumber daya perikanan berdasarkan sifatnya termasuk salah satu sumberdaya

alam yang pengambilannya tidak diawasi atau dibatasi, yang berarti setiap orang secara

bebas dapat mengambil sumberdaya tersebut (open access), karena sifat sumberdaya

perikanan seringkali disebut sumberdaya milik yang pengambilannya tidak diawasi atau

dibatasi, yang berarti setiap orang secara bebas dapat mengambil sumberdaya tersebut

(open access), karena sifat sumberdaya perikanan seringkali disebut sumberdaya milik

bersama (Musa dkk, 2005).

Tingkat pemanfaatan potensi maksimum lestari (MSY) akan berubah-ubah

secara alami dari tahun ke tahun. Pengelolaan perikanan merupakan salah satu aspek

penting dalam membina dan melestarikan usaha perikanan. Untuk itu diperlukan suatu

konservasi yang tepat terhadap sumberdaya perikanan. Salah satu faktor yang

menunjang pengelolaan perikanan yang baik adalah lengkapnya informasi potensi yang

tersedia dan potensi lestari yakni potensi yang memungkinkan untuk di tangkap tanpa

mengganggu kelestarian sumberdaya tersebut. Aspek lain adalah jenis, ukuran, serta

kematangan gonad ikan yang ditangkap (Suwarni, 2007).

Penurunan jumlah unit upaya penagkapan (effort) biasanya selalu diikuti dengan

peningkatan jumlah tangkapan per unit upaya (CPUE), demikian pula sebaliknya bahwa

peningkatan jumlah unit tangkapan diikuti oleh penurunan jumlah tangkapan per unitnya

(Suwarni, 2007).

Maksimum Sustainable Yield (MSY) merupakan hasil tangkapan tahunan yang

paling besar yang dapat diambil dari suatu stok secara berkelanjutan tanpa

Page 26: PERBANDINGAN KOMPOSISI JENIS, CATCH PER UNIT EFFORT (CPUE) DAN UKURAN PANJANG BAKU IKAN YANG TERTANGKAP DENGAN BUBU KONDE DI … · 1. Jenis – jenis ikan yang hidup di Danau Tempe

mempengaruhi tangkapan tahun – tahun selanjutnya. Catch Per Unit Effort (CPUE)

merupakan hasil tangkapan per unit alat tangkap pada kondisi biomassa yang

maksimum (Suwarni, 2007).

Page 27: PERBANDINGAN KOMPOSISI JENIS, CATCH PER UNIT EFFORT (CPUE) DAN UKURAN PANJANG BAKU IKAN YANG TERTANGKAP DENGAN BUBU KONDE DI … · 1. Jenis – jenis ikan yang hidup di Danau Tempe

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2011 sampai dengan bulan Juli

2011 di Danau Tempe, di tiga kabupaten yaitu Kabupaten Wajo, Soppeng dan

Sidendreng Rapang (Sidrap) Propinsi Sulawesi Selatan, (Gambar 3).

(Sumber: Laporan Tahunan DKP Kab. Wajo, 2005)

Gambar 2. Peta Lokasi Penelitian

Danau Tempe

Page 28: PERBANDINGAN KOMPOSISI JENIS, CATCH PER UNIT EFFORT (CPUE) DAN UKURAN PANJANG BAKU IKAN YANG TERTANGKAP DENGAN BUBU KONDE DI … · 1. Jenis – jenis ikan yang hidup di Danau Tempe

B. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: Bubu konde sebagai alat tangkap

(Lampiran 11), perahu sebagai armada penangkapan, kamera untuk mengambil

gambar, buku identifikasi untuk mengidentifikasi sampel ikan, mistar besi untuk

mengukur panjang baku tubuh ikan, timbangan gantung untuk menghitung bobot tubuh

ikan. Adapun bahan yang dirgunakan pada peneilitian ini adalah ikan yang tertangkap

dengan Bubu konde sebagai sampel (Lampiran 13).

C. Jenis dan Sumber Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data

sekunder. Data primer adalahl merupakan data hasil tangkapan nelayan bubu konde

meliputi komposisi jenis, kelimpahan relatif serta ukuran ikan yang tertangkap dengan

bubu konde. Sedangkan data sekunder adalah data produksi hasil tangkapan nelayan di

Danau Tempe yang diperoleh dari Dinas Kelautan dan Perikanan masing – masing

Kabupaten.

D. Tahapan Penelitian

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan dilakukan studi pendahuluan yang meliputi studi literatur yang

berhubungan dengan ruang lingkup penelitian dan observasi awal untuk mengetahui

kondisi umum lokasi penelitian.

2. Tahap Penentuan Lokasi

Lokasi pengambilan data primer yang diambil, dianggap mewakili daerah

penagkapan di Danau Tempe yang meliputi tiga kabupaten yaitu Wajo, Sidrap dan

Soppeng. Data diambil pada tiga stasiun yaitu:

Page 29: PERBANDINGAN KOMPOSISI JENIS, CATCH PER UNIT EFFORT (CPUE) DAN UKURAN PANJANG BAKU IKAN YANG TERTANGKAP DENGAN BUBU KONDE DI … · 1. Jenis – jenis ikan yang hidup di Danau Tempe

Lokasi I : Sekitar Daerah Aliran Sungai Walannae tepatnya di jalan 45 Kecamatan

Tempe yang mewakili daerah penangkapan di Kabupaten Wajo.

Lokasi II : Sekitar Daerah Aliran Sungai Batu – Batu tepatnya di Kelurahan Attang Salo’

Kecamatan Marioriawa yang mewakili daerah penagkapan di Kabupaten

Soppeng.

Lokasi III : Sekitar Daerah Aliran Sungai Watta’e tepatnya di Kelurahan Wette’e

Kecamatan Panca Lautang yang mewakili daerah penangkapan di

Kabupaten Sidendreng Rappang (Sidrap).

Untuk melihat lebih jelas lokasi dari masing – masing stasiun dapat dilihat pada

(Gambar 4).

E. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tiga lokasi penangkapan yaitu lokasi penangkapan

alat tangkap bubu konde yang terpasang di Kabupaten Wajo, Soppeng dan Sidrap.

Pengambilan sampel dilakukan 3 kali selama 3 hari pada 4 nelayan bubu konde di

masing-masing kabupaten. Tiap - tiap nelayan masing – masing memiliki

satu unit alat tangkap bubu konde dimana lama waktu penangkapan selama 1 hari (24

jam). Jumlah bubu perangkap dalam satu unit alat tangkap bubu konde adalah empat

buah.

Hasil tangkapan yang diperoleh pada masing – masing nelayan (Lampiran 1, 2

dan 3) dipisahkan perspesies kemudian di identifikasi jenis ikannya dengan

menggunakan buku Taksonomi dan Kunci identifikasi Ikan jilid 1 dan 2 oleh Saanin

(1968) dan Buku Ensiklopedia Populer Ikan Air Tawar oleh Kuncoro (2009) setelah itu

mengukur panjang baku tubuh ikan dengan menggunakan mistar (Gambar 5) dan

Page 30: PERBANDINGAN KOMPOSISI JENIS, CATCH PER UNIT EFFORT (CPUE) DAN UKURAN PANJANG BAKU IKAN YANG TERTANGKAP DENGAN BUBU KONDE DI … · 1. Jenis – jenis ikan yang hidup di Danau Tempe

menimbang bobot ikan perspesies dengan menggunakan timbangan gantung (Gambar

6).

(Sumber: Laporan Tahunan DKP Kab. Wajo, 2005)

Gambar 3. Peta lokasi stasiun penelitian di Danau Tempe.

Danau Tempe

II

I

III

Page 31: PERBANDINGAN KOMPOSISI JENIS, CATCH PER UNIT EFFORT (CPUE) DAN UKURAN PANJANG BAKU IKAN YANG TERTANGKAP DENGAN BUBU KONDE DI … · 1. Jenis – jenis ikan yang hidup di Danau Tempe

Gambar 4. Panjang baku ikan di ukur Gambar 5. Bobot tubuh ikan di timbang

dengan mistar dengan timbangan gantung

F. Analisis Data

Komposisi jenis ikan yang tertangkap di tiap kabupaten di analisis secara

deskriptif yang disajikan dalam bentuk tabel dan gambar, CPUE (kelimpahan relatif),

rata-rata ukuran ikan dan data produksi ikan pada tiap kabupaten di analisis secara

deskriptif kuantitatif.

Perhitungan CPUE menggunakan rumus :

Dimana :

CPUE = Produksi per Unit Upaya (kg/trip)

P = Jumlah hasil tangkapan (kg)

E = Upaya penangkapan (trip)

CPUE = P/E

Page 32: PERBANDINGAN KOMPOSISI JENIS, CATCH PER UNIT EFFORT (CPUE) DAN UKURAN PANJANG BAKU IKAN YANG TERTANGKAP DENGAN BUBU KONDE DI … · 1. Jenis – jenis ikan yang hidup di Danau Tempe

Rata – rata ukuran panjang baku ikan di hitung dengan menggunakan rumus:

Dimana : 𝑥 = panjang rata – rata

x1 = panjang ikan pertama

xn = panjang ikan ke n

n = jumlah ikan

Data produksi ikan merupakan data sekunder yang diambil pada 5 tahun

terakhir yang kemudian dibandingkan pada tiap kabupaten (Wajo, Soppeng, Sidrap).

𝑥 = 𝑥1+𝑥2 𝑥3+⋯+𝑥𝑛

𝑛

Page 33: PERBANDINGAN KOMPOSISI JENIS, CATCH PER UNIT EFFORT (CPUE) DAN UKURAN PANJANG BAKU IKAN YANG TERTANGKAP DENGAN BUBU KONDE DI … · 1. Jenis – jenis ikan yang hidup di Danau Tempe

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Komposisi Jenis

Jenis ikan yang tertangkap dengan bubu konde di Danau Tempe

disederhanakan dalam bentuk Tabel 2 sebagai berikut:

Tabel 2. Jenis – jenis ikan yang tertangkap dengan bubu konde di Danau Tempe

Spesies ikan Nama latin Kabupaten

Wajo Soppeng Sidrap

Sepat siam Trichogaster pectoralis √ √ √

Tawes Pontius gonionatus √ √ √

Gabus Ophiocephalus striata √ √ √

Betok Anabas testudineus √ √ √

Belut Monopterus albus √ √ √

Belosoh/bungo Glossogoblus aureus √ √ ×

Betutu Oxyeleotris marmorata √ √ ×

Nilem/doyok Osteochillus hasselli √ × ×

Sepat sawah Trichogaster leeri √ √ √

Mujair Oreochromis mossambicus × √ √

Udang putih Penaeus merguiensis √ × ×

Komposisi jenis ikan yang tertangkap dengan bubu konde di setiap kabupaten

yaitu Kabupaten Wajo, Kabupaten Soppeng dan Sidrap dapat dilihat (Lampiran 4).

Pada Tabel 2 terlihat jenis – jenis ikan yang tertangkap dengan bubu konde di

Danau Tempe. Di Kabupaten Wajo terdapat 10 spesies ikan yang tertangkap dengan

bubu konde (Lampiran 4), ikan yang tertangkap dengan jumlah yang banyak adalah

ikan bungo (Glossogoblus aureus) sebanyak 116 ekor (28.86%), udang putih ( Penaeus

merguiensis) 99 ekor (24.69%), sepat siam (Trichogaster pectoralis) 60 ekor (14.93%),

ikan betok (Anabas testudineus) 49 ekor (12.19%), sedangkan ikan yang tertangkap

dengan jumlah sedikit adalah ikan tawes (Pontius gonionatus) sebanyak 27 ekor

(6.72%), ikan nilem/doyok (Osteochillus hasselli) 14 ekor (3.48%), ikan gabus

Page 34: PERBANDINGAN KOMPOSISI JENIS, CATCH PER UNIT EFFORT (CPUE) DAN UKURAN PANJANG BAKU IKAN YANG TERTANGKAP DENGAN BUBU KONDE DI … · 1. Jenis – jenis ikan yang hidup di Danau Tempe

(Ophiocephalus striata) 11 ekor (2.74%), ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) dan ikan

sepat sawah (Trichogaster leeri) masing - masing 9 ekor (2.24%), dan ikan belut

(Monopterus albus) 8 ekor (1.99%) (lihat Gambar 6). Kondisi lingkungan perairan di

Kabupaten Wajo yang di duga merupakan perairan tenang (arus lemah), bersubstrat

lumpur, serta banyak dijumpai tanaman air (Lampiran 12) menyebabkan ikan yang

tertangkap paling banyak adalah ikan bungo (Glossogoblus aureus). Menurut Suwarni

(1998) bahwa setiap ikan memiliki kecenderungan bermigrasi untuk mencari habitat

yang cocok, seperti tingkah laku ikan bungo yang mencari perairan tenang, kecerahan

rendah, substratnya dominan lumpur, banyak dijumpai tanaman air, plankton dan

makrozoobentos.

Gambar 6. Diagram persentase komposisi jenis ikan yang tertangkap dengan bubu konde di Kabupaten Wajo.

Hal lain di Kabupaten Soppeng yang hanya terdapat 9 spesies (Lampiran 4),

ikan yang tertangkap paling banyak dengan bubu konde adalah ikan sepat siam

(Trichogaster pectoralis) 171 ekor (44.42%), ikan betok (Anabas testudineus) 82 ekor

28.86

1.9912.19

2.243.482.742.24

14.93

6.72

24.63

Bungo

Belut

Betok

Betutu

Doyok/Tauris

Gabus

Sepat sawah

Sepat siam

Tawes

Udang

Page 35: PERBANDINGAN KOMPOSISI JENIS, CATCH PER UNIT EFFORT (CPUE) DAN UKURAN PANJANG BAKU IKAN YANG TERTANGKAP DENGAN BUBU KONDE DI … · 1. Jenis – jenis ikan yang hidup di Danau Tempe

(21.30%), ikan tawes (Pontius gonionatus) 44 ekor 11.43%, ikan sepat sawah

(Trichogaster leeri) 25 ekor (6.49%), ikan mujair (Oreochromis mossambicus) 18 ekor

(4.68%), ikan bungo 16 ekor (4.10%), ikan belut (Monopterus albus) 12 ekor (3.20%),

ikan gabus (Ophiocephalus striata) 11 ekor (2.86%), dan ikan betutu (Oxyeleotris

marmorata) 6 ekor (1.56%) (Gambar 7) Banyaknya ikan sepat siam (Trichogaster

pectoralis) yang tertangkap di duga daerah penangkapan di Kabupaten Soppeng

merupakan perairan menggenang atau rawa dan banyak terdapat tumbuhan air

(Lampiran 12). Hal ini sesuai dengan pendapat Kuncoro (2009) yang mengatakan

bahwa ikan sepat siam hidup di air yang menggenang dengan banyak tanaman air serta

dapat hidup pada kondisi perairan dengan kandungan oksigen terlarut yang rendah.

Gambar 7. Diagram persentase komposisi jenisiIkan yang tertangkap dengan bubu konde di Kabupaten Soppeng

Begitupun di Kabupaten Sidrap terdapat 7 spesies ikan yang tertangkap dengan

bubu konde (Lampiran 4). Ikan yang tertangkap dalam jumlah yang banyak adalah ikan

mujair (Oreochromis mosambicus) 171 ekor (45.60%), ikan tawes (Pontius gonionatus)

4.16 3.12

21.30

1.56

2.86

4.68

6.49

44.42

11.43 Bungo

Belut

Betok

Betutu

Gabus

Mujair

Sepat sawah

Sepat siam

Tawes

Page 36: PERBANDINGAN KOMPOSISI JENIS, CATCH PER UNIT EFFORT (CPUE) DAN UKURAN PANJANG BAKU IKAN YANG TERTANGKAP DENGAN BUBU KONDE DI … · 1. Jenis – jenis ikan yang hidup di Danau Tempe

83 ekor (22.13%), ikan sepat siam (Trichogasters pectoralis) 71 ekor (18.83%), dan ikan

yang tertangkap dalam jumlah yang sedikit adalah ikan gabus (Ophiocephalus striata)

20 ekor (5.33%), ikan sepat sawah ( Trichogaster leeri) 15 ekor (4.00%), ikan betok

(Anabas testudineus) 9 ekor (2.40%), ikan belut (Monopterus albus) 6 ekor 1.60%

(Gambar 8). Daerah perairan yang lepas yang memiliki arus yang cukup kuat dan hanya

terdapat sedikit tumbuhan air di duga merupakan karakteristik daerah penangkapan

bubu konde di Kabupaten Sidrap (Lampiran 12) sehingga ikan yang dominan tertangkap

adalah ikan mujair (Oreochromis mosambicus). Ini sesuai dengan pendapat Kuncoro

(2009) bahwa ikan mujair (Oreochromis mosambicus) dapat hidup dan berkembang biak

di perairan yang dalam dan luas serta ber arus kuat.

Gambar 8. Diagram persentase komposisi jenis ikan yang tertangkap dengan bubu konde di Kabupaten Sidrap

Selain adanya perbedaan lokasi penangkapan, komposisi jenis ikan yang

tertangkap pada setiap kabupaten juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan perairan

yang mengalami degradasi/kerusakan dan penangkapan yang berlebihan. Hal lain yang

dikemukakan Tamsil (2000) bahwa pergeseran komposisi jenis ikan sedikit banyaknya

1.60 2.40 5.33

22.13

4.0018.93

45.60

Belut

Betok

Gabus

Tawes

Sepat sawah

Sepat siam

Mujair

Page 37: PERBANDINGAN KOMPOSISI JENIS, CATCH PER UNIT EFFORT (CPUE) DAN UKURAN PANJANG BAKU IKAN YANG TERTANGKAP DENGAN BUBU KONDE DI … · 1. Jenis – jenis ikan yang hidup di Danau Tempe

dipengaruhi oleh kondisi lingkungan perairan dan recruitmen secara alami sehingga

menghambat proses reproduksi yang berujung pada berkurangnya populasi ikan pada

perairan.

B. Catch Per Unit Effort (CPUE)

Catch Per Unit Effort (CPUE) di setiap kabupaten dapat di lihat pada Lampiran 5.

Adapun perbandingan CPUE pada masing – masing kabupaten berdasarkan Lampiran

8 di sederhanakan dalam bentuk Gambar 9.

Gambar 9. Diagram Catch Per Unit Effort (CPUE) di Setiap Kabupaten Terlihat pada Gambar 9, Catch Per Unit Effort (CPUE) tertinggi berada pada

Kabupaten Soppeng 3.202 kg/trip bubu konde, di Kabupaten Sidrap 3.055 kg/trip bubu

konde dan terendah pada Kabupaten Wajo 2.339 kg/trip bubu konde. Hal ini di duga

disebabkan karena faktor kondisi lingkungan perairan pada masing-masing kabupaten.

Menurut Unru (2010) di Kabupaten Wajo kerusakan perairan lebih tinggi akibat Daerah

Aliran Sungai (DAS) in take-nya yang telah banyak dikonvensi menjadi perkebunan dan

lainnya maka terjadi erosi besar - besaran yang mengakibatkan sedimentasi pada

2.339

3.0553.202

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

CP

UE

(Kg/

trip

bu

bu

ko

nd

e)

WAJO SOPPENG SIDRAP

Page 38: PERBANDINGAN KOMPOSISI JENIS, CATCH PER UNIT EFFORT (CPUE) DAN UKURAN PANJANG BAKU IKAN YANG TERTANGKAP DENGAN BUBU KONDE DI … · 1. Jenis – jenis ikan yang hidup di Danau Tempe

badan danau. Demikian pula pada Sungai Cenranae yang merupakan out take-nya

telah mengalami sedimentasi yang tinggi akibat sepanjang bantaran/sempadan

sungainya telah banyak dikonversi menjadi peruntukan lain, termasuk penambangan

pasir yang tidak terkendali (DKP Wajo, 2010).

Selain itu, data Produksi Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan (Lampiran 9)

menunjukkan jumlah alat tangkap di Kabupaten Wajo lebih banyak dibanding

Kabupaten Soppeng dan Sidrap. Menurut Ali (2007), penurunan jumlah unit upaya

penangkapan (effort) biasanya selalu diikuti dengan peningkatan jumlah tangkapan per

unit upaya (CPUE), demikian pula sebaliknya bahwa peningkatan jumlah unit alat

tangkapan diikiti oleh penurunan jumlah alat tangkapan per unitnya.

C. Ukuran Panjang

Ukuran panjang ikan yang tertangkap dengan bubu konde di masing

– masing kabupaten dapat dilihat pada (Lampiran 6, 7 dan 8). Perbandingan ukuran

panjang rata – rata ikan yang tertangkap dengan bubu konde di setiap kabupaten

disederhanakan dalam bentuk Tabel 3.

Tabel 3 terlihat perbedaan ukuran panjang rata – rata setiap spesies antara

Kabupaten Wajo, Soppeng dan Sidrap. Ada beberapa spesies ikan yang terdapat di

masing – masing kabupaten yaitu belut (Monopterus albus), betok (Anabas

testudineus), gabus (Ophiocephalus striata), sepat siam (Trichogaster pectoralis), sepat

sawah (Trichogaster leeri) dan tawes (Pontius gonionanus).

Page 39: PERBANDINGAN KOMPOSISI JENIS, CATCH PER UNIT EFFORT (CPUE) DAN UKURAN PANJANG BAKU IKAN YANG TERTANGKAP DENGAN BUBU KONDE DI … · 1. Jenis – jenis ikan yang hidup di Danau Tempe

Tabel 3. Ukuran panjang baku rata - rata ikan yang tertangkap dengan menggunakan bubu konde di perairan Danau Tempe

Jenis Ikan Panjang Rata-Rata (mm)

Soppeng Sidrap Wajo

Bungo (Glossogobius aureus) 110.30 0.00 124.00

Belut (Monopterus albus) 544.40 508.30 338.80

Betok (Anabas testudineus) 84.30 111.70 97.80

Betutu (Oxyeleotris marmorata) 143.30 0.00 159.50

Doyok/Nilem (Osteochillus haselli) 0.00 0.00 126.40

Gabus (Ophiocephalus striata) 346.30 319.60 252.50

Mujair (Oreochromis mosambicus) 119.00 127.40 0.00

Sepat sawah (Trichogaster leeri) 69.90 123.30 68.30

Sepat siam (Trichogaster pectoralis) 107.60 122.10 106.40

Tawes (Pontius gonionatus) 117.80 110.10 174.00

Udang putih (Penaeus merguiensis) 0.00 0.00 9.63

Ukuran panjang baku rata - rata ikan yang disajikan pada Tabel 3

disederhanakan dalam bentuk Gambar 10. Dari 6 spesies ikan yang terdapat di setiap

kabupaten ada 3 spesies ikan yang mewakili ukuran panjang tertinggi di setiap

kabupaten. Ikan belut di Kabupaten Soppeng relatif lebih panjang (544 mm)

dibandingkan dengan Kabupaten Sidrap (508 mm) dan terendah di Kabupaten Wajo

(339 mm). Di Kabupaten Sidrap ikan betok (112 mm) relatif lebih panjang dibandingkan

di Kabupaten Wajo (98 mm) dan di Kabupaten Soppeng (84 mm). Sedangkan ikan

tawes di Kabupaten Wajo (174 mm) relatif lebih tinggi dibandingkan Kabupaten

Soppeng (118 mm) dan di Kabupaten Sidrap (110 mm). Masing – masing

kabupaten memiliki spesies ikan tertinggi yang di duga disebabkan oleh kondisi perairan

yang sesuai dengan karakteristik ikan – ikan tersebut, khususnya ketersediaan

makanan. Hal ini sesuai pendapat Suwarni (2007) bahwa ada beberapa faktor yang

Page 40: PERBANDINGAN KOMPOSISI JENIS, CATCH PER UNIT EFFORT (CPUE) DAN UKURAN PANJANG BAKU IKAN YANG TERTANGKAP DENGAN BUBU KONDE DI … · 1. Jenis – jenis ikan yang hidup di Danau Tempe

mempengaruhi pertumbuhan yaitu faktor jumlah dan ukuran makanan yang tersedia,

suhu, oksigen terlarut, kualitas air, umur dan kematangan gonad.

Gambar 10. Ukuran panjang rata – rata ikan yang tertangkap dengan bubu konde di Setiap kabupaten

D. Data Produksi

Data produksi hasil tangkapan nelayan di Danau Tempe di setiap kabupaten

(Lampiran 9) disederhanakan dalam bentuk Tabel 4 dan Gambar 11 sebagai berikut:

Tabel 4. Data Produksi Hasil Tangkapan Secara Umum di Kabupaten Wajo, Soppeng dan Sidrap tahun 2005 – 2010

TAHUN PRODUKSI (ton) ALAT TANGKAP (unit)

WAJO SOPPENG SIDRAP WAJO SOPPENG SIDRAP

2005 9785 2847 770 2699

Tidak tersedia

280

2006 10474 2896 683 2165 492

2007 13525 3133 276 2658 425

2008 13519 2650 371 2688 774

2009 11178 2455 606 2694 606

2010 11273 2022 583 2448 727

JUMLAH 69754 16003 3289 15352 3304

Berdasarkan Tabel 4, produksi hasil tangkapan nelayan secara umum di

Kabupaten Wajo pada tahun 2005 (9785 ton) mengalami peningkatan pada tahun 2006

0

100

200

300

400

500

600p

anja

ng

rata

-rat

a (m

m)

Jenis Ikan (ekor)

Soppeng

Sidrap

Wajo

Page 41: PERBANDINGAN KOMPOSISI JENIS, CATCH PER UNIT EFFORT (CPUE) DAN UKURAN PANJANG BAKU IKAN YANG TERTANGKAP DENGAN BUBU KONDE DI … · 1. Jenis – jenis ikan yang hidup di Danau Tempe

(10474 ton/thn) dan 2007 (13525 ton) dan menurun pada tahun 2008 (13519 ton) dan

tahun 2009 (11178 ton) kemudian di tahun 2010 (11273 ton) kembali meningkat. Di

Kabupaten Soppeng produksi hasil tangkapan pada tahun 2005 – 2007 mengalami

peningkatan dan menurun pada tahun 2008, ditahun 2009 – 2010 produksi hasil

tangkapan nelayan kembali meningkat (Tabel 4) sedangkan produksi hasil tangkapan di

Kabupaten Sidrap dari tahun 2005 menurun di tahun 2006 - 2007, kemudian meningkat

di tahun 2008 – 2009 dan kembali menurun di tahun 2010 (Tabel 5). Peningkatan dan

penurunan produksi hasil tangkapan nelayan dipengaruhi oleh jumlah alat tangkap yang

digunakan. Semakin banyak alat tangkap yang digunakan pada suatu perairan maka

semakin tinggi produksi hasil tangkapan di suatu perairan, begitupun sebaliknya

semakin sedikit alat tangkap yang digunakan maka semakin rendah produksi hasil

tangkapan. Selain itu kondisi perairan juga mempengaruhi hasil produksi. Hal ini sesuai

pendapat Jalil dkk (2003) yang menyatakan bahwa menurunnya hasil tangkapan atau

cadangan suatu sumberdaya tidak hanya disebabkan oleh penangkapan yang

berlebihan tetapi juga dapat disebabkan oleh rusaknya habitat dari ikan tersebut.

Gambar 11, terlihat produksi hasil tangkapan nelayan di setiap kabupaten

berbeda. Berdasarkan data produksi hasil tangkapan nelayan dari tahun 2005 – tahun

2010, Kabupaten Wajo merupakan kabupaten produksi hasil tangkapan tertinggi,

dibandingkan Kabupaten Soppeng dan Kabupaten Sidrap. Hal ini sebabkan karena

luas perairan di setiap kabupaten berbeda, dilihat dari data Bappedal (1999) bahwa

Danau Tempe menempati tiga wilayah kabupaten dengan tujuh kecamatan. Bagian

danau terluas terletak pada Kabupaten Wajo yang terdiri dari empat kecamatan,

Kabupaten Soppeng dua kecamatan dan bagian yang tersempit adalah Kabupaten

Sidrap dengan satu kecamatan.

Page 42: PERBANDINGAN KOMPOSISI JENIS, CATCH PER UNIT EFFORT (CPUE) DAN UKURAN PANJANG BAKU IKAN YANG TERTANGKAP DENGAN BUBU KONDE DI … · 1. Jenis – jenis ikan yang hidup di Danau Tempe

Gambar 11. Produksi hasil tangkapan tahun 2005 – 2010 di setiap kabupaten

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

14000

2005 2006 2007 2008 2009 2010

PR

OD

UK

SI (

Ton

/Tah

un

)

TAHUN

WAJO

SOPPENG

SIDRAP

Page 43: PERBANDINGAN KOMPOSISI JENIS, CATCH PER UNIT EFFORT (CPUE) DAN UKURAN PANJANG BAKU IKAN YANG TERTANGKAP DENGAN BUBU KONDE DI … · 1. Jenis – jenis ikan yang hidup di Danau Tempe

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Setiap Kabupaten terdapat ikan yang tertangkap paling banyak. Kabupaten Wajo

yang tertangkap paling banyak adalah ikan bungo (Glossogobius aureus), di

Kabupaten Soppeng ikan Sepat siam (Trichogaster pectoralis) dan di Kabupaten

Sidrap ikan mujair (Oreochromis mosambicus).

2. Catch Per Unit Effort (CPUE) tertinggi berada pada Kabupaten Soppeng 3.202

kg/trip bubu konde, kemudian di Kabupaten Sidrap 3.055 kg/trip bubu konde dan

terendah di Kabupaten Wajo 2.339 kg/trip bubu konde.

3. Setiap kabupaten terdapat spesies ikan yang memiliki ukuran panjang baku

tertinggi. Ikan belut (Monopterus albus) di Kabupaten Soppeng relatif lebih

panjang dibanding dengan Kabupaten Sidrap dan Kabupaten Wajo. Di

Kabupaten Sidrap ikan betok (Anabas testudineus) relatif lebih panjang

dibanding Kabupaten Wajo dan Kabupaten Soppeng. Sedangkan di Kabupaten

Wajo ikan tawes (Pontius gonionantu) realtif lebih tinggi dibanding Kabupaten

Soppeng dan Kabupaten Sidrap.

4. Berdasarkan data produksi hasil tangkapan nelayan dari tahun 2005 – 2010,

Kabupaten Wajo merupakan daerah produksi hasil tangkapan tertinggi, setelah

itu di Kabupaten Soppeng dan terendah di Kabupaten Sidrap.

B. Saran

Diharapkan instansi di setiap kabupaten kabupaten agar melengkapi data hasil

tangkapan per alat tangkap dan per spesies serta jumlah alat tangkap yang beroprasi di

Danau Tempe sehingga dapat mengurangi terjadinya overfishing dan penggunaan alat

tangkap yang tidak ramah lingkungan. Terkhususnya di Dinas Kelautan dan Perikanan

Page 44: PERBANDINGAN KOMPOSISI JENIS, CATCH PER UNIT EFFORT (CPUE) DAN UKURAN PANJANG BAKU IKAN YANG TERTANGKAP DENGAN BUBU KONDE DI … · 1. Jenis – jenis ikan yang hidup di Danau Tempe

Kabupaten Wajo yang pada saat ini data produksi hasil tangkapan baik itu perspesie

maupun per alat tangkap dan jumlah alat tangkap yang beroprasi masih minim.

Diharapkan adanya penelitian lanjutan yang berhubugan dengan penelitian ini

misalnya penelitian tentang karakteristik perairan Danau Tempe sehingga Ekosistem

perairan tawar khususnya di Danau Tempe mendapat perhatian penuh baik dari

pemerintah kota maupun pemerintah pusat sehingga Danau Tempe dapat

terselamatkan.

Page 45: PERBANDINGAN KOMPOSISI JENIS, CATCH PER UNIT EFFORT (CPUE) DAN UKURAN PANJANG BAKU IKAN YANG TERTANGKAP DENGAN BUBU KONDE DI … · 1. Jenis – jenis ikan yang hidup di Danau Tempe

DAFTAR PUSTAKA

Amin, M dan Mustafa, A. 2000. Kualitas air Danau Tempe pada saat air naik dan surut, hal. 183-198. Dalam Prosiding Semiloka Nasional Pengelolaan dan Pemanfaatan Danau dan Waduk. Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Bandung.

Ali, S. A. 2005. Kondisi Sediaan dan Keragaman Populasi Ikan Terbang (Hirundichtys

oxychepalus Bleeker, 1852) di Laut Flores dan Selat Makassar. Disertasi. Program Pascasarjana Unhas. Makassar.

Azasi, I. 2009. Komposisi Jenis, Kelimpahan, Ukuran, dan Tingkat Kematangan Gonad

Ikan Yang Tertangkap Dengan Sero Di Desa Bontolebbang, Kecamatan Bontoharu, Kabupaten Kepulauan Selayar. Hasanuddin University Press. Makassar.

Bappedal. 1999. Penataan Aktivitas Masyarakat Dalam Rangka Pengendalian

Kerusakan Dan Pemulihan Lingkungan Perairan Danau Tempe, Sulawesi Selatan. Draf. Laporan Akhir Bappedal Regional III. Kabupaten Wajo.

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Wajo. 2005. Laporan tahunan Kelautan dan

Perikanan Kabupaten Wajo. Kabupaten Wajo. Effendi,H. 2007. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan

Perairan. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. Farid Fatkhomi. 2011. http//www.EKOLOGI IKAN « Wordbiology.htm [diakses di

Makassar pada hari selasa, 19 Juli 2011]. Jalil. Mallawa, A. Ali, S. A. 2003. Biologi Populasi Ikan Baronang Lingkis

(S. canaliculatus) di Perairan Kecamatan Bua Kabupaten Luwu. http://www.Biologipopulasi.html [di akses di Makassar pada hari selasa, 19 Juli 2011].

Kuncoro, E.B. 2009. Ensiklopedia Populer Ikan Air Tawar. Lyli Publisher. Yogyakarta. Musa, A. Amiluddin, Yusuf, D. 2005. Perencanaan dan Evaluasi Proyek Perikanan.

Hasanuddin University Press (LEPHAS). Makassar. Nybakken, J.W. 1988. Biologi Laut Sutau Pendekatan Ekologi. PT. Gramedia. Jakarta. Pemerintah Daerah Kabupaten Wajo. 2009. Kebijakan Pengelolaan Perikanan Danau

Tempe. Kabupaten Wajo. Portalbugis. 2009. http://portalbugis.wordpress.com/travel/wisata-alam/danau-tempe/.

[diakses di Makassar pada 28 November 2010]. Saanin H. 1968. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan 1. Binacipta. Bogor.

Page 46: PERBANDINGAN KOMPOSISI JENIS, CATCH PER UNIT EFFORT (CPUE) DAN UKURAN PANJANG BAKU IKAN YANG TERTANGKAP DENGAN BUBU KONDE DI … · 1. Jenis – jenis ikan yang hidup di Danau Tempe

Saanin H. 1968. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan 2. Binacipta. Bogor. Suwarni. 1998. Hubungan Kelompok Ukuran Panjang Ikan Belosoh (Glossogobius

giuris) dengan Karakteristik Habitat di Danau Tempe Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan. Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. http://www.Ukuranpanjangikan.html [di akses di Makassar hari selasa, 19 Juli 2011]

Suwarni. 2007. Modul Praktikum Dinamika Populasi dan Pendugaan Stok. Universitas Hasanuddin. Makassar.

Tamsil, A. 2000. Studi Beberapa Karakteristik Reproduksi Prapemijahan dan

Kemungkinan Pemijahan Buatan Ikan Bungo (Glossogobius cf. aureus) di Danau Tempe dan Danau Sidendrang Sulawesi Selatan. Disertasi. Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Tamsil, A. 2000. Ikan Bungo Biologi Reproduksi dan Upaya Pelestariannya. Pustaka

Refleksi. Makassar. Unru, A.B. 2010. Pengelolaan Sumber Daya Ikan di Danau Tempe. Dinas Kelautan dan

PerikananKabupaten Wajo. Kabupaten Wajo. Wikipedia. 2011. Potensi dan Usaha Perikanan. http://id.wikipedia.org/wiki/danau.

[diakses hari minggu tanggal 16 Januari 2011]. Wakiah, A. 2011. Alat Tangkap di Danau Tempe. http://www. Supm Negeri Bone.com.

[di akses hari Minggu 10 Januari 2011]. Yusuf, M. 2011. Selamatkan Danau Tempe. http://www.Lake Tempe Map.Com [diakses

hari minggu tanggal 16 januari 20011]. Yusuf, A. Bioekologi Udang Air Tawar (Macrobrachium idea HELLER, 1862) di Danau

Tempe, Kabupaten Wajo. Thesis. Pascasarjana Universitas Hasanuddin, 2006. Makassar.

Yusuf , M. 2011. http://www.kondisi-umum-danau-tempe dapus.html. [diakses pada hari

Selasa, 19 Juli 2011].

Page 47: PERBANDINGAN KOMPOSISI JENIS, CATCH PER UNIT EFFORT (CPUE) DAN UKURAN PANJANG BAKU IKAN YANG TERTANGKAP DENGAN BUBU KONDE DI … · 1. Jenis – jenis ikan yang hidup di Danau Tempe

Lampiran 11. Alat TAngkap Bubu Konde

A. Alat Tangkap Bubu Konde tampak dari samping

B. Bubu konde yang dipsang kembali setelah hasil tangkapan di ambil

Page 48: PERBANDINGAN KOMPOSISI JENIS, CATCH PER UNIT EFFORT (CPUE) DAN UKURAN PANJANG BAKU IKAN YANG TERTANGKAP DENGAN BUBU KONDE DI … · 1. Jenis – jenis ikan yang hidup di Danau Tempe

C. Bubu perangkap tampak dari samping

D. Bubu Perangkap tampak dari atas

Page 49: PERBANDINGAN KOMPOSISI JENIS, CATCH PER UNIT EFFORT (CPUE) DAN UKURAN PANJANG BAKU IKAN YANG TERTANGKAP DENGAN BUBU KONDE DI … · 1. Jenis – jenis ikan yang hidup di Danau Tempe

Lampiran 12. Lokasi Penelitian dan nelayan Bubu Konde

A. Lokasi Penelitian Kabupaten Wajo

B. Lokasi Penelitian Kabupaten Soppeng

Page 50: PERBANDINGAN KOMPOSISI JENIS, CATCH PER UNIT EFFORT (CPUE) DAN UKURAN PANJANG BAKU IKAN YANG TERTANGKAP DENGAN BUBU KONDE DI … · 1. Jenis – jenis ikan yang hidup di Danau Tempe

C. Lokasi Penelitian Kabupaten Sidrap

D. Nelayan Bubu Konde di Kabupaten Soppeng

Page 51: PERBANDINGAN KOMPOSISI JENIS, CATCH PER UNIT EFFORT (CPUE) DAN UKURAN PANJANG BAKU IKAN YANG TERTANGKAP DENGAN BUBU KONDE DI … · 1. Jenis – jenis ikan yang hidup di Danau Tempe

E. Nelayan Bubu Konde di Kabupaten Sidrap

F. Nelayan bubu Konde di Kabupaten Wajo

Page 52: PERBANDINGAN KOMPOSISI JENIS, CATCH PER UNIT EFFORT (CPUE) DAN UKURAN PANJANG BAKU IKAN YANG TERTANGKAP DENGAN BUBU KONDE DI … · 1. Jenis – jenis ikan yang hidup di Danau Tempe

Lampiran 13. Spesies ikan Yang tertangkap dengan Bubu Konde

Ikan Sepat Siam (Trichogaster pectoralis)

Ikan Sepat Sawah (Trichogaster leeri)

Page 53: PERBANDINGAN KOMPOSISI JENIS, CATCH PER UNIT EFFORT (CPUE) DAN UKURAN PANJANG BAKU IKAN YANG TERTANGKAP DENGAN BUBU KONDE DI … · 1. Jenis – jenis ikan yang hidup di Danau Tempe

Ikan Betok (Anabas testudineus)

Ikan Tawes (Pontius gonionanus)

Page 54: PERBANDINGAN KOMPOSISI JENIS, CATCH PER UNIT EFFORT (CPUE) DAN UKURAN PANJANG BAKU IKAN YANG TERTANGKAP DENGAN BUBU KONDE DI … · 1. Jenis – jenis ikan yang hidup di Danau Tempe

Ikan Betutu (Oxyeleotis marmorata)

Ikan Belut Monopterus albus)

Page 55: PERBANDINGAN KOMPOSISI JENIS, CATCH PER UNIT EFFORT (CPUE) DAN UKURAN PANJANG BAKU IKAN YANG TERTANGKAP DENGAN BUBU KONDE DI … · 1. Jenis – jenis ikan yang hidup di Danau Tempe

Ikan Mujair (Oreochromis mosambicus)

Udang putih (Penaeus merguiensis)

Page 56: PERBANDINGAN KOMPOSISI JENIS, CATCH PER UNIT EFFORT (CPUE) DAN UKURAN PANJANG BAKU IKAN YANG TERTANGKAP DENGAN BUBU KONDE DI … · 1. Jenis – jenis ikan yang hidup di Danau Tempe

Ikan Nilem/doyok (Osteochillushaselli)

Ikan Bungo (Glossogoblus aureus)

Page 57: PERBANDINGAN KOMPOSISI JENIS, CATCH PER UNIT EFFORT (CPUE) DAN UKURAN PANJANG BAKU IKAN YANG TERTANGKAP DENGAN BUBU KONDE DI … · 1. Jenis – jenis ikan yang hidup di Danau Tempe